Ibu Ikut Bulan Madu Putranya yang Baru Menikah, Menantu Perempuannya Merasa Terganggu

EtIndonesia. Dalam hidup, ada momen-momen yang dimaksudkan untuk berbagi dengan orang-orang tersayang, dan momen-momen lain yang lebih pribadi, sering kali termasuk bulan madu.

Seorang ibu, ketika mengajukan permintaan yang tidak biasa untuk ikut berbulan madu dengan putranya, terkejut ketika putranya terbuka terhadap gagasan tersebut. Namun, menantu perempuannya tidak memiliki antusiasme yang sama.

Ibu mertua yang patah hati itu, mengungkapkan : “Hai, nama saya Carol. Baru-baru ini, putra saya menikah, dan dia serta istrinya sedang merencanakan bulan madu. Saya berpikir untuk bergabung dengan mereka dalam perjalanan istimewa mereka, dan putra saya mengatakan dia akan senang dengan hal itu. Namun, menantu perempuan saya sepertinya tidak ingin saya berada di sana.”

Dia menjelaskan kegembiraannya untuk ikut pasangan itu di bulan madu mereka. Dia percaya ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan terkejut ketika putranya, Mark, mempertimbangkan keinginannya. Beralih ke Jane, istrinya, dia berkata: “Jane tidak akan keberatan, kan, Sayang?”

Carol langsung menyadari keengganan Jane dari ekspresinya. Jane ragu-ragu menjawab: “Yah, sebenarnya bukan itu yang ada dalam pikiranku, tapi kalau itu membuat Mark bahagia, kurasa tidak apa-apa.”

Segera, ketiganya menemukan diri mereka menjelajahi kota tepi laut. Meski Carol bersemangat, perjalanannya tidak berjalan semulus yang diharapkan. Kekecewaan Jane semakin terlihat jelas.

Carol selalu bersama pasangan itu, bergabung dengan mereka saat jalan-jalan dan bahkan saat makan malam romantis. Kurangnya privasi ini segera menjadi beban bagi Jane.

Jane mengungkapkan perasaannya kepada Mark dengan mengatakan: “Mark, aku menghargai kehadiran ibumu, tapi aku berharap ada waktu sendirian di bulan madu kita. Aku ingin ini menjadi spesial, hanya untuk kita.”

Mark kemudian berbicara kepada ibunya, dengan lembut menjelaskan: “Ibu, Jane, dan saya mengharapkan momen pribadi selama bulan madu kami. Saya harap ibu mengerti.”

Carol menerima pesan tersebut dan memutuskan untuk menjelajah kota secara mandiri, memberi pasangan itu ruang. Makan malam perpisahan mereka dipenuhi dengan emosi yang campur aduk. Carol berusaha tetap memasang wajah berani, dan Jane berusaha semaksimal mungkin untuk bersikap sopan.

Sekembalinya mereka ke rumah, kisah bulan madu mereka menjadi perbincangan panjang. Namun, kejadian tersebut sempat membuat hubungan Carol dan Jane menjadi tegang.

Pengalaman ini memberi mereka pelajaran berharga di awal pernikahan: tidak semua ide bermanfaat, dan beberapa situasi memerlukan waktu untuk pulih. (yn)

Sumber: thoughtnova