Home Blog Page 1822

Nenek Muda 42 Tahun Asal Israel Ini Melahirkan Bayinya yang ke-20

0

Epochtimes.id- Seorang ibu berusia 42 tahun melahirkan anaknya ke- 20 pada minggu ini di Israel. Bayi yang dilahirkannya adalah jenis kelamin laki-laki.

Staf di Rumah Sakit Hadassah di Ein Kerem, Yerusalem mendapat kejutan saat diberitahu oleh wanita Ultra-Orthodox ini berapa banyak anak yang dia miliki seperti dilaporkan Times of Israel pada Kamis (21/12/2017).

Wanita yang tetap tak dikenal dalam laporan menyebutkan dia tiba di rumah sakit awal pekan ini. Dia mengatakan sebuah pernyataan dikeluarkan oleh rumah sakit pada Rabu lalu.

Staf rumah sakit mengetahui tentang anak-anak wanita ini saat mereka berbicara dengan bidan Aliza Altmark.

Saat bersiap untuk melahirkan, sang ibu ini mengatakan kepada bidan bahwa dia sudah memiliki 19 anak – termasuk sepasang bayi kembar.

Rumah sakit tersebut mengatakan ibu muda ini telah menghabiskan 14 tahun hidupnya untuk hamil.

Beberapa anak perempuannya yang sudah dewasa telah menikah dan memiliki anak.

Sedangkan untuk kelahiran bayi ke-20, bidan Altmark mengatakan bahwa ibu tersebut tetap tenang. Tapi persalinannya, menyita waktu lebih lama dari kelahiran sebelumnya.

“Dia sangat senang dengan setiap kelahiran setiap anak,” kata Altmark.

“Ini juga memberi saya perasaan yang baik. Dia memiliki menantu laki-laki dan perempuan, dan tentu saja dia banyak membantu di rumah, ” tambahnya.

Bayi itu lahir secara alami dan tidak ada kesulitan yang dilaporkan.

Times of Israel melaporkan bahwa catatan Israel tentang kelahiran paling banyak dari wanita ini masih belum terkonfirmasi. Namun data sementara yang tercatat jatuh kepada wanita petani asal Rusia pada abad ke-18 silam.

Menurut Guinness World Records, istri Feodor Vassilyev melahirkan 69 anak.

Seorang ibu Rusia ini memecahkan rekor “melahirkan 16 pasang kembar, tujuh pasang kembar tiga dan empat pasang kembar empat,” kata pemecah rekor tersebut.

Beberapa bulan yang lalu, seorang wanita Inggris berusia 42 tahun menjadi berita utama saat dia juga memiliki anak ke 20.

Sue Radford dan suaminya Noel Radford menyambut seorang bayi laki-laki pada 18 September dan menamainya Archie.

Radfords menjadi subyek acara TV realitas populer yang disebut 16 Kids And Counting.

Radford telah memutuskan bahwa Archie akan menjadi edisi terakhir untuk keluarga mereka.

“Kami senang bisa menyelesaikan angka bagus,” kata Sue kepada The Sun. (asr)

Sumber : The Epochtimes

Presiden Donald Trump Tandatangani dan Sahkan UU Pajak Amerika

0

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menandatangani undang-undang reformasi pajak yang bersejarah. Dengan tandatangan ini, maka RUU sah menjadi undang-undang pada hari Jumat, 22 Desember 2017. Dia pun memenuhi janjinya untuk melakukan pemotongan pajak sebelum Natal.

“Ini adalah pemotongan pajak dan reformasi terbesar dalam sejarah negara kita. Ini lebih besar dari, sebenarnya, Presiden Reagan bertahun-tahun yang lalu,” kata Trump di Gedung Putih pada 22 Desember 2017 waktu setempat.

Untuk penandatanganan RUU tersebut, Trump mengatakan bahwa dia sebelumnya berencana untuk menunggu sampai sebuah upacara formal besar pada awal Januari 2017. Tapi setelah menonton berita pagi, dia berkata bahwa dia berubah pikiran.

“Setiap jaringan mengatakan, ‘Apakah dia akan menepati janjinya? Akankah dia menandatanganinya sebelum natal? Jadi saya langsung menelepon, kataku, mari kita siapkan,” sambungnya.

RUU tersebut akan menghasilkan pemotongan pajak sebesar 3,2 triliun dolar AS untuk keluarga Amerika, termasuk menggandakan deduksi standar dan menggandakan kredit pajak anak.

Tarif pajak perusahaan teratas akan dipotong dari 35 persen menjadi 21 persen. Angka ini di bawah rata-rata pajak korporat 22,5 persen di seluruh dunia.

Penurunan tarif pajak perusahaan akan mengembalikan daya saing negara dan memberi tingkat lapangan untuk perusahaan AS, menurut Republikan dan banyak ekonom.

Trump berterima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang menyambut reformasi pajak termasuk AT & T, Boeing, Sinclair, Wells Fargo, dan Comcast. AT & T adalah perusahaan pertama yang mengumumkan akan menginvestasikan tambahan 1 miliar dolar di Amerika Serikat tahun depan. Mereka juga akan membayar bonus khusus sebesar 1.000 dolar kepada lebih dari 200.000 karyawan selama liburan.

Menurut rencana baru tersebut, perusahaan akan dapat mengurangi 100 persen biaya investasi modal mereka pada tahun investasi dilakukan. Ketentuan ini, yang akan berakhir dalam lima tahun, diharapkan dapat mendorong investasi bisnis dalam jangka pendek.

Kongres memilih untuk menyetujui rencana reformasi pajak global pada 20 Desember 2017. Ini membuka jalan bagi revisi Undang-Undang Pajak AS dalam tiga dekade.

UU Pajak baru mempersempit deduksi yang diperinci untuk menyederhanakan aturan pajak. Namun, hal itu hampir menggandakan deduksi standar untuk individu dari $ 6.350 sampai $ 12.000 dan untuk pasangan suami istri yang mengajukan bersama dari $ 12.700 sampai $ 24.000.

Menurut pemimpin Republik, ketentuan ini akan menyederhanakan pengarsipan pajak dan memungkinkan sembilan dari 10 orang mengisi pajak mereka dalam bentuk yang sangat sederhana sehingga bisa muat di kartu pos. 15 April 2018 mendatang akan menjadi yang terakhir kalinya orang Amerika akan mengajukan pajak mereka berdasarkan kode pajak yang lama.

RUU tersebut memperluas kredit pajak anak dari $ 1.000 menjadi $ 2.000 untuk kedua individu dan pasangan suami istri yang mengajukan bersama. Kredit pajak akan dapat dikembalikan sepenuhnya sampai $ 1.400, yang berarti kredit dapat digunakan untuk meningkatkan atau membuat pengembalian pajak.

Kredit pajak anak mulai keluar untuk keluarga dengan penghasilan lebih dari $ 400.000. Berdasarkan undang-undang saat ini, ia menetapkan pendapatan sebesar $ 110.000 untuk pasangan yang sudah menikah.

Banyak ketentuan pajak penghasilan individu, termasuk kredit pajak anak, akan berakhir pada akhir 2025, dan peraturan lama akan berlaku kecuali jika ketentuan baru diperpanjang.

Rencana tersebut juga mempersempit pengurangan pajak negara bagian dan daerah (SALT) dengan membatasi biaya sebesar $ 10.000. Hal ini memungkinkan pembayar pajak untuk memilih antara pajak penjualan, pendapatan, dan properti. Mereka yang paling diuntungkan dari deduksi SALT adalah pembayar pajak di negara bagian dengan pajak tinggi seperti New York, New Jersey, dan California.

Selain itu, UU baru memungkinkan pengurangan bunga hipotek untuk rumah yang baru dibeli (rumah pertama atau kedua) sampai $ 750.000, yang berada di bawah harga $ 1 juta saat ini. Ini juga membatalkan ketentuan mandat individu Obamacare, yang mengharuskan sebagian besar orang Amerika memiliki tingkat asuransi kesehatan dasar atau membayar denda pajak. (waa)

PBB Rilis Sanksi Baru Pengurangan hingga 90 Persen Suplai Minyak Mentah untuk Korut

0

EpochTimesId – Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengeluarkan sebuah resolusi untuk menjatuhkan sanksi baru yang berat kepada Korea Utara. Sangsi baru ini menjadi tanggapan atas peluncuran rudal antarbenua mereka pada 29 November 2017.

Korea Utara mengklaim jangkauan rudal balistiknya bisa mencapai seluruh wilayah Amerika Serikat.

CBS melaporkan bahwa usai pungutan suara yang diadakan pada hari Jumat (22/12/2017) waktu Amerika, duta besar AS untuk PBB Niky Haley mengatakan, “Sanksi tersebut merupakan pesan tegas yang disampaikan kepada rezim Pyongyang bahwa provokasi lebih lanjut akan mengundang hukuman lebih berat dan pengucilan lebih jauh”.

Resolusi tersebut gagal memenuhi target yang diharapkan pemerintah Trump yaitu untuk menghentikan seluruh kegiatan ekspor minyak mentah ke Korea Utara dan membekukan seluruh aset milik pemerintah Korea Utara dan Kim Jong-un.

Tetapi resolusi Dewan Keamanan PBB yang didapat dengan suara bulat mencerminkan bahwa Beijing telah menunjukkan sikap korporatif untuk bersama-sama dengan Washington meningkatkan tekanan ekonomi pada rezim Korea Utara.

Resolusi tersebut membatasi jumlah minyak mentah impor Korea Utara pada angka 4 juta barel per tahun dan membatasi impor produk minyak olahannya, termasuk solar dan minyak tanah pada angka 500.000 barel per tahun.

Dengan demikian berarti, Korea Utara akan kehilangan 90% bahan bakar yang dapat mereka impor. Padahal bahan bakar minyak sangat penting bagi perekonomian Korea Utara.

Resolusi melarang Korea Utara mengekspor makanan, mesin, peralatan elektronik, tanah, batu, kayu dan kapal. Selain itu, resolusi juga melarang semua negara mengekspor peralatan industri, permesinan, alat-alat transportasi dan logam industri ke Korea Utara.

