Home Blog Page 1825

Kepunahan Massal Ke-6? Laporan PBB: 1 Juta Spesies Terancam Punah

Laporan komprehensif PBB pertama tentang keanekaragaman hayati, para ilmuan menyatakan bahwa alam kita sekarang ini sedang menghadapi kerunyaman yang lebih besar dari masa kapanpun dalam sejarah umat manusia.

Melansir dari VOAnews, Laporan setebal 1.800 halaman itu dirilis hari Senin 6 Mei lalu pada sessi ketujuh Intergovernmental Science and Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES), atau program ilmu pengetahuan dan kebijakan antarpemerintah mengenai keanekaragaman hayati dan ekosistem di Paris, Prancis.

Dalam sebuah pernyataan, IPBES memperkirakan “sekitar satu juta spesies hewan dan tumbuh-tumbuhan terancam punah dalam beberapa puluh tahun mendatang, sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia. Alam secara global sedang menurun pada tingkat yang juga belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia.”

Laporan PBB  itu menyatakan bahwa ini sepenuhnya diakibatkan prilaku manusia, tetapi masih belum terlambat untuk menyelesaikan masalah ini.

Kini, banyak orang pernah mendengarkan sejumlah peringatan: bumi mungkin sedang memasuki peristiwa kepunahan yang ke-6 dalam sejarah.  Ini merupakan pertama kalinya manusia sebagai penyebabnya. Spesies Gajah kemungkinan bisa menghilang dalam tempo satu generasi di alam bebas, dan populasi amfibi telah binasa.

Menurut laporan itu, 75% luas daratan dari permukaan bumi “telah berubah secara signifikan”, dan “kecepatan penurunan yang lebih pesat dari periode kapanpun dalam sejarah manusia” dialami oleh keanekaragaman hayati

Dilihat secara mendasar, satu juta macam spesies sedang menghadapi kepunahan, banyak di antaranya sudah punah. Jika tidak segera diambil tindakan, laju kepunahan spesies global akan semakin meningkat, yang telah puluhan hingga ratusan kali lebih tinggi dari tingkat rata-rata 10 juta tahun terakhir. Di daratan, lebih dari 500.000 jenis spesies tidak memiliki habitat yang memadai, kecuali habitat mereka dipulihkan. Jika tidak, sangat mungkin akan punah dalam beberapa dekade ke depan. Lingkungan laut juga belum membaik sama sekali.

Sejak periode prasejarah, biomassa global mamalia liar kini telah turun sebesar 82 persen.

Setidaknya 680 spesies vertebrata telah punah sejak 1.600 tahun ini.

Menurut laporan itu, 559 jenis spesies jinak yang dapat dikonsumsi oleh manusia telah menghilang. Lebih dari 40% sepesies amfibi di dunia terancam punah, dan lebih dari ¹/₃ mamalia laut dan hampir ¹/₃ dari ikan hiu dan jenis ikan lainnya menghadapi kepunahan

Penanggung jawab laporan penelitian dan mantan ilmuan inggris Robert Watson mengatakan, hasil temuan ini bukan hanya tentang menyelamatkan tanaman dan hewan, tetapi tentang melindungi sebuah dunia dimana hidup manusia telah berubah semakin lama semakin sulit.

“Kita sebagai manusia memang benar sedang mengancam potensi ketahanan pangan, keamanan air, kesehatan manusia dan struktur sosialnya, Jika manusia menanggapi masalah ini dengan serius, kemungkinan akan dapat mengurangi keparahan dari prediksi tersebut,” kata Wattson.

Laporan ini mengandalkan pada penelitian oleh Internasional Union for Conservation of Nature atau IUCN yang terdiri dari ahli biologi yang bertanggung jawab untuk mengatur daftar jenis spesies yang terancam.

Thomas Brooks, kepala tim ilmuwan di International Union for Conservation of Nature, mengatakan, “Rata-rata sekitar seperempat dari semua spesies, di banyak kelompok, terancam risiko kepunahan yang tinggi.”

Pada bulan Maret tahun ini, hitungan dari IUCN, dalam studi mendalam terhadap hampir 100.000 spesies, didapati 27.159 jenis spesies terancam di alam, dan sedang dalam kondisi kepunahan atau nyaris punah. Diantaranya termasuk 1.223 jenis spesies mamalia, 1.492 jenis spesies burung dan 2.341 jenis spesies ikan, serta hampir setengah dari spesies yang terancam adalah tanaman.

Para ilmuwan hanya meneliti sebagian kecil dari 8 juta jenis spesies di atas planet Bumi ini.

Ahli biologi Universitas George Mason, Thomas Lovejoy dan ilmuan lain yang tidak berpartisipasi dalam laporan, berpendapat bahwa penilaian ini masuk akal.

Lovejoy mengatakan Manusia sedang menghabisi kehidupan di bumi dan masa depan umat manusia tanpa menyadarinya. Ia tidak termasuk penulis laporan ini, tetapi dia adalah otoritas penelitian keanekaragaman hayati.

Lovejoy mengungkapkan Keanekaragaman hayati di planet ini telah sangat terpukul, ini merupakan kesempatan terakhir bagi kita untuk menyelesaikan keseluruhan masalah.

Ahli ekologi, Lee Hannah, dari fakultas ekologi Cabang Santa Barbara Universitas California mengatakan manusia berada di tengah krisis kepunahan massal ke enam, dan ini sedang terjadi secara perlahan. Lee juga tidak berpartisipasi dalam penelitan dari laporan ini.

Namun, ilmuwan inggris Robert Watson menambahkan bahwa argumen dalam laporan itu bersikap hati-hati tentang kepunahan spesies ke enam, karena dewasa ini tingkat kepunahannya belum melebihi 75 persen.

Para ilmuan dari seluruh dunia telah mengadakan konferensi di Paris dan menerbitkan lebih dari 1.000 halaman laporan. Platform kebijakan ilmu antar pemerintah tentang layanan keanekaragaman hayati dan ekosistem melibatkan lebih dari 450 peneliti yang telah mereferensikan 15.000 laporan ilmiah dan pemerintah.

Rebecca Shaw, kepala ilmuan dari World Wildlife Fund mengatakan: “Ini adalah seruan paling keras untuk membalikkan tren kepunahan species dari jagad raya yang dapat kita saksikan.”

Ringkasan laporan ini menyoroti sejumlah cara manusia dalam mengurangi keanekaragaman hayati: termasuk mengubah hutan, padang rumput dan area lain menjadi lahan pertanian, kota dan area pengembangan lainnya, penangkapan ikan yang terlalu berlebihan, serta polusi tanah dan air. (ANA/WHS/asr)

Amerika Evakuasi Sebagian Besar Kedutaan Besar di Irak

0

EpochTimesId – Amerika Serikat memerintahkan penarikan semua personel non-darurat dari misi diplomatik AS di Irak. Penarikan sebagian staf diplomatik ini, menyusul pengumuman pemerintahan Donald Trump bahwa Iran atau kuasanya di wilayah tersebut merupakan ancaman yang meningkat.

Helikopter lepas landas sepanjang hari dari kompleks kedutaan besar di dekat Sungai Tigris. Mereka membawa staf keluar dari kawasan itu, menurut sumber Irak dan sumber diplomatik di dalam Zona Hijau yang dibentengi Baghdad. Sumber Irak mengatakan staf AS menuju pangkalan militer di bandara Baghdad.

Sebuah peringatan di situs web Kedutaan Besar AS di Baghdad mengatakan semua staf pemerintah AS yang bukan staf darurat diminta untuk meninggalkan Irak segera, di bawah perintah Departemen Luar Negeri. Itu termasuk mereka yang bekerja di Konsulat AS di Erbil, ibukota wilayah Kurdistan semi-otonom. Konsulat AS di Basra telah ditutup sejak September setelah serangan roket yang dituduhkan dilakukan oleh milisi yang didukung Iran.

“Memastikan keselamatan personel dan warga negara AS adalah prioritas tertinggi kami, dan kami ingin mengurangi risiko bahaya,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri.

Alasan Tidak Jelas
Pemerintah Trump menolak untuk menentukan secara spesifik apa alasan yang mendorong penarikan staf. Akan tetapi, pejabat pertahanan dan keamanan telah memperingatkan dalam beberapa pekan terakhir, bahwa ada indikasi dan peringatan yang meningkat, dan ‘ancaman yang dapat dipercaya’ yang dilakukan oleh Iran.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan kepada media pada 6 Mei 2019 bahwa kondisi ini benar-benar kasus yang nyata, akibat tindakan eskalasi dari Iran. Akan tetapi, dia juga mengatakan tidak dapat menjelaskan lebih eksplisit.

Amerika mengumumkan pada 5 Mei 2019, bahwa mereka mengirim satuan pesawat bomber dan basis gugus tempur laut ke wilayah tersebut, meskipun gugus tempur itu sudah dijadwalkan untuk melewati wilayah tersebut pada interval waktu tertentu pada masa mendatang.

