Home Blog Page 1073

Milisi Dikerahkan untuk Berjaga di Jembatan, Insiden Spanduk Jembatan Flyover Sitong Mengejutkan Tingkat Tinggi PKT

0

Yan Shu

Slogan memperjuangkan hak-hak sipil dan melawan Partai Komunis Tiongkok (PKT) muncul di Jembatan Sitong di Distrik Haidan, Beijing pada  13 Oktober. Insiden itu menyebabkan otoritas PKT panik. Para pejabat langsung merekrut personel untuk menjaga jalan layang. Bahkan, sejumlah  stasiun MRT di Beijing dihentikan sementara. Beberapa analis percaya bahwa insiden Jembatan Sitong menunjukkan bahwa gagasan tentang hak-hak sipil menyebar secara diam-diam di Tiongkok

Pada 13 Oktober, seseorang menggantung dua spanduk besar di Jembatan Sitong di Beijing, yang berisi tentang perjuangan hak-hak sipil dan anti-Xi Jinping, yang mengejutkan baik di dalam maupun di luar negeri.

Setelah insiden itu, Beijing langsung mengirim orang-orang berseragam milisi untuk menjaga jalan layang dan semua lalu lintas dalam semalaman, sebagaimana yang dilaporkan Radio Free Asia. Pemerintah daerah setempat juga menerbitkan iklan rekrutmen  “pengawas jembatan”, yang berjaga di jembatan 24 jam sehari dalam dua shift, dengan gaji harian 280 hingga 320 yuan.

Beberapa orang memposting di media sosial luar negeri bahwa pada 14 Oktober, setiap jembatan di Beijing dijaga oleh anggota milisi. Beberapa netizen mengatakan bahwa pintu masuk kereta bawah tanah di dekat Jembatan Sitong dipenuhi dengan mobil polisi.

Menurut The Epoch Times, beberapa stasiun penumpang di Beijing juga dihentikan untuk sementara waktu. Seorang pengemudi mobil penumpang mengatakan kepada The Epoch Times bahwa mulai dari 14 Oktober, tidak mungkin untuk meninggalkan atau memasuki ibu kota, mobil penumpang tidak akan diizinkan melintas, kereta api biasa dan kereta api berkecepatan tinggi juga dihentikan, yang mungkin memakan waktu empat atau lima hari.

Cai Xia, seorang mantan profesor di Sekolah Partai Komunis berkata: “Saya tidak berpikir ini masalah sepele.”

Cai Xia  kepada VOA News mengatakan bahwa sejak merebaknya COVID-19, kebijakan nol infeksi telah membuat orang-orang di Tiongkok yang sangat sabar  tidak dapat lagi mentoleransi dan pasti akan ada pejuang yang  bangkit untuk berperang. Insiden Jembatan Sitong juga menjadi kejutan terbesar bagi para petinggi PKT, termasuk Xi Jinping, sehingga insiden ini bukanlah masalah sepele.

Su Ziyun, direktur Institut Strategi dan Sumber Daya Pertahanan Nasional dari Akademi Pertahanan Nasional Taiwan, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa insiden itu merupakan indikator penting yang mempengaruhi situasi politik Tiongkok. pemilihan dalam jangka pendek, melambangkan bahwa ada pressure cooker di sistem Partai Komunis Tiongkok  dan tekanannya meningkat.

Su Ziyun menjelaskan bahwa Spanduk dengan jelas menyampaikan sinyal yang berbeda dari sebelumnya, yaitu menekankan tidak hanya satu orang anti-Xi, tetapi juga warganegara, hak suara, dan ‘jangan mau  menjadi budak hanya menjadi warga negara.

Su Ziyun percaya bahwa kejadian ini menunjukkan bahwa ide-ide demokrasi menyebar secara diam-diam di Tiongkok. Meskipun tidak mungkin berdampak pada Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20, maka itu pasti akan memiliki efek lanjutan. (hui)

Apa Penyebab Lubang pada Tulang Rahang T. Rex Sue? Ilmuwan Masih Bingung

0

Reuters via The Epoch Times

WASHINGTON, Amerika Serikat— Sue, Tyrannosaurus rex terbesar dan paling terpelihara yang pernah ditemukan, tidak diragukan lagi adalah binatang buas yang menakutkan ketika pemangsa ini berkeliaran di tempat yang sekarang disebut South Dakota, Amerika Serikat, sekitar 67 juta tahun yang lalu.

Tetapi bahkan dinosaurus besar ini, yang fosilnya dipajang di Field Museum di Chicago, tidak kebal. Contoh utama dari hal itu adalah serangkaian lubang melingkar di tulang rahang Sue yang terus membingungkan para ilmuwan. Penelitian baru yang mencari penjelasan untuk lubang-lubang ini telah berhasil mengesampingkan satu hipotesis utama, meskipun jawabannya tetap sulit dipahami.

Para peneliti mengatakan, pemeriksaan jarak dekat terhadap delapan lubang — beberapa di antaranya berdiameter seukuran bola golf — di bagian belakang tulang rahang bawah kiri Sue, atau mandibula, menentukan bahwa itu tidak disebabkan oleh jenis infeksi mikroba seperti yang sebelumnya diusulkan oleh beberapa ahli.

“Lubang-lubang itu ditemukan berbeda dari kerusakan tulang yang disebabkan oleh infeksi semacam itu,” kata Bruce Rothschild, seorang dokter medis dan rekan penelitian di Museum Sejarah Alam Carnegie di Pittsburgh, penulis utama studi yang diterbitkan minggu ini di jurnal Cretaceous Research.

Sue, yang berukuran panjang 12,3 meter, merupakan salah satu fosil dinosaurus paling terkenal di dunia. Tyrannosaurus adalah salah satu predator darat terbesar yang pernah ada, menghuni Amerika Utara bagian barat pada akhir Zaman Kapur.

Ahli paleontologi Field Museum dan rekan penulis studi, Jingmai O’Connor mencatat bahwa sekitar 15 persen dari semua spesimen T. rex yang diketahui memiliki lubang yang mirip dengan milik Sue.

Para peneliti mengeksplorasi apakah lubang itu disebabkan oleh infeksi yang melibatkan mikroba yang disebut protozoa. Salah satu penyakit protozoa umum yang diketahui terjadi pada burung, yang dihipotesiskan oleh para ilmuwan evolusioner terkait dengan dinosaurus berbulu, disebut trikomoniasis, yang disebabkan oleh protozoa parasit. Trikomoniasis pada manusia, adalah penyakit menular seksual.

O’Connor mencatat bahwa satu elang yang didiagnosis dengan trikomoniasis telah menunjukkan kerusakan di rahangnya, tetapi hal itu berbeda dari lubang Sue.

“Tulang di sekitar lubang Sue menunjukkan tanda-tanda penyembuhan, menunjukkan bahwa apa pun yang menyebabkannya tidak membunuh hewan itu. Kesamaan diamati antara penyembuhan rahang Sue dan jenis patah tulang yang disembuhkan lainnya yang terlihat di sekitar lubang  yang  dibuat di tengkorak orang Inca kuno di Peru,” jelas O’Connor.

Namun penyebab lubang di rahang Sue itu masih tetap menjadi teka-teki.

Rothschild mengusulkan kemungkinan kerusakan akibat cakaran selama perkawinan, seperti yang dia katakan:

“Menancapkan cakar  dari  belakang atau atas dengan menyerang mandibula posterior.” Sue memiliki nama feminin untuk menghormati wanita yang menemukan fosil itu pada 1990, tetapi jenis kelamin dinosaurus itu tidak diketahui.

“Sejujurnya saya tidak tahu apa yang membentuk mereka (lubang pada rahang),” kata O’Connor. “Saya benar- benar tidak berpikir itu bekas gigitan atau bekas cakar.”

“Patologi yang secara umum menyerang individu T. rex, yang menyebabkan lubang besar terbuka di tulang rahang tetapi hanya di bagian belakang tulang rahang, tetapi tidak membunuh T. rex karena lubangnya justru berangsur sembuh, setidaknya seperti yang ditemukan pada Sue. Ini sangat aneh,” tambah O’Connor. “Begitu banyak hipotesis telah diajukan namun semuanya berguguran. Ini adalah misteri paleontologi yang bagus, salah satu favorit saya.”

Lubang-lubang itu bukan satu-satunya contoh kerusakan yang dialami oleh Sue, dinosaurus yang hidup sekitar 33 tahun.

“Sue sudah cukup tua ketika meninggal dan fosilnya menunjukkan banyak luka dan patologi,” kata O’Connor. “Ia memiliki asam urat di tangannya. Ia pernah terjatuh ke sisi kanan, sehingga mematahkan tulang rusuknya, namun telah sembuh. Ia juga telah mengalami robek ligamen di lengan kanan, yang juga mengalami penyembuhan. Ia mengalami infeksi tulang yang mengerikan di kaki kirinya. Ia pun mengalami radang sendi di bagian ekor. Tentunya itu tidak akan menjadi saat-saat yang bahagia di tahun terakhir hidupnya.” (eko)

Klinik Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT) Dr. Wen Pinrong : Menemukan Kembali Mekanisme Suara

Seorang pemuda berusia 24 tahun yang baru lulus kuliah, dengan penuh rasa antusias terjun ke dunia kerja. Karena gemar berenang, maka dia pun bekerja sebagai seorang lifeguard (perenang penyelamat, red.), yang sehari-harinya harus duduk berlama-lama di bangku pengawas kolam renang. Tak lama kemudian, ia merasa tidak puas dengan kondisi tersebut. Lalu banting setir membantu pamannya mengelola sebuah toko kecil, yang menjual segala macam pernak-pernik. Pemuda itu cukup cerdas, juga sangat gesit, di usia muda sudah menjadi manajer toko.

Bisnis yang dikelola pemuda itu tergolong baik, pagi hari sangat sibuk, malam hari setiba di rumah, hal yang paling disukainya adalah menonton bioskop dan serial film. Suatu malam, di saat sedang asyik menonton film yang penuh dengan suara menggelegar dari adegan baku tembak antara polisi dengan penjahat, tiba-tiba dirasakannya pada telinga kanannya ada suara tembakan, tetapi telinga kirinya sunyi sepi, ada apakah gerangan?

Lima jam kemudian, berganti telinga kirinya mulai berdengung. Pemuda itu dulu suka berenang, setiap bulan selalu saja merasakan telinga berdengung 1-2 kali, namun hal ini tak dihiraukannya. Keesokan harinya ia mendatangi dokter spesialis THT, setelah 3 hari mengonsumsi obat, telinga kirinya belum kembali normal juga.

Pemuda itu merasakan ada yang aneh, maka memeriksakannya ke rumah sakit pusat. Hasilnya cukup mengagetkan, ia ternyata mengalami gangguan pendengaran 100 dB, tergolong kategori gangguan pendengaran yang parah. Dokter mengatakan, dia mengalami kehilangan pendengaran mendadak (sudden sensorineural hearing loss, SSNHL), dan harus segera opname di rumah sakit untuk disembuhkan.

Klasifikasi Gangguan Pendengaran

Menurut definisi standar internasional:

Pendengaran normal: 25 dB.

Gangguan pendengaran ringan: 26-40 dB. 

Gangguan pendengaran menengah: 41-60 dB. 

Gangguan pendengaran serius: 61-80 dB. 

Gangguan pendengaran parah: di atas 81 dB.

Kehilangan pendengaran mendadak, mayoritas terjadi pada orang berusia 40-60 tahun, pemuda itu baru berusia 24 tahun, tapi pendengarannya sudah masuk dalam kelompok usia ini. Probabilitas terjadinya hilang pendengaran mendadak adalah antara 5-20 per 100.000 orang, jadi pemuda ini tergolong langka yang mendapat gangguan semacam ini. Masa keemasan dalam kasus hilang pendengaran mendadak adalah 7 hari, makin lama dan makin jauh dari masa keemasan itu, maka akan semakin dekat dengan gangguan pendengaran parah dan tuli. Di usia yang masih begitu muda, mengapa bisa terjerumus sedalam ini? Apa pun itu penyebabnya, kesehatan adalah nomor satu. Pemuda itu pun untuk semetara harus berhenti dari pekerjaannya, dan diopname di rumah sakit.

Tusuk titik Hegu untuk memperlancar peredaran darah (gambar kiri). Untuk titik Yifeng (gambar kanan-1) dengan metode temporal tiga jarum. Membuka jalur telinga, tusuk titik Tinghui, Tinggong, dan Ermen (gambar kanan-2), terkadang bergiliran antara tiga titik, terkadang tiga titik sekali tusuk.

