Home Blog Page 1325

India Tahan Puluhan Orang yang Diduga Terlibat Serangan Mematikan di Kashmir

0

Epochtimes.id- Pasukan India menahan 23 orang yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok militan yang bermarkas di Pakistan. Militan ini mendalangi pemboman konvoi keamanan India yang menewaskan 44 polisi paramiliter. Laporan ini disampaikan seorang pejabat tinggi kepolisian pada 17 Februari 2019 kepada Reuters.

Ke-23 orang itu termasuk anggota dan simpatisan Jaish-e-Mohammad, kelompok militan yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan 14 Februari 2019 lalu. Serangan ini paling mematikan terhadap pasukan keamanan India dalam beberapa dekade.

Serangan itu memicu ketegangan antara India dan Pakistan. India telah menuntut Pakistan untuk memblokade Jaish dan kelompok-kelompok teroris lain yang beroperasi dari negaranya, sementara Islamabad telah menolak tuduhan yang terkait dengan serangan itu.

Kashmir, wilayah mayoritas Muslim di jantung permusuhan selama beberapa dekade, diklaim secara keseluruhan oleh India dan Pakistan, tetapi sebagian diperintah oleh kedua negara Asia Selatan.

Perwakilan dari Badan Investigasi Nasional India (NIA) menanyai tersangka tentang pemboman pada 17 Februari.

“Mereka berusaha menjangkau para komandan tertinggi Jaish-e-Mohammad, termasuk Kepala Kashmirnya,” kata salah satu sumber.

Mohammed Umair, komandan Jaish di Kashmir yang diyakini merencanakan serangan itu, diduga bersembunyi di wilayah tempat serangan itu terjadi.

Para pejabat mengatakan Umair telah “meradikalisasi dan memotivasi” pemuda Kashmir yang putus sekola menabrak mobil yang sarat dengan bahan peledak ke konvoi pada 14 Februari.

Umair diperkirakan telah memasuki Kashmir India dari Pakistan pada bulan September untuk memimpin suku Jaish di wilayah tersebut.

Pasukan keamanan mencurigai dia bersembunyi di Kashmir selatan, menurut para pejabat, yang tidak bisa disebut sebagai masalah kebijakan.

Para pejabat India mengatakan Umair adalah keponakan kepala suku Jaish, Masood Azhar, yang diyakini berada di Pakistan.

Perdana Menteri India Narendra Modi telah menjanjikan tanggapan yang kuat terhadap serangan itu. PM India mengatakan ia telah memberi militer kebebasan untuk menangani militansi lintas batas.

Jaish, yang dianggap sebagai salah satu kelompok teroris paling mematikan, telah memperluas kehadirannya di Kashmir.

India telah menggerebek rumah-rumah yang diduga militan di seluruh Kashmir Selatan untuk mencari informasi tentang mereka yang mendalangi dan mengeksekusi serangan itu.

Muzaffar Ahmad Malik, yang saudaranya menyatakan dirinya seorang militan setahun lalu, mengatakan kepada Reuters bahwa rumahnya digerebek pada 16 Februari oleh pasukan India.

“Mereka mencari militan, karena mereka mengatakan bahwa mereka memiliki informasi tentang militan yang bersembunyi di rumah,” kata Malik.

Penyelidik sekarang mencoba untuk mencari tahu bagaimana sejumlah besar bahan peledak yang digunakan dalam serangan itu diselundupkan ke Kashmir. Seorang juru bicara kementerian dalam negeri India menolak berkomentar. (asr)

Oleh Fayaz Bukhari/Reuters/The Epochtimes

https://www.youtube.com/watch?v=GRsFY9yaw9k

Upaya Tiongkok Memerangi Agama

0

Oleh Steven W. Mosher

Apa yang Tiongkok Sebut “Sinicization” adalah Apa yang Disebut Hitler “Nazifikasi”

Bagi umat beragama di Tiongkok, segalanya dengan cepat berubah dari buruk menjadi lebih buruk. Dan Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah memperjelas bahwa kampanye “sinicization” –nya, sedang mengubah gereja menjadi kepanjangan tangan negara, baru saja dimulai.

Gelombang penganiayaan saat ini dimulai Februari lalu, ketika pembatasan baru yang keras terhadap aktivitas keagamaan diberlakukan. Ini terus meningkat dalam beberapa bulan sejak itu, karena gereja-gereja dan masjid-masjid telah dihancurkan atau dirusak.

Umat Katolik telah menjadi sasaran khusus, dengan sejumlah uskup dan pendeta ditangkap dan beberapa tempat suci paling terkenal di Tiongkok diruntuhkan. Seperti seorang pendeta bawah tanah baru-baru ini mengatakan, “Katolik di Tiongkok menghadapi bencana.”

Kelompok umat Kristen lainnya bernasib sedikit lebih baik. Gereja Perjanjian Hujan Awal (Early Rain Covenant Church) di Chengdu, misalnya, diserang pada 9 Desember. Lebih dari 160 anggota jemaat ditangkap, bersama dengan pendeta mereka, Wang Yi, yang dituduh “menghasut subversi kekuasaan negara.”

Umat Muslim Tiongkok juga dikepung, terutama minoritas berbahasa Turki dari Barat Jauh. Selama tahun lalu, lebih dari satu juta orang Uighur dan Kazakh, dari total populasi yang hanya 10 juta, telah dikirim ke kamp-kamp pendidikan ulang. Di sana mereka diharuskan hanya berbicara bahasa Mandarin, dipaksa makan daging babi dan minum alkohol, dan diberi tahu bahwa semua agama tidak lebih hanya sebuah takhayul.

Penganiayaan terhadap orang-orang Tibet dan pengikut Falun Gong juga mencapai ketinggian baru. Bahkan komunitas kecil Yahudi Tiongkok, yang berpusat di kota kuno Kaifeng, tidak luput dari amarah pihak berwenang. Dalam sebuah tindakan pengulangan yang menyeramkan tentang Kristallnacht, pihak berwenang telah menghancurkan sinagoge pengganti sementara milik mereka (mereka dilarang membangun yang baru), merobek kutipan tulisan suci Ibrani dari dinding dan mengisi bak mandi ritual dengan tanah dan batu.

Penting untuk dipahami bahwa Partai tidak menghancurkan orang-orang yang mempunyai kepercayaan karena orang-orang ini menentang ideologi resmi negara “sosialisme dengan karakteristik Tiongkok.” Sebagian besar menerima peraturan Komunis. Mereka hanya ingin dibiarkan sendiri untuk menjalankan keyakinan-keyakinan mereka dalam damai, hak yang seharusnya dijamin oleh Konstitusi RRT.

Pastor Gereja Kovenan Hujan Awal, misalnya, secara eksplisit mengatakan bahwa, mengikuti Alkitab, ia menerima dan menghormati “fakta bahwa rezim Komunis ini telah diizinkan oleh Allah untuk memerintah sementara waktu.” Ia tetap tidak mengeluarkannya dari penjara.

Gereja Katolik telah melangkah lebih jauh dalam upayanya untuk menenangkan Tiongkok, melakukan perjanjian diam-diam dengan Partai Komunis September lalu atas penunjukan para uskup. Namun upaya Partai memerangi agama terus berlanjut.

Faktanya, tidak lama setelah perjanjian Tiongkok-Vatikan ditandatangani, tempat suci agung yang didedikasikan untuk Bunda Tujuh Kedukaan (Our Lady of the Seven Sorrows) di Provinsi Shanxi patung-patungnya telah disingkirkan. Seorang pejabat Partai setempat menjelaskan bahwa mereka harus disingkirkan karena tempat suci itu memiliki “terlalu banyak patung.”

Ini menggelikan. Tiongkok benar-benar telah dipenuhi dengan patung-patung para pemimpin Komunis masa lalu. Masalahnya terhadap orang-orang yang telah menempatkan metode yang digunakan dalam menangani tempat suci Bunda Tujuh Kesedihan adalah bahwa mereka adalah patung yang salah. Mereka menggambarkan malaikat dan orang suci, bukan tokoh-tokoh Komunis yang hebat seperti Mao Zedong atau Deng Xiaoping. Karena alasan ini, patung-patung itu harus disingkirkan.

Lebih buruk lagi, kuil Bunda Maria dari Gunung di Provinsi Yunnan diratakan dengan tanah. Mengapa pemerintah bertekad untuk merusak atau menghancurkan pusat-pusat ketaatan masyarakat Katolik seperti itu?

Masalah sebenarnya, dalam pandangan saya, adalah bahwa puluhan ribu peziarah dari seluruh Tiongkok mengunjungi tempat-tempat suci ini setiap tahun untuk memberikan penghormatan kepada Bunda Allah. Pertunjukan kesetiaan di hadapan publik seperti itu terhadap sesuatu selain Partai dan para pemimpinnya menjadi perlawanan secara langsung terhadap dorongannya untuk sinicisasi (sinicization) dan tidak dapat dibiarkan berlanjut.

Beberapa orang Barat tampaknya masih percaya bahwa sinicization hanya dimaksudkan untuk membebaskan Kekristenan Tiongkok dan agama-agama lain dari keterikatan asing. Apa itu sebenarnya, bagaimanapun, adalah kampanye politik berjangkauan jauh yang dimaksudkan untuk mengubah semua agama di Tiongkok menjadi instrumen-instrumen kontrol negara.

Inilah sebabnya mengapa PKT telah memberlakukan seluruh pembatasan-pembatasan baru terhadap aktivitas keagamaan di dalam perbatasan Tiongkok. Dan juga mengapa negara secara agresif menyerbu tempat-tempat suci milik gereja yang dibolehkan berdiri.

Pihak-pihak berwenang akan menunjuk para pemimpin gereja, termasuk para uskup Katolik, yang secara terbuka menyatakan bahwa kesetiaan utama mereka adalah kepada Partai, bukan pada keyakinan mereka. Alkitab sedang ditulis ulang di bawah pengawasan Partai untuk menekankan kesetiaan kepada negara. Para pastor dan pendeta diperintahkan untuk menggantung bendera RRT dan potret-potret para pemimpin Partai Komunis di atas altar mereka. Mereka yang memberikan perlawanan terhadap pelanggaran-pelanggaran batas negara telah didakwa, seperti Pastor Wang, dengan tuduhan berusaha menumbangkan negara.

Ini bukan pertama kalinya hal ini terjadi.