Pada 14 Mei 2019, pemberontak Houthi yang berpihak dan didukung oleh Iran melancarkan serangan drone terkoordinasi pada pipa minyak kritis di Arab Saudi, saingan terbesar Teheran di wilayah tersebut.

Anwar Gargash, menteri urusan luar negeri Uni Emirat Arab, mengatakan kepada wartawan di Dubai bahwa koalisi yang dipimpin Saudi akan membalas dendam atas serangan terhadap sasaran sipil, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Saudi Aramco, perusahaan minyak yang dikendalikan pemerintah, mengatakan untuk sementara waktu menutup saluran pipa yang menimbulkan kebakaran, yang menyebabkan kerusakan kecil pada salah satu stasiun pompa. Dia menambahkan bahwa pasokan minyak dan gasnya tidak terpengaruh.

Empat kapal tanker, dua Saudi, satu Emirati, dan satu Norwegia, diserang pada 12 Mei 2019 di dekat Selat Hormuz oleh pelaku sabotase tidak dikenal. Para pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa Iran mendorong milisi Syiah yang berbasis di Irak atau Shi’ite, untuk melakukan serangan.

Seorang sumber mengatakan Amerika Serikat meyakini peran Iran adalah salah satu dari upaya secara aktif mendorong para militan untuk melakukan tindakan semacam itu, dan melampaui sekadar memberikan petunjuk. Namun, sumber mengindikasikan Amerika Serikat saat ini tidak memiliki bukti bahwa personil Iran memainkan peran operasional langsung.

Iran membantah terlibat, meskipun telah berulang kali mengancam akan memblokir selat, yang melalui negaranya. Dimana mengalir sekitar seperlima dari pengiriman minyak dunia, jika Amerika Serikat mencoba menghentikan Iran dari mengekspor minyak.

Pemerintahan Trump baru-baru ini menolak untuk memperbarui keringanan dari sanksi AS kepada importir utama minyak Iran sebagai bagian dari upaya untuk memaksa Teheran bernegosiasi untuk menghentikan berbagai kegiatan, termasuk program rudal nuklir dan balistiknya serta mendukung teroris dan militan di seluruh dunia.

“Saya yakin Iran akan segera ingin berbicara,” tulis Presiden Donald Trump di Twitter pada 15 Mei 2019.

Trump keluar dari kesepakatan nuklir Iran pada Mei 2018 dan secara bertahap menerapkan kembali sanksi terhadap negara tersebut.

Pada bulan April, Trump mengumumkan bahwa Dia menetapkan Garda Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran sebagai organisasi teroris asing. Ini adalah pertama kalinya Amerika Serikat menetapkan cabang militer negara asing sebagai organisasi teroris.

Baik Amerika Serikat dan Iran menyatakan bahwa mereka tidak menginginkan perang, tetapi komandan IRGC mengatakan pada 15 Mei 2019, bahwa lembaga itu selalu siap menghadapi konfrontasi skala penuh dengan musuh. Seperti dikabarkan kantor berita Iran, Fars.

“Momen dalam sejarah ini, karena musuh telah melangkah ke medan konfrontasi dengan kami dengan semua kemampuan yang mungkin, adalah momen paling menentukan dari revolusi Islam,” kata Mayor Jenderal Hossein Salami.

IRGC secara langsung dikendalikan oleh Pemimpin Tertinggi Iran, rezim Islam Ali Khamenei. Mayjen Salami ditunjuk sebagai pemimpin kesatuan tempur itu sejak bulan lalu. (Petr Svab/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Pewaris Coca Cola Ditangkap Bawa Ribuan Tanaman Ganja di Jet Pribadi

0

EpochTimesId – Pewaris harta kekayaan Coca Cola, Alkiviades ‘Alki’ David, ditangkap di Pulau Karibia St. Kitts, bersama ganja senilai 1,3 juta dolar AS, 5.000 tanaman ganja, dan sejumlah benih yang tidak terhitung. Dia juga kedapatan membawa produk terkait ganja lainnya pada 9 Mei 2019 lalu.

Dia ditangkap bersama dengan rekan bisnisnya, triliuner Chase Ergen. Duo ini bepergian dengan aktor Jonathan Rhys Meyers dengan jet pribadi, menurut Daily Mail.

David, 50 tahun, adalah seorang miliarder Yunani dengan kekayaan bersih 2,8 miliar dolar AS. Dia adalah anggota keluarga Leventis dan pemangku kepentingan utama dalam Grup Leventis-David yang memiliki pabrik pembotolan Coca-Cola Hellenic di 28 negara.

“Ibu mertua dan istri Jonathan Rhys Meyers sempat kabur. Kami meninggalkan bandara setelah pencarian gagal, tetapi mereka kemudian ditangkap setelah mencoba meninggalkan pulau itu beberapa hari kemudian,” kata David kepada Daily Mail.

Kepolisian The Royal St. Christopher and Nevis, mengatakan David ditahan oleh Unit Anti-Narkotika di Bandara Internasional RLB atas tiga surat perintah.

“David didakwa atas Kepemilikan dengan Niat untuk Memasok, Kepemilikan Obat-Obatan Terlarang, dan Impor Obat-obatan Terlarang ke Federasi. Ini terkait dengan penyelidikan yang diluncurkan pada 7 Mei 2019 tentang keadaan di sekitar bahan yang diduga ganja di pesawat pribadi,” kata rilis oleh otoritas polisi setempat di Facebook.

David muncul di Pengadilan Hakim Basseterre pada 10 Mei 2019. Namun, dia kemudian dibebaskan dengan uang jaminan senilai 30.000 dolar AS. Dia harus menyerahkan semua dokumen perjalanannya dan diperintahkan untuk melapor ke Kantor Polisi Teluk Frigate setiap hari.

Dia dijadwalkan untuk hadir kembali pada persidangan di Pengadilan Hakim Basseterre pada hari Selasa (21/5/2019) depan.

Fox News melaporkan bahwa ganja dimaksudkan untuk dijual berdasarkan peraturan hukum baru di wilayah tersebut.

David mengatakan kepada St. Kitts dan Nevis Observer, sebuah media lokal bahwa dia memiliki kesepakatan dengan empat petani di St. Kitts yang sedang mengolah 500 hektar tanah rakyat.

Ergen ditangkap beberapa hari kemudian karena memiliki obat-obatan yang menurut David adalah obat ketamin dan obatnya. Dia menyebut penangkapan Ergen sebagai ‘langkah antisipasi’.

“Ini adalah obat untuk bipolar. Dia sedang berbicara dengan Perdana Menteri Harris ketika dia tiba-tiba ditangkap. Dia akan memasuki malam kedua di balik jeruji besi,” kata David.

https://twitter.com/JGreenImages/status/1128171097348825088

Laporan media mengatakan bahwa tim hukum David dan Ergen telah tiba dari Inggris. Mereka akan mengajukan gugatan hukum terhadap PM Harris dan pemerintah setempat pekan ini.

Pengacara Santo Kitts, Dr. Henry Browne mengatakan bahwa secara umum kepemilikan biji ganja adalah legal. Akan tetapi pertumbuhan tanaman ganja adalah ilegal.

“Pemilikan biji ganja semata-mata bukanlah kejahatan,” kata Dr. Browne. “Apa yang merupakan kejahatan adalah memiliki benih dan mencapai kesepakatan untuk menanam benih. Menanam benih untuk tujuan budidaya adalah kejahatan.”

“Juga ilegal berkonspirasi untuk menanam atau mengolah ganja. Setelah setuju untuk mengambil langkah menuju penanaman ganja, Anda telah membuat pelanggaran (hukum),” katanya.

Kantor Perdana Menteri, Dr. Timothy Harris mengeluarkan pernyataan pers yang tidak menyebutkan nama-nama spesifik tetapi mengatakan, “Warga non-nasional (warga asing) tidak akan diizinkan untuk mendapatkan keuntungan atas warga negara, ketika negara itu akan membangun industri ganja.”

Menurut media setempat, pernyataan itu menambahkan bahwa pemerintah juga belum memberikan izin kepada siapa pun untuk mengimpor tanaman atau benih ganja ke wilayah hukum Federasi itu. “Dan bahwa [pemerintah] belum melakukan pembicaraan dengan orang asing mengenai mendirikan usaha untuk berdagang ganja.” (VENUS UPADHAYAYA/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Pria Rusia Yang Mengaku Orang Tertua di Dunia Meninggal

0

EpochTimesId – Seorang pria Rusia yang mengaku sebagai orang tertua di dunia meninggal dunia pada usia 123 tahun (tidak diakui). Appaz Iliev, dari republik Ingushetia, dekat Georgia, mengaku lahir pada tahun 1896, menurut media Rusia.

Namun, karena catatan kelahirannya hilang, usia Iliev tidak dapat diverifikasi oleh Guinness Book of Records. Lembaga itu kemudian memberikan gelar manusia tertua di dunia kepada Kane Tanaka dari Jepang, yang berusia 116 tahun.

Kiat Iliev mengaku mendapat umur panjang berkat udara pegunungan, kemurahan hati, dan menghindari dokter dan obat-obatan.

