Home Blog Page 159

Gadis yang Tertembak di Kepalanya dalam Perjalanan Pulang dari Sekolah Menjadi Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Termuda

EtIndonesia. Malala Yousafzai baru berusia 15 tahun ketika dia ditembak di kepala saat dalam perjalanan pulang dari sekolah.

Hebatnya, dia selamat, dan meskipun sebagian besar dari kita akan sangat trauma dengan dampak serangan tersebut, dia telah menggunakannya sebagai motivasi untuk mengubah dunia, menginspirasi jutaan anak muda.

“Saya berbicara bukan untuk diri saya sendiri, tapi untuk semua anak perempuan dan laki-laki,” katanya kepada PBB pada hari ulang tahunnya yang ke-16.

“Aku meninggikan suaraku – bukan agar aku bisa berteriak, tapi agar mereka yang tidak punya suara bisa didengar.”

Setahun kemudian, dia menjadi pemenang Hadiah Nobel Perdamaian termuda.

Tapi mengapa pendapatnya penting?

Kelompok ekstremis tersebut membakar sekolah-sekolah perempuan dan menghancurkan semua harapan pendidikan bagi perempuan di wilayah tersebut.

Pada tahun 2009 kehidupan Yousafzai akan berubah setelah dia menulis blog anonim BBC tentang kehidupan di bawah rezim yang mengerikan tersebut.

Dalam 12 bulan berikutnya, identitasnya akhirnya terungkap melalui wawancara TV dan film dokumenter, yang memicu tanggapan keras dari Taliban.

Pada tanggal 9 Oktober 2012, militan Taliban menembak kepalanya saat dia menaiki bus sekolah, melukai dia dan dua teman sekelasnya.

Tentara setempat memindahkan Yousafzai yang terluka dari helikopter ke rumah sakit militer di Rawalpindi.

Dia selamat dari serangan itu dan akhirnya dipindahkan ke Rumah Sakit Queen Elizabeth di Birmingham, Inggris, di mana dia melanjutkan pemulihannya.

Aktivis masyarakat sipil, jurnalis dan perempuan di Lembah Swat memprotes tindakan Taliban meskipun ada fatwa (keputusan tidak mengikat mengenai hukum Islam yang diberikan oleh otoritas agama yang diakui) yang dikeluarkan terhadapnya.

Insiden ini juga memicu protes di seluruh dunia karena orang-orang dari berbagai latar belakang memberikan dukungan mereka.

Pada tahun 2013, dia telah pulih sepenuhnya dan majalah TIME menobatkannya sebagai salah satu dari ‘100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia’, setelah dia dipuji atas keberaniannya dalam berbicara menentang Taliban.

Bukunya, I Am Malala, menjadi salah satu memoar terlaris tahun ini dan orang-orang seperti Barack Obama dan Ratu Elizabeth II digambarkan bertemu dengan gadis pemberani tersebut.

Pada ulang tahunnya yang ke -16 dia berbicara di PBB di New York.

Dalam pidatonya Yousafzai menyerukan kesetaraan hak atas pendidikan bagi anak perempuan di seluruh dunia, dan menjadi simbol dari tujuan ini.

Dan kemudian pada bulan Oktober 2014, saat berusia 17 tahun, dia menjadi orang termuda yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian.

“Penghargaan ini bukan hanya untuk saya saja,” ujarnya dalam sambutannya.

“Ini untuk anak-anak terlupakan yang menginginkan pendidikan.

“Ini untuk anak-anak yang ketakutan dan menginginkan perdamaian.

“Ini untuk anak-anak tak bersuara yang menginginkan perubahan.

“Saya di sini untuk membela hak-hak mereka, untuk menyuarakan suara mereka.

“Ini bukan waktunya untuk mengasihani mereka.”

Dengan lebih dari 130 juta anak perempuan putus sekolah saat ini, Yousafzai telah mendirikan Malala Fund nirlaba yang berinvestasi pada pendukung dan aktivis pendidikan yang menentang kebijakan dan praktik yang menghalangi anak perempuan untuk bersekolah.

Tujuannya adalah agar semua anak perempuan dapat mengakses pendidikan gratis, aman, dan berkualitas selama 12 tahun.

Yousafzai telah meminta para pemimpin dunia untuk berinvestasi pada ‘buku, bukan peluru’.

Dan saat ini, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, 26 tahun, telah lulus dari Universitas Oxford dan menikah dengan Asser Malik, seorang manajer di Dewan Kriket Pakistan.

Perusahaan produksinya, Extracurricular, juga memiliki kesepakatan dengan Apple TV+ untuk berbagai proyek film dan televisi.

Dia sekarang sedang mengerjakan memoar baru.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Atria, dia berkata: “Beberapa tahun terakhir hidup saya ditandai dengan transformasi yang luar biasa, dan semua penderitaan dan kegembiraan yang menyertai pertumbuhan.

“Ini adalah buku saya yang paling pribadi dan saya berharap para pembaca akan mendapatkan pengakuan, kepastian, dan wawasan dalam cerita saya.” (yn)

Sumber: tyla

WHO Memperingatkan : Strain Mutan JN.1 Telah Menyebar di 41 Negara

0

oleh Luo Tingting

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (19 Desember) menetapkan strain mutan dari COVID-19 yakni JN.1 sebagai “Variant of concern” (strain mutan yang memerlukan perhatian). Dikabarkan bahwa strain JN.1 ini telah menyebar di 41 negara termasuk Tiongkok dengan tingkat infeksinya yang tinggi, sehingga menimbulkan kekhawatiran.