Resolusi baru juga melarang warga Korea Utara bekerja di luar negeri, karena khawatir pendapatan pekerja luar negeri ini akan digunakan untuk mendukung program nuklir dan rudal Korea Utara. Resolusi tersebut juga mewajibkan semua negara untuk memulangkan pekerja Korea Utara dalam waktu 12 bulan mendatang.

Yang pasti resolusi akan menyebabkan pendapatan rezim Korea Utara turun tajam.

Kolumnis NK News, Peter Ward mengatakan bahwa, jika tindakan terbaru ini diterapkan maka Korea Utara akan menghadapi kehancuran pada industri transportasi dan pemulangan pekerja dari luar negeri akan memotong sumber utama devisa negara itu.

“Setelah sanksi ini diterapkan, mereka akan menghambat dan membahayakan pembangunan ekonomi Korea Utara,” sebut Peter.

Pejabat PBB yang memimpin penyidikan kasus pelanggaran HAM Korut, Michael Kirby mengatakan, pemotongan impor bahan bakar akan menjadi langkah yang sangat serius bagi Korea Utara.

Sanksi tersebut merupakan tanggapan Dewan Keamanan terhadap uji coba rudal Korea Utara pada 29 November 2017. Hari itu, Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua mereka yang paling jauh selama ini, dan Korea Utara mengatakan jarak jangkauannya dapat mencapai seluruh wilayah Amerika Serikat.

Peluncuran rudal hari itu merupakan peluncuran yang ke-20 selama tahun 2017, dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat internasional bahwa Korea Utara akan segera memiliki rudal nuklir yang dapat menyerang Amerika Serikat.

AS merancang resolusi ini dan mengadakan konsultasi dengan Tiongkok sebelum didistribusikan ke negara-negara anggota Dewan Keamanan.

Resolusi tersebut menyatakan bahwa Korea Utara mengekspor batubara dan barang terlarang lainnya dan memperoleh minyak mentah ilegal melalui cara transfer dari kapal ke kapal di tengah laut.

Resolusi tersebut memberi wewenang kepada negara-negara anggota PBB untuk menahan dan memeriksa kapal-kapal di pelabuhan atau wilayah perairan mereka yang diduga terlibat dalam kegiatan ilegal ini.

Resolusi tersebut juga memerintahkan semua negara untuk melarang perusahaan-perusahaan dari negara mereka untuk memberikan asuransi kepada kapal-kapal Korea Utara.

Resolusi memerintahkan semua negara untuk membatalkan registrasi kapal yang dicurigai terlibat dalam pengangkutan barang terlarang. Selain itu, resolusi juga melarang negara atau perusahaan memasok kapal bekas ke Korea Utara.

Resolusi memberi usulan untuk menambahkan 15 orang ke daftar hitam sanksi PBB. Orang-orang tersebut akan menghadapi larangan bepergian dan pembekuan aset.

Ketigabelas orang itu adalah perwakilan Bank asing, mereka ini merupakan pejabat tinggi Bank yang membimbing dan memberikan bantuan kepada Korea Utara dalam pengembangan senjata pemusnah massal.

Sedangkan 2 orang lainnya masing-masing adalah Kim Jong-sik dan Ri Pyong-chul, adalah anggota pengganti Biro Politik Partai Buruh Korea Utara merangkap kedudukan Wakil Menteri Industri Amunisi DPRK.

Resolusi tersebut menegaskan bahwa Dewan Keamanan menyesalkan tindakan pemerintah Korea Utara yang menghamburkan sejumlah besar sumber daya alam yang langka untuk digunakan pada pengembangan senjata nuklir dan rudal, tetapi tidak untuk memecahkan masalah sandang pangan rakyatnya.

Resolusi juga menyerukan dimulainya kembali perundingan enam negara dan pelucutan senjata nuklir di Semenanjung Korea demi perdamaian dunia. (ET/Qin Yufei/Sinatra/waa)

Trump Umumkan Kelompok Pelanggar HAM Pertama yang Membuat Pejabat PKT Gentar

4

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan daftar nama para pelanggar hak asasi manusia dan koruptor, pada 21 Desember 2017. Diantara nama itu terdapat nama Gao Yan yang sekarang menjabat sebagai Sekretaris Partai pada Akademi Sekolah Kepolisian Beijing.

Ini adalah daftar sanksi pertama setelah dikeluarkannya The Global Magnitsky Human Rights Accountability Act (Magnitsky Act) oleh Kongres AS melalui undang-undang pada bulan Desember tahun lalu.

Menurut sebuah pemberitahuan dari Departemen Keuangan AS, Gao Yan yang pada tahun 2014 menjabat direksi Biro Keamanan dan Ketertiban Publik di Distrik Chaoyang, Beijing, menginstruksikan penangkapan dan penahanan hingga mati aktivis HAM Tiongkok Cao Shunli.

Yan berwenang selain menolak kunjungan pengacara, juga menolak untuk memberikan perawatan kesehatan kepada Cao.

Teng Biao, salah seorang pemrakarsa Pusat Akuntabilitas Hak Asasi Manusia Tiongkok juga sebagai pengacara HAM ternama pada saat wawancara mengatakan, efek simbolis dari daftar sanksi yang dikeluarkan Trump tersebut sangat besar.

Efek itu terutama terasa berat bagi pelanggar hak asasi manusia dan pejabat korup di daratan Tiongkok. Sehingga hal ini dapat menimbulkan kejutan yang tidak kecil bagi mereka.

Kebijakan baru Amerika itu akan mencegah Gao Yan masuk ke Amerika Serikat. Kekayaannya yang disimpan di AS juga akan dibekukan, serta dilarang melakukan transaksi bisnis di negeri Paman Sam.

Teng Biao mengharapkan lebih banyak daftar nama para pelanggar hak asasi manusia dari partai komunis Tiongkok dapat diumumkan di masa mendatang.

Teng Biao mengatakan bahwa di masa lalu, negara Barat memberikan tekanan yang kurang kuat terhadap pelanggar HAM Tiongkok. Demi bisnis dengan Tiongkok, negara-negara Barat mengesampingkan HAM dan demokrasi.

Magnitsky Act yang dikeluarkan AS menjadi instrumen hukum yang sangat efektif untuk membuat takut mereka-mereka yang melakukan pelanggaran HAM dan kurupsi. Selama ini, semua kutukan dan pernyataan yang dibuat oleh masyarakat internasional tidak efektif digunakan untuk menuntut individu mempertanggungjawabkan kejahatan yang ia buat.

Sehingga Magnitsky Act tersebut dianggap memiliki nilai penting.

Teng Biao juga menjelaskan bahwa daftar tersebut bukan kebijakan tersendiri.

“Dilihat dari laporan media AS dan tindakan yang diambil oleh negara-negara Barat dalam upayanya untuk memulai kampanye melawan PKT, kita mengetahui bahwa negara Barat sudah merasa prihatin atas perluasan kekuatan PKT secara global, dan keprihatinan mereka pada saatnya akan membentuk sebuah kebijakan nyata,” jelas Teng.

Seorang ahli bedah transplantasi ginjal Pakistan bernama Mukhtar Hamid Shah juga masuk daftar sanksi karena terlibat pengambilan ilegal dan menyelundupkan organ tubuh manusia.

Fakta menunjukkan bahwa pengambilan paksa organ manusia masih terjadi berulang kali di daratan Tiongkok. Bahkan PKT telah membentuk rantai industri untuk mengambil organ tubuh para praktisi Falun Gong dan narapidana agama dan kepercayaan tradisional lainnya (nurani).

Teng Biao mengatakan, daftar ini juga memberi efek gentar pada para pelakunya di Tiongkok. Masyarakat harus membantu dengan mengumpulkan bukti dan mengirimkan materi tersebut kepada pemerintah AS. Para penjahat tersebut akan dipublikasikan dan dituntut secara hukum.

Teng Biao menekankan bahwa meskipun para pelaku penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong atau narapidana nurani, tahanan politik di Tiongkok itu tidak memperdulikan adanya hukum hak asasi manusia internasional, atau Magnitsky Act. Tetapi para pelaku pelanggar HAM juga sudah melanggar hukum pidana Tiongkok, sehingga patut mendapatkan tuntutan hukum atas perbuatan mereka.

“Jika mereka bersedia menyerahkan diri dan mengambil inisiatif untuk mempertanggungjawabkan perbuatan, itu sudah merupakan langkah awal menuju penebusan dosa,” kata Teng Biao.

“Tapi masalahnya adalah bahwa penganiayaan ini bersifat kelembagaan, sistematis, Jadi mengharap mereka menyerahkan diri adalah hal yang kurang logis. Jalan terbuka yang ada di depan mereka hanya 2, yaitu menyerahkan diri, atau menerima sanksi.”

Teng Biao berharap dengan dilaksanakannya Magnitsky Act tersebut lebih banyak sanksi yang akan dikenakan kepada para pelanggar HAM dan koruptor. (EpochTimes/Guo Yaorong/Sinatra/waa)

Separatis Katalan Menangkan Pemilu yang Mewarnai Pemberontakan Politik terhadap Spanyol

0

EpochTimesId – Partai politik pro kemerdekaan Katalonia tampaknya akan mendapatkan kembali kekuasaan di wilayah Spanyol yang kaya itu. Setelah partai separatis itu memenangkan pemilihan umum regional pada hari Kamis 22 Desember 2017 waktu setempat.

Kondisi ini diprediksi akan memperdalam krisis politik Spanyol. Kondisi ini sekaligus menjadi tamparan bagi Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy dan para pemimpin Uni Eropa yang mendukungnya.

Dengan hampir semua suara dihitung, partai separatis unggul tipis dengan memenangkan mayoritas kursi di parlemen Katalan. Ini menjadi sebuah hasil yang menjanjikan untuk memperpanjang ketegangan politik yang telah merusak ekonomi Spanyol dan mendorong eksodus bisnis dari wilayah yang beribukota di Barcelona.

Rajoy, yang menyerukan pemilihan setelah memecat pemerintah separatis sebelumnya, berharap agar suara yang dianggapnya ‘mayoritas diam’ akan mengalahkan separatisme.

