Pembicaraan Gencatan Senjata di Paris di Bawah Sorotan Saat Perang Israel-Hamas Terus Berkecamuk di Gaza

Pada Minggu (25 Februari) lalu, baik pasukan Israel maupun  Hamas, mengonfirmasi bahwa pertempuran sengit terjadi di jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir. Puluhan militan Hamas telah terbunuh dalam pertempuran tersebut, dan militer Israel menderita beberapa korban. Sementara itu, negosiasi  gencatan senjata di Gaza sedang berlangsung di Paris

NTD

Militer Israel pada  Sabtu (24 Februari) melaporkan bahwa Divisi ke-162 telah terlibat dalam pertempuran sengit dengan militan Hamas di distrik Zaytoun, Kota Gaza, serta di selatan dan tengah Gaza selama beberapa hari terakhir.

Menurut laporan militer Israel, selama pertempuran di distrik Zaytoun, Kota Gaza, di bagian utara Jalur Gaza, serangan udara dan serangan darat militer Israel saling berkoordinasi satu sama lain, menewaskan lebih dari belasan militan Hamas. Sejumlah senjata dan peralatan Hamas juga ditemukan selama pertempuran, termasuk senapan Kalashnikov dan magasin, bahan peledak siap pakai, rompi bom, dan beberapa dokumen.

Dalam  pertempuran di Gaza tengah, Brigade Nahal Israel membunuh sejumlah militan Hamas. Dalam pertempuran lain, sebuah drone Israel yang dioperasikan oleh sebuah unit Brigade 401 melihat satu regu militan Hamas bersiap menembakkan rudal anti-tank ke arah Israel, dan segera meminta bantuan udara, yang berujung pada kedatangan pesawat tempur Israel yang menewaskan regu militan Hamas di tempat.

Selama pertempuran di Khan Younis di Gaza selatan, unit tempur Brigade ke-7 Israel melihat tiga militan menyelinap ke posisi Israel dalam upaya serangan diam-diam, sehingga mereka menggunakan helikopter bersenjata untuk menghabisi para militan. Pasukan tempur Brigade ke-7 juga menewaskan beberapa kelompok militan yang mencoba menyerang posisi Israel dengan tembakan tank.

Selain itu, dalam operasi militer pada Jumat (23 Februari) lalu, unit tempur Brigade Infanteri Givati Israel menewaskan beberapa militan dengan “tembakan penembak jitu yang presisi”.

Warga di Gaza mengatakan kepada media dalam sebuah wawancara bahwa dalam beberapa hari terakhir tentara Israel telah membombardir banyak wilayah di Gaza, dengan kendaraan perang yang melaju ke Beit Lahiya di Gaza utara, dan telah terjadi pertempuran sengit yang sedang berlangsung antara tentara Israel dan “orang-orang Palestina bersenjata di daerah Zeitoun, Kota Gaza, di mana terjadi pertarungan sengit yang menemui jalan buntu.

Petugas medis lokal Gaza mengatakan kepada media bahwa sedikitnya 86 orang Palestina tewas selama akhir pekan (24 dan 25 Februari) selama serangan militer Israel.

Tentara Israel melaporkan setidaknya dua tentara Israel tewas dalam pertempuran di Gaza selatan.

Namun demikian, menurut kantor berita Reuters, negosiasi mengenai penerapan gencatan senjata di Gaza berlanjut di Paris pada  Jumat ketika pasukan Israel dan militan Hamas bertempur sengit di Gaza. Negara penengah berupaya keras mendorong Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata baru agar sandera yang disandera Hamas bisa dibebaskan.

Kantor berita Reuters melaporkan bahwa sebuah sumber mengungkapkan bahwa kepala badan intelijen Israel, Mossad, bertemu dengan perunding dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat sebelum dimulainya putaran perundingan ini.

“Ada tanda-tanda yang semakin optimis bahwa (situasi) bergerak ke arah perundingan yang serius,” kata sumber tersebut.

Pada 24 Februari malam waktu setempat, kepala intelijen Israel baru saja kembali dari Paris, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu segera menggelar rapat kabinet perang untuk mendengarkan laporan kepala intelijen tersebut.

Pada hari yang sama, seorang pejabat Hamas juga mengatakan bahwa perundingan yang diadakan di Kairo telah selesai dan Hamas kini menunggu mediator untuk memberikan kembali informasi mengenai status spesifik perundingan tersebut pada akhir pekan.

Sebelumnya, Israel telah berulang kali memperingatkan bahwa jika Hamas masih tidak membebaskan seluruh sandera yang disanderanya sebelum awal Ramadhan (10 Maret), tentara Israel akan melancarkan serangan ke kota Rafah di Gaza selatan yang berbatasan dengan Mesir.

Berhubung Rafah saat ini merupakan rumah bagi lebih dari satu juta warga sipil yang mengungsi dari wilayah lain di Gaza, masyarakat internasional mendesak agar perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Palestina segera dilakukan untuk menghindari serangan Israel ke Rafah. (Hui)