WHO mengidentifikasi JN.1 sebagai “Variant of concern”

WHO menyatakan dalam laporan terbarunya bahwa meskipun strain JN.1 tidak menimbulkan ancaman signifikan terhadap kesehatan masyarakat. Namun, berdasarkan bukti yang ada, penilaian tambahan risiko yang ditimbulkan oleh JN.1 terhadap kesehatan masyarakat dunia masih relatif rendah.

WHO juga menyatakan bahwa vaksin yang ada saat ini masih efektif digunakan untuk mencegah penyakit parah dan kematian yang disebabkan oleh JN.1 dan virus COVID-19 lainnya.

Laporan menunjukkan bahwa tercatat hingga 16 Desember, JN.1 telah ditemukan di setidaknya 41 negara dengan tingkat infeksinya yang tinggi. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan, JN.1 pertama kali ditemukan di Amerika Serikat pada bulan September tahun ini. Tetapi pada 8 Desember, jenis virus ini telah menyumbang sekitar 15% hingga 29% dari kasus infeksi di masyarakat AS.

Dalam satu minggu di awal bulan Desember, prevalensi JN.1 di Singapura melonjak dari 1,4% menjadi 72,7%. Di Prancis dari 10,9% menjadi 45,5%.

Di India, lebih dari 400 orang terinfeksi virus JN.1 dalam 2 hari terakhir dengan 6 kematian baru. Di Malaysia, jumlah infeksi baru tercatat 12,757 kasus dalam 7 hari dari 3 hingga 9 Desember, meningkat sebesar 711% dibandingkan dengan jumlah yang tercatat pada awal November tahun ini.

Gadis berusia 16 tahun meninggal akibat PKT menyembunyikan informasi epidemi

Dalam beberapa bulan terakhir, infeksi massal terjadi di berbagai tempat di Tiongkok, namun PKT menyangkal adanya patogen baru dan menutupinya dengan menggunakan virus seperti pneumonia mikoplasma dan influenza. Meskipun media resmi PKT hampir tidak berfokus pada pemberitaan mengenai epidemi, namun berita yang beredar di media sosial dan internet Tiongkok menunjukkan bahwa gelombang baru epidemi di Tiongkok saat ini telah menelan banyak korban termasuk kematian.

Pada 2 Desember pagi, Mr. Qin dari Kota Yichang, Provinsi Hubei memposting di Internet Tiongkok menyebutkan bahwa putrinya yang berusia 16 tahun, sebut saja Yuanyuan (nama samaran) terinfeksi virus influenza A (kata rumah sakit). Proses penurunan kondisi kesehatannya hanya terjadi dalam 1 hari (dari demam hingga penyakit kritis), dia meninggal dunia setelah 4 hari dirawat di ICU rumah sakit.

Ketika epidemi semakin menggelora, CDC Tiongkok baru mau mengubah pernyataannya pada 15 Desember. PKT baru mengakui bahwa varian JN.1 ditemukan di Tiongkok pada bulan November tahun ini. Dan baru memberitakan bahwa ada 7 kasus infeksi JN.1 yang terdeteksi hingga 10 Desember. Namun, tidak ada warga mempercayai angka yang berbeda dengan fakta.

Dong Yuhong, seorang ahli virologi dan penyakit menular Eropa, mengatakan kepada The Epoch Times pada 18 Desember, bahwa PKT mengklaim bahwa hanya 7 kasus JN.1 yang ditemukan, angka yang tidak masuk akal.

“Dengan perkembangan (varian) yang begitu pesat di luar negeri, terdengar sangat aneh bahwa perkembangannya di Tiongkok sangat lambat, bahkan masih berada pada level satu digit. Dari perkembangan epidemi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir kita melihat bahwa perkembangan epidemi di Tiongkok pada dasarnya hampir sinkron dengan yang di luar negeri,” katanya.

Pada 12 Desember, Wang Pengfei, seorang peneliti muda di School of Life Sciences, Universitas Fudan mengatakan kepada media “The Paper”, bahwa JN.1 memiliki kemampuan yang tinggi untuk menghindari kekebalan tubuh manusia, sehingga berpotensi memicu terjadinya suatu puncak infeksi baru di Tiongkok, itu diperkirakan akan terjadi dari bulan Januari hingga Maret tahun depan.

Dong Yuhong mengatakan bahwa penyebaran varian JN.1 ini sangat cepat, 7 hingga 8 kali lebih cepat dibandingkan dengan varian XBB asli, dan kemampuannya untuk melepaskan diri dari kekebalan juga satu tingkat lebih unggul ketimbang XBB. Dan, vaksin terbaru belum memiliki perlindungan terhadapnya.

Dong Yuhong menturkan, mutasi JN.1 ini di luar dugaan masyarakat. Ini bukanlah kemampuan yang dapat dihasilkan oleh vaksin itu sendiri. Virus ini baru bisa dihindari masuk dalam tubuh bahkan dibasmi lewat membangun kembali bagian tubuh manusia yang rusak, memulihkan sepenuhnya sistem kekebalan tubuh. Maka disebut virus ini memiliki kemampuan yang tinggi untuk menghindari kekebalan tubuh.”