Hasil yang tak terduga tersebut menetapkan panggung untuk kembalinya kekuasaan presiden Katalan yang digulingkan, Carles Puigdemont yang berkampanye dari pengasingan di Brussels. Jaksa penuntut negara menuduhnya melakukan hasutan, dan dia akan segera ditangkap jika kembali ke rumah.

“Entah Rajoy mengubah resepnya atau mengubah negara,” kata Puigdemont, dalam sebuah pidato di televisi. Dia diapit oleh empat mantan anggota kabinet yang melarikan diri bersamanya.

Pada demonstrasi pro-kemerdekaan yang penuh gairah di sekitar Barcelona, ​​para pendukung meneriakkan ‘Presiden Puigdemont’ dan membentangkan bendera Katalan merah-kuning raksasa saat hasil pemilu diumumkan.

Juru bicara Puigdemont mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pesan teks, “Kami adalah anak-anak yang cerdas.”

Seorang pemilih memasukkan surat suara mereka, sementara pemilih lain menunggu untuk mendapat giliran dalam pemilihan regional Catalonia di sebuah tempat pemungutan suara di Vic, Spanyol pada tanggal 21 Desember 2017. (Juan Medina/Reuters/The Epoch Times)

Hasilnya membuat pasar global terkesima, memberi kontribusi pada euro yang lebih lembut dan sentimen yang lemah di pasar saham. Lembaga survei sebelumnya telah memperkirakan bahwa kelompok separatis akan meraup lebih dari separuh suara.

Lebih dari 3.100 perusahaan telah memindahkan kantor pusat hukum mereka menuju luar Katalonia. Mereka khawatir bahwa wilayah yang menyumbang seperlima dari ekonomi nasional, akan benar-benar merdeka dari Spanyol.

Spanyol telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonominya untuk tahun depan. Data resmi menunjukkan investasi asing langsung di Katalonia turun 75 persen pada kuartal ketiga dari tahun sebelumnya, sehingga menyeret jatuh investasi nasional Spanyol.

Kemenangan tipis untuk partai politik separatis yang dipimpin oleh Puigdemont kini menghadirkan sakit kepala baru bagi Uni Eropa. Mereka sebelumnya mendukung usaha peradilan terhadap para pemimpin separatis karena melanggar konstitusi Spanyol.

Upaya Puigdemont untuk mendapatkan dukungan internasional di Brussels belum kesampaian sejauh ini. Dia menyebut Uni Eropa sebagai ‘klub negara-negara dekaden’ karena menolak untuk menengahi guna menghasilkan sebuah solusi.

Partai separatis memenangkan 70 kursi dari 135, dengan partai Puigdemont’s Junts Per Catalunya (Bersama untuk Catalonia) mempertahankan posisinya sebagai kekuatan separatis terbesar.

Partai Unionist Ciudadanos (Citizens) mendapatkan suara yang cukup banyak. Sementara partai pro persatuan Spanyol Partai Rakyat yang didukung oleh Rajoy dan Partai Sosialis, mencatat hasil yang buruk.

“Ini adalah kemenangan yang pahit,” kata Paloma Morales, seorang mahasiswa berusia 27 tahun di sebuah demonstrasi Ciudadanos.

“Itu berarti empat tahun lagi penderitaan.”

Analis mengatakan bola panas kini terlempar kembali menuju istana Rajoy.

“Apa yang ditunjukkannya adalah bahwa masalah bagi Madrid tetap ada dan gerakan separatis tidak akan hilang,” kata Antonio Barroso, wakil direktur penelitian di firma riset Teneo Intelligence yang berbasis di London.

Jumlah pemilih pada hari Kamis mencapai rekor tertinggi dengan lebih dari 83 persen pemilik suara warga Katalan menggunakan hak pilihnya. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Saksikan! Dokumenter TV Korea Selatan Bukti Pemanenan Organ Masih Terjadi di Tiongkok

0

Bukti baru telah muncul dari pengambilan organ yang masih terjadi di Tiongkok, kali ini dari sebuah film dokumenter televisi Korea Selatan, meskipun ada pernyataan dari pejabat Tiongkok bahwa pelanggaran tersebut telah berakhir.

Sebuah program yang disebut “Investigative Report 7,” disiarkan di TV Chosun, sebuah jaringan kabel milik salah satu surat kabar terbesar Korea Selatan, Chosun Ilbo, menyamar untuk menyelidiki fenomena turis medis Korea Selatan yang bepergian ke Tiongkok untuk menjalani operasi transplantasi organ. Segmen tersebut ditayangkan di Korea Selatan pada 15 November.

Kru program tersebut melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit di Kota Tianjin, Tiongkok timur laut, dengan berpura-pura mereka menanyakan tentang operasi untuk pasien Korea Selatan yang menderita penyakit ginjal yang memerlukan transplantasi.

Reporter tersebut, yang memiliki kamera rahasia, memfilmkan interaksinya dengan staf rumah sakit, yang memberitahukan kepadanya bahwa organ yang cocok dapat ditemukan dalam beberapa minggu. Jika keluarga pasien bersedia menyumbangkan uang tambahan ke badan amal rumah sakit, masa tunggu bisa dipercepat dan pasien dapat ditugaskan ke organ yang cocok lebih cepat, kata seorang perawat kepada reporter tersebut. Film dokumenter tersebut tidak menyebutkan dengan pasti kapan insiden tersebut terjadi, meski tampaknya baru awal tahun ini.

Dimana organ-organnya, yang tampaknya tersedia sesuai permintaan, itu berasal?

Berdasarkan laporan pemenang penghargaa Epoch Times, reportase ekstensif tentang pengambilan organ di masa lalu, salah satu sumber utama kemungkinan berasal dari tahanan hati nurani yang ditahan di dalam penjara Tiongkok karena keyakinan mereka. Ini terutama mencakup praktisi Falun Gong, sebuah praktik spiritual yang dilarang oleh rezim Tiongkok dan dianiaya berat sejak tahun 1999. Organ-organ tersebut diambil secara paksa dari tubuh mereka, menyebabkan kematian mereka selama dalam proses tersebut.

Kelompok sasaran lainnya untuk pengambilan organ termasuk Muslim Uighur, yang telah menjalani tes darah dan pencatatan DNA yang meluas, serta individu yang hanya diculik di jalanan di Tiongkok.

bukti panen organ tiongkok masih berlanjut
Rekaman kamar operasi di ‘Tianjin First Central Hospital’, tertangkap dalam film dokumenter Korea Selatan. (Screenshot via YouTube)

Rezim Tiongkok secara konsisten mengklaim bahwa organ-organ tersebut berasal dari tahanan yang dieksekusi. Namun jumlah transplantasi organ yang dilakukan jauh melebihi jumlah eksekusi, yang telah menurun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Penjelasan resmi tersebut jauh dari cukup untuk menghitung tingkat aktivitas transplantasi yang dapat diamati, terutama mengingat sistem donor organ secara sukarela negara itu paling sedikit. Menurut kepercayaan tradisional Tionghoa, mengganggu pengaturan dan fungsi normal jenazah seseorang setelah kematian itu tabu.

Dokumenter tersebut juga mencatat perbedaan-perbedaan ini, mengutip laporan sebelumnya oleh periset independen, dan sampai pada kesimpulan yang sama tentang kemungkinan sebuah bank organ yang memiliki para tahanan untuk dibunuh untuk tujuan operasi transplantasi.

Karena program ini langka, bukti konkret, langsung dari staf rumah sakit Tiongkok dan dokter Korea Selatan, bahwa pengambilan organ masih terus berlanjut sampai hari ini, sebagian didorong oleh orang asing yang sangat ingin memperpanjang hidup mereka dengan operasi transplantasi.

Para pejabat Tiongkok berjanji bahwa penggunaan narapidana sebagai sumber organ akan berhenti dari Januari 2015 dan seterusnya. Janji-janji ini, dan klaim reformasi selanjutnya, menggiring dukungan tingkat tinggi untuk sistem transplantasi Tiongkok dari Organisasi Kesehatan Dunia dan Masyarakat Transplantasi. Namun laporan investigasi Korea tersebut tampaknya mendustakan klaim tersebut.

Catatan rumah sakit

Dokumenter tersebut memperkirakan bahwa sejak tahun 2000, sekitar 2.000 warga Korea Selatan melakukan perjalanan ke Tiongkok untuk menjalani operasi transplantasi setiap tahun, jumlah yang secara signifikan lebih tinggi dibanding data dari sebuah penelitian yang diterbitkan baru-baru ini dalam jurnal medis “Transplantation” yang dikoordinasikan dengan pusat transplantasi Korea Selatan yang ditindaklanjuti dengan pasien yang menjalani operasi di Tiongkok. Film dokumenter tersebut tidak menjelaskan bagaimana mendapatkan gambaran tersebut, meskipun tampaknya merupakan ekstrapolasi yang didasarkan pada data pribadi yang diperoleh oleh para wartawan.

Para kru tersebut melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit di Tianjin yang dikenal populer di kalangan turis medis Korea Selatan, namun tidak mengidentifikasi namanya. Berdasarkan gambar rumah sakit yang direkam dan deskripsinya, sesuai dengan Rumah Sakit Pusat Tianjin Pertama yang pernah dilaporkan oleh Epoch Times. Rumah sakit memiliki bangunan dengan banyak lantai yang didedikasikan untuk transplantasi organ, dengan kapasitas satu lantai 500 tempat tidur.

Setibanya di rumah sakit tersebut, reporter yang menyamar disambut oleh seorang perawat berbahasa Korea yang menunjukkan kepadanya di sekitar bangsal. Seorang pasien Korea Selatan yang baru saja berhasil menjalani operasi transplantasi mengatakan kepada wartawan bahwa dia menunggu dua bulan untuk organ yang sesuai. Anak laki-laki dari pasien tersebut mengatakan kepada reporter bahwa dibutuhkan sekitar dua jam dari waktu pengantaran organ untuk sampai di rumah sakit tersebut. Dia juga mengatakan rumah sakit tersebut mengenakan harga yang berbeda untuk kelompok yang berbeda.

bukti pengambilan organ paksa di tiongkok
Perawat berbahasa Korea di ‘Tianjin First Central Hospital’, ditunjukkan dalam film dokumenter tersebut. (Screenshot via YouTube)

Para wartawan tersebut menanyakan berapa banyak operasi transplantasi yang dilakukan di rumah sakit tersebut. Perawat menjawab bahwa sehari sebelumnya, ada tiga ginjal dan empat operasi hati. Jika ini adalah rata-rata volume transplantasi harian di rumah sakit, maka akan dilakukan sekitar 2.500 transplantasi per tahun. Tidak jelas berapa sebenarnya transplantasi harian rata-rata di rumah sakit.

Setelah perawat dan dokter transplantasi meninjau catatan medis dari pasien Korea Selatan (yang menyamar) tersebut dan mengkonfirmasi bahwa pasien sesuai untuk operasi, reporter tersebut menanyakan berapa lama pasien harus menunggu sampai operasi dilakukan. Perawat menjawab bahwa hal itu tergantung, namun beberapa pasien hanya menunggu seminggu, dua minggu, atau 50 hari. Dia kemudian menambahkan bahwa jika seseorang ingin mempercepat proses dan diprioritaskan untuk mendapatkan organ, seseorang dapat menyumbangkan uang ke badan amal rumah sakit, tambahan biaya pembedahan. Ketika ditanya berapa banyak untuk disumbangkan, dia menjawab 10.000 yuan (kira-kira $1.500).

Dalam pertukaran yang mengerikan, reporter bertanya apakah pasien (yang menyamar) bisa menerima organ orang muda. Perawat mengatakan rumah sakit hanya memilih organ dari orang muda.

Perawat tersebut juga menunjukkan kepada reporter di sekeliling bangsal terutama untuk orang asing, mengungkapkan bahwa satu kamar yang luas dengan perlengkapan bagus, milik seorang pasien Timur Tengah yang biaya operasinya “diurus di konsulat”.

Dia juga memberitahu reporter tersebut bahwa banyak kerabat pasien tinggal di hotel terdekat milik rumah sakit, sebuah gedung berlantai 16.

Kru program tersebut juga mengunjungi hotel yang dimaksud dan berbicara dengan pasangan Korea Selatan, salah satunya adalah seorang pasien transplantasi yang baru saja menyelesaikan operasi. Pasangan tersebut mengatakan bahwa satu lantai hanya untuk pasien Korea dan keluarga mereka. Pasangan itu sedang dalam visa tiga bulan.

Klaim Percobaan Manusia

Program tersebut juga memeriksa laporan-laporan bahwa mantan kepala polisi Chongqing, Wang Lijun, mengawal dan mengawasi eksperimen-eksperimen manusia yang mengerikan untuk meneliti metode transplantasi organ yang akan menjaga kondisi organ dengan lebih baik, yang pertama kali didokumentasikan oleh kelompok nirlaba, World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (WOIPFG), Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan terhadap Falun Gong.

Kru dokumenter tersebut pergi ke rumah sakit dan laboratorium penelitian Chongqing yang dipimpin oleh Wang, dan menemukan blueprint-blueprint yang tergantung di dinding untuk sebuah mesin yang akan menimbulkan luka di batang otak yang akan menyebabkan kematian otak, terlihat serupa dengan yang dipatenkan berdasarkan nama Wang yang ditemukan oleh WOIPFG. Paten untuk mesin Wang Lijun tersedia secara online, mengidentifikasinya sebagai “mesin pembuat cedera otak primer.”

bukti kekejaman rezim komunis tiongkok
Cetak biru mesin pendorong cedera otak, digantung di rumah sakit Chongqing yang dipimpin Wang Lijun, seperti yang ditunjukkan dalam film dokumenter tersebut. (Screenshot via YouTube)

Ketika reporter menanyakan tentang tujuan mesin tersebut, petugas laboratorium memastikan bahwa mesin tersebut dapat digunakan pada manusia untuk membuat otaknya mati sementara menjaga organ tubuh lainnya tetap sehat.

Melibatkan para dokter di Korea Selatan

Pasien-pasien Korea Selatan dirujuk ke rumah sakit di Tiongkok oleh dokter-dokter di rumah sendiri. Kru program mengunjungi sebuah rumah sakit di Seoul, di mana dokter tersebut mengaku merekomendasikan pasien untuk mengunjungi rumah sakit Tianjin sebelumnya, tapi dia tidak lagi melakukannya. Ketika ditanya tentang kekhawatiran mengenai sumber organ tersebut, dokter tersebut menolak berkomentar.

transplantasi organ di tiongkok melibatkan dokter negara lain
Seorang dokter di sebuah rumah sakit Korea yang tidak disebutkan namanya berbicara dengan reporter program tersebut. (Screenshot via YouTube)

Di rumah sakit lain yang tidak disebutkan namanya, seorang dokter mengatakan bahwa dia tahu organ-organ di Tiongkok berasal dari “tahanan yang dianiaya karena keyakinan mereka.” Dilema etis mendorongnya untuk kemudian berhenti merekomendasikan pasien ke Tiongkok. Ketika ditanya apakah dia menyesali keputusannya sebelumnya, dia bilang tidak, karena pasien membutuhkan operasi transplantasi agar bisa hidup.

Sebuah permintaan untuk tanggapan dari Korean Society for Transplantation tidak terjawab pada saat pers.

Kekhawatiran untuk Korea Selatan

Tahun lalu, seorang sumber anonim yang mengidentifikasi dirinya sebagai mantan pekerja di Tianjin First Central Hospital menulis untuk The Epoch Times tentang pengalamannya.

“Banyak pasien transplantasi asing datang ke Tiongkok mencari hati atau ginjal. Sebagian besar orang asing ini adalah orang Korea Selatan,” tutur dalam ceritanya. Sumber tersebut juga menjelaskan bagaimana pasien dirujuk ke rumah sakit. “Seorang dokter Korea Selatan yang terkenal pada salah satu rumah sakit terbesar di Korea Selatan akan mengenalkan pasiennya kepada seorang perantara. Perantara ini kemudian akan merujuk pasien-pasien ini ke rumah sakit Tianjin tersebut.”

Pada tahun 2015, David Matas, salah satu peneliti independen terkemuka yang telah mendokumentasikan bukti pengambilan organ di Tiongkok, menimbulkan kekhawatiran tentang kurangnya transparansi mengenai sumber organ di Tiongkok, pada sebuah konferensi industri medis yang diadakan di Seoul, Korea Selatan.

Bulan Juli yang lalu, beberapa organisasi kesehatan internasional menandatangani sebuah surat yang menyebutkan “donor organ dan reformasi transplantasi” Tiongkok, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Pontifical Academy of Sciences (PAS) Vatikan, dan The Transplantation Society (TTS), melaporkan Global Times, surat kabar milik pemerintah Tiongkok.

Ketika ditanya apakah PAS akan mengubah sikapnya terhadap sistem Tiongkok dalam kejelasan dari dokumenter tersebut, Dr. Francis Delmonico, seorang ahli transplantasi dan akademisi PAS, tidak secara langsung menyebut bukti yang berada dalam dokumenter Korea tersebut tentang pelanggaran yang berkelanjutan, dan sebagai gantinya menanggapi: “Sikap PAS adalah untuk mendukung reformasi Tiongkok yang konsisten dengan Pernyataan PAS, dan ditandatangani oleh rekan-rekan Tiongkok pada konferensi tingkat tinggi PAS.” (ran)

Kuba Tunda Serah Terima Bersejarah dari Castro kepada Presiden Baru

0

EpochTimesId – Kuba yang dikuasai rezim komunis memperpanjang masa kepemimpinan rezim berkuasa hingga April 2018. Keputusan tersebut diambil pada hari Kamis (21/12/2017) waktu setempat.

Ini menandakan penundaan dua bulan dalam serah terima bersejarah dari Raul Castro kepada seorang presiden baru, sambil mengumumkan peraturan yang lebih ketat mengenai sektor non-negara.

Castro, 86 tahun, mengatakan bahwa dia akan mengundurkan diri pada Februari 2018 setelah dua kali berturut-turut, mengakhiri hampir 60 tahun masa pemerintahan. Castro akan menandai transisi dari pemimpin revolusi tahun 1959 ke generasi muda yang baru.

Majelis Nasional mengatakan, bagaimanapun, bahwa kerusakan yang ditimbulkan oleh Badai Irma pada bulan September 2017 telah menyebabkan penundaan dimulainya siklus politik di mana pemilih dan komisi pemilihan akan memilih delegasi dewan kota, provinsi dan nasional yang kemudian memilih sebuah Dewan Negara dan Presiden.

Majelis Nasional, yang mengadakan salah satu dari dua kali pertemuan setiap tahunnya, oleh karena itu memperpanjang masa jabatan mereka sampai 19 April 2018. Media pemerintah melaporkan, berarti Castro kemungkinan akan tetap menjadi presiden sampai saat itu.

Pandangan Majelis Nasional di Havana, Kuba, 21 Desember 2017. (Irene Perez/Courtesy of Cubadebate/Handout via Reuters/The EPoch Times)

Castro, yang secara resmi mengambil alih kepresidenan dari almarhum kakaknya Fidel Castro pada tahun 2008, akan tetap menjadi kepala Partai komunis. Partai itu menjadi satu-satunya partai legal dan berkuasa di Kuba.

Warisnya, Wakil Presiden Pertama Miguel Diaz-Canel, lahir pada tahun setelah revolusi. Namun pria 57 tahun itu berpendapat bahwa perlunya mempertahankan prestasi pendahulunya dan memberikan kontinuitas.

Analis mengatakan bahwa dia tidak mungkin mengungkapkan warna aslinya sampai dia ditunjuk sebagai presiden. Bahkan kemudian, ruangnya untuk bermanuver masih akan dibatasi oleh kebutuhan untuk menjadikan dirinya sebagai penerus yang sah bagi ‘generasi bersejarah’.

Harapan agar presiden berikutnya dapat memperdalam reformasi pasar terhadap ekonomi yang direncanakan secara terpusat yang diperkenalkan oleh Castro dibasahi pada hari Kamis oleh pengumuman peraturan baru mengenai sektor-sektor swasta dan koperasi baru yang dirancang untuk membatasi akumulasi kekayaan dan pertumbuhan ketidaksetaraan.

Media yang dikelola pemerintah mengutip Marino Murillo, kepala komisi tersebut yang bertugas melakukan reformasi, dengan mengatakan bahwa distribusi pendapatan di koperasi akan diatur lebih ketat. Lisensi sektor swasta juga akan dibatasi hanya satu lisensi per-orang.

Transisi politik Kuba terjadi karena mereka menghadapi sejumlah tantangan dari menurunnya bantuan sekutu sosialis, Venezuela. Selain itu juga karena kebijakan politik Presiden AS Donald Trump terhadap Kuba, diantaranya berupa pengetatan embargo AS yang telah berlangsung puluhan tahun.

Sebuah krisis devisa telah menyebabkan Kuba menunda pembayaran kepada pemberi pinjaman asing. Menteri Ekonomi Ricardo Cabrisas mengatakan kepada majelis bahwa krisis telah mempengaruhi impor.

Badai Irma juga menyebabkan kerusakan dan kerugian hingga 13,2 miliar dolar AS, kata Cabrisas. Kuba mengevaluasi kerusakan akibat bencana alam dalam dolar dengan anggapan bahwa peso sama dengan dolar. Banyak nilai tukar resmi lainnya ada di Kuba, menilai peso jauh lebih sedikit.

Kabinet mengatakan bahwa ekonomi terpusat yang direncanakan pulih tahun ini dari resesi pada 2016 – yang pertama dalam hampir seperempat abad – tumbuh 1,6 persen.

Pertumbuhan itu didorong oleh ekspansi sektor pariwisata, transportasi dan komunikasi, serta pertanian dan konstruksi.

Menteri Pariwisata Manuel Marrero mengatakan kepada parlemen awal pekan ini bahwa meskipun Badai Irma dan tindakan keras AS, jumlah wisatawan asing tumbuh 19,7 persen pada tahun ini. Jumlah kunjungan wisman menjadi 4,3 juta pada 11 bulan pertama tahun 2017.

Kabinet mengatakan ekonomi akan tumbuh sekitar 2 persen tahun depan. (waa)

Mengapa Kim Jong-un Mengeksekusi Pamannya Sendiri? Terungkap 2 Wanita Memegang Peran Penting

0

oleh Li Ming

Epochtimes.id- Pada bulan Desember 2013, diktator Korea Utara Kim Jong-un telah memerintahkan eksekusi terhadap pamannya Jang Sung-taek, Wakil Ketua Komite Pertahanan DPRK yang dituduh melakukan percobaan subversi.

Banyak misteri yang belum terpecahkan berada di balik peristiwa ini.

Baru-baru ini, media Jepang menerbitkan sebuah artikel yang mengatakan bahwa dalam proses pembersihan Jang, 2 orang wanita yakni istri Jang bernama Kim Kyong-hui dan putri Kim Jong-il bernama Kim Sul-song telah memainkan peran khusus.

Yahoo Jepang baru-baru ini menerbitkan sebuah artikel yang mengatakan bahwa pembunuhan terhadap Jang Sung-taek yang dipandang sebagai orang nomor 2 di Korea Utara bukan masalah sederhana, karena Jang sendiri juga bertindak kejam terhadap musuh politiknya. Salah-salah kekuasaan Kim Jong-un malahan yang akan terancam.

Pejalan kaki berjalan di depan layar video besar di Tokyo, Jepang, yang menyiarkan sebuah laporan berita yang menunjukkan diktator Korea Utara Kim Jong Un, mengikuti sebuah uji coba rudal Korea Utara yang melewati Jepang pada 15 September 2017. (TORU YAMANAKA/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

Artikel tersebut mengutip penjelasan Lee Joon-ji, seorang pembelot asal Utara yang memahami sistem intelijen pusat Pyongyang melaporkan bahwa Kim Jong Il-lah orang yang telah memutuskan untuk mengeksekusi mati Jang Sung-taek.

Sebagaimana diungkapkan bahwa semasa Kim Jong-il masih hidup ia sudah mencium gelagat tidak beres Jang yang ingin mengekspansi kekuatannya, terutama menyangkut campur tangan Jang yang terlampau dalam di urusan personalia kepemimpinan partai.

Akibatnya Kim Jong-il mengatur beberapa orang untuk memantau Jang sebelum dia meninggal dunia. Di antaranya terdapat nama putrinya, Kim Sul-song yang saat itu menjabat sebagai sekretaris Jang, khusus untuk memantau gerak gerik Jang dan melaporkannya kepada sang ayah.

Selain itu, istri Jang yang pada saat itu menjabat sebagai sekretaris di bidang organisasi dari Partai Buruh Korea merangkap kepala markas organisasi partai juga memainkan peran tidak kecil.

Tanpa persetujuan wanita yang menjadi bibi dari Kim Jong-un ini rencana untuk menghabisi Jang bisa jadi gagal terlaksana.

Menurut pembelot : Tahun 2013 kesehatan istri Jang, Kim Kyong-hui mengalami penurunan drastis dan Jang tidak pernah menjenguknya, tapi bermanja diri dalam kesenangan dengan 7 orang wanita simpanannya.

Berita yang disampaikan oleh seseorang ke telinga Kim Kyong-hui ini membuatnya naik pitam.

Artikel ini menyimpulkan bahwa dalam proses menghabisi Jang Sung-taek, Kim Kyong-hui dan Kim Sul-song memang memerankan peran tertentu.

Kalau Jang tidak dihabisi, Kim Jong-un juga tidak memiliki kekuasaan diktator seperti sekarang ini. Ini mungkin juga merupakan  ‘sumbangsih’ dari kedua wanita tersebut untuk memantapkan kedudukan Jong-un.

Gambar Kim Jong-un sedang pidato dalam Kongres Partai Buruh Korea Utara pada 25 Pebruari 2014. (KNS/KCNA/AFP)

Terkait isu eksekusi Jang ini, di luaran beredar sebuah berita angin yang menyebutkan bahwa ia dieksekusi gara-gara Jang Sung-taek ingin mendukung Kim Jong-nam naik tahta menggantikan adik lain ibu, Kim Jong-un.

Dan ia kemudian dituduh menggunakan kesempatan berkunjung ke Beijing untuk meminta sponsor petinggi Tiongkok.

Media Jepang ‘Nikkei’ pernah memberitakan, ketika Jang Sung-taek berkunjung ke Beijing dan menemui Presiden Hu Jintao pada bulan Agustus 2012, Dalam pertemuan itu, ia menyajikan sebuah rencana untuk mengganti kedudukan Kim Jong-un dengan Kim Jong-nam dengan bantuan Beijing. Saat itu Hu Jintao tidak memberikan tanggapan.

Kim Jong-nam adalah putra sulung Kim Jong-il yang pernah dianggap sebagai pewaris tahta.

Namun kemudian Kim Jong-il hilang ketertarikan kepadanya sehingga dipaksa merantau ke  Makau dan Beijing.

Kim Jong-un buru-buru naik tahta begitu ayahnya meninggal dunia pada bulan Desember 2011.

Bulan Januari 2012, Kim Jong-nam yang hidup dalam rantau menerima wawancara sebuah media Jepang dan ia secara terbuka mengkritik kebijakan Korea Utara.

Kim Jong Nam, saudara tirinya dari Korea Utara Kim Jong Un, dikawal oleh petugas polisi Jepang di bandara Narita, Jepang pada tanggal 4 Mei 2001. (AP Photo / Itsuo Inouye)

Pembicaraan tentang rencana Jang Sung-taek untuk melakukan ‘kudeta’ berhasil disadap oleh Zhou Yongkang yang pada saat itu memegang kekuasaan penuh atas sistem hukum dan politik Tiongkok.

Setelah hal itu dibicarakan dalam internal faksi Jiang Zemin, mereka kemudian memutuskan untuk memberitahu Kim Jong-un.

Kabarnya, Kim Jong-un sangat marah saat mendengar berita itu. Pada bulan Desember 2013 ia memerintahkan bawahan untuk menangkap dan mengeksekusi mati Jang.

Hingga saat ini tidak diketahui apakah kematian Kim Jong-nam berkaitan langsung dengan isu kudeta itu, tetapi pembunuhan dengan menggunakan gas VX yang dilakukan di Bandara Kuala Lumpur pada bulan Februari tahun ini jelas merupakan upaya Kim Jong-un untuk ‘menumpas musuh sampai akar-akarnya’. (Sinatra/asr)

Sumber : ntdtv

Oman Menolak Laporan Kelompok HAM “Bekerja Seperti Robot” Tentang Kondisi PRT di Negaranya

0

Epochtimes.id- Komisi Hak Asasi Manusia yang didukung pemerintah Oman telah menolak sebuah laporan yang diterbitkan oleh Human Rights Watch pada 14 November mengenai kondisi pekerja wanita domestik Tanzania di Oman yang berjudul: “Saya bekerja seperti robot.”

Komisi HAM Oman (OHRC), mengatakan dalam sebuah pernyataan membantah bahwa penganiayaan pekerja rumah tangga merupakan fenomena yang meluas.

Komisi HAM Oman ini juga mendesak HRW untuk lebih objektif saat mengumpulkan data.

Lembaga pemerintahan Oman ini menuding para pekerja HAM tidak pergi ke Oman untuk memverifikasi tuduhan terhadap pekerja Tanzania.

Sebagai gantinya mereka pergi ke Tanzania-berpose sebagai turis-untuk melakukan wawancara mereka.

Peta Oman (Istimewa)

Judul laporan tersebut menyindir bahwa pelecehan dilembagakan di negara tersebut.

“Ini adalah laporan kedua di mana organisasi tersebut berfokus pada pekerja wanita domestik di Oman, setelah laporan pertamanya terbit pada 2016 berjudul” Ba’aouni “(Saya Terjual),” kata OHRC.

OHRC menambahkan bahwa pihaknya mempelajari dengan seksama semua laporan yang diterbitkan oleh organisasi lokal, regional dan internasional mengenai situasi dan kondisi hak asasi manusia di Kesultanan.

Lembaga ini mengatakan berdasarkan kewenangan dan yurisdiksi yang ditetapkan dalam Undang-undang pendiriannya No. 124/2008.

Laporan HRW

Komisi ini bertanggung jawab untuk memantau dan memperbaiki pelanggaran. Selanjtunya data dikumpulkan dan dianalisis serta dipublikasikan.

Laporan tersebut didasarkan pada serangkaian wawancara yang dilakukan oleh Human Rights Watch pada bulan Oktober dan November 2016, dan yang lainnya di bulan Februari 2017.

Laporan ini membahas beberapa undang-undang dan peraturan perburuhan tentang pekerja rumah tangga Oman.

Komisi Sains dan Teknologi Tanzania juga mengecam laporan tersebut.

Saat ini ada sekitar 140.000 pembantu rumah tangga di Oman sekarang, menurut Pusat Statistik dan Informasi Nasional (NCSI). Sekitar 30 juta riyal dihabiskan untuk gaji para pelayan setiap tahunnya. (asr)

Sumber : Gulfnews/HRW

‘Lalat-lalat’ Rezim Tiongkok Pun Bisa Korupsi Tingkat Tinggi

0

Di dalam Partai Komunis Tiongkok (PKT), bahkan pejabat rendah di jenjang bagian bawah birokrasi Partai tersebut dapat memperoleh uang jutaan dolar saat melakukan korupsi.

Pada tanggal 19 Desember, surat kabar harian China Discipline Inspection Daily – publikasi Komisi Inspeksi Disiplin Pusat, badan anti korupsi rezim Tiongkok, memuat sebuah artikel yang merinci kasus korupsi yang melibatkan Yang Rongfu, mantan wakil direktur pusat layanan pertanian di Diaopu, sebuah daerah pemukiman kecil di Kota Taizhou, sebuah kota metropolitan di Propinsi Jiangsu.

Tanggung jawab Yang meliputi pengaturan kebijakan pertanian regional berdasarkan data ekonomi lokal; pemberian pinjaman, asuransi, dan subsidi kemiskinan kepada petani; dan pemasaran produk pertanian lokal.

Kantor Yang berada di tingkat sub-distrik, di antara jajaran terendah dalam hierarki administrasi rezim Tiongkok. Dengan demikian, Yang berada di bagian paling bawah birokrasi Partai.

Namun Yang mampu menaruh uang di tangannya 599 juta yuan (sekitar $90,1 juta) dan mengantongi sebagian untuk dirinya sendiri.

Pada bulan April 2012, dia mulai menyalahgunakan dana public, uang yang ditujukan untuk desa setempat. Yang setuju untuk meminjamkan 800.000 yuan (sekitar $121,128) di dalam peti simpanan pemerintah kepada seorang pria bernama Ji, seorang penyedia pinjaman, yang akan membayar bunga bulanan sebesar satu persen. Ji kemudian membayar kembali pinjaman tersebut dengan bunga dan menyetorkan uangnya ke rekening publik pusat layanan pertanian tersebut.

Pinjaman awal ini merupakan awal dari “kerjasama” jangka panjang antara Yang dan Ji.

Pada akhir tahun 2013, ketika Ji meminta pinjaman uang lagi, Yang menuntut agar suku bunga pinjaman dinaikkan menjadi 1,2 persen. Ketika Ji membayar kembali jumlah tersebut, dia akan menyetorkan dana pinjaman hanya dengan 0,6 persen dari bunga ke rekening publik. Ji akan menyerahkan sisa bunga 0,6 kepada Yang secara tunai.

pejabat rendahan korupsi jutaan dolar di partai rezim tiongkok
Paramiliter Tiongkok berdiri di dekat Lapangan Tiananmen di Beijing pada tanggal 22 Oktober 2017. (NIcolas Asfouri / AFP / Getty Images)

Perlahan, jumlah yang dipinjam Ji terus meningkat. Pada bulan September 2015, Yang telah meminjamkan total 504 juta yuan (sekitar US$76,3 juta) kepada Ji, dan sebagai imbalannya, Yang mengantongi total sekitar 400.000 yuan (sekitar US$60.564) untuk kepentingan sendiri.

Yang juga meminjamkan dana publik ke sekretaris Partai tingkat rendah setempat bermarga Chen,  sebanyak 86,58 juta yuan (sekitar $13,1 juta), dan 8,5 juta lainnya (sekitar US$1,3 juta) kepada pemilik bisnis bermarga Cao. Tidak diketahui seberapa besar Yang mengantongi dari Chen dan Cao.

Untuk mendapatkan lebih banyak uang, Yang bahkan mengeluarkan 200.000 yuan ($30.280) yang telah dia dapatkan dari rencananya, dan memasukkannya ke dalam bisnis pinjaman Ji untuk mendapatkan tingkat bunga yang tinggi.

Pada bulan Maret 2016, setelah Ji gagal membayar kembali pinjaman 5.78 juta yuan sesuai jadwal, Yang menyerahkan diri ke pihak berwenang Partai Daerah di Diaopu.

Pada bulan Juni 2017, Yang dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Rakyat di Distrik Gaogang sampai 11 tahun penjara karena menyalahgunakan dana publik sebanyak 161 kali, sebesar 599 juta yuan (sekitar $90,1 juta). Setelah Yang mengajukan banding, Pengadilan Rakyat di Taizhou menguatkan hukuman awal, menurut China Discipline Inspection Daily.

Pejabat partai seperti Yang dianggap “lalat” – jargon partai untuk pejabat partai berpangkat rendah tertangkap dalam kampanye anti korupsi Tiongkok. Pejabat tinggi disebut “harimau.” Dari tahun 2012, ketika pemimpin Tiongkok Xi Jinping mengambil alih kekuasaan, sampai Juni 2017, kampanye tersebut telah menghukum lebih dari 1,34 juta pejabat partai pada tingkat kecamatan atau tingkat rendah.

Yang bukan satu-satunya “lalat” dengan tangannya dapat menghasilkan banyak uang. Pada bulan Maret 2017, Huang Huahui, wakil direktur di kantor keamanan perumahan di pemerintah kota Guangzhou, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, karena menerima suap berjumlah sekitar 89 juta yuan (sekitar $13,4 juta) untuk membeli 11 unit rumah, menurut rezim Tiongkok juru bicara Xinhua

Yu Fuxiang adalah mantan sekretaris partai yang bertanggung jawab atas Komite Partai Desa Shuguang, sebuah desa kecil yang terletak di Harbin, ibu kota Heilongjiang, propinsi paling utara di Tiongkok. Pada bulan Agustus 2017, dia dinyatakan bersalah menyalahgunakan sekitar 200 juta yuan (sekitar $30,2 juta) untuk dana publik, menurut Xinhua. Sejak saat itu dia telah kehilangan keanggotaan Partainya, dan beralih ke sistem peradilan pidana untuk diselidiki. (ran)

Perang Masih Berkecamuk, UNICEF Kirim 6 Juta Dosis Vaksin untuk Anak-anak di Yaman

0

Epochtimes.id- Sebuah pesawat yang disewa oleh organisasi PBB Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNICEF mendarat di Sana’a, Yaman, Rabu (20/12/2017).

Pesawat tersebut mengirimkan hampir 6 juta dosis vaksin penting untuk melindungi jutaan anak-anak yang berisiko terkena penyakit yang dapat dicegah, termasuk wabah difteri.

Wabah ini dilaporkan telah menginfeksi lebih dari 300 orang dan membunuh 35 anak-anak.

Sebagian besar kasus difteri dan kematian adalah di antara menimpa terhadap anak-anak.

Hampir 1.000 hari sejak konflik meningkat di Yaman, negara ini berada dalam genggaman krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan pembatasan impor bahan bakar dan makanan semakin menyulitkan tanggap darurat.

UNICEF mengirim vaksin untuk anak-anak di Yaman (Foto : UNICEF)

Pembatasan tersebut menambah kesengsaraan anak-anak di Yaman yang telah menghadapi tiga ancaman penyakit, malnutrisi dan kekerasan.

“Vaksinasi anak-anak di Yaman sekarang sangat penting untuk melindungi mereka dari penyakit dan kematian yang dapat dicegah,” kata kata Meritxell Relaño, Perwakilan UNICEF di Yaman dalam siaran persnya.

“Sangat penting bahwa vaksin dan persediaan menyelamatkan nyawa lainnya untuk anak-anak terus didistribusi ke Yaman dan di seluruh negeri tanpa hambatan. Mereka adalah jalur kehidupan bagi jutaan anak-anak, ” tambahnya.

UNICEF mengulangi seruannya pada semua pihak untuk memungkinkan akses kemanusiaan tanpa hambatan ke semua pelabuhan darat, laut dan udara Yaman dan untuk memfasilitasi distribusi bantuan menyelamatkan nyawa untuk anak-anak di dalam negeri.

UNICEF mengirim vaksin untuk anak-anak di Yaman (Foto : UNICEF)

Kali ini vaksin yang dikirim UNICEF melalui bandara Sana’a terdiri vaksin tetanus dan difteri untuk 2,7 juta anak-anak dan orang dewasa hingga berusia 25 tahun.

Vaksin lainnya yang dikirim adalah Pentavalent untuk melindungi 2,5 juta anak-anak dari batuk rejan atau pertusis, hepatitis B dan difteri. (asr)

Politisi Israel Meminta Obama untuk Mengembalikan Hadiah Nobel Perdamaian

0

Oleh Jasper Fakkert

Epochtimes.id- Seorang politisi terkemuka Israel meminta Presiden AS ke-44 Barack Obama mengembalikan Hadiah Nobel Perdamaian, jika masa pemerintahannya benar adanya menghalangi penyelidikan atas perdagangan narkoba oleh kelompok teroris Hizbullah.

Politico melaporkan pada 15 Desember 2017, pemerintahan Obama menghalangi penyelidikan selama bertahun-tahun oleh Drug Enforcement Agency (DEA) terhadap dugaan perdagangan narkoba dan senjata api, serta pencucian uang dan kegiatan kriminal lainnya oleh Hizbullah.

Berdasarkan laporan tersebut penyelidik DEA telah mengumpulkan bukti bahwa kelompok teror yang didukung Iran telah mengirim “banyak ton kokain” ke Amerika Serikat.

Hizbullah menghasilkan ratusan juta dolar dari operasi tersebut, yang kemudian digunakan untuk membiayai operasi terorisnya.

