Home Blog Page 1415

Media Prancis : Hasil Sensus Kependudukan Tiongkok Tahun 2020 Memupuskan Harapan Xi Jinping

0

oleh Li Yun

Pada (11/5/2021), pemerintah komunis Tiongkok mengumumkan hasil Sensus Kependudukan ke-7, yakni : Total penduduk berjumlah 1 miliar 411 juta jiwa. Diantaranya, penduduk berusia 0 – 14 tahun berjumlah 253,38 juta jiwa, merupakan 17,95% dari total penduduk. Dan, penduduk berusia 60 tahun ke atas berjumlah 264,02 juta, menyita 18,70% dari total penduduk Tiongkok.

Media Tiongkok yang menangani penampungan data mempertanyakan soal banyaknya inkonsistensi yang muncul dalam sensus. Selain itu, jumlah kelahiran dan kematian juga sangat kontroversial. Terutama di bawah epidemi tahun lalu, populasi kelahiran baru justru meningkat 1,5 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2019. Penduduk berusia 65 tahun juga melonjak sebesar 60%. Aneh bukan ? Entah dari mana datangnya “lansia hantu” berjumlah 14,61 juta jiwa ini ditambahkan ?

Laporan tersebut menggunakan istilah mengejutkan dan mencengangkan langit dan bumi, tak lain untuk menggambarkan “hasil sensus” yang sepenuhnya tidak sesuai dengan hukum pertumbuhan penduduk. 

Mulai tahun 2000, populasi kelahiran baru secara nasional telah menurun hingga dibawah 10 juta jiwa, dan pada tahun 2010 terus turun menjadi 6,41 juta jiwa. Pada 2019, hanya tersisa 4,67 juta jiwa. Namun, setelah mengalami epidemi komunis Tiongkok (COVID-19) tahun lalu, populasi baru ini aneh bin ajaib meningkat sebesar 15,12%, hal ini jelas tidak sesuai dengan akal sehat.

Yi Fuxian, seorang ahli demografi dari Universitas Wisconsin-Madison di Amerika Serikat mengatakan bahwa, ini adalah laporan hasil sensus penduduk nasional paling buruk dalam sejarah Tiongkok, jelas banyak kandungan manipulasi di dalamnya.

Dia menyimpulkan bahwa populasi Tiongkok sudah mulai menurun sejak tahun 2018, dan populasi Tiongkok mungkin  tidak melebihi 1 miliar 280 juta jiwa pada tahun 2020.

Penurunan populasi mematahkan ambisi hegemoni global Komunis Tiongkok

Media Prancis ‘L’Express’ melaporkan bahwa, meskipun pemimpin komunis Tiongkok Xi Jinping menjanjikan “kebangkitan besar” bagi Republik Rakyat Tiongkok kepada rakyatnya, namun penurunan populasi Tiongkok jelas bertolak belakang dengan impian nasionalis Xi Jinping.

Mampukah rezim komunis Tiongkok menghindari jebakan penurunan populasi ? Menurut ‘L’Express’, bahwa yang pasti pada saat ini muka komunis Tiongkok bisa diselamatkan dengan angka yang dimanipulasi itu, seperti mengumumkan bahwa populasinya terus bertambah. 

Namun demikian, jika dibandingkan dengan tahun 2010, laju pertumbuhan penduduk ini terbatas pada angka 5,38%. Ini merupakan level terendah sejak komunis Tiongkok mengadakan sensus penduduk pada tahun 1953.

Laporan tersebut mengatakan bahwa komunis Tiongkok, bukanlah negara pertama yang mengalami fenomena seperti ini : di Asia, seperti Korea Selatan dan Jepang, mereka telah lama menyadari tentang hal ini. Tetapi, yang cukup mengganggu adalah bahwa angka-angka ini justru mengirimkan sinyal negatif pada saat komunis Tiongkok sedang ngotot-ngototnya bersaing dengan Amerika Serikt untuk menjadi pemimpin dunia.

Bagi komunis Tiongkok, populasi negaranya yang besar merupakan keunggulan dalam bersaing dengan negara lain. Ketika ia ingin menekan mitra ekonominya, seperti Uni Eropa, pihaknya tidak segan-segan menggunakan potensi pasar internalnya yang sangat besar untuk menekan perusahaan-perusahaan yang tertarik.

Dan ketika menghadapi India, pesaing terbesarnya di Asia, komunis Tiongkok masih bisa menghibur diri karena merasa ia adalah negara terpadat di Asia. Namun, menurut proyeksi Perserikatan Bangsa-Bangsa, pada tahun 2030, populasi India diperkirakan akan melebihi populasi Tiongkok.

Kekhawatiran Beijing diyakini terutama adalah pada ekonomi : Penurunan populasi Tiongkok akan menggagalkan rencananya untuk menggantikan kedudukan Amerika Serikat sebagai kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Dalam 40 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi komunis Tiongkok sebagian besar digantungkan pada kekuatan dari tenaga kerjanya yang murah.

Riset : Penduduk Tiongkok tinggal 732 juta jiwa pada tahun 2100

Dengan terus menyusutnya penduduk Tiongkok. Sebuah hasil riset yang dimuat ‘The Lancet’ pada September 2020 menyebutkan, bahwa jumlah penduduk Tiongkok akan menurun menjadi 732 juta jiwa pada tahun 2100.

Menurut ‘Capital Economics’, perusahaan di London yang menangani analisis, prediksi dan konsultasi tentang ekonomi, bahwa jumlah populasi Tiongkok akan terus menurun 0,5% setiap tahun hingga tahun 2030. Hal ini selain akan berdampak sama terhadap PDB negaranya. Juga, menjadi penghalang bagi komunis Tiongkok dalam upayanya untuk mencapai tujuan mengejar ketertinggalan ekonomi dari pesaing kuatnya Amerika Serikat. Dan jelas, akan berdampak pada status global komunis Tiongkok.

‘L’Express’ melaporkan bahwa, penurunan populasi mungkin juga memiliki efek menyengat lainnya. Penasihat Asia dari Montaigne Institute mengatakan dengan penuh makna : “Tiongkok tidak mungkin menjadi pabrik dunia tanpa batas waktu”.

Pertanyaannya sekarang adalah, apakah komunis Tiongkok masih dapat meningkatkan produktivitas dan memasuki pasar kelas atas karena modal kekuatannya yakni tenaga kerjanya terus menurun.

Salah satu keputusan yang dianggap solusi bagi komunis Tiongkok dalam menangani masalah ini adalah, rencana untuk memperpanjang usia pensiun. Tetapi, pada saat yang sama mereka juga terbentur dengan konsekuensi untuk menangani populasi yang menua.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa antara tahun 2010 hingga 2020, jumlah penduduk berusia di atas 65 tahun telah meningkat dari 8,87% menjadi 13,5%. Ini bagaikan bom waktu yang belum meledak, yang mana sedang mengancam sistem pensiun negara panda tersebut.

Bank Sentral Tiongkok pada pertengahan bulan April menerbitkan sebuah artikel yang isinya,  mengakui bahwa situasi kependudukan Tiongkok sedang tidak sejalan dengan rencana laju penurunan populasi yang melampaui imajinasi. Oleh karena itu, menyarankan kepada pemerintah agar tidak lagi ragu-ragu untuk memberlakukan liberalisasi dan mendorong persalinan.

Pakar Tiongkok menyarankan agar pemerintah memberlakukan kebijakan nyata yang mampu benar-benar meningkatkan jumlah kelahiran. Di antara mereka, Liang Jianzhang, seorang ekonom populasi Tiongkok dan profesor di Sekolah Manajemen Guanghua Universitas Peking. Ia menyarankan agar pemerintah menghadiahi setiap keluarga yang melahirkan seorang anak dengan uang sebesar RMB. 1 juta.

Dong Yuzheng dari Departemen Pengembangan Populasi Universitas Guangzhou College of China, melalui media resmi Partai Komunis Tiongkok mengungkapkan bahwa jika pihak berwenang tidak juga mengambil tindakan penyelamatan, maka jumlah kelahiran di Tiongkok bahkan akan terus turun sampai di bawah ambang batas yang hanya beberapa juta jiwa saja mulai tahun depan.

Feinian Chen dari Departemen Sosiologi di University of Maryland yang mempelajari perkembangan populasi mengatakan bahwa, jika tingkat kelahiran Tiongkok terus menurun, sedangkan tekanan dari penuaan populasi terus meningkat. Maka selain perekonomian Tiongkok akan terpengaruh, anggaran untuk membiayai perawatan terhadap penduduk lansianya, serta penanganan sejumlah masalah sosial lainnya akan melonjak. Walaupun pemerintah sekarang berniat untuk melakukan penyelamatan terhadap angka kelahiran, tampaknya hasil yang diperoleh tak lain adalah sia-sia. (sin)

Joe Biden Mendukung Hak Israel untuk Membela Diri dari Serangan Rudal Hamas

Janita Kan

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Sabtu (15/5/2021) ketika konflik antara Israel dan kelompok teroris Hamas berlanjut hingga hari ketujuh.

Biden selama pembicaraan lewat sambungan telepon menegaskan kembali dukungan kuatnya terhadap hak Israel untuk membela diri dari serangan rudal Hamas, yang didukung oleh Teheran, dan kelompok teroris lainnya. Hamas, Jihad Islam, dan kelompok militan lainnya sudah menembakkan sekitar 2.300 roket dari jalur Gaza ke Israel sejak Senin (10/5/2021), kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Sabtu 15 Mei. 

Disebutkan sebanyak 1.000 roket berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel, akan tetapi 380 misil lainnya yang ditembakkan dan masuk ke Jalur Gaza hingga menambah angka kematian serta korban cedera dari warga sipil di jalur Gaza.

Israel juga meluncurkan lebih dari 1.000 serangan udara dan artileri presisi yang ditujukan ke Hamas dan target militan lainnya, yang mana kerap dibangun di dekat kawasan sipil di jalur pantai yang padat penduduk.

Baku tembak turut menewaskan setidaknya 149 orang  di jalur Gaza, termasuk 41 anak-anak, dan 10 orang di Israel, termasuk dua anak-anak.

Menurut percakapan panggilan telepon antara dua pemimpin itu, Biden mengutuk “serangan tanpa pandang bulu” oleh kelompok teroris di Israel dan menyatakan keprihatinannya tentang “kekerasan antar komunal” yang dilaporkan di komunitas Yahudi-Arab Israel.

“Presiden menyuarakan keprihatinannya tentang konfrontasi kekerasan di Tepi Barat. Dia menyatakan dukungannya memungkinkan rakyat Palestina menikmati martabat, keamanan, kebebasan, peluang ekonomi yang pantas mereka dapatkan dan menegaskan dukungannya untuk solusi dua negara,” kata pernyataan Gedung Putih.

Biden juga menyuarakan keprihatinan tentang keselamatan dan keamanan jurnalis yang meliput situasi di daerah tersebut.  Komentar disampaikan menyusul penghancuran yang ditargetkan dari sebuah gedung dengan 12 lantai di Kota Gaza pada Sabtu 15 Mei 2021.  Bangunan bertingkat tersebut bagi Israel  “berisi aset militer milik kantor intelijen organisasi teror Hamas.”

Gedung tersebut juga menampung aktivitas sipil, termasuk kantor berita Amerika Serikat, Associated Press dan Al Jazeera yang berbasis di Qatar, sebagai kantor dan apartemen lainnya.  Semua orang-orang langsung dievakuasi setelah pemilik gedung menerima peringatan lanjutan tentang serangan dari Israel. 

IDF mengatakan, mereka memberitahukan kepada warga sipil melalui telepon, SMS, dan menjatuhkan bom “pengetuk atap” untuk memperingatkan mereka tentang operasi Israel.