Setelah mengambil alih kekuasaan pada tahun 1933, Hitler memulai apa yang disebutnya Nazifikasi. Untuk menyatukan gereja-gereja dengan negara, para pastor dan pendeta diperintahkan untuk menggantung lambang nazi di altar mereka, dan memajang fotonya di tempat-tempat yang menonjol. Para teolog direkrut untuk menerjemahkan kembali Alkitab sehingga sesuai dengan pemikiran Nazi. Dan mereka yang menentang perambahan ini ditangkap dan didakwa dengan dakwaan pengkhianatan.

Tujuan akhir Nazifikasi adalah penyembahan Negara Jerman Ketiga (Third Reich) dan pemimpinnya, Adolf Hitler.

Menghadapi penganiayaan yang semakin intensif, hampir semua gereja Kristen Tiongkok lebih dari rela untuk “render unto Caesar what is Caesars, and what is God’s unto God” (memberikan kepada Caesar hal-hal yang merupakan milik Caesar, dan bagi Allah hal-hal yang adalah milik Allah).

Sinicization, sinicisation, sinofication, atau sinification adalah proses di mana masyarakat Tiongkok non-Han berada di bawah pengaruh negara dan masyarakat Tiongkok Han. Area pengaruh meliputi tulisan, pola makan, ekonomi, industri, bahasa, hukum, gaya hidup, politik, agama, pilihan busana, teknologi, budaya, dan nilai-nilai budaya. Secara lebih luas, “Sinicization” dapat merujuk pada kebijakan akulturasi, asimilasi, atau imperialisme budaya dari budaya tetangga ke Tiongkok, tergantung pada hubungan politik historis. Ini tercermin dalam sejarah Korea, Vietnam, dan Jepang di bidang budaya Asia Timur, misalnya, dalam adopsi sistem penulisan aksara Mandarin. (ran)

Steven W. Mosher adalah Presiden Population Research Institute dan penulis “Bully of Asia: Why China’s Dream is the New Threat to World Order”.

Video pilihan:

Agama Dipaksa Tunduk kepada Komunis Tiongkok, Apa Jadinya

Peranan Komunikasi Orangtua kepada Anak Untuk Hindari Paparan Pornografi

0

Epochtimes.id- Ketika anak – anak terpapar konten pornografi saat menggunakan teknologi, utamanya gawai, maka akan merusak otak bagian depan anak atau Pre Frontal Cortex. Oleh karenanya, dibutuhkan peran orangtua untuk aktif berkomunikasi dan menumbuhkan kontrol diri pada anak ketika menggunakan teknologi.

Faktanya, berdasarkan data dari Safer Internet Day 2017, sebesar 75% anak-anak berumur 10-12 tahun telah menggunakan gawai dan memiliki media sosial. Lebih miris lagi, berdasarkan data ECPAT (End Child Prostitution, Child Pornography & Trafficking Of Children For Sexual Purposes ) Indonesia, dari 504 korban Eksploitasi Seksual Komersial Anak (ESKA) pada September 2016 – September 2017 sekitar 78% terjadi dari aktivitas online.

Plt Asisten Deputi Bidang Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Dermawan mengatakan anak merupakan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa, maka  harus memberikan perlindungan kepada anak, salah satunya dari paparan pornografi.

Dia menjelaskan, pada Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi menyebutkan adanya pelarangan melibatkan anak dalam kegiatan dan/atau sebagai objek eksploitasi seksual online. Maka, orang tua dan guru di lingkungan pendidikan mereka wajib melindungi anak mereka dari paparan pornografi.

“Orang tua harus menjadi tauladan bagi anak – anaknya untuk mengurangi penggunaan gawai dengan memperbanyak komunikasi dengan anak,” ujarnya dalam kegiatan “Sosialiasasi Pencegahan dan Penanganan Korban dan / atau Pelaku Pornografi” di Yayasan Bethesda, Tangerang, Banten (15/2/2019).

Dermawan menambahkan, terdapat bentuk – bentuk pornografi anak, diantaranya Child Sexual Abuse Material (CSAM), Grooming Online untuk Tujuan Seksual, Sexting, Sextortion (Pemerasan Seksual), dan Siaran Langsung Kekerasan Seksual terhadap Anak.

Pendiri Kakatu, Muhamad Nur Awaludin atau yang akrab disapa “Kak Mumu” bercerita bahwa saat ini teknologi telah merubah pola hidup masyarakat, termasuk anak – anak. Hal ini bisa kita lihat, ketika anak – anak baru bangun tidur, yang mereka lihat adalah gawai mereka.

Ia juga mengatakan bahwa pornografi dapat merusak bagian depan otak anak atau Pre Frontal Cortex yang berfungsi untuk mengontrol diri dan merencanakan masa depan. Tahapan pornografi adalah dari melihat, meningkatkan level pornografi, dan akhirnya meniru apa yang mereka lihat. Kita tidak bisa melakukan sterilisasi konten pornografi, namun kita bisa memberikan imun kepada anak kita.

Hal tersebut bisa kita lakukan dengan cara menumbuhkan edukasi dan kontrol diri pada anak dari gawai. Contohnya adalah ketika anak secara tiba – tiba melihat konten pornografi pada gawai, maka ajarkan mereka untuk menekan tombol back, home, scroll, atau menutup mata mereka.

Senada dengan Dermawan dan Muhamad, seorang Psikolog, Mona Sugianto mengatakan bahwa orang tua merupakan terapis terbaik bagi anak – anak ketika mereka terpapar pornografi. Ketika anak telah terpapar pornografi, berikan mereka kegiatan alternatif agar mereka tidak melakukan pelarian ke konten pornografi.

“Janganlah memarahi anak – anak ketika mereka terpapar konten pornografi. Namun buatlah kesepakatan antara orangtua dan anak terkait penggunaan gawai atau teknologi lainnya. Berikanlah mereka kepercayaan, namun tetap diiringi dengan komunikasi antara orang tua dan anak yang baik,” tutup Dermawan. (asr)

Negosiasi AS-Tiongkok Mencapai Kemajuan, Kedua Pihak Menyusun 6 Nota Kesepakatan

0

oleh Wu Ying

Seorang sumber yang mengetahui masalah pada Rabu (20 Februari) mengungkapkan bahwa para negosiator AS dan Tiongkok bekerja keras untuk mempersempit perbedaan mereka dan menyusun masalah-masalah sulit ke dalam 6 buah nota pemahaman (MOU).

Sejak hari Selasa (19 Pebruari) negosiasi perdagangan putaran kedelapan antara AS dengan Tiongkok dimulai di Washington. Untuk 2 hari pertama, negosiasi dilakukan oleh tingkat wakil menteri dan 2 hari kemudian dilanjutkan oleh tingkat menteri yang dipimpin oleh Robert Lighthizer dan Steven Mnuchin di pihak delegasi AS dan Liu He di pihak delegasi Tiongkok.

2 orang sumber yang mengikuti perkembangan negosiasi mengungkapkan bahwa, negosiator AS dan Tiongkok sedang menyusun MOU menyangkut 6 masalah struktural : Pengalihan teknologi wajib dan pencurian cyber, properti intelektual, layanan, mata uang, pertanian, dan hambatan perdagangan non-tarif.

Negosiasi di Beijing pekan lalu telah berakhir dengan tanpa kesepakatan. Perbedaan antara kedua belah pihak tetap besar. Mereka hanya setuju untuk mencatatkan hal-hal yang dibahas dan disepakati dalam bentuk MOU, dan melanjutkan negosiasi perdagangan putaran kedelapan di Washington pada minggu berikutnya (yaitu minggu ini) .

Salah satu sumber mengatakan bahwa selama pembicaraan di Beijing pekan lalu, kedua belah pihak bertukar naskah MOU dan menulis masing-masing persyaratan dan komitmen mereka ke dalam teks. Sumber itu mengatakan bahwa proses ini adalah proses formal memasuki negosiasi perdagangan. Kedua belah pihak awalnya mempertimbangkan untuk melanjutkan perundingan di Beijing pada akhir pekan lalu, tetapi akhirnya mereka setuju untuk melanjutkan pembicaraan mereka di Washington setelah beberapa hari istirahat.

Sumber lain tetap mengingatkan bahwa meskipun negosiasi mungkin masih dapat menemui kegagalan, tetapi kedua belah pihak telah bekerja keras untuk menyelesaikan teks MOU yang merupakan langkah penting bagi Tiongkok untuk membuat komitmen khusus pada masalah-masalah utama.

Sumber itu mengatakan bahwa kedua belah pihak juga membahas mekanisme implementasi. Reuters pada bulan lalu melaporkan bahwa jika Beijing melanggar perjanjian di masa depan, administrasi Trump dapat memberlakukan rencana kenaikan tarif.

Dua orang sumber lain mengatakan bahwa kedua pihak masih mempelajari 10 jenis daftar proyek dari pihak Tiongkok yang dapat mengurangi defisit perdagangan Amerika Serikat, termasuk pembelian produk pertanian, energi, dan semikonduktor.

Washington menuduh Beijing memaksa perusahaan-perusahaan AS yang berbisnis di daratan Tiongkok untuk mengalihkan teknologi mereka dan menyerahkan rahasia kekayaan intelektual kepada mitra lokal. Selain itu, Tiongkok telah menerapkan sejumlah hambatan non-tarif yang merupakan bagian dari persaingan tidak adil, termasuk subsidi industri, peraturan impor dan ekspor, prosedur perizinan komersial, dan peninjauan standar produk yang merugikan kepentingan perusahaan AS.

Menteri Keuangan Mnuchin meminta pemerintah Tiongkok untuk membuka pasar layanan keuangannya ke lebih banyak perusahaan asing dan tidak memanipulasi nilai tukar Renminbi terhadap dolar AS. Selain itu, Beijing masih belum menyetujui aplikasi untuk perusahaan kartu kredit Visa dan MasterCard masuk pasar Tiongkok selama bertahun-tahun.

Presiden Trump mengatakan kepada wartawan di Kantor Oval Gedung Putih pada hari Selasa bahwa negosiasi perdagangan AS – Tiongkok adalah negosiasi yang sangat kompleks, tetapi cukup lancar berjalannya. Dan mengatakan bahwa batas waktu “gencatan senjata” 1 Maret bukan merupakan suatu kesepakat ajaib, banyak hal bisa saja terjadi.