Sang pemuda tidak habis pikir, mengapa ia bisa mengalami kehilangan pendengaran mendadak? Bukan hanya tidak habis pikir, bahkan kalangan medis pun hingga kini belum mengetahui penyebab kehilangan pendengaran mendadak. Faktor penyebab penyakit yang disimpulkan oleh kalangan medis, juga hanya aplikatif pada 10%-15% penderita saja, selebihnya 85%-90% penderita tidak bisa ditemukan penyebabnya.

Tiga faktor yang paling sering dikemukakan sebagai penyebab kehilangan pendengaran mendadak adalah: Penyumbatan pembuluh darah kecil di telinga, pecahnya gendang telinga, dan terjangkit virus. Dokter tidak kunjung menemukan penyebab apa pun pada pemuda itu, hasil pemeriksaan menunjukkan dirinya baik-baik saja. Dokter melakukan dua kali pembedahan, dan langsung menyuntikkan steroid ke dalam telinga. Pertama kali disuntik, pemuda itu merasa pendengarannya agak membaik.

Di dalam rumah sakit, pemuda itu setiap hari diinfus yang mengandung steroid dan obat untuk memperlancar aliran darah. Setelah 5 hari diopname, kondisinya statis tidak ada kemajuan. Apalagi bertepatan dengan pandemi, dengan tingkat kewaspadaan level 3. Pemuda itu langsung keluar dari rumah sakit, dan pada saat keluar dari rumah sakit gangguan pendengaran yang dialaminya mencapai 85 dB. Dokter menganjurkan agar dilakukan CT Scan, untuk memeriksa apakah di bagian kepalanya tumbuh Neuroma Akustik (sejenis tumor otak jinak yang tumbuh antara saraf penghubung telinga dan otak, red.). Karena pandemi, pemuda itu tidak kembali memeriksakannya.

Begitu keluar dari rumah sakit, ia pun langsung berobat ke klinik saya. Penyakitnya telah melewati masa emas, untuk mempersingkat waktu, maka penulis segera melakukan terapi tusuk jarum.

Penanganan Akupunktur

Terapi akupunktur dimulai dari kemungkinan titik timbulnya penyakit, ketika si pemuda menonton di bioskop, mungkin AC- nya terlalu dingin, dan berhembus langsung ke bagian kepalanya, untuk menghilangkan angin, tusuk di titik Baihui dan Fengchi. AC yang terlalu dingin, mungkin telah menyebabkan penyusutan, dan mengakibatkan sirkulasi tidak lancar, untuk memperlancar peredaran darah, tusuk di titik Xuehai, Sanyinjiao, dan Hegu.

Biasanya apabila kawula muda mengalami gejala flu, kebanyakan tidak menghiraukannya. Gejala flu di awal timbulnya penyakitnya, pemuda itu mungkin mengalami infeksi bakteri pada saluran pernafasan atas, maka tusuk di titik Hegu dan Zhongzhu. Dalam kitab Wei Pi Lun (Teori tentang Lambung dan Limpa) disebutkan, “Defisiensi limpa, akan mengakibatkan Sembilan Pelepasan (Jiu Qiao: Kedua mata, kedua lubang hidung, kedua lubang telinga, mulut, lubang kemaluan, dan anus) tidak lancar.” Menyehatkan limpa, adalah langkah memperbaiki pondasi kesehatan yang sangat penting, tusuk di titik Sanyinjiao dan Gongsun. Telinga adalah jalur yang terhubung dengan ginjal, pemuda itu sering begadang, sehingga amat melemahkan darah liver dan cairan ginjal, maka untuk menguatkan ginjal, tusuk di titik Yongquan; dan untuk menyelaraskan liver, tusuk di titik Taichong.

Memperlancar peredaran darah sekitar telinga, tusuk di titik Yifeng dengan metode temporal tiga jarum. Yang dimaksud metode temporal tiga jarum adalah dari ujung atas telinga memasuki batas rambut sampai 2 inci, membuka 1 inci di samping kiri-kanannya, dari atas ditusuk ke bawah.

Membuka jalur telinga, tusuk titik Tinghui, Tinggong, dan Ermen, terkadang bergiliran antara tiga titik, terkadang tiga titik sekali tusuk. Kedua sisi telinga termasuk meridian Shao- yang, untuk memperlancar jalur meridian, tusuk di titik Yangchi, Zulinqi, dan Xiaxi.

Saya menganjurkan pemuda itu agar memanfaatkan waktu yang ada, sebaiknya 10 hari pertama setiap hari diterapi tusuk jarum, setelah itu seminggu 2 kali. Tetapi karena situasi pandeminya parah, seminggu cukup tusuk jarum 1-2 kali. Pemuda itu tidak sabaran, takut penyakitnya semakin parah, maka pada 15 hari pertama, tanpa menghiraukan situasi pandemi, ia setiap hari berkunjung untuk diterapi tusuk jarum, kondisi telinganyalah yang lebih penting.

Pesan Khusus

•Banyak mengonsumsi makanan yang berongga, diutamakan bawang dan akar teratai.

•Jangan mengonsumsi es serta makanan dan minuman yang bersifat dingin.

•Harus mapan tidur sebelum pukul 11 malam, di saat tidur sebaiknya memakai celana panjang dan kaos kaki.

•Lakukan pemijatan: Kedua telapak tangan agak menekan datar kedua telinga dengan posisi kedua pusat telapak menempel kedua telinga, jari telunjuk menekan jari tengah ke bawah, sambil mengetuk pelan bagian belakang kepala, dari atas turun ke bawah hingga tulang oksipital, di dalam telinga akan terdengar seperti suara genderang ditabuh, diketuk sebanyak 9 kali. Setiap hari dilakukan sebanyak 3 set.

•Metode peniupan: Lakukan pernapasan yang dalam 10 kali, berhenti sejenak, lalu tarik napas dalam-dalam 1 kali langsung menutup mulut. Jempol dan jari telunjuk menjepit cuping hidung, lalu hembuskan udara, agar udara yang ada di kerongkongan menekan ke arah telinga, terasa gendang telinga terasa bersuara berdesir. Sehari dilakukan sebanyak 3 kali.

•Memijat ujung atas dan ujung bawah telinga sebanyak 36 kali, lalu memijat luar dan dalam daun telinga 9 kali. Setiap hari dilakukan sebanyak 3 set.

Setelah 4 kali terapi tusuk jarum, hasil pemeriksaan kekuatan pendengarannya menjadi 70 dB. Setelah itu, karena pandemi, dia tidak berani memeriksakan diri ke rumah sakit. 

Pendengarannya dirasakan jauh membaik, tapi di malam hari masih sering mengalami dengung telinga. Setelah sebulan tusuk jarum, setiap kali saya berbicara dengannya, dapat langsung dijawabnya, tidak seperti sebelumnya agak tersendat yang tanpa disadari badannya dicondongkan ke depan karena hendak mendengarkan lebih jelas.

Setelah tanda bahaya pandemi diturunkan ke level 2, pemuda itu kembali mengunjungi rumah sakit, dan kerusakan pendengarannya telah turun hingga 40 dB, dokter mengatakan jika sudah turun ke angka 50 dB, sebetulnya sudah tidak berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari. Pemuda itu ingin mencapai kondisi lebih baik lagi, maka makanan dan minuman dingin pun dihentikan, dan tidak lagi begadang. Begitu terus perawatan diri selama 3 bulan, hingga menjadi seminggu hanya tusuk jarum sekali.

Suara angin, suara hujan, suara membaca, semua suara merasuk ke telinga. Ia telah menemukan kembali mekanisme suaranya, mendengarkan dengan tenang suara hati sanubari. (sud)

Rusia Terus Mengebom, Ukraina Meminta Bantuan dari Puluhan Jenderal

Yan Shu

Militer Rusia terus melakukan pemboman secara besar-besaran di beberapa wilayah Ukraina pada 13 Oktober.  Pada saat yang sama, puluhan negara  berjanji untuk memberikan bantuan senjata kepada Ukraina.

Dimana-mana terdapat bangunan yang hancur , dan tanahnya penuh dengan kerikil dan puing-puing. Petugas SAR dengan gugup mencari korban yang selamat di puing-puing. Para korban menangis dan menunggu untuk mengetahui keberadaan kerabat dan teman mereka.

Ini adalah pemandangan tragis setelah kota Nikolayev di Ukraina diserang oleh pasukan Rusia.

 Wali Kota Mykolaiv Alexander Senkevich mengatakan kota itu telah “dibom secara besar-besaran” dan petugas darurat menemukan dua mayat dari bawah reruntuhan.

Keempat dinding rumah orang tua itu roboh. Dia ingat dengan ngeri bahwa dia juga terlempar ke tanah dalam tidurnya.

Seorang penduduk Nikolayev, Olha Yakovenko berkata : “Ini sangat… menakutkan. Saya tidak terluka… Saya hanya sangat beruntung.”

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan rudal Rusia telah menghantam lebih dari 40 pemukiman dalam 24 jam terakhir.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada Parlemen Eropa melalui video pada Kamis 13 Oktober, bahwa fasilitas pertahanan udara Ukraina hanya mencakup sekitar 10% dari kebutuhannya, dan meminta lebih banyak bantuan dari komunitas internasional.

Uni Eropa menyatakan bahwa pihaknya siap membantu Ukraina “sebanyak yang dibutuhkan”.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga menyatakan dukungannya untuk Ukraina ketika dia bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Brussels.

Lloyd Austin berkata : “Saya juga setuju dengan Anda: kami akan terus bekerja keras untuk mendukung Ukraina.”

Hampir 50 negara berjanji  untuk memberikan Ukraina senjata, termasuk pertahanan udara baru di sepanjang musim dingin dan seterusnya . (hui)

Menhan Jepang: Korea Utara Dapat Mengembangkan Hulu Ledak Nuklir Kecil

Jin Yan

Menteri pertahanan Jepang mengatakan Korea Utara mungkin sudah mampu memasang hulu ledak nuklir kecil. Media pemerintah Pyongyang melaporkan pada hari yang sama bahwa Korea Utara telah menguji dua rudal jelajah “strategis” yang mampu membawa senjata nuklir

Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan di parlemen pada  Kamis 13 Oktober bahwa Korea Utara dengan cepat mengembangkan teknologi rudal dan membuat kemajuan. Jepang menilai Korea Utara mampu mengerahkan hulu ledak nuklir pada rudal “Rodong” dengan jangkauan yang mencakup wilayah Jepang.

Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengutarakan,  rudal balistik dengan jangkauan yang dapat mencakup Jepang, kemungkinan mereka sudah memiliki kemampuan untuk mengecilkan hulu ledak nuklir dan memasangnya pada rudal ini untuk menyerang.”

Sebelumnya pada hari itu, media pemerintah Korea Utara mengatakan Kim Jong-un telah mengawasi peluncuran dua rudal jelajah strategis jarak jauh, dengan mengatakan peluncuran itu bertujuan untuk membuktikan keandalan dan pengoperasian senjata nuklir yang digunakan militer Korut. 

Awal bulan ini, Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak menengah dengan jangkauan lebih jauh dari sebelumnya, terbang di atas Jepang untuk pertama kalinya sejak tahun 2017.

Yasukazu Hamada mengungkapkan, “Termasuk kemampuan serangan balik Jepang, pihaknya akan mempertimbangkan segalanya secara realistis dan berusaha keras untuk memperkuat kemampuan pertahanan dasar (Jepang).”

Menanggapi ancaman senjata nuklir taktis Pyongyang yang terang-terangan, beberapa anggota partai berkuasa Korea Selatan menganjurkan Amerika Serikat untuk mengerahkan kembali senjata nuklir taktis di semenanjung itu.

Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol menolak untuk mengatakan apakah Seoul akan mempertimbangkan dimulainya kembali penyebaran senjata nuklir taktis Washington di wilayah semenanjung.  (sin)

Ratusan Pakar Chip WN AS Etnis Tionghoa Pilih Hengkang dari Tiongkok Pasca Berlakunya UU Chip Baru AS

0

oleh Xia Song

Untuk pertama kalinya, undang-undang yang mengontrol ekspor chip canggih AS dan peralatan manufaktur terkait ke Tiongkok mencakup sampai para personel ilmiah dan teknologi kelas atas yang mendukung pengembangan dan produksi chip kelas atas di Tiongkok. Aturan baru yang berlaku mulai 12 Oktober ini menyebabkan ratusan insinyur warga negara Amerika Serikat etnis Tionghoa yang telah lama menjadi tokoh kunci di perusahaan-perusahaan semikonduktor Tiongkok memilih hengkang dari perusahaan sebelum peraturan berlaku demi mempertahankan kewarganegaraan AS mereka dan keluarganya.