Pasukan Pertahanan Israel menyatakan, operasi dilakukan terhadap gedung sipil yang sudah disulap menjadi pertahanan militer oleh Hamas. Gedung tersebut digunakan untuk keperluan militer seperti pengumpulan info intelijen, perencanaan serangan, pusat komando dan kendali, dan komunikasi.

“Bangunan itu berisi kantor media sipil, yang Hamas sembunyikan dan sengaja digunakan sebagai tameng manusia,” kata IDF dalam pernyataan mereka.

Kantor berita Associated Press  mengutuk serangan itu, menuntut Israel memberikan laporan intelijennya sebagai bukti terkait Hamas yang turut beroperasi di gedung tersebut.

“Biro AP  berada di gedung ini selama 15 tahun,” kata Lauren Easton, Direktur Hubungan Media Associated Press dalam sebuah pernyataan. 

“Kami tidak memiliki indikasi Hamas berada di dalam gedung atau aktif di dalam gedung. Ini adalah sesuatu yang kami periksa secara aktif dengan kemampuan terbaik kami. Kami tak akan pernah secara sadar membahayakan jurnalis kami,” ujarnya. 

Sejak itu, para komentator menunjuk kepada artikel Tahun 2014 oleh mantan laporan Associated Press, Matti Friedman, yang menulis tentang pejuang Hamas sebelumnya “menerobos AP biro Gaza” yang tak akan dilaporkan AP karena ancaman. Staf AP juga menyaksikan “peluncuran roket Hamas tepat di samping kantor [Gaza] mereka”.

Hamas mengatakan serangan roketnya pada Senin (10/5), sebagai respon atas ketegangan berminggu-minggu terkait kasus untuk mengusir sejumlah keluarga Palestina di Yerusalem Timur, serta pembalasan terhadap polisi Israel karena menindak para perusuh Palestina yang menurut kantor Perdana Menteri Netanyahu, merencanakan kerusuhan di kota dekat Masjid Al-Aqsa, tempat suci ketiga bagi Umat Islam, pada 10 Mei selama Ramadhan.

Netanyahu dalam konferensi pers pada Sabtu, bersumpah menanggapi  dengan kekerasan atas serangan Hamas di Israel, yang dikatakannya “tak beralasan.”

“Sejumlah warga Israel terbunuh. Lebih banyak lagi yang terluka. Anda tahu dan saya tahu, tidak ada negara yang akan mentolerir ini. Israel tak akan mentolerirnya, Kami akan terus merespons dengan keras sampai keamanan orang-orang kami seperti keadaan semula,” katanya. 

Israel dan Hamas sudah mengobarkan banyak konflik sejak kelompok teroris itu menguasai jalur Gaza pada Tahun 2007. Serangan udara Israel sebagai balasan atas serangan roket dari kelompok teroris di jalur Gaza, bukan perkara yang jarang terjadi.

Biden turut berbicara dengan Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas “untuk menyampaikan komitmen AS memperkuat kemitraan AS-Palestina,” demikian menurut Gedung Putih.

Presiden “membahas ketegangan saat ini di Yerusalem dan Tepi Barat dan menyatakan keinginan bersama  agar Yerusalem menjadi tempat hidup yang berdampingan secara damai bagi orang-orang dari semua agama dan latar belakang,” menurut pembacaan panggilan telepon tersebut. Biden juga menekankan perlunya Hamas menghentikan menembakkan roket ke Israel.

Dewan Keamanan PBB dijadwalkan bertemu untuk membahas wabah terburuk kekerasan Israel-Palestina dalam beberapa tahun terakhir. (asr)

Mimi Nguyen-Ly dan Reuters berkontribusi pada laporan ini.

Berturut-turut Selama 22 Hari India Catat 300.000 Kasus Baru, Tahapan Pemulihan Pembatasan Akibat Epidemi di Inggris Dimulai Akan Tetapi …

0

oleh Jiang Ziyang – NTD Asia Pasifik

Epidemi virus Komunis Tiongkok atau COVID-19 terus berkecamuk di India. Hingga 15 Mei, lebih dari 300.000 penambahan kasus baru selama 22 hari berturut-turut. Perdana Menteri India, Narendra Modi mengungkapkan empati atas rasa sakit rekan senegaranya.

Narendra Modi berkata : “Begitu banyak orang melalui rasa sakit ini, dan saya benar-benar berempati dengan mereka.”

Kini, situasi epidemi di India masih meningkat, dengan total 24.372.907 kasus yang dikonfirmasi dan 266.207 kasus kematian. Selain itu, lebih dari 300.000 kasus baru ditambahkan selama 22 hari berturut-turut. 

Perdana Menteri India, Narendra Modi mengumumkan, akan mengerahkan tentara untuk membantu memerangi epidemi. Ia tidak mengumumkan lockdown India secara nasional. Hanya New Delhi dan sejumlah negara bagian  yang mengumumkan lockdown atas keinginan mereka sendiri.

India kini dilanda kekurangan sumber daya medis. Lebih dari 3.000 orang meninggal dunia setiap hari di Mei ini. Bahkan, tempat krematorium pun kewalahan. Ratusan jenazah mengapung di Sungai Gangga. Orang-orang khawatir, mungkin virus masih bisa menyebar dari jenazah tersebut yang menimbulkan kekhawatiran dari warga.

Wabah virus varian India juga ditemukan di Inggris. Akan tetapi, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tetap mengumumkan, tahapan ketiga pembukaan pemblokiran pada 17 Mei akan berlanjut sesuai rencana.

Meski demikian, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menjelaskan kepada warganya, bahwa virus varian baru  ini dapat menyebabkan gangguan serius. Sehingga, memungkinkan proses menuju tahapan ke empat, yakni membuka blokir sepenuhnya pada Juni mendatang bisa lebih sulit. “

Ahli virologi dan penyakit menular Eropa, Dr. Dong Yuhong menunjukkan, meskipun berbagai tindakan medis seperti vaksinasi yang mana tampaknya dapat mengendalikan epidemi, pada kenyataannya, data spesifik menunjukkan, epidemi kembali menyerang. Itu berlangsung setiap tiga atau empat bulan. Bahkan, setiap gelombang epidemi,  lebih serius dari gelombang sebelumnya.

Dr. Dong Yuhong mengatakan, ketika gelombang epidemi Virus Corona baru belum mereda, kemudian timbul lagi gelombang baru. Hampir setiap gelombang, naik berdasarkan gelombang epidemi sebelumnya. Ini menunjukkan, masih belum benar-benar turun ke titik nol dari gelombang demi gelombang epidemi. Ia menjelaskan, gelombang epidemi masih tinggi, terutama sekarang ini gelombang ke empat sudah mencapai puncaknya. “

Dr. Dong Yuhong percaya, banyak orang sekarang mengkhawatirkan arah epidemi di masa depan. Faktanya, kondisi fisik dan tekanan psikologis mereka sendirilah yang paling dapat dikendalikan.  

Dr. Dong Yuhong meminta semua orang untuk mulai melakukan pekerjaannya dengan baik, meningkatkan standar moral mereka, dan meningkatkan ketahanan mereka agar dapat menghadapi tantangan epidemi dengan lebih baik. (hui)

India Nekat Gunakan Obat Antiparasit Melawan COVID-19 karena Rumah Sakit Penuh Sesak

0

oleh Li Zhaoxi – NTDTV.com

Hingga Kamis (13/5/2021), India telah 2 hari berturut-turut melaporkan tentang jumlah kematian yang mencapai lebih dari 4.000 orang dalam sehari akibat terinfeksi virus komunis Tiongkok (COVID-19). Menghadapi ruang gawat darurat di semua rumah sakit yang dipenuhi oleh pasien kritis, negara bagian terpaksa mengabaikan peringatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Mereka tetap merekomendasikan penggunaan obat antiparasit, Ivermectin untuk memerangi epidemi yang terus memburuk.

Ivermectin adalah obat antiparasit yang murah, aman dan efektif dalam mengobati parasit usus dan kudis. Ivermectin dapat dioleskan ke kulit atau diminum, tetapi kontak dengan mata harus dihindari. Efek samping yang umum terjadi seperti mata merah dan gatal, kulit kering serta sensasi terbakar.

Lalu apakah ivermectin dapat digunakan untuk mengobati virus komunis Tiongkok?

WHO  dalam pernyataan yang disampaikan pada akhir Maret tahun ini menyebutkan bahwa bukti penggunaan ivermectin untuk mengobati pasien terinfeksi virus komunis Tiongkok masih belum ada kepastian. WHO memperingatkan agar obat tersebut hanya digunakan dalam ruang lingkup uji klinis.

Merck & Co., produsen ivermectin Amerika Serikat juga menyatakan bahwa belum ada data penunjang yang mendukung obat ini digunakan untuk mengatasi virus komunis Tiongkok.

Meski WHO dan organisasi lain memperingatkan agar tidak mengambil tindakan tersebut, namun setidaknya ada dua negara bagian di India, yaitu Uttarakhand bagian utara dan Goa telah merencanakan suntikan obat antiparasit ini kepada masyarakat dalam upaya mencegah penyebaran virus komunis Tiongkok yang semakin parah.

Goa yang menjadi negara bagian paling sedikit penduduknya di India, belakangan ini mengalami lonjakan kasus terinfeksi virus komunis Tiongkok. 

Laporan resmi pada Selasa, 11 Mei menyebutkan bahwa jumlah penderita COVID-19 telah mencapai 3.124 orang dengan total kematian 75 orang. 

Minggu ini, pihak berwenang di negara bagian ini berencana untuk memberikan obat minum ivermectin kepada semua warga yang berusia di atas 18 tahun.

Uttarakhand di India utara pada Rabu 12 Mei juga mengumumkan bahwa mereka berencana untuk mendistribusikan ivermectin kepada seluruh warga berusia di atas 2 tahun kecuali wanita hamil dan yang menyusui.

Om Prakash, kepala sekretaris Uttarakhand kepada Reuters mengatakan bahwa tim medis ahli telah menyarankan agar hal ini dilakukan. 

“Kami sedang menunggu bahannya sampai, dan begitu sampai, kami akan mendistribusikan obat ini,” kata Om Prakash.

Menteri Kesehatan Goa Vishwajit Rane mengatakan bahwa tim ahli yang berbasis di Eropa menemukan bahwa ivermectin dapat mempersingkat waktu pemulihan pasien yang terinfeksi virus komunis Tiongkok dan mengurangi risiko kematian, tetapi tidak dilengkapi dengan rincian spesifik.

Ketika epidemi menyebar luas sampai ke daerah pedesaan, rumah sakit India penuh sesak dan para staf medis pun kewalahan dalam mengatasi keluhan penderita. Jenazah di krematorium dan kamar mayat menumpuk seperti gunung.

Menurut data Kementerian Kesehatan India pada Kamis (13/5), India pada sehari sebelumnya telah mendapat tambahan sebanyak 362.727 kasus baru pasien terinfeksi virus komunis Tiongkok dan 4.120 kasus kematian. Dengan demikian jumlah totalnya hingga saat ini adalah 23,7 juta orang positif terinfeksi, dan jumlah 258.317 orang meninggal dunia. (sin)

Filipina Kembalikan Vaksin Sinopharm, Dubes Tiongkok Klaim Hanya Fiksi

Zhu Ying

Duta Besar Komunis Tiongkok untuk Filipina, Huang Xilian pada (9/5/2021) diwawancarai oleh juru bicara Komunis Tiongkok program khusus Voice of Tiongkok “Great Power Diplomacy”. Ia mengklaim bahwa pada akhir Februari tahun ini, Tiongkok membantu pengiriman Batch pertama vaksin virus Komunis Tiongkok kepada Filipina.  Ia menyebutkan, Filipina menerima atau membeli 5 juta dosis vaksin Tiongkok, terhitung 90% dari vaksin yang diperoleh di Filipina.

