Alasan Aneh Seorang Pria Membuka Peti Mati Saudaranya dan Memotong Telinganya

EtIndonesia. Seorang pria mengungkapkan alasan mengejutkan dia memotong telinga saudaranya di pemakaman.

Jian Zhong Li dari Sydney Australia, menyelinap bersama putranya ke peti mati saudara laki-lakinya pada hari ia akan dimakamkan, membuka peti mati dan memotong sebagian telinganya. Dia mengklaim dia “tidak punya pilihan lain” dalam upaya terakhirnya untuk membuktikan keponakannya tidak sah.

Dia yakin bahwa keponakannya Cheng Zhang Li, putra saudara laki-lakinya Jian Ming Li yang meninggal karena penyakit paru-paru pada usia 58 tahun, adalah anak tidak sah karena dia tumbuh janggut. Jika hal ini benar, Cheng tidak lagi berhak atas warisan orang yang meninggal tersebut, termasuk rumah senilai jutaan dolar di pinggiran barat daya Sydney yang disebut Petersham. Dia tidak meninggalkan surat wasiat yang sah.

Pada akhirnya kejahatannya yang dilakukan pada tahun 2022 sia-sia belaka. Dia didakwa mengganggu tubuh namun kini mengungkapkan motivasinya melakukan hal tersebut. Dia mengklaim bahwa dia telah meminta Cheng untuk melakukan tes DNA, tetapi ketika dia menolak, dia merasa berkewajiban untuk mengambil tindakan sendiri.

Berbicara kepada A Current Affair, Li mengatakan dia telah mengambil bagian telinga untuk “sedikit DNA”. Dia melanjutkan: “Kami tidak bisa memotong seluruhnya. Saya hanya ingin sampel… sedikit.”

Li menganggap ibunya, 91 tahun, berhak atas warisan saudara laki-lakinya. “Ibu harus mendapat nafkah… karena kondisi tempat tinggalnya sangat memprihatinkan,” ujarnya.

Dia mengatakan permintaannya untuk mendapatkan sampel kulit atau rambut saudara laki-lakinya ditolak oleh direktur pemakaman dan dia “tidak punya kesempatan lain”.

“Ketika petugas keluar, bersama anak saya, membuka kantong jenazah… dan saya hanya memotong sedikit demi sedikit untuk diambil sampelnya dan disimpan,” lanjut Li. “Saya tidak suka melakukan hal-hal ini, tetapi kali ini saya tidak punya cara lain karena beberapa jam kemudian dia [akan dikremasi].”

Dia mengatakan dia memasukkan telinga itu ke dalam “kantong plastik” dan kemudian ke dalam panci kaca yang dia masukkan ke dalam lemari es. Hanya ketika dia mencoba membuktikan sampel itu sah, rahasia suramnya terungkap.

Dia membutuhkan petugas pemakaman untuk menandatangani dan menyatakan bahwa potongan telinga itu sah, dan ketika petugas itu menolak, mereka memberi tahu kerabat terdekat almarhum. Polisi kemudian menggerebek lemari es dan menyita telinganya. Dia mengakui kejahatannya tahun lalu di Pengadilan Lokal Burwood dan didenda 1500 dolar (sekitar Rp 23 juta).

Cheng kemudian diketahui sebagai putra sah Jian Ming Li. (yn)

Sumber: dailystar.co.uk