Ratusan karyawan warga negara AS etnis Tionghoa bergegas meninggalkan perusahaan sebelum 12 Oktober

Pada 7 Oktober, pemerintah AS mengumumkan “Kontrol Ekspor Baru pada Komputasi Tingkat Lanjut dan Produk Manufaktur Semikonduktor ke Republik Rakyat Tiongkok (New Export Controls on Advanced Computing and Semiconductor Manufacturing Items to the People’s Republic of China). Salah satu peraturan khusus itu membatasi kemampuan personel AS untuk mendukung pengembangan atau produksi sirkuit terpadu pada “fasilitas” manufaktur semikonduktor yang berlokasi di daratan Tiongkok tanpa lisensi dari pemerintah AS. Pembatasan tersebut mulai berlaku sejak 12 Oktober 2022.

Menurut sebuah laporan di Wall Street Journal yang diterbitkan pada 13 Oktober, Kevin Wolf, seorang mantan pejabat Kementerian Perdagangan AS dan mitra di firma hukum “Akin Gump Strauss Hauer & Feld LLP” mengatakan bahwa yang dimaksudkan dengan warga negara AS itu adalah para pemegang paspor AS dan kartu hijau, serta perusahaan AS.

“Nikkei Asian Review” melaporkan pada 11 Oktober bahwa ratusan insinyur WN Amerika Serikat etnis Tionghoa yang telah menjadi tokoh kunci di perusahaan Tiongkok yang berhubungan dengan semikonduktor mulai perang batin setelah larangan baru AS keluar. Para eksekutif dan analis industri percaya bahwa pembatasan itu dapat memberikan pukulan besar bagi industri chip terkemuka Tiongkok.

Radio Free Asia mengatakan bahwa pada hari larangan itu mulai berlaku, sejumlah karyawan berkewarganegaraan Amerika Serikat yang bekerja di perusahaan semikonduktor Tiongkok seperti Yangtze Memory Technologies Co., Ltd., ChangXin Memory Technologies, Shanghai IC R&D Center Jiading Factory, Hefei Changxin Storage, dan Hangzhou Jihai berusaha mengundurkan diri demi mempertahankan kewarganegaraan mereka.

Gu Pan, seseorang yang berkecimpung dalam industri semikonduktor Jiangsu mengatakan kepada Radio Free Asia pada 13 Oktober, bahwa sebagian besar manajer senior dan insinyur di industri semikonduktor Tiongkok yang merupakan warga negara AS asal Tiongkok menghadapi pilihan antara mempertahankan kewarganegaraan AS atau risiko kehilangan pekerjaan. Tetapi mereka lebih memilih kehilangan pekerjaan.

Dia mengatakan : “Para eksekutif ini pada dasarnya sudah bermaksud mengundurkan diri. Mari kita tinjau 4 unsur yang menunjang keberhasilan sebuah perusahaan. Pertama adalah teknologi, kedua adalah bakat, ketiga adalah manajemen, dan yang terakhir adalah pasar. Tiongkok hanya memiliki pasar, tetapi ketiga unsur lainnya semuanya nihil, jadi perusahaan semikonduktor Tiongkok ini bisa menghadapi kepunahan”.

Warga dan pemegang kartu hijau AS perlu menentukan pijakan, mereka memilih “memberikan suara lewat kaki”

Netizen Twitter pengguna nama “Li Dang”, yang mengaku sebagai pengusaha Amerika Serikat, pengusaha teknologi, pengamat teknologi keuangan, mengatakan dalam serangkaian tweet : “Banyak orang tidak tahu apa yang terjadi kemarin … Biden memaksa semua WN AS yang bekerja di daratan Tiongkok untuk menentukan 1 dari 2 pilihan : Segera mengundurkan diri, atau kehilangan kewarganegaraan Amerika Serikat. Lantaran adanya peraturan itu, semua eksekutif dan insinyur WA AS yang berdinas di semua perusahaan manufaktur semikonduktor Tiongkok mengundurkan diri bersama pada hari itu, membuat manufaktur semikonduktor Tiongkok langsung lumpuh dalam semalam. Sanksi Biden tampaknya lebih mematikan daripada lusinan sanksi gaya kinerja pemerintahan Trump dalam 4 tahun”.

“Li Dang” kemudian mengatakan : “Hampir setiap perusahaan semikonduktor teknologi canggih di Tiongkok menghadapi terputusnya pasokan, semua personel WN AS mengundurkan diri, decoupling terwujud dalam semalam membuat perusahaan langsung lumpuh. Kalau ada yang bertanya apa itu bencana yang mematikan ? Inilah yang dimaksud : Separo “keberhasilan” manufaktur semikonduktor Tiongkok langsung runtuh, harga sahamnya jadi nol tak tersisa”.

Dalam kolom komentar ada seseorang netizen yang bertanya, mengapa media corong PKT tidak melaporkan hal ini ? “Li Dang” menjawab : “Saya tidak tahu. Tetapi satu-satunya penjelasan adalah bahwa berita penting ini dan serangkaian kegiatan lanjutan telah merugikan seluruh keamanan nasional Tiongkok dan industri semikonduktor yang sudah “kempas kempis”. Selain itu tingkat rasa malunya tidak lebih rendah daripada insiden ‘kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan’ “

“Banyak orang tidak mengerti apa itu bencana yang mematikan. ASML telah berhenti memberikan layanan dan dukungan kepada perusahaan di daratan Tiongkok”, tambahnya.

Bloomberg juga melaporkan pada 12 Oktober bahwa, menurut email internal yang dikirim ke karyawan, perusahaan Belanda ASML telah menginstruksikan karyawannya yang berada di Amerika Serikat untuk tidak melayani pelanggan Tiongkok sebagaimana yang diatur oleh undang-undang baru yang dikeluarkan oleh pemerintahan Biden.

Menurut email tersebut, larangan berlaku untuk seluruh karyawan ASML di AS, termasuk warga negara dan pemegang kartu hijau AS, dan warga asing yang tinggal di Amerika Serikat. Bloomberg melaporkan bahwa Monique Mols, Kepala Komunikasi Perusahaan SML membenarkan bahwa email yang beredar di media sosial pada hari Rabu itu dimaksudkan sebagai suatu komunikasi nyata, tetapi tidak untuk umum.

ASML yang berbasis di Belanda telah menjual mesin-mesin UV atau DUV kepada pelanggannya di daratan Tiongkok, tetapi akibat tekanan dari AS, pihaknya belum dapat menawarkan mesin UV atau EUV ekstrem yang lebih canggih kepada pelanggannya di Tiongkok.

“Li Dang” kembali menekankan : “Sanksi ini adalah bencana yang mematikan bagi perusahaan semikonduktor Tiongkok, ini bukan lagi sanksi gaya kinerja era Trump tetapi benar-benar mewujudkan pemenggalan kepala industri. Semua perusahaan Tiongkok yang tersisa adalah perusahaan yang belum dikenai sanksi lebih lanjut oleh AS. Tetapi setiap perusahaan Tiongkok yang telah dikenai sanksi menyeluruh, tingkat kematiannya adalah 100%. Setiap warga negara atau pemegang kartu hijau AS, kali ini terpaksa menentukan pijakan, dan mereka cenderung ‘memberikan suaranya lewat kaki’ “

Risalah rapat para ahli semikonduktor Grup Lam : Persediaan chip domestik terpengaruh

“Li Dang” menyebutkan dalam serangkaian tweet-nya : “Lam Research dalam rangkumannya terhadap UU. baru AS ini adalah : 1. Semua perusahaan desain chip berdaya komputasi tinggi Tiongkok masuk cakupan pembatasan, dan mereka akan ditolak oleh TSMC. 2. Semua chip untuk drone juga termasuk dalam cakupan pembatasan. 3. Pembatasan ini adalah retrospeksi tanpa batas untuk memastikan bahwa produk dan teknologi AS tidak digunakan (tanpa seizin AS). 4. Perusahaan atau individu mana pun yang melanggar sanksi akan langsung ditangkap oleh pihak Kementerian Kehakiman AS”.

Ia juga melampirkan artikel dalam situs web daratan Tiongkok “Mianbao xīnyu” pada 12 Oktober, yang mempublikasikan artikel mengenai risalah rapat para ahli peralatan semikonduktor Lam Research, diikuti dengan pengenalan yang lebih lengkap tentang Lam Research, kemudian adalah analisis tentang larangan AS.

Situs web “Mianbao xīnyu” memiliki rilis berita elektronik dan sumber daya platform publik elektronik, yang berfokus pada forum semikonduktor, pengujian dan pengukuran, robotika/elektronik industri, dan area rantai pasokan.

Risalah rapatnya panjang dan disajikan dalam format tanya jawab.

Risalah tersebut menyebutkan : “Changxin dan Yangtze Memory adalah yang paling terpukul. Orang Amerika tidak dapat secara langsung melayani Logic, DRAM, NAND, seperti SMIC, Huali, Changxin, dan Yantze Memory. Tampaknya seluruh personel termaksud harus meninggalkan perusahaan selambat-lambatnya pada 12 Oktober”.

“Warga negara AS tidak bisa datang lagi, dan Changxin tidak bisa mendapatkan dukungan teknis dari markas besar mana pun yang berada di AS. Sekarang staf WN AS yang di manufaktur Changxin dan Yangtze Memory sibuk menjalani prosedur pengunduran diri. Mereka sedang menghadapi 2 pilihan antara mempertahankan kewarganegaraan AS atau hengkang dari perusahaan di Tiongkok”.

“WN AS tidak akan mengambil risiko ini. Jika mereka ini tetap melanjutkan pengembangan semikonduktor di Changxin, mereka akan menghadapi risiko penangkapan ketika mereka kembali ke Amerika Serikat atau melewati negara di mana Amerika Serikat dapat mengekstradisi mereka”.

Perusahaan AS terkait chip bergegas menarik karyawannya dari Tiongkok

Setelah UU chip baru ini diberlakukan, para pemasok AS mulai menarik karyawannya dari perusahaan chip terkemuka Tiongkok.

Bloomberg yang mengutip ungkapan dari seorang sumber yang enggan disebutkan namanya memberitakan pada 12 Oktober bahwa Applied Materials, KLA Corp. dan Lam Research Corp. telah memulai atau sedang bersiap untuk menarik kembali seluruh karyawannya yang ditugaskan di perusahaan pembuat chip memori milik negara Tiongkok Yangtze Memory sekaligus menghentikan bisnisnya.

Menurut sumber tersebut, perusahaan-perusahaan AS mulai melepaskan modal mereka minggu ini setelah pembatasan dikeluarkan pemerintahan Biden.

Perusahaan seperti Applied Materials, yang membuat mesin pembuat chip, sering mengirim teknisinya ke fasilitas pelanggan untuk membantu mereka menyempurnakan proses manufaktur, kata laporan itu. Namun tidak jelas apakah perusahaan telah menarik personel karena dimasukkannya Yangtze Memory dalam daftar yang tidak diverifikasi atau pembatasan lainnya. Perusahaan-perusahaan AS perlu dinilai berdasarkan aturan baru pemerintahan Biden.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, pemasok AS telah menangguhkan sementara dukungan untuk peralatan yang dipasang Yangtze Memory dan menghentikan pemasangan alat baru, dan menarik kembali teknisi mereka dari Tiongkok.

Pembuat peralatan chip AS memiliki belasan karyawan yang ditempatkan di pabrik Yangtze Memory. Mereka memainkan peran penting dalam menjalankan pabrik dan mengembangkan kemampuan manufaktur karena mereka memiliki keahlian dalam memproduksi chip berteknologi tinggi. Kepada Wall Street Journal, sumber tersebut mengatakan, jika pembatasan ini berlangsung lama, maka pelanggan seperti Yangtze Memory akan menghadapi kehilangan peluang untuk mengakses ke peningkatan teknologi, keahlian dalam pemeliharaan, dan teknologi masa depan yang diperlukan untuk mengembangkan chip. (sin)

Eropa Peringatkan Putin Akan Musnahkan Tentara Rusia Jika Menggunakan Senjata Nuklir

Chen Beichen

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan pada Kamis 13 Oktober, bahwa jika Rusia melakukan serangan nuklir ke Ukraina, negara-negara Barat akan bersikap keras dengan “memusnahkan” tentara Rusia.