Amerika Serikat dan Tiongkok telah melakukan empat putaran perundingan sejak bulan Mei tahun lalu hingga sebelum KTT Trump – Xi Jinping bulan Desember. Usai KTT kedua belah pihak memulai kembali perundingan perdagangan yang sempat terputus. (Sin/asr)

Presiden Interim Venezuela Datangi Perbatasan Tempat Bantuan Kemanusiaan Tertahan

0

EpochTimesId – Presiden sementara Venezuela, Juan Guaido dan sekitar 80 anggota parlemen menuju ke perbatasan Kolombia dengan konvoi kendaraan pada 21 Februari 2019. Mereka berharap dapat menerima bantuan kemanusiaan internasional untuk negara mereka yang kelaparan, bahkan ketika diktator sosialis yang digulingkan rakyat, Nicolás Maduro menghentikan lalu lintas udara serta menutup perbatasan laut dan lintas perbatasan darat .

Guaido, yang diakui oleh lebih dari 50 negara sebagai kepala negara yang sah, berencana untuk membawa bantuan melalui darat dan laut pada 23 Februari 2019. Penerimaan bantuan kemanusiaan itu untuk mengurangi kekurangan makanan dan obat-obatan.

Guaido dan anggota parlemen dari Majelis Nasional berangkat dari Caracas pada pagi 21 Februari 2019, untuk menempuh perjalanan sejauh 500 mil ke Cucuta, Kolombia, kota perbatasan di mana banyak bantuan dari Amerika Serikat menumpuk. Kerumunan terbentuk di sepanjang jalan utama di Caracas ketika konvoi Guaido berangkat. Rakyat Venezuela mengibarkan bendera nasional dan bersorak mendukung.

Maduro memerintahkan semua bantuan untuk diblokir. Militer Venezuela, yang masih patuh pada diktator yang digulingkan rakyat, menempatkan kontainer pengiriman di jembatan darat utama yang menghubungkan Kolombia dan Venezuela.

Langkah Guaido untuk menerima bantuan secara langsung kemungkinan akan memaksa militer yang ditempatkan di perbatasan Cucuta untuk menentukan kesetiaan mereka. Unit-unit militer Venezuela yang dikerahkan di portal perbatasan lainnya akan dipaksa untuk membuat pilihan yang sama, karena konvoi dan kapal yang sarat dengan banyak bantuan diperkirakan menerobos perbatasan secara bersamaan. Gelombang bantuan dari laut akan mencoba masuk dari Brasil dan perlintasan maritim dengan Aruba, Curacao, dan Bonaire.

Pada 19 Februari, pemerintah Brasil berjanji untuk memberikan bantuan pada truk-truk yang dikendarai oleh warga Venezuela yang diorganisir oleh Guaido. Maduro memerintahkan perlintasan darat dengan Brasil ditutup pada pukul 8 malam, pada 21 Februari, menurut Efecto Cocuyo, outlet berita independen Venezuela. Pada 20 Februari 2019, Maduro memerintahkan penutupan perbatasan maritim Venezuela dengan pulau-pulau Karibia Belanda, Aruba, Curacao, dan Bonaire setelah pemerintah Curacao mengatakan akan membantu menyimpan bantuan yang ditujukan untuk Venezuela.

Demonstran memprotes pemerintah Nicolas Maduro di jalan utama Las Mercedes, kota Baruta, pada 2 Februari 2019 di Caracas, Venezuela. (Edilzon Gamez/Getty Images/The Epoch Times)

Maduro, yang, bersama dengan pendahulunya, Hugo Chavez, bertanggung jawab atas kebijakan sosialis yang telah menghancurkan negara yang dulunya kaya minyak itu, menyangkal ada krisis. Dalam komentar yang disiarkan televisi pada 21 Februari, sang diktator menyebut rencana Guaido untuk membawa masuk bantuan internasional sebagai ‘pertunjukan murahan’ untuk merusak citra pemerintahannya.

“Saya tidak ingin mengambil keputusan apa pun dari jenis ini, tetapi saya sedang mengevaluasinya, penutupan total perbatasan dengan Kolombia,” kata Maduro.

“Melalui seruan untuk bantuan kemanusiaan ini, rakyat akan mendapat manfaat dari kedatangan barang-barang ini ke perbatasan Venezuela,” kata legislator Edgar Zambrano, ketika Dia dan anggota parlemen lainnya menunggu untuk naik bus di sebuah plaza di Caracas timur.

Majelis Nasional menyatakan Maduro adalah presiden tidak sah pada bulan Januari 2019, beberapa bulan setelah diktator sosialis memenangkan pemilihan ulang yang dinilai penuh kecurangan. Guaido menilai konstitusi memberinya hak menjadi presiden sementara, dan kemudian mengambil sumpah simbolis pada 23 Januari 2019. Presiden AS, Donald Trump segera mengakui Guaido sebagai pemimpin yang sah yang kemudian diikuti oleh puluhan negara demokrasi lainnya.

Naiknya Guaido dan penegasan Trump yang cepat atas legitimasinya memicu referendum global virtual tentang sosialisme dan komunisme, dengan puluhan negara dunia bebas, termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Australia, mendukung Guaido. Sementara itu beberapa rezim yang saat ini dan sebelumnya menganut ideologi komunis, termasuk Tiongkok, Korea Utara, Kuba, dan Rusia, memihak Maduro.

Masih belum jelas bagaimana rencana dan skenario Guaido untuk membawa masuk bantuan internasional. Tokoh oposisi telah menyarankan pembentukan rantai manusia di perbatasan Kolombia untuk mengawal paket bantuan dari orang ke orang. Demikian juga dari kapal-kapal yang juga membawa bantuan dari pulau-pulau Karibia Belanda.

Terlepas dari pengaturan itu, militer Venezuela akan dipaksa untuk memutuskan antara menaati perintah diktator atau meninggalkan rezim otoriter sekaligus menyatakan kesetiaan kepada presiden sementara. (IVAN PENTCHOUKOV dan Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Target Revitalisasi 5.000 Pasar Rakyat Terus Dikejar di Tahun Ini

0

Epocthimes.id- Kementerian Perdagangan berkomitmen memperkuat ekonomi kerakyatan dengan melakukan program revitalisasi pasar rakyat. Program ini merupakan salah satu dari tiga mandat Presiden Joko Widodo kepada Kementerian Perdagangan.

Adapun target revitalisasi selama periode 2015-2019 yaitu sebanyak 5.000 pasar rakyat.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Widayanti saat
memberikan keterangan pers, Rabu (20/2/2019) di Kementerian Perdagangan, Jakarta.

“Pasar rakyat merupakan sektor penggerak ekonomi kerakyatan. Dengan revitalisasi, eksistensi pasar rakyat akan tetap kuat dan daya saingnya terhadap toko-toko modern dapat meningkat sehingga dapat memajukan ekonomi kerakyatan,” jelas Tjahya.

Menurut Tjahya, hingga tahun 2018, Pemerintah telah membangun/merevitalisasi pasar rakyat sebanyak 4.211 unit yang dianggarkan melalui dana alokasi khusus dan tugas pembantuan. Untuk memenuhi target, tahun ini direncanakan revitalisasi/pembangunan pasar rakyat sebanyak 1.037 unit.

Tjahya menyampaikan, konsep pembangunan/revitalisasi pasar rakyat tidak hanya sekedar pembenahan bangunan fisik, tetapi juga nonfisik yang terkait dengan pengelolaan pasar dan integrasi dengan sektor-sektor lain.

“Pembenahan secara fisik tentunya dapat meningkatkan citra dan kesan buruk terhadap pasar rakyat yang semula kumuh, becek, dan kotor menjadi bersih dan nyaman untuk dikunjungi, tetapi juga harus didukung dengan revitalisasi nonfisik yang meliputi revitalisasi manajemen, revitalisasi ekonomi, dan revitalisasi sosial,” tandas Tjahya.

Revitalisasi manajemen yaitu pembenahan yang mencakup tata cara penempatan pedagang, pembiayaan/permodalan, dan standar operasional prosedur (SOP) pelayanan pasar. Revitalisasi ekonomi yaitu pembenahan untuk meningkatkan pendapatan pedagang dan mengakomodasi kegiatan ekonomi formal dan informal di pasar rakayat.

Sedangkan revitalisasi sosial budaya yaitu pembenahan dengan menciptakan lingkungan pasar yang menarik, berdampak positif, dan dapat meningkatkan dinamikan dan kehidupan sosial masyarakat/warga.

Untuk memperkuat peran pasar rakyat dalam perekonomian suatu daerah, Pemerintah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah melakukan pembangunan, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas pengelolaan pasar rakyat. Hal ini diatur dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.

Selain itu, lanjut Tjahya, pasar rakyat saat ini sudah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) yang menjadi rujukan bagi pengelola pasar dalam mengelola dan memberdayakan komunitas pasar secara optimal dan profesional.

“SNI pasar rakyat diharapkan dapat menjadi rujukan agar pasar rakyat dapat menjadi rumah ekonomi dan rumah budaya Indonesia yang mempunyai daya saing dengan tetap mempertahankan kearifan lokal,” ungkap Tjahya.

Menurut Tjahya, Kemendag juga mempunyai program pemberdayaan pasar rakyat. Program-program yang dijalankan meliputi pemberian pelatihan pengelola pasar rakyat, focus group discussion (FGD) seputar SNI pasar rakyat dan SOP pengelolaan pasar rakyat, penyediaan sekolah pasar untuk para pedagang, aktivasi pasar rakyat, pendampingan dan sertifikasi SNI pasar rakyat, serta pemberian penghargaan kepada pengelola pasar rakyat yang berprestasi.

Peningkatan Omzet dan Digitalisasi Pasar Rakyat

Salah satu indikator keberhasilan program revitalisasi pasar rakyat adalah peningkatan omzet pasar. Berdasarkan hasil pantauan, omzet dari pasar yang telah direvitalisasi naik sebesar 20 persen.

“Kenaikan omzet mengindikasikan adanya peningkatan pengunjung di pasar tersebut. Hal ini karena pasar rakyat yang sudah direvitalisasi memberikan rasa nyaman dan aman bagi pengunjung untuk berbelanja di pasar tersebut,” ungkap Tjahya.

Tjahya menyampaikan, untuk mempermudah pemantauan omzet pasar rakyat, maka Kemendag mendukung pengembangan aplikasi daring yang memanfaatkan teknologi digital, yaitu E-Retribusi dan E-Payment.

