Home Blog Page 1772

Saat Presiden Afghanistan Tolak Telepon PM Pakistan Pasca Serentetan Teror di Kabul

0

Epochtimes.id- Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani tidak menerima telepon dari Perdana Menteri Pakistan Shahid Khaqan Abbasi yang menelponnya sehubungan dengan serentetan serangan baru-baru ini di Afghanistan.

Informasi ini dibeberkan oleh seorang sumber yang mengatakannya kepada TOLOnews pada Rabu (31/01/2018) lalu.

Menurut sumber istana kepresidenan, Abbasi menelpon Ghani pada Selasa malam untuk menyampaikan belasungkawa. Namun Ghani menolak untuk menerima teleponnya.

Sebaliknya Ghani mengirim delegasi termasuk Masoom Stanekzai, Kepala Direktorat Keamanan Nasional, dan Menteri Dalam Negeri Wais Ahmad Barmak ke Pakistan untuk menyerahkan bukti yang berkaitan dengan serangan baru-baru ini di Kabul.

Peta Kabul, Afghanistan (Google)

Sumber tersebut menambahkan bukti tersebut akan dibagikan dengan tentara Pakistan.

Namun, sumber yang diperoleh Tolonews tak memberikan keterangan lebih lanjut.

Baca juga : Intelijen Pakistan Disebut Berada di Balik Serangan Teroris di Kabul

Pengiriman delegasi ini dilakukan setelah Kabul dilanda serangkaian serangan mematikan dalam 10 hari terakhir – yang menewaskan hampir 150 orang dan melukai ratusan lainnya.

Pasukan terlihat tak jauh dari lokasi Hotel yang diserbu gerilyawan bersenjata 20 Januari 2018 (SHAH MARAI/AFP/Getty Images)

Setelah serangan baru-baru ini di Afghanistan, Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada para anggota Dewan Keamanan PBB bahwa Amerika Serikat tidak akan lagi berbicara dengan Taliban.

Trump mengecam serangkaian “kekejaman” di Afghanistan dan mengatakan bahwa AS tidak akan terlibat dalam pembicaraan dengan Taliban. Langkah demikian tak lain, AS berusaha untuk mengakhiri jalan buntu dalam perang terpanjang Amerika.

“Orang-orang yang tidak bersalah dibunuh kiri dan kanan. Bom, di tengah anak-anak, di tengah keluarga, melakukan pemboman, membunuh seluruh Afghanistan,” kata Trump.

“Jadi kita tidak ingin berbicara dengan Taliban. Mungkin ada kesempatan tapi akan lama sekali,” tambahnya.

Seorang pria yang terluka dibantu di lokasi ledakan di pusat kota Kabul, Afghanistan, Sabtu, 27 Januari 2018. (AP Photo / Massoud Hossaini)

Beberapa upaya untuk mengadakan pembicaraan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban telah gagal.

Sementara itu, juru bicara Ghani Shahhussain Murtazawi telah mengatakan, “Taliban telah melewati garis merah dan hari ini pemerintah Afghanistan menganggap kewajibannya untuk menggunakan semua sumber daya dan sarana yang ada untuk melawan kelompok teroris.”

Namun, Dewan Perdamaian Tinggi Afganistan (HPC) mengatakan bahwa penyelesaian diplomatik terhadap konflik di Afghanistan harus diupayakan.

“Perdamaian tidak dapat dicapai dengan meningkatkan perang,” kata Wakil Kepala HPC Nadir Naeem.

“Saya berharap kepemimpinan pemerintah Afghanistan tetap membuka jendela untuk perdamaian,” tambahnya. (asr)

Sumber : Tolonews.com

Adu Penalti Loloskan Medan dan Bali ke Semifinal Piala Presiden

0

ErabaruNews – PSMS Medan dan Bali United memastikan tiket ke babak semifinal Piala Presiden 2018, Sabtu (3/2/2018). Keduanya menahan imbang lawan-lawannya, namun berhasil menang dalam drama adu penalti.

Ayam Kinantan unggul 4-3 dalam duel adu penalti dengan bajul ijo, di Stadion Manahan, Solo Jawa Tengah. Sebelum adu penalti digelar, kedua kesebelasan bermain imbang dengan skor 3-3.

Pada babak pertama, PSMS unggul atas Persebaya dengan skor 2-1. Gol Ayam Kinantan dicetak oleh N’Guessan Kissito dan Sadney Urikhob. Bajul ijo membalas satu gol lewat titik putih, yang dieksekusi oleh Irfan Jaya.

Paruh waktu kedua, PSMS menjauh berkat gol Frets Butuan ketika laga belum genap satu menit berjalan. Unggul 3-1 membuat peluang lolos PSMS terbuka lebar.

Sayangnya, laskar bonek enggan menyerah. Ferinando Pahabol menipiskan ketertinggalan pada menit ke-66, dan Nelson Alom menyamakan kedudukan pada menit ke-69.

Hingga wasit meniup peluit panjang, laga berakhir dengan skor 3-3. Sehingga penentuan jatah tiket semifinal dilakukan lewat babak tos-tos-an.

Sementara itu, satu laga lainnya yaitu Bali United kontra Madura United juga berakhir dengan drama adu penalti. Skor adu penalti 5-4 untuk Bali United, yang memastikan satu tiket ke babak semifinal.

Bali unggul adu penalti setelah berkat aksi kiper Wawan Hendrawan yang menahan tendangan algojo kedua Madura United, Marcel Sacramento. Sementara sembilan penendang dari kedua kesebelasan berhasil menceploskan bola dari titik putih.

Sebelum adu penalti, kedua kesebelasan bermain sama kuat 2-2. Greg Nwokolo membuat Madura United unggul lebih dulu pada menit ketujuh. Sementara laskar tridatu menyamakan kedudukan lewat eksekusi penalti Stafo Lilipaly pada menit ke-24.

Pada menit 46, giliran laskar Sappe Kerap yang mendapat hadiah penalti. Fabiano Berltrame berhasil menjalankan tugas sebagai algojo dengan baik, sehingga membuat tim nya unggul 2-1.

Bali United akhirnya berhasil kembali menyamakan kedudukan pada menit ke-68. Agung Setia Budi yang masuk sebagai pemain pengganti sukses menyambar bola liar dan menyerangkannya ke dalam jala gawang lawan.

Kedudukan tidak berubah hingga habis masa injury time. Hasil imbang 2-2 memaksa tiket semifinal diperebutkan via drama adu penalti.

PSMS kini menunggu pemenang laga Persija Jakarta vs Mitra Kukar. Pemenangnya akan menantang Ayam Kinantan pada babak semifinal. Sementara Bali United menunggu pemenang antara Sriwijaya FC versus Arema FC. Kedua laga tersebut akan digelar pada Minggu (4/2/2018). (waa)

Makam Mesir Kuno Berusia 4,400 Tahun Ditemukan Setelah Penggalian Sejak 109 Tahun Silam

0

Epochtimes.id- Sebuah makam baru ditemukan di barat pekuburan yang terletak di daerah Piramida di Giza, Mesir.