“Putin mengatakan dia tidak menggertak. Yah, dia tidak mampu menggertak,” kata Josep Borrell dalam sebuah pidato.

Borrell melanjutkan: “Harus jelas bahwa negara-negara anggota Uni Eropa, AS dan NATO yang mendukung Ukraina juga tidak menggertak. Setiap serangan nuklir di Ukraina akan ditanggapi dengan tanggapan, bukan tanggapan nuklir, tetapi militer yang kuat. Para tentara Rusia akan dimusnahkan. Putin seharusnya tidak menggertak.

Borrel menambahkan, hal ini adalah momen penting dalam sejarah di mana Barat harus menunjukkan persatuan, kekuatan  dan tekad yakni tekad total. Jelas barat harus terus mendukung Ukraina. 

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal NATO  Jens Stoltenberg juga mengatakan “sangat jarang” NATO harus menggunakan senjata nuklir, tetapi jika Rusia melakukannya, maka akan ada “konsekuensi serius”.

Stoltenberg mengatakan bahwa begitu Rusia menyebarkan senjata nuklir, maka itu berarti bahwa garis yang sangat penting telah dilewati”. Dia mengatakan NATO akan memantau dengan cermat latihan nuklir Rusia dan mempertahankan “kewaspadaan tingkat tinggi”.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin  pada 13 Oktober mengatakan bahwa sekarang adalah pertempuran pilihan Rusia. Ia menjelaskan, Putin telah membuat pilihan untuk menyerang Ukraina, dan konflik masih dapat diselesaikan dengan menarik pasukan. Austin mengatakan bahwa NATO sekarang lebih bersatu dari sebelumnya, dan Amerika Serikat berkomitmen untuk membela setiap inci negara-negara NATO.

Untuk mendukung kemampuan pertahanan udara Ukraina, Austin mengatakan Amerika Serikat akan memberi Ukraina empat Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS)  dan 18 peluncur akan dikirimkan di masa mendatang.

Pada 13 Oktober, sekutu NATO mengumumkan tentang penggunaan rudal Patriot dan sistem rudal lainnya untuk memperkuat program pertahanan udara Eropa.

Moskow  mengancam bahwa anggota NATO yang memberikan bantuan militer ke Kyiv akan menjadi “pihak dalam konflik langsung” dan mengatakan masuknya Ukraina ke NATO akan memicu konflik global. (hui)

Kejadian Langka! Korut Mengirimkan 150 Jet Tempur Menggelar Latihan Udara, Pesawat F-35A Korsel Merespons

Chen Juncun

Baru-baru ini, militer Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara mengerahkan 150 jet tempur untuk melakukan latihan serangan udara skala besar. Sebagai tanggapan,  militer Korea Selatan segera mengirim pesawat F-35A. Jet tempur yang dikirimkan dalam jumlah besar oleh Korea Utara pada kali ini, benar-benar langka dan tampaknya menjadi unjuk demonstrasi.

Menurut laporan Kantor Berita Yonhap pada 10 Oktober, sebanyak 150 jet tempur yang dikirim oleh Korea Utara pada 8 Oktober tidak terbang di atas “garis pengawasan khusus” yang ditetapkan oleh militer Korea Selatan, sehingga militer Korea Selatan tak mengumumkan berita tersebut. 

Saat itu, Angkatan Udara Korea Selatan mengirimkan pesawat tempur F-35A untuk merespons. Ini adalah pertama kalinya angkatan udara negara itu  mengerahkan jet tempur canggih untuk menanggapi tindakan Korea Utara sejak mengerahkan 40 jet tempur F-35A pada Januari.

Pada 7 Juni 2022, jet tempur F-35 Angkatan Darat Korea dan jet tempur F-16 militer AS melakukan penerbangan formasi bersama. (Handout/Kementerian Pertahanan Korea Selatan/AFP)

Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan bahwa ini adalah pertama kalinya dalam sejarah 150 jet tempur dari berbagai jenis angkatan udara negara itu, dikerahkan pada saat yang sama, terutama untuk latihan serangan udara.

Dalam hal ini, Kantor Berita Yonhap mengutip militer Korea Selatan yang mengatakan bahwa militer Korea Selatan juga menangkap informasi jejak jet tempur yang lepas landas pada waktu yang hampir bersamaan.

Dibandingkan dengan 8 pesawat tempur dan 4 pesawat pengebom Korea Utara pada  6 Oktober untuk latihan terbang formasi dan latihan menembak dari udara ke darat, sebanyak 150 pesawat kali ini lebih dari sepuluh kali lipat. Hal ini sangat jarang dan agak tidak biasa.

Kantor berita Yonhap mengatakan bahwa Angkatan Udara Korea Utara memiliki sekitar 600 jet tempur. Mengingat jumlah pesawat tempur yang benar-benar dapat lepas landas jauh lebih sedikit dari jumlah tersebut, dan sulitnya mengelola 150 pesawat tempur secara bersamaan di wilayah udara yang sempit. Ditambah lagi pesawat-pesawat tersebut harus diberangkatkan secara berurutan ketika terjadi keadaan darurat, Korea Utara telah membiarkan begitu banyak petempur kali ini, jet tempur keluar berbondong-bondong, mungkin untuk meningkatkan efek demonstrasi bersenjata.

Selain itu, KCNA juga mengklaim bahwa Korea Utara juga melakukan uji peluncuran “sistem senjata penerbangan baru” pada 8 Oktober.

Militer Korea Selatan percaya respon Korea Utara terhadap uji tembak Joint Direct Attack Munitions (JDAM) jet tempur F-15K militer Korea Selatan selama latihan bersama Korea Selatan-AS pada  5 Oktober. Tak jelas jenis senjata apa yang diuji oleh “sistem senjata penerbangan baru” Korea Utara. (hui)

Pakar : UU Kontrol Chip yang Baru Menyoroti Tekad Amerika Serikat untuk Memisahkan Diri dari Tiongkok

oleh Li Jing, Luo Ya

Pemerintah AS baru-baru ini mengumumkan pembatasan ekspor chip ke Tiongkok yang paling keras. Bahkan warga negara Amerika Serikat yang bekerja di industri chip Tiongkok juga terikat dengan pembatasan tersebut. Beberapa ahli mengatakan bahwa dampak terhadap perkembangan semikonduktor Tiongkok yang timbul dari tekad Washington decoupling dengan Beijing bakal sangat besar.

Pada Jumat (7/10/2022) Kementerian Perdagangan AS mengumumkan serangkaian langkah pengendalian terhadap ekspor chip. Undang-Undang tersebut bermaksud mengatur perusahaan-perusahaan AS agar tidak mengekspor chip canggih dan peralatan manufaktur terkait ke Tiongkok tanpa izin pemerintah AS. Dan, di mana pun di dunia, setiap produk chip terkait yang diproduksi menggunakan alat atau teknologi Amerika juga akan terikat oleh peraturan tersebut.

Selain itu, untuk pertama kalinya, kontrol ekspor AS ke Tiongkok ini telah memperluas cakupan pembatasan terhadap para personel ilmiah dan teknologi kelas atas, termasuk melarang warga negara Amerika Serikat mendukung “pengembangan” atau “produksi” chip kelas atas di Tiongkok tanpa lisensi pemerintah AS.

Pakar : Pemerintah AS bertekad untuk decoupling dengan Tiongkok 

Seorang sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Nikkei Asia bahwa menurut eksekutif industri dan dokumen publik, cukup banyak perusahaan peralatan dan material chip utama di Tiongkok yang didirikan oleh warga negara Amerika Serikat asal Tiongkok dengan tujuan untuk mendirikan sebuah pusat ekosistem chip yang independen di daratan Tiongkok. Para eksekutif dan profesional yang jumlah mencapai ratusan orang itu juga memegang kewarganegaraan AS.

Dalam hal ini, Lin Tsungnan, profesor Teknik Elektro, Universitas Nasional Taiwan mengatakan kepada The Epoch Times bahwa pembatasan yang diberlakukan AS diperluas sampai menjangkau para pemegang kartu hijau AS, hal ini menunjukkan bahwa pemerintah AS bertekad untuk memenggal hubungan industri chip dengan Tiongkok, yang tentunya akan berdampak besar terhadap pengembangan semikonduktor Tiongkok.

Profesor Lin Tsungnan menjelaskan, akibat Beijing yang selama ini sering menggunakan teknologi sipil Barat untuk mengembangkan teknologi militernya. Sehingga Amerika Serikat merumuskan kebijakan seperti itu demi kepentingan keamanan nasional. Jika kehilangan keamanan nasional, maka kepentingan komersial semua perusahaan AS menjadi tidak nyata. 

Selama lebih dari satu dekade, Tiongkok dengan berbagai cara berusaha memikat talenta luar negeri yang memiliki keterampilan khusus dan pengetahuan di industri agar mereka kembali ke tanah air untuk baik mengajar di universitas terkemuka atau mulai mendirikan perusahaan di Tiongkok. Misalnya, “Program Seribu Talenta” yang diluncurkan oleh rezim Beijing pada tahun 2008, bertujuan memikat lebih banyak talenta luar negeri untuk kembali dan bekerja di daratan Tiongkok. Sekarang, Amerika Serikat telah mulai menangani warga negaranya yang berpartisipasi dalam “Program Seribu Bakat” PKT.

Pada 7 Oktober, pemerintah AS menambahkan 31 perusahaan, lembaga penelitian, dan organisasi Tiongkok ke dalam “daftar tidak terverifikasi”. Biro Industri dan Keamanan dari Kementerian Perdagangan AS mengumumkan bahwa tindakan pengendalian ekspor akan membatasi Tiongkok mendapatkan chip komputasi canggih, superkomputer, dan manufaktur semikonduktor canggih, yang oleh Beijing digunakan dalam meningkatkan sistem militernya, senjata pemusnah massal, dan bahkan dipakai untuk melanggar hak asasi manusia.

Su Tzu-Yun, direktur Institut Strategi dan Sumber Daya Pertahanan Nasional dari Institut Penelitian Keamanan Pertahanan Nasional Taiwan mengatakan kepada The Epoch Times, bahwa kontrol AS atas ekspor semikonduktor ke Tiongkok sebelumnya telah diusulkan oleh pemerintahan Trump dalam rangka memastikan keamanan rantai pasokan pertahanan, dan secara langsung menuding Beijing yang menggunakan “Program Seribu Bakat” untuk merekrut personel ilmiah dan teknologi kelas atas asing dengan gaji tinggi. Setelah Biden menjabat, ia mengumumkan revitalisasi rantai industri di Amerika Serikat.

 Su Tzu-Yun juga menuturkan, sebenarnya pemerintah AS telah menemukan masalah ini sejak 5 tahun lalu, tetapi dengan terjadinya invasi Rusia ke Ukraina, membuat pemerintah AS meningkatkan upaya dari  membatasi pengembangan dan produksi chip kelas atas tertentu, sampai membatasi ruang gerak para bakat ilmiah dan teknologi, itu semua mengartikan bahwa AS telah memulai perang teknologi guna mengekang pencurian teknologi oleh Tiongkok.”

Analisis : Profesional teknologi Taiwan perlu berpikir kembali

Industri semikonduktor Taiwan telah menarik banyak perhatian. Menurut data yang disajikan “TrendForce”, sebuah lembaga penelitian semikonduktor profesional, bahwa produsen Taiwan telah menyita 65% pangsa pasar pengecoran global tahun 2020, dan 55% di antaranya dikuasai oleh TSMC.

Pemerintah Taiwan mengatakan pada Sabtu (8 Oktober) bahwa mereka akan mematuhi langkah-langkah baru AS dan waspada terhadap semikonduktor buatan Taiwan yang digunakan oleh Tiongkok untuk kepentingan militer.

Lin Tsungnan mengungkapkan bahwa pemerintah komunis Tiongkok telah menginvestasikan sejumlah besar sumber daya nasional untuk mengembangkan industri sirkuit terpadu. Ketika kebijakan kontrol AS masih belum jelas, beberapa produsen teknologi Taiwan mencoba untuk mendapatkan bagian dari pasar Tiongkok dengan usulan agar perusahaan Tiongkok diizinkan untuk melakukan penyertaan modalnya di perusahaan Taiwan. Tetapi beruntung usulan itu ditolak pemerintah Taiwan, jika tidak, semikonduktor Taiwan akan terpukul lebih keras dan berdampak tertentu terhadap baik pabrikan Taiwan maupun Amerika.

Bagi Lin Tsungnan, dengan semakin jelasnya decoupling pada industri chip antara Amerika Serikat dengan Tiongkok, ia percaya bahwa pemerintah Taiwan juga harus mengambil beberapa tindakan yang relevan, dan ia juga meminta pemerintah Taiwan untuk secepatnya merumuskan rencana yang relevan. 

Su Tzu-Yun mengatakan bahwa dalam laporan keamanan ekonomi yang disampaikan oleh pemerintahan Biden sebelumnya disebutkan bahwa ada 3.000 orang insinyur semikonduktor dari Taiwan yang direkrut oleh Tiongkok. 

Su Tzu-Yun menambahkan, mereka ini awalnya adalah untuk mendapatkan penghasilan yang tinggi, dan jika orang-orang ini ditarik, dipikir industri semikonduktor Tiongkok akan mengalami stagnan. Oleh karena itu, para profesional teknologi ini perlu berpikir kembali apakah mereka memilih untuk pekerjaan bergaji tinggi atau memilih untuk bergabung dengan kubu demokrasi, di mana ruang industrinya lebih besar dan sangat penting.”

Su Tzu-Yun percaya bahwa industri semikonduktor bukan hanya apa yang disebut medan pertempuran geopolitik, tetapi perang demokrasi dan otoritarianisme berada di balik perang chip AS – Tiongkok. Inilah permasalahan intinya. (Sin)

Peringatkan Resesi Global, IMF Pangkas Outlook Pertumbuhan Ekonomi Global 2023

 Bryan Jung

Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk 2023, memperingatkan potensi resesi global pada tahun depan.

IMF menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi globalnya dalam laporan World Economic Outlook 11 Oktober menjadi 2,7 persen, yang turun dari perkiraan 2,9 persen pada Juli.

Laporan IMF mengatakan bahwa “perlambatan ekonomi global telah meningkat,” menyebutnya “profil pertumbuhan terlemah sejak 2001,” selain Resesi Hebat dan pandemi.

“Yang terburuk belum datang, bagi banyak orang 2023 akan terasa seperti resesi,” kata kepala ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas.

Perkiraan PDB IMF untuk 2022 tetap stabil di 3,2 persen, turun dari pertumbuhan 6 persen yang terlihat pada 2021.

Laporan IMF muncul setelah prediksi mengerikan serupa dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Bank Dunia, dan banyak pemimpin bisnis dunia.

“Perlambatan ekonomi global meningkat karena inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, perlambatan yang lebih buruk dari perkiraan di Tiongkok karena wabah dan penguncian COVID-19, dan dampak perang Rusia di Ukraina,” demikian cuitan IMF, sebagai alasan untuk krisis ekonomi yang tertunda.

Resesi Global?

Dilaporkan bahwa lebih dari sepertiga ekonomi global akan menyaksikan dua kuartal berturut-turut pertumbuhan negatif tahun depan, yang mana “akan terasa seperti resesi”.

“Penyelarasan kembali pasokan energi secara geopolitik setelah perang Rusia melawan Ukraina bersifat luas dan permanen,” demikian bunyi laporan itu.

Harga gas alam meroket lebih dari empat kali lipat sejak 2021, dengan Rusia memberikan kurang dari 20 persen dari level 2021.

Harga pangan juga telah terdorong naik gara-gara konflik tersebut,  IMF mencatat kekuatan perang  “sangat mengganggu stabilitas ekonomi global”, bersama dengan krisis energi yang parah di Eropa.

Empat ekonomi regional terbesar di dunia, Amerika Serikat, Uni Eropa, Tiongkok, dan Jepang, akan terus melambat, karena bank sentral di seluruh dunia telah menaikkan suku bunga mereka untuk melawan rekor inflasi.

IMF menurunkan pertumbuhan di Amerika Serikat menjadi 1,6 persen tahun ini, turun dari perkiraan Juli di 2,3 persen, karena harga gas di seluruh negeri mulai naik lagi.

Diperkirakan ekonomi AS akan tumbuh sedikit pada 1 persen pada tahun 2023.

Uni Eropa, yang  menghadapi krisis gas alam dan energi, karena perang di Ukraina akan tumbuh hanya 0,5 persen pada 2023.

IMF mengatakan Krisis energi yang membebani Eropa, “bukan kejutan sementara.”  Sebelumnya, “musim dingin 2022 akan menjadi tantangan bagi Eropa, tetapi musim dingin 2023 kemungkinan akan lebih buruk.”

Tiongkok yang menghadapi krisis pasar perumahan dan diberlakukannya lockdown yang sangat mengganggu operasi bisnis, akan melambat menjadi 3,2 persen pertumbuhan pada 2022, dari 8,1 tahun lalu.

Badan keuangan PBB memperkirakan pertumbuhan Tiongkok pada 4,4 persen tahun depan, hampir setengah dari levelnya pada tahun 2021.

Proyeksi pertumbuhan Jepang untuk 2022 tetap sama di 1,7 persen dari Juli. 

Pertumbuhan  2023 diturunkan menjadi 1,6 persen, karena kenaikan harga impor energi dan konsumsi yang lebih rendah karena inflasi melebihi pertumbuhan upah.

Bank Sentral dan Suku Bunga

Badan PBB itu mencatat pengetatan kebijakan moneter di seluruh dunia untuk memerangi inflasi dan “apresiasi yang kuat” dari dolar AS terhadap mata uang lainnya.

Suku bunga acuan AS yang lebih tinggi telah menarik investasi dari negara lain dan memperkuat nilai dolar.

The Fed atau bank sentral AS menekan inflasi yang tinggi secara historis di Amerika Serikat, dengan kenaikan suku bunga yang agresif sejak Maret tahun ini.

Menaikkan suku bunga secara dramatis telah meningkatkan risiko perlambatan tajam dan resesi global.

Hal ini juga membuat ekspor Amerika lebih mahal seperti minyak dan gas alam cair, yang menyebabkan tekanan inflasi yang lebih tinggi.

Maurice Obstfeld, mantan kepala ekonom IMF dan kini seorang profesor di University of California, Berkeley, mengatakan kepada AP, bahwa Fed yang terlalu agresif dapat “mendorong ekonomi dunia ke dalam kontraksi keras yang tidak perlu.”

Negara-negara dunia lainnya terpaksa menaikkan suku bunga mereka sendiri sebagai respon, sementara membebani ekonomi mereka dengan biaya pinjaman yang lebih tinggi.

Bank Sentral Eropa telah mulai menaikkan suku bunga kebijakannya ke wilayah positif untuk pertama kalinya sejak 2014.

Sementara itu, Bank of England memperluas langkah-langkah pembelian obligasi minggu ini untuk menghentikan ketidakstabilan dalam ekonomi Inggris dan lonjakan yang tidak diinginkan dalam imbal hasil obligasi.

IMF melaporkan bahwa inflasi global akan mencapai puncaknya pada akhir 2022 sebesar 8,8 persen dan akan “tetap meningkat lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.”

Menurut perkiraan, inflasi global kemudian diprediksi turun menjadi 6,5 persen pada 2023 dan menjadi 4,1 persen pada 2024. 

IMF menyarankan bahwa “pengetatan moneter yang ketat dan agresif” diperlukan, tetapi penurunan “besar”  “tidak terhindarkan,” karena pasar tenaga kerja yang ketat di AS dan Inggris.

Ia juga mengatakan bahwa “kebijakan fiskal tidak boleh bekerja dengan tujuan yang bertentangan sebagai upaya otoritas moneter untuk memadamkan inflasi” dalam teguran keras terhadap serangkaian proposal pemotongan pajak yang gagal dari Perdana Menteri Inggris Liz Truss.

IMF pada bulan lalu menyarankan bahwa Truss harus “mengevaluasi kembali” rencana fiskal pemerintahnya.

Ketidakstabilan yang Tertunda di Negara-Negara Berkembang

“Peningkatan Risiko stabilitas keuangan global dengan keseimbangan risiko yang condong ke sisi negatifnya. Pasar sangat fluktuatif,” kata Tobias Adrian, direktur departemen moneter dan modal di IMF pada konferensi pers pada 11 Oktober.

Dia mencatat bahwa “20 negara dalam keadaan default atau perdagangan pada level tertekan” dan bahwa kondisi pasar global memburuk secara signifikan di ekonomi yang lebih miskin.

Adrian mengatakan bahwa hanya 29 persen bank di pasar negara berkembang yang mampu memenuhi persyaratan modal minimum, menurut stress test global IMF untuk lembaga jasa keuangan.

IMF dan Bank Dunia menggelar pertemuan tahunan mereka akhir pekan ini, dengan banyak penasihat ekonomi dan pejabat dari seluruh dunia akan hadir.

Associated Press berkontribusi pada laporan ini.

Pemogokan Pekerja Kilang Perancis Memasuki Pekan ke-4, Menyebabkan Krisis Bahan Bakar Minyak Nasional

oleh Lin Yi

Perang Rusia – Ukraina telah menyebabkan serangkaian masalah sosial seperti inflasi yang tinggi di Eropa, pemogokan dan pawai di banyak negara Eropa untuk memprotes kenaikan biaya hidup. Di antara mereka, pemogokan pekerja kilang minyak Perancis telah berlangsung paling lama, hingga Rabu 12 Oktober pemogokan itu telah berlangsung selama 23 hari, memicu kekurangan minyak secara nasional.

Pada Rabu, antrian panjang terlihat di jalan-jalan dekat pompa bensin. Di Kota Paris, warga harus berangkat pada pukul 4 pagi menunggu antrian selama 4 jam lebih untuk mengisi tangki bensin kendaraan. Hal ini menimbulkan keluhan para pengemudi.

Eddy, seorang sopir mobil angkutan barang mengatakan : “Parah ! Ini tak beda dengan bencana, jika situasi ini terus berlanjut, semua orang akan mogok juga karena ini sangat menjengkelkan, kami tidak bisa menjalankan kendaraan karena tidak ada solar”.

Pekerja kilang Perancis menginginkan upah yang lebih tinggi di tengah kenaikan harga. Pada akhir bulan September tahun ini, Serikat Pekerja Umum (CGT) Perancis yang paling kuat memimpin pemogokan para pekerja. Akibatnya, banyak kilang minyak seperti Total Energy dan Exxon Mobil di Perancis terpaksa ditutup, memengaruhi sekitar 60% produksi bahan bakar minyak di Perancis, dan hampir 1/3 pompa bensin tidak bisa jualan karena kehabisan stok BBM.

Marin Guillotin, perwakilan dari serikat pekerja “Force Ouvriere” mengatakan : “Yang ideal adalah mendengarkan tuntutan sah kami dan bernegosiasi pada tahun 2022. Biar semua pihak duduk di meja perundingan, agar masalah dapat diatasi dan situasi segera pulih”.

Saat ini, Exxon Mobil telah membuat kemajuan dalam bernegosiasi dengan serikat pekerja, setuju untuk menaikkan upah sebesar 6,5% tahun depan, selain ditambah lagi dengan subsidi sebesar EUR. 3.000,-

Namun demikian, komunikasi antara Total Energy dan serikat pekerja tidak berjalan lancar, mereka hanya setuju untuk memajukan waktu negosiasi dari  November ke Oktober dengan alasan penghentian pemogokan, yang mana ditolak oleh Federasi Serikat Pekerja Perancis.

Melihat bahwa pemogokan akan diperpanjang waktunya, pemerintah Perancis telah mulai melakukan intervensi pada Selasa 11 Oktober, mengharuskan pekerja kilang minyak segera kembali bekerja, jika tidak mereka akan menghadapi hukuman denda dan bahkan penangkapan untuk menghindari kerusuhan sosial yang lebih besar di Perancis.