“Pengembangan aplikasi daring ini merupakan transformasi digital pasar rakyat. Dengan melakukan pemantauan omzet secara daring diharapkan dapat membuat sistem kerja pasar rakyat menjadi lebih mudah, tepat, dan efisien,” ujar Tjahya.

Penganugerahan Pasar Rakyat Award

Untuk memberikan apresiasi kepada pasar rakyat dan pengelola pasar rakyat, Kementerian Perdagangan akan menggelar penganugerahan Pasar Rakyat Award. Pemberian penghargaan dijadwalkan berlangsung pada kegiatan peresmian pasar rakyat yang rencananya dibuka Presiden RI Joko Widodo di International Convention and Exhibition, Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Tangerang, pada Maret 2019.

“Pasar Rakyat Award diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada pengelola pasar yang telah mengelola dan mengembangkan pasar rakyat dengan baik serta menyediakan barang kebutuhan masyarakat dengan harga yang terjangkau,” jelas Tjahya.

Menurut Tjahya, pemberian penghargaan ini bertujuan menumbuhkan kemandirian pasar rakyat untuk melakukan penataan dan pengelolaan pasar secara aktif dan meningkatkan motivasi pengelola, pedagang, dan instansi pembina untuk melakukan berbagai usaha dalam rangka mewujudkan pasar yang aman, bersih, nyaman, dan berkeadilan.

Selain itu, juga meningkatkan peran serta segenap pelaku pasar untuk saling bersinergi mempertahankan eksistensi pasar rakyat dan meningkatkan daya saing pasar rakyat agar dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan perekonomian di daerah sekitarnya.

Adapun kategori Pasar Rakyat Award dibagi menjadi tiga, yaitu Pasar Revitalisasi Terbaik, Pasar Ramah Lingkungan, serta Pasar Ramah Difabel. Dari masing-masing kategori, akan dipilih tiga pasar untuk mendapatkan penghargaan. Sementara itu, bagi para pengelola pasar juga akan diberikan penghargaan untuk satu kategori, yaitu Pengelola Pasar Rakyat Terbaik.

Selain peresmian pasar dan pemberian penghargaan, akan dilakukan juga pemberian sertifikat kepada lima pasar yang telah mendapatkan SNI pasar rakyat 8152:2015 tahun 2018.

“Dengan pengelolaan pasar rakyat yang semakin baik, maka pasar rakyat akan semakin kompetitif dan menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari,” pungkas Tjahya. (asr)

Presiden Taiwan Katakan Tidak Ada Kompromi untuk Demokrasi Setelah Tawaran Damai dari Partai Oposisi

0

TAIPEI — Taiwan tidak akan menerima kesepakatan apa pun yang menghancurkan kedaulatan dan demokrasinya, Presiden Tsai Ing-wen mengatakan pada 20 Februari setelah pihak oposisi pulau itu, KMT, mengatakan pihaknya dapat menandatangani perjanjian damai dengan Tiongkok jika ia memenangkan pemilihan presiden tahun depan.

Rezim Tiongkok telah mengklaim bahwa Taiwan yang demokratis dan memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai miliknya dan telah berjanji untuk membawa pulau tersebut, yang dianggapnya sebagai wilayah suci, di bawah kendali Beijing, dengan kekerasan jika perlu.

Sementara Tiongkok belum menyinggung gagasan kesepakatan damai dalam beberapa tahun, ketua Kuomintang (KMT) yang bersahabat dengan Beijing, Wu Den-yih, mengatakan pekan lalu partai itu dapat menandatangani perjanjian damai dengan Tiongkok jika ia memenangkan pemilihan yang diperebutkan dengan panas.

“Masyarakat Taiwan tidak akan menerima perjanjian apa pun yang membahayakan kedaulatan dan demokrasi nasional Taiwan,” kata Tsai kepada wartawan di Taipei. Dia mengatakan tidak akan ada kedamaian sejati jika Tiongkok tidak meniadakan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya.

Beijing diperkirakan akan membuat tawaran baru untuk KMT menjelang pemilihan, sumber-sumber keamanan di pemerintah Taiwan yang mengetahui masalah itu mengatakan kepada Reuters, sebuah langkah yang mereka katakan dapat mengisolir pemerintah Tsai dan mempengaruhi hasil-hasil pemilihan presiden.

Partai Progresif Demokratik Tsai telah menderita kerugian besar sebagai lawan KMT dalam pilkada untuk pemilihan walikota dan kepala daerah pada bulan November tahun lalu.

Tsai, yang mengatakan ingin mempertahankan status quo, mengatakan Tiongkok harus menggunakan cara damai untuk menyelesaikan perbedaannya dengan Taiwan dan menghormati nilai-nilai demokrasi Taipei.

Beijing telah secara teratur mengirim pesawat dan kapal militer untuk mengelilingi pulau tersebut dengan latihan dalam beberapa tahun terakhir dan telah menekan Taiwan secara internasional, termasuk mengurangi beberapa sekutu diplomatiknya yang tersisa.

Tsai telah berulang kali menyerukan dukungan internasional untuk membela demokrasi dan cara hidup Taiwan dalam menghadapi ancaman-ancaman baru Tiongkok. (ran)

Video pilihan:

Dampak Kekalahan Sosialis Venezuela Memukul OBOR Komunis Tiongkok

https://www.youtube.com/watch?v=nXlUVxyYY-o

Jika Proyek OBOR Tiongkok Suatu Ketika Diakhiri Bukanlah Hal Mengejutkan

0

oleh Zhang Ting

Pei Minxin, seorang profesor yang pakar urusan Tiongkok di California, Amerika Serikat baru-baru ini menerbitkan sebuah artikel di media Jepang yang menganalisis masa depan Sabuk Ekonomi Jalur Sutra (Inisiatip One Belt One Road – OBOR).

Dalam artikel tersebut, ia menganalisis faktor-faktor domestik dan internasional yang dihadapi OBOR dan tanda-tanda terbaru dari pejabat Partai Komunis Tiongkok. Akhirnya, ia mengatakan bahwa tidak  mengejutkan jika komunis Tiongkok suatu hari diam-diam mengakhiri proyek OBOR.

Pei Minxin adalah profesor ilmu kepemerintahan di Claremont McKenna College dan Direktur Keck Center for International and Strategic Studies. Keahliannya di bidang ekonomi politik Tiongkok, hubungan Tiongkok-AS, dan demokratisasi negara-negara berkembang.

Pei Minxin menerbitkan sebuah artikel di ‘Nikkei Asian Review’ dengan judul Apakah Tiongkok akan Membiarkan OBOR Mati dengan Tenang (Will China let Belt and Road die quietly ?)

OBOR Menghadapi Tantangan Berat di Negara asing

Pei Minxin dalam artikelnya merangkum dilema yang dihadapi komunis Tiongkok akhir-akhir ini dalam mewujudkan inisiatif OBOR di negara asing. Sejumlah negara telah menghentikan atau meminta dilakukan penijauan kembali proyek-proyek OBOR yang telah ditandatangani bersama komunis Tiongkok. Misalnya, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang  membatalkan dua proyek besarnya OBOR-nya, termasuk pembangunan jalur kereta api senilai USD. 20 miliar karena biayanya dinilai terlampau tinggi.

Pemerintah baru Pakistan juga mengatakan akan meninjau Koridor Ekonomi (CPEC), CPEC dianggap sebagai permata mahkota OBOR. Komunis Tiongkok berjanji untuk menyediakan USD. 60 miliar untuk proyek CPEC.

Pemerintah Myanmar baru-baru ini mengatakan kepada Beijing bahwa pembangunan stasiun tenaga air yang mereka danai yang telah ditangguhkan tidak akan dipulihkan lagi.

Negara pulau Samudra Hindia, Maladewa, berusaha untuk melakukan negosiasi ulang dengan komunis Tiongkok minta pengurangan utang sebesar USD. 3 miliar. Utang ini setara dengan dua pertiga dari PDB Maladewa. Utang ini terutama disebabkan oleh proyek OBOR, dan Maladewa meminjam dari komunis Tiongkok untuk membiayai proyek-proyek ini.

Pei Minxin mengatakan bahwa bagi komunis Tiongkok, OBOR adalah proyek pembangunan infrastruktur yang berkembang secara global, mewakili visi komunis Tiongkok tentang proyeksi kekuatan dan perluasan pengaruh di seluruh dunia. Secara intern, banyak orang di Tiongkok merasa tidak nyaman dengan inisiatif tersebut, dan itu benar.

Di satu sisi, komunis Tiongkok sekarang sedang menghadapi situasi kontraksi ekonomi dan perang dagang dengan Amerika Serikat. Di sisi lain mereka menghadapi kecaman dari negara-negara yang telah memperoleh pembiayaan OBOR. Para sarjana, ahli ekonomi, dan pelaku bisnis diam-diam mempertanyakan apakah pemerintah mereka telah secara benar memanfaatkan sumber daya mereka yang langka.

OBOR Berbenturan dengan Kurangnya Cadangan devisa, Dana Pensiun, Pelambatan Ekonomi

Proyek OBOR terhambat oleh pertumbuhan ekonomi yang melamban bahkan lebih jelas. Dunia sudah berubag dalam 5 tahun terakhir. Perlambatan ekonomi Tiongkok telah menyebabkan modal mengalir keluar, dan cadangan devisa telah kehilangan sebanyak lebih dari USD. 1 triliun.

Jika kita mempertimbangkan dampak perang dagang terhadap pendapatan internasional Tiongkok di masa mendatang, maka Tiongkok tidak mungkin dapat menghasilkan surplus devisa yang cukup untuk mendanai inisiatif OBOR dengan ukuran yang sama.

Selain itu, tarif yang diberlakukan oleh Amerika Serikat dan ketidakpastian hubungan perdagangan AS – Tiongkok akan sangat mengurangi jumlah ekspor Tiongkok ke Amerika Serikat dan bahkan ke pasar negara maju lainnya.

Pei Minxin memperkirakan bahwa karena surplus perdagangan Tiongkok dengan Amerika Serikat hampir setara dengan keseluruhan surplus transaksi berjalan Tiongkok, jika pemerintah Tiongkok tidak dapat mengimbangi kekurangan yang timbul dengan meningkatkan ekspor ke pasar negara lain (tugas yang hampir mustahil), tetapi penurunan ekspor yang tajam ke Amerika Serikat akan menyebabkan defisit pada transaksi berjalan Tiongkok.