Makam ini adalah milik seorang wanita Mesir kuno bernama Hat Bet seperti yang diumumkan, Sabtu (03/02/2018) oleh Menteri Pubakala Mesir, Khaled Anany.

Anany menambahkan sosok Hat Bet pada zamannya sebagai wanita dengan posisi sosial tinggi di zaman Mesir Kuno. Hat Bet memiliki julukan dari masyarakat di masanya sebagai pendeta dari Dewi Hathour (Dewi wanita dari langit dan segala kecantikan, keceriaan dan cinta).

Wanita tersebut juga seorang pejabat tinggi di istana kerajaan pada akhir Dinasti ke-5 Mesir Kuno.

“Ini adalah penemuan pertama yang diumumkan pada 2018,” kata Khaled El-Enany pada sebuah konferensi pers yang diadakan di makam Hetpet di pemakaman Giza di barat seperti diwartakan media Mesir, al-Ahram.

El-Enany menjelaskan komplek pemakaman tersebut ditemukan pada 1909 silam oleh penjelajah Inggris yang mengirim mereka ke Berlin dan Frankfurt.

“Makam tersebut belum pernah ditemukan hingga Oktober 2017 ketika tim Mesir memulai penggalian di pemakaman Giza barat,” kata El-Enany.

Menteri Mesir ini menjelaskan bahwa pemakaman tersebut sebelumnya digali oleh beberapa misi arkeologi sejak 1843 silam. Ini merupakan penemuan paling menonjol dan penting dihasilkan oleh Egyptologist terkenal dan mantan menteri purbakala Mesir Zahi Hawass.

https://www.facebook.com/moantiquities/videos/1672374826141494/

Sekretaris Jenderal Dewan Agung Purbakala Mesir dan kepala misi tersebut, Mostafa Waziri kepada Ahram Online mengatakan makam tersebut memiliki gaya arsitektural dan elemen dekoratif dari dinasti ke-5, dengan sebuah pintu masuk yang mengarah ke kuil “L”.

Di bagian belakangnya di sebelah barat terdapat gang beratap persegi panjang yang dilapisi dupa dan tempat ritual.

Ada juga naos (tempat batu kapur kuno kuil Mesir) dengan patung pemilik makam yang masih utuh.

Makam tersebut memiliki lukisan dinding yang sangat berbeda dalam keadaan konservasi yang sangat bagus menggambarkan “Hetpet” berdiri di berbagai sudut pandang. Termasuk duduk di depan sebuah meja besar yang menerima persembahan dari anak-anaknya.

“Adegan untuk memetik buah-buahan, logam leleh dan pembuatan perahu kulit dan papirus (bahan kertas ketika itu) serta pertunjukan musik dan tarian juga ditampilkan di dinding,” kata Waziri.

Dia menambahkan bahwa di antara lukisan yang paling terkemuka di dalam makam adalah menggambarkan keberadaan dua ekor monyet dalam posisi yang berbeda.

Sebagaimana diketahui, monyet adalah binatang piaraan pada zaman dinasti Mesir kuno ketika itu.

Adegan pertama menunjukkan monyet memetik buah-buahan sementara yang kedua menampilkan monyet menari di sebuah pertunjukan.

Pemandangan serupa ditemukan di makam lainnya. Yang pertama dilukis di dinding makam Dinasti ke-12 Khnoum Hetep II di Beni Hassan, Wilayah Minya.

Makam kedua ditemukan di makam Kerajaan Tua Ka-Iber di Saqqara yang memperlihatkan seekor monyet menari di depan seorang gitaris bukan di sebuah pertunjukan. (asr)

(Sumber : Nevine El-Aref/al-Ahram)

Presiden Jokowi Kesal Ekspor Jeblok, Kemendag Revisi Target Pertumbuhan Ekspor Naik Menjadi 11%

0

Epochtimes.id- Presiden Joko Widodo menyindir jebloknya ekspor Indonesia  saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (31/01/2018).

Ketika itu, Presiden Joko widodo membandingkan dengan ekspor negara-negara tetangga seperti Thailand, Vietnam dan Malaysia yang terpaut jauh.  Oleh karena itu, Presiden Jokowi menilai banyak yang keliru dari rutinitas dilakukan bertahun-tahun tanpa perubahan.

Kementerian Perdagangan resmi merevisi target pertumbuhan ekspor dari 5%-7% menjadi 11% pada 2018.

Revisi target peningkatan ekspor ini disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di acara penutupan Rapat Kerja Kemendag yang berlangsung Jumat  (02/02/2018) di Hotel Borobudur, Jakarta.

Revisi target pertumbuhan ekspor ditetapkan atas berbagai masukan dari Raker Kemendag yang berlangsung pada 31 Januari-2 Februari 2018.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan ada beberapa faktor yang dapat mendorong pencapaian target pertumbuhan ekspor sebesar 11persen yaitu kondisi pemulihan ekonomi global. Faktor lainnya perbaikan harga komoditas di pasar internasional seperti batu bara.

“Kemenangan Indonesia atas tudingan antidumping produk biodiesel oleh Uni Eropa, pembukaan pasar nontradisional di Afrika dan Asia Selatan, serta hasil evaluasi dari Atase Perdagangan dan International Trade Promotion Centre (ITPC) di kantor perwakilan perdagangan di luar negeri,” tambah Mendag Enggar dalam siaran persnya.

Upaya yang akan dilakukan Kemendag adalah menyusun skema imbal dagang dengan melibatkan para eksportir dan importir. Tak hanya itu, Kemendag akan membentuk tim imbal dagang dan mengajak para pengusaha untuk melakukan ekspor dengan skema ini.

Mendag Enggar menekankan pentingnya pembenahan regulasi yang dapat menghambat ekspor melalui perjanjian perdagangan dengan negara lain.

Enggar juga kembali menyampaikan perintah Presiden Joko Widodo yaitu kementerian dan lembaga harus dapat menghilangkan ego sektoral dan menyamakan pemikiran serta persepsi yang sama untuk kepentingan nasional.

Selain itu, Kemendag juga akan mengusulkan ke Menko Perekonomian untuk mengintegrasikan jadwal promosi di sepanjang tahun 2018 antar kementerian dan lembaga. Hal ini dimaksudkan agar promosi yang dilakukan menjadi lebih maksimal. Menurut Enggar, evaluasi terhadap perwakilan perdagangan di luar negeri juga akan dilakukan secara terus menerus.

“Atase Perdagangan dan ITPC merupakan ujung tombak peningkatan ekspor Indonesia. Untuk menggarap pasar di negara potensial, Kemendag berencana membuka kantor Atase Perdagangan di Pakistan, Bangladesh, dan Myanmar,” kata Mendag. (asr)

Panglima TNI Bersyukur KLB Campak dan Gizi Buruk di Asmat Selesai

0

Epochtimes.id- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan Satuan Tugas Kesehatan (Satgaskes) TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk yang dibentuk sejak tanggal 16 Januari 2018, telah dapat melaksanakan tugas dengan optimal dan mencapai hasil yang diharapkan.