Huang selanjutnya mengklaim, laporan bahwa Duterte mengembalikan vaksin ke Tiongkok adalah “murni fiktif dan palsu”. Dia bersikeras: “Faktanya, Filipina tidak hanya tidak mengembalikan vaksin Tiongkok, tetapi mereka juga menghargai vaksin Tiongkok dan berharap untuk membeli lebih banyak vaksin Tiongkok.”

Setelah Kedutaan Besar Komunis Tiongkok di Filipina merilis konten wawancara ini pada tanggal 9, beberapa media Taiwan segera menunjukkan faktanya.  Ketika Huangxi diwawancarai oleh media resmi Komunis Tiongkok, ia terus memuji bagaimana “vaksin Tiongkok” dikenali oleh orang-orang Filipina. Ia sengaja menggabungkan vaksin Kexing dengan vaksin Sinopharm. Memainkan permainan kata-kata dan menolak untuk mengakui bahwa Filipina mengembalikan vaksin Sinopharm.

Faktanya, menurut Philippine News Agency, media resmi Filipina, Badan Pengawas Obat dan Makanan Filipina (FDA) telah menyetujui vaksin Tiongkok Coxing untuk penggunaan darurat. Sedangkan vaksin China National Pharmaceutical Group belum secara resmi diizinkan untuk digunakan di negara tersebut.

Menurut informasi publik, jajak pendapat yang dilakukan di Filipina dari Februari hingga Maret tahun ini, menunjukkan bahwa 6 dari 10 warga Filipina enggan melakukan vaksinasi karena khawatir dengan vaksin yang tidak aman.

Filipina saat ini memiliki lebih dari 1 juta kasus pneumonia Komunis Tiongkok yang dikonfirmasi dan hampir 18.000 kasus kematian. Filipina merupakan negara Asia Tenggara dengan epidemi terparah setelah Indonesia.

BBC melaporkan pada 6 Mei,  Duterte dikritik oleh publik domestik karena divaksin dengan  China Sinopharm Group dan disiarkan secara langsung di TV. Pasalnya, vaksin tersebut masih belum disetujui. 

Duterte secara terbuka meminta maaf atas masalah tersebut. Ia menjelaskan, bahwa dirinya divaksinasi dengan vaksin Sinopharm atas anjuran dokter.  Sehingga diberikan keleluasaan dan tak melanggar hukum. Namun demikian, dia mengimbau masyarakat untuk tidak belajar darinya. Duterte memutuskan untuk mengembalikan kepada Kedutaan Besar Tiongkok 1.000 dosis vaksin yang semula disumbangkan ke Filipina.

“Ini sangat berbahaya, karena belum diteliti dan mungkin tidak baik untuk tubuh. Kami mengembalikan(vaksin), jadi tidak ada masalah lagi,” ujar Duterte. 

Kantor Berita Filipina juga melaporkan, permintaan Duterte untuk mengembalikan vaksin Sinopharm. Menurut laporan tersebut, juru bicara pemerintah menyatakan bahwa Duterte telah memutuskan untuk mengembalikan vaksin Sinopharm kecuali jika vaksin tersebut disetujui untuk penggunaan darurat. (hui)

AS, Jepang, Prancis dan Australia Gelar Latihan Militer Gabungan di Laut China Timur

Zhang Qiling – NTD

Jepang, Amerika Serikat, dan Prancis memulai latihan militer bersama pertama mereka di Jepang mulai Selasa 11 Mei 2021. Menteri Pertahanan Jepang, Kishi Nobuo menyatakan bahwa Jepang akan semakin memperdalam kerja sama pertahanan dengan para sekutu

Mulai 11-17 Mei 2021, Jepang, Amerika Serikat, dan Prancis akan mengadakan latihan militer gabungan berbasis darat di Kyushu, Jepang. Latihan ini adalah pertama kalinya  tentara AS, Jepang, dan Prancis melakukan pelatihan komprehensif di Jepang. 

Pada saat yang sama, Pasukan Bela Diri Maritim Jepang menggelar latihan militer gabungan di Laut China Timur dengan angkatan laut AS, Prancis, dan Australia.

Menteri Pertahanan Jepang, Kishi Nobuo mengatakan, Pasukan Bela Diri Maritim akan berada di Laut Cina Timur dari 11 Mei hingga 17 Mei, bersama dengan Angkatan Laut Prancis, Angkatan Laut AS, dan Angkatan Laut Australia. Kapal perang dan pesawat tempur dari keempat negara akan melakukan latihan di atas kapal. Selain itu, pesawat tempur F2 dari Pasukan Bela Diri Jepang  akan berpartisipasi dalam latihan pertahanan udara. “

Kedutaan Besar Prancis di Jepang memposting foto di Twitter, menunjukkan bahwa kapal amfibi Angkatan Laut Prancis Tonnerre dan fregat Surcouf memasuki pelabuhan Sasebo di Perfektur Nagasaki pada 9 Mei. 

Nobuo Kishi juga me-retweet cuitan ini. Ia mengatakan bahwa pelatihan bersama ini “diharapkan untuk melaksanakan pelatihan pendaratan darat dan laut, latihan pertempuran darat, latihan pertahanan udara dan perang anti-kapal selam. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan taktis yang berkaitan dengan kepulauan. Militer Jepang akan  memperdalam dan kerjasama pertahanan negara-negara sekutu dengan visi “kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka”. 

Selain itu, menurut sumber media asing, Komandan Indo-Pasifik AS yang baru John Aquilino akan mengunjungi Jepang pada akhir Mei ini. Ia akan bertemu dengan Menhan Jepang Nobuo Kishi.

Menyusul Konferensi Keamanan Asia pada 4 dan 5 Juni 2021, Kyodo News melaporkan  Nobuo Kishi berencana mengadakan pembicaraan dengan Menhan AS Lloyd Austin. Menurut Kyodo News, dua pertemuan tersebut mungkin akan membahas  meningkatnya tekanan militer Komunis Tiongkok di Taiwan. (hui)

Para Anggota Parlemen, Ahli, dan Organisasi-Organisasi Mengutuk Serangan Terhadap Jurnalis The Epoch Times Hong Kong

Li Hai dan Eva Fu- The Epoch Times

Departemen Luar Negeri AS, Para anggota parlemen, para ahli, dan organisasi-organisasi di seluruh dunia mengutuk serangan terbaru yang brutal terhadap seorang jurnalis The Epoch Times di Hong Kong, menyuarakan dukungannya untuk upaya-upaya The Epoch Times dalam mengungkapkan kebenaran mengenai kengerian-kengerian yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok.

Sarah Liang, seorang jurnalis wanita untuk The Epoch Times edisi Hong Kong,  dipukuli oleh seorang pria tidak dikenal dengan sebuah tongkat softball aluminium pada Selasa sore 11 Mei 2021. Serangan itu diyakini diatur oleh rezim Tiongkok dalam upaya terbaru rezim Tiongkok untuk membungkam pelaporan publikasi.

BACA JUGA : Jurnalis Epoch Times Diserang oleh Pria dengan Pemukul Baseball di Hong Kong

Departemen Luar Negeri AS mengkritik serangan kekerasan terhadap seorang jurnalis Epoch Times Hong Kong sebagai tindakan “tak dapat diterima” dan mendesak penyelidikan secara menyeluruh.

“Amerika Serikat mengutuk serangan baru-baru ini yang dilakukan terhadap seorang jurnalis Epoch Times,” demikian pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri AS kepada The Epoch Times pada 11 Mei.

“Serangan terhadap jurnalis tidak dapat diterima dan tidak dapat ditoleransi. Kami mendesak pihak berwenang untuk menyelesaikan penyelidikan secara penuh atas insiden ini serta serangan baru-baru ini terhadap fasilitas percetakan Epoch Times di Hong Kong, ” imbuhnya.

Senator AS dari Partai Republik Greg Steube (R-Fla.) dalam sebuah email kepada The Epoch Times juga mengutuk serangan tersebut.

“Serangan ini sepertinya adalah contoh mengerikan lainnya yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok dengan menggunakan kekerasan untuk membungkam kritik-kritik terhadap Partai Komunis Tiongkok dan pihak-pihak yang berusaha meminta pertanggungjawaban Partai Komunis Tiongkok atas pelanggaran hak asasi manusia dan penindasan di Hong Kong,” katanya.

Rep. Greg Steube (R-Fla.) Berbicara di depan Komite Kehakiman DPR di Capitol Hill, di Washington, pada 4 Desember 2019. (Saul Loeb-Pool / Getty Images)

“Namun, meski mesin cetak The Epoch Times dihancurkan dan para jurnalis The Epoch Times menjadi sasaran target, The Epoch Times tidak pernah mundur untuk menyuarakan kebenaran mengenai kengerian-kengerian yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok, dan kami memuji keberanian The Epoch Times. Operasi-operasi Komunis Tiongkok yang bertanggung jawab atas serangan ini perlu dimintai pertanggungjawaban, dan kami akan terus melakukan bagian kami di Kongres untuk membela demokrasi dan pers bebas di Hong Kong,” Greg Steube menambahkan.

Bulan lalu, pabrik percetakan The Epoch Times edisi Hong Kong juga diserang oleh para penyusup yang memegang palu, memaksa pabrik percetakan itu untuk menghentikan operasi-operasi selama beberapa hari.

Politisi Inggris David Alton, Lord Alton dari Liverpool, juga mengutuk serangan tersebut.

“Serangan yang tercela dan brutal terhadap Sarah Liang adalah sangat menyedihkan. Hal itu menunjukkan sifat kekerasan dari sebuah ideologi yang berusaha untuk memaksa, menakut-nakuti, dan meneror para penyuara kebenaran. Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Hari Kebebasan Pers Sedunia, yang menandai prinsip-prinsip dasar kebebasan pers. Orang-orang yang memiliki hak istimewa untuk hidup dalam masyarakat yang demokratis dan bebas harus selalu membela media dari serangan-serangan terhadap kemerdekaan media, khususnya orang-orang yang dibunuh atau diserang saat melakukan tugasnya,” ujarnya. 

“Serangan yang bersifat pengecut terhadap Sarah Liang ini seharusnya membuat kita lebih bertekad untuk menegakkan kebebasan-kebebasan itu, dinyatakan dalam Pasal 19 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia,” Lord Alton melanjutkan.

Benedict Rogers berbicara dengan program The Epoch Times American Thought Leaders pada Juli 2019. (The Epoch Times

Aktivis hak asasi manusia dan penulis dari Inggris bernama Benedict Rogers mengutuk serangan tersebut sebagai “mengejutkan dan keterlaluan.”

“Serangan ini adalah mengejutkan dan keterlaluan, dan ilustrasi lain dari ancaman-ancaman yang berbahaya terhadap kebebasan media, kebebasan berekspresi, dan kebebasan beragama atau berkeyakinan di Hong Kong,” kata Benedict Rogers kepada The Epoch Times dalam sebuah email. 

Ia adalah kepala eksekutif dan pendiri Hong Kong Watch dan juga salah satu pendiri Komisi Hak Asasi Manusia Partai Konservatif di Inggris.

“Saya mendesak masyarakat internasional untuk bersuara dan menuntut agar penyerang dibawa ke pengadilan,” Benedict Rogers menambahkan.

The Committee to Protect Journalists (CPJ) mengatakan pada tanggal 11 Mei bahwa Kepolisian Hong Kong harus melakukan sebuah penyelidikan yang cepat dan menyeluruh terhadap serangan tersebut dan menahan orang-orang yang bertanggung jawab.