Pendapatan internasional Tiongkok yang memburuk akan memaksa pemerintah Beijing menggunakan cadangan devisa untuk menjaga kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonominya secara keseluruhan. Karena itu, Beijing harus berhati-hati dalam meninjau komitmen eksternalnya dan mengevaluasi kembali proyek-proyek sebelumnya, beberapa di antaranya mungkin harus dikurangi atau bahkan ditinggalkan.

Disebutkan juga bahwa masalah yang dihadapi oleh OBOR tidak hanya dari berkurangnya  pendapatan devisa dalam beberapa tahun ke depan. Di dalam negeri, Beijing juga sedang menghadapi dampak dari meningkatnya pembayaran dana pensiun, perlambatan pertumbuhan ekonomi dan menurunnya pendapatan dari pajak.

Pada akhir bulan Desember tahun lalu, Menteri Keuangan Tiongkok Liu Kun dalam pertemuan keuangan tahunan telah menyampaikan prospek keuangan Tiongkok yang suram dengan sikap yang tidak biasa. Liu Kun memperingatkan bahwa pemerintah di semua tingkatan harus melakukan yang terbaik untuk mengurangi biaya administrasi dengan mengencangkan ikat pinggang mereka.

Pei Minxin mengatakan, Beijing memutuskan untuk memotong pajak guna merangsang pertumbuhan ekonomi. Pada 2018, pertumbuhan pendapatan fiskal turun 1,2 poin dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017. Karena pemotongan pajak dan pertumbuhan ekonomi yang melambat, prospek fiskal tahun ini diperkirakan akan semakin memburuk.

Salah satu masalah terbesar yang dihadapi anggaran belanja Tiongkok adalah jumlah pembayaran pensiun yang besar akibat penuaan populasi yang cepat. Pada tahun 2016, defisit bersih rekening pensiun di Provinsi Heilongjiang adalah RMB. 23 miliar, sementara 6 provinsi lainnya dengan total populasi 236 juta pada tahun 2016 menghadapi dilema kesulitan dalam pembayarannya.

Prospek pensiun di seluruh negeri tampak sama parahnya. Menurut statistik Kementerian Keuangan Tiongkok, pemerintah harus mengeluarkan dana sebesar RMB. 1,2 triliun pada tahun 2017 untuk menebus kekurangan dalam pembayaran dana pensiun.

Pei Minxin mengatakan bahwa meskipun beberapa orang berpikir bahwa proyek OBOR  mungkin tidak akan terpengaruh oleh kekurangan anggaran belanja Beijing, karena itu merupakan prioritas utama kebijakan luar negeri komunis Tiongkok. Namun, karena berbagai tuntutan bersaing untuk sumber daya yang terbatas, kenyataan dari ekonomi yang keras akan membawa semakin banyak pilihan pahit kepada para pemimpin Partai Komunis Tiongkok.

Laporan tersebut berpendapat bahwa pemimpin puncak Tiongkok dapat terus mendukung inisiatif OBOR, tetapi mereka juga harus memahami bahwa hanya ada beberapa orang di Tiongkok yang mendukung, dan bahwa dana pensiun Tiongkok yang jumlahnya besar itu diambil buat membangun infrastruktur di tanah jauh milik orang lain. Penjelasan demikian ini sulit membuat takluk orang.

Tidak Mengejutkan Jika Komunis Tiongkok Diam-Diam Mengakhiri Inisiatif OBOR

Meskipun Beijing belum menerbitkan pernyataan resmi tentang rencana memperlambat inisiatif OBOR, tetapi komunis Tiongkok telah menghilangkan kritik langsung media terhadap OBOR yang dimuat di jaringan internet. Namun, orang dapat merasakan bahwa Beijing sudah mengurangi gembar-gembornya tentang OBOR. Belum lama ini, mesin propaganda resmi Tiongkok masih sepenuhnya mempromosikan pencapaian OBOR, dan kini volume publisitasnya telah menurun.

Pada bulan Januari 2018, media corong PKT ‘Renmin Rebao’ menerbitkan 20 cerita tentang OBOR. Pada bulan Januari tahun ini, hanya ada tujuh yang dimuat. Jika kita melacak liputan OBOR yang diterbitkan di media resmi Tiongkok pada tahun 2019 dan membandingkan liputannya dengan tahun-tahun sebelumnya, kita dapat melihat lebih jelas akan dibawa ke  mana OBOR ini.

Pei Minxin mengatakan bahwa sangat mungkin bahwa kita akan melihat bahwa investasi media resmi PKT di proyek OBOR akan berkurang secara signifikan. Dapat juga dilihat bahwa pendanaan Beijing untuk proyek-proyek OBOR juga akan menurun pada tahun ini dan seterusnya.

Dari dana yang dijanjikan komunis Tiongkok kepada Pakistan dapat dilihat bahwa Beijing berusaha memperketat pengeluaran eksternalnya. Pei Minxin mengatakan bahwa Beijing baru saja melepas pinjaman baru kepada Pakistan sebesar USD. 2,5 miliar, sementara Pakistan sebenarnya meminta pinjaman sebesar USD. 6 miliar.

Pei Minxin dalam kesimpulannya menyebutkan bahwa apa yang terjadi di Beijing tampaknya adalah, meskipun pemimpin senior komunis Tiongkok terus mendukung inisiatif OBOR, tetapi di mata publik ambisi Tiongkok kian hari kian memudar. Jika Beijing akhirnya membiarkan OBOR diam-diam menghilang, “kita tidak perlu terkejut,” katanya. (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=GRsFY9yaw9k

Peneliti Temukan Bulan Baru Mengorbit Neptunus

0

EpochTimesId – Sebuah bulan kecil baru-baru ini ditemukan di sekitar Neptunus. Sebuah studi yang diterbitkan pada 20 Februari 2019 di jurnal Nature, menyatakan.

Hippocamp, bulan terkecil Neptunus, dinamai dari monster laut dalam mitologi Yunani. Hippocamp, kadang-kadang dikenal sebagai hippocampus, dikatakan memiliki tubuh kuda dan ekor ikan, digambarkan dalam karya seni Yunani dan Romawi.

Jurnal itu mengatakan bahwa bulan baru itu hanya berdiameter 21 mil sekitar 33 kilometer, USA Today melaporkan. Sebagai perbandingan, Neptunus berdiameter sekitar 30.599 mil, dan bulan Bumi berdiameter 2.159 mil. Sedangkan Bumi berdiameter 7.917,5 mil.

Hippocamp adalah bulan ketujuh dari Neptunus, planet kedelapan dari Matahari. Itu tidak terlihat selama penerbangan Voyager-2, pada tahun 1989.

“Selama perjalanan lintas 1989, pesawat ruang angkasa Voyager-2 mencitrakan enam bulan kecil Neptunus, semuanya dengan orbit yang dalam ke satelit bulan Triton yang besar dan retrograde,” kata Nature.

Tapi sekarang, Teleskop Luar Angkasa Hubble mengamati satu lagi bulan lainnya dalam beberapa hari terakhir.

“Kami juga mengamati Naiad, bulan terdalam Neptunus, yang terakhir terlihat pada tahun 1989, dan memberikan astrometri, penentuan orbit, dan perkiraan ukuran untuk semua bulan dalam, menggunakan teknik analisis yang melibatkan penyimpangan gambar berurutan untuk mengkompensasi gerak orbital setiap bulan dan bahwa berpotensi berlaku untuk pencarian satelit dan planet lain,” kata laporan itu.

Semua bulan diyakini lebih muda dari Neptunus itu sendiri. Planet ini memiliki total 14 satelit alami.

Menurut CNN Wire, Hippocamp mengorbit sekitar 7.500 mil dari bulan Proteus.

Ilustrasi yang tersusun dari gambar Hubble WFC3, menunjukkan orbit Neptunus yang berawan dikelilingi oleh bulan-bulan dalamnya. Sekitar sebanyak 30 bulan (satelit alami) diketahui mengorbit mengelilingi Neptunus, tetapi sebagian besar terlalu samar atau jauh untuk muncul dan terlihat dari Bumi. (Foto : NASA, ESA, Z. Levay/STScI/The Epoch Times)

“Hasil kami menunjukkan bahwa Hippocamp mungkin merupakan fragmen kuno dari Proteus, memberikan dukungan lebih lanjut untuk hipotesis bahwa sistem Neptunus dalam telah dibentuk oleh banyak dampak,” kata Nature dari temuan tersebut.

“Hal pertama yang kami sadari adalah bahwa Anda tidak akan berharap menemukan bulan sekecil itu di sebelah bulan terbesar Neptunus,” kata pemimpin penulis studi, Mark Showalter, seperti dilansir USA Today. “Di masa lalu yang jauh, mengingat migrasi lambat ke luar dari bulan yang lebih besar, Proteus pernah menjadi tempat di mana Hippocamp sekarang.”

Showalter, astronom SETI (pencarian untuk kecerdasan luar angkasa), menemukan Hippocamp melalui kamera Hubble.

Neptunus, dinamai dengan nama dewa laut Romawi, adalah planet ketiga terbesar setelah Jupiter dan Saturnus. Planet ini, yang memiliki rona biru tua, sekitar 17 kali lebih besar dari Bumi.

Sementara itu, planet mengorbit Matahari setiap 164,8 tahun.

Planet ini pertama kali diamati melalui teleskop oleh Johann Galle pada tahun 1846.

Mirip dengan Saturnus dan Jupiter, Neptunus terutama terdiri dari hidrogen dan helium bersama dengan beberapa hidrokarbon dan nitrogen. Tetapi seperti Uranus, interior planet ini terdiri dari batu dan es.

Uranus dan Neptunus keduanya dianggap ‘es raksasa’. Sementara Saturnus dan Jupiter disebut ‘gas raksasa’. (JACK PHILLIPS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Aplikasi JD Finance Curi Data Pengguna Mendapat Respon Keras

0

Sebuah aplikasi keuangan yang dijalankan oleh raksasa e-Commerce Tiongkok JD.com baru-baru ini kedapatan menyimpan tangkapan layar (screenshot) milik para pengguna tanpa izin, dalam contoh terbaru pelanggaran privasi yang mengganggu ruang teknologi Tiongkok.

Pada 16 Februari, dua video yang diposting di Weibo Tiongkok, sebuah platform serupa Twitter, menunjukkan bagaimana aplikasi JD Finance menyimpan tangkapan layar dan foto pengguna tanpa meminta izin, ketika aplikasi berjalan di latar belakang.