Setelah KLB campak dinyatakan benar-benar selesai diatasi, Satgas Kesehatan TNI tetap melanjutkan pelayanan medis kepada masyarakat di Asmat.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna dan Wakasal Laksdya TNI Taufiqoerrochman di hadapan awak media saat mengunjungi RSUD Agats dan Posko Satgas Kesehatan TNI KLB, di Aula Wouru Cem Kesbangpol, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Kamis (01/02/2018).

Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Satgaskes TNI tersebut bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan lanjutan kepada masyarakat di 224 kampung yang ada di Kabupaten Asmat, terutama untuk menjaga kesehatan anak-anak yang rentan terhadap serangan penyakit campak ataupun gizi buruk.

“Saya bersyukur bahwa KLB campak yang menimpa 600 anak-anak hari ini selesai, sudah tidak ada lagi permasalahan campak dan sebanyak 13.336  anak sudah divaksinasi campak oleh Satgas Kesehatan TNI,” jelas Panglima TNI.

Sedangkan untuk membantu permasalahan transportasi yang dialami  tim dokter Satgas Kesehatan TNI dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di 224 kampung tersebut, Panglima TNI mengatakan akan melibatkan Kapal Angkatan Laut untuk membantunya.

“TNI akan membantu membuka jalur transportasi dengan mengerahkan Kapal Angkatan Laut yang besar maupun yang lebih kecil melalui sungai dan rawa-rawa untuk masuk ke 224 Kampung di Asmat,” ujarnya.

Selanjutnya untuk monitoring kesehatan  masyarakat di kampung-kampung pedalaman, TNI akan menggelar alat komunikasi untuk memudahkan tim dokter berhubungan dengan  posko yang berada di Agats. Sedangkan yang di Posko Agats rencananya akan dipasang v-sat dengan menggunakan handphone satelit.

“Apabila ada permasalahan yang tidak dapat ditangani di Asmat bisa langsung dikomunikasikan melalui visat TNI di Cilangkap untuk dikomunikasikan dengan Puskes TNI, selanjutnya diambil langkah-langkah yang cepat dan tepat,” kata Panglima TNI.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berharap dengan pemantauan permasalahan di 224 kampung tersebut, bisa termonitor langsung oleh posko dan segera mendapat penanganan dari tim medis SatgasKesehatan TNI.

“Jadi pelayanan medis terhadap warga Asmat tetap kita lanjutkan, kita tidak boleh hanya mengobati tetapi harus tetap dimonitor agar tidak muncul lagi wabah tersebut,” ucapnya.

Sementara itu, untuk mendorong masyarakat Asmat agar dapat menjalani kehidupan dengan baik, Panglima TNI menjelaskan bahwa TNI akan berkoordinasi dengan Kementerian terkait untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat di bidang pertanian, perikanan maupun kesehatan.

“Yang utama adalah masalah pendidikan bagaimana anak-anak dididik dan harus disekolahkan dengan baik,” tutupnya. (asr)

Menjadi Wartawan di Tiongkok Mendatangkan Resiko Nyata

0

Sebuah insiden baru-baru ini yang menarik perhatian media Tiongkok sedang menyoroti bahaya yang dihadapi para wartawan Tiongkok saat bertugas.

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh portal berita Beijing Time pada 1 Februari, dua wartawan, yang diidentifikasi hanya sebagai Chen dan Li, dari sebuah stasiun televisi di Propinsi Hebei, sedang bekerja menyamar untuk menyelidiki sebuah pabrik yang berlokasi di sebuah desa di Kabupaten Quzhou yang diduga tidak bertanggung jawab sedang mencemari daerah tersebut.

Ketika mereka memasuki area pabrik pada 25 Januari, delapan orang tiba-tiba mengelilingi wartawan dan mulai memukulinya. Para tersangka juga mengambil kamera, telepon genggam, dan dompet mereka. Salah satu reporter diikat dan diancam: tersangka mengatakan kepada reporter bahwa dia akan dilemparkan ke dalam sumur dan menenggelamkan. Baru pada saat reporter tersebut berkata, “Jika Anda membunuh saya, Anda akan mendapat masalah juga,” pelakunya mundur.

Polisi Quzhou sejak itu telah menangkap dan menahan tersangka. Pemilik pabrik juga telah ditahan. Ketika polisi mengambil kamera wartawan, mereka menemukan bahwa cuplikan itu telah dihapus.

Para wartawan dikirim ke rumah sakit setempat untuk merawat luka-luka mereka.

Waktu Beijing mengetahui bahwa pabrik tersebut sebenarnya beroperasi tanpa lisensi yang layak dan tidak memiliki sistem yang tepat untuk mengelola limbah.

Pabrik memiliki papan nama di bagian depan yang menunjukkan bahwa itu adalah koperasi untuk pembiakan kambing. Ternyata menjadi pabrik yang menjalankan industri cat semprot untuk kerangka-kerangka sepeda, komponen komputer, dan barang lainnya. Sudah berjalan selama dua bulan. Setelah terjadi kekerasan terhadap para wartawan tersebut, pihak berwenang setempat menghancurkan pabrik itu.

resiko jadi wartawan
Seorang wartawan mengambil rekaman video di depan peta Beijing dan Propinsi Hebei pada 22 Oktober 2017. (Wang Zhao / AFP / Getty Images)

Wartawan di Tiongkok sering berisiko mendapatkan kekerasan semacam itu dalam melakukan pekerjaan mereka. Awal bulan ini, media Tiongkok mengungkapkan bahwa seorang reporter televisi Propinsi Shanxi dipukuli saat bertugas di sebuah rumah sakit yang diduga mengenakan biaya selangit untuk anggota keluarga pasien almarhum yang ingin mengambil mayat mereka dari kamar mayat untuk dimakamkan. Ketika reporter tersebut tiba di rumah sakit, belasan pria muda bergegas maju dan mulai memukulinya. Dia kemudian dilemparkan ke kamar jenazah dimana dia terjebak sekitar 20 menit sebelum tersangka membiarkannya pergi.

Pada tahun 2011, reporter Li Xiang di Kota Luoyang, Propinsi Henan sedang menyelidiki penggunaan minyak selokan (minyak didaur ulang dari limbah yang kemudian digunakan untuk memasak) oleh bisnis lokal. Saat dalam perjalanan pulang pada bulan September, dia diserang dan ditikam berkali-kali. Dia meninggal karena luka-luka. Para pihak berwenang mengklaim bahwa ini adalah perampokan yang gagal, namun para pengamat menduga ada motif tersembunyi di balik pembunuhan tersebut. (ran)

ErabaruNews

2 Orang Meninggal Dunia Setelah Terkena Virus MERS-Cov di Arab Saudi

0

Epochtimes.id- Dua orang meninggal dunia dari tujuh kasus baru Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) selama enam hari terakhir di Arab Saudi.