“Saya pribadi berpikir bahwa dampak virus ini terhadap umat manusia sangat mengkhawatirkan, sehingga setiap orang perlu memberikan perhatian yang serius terhadapnya. Kita harus melindungi kekebalan kita selain juga memperbaiki kondisi kesehatan diri pribadi, baik itu penyakit atau berbagai tekanan, atau kekebalan tubuh yang rusak akibat berbagai racun, kita perlu membangun kembali sistem kekebalan tubuh kita agar kita dapat menghadapi varian virus baru, yang ternyata lebih luar biasa ini,” ujarnya. (sin)

Penyelam Mengaku Telah Berteman dengan Hiu Macan Sepanjang 4,5 Meter Selama Lebih dari 2 Dekade Terakhir

EtIndonesia. Seorang penyelam scuba Florida mengklaim bahwa dia telah berteman baik dengan hiu sepanjang 4,5 m bernama Emma selama hampir 23 tahun, menggambarkannya lebih seperti anjing yang lucu daripada predator puncak.

Jim Abernethy dan Emma pertama kali bertemu pada tahun 2001 ketika dia melepaskan kail dari mulutnya, dan mereka tidak dapat dipisahkan sejak saat itu. Setiap kali Jim masuk ke dalam air di kawasan Pantai Tiger, di Bahama, dia datang dan menggosok kepala dengannya sebagai tanda kasih sayang. Ini bukan perilaku yang diharapkan kebanyakan orang dari hiu macan berukuran besar sepanjang 4,5m yang dapat dengan mudah mencabik-cabik manusia, dan itulah yang menjadikan Emma gadis poster yang sempurna dalam misi berkelanjutan Jim Abernathy untuk mengubah persepsi masyarakat tentang hiu.

“Apa yang membuat Emma begitu istimewa adalah dia sangat besar, dia sangat besar dan dia memiliki faktor yang sangat buruk ketika Anda melihatnya seolah-olah itu adalah hal terakhir yang Anda lakukan,” kata Jim kepada The Sun. “Tetapi Anda berada di dalam air untuk waktu yang singkat sebelum menyadari bahwa dia sangat penyayang dan penuh kasih sayang. Mereka bukanlah monster pemakan manusia yang tidak berakal, faktanya, mereka adalah makhluk hidup seperti kucing dan anjing. Dengan Emma, rasanya seperti berguling-guling di rumput bersama anjing retriever Anda, sangat menyenangkan dan penuh kasih sayang, dan begitulah cara saya mengambil foto selfie.”

Jim sedang menyelam di sekitar Pantai Tiger pada tahun 2001 ketika dia pertama kali melihat hiu macan raksasa ini berputar-putar beberapa meter jauhnya. Dia akhirnya mendekatinya, dan dia berhasil menarik kail dari mulutnya, meskipun ada risiko yang jelas. Jim telah beberapa kali melepaskan empat kait lainnya dari mulut Emma, ​​dan keduanya adalah sahabat.

Emma mendekati Jim setiap kali dia menyelam di daerahnya dan dia dapat mengenalinya bahkan jika dia mengganti perlengkapan menyelam. Seiring waktu, dia mempelajari isyarat tangannya – sebuah undangan untuk mengusap kepalanya – dan Jim mengklaim bahwa dia mulai bertingkah seperti anjing lucu yang suka dibelai.

“Mencoba mendeskripsikan seperti apa rasanya benar-benar membuat saya percaya bahwa bahasa Inggris saja tidak cukup baik,” kata Jim Abernathy. “Memiliki koneksi yang bertahan sepanjang Anda berada di dalam air sangatlah mengharukan dan berdampak. Salah satu hal terbaik yang terjadi pada saya adalah penemuan sisi kasih sayang hiu.” (yn)

Sumber: odditycentral

Petugas Kebersihan Menangkap Rekaman ‘Hantu’ yang Menakutkan di Sekolah Menengah yang Dibangun di Atas Kuburan

EtIndonesia. Seorang petugas kebersihan membuat orang-orang merinding setelah mendokumentasikan momen ‘hantu’ yang tampak mengikutinya.

Petugas kebersihan, tentu saja, bekerja di sekolah setelah jam kerja dan itu saja sudah cukup untuk membuat orang merinding.

Namun pengalaman orang ini menjadi sangat menakutkan ketika dia masuk ke ruang kelas di mana beberapa siswa sedang mengadakan pesta.

Di dalam ruangan ada beberapa konfeti dan beberapa balon – termasuk balon merah yang berdiri sendiri di sudut.

Mengakui bahwa satu-satunya balon itu telah ‘membuatnya takut’, petugas kebersihan mengatakan: “Di mana pun saya berada di kelas atau apa pun yang saya putuskan, balon itu selalu mengikuti saya.”

Balon tersebut tidak bergerak pada awalnya, namun akhirnya mulai bergerak ke depan – bahkan mengikuti petugas kebersihan keluar ruangan menuju lorong yang sepi.

“Ia hanya mengikutiku, apa pun yang terjadi,” lanjutnya sambil menatap balon yang menatap lurus ke wajahnya.

Yang lebih parah lagi, sesosok bayangan kemudian terlihat berlari melintasi bagian belakang ruangan.

Jika itu saja tidak cukup untuk membuat Anda takut, di bagian lain video dia menjelaskan bahwa King’s High School di Tampa, Florida, tempat dia bekerja dibangun di atas kuburan.

Dia juga mengungkapkan petugas kebersihan sebelumnya mengatakan bahwa mereka juga melihat kejadian aneh di sekolah pada malam hari.

Video tersebut telah dibagikan di Reddit dan orang-orang menjadi sangat ketakutan.

@dogevarietyhour Footage captured by a janitor who works at the King High School in Tampa, which was built over a graveyard #ghost #haunted #school ♬ original sound – Doge Variety Hour

Seseorang berkata: “Oke, yang ini benar-benar membuat bulu kudukku berdiri. Asli atau tidak, itu keren.”

Yang lain menambahkan: “Lelucon yang rumit atau tidak, yang ini membuatku baik. Bayangkan saja itu benar-benar terjadi padamu. Aku akan segera buang air besar.’