Video itu telah beredar dan memicu kritik keras dari para netizen Tiongkok. Perusahaan sejak itu meminta maaf, dan memperbaiki masalahnya.

Dalam video pertama, pengguna bernama “Skinny Amu” membuka aplikasi perbankan dan mengambil screenshot antarmuka ketika aplikasi JD Finance berjalan di latar belakang. Dia kemudian menunjukkan bahwa tangkapan layar yang baru dia ambil muncul sebagai file di bawah program JD Finance.

Demikian pula dalam video kedua, pengguna menunjukkan bagaimana gambar yang diambil menggunakan aplikasi kamera pihak ketiga muncul sebagai file di bawah aplikasi JD Finance.

Video itu telah dilihat lebih dari 2,5 juta kali dalam sehari. Banyak komentator mengatakan mereka menemukan hasil yang sama ketika mereka mengujinya di ponsel mereka.

Menanggapi protes tersebut, JD Finance mengeluarkan pernyataan pada hari yang sama mengatakan “tidak akan pernah mengumpulkan informasi tanpa otorisasi pengguna, dan kami tidak akan pernah mencuri informasi yang tidak sah.”

Ia juga mengklaim bahwa penyimpanan tangkapan layar adalah untuk “membuatnya lebih nyaman bagi para pengguna untuk berkomunikasi dengan layanan pelanggan” ketika mereka perlu menunjukkan tangkapan layar untuk mengatasi masalah tertentu.

“Skinny Amu” dan para netizen Tiongkok lainnya, tidak yakin dengan penjelasannya.

“Dalam video kedua saya, saya menunjukkan bahwa JD Finance mencuri foto yang saya ambil dengan BeautyCam, yang bukan tangkapan layar dan tidak ada hubungannya dengan umpan balik pelanggan. Bagaimana Anda menjelaskannya?” Skinny Amu menulis.

Pengguna itu juga mengatakan bahwa menyimpan tangkapan layar untuk tujuan umpan balik tidak memerlukan menyalin gambar asli, hanya cache jalur file-nya. Karena itu ia punya alasan untuk percaya bahwa JD Finance melakukan ini untuk tujuan-tujuan lain.

Seorang pakar keamanan cyber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada China Business Journal bahwa menyalin data pengguna ke direktori milik JD sendiri benar-benar tidak dapat diterima, apa pun alasannya.

JD Finance mengeluarkan pernyataan kedua pada 17 Februari, mengatakan setelah investigasi menemukan bahwa hanya aplikasi yang diinstal pada versi tertentu dari sistem Android yang memiliki masalah ini. Perusahaan mengatakan telah menghapus fungsi tersebut.

JD Finance juga meminta maaf karena membuat “kesalahan mendasar,” dan karena merusak kepercayaan pengguna.

Seorang pakar cyber yang memilih untuk tetap anonim memberi tahu outlet self-media “Unicorn Finance” bahwa pernyataan JD tidak masuk akal.

“Secara umum, pengembangan teknis harus melalui peer review (evaluasi oleh sesama spesialis penelitian untuk menilai kesesuaiannya untuk publikasi atau pengembangan lebih lanjut). Jadi sangat tidak mungkin menjadi kesalahan yang tidak disengaja,” katanya.

Maret lalu, CEO raksasa pencarian Tiongkok, Baidu, dalam pidatonya di China Development Forum, mengatakan: “Orang-orang Tiongkok lebih terbuka, dan kurang peka terhadap masalah-masalah privasi.”

“Dalam banyak kasus, mereka rela mengorbankan privasi demi kenyamanan, yang memungkinkan kita melakukan lebih banyak terhadap data-data yang kita kumpulkan.”

Pidatonya disambut dengan gelombang kecaman online. (ran)

Video pilihan:

Waspada !!! Aplikasi Smartphone Buatan Tiongkok Mencuri Data Penggunanya

https://www.youtube.com/watch?v=Z2XD_O0MbKU

Warga Venezuela Tinggalkan Sosialisme Berkat Pidato Donald Trump

0

EpochTimesId — Pengungsi Venezuela yang melarikan diri dari kediktatoran sosialis Nicolas Maduro ke Cucuta, kota perbatasan yang lembab, di Kolombia mengatakan bahwa mereka terinspirasi oleh pidato Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Trump berpidato kepada komunitas Venezuela di Miami, AS, pada 18 Februari 2019, dan memicu harapan untuk perubahan ketika pemimpin AS mengangkat nasib mereka ke panggung dunia.

Lebih dari tiga juta rakyat Venezuela melarikan diri dari kemiskinan dan kelaparan di tanah air mereka yang ditimbulkan oleh kebijakan sosialis diktator selama bertahun-tahun yang dilembagakan oleh Maduro dan pendahulunya, Hugo Chavez. Eksodus berlanjut, bahkan ketika cengkeraman Maduro pada tampuk kendali negara yang dulunya kaya minyak ini menghadapi tantangan paling signifikan hingga saat ini.

Majelis Nasional menyatakan kepresidenan Maduro tidak sah pada bulan Januari 2019. Juan Guaido, ketua majelis, kemudian menyatakan berhak menjabat sebagai presiden sementara berdasar konstitusi Venezuela. Presiden AS, Donald Trump dengan cepat mengakui Guaido sebagai pemimpin sementara negara itu, ketika banyak orang membanjiri jalan-jalan kota-kota besar Venezuela untuk mendukungnya.

Dalam pidatonya di depan rakyat Venezuela di Miami, Trump menegaskan kembali dukungannya terhadap Guaido, dan memperingatkan militer Venezuela agar tidak lagi mendukung Maduro. Trump mengecam sosialisme dan komunisme sebagai ideologi yang mematikan dan gagal. Warga Venezuela yang melarikan diri dari negara itu melalui perbatasan dengan Kolombia mengatakan kepada The Epoch Times bahwa pidato Trump memberikan harapan kepada bangsa mereka.

“Saya merasa berharap karena memiliki dukungan pemerintah AS sangat penting bagi kami, itu membantu kami untuk menjadi berharga di mata dunia,” kata Jhuliana Hernandez yang berusia 30 tahun. “Sosialisme perlu dihilangkan dari Amerika. Saya seorang pendukung Juan Guaido dan saya seorang pendukung demokrasi dan kebebasan. Saya pikir korupsi dan sosialisme melumpuhkan Venezuela.”

Pengungsi Venezuela membentangkan bendera nasional mereka setelah melintasi perbatasan ke Cucuta, Kolombia, pada 12 Februari 2019. (Foto : Luke Taylor/The Epoch Times)

Hernandez dan para pengungsi lainnya yang diwawancarai untuk artikel ini menyeberangi perbatasan menuju Cúcuta, sebuah kota perbatasan Kolombia yang menjadi pilihan utama jalur eksodus dari Venezuela. Setiap hari, sekitar 40.000 orang menyeberangi jembatan Simon Bolivar yang kacau, yang menghubungkan Cúcuta dengan San Antonio, Venezuela.

“Saya merasa negara saya sekarang memiliki harapan, pidatonya meyakinkan saya karena saya sekarang tahu bahwa Amerika Serikat bersama kita,” kata Sharon Laleshka. “Saya tidak berpikir [apa yang dikatakan Trump] adalah kritik yang tidak beralasan, saya pikir itu adalah kenyataan bahwa negara saya hidup. Sosialisme tidak menawarkan kemajuan bagi orang lain, itu membuat mereka tergantung dan tidak produktif.”

“Setiap kali Trump berbicara tentang Venezuela, kami merasa lega dan lebih berharap,” tambah Laleshka.

Sebagian besar dari mereka yang melintasi jembatan Simon Bolivar datang untuk membeli barang-barang pokok seperti telur, tepung, atau kertas toilet, yang tidak tersedia di sisi perbatasan mereka. Ribuan diantaranya melanjutkan ke tujuan lain di Kolombia, di mana lebih dari satu juta warga Venezuela sekarang tinggal di negara tetangga itu, atau tempat-tempat lain di Amerika Latin, yang menampung hampir tiga juta migran Venezuela.

Venezuela adalah rumah bagi cadangan minyak terbesar di dunia dan merupakan negara berkembang sebelum Chavez dan Maduro melembagakan rezim sosialis yang telah menghancurkan ekonomi negara tersebut. Hampir 90 persen populasi Venezuela hidup di bawah garis kemiskinan dan lebih dari setengah keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan makanan pokok mereka, menurut kelompok kemanusiaan Mercy Corps.

“Adalah sosialisme atau komunisme terselubung yang menjadi penyebab bencana ekonomi yang melanda negara saya, Venezuela,” kata Ivan Dario, 36, seorang pengungsi lainnya. “Tidak ada kepastian hukum bagi pengusaha kapitalis. Pengusaha adalah orang yang menghasilkan pekerjaan.”

Maduro dan Chavez juga membuka pintu bagi infiltrasi komunis dari Kuba, dengan lebih dari 90.000 proksi komunis menjalankan aparatur pemerintah di Venezuela. Havana juga mengirim lebih dari 20.000 personel pasukan keamanan ke Venezuela, menurut Trump.

Dalam pidatonya di Miami, Trump memposisikan Venezuela sebagai domino pertama yang akan memicu jatuhnya komunisme dan sosialisme di Amerika Selatan, tempat ideologi tersebar luas. Nikaragua dan Kuba, negara-negara lain dalam apa yang disebut ‘troika tirani’, akan mengikuti setelah Venezuela disingkirkan, lanjut Trump.

“Jam senja sosialisme telah tiba di belahan bumi kita dan, terus terang, di banyak tempat di dunia,” kata Trump. “Hari-hari sosialisme dan komunisme dihitung mundur, tidak hanya di Venezuela tetapi juga di Nikaragua dan di Kuba.”

Sebuah truk penuh dengan bantuan kemanusiaan untuk Venezuela setelah pesawat Angkatan Udara C-17 milik AS mendarat di Bandara Internasional Camilo Daza di Cucuta, Kolombia, di perbatasan dengan Venezuela pada 16 Februari 2019. (Foto : Raul Arboleda/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

Di dalam Venezuela, dukungan untuk pidato Trump luar biasa, menurut akun yang dikumpulkan oleh seorang warga negara yang diwawancarai oleh The Epoch Times.

“Sekitar 90 hingga 95 persen dari warga Venezuela mendukungnya, hanya saja mereka tidak berani [keluar untuk menunjukkan dukungan] karena (ancaman) penindasan. Itu luar biasa, sesuatu yang sudah kami tunggu-tunggu sejak lama,” kata seorang warga Venezuela, yang berbicara secara anonim.

“Beberapa orang tidak menyukai Trump sebelumnya. Dan sekarang orang-orang berkata, “Yah, saya tidak terlalu menyukai Trump sebelumnya, tetapi sekarang saya memujanya,'” tambah sumber itu. “Ketika nyata, hal-hal nyata mulai terjadi, tentu saja, banyak orang yang berterima kasih kepada Trump dan inisiatifnya.”

Sejak menjabat, Trump menjadikan perjuangan melawan sosialisme dan komunisme sebagai bagian utama dari agenda politiknya. Pada pidato kenegaraan tahun ini, Dia mengatakan bahwa, “Amerika tidak akan pernah menjadi negara sosialis.”

Trump juga mengecam komunisme dan sosialisme di panggung dunia, memberi tahu Perserikatan Bangsa-Bangsa pada September 2017 bahwa, kesedihan, kehancuran dan kegagalan mengikuti di mana pun ideologi ini diadopsi. Pada bulan November 2017, Dia mengatakan kepada Majelis Nasional di Korea Selatan bahwa komunisme yang harus disalahkan atas perbedaan yang mencolok antara kehancuran dan kelaparan di Korea Utara dan perdamaian dan kemakmuran di Korea Selatan.

Naiknya Guaido di Venezuela telah memicu referendum global tentang sosialisme dan komunisme. Rezim komunis saat ini dan sebelumnya seperti Tiongkok, Korea Utara, Kuba, dan Rusia telah mendukung Maduro. Lebih dari 50 negara dunia bebas (demokratis), termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Australia, mengakui Guaido sebagai pemimpin yang sah.

Trump menyampaikan pidatonya ketika bantuan kemanusiaan dari Amerika Serikat tertahan di perbatasan dengan Venezuela. Maduro terus menolak untuk mengizinkan bantuan ke negara miskin itu, dengan persediaan menumpuk di Cúcuta. Pada 16 Februari, tiga pesawat kargo militer AS mendarat di Cúcuta membawa 180 ton bantuan kemanusiaan.

Gudang yang dijaga ketat di Cúcuta adalah salah satu dari tiga poin dari mana upaya pendistribusian akan dilakukan pada 23 Februari untuk mengirimkan bantuan ke Venezuela. Guaido berharap upaya itu akan mendorong pertikaian antara Maduro dan pasukan militer yang terus mendukungnya meskipun ada ketidakpuasan rakyat. Amerika Serikat telah menjanjikan $ 20 juta untuk meringankan penderitaan di Venezuela.

Maduro mengklaim penurunan negaranya adalah akibat dari sanksi yang dijatuhkan AS dan menegaskan bahwa Venezuela ‘bukan pengemis’. Rezimnya menempatkan sebuah tangki minyak dan peti kemas di atas jembatan pada 6 Februari 2019, untuk menghalangi/barikade. Sehingga bantuan kemanusiaan tidak dapat masuk ke negara itu.

Trump memperingatkan para pejabat militer Venezuela bahwa mereka akan kehilangan segalanya jika terus mendukung Maduro. Amerika Serikat menyadari kekayaan yang disembunyikan di luar negeri oleh para pejabat militer dan keluarga mereka, termasuk keberadaan mereka, kata Trump.

“Jika Anda memilih jalan ini,” Trump memperingatkan mereka, “Anda tidak akan menemukan pelabuhan yang aman, tidak ada jalan keluar yang mudah, dan tidak ada jalan keluar. Anda akan kehilangan segalanya. “(ILEANA ALESCIO, IVAN PENTCHOUKOV AND LUKE TAYLOR/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

NASA Berbagi Foto Aurora Naga Unik di Langit Kutub Utara

0

EpochTimesId – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berbagi gambar luar biasa, berupa aurora yang berbentuk seperti naga besar. Aurora itu melintasi langit kutub utara awal bulan ini.

NASA memposting foto itu sebagai bagian dari Astronomi Picture of the Day. Dimana foto atau gambar dari alam semesta yang diambil dengan kamera ditampilkan.

Aurora berbentuk naga ditangkap oleh Jingyi Zhang dan Wang Zheng di Islandia, menurut NASA. Badan antariksa mengatakan tampilan itu begitu memukau, fotografer berlari keluar untuk melihat dan mengabadikannya sebagai latar foto.

“Pernahkah kamu melihat naga di langit? Meskipun naga terbang sungguhan tidak ada, aurora besar berbentuk naga berkembang di langit di atas Islandia awal bulan ini,” tulis NASA pada posting mereka di sosial media.

“Aurora disebabkan oleh lubang di korona matahari yang mengeluarkan partikel bermuatan menjadi badai matahari yang mengikuti perubahan medan magnet antarplanet ke magnetosfer Bumi. Ketika beberapa partikel itu menghantam atmosfer Bumi, mereka menggairahkan atom, yang kemudian memancarkan cahaya: aurora,” posting tersebut melanjutkan.

Aurora berbentuk naga muncul di langit Islandia pada Februari 2019. (Foto : Jingyi Zhang & Wang Zheng/NASA/The Epoch Times)

Magnetosfer adalah gelembung besar berbentuk komet di sekitar planet kita, menurut University of Alaska.

Cahaya itu biasanya terlihat di kutub magnet belahan utara dan selatan, dan biasanya dikenal sebagai ‘Aurora borealis’ di utara dan ‘Aurora australis’ di selatan, menurut Northern Lights Center.

Aurora dapat muncul dalam banyak warna, tapi hijau dan pink adalah warna yang paling umum. Selain itu, cahaya muncul dalam berbagai bentuk seperti di patch, atau awan cahaya yang tersebar ke pita, busur, tirai beriak atau sinar flash yang menerangi langit.

NASA mengatakan jumlah aktivitas auroral yang terjadi bulan ini tidak biasa karena kurangnya bintik yang muncul di matahari.

Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) AS, memiliki model perkiraan aurora yang menunjukkan intensitas dan lokasi prediksi aurora. Badan itu mengatakan probabilitas perkiraan tersebut didasarkan pada kondisi badai matahari saat ini.

Menurut Northern Lights Center, tempat terbaik untuk menonton cahaya di langit Amerika Utara adalah di bagian barat laut Kanada seperti Yukon, Nunavut, Northwest Territories, dan Alaska. Mereka juga dapat diamati di ujung selatan Greenland dan Islandia, pantai utara Norwegia dan perairan pantai utara Siberia. (JANITA KAN/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Mantan Menlu Wanita Pertama Australia Julie Bishop Pensiun dari Parlemen

0

EpochTimesId – Politikus wanita ternama Australia, Julie Bishop mengundurkan diri dari parlemen setelah selama dua dekade bergelut dalam dunia politik. Julie Bishop mengatakan, menjadi ‘kehormatan besar’ untuk dapat bertugas sebagai menteri luar negeri wanita pertama Australia.

Politisi yang pernah menjabat sebagai pelaksana tugas Perdana Menteri pada 2017 itu, mengumumkan pengunduran dirinya dari parlemen federal setelah berakhir masa jabatannya, dan tidak akan mengikuti pemilihan umum berikutnya. Mantan wakil pemimpin Liberal itu mengumumkan keputusannya yang telah lama diisukan, pada 21 Februari 2019.

“Saya tidak akan mengulangi kursi Curtin pada pemilihan berikutnya. Saya yakin, pemerintah akan memenangkan pemilihan mendatang,” kata Bishop.

Bishop mengatakan sejumlah orang yang ‘sangat berbakat’, termasuk beberapa politisi wanita, telah menghubunginya tentang akan bertarung untuk memperebutkan kursi parlemen dari Australia Barat jika dia memutuskan untuk mundur.

“Saya akan bekerja keras sementara itu untuk membantu kandidat Liberal baru untuk memenangkan kursi parlemen. Sudah waktunya bagi anggota baru untuk menggantikan,” sambung mantan pemimpin partai oposisi itu.

Dia berterima kasih kepada perdana menteri yang pernah memilihnya untuk bertugas sebagai menteri, John Howard, Tony Abbott, dan Malcolm Turnbull.

Bishop telah menjadi anggota parlemen sejak tahun 1998 dan merupakan menteri luar negeri wanita pertama dan wakil pemimpin Partai Liberal Australia.

Masa depan politik Bishop telah dipertanyakan sejak dia memutuskan untuk mundur dari kabinet, setelah Malcolm Turnbull mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Agustus 2018.

Perdana Menteri Scott Morrison merujuk pada ayat Alkitab, ketika Dia berterima kasih kepada Bishop selama 21 tahun di parlemen dan pengabdiannya kepada partai Liberal.

“‘Pelayan yang baik dan setia yang melakukan dengan baik’. Ini adalah ungkapan yang sangat bermakna, kepada anggota dari Curtin,” kata Morrison.

“Penggantinya akan memiliki ‘sepatu besar’ untuk diisi dan kita semua tahu Julie memiliki ‘sepatu’ (rekam jejak) terbaik di parlemen.”

Morrison memuji upayanya dalam menangani bencana penerbangan MH17 Malaysia Airlines pada tahun 2014, ketika 38 warga Australia tewas.

Pemimpin Oposisi, Bill Shorten, mengatakan Bishop telah menjadi ‘pelopor’ dalam perannya dalam urusan luar negeri dan sebagai wakil pemimpin Partai Liberal.

Dia juga mengucapkan terima kasih atas caranya berjuang untuk keluarga korban MH17 di panggung dunia.

“Dia membuat Australia bangga pada hari itu dan di minggu-minggu itu,” kata Shorten.

Shorten berharap, Bishop tetap terlibat dalam kegiatan publik.

Penggantinya sebagai menteri luar negeri, Marise Payne, terharu ketika mengatakan Australia harus bangga dengan statusnya yang tinggi di masyarakat internasional.

“Ini bukan ukuran kecil yang dikaitkan dengan kepemimpinannya, dorongannya, dan komitmennya sebagai menteri luar negeri Australia selama lima tahun, itulah yang terjadi,” kata Senator Payne dalam sidang Senat.

“Banyak yang telah berkontribusi di masa lalu, tetapi belakangan ini, kepemimpinannya telah memberikan kontribusi yang sangat besar.” (AUSTRALIAN ASSOCIATED PRESS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Jenderal Senior Tiongkok Dipenjara Seumur Hidup karena Korupsi

0

BEIJING — Pengadilan militer Tiongkok menghukum seorang jenderal senior yang menjadi kepala departemen pertahanan seumur hidup di penjara pada 20 Februari setelah mendapati dia bersalah atas korupsi, menurut laporan kantor berita negara, Xinhua.

Militer Tiongkok, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), yang merupakan yang terbesar di dunia dan berada di tengah-tengah kampanye modernisasi, telah menjadi fokus penting dari perjuangan pemimpin Tiongkok Xi Jinping untuk memberantas korupsi.

Jenderal senior, Fang Fenghui, yang pernah menemani Xi pada pertemuan pertamanya dengan Presiden Donald Trump pada 2017, telah ditempatkan kembali ke posisi sebelumnya sebagai kepala Departemen Staf Gabungan Tentara Pembebasan Rakyat akhir tahun itu tanpa penjelasan.

Jenderal Fang Fenghui dihukum penjara seumur hidup tas kasus suap dan korupsi
Pemimpin Tiongkok Xi Jinping (kiri) dan Jenderal Fang Fenghui, kepala staf umum Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok, menunggu untuk bertemu Jenderal Joseph Dunford, ketua kepala staf gabungan AS, di Aula Besar Rakyat di Beijing pada 17 Agustus 2017. (Andy Wong / AFP / Getty Images)

Pemerintah kemudian mengkonfirmasi bahwa ia sedang diselidiki dengan dugaan korupsi.

Fang sesudah itu ditempatkan sebagai anggota Komisi Militer Pusat, Central Military Commission (CMC), dipimpin oleh Xi dan yang mengendalikan angkatan bersenjata, pada kongres Partai Komunis lima tahun pada Oktober 2017, sebagai bagian dari perombakan kepemimpinan militer yang luas.

Xinhua mengatakan pengadilan militer mendapati Fang bersalah atas suap dan memiliki kekayaan besar yang tidak dapat dia pertanggungjawabkan.

Aset haramnya akan disita dan diberikan kepada Partai Komunis, tambahnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Tidak mungkin menghubungi Fang untuk berkomentar karena dia di penjara. Tidak jelas apakah ia diizinkan untuk menyewa pengacara atau siapa pun itu.

Komentator politik Epoch Times, Zhou Xiaohui mengatakan bahwa Fang dituntut karena menerima suap adalah yang diharapkan: perwira-perwira tinggi militer diketahui secara teratur menerima uang tunai dan suap hadiah dari bawahan-bawahan mereka, dan sebagai imbalannya mengeluarkan promosi dan manfaat-manfaat lainnya. Namun, Zhou menyatakan, “mengingat posisi Fang di militer, jumlah perwira berpangkat tinggi yang bisa disuapnya sangat kecil.”

Zhou menambahkan: “Wakil ketua CMC yang pada saat itu menjabat Guo Boxiong dan Xu Caihou, keduanya orang kepercayaan Jiang Zemin, adalah dua kandidat yang paling mungkin.”

Lusinan perwira telah diselidiki dan dipenjara, termasuk Xu Caihou dan Guo Boxiong, keduanya mantan wakil ketua Komisi Militer Pusat. Guo dipenjara seumur hidup pada tahun 2017. Xu meninggal karena kanker pada 2015 sebelum ia bisa diadili.

Fang adalah bawahan Guo, yang dulunya adalah pejabat militer tertinggi Tiongkok, yang memperoleh kekuasaan melalui kesetiaan kepada mantan pemimpin Partai Jiang Zemin. Guo memungkinkan Jiang mengontrol militer dari balik layar, lama setelah Jiang secara resmi mundur dari posisi kepemimpinan Partai.

Zhang Yang, yang bertugas di komisi tersebut bersama Fang, melakukan bunuh diri pada November 2017 ketika sedang diselidiki karena korupsi dan hubungannya dengan Guo dan Xu.

Xi Jinping telah membersihkan lembaga militer untuk membersihkan pengaruh Jiang dan fraksinya yang tersisa. (ran)

Video pilihan:

Benarkah North University of China, adalah Sekolah Mata mata Tiongkok

https://www.youtube.com/watch?v=ZIIiPOQ22Ag&t=235s

Konsulat Tiongkok Tolak Visa Warga Negara AS untuk Menghadiri Pemakaman Ayahnya

0

SAN FRANCISCO — Fang Zheng, seorang warga negara Amerika yang kakinya dilindas oleh sebuah tank selama Pembantaian Lapangan Tiananmen 1989, sejak 7 Februari ditolak masuk ke Tiongkok untuk pemakaman ayahnya.

Pembantaian Lapangan Tiananmen terjadi pada tanggal 4 Juni 1989, ketika rezim Komunis Tiongkok menggunakan tank, pasukan, dan senapan serbu untuk membunuh ribuan mahasiswa untuk mengakhiri demonstrasi yang dipimpin mahasiswa dalam memperjuangkan kebebasan dan demokrasi di Lapangan Tiananmen di Beijing.

Pembantaian tersebut telah menjadi topik terlarang di Tiongkok, dan informasi terkaitnya telah disensor ketat oleh pemerintah.

Fang adalah salah satu mahasiswa dalam demonstrasi saat itu. Pada tanggal 4 Juni 1989, ia berada dalam kelompok mahasiswa yang menarik diri keluar dari Lapangan Tiananmen. Sebuah tank menangkapnya dari belakang dan melindas kedua kakinya.

Tahun ini akan menjadi peringatan ke-30 untuk pembantaian itu, serta peringatan untuk hilangnya kedua kaki Fang.

Fang datang ke Amerika Serikat pada tahun 2009 dengan visa perjalanan sebelum peringatan 20 tahun pembantaian dan kemudian menjadi warga negara Amerika setelah diakui sebagai pengungsi politik.

Sebelum datang ke Amerika Serikat, Fang telah banyak berbicara tentang kebenaran berdarah tentang pembantaian itu. Dia telah ditangkap dua kali oleh otoritas Tiongkok sebelum meninggalkan Tiongkok.

Fang saat ini adalah ketua Yayasan Pendidikan Demokrasi Tiongkok, Chinese Democratic Education Foundation (CDEF), sebuah kelompok nirlaba yang berbasis di California yang bekerja menuju jalur demokrasi untuk Tiongkok.

Fang mengetahui pada 3 Februari bahwa ayahnya telah meninggal di Kota Hefei, Tiongkok, sebelumnya pada hari itu.

Fang dan keluarganya melaju satu jam ke Konsulat Jenderal Tiongkok San Francisco pada tanggal 6, dan menghabiskan satu hari di sana untuk seluruh proses permohonan visa. Mereka meninggalkan konsulat pada sore hari dan diminta untuk kembali keesokan harinya untuk mengambil visa mereka.

Fang dan ketiga putrinya adalah warga negara Amerika, sedangkan istrinya adalah penduduk tetap di Amerika Serikat. Karena salah satu putrinya kembali ke Tiongkok bersama istrinya pada tahun 2016, dan masih memegang visa yang sah, Fang hanya memerlukan visa untuk dirinya sendiri dan dua putrinya.

Pada 7 Februari, Fang kembali ke konsulat. Dengan bantuan teman-teman, Fang mendapatkan visa yang dia butuhkan. Dia membayar US$495 untuk proses yang dipercepat.

Sekitar tiga jam kemudian, Fang menerima panggilan telepon dari konsulat, dan diberi tahu bahwa semua visanya dibatalkan. Penelepon dari konsulat menolak untuk menyebutkan namanya, dan juga menolak untuk menjelaskan alasan di balik pembatalan tersebut.

Meragukan identitas penelepon, Fang dan teman-temannya mulai menelepon konsulat, tetapi tidak dapat menghubungi petugas konsulat melalui telepon.

Setelah menghubungi konsulat melalui telepon dan tidak menghubungi siapa pun selama beberapa hari, Fang memutuskan untuk pergi ke konsulat lagi.

Fang mengatakan bahwa tidak mudah baginya sebagai orang cacat untuk pergi ke konsulat. Dia dapat berjalan dengan menggunakan kaki palsu, tetapi lereng curam di luar pintu depan Konsulat terlalu menantang baginya. Dengan bantuan orang lain, ia menaiki lereng tersebut dengan kursi rodanya.

Fang pergi ke konsulat lagi di pagi hari tanggal 12 bersama teman-temannya.

Fang meminta pegawai konsulat di meja informasi untuk memverifikasi apakah panggilan telepon itu memang dilakukan oleh seseorang dari konsulat, dan alasan-alasan tentang pembatalan visanya.

Pegawai konsulat naik ke atas untuk menanyakan pada atasannya, dan kembali untuk membenarkan pembatalan visa tersebut, tetapi menolak untuk menjawab pertanyaan lain.

Fang bersikeras berbicara dengan seseorang yang bertanggung jawab atas proses visa, tetapi pegawai konsulat mengirim keamanan untuk memintanya pergi.

Petugas keamanan yang tidak ramah mengatakan kepada Fang untuk pergi ke luar gedung dan masuk kembali dari pintu samping untuk meminta berbicara dengan seseorang yang bertanggung jawab.

Fang dan teman-temannya mengikuti petunjuk itu, dan pergi ke pintu samping, tetapi tidak ada yang menjawab bel pintu, dan tidak ada yang menanggapi ketukan mereka di pintu.

Sejak itu, ibu dan kerabat Fang di Tiongkok, yang tidak yakin bahwa Fang dapat kembali, telah mengkremasi jasad ayahnya. Ibu Fang mengatakan kepadanya bahwa dia akan menunggu kembalinya Fang untuk mengubur abu ayahnya.

Sampai sekarang, Fang belum menerima penjelasan lebih lanjut dari konsulat.

Ayah Fang berusia 80 ketika dia meninggal. Dia mengunjungi Fang di Amerika Serikat pada tahun 2012. Sejak itu Fang tidak melihat ayahnya.

Fang dan putrinya masih berharap dan menunggu visa untuk dapat pergi ke Tiongkok untuk mengucapkan selamat tinggal terakhir pada ayah Fang, dan mengubur abunya. (ran)

Video pilihan:

Kita Dukung Kampanye Save Uighur!!! Saya Juga Orang Uighur?

https://www.youtube.com/watch?v=EP75xvwbnYs