Laporan ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi dalam pengumuman yang disampaikan pada Kamis (01/02/2018) waktu setempat.

Otoritas setempat mengkonfirmasi kematian tersebut seperti ditulis situs berita Arabnews.com.

Seorang pejabat dari kementerian tersebut mengatakan warga yang meninggal adalah dua orang ekspatriat berusia 60 dan 50 tahun, dari Taif dan Al-Qunfudah.Dia mengatakan keduanya sudah menderita penyakit sebelumnya.

Selama tujuh hari terakhir, kementerian tersebut telah melaporkan tujuh kasus baru di Riyadh, Salam, Al-Qunfudah, Tabuk, Buraidah, dan Taif.

Sejak Juli 2012, sebanyak 1.785 pasien telah terinfeksi oleh MERS-CoV di seluruh wilayah Arab Saudi. Mereka termasuk 727 kasus kematian, 1.047 tahapan pemulihan dan 11 pasien saat ini dalam perawatan.

Dr. Zakir Hussain, seorang ahli medis kepada Arab News bahwa penyakit ini menjadi lebih serius karena kelalaian pasien.

“Mereka harus segera mengunjungi dokter mereka saat mereka mengalami demam tinggi terus-menerus disertai dengan pilek atau pilek, atau infeksi dada,” katanya.

Dia mengatakan mereka yang menderita penyakit kronis adalah sasaran empuk dan itu mempengaruhi orang yang kurang kekebalan terhadap penyakit.

Dia menambahkan mereka yang meninggal dunia telah menderita penyakit tersebut sebelumnya.

MERS-CoV menyebabkan infeksi parah pada manusia sehingga menyebabkan tingginya angka kematian dan telah membuktikan kemampuan untuk menular kepada manusia.

Sejauh ini, virus ini diamati menular dari manusia-ke-manusia yang tidak berkelanjutan terutama di lingkungan perawatan kesehatan.

sebagai desakan negara-negara anggotanya untuk melakukan surveilans reguler untuk infeksi pernafasan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyarankan pejabat kesehatan untuk meninjau secara hati-hati pola yang tidak biasa.

Masyarakat didorong untuk mengikuti dasar-dasar praktik kebersihan pribadi dan makanan.

Selain itu diminta untuk menghindari minum susu unta mentah atau air seni unta, atau makan daging yang belum dimasak dengan sempurna.

WHO menekankan mencuci tangan setelah menyentuh hewan sangat penting untuk menghindari infeksi. (asr)

Anggota Kongres AS Calonkan Ketua Gerakan Pro Demokrasi Hong Kong untuk Hadiah Nobel Perdamaian

0

HONG KONG – Belasan anggota Kongres AS telah mencalonkan gerakan pro demokrasi Hong Kong dan ketua-ketua mahasiswanya yang paling menonjol untuk Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini.

Dalam pencalonan Joshua Wong (21 tahun), dan rekan-rekannya Nathan Law (24 tahun), dan Alex Chow (27 tahun), yang memimpin puluhan ribu demonstran pro-demokrasi yang melakukan unjuk rasa terbesar di bekas koloni Inggris pada akhir 2014, para pembuat undang-unndang tersebut ingin mengakui “usaha damai mereka untuk membawa reformasi politik dan penentuan nasib sendiri untuk Hong Kong.”

Protes tersebut merupakan bagian dari pemberontakan populis yang menjadi tantangan politik utama bagi penguasa Partai Komunis Tiongkok di Beijing, yang menguasai wilayah tersebut dari Inggris pada tahun 1997, sebagai bagian dari syarat Deklarasi Bersama Sino-Inggris.

Deklarasi tersebut menjamin prinsip “satu negara, dua sistem”, yang menjanjikan otonomi dan kebebasan tingkat tinggi Hong Kong tidak dinikmati di Tiongkok daratan, seperti kebebasan berbicara dan peradilan yang independen. Namun banyak pengamat melihat pengikisan bertahap dari kebebasan tersebut sejak 1997. Sementara itu, perbedaan pendapat melawan pengaruh yang melampaui batas Partai tersebut di Hong Kong telah memancing kemarahan Beijing.

ketua gerakan payung nominator nobel perdamaian
Ribuan pemrotes pro-demokrasi menghadiri demonstrasi yang diselenggarakan oleh para pemimpin mahasiswa, di Hong Kong pada 15 Oktober 2014. (Benjamin Chasteen / The Epoch Times)

“Pembela pro demokrasi Hong Kong telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perdamaian dengan secara aktif berusaha melindungi masa depan Hong Kong pada saat Beijing telah mengambil langkah-langkah untuk merongrong otonomi Hong Kong yang telah lama disegani,” empat orang Demokrat dan delapan orang Republik, termasuk mantan calon presiden Marco Rubio, mengatakan kepada Komite Hadiah Nobel Perdamaian dalam sebuah surat.

Jika Wong menang, dia akan menjadi orang termuda kedua yang menerima Hadiah Nobel setelah Malala Yousafzai dari Pakistan, yang berusia 17 tahun saat menjadi pemenang pada tahun 2014. Pemenangnya akan diumumkan pada bulan Oktober.

Puluhan ribu pemrotes, beberapa menggunakan payung untuk melindungi diri dari serangan semprotan gas air mata dan merica oleh polisi setempat, mendirikan kamp di jalan-jalan utama kota selama 79 hari pada akhir 2014, demonstrasi-demontrasi yang telah merebut halaman berita utama internasional dan perhatian media sosial. Protes tersebut diberi julukan #UmbrellaMovement (Gerakan Payung).

Joshua Wong nomnator nobel perdamaian
Polisi dan pemrotes berhadapan di distrik Mong Kok, Hong Kong pada 5 November 2014. (Benjamin Chasteen / The Epoch Times)

Namun demonstrasi yang sebagian besar damai tersebut gagal menekan pemerintah Hong Kong dan Beijing untuk memberi hak pilih kepada warga negara untuk memilih pemimpin kota tersebut.

Para kritikus telah mengecam serangkaian insiden-insiden “pembalasan” berikutnya, termasuk hukuman penjara selama enam bulan untuk trio yang dinominasi Hadian Nobel Perdamaian dan, yang terakhir, sebuah larangan untuk sekutu Wong, Agnes Chow, untuk tidak menjalani pemilihan legislatif.

Pihak berwenang Hong Kong telah menolak campur tangan politik, mengatakan semuanya dilakukan sesuai dengan hukum.

Wong, yang menghadapi dua kali banding atas hukuman penjara terpisah, mengatakan bahwa dia berharap nominasi tersebut akan memberi lebih banyak kekuatan tawar-menawar untuk gerakan demokrasi kota tersebut.