“Manusia lama kita, warga tertua Rusia, Appaz Iliev telah meninggal pada usia 123 tahun,” kata kepala republik Ingushetia, Yunus-Bek Yevkurov, yang diposting di Instagram pada 11 Mei 2019.

“Appaz hidup melalui berbagai zaman dan generasi, membesarkan delapan anak. Dia memiliki 35 cucu, 34 cicit, dan beberapa buyut.

“Dia tetap menjadi lelaki tua yang baik dan penuh kasih yang mencintai kehidupan ini. Saya tahu hal ini, karena saya bertemu dengannya beberapa kali.”

Yevkurov telah menyiapkan dokumen untuk diserahkan kepada Guiness Book of Records untuk menegaskan kembali klaim Iliev sebagai orang tertua yang hidup di dunia, demikian dilaporkan National Tourist Union tahun lalu.

Catatan kelahiran Iliev hilang pada tahun 1944, ketika Dia dideportasi ke Kazakhstan oleh Stalin, bersama dengan orang-orang etnis Ingu lainnya, dimana Dia kemudian hidup dalam kemiskinan.

Dilahirkan pada tahun 1896 di bawah Tsar Nicholas II, Iliev mulai bekerja pada usia tujuh tahun sebagai seorang gembala di pegunungan Guli. Dia lalu mendaftar sebagai Tentara Merah ketika berusia 20-an tahun untuk berperang dalam perang sipil dari 1917 hingga 1922, menurut laporan lokal dari RGRU.

Menurut laporan selama bertahun-tahun, Iliev menjalani kehidupan yang sederhana dan sehat di pegunungan.

“Dia tidak pernah merokok atau minum alkohol, baik ketika muda atau setelah dewasa,” kata keponakannya kepada RGRU pada 2016. “Dia makan sayur-sayuran dari kebunnya sendiri, produk susu segar, daging segar, dan minum air musim semi.”

“Pada usia 120, Iliev masih memiliki semua giginya,” klaim keponakannya.

“Kakek masih memiliki ingatan yang bagus. Di Ingush, Dia memberi tahu kerabat dan sesama penduduk desa lelucon dan epos, yang didengar dari kakek buyutnya,”

Menurut The Metro, Iliev tidak menyukai televisi dan menjauh dari dokter dan obat kimia.

Dia mengendarai kuda dan merawat ternak sampai dia berusia 117 tahun, menurut RGRU. Pada usia sekitar 120 tahun, dia masih memotong rumput.

Ironisnya, meski disebut ‘pria tertua Rusia’, Iliev tidak pernah belajar berbicara bahasa Rusia. Dia menggunakan bahasa Inguish asli sepanjang hidupnya.

Menurut Daily Mail, cucunya, Mustafa Iliev mengatakan, “Kakek memberi tahu kami syarat pertama umur panjang harus aktif, untuk selalu bergerak.

“Dia suka mengatakan, ‘Jika kamu melihat seseorang membutuhkan bantuan, jangan memalingkan kepalamu. Lompat dan bantu dia’.”

“Nasihat keduanya adalah, agar menghargai apa yang kita miliki dan membagikannya kepada orang lain. Dia sering menyembelih hewannya untuk diambil dagingnya dan membaginya kepada orang miskin.”

Guinness Book mengidentifikasi orang tertua yang pernah diverifikasi sebagai wanita Prancis Louise Calment yang meninggal dalam usia 122 tahun, 164 hari, pada 4 Agustus 1997.

Sejumlah klaim disampaikan dan diajukan baru-baru ini untuk kategori orang yang hidup lebih dari 116 tahun. Akan tetapi, belum dikonfirmasi oleh Guinness Book of Records. (SIMON VEAZEY/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Militer Argentina Siaga Pasca Ancaman Bom Terhadap Istana Kepresidenan

0

EpochTimesId — Polisi militer dan polisi federal Argentina berusaha keras untuk mengamankan istana kepresidenan di Buenos Aires pada 13 Mei 2019 waktu setempat. Pasalnya, ada ancaman bom yang muncul ketika Presiden Mauricio Macri berada di gedung itu.

Ancaman itu muncul hanya beberapa jam setelah seorang pria ditangkap karena berusaha masuk istana dengan membawa senjata api. Ancaman terhadap Casa Rosada dilakukan melalui panggilan telepon, di mana seseorang mengindikasikan rencana untuk meletakkan bom di dalam mobil. Kantor Sekretaris Jenderal Pemerintah Argentina mengatakan kepada Reuters.

Militer mengaktifkan protokolnya untuk ancaman semacam itu, dan sebuah tim dikirim untuk memeriksa dan mengamankan pintu masuk Casa Rosada, istana presiden dan pusat pemerintahan nasional. Tidak ada mobil yang mengandung bahan peledak yang ditemukan. Para pekerja dan pejabat di bangunan itu juga tidak dievakuasi.

“Tidak ada kemungkinan bom masuk tanpa terdeteksi,” kata seorang pejabat dari kantor sekretaris jenderal.

Media lokal melaporkan bahwa ada ancaman lain terhadap kantor kongres dan tim respon juga hadir dan dikerahkan ke sana. Kota ini telah menghadapi ancaman bom palsu sebelumnya, termasuk menjelang pertemuan Kelompok Negara-Negara G20 tahun lalu.

Sebelumnya pada hari itu, seorang pria yang membawa senjata yang mengaku memiliki agenda pertemuan dengan Macri ditangkap ketika mencoba memasuki istana, kata kantor Macri dalam sebuah pernyataan.

Petugas keamanan mengatakan, orang itu atas nama Francisco Ariel Muniz, 36 tahun. Dia mencoba memasuki gedung dengan membawa pistol revolver 44 Magnum Taurus di dalam tas kerjanya.

Setelah para pejabat mengkonfirmasi bahwa dia tidak memiliki jadwal pertemuan dengan Macri, Muniz mencoba untuk meninggalkan tas kerja dan ditahan oleh petugas keamanan. Pistol itu tidak berisi peluru, menurut Menteri Keamanan Patricia Bullrich dalam sebuah tweet.

Macri, politisi aliran kanan-tengah, yang mulai menjabat pada tahun 2015, akan bertarung kembali dalam pemilihan presiden pada bulan Oktober 2019. Popularitasnya jatuh dalam jajak pendapat di tengah inflasi tinggi dan jatuhnya nilai mata uang peso.

Sebuah serangan di luar Kongres Argentina pekan lalu menyebabkan kematian seorang anggota parlemen senior dan seorang ajudan. Namun, pejabat lokal dan media telah menunjukkan motif di balik penembakan ‘gaya mafia’ itu, lebih bersifat pribadi daripada motif politik. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Tensi Kawasan Teluk Memanas, Empat Kapal Komersial ‘Disabotase’ di Lepas pantai Uni Emirat Arab

Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab mengatakan pada Minggu 12 Mei lalu bahwa 4 kapal komersil di lepas pantai Timur menjadi sasaran sabotase, tetapi tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Melansir dari Reuters, pejabat Uni Emirat Arab menolak memberikan jawaban tentang sifat dan siapa yang bertanggung jawab atas sabotase tersebut.

Media Timur Tengah termasuk Kantor Berita Tasnim News Agency dan al-Mayadeen melaporkan bahwa terjadi ledakan keras di Pelabuhan Fujairah, Uni Emirat Arab antara jam 4 pagi dan 7 pagi waktu setempat pada 12 Mei lalu.

Ledakan keras itu menyebabkan tujuh tanker minyak terbakar, dan belum diketahui penyebabnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Saksi mata mengatakan ada pesawat militer yang terbang di atas daerah ledakan pada saat kejadian.

Insiden itu pada awalnya dibantah oleh otoritas di Fujairah, mengatakan bahwa “pelabuhan beroperasi seperti biasa.” Sumber dari perdagangan dan industri juga mengatakan bahwa Fujairah Port masih beroperasi dengan lancar dan tidak terpengaruh.Namun, tak lama kemudian Kementerian Luar Negeri UEA mengkonfirmasi bahwa insiden itu terjadi di dekat Pelabuhan Fujairah pada pagi waktu setempat.

Kantor Berita Uni Emirat Arab -WAM- menerbitkan pernyataan: “Penghancuran kapal dagang menjadi sasaran, dan keselamatan awak kapal terancam, yang merupakan perkembangan berbahaya.” Pernyataan itu tidak menyatakan kewarganegaraan kapal dagang, hanya mengatakan bahwa itu milik negara yang berbeda, dan mengatakan bahwa insiden itu tidak mengakibatkan kebocoran bahan bakar atau kimia.

Uni Emirat Arab belum menghubungkan sabotase tersebut dengan negara atau organisasi mana pun. Tetapi Dewan Kerjasama Teluk mengeluarkan pernyataan yang mengutuk keras atas sabotase itu, Sekretaris Jenderal, Abdul Latif Al Zayani, mengatakan bahwa hal itu “akan meningkatkan ketegangan dan konflik regional dan membahayakan kepentingan rakyat.”

Armada Kelima Angkatan Laut AS yang ditempatkan di Bahrain mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah mempelajari tentang laporan Uni Emirat  tetapi telah menyerahkan hal terkait kepada otoritas setempat.