Yang ketiga bercanda: “Hantu sedang mengadakan pesta dan Anda menyela dan penjaga pintu hantu mengikuti Anda keluar haha.”

“Saat balonnya mendekat, aku merinding,” imbuh orang lain.

Pada tahun 2019 lalu, sekolah tersebut ditemukan memiliki sekitar 145 peti mati yang terkubur di bawahnya, Bay News 9 melaporkan pada saat itu.

Situs ini diperkirakan merupakan lokasi pemakaman bersejarah Afrika-Amerika yang berasal dari tahun 1940-an atau 1950-an.

Sekolah itu sendiri dibuka pada tahun 1960.

Pemakaman tersebut dilaporkan terbentang seluas satu hektar. (yn)

Sumber: unilad

‘Piramida’ Bawah Air Kuno Jepang Masih Menjadi Salah Satu Misteri Besar Dunia

EtIndonesia. Tersembunyi di bawah perairan sekitar Pulau Yonaguni di Jepang terdapat reruntuhan kota kuno berusia 10.000 tahun yang dibangun oleh peradaban yang hilang. Setidaknya itulah yang dipikirkan banyak ahli.

Formasi menakjubkan ini terdiri dari monumen bertumpuk berbentuk piramida, bersama dengan struktur yang menyerupai sisa-sisa kastil, kuil, lengkungan, dan stadion, yang semuanya tampaknya dihubungkan oleh jalan raya.

“Struktur terbesar tampak seperti piramida berundak monolitik yang rumit dan menjulang dari kedalaman 25 meter,” jelas ahli biologi kelautan Masaaki Kimura kepada National Geographicback pada tahun 2007.

Pada saat itu, Kimura telah memetakan bangunan aneh tersebut selama lebih dari 15 tahun, dan setiap kali dia menyelam untuk melihatnya, dia menjadi semakin yakin bahwa bangunan tersebut adalah bagian dari kota kuno.

Dia dan yang lainnya berpendapat bahwa pulau-pulau tersebut mungkin dibangun oleh masyarakat Jōmon di negara tersebut: para pemburu-pengumpul yang mendiami pulau-pulau tersebut sejak tahun 12.000 SM, menurut laporan BBC.

Namun, tidak semua orang yakin dengan gagasan tentang Atlantis Jepang.

Robert Schoch, seorang profesor di Universitas Boston, yang telah menjelajahi situs tersebut sendiri, mengatakan bahwa dia yakin Monumen Yonaguni (seperti yang sekarang dikenal) sama sekali bukan buatan manusia.

Mengacu pada platform dan terasnya, dia mengatakan kepada National Geographic: “Ini adalah geologi dasar dan stratigrafi klasik untuk batupasir, yang cenderung pecah di sepanjang bidang dan menghasilkan tepian yang sangat lurus, terutama di daerah dengan banyak patahan dan aktivitas tektonik.”

Kini sudah lebih dari 16 tahun sejak kedua pria tersebut berbicara kepada majalah tersebut, dan 37 tahun sejak monumen tersebut ditemukan, namun kebenaran asal muasalnya masih menjadi misteri.

Seorang penyelam lokal pertama kali menemukannya pada tahun 1986, ketika dia melihat “piramida” itu memiliki tangga lurus yang hampir sempurna. Sejak saat itu, banyak teori yang bermunculan mengenai dari mana asal usulnya.

Beberapa orang, termasuk Kimura, percaya bahwa penampakan yang menjulang tinggi ini dulunya merupakan bagian dari benua Pasifik yang terkenal, Mu, yang menurut legenda, tenggelam di bawah gelombang akibat bencana besar.

Pembenarannya terhadap kesimpulan seperti itu ada dua.

Pertama, dia mengklaim telah mengidentifikasi tanda-tanda penggalian di batu tersebut dan telah menemukan bebatuan yang tampaknya telah dipahat agar terlihat seperti binatang.

“Salah satu contoh yang saya gambarkan adalah sphinx bawah air yang menyerupai raja Tiongkok atau raja Okinawa kuno,” katanya kepada National Geographic.

Kedua, ia menunjukkan bahwa kawasan di Lingkar Pasifik terkenal dengan kejadian seismiknya yang intens.

Kimura mencatat bahwa tsunami, yang gelombangnya mencapai ketinggian sekitar 40 meter, melanda Pulau Yonaguni dan daerah sekitarnya pada tahun 1771.

Bencana tersebut menyebabkan sekitar 12.000 orang tewas atau hilang, menurut surat kabar Jepang Yomiuri Shimbun, dan penelitian yang dilakukan di Universitas Tokyo menunjukkan bahwa wilayah tersebut dirusak oleh tsunami setiap 150 hingga 400 tahun.

Dengan kata lain, peristiwa serupa bisa saja menenggelamkan Monumen Yonaguni.

Toru Ouchi, seorang profesor seismologi di Universitas Kobe, mengatakan kepada National Geographic bahwa dia mendukung teori Kimura, dan menegaskan bahwa struktur tersebut tidak mungkin diciptakan oleh lempeng tektonik.

“Saya juga pernah menyelam di sana dan menyentuh piramida,” katanya. “Apa yang dikatakan Profesor Kimura sama sekali tidak berlebihan. Mudah untuk mengatakan bahwa peninggalan itu bukan disebabkan oleh gempa bumi.”

Meski demikian, Prof Schoch, antara lain, tidak tergerak oleh argumen tersebut.