“Saya yakin pencalonan tersebut akan menunjukkan kepada masyarakat internasional dan [pemimpin Tiongkok] Xi Jinping bagaimana generasi muda akan bertahan dalam memperjuangkan demokrasi, bahkan jika kita harus menghadapi hukuman penjara atau larangan permanen dari kantor publik,” kata Wong.

gerakan payung pro demokrasi hong kong
Pemrotes pro-demokrasi memegang payung kuning di Distrik Pusat di Hong Kong pada 8 November 2014. (Benjamin Chasteen / The Epoch Times)

Para nominator tersebut telah memancing kemarahan dari Beijing, yang mengatakan bahwa kota tersebut adalah bagian Tiongkok yang tak dapat dipisahkan.

Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan bahwa Wong dan yang lainnya yang terlibat dalam demonstrasi tersebut telah dihukum sesuai dengan hukum.

“Kami mendesak anggota Kongres AS yang bersangkutan untuk berhenti mencampuri urusan internal Hong Kong dan Tiongkok, dan berbuat lebih banyak untuk menguntungkan pengembangan hubungan Sino-AS daripada sebaliknya,” katanya.

Satu-satunya pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Tiongkok, intelektual pembangkang Liu Xiaobo, meninggal Juli lalu, menjadi pemenang Nobel pertama yang meninggal dalam tahanan sejak Carl von Ossietzky meninggal di bawah pengawasan Nazi Jerman pada tahun 1938.

Istrinya, Liu Xia, mengatakan menderita depresi berat, masih dalam tahanan rumah yang efektif. (ran)

ErabaruNews

Rusia Bangun Torpedo Nuklir Kiamat

0

ErabaruNews – Rusia dikabarkan sedang membangun sebuah torpedo ‘kiamat’ yang bisa membuat sebuah negara tidak dapat dihuni selama bertahun-tahun. Menurut draf terbitan Nuclear Posture Review, seperti dilansir NTDTV dari Popular Mechanics, Kremlin sedang mengerjakan ‘Ocean Multipurpose System Status-6’.

Senjata pemusnah massal itu dikenal sebagai Kanyon, oleh Pentagon. Seperti dikutip media dari ‘Tinjauan Postur Nuklir’ itu, Jumat (2/2/2018) waktu Amerika.

“Kanyon dilaporkan merupakan kendaraan jarak jauh bawah air yang sangat panjang dengan jarak tempuh hingga 6.200 mil, kedalaman maksimum 3.280 kaki, dan kecepatan 100 knot sesuai klaim dokumen rahasia Rusia yang bocor,” tulis Popular Mechanics.

Kapal selam tersebut memiliki senjata termonuklir 100 megaton, yang setara dengan 100.000.000 ton TNT. Sebagai perbandingan, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima pada Perang Dunia II memiliki kekuatan setara 16.000 ton TNT.

Bom berkapasitas 100 megaton itu akan membunuh 8 juta orang jika digunakan untuk menyerang kota New York di AS.

“Bom mega juga akan menghasilkan tsunami buatan yang akan menyapu daratan, sehingga menyebarkan kontaminasi radioaktif pada air,” masih menurut laporan tersebut.

Rudal sistem pertahanan S-400 buatan Rusia. (Natalia Kolesnikova/AFP/Getty Images)

Untuk memperburuk keadaan, laporan tersebut mencatat bahwa senjata tersebut dapat ‘diasamkan’ dengan isotop radioaktif Cobalt-60. Pengasaman itu secara teoritis dapat meninggalkan beberapa area yang terkontaminasi, sehingga tidak dapat dihuni selama 100 tahun.

Desas-desus tentang perkembangan senjata tersebut dimulai pada tahun 2015. Ketika itu, kabar tentang senjata ‘pembuat kiamat’ ini dibocorkan televisi Rusia. Rusia kemudian mengkonfirmasi bahwa program itu memang ada.

“Dokumen rahasia posture review tidak benar-benar memberi tahu para analis pertahanan sesuatu yang baru, tapi ini membuat Kanyon sebagai fakta militer,” kata analis pertahanan dan sejarawan militer, H. I. Sutton, seperti dikutip dari Futurism.com.

“Sampai sekarang, banyak pengamat menganggap sistem ini sebagai ‘berita palsu’. Saya pikir ini sebagian karena spesifikasi yang disebutkan sangat luar biasa dan sebagian karena sulit untuk memahami bagaimana penggunaannya,” imbuh Sutton.

Sutton juga mengatakan bahwa Kanyon berukuran 5,5 kaki dan lebarnya sekitar 79 kaki.

“Kanyon unik dalam segala hal,” lanjut Sutton. “Tidak ada (spesifikasi kendaraan tempur) yang seperti itu di inventaris angkatan laut manapun.” (NTDTV/waa)

Kapal Pengungsi Terbalik di Libya, Sekitar 90 Orang Terancam Tenggelam

0

Epochtimes.id- Diperkirakan sekitar 90 orang pengungsi dikhawatirkan tenggelam di lepas pantai Libya setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik pada Jumat (02/01/2018).

Terbaliknya kapal para pengungsi ini meninggalkan tiga orang penumpang yang selamat. International Organisation for Migration (IOM) menyebutkan 10 mayat terdampar di pantai Libya.

Korban yang selamat kepada pekerja bantuan mengatakan sebagian besar imigran di kapal adalah warga Pakistan yang bermaksud menuju Italia dari Afrika Utara.

Status WN pengungsi ini disampaikan oleh juru bicara IOM Olivia Headon yang berbicara dari Tunisia.

“Mereka telah memberikan perkiraan 90 orang yang tenggelam saat terbalik, tapi kami masih harus memastikan jumlah kongkritnya dari orang-orang yang kehilangan nyawa selama tragedi tersebut,” katanya.

Pejabat Keamanan sebelumnya di kota Zurawa, Libya Barat mengatakan dua warga Libya dan seorang warga Pakistan berhasil diselamatkan dari kapal.

Sebuah sumber informasi menyebutkan, setidaknya 10 mayat telah ditemukan. Mereka yang tewas kebanyakan warga Pakistan. Namun informasi itu tak memberikan informasi lebih lanjut.

Zurawa, yang terletak di dekat perbatasan Libya dengan Tunisia, adalah tempat yang disukai untuk keberangkatan kapal migran.

Libya adalah pintu gerbang utama bagi para migran yang mencoba menyeberang ke Eropa melalui jalur laut.

Meskipun jumlah imigran cenderung melonjak turun sejak Juli setelah faksi dan otoritas Libya mulai memblokir jalut keberangkatan pengungsi. Ini tak lain setelah otoritas setempat ditekan pemerintahan Italia dan Uni Eropa.