Selat Hormuz terletak di antara Oman dan Iran, yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman dan memiliki posisi unik untuk sebagai tempat bunker dan pengapalan , termasuk kapal kargo ukuran raksasa. Sebagai tempat strategis, tempat ini melayani pengiriman dengan kapal dengan rute Teluk Persia, dataran India, dan Afrika.

Pelabuhan Fujairah adalah satu-satunya pelabuhan serba guna di Uni Emirat Arab, sekitar 130 kilo Meter dari Selat Hormuz, yang menghubungkan beberapa daerah dalam radius 300 km. UEA baru-baru ini membangun fasilitas cadangan minyak terbesar di dunia, yang mampu menyimpan 14 juta barel minyak.

Ketegangan di wilayah Teluk telah meningkat akhir-akhir ini. Amerika Serikat tidak hanya melanjutkan sanksi terhadap Iran, tetapi juga mengirim kapal induk dan gugus tempur lainnya ke Timur Tengah. Sementara Iran beberapa kali mengancam menutup Pelabuhan Fujairah jika sewaktu-waktu negara itu terlibat konfrontasi militer dengan AS.

Rangkaian insiden yang diklaim Arab Saudi dan UEA sebagai sabotase kapal mengemuka tatkala ketegangan antara Iran dan AS meningkat seiring dengan kehadiran militer AS, termasuk pengerahan sejumlah pesawat pengebom B-52 ke Pangkalan Udara Al Udeid di Doha, Qatar. (Jon/asr)

Kenapa Tiada Tuntutan Pengobatan Gratis di Tiongkok?

0

Yan Dan

Baru-baru ini, ada warganet yang mengirim pesan via Weibo yang menyebutkan bahwa selama masuk ke WeChat maka akan dapat membaca sejumlah grup yang memposting pengumpulan dana lewat platform “Shui Di Chou.” Mereka semuanya sakit dan tidak punya biaya untuk pengobatan.  Untuk diketahui Weibo adalah media sosial khusus untuk warga Tiongkok.

Masalahnya adalah, informasi seperti itu terlalu banyak hingga mati rasa. Terutama jaminan medis bagi kalangan miskin  ……. sangat runyam. Meskipun demikian, jarang terdengar seruan “perawatan medis gratis”, mengapa?

Pertanyaan itu tidak bisa tidak mengingatkan orang akan tanggapan resmi Komunis Tiongkok ketika Rusia akan menerapkan perawatan medis gratis permanen untuk semua warga di tahun 2013.

Juru bicara Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional hanya menyebutkan bahwa Tiongkok setelah reformasi medis pada 2009 menerapkan “Asuransi Kesehatan Nasional.” Tetapi ia menghindari pembicaraan tentang “perawatan medis gratis”.

Ada pakar sosiologi lain yang berkata secara terbuka bahwa “Tidak ada makan siang gratis di dunia ini”; “Setiap kali menerapkan pengobatan gratis, mereka harus berbaris dan baris antrian yang sangat mengerikan”; “Di Tiongkok melaksanakan perawatan medis gratis, maka hasilnya pasti adalah kelompok rentan tidak bisa memeriksakan penyakit mereka”.

Apakah statement resmi itu masuk akal atau tidak, coba kembali ke tahun 2012, ketika seorang akademisi dari Akademi Teknik Tiongkok mengatakan fakta bahwa “ada lebih dari 200 negara di dunia dan hanya ada 20-an negara dengan perawatan medis harus bayar, negara-negara yang lain berobat tidak perlu bayar.

Selain itu, sebuah artikel yang diblokir di Tiongkok juga menunjukkan bahwa penerapan konsep peradaban modern yakni “warga negara berobat tak perlu biaya” berasal dari Denmark.

“Setelah Perang Dunia II berakhir, menghadapi puing-puing yang tersisa, sang Raja mengeluarkan resolusi “perawatan medis gratis untuk semua warga”; “Sejak saat itu, lebih dari 90% negara dan wilayah di dunia mulai mencontohnya”.

Meskipun “perawatan medis gratis” telah menjadi tren dunia, namun kalimat yang diucapkan pejabat Tiongkok yakni “Tidak ada makan siang gratis di dunia” sangat mudah mengecoh warga.

Tidak membicarakan bahwa ada pengobatan medis sejumlah negara hanya butuh membayar sedikit uang secara simbolis. Ada juga negara lainnya menerapkan dan beroperasi melalui perusahaan asuransi serta melalui berbagai kebijakan dan metode untuk tercapai pasien tanpa beban pengobatan atau hanya timbul biaya yang sangat minim dan tidak berpengaruh terhadap biaya hidup pasien. Pada kenyataannya, kuncinya masih terletak pada menikmati “perawatan medis gratis” dan bukannya makan gratisan!  

Beban pajak orang-orang di Tiongkok selalu bertengger di papan atas dunia. Warga dalam menyerahkan uang pajak tidak pernah kurang, mengapa pada saat harus mengeluarkan uang, pemerintah lantas beranggapan bahwa rakyat sedang delusi?

Dari artikel himbauan “Jangan Asuransi Kesehatan Rakyat”, “Jangan penyakit serius gratis, kami hanya ingin ‘Perawatan medis gratis untuk semua warga” yang diblokir sudah cukup untuk melihat bahwa Komunis Tiongkok sebenarnya takut rakyatnya tahu bahwa menuntut “perawatan medis gratis” bukan mimpi yang berlebihan melainkan adalah tuntutan layak sebagai pembayar pajak.

Selama ini Komunis Tiongkok mengandalkan kebohongan untuk memerintah negara. Di bawah propaganda sanjungan dan pujian diri sendiri, sudah menjadi kebiasaan orang-orang Tiongkok “memposisikan partai lebih penting daripada ibu kandung” dan tanpa sadar “mengakui pencuri sebagai ayah”.

Mereka tidak dapat menempatkan diri dalam posisi “pembayar pajak” dan tidak tahu bagaimana melakukan pengawasan tentang tanggung jawab dan kewajiban pemerintah.

Ditambah lagi dengan di bawah kezaliman tirani Komunis Tiongkok, rakyat Tiongkok tidak berani memperjuangkan hak dan kepentingan mereka yang sah, lebih-lebih tidak memiliki keberanian dan nyali untuk menyuarakan ketidakadilan bagi orang lain yang diperlakukan tidak adil.

Seiring dengan propaganda palsu “Asuransi Kesehatan Nasional”, masih saja ada mahasiswi yang “menurunkan martabatnya”, menggunakan uang yang didapat dari melacur untuk ditukar dengan biaya pengobatan.

Masih ada seorang ibu tunggal demi pengobatan anaknya, setelah uang habis dipaksa meninggalkan rumah sakit dan “berlutut di jalanan tanpa daya.”

Masih ada seorang ibu bertelanjang bulat dan berteriak-teriak di pusat kota yang ramai, “Siapa yang bisa menyelamatkan anak saya, saya bersedia masuk ke neraka.”

Ada  juga ada seorang ayah tak tahan dengan tekanan dan beban yang disebabkan oleh penyakit dengan kejam melemparkan anaknya dari jembatan laying. Ada lagi insiden ekstrim yang terjadi pada penduduk desa, yang menggeraji kaki kanannya sendiri yang sakit di rumah karena tidak ada biaya untuk operasi.

Sebenarnya ada banyak penduduk desa yang berusia lanjut memilih bunuh diri karena mereka tidak punya uang untuk berobat.

Mereka yang tersudut rela meletakkan martabat, menahan derita yang amat sangat bahkan bunuh diri juga tidak mencari pemerintah untuk berargumentasi, disebabkan karena rakyat Tiongkok yang sudah lama diperbudak oleh Komunis Tiongkok sudah sangat putus asa.

Mereka sangat memahami bahwa rakyat jelata mana bisa menang melawan pemerintah. Asalkan Komunis Tiongkok masih eksis, “Pengobatan Gratis” hanya menjadi “impian” belaka.

Keuangan negara didapat dari rakyat namun tidak dapat digunakan untuk rakyat, jika dikaji secara mendasar adalah dikarenakan rezim komunis yang masih eksis. Ada orang yang menunjukkan bahwa Tiongkok memiliki uang dan seluruh dunia tau! Tiongkok punya dana untuk menyelenggarakan konferensi internasional. Dalam hal mensubsidi siswa yang belajar di luar negeri juga ada dananya. Ada dana untuk membantu negara-negara asing. Oleh karena  itu bukankah sangat konyol untuk mengatakan “tidak ada uang melakukan perawatan medis gratis”!

 Jawabannya sangat sederhana, karena sejak awal Komunis Tiongkok tidak datang untuk “memperbaiki kehidupan rakyat”.

Pada 2018, seorang anggota Konferensi Konsultatif Politik Warga Cina – CPPCC dari Partai Komunis Tiongkok telah secara terbuka mengakui bahwa investasi dalam bidang medis di Amerika Serikat mencapai 15% – 17% dari GDP. Sedangkan di Tiongkok hanya antara 5% – 10%.