“Pertama kali saya menyelam [ke monumen], saya tahu itu bukan buatan,” tegasnya. “Ini tidak teratur seperti yang diklaim banyak orang, dan sudut siku-siku serta simetri tidak bertambah di banyak tempat.”

Demikian pula, profesor Universitas Boston menegaskan bahwa lubang dan tanda pada bebatuan kemungkinan besar disebabkan oleh pusaran bawah air atau makhluk laut.

“Profesor Kimura mengatakan dia telah melihat semacam tulisan atau gambar, tapi itu hanya goresan di batu yang wajar,” ujarnya.

“Dia menafsirkannya sebagai buatan manusia, tapi saya tidak tahu dari mana asalnya.”

Pada akhirnya, kasus yang dibuat oleh kedua belah pihak begitu meyakinkan sehingga, sejauh ini, belum ada yang berhasil mengungkap misterinya.

Namun kebenarannya pasti ada di suatu tempat, menunggu untuk ditemukan, di dasar laut. (yn)

Sumber: indy100

Ramalan Terbaru Abhigya Anand: Epidemi Kembali Memuncak pada September dan Oktober 2021

0

Peramal remaja dari India bernama Abhigya Anand yang memprediksikan bahwa puncak epidemi gelombang ketiga akan terjadi pada bulan September dan Oktober tahun 2021 ini.Anand mengatakan ramalannya dalam rekaman video yang diposting di YouTube baru-baru ini. Ia juga meramalkan bahwa epidemi akan mulai membaik pada bulan Mei tahun depan, termasuk pemulihan ekonomi.Sebelumnya pada bulan Agustus 2019 silam Abhigya Anand secara akurat meramalkan bahwa virus COVID-19 akan merebak pada bulan November 2019 dan menjadi berita panas di Internet.

Gempa di Gansu, Tiongkok,  Empat Anggota Keluarga Terkubur, 1 Anak Meninggal Dunia dan 5 Anggota Keluarga Hilang

0

Li Li

Gempa bumi terjadi di Kabupaten Jishishan, Provinsi Gansu, Tiongkok, pada 18 Desember, menimbulkan banyak korban jiwa dan menyebabkan banyak orang kehilangan kontak. Beberapa warga setempat melaporkan bahwa sekeluarga tetangga beranggotakan empat orang terkubur dan anak-anaknya meninggal dunia. Ada juga desa yang mana 13 orang hilang, termasuk sekeluarga beranggotakan lima orang.

Penduduk Desa Zhoujia, Kotapraja Dahejia, Kabupaten Jixishan, mengatakan kepada media daratan Tiongkok, Xinjing Daily bahwa gempa bumi menyebabkan satu keluarga tetangga yang terdiri dari empat orang tertimbun di bawah tempat tidur, dan penduduk desa membantu menggali orang-orang yang tertimbun, dan tiga orang dewasa berhasil diselamatkan, tetapi anak berusia sembilan tahun meninggal dunia. 

Seorang penduduk desa mengatakan, “Keluarga mereka yang beranggotakan empat orang sedang tidur nyenyak . Ketika rumah bata itu runtuh. Keponakan saya dan yang lainnya membantu menggalinya dengan tangan mereka. Anak tetangga yang berusia sembilan tahun meninggal dunia.”

Penduduk desa mengatakan mereka berlindung di alun-alun dan sangat membutuhkan tenda, alat pemanas dan makanan.

Seorang netizen yang diduga mengetahui hal ini mengatakan, “Penduduk desa menggalinya. Anak itu baru berusia sembilan tahun. Dia baru saja menyelesaikan pekerjaan rumahnya di malam hari dan bersiap untuk pergi ke sekolah keesokan harinya.”

Menurut Southern Metropolis Daily di daratan Tiongkok, gempa bumi tersebut menyebabkan tanah longsor di Desa Jintian, Kabupaten Minhe, Kabupaten Haidong, Provinsi Qinghai. Banyak rumah tersapu lumpur, sebagian warga desa terjebak, sebagian lagi terkubur dan hilang kontak.

Pada 19 Desember sore, Wu Fenmei, anggota Komite Desa Jintian, mengatakan bahwa total 13 orang di Desa Jintian saat ini hilang. Identitas orang hilang telah terkonfirmasi. Lima orang hilang dari satu rumah tangga dan empat orang hilang dari dua rumah tangga lainnya.

“Sekarang situasinya sangat serius, tiga rumah keluarga kami kebanjiran, ada  sepasang, ibu, ipar perempuan yang hilang”, Wu Fenmei juga mengatakan, yang hilang di antaranya seorang wanita hamil, “dia hamil  besar, saat ini dia kembali ke rumah ibunya”.

Wu Fenmei memperkenalkan bahwa Desa Jintian memiliki total 1.836 jiwa dan 414 KK. “Rumah-rumah di sini retak dan kami tidak bisa tinggal di dalamnya.”

Laporan tersebut menyebutkan bahwa penduduk desa saat ini ditempatkan di tenda darurat dan akan bermalam di tenda tersebut.

Wu Fenmei mengatakan bahwa suhu setempat saat ini minus lebih dari 20 derajat. “Kami relatif kekurangan persediaan hangat dan makanan. Kami tidak memiliki tempat yang lebih besar untuk menetap, jadi kami hanya bisa membiarkan orang-orang tinggal di dalam tenda terlebih dahulu.” (Hui)

Gempa di Gansu, Tiongkok  Menyebabkan Hampir 1.000 Orang Terluka,  Menghancurkan 150.000 Rumah yang Menimbulkan Banyak Pertanyaan

0

Wang Yanqiao dan Li Shanshan

Gempa bumi di Provinsi Gansu, Tiongkok, menimbulkan hampir seribu korban jiwa dan menghancurkan lebih dari 150.000 rumah, jumlah korban yang begitu besar telah menimbulkan keraguan opini publik.