Hizbullah secara resmi terdaftar sebagai organisasi teroris asing oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Hizbullah telah sering melakukan serangan roket terhadap Israel selama dua dekade terakhir.

Menurut laporan Politico, pemerintahan Obama “melemparkan serangkaian penghalang jalan yang semakin tidak dapat diatasi” dalam langkah penyelidikan karena sedang melakukan kesepakatan nuklir dengan Iran pada tahun 2015.

“Ini adalah keputusan kebijakan, ini adalah keputusan sistematis,” kata David Asher, yang membantu menetapkan dan mengawasi penyelidikan tersebut kepada Politico.

“Obama harus mengembalikan Hadiah Nobel Perdamaiannya, jika laporan Politico akurat,” kata Ketua Partai Politik Yesh Atid, Yair Lapid kepada Jerusalem Post.

Obama dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2009 setelah memerintah kurang dari sembilan bulan.

“Israel memperingatkan berulang kali bahwa tidak ada hubungan antara kesepakatan nuklir dan aktivitas anti-teror, tentu melawan Hizbullah, Kami juga memperingatkan hal ini secara khusus, karena hubungan yang telah terbukti antara Hizbullah dan Iran,” kata Lapid.

Anggota parlemen Israel dan ketua partai Yesh Atid, Yair Lapid, berbicara dalam sebuah konferensi pers di Yerusalem pada 12 Desember 2016. (THOMAS COEX / AFP / Getty Images)

Israel telah lama mengkritik kesepakatan nuklir Iran, yang secara resmi disebut Rencana Aksi Komprehensif Bersama, yang dicapai antara Amerika Serikat – Iran dan kekuatan dunia lainnya pada tahun 2015.

Kritikus telah menunjukkan bahwa kesepakatan tersebut, pada dasarnya, memastikan bahwa Iran akan dapat mengembangkan senjata nuklir pada tahun 2026.

Pada saat itu, pembatasan utama terhadap pengayaan uranium akan dicabut, memungkinkan rezim Iran untuk menginstal dan mengoperasikan ribuan dari sentrifugal bawah tanah untuk pengayaan uranium yang lebih canggih.

Menurut para ahli, senjata nuklir kemudian bisa dikembangkan dalam waktu enam bulan.

Karena perkembangan teknologi tinggi rudal Iran dan rudal balistik tidak ditutupi oleh kesepakatan nuklir, Iran mampu terus mengembangkan ini.

Pada bulan Oktober, pemerintahan Trump mengatakan akan melakukan negosiasi ulang bagian-bagian kesepakatan nuklir tersebut. Jika itu tidak berhasil, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa dia akan menghentikan kesepakatan tersebut dan menegosiasikan keputusan yang berbeda.

“Sampai Pemerintahan Obama, setiap Presiden Amerika melawan terorisme tanpa kompromi,” kata Menteri Kerjasama Regional Tzachi Hanegbi di Facebook.

“Saya yakin bahwa pemerintahan Trump tidak akan berpaling dari tradisi itu, dan bahwa kebijakan keterlaluan dan salah yang diungkapkan minggu ini tidak akan terulang.”

Mantan Duta Besar Israel untuk PBB, Michael Oren, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri di kantor Perdana Menteri, mengatakan bahwa pemerintahan Obama bersedia melakukan apapun untuk mencapai kesepakatan dengan Iran.

“Sudah jelas bahwa pemerintah bersedia melakukan apapun untuk mencapai kesepakatan, termasuk mengabaikan teror Iran yang merenggut nyawa ratusan orang Amerika dan Israel dan ratusan ribu orang Syria,” kata Oren kepada Jerusalem Post.

“Paparan ini dan lainnya yang mungkin dipublikasikan di masa depan harus memperkuat tekad kami untuk membatalkan atau setidaknya secara signifikan mengubah kesepakatan berbahaya ini,” tambahnya. (asr)

Sumber : The Epochtimes

PLTN Taishan di Guangdong, Tiongkok Disebut Berpotensi Terjadi Kebocoran Nuklir

0

Epochtimes.id- Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Taishan yang berjarak sekitar 130 kilometer dari Hongkong kembali dinyatakan berbahaya.

Ahli telah menemukan kandungan karbon di bagian atas dari generator uap yang berada dalam pulau nuklir itu melampaui batas yang ditentukan, sehingga dikhawatirkan terjadi kebocoran nuklir akibat tekanan tinggi.

Ini adalah masalah baru menyusul masalah gangguan pada bejana bertekanan sebagai penutup reaktor dan deaerator yang sudah terjadi.

FactWire mengutip dokumen Dinas Keamanan Nuklir Prancis menyebutkan bahwa saat AREVA melakukan inspeksi produk, menemukan komponen yang digunakan oleh PLTN Taishan tidak memenuhi syarat. Kandungan karbon pada generator uap Unit kedua mencapai 0,302%, melebihi standar konstruksi RCC-M yang 0.22%

Dokumen tersebut menunjukkan bahwa anggota direksi dari Divisi Peralatan Tekanan Nuklir Perancis telah menghubungi dari Otorita Keselamatan Nuklir Prancis telah menghubungi Electricite de France (EDF), perusahaan Prancis yang berpatungan dengan PLTN Taishan, meminta EDF menjelaskan soal perkembangan karena kelebihan kandungan karbon yang terjadi pada atap generator uap buatan Kobe Steel Jepang.

Model tersebut menunjukkan generator uap (empat silinder hijau) terpasang di sebelah inti reaktor (Foto : Badan Keselamatan Nuklir Prancis)

Dokumen tersebut menyebutkan bahwa dalam laporan yang dibuat EDF tentang MOPPEC menunjukkan bahwa kandungan karbon di bagian mulut penyembur uap dari baja berbentuk kue bulat yang digunakan untuk memproduksi penutup atas generator uap Taishan Unit 2 mencapai 0,302%, kelebihan akan mengakibatkan timbulnya penyimpangan terhadap ketangguhan mekanis.

Menurut dokumen itu, kelebihan kandungan karbon dapat melemahkan ketangguhan mekanis dan menyebabkan retak rapuh saat terkena suhu dan tekanan yang ekstrem.

Setelah generator uap pecah, secara langsung akan mempengaruhi pasokan air pendingin di sirkuit utama, yang dapat menyebabkan inti reaktor menjadi terlalu panas dan meleleh, kemudian terjadi kebocoran yang menyebarkan radiasi nuklir.

Ada total empat tutup generator uap dari generator uap Taishan Unit 2 yang bermasalah. 2 buah di antaranya adalah produksi buatan Jepan yang langsung ditunjuk oleh AREVA. Adapaun pemasangannya dilakukan oleh Shanghai Electric Nuclear Power Equipment Co., Ltd.

Sedangkan 2 lainnya dipasang oleh Dongfang Electric (Guangzhou ) Heavy Machinery Co., Ltd., tetapi tidak ditemukan informasi relevan tentang produsennya.

China General Nuclear Power Group (CGNPG) yang memiliki 70% saham PLTN Taishan terus menekankan bahwa pihaknya selama melakukan inspeksi tidak menemukan adanya masalah kualitas pada komponen yang digunakan stasiun tenaga nuklir.

Menurut pengumuman CGNPG terakhir bahwa unit kedua dari PLTN Taishan akan mulai beroperasi pada semester pertama tahun depan.

Menurut Radio Free Asia, tidak ada laporan dari pemerintah pusat maupun daerah tentang potensi bahaya keselamatan dari PLTN Taishan.

Reporter RFA pada 21 Desember mencoba untuk menghubungan lewat sambungan telepon beberapa warga yang tinggal di sekitar PLTN Taishan untuk ditanyai soal potensi terkena radiasi nuklir, tetapi mereka menjawab tidak tahu tentang hal ini.

Laporan mengutip ucapan Li Guangde, seorang convenor kebijakan pada Aliansi Provesi Umum Hongkong menyebutkan, masalah yang terjadi pada peralatan tersebut ditemukan oleh Badan Keamanan Nuklir Prancis.

Tetapi perusahaan yang menangani konstruksi dan perusahaan operator CGNPG sejak lama telah menolak untuk menghadapi kenyataan, begitu pula Departemen Keamanan Nuklir Tiongkok juga terus membungkam mulut.

Li Guangde percaya bahwa tindakan tersebut telah melanggar prinsip-prinsip Badan Tenaga Atom Internasional dan pemerintah Tiongkok harus menghentikan semua debugging dan segera melakukan penyelidikan menyeluruh.

Li Mengkhawatirkan terjadinya kebocoran yang akan mempengaruhi puluhan juta masyarakat karena letak PLTN Taishan yang dekat dengan Hongkong. Ia sangat tidak mengharapkan adanya tindakan yang mengesampingkan standar keselamatan demi mengejar kepentingan komersial.

Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan Badan Tenaga Atom Internasional 2 tahun lalu telah disinggung-singgung soal hubungan personil antara pihak pengawasan Yakni Departemen Keamanan Nuklir Nasional Tiongkok dengan personil pemilik industri nuklir Tiongkok yang dinilai terlampau dekat.

Bahkan personil antara mereka bisa saling tukar jabatan. Hal ini akan menurunkan derajat independensi dari pengawas keamanan. Dan tidak memikirkan kepentingan umum inilah yang paling mengkhawatirkan. (Sinatra/asr)

Sumber : Epochtimes.com

Pusat Kebugaran di Korsel Terbakar, 29 Orang Tewas dan 26 Terluka

0

Epochtimes.id- Setidaknya 29 orang tewas dan 26 lainnya luka-luka akibat kebakaran besar di Gedung pusat olahraga di Jecheon, Provinsi Chungcheong Utara, Korsel, Kamis (21/12/2017).

Melansir dari KBS.World.kr, Kantor Pelayanan Pemadam Kebakaran Chungbuk mengatakan  pada Jumat pukul 05.00 pagi, sebanyak 23 wanita dan enam pria tewas akibat kebakaran dan identitas semua korban, kecuali satu orang, berhasil dikonfirmasi.

Petugas polisi dan pemadam kebakaran akan secara bersama-sama memeriksa lokasi tersebut dengan Dinas Forensik Nasional.

Petugas gabungan ini akan menyelidiki penyebab pasti kebakaran di gedung berlantai delapan yang menampung klub kebugaran, sauna dan restoran.

Pihak berwenang mengatakan kebakaran diperkirakan dimulai pada Kamis sore oleh sebuah kendaraan yang diparkir di area bawah tanah gedung delapan lantai tersebut.

Para korban terjebak di fasilitas sauna di lantai dua dan tiga di dalam gedung.

Jumlah korban dikhawatirkan akan meningkat saat petugas pemadam kebakaran sedang menyisiri bangunan tersebut.

Sekitar 20 orang yang selamat dari kobaran api menyelamatkan diri ke puncak gedung.  Warga-warga ini selanjutnya diselamatkan dengan helikopter dan tangga listrik.

Kantor Kepolisian Provinsi Chungcheong Utara mendirikan sebuah kantor pusat investigasi di Kantor Polisi Jecheon untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut.

Presiden Korsel Moon Jae-in mengunjungi kota Jecheon di Provinsi Chungcheong Utara pada keesokan hari setelah kebakaran.

Setelah menerima pengarahan tentang kerusakan dari kobaran api, Presiden Moon memerintahkan ke petugas melakukan semua upaya termasuk meminimalkan korban jiwa lebih lanjut.

Otoritas pemadam kebakaran menyebutkan percikan yang dihasilkan oleh instalasi kabel pemanas pipa di platform tempat parkir bangunan di lantai pertama mungkin telah menyebabkan kebakaran.

Pihak berwenang juga menyebut percikan mengenai papan styrofoam disiapkan untuk mencegah kelembaban hingga selanjutnya jatuh ke mobil dan setidaknya menewaskan  16 jiwa di antaranya.

Kantor Berita Yonhap mengutip dari dokumen Badan Pemadam Kebakaran Nasional yang diperoleh pada hari Jumat menyalahkan mobil yang diparkir secara ilegal.

Dilaporkan mobil-mobil yang diparkir secara ilegal memblokir kedua sisi pintu masuk gedung, hingga memaksa regu penyelamat mengambil rute memutar menuju ke titik api.

Otoritas pemadam kebakaran mengatakan ruangan sauna merupakan lokasi paling banyak ditemukan korban tewas. (asr)

Sumber : KBS World Radio News

Presiden Kongres Uighur Dunia Bunyikan Alarm Merembetnya Panen Organ di Tiongkok

0

Penindasan dan pengawasan yang terus meningkat yang dihadapi oleh minoritas Uighur di Tiongkok dapat mencakup unsur yang mematikan: pengambilan organ secara sistematis dan paksa.

Berbicara di Parlemen Inggris pada tanggal 13 Desember, Dolkun Isa, presiden Kongres Uighur Dunia, sebuah organisasi internasional untuk orang-orang Uighur yang diasingkan, mengemukakan kekhawatiran bahwa rezim Tiongkok mungkin menargetkan orang Uighur untuk pengambilan dan perdagangan organ.

“Kami juga sangat terganggu oleh laporan pemerintah Tiongkok yang mengumpulkan sampel darah dari penduduk Uighur di Turkistan Timur,” kata Isa dalam sebuah diskusi meja bundar mengenai pengambilan organ di Tiongkok, menurut situs World Uyghur Congress. Turkestan Timur adalah nama yang digunakan oleh orang Uighur yang mendukung penentuan nasib sendiri untuk tanah air mereka, yang terletak di Xinjiang di barat laut Tiongkok.

Sampel darah

Pada tanggal 13 Desember, Human Rights Watch melaporkan bahwa pihak berwenang Tiongkok di Xinjiang telah mulai mengumpulkan sampel DNA, sidik jari, pemindaian iris mata, dan sampel darah dari penduduk setempat berusia antara 12 dan 65, dengan kedok program kesehatan masyarakat.

“Di satu sisi, mengumpulkan sampel darah memungkinkan pemerintah Tiongkok membuat database genetik orang Uighur untuk memantau, mengendalikan, dan menekan mereka lebih lanjut,” kata Isa.

“Informasi genetik ini juga memfasilitasi pemanenan organ, sehingga lebih mudah untuk membandingkan jenis darah dan kompatibilitas potensi korban Uighur,” tambahnya.

Koleksi DNA, kamp penahanan, dan hilangnya warga menunjuk ke pengambilan organ paksa di Xinjiang
Dolkun Isa dari Kongres Uighur Dunia, dalam sebuah wawancara di Tokyo, Jepang pada tanggal 2 Mei 2008. (Yoshikazu Tsuno / AFP / Getty Images)

Peringatan Isa datang dua bulan setelah juru bicara rezim China News Service (CNS) mengungkapkan bahwa China Southern Airlines telah membuka jalur ekspres pada Mei 2016 untuk mengangkut organ tubuh manusia ke dan dari Xinjiang untuk digunakan dalam operasi transplantasi.

Orang Uighur telah lama mengalami tekanan di tangan rezim Tiongkok yang bertujuan untuk membasmi agama, budaya, dan bahasa mereka. Peningkatan aktivitas yang terkait dengan pengambilan organ tubuh tersebut terjadi pada saat tindakan keras yang meningkat yang melibatkan peningkatan pengawasan dan penindasan, yang dimotivasi oleh ketakutan akan gerakan separatis Uighur yang sedang tumbuh.

Bank Organ Hidup

Berita dari Xinjiang tersebut, menurut Wang Zhiyuan, juru bicara World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (WOIPFG), Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan terhadap Falun Gong, merupakan tanda lain bahwa “rahasia-rahasia tentang transplantasi organ gelap tersebut belum sepenuhnya terungkap.”

WOIPFG, melalui penyelidikannya sendiri, telah menemukan bahwa narapidana hati nurani adalah sumber bagi bank organ yang dijalankan negara Tiongkok, para tahanan yang memiliki organ untuk mereka panen dan dijual pada orang-orang yang membutuhkan transplantasi, dengan cara membunuh mereka dalam proses tersebut. Sebagian besar korban pengambilan organ paksa telah menjadi penganut ajaran spiritual Falun Gong, yang sangat dianiaya oleh rezim Tiongkok, namun korban juga termasuk warga Tibet dan Uighur.

Koleksi DNA, kamp penahanan, dan hilangnya warga menunjuk ke pengambilan organ paksa di
Pria Uighur di pasar lokal di Kashgar, Xinjiang pada 1 Juli 2017. (Kevin Frayer / Getty Images)

Sementara ditahan di penjara atau penahanan, para tahanan sering menjalani pemeriksaan darah secara sistematis, untuk memeriksa kecocokan atau kesesuaiannya terhadap operasi transplantasi organ tubuh, menurut “Bloody Harvest,” sebuah laporan investigasi komprehensif oleh pengacara hak asasi manusia David Matas dan mantan Sekretaris Kanada Negara Bagian (Asia-Pasifik) David Kilgour.

Industri transplantasi Tiongkok telah meroket sejak mantan pemimpin Partai Jiang Zemin melancarkan penganiayaan praktisi Falun Gong secara nasional pada tahun 1999, karena jutaan praktisi telah ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara, menurut kantor berita resmi Falun Gong, Pusat Informasi Falun Dafa.

Pada bulan Juni 2016, Dewan Perwakilan Rakyat A.S. dengan suara bulat melewati H.Res.343, sebuah resolusi yang mengecam pengambilan organ praktisi Falun Gong di Tiongkok.

Para Pelajar Menghilang

Dalam beberapa bulan terakhir, media juga melaporkan kasus orang Uighur yang hilang tanpa jejak. “Baru-baru ini, ini terjadi pada 23 pelajar Uighur, yang kembali ke Tiongkok dari Mesir dan sejak itu menghilang. Kami memiliki alasan kuat untuk percaya bahwa banyak dari mereka yang telah hilang telah meninggal dalam tahanan Tiongkok dan telah menjadikan organ mereka dipanen dan dijual,” kata Isa.

Menurut sebuah laporan pada tanggal 17 Desember oleh The Associated Press (AP), Mesir telah menjadi tempat perlindungan lama bagi warga Uighur untuk belajar Islam, sebelum negara tersebut mulai mengembalikan Uighur kembali ke Tiongkok baru-baru ini. AP melaporkan bahwa seorang pemuda dari Kota Korla di Xinjiang, telah hilang setelah dibawa oleh pemerintah Tiongkok pada bulan Februari 2017. Dia telah belajar di Universitas Al Azhar di Kairo namun kembali ke Tiongkok pada tahun 2016. Seorang guru dan tiga pelajar di Kairo mengatakan bahwa mereka mendengar dari sumber-sumber di Tiongkok bahwa dia mungkin telah meninggal dalam tahanan.

Koleksi DNA, kamp penahanan, dan hilangnya warga menunjuk ke pengambilan organ paksa di Xinjiang
Petugas polisi paramiliter Tiongkok berjaga di sebuah jalan di Urumqi, Xinjiang pada tanggal 23 Mei 2014. (Goh Chai Hin / AFP / Getty Images)

Radio Free Asia (RFA) melaporkan pada 14 Desember bahwa hampir 10 persen penduduk di kota Bullaqsu di Xinjiang telah ditahan oleh pemerintah Tiongkok tahun ini.

“Kelompok orang telah ditangkap dan dikirim ke pusat penahanan setiap minggu,” tulis mantan penduduk Bullaqsu dalam sebuah surat kepada RFA, yang sekarang tinggal di pengasingan.

Menurut AP, ribuan orang, sejak awal tahun ini, telah ditangkap oleh pemerintah Tiongkok dan ditempatkan di kamp penahanan rahasia di Xinjiang, karena diduga melakukan kejahatan seperti memiliki pemikiran ekstremis atau bepergian ke luar negeri.

Kamp-kamp tersebut didirikan untuk tujuan mengindoktrinasi Uighur dengan “bahasa Mandarin, hukum, persatuan etnis, de-radikalisasi, dan patriotisme,” menurut sebuah memo dari kantor sumber daya manusia Xinjiang. Keprihatinan yang diajukan oleh Isa menyampaikan bahwa kamp-kamp ini mungkin juga memiliki tujuan yang lebih mengerikan. (ran)