Artikel lain menunjukkan bahwa dana pendidikan publik dunia rata-rata mencapai 5,1% dari GNP, 5,3% untuk negara maju dan 3,3% untuk negara-negara berkembang. Sedangkan di Tiongkok hanya ‘2,3%’.

Investasi Komunis Tiongkok dalam perawatan medis dan pendidikan sangat deduktif, tetapi tidak pernah pelit teradap orang sendiri, sepetti para pegawai negeri, pejabat dan anggota Partai Komunis Tiongkok, termasuk anggota keluarga mereka.

Baru-baru ini, ada grafik di Internet yang menunjukkan bahwa proporsi pengeluaran pegawai negeri di Tiongkok 24,4% pada tahun 2012. Itu meningkat menjadi 26,8% pada 2017. Hingga tahun 2018 sudah mencapai level 28%.

Sebaliknya di negara-negara Eropa dan Amerika umumnya persentasinya dipertahankan sekitar 15%.

Apabila para politisi di Eropa dan Amerika Serikat tidak lebih berhati nurani daripada pejabat Komunis Tiongkok, maka dana yang mereka investasikan dalam jaminan sosial, perawatan medis dan pendidikan ternyata malah dapat mencapai 70% dari pengeluaran keuangan publik. Mau tak mau harus diakui bahwa itu adalah berkat sistem demokrasi Barat yang lebih unggul.

Lin/ whs/rp

Video Rekomendasi :

Atau Simak Ini :

https://www.youtube.com/watch?v=WET0mybwAgc

Rencana ‘Infrastruktur’ Trump versus Obama ‘Stimulus’: Apa Perbedaannya?

0

Larry Elder

Apa perbedaan antara rencana “infrastruktur” $ 2 triliun yang kabarnya oleh Senator Chuck Schumer  dan Presiden Donald Trump telah disepakati dan apa yang disebut sebagai rencana “stimulus” ekonomi Presiden Barack Obama? Terlepas dari kenyataan bahwa proposal Schumer-Trump dua kali lipat dari harga Obama, jawabannya adalah: sangat sedikit.

Ekonom Milton Friedman terkenal mengatakan ada empat cara untuk menghabiskan uang, dari yang paling efisien hingga yang paling sedikit. Cara paling efisien adalah dengan membelanjakan uang Anda sendiri untuk diri sendiri. Dengan begitu, uang dihabiskan tepat seperti yang Anda pilih dan tepat pada apa yang Anda inginkan.

Cara kedua, yang kurang efisien adalah membelanjakan uang Anda untuk orang lain, seperti ketika Anda membeli hadiah; Anda sepertinya sedikit berhati-hati tentang pengeluaran dan kurang berhati-hati tentang konten.

Cara ketiga, yang bahkan kurang efisien adalah dengan membelanjakan uang orang lain untuk diri sendiri, seperti ketika Anda memiliki rekening pengeluaran perusahaan. Anda tidak akan sehati-hati menghabiskan uang perusahaan seperti halnya  uang Anda sendiri, tetapi Anda tidak bisa menjadi sembrono tanpa menanggung risiko dipecat.

Akhirnya, cara yang paling tidak efisien dan paling tidak produktif adalah dengan membelanjakan uang orang lain untuk orang lain. Belanja infrastruktur termasuk dalam kategori yang paling tidak efisien.

Ekonom Steve Hanke menulis: “Selain pembengkakkan biaya, pembiayaan infrastruktur membutuhkan pengenaan pajak, dan pajak membebankan biaya di luar jumlah pendapatan yang dinaikkan. Kelebihan beban perpajakan termasuk distorsi ‘bobot mati’ dan biaya pelaksanaan dan penyesuaian. Singkatnya, biayanya lebih dari satu dolar untuk membiayai dolar dalam pengeluaran pemerintah. Perkiraan terbaik menunjukkan bahwa, rata-rata, harganya antara $ 1,50 hingga $ 1,60 untuk mendapatkan dolar dalam penerimaan pajak.”

“Dengan memperhitungkan pembengkakkan biaya dan biaya pemungutan pajak, orang bertanya-tanya apakah ada proyek pekerjaan umum yang dapat membenarkan pembiayaan federal, apalagi pembiayaan hingga $ 1 triliun.”

Tak lama setelah pemilihan presiden Obama, Wakil Presiden terpilih Joe Biden mengatakan, “Setiap ekonom, seperti yang telah saya katakan, dari konservatif ke liberal, mengakui bahwa pengeluaran langsung pemerintah pada program langsung sekarang adalah cara terbaik untuk menanamkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. “Ini bahkan tidak benar.

Pada 2009, Cato Institute libertarian mengeluarkan iklan satu halaman penuh untuk mengkritik rencana “stimulus” Obama. Iklan tersebut ditandatangani oleh lebih dari 240 ekonom, termasuk beberapa pemenang Hadiah Nobel, dengan 130 lebih lainnya akhirnya mendukung iklan tersebut.

Dikatakan: “Sekalipun ada laporan bahwa semua ekonom sekarang adalah Keynesian dan bahwa kita semua mendukung peningkatan besar dalam beban pemerintah, kita yang bertanda tangan di bawah ini tidak percaya bahwa lebih banyak pengeluaran pemerintah adalah cara untuk meningkatkan kinerja ekonomi. Lebih banyak pengeluaran pemerintah oleh Hoover dan Roosevelt tidak menarik ekonomi Amerika Serikat keluar dari Depresi Hebat pada 1930-an. Lebih banyak pengeluaran pemerintah tidak menyelesaikan ‘dekade yang hilang’ Jepang pada 1990-an.”

“Dengan demikian, itu adalah kemenangan harapan atas pengalaman untuk percaya bahwa lebih banyak pengeluaran pemerintah akan membantu AS hari ini. Untuk meningkatkan ekonomi, pembuat kebijakan harus fokus pada reformasi yang menghilangkan hambatan untuk bekerja, menabung, berinvestasi, dan produksi. Tarif pajak yang lebih rendah dan pengurangan beban pemerintah adalah cara terbaik  menggunakan kebijakan fiskal untuk mendorong pertumbuhan. “

“Stimulus” domestik yang paling terkenal adalah New Deal of President Franklin Roosevelt. Ekonom Universitas Pennsylvania Harold L. Cole dan ekonom UCLA Lee Ohanian berpendapat bahwa New Deal memperpanjang penurunan ekonomi parah Depresi Hebat selama tujuh tahun.

Memang, yang termasuk dalam buku harian mantan Menkeu AS Henry Morgenthau adalah transkrip dari 9 Mei 1939, pertemuannya dengan wakil menteri Keuangan dan dua anggota Komite House Ways and Means atau  komite pencatatan pajak dari Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat: “Kami telah mencoba menghabiskan uang. Kami menghabiskan lebih banyak dari yang pernah kami habiskan sebelumnya dan itu tidak berhasil. … Saya ingin melihat negara ini makmur. Saya ingin melihat orang mendapatkan pekerjaan. Saya ingin melihat orang mendapat cukup makan. Kami tidak pernah memenuhi janji kami. Saya katakan setelah delapan tahun Administrasi ini, kita memiliki banyak pengangguran sama seperti ketika kita mulai. Dan hutang yang sangat besar untuk ditanggung! “

Pembenaran umum untuk pengeluaran infrastruktur ini adalah bahwa hal itu akan mengatasi “jalan dan jembatan kami yang hancur”. Bahkan jika itu benar, di bawah sistem federalisme AS, mengapa pembayar pajak di satu negara membantu membayar jalan dan jembatan di negara lain? Dan kemudian ada masalah “moral hazard.” Pengeluaran federal untuk proyek-proyek lokal menciptakan insentif bagi negara untuk menghabiskan uang di tempat lain mengetahui bahwa pemerintah federal siap untuk menyelamatkan mereka.

Presiden Ronald Reagan tidak membutuhkan pengeluaran “stimulus” untuk memulai ekonomi. Dia mengurangi pajak dan menderegulasi.

Pada tahun 2008, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengecam usulan rencana stimulus yang dipilih Presiden Obama, menyebutnya “hampir $ 10.000 dalam hutang baru untuk semua orang yang membayar pajak pendapatan federal, dibebankan ke kartu kredit untuk anak-anak kita untuk membayar — tanpa perlindungan, tanpa dengar pendapat yang layak. Untuk mengamati bagaimana uang pajak dibelanjakan.” Dia benar,  Apa yang berubah?

Larry Elder adalah best-selling author dan pembawa acara talk show radio nasional AS. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Larry Elder, atau menjadi “Elderado,” kunjungi LarryElder.com. Ikuti Larry di Twitter @LarryElder.

Larry Elder

Ilmuwan Kanada Temukan “Rumah Instan”, Hemat 90% Biaya Pembangunan

0
Seorang ilmuwan asal Vancouver, Kanada, baru-baru ini mempublikasikan penemuannya berupa semacam “mesin cetak semen 3D”, yang dalam waktu singkat dan biaya hemat dapat “mencetak” bangunan yang nyata. Ia memperkirakan, teknologi ini akan dapat diaplikasikan pemanfaatannya dalam beberapa bulan ke depan, dan akan membawa dampak yang revolusioner dalam industri bangunan.