Seorang Warga Kabupaten Jishishan, Gansu berkata: “Seluruh rumah berguncang. Gempa ini sangat dahsyat. Dirinya ketakutan setengah mati hingga semua rumah di sana ambruk.”

Laporan pada 19 Desember pukul 10 pagi menyebutkan sebanyak 127 orang telah meninggal dunia dan lebih dari 700 orang terluka di provinsi Gansu dan Qinghai, menjadikannya gempa bumi paling mematikan di Tiongkok dalam dekade terakhir. Lebih dari 150.000 rumah hancur. DiKarenakan, Partai Komunis Tiongkok selalu menyembunyikan angka bencana dan korban jiwa, situasi yang sebenarnya mungkin lebih serius dan angka yang sebenarnya tidak diketahui.

Bing, seorang penduduk provinsi Gansu, mengatakan: “Banyak rumah di dekat gempa yang runtuh. Kontrol lalu lintas telah diberlakukan, dan hanya kendaraan bantuan yang diizinkan lewat.”

Hingga pukul 02.00 pada 19 Desember, tercatat sudah terjadi 140 gempa susulan.

Gempa tersebut jelas terasa di Lanzhou, Chengdu, Xi’an, Ningxia dan Qinghai.

Mr Yu, seorang penduduk Provinsi Gansu,  mengatakan bahwa keseriusan gempa tidak terlalu tinggi, 6,2 (magnitudo), tetapi mungkin banyak menyebabkan kematian banyak orang  pada pukul 12:00 malam. Dikarenakan tempat ini termasuk daerah yang sangat terpencil, relatif miskin, rumahnya terbuat dari tanah liat sangat sederhana. 

Pada saat kejadian, wilayah setempat dilanda gelombang dingin dengan suhu terendah minus 16°C. Video yang diunggah secara online menunjukkan beberapa orang menyalakan api agar tetap hangat setelah lari berhamburan ke luar ruangan.

Zheng, penduduk Kabupaten Jishishan, Provinsi Gansu: “Kami mendirikan tenda di depan rumah kami, menyalakan api, dan anak-anak serta orang tua duduk di depan untuk menghangatkan diri. Rumah-rumah semuanya retak, namun tidak runtuh “. di atasnya ada desa Chen. Desa Jia dan Desa Kang Diao lebih serius.”

Video lain menunjukkan, saat gempa terjadi, mahasiswa universitas setempat mendobrak pintu asrama untuk melarikan diri karena pintu asrama dikunci pada malam hari.

Magnitudo resmi yang diumumkan Partai Komunis Tiongkok adalah 6,2 skala Richter, namun Survei Geologi AS menyebutkan magnitudo yang terdeteksi adalah 5,9 skala Richter.

Banyak netizen daratan yang mempertanyakan gempa berkekuatan 6,2 skala Richter yang menewaskan lebih dari 100 orang.

Tanda V besar di Weibo menimbulkan pertanyaan: 1. Bagaimana bisa menimbulkan begitu banyak korban jiwa? 2. Gempa berkekuatan 6,2 SR tidak termasuk gempa besar, apakah tidak ada mekanisme peringatan dini gempa?

Zheng, seorang warga di Kabupaten Jishishan, Provinsi Gansu, mengatakan: mereka telah memasang tenda di depan rumah mereka, membuat api unggun, dan anak-anak serta orang tua duduk di depannya untuk menghangatkan diri. Rumah-rumah semua retak, tapi tidak runtuh. Ada desa Chenjia di atas sana dan desa Kanghang situasinya lebih parah.”

Rekaman video juga menunjukkan para mahasiswa di sebuah universitas lokal mendobrak pintu asrama mereka untuk menyelamatkan diri karena terkunci di malam hari saat gempa terjadi.

Gempa tersebut secara resmi diukur pada 6,2 , tetapi Survei Geologi AS mengatakan bahwa kekuatannya mencapai 5,9.

Banyak netizen di daratan Amerika Serikat mempertanyakan apakah jumlah korban yang tewas akibat gempa berkekuatan 6,2  itu terlalu banyak.

Seorang pengguna mikroblog mempertanyakan: 

1. Bagaimana bisa ada begitu banyak korban;

2. Dikarenakan gempa berkekuatan 6,2  tidak dianggap sebagai gempa besar, apakah tidak ada mekanisme peringatan dini?

Presiden Tsai Ing-wen dari Republik Tiongkok menyampaikan belasungkawa dan belasungkawa kepada Tiongkok daratan pada 19 Desember, dan juga menyatakan kesediaan Taiwan untuk memberikan bantuan ke daerah bencana.

Gempa berkekuatan 5,5 terjadi di Kota Atush, Xinjiang pada 19 Desember pagi. Belum ada laporan adanya korban jiwa. (Hui)

Anak Anjing Mendapat Operasi Penyelamatan Nyawa Jatuh Cinta dengan Anak Kucing yang Juga Sedang dalam Pemulihan

EtIndonesia. Bulan lalu, tim perawatan khusus di Kentucky Humane Society (KHS) merawat seekor anak anjing kecil liar yang sangat membutuhkan bantuan. Anak anjing itu, yang kemudian diberi nama Quill, tiba dengan luka parah di mulutnya setelah disakiti oleh hewan lain, dan dia tidak bisa makan atau minum.

Hasil rontgen segera menunjukkan parahnya cederanya. Quill menderita patah rahang bawah yang mengancam jiwa dan memerlukan operasi segera – namun masih ada ancaman yang mengancam.

“Tim dokter hewan kami melakukan operasi untuk menyelaraskan kembali dan mengamankan tulang rahangnya untuk sementara, tapi ini bukan solusi permanen,” tulis KHS di Facebook. “Dia mungkin memerlukan operasi pengangkatan sebagian rahang agar dia bisa sembuh dengan baik.”

Staf menyelimuti anak anjing tersebut dengan cinta dan kasih sayang pada hari-hari setelah operasi pertamanya. Dengan setiap paduan suara pujian dan pelukan lembut, para kru semakin jatuh cinta pada Quill.

Mereka memantau perkembangannya dengan cermat, namun sayangnya, kondisinya semakin memburuk. Tim dengan cepat mendorong Quill ke ruang operasi untuk kedua kalinya dan berhasil menghilangkan infeksinya.

Prosedurnya sangat ketat, namun anak manis ini terbukti lebih tangguh dari sebelumnya.

“Quill pulih dengan baik, tetapi akan selalu memiliki tampilan unik dari traumanya,” tulis KHS dalam update Facebook. “Terlepas dari semua itu, semangatnya tetap tidak terpatahkan.”

Quill terus memberikan kejutan kepada para perawatnya setelah operasi keduanya, namun ada satu momen spesifik yang paling menyentuh hati mereka: hari ketika dia bertemu Fritter.

Fritter, seekor kucing penghuni KHS, sedang menjalani perjalanan penyembuhan yang mengerikan seperti yang dialami Quill. Anak kucing berusia 2 bulan itu tiba dengan cedera mata yang melemahkan sekitar waktu yang sama dengan Quill.

Sama seperti Quill yang kehilangan sebagian rahangnya, Fritter juga kehilangan matanya dengan sedih. Namun begitu mereka bertemu, kedua hewan itu merasa lengkap.

“Saat melakukan penyembuhan dengan departemen layanan dokter hewan kami, Fritter meringkuk di dekat Quill seolah-olah mereka sudah saling kenal di kehidupan sebelumnya,” tulis KHS di Facebook. “Keduanya tidak dapat dipisahkan…”

Sejak mereka bertemu, Quill dan Fritter menolak untuk meninggalkan satu sama lain. Keduanya begitu dekat sehingga mereka sering mencoba makan di mangkuk yang sama.

Tim KHS langsung menyadari hubungan spesial mereka dan memutuskan untuk menempatkan mereka di orangtua asuh yang sama. Tim tahu bahwa tinggal di rumah yang nyaman akan membantu hewan yang terluka pulih lebih cepat, dan mereka yakin Quill dan Fritter akan tumbuh lebih baik bersama-sama.

Ketika Quill dan Fritter akhirnya pergi ke orangtua asuh yang penuh kasih, keluarga baru mereka langsung jatuh cinta pada keduanya. Tidak butuh waktu lama bagi keluarga sementara mereka untuk menyadari bahwa mengasuh anak bukanlah pilihan yang tepat bagi mereka.

“[Orangtua] asuh mereka jatuh cinta karena kelakuan menggemaskan mereka dan memutuskan untuk mengadopsinya,” tulis KHS dalam postingan Facebook. “Sekarang kedua anakbul yang selamat ini akan menjalani hari-hari mereka sebagai sahabat…”

Staf di KHS sangat gembira melihat Quill dan Fritter mendapatkan rumah yang menakjubkan selamanya. Meskipun mereka rindu melihat duo menggemaskan ini di tempat penampungan, mereka sangat senang mengetahui bahwa mereka masih berpelukan di rumah yang hangat.

Dan tidak peduli berapa lama waktu berlalu, mereka tidak akan pernah melupakan kegembiraan yang mereka rasakan saat kisah cinta Quill dan Fritter dimulai: “Persahabatan mereka telah meluluhkan hati kami…” (yn)

Sumber: the dodo

Gempa Kuat di Gansu, Tiongkok  Menimbulkan Banyak Korban Jiwa, Lumpur Setinggi Tiga Meter Mengubur Dua Desa

0

Gempa bumi kuat berkekuatan Magnitudo 6,2  terjadi di Prefektur Linxia, ​​Provinsi Gansu. Gempa ini berdampak di Provinsi Qinghai. Pasca gempa, dua desa di Kotapraja Zhongchuan, Kota Haidong, Qinghai terkubur oleh lumpur. Gelombang lumpur  setinggi 3 meter bergulung ke desa-desa tersebut, sejumlah besar rumah hanyut dan terkubur hingga membuat penduduk desa terjebak

NTD

Pada 18 Desember pukul 23:59, gempa bumi dangkal berkekuatan 6,2 terjadi di Kabupaten Jishishan, Prefektur Xia, Ganlin. Gempa bumi berdampak pada 419 desa administratif di kabupaten Haidong Minhe, Hualong dan Xunhua di Provinsi Qinghai yang saling berdekatan. Setelah kejadian tersebut, “gelombang pasir” terjadi di Desa Jintian dan Desa Caotan, Kotapraja Zhongchuan, Kabupaten Minhe, dan sejumlah besar rumah terkubur lumpur dan hancur.

Seorang anggota keluarga dari orang yang terkubur yang tinggal di desa tetangga mengatakan kepada Caixin bahwa setelah gempa bumi, tanah longsor langsung terjadi. Ibu mertuanya, kedua putrinya, dan menantu perempuan dari salah satu putrinya ketika mencoba menyelematkan diri tertimbun tanah longsor, total lebih dari sepuluh orang terkubur di kawasan ini.

Sejak 19 Desember pagi, dia menjaga lokasi kejadian dan sampai pukul 21.00, masih belum ada yang berhasil diselamatkan.

Yang Haiping, yang bekerja di Xining, mengambil cuti dan kembali ke Desa Jintian sekitar tengah malam pada 19 Desember, keluarga Yang Haiping terbangun dari tidurnya oleh suara yang menakutkan. Kakak perempuannya menggambarkannya sebagai “suara seperti guntur yang menembus telinganya.” Getaran menyebabkan dinding bergetar hebat,  mereka tidak dapat berdiri dengan mantap saat melarikan diri keluar rumah.

Tak lama setelah keluarga beranggotakan lima orang itu lolos dari bahaya, Yang Haiping mendengar suara keras lain tidak jauh dari situ. Kali ini suaranya “seperti suara petasan.” Belakangan dia mengetahui sebenarnya adalah tanah longsor. Sebuah rumah tempat tinggal yang terletak lebih rendah dari rumah Yang Haiping kemudian tertimpa dan tertimbun tanah longsor.

Wartawan Caixin di lokasi kejadian melihat kedalaman lumpur sekitar 3 meter dan rumah-rumah yang tertimbun tanah longsor hampir semuanya terisi dengan lumpur.

Paman Yang Haiping, Yang Xinfu, mengatakan bahwa ibu menantunya tinggal di dekat Kota Guanting dan terkubur di bawah tembok saat terjadi gempa dan meninggal dunia.

Media Tiongkok memberitakan, Desa Jintian berpenduduk total 1.836 dan 414 KK, di antaranya rumah 36 KK dengan 177 warga desa hancur tertimpa lumpur yang keluar dari dalam tanah.

Liu Lifei, seorang penduduk desa di Desa Jintian, mengatakan kepada Jimu News, “Pada saat itu, lumpur datang. Setelah gempa bumi, lumpur menghancurkan desa tersebut dan saudara perempuannya terkubur dan hilang.

Ketika gempa bumi terjadi pada 18 Desember malam, Liu Lifei menghubungi saudara perempuannya untuk terakhir kalinya, tetapi gagal tersambung. Belakangan, ia mengetahui dari kakak iparnya bahwa saudara perempuan, ibu, nenek, dan ibu neneknya terkubur lumpur sebelum mereka sempat melarikan diri. Kakak iparnya melarikan diri sambil menggendong anaknya. 

Deng, seorang penduduk desa dari Kotapraja Liugou, mengatakan kepada Upstream News, “Ada lebih banyak korban jiwa di daerah ini, dan banyak rumah yang runtuh, dan beberapa tetangga kami hilang saat rumah mereka runtuh.” Ketika dia terbangun, dia dan rekannya tertimpa batu bata dan blok semen yang runtuh, dan rekannya dikirim ke rumah sakit dengan cedera kepala, dan kakinya sendiri juga tertimpa.”

Pada 20 Desember, Partai Komunis Tiongkok secara resmi mengklaim operasi penyelamatan  telah selesai. Hingga pukul 09.00 pada 20 Desember, gempa Jishishan telah menewaskan 113 orang dan melukai 782 orang di Gansu. Selain itu, gempa di Kota Haidong menewaskan 18 orang, 198 orang luka-luka dan 16 orang hilang, dikarenakan PKT terbiasa menyembunyikan bencana, jumlah korban sebenarnya mungkin jauh melebihi angka resmi. (Hui)

Ditemukan Dibawah Tutupan Salju Selama 1 Abad, Senjata Super Selamatkan Umat Manusia di Masa Depan?

BakteriofagTidak diketahui kapan munculnya bakteriofag, tetapi yang pasti ia sudah ada sebelum bakteri pertama di muka bumi.Saat ini, fosil bakteri tertua yang ditemukan di bumi berasal dari 3,8 miliar tahun yang lalu.Keberadaan bakteriofag secara khusus berburu bakteri. Dengan kata lain, di atas planet biru kita, setidaknya selama 3,8 miliar tahun, telah terjadi perang setiap saat dan tak berkesudahan. Perang ini menyebabkan triliunan korban setiap hari. Tapi kita tidak pernah menyadari perang ini. Dari awal hingga akhir pertempuran ini, hanya ada satu iblis besar, dan dia adalah nanorobot kuno di planet Biru —- Bakteriofag.

Video Letusan Gunung Berapi di Barat Daya Islandia Terungkap, 4.000 Warga Dievakuasi

0

NTD Asia Pasifik

Sebuah gunung berapi di semenanjung Reykjanes di barat daya Islandia mulai meletus pada pukul 22:17 pada Senin 18 Desember malam setelah berminggu-minggu aktivitas seismik yang kuat. Sebuah kamera  terdekat menangkap letusan gunung berapi, dengan lava yang menyembur keluar dari celah-celah tanah seperti air mancur, sangat kontras dengan langit malam yang gelap.

Sebelumnya, pihak berwenang telah mengevakuasi hampir 4.000 penduduk kota Grindavik dan menutup spa panas bumi Blue Lagoon di dekatnya.

Terlihat dalam video, lahar menyembur keluar dari celah-celah tanah seperti air mancur, dan bandara internasional di ibu kota Reykjavik tak jauh dari sana masih beroperasi tanpa gangguan.

Semenanjung Reykjanes adalah pusat aktivitas vulkanik dan seismik di barat daya ibu kota Reykjavik. Pada  Maret 2021, air mancur lava yang spektakuler muncul di celah tanah sepanjang 500 meter hingga 750 meter di sistem gunung berapi Fagradalsfjall. (Hui)