Lebih dari 600.000 jiwa diyakini telah melakukan perjalanan dari Libya ke Italia selama empat tahun terakhir. (asr)

Sumber : Reuters/The Epochtimes

Trump Temui Pembelot Korut Situasi Semenanjung Kian Sulit Diprediksi

0

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menemui beberapa orang pembelot asal Korea Utara, Jumat (2/2/2018) waktu setempat. Dia mendengarkan kisah-kisah para pengungsi tersebut.

Trump kemudian mengkritik rezim brutal Korea Utara. Dia mengisyaratkan bahwa situasi di Semenanjung Korea usai penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin bakal sulit diramalkan dan mungkin akan timbul perubahan.

Dalam pidato kenegaraan tahunan presiden di depan Kongres AS, Selasa (30/1/2018), Trump menceriterakan pengalaman hidup Ji Seong-ho yang menyentuh hati. Kisah itu memicu kekhawatiran masyarakat internasional terhadap kehidupan tragis sebagian besar rakyat Korea Utara dan dambaan mereka terhadap kebebasan.

“Seong-ho sudah bersama kita pada malam sebelum saya melakukan laporan kenegaraan tahunan. Ia memberikan kesan yang sangat mendalam kepada saya dan orang lain,” ujar Trump.

Lee Hyeon-seo, seorang pembelot Korut yang menulis buku ‘Gadis dengan 7 Nama’, mengatakan bahwa melarikan diri dari Korea Utara berbeda dengan orang meninggalkan suatu negara lain. “Di sana kita tinggal dan hidup seperti di planet lain. Di lingkungan seperti itu, tak peduli seberapa jauh berjalan, tidak mungkin saya dapat menemukan kebebasan,” ujarnya.

Trump mengatakan bahwa Korea Utara dan Kim Jong-un menghadapi kesulitan ekonomi sehingga menyebabkan kehidupan rakyat semakin sengsara. Akibatnya, banyak orang Korea Utara berusaha melarikan diri dari rezim komunisme.

“Ada banyak pengungsi semacam itu dalam satu tahun terakhir. Tampaknya Korea Utara telah menjadi semakin sulit untuk bertahan hidup, hidup dengan menghadapi bahaya dan risiko besar,” sambung Trump.

Lee Hyeon-seo pun meminta Trump untuk membantu rakyat Korea Utara terbebas dari rezim diktator sehingga bisa memperoleh kehidupan yang lebih baik.

“Tuan Presiden, tolong Anda membantu kami untuk menghentikan tindakan Tiongkok komunis yang hendak memulangkan kami, biarlah orang-orang Korea Utara memperoleh kebebasan yang mereka layak dapatkan,” sambung Lee.

Beberapa waktu lalu, Trump mengadakan tukar pikiran dengan Moon Jae-in dan Shinzo Abe melalui sambungan telepon. Ia percaya bahwa dialog Utara Selatan adalah sebuah hal baik, meskipun situasi di masa depan masih sulit diprediksi.

“Ini adalah situasi yang sulit untuk diramalkan, mari kita melihat tren yang berkembang selanjutnya, meskipun saya berpikir bahwa Olimpiade Musim Dingin akan berlangsung lancar, tetapi saya tidak tahu usai pesta olahraga itu, mudah-mudahan tak lama lagi kita bisa melihat apa yang terjadi,” imbuh Trump. (Joan/NTDTV/Sinatra/waa)

Kegagalan Peluncuran Roket Luar Angkasa Tiongkok Timbulkan Kerugian Besar

0

EpochTimesId – Ahli teknologi kendaraan peluncuran ruang angkasa Tiongkok baru-baru ini mengemukakan bahwa CASC harus menghadapi biaya tinggi dalam peluncuran. Maka kegagalan peluncuran ChangZheng 5 (CZ 5) memberikan dampak kerugian yang cukup serius.

Liang Xiaohong, seorang mantan ketua China Academy of Launch Vehicle Technology (Akademi Penelitian Teknologi Kendaraan Peluncuran Ruang Angkasa) dalam suatu kesempatan pidato di depan publik mengatakan bahwa China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) menghadapi banyak masalah. Seperti tingginya biaya satelit roket, periode peluncuran yang panjang, kekurangan personil, kontrol kualitas yang tidak stabil dan ragam masalah lainnya.

Liang Xiaohong mengatakan bahwa CZ 5 yang membutuhkan waktu sekitar 10 tahun dalam pembuatan dan pengembangannya telah dibebani harapan yang sangat tinggi. Sehingga hal itu menyebabkan dampak pasif dan pengaruh yang sangat merugikan karena kegagalan dalam peluncurannya.

Sebagai contoh, Pakar Roket Tiongkok itu mengatakan bahwa rencana peluncuran Chang’e 5, misi tak berawak yang akan melakukan eksplorasi di sisi belakang bulan sampai sekarang belum dapat dipastikan apakah dapat dilaksanakan. Selain itu, rencana peluncuran stasiun ruang angkasa Tiangong yang dijadwalkan selesai pada tahun 2020 juga mungkin terpengaruh dan diundur.

Dilaporkan pula bahwa CZ 5 adalah kendaraan peluncur ruang angkasa pengangkut berat model bundel yang menggunakan roket peluncur berbahan bakar likuid suhu rendah. Dan CASC telah menghabiskan 10 tahun dalam pembuatan dan pengembangannya.

Tiongkok mengklaim bahwa kinerja CZ 5 sudah setara dengan Delta IV milik Amerika Serikat atau roket Angara milik Rusia. Namun klaim itu mendapat sanggahan dari seorang ahli di Hongkong, ia mengatakan bahwa jarak perbedaan kualitasnya masih sangat jauh.

Pengamat militer Hongkong, Liang Guoliang mengatakan bahwa sampai saat ini Tiongkok kemampuan di bidang ruang angkasa masih belum dapat menandingi negara maju dunia.

“Amerika sudah berkecimpung dalam bidang itu selama 50 tahun sedangkan Tiongkok baru memulai. Rusia pun memiliki keunggulannya sendiri yang belum bisa ditandingi Tiongkok.”

Pada 2 Juli 2017, ChangZheng 5 yang membawa satelit Shíjiàn-18 mengalami penyimpangan dari jalur penerbangan tak lama setelah diluncurkan, sehingga misi peluncuran dianggap gagal. Ketidakberhasilan ini telah menimbulkan dampak kerugian pada program pengembangan kendaraan pengangkut ruang angkasa CASC.

Menurut sumber yang berkecimpung langsung dalam program itu, penyebab kegagalan CZ 5 adalah salah satu dari dua mesin penggerak YF-77 di kompartemen pertama tidak bekerja karena rusak. Kerusakan itu membuat CZ 5 kurang tenaga pendorong dan terbangnya melenceng dari jalur, dan tidak dapat mencapai ketinggian yang diharapkan. Sebelum sampai waktu pelepasan dari badan roket, satelit sudah lebih dulu jatuh ke Samudra Pasifik”. (Tang Feng/NTDTV/Sinatra/waa)

Mengapa Tiongkok Tiba-tiba Ingin Menindak Keras Geng-geng Kriminal?

0

Tiongkok telah mengumumkan bahwa pihaknya akan melakukan penyisiran besar-besaran untuk membersihkan geng kriminal.

Perintah datang dari atas. Dalam sebuah pertemuan politik baru-baru ini pada 11 Januari, pemimpin Tiongkok Xi Jinping menjelaskan, “Kita perlu menggabungkan anti korupsi dengan menyingkirkan geng-geng dan menyingkirkan kekuatan jahat. Kita perlu menangkap organisasi terkait geng, dan menangkap pelindung di belakang mereka.”

Pada 24 Januari, pihak berwenang pusat mengirimkan sebuah pemberitahuan yang menyatakan upaya untuk membersihkan geng-geng dan pelindung mereka “sebuah tugas politik yang besar,” meminta semua komite dan pemerintah Partai lokal untuk menempatkannya “pada posisi penting di tengah pekerjaan seseorang.”

Pekan lalu, media pemerintah Tiongkok menyampaikan laporan yang merinci bagaimana pejabat tingkat tinggi berkolusi dengan geng-geng terkenal, sebuah kampanye publisitas untuk membuat publik di belakang langkah terakhir rezim tersebut.

Mengapa rezim tiba-tiba begitu mengabdikan diri untuk tujuan ini?

‘Stabilitas Sosial’

Untuk waktu yang lama, geng-geng telah melayani sebagai penggertak (pengganggu) yang dibayar saat bisnis-bisnis masuk ke dalam perselisihan atau perlu mengejar seseorang yang berhutang uang kepada mereka.

Sebuah contoh baru-baru ini telah menarik perhatian media Tiongkok. Pada 27 Januari, kepala sebuah rumah sakit di Kota Langfang, Propinsi Hebei, diidentifikasi sebagai Zhang, melompat keluar dari jendela kantornya dan meninggal dunia. Segera setelah itu, sebuah catatan bunuh diri yang konon berasal dari Zhang beredar secara online. Ia merinci bagaimana setelah rumah sakit tersebut, yang didirikan oleh Zhang, bermitra dengan perusahaan real estat lokal untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan, kedua pihak berselisih mengenai keuangan dan manajemen rumah sakit.

geng geng kriminal tiongkok
Anggota pelatihan pengawal kehormatan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok di Istana Budaya Rakyat Pekerja di Beijing pada tanggal 1 Januari 2018. (AFP / Getty Images)

Zhang menulis bahwa pada bulan Oktober 2017, saat dalam perjalanan untuk mengunjungi orang tuanya, empat orang bertopeng muncul dari sebuah mobil dan mulai memukul Zhang. Salah satu kakinya patah.

Pada 31 Januari, polisi setempat mengatakan mereka telah ditemukan dimana keempat preman tersebut dipekerjakan oleh Zhao, yang diinstruksikan oleh Yang Yuzhong, rekan bisnis Zhang. Yang Yuzhong kebetulan juga menjadi perwakilan Partai Lokal untuk Kongres Rakyat Nasional, legislatif stempel karet Tiongkok.

Dengan memulai kampanye untuk membersihkan geng-geng kriminal, rezim Tiongkok “menjaga stabilitas sosial,” kata Chen Kuide, seorang ilmuwan Tiongkok dan direktur eksekutif Prakarsa Tiongkok Universitas Princeton, dalam sebuah wawancara dengan Voice of America (VOA). Ungkapan tersebut digunakan untuk menggambarkan upaya untuk membasmi apapun yang dapat menyebabkan keresahan sosial atau perbedaan pendapat dengan pihak berwenang.

Geng-geng kriminal dan aktivitas kekerasan mereka dapat menyebabkan gangguan publik, sehingga tindakan keras yang dilakukan rezim tersebut dapat menjadi tindakan pencegahan, kata Chen.

Polisi korup

Geng-geng dan polisi di Tiongkok sering membentuk aliansi untuk saling menguntungkan satu sama lain: geng-geng menyogok polisi untuk melepaskan mereka, sementara polisi dan pejabat korup dapat meminta anggota geng melakukan tawar-menawar mereka.

Rezim Tiongkok memberi contoh penting Liu Han, seorang bos mafia besar di Propinsi Sichuan yang pada akhirnya diturunkan dan dieksekusi oleh negara pada bulan Februari 2015. Namun sebelum kejatuhannya, dia dilindungi oleh pejabat-pejabat tinggi dan rendah: badan anti korupsi Partai Komunis Tiongkok memuat sebuah artikel di surat kabar penyambung lidahnya pada 28 Januari yang merinci bagaimana pejabat di biro keamanan umum (pada dasarnya kantor polisi) kota Deyang dan Shifang sering diberi jamuan makan dan minuman keras oleh geng Liu. Mereka pada gilirannya memberi anggota geng senjata-senjata dan peluru.

geng geng kriminal tiongkok
Warga negara menyaksikan polisi berjaga di luar Pengadilan Menengah Rakyat Xianning dimana Liu Han diadili di Kota Xianning, propinsi Hubei, Tiongkok tengah pada tanggal 31 Maret 2014. (STR / AFP / Getty Images)

Pelindung geng terbesar adalah Zhou Yongkang, mantan ketua keamanan yang tercemar yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan suap. Dua media pemerintah lainnya, Beijing Daily dan CCTV, memuat artikel yang menjelaskan hubungan Zhou dengan Liu.

Pada tahun 2001, Liu pertama kali memperoleh dukungan dari sekretaris partai Sichuan dan putra Zhou, Zhou Bin, dengan membeli proyek pariwisata yang sedang diperebutkan untuk jutaan lebih dari nilai yang seharusnya.

Begitu juga, ketika Liu ingin membeli sebuah tambang di Yunnan, Zhou Yongkang menelepon ke sekretaris partai Yunnan untuknya. Liu akhirnya membeli saham pengendali tambang senilai satu miliar yuan (sekitar $158 juta).

Liu menghasilkan sebagian besar uangnya melalui pertambangan. Perusahaan di depannya, Hanlong Group, adalah perusahaan swasta terbesar di Sichuan. Ketika Liu ingin menyingkirkan saingan bisnisnya, Yuan Baojing, Zhou dan putranya mengatur penangkapan Yuan dan saudara-saudaranya. Mereka semua dijatuhi hukuman mati di tahun 2006.

Sisa-sisa Musuh Politik

Penyebutan Zhou, pejabat paling kuat yang dibersihkan dalam kampanye anti-korupsi Xi Jinping, juga mengisyaratkan alasan politik yang lebih dalam untuk pembersihan geng-geng tersebut.