Yu Tianbai

Profesor Paul Tinari yang memiliki latar belakang teknik menghabiskan waktu 5 tahun untuk mengembangkan mesin cetak semen 3D ini, perusahaan miliknya yakni CAPRA Megalodon 3D Concrete telah memperoleh hak ciptanya minggu lalu.

Tinari menemukan mesin cetak 3D yang setelah diisi dengan bahan semen, corong penyemprot akan dikendalikan oleh program komputer yang akan menyemprotkan semen selapis demi selapis, dan secara perlahan membentuk bagian luar bangunan.

Cepat dan Murah

Menurut penjelasan Tinari, mesin cetak semen 3D ini mampu “mencetak” satu unit bangunan rumah mandiri seluas 2.700 kaki persegi (sekitar 250 m2) dengan 4 kamar tidur, dan keseluruhan proses pembangunannya hanya menelan biaya sekitar 20.000 dolar Kanada atau setara Rp 212 juta, atau hanya sekitar 1/10 dari biaya pembangunan rumah konvensional.

Selain menggunakan semen biasa sebagai bahan baku, mesin cetak semen 3D juga menambahkan karet buatan yang memiliki ingatan, serta komponen yang dapat mengeringkan semen dengan cepat, agar mesin cetak dapat dengan segera menambahkan lapisan kedua setelah lapisan pertama disemprotkan.

Tidak hanya itu, mesin cetak ini secara teori dapat menggunakan bahan baku apa pun yang bisa meleleh jika dipanaskan dan membeku jika didinginkan, maka dari itu bukan mustahil untuk membangun ‘rumah coklat’ dan ‘rumah permen’ berukuran besar dengan mesin ini.

Tinari juga menyatakan, hasil uji lab teknik pada perusahaannya menunjukkan, dinding semen yang dibuat dengan mesin cetak semen 3D ini lebih kokoh dibandingkan dengan tembok semen konvensional. Karena lapisan semen saling terajut menyatu, dan bahan baku mesin cetak juga bisa ditambahkan serat karbon, serat kaca dan lain-lain untuk lebih meningkatkan kekuatan semen.


Profesor Paul Tinari

Segera Dipasarkan

Saat diwawancarai oleh the Epoch Times, Tinari menyatakan, mesin cetak semen 3D paling cepat di bulan Juni tahun ini akan dapat diwujudkan, dan dapat digunakan pada lahan proyek bangunan di kehidupan nyata. Ia berharap pada tahap awal mesin cetak ini dapat digunakan di wilayah pemukiman penduduk asli untuk membangun perumahan bagi mereka, dan akan disebarluaskan ke wilayah lain setelah mendapat persetujuan dari pemerintah setempat.

Selain itu, perusahan Tinari masih berunding dengan pemerintah federal AS, berharap dengan mesin cetak 3D ini dapat membantu para pengungsi korban gunung api tahun lalu untuk membangun kembali kampung halaman mereka.

Menurut Tinari, teknologi mesin cetak semen 3D ini dapat menekan biaya pembangunan rumah menjadi sangat rendah, adalah harapan untuk menyelesaikan masalah tempat tinggal bagi para gelandangan yang kurang mampu.

Ia merencanakan pada awal pemanfaatan mesin cetak semen 3D ini hanya untuk membangun rumah satu lantai, lalu di masa mendatang perlahan menambah jumlah lantai, hingga akhirnya membuat mesin cetak yang mampu membangun gedung pencakar langit.

Industri Bangunan Menghadapi Perubahan

Biaya pembuatan sebuah mesin cetak semen 3D sekitar 50.000 dolar Kanada (531 juta Rupiah). Dengan kondisi piranti lunak mesin cetak ini telah rampung pengembangannya, sebuah mesin cetak semen 3D hanya membutuhkan waktu 1 minggu dengan dikerjakan oleh 6 orang pekerja untuk diselesaikan. Di lokasi proyek pembangunan dengan mesin cetak semen 3D ini, pekerja yang dibutuhkan hanyalah 1 orang mandor yang mengawasi beroperasinya mesin cetak tersebut.

Saat ditanya apakah teknologi baru ini akan mengakibatkan para pekerja proyek bangunan kehilangan pekerjaan mereka, Tinari menjawab, “Ketika industri otomotif bangkit, banyak pekerja di sektor kereta kuda kehilangan pekerjaan mereka, tapi kemudian mereka pun menemukan pekerjaan yang baru.” (SUD/WHS/asr)

Kisah Bhiksu Agung Xu Yun, Ditindas oleh Komunis Tiongkok

0

Xu Yun adalah seorang Bhiksu agung. Di saat Chiang Kai Shek memimpin pemerintahan Nasionalis, Xu Yun adalah tamu kehormatan Chiang Kai Shek. Bhiksu agung itu pernah memimpin sendiri ritual doa perlindungan negara selama 49 hari.

Ritual doa perlindungan negara yang berlangsung pada 1942 itu diprakarsai oleh Chiang Kai Shek dan Lin Sen. Waktu itu banyak politisi dan pejabat pemerintah Nasionalis meminta Bhiksu Xu Yun untuk mentahbiskan mereka menjadi pengikut Buddha.

Selama berlangsungnya ritual, Chiang Kai Shek bertanya pada Xu Yun bagaimana akhir dari perang melawan Jepang dan PD-II?

Waktu itu Xu Yun tidak menjawab, dan hanya mengeluarkan secarik kertas dari sakunya. Ia meminta seorang pelayan membawakan sebuah gunting, lalu menggunting kertas itu menjadi bentuk persegi. Potongan kertas itu dilipat secara diagonal sebanyak 3 kali, kemudian menggunting 3 kali secara horizontal.

Lalu Xu Yun membuka kertas itu, yang masing-masing menjadi 3 aksara Mandarin, secara berurutan masing-masing adalah aksara “Shi”, “Wan” , “Ri”. Makna aksara “Shi”, melambangkan pasukan Italia. Aksara “Wan” melambangkan simbol Hindu atau Buddha yang dibajak oleh Hitler. Aksara “Ri” melambangkan pasukan Jepang.

Bhiksu Xu Yun merenung sejenak sebelum akhirnya berkata, setelah memenangkan perang kali ini, Tiongkok akan muncul wajah yang sangat berbeda.

Mendengar itu Chiang Kai Shek merasa sangat tidak yakin, di saat bertanya wajah seperti apakah yang berbeda itu? Xu Yun diam tidak menjawab.

Kemudian PD-II persis seperti yang diramalkan oleh Xu Yun, pasukan Italia “Shi” menyerah tanpa syarat, Nazi Jerman kalah perang dan “Ri” Jepang menandatangani kesepakatan menyerah. Menyusul kemudian perang saudara antara Partai Nasionalis atau Kuo Min Tang dengan Partai Komunis Tiongkok, yang baru berakhir hingga tahun 1949 dengan kekalahan Chiang yang pemerintahannya mengungsi ke pulau Taiwan sampai sekarang.

Komunis Tiongkok berkonspirasi dengan komunis Soviet, mengacaukan Tiongkok dari dalam dan dari luar, merebut kekuasaan atas Tiongkok, dan melakukan serangkaian gerakan komunisme. Semasa menindas kaum anti-revolusi, Komunis Tiongkok menuduh Bhiksu Xu Yun yang kala itu telah berusia 112 tahun sebagai “antek reaksioner”, sang bhiksu agung pun disiksa dan dianiaya oleh polisi militer Komunis Tiongkok.

Insiden itu terjadi pada tahun 1952, atas prakarsa Komunis Tiongkok, dibentuklah “Asosiasi Agama Buddha” di Tiongkok. Komunis Tiongkok mengirim anggota partainya untuk memaksa para pemeluk Buddha mendukung pemerintahannya. Di dalam rapat banyak orang mengajukan agar berbagai pantangan dan aturan dalam agama Buddha dihapuskan, menekankan “bebas beragama, biarawan dan biarawati boleh menikah, boleh minum alkohol dan makan daging. Semua pantangan itu harus dibebaskan, siapa pun tidak boleh mengaturnya.”

Xu Yun yang melihat agama Buddha didistorsi, maka iapun tampil untuk menentangnya, dan menuntut agar pantangan serta aturan dalam agama Buddha dipertahankan.

Namun polisi militer menuduh Xu Yun “anti revolusi”. Polisi mengurung Xu Yun di dalam ruangan kepala biara. Dia tidak diberi makan dan minum, bahkan buang air besar maupun kecil tidak diijinkan keluar.

Komunis Tiongkok juga memerintahkan Xu Yun untuk menyerahkan emas, perak dan senjata api.  Xu Yun menjawab, “Tidak ada”.

Polisi militer pun kemudian memukuli bhiksu berusia seabad lebih itu sampai kepalanya berdarah-darah. Xu Yun lalu disiksa hingga tulang rusuknya patah.

Di hari kedua, polisi militer melihat Xu Yun masih hidup, lalu menganiayanya lagi.