BACA JUGA : Epoch Times Menyerukan Kutukan Dunia Internasional atas Serangan Terhadap Jurnalisnya di Hong Kong

“Kepolisian Hong Kong tidak boleh membiarkan serangan yang kurang ajar  dan tanpa hukum itu terhadap jurnalis The Epoch Times Sarah Liang tidak terselesaikan,” kata koordinator program CPJ Asia, Steven Butler, di Washington, D.C. 

Sarah Liang, seorang Jurnalis untuk The Epoch Times edisi Hong Kong, menunjukkan kakinya yang memar di rumahnya di Hong Kong pada tanggal 11 Mei 2021. (Sarah Liang / The Epoch Times)

“Pihak berwenang tidak boleh menyia-nyiakan waktu membawa para pelaku ke pengadilan, dan harus memastikan keamanan untuk semua jurnalis yang bekerja di Hong Kong,” tambahnya. 

Asosiasi Jurnalis Hong Kong merilis sebuah pernyataan yang mengutuk serangan itu dan mendesak polisi untuk melakukan sebuah penyelidikan yang serius.

Reporters Without Borders, sebuah organisasi nirlaba internasional yang bertujuan untuk mempertahankan kebebasan pers secara global, mengutuk serangan tersebut dalam sebuah pernyataan di Twitter.

“@RSF_inter mengutuk serangan hari ini terhadap jurnalis @EpochTimesHK

@ SarahLiangHk1, yang dirawat di rumah sakit setelah seseorang tidak dikenal menyerangnya dengan sebuah tongkat bisbol di #HongKong. Pada bulan April, Sarah Liang melaporkan bahwa ia telah dikuntit oleh seorang pria tidak dikenal,” tulis Reporters Without Borders. 

Reporters Without Borders mencatat bahwa fasilitas The Epoch Times di Hong Kong baru-baru ini diserang, sementara meminta Kepala Eksekutif Carrie Lam untuk “mengambil tindakan segera.”

PEN America, sebuah organisasi nonprofit di New York yang mengadvokasi kebebasan berekspresi, juga menyerukan “penyelidikan menyeluruh, transparan, dan tidak memihak”.

“Tidak ada taktik yang lebih berbahaya untuk membungkam pers bebas daripada menyerang jurnalis secara fisik,” kata seorang juru bicara kepada The Epoch Times.

Dalam sebuah pernyataan, The Epoch Times mengatakan bahwa pihaknya “dengan sungguh-sungguh menyatakan tidak akan mundur dan akan terus melaporkan dengan jujur ​​dan melayani kepentingan-kepentingan yang terbaik bagi Hong Kong.” (Vv)

Gempabumi Nias Barat Dimutakhirkan Menjadi M 6.7 dan Ada Aftershock M 5.2

ETIndonesia- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya gempabumi susulan (aftershock) dengan parameter magnitudo (M) 5.2 dari gempa sebelumnya M 7.2 yang kemudian dimutakhirkan menjadi M 6.7 di lepas pantai sebelah barat Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara, Jumat (14/5).

Adapun pusat gempabumi susulan tersebut dilaporkan berada pada titik koordinat 0.21 LU-96.58 BT di kedalaman 10 kilometer (km) dan tidak berpotensi tsunami.

Menurut BMKG, jenis dan mekanisme gempabumi tersebut merupakan gempabumi dangkal yang berada di zona _outer-rise_, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.

Adapun hal itu sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukan bahwa gempabumi tersebut memiliki mekanisme sesar turun (normal fault).

Hingga Jumat (14/5) pukul 14.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan sebanyak  3 Kali.

Gempabumi Membuat Warga Panik dan Sempat Mengungsi

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, berdasarkan laporan dari lintas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), gempabumi utama sempat dirasakan sedang hingga kuat selama 2-5 detik di beberapa wilayah seperti Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Kota Sibolga di Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Simeulue dan Kabupaten Aceh Singkil di Provinsi Aceh dan Kabupaten Padang Pariaman di Provinsi Sumatera Barat.

Saat terjadi guncangan, beberapa warga panik dan keluar rumah bahkan sempat mengungsi ke lokasi yang aman. Namun, saat ini mereka telah kembali ke rumah masing-masing.

Dalam hal ini seluruh BPBD setempat telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan lintas instansi terkait. Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan maupun jatuhnya korban jiwa.

BPBD juga telah memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada, tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain itu diharapkan agar masyarakat dapat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, memeriksa dan memastikan kembali bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali kedalam rumah.  (asr)

Gempabumi Magnitudo 7.2 Guncang Nias Barat, Masyarakat Panik dan Keluar Rumah

ETIndonesia- Gempabumi dengan parameter magnitudo 7.2 dirasakan kuat oleh masyarakat di Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara, Jumat (14/5) pukul 13.33 WIB.

Kepala Sub Bidang Direktorat (Kasubdit) Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias Barat, Hiramo melaporkan, guncangan gempabumi tersebut sempat membuat masyarakat panik dan keluar rumah.

“Masyarakat panik dan keluar rumah,” ujar Hiramo melalui keterangan tertulis yang diteruskan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.  

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Nias Barat saat ini sedang melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi dan pihak terkait.

Sementara itu, berdasarkan hasil rekaman seismogram Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempabumi tersebut berada pada 0.10 LU dan 96.53 BT di laut pada kedalaman 19 kilometer (km).

Adapun apabila ditarik garis lurus, maka jarak pusat gempa tersebut berada pada 141 km Barat Daya Nias Barat, 151 km Barat Daya Nias Selatan, 172 km Barat Daya Nias, 455 km Barat Daya Medan dan 1.339 km Barat Laut Jakarta.

Lebih lanjut, menurut BMKG gempabumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

Hingga siaran pers ini diterbitkan, belum ada laporan mengenai korban jiwa maupun kerugian materil. (asr)

Virus Mutan Ganda India Lebih Mudah Menular, Menghindari dari Antibodi Vaksin

0

Ye Enjie  – NTDTV Asia-Pacific TV

Ilmuwan Inggris memperingatkan virus varian baru India lebih menular. Bahkan, kepala ilmuwan WHO juga mengatakan  virus varian itu mungkin dapat melawan vaksin atau antibodi seseorang, Para ahli dari Taiwan menunjukkan, virus varian India mungkin mampu menghindari vaksin yang ada dengan perlindungan hanya 10% hingga 25% sehingga mengarah ke gelombang epidemi ketiga di dunia.

Siaran New Delhi TV  melaporkan: “Dalam 24 jam terakhir saja, 366.161 kasus baru telah didiagnosis. Dalam 24 jam terakhir, 3.754 orang telah meninggal dunia.”

Laporan itu menunjukkan jumlah kasus baru yang dikonfirmasi dan kematian dalam sehari di India tetap tinggi. Pada tanggal 9 mei 2021, Kementerian Pertahanan India mengumumkan perekrutan ratusan pensiunan staf medis militer untuk mendukung sistem medis negara itu. Diperkirakan sekitar 400 pensiunan petugas medis akan dilibatkan. Sedangkan masa kontrak akan mencapai 11 bulan.

Epidemi yang meledak di India dengan cepat, terkait dengan virus mutan B.1.617.2, yang didaftarkan oleh Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) sebagai “varian yang menjadi perhatian”. 

Jeff Barrett, Direktur Genomics di Wellcome Sanger Institute di Inggris, mengatakan, infektivitas varian B.1.617.2 mungkin sebanding virus dengan B.117 Kent, yang menyebabkan gelombang kedua epidemi di Inggris.

Jeff Barrett mengatakan, Virus varian B.117 Kent akan menyebar dengan cepat dan komprehensif setiap kali masuk ke tempat baru di Inggris. Orang-orang sudah melihat hal serupa di negara lain. B.1.617.2 Virus mutan asli B.1.617 ditemukan pertama kali pada bulan Oktober tahun lalu. 

Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan mengatakan, situasi terkini di India menunjukkan bahwa varian B.1.617 adalah virus dengan penyebaran yang sangat kuat.

Swaminathan pada 8 Mei menegaskan, faktanya, jumlah B.1.617 yang dilaporkan oleh India meningkat. Jika Anda melihat pada rasio 617,  melebihi varian lain dari virus di India. WHO masih tidak secara resmi memasukkan B.1.617 dalam daftar “varian mencurigakan”, tetapi virus varian ini juga dianggap cukup berbahaya.

Swaminathan menuturkan, pihaknya masin menunggu data-data dari laboratorium dan data penelitian klinis dan epidemiologi untuk memastikan apakah B.1.617 lebih mudah menyebar dan lebih mungkin menyebabkan penyakit klinis yang parah. Atau memang lebih antagonis terhadap antibodi. Disebutkan, varian B.1.617 memang memenuhi beberapa kriteria, tetapi ilmuwan WHO belum secara resmi menyebutnya sebagai “varian yang mencurigakan.” 

Gelombang epidemi di India ini turut berdampak pada sektor perekonomian. Lonjakan permintaan oksigen untuk pasien yang dikonfirmasi, memaksa industri untuk mengirim oksigen dari pabrik ke rumah sakit. 

Untuk alasan ini, JSW Steel Ltd, sebuah  perusahaan pembuat baja multinasional India yang berbasis di Mumbai, Maharashtra, memangkas produksinya hampir 10%. 

Chairman JSW Steel Ltd, Sajjan Jindal mengatakan bahwa, menyelamatkan nyawa lebih penting daripada produksi baja. Pihaknya, akan terus meningkatkan pasokan oksigen medis. (hui)

Pencurian Ilegal Teknologi AS, Memicu Ekspansi Tiongkok yang Meroket

0


Counter Point

Partai Komunis Tiongkok mengatakan pihaknya mempunyai sebuah mimpi yang tidak hanya untuk Tiongkok, tetapi juga untuk seluruh dunia. Satu Dunia Satu Mimpi dari zaman mantan pemimpin Tiongkok, Hu Jintao hingga zaman mimpi Tiongkok ala pemimpin Tiongkok Xi Jinping, Partai Komunis Tiongkok terus-menerus memberitahu kita bahwa kita berperan dalam mimpi Partai Komunis Tiongkok. 

Partai Komunis Tiongkok mengatakan itu adalah sebuah mimpi yang dibagikan ke seluruh dunia. Tetapi apa mimpi itu? Bagaimana Tiongkok mewujudkan mimpi tersebut? Dan apa peran yang dimainkan oleh Amerika Serikat dalam mimpi Tiongkok itu? Apa peran yang harus kita mainkan di masa mendatang? 

Dalam 40 tahun pertama berdirinya Partai Komunis Tiongkok, kata-kata jarang diucapkan Amerika Serikat tanpa kebencian yang kuat dan tanpa memandang rendah dua generasi rakyat Tiongkok yang dibesarkan dengan film-film dan buku-buku anak-anak yang menggambarkan Amerika Serikat sebagai sebuah musuh bebuyutan Tiongkok. Pemimpin aliansi-aliansi jahat yang melawan Tiongkok, dinasti yang rakus yang iri pada prestasi-prestasi Tiongkok, serigala yang haus darah dengan tidak sabar menanti keruntuhan Tiongkok. 

Setiap film dan cerita berakhir dengan keberhasilan mengalahkan Amerika Serikat yang berterima kasih kepada kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok. Perubahan-perubahan dalam narasi tersebut mulai terjadi saat Deng Xiaoping memutuskan untuk melakukan keterbukaan guna menyelamatkan ekonomi yang runtuh di bawah kepemimpinannya. 