Juru bicara pemerintah Perancis Olivier Veran mengatakan : “Dampak dari konflik sosial ini telah membuat terlalu banyak warga Perancis kewalahan. Beberapa dari mereka tidak dapat pergi bekerja, menyekolahkan anak-anak, pergi berbelanja, dan kadang-kadang bahkan untuk pergi ke dokter untuk berobat”. (sin)

Lebih 50 Negara Berjanji Menyediakan Sistem Pertahanan Udara untuk Ukraina Melawan Rusia

0

NTD

Menanggapi serangan Rusia baru-baru ini terhadap infrastruktur energi Ukraina dan target militer lainnya, sekitar 50 negara yang dipimpin oleh Amerika Serikat mengadakan pertemuan di markas besar Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada hari Rabu 12 Oktober, mereka sepakat untuk membantu Ukraina dengan mengirimkan sistem pertahanan udara terbaru.

Central News Agency mengutip laporan Agence France-Presse, Reuters dan British Broadcasting Corporation memberitakan bahwa pada 10 dan 11 Oktober Rusia telah meluncurkan lebih dari 100 buah rudal dan menggunakan puluhan drone untuk menyerang infrastruktur energi dan sejumlah target militer Ukraina.

Serangan udara pada hari pertama menewaskan sedikitnya 19 orang dan menyebabkan pemadaman listrik yang luas dan terputusnya pasokan air bersih bagi warga di banyak wilayah. Dan Ibukota, Kyiv, terpaksa menerapkan pembatasan listrik.

Warga menyaksikan mobil pribadi mereka yang hancur diparkir di area perumahan dekat gedung 101, tidak jauh dari stasiun kereta api utama Kota Kyiv, Ukraina pada 11 Oktober 2022. (Ed Ram/Getty Images)

Mengingat hal ini, sekitar 50 negara yang dipimpin oleh Amerika Serikat saat bertemu di markas besar NATO di Brussel, ibu kota Belgia, berjanji untuk mengirimkan sistem pertahanan udara terbaru milik mereka untuk Ukraina melawan Rusia.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin usai pertemuan itu mengatakan : “Sistem yang relevan akan segera disiapkan dan dikirim ke tempat”. Tetapi ia tidak menjelaskan lebih lanjut.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, dalam beberapa minggu mendatang Prancis sudah dapat memberi Ukraina radar dan sistem pertahanan udara, terutama untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari serangan pesawat tak berawak dan rudal. Namun dia tidak merinci jenis atau jumlah rudal anti-pesawat dalam wawancara dengan pembawa acara di televisi “France 2”.

Belanda mengatakan akan mengirimkan rudal anti-pesawat senilai EUR. 15 juta (setara USD. 14,55 juta). Menteri Pertahanan Belanda, Kajsa Ollongren mengatakan bahwa serangan Rusia “hanya dapat ditanggapi dengan dukungan kuat kepada Ukraina dan rakyatnya”.

Kanada telah menjanjikan pemberian bantuan militer senilai lebih dari CAD. 47 juta (setara USD. 34 juta), termasuk peluru artileri, sarana komunikasi satelit, pakaian musim dingin,  kamera drone dan lainnya.

Inggris juga mengatakan akan menyediakan rudal pertahanan udara kepada Ukraina untuk menangkis serangan Rusia, juga akan menyediakan rudal untuk menembak jatuh rudal jelajah Rusia. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Rudal Udara-ke-Udara Jarak Menengah Tingkat Lanjut (Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile. AMRAAM) akan dikirim ke Ukraina dalam beberapa minggu mendatang untuk digunakan bersama dengan National Advanced Air Defense System (NASAMS) yang dijanjikan AS.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin (tengah) sedang menyampaikan pidato pembukaan pada awal pertemuan Kelompok Penghubung Pertahanan Ukraina sebagai bagian dari Dewan Menteri Pertahanan NATO di markas besar NATO di Brussels pada 12 Oktober 2022. (Kenzo Tribouillard/AFP/Getty Images)

Selain itu, pada Rabu militer Ukraina mengumumkan bahwa sistem pertahanan udara Iris-T SLM yang dipasang pada kendaraan telah tiba di Ukraina dari Jerman. Tentara Ukraina mengatakan sistem pertahanan udara akan membantu melindungi negara dari serangan yang menteror.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang di waktu lalu menggambarkan serangan rudal Rusia sebagai tindakan teroris dan mendesak negara-negara Barat untuk membantu Ukraina membangun “perisai udara”, kini menyambut baik bantuan Barat yang menyediakan sistem anti-rudal.

“Dengan semakin berani dan brutalnya tindakan teroris Rusia, membuat dunia semakin memahami bahwa membantu Ukraina mempertahankan wilayah udaranya adalah salah satu tugas kemanusiaan terpenting di Eropa saat ini”, Demikian kata Zelensky dalam pidato kenegaraan pada hari Rabu malam waktu setempat. (sin)

Rusia Caplok Empat Wilayah Ukraina Timur, Putin Berfokus Pada Lima Strategi

0

DR. Xie Tian

Selama lebih tujuh bulan berlangsungnya Perang Rusia-Ukraina, seputar hal dalam perang ini, mulai dari karakternya – penyebab di baliknya – faktor sejarah perang – pendukung di balik kedua pihak yang berseteru – serta arah pergerakan perang dan hasil akhirnya, jelas terjadi dua kubu yang saling berseberangan sengit, dengan demikian telah hadir suatu perpecahan lagi di dalam masyarakat melengkapi: Masalah Trump, menyikapi pilpres AS 2020 lalu, dalam menghadapi vaksin dan pandemi, menghadapi serangkaian keputusan Mahkamah Agung AS dan sebagainya.

 Oposisi dan perpecahan semacam ini acap kali membuat masyarakat mengabaikan bahwa bahaya terbesar di dunia saat ini adalah rezim Partai Komunis Tiongkok (PKT) berikut faktor komunisme di balik partainya. Pada saat menghadapi dunia yang dikuasai oleh PKT ini, jika masyarakat tak bisa berpikiran jernih, dan mengenali bahaya yang sebenarnya, lalu di saat mara bahaya sudah di depan mata, malahan timbul kekacauan pada kubunya sendiri, saling curiga mencurigai, serta terpecah dan berkonfrontasi, ini tak diragukan lagi sudah melanggar pantangan dalam siasat kemiliteran.

 Terutama adalah, dalam mengambil posisi yang berbeda terhadap Rusia dan Ukraina, hal ini membuat masyarakat di luar negeri bahkan kubu anti-komunis pun mengalami kekacauan, serta mulai saling menyerang, saling mewaspadai dan saling menghujat, hal ini sebenarnya sama sekali tidak perlu.

 Terutama adalah, seiring dengan terus bergulirnya situasi perang, empat wilayah di Ukraina Timur sudah dicaplok oleh Rusia, jalur pipa gas alam Nord Stream diledakkan dengan sengaja, bahkan dengan niat jahat kabel komunikasi bawah laut Eropa diputus, gembar-gembor serta bahaya penggunaan senjata nuklir dan mengobarkan perang nuklir semakin meningkat, di masa seperti ini, yang harus dilakukan masyarakat adalah mempertahankan keteguhan strategis, menjaga kepala tetap dingin, mengamati secara seksama dan berpikir, tidak terpengaruh oleh media massa yang bias yang telah kehilangan kredibilitasnya, tidak mudah terbawa situasi, dan selamanya tidak menyimpang dari tujuan akhir kita, ini barulah pilihan yang tepat.

 Bagaimana pun pandangan seseorang terhadap AS, Rusia, Putin, dan Pemerintahan Biden, yang paling penting adalah, bagaimana dengan sebaik-baiknya memahami pemikiran sebenarnya dari setiap pihak, tujuan dan motivasi yang sebenarnya, lalu membuat penilaian yang tepat.

 Karena berbagai alasan yang dapat dimengerti, sebenarnya dunia luar tidak memiliki pemahaman yang jernih terhadap Putin dan Rusia yang dipimpinnya.

 Sedangkan untuk memahami hancurnya komunisme dan sosialisme di Uni Soviet, juga di RRT yang tengah mengarah pada kehancuran, namun mereka justru hidup kembali di Eropa dan AS, maka kita harus berpijak di luar kobaran perang saat ini, tidak hanya sekedar ditentukan siapa benar siapa salah, beban sejarah, dan keadilan yang tampak pada permukaan, inilah yang seharusnya kita lakukan.

Seorang filsuf Inggris, yang juga ahli logika dan intelektual publik yakni Bertrand Russell pernah berkata, “perang tidak menentukan siapa benar siapa salah, tapi menentukan siapa yang tersisa.” (war does not determine who is right, but who is left, red.). Tentu master bahasa Russel secara cerdik menggunakan makna ganda pada kata dalam Bahasa Inggris “right” dan “left”, karena keduanya memiliki makna “benar” dan “sisa” sekaligus juga memiliki makna “(sayap) kanan” dan “(sayap) kiri”. Russel dulunya bukan hanya ahli filosofi dan matematika saja, dalam bidang Artificial Intelligence (AI), ilmu kognitif, dan ilmu linguistik juga memiliki penguasaan yang cukup mendalam. Russel yang telah meninggal 50 tahun silam, jika seandainya Russel bisa melihat konflik masyarakat terhadap perang Rusia-Ukraina hari ini, di saat seluruh manusia sedang menghadapi bahaya perang, ancaman perang nuklir, eksistensi umat manusia, masih saja berselisih paham tak berkesudahan, jika arwah para filsuf itu tahu, pasti akan menertawakan kita.

Dunia kita ini harus bisa membuat analisa yang rinci dan objektif terhadap posisi dan motivasi Putin, berikut tujuan akhirnya, berdasarkan tindakan dan pernyataan terbarunya. Terlepas dari apakah pembaca budiman menentang Putin, dan menilai Putin si penghasut perang ini harus dibasmi oleh AS; ataupun mendukung Putin, dengan menilai dia sedang melakukan duel terakhir dengan kekuatan jahat dan pemerintahan deep state, serta meyakini kedua pihak akan mendapat manfaat dari analisa yang rasional dan kepala dingin, sehingga dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan kita sendiri serta memahami permasalahan secara mendalam.

Banyak orang mendukung Ukraina dan menentang Rusia, berlandaskan pada alasan PKT mendukung Rusia, jadi semua orang yang anti-komunis, seharusnya mendukung Ukraina, dan menentang Rusia. Namun dalam politik, teman dari musuh kita belum tentu adalah musuh, dan musuh dari musuh kita juga belum tentu adalah teman. Perlu diketahui, baru-baru ini PKT telah mengubah nadanya, mungkin karena merasa Rusia sudah tidak mungkin menang, mungkin juga karena merasa sanksi yang diberikan AS terlalu berat membuat PKT tidak mampu menahannya, jadi sekarang PKT telah berubah sikap, dan mengatakan “Ukraina adalah rekan strategis Tiongkok!” Jadi, bagi teman-teman yang menentang keras Rusia dan mendukung buta Ukraina, apakah kalian juga akan mengubah sikap karena perubahan sikap PKT tersebut? Hanya dengan kepala dingin, dan pendirian yang teguh, memahami masalah dari karakter aslinya, melihat jelas wajah asli dari iblis dan komunis yang mengendalikan dari balik dunia kita ini, barulah dapat berpegangan pada sikap yang bijaksana dan unggul di bawah berbagai kondisi objektif dan eksternal.

Pada 30 September 2022 lalu di Istana Kremlin Putin menghadiri upacara penandatanganan penerimaan empat wilayah Ukraina timur, secara panjang lebar berbicara soal operasi militer dan pandangannya terhadap situasi dunia saat ini. Jika menganalisa pidatonya ini dengan seksama, ditambah lagi dengan wawancara khusus sutradara film terkenal AS Oliver Stone terhadap Putin beberapa tahun lalu (2015-2017) (kemudian Stone menjadikan hasil wawancaranya menjadi film dokumenter tiga seri), maka pembaca akan dapat memahami secara menyeluruh dan lebih jernih tentang Putin, Rusia, komunisme di Rusia, Perang Rusia-Ukraina, dan juga pandangannya terhadap dunia saat ini.

Kolumnis dari majalah National Interest yakni Mark Episkopos berkata, “Dalam pidato Vladimir Putin pada upacara penerimaan wilayah baru ke Rusia disebutkan, Moskow berupaya mengakhiri tatanan dunia yang dilandasi oleh kepemimpinan Barat.” Apakah Putin benar-benar mempunyai motivasi ini, dan hendak “menggulingkan tatanan dunia yang dipimpin oleh Barat”? Jika benar, mengapa dia beberapa kali mengemukakan niatnya bergabung dengan NATO? Jika karena Rusia tidak bisa bergabung dengan NATO, dan mau tidak mau harus berdiri sendiri, atau mau tidak mau harus bersekutu dengan Beijing, maka tuduhan “menggulingkan tatanan dunia yang dipimpin oleh Barat” ini baru dapat ditegakkan. Faktanya, Rusia hendak bergabung dengan Eropa, harapan untuk menjadi salah satu anggota Eropa, bahkan telah ada sejak masa Kaisar Peter Agung dan Yekaterina yang Agung, tapi orang Eropa (Eropa Barat) sepertinya tidak menganggap bangsa Slavia ini sebagai rekan mereka. Slavia (slave) memiliki makna yang direndahkan dan tertindas.

Pidato teranyar Putin di Istana Kremlin menyebutkan, di wilayah Zaporizhia dan Kherson, di balik pilihan orang-orang Donetsk dan Luhansk, terdapat “nasib bersama dan sejarah ribuan tahun”, inilah sebabnya “kaum manula dan pemuda, orang-orang yang lahir pasca Uni Soviet runtuh secara tragis, mereka bersedia memberikan suara mendukung masa depan bersama”. Jelas, yang dimaksud oleh Putin, adalah semacam gugatan terhadap Partai Komunis Uni Soviet yang telah mendatangkan akhir tragis bagi warga Rusia, tindakan untuk melepaskan diri dan membuat perhitungan dengan kejahatan komunis semacam ini, tidak seharusnya ditolak oleh dunia.

Putin menjelaskan tentang sebuah rapat rahasia yang dihadiri oleh para elit partai komunis di hutan purba Belovezhskaya Pushcha di Belarusia pada 1991 silam, ketika diputuskan membubarkan Uni Soviet, tidak dipertimbangkan hak dan kepentingan warga negara serta budaya dan sejarah Rusia, bersamaan dengan disingkirkannya komunisme juga sekaligus telah merobek dan mencabik-cabik bangsa Rusia, ibarat membuang air mandi di baskom, anak sendiri pun ikut terbuang, sehingga menimbulkan bencana nasional. Sebagai pemimpin tertinggi Rusia dan mantan anggota KGB, Putih bahkan tidak tahu bagaimana kejadian semua ini pada masa itu, dan apa akibat akhir dari tindakan itu. Tetapi Putin secara benar menyebutkan, “Sekarang semua itu sudah tidak penting. Uni Soviet sudah lama tidak eksis, kita tidak bisa kembali lagi ke masa lalu. Hari ini Rusia juga sudah tidak membutuhkannya.” Sikap untuk melepaskan diri sepenuhnya dari komunisme semacam ini, bagi Rusia, Amerika, Tiongkok, dan bagi seluruh dunia, adalah hal yang bermanfaat, inilah salah satu strategi Putin yang benar.

Strategi Putin yang kedua adalah, orang Rusia telah menggabungkan diri mereka semua “lewat budaya, agama, tradisi, dan bahasanya sendiri”. “Tidak ada yang lebih kuat daripada tekad mereka untuk kembali ke kampung halaman sejarah mereka yang sebenarnya”. Dengan kata lain, Rusia akan berjalan di jalur kembali ke tradisi, membangkitkan kembali agama Kristen, serta mempertahankan budaya dan bahasanya sendiri, bukan menempuh kebijakan bekas Uni Soviet dulu dengan “membebaskan seluruh umat manusia dan mewujudkan komunisme global”, juga menolak cara para tokoh komunis yang ingin menghancurkan agama dan kepercayaan, serta memaksakan atheisme pada semua orang. Rusia seperti ini, bagi perdamaian dunia tidak diragukan adalah suatu manfaat.

Strategi Putin yang ketiga adalah, memastikan siapakah musuh Rusia, kekuatan apakah yang akan “mendorong dunia ke arah perang dan krisis baru, dan mendapat keuntungan dari tragedi berdarah ini”. Putin menilai Barat terus mencari peluang untuk menghantam Rusia, berupaya mengikis dan memecah belah Rusia, dan membuat Rusia “terjebak dalam kemiskinan dan kehancuran”. “Barat tahu di dunia ini ada sebuah negara besar seperti ini, yang memiliki wilayah begitu luas, memiliki sumber daya alam yang kaya dan bangsa yang tidak akan bisa diperintah oleh siapapun, mereka tidak bisa tidur nyenyak karenanya”. Jelas, negara Barat belum tentu setuju dengan tudingan Putin, akan tetapi bermula dari ketakutan dan ketidakpercayaan Barat terhadap Rusia yang memiliki gudang nuklir raksasa, tidak akan menolak mengakui pihaknya memiliki tujuan strategis “mengikis dan memecah belah Rusia”.

Strategi Putin yang keempat adalah, dia menilai Barat melangkahi setiap garis, untuk “melindungi sistem neo-kolonial Barat, agar dapat mengandalkan seluruh dunia untuk mempertahankan eksistensinya, dengan kekuasaan dolar AS dan teknologi menerima upeti riil dari umat manusia, menguras sumber daya alam untuk membayar sewa kepada penguasa hegemoni, demi mempertahankan kemakmuran mereka (hegemoni) yang diperoleh tanpa susah payah”. Tudingan Putin ini jelas tidak berdasar, karena ekonomi dan finansial Barat (AS dan Eropa), keunggulan teknologi, kemakmuran AS dan Eropa, bukan didapatkan tanpa susah payah, melainkan karena mereka meraih kesempatan, melindungi kekayaan intelektualnya, berusaha untuk mengembangkan riset teknologi. Jika Putin mengeluhkan hal ini, maka hanya bisa mengeluhkan Lenin dan Stalin yang melewatkan peluang ini pada masa itu, dengan mengarahkan Rusia ke jalan sesat komunisme.

Strategi Putin yang kelima adalah, menuding Barat “mempertahankan keunggulan ini adalah motivasi utama yang sebenarnya dan mutlak egois”. Putin tidak beralasan menuding orang lain memiliki “motivasi yang egois”, dalam sejarah orang Rusia menyerang kota-kota dan merampas wilayah, semua itu juga egois dan mutlak, jadi paruh pertama dari tudingan ini tidak memiliki dasar yang rasional, juga tidak perlu disinggung. Tapi paruh akhir dari tudingan Putin itu, patut untuk direnungkan.

Putin menilai kesulitan yang dibawa oleh Barat terhadap Rusia kali ini, adalah “tidak menghormati kedaulatan”, “telah merusak nilai-nilai tradisi”, “merusak budaya yang sebenarnya”, dan “pengembangan teknologi yang tidak dapat dikendalikan”, semua ini memang perlu direnungkan secara serius oleh kalangan intelek dan politik di AS dan Eropa. Kekuatan ekstrem kaum sayap kiri Barat, dalam prosesnya mewujudkan pemerintah besar, pemerintahan global, mengikis kedaulatan negara, merusak nilai-nilai tradisi, dan merusak kebudayaan tradisional, telah melangkah terlalu cepat terlalu jauh dan sudah keterlaluan. Dalam berbagai aspek seperti legalisasi narkoba, pernikahan sesama jenis, penyimpangan gender, transeksual remaja, menghancurkan keluarga, feminisme, zero-dollar shopping, perampokan dan penganiayaan, menghilangkan kebudayaan, mengubah sejarah, kecurangan pemilu, membiarkan AI dan rekayasa genetika tak terkendali dan lain-lain, Barat memang sedang menghancurkan dirinya sendiri, juga sedang menghancurkan umat manusia.

Tentu saja, pemahaman Putin terhadap “progres internasionalisasi dan integrasi (internasional)”, “mata uang global” dan lain sebagainya, sepertinya sangat terbatas. Mungkin dengan cepat dia akan menyadari, globalisasi dan mata uang global, mata uang digital, mungkin juga merupakan bagian dari perbuatan iblis untuk menghancurkan struktur masyarakat umat manusia.

Terakhir, Putin dan para elit Rusia jelas merasakan ketakutan terhadap sikap bermusuhan dari pihak Barat, dia mengatakan “sikap bermusuhan para elit Barat terhadap Rusia sama sekali tidak ditutupi, inilah salah satu kebencian terhadap Rusia abad ini”. Para elit Rusia jelas harus introspeksi diri, di dunia ini tidak ada cinta dan kebencian tanpa sebab. Melihat dari sudut pandang hukum karma dalam agama Buddha, hanya dengan menanam buah kebaikan maka baru akan menerima buah kebaikan pula, kebaikan dan kejahatan akan ada balasannya adalah hukum sejati yang tidak akan pernah berubah.

Putin berharap agar di Rusia dapat “dibangun sebuah negara sentralisasi yang kuat, yang berlandaskan pada agama gereja ortodoks Timur, agama Islam, agama Yahudi, dan agama Buddha yang memiliki nilai-nilai moral yang agung, serta budaya Rusia dan Bahasa Rusia yang terbuka bagi siapa saja”. Tidak bicara soal agama lain yang disebutkannya, mungkin nilai moral agama Buddha dan prinsip sejati agama Buddha dapat memberikan pencerahan yang sesungguhnya bagi orang Rusia: berbagai negara di dunia terlibat perang dengan alasan agama dan kepercayaan, sepertinya hal ini tidak pernah terjadi di negara penganut agama Buddha.

Yang dimaksud Putin bahwa “dunia telah memasuki suatu periode yang fundamental, yang bertransformasi secara revolusioner. Pusat kekuasaan yang baru sedang terbentuk”, teori ini mungkin benar, walaupun pemerintah dan warga berbagai negara di seluruh dunia, memiliki pemahaman masing-masing terhadap transformasi seperti apa yang akan terjadi, pusat kekuasaan seperti apa. Namun revolusi dan perubahan yang besar sedang terjadi di depan mata kita, sedang terjadi pada saat ini, bagi semua orang yang berpandangan yang sama atau berbeda pandangan terhadap AS, Tiongkok, dan Rusia, mungkin bisa diakui dan diterima bersama. (sud)

Sinyal dari Ekonomi Tiongkok yang Berubah Menjadi “Ekonomi Rakyat”

0

DR Xie Tian

‘ 

Melihat perekonomian Tiongkok saat ini, telah memasuki kemerosotan yang serius. Ekonomi menyusut, inflasi, terlilit hutang, dua setengah dari tiga mesin penggerak perekonomian telah ambruk, ditambah lagi dengan semakin melonjaknya tingkat pengangguran, perusahaan yang bangkrut terjadi dimana-mana.

 Menjelang peralihan kekuasaan tingkat tinggi PKT (Partai Komunis Tiongkok), dengan sendirinya pejabat tidak peduli urusan hidup dan mati rakyat, kebijakan konyol Zero (Nol) COVID serta sedikit-sedikit dikeluarkan perintah lockdown keras, membuat perekonomian yang sudah kembang-kempis itu semakin sulit menopang pamor sebagai “negara kuat” dan “negara hebat”. 

PKT berharap dunia mengakuinya sebagai “ekonomi pasar”, tetapi tak pernah bisa memperolehnya. Di saat Dinasti Merah ini memasuki tahap akhir, tiba-tiba muncul sebuah teori aneh hendak mengubah ekonomi Tiongkok menjadi “ekonomi rakyat”. Walaupun teramat konyol, namun telah melontarkan sinyal yang sangat jelas.

 Pada saat Beijing sudah menemui jalan buntu, selamanya tidak pernah kekurangan akan akademisi bayaran yang suka menjilat dan menjadi yes-man. Baru-baru ini ada yang malahan menyodorkan teori “ekonomi rakyat”, yang bertujuan menipu rakyat, dan mengelabui opini dalam negeri.

Mesin propaganda PKT secara besar-besaran membual bahwa setelah Kongres Nasional ke-20 Tiongkok (yang diadakan pada pertengahan Oktober ini) akan menyambut suatu inovasi teori yang sangat penting, yakni suatu langkah besar dari “ekonomi pasar sosialisme” beralih menjadi “ekonomi rakyat sosialisme”. Yang disebut dengan “ilmu ekonomi rakyat” ini adalah ilmu ekonomi dengan “paradigma Tiongkok”, yang telah mengungkap “hukum esensial” dari sosialisme. Menurut penuturan corong PKT, pasca era 1990-an abad ke-20, di seputar masalah apakah Tiongkok seharusnya menerapkan ekonomi terencana atau ekonomi pasar, telah menimbulkan perdebatan sangat hebat di kalangan ekonom, hingga akhirnya, Tiongkok telah “memilih ekonomi pasar sosialisme”.

 Jelas-jelas revolusi proletariat, gerakan komunisme, dan ekonomi terencana RRT (Republik Rakyat Tiongkok) sudah tidak bisa dijalankan lagi, perekonomian Tiongkok yang telah runtuh seluruhnya, akhirnya mau tidak mau pada awal era 1980-an diterapkanlah yang disebut “reformasi keterbukaan”; jelas-jelas adalah kapitalisme yang telah menyelamatkan perekonomian Tiongkok, jelas-jelas adalah dikarenakan jutaan perusahaan swasta rakyat Tiongkok, modal swasta, semangat kerja dan inovasi rakyat Tiongkok, semangat kebebasan berusaha dari warga RRT, semuanya itu barulah yang membuat rakyat Tiongkok akhirnya setelah era 1990-an bisa memenuhi kebutuhan hidupnya; jelas-jelas karena kapitalismelah yang waktu itu membuat RRT menghapus sistem ekonomi sosial, sehingga rakyat Tiongkok pun terselamatkan. Para penguasa PKT menganggap semua ini adalah berkat jasanya, dan malahan mempercantik namanya menjadi “ekonomi pasar sosialisme”, sungguh terlalu!

 Profesor Wen yang mengemukakan “konsepsi” dari dirinya ini mengatakan, empat karakteristik “ekonomi rakyat” adalah “kemandirian, faktor tempat, komprehensif, dan merakyat”, sekaligus menjaga kedaulatan, perkembangan otonomi, dan juga badan ekonomi yang memiliki karakter nasionalisme, semua itu seharusnya disebut “ekonomi rakyat”. Cara menjelaskan seperti ini, sama sekali tidak memiliki sisi akademis yang ketat serta logika penyimpulan, ini adalah kesalahan fatal. Di semua bidang ilmu manajemen dan manajemen bisnis, rakyat atau warga atau manusia, inilah yang disebut pasar; istilah “pasar” dalam ekonomi pasar, ilmu pasar, dan ilmu pemasaran, yang dimaksud adalah rakyat, yakni orang alami yang memiliki kemampuan konsumtif. Dan semua ekonomi berikut badan ekonomi juga dikembangkan di seputar manusia, komunitas, kalangan, negara, dan masyarakat.

Sebutan “ekonomi rakyat” membuat orang teringat akan “komune rakyat”, “pemerintahan rakyat”, dan juga “kediktatoran demokrasi rakyat”, semua ini adalah istilah khusus dalam ekonomi terencana dan kekuasaan komunis. Tak heran warga yang cerdik dengan mudah langsung mengenali, karena “ekonomi terencana” terlalu buruk reputasinya, sehingga PKT malu untuk mengakui keunggulan ekonomi pasar, juga tidak ikhlas menerima persaingan yang adil dengan ekonomi kapitalisme, maka dibuatlah sebuah istilah konyol yakni “ekonomi rakyat”.

 “Empat karakteristik” dalam ekonomi rakyat: yang dimaksud dengan “kemandirian”, yang sebenarnya adalah terlepas dari kerjasama dan pembagian kerja internasional, menutup negara, keluar dari jalur internasional, di saat modal asing tengah hengkang seperti sekarang ini sebenarnya hanya menghibur diri dengan menyiksa diri sendiri; maksud dari “faktor tempat” adalah proteksionisme lokal, membuat batasan yang tidak boleh dilanggar; yang dimaksud “komprehensif” adalah penyatuan akbar yang baru, ekonomi terencana, ekonomi terpimpin, dan pengendalian menyeluruh oleh pemerintah; serta yang dimaksud “merakyat”, adalah kembali pada “Besar dan Publik (Besar berarti bahwa komune dalam skala besar, yang nyaman untuk produksi dan konstruksi komprehensif skala besar, dan Publik bermakna bahwa “komune rakyat yang lebih sosialis dan lebih kolektif daripada koperasi produksi pertanian.)”, komune rakyat dan kolektif, ini justru menentang kemanusiaan, adalah hanya untuk menjaga kepentingan PKT yang memajukan negara memundurkan rakyat, serta merampas hak otonomi bagi rakyat dan hak bagi perusahaan swasta.

Orang yang dapat mengemukakan konsepsi yang tidak berlogika, tidak berpemikiran dan tidak berpengetahuan seperti ini, motivasi dan tujuannya sangat membingungkan. 

Dikabarkan Profesor Wen ini adalah lulusan jurnalistik, juga sebagai pakar pertanian dan doktor ilmu manajemen Tiongkok, adalah “dekan Institut Studi Lanjutan Perkembangan Berkesinambungan”, bahkan juga sebagai direktur dan pemimpin redaksi sebuah majalah reformasi, adalah seorang pakar pertanian yang terkenal dan pernah menempuh studi di Amerika.

PKT yang melakukan eksploitasi dan pemerasan berkepanjangan, berulang kali terus menerus, pada saat rakyat Tiongkok baru saja mulai mengambil nafas lagi, sudah memulai lagi eksploitasi dan pemerasannya. Ketamakannya yang tak berkesudahan mendorong PKT untuk kembali mengayunkan sabit, bersamaan dengan merampas kekayaan rakyat, bahkan lebih lanjut merampas kebebasan rakyat Tiongkok. Begitulah “ekonomi rakyat” yang abnormal tanpa dasar teori, tanpa pondasi nyata, serta tanpa pengetahuan dan rasional itu terlahir di tengah manajemen ekonomi dan perencanaan ekonomi. 

Yang disebut dengan inti dari “ekonomi rakyat”, model ekonomi ini, menurut penjelasan PKT adalah “Model Ekonomi 5 dalam 1” yang terdiri dari “pasar yang efektif, perkembangan terencana, pemerintahan yang menjanjikan, sistem nasional, dan rakyat terorganisir”. 

Corong dan para akademisi bayaran PKT bahkan tidak menutupi, tujuan dari model ekonomi baru ini adalah semacam “metode pembagian sumber daya dan kekayaan” untuk memuaskan hasrat para penguasa elit PKT. Maka mereka hendak menggunakan “ekonomi rakyat” untuk menggantikan “ekonomi pasar”.

Tidak diketahui asal usul akademisi bayaran ini, dia sepertinya selama ini sangat low profile, dulu ia juga pernah tampil menyuarakan keadilan, tapi sepertinya hal itu sudah pudar di usia tuanya, tidak seperti dulu lagi. Yang lebih disayangkan adalah, orang yang mengemukakan “ekonomi rakyat” akan menggantikan “ekonomi pasar”, semakin diperlihatkan bahwa dia tidak mengerti ekonomi, juga tidak mengerti pasar.

 Sebab badan ekonomi apapun adalah rakyat; negara ekonomi pasar harus mengandalkan rakyat, mengandalkan warga pemilih, mengandalkan konsumen, untuk mengembangkan perekonomiannya; badan ekonomi yang monopolistis dan otokratis, mulai dari Kuba sampai Korea Utara dan Tiongkok, juga harus mengandalkan rakyat, harus mengandalkan rakyat bawah, mengandalkan kaum tertindas, mengandalkan pekerja yang murah, untuk mengembangkan perekonomiannya. Badan ekonomi pada masyarakat manusia, tanpa kecuali, harus mengandalkan manusia, entah itu manusia yang bebas atau budak, budak pekerja, ataupun buruh tani.

Badan dan sistem ekonomi manusia saat ini, khususnya dalam sistem ekonomi modern negara Barat, juga Tiongkok sebagai sistem ekonomi yang menengah makmur, merupakan sistem raksasa yang sangat rumit. 

Salah satu karakteristik sistemnya adalah kerumitannya, karena rumitnya struktur sistem itu, jadi betapapun presisi dan akuratnya model ekonomi terencana, tidak akan mampu secara rinci menjabarkan seluruh hubungan pasokan dan permintaan, juga tidak akan mampu merencanakan ekonomi dan produksi berdasarkan parameter yang berhasil diobservasinya. 

Jadi sistem ekonomi terencana pada negara sosialis dan komunis, bahkan pada beberapa negara komunis yang masih eksis, mulai dari Tiongkok sampai Vietnam, Kuba, dan Korea Utara, pada dasarnya telah dicampakkan jauh-jauh. Tentu saja, rumitnya sistem juga dikarenakan oleh rumitnya hati manusia, yang disebabkan karena manusia memiliki ego, terus berubah, dan menjadi semakin kompleks.

Karakteristik kedua pada sistem ekonomi adalah adanya keterlibatan manusia. Pemeran utama dalam sistem ekonomi adalah manusia, karena manusia berbeda-beda, kepribadiannya, kemampuannya, sumber dayanya, dan kesukaannya berbeda, keterlibatan dan kontribusinya dalam sistem ini, sampai tuntutannya terhadap sistem ini, menjadi sangat berbeda. 

Karakteristik sistem ekonomi yang ketiga adalah manusia dan masyarakat di dalam sistem ini, mulai dari individu sampai komunitas, memiliki akal sehat dan kecerdasan yang berbeda, ada kebiasaan konsumtif mulai dari yang hemat sampai yang boros, ada pertimbangan yang berbeda berupa jangka pendek dan jangka panjang, akan memiliki tujuan hidup dan kebijakan mencapai tujuan yang sangat berbeda pula.

Dalam ilmu ekonomi kerap dibicarakan empat elemen utama produksi, yakni tenaga kerja, lahan, modal, dan semangat pengusaha. Tenaga kerja tentu saja bersumber dari manusia. Di negara yang normal, lahan selain dimiliki oleh negara, tentu saja dimiliki swasta. 

Begitu pula dengan modal, para kapitalis dan elit kalangan atas memiliki modal, kalangan menengah dan bawah juga memiliki modal, hanya saja tak begitu banyak, tabungan mereka di bank pun menjadi bagian dari modal investasi. Bahkan di negara komunis seperti Tiongkok pun, yang menyebut dirinya “negara sosialis berkarakter Tiongkok” itu pun, baik lahan maupun modal juga dimiliki oleh “manusia”.

 Siapakah pemilik lahan dan modal di Tiongkok? Di masa sekarang ini, rakyat Tiongkok tidak berani lagi dengan bangganya menyebutkan “kami adalah majikan negara ini” atau “kaum proletar berkuasa”. Semua orang mengetahui, lahan dan modal di Tiongkok semuanya ada di tangah para elit penguasa. Masyarakat mungkin bisa melihat segelintir orang sukses yang “berawal dari nol”, yang kaya mendadak, mengumpulkan banyak uang, “memiliki” banyak lahan, tapi besar kemungkinan lahan dan uang itu bukanlah milik orang tersebut, mereka hanyalah resepsionis yang bertugas di lobi depan, menjadi “Sarung Tangan Putih (sebutan yang bermakna: Perusahaan “legal” untuk melakukan bisnis “ilegal”)”, atau manager bagi elit politik PKT yang berada di belakang layar.

Teori “ekonomi rakyat” yang absurd, yang didikte oleh PKT untuk bisa menjarah lebih lanjut, “teori” dari ilmu semu dengan menggabungkan landasan teoritis, bahkan tidak bisa diterima oleh para akademisi Tiongkok sendiri, banyak yang kemudian mengecam dan mencercanya. Mereka menunjukkan, pandangan yang tidak pantas secara akademis, yang tidak menghormati ilmu pengetahuan, tapi beredar luas ini, pencipta aslinya tidak memiliki rasa tanggung jawab, juga membuat para pengusaha swasta di Tiongkok semakin ketar-ketir. Seorang ekonom lainnya mengutip perkataan Bertrand Russel: “Masalah di dunia ini bukannya terletak pada orang-orang pintar yang penuh dengan keraguan, melainkan karena orang-orang bodoh yang keyakinannya teguh.” Dia memberikan kata-kata bagi Profesor Wen: “Jadilah seorang manusia!” Walaupun kata-kata itu terdengar agak pedas dan tajam, namun juga menohok dan telah mengemukakan inti permasalahan.

Perekonomian Tiongkok dalam sekejap hendak berubah wujud menjadi “ekonomi rakyat”, walaupun ditambahkan kata “rakyat”, tapi justru telah merampas hak rakyat, sinyal yang dilontarkan adalah, Tiongkok yang dikuasai PKT, akan berubah wujud menjadi negara yang tidak ada individu, tidak ada swasta, tidak ada kemanusiaan, tidak ada humanisme, tidak ada kehormatan serta tidak ada posisi untuk rakyat, menjadi sebuah masyarakat rimba yang tidak manusiawi yang akan dikuasai terus oleh tirani komunis. (sud)