Xu Yun pernah menulis puisi untuk menguraikan kehidupannya yang teraniaya itu. Puisinya itu berisi:

Menyaksikan 5 Kaisar dan 4 Dinasti, tak terasa melalui berbagai perubahan besar;

Kenyang akan 9 siksaan dan 10 derita, memahami perubahan itu pasti.

Yang dimaksud dengan lima kaisar adalah kasar Dao Guang, Xian Feng, Tong Zhi, Guang Xu dan Xuan Tong pada Dinasti Qing.

Yang dimaksud dengan empat dinasti adalah Dinasti Qing, masa kerajaan Taiping, pemerintahan Nasionalis, dan pemerintahan Komunis Tiongkok.

Pada tahun 1959, Xu Yun meninggal dunia di Gunung Yunju. Xu Yun telah menyaksikan 5 kaisar dan 4 dinasti, melewati seumur hidupnya yang legendaris. (SUD/wh/rp)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=jtwHdYB34fg

Amnesty International Indonesia : Pejabat Negara Harus Mentolerir Lebih Banyak Kritik

0

Erabaru.net. Amnesty International Indonesia menyerukan kepada Presiden Joko  Widodo harus memerintahkan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto untuk mengurungkan rencana pembentukan tim khusus pengkaji ucapan tokoh yang dianggap melanggar hukum.  Amnesty International Indonesia menekankan pejabat harus mentolerir lebih banyak kritik bukan sebaliknya anti kritik.

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid  menyatakan tanpa kejelasan apa yang dimaksud “melanggar hukum”, upaya pengawasan tersebut rawan disalahgunakan untuk membungkam kritik yang sah dari warga negara terhadap pemerintah dan lebih jauh, berpotensi menimbulkan over–kriminalisasi di Indonesia.

Menurut Usman, membungkam kritik, apalagi lewat pemidanaan, sama saja memperparah kompleksitas permasalahan over–kapasitas penjara di Indonesia.

“Keadaan hak atas kemerdekaan menyatakan pendapat di Indonesia sudah terancam dengan berbagai ketentuan pidana tentang pencemaran nama baik. Salah satu yang bermasalah adalah pasal yang memidanakan penghinaan terhadap pejabat dan lembaga negara,” katanya dalam siaran persnya, Jumat (10/5/2019).

Menurut Usman, tanpa pengawasan tersebut saja sudah banyak orang yang diproses hukum karena mengkritik otoritas di Indonesia, termasuk presiden. Terlebih lagi ada kecenderungan bahwa pengawasan itu untuk menarget tokoh-tokoh yang aktif mengkritik pemerintah pasca pemilihan presiden 17 April.

“Jika hal ini benar maka akan merusak kultur politik oposisi yang sehat dan dibutuhkan oleh kehidupan sosial politik kita. Lebih jauh, kebijakan tersebut menjadikan presiden serta pemerintah menjadi anti kritik,” tambah Usman.

Koran TEMPO edisi 8 Mei 2019

Kemerdekaan berpendapat adalah hak yang dilindungi baik dalam hukum HAM internasional dan nasional, termasuk UUD 1945. Meskipun kebebasan ini dapat dibatasi untuk melindungi reputasi orang lain, standar HAM internasional menganjurkan agar hal tersebut tidak dilakukan melalui pemidanaan.

Sementara itu, lembaga negara sendiri bukanlah suatu entitas yang dilindungi reputasinya oleh hukum HAM. Pelarangan terhadap himbauan kebencian kebangsaan, ras maupun agama juga diperbolehkan, namun ujaran demikian haruslah dengan jelas menunjukkan maksud untuk memancing orang lain untuk mendiskriminasi, memusuhi atau melakukan kekerasan terhadap kelompok-kelompok tersebut.

Dampak negatif lain jika tim tersebut dibentuk adalah akan menimbulkan ketakutan bagi warga negara untuk mengekspresikan pendapat termasuk di media sosial.

Sementara itu, keberadaan tim tersebut juga bisa dianggap semacam arahan dan menjadi dalih bagi aparat penegak hukum untuk melakukan pemidanaan secara masif terhadap orang-orang yang dianggap mengkritik atau menghina pemerintah atau Presiden.

Usman lebih lanjut menjelaskan, “Secara umum pembatasan hak asasi manusia itu boleh. Tapi harus dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai pembatasan tersebut dilakukan untuk alasan yang salah yang malah mematikan esensi dari hak itu sendiri. Perlu diingat hak itu merupakan unsur dasar dari negara hukum, bukan negara kekuasaan.”

Menkopolhukam Wiranto lewat sambungan telepon kepada Amnesty International Indonesia menjelaskan bahwa tim yang dibentuk oleh Kemenkopolhukkam bukanlah sebuah badan baru, melainkan sebatas tim asistensi yang terdiri dari beberapa akademisi seperti Muladi, Romli Atmasasmita, Indriyanto Senoadji, hingga Yusril Ihza Mahendra. Jadi pembentukan tim tersebut tidak dimaksudkan untuk membungkam kritik seperti era Orde Baru.

Menanggapi pernyataan tersebut, Usman menyatakan mengapresiasi penjelasan yang diberikan Menkopolhukam terkait rencana tersebut. Namun menurut hemat Amnesty, keberadaan tim tersebut tidak diperlukan, karena ia malah bertumpang tindih dengan kewenangan penegak hukum yang ada.

Lebih jauh mantan Direktur Kontras ini mengatakan pengumuman bahwa tim akan dibentuk dan ditugaskan untuk menargetkan tokoh-tokoh masyarakat yang mengkritik pemerintah–guna melihat adakah pasal pemidanaan yang dapat dikenakan terhadap mereka–akan mengirimkan pesan yang salah, bahwa ini adalah langkah politik dan bukan bagian dari pembatasan yang sah sesuai standar HAM internasional dan nasional.”

Usman menambahkan, sebagai pejabat kementerian koordinator di pemerintahan, Menkopolhukam cukup mengkordinasikan seluruh kementerian di bidang politik, hukum dan keamanan agar bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya.

“Salah satu hal yang perlu diingatkan pada jajarannya adalah bahwa mereka dalam melaksanakan tugasnya perlu memberikan jaminan kepada semua warga negara untuk dapat menyuarakan pendapat secara damai tanpa takut akan ancaman, termasuk kritik atas kinerja pemerintahan. Tanpa membuka kritik, penyelenggaraan kementerian di bawah akan berjalan tanpa partisipasi masyarakat. Itu bukan semangat reformasi 1998,” kata Usman.

Pejabat negara harus mentolerir lebih banyak kritik ketimbang individu yang tidak menduduki jabatan publik. Penggunaan undang-undang pencemaran nama baik, penghinaan atau makar, dengan motif menghambat kritik terhadap pemerintah atau pejabat publik melanggar hak atas kemerdekaan berpendapat.

Amnesty International menolak peraturan perundang-undang yang melarang penghinaan terhadap kepala negara atau tokoh masyarakat, militer atau lembaga publik lainnya atau bendera atau simbol negara.

Amnesty International juga menentang undang-undang yang mengkriminalisasi pencemaran nama baik, baik tokoh publik atau pribadi, yang harus diperlakukan sebagai masalah litigasi sipil. Pejabat publik seharusnya tidak menerima bantuan atau dukungan negara dalam melakukan upaya melaporkan pencemaran nama baik. (asr)

Kapal Feri Italia Terdampar di Laut Adriatik Kroasia

0

EpochTimesId — Sebuah kapal feri Italia yang mengangkut 250 penumpang dan 92 awak mengalami terdampar di pantai Adriatik. Kapal penumpang itu masalah teknis saat dalam perjalanan ke pelabuhan Split Kroasia.

Kantor perusahaan SNAV di Split mengatakan Kamis bahwa mekanik di atas kapal Aurelia melakukan segalanya untuk memperbaiki masalah. Mereka mengevakuasi para penumpang ke pantai.

Perusahaan tidak memberikan rincian lain, tetapi media Kroasia melaporkan bahwa salah satu mesin feri tersebut rusak. Kapal terombang-ambing di utara Adriatik. Laporan itu mengatakan dua kapal tunda telah dikirim menuju feri yang terdampar, yang berjarak sekitar 10 mil laut (11,5 mil statute) lepas pantai dari sekelompok pulau di kepulauan Kornati Kroasia. Angin kencang menghambat operasi evakuasi, menurut laporan itu.

Laporan itu mengutip para penumpang yang mengatakan tidak ada kepanikan di antara mereka. Feri sedang bepergian dari pelabuhan Italia, Ancona. Lembaga penyiaran publik Kroasia, HRT, mengatakan tidak ada kerusakan fisik kapal atau korban luka yang dilaporkan. (THE ASSOCIATED PRESS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Pemain Bola Meninggal Serangan Jantung Usai Minum Air Dingin

0

EpochTimesId – Seorang pemain sepakbola berusia 27 tahun meninggal karena serangan jantung. Dia tumbang setelah menenggak segelas air dingin usai berlatih.

Pemain sepak bola amatir, Ludwin Flores Nole, meninggal karena serangan jantung setelah bermain sepak bola dengan teman-teman pada Hari Buruh nasional di sebuah kota di timur laut Peru, menurut laporan media setempat.

Istrinya, Ingrid Távara mengatakan kepada Peru21 bahwa suaminya demam setelah bermain dan ingin menenangkan diri. Jadi dia mengambil segelas air es ketika tiba di rumah pada 1 Mei 2019.

“Tidak lama kemudian, dia jatuh sakit, dadanya sakit, dan kami membawanya ke klinik. Tapi dia meninggal dalam perjalanan. Dokter memberi tahu kami bahwa dia menderita serangan jantung fulminan.”

Nole bermain untuk Los Rangers Club di kota Sullana di barat laut Peru, menurut ABC Society.

Menurut Peru21 dan beberapa laporan media lokal lainnya, serangan jantung disebabkan oleh konsumsi air dingin yang menyebabkan pembuluh darah ke jantung mengkerut.

Namun, berita lain membantah hal itu, dengan mengatakan bahwa penyebab seperti itu belum terbukti dalam literatur ilmiah. Namun, sebuah investigasi terhadap kasus-kasus sebelumnya menunjukkan ada kemungkinan bahwa air dingin bisa memicu potensi serangan jantung yang tersembunyi.

Sebuah laporan dalam American Journal of Forensic Pathology pada tahun 1999 yang meneliti kasus seorang anak laki-laki berusia 12 tahun. Bocah itu meninggal karena serangan jantung mendadak setelah dengan cepat meminum minuman bubur dingin.

Investigasi menentukan bahwa anak itu memiliki kondisi jantung yang tidak terdiagnosis. Ketika dia minum campuran air es, hawa dingin yang tiba-tiba memicu reaksi gugup menyebabkan detak jantungnya turun, yang pada gilirannya bisa memicu serangan jantung.

Namun, serangan jantung hanya terjadi karena bocah laki-laki itu memiliki tumor jantung yang tidak terdiagnosis.

“Menelan cairan dingin harus dianggap sebagai pemicu potensial aritmia jantung fatal pada pasien dengan penyakit jantung yang mendasarinya,” kata laporan itu.

Dalam dunia olahraga, kasus-kasus jantung atlet yang berhenti mendadak juga menjadi berita utama.

Jantung pemain sepakbola Fabrice Muamba tiba-tiba berhenti pada menit ke 78 pertandingan. Insiden itu terjadi dalam perempat final Piala FA (Inggris) pada tahun 2012.

Pemain berusia 23 tahun itu selamat dari Serangan Jantung Mendadak (SCA), yang terkadang disebut ‘kematian mendadak orang dewasa, kondisi kesehatan yang seringkali datang tanpa gejala dan tanpa peringatan.

Serangan jantung mendadak adalah penyebab utama kematian pada atlet muda, menurut Boston Scientific.

Atlet muda di Amerika Serikat lebih dari dua kali lebih mungkin dibandingkan rekan non-atlet mereka untuk mengalami SCD, dan 90 persen adalah pria.

Lebih dari sepertiga kasus SCD disebabkan oleh kardiomiopati hipertrofik, kecenderungan genetik untuk penebalan dinding jantung.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, kejadian SCA selama olahraga kompetitif adalah 0,76 per 100.000 atlet, per tahun. Laporan itu mengatakan bahwa skrining wajib hanya akan menangkap satu insiden untuk setiap 146.000 atlet yang diperiksa. (SIMON VEAZEY/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Wapres AS Mike Pence : Rezim Diktator Maduro Harus Mundur

oleh Bi Xinci

Pada Selasa 7 Mei lalu, Wakil Presiden AS Mike Pence menyampaikan pidato di pertemuan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Amerika di gedung Kementerian Luar Negeri AS. Dalam menyikapi situasi terakhir yang berkembang di Venezuela, Pence mengatakan bahwa rezim diktator Maduro harus mundur. Amerika Serikat akan mengambil segla cara untuk mendukung rakyat Venezuela untuk memperoleh kebebasan dan demokrasi.

Mike Pence menegaskan bahwa Amerika Serikat mendukung rakyat Venezuela dalam perjuangan untuk mendapatkan kebebasan dan demokrasi, karena itu Maduro harus mundur.

“Nicholas Maduro adalah seorang diktator,  tidak berkekuatan hukum. Nicholas Maduro harus mundur”, kata Pence.

Pence mengatakan bahwa di bawah kebijakan sosialis Maduro, ekonomi Venezuela telah menurun hampir setengahnya. Bahkan, 3 juta orang rakyatnya terpaksa mengungsi, dan sampai akhir tahun ini mungkin akan bertambah 1 juta orang lagi.

Selain itu, Hal yang perlu dicatat adalah bahwa Venezuela adalah salah satu negara terkaya di belahan bumi Amerika. Akan tetapi kini, sembilan dari sepuluh orang hidup dalam kemiskinan.

Pence juga menambahkan bahwa, rezim Maduro menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan keamanan di Belahan Barat.

Negara-negara seperti Iran, Kuba dan Rusia terus mendukung pemerintahan Maduro, dan Rusia adalah penyedia senjata terbesar bagi Venezuela.

Pence mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah mencabut sanksi terhadap seorang jenderal Venezuela yang tidak lagi mendukung rezim Maduro. Dia adalah Jenderal Manuel Ricardo Cristopher Figuera.

Mike Pence memperingatkan bahwa Mahkamah Agung Venezuela telah menjadi alat politik untuk membantu Maduro, dan kecuali para hakim mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido, jika tidak mereka akan dimintai pertanggungjawaban.

Jika kemudian Mahkamah Agung Venezuela tidak dapat kembali ke misi konstitusionalnya, yakni menegakkan supremasi hukum. Maka Amerika Serikat akan meminta pertanggungjawaban kepada 25 orang hakim di sana.

Wapres AS menyerukan dukungan global bagi Venezuela demi kebebasan dan demokrasi, dan Amerika Serikat akan mengambil semua cara untuk mencapai transisi yang demokratis dan damai di Venezuela dan membantu kembali pembangunan Venezuela. (Sin/asr)

Video Rekomemendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=-awjffyF_Ds

Wakil Guaido Ditangkap Ketika Maduro Intensifkan Pembungkaman Terhadap Oposisi Venezuela

0

EpochTimesId — Badan intelijen Venezuela menahan wakil presiden Majelis Nasional Venezuela yang dikendalikan oleh oposisi pada 8 Mei 2019 malam. Penangkapan ini diyakini sebagai bagian dari tindakan keras terhadap mereka yang terlibat dalam kudeta gagal pekan lalu.

Juan Guaido, presiden Majelis Nasional dan pemimpin oposisi mengecam rezim Nicolás Maduro, atas penahanan tersebut. Dia menyerukan dukungan internasional. Amerika Serikat lantas turut mengancam akan ada ‘konsekuensi’ bagi Maduro dan rezimnya, jika wakil Guaido terluka, atau tidak segera dilepaskan.

Agen intelijen menghentikan mobil Edgar Zambrano di Caracas dan menariknya dengan mobil derek ke penjara Helicoide yang terkenal kejam. Ini adalah penangkapan politik pertama sejak Guaido berusaha menggulingkan rezim Maduro pekan lalu dengan kudeta militer.

Kedutaan Besar AS di Venezuela menyebut penangkapan itu ilegal dan tidak dapat dimaafkan. Kedutaan Besar mengatakan di Twitter bahwa Maduro dan kaki tangannya secara langsung bertanggung jawab atas keamanan Zambrano. Jika dia tidak segera dibebaskan, akan ada konsekuensinya.

Rakyat Venezuela mendemo rezim Nicolas Maduro pada 4 Mei 2019, di Caracas, Venezuela. (Foto : Eva Marie Uzcategui/Getty Images/The Epoch Times)

Guaido mengklaim berdasar konstitusi, dan mengangkat dirinya sendiri sebagai presiden sementara pada Januari 2019. Klaim konstitusi atas dasar bahwa pemilihan Maduro adalah penipuan dan penuh kecurangan karena tidak berlangsung secara demokratis. Sejak itu, lebih dari 50 negara, termasuk Amerika Serikat dan beberapa negara terbesar di Amerika Latin, telah mengakui Guaido sebagai pemimpin sah negara dan mendukung upayanya untuk melengserkan sang diktator.

Guaido mengecam penahanan Zambrano dan meminta bantuan komunitas internasional untuk menghentikan tindakan keras lebih lanjut terhadap Majelis Nasional yang terpilih secara demokratis.

“Kami telah memberi tahu sekutu internasional kami tentang niat untuk menutup parlemen nasional melalui penangkapan massal para deputi,” katanya, dalam sebuah tweet pada malam penangkapan Zambrano. “Dengan langkah-langkah ini, kediktatoran tidak akan membuat perpecahan internal hilang, juga tidak bisa menghentikan yang tak terhindarkan.”

Penahanan telah memicu kekhawatiran bahwa Maduro berusaha untuk mengakhiri oposisi yang tetