Home Blog Page 1771

Tabrakan Kereta Tewaskan Dua Orang di Amerika

0

EpochTimesId – Sebanyak dua orang dipastikan tewas setelah dua kereta bertabrakan di Carolina Selatan, Amerika Serikat, Minggu (4/2/2018) waktu setempat. Korban tewas di tempat adalah konduktor dan insinyur kereta penumpang Amtrak, seperti dikutip dari The Epoch Times.

Selain dua korban tewas di tempat, tiga penumpang kereta juga dikabarkan dalam kondisi luka parah dan kritis. Selain itu, lebih dari 110 orang lainnya cedera dan langsung dievakuasi ke empat rumah sakit terdekat.

Pihak berwenang mengatakan bahwa kereta Komuter Amtrak itu menabrak kereta barang yang diparkir di jalur samping. Ini adalah kecelakaan fatal ketiga yang melibatkan kereta Amtrak dalam waktu kurang dari dua bulan.

Gubernur South Carolina, Henry McMaster, mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa kereta CSX berada di jalur muat barang saat kereta Amtrak, yang membawa 147 penumpang menabraknya. Tabrakan kereta itu diduga terjadi karena Amtrak berjalan di jalur yang salah.

“Tampaknya Amtrak berada di jalur yang salah. Mereka tidak seharusnya bertemu di sana dekat jembatan, jelas. Dan itu mungkin faktor waktu, tapi itulah yang tampak bagi saya. Tapi saya tunduk kepada mereka yang ahli dalam bidang itu dan memiliki informasi yang benar, namun tampaknya Amtrak berada di jalur yang salah,” kata McMaster.

Lokomotif kereta penumpang terbaring miring. Gerbong penumpang pertama tampak bengkok dan juga tergelincir. Setidaknya ada empat gerbong kereta barang tampak hancur, tapi tetap di jalur rel kereta.

“Ini adalah hal yang mengerikan untuk dilihat, untuk memahami kekuatan apa yang terlibat,” kata McMaster, dikutip dari Reuters. “Mesin pertama kereta barang hancur, dan satu mesin kereta penumpang hampir tidak bisa dikenali.”

Amtrak sendiri mengaku sangat sedih dengan insiden yang menewaskan dua karyawan mereka. Mereka enggan menanggapi penyebab kecelakaan dan mengatakan akan menunggu hasil investigasi Dewan Keselamatan Transportasi Nasional.

Walau demikian, mereka menegaskan bahwa jalur kereta yang mereka lalui tersebut dikendalikan sepenuhnya oleh CSX, perusahaan pemilik kereta barang yang mereka tabrak.

“CSX memiliki dan mengendalikan Subdivisi Columbia dimana kecelakaan itu terjadi. CSX mengelola semua jalur dan sistem sinyal. CSX mengendalikan pengiriman semua kereta api, termasuk mengarahkan sistem sinyal yang mengendalikan akses ke sidings dan yard,” demikian pernyataan Amtrak.

Dua karyawan Amtrak yang meninggal adalah Michael Kempf, insinyur kereta berusia 54 tahun, dan Michael Cella konduktor kereta api berusia 36 tahun. Kedua pria itu ada di lokomotif depan kereta.

Kereta api Amtrak 91, beroperasi antara New York dan Miami. Amtrak memastikan akan mengurus semua korban yang berada di kereta api, termasuk anggota keluarga penumpang dan awak kereta. (waa)

Regulator Tiongkok Lakukan Pengencangan Peraturan Keuangan

0

Tahun 2017 yang penuh peristiwa telah memperlihatkan para regulator Tiongkok mulai mengendalikan sejumlah perilaku bermasalah di sektor keuangannya.

Dari pengetatan arus keluar modal untuk membatasi pembuatan kesepakatan untuk perusahaan-perusahaan asuransi yang didanai oleh produk pengelolaan kekayaan berjumlah besar, Beijing tampak mengurangi utang industri-industri keuangannya setelah bertahun-tahun telah mengatur secara longgar ekspansi menyusul krisis keuangan terakhir.

Dan semua tanda menunjuk ke 2018 yang lebih ketat lagi untuk sektor keuangan Tiongkok. Dengan kebijakan pengaturan dan pelaksanaan yang terpadu yang baru mulai berlaku tahun ini, para regulator Tiongkok baru saja memulai usaha-usaha mereka untuk mengurangi utang ekonomi tersebut.

Pada bulan November 2017, para regulator Tiongkok memperkenalkan undang-undang utama, skala yang telah dibandingkan dengan Undang-Undang Dodd-Frank AS, untuk menyatukan peraturan-peraturan bagi industri pengelolaan aset dan membatasi shadow banking. Regulasi-regulasi tersebut, sebuah titik kulminasi tentang pengaturan-pengaturan sistematis bagi kampanye pemimpin komunis Tiongkok Xi Jinping untuk mengendalikan resiko-resiko keuangan, akan menargetkan neraca keuangan yang sempoyongan untuk bisnis-bisnis perbankan, asuransi, dan entitas-entitas manajemen aset seperti trust dan reksa dana.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Beijing adalah berbagai badan pengawas sumbang, yang menentang, yang mengawasi sektor keuangan Tiongkok yang terkapar, yang menggiring perusahaan-perusahaan mengambil keuntungan dari “peraturan arbitrase” untuk menghindari pemeriksaan dari para regulator tersebut.

Mulai pertengahan 2018, peraturan mengenai sektor pengelolaan aset senilai $15 triliun akan menjadi satu kesatuan, peraturan baru tersebut dikeluarkan bersama-sama oleh Bank Rakyat Tiongkok (People’s Bank of China) dan badan-badan pembuat kebijakan atas lainnya yang mengawasi sektor perbankan, sekuritas, valuta asing, dan asuransi di negara tersebut.

regulator perbankan tiongkok
Seorang pria mengendarai sepedanya di depan People’s Bank of Tiongkok di Beijing pada 12 Agustus 2015. (Wang Zhao / AFP / Getty Images)

Ketua China Banking Regulatory Commission (ECRC), Guo Shuqing, melihat sekilas rencana-rencana peraturan yang akan datang dalam sebuah wawancara pada 19 Januari dengan People’s Daily, media penyambung lidah Partai Komunis Tiongkok (PKT).

“Situasinya masih rumit dan suram,” kata Guo mengacu pada risiko sistemik terhadap sistem keuangan Tiongkok.

Guo tidak berbasa-basi saat menggambarkan apa yang mengganggu sistem keuangan Tiongkok tersebut, “Kita perlu fokus untuk mengurangi rasio utang perusahaan-perusahaan, menghambat leverage sektor perumahan, mengatur secara ketat produk-produk keuangan, berlanjut membongkar shadow banking, membersihkan peraturan induk-induk perusahaan keuangan, membuang institusi perbankan berisiko tinggi secara tertib, menindak berbagai kegiatan penggalangan dana secara ilegal, lebih lanjut mengekang gelembung real estat, dan secara aktif bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memperbaiki utang implisit.”

Sejumlah tindakan penegakan skala kecil namun berdampak telah terwujud dalam minggu-minggu terakhir.

Tiga eksekutif senior dari Zhong Heng Tong Machinery Manufacturing Co. dihukum karena kecurangan pada 1 Februari, sehubungan dengan memalsukan keuangan-keuangan perusahaan sebelum dua penerbitan penempatan obligasi pribadi senilai 100 juta yuan ($16 juta). Para eksekutif tersebut dihukum di  ibukota keuangan Shanghai, dalam keputusan pertama untuk kota tersebut, menurut Caixin Global, sebuah majalah bisnis daratan.

Pada 2 Februari, CBRC mengumumkan denda sebesar 52,5 juta yuan ($9 juta) kepada 19 bank di propinsi Shaanxi dan Henan sehubungan dengan kecurangan pinjaman, termasuk cabang Henan dari pemberi pinjaman komersial utama Industrial and Commercial Bank of Tiongkok.

Melihat Perusahaan-perusahaan Asuransi Lebih Dekat

Area fokus untuk para regulator adalah sektor asuransi, khususnya pencocokan asset dengan kewajiban keuangan.

Industri asuransi Tiongkok telah mendapat banyak kekuatan dan kontroversi selama enam tahun terakhir, satu periode deregulasi yang diawasi oleh mantan kepala Xiang Junbo, yang di bawah penyelidikan korupsi tahun lalu.

Perusahaan-perusahaan asuransi Tiongkok telah diguyur dengan uang tunai dari penerbitan apa yang disebut “kebijakan kehidupan universal,” produk manajemen kekayaan jangka pendek dan berproduksi tinggi yang dipasarkan ke para investor ritel.

Pada gilirannya, perusahaan asuransi seperti Anbang Insurance Group, Baoneng Group, dan Evergrande Life memulai pembelian aset dalam beberapa tahun terakhir, membeli real estat, tim sepak bola asing, dan perusahaan-perusahaan lain di seluruh dunia.

Model bisnis khas perusahaan asuransi adalah mencocokkan arus kas yang diharapkan dari aset (investasi yang dimiliki) terhadap kewajiban (polis-polis yang terjual). Dengan demikian, neraca keuangan dari perusahaan-perusahaan asuransi tradisional relatif konservatif, berfokus pada obligasi korporasi, obligasi pemerintah, dan investasi-investasi likuid lainnya. Dari sudut pandang para regulator, aset berisiko yang diakumulasi oleh perusahaan-perusahaan asuransi Tiongkok tidak likuid dan sulit dijual, yang dapat mendorong perusahaan-perusahaan asuransi bangkrut jika terjadi penurunan pasar dan krisis likuiditas.

Sebuah pernyataan oleh China Insurance Regulatory Commission (CIRC) pada 15 Desember 2017 mengatakan bahwa agensi akan menilai pengelolaan aset dan kewajiban sebagai metode utama untuk memantau risiko inflasi di dalam industri tersebut.

“Penguatan pengawasan terhadap pengelolaan aset dan kewajiban sangat kondusif untuk mendorong kembalinya industri tersebut ke asalnya dan menerapkan fungsi manajemen dan perlindungan risiko jangka panjang,” kata CIRC dalam sebuah pernyataan.

Para Manajer Aset Mendorong Mundur?

Meskipun ada kesepakatan universal di kalangan pakar ekonomi dan keuangan bahwa aktivitas-aktivitas shadow banking  (perbankan bayangan) harus diatur lebih ketat di Tiongkok, pelaku sektor keuangan tertentu tampaknya mendorong mundur kembali peraturan yang diusulkan.

Caixin melaporkan bahwa dokumen industri Desember 2017 yang diajukan oleh China Banking Association, yang bertindak atas nama sepuluh bank komersial menengah, meminta regulator Beijing untuk menolak proposal baru tersebut. Peraturan semacam itu akan mengganggu industri dan mengancam stabilitas keuangan Tiongkok, bank-bank tersebut berpendapat.

Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi dan solvabilitas arus kas bergantung pada kelanjutan status quo tersebut.

Kelompok industri tersebut dengan cepat menolak menyampaikan memo peringatan semacam itu, menurut akun Weibo-nya. Tetapi dokumen semacam itu, jika benar, pasti akan mengejutkan, menggambarkan dorongan balik yang hampir tidak terdengar menentang regulator pusat.

Meskipun demikian, beberapa eksekutif perbankan Tiongkok mengkonfirmasi kepada Caixin bahwa dokumen tersebut mencerminkan pandangan-pandangan dari bank-bank. (ran)

ErabaruNews

Mobil Aston Martin Edisi Terbatas James Bond Dilelang Lima Milyar

0

ErabaruNews – Mobil yang terkenal berkat film James Bond akan dilelang di Eropa. Model dari mobil Aston Martin itu pernah digunakan dan tampil dalam episode The Living Daylights dari film James Bond.

Mobil yang akan dilelang itu adalah Aston Martin seri Vantage Volante X-Pack. Mobil buatan tahun 1989 ini akan dijual di rumah lelang dengan harga penawaran terendah 320 ribu pounsterling atau lebih dari lima miliar rupiah.

Tentu saja harga itu akan naik signifikan, jika peserta lelang atau calon pembelinya adalah pembeli fanatik atau kolektor yang memang sedang berburu mobil antik.

Mobil Vantage Volante X-Pack, kala itu hanya dibuat sebanyak 30 unit. Ketika pertama kali diproduksi dan dipasarkan, Vantage Volante bisa melaju dengan kecepatan 60 mph hanya dalam waktu 5,3 detik.

Akselerasi itu sepersepuluh detik lebih cepat dari supercar pesaingnya, Ferrari Daytona, kala itu.

Mobil Aston Martin Edisi Terbatas James Bond, seri Vantage Volante X-Pack tampil dalam film James Bond episode The Living Daylights. (Photo : The Sun)

Mobil lawas itu kini nampaknya bukan sekedar penghuni museum. Dia masih bisa melaju hingga 273 kilometer per jam.

Walau demikian, mobil yang akan dilelang itu diklaim baru digunakan sejauh 40.600 mil saja.

Penampilan mobil ini juga masih cantik. Body Chichester masih asli dengan trim krom terawat. Lipatan sunroofnya juga masih layak pakai.

Pada bagian interior, Aston Martin itu dibalut kulit berwarna krem. Bahkan, roda kemudi dan dasbor mobil juga dilapis dengan kulit asli berwarna biru.

Spesialis pengamat mobil tua, Matt Priddy, mengatakan bahwa mobil yang akan dilelang ini sangat terawat. Pemiliknya juga berhasil mempertahankan orisinalitas atau keaslian nyaris semua bagian mobil.

“Ini adalah mobil yang fantastis. Pemiliknya adalah pengusaha yang berbasis di Inggris,” ujar Priddy, seperti dikutip dari The Sun.

Priddy menambahkan bahwa pemilik mobil ‘James Bond’ itu telah merawatnya selama beberapa tahun. Namun, setelah dia memiliki sebuah restoran di Spanyol koleksi mobilnya bertambah banyak dan harus merelakan sebagian mobilnya dijual. (The Sun/waa)

Bendungan Katulampa Siaga I, Waspada Banjir Sepanjang Sungai di Jakarta

0

Epochtimes.id- Hujan deras yang berlangsung sejak Minggu (4/01/2018) hingga saat ini di wilayah hulu Sungai Ciliwung di daerah Bogor telah menyebabkan debit Sungai Ciliwung meningkat.

Tinggi muka air di Bendung Katulampa telah mencapai 220 centimeter pada Senin (5/2/2018) pukul 08.30 Wib sehingga menyentuh pada level Siaga I atau level tertinggi dari tingkatan banjir.

Pada pukul 09.00 Wib, naik menjadi 230 centimeter, kemudian pada pukul 09.05 Wib menjadi 240 centimeter. Level Siaga I di Bendung Katulampa jika tinggi muka air Sungai Ciliwung di atas 200 centimeter.

“Hujan masih berlangsung di wilayah Bogor sehingga dapat menambah debit banjir Sungai Ciliwung,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya.

Dengan status Siaga 1 Bendung Katulampa maka warga di sekitar Sungai Ciliwung diimbau untuk waspada.

Bendung Katulampa Senin 5 Februari 2018 (Dokumentasi BNPB)

Masyarakat yang tinggal di pinggiran bantaran sungai Ciliwung di wilayah Bogor agar tidak melakukan aktivitas di sungai, seperti di Katulampa, Sukasari, Barangsiang, Babakan Pasar, Sempur, Pabaton, Kedung Badak, dan Kedung Halang. Begitu juga masyarakat di sekitar bantaran Sungai Ciliwung di daerah Depok.

Diprediksikan sekitar 9 jam ke depan debit banjir akan sampai di Pintu Air Manggarai, Jakarta.

Banjir diprediksi akan menggenangi bantaran sungai di sekitar wiilayah di Jakarta seperti daerah Srengseng Sawah, Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Balekambang, Cililitan, Bidara Cina dan Kampung Melayu.

Masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sungai dan dapat mengevakuasi barang-barang rumah tangga ke tempat yang aman, khususnya bagi permukiman di bantaran sungai Ciliwung. Diprediksi banjir tidak akan besar dan meluas karena hujan tidak merata.

Bendung Katulampa Senin 5 Februari 2018 (Dokumentasi BNPB)

Sungai-sungai lain di wilayah Jakarta masih level normal atau aman seperti Kali Krukut, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Karet, dan Kali Pesanggrahan sehingga banjir diperkirakan hanya terjadi di permukiman di bantaran sungai. Daerah-daerah lain masih aman.

BPBD Kabupaten Bogor dan BPBD DKI Jakarta telah menyebarkan informasi peringatan dini banjir kepada masyarakat, aparat Lurah dan Kecamatan. Peralatan, logistik, dan personil disiapkan untuk melakukan antisipasi banjir.

“Februari adalah puncak hujan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Potensi banjir akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya curah hujan. Masyarakat dihimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi banjir dan genangan,” imbau Sutopo. (asr)

4 Titik Longsor di Puncak Sebabkan Tiang Listrik dan Pohon Tumbang, Jalur Jakarta ke Puncak Ditutup Total

0

Epochtimes.id- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hujan deras yang berkepanjangan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat telah menyebabkan terjadinya longsor pada Senin (5/2/2018) pagi.

Data sementara, terdapat 4 titik longsor yaitu di sekitar Attaawun, Widuri, Grand Hill, dan Riung Gunung. Longsor menutup jalan dan terdapat beberapa tiang listrik roboh serta pohon tumbang.

“Belum ada laporan resmi korban dari longsor di Puncak. BPBD Kabupaten Bogor masih melakukan verifikasi terkait adanya informasi korban longsor,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya.

Untuk sementara jalur jalan dari Jakarta menuju Puncak, Bogor ditutup total karena jalan tertimbun longsor.

Suasana longsor di Puncak, Jawa Barat Senin 5 Februari 2018 (Dokumentasi BNPB)

Mulai Senin pukul 09.15 Wib, jalur Puncak ditutup mulai Polingga untuk memudahkan evakuasi dan penanganan longsor di 4 titik longsor tersebut.

Jalur dari Jakarta menuju Puncak dialihkan lewat Sukabumi. Sedangkan dari Cianjur menuju Jakarta dialihkan lewat Jonggol.

Saat ini hujan masih terus turun. BPBD Kabupaten Bogor bersama aparat dari TNI, Polri, Basarnas, SKPD, relawan dan masyarakat melakukan penanganan longsor. BMKG memprediksi hujan akan masih terus berlangsung hingga Senin siang, 5 Februari 2018.

Suasana longsor di Puncak, Jawa Barat Senin 5 Februari 2018 (Dokumentasi BNPB)

Potensi hujan di wilayah Jabodetabek masih tetap tinggi. BMKG mencatat hujan yang berlangsung selama 4/2/2018 tercatat 152 milimeter per hari. Ini tergolong curah hujan ekstrem yang menyebabkan longsor dan naiknya debit Sungai Ciliwung.

Sementara itu, naiknya debit Sungai Ciliwung telah menyebabkan banjir di sekitar bantaran Sungai Ciliwung di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Jakarta. Level Siaga I  dengan ketinggian muka air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mencapai 220 centimeter pada Senin (5/2/2018) pukul 08.30 Wib.

Suasana longsor di Puncak, Jawa Barat Senin 5 Februari 2018 (Dokumentasi BNPB)

Pada pukul 09.00 Wib, naik menjadi 230 centimeter, kemudian pada pukul 09.05 Wib menjadi 240 centimeter. Debit sungai tersebut akan tiba di Pintu Air Manggarai Jakarta pada sekitar pukul 17.30 Wib pada 5/2/2018.

Saat ini banjir telah berlangsung di bantaran sungai di wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor. Sebagian masyarakat dievakuasi ke tempat yang aman.

BPBD Bersama TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, relawan dan masyarakat melakukan penanganan banjir di wilayahnya. Tim Reaksi Cepat BNPB disebar untuk mendampingi BPBD dalam penanganan darurat banjir.

“Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Februari adalah puncak hujan sehingga potensi banjir, longsor dan putting beliung akan makin meningkat. Kenali bahayanya dan kurangi risikonya,” pungkas Sutopo. (asr)

Pemburu Ternama Tewas Tertembak dalam Kecelakaan Aneh Ketika Membidik Singa

0

EpochTimesId – Seorang pemburu ternama Eropa, Pero Jelenic tewas setelah dihujam peluru nyasar dalam sebuah kecelakaan aneh. Dia sedang berkeliaran untuk berburu singa yang sedang dijadikan trophy dalam sebuah kompetisi berburu di Afrika Selatan.

Pemburu Kroasia berusia 75 itu terkena peluru nyasar saat sedang membidik singa di sebuah properti pribadi di Afrika Selatan, akhir bulan Januari lalu, seperti dikutip The Epoch Times dari Daily Mail.

Media setempat melaporkan bahwa dia telah menembak satu singa sebelum terkena peluru nyasar. Kompetisi berburu itu digelar di Provinsi North West, Afrika Selatan, Sabtu (27/1/2018).

Jelenic dikabarkan sangat antusias dan ingin mengantongi trofi singa setelah merasa jenuh dengan kompetisi berburu di Eropa. Sebab, dia sudah memburu segala sesuatu yang bisa diburu di Eropa.

“Tidak jelas siapa yang melepaskan peluru yang menewaskan Jelenic, namun polisi mengatakan mereka tidak menduga ada permainan kotor,” ujar teman Jelenic, Slavko Pernar.

Pernar menggambarkan Jelenic sebagai pemburu yang penuh gairah dalam permainan besar dan kecil. Dia telah beraksi pada lokasi berburu yang ada di seluruh dunia.

“Dia berada di Afrika Selatan karena dia ingin melengkapi koleksi Trophy-nya (binatang buruan yang diawetkan) yang besar, dari seluruh dunia,” imbuh Slavko Pernar.

Jelenic menurutnya adalah pemburu rajin yang bernasib buruk. “Namun setidaknya dia meninggal melakukan apa yang dia cintai,” ujar Pernar.

Jelenic telah menanti masa pensiunnya, setelah baru-baru ini menyewa hotel untuk mengabdikan dirinya pada hal-hal lain yang sudah direncanakan. Korban memiliki aula piala yang penuh dengan spesimen buruan, termasuk segala sesuatu yang bisa diburu di Kroasia dan Eropa.

Pero Jelenic ketika berburu. (Photo : Instagram/The Epoch Times)

Juru bicara polisi setempat, Sabata Mokgwabone mengatakan kepada Daily Mail bahwa Jelenic masih hidup saat dibawa ke rumah sakit. Namun, dokter setempat gagal menyelamatkan nyawanya.

Mokgwabone menambahkan bahwa polisi masih menyelidiki dugaan kasus pembunuhan dalam insiden tersebut. Polisi juga menyelidiki kasus kepemilikan senjata api dan amunisi ilegal terkait dengan turnamen berburu itu. (The Epoch Times/waa)

Kesakralan Seni yang Menghubungkan dengan Surgawi, Lukisan Thangka dan Cerita yang Rumit di Atas Kanvas

0

Epochtimes.id- Setiap kanvas berbicara tentang surgawi dan setiap coretan lukisan merupakan simbol dari kondisi perenungan.

Apa yang mungkin tampak sebagai orang awam sebagai karya seni yang penuh warna, sebenarnya adalah hasil sebuah testimoni berjam-jam yang dicurahkan seniman yang larut dalam membuatnya.

Seni Thangka tidak seperti bentuk seni lainnya. Dalam garis batas dan pola yang rumit, ini adalah cara untuk terhubung dengan kekuatan batin yang lebih tinggi.

Credit: Facebook | Thangka Art Gyaltsen

Diperkenalkan ke India oleh para Buddhis Tibet, lukisan Thangka adalah benda yang tak terhingga nilainya.

Setiap lukisan menggambarkan ketuhanan para budhist atau mandala, masing-masing turun dengan kaidah-kaidah mereka sendiri untuk ditaati.

Setiap desain menceritakan sebuah cerita dan setiap karakter kecil dalam lukisan tersebut memiliki makna.

Dilukis di atas kanvas atau dijahit di atas sutra, mediumnya mungkin berbeda tapi pesannya tetap sama.

Credit: Facebook | Thangka Art Gyaltsen

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Angela Ryan, dia menyatakan “Lukisan dan patung sangat penting bagi kehidupan religius Tibet; Mereka adalah media di mana cita-cita tertinggi Buddhisme diwujudkan. Jadi lukisan sakral adalah perwujudan pencerahan. ”

Lukisan-lukisan itu diperlakukan sebagai bingkai dimana sang sadar akan menjelma ke dalamnya. Dalam karakteristik ini, lukisan Thangka menonjol dari bentuk seni lainnya.

Pembuatnya bukan hanya seniman tapi seorang arsitek yang menciptakan tempat tinggal sementara untuk kekuatan batin yang lebih tinggi.

Credit: Facebook | Thangka Art Gyaltsen

Saat berbincang dengan Gyaltsen Zimba, seorang seniman Thangka yang berbasis di Sikkim, dia mengungkapkannya kepada New Tang Dinasty (NTD) India, “Ada beberapa jenis Thangka yang menggunakan berbagai kanvas. Namun, sebagian besar dilukis di atas kain dan kertas ”

“Kanvas putih pertama kali dipasang pada bingkai dan kapur koloid berbasis air digunakan di permukaan. Kemudian dipoles dengan talek setelah pengeringan,” katanya sambil menguraikan proses lukisan.

“Sementara Lukisan kita pertama-tama mengukur daerah tersebut dan menskalakannya dengan penggaris,” tambahnya. Pondasi paten dasar lukisan dibuat dengan cara ini.

Angela Ryan menunjukkan pentingnya proporsi. Struktur, pengukuran dan bahkan desain membedakan satu dewa Budha dari yang lain.

Pondasi paten ini memainkan peran penting. Untuk alasan yang sama, seniman tidak diperbolehkan berimprovisasi.

Credit: Facebook | Thangka Art Gyaltsen

Dia lebih jauh mengilustrasikannya dengan sebuah contoh, untuk bentuk Buddha, panjang bentuknya harus sama jaraknya dengan panjang lengan dan kaki. Menurut tradisi, proporsi yang disempurnakan membantu para dewa mengenali diri mereka di atas kanvas.

Begitu perancah dibuat, seniman kemudian mulai menambahkan elemen seperti awan, pohon dan air.

Untuk melukis kanvas, pigmen tangan dari mineral digunakan secara tradisional.

“Setelah itu, kita mulai melukis. Multi warna bayangan dan bayang-bayang kering digunakan dalam lukisan Thangka,” kata Gyaltsen kepada NTD India.

Sentuhan akhir berupa garis besar ditambahkan setelah cat berbasis emas asli digunakan untuk melengkapi lukisan.

Thangka, Thanga atau Tanka, bentuk kesenian ini bisa diketahui dengan nama yang berbeda namun kemegahannya tetap sama. (asr)

Sumber : NTDIN.TV

Ganda Putra Indonesia ini Tiga Tahun Berturut-Turut Juara India Open

0

ErabaruNews – Pebulutangkis ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon berhasil menjuarai India Open 2018. Dengan hasil ini, Kevin/Marcus berhasil menjuarai turnamen ini selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2016.

Pasangan rangking satu dunia ini meraih gelar juara ke-tiga mereka di India Open setelah menumbangkan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen pada babak pamungkas. Mereka berhasil menang dua gim langsung, 21-14 dan 21-16, atas pasangan Denmark, Minggu (4/2/2018).

Kevin/Marcus pun mengaku senang dengan start bagus mereka tahun ini. Mereka mengaku akan selalu memberikan penampilan maksimal, walau hal itu menghadapi tantangan berat karena padatnya agenda turnamen tahun ini.

“Kami mengawali tahun 2018 dengan baik, semoga ke depannya kami bisa tampil lebih baik lagi dan meraih gelar juara. Kami harus bisa mengatur kondisi dengan jadwal turnamen yang sangat padat tahun ini,” ujar Marcus, dikutip dari keterangan tertulis PBSI, Senin (5/2/2018).

Selain Kevin/Markus Indonesia berhasil meraih satu gelar juara lainnya dari ajang India Open 2018. Satu gelar juara lainnya disumbang ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Greysia/Apriyani berhasil menumbangkan unggulan kedua, Jongkolphan Kittiharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand) pada babak final. Mereka menang dengan skor 21-18 dan 21-15.

Sayangnya, pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal menyusul rekan-rekannya. Mereka kalah dari Mathias Christiansen/Christinna Pedersen di babak final sehingga harus puas dengan predikat runner-up.

Pasangan Denmark itu mengalahkan Praveen/Melati dengan skor 21-14 dan 21-15. (waa)

Generasi Baru Wartawan Tiongkok Hadapi Sensor yang Sama di Era Teknologi Baru

0

Terlepas dari kemunculan generasi baru wartawan berbakat dan transformasi radikal ke era digital, media massa di Tiongkok di seluruh jajarannya masih dikontrol dan disensor dengan ketat oleh rezim Tiongkok, menurut pengamat. Jurnalisme investigatif, jenis pelaporan yang sering dianggap sebagai sumber kehidupan demokrasi dan masyarakat terbuka yang sehat, tetap merupakan usaha yang sangat berisiko di Tiongkok yang sangat dibutuhkan namun hanya dipraktekkan oleh beberapa orang.

“Kebijakan media yang dominan di Tiongkok sejak era Mao benar-benar tetap cukup konstan,” kata Maria Repnikova, asisten profesor komunikasi global di Georgia State University, “gagasan bahwa media harus melayani kepentingan partai tersebut tidak benar-benar berubah.”

Dalam sebuah acara di Center for Strategic and International Studies (CSIS) pada 29 Januari, Repnikova memulai dengan mengatakan bahwa presentasinya pasti akan mengecewakan siapa saja yang berharap dapat mendengar perubahan positif atau keterbukaan di media Tiongkok. Rejim Partai Komunis Tiongkok telah terus-menerus menyesuaikan dan menyesuaikan mekanisme persuasi dan propaganda untuk mengikuti perkembangan teknologi dan pasar terkini, kata Repnikova.

Mirip dengan negara-negara lain di seluruh dunia, media cetak tradisional di Tiongkok telah menyaksikan penurunan tajam dalam beberapa tahun terakhir karena digitalisasi, dengan pembaca beralih ke platform internet dan media sosial. Menurut Repnikova, rezim Tiongkok dengan segera beralih untuk mensubsidi dan menetapkan kontrol atas platform-platform dan aplikasi-aplikasi media baru tersebut.

Akibatnya, transformasi radikal untuk media di era internet tersebut telah memberi sedikit kontribusi jika ada ketersediaan atau “liberalisasi” lansekap media Tiongkok. Melalui kontrol dominannya terhadap media digital, rezim Tiongkok terus melakukan intensifikasi dan sentralisasi penyensoran, penyebaran propaganda, dan suntikan ideologi partai yang dipaksakan ke dalam pikiran orang-orang Tiongkok.

Para pengamat lain tentang suasana media Tiongkok telah membuat sebuah catatan yang sama-sama pesimis. Sarah Cook, seorang analis di Freedom House, baru-baru ini menulis di China Media Bulletin yang membocorkan perintah penyensoran dari tahun 2017 mengilustrasikan upaya para sensor rezim Tiongkok untuk memperluas kendali mereka di luar media tradisional, situs-situs web, dan portal-portal berita untuk menjangkau aplikasi-aplikasi berita berbasis mobile dan metode-metode diseminasi (penyebaran) lainnya.

Bahkan konten dari media pemerintah Tiongkok terkadang diblokir dari peredaran ketika rezim Tiongkok berusaha mengurangi visibilitas topik tertentu di mata publik, menurut penelitian Sarah Cook.

sensor media internet dan wartawan di tiongkok
Wartawan Tiongkok bekerja pada sesi ketiga Kongres Rakyat Nasional ke-12 di luar Aula Besar Rakyat di Beijing pada tanggal 9 Maret 2015. (Fred Dufour R / AFP / Getty Images)

Tiongkok berada di peringkat 176 dari 180 negara di peringkat dunia dalam 2017 “World Press Freedom Index” yang diterbitkan oleh Reporters Without Borders. Kelompok-kelompok pengawas telah mendokumentasikan banyak jurnalis, blogger, dan pakar media sosial Tiongkok yang secara rutin disensor, diblokir, dan ditangkap oleh pemerintah setiap kali mereka melanggar batas kebijakan media rezim Tiongkok.

Repnikova juga menunjukkan bahwa jurnalisme investigatif, sebuah praktik yang sangat dianggap penting dalam pelaporan media Barat dan sering dianggap sebagai tulang punggung profesi tersebut, hanya ada di “kantong-kantong pilihan” di Tiongkok, meskipun tidak “benar-benar mati”.

Wartawan di Tiongkok, menurut Repnikova, sering dipaksa menjadi “kolaborasi yang mudah dibentuk” dengan partai tersebut dan hanya menyelidiki pejabat yang sudah dalam penyelidikan dan akan jatuh dari kekuasaan. “Jadi, bukannya [wartawan Tiongkok] menjadi orang pertama yang mendapatkan cerita tersebut, berita pertama, merekalah yang membantu memperluas berita utama tersebut.”

Menanggapi sebuah pertanyaan yang diajukan oleh seorang mantan jurnalis di Tiongkok, Repnikova mengatakan bahwa jauh di lubuk hati mereka memang ada sejumlah jurnalis Tiongkok yang ingin melakukan pelaporan untuk melayani kepentingan publik dan yang bukan bagian pandangan dari rezim tersebut “untuk membantu negara,” namun ketika mereka “menguji batas-batas tersebut” mereka akhirnya masih berdiam di tepi yang dipaksakan oleh sensor-sensor tersebut.

“[Mereka melakukannya] bukan karena mereka harus percaya atau sepenuhnya mendukung kolaborasi tersebut [dengan pemerintah],” kata Repnikova, “tapi karena itu adalah keputusan pragmatis yang mereka buat dalam hal bertahan dalam system tersebut.”

Penyensoran rezim Tiongkok tersebut tidak hanya menggunakan pembatasan pada wartawan dan media Tiongkok. Wartawan asing di Tiongkok juga menyaksikan kondisi kerja yang memburuk di Tiongkok karena banyak dilaporkan dipukuli, ditahan, dan dilecehkan tahun lalu, menurut sebuah laporan oleh Foreign Correspondents ‘Club of China (FCCC). (ran)

ErabaruNews

Kalahkan Mitra Kukar Persija Lolos ke Semifinal Piala Presiden

0

ErabaruNews – Persija Jakarta memastikan diri lolos ke babak semifinal Piala Presiden 2018 setelah menumbangkan Mitra Kukar dalam laga perempat final, Minggu (4/2/2018) sore. Tim Ibukota berhasil menaklukkan Mitra Kukar 3-1 dalam laga yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.

Macan Kemayoran tampil superior pada babak pertama. Ismed Sofyan dkk berhasil unggul dua gol tanpa balas setelah wasit meniup peluit usai paruh pertama laga.

Dua gol Macan kemayoran pada paruh pertama diborong oleh legiun asing Marko Simic. Striker asal Kroasia itu membobol gawang lawan, menit ke-20 dan ke-45.

Dengan tambahan dua gol, Super Simic kini membukukan lima gol. Dia pun menjadi top skor sementara bersama pemain naturalisasi yang memperkuat Bali United, Stefano Lilipaly.

Pada babak ke-dua, Mitra Kukar merawat asa setelah berhasil membalas pada menit ke-72. Fernando Rodriguez sukses mengoyak gawang Andritany Ardhiyasa.

Namun, Persija berhasil membenamkan peluang Mitra Kukar mengejar dan menyamakan kedudukan. Bambang Pamungkas yang masuk sebagai pemain pengganti sukses memanfaatkan peluang kedua yang diperolehnya pada menit ke-87.

Bepe sukses mengkonversi asist Fitra Ridwan dan mengoyak jala Yoo Jae Hoon dengan tendangan keras kaki kiri. Keunggulan Persija 3-1 bertahan hingga laga usai.

Persija akan menghadapi PSMS Medan pada babak Semifinal. Laga Semifinal akan menggunakan sistem kandang-tandang.

Sementara itu, Satu tiket semifinal lainnya dikunci oleh Sriwijaya FC. Laskar Wong Kito berhasil mengalahkan Arema FC 3-1, dalam laga yang juga digelar di Stadion Manahan Solo, Minggu malam.

Gol pertama Sriwijaya dicetak Bio Paulin pada menit ke-67. Bek naturalisasi itu sukses menyundul bola hasil sepak pojok Adam Alis.

Empat menit berselang, Sriwijaya berhasil menggandakan keunggulan. Gol kedua kembali lahir dari skema bola mati. Pemain muda U-19 Syahrian Abimanyu sukses melepas tendangan bebas melengkung ala banana kick dan menghujam sudut gawang Arema.

Aksi Abimanyu bahkan sukses membuat pelatih Arema mengganti penjaga gawangnya. Kartika Ajie ditarik keluar, dan Reky Rahayu dipasang di bawah mistar.

Arema berhasil memperkecil ketertinggalan melalui Ahmad Nur Hardianto. Dia sukses menjebol gawang Teja Paku ALam melalui titik putih pada menit ke-83.

Namun, Alberto Goncalves berhasil mengunci kemenangan Sriwijaya. Beto sukses menjebol kiper pengganti Arema pada menit ke-86.

Dengan kemenangan ini, Sriwijaya FC sudah ditunggu Bali United pada babak semifinal. (waa)

Pesawat Tempur Rusia Jatuh Tertembak di Suriah Penerbangnya Dibunuh Militan

0

EpochTimesId – Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi bahwa sebuah pesawat tempurnya jatuh tertembak di Suriah akhir pekan kemarin. Penerbangnya sempat berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan alat pelontar untuk keluar dari pesawat. Namun, sang Pilot akhirnya tewas ditembak militan.

Reuters dan BBC, seperti dikutip EpochTimes.com melaporkan bahwa sebuah pesawat tempur Rusia SU-25 tertembak jatuh dalam pertempuran di distrik Idlib, Sabtu (3/2/2018) lalu. Pertempuran terjadi antara pasukan pemerintah yang didukung oleh Rusia dan Iran dengan tentara yang melawan pemerintah Bashar al-Assad, pada medan tempur yang terletak di bagian utara Suriah.

Seorang sumber mengatakan, pesawat Rusia itu tertembak di Khan al-Subl dekat kota Saraqeb.
Penanggung jawab Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdel Rahman mengatakan, “Pilot tewas dalam pertempuran melawan pasukan pemberontak Islam yang mencoba untuk menangkapnya.”

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pilot tersebut terbang ke wilayah yang diyakini berada di bawah kendali unit al-Qaeda Hayat Tahrir al-Sham.

Menurut Moskow, Meskipun pilot berhasil melompat keluar dari pesawat tetapi ia meninggal dalam pertempuran di darat.

Pihak Hayat Tahrir al-Sham juga mengklaim telah menembak jatuh pesawat tempur Rusia tersebut.

Informasi dari Wikipedia menunjukkan bahwa Shamir pada awalnya merupakan cabang Al Qaeda di Suriah dan Lebanon. Sejak 28 Juli 2016 mereka mengumumkan perubahan nama dan melepaskan diri dari Al-Qaida.

Sejak perang saudara di Suriah dimulai, organisasi yang dibentuk pada 23 Januari 2012 tersebut telah menjadi salah satu kekuatan tangguh dalam perang sipil. Organisasi tersebut kemudian digolongkan sebagai kelompok teroris oleh sejumlah negara seperti Australia, Kanada, New Zealand, Rusia, Inggris, Turki, Amerika termasuk juga PBB.

Menteri Pertahanan Rusia mengatakan, Pesawat tersebut tertembak jatuh oleh senjata rudal darat-udara yang portabel.

Kementeria Pertahan Rusia menyatakan sedang berusaha untuk menemukan jenasah pilot guna dibawa pulang ke Rusia.

Posting di media sosial menyebutkan bahwa sejumlah rudal jelajah ditembakkan ke wilayah Idlib oleh kapal-kapal perang Angkatan Laut Rusia di Laut Tengah. Tetapi Kementerian Rusia hanya mengkonfirmasi bahwa di daerah tersebut sedang terjadi serangkaian serangan senjata berpresisi tinggi.

BBC melaporkan bahwa ini adalah insiden yang sangat jarang terjadi. Sejak bulan September 2015 Rusia berpartisipasi dalam perang sipil di Suriah, pemberontak baru pertama kali menembak jatuh pesawat tempur Rusia.

Kelompok bersenjata anti pemerintah sebelumnya hanya berhasil menembak jatuh sebuah helikopter pada tahun 2016.

Sekitar 45 orang pasukan Rusia yang dinyatakan meninggal dalam pertempuran di Suriah, dan sejumlah tentara kontraktor swasta yang tidak diketahui jumlahnya juga meninggal di sana.

Perang saudara Suriah kini telah memasuki tahun ke-delapan. Ratusan ribu warga telah meninggal dunia dan 11 juta orang terpaksa menjadi pengungsi meninggalkan kampung halaman. (Xia Yu/ET/Sinatra/waa)

Praktek Tanpa Izin Resmi, Belasan Dokter dari Tiongkok Digerebek Aparat Nepal

0

Epochtimes.id- Biro Investigasi Pusat Nepal telah menahan 17 orang karena berpraktek sebagai dokter dari lima pusat kesehatan di Kathmandu, Nepala.

Melansir dari thehimalayantimes.com, Orang-orang yang ditangkap ditemukan bekerja tanpa ijin dari Dewan Medis Nepal atau Nepal Medical Council’s (NMC) serta tidak terdaftar secara resmi.

Dari antara 17 di antaranya bekerja sebagai ‘dokter’ sementara beberapa di antaranya mengoperasikan rumah sakit.

Mayoritas yang ditangkap adalah warga negara Tiongkok sementara operator rumah sakit adalah orang Nepal.

Juru Bicara Biro Investigasi Pusat Nepal, Jeevan Kumar Shrestha mengatakan beberapa pusat kesehatan juga ditemukan beroperasi di Nepala tanpa registrasi.

“Penggerebekan tersebut dilakukan di lima rumah sakit Rumah Sakit Apollo, Thamel, CIWEC Hospital, tiga pusat kesehatan Lazimpat dan Boudha, China Great Wall, China Dental and China People,” kata Shrestha.

Penggerebekan tersebut dilakukan dalam koordinasi dengan NMC dan Forum Perlindungan Hak Konsumen .

Otoritas setempat menegaskan siapapun itu orang asing atau praktisi medis nasional, harus terdaftar di NMC unuk praktek sebagai dokter.

“Kami tidak mengenal siapapun sebagai dokter yang tidak terdaftar di NMC. Orang asing bahkan jika dia adalah seorang ahli dari negara asing harus mematuhi hukum dan prosedur hukum jika mereka berpraktek di Nepal. Mereka harus terdaftar bersama kami untuk diakui sebagai dokter, “kata Dr Dharma Kanta Baskota, ketua NMC.

Namun demikian, nama dokter-dokter yang digerebek belum diungkapkan.

“Jumlahnya bisa meningkat saat investigasi sedang berlangsung. Ini adalah proses yang sedang berjalan, “kata Baskota.

“Kami akan mengungkapkan identitas mereka yang ditangkap dalam beberapa hari saat kami menyelidiki kasus ini,” tambah Shrestha.

Asosiasi Medis Nepal, yang mengeluarkan siaran pers , mengatakan bahwa asosiasi tersebut telah menyoroti ke pusat kesehatan yang dioperasikan secara ilegal.

Dalam siaran persnya, NMA telah menyoroti pusat kesehatan yang beroperasi di Nepal tanpa registrasi, dan promosi praktisi kesehatan yang tidak layak dinilai berdampak pada kesehatan masyarakat.

Asosiasi tersebut telah meminta perhatian segera dari instansi terkait mengenai perlunya mengambil tindakan segera mungkin.

“Isu-isu ini akan berdampak pada institusi kesehatan, praktisi medis, dan dokter medis,” demikian bunyi pernyataan tersebut. (asr)

Sumber : thehimalayantimes.com

Sebelum Vatikan Mengalah Lebih Lanjut Terhadap PKT Perlu Mengetahui Tujuan Akhir Komunisme

0

Cheng Xiaorong

Partai Komunis Tiongkok berniat mengontrol semua umat manusia, dari jasmaniah hingga rohaniah. PKT mempropagandakan ateisme, merusak budaya tradisional, menekan kebebasan berkeyakinan dan menjadikan dirinya boss bagi kalangan beragama, sungguh kejahatan dan kesewenang-wenangan tiada tara.

Pada 22 Januari, menurut informasi media Katolik “Asia News”, Uskup Zhuang Jianjian (88) dari Keuskupan Shantou provinsi Guangdong pada Oktober 2017 telah menerima dua kali perintah Vatikan untuk mengundurkan diri.

Pada akhir tahun lalu, ia dibawa ke Beijing dalam kondisi pengawasan ketat, ia dipertemukan dengan ketua dan wakil ketua Gereja “Patriotik” bentukan PKT dan pejabat Biro Keagamaan.

Perwakilan Vatikan di tempat pertemuan meminta uskup Zhuang untuk mengundurkan diri dan menyerahkan posisinya pada Huang Bingzhang, anggota senior Kongres Rakyat Nasional PKT dan Keuskupan Shantau provinsi Guangdong.

Pada tahun 2011 Vatikan pernah memerintahkan untuk mengusir Huang Bingzhang dari keuskupan Shantau, dengan dalih bahwa Huang ditunjuk oleh PKT maka tidak berhak menjadi umat Katolik yang mengurusi Keuskupan Shantau.

Laporan juga mengatakan bahwa Keuskupan Mindong Fujian, menurut sumber informasi, Uskup Guo Xijin dari Gereja Bawah Tanah diminta untuk memberikan posisinya pada Zhan Silu yang dipilih oleh PKT.

Uskup Zhuang Jianjian (kanan) yang dipaksa menyerahkan posisinya kepada uskup Huang Bingzhang, anggota senior Kongres Rakyat Nasional PKT dan Keuskupan Shantau provinsi Guangdong dari Gereja “Patriotik” binaan PKT (kiri). (INTERNET)

Dikarenakan  Guo Xijin menolak untuk bergabung dengan Gereja “Patriotik (PKT)”, maka tahun lalu pada Hari Paskah ia dipenjara selama satu bulan, dimasa tahanan ia diminta pula untuk menandatangani sebuah dokumen yang menyatakan dirinya ‘rela’ diturunkan jabatannya menjadi asisten Uskup.

Uskup Katolik sudah sejak dahulu ditunjuk oleh Sri Paus, namun PKT bersikeras mengangkat sendiri para uskup yang menyebabkan hubungannya dengan Vatikan menjadi tegang, sebagai akibat, umat Katolik Tiongkok telah lama terbagi menjadi Gereja Rumahan dan Gereja Patriotik.

Gereja-gereja yang mematuhi PKT secara resmi “diakui” oleh pemerintah sebagai organisasi “Patriotik”, sedangkan Gereja Rumahan tidak terdaftar di pemerintah dan belum mendapatkan “ijin” serta tergolong bersifat “bawah tanah” yang setiap saat menghadapi penindasan.

Beberapa tahun terakhir ini, berita tentang situasi penindasan PKT terhadap Gereja Rumahan terus menyebar, termasuk pemukulan dan kekerasan terhadap umat serta pemenjaraan pimpinan gereja dan lain sebagainya.

Screen grab rekaman pembongkaran Golden Lampstand Church di kota Linfen di utara Provinsi Shanxi, 9 Januari 2018. (Foto milik anggota gereja)

Pada 13 September 2009 dini hari, sebuah insiden kekerasan terjadi di kampung Nanhan desa Zhang Zhuang Kabupaten Fushan Kota Linfen Provinsi Shanxi.

Seorang pejabat lokal memimpin ratusan polisi setempat untuk menghancurkan “Fu Yin Xie Chang (Pabrik Sepatu Evangelium)” milik Gereja Rumahan yang belum selesai dibangun. Mereka juga memukuli para pekerja sehingga puluhan umat Kristiani terluka.

Wang, salah satu staf/anggota pabrik, pada saat insiden itu tulang pahanya dipukul hingga retak. Ia berkata kepada wartawan: “Saya hidup sekian lama, belum pernah melihat kebrutalan semacam ini.”; “Ayah saya mantan anggota Tentara Pembebasan Rakyat PKT. Sejak kecil hingga dewasa saya diajarkan harus menghormati pemerintah (PKT). Namun setelah terjadi insiden ini, bagaimana saya bisa menghormati mereka?”

Pada April 2012, Vatikan mengecam perilaku PKT yang mengangkat sendiri (tanpa persetujuan Vatican) Uskup Katolik dan menuduh PKT menganiaya umat Katolik yang setia kepada Vatikan.

Saat itu, Fu Xiqiu penanggung jawab “Asosiasi Bantuan Terhadap Tiongkok” sebuah organisasi Kristen di Amerika Serikat menyatakan bahwa hal ini terkait dengan kanon dan doktrin Katolik.

Menurut dia : “Ini sepenuhnya adalah hak pastur itu sendiri, masalah kualitas keyakinannya sendiri terhadap agamanya dan bukan agenda politik. Anda dapat membayangkan para pastur, penginjil atau pendeta di gereja membutuhkan satu rezim ateisme untuk screening dan pelatihan guna mendapatkan kualifikasinya baru boleh berkhotbah dan memimpin pembacaan Alkitab?

Selama hampir 70 tahun ini, sejarah kekuasaan PKT menunjukkan sifat kejahatan partai komunis secara gamblang. Ia melenyapkan kemanusiaan, menyangkal ketuhanan, memutuskan hubungan antara manusia dengan Tuhan, menghancurkan kesempatan dan masa depan warganya kembali ke jati diri dan berbuat kebajikan.

Di satu sisi PKT membersihkan agama dengan gila-gilaan, tapi di sisi lain ia mendirikan ‘gapura kesucian’ untuk dirinya sendiri, mendirikan Biro Urusan Agama untuk ‘membimbing’ dan ‘memeriksa serta menyetujui’ kegiatan keagamaan di wilayahnya dengan pengontrolan ketat, selain itu dengan kata ‘Patriotik’ sebagai jebakan, menuntut umat beragama menaati “Kepemimpinan Partai”.

PKT berupaya menciptakan fenomena kebebasan beragama di permukaan, dalam kenyataannya mereka menindas kebebasan berkeyakinan dan menindas umat beragama yang dituduh tidak patuh terhadapnya.

Mengenai kompromi Vatikan dengan PKT baru-baru ini, ada analisa yang beranggapan, Vatikan bermaksud dengan tindakan seperti itu untuk mendorong pembentukan hubungan diplomatik dengan RRT yang selama ini memang belum terjalin dan meningkatkan jumlah umat Katolik di Tiongkok.

larangan merayakan natal di tiongkok
Foto yang diambil pada tanggal 24 Desember 2017 ini menunjukkan peserta yang mengambil video saat paduan suara menyanyikan himne dalam sebuah misa natal di sebuah gereja di Fuyang di propinsi Anhui timur Tiongkok. Laporan dari seluruh Tiongkok menunjukkan bahwa perayaan Natal tahun ini umat Kristen Tiongkok telah ditekan secara luas oleh otoritas tersebut. (AFP / Getty Images)

Ada ilmuwan mengkritisi dengan keras sekali, hal ini melanggar makna eksistensi agama itu sendiri, dan sama saja dengan bertransaksi dengan iblis.

Buku “Tujuan Akhir Komunisme” menyatakan dengan jelas: Roh jahat komunis mengendalikan PKT, dengan melalui penghancuran budaya dan moralitas umat manusia, ia berupaya mencapai tujuan akhir untuk memusnahkan orang-orang di daratan Tiongkok dan memusnahkan umat manusia.

PKT sedang selangkah demi selangkah untuk merealisasikan muslihat ini. Kemunafikan dan kekejaman PKT dalam menangani masalah keagamaan membuat orang terperangah serta tujuan rile dibaliknya lebih mengerikan.

Dalam menghadapi rezim yang menentang Ilahi, bagaimana mungkin Vatikan bisa mengalah? (LIN/WHS/asr)

Ratusan Turis RRT Buat Onar di Bandara Jepang, Tragedi Kediktatoran Satu Partai

0

Oleh Chen Han dan Zhou Huixin

Beberapa hari lalu sebanyak 175 orang turis RRT yang tidak puas karena keterlambatan penerbangan, terlibat bentrok dengan polisi setempat di Bandara Narita Jepang.

Komentator bernama Chen Pokong menyatakan, kejadian yang terlihat seperti lelucon ini sebenarnya adalah suatu tragedi, “Inilah sebuah tragedi memilukan yang disebabkan oleh satu partai yang totaliter terhadap rakyatnya.” Menurut Chen, peristiwa ini memberikan pelajaran yang amat dalam bagi warga Tiongkok.

Apakah Rakyat Tiongkok Harus “Cinta Negara” Tergantung Kondisi

Turis RRT yang mengalami perselisihan di dalam dan luar negeri karena berbagai alasan sangat kerap terjadi, dan peristiwa ini memicu opini yang mengarah pada pihak PKT yang bersikap tidak biasanya.

Setelah kejadian itu, surat kabar “Global Times”, media corong PKT, mengutip pernyataan seorang penasehat Pusat Perlindungan Konsuler Kemenlu PKT yang bernama Zhao Yan yang mengatakan, kali ini adalah perselisihan biasa antara penumpang dengan maskapai penerbangan.

Namun demikian dalam kondisi seperti ini, “menyelesaikan masalah dengan menyanyikan lagu nasional bersama jelas tidak sesuai, dan sebaliknya sangat mudah memprovokasi konflik kebangsaan, bahkan menyebabkan konflik menjadi semakin sengit.”

Chen memberi contoh, tahun 2016 di Bandara Hokkaido juga terjadi peristiwa turis RRT membuat keonaran, bahkan turis RRT waktu itu menghalangi jalan lewat imigrasi, kemudian terlibat bentrok sengit dengan polisi Jepang yang kemudian tiba di lokasi untuk menghalau mereka.

Menurut Chen, peristiwa waktu itu lebih parah daripada kali ini, namun surat kabar “Global Times” justru mengatakan tidak terdapat unsur keributan, sebaliknya menuding media massa Jepang “suka menggoreng situasi, tidak tertutup kemungkinan berniat memfitnah”.

Menurut analisa Chen, “Waktu itu antara RRT dan Jepang tengah terlibat konflik sengit, PKT berupaya menstabilkan hubungan RRT-AS dan memanfaatkan hubungan RRT-AS untuk menekan hubungan RRT-Jepang.

Kini hubungan RRT-AS saling berseberangan dan tengah konflik, Trump telah bermain keras dengan PKT, jadi saat ini PKT berniat menstabilkan hubungan RRT-Jepang untuk menghadapi Amerika, jadi buru-buru memperbaiki hubungan dengan Jepang.”

Menlu Jepang Kono Taro berkunjung ke Tiongkok tanggal 27 Januari 2018 lalu, membahas realisasi hubungan interaktif antar petinggi RRT-Jepang, mempercepat mengembalikan dialog pemimpin tiga negara RRT-Jepang-Korsel, dan merealisasikan saling kunjung pemimpin negara RRT dan Jepang serta masalah penting lainnya.

Tepat sebelumnya yakni tanggal 25 Januari, konflik antara turis RRT dengan polisi Jepang itu telah terjadi.

Chen menyatakan, warga/turis RRT dalam mengekspresikan “patriotisme”-nya harus lihat situasi.

“Kapan harus anti Jepang, kapan harus tidak anti Jepang, ini bukan dalam diri masing-masing warga, melainkan harus masuk ke dalam perhitungan permainan politik pemerintah, jika rakyat disuruh membuat onar maka harus membuat onar, jika rakyat disuruh memukul maka rakyat harus memukul.”

Warga Tiongkok Ada Kelainan “Delusional Korban”?

Stasiun TV pusat RRT CCTV bahkan menulis berita yang mengatakan turis Tiongkok menderita kelainan “delusional korban”.

Komentator independen bernama Xing Tianxing mengatakan pada wartawan Epoch Times bahwa kelainan “delusional korban” seperti ini adalah semacam racun yang ditanamkan oleh PKT ke dalam otak rakyatnya.

Menurut dia, “Di bawah pengaruh propaganda PKT dalam jangka waktu panjang, demi tujuan politiknya dan memukul lawan-lawannya, PKT selalu memprovokasi kebencian. Tidak hanya terhadap Jepang, juga terhadap masyarakat internasional, telah terbentuk semacam konsep yakni ‘musuh akan selalu mengancam keselamatan saya’, selalu seolah-olah orang lain akan menindas kita, rakyat Tiongkok selalu diprovokasi seperti itu.”

Selain itu, ia menganalisa, di dalam masyarakat normal jika terjadi masalah, umumnya satu pihak mengajukan tuntutan, lalu pihak lain berusaha berunding untuk menyelesaikan masalah.

Jika menyangkut hak pribadi dianiaya, atau diadukan, akan dicari bantuan hukum terkait, atau mencari konsulat jendral negaranya dan lain-lain.

Namun warga dari daratan Tiongkok tidak bisa, juga tidak mengerti, karena saat diperlakukan tidak adil di dalam negeri, umumnya tidak ada jalur perlindungan hak yang normal.

Xing berkata, “Pemerintahan seperti PKT ini, dalam masyarakatnya tidak memiliki jalur resmi yang normal untuk meminta pertolongan, jika melakukan dengan prosedur normal tidak akan ada yang peduli.”

“Oleh karena itu mereka menggunakan kekuatan massa, membuat keonaran sehingga masalah menjadi besar, dengan cara seperti ini untuk menimbulkan reaksi, untuk menekan, cara berpikir yang memicu rakyat seperti ini pun terbawa hingga ke luar negeri.”

Pakar konstitusi RRT bernama Chen Yongmiao juga menyatakan, perilaku para turis tersebut adalah akibat dari cuci otak dengan budaya partai selama ini. Para turis menyanyikan lagu nasional RRT di bandara Jepang, adalah cara bagi mereka untuk mendapatkan bantuan yang lebih besar.

Kepada reporter Epoch Times ia mengatakan, “Dulu kaum etnis Tionghoa di Kanada pernah didiskriminasi, maka mereka pun mengibarkan bendera Mao Zedong dan turun ke jalan.”

“Orang-orang yang telah diperbudak oleh partai komunis itu hanya bisa menggunakan atribut-atribut yang diberikan oleh komunis untuk melindungi hak mereka.”

“Mereka tidak bisa membayangkan adanya cara atau jalur lain untuk melindungi haknya, mereka telah diperbudak, mereka telah hidup sekian lama di dalam lingkungan komunis, begitu mereka tiba di luar negeri, mereka masih belum bisa keluar dari kungkungan komunis sebelumnya.” (SUD/WHS/asr)

Biksu dari Monggolia Wafat 200 Tahun Silam, Tubuhnya Tetap Utuh

0

Epochtimes.id- Pada 27 Januari 2015 sebuah mumi biksu yang diperkirakan berusia 200 tahun lebih telah ditemukan di daerah Songino Khairkhan, bagian dari Ulan Bator, Mongolia.

Tubuh mumi itu selain tidak membusuk, juga masih dalam posisi duduk bersila meditasi.

Saat ditemukan, mumi tersebut terbungkus dalam selembar kulit binatang dengan posisi bersila ala meditasi. Banyak masyarakat percaya bahwa ini adalah wujud Bodhisattva dari seorang Dalai Lama Buddhisme.

Menurut seorang paramedis Dalai Lama bahwa biksu tersebut mungkin meninggal dalam keadaan Tukdam atau sedang dalam proses mencapai kesempurnaan, sebuah kondisi meditasi mendalam yang dapat menyatukan hidup dan mati.

Dalam sebuah wawancara dengan Siberia Times ia menjelaskan bahwa jarang ada praktisi yang dapat mempertahankan kondisi ini lebih dari tiga minggu. Jika praktisi melakukannya, tubuh akan mulai berkontraksi sampai akhirnya hanya menyisakan rambut, kuku, dan pakaian yang dikenakan.

Biasanya dalam kondisi seperti ini, orang-orang yang tinggal dekat dengan praktisi tersebut akan melihat munculnya pelangi di langit selama beberapa hari. Ini berarti praktisi telah memperoleh ‘tubuh pelangi’ yang menunjukkan bahwa hasil kultivasi praktisi tersebut telah mencapai tingkatan tertinggi.

Bila praktisi meneruskan kultivasi maka ia berpotensi menjadi seorang sang sadar. Umumnya para kultivator yang telah mencapai tingkat tinggi pasti akan terus membantu orang lain, dan setiap orang akan merasa berkah dari dirinya.

Sementara ini mumi tersebut diduga merupakan wujud Boddhisatva guru dari Dalai Lama terkenal Tibet bernama Dashi Dorzho Itigilov yang lahir pada tahun 1852.

Saat itu, biksu tersebut masih meninggalkan pesan kepada murid-muridnya agar 30 tahun setelah kematiannya tubuhnya dapat dikeluarkan tempat persemayaman.

Ganhugiyn Purevbata, seorang pendiri Akademi Seni Buddha Mongolia Universitas Buddhist Ulan Bator juga mengatakan dalam wawancara : “Lama tersebut dalam posisi duduk di atas teratai dengan tangan kirinya terbuka dan gerakan tangan kanannya memberi isyarat untuk menyebarkan kebenaran sesuai Fa Buddha.”

Kemudian, mumi tersebut dikirim ke Rumah Sakit Ulan Bator bagian forensik guna pengujian.

Bukankah hal ini sebuah kejadian yang menakjubkan ? (Sinatra/asr)

Sumber : Secretchina