Zhou adalah kepala Komite Urusan Politik dan Hukum Pusat, yang pada saat itu mengendalikan semua aspek penegakan hukum, dari kepolisian sampai pengadilan. Pembersihan geng-geng tersebut menyiratkan rezim Xi ingin mengeluarkan pejabat korup yang tersisa yang berada di bawah pengaruh Zhou, menurut komentator Tiongkok, Xia Xiaoqiang. Zhou dan kelompoknya sangat berbahaya bagi Xi karena mereka berencana untuk melakukan kudeta dan membiarkan faksi oposisi menguasai Partai tersebut.

geng geng kriminal tiongkok
Sebelum hukuman penjara seumur hidup karena korupsi, Zhou Yongkang menghadiri sesi pembukaan Kongres Rakyat Nasional pada tanggal 5 Maret 2012. (Liu Jin / AFP / Getty Images)

Pembersihan geng akan menjadi ujian kesetiaan dalam penegakan hukum Tiongkok untuk melihat siapa yang akan mendengarkan Xi. “Secara organisasi, [kampanye pembersihan geng tersebut] adalah seperti memeriksa dan mengebor pasukan Anda,” kata Chen Kuide dalam wawancara dengan VOA.

Dia juga menawarkan teori bahwa pemerintah pusat mungkin menggunakan kampanye tersebut untuk memeras geng-geng, karena banyak otoritas lokal sedang berebut secara finansial.

IMF (International Monetary Fund) memperkirakan bahwa utang Tiongkok akan mencapai 2,55 kali GDP. Ekonom Tiongkok yang berbasis di Amerika, Dr. Cheng Xiaonong memperkirakan bahwa dari 31 propinsi dan pemerintah kota di Tiongkok, 25 diantaranya dalam kondisi berutang. (ran)

ErabaruNews

Lima Orang Tewas dalam Tabrakan Dua Helikopter Latih Angkatan Darat Prancis

0

EpochTimesId – Dua helikopter militer Prancis bertabrakan di Lac de Carces, wilayah Var bagian selatan pada hari Jumat (2/2/2018) waktu setempat. Dua heli itu tengah dioperasikan oleh sebuah sekolah pelatihan penerbangan tentara.

Seorang sumber keamanan dan seorang pejabat dari pemerintah setempat mengatakan, lima orang tewas dalam kecelakaan tersebut, seperti dikutip The Epoch Times dari Reuters. Namun pihak militer belum memberikan rincian tentang penyebabkan kecelakaan.

Polisi menutup jalan di dekat lokasi di mana dua helikopter militer Prancis tabrakan dan jatuh. (Jean-Paul Pelissier/Reuters/The Epoch Times)

Lima korban tersebut dipastikan ada dalam dua helikopter yang bertabrakan. Tidak ada korban warga setempat akibat insiden itu.

Seluruh helikopter yang terlibat kecelakaan berasal dari pangkalan militer Cannet-des-Maures. Selain petugas kepolisian, puluhan personel tentara dan polisi militer juga dikerahkan ke lokasi kejadian. (waa)

Tiongkok akan Bentuk Mahkamah Internasional OBOR Tapi Keadilan yang Disangsikan Asing

0

oleh Qin Yufei

Transaksi lintas batas Tiongkok dalam pengembangan One Belt One Road atau Sabuk Ekonomi Jalur Sutra yang melibatkan dana berjumlah besar mungkin saja menimbulkan tantangan regulasi terutama di bidang keuangan dan administrasi.

Pejabat pemerintah Tiongkok mengumumkan bahwa Tiongkok bermaksud untuk mendirikan mahkamah internasional di kota Beijing, Xi’an dan Shenzhen untuk menyelesaikan sengketa perdagangan dan investasi yang mungkin timbul.

Namun dunia luar mengkhawatirkan soal sistem peradilan Tiongkok yang lebih memihak kepada kepentingan Tiongkok dan menekan pihak asing.

“Pengadilan arbitrase berada di bawah Pengadilan Tinggi Tiongkok, ini yang akan menimbulkan bahaya bagi banyak entitas bisnis”

Hugo Brennan, seorang analis dari perusahaan konsultan resiko Verisk Maplecroft kepada CNBC mengatakan bahwa peradilan berada di bawah pemerintahan Tiongkok dan kepentingannya, ini jelas akan menimbulkan kekhawatiran yang sah mengenai keadilannya”.

Terlampau banyak hal yang dikontrol pemerintah Tiongkok adalah keluhan dari dunia luar tentang proyek OBOR.

Otoritas Beijing mencoba menggunakan rencana ini untuk memperluas pengaruh ekonominya di Asia dan Eropa. Tiongkok yang menentukan negara mana dan kapan mereka akan menerima dana tersebut.

Kritikus mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok sedang mempromosikan agenda politik dan ekonominya kepada negara-negara berkembang dengan menggunakan kesempatan membangun rel kereta api dan pelabuhan.

“Tidak yakin seberapa besar pengaruh otoritas hukum Tiongkok dalam menyelesaikan perselisihan arbitrase, tetapi karena sifat sengketa yang terjadi memiliki sifat lintas batas, sehingga mereka juga akan tunduk pada hukum kedaulatan negara yang bersangkutan,” demikian Chris Devonshire-Ellis, pendiri perusahaan konsultan Dezan Shira & Associates menulis dalam laporannya.

Di masa lalu, pihak berwenang Tiongkok bersikeras untuk mengendalikan lembaga arbitrase.

Ellis mengatakan, jika situasi seperti ini masih berlanjut di inisiatip OBOR maka akan menarik untuk mengamati reaksi dari negara-negara peserta lainnya, dan mereka mungkin tidak akan menghargai keputusan Tiongkok mengenai sengketa perdagangan yang dibuat oleh sistem peradilan mereka sendiri.

Perusahaan Dezan Shira & Associates menyebut pemerintah Tiongkok memang memiliki pengadilan arbitrase perdagangan, susunan Komisi Arbitrase Perekonomian dan Perdagangan Tiongkok. Namun sebelumnya telah dikritik karena mereka jadi lembaga yang tercemar, terkena pengaruh politik lagi pula tidak transparan.

Dalam beberapa tahun terakhir, otoritas Beijing gencar dalam melakukan ekspansi ekonomi tetapi karena komunis tidak transparan dalam menangani permasalahan, sehingga ambisi global Tiongkok itu menimbulkan keraguan bagi masyarakat dunia.

Ketika Tiongkok mengirim perusahaan milik negara mereka untuk membuka pasar global baru, membentuk sekutu strategis perdagangan, dunia luar menyebut mereka sebagai kekuatan kolonial baru.

Akibatnya, badan internasional yang didukung Tiongkok, seperti Asian Infrastructure Investment Bank sering menghadapi tuduhan melakukan pemihakan.

“Secara historis, Barat mengkhawatirkan tentang keberpihakan sistem hukum Tiongkok dan perundangan yang relatif dianggap lemah” kata Martin Rogers, seorang rekan di kantor hukum Davis Polk’s Amerika Serikat. Bagi dia, mendapatkan kredibilitas, mahkamah baru perlu menetapkan keputusan yang obyektif dan adil sesegera mungkin. (Sinatra/asr)

Sumber : Epochtimes.com