Selama puluhan tahun, kegilaan komunis telah menghancurkan pendidikan di Tiongkok. Teknologi Tiongkok yang kuno jauh tertinggal dari Barat. Kendali informasi yang ketat dan propaganda anti-Barat telah membuat rakyat Tiongkok menjadi bodoh mengenai dunia luar. Sejumlah pejabat Partai Komunis Tiongkok dan para cendekiawan Tiongkok yang pertama mengunjungi Amerika Serikat pada pertengahan tahun 1980-an, mereka tidak percaya apa yang mereka saksikan. Kelaziman peralatan rumah tangga dan mobil-mobil pribadi, ukuran rata-rata penduduk Amerika Serikat, berbagai produk di supermarket, gaya dan warna pakaian orang-orang Amerika Serikat. 

Negara tempat para pejabat dan cendekiawan Tiongkok dibesarkan dipercayai adalah jahat dan terbelakang, tempat di mana kelas pekerja dieksploitasi dengan kejam secara langsung. Hal tersebut mirip seperti utopia dan ini adalah untuk pertama kalinya Partai Komunis Tiongkok menyadari betapa pentingnya teknologi menjadi keberlanjutan Partai Komunis Tiongkok. Sejak itu Beijing menempatkan pertumbuhan ekonomi dan kecanggihan teknologi sebagai prioritas teratas.

Deng Xiaoping memerintahkan para pejabatnya untuk ‘tao guang yang hui’ yang artinya merahasiakan kekuatan seseorang dan menunggu kesempatan yang baik, dan itulah yang dilakukan Partai Komunis Tiongkok. Partai Komunis Tiongkok mengirim banyak pejabat dan mahasiswa ke Amerika Serikat untuk mempelajari semuanya semampu mereka. Teknologi menempati daftar teratas. 

Amerika Serikat dengan gaya bersahabat yang murah hati dan bergaya mirip-bisnis membantu. Tragedi pembantaian para mahasiswa pro-demokrasi pada tahun 1989 di Lapangan Tiananmen memperlambat upaya-upaya Partai Komunis Tiongkok, namun tragedi tersebut tidak dapat menghentikan kemajuan upaya-upaya Partai Komunis Tiongkok. Hanya dalam waktu empat tahun setelah tragedi pembantaian tersebut, Presiden Amerika Serikat Bill Clinton meluncurkan sebuah kebijakan perjanjian yang berguna dengan Tiongkok. 

Di bawah kebijakan ini, Amerika Serikat memusatkan perhatiannya pada kaitan-kaitan pembangunan ekonomi antara kedua negara. Dan topik-topik yang condong memicu konflik seperti hak-hak asasi manusia secara hati-hati diremehkan untuk membuka jalan bagi perdagangan dan negosiasi-negosiasi lainnya. 

Orang-orang Amerika Serikat dibimbing untuk mempercayai bahwa pengaruh ekonomi dan kebudayaan akan mengubah Tiongkok menjadi sebuah negara yang terbuka dan bersahabat. Tidak seorang pun yang memiliki secuil keprihatinan bahwa suatu hari Tiongkok akan menjadi pesaing utama teknologi Amerika Serikat. 

Xi Jinping secara resmi menyatakan bahwa mimpi Tiongkok ala dirinya adalah untuk membangun sebuah masyarakat dengan masa depan yang berbagi untuk umat manusia. Dengan kata lain Xi Jinping ingin dinastinya menguasai dunia. Xi Jinping yakin bahwa teknologi adalah kunci utama untuk mewujudkan ambisinya. 

Dalam visi Xi Jinping, Tiongkok akan menjadi pemimpin dunia di bidang teknologi-teknologi yang strategi dan canggih dalam waktu lima hingga sepuluh tahun kemudian. Sebuah peran yang dimainkan Amerika Serikat sejak berakhirnya Perang Dunia ke-2, Tiongkok tidak jauh dari tujuan tersebut. 

Propaganda Tiongkok sering membual bahwa dalam waktu 30 tahun Tiongkok telah mencapai kecanggihan teknologi di mana Barat membutuhkan waktu seratus tahun untuk mencapainya. Namun, kecepatan yang tidak biasanya itu didapat melalui metode-metode yang haram. Pencurian kekayaan intelektual dimulai sejak awal hubungan perdagangan Amerika Serikat-Tiongkok. 

Pernah suatu kali pasar-pasar Tiongkok dibanjiri dengan jean-jean, tas-tas, jam tangan palsu dan VCD bajakan. Ambisi Tiongkok jauh melampaui produk-produk konsumen tiruan, tetapi pendekatan yang mendasar adalah sama, yaitu mencuri gagasan-gagasan, bukannya memperbarui gagasan-gagasan tersebut. Pencurian kekayaan intelektual setiap tahun oleh Tiongkok menyebabkan kerugian sebesar usd 600 milyar bagi Amerika Serikat. Hal ini diterjemahkan sebagai sebuah kerugian tahunan sekitar usd 4.600 bagi setiap rumah tangga Amerika Serikat. 

Bagaimana persisnya hal ini terjadi, Erping Zhang, seorang cendekiawan dan pengamat Tiongkok memiliki beberapa pandangan unik mengenai bagaimana persisnya proses tersebut bekerja.

Menurut Erping Zhang, bagi perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi di Tiongkok, dan kemudian pemerintah Tiongkok akan memaksa perusahaan-perusahaan asing tersebut untuk mentransfer teknologi, blla tidak perusahaan-perusahaan asing tersebut tidak diizinkan beroperasi di Tiongkok. 

Pertama, pemerintah Tiongkok akan memberikan semua kondisi yang sangat baik dan memberikan semua kenyamanan kepada perusahaan-perusahaan asing tersebut untuk mendapatkan investasi langsung dari pihak asing ke Tiongkok. Sekali anda mendirikan pabrik-pabrik, sekali anda memulai sebuah operasi yang besar, hal berikut yang dilakukan Tiongkok adalah memaksa anda untuk mentransfer teknologi, bila tidak maka anda akan mengalami masalah, anda tidak boleh memperoleh listrik atau air bulan depan, maka anda harus mentransfer teknologi anda. 

Hal lainnya adalah kita harus sadar bahwa Tiongkok tidak hanya memaksa perusahaan-perusahaan asing untuk mentransfer teknologi, Tiongkok juga mengirim mata-matanya untuk bekerja di perusahaan-perusahaan asing, bank-bank dan bahkan konsulat-konsulat asing. 

Tahun lalu ada sebuah dokumen yang bocor, yang menurut Sky News, ada 1,95 juta anggota Partai Komunis Tiongkok yang bekerja di perusahaan-perusahaan asing seperti Boeing dan IBM, bank-bank, HBS, dan konsulat-konsulat, jadi para anggota Partai Komunis Tiongkok menyusup dan berhasil mendapatkan informasi perusahaan Barat yang besar. Itulah yang terjadi. Jadi para anggota Partai Komunis Tiongkok dapat dengan mudah mencuri di perusahaan-perusahaan asing. 

Memang Tiongkok telah mengembangkan banyak siasat untuk mentransfer teknologi asing ke tangannya sendiri dan kisah kereta api berkecepatan-tinggi di Tiongkok adalah sebuah contoh utama. Saat ini, Tiongkok memiliki dua pertiga kereta api berkecepatan-tinggi di dalam negerinya di dunia dan meliputi 70 persen saham pasar di luar negeri, HSR Contruction. Sebelum tahun 2004, jumlah tersebut adalah nol. Pada saat itu, ada empat pemimpin kereta api berkecepatan-tinggi di seluruh dunia, yaitu Siemen Jerman, Alstom Prancis, Kawasaki Heavy Industries Jepang, Bombardier Kanada. 

Pada tahun 2004, Tiongkok mengundang empat perusahaan kereta api berkecepatan-tinggi itu untuk lelang penawaran sebesar usd 2,4 miliar dolar. Hal tersebut hanyalah awal rencana jangka-panjang Tiongkok. Syarat-syarat lelang tersebut dirancang untuk memaksa perusahaan-perusahaan asing itu untuk mentransfer teknologi ke Tiongkok. 

Pertama, perusahaan-perusahaan asing tidak diperbolehkan mengikuti lelang, kecuali bekerja melalui sebuah joint venture dengan sebuah perusahaan Tiongkok. 

Kedua, perusahaan Tiongkok yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan asing itu harus menjadi salah satu perusahaan yang dimiliki kedua negara. 

Ketiga, pembayaran hanya dapat diproses setelah mitra Tiongkok telah memiliki semua teknologi itu. Kemudian Tiongkok dengan sombong menunjukkan bagaimana Tiongkok mempermainkan empat perusahaan asing yang mengikuti lelang tersebut berkelahi satu sama lain dalam negosiasi yang memaksakan syarat-syarat yang berat. 

Pada akhirnya, Tiongkok bekerja sama dengan empat perusahaan asing tersebut di tahun-tahun berikutnya dan dengan demikian Tiongkok menyerap teknologi dari para pemimpin industri di dunia. 

Pada tahun 2011, Jepang sangat terkejut saat mempelajari bahwa mitranya di Tiongkok sedang bekerja untuk memperoleh hak-hak paten di Tiongkok dan lima negara lain untuk teknologi-teknologi yang didapat dari Jepang melalui kontrak pada tahun 2004. Jepang berupaya menuntut Tiongkok, tetapi pada akhirnya Jepang mundur. 

Tetapi hal terburuk di hadapan mata adalah keseluruhan dipersenjatai dengan teknologi dari para pemimpin industri dunia, Tiongkok mulai secara agresif mempromosikan proyek-proyek HSR ke luar negeri sebagai sebuah pondasi untuk strategi Satu Sabuk Satu Jalan Tiongkok. Jepang dan negara-negara lain merasa berat untuk bersaing dengan Tiongkok karena biaya produksi Tiongkok yang rendah, banyak sekali pasokan tenaga kerja, dan kecepatan konstruksi Tiongkok. 

Kini Tiongkok adalah eksportir HSR paling top di dunia di mana ada 70 persen saham dunia. Sekali lagi, pasar ini secara keseluruhan dibangun dengan cara mencuri teknologi selama sepuluh tahun. Tiongkok terus-menerus mengembangkan siasat-siasatnya. Kini Tiongkok mendorong garis depan masuk semakin dalam ke wilayah Amerika Serikat dengan cara memperoleh investasi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat. 

Mungkin anda tidak menyadari betapa uang Tiongkok sudah beredar di mana-mana dalam kehidupan sehari-hari rakyat Amerika Serikat. Saya akan bacakan kepada anda beberapa merek atau perusahaan-perusahaan yang telah diperoleh oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok atau yang dibiayai dengan kuat oleh uang Tiongkok. Coba hitung berapa banyak merek atau perusahaan yang anda kenal dan berapa banyak merek atau perusahaan yang anda gunakan atau lihat pada bulan-bulan lalu. 

Peralatan rumah tangga merek General Electric, Chicago Stock Exchange CHX, teater-teater film AMC, Legendary Entertainment yang adalah produser film Batman, Jurassic World, Riot Games, Motorola Mobility, Smithfield Foods, Snap, Lyft Reddit, Tik Tok, Airbnb, Brooklyn Nets yang adalah pemilik Pusat Barclay, Ironman Triathlon, Univeral Music Group, Warner Music Group, IBM, hotel-hotel Hilton. Daftar ini terus bertambah. Ini baru merek-merek atau layanan-layanan yang dikenal konsumen. 

Tiongkok juga dengan kuat berinvestasi di perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang berteknologi-tinggi di bidang bioteknologi, kendaraan-kendaraan otomatis, realitas virtual, kecerdasan buatan dan komunikasi. Sebagian besar teknologi ini dapat menyediakan kemampuan ganda untuk militer maupun sipil. Bakat Amerika Serikat adalah sasaran lainnya dari strategi pengalihan teknologi oleh Tiongkok. 

