Saat Peringatan 2 tahun Perang Rusia-Ukraina, Para Pemimpin Barat Berkunjung ke Kiev Sebagai Dukungan Mereka kepada Ukraina

oleh Jiang Ziyang dari NTD Asia Pasifik

24 Februari 2024, adalah peringatan tahun kedua invasi Rusia ke Ukraina, empat pemimpin dari Italia, Belgia, Kanada, dan Uni Eropa datang ke Kiev untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap Ukraina. Kementerian Luar Negeri Belanda mengumumkan penandatanganan perjanjian keamanan 10 tahun dengan Ukraina. Kementerian Pertahanan Inggris juga mengumumkan tambahan dana sebesar 245 juta poundsterling untuk mendukung Ukraina melawan agresi Rusia.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo secara langsung berangkat ke Kiev untuk membahas situasi selama peringatan Perang Rusia-Ukraina ke-2 untuk menyatakan dukungan terhadap Ukraina.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan pertemuan khusus pada  Jumat (23 Februari) menjelang peringatan kedua perang Rusia-Ukraina.

“Dua tahun kemudian, perang di Ukraina masih menjadi luka terbuka di jantung Eropa, sejak Rusia berupaya untuk secara ilegal mencaplok Crimea dan Sevani Vore, Ukraina,” kata Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres.

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz mengunggah pesan yang mendukung Ukraina di platform X. Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps menyatakan bahwa 200 rudal anti-tank Brimstone baru-baru ini dikirim ke Ukraina dan tambahan 245 juta pound (sekitar NT$9,8 miliar) akan diinvestasikan untuk mendukung Ukraina.

Mengikuti Inggris, Jerman, Perancis dan Denmark, Kementerian Luar Negeri Belanda juga mengeluarkan pernyataan pada  Jumat yang mengumumkan penandatanganan perjanjian keamanan 10 tahun dengan Ukraina. Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman telah menyatakan dukungannya terhadap Perdana Menteri Belanda Mark Rutte untuk menjadi sekretaris jenderal NATO berikutnya.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte : “Kita harus menghentikan agresi Rusia, agresi Putin. Bersama mitra dan sekutu kita, bersatu, tegas, dan bekerja sama. Ini adalah satu-satunya cara.”

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyerukan generasi mendatang untuk melihat kembali periode sejarah ini dan bertanya-tanya apa yang dilakukan dunia ketika perdamaian internasional hancur.

“Ketika generasi mendatang melihat kembali momen ini dan membaca risalah pertemuan kami, mereka akan bertanya-tanya mengapa dunia gagal mengambil tindakan? Ketika satu negara jelas-jelas merusak perdamaian dan keamanan internasional secara keseluruhan,” ujarnya. (Hui)