Pemerintah Tiongkok mengejar banyak program penerimaan bakat di tingkat pusat dan setempat. Sebagai contoh, satu program yang diluncurkan pada tahun 2006 untuk merekrut 100 universitas dan lembaga penelitian top dunia, per tahun 2009 Tiongkok telah merekrut 39 pemenang Hadiah Nobel dan 591 akademi yang terkemuka. Sebuah program yang serupa yang menjadi pokok berita dunia akhir-akhir ini, yang disebut Program Seribu Talenta. Didukung oleh Dewan Negara Tiongkok. Program Seribu Talenta merekrut para ahli dari universitas-universitas asing, institut-institut penelitian dan bisnis-bisnis. Sementara para ahli kelahiran Tiongkok adalah sasaran utama. Program Seribu Talenta juga merekrut warganegara-warganegara lain.

 Pada tahun 2019, Badan Legislatif Amerika Serikat mengenali Program Seribu Talenta dan program-program lain yang serupa sebagai sebuah ancaman bagi keamanan nasional. Seorang anggota Program Seribu Talenta mencuri informasi pertahanan yang merupakan hak paten mengenai jet-jet militer Amerika Serikat. Banyak anggota Program Seribu Talenta ditemukan mendirikan laboratorium-laboratorium bayangan untuk mengulangi penelitian mereka di Amerika Serikat. 

Pada bulan Juni 2020, Prof. Dr. Charles Lieber dari Universitas Harvard dituduh membuat pernyataan-pernyataan palsu mengenai partisipasinya dalam Program Seribu Talenta. Prof. Dr. Charles Lieber adalah mantan Kepala Departemen Kimia dan Biokimia Universitas Harvard. Kelompok penelitiannya didanai lebih dari 15 juta dolar, yaitu dana hibah penelitian pemerintahan Amerika Serikat. 

Hibah-hibah ini membutuhkan pembukaan rahasia semua dukungan penelitian dan semua kolaborasi asing. Prof. Dr. Charles Lieber mulai bekerja untuk Universitas Teknologi Wuhan Tiongkok pada tahun 2011 dan setelah itu ia menjadi anggota Program Seribu Talenta. Universitas Teknologi Wuhan diduga membayar Prof. Dr. Charles Lieber hingga 50.000 dolar per bulan dan lebih dari 158.000 dolar untuk kebutuhan hidup. Prof. Dr. Charles Lieber diduga berbohong kepada pihak berwenang federal mengenai keterlibatannya dalam Program Seribu Talenta. 

Di pertengahan tahun 2014, Program Seribu Talenta telah membawa lebih dari 4.000 para ahli asing yang top ke Tiongkok dan Program Seribu Talenta bukanlah satu-satunya program perekrutan. Teknologi dan perolehan bakat itu sendiri bukanlah suatu hal yang buruk, tetapi rakyat Amerika Serikat perlu memahami bahwa mimpi para pemimpin Partai Komunis Tiongkok pada kenyataannya adalah berbeda dengan mimpi kita. 

Dalam setiap pidato dan setiap dokumen mengenai ambisi-ambisi Tiongkok, Xi Jinping memperjelas bahwa Partai Komunis Tiongkok adalah pusat segalanya. Diharapkan Tiongkok yang memikat hati mendambakan rakyat Tiongkok yang lebih kaya dan lebih bebas, tetapi buktinya adalah tegas bahwa kecanggihan ekonomi dan teknologi hanya membuat Tiongkok semakin agresif di setiap sektor. 

Kini Tiongkok adalah jauh lebih efektif dalam menindas para pembangkang di dalam negerinya dan mengendalikan kritik-kritik dari luar negeri. Di tangan yang salah, teknologi yang terbaik akan semakin membahayakan. Tiongkok komunis adalah negara yang paling diawasi di dunia.

Berkat teknologi dan produk-produk Amerika Serikat, Partai Komunis Tiongkok membangun Golden Shield Project yang terkenal kejam, sebuah sistem pengawasan dan penyensoran yang masif, tidak ada benda atau orang yang lolos dari pandangan Partai Komunis Tiongkok, dan orang-orang yang dicurigai Partai Komunis Tiongkok akan menjalani pemeriksaan yang sangat teliti. 

Sebagai contoh, menggunakan sistem Golden Shield Project, polisi mampu memantau setiap orang di Provinsi Xinjiang dengan cara melacak telepon selulernya, kendaraan-kendaraannya dan kartu-kartu tanda pengenal. Polisi menggunakan sebuah aplikasi untuk mengumpulkan data pribadi yang mencakup golongan darah, bacaan meter yang berguna, agama, afiliasi politik. Polisi menemukan sasaran 36 orang yang berbeda untuk mengumpulkan data yang mencakup orang-orang yang berhenti menggunakan telepon pintar, orang-orang yang gagal bersosialisasi dengan para tetangga serta orang-orang yang mengumpulkan uang atau bahan-bahan dari masjid-masjid dengan antusias. Semua ini diselesaikan dengan menggunakan teknologi yang berasal dari Amerika Serikat. 

Kini banyak orang-orang di Amerika Serikat maupun di seluruh dunia dan di Tiongkok bahkan tidak sadar akan kontribusi Amerika Serikat untuk pertumbuhan Tiongkok. Modernisasi Tiongkok mulai saat Amerika Serikat menyusun langkah untuk Tiongkok untuk bergabung dalam Organisasi Perdagangan Dunia, tetapi kini propaganda Tiongkok menggambarkan pertolongan dari Amerika Serikat pada saat itu sebagai sebuah upaya untuk mendapatkan manfaat dari Tiongkok.

Media Tiongkok menghubungkan masuknya Tiongkok ke Organisasi Perdagangan Dunia, berkat sistem komunis yang canggih. Kepemimpinan top dan para pejabat Partai Komunis Tiongkok bersifat licik dalam keterampilan negosiasi. Semua keluhan mengenai pencurian teknologi dan pelanggaran kekayaan intelektual dicemooh sebagai kecemburuan terhadap keberhasilan Tiongkok. 

Di samping semua keberhasilan Tiongkok dalam mencuri dan mengadopsi teknologi, Tiongkok menghadapi sebuah masalah yang kritis yang terus berlangsung. Hal ini diangkat selama percakapan kami.

Erping Zhang menilai, “Di sisi lain, saya selalu berpikir mengenai bagaimana sebuah masyarakat yang tertutup dapat menjadi pemimpin teknologi karena inovasi membutuhkan masyarakat yang terbuka, dan kreativitas hanya muncul dari sebuah masyarakat yang terbuka, bukannya dari sebuah masyarakat yang tertutup yang menindas kebebasan bersuara. Maka secara historis, adalah mustahil bagi sebuah masyarakat yang tertutup untuk berlangsung lama. Memang memiliki teknologi sedemikian banyaknya dengan cara mencuri, Tiongkok telah gagal mengembangkan sebuah basis industri berdasarkan inovasinya sendiri, dengan kata lain, Tiongkok kekurangan bahan-bahan penting untuk menciptakan hal-hal baru dan setara dengan dunia. Jadi apakah Tiongkok harus terus-menerus mencuri teknologi untuk setara dengan masyarakat dunia bebas?” 

Menurut Erping Zhang, hal tersebut tidak cenderung menjadi sebuah model yang berkelanjutan dan para pemimpin Tiongkok harus mengetahui hal ini. Kita mengetahui kepemimpinan komunis di Tiongkok adalah perencana-perencana jangka-panjang, maka tanpa kemampuan untuk melakukan inovasi dalam ketidakmungkinan melakukan pencurian teknologi tanpa batas, apa rencana lain komunis di Tiongkok mengingat tingkat pengaruh Tiongkok yang kini berupaya keras terhadap perusahaan-perusahaan teknologi, sektor-sektor pabrik, sekolah-sekolah, para cendekiawan, pasar saham, hiburan kita, dan lain-lain, dan bahkan upaya-upaya komunis Tiongkok yang terus berlangsung untuk menggunakan kekuatan yang semakin meningkat secara internasional. 

“Kita hanya dapat bertanya-tanya jika rencana yang cukup sederhana itu adalah menguasai dunia, yang adalah mimpi Tiongkok yang sebenarnya. Maka untuk semua orang, kecuali para pemimpin Tiongkok, mimpi Tiongkok ini sebenarnya adalah malapetaka. Peran kita yang pertama dan terpenting adalah sadar diri,” pungkas Erping Zhang. (Vv)

Infeksi dan Kematian di India Masih Parah, Diserukan Diberlakukan Lockdown Nasional

0

Zhou Qi  – NTD

India melaporkan sebanyak 3.754 orang meninggal akibat virus Komunis Tiongkok atau COVID-19 pada Senin 10 Mei 2021.

Meskipun angka ini sedikit lebih rendah dari rekor tertinggi sehari sebelumnya. Beberapa ahli mengatakan bahwa jumlah kematian sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi daripada angka resmi. 

Banyak negara bagian di India, sekarang telah mengeluarkan perintah blokade, berharap dapat mengekang penyebaran wabah. Sebagai langkah pencegahan, polisi berpatroli di jalan raya, menghentikan kendaraan, memeriksa KTP dan menghukum mereka yang melanggar larangan.

Meskipun ada seruan agar Perdana Menteri Narendra Modi memerintahkan lockdown secara nasional, Modi belum menanggapi hal ini.

Pada hari yang sama, Eli Lilly dan Perusahaan India menyepakati untuk meningkatkan penanganan COVID-19 di India. Langkah yang dilakukan adalah meningkatkan pasokan obat. Kerjasama itu untuk membantu membuat dan menjual baricitinib di India.

Dilaporkan, Baricitinib dapat menghambat sitokin penyebab penyakit parah virus Komunis Tiongkok atau COVID-19. 

Pada saat yang sama, negara-negara lain di dunia terus memberikan pertolongan medis ke India. (hui)

Praktisi Falun Dafa di Seluruh Dunia Merayakan Hari Falun Dafa Sedunia, Bangkit Menghadapi Penganiayaan Komunis Tiongkok

0

Eva Fu

Sebelum pandemi, gelombang orang-orang mengenakan baju warna kuning dan biru berkumpul di New York dan di tempat lainnya sepanjang tahun untuk ambil bagian dalam sebuah perayaan.

Di taman-taman umum dan di jalanan, orang-orang tersebut menampilkan gerakan yang lembut, latihan-latihan meditasi, sambil mengenakan kemeja yang bertuliskan “Sejati, Baik, dan Sabar” —tiga prinsip inti keyakinan mereka, Falun Gong (juga dikenal sebagai Falun Dafa).

Tanggal 13 Mei adalah Hari Falun Dafa Sedunia, menandai tanggal pertama kali Falun Dafa dipublikasikan di Tiongkok pada tahun 1992.

Pertemuan-pertemuan pada hari ini tidak hanya dimaksudkan untuk memperingati, kata para praktisi Falun Gong, tetapi juga untuk mengirim pesan menantang ke rezim komunis Tiongkok, yang berpikiran tunggal dalam berusaha memberantas Falun Gong selama lebih dari dua dekade.

Salah satu komunitas spiritual terbesar di Tiongkok, Falun Gong memiliki sekitar 70 hingga 100 juta praktisi pada tahun 1999. Tetapi, popularitas ini dianggap tidak dapat diterima oleh rezim ateis Tiongkok, yang kemudian meluncurkan sebuah penganiayaan brutal yang berlanjut hingga saat ini.

Jutaan orang dikirim ke pusat penahanan, penjara, atau kamp kerja paksa, di mana mereka menjadi sasaran penyiksaan yang kejam, kerja paksa, dan  panen organ.

Tetapi, di luar Tiongkok, Falun Gong diam-diam telah berkembang pesat, menyebar ke lebih dari 90 negara di seluruh dunia, di mana teks utama Falun Gong yaitu “Zhuan Falun,” yang berisi ajaran moral Falun Gong, diterjemahkan ke dalam 40 bahasa.

Setelah setahun melakukan aktivitas-aktivitas virtual, para praktisi Falun Dafa kini kembali dengan parade dan pertunjukan untuk menandai Hari Falun Dafa Sedunia pada tahun ini. Hari Falun Dafa Sedunia juga bertepatan dengan hari ulang tahun pendiri Falun Dafa, Mr Li Hongzhi, kata para praktisi Falun Gong, telah membantu mengarahkan mereka ke kehidupan yang lebih baik.

‘Macan’ hingga ‘Si Ompong’  

Andres Cordova, seorang pria insinyur perangkat lunak senior berusia 33 tahun yang tinggal di Amerika Serikat, menjadi salah satu peserta dalam parade di New York yang ditetapkan berlangsung pada Kamis 13 Mei.

Andres Cordova mulai berlatih Falun Gong saat ia berusia 14 tahun, saat ia masih tinggal di Venezuela. Mengetahui ia menyukai seni bela diri dan meditasi, temannya mengirim sebuah tautan ke Falun Gong. Andres Cordova merasakan sebuah “koneksi yang instan” setelah menonton sebuah video mengenai Falun Gong di situs web Falun Gong, kata Andres Cordova dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times.

Andres Cordova mencoba latihan-latihan meditasi Falun Gong dan segera mulai membaca buku-buku Falun Gong. Pada tahun 2002, Falun Gong masih sedikit diketahui di Venezuela. 

Sebuah pencarian yang cepat di Internet akan mengarahkan siapa pun ke propaganda dari Kedutaan Besar Tiongkok atau media pemerintah Tiongkok. Keluarga Andres Cordova, yang hanya tahu sedikit mengenai Falun Gong, pada awalnya tidak menyetujui Andres Cordova berlatih Falun Gong. Oleh karena itu, ia berupaya menyembunyikan keyakinannya dengan hanya membaca buku-buku Falun Gong versi ukuran saku saat ia berada di luar rumah jalan-jalan dengan anjingnya.

“Semua orang takut akan hal-hal baru,” ujar Andres Cordova.

Namun lambat laun, perubahan positif pada diri Andres Cordova memenangkan hati keluarganya.

Dulu Andres Cordova adalah anak muda yang suka berkelahi, kini Andres Cordova terkekeh mengingat nama panggilan “macan” yang diberikan ibunya karena temperamennya yang panas. 

Sebelum berlatih Falun Gong, Andres Cordova “selalu berkelahi dengan semua orang,” termasuk  teman-teman abangnya yang berusia lebih tua dari dirinya, kata Andres Cordova.

“Karena saya berlatih seni bela diri, saya pikir saya tidak terkalahkan, dan saya dapat bertarung dengan setiap orang,” katanya. 

Tetapi belajar Falun Gong membuat Andres Cordova “jauh lebih damai dan toleran, sampai-sampai… abangnya mengambil keuntungan darinya.

“Ibuku akan melihat hal tersebut dan ia seperti, ‘kenapa kamu tidak pernah memperjuangkan hal-hal milikmu?’dan ibuku akan mencoba untuk membelaku,” kenang Andres Cordova. Nama panggilan barunya untuknya adalah “si ompong.”

Nilai-nilai yang ia pelajari dari Falun Gong juga membantunya membuat pilihan-pilihan kehidupan yang benar, katanya, seperti tidak menikmati minuman beralkohol dan bermain game.

Tumbuh dalam keluarga dengan orangtua tunggal, orang-orang di sekitarnya terus-menerus memberi gagasan bahwa pernikahan itu adalah buruk, yang setara dengan “menceburkan diri ke dalam air dan memborgol diri anda sendiri,” yang ia senang ia menolak gagasan tersebut,” kata Andres Cordova, yang kini adalah seorang  ayah dari seorang putri berusia tiga bulan.

Karena tidak pernah memiliki sosok ayah dalam hidupnya, Andres Cordova khawatir bagaimana ia dapat menjadi ayah yang baik, dan sekali lagi ia berpaling pada keyakinannya untuk kekuatan. 

Ia berharap menjadi “otoritas” sebagai ayah dan suami — bukan untuk “memerintah orang,” tetapi “menjadi orang yang paling banyak berkorban dalam keluarga dan satu-satunya orang yang sebisa mungkin membantu beban istri dan anak-anak,” kata Andres Cordova.

Andres Cordova bukan satu-satunya orang yang menemukan pelipur lara melalui Falun Gong.

‘Damai di Hati’

Cristina Diaz, seorang pensiunan asisten referensi bahasa untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, belajar Falun Gong melalui seorang ahli pijat di Jenewa.

Saat itu, Cristina Diaz menderita nyeri yang parah di kepalanya. Nyeri tersebut saat ia bangun dan pada tengah hari, nyeri tersebut akan semakin memburuk sehingga ia “tidak dapat melakukan apa-apa lagi.”

Cristina Diaz mengikuti nasihat ahli pijat itu untuk mendengarkan ajaran Falun Gong, dan secara ajaib, semua nyeri itu lenyap, kata Cristina Diaz.

Penglihatannya yang gagal juga membaik, sehingga ia melepas kacamata yang telah dipakainya selama 40 tahun hidupnya.

Namun bagi Cristina Diaz, yang kini berusia 70 tahun, ada perubahan signifikan yaitu ada rasa  “damai di hati” yang ia peroleh, setelah ia dapat melihat segala sesuatu di sekitarnya dalam cahaya yang berbeda, termasuk peristiwa yang sudah lama berlalu.

Ayah Cristina Diaz, seorang etnis Tionghoa Peru, meninggal dunia karena kanker saat Cristina Diaz berusia delapan tahun. Tetapi meskipun masih kecil, Cristina Diaz tidak pernah melupakan pengabaian ayahnya kepadanya. Bagi ayahnya, Cristina Diaz adalah seorang penghalang, yang mencegah ayahnya meninggalkan pernikahannya dan menuju sebuah kehidupan yang lebih baik.

Cristina Diaz masih mengingat dengan jelas saat ia bermain dengan ibunya dan tertawa-tawa, lalu tiba-tiba ayahnya muncul dan menegur Cristina Diaz karena  kegembiraan bersama dengan ibunya. Sang ayah menggendongnya, sang ayah mengirim Cristina Diaz ke rumah kakek neneknya, tempat ia tinggal selama beberapa tahun ke depan. Usia Cristina Diaz tidak lebih dari empat tahun pada saat itu.

Cristina Diaz terisak saat dibawa pergi. “Saya tidak boleh bersuara saat menangis karena ayah tidak mengizinkan saya,” kata Cristina Diaz dalam wawancara telepon.

Saat berada di rumah kakek dan neneknya, ayahnya tidak pernah sekalipun memintanya kembali. Kemudian saat Cristina Diaz dirawat di rumah sakit, ayahnya juga tidak menanyakannya.

Cristina Diaz menahan rasa sakit karena penolakan ayahnya untuk waktu yang lama. Tetapi konsep Sabar yang dianut oleh Falun Gong telah membantu melarutkan perasaan keras apa pun yang pernah ia rasakan.

“Saya ingin berdamai dengannya,” kata Cristina Diaz, sehari setelah duduk di tengah-tengah bunga-bunga lotus berwarna-warni bersama dengan praktisi Falun Gong setempat di Swiss untuk menandai Hari Falun Dafa Sedunia.

Di seluruh dunia, praktisi Falun Gong menemukan cara-cara kreatif untuk mengenali kesempatan itu.

Di Toronto, Kanada, 120 mobil, masing-masing dengan bendera biru dan kuning di sampingnya, berkumpul pada tanggal 8 Mei dan berkendara melintasi pusat kota Toronto dan kota-kota terdekat.

https://www.youtube.com/watch?v=Pdr7ox0vyP0

Sejumlah kota lain di Kanada juga merayakan Hari Falun Dafa Sedunia dengan mengangkat bendera-bendera di landmark-landmark setempat, termasuk di Air Terjun Niagara.

Di Liberty Square yang ikonik di Taipei, Taiwan, ribuan praktisi Falun Gong pada 1 Mei berkumpul untuk mengambil bagian dalam tradisi berusia puluhan tahun dengan berpakaian berwarna  dan duduk di area yang ditentukan, untuk membentuk gambar yang sangat besar, menyusun “persik-persik umur panjang” dan peri-peri surgawi, gambar-gambar yang umumnya diasosiasikan dengan kebudayaan tradisional Tiongkok.

“Saat saya duduk di sana dan mendengarkan musik yang dimainkan, saya menemukan sebuah momen ketenangan,” Debbie Tung, peserta berusia 28 tahun, mengatakan kepada The Epoch Times. (Vv)

Pada 13 Mei 2021, beberapa praktisi Falun Gong di wilayah Greater New York mengadakan pawai akbar di Manhattan untuk merayakan “Hari Falun Dafa Sedunia” ke-22. (Dai Bing / The Epoch Times)
Pada 13 Mei 2021, beberapa praktisi Falun Gong di wilayah Greater New York mengadakan pawai akbar di Manhattan untuk merayakan “Hari Falun Dafa Sedunia” ke-22. (Dai Bing / The Epoch Times)
Pada 13 Mei 2021, beberapa praktisi Falun Gong di wilayah Greater New York mengadakan pawai akbar di Manhattan untuk merayakan “Hari Falun Dafa Sedunia” ke-22. (Dai Bing / The Epoch Times)
Pada 13 Mei 2021, beberapa praktisi Falun Gong di wilayah Greater New York mengadakan pawai akbar di Manhattan untuk merayakan “Hari Falun Dafa Sedunia” ke-22. (Dai Bing / The Epoch Times)
Pada 13 Mei 2021, beberapa praktisi Falun Gong di wilayah Greater New York mengadakan pawai akbar di Manhattan untuk merayakan “Hari Falun Dafa Sedunia” ke-22. (Dai Bing / The Epoch Times)
Pada 13 Mei 2021, beberapa praktisi Falun Gong di wilayah Greater New York mengadakan pawai akbar di Manhattan untuk merayakan “Hari Falun Dafa Sedunia” ke-22. (Dai Bing / The Epoch Times)
Pada 13 Mei 2021, beberapa praktisi Falun Gong di wilayah Greater New York mengadakan pawai akbar di Manhattan untuk merayakan “Hari Falun Dafa Sedunia” ke-22. (Dai Bing / The Epoch Times)
Pada 13 Mei 2021, beberapa praktisi Falun Gong di wilayah Greater New York mengadakan pawai akbar di Manhattan untuk merayakan “Hari Falun Dafa Sedunia” ke-22. (Dai Bing / The Epoch Times)
Pada 13 Mei 2021, beberapa praktisi Falun Gong di wilayah Greater New York mengadakan pawai akbar di Manhattan untuk merayakan “Hari Falun Dafa Sedunia” ke-22. (Dai Bing / The Epoch Times)
Pada 13 Mei 2021, beberapa praktisi Falun Gong di wilayah Greater New York mengadakan pawai akbar di Manhattan untuk merayakan “Hari Falun Dafa Sedunia” ke-22. (Dai Bing / The Epoch Times)
Pada 13 Mei 2021, beberapa praktisi Falun Gong di wilayah Greater New York mengadakan pawai akbar di Manhattan untuk merayakan “Hari Falun Dafa Sedunia” ke-22. (Dai Bing / The Epoch Times)
Pada 13 Mei 2021, beberapa praktisi Falun Gong di wilayah Greater New York mengadakan pawai akbar di Manhattan untuk merayakan “Hari Falun Dafa Sedunia” ke-22. (Dai Bing / The Epoch Times)
Pada 13 Mei 2021, beberapa praktisi Falun Gong di wilayah Greater New York mengadakan pawai akbar di Manhattan untuk merayakan “Hari Falun Dafa Sedunia” ke-22. (Dai Bing / The Epoch Times)
Pada 13 Mei 2021, beberapa praktisi Falun Gong di wilayah Greater New York mengadakan pawai akbar di Manhattan untuk merayakan “Hari Falun Dafa Sedunia” ke-22. (Dai Bing / The Epoch Times)

Amerika Serikat Jatuhkan Sanksi kepada Pejabat Partai Komunis Tiongkok yang Kedua Karena Menganiaya Falun Gong

The Epoch Times

Kementerian Luar Negeri mengumumkan sanksi-sanksi terhadap seorang pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang menganiaya Falun Gong, karena penindasan rezim Beijing yang brutal terhadap latihan spiritual tersebut mendekati Hari Ulang Tahun Falun Gong ke-22.

Sanksi-sanksi tersebut akan melarang Yu Hui, mantan direktur badan secara khusus ditugaskan untuk menganiaya Falun Gong di kota Chengdu, di Provinsi Sichuan, untuk memasuki Amerika Serikat. Hukuman tersebut juga meluas ke keluarga dekat Yu Hui.

“Kami akan terus mempertimbangkan semua alat yang tepat untuk mempromosikan keadaan untuk ditanggungjawabkan bagi mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran dan penyalahgunaan hak asasi manusia di Tiongkok dan di tempat lain,” kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada jumpa pers saat ia mengumumkan rilis laporan tahunan Kementerian Luar Negeri mengenai kebebasan beragama internasional, yang mengutip penangkapan sewenang-wenang, penggerebekan rumah,  diskriminasi kemasyarakatan, dan panen organ organ praktisi Falun Gong secara paksa.

Antony Blinken mengatakan penunjukan itu diterapkan pada Yu Hui karena keterlibatan Yu Hui dalam “pelanggaran hak asasi manusia yang menjijikkan, yaitu penahanan sewenang-wenang terhadap praktisi Falun Gong karena keyakinan spiritualnya.”

Organisasi yang dipimpin Yu Hui dikenal sebagai Kantor 610, sebuah badan kebal hukum yang didirikan sesaat sebelum dimulainya penganiayaan dengan tujuan yang jelas yaitu melakukan kampanye brutal.

Organisasi tersebut menggunakan kekuasaan yang sangat besar di dalam Partai Komunis Tiongkok dan menikmati kekuasaan yang tidak terbantahkan untuk menganiaya minoritas-minoritas agama. Yu Hui memimpin Kantor 610 cabang Chengdu mulai tahun 2016  hingga Februari 2018.

Mantan direktur Kantor 610 Kota Chengdu, Sichuan, Yu Hui. (foto Internet)

Disiplin spiritual Falun Gong melibatkan tiga prinsip inti — Sejati, Baik, dan Sabar — bersama dengan serangkaian latihan meditasi. Setelah pendiri Falun Gong, Mr Li Hongzhi, pertama kali memperkenalkan Falun Gong di kota Changchun, timur laut Tiongkok, pada tahun 1992, Falun Gong memiliki 70 juta hingga 100 juta praktisi dari mulut ke mulut.

Rezim Tiongkok, yang merasa terancam oleh popularitas Falun Gong, memulai kampanye pemberantasan pada Juli 1999 yang bertujuan untuk meniadakan Falun Gong di Tiongkok.

Sanksi-sanksi Kementerian Luar Negeri muncul sehari sebelum Hari Falun Dafa Sedunia, menandai hari ulang tahun pengenalan Falun Gong kepada masyarakat 29 tahun lalu, serta ulang tahun Mr Li Hongzhi yang ke-70.

Sanksi-sanksi tersebut juga membuat Yu Hui menjadi pejabat Tiongkok kedua yang dihukum oleh Washington karena menganiaya praktisi Falun Gong. Pada Desember 2020, pemerintahan Donald Trump memberi sanksi kepada Huang Yuanxiong, seorang kepala polisi di Provinsi Fujian, karena melakukan “pelanggaran berat kebebasan beragama khususnya kepada praktisi Falun Gong.” Penunjukan itu dibuat di Hari Hak Asasi Manusia Internasional.

Keputusan Amerika Serikat “dengan pasti akan mengirimkan sebuah pesan yang kuat ke seluruh Tiongkok bahwa dunia sedang menyaksikan dan akan ada konsekuensi dunia-nyata untuk penganiayaan praktisi Falun Gong,” menurut Erping Zhang, juru bicara Pusat Informasi Falun Dafa di New York.

“Saat berita tersebut menyebar di antara aparat keamanan [Partai Komunis Tiongkok], kemungkinan besar akan membuat beberapa orang berpikir dua kali untuk melakukan pelanggaran lebih lanjut,” kata Erping Zhang dalam sebuah pernyataan.

Sam Brownback, mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk kebebasan beragama internasional, sama-sama memuji langkah tersebut.

“Saya pikir hal tersebut mengirimkan sinyal yang sangat kuat ke Tiongkok, hal tersebut mengirimkan sinyal bahwa kami tidak akan membiarkan mereka lolos begitu saja dalam  perang melawan keyakinan,” kata Sam Brownback kepada NTD, afiliasi Epoch Times.

World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (WOIPFG) atau Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan terhadap Falun Gong, sebuah organisasi yang berbasis di Amerika Serikat yang didedikasikan untuk hak-hak kelompok agama, menyebut Yu Hui sebagai seorang pelaku kampanye dan tercatat dua contoh penganiayaan yang terjadi di bawah pengawasannya.

Liu Guiying, seorang wanita insinyur senior di sebuah perusahaan telekomunikasi besar milik negara bernama China Electronics Technology Group, dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada Desember 2017 karena keyakinannya, setelah menghabiskan dua tahun di tempat penahanan tanpa pengadilan.

Hakim memberitahu pengacara Liu Guiying secara pribadi, “Ini telah diatur sebelumnya oleh atasan-atasan dan saya tidak punya jalan lain.”

Kemudian di penjara, Liu Guiying tidak diizinkan untuk mandi, mencuci rambut, menyikat gigi, atau menggunakan kertas toilet, kata Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan terhadap Falun Gong.

Pan Xiaojiang, seorang wanita asisten yudisial di Pengadilan Menengah Rakyat Nanchong, Provinsi Sichuan, ditangkap pada Februari 2017 karena menggantung sebuah spanduk di depan umum, menurut Minghui, sebuah situs web yang didirikan oleh praktisi Falun Gong di Amerika Serikat untuk mengumpulkan akun-akun tangan pertama terhadap penganiayaan itu. Ia dijatuhi hukuman empat tahun penjara setelah memohon tidak bersalah pada bulan Juni 2018.

Pusat Informasi Falun Dafa mengatakan Yu Hui adalah salah satu dari 9.000 pejabat Kantor 610 yang ditandai oleh Kementerian Luar Negeri awal tahun ini oleh pendukung-pendukung untuk Falun Gong.

Minghui telah membuktikan dan mendokumentasikan ribuan orang yang meninggal di tangan rezim Tiongkok. Minghui mencatat bahwa jumlah kematian yang sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi tetapi tidak dapat dibuktikan karena Partai Komunis Tiongkok memiliki kendali yang ketat terhadap semua rincian-rincian yang relevan. Para peneliti menggambarkan panen organ praktisi Falun Gong secara paksa  sebagai sebuah “genosida dingin.”

Pada tahun 2020, lebih dari 15.000 praktisi Falun Gong mengalami penangkapan atau pelecehan, di mana lebih dari 600 praktisi Falun Gong dijatuhi hukuman penjara, menurut Minghui. Orang tertua di antara mereka yang divonis adalah 88 orang.

Sam Brownback, dalam sebuah wawancara telepon, menjelaskan apa yang telah dilakukan rezim Tiongkok terhadap praktisi Falun Gong sebagai “kebencian dan permusuhan.”

“Rezim Tiongkok tampaknya benar-benar ingin menghancurkan Falun Gong,” kata Sam Brownback kepada The Epoch Times. Ia mengutip banyak bukti panen organ secara sistemik, yang terutama menargetkan praktisi Falun Gong, tetapi juga menargetkan umat Kristen dan  Muslim Uighur. Dunia tidak boleh lagi mengabaikan hal ini.” (Vv)

https://www.youtube.com/watch?v=Pdr7ox0vyP0

Disiapkan Antisipasi Arus Balik Lebaran, Random Testing Ditingkatkan

0

ETIndonesia- Pemerintah telah menyiapkan langkah antisipasi arus balik lebaran yang diprediksi terjadi pada H+3 lebaran dan H+7 lebaran atau sekitar 16 dan 20 Mei 2021.

Langkahnya seperti meningkatkan random testing kepada pengguna angkutan jalan kendaraan pribadi dan kendaraan angkutan baik di jalan tol, jalan arteri hingga ke jalan-jalan terkecil di pemukiman penduduk. Serta membentuk Satgas Khusus di provinsi Lampung.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menekankan antisipasi ini dilakukan karena adanya peningkatan eskalasi kasus positif di hampir seluruh provinsi di Pulau Sumatera. Kondisinya saat ini pada Mei 2021, kontribusi kasus nasional dari Pulau Jawa turun 11,06 persen.

Sebaliknya, di Pulau Sumatera kenaikan 27,22 persen. Pada angka kematian, Pulau Jawa menurun 16,07 persen dan sebaliknya Pulau Sumatera naik menjadi 17,18 persen.

Sebagai tindak lanjut, Ketuas Satgas Penanganan COVID-19 telah mengeluarkan surat No. 46/05 Tahun 2021 tentang Antisipasi Perjalanan Masyarakat Pada Arus Balik Idul Fitri 2021.

“Didalam surat ini pemerintah daerah khususnya provinsi di Pulau Sumatera wajib teliti dan cermat memeriksa dokumen pelaku perjalanan dalam masa arus balik,” katanya dalam Konferensi Pers Bersama terkait Antisipasi Mobilitas Penduduk Pasca Idul Fitri 1442 H dalam keterangan tertulisnya.

Sesuai surat edaran No. 13 Tahun 2021, surat bebas COVID-19 dokumen tersebut meliputi hasil tes PCR, swab antigen atau GeNose. Dengan masa berlaku selama 3 x 24 jam dalam masa peniadaan mudik 6 – 17 Mei 2021. Sedangkan dalam masa pengetatan paska lebaran yakni pada 18 – 24 Mei 2021, surat bebas COVID-19 berlaku 1 x 24 untuk seluruh metode testing. Serta pelaku perjalanan diwajibkan membawa surat ijin perjalanan sesuai yang disyaratkan.

“Maka, siapapun pelaku perjalanan yang tidak sehat dan tidak mampu menunjukkan dokumen perjalanan dan surat ijin perjalanan, siapapun itu wajib tanpa terkecuali harus putar balik dan tidak boleh melanjutkan perjalanan,” lanjutnya. 

Untuk memastikan skrining yang maksimal, maka diterapkan random testing test antigen di titik-titik yang ditentukan.  Satgas daerah Provinsi Lampung ditunjuk membentuk satgas khusus yang diketuai Kapolda dan Danrem setempat. Satgas khusus ini akan memeriksa seluruh dokumen dan berhak melarang pelaku perjalanan untuk menyeberang ke Pulau Jawa apabila tidak memenuhi syarat. 

“Ingat, kebijakan tambahan ini bentuk pencegahan. Pemerintah daerah memiliki andil besar menyaring pelaku perjalanan agar proses skriningnya efektif. Dan juga memastikan setiap pelaku perjalanan dalam keadaan sehat,” tegas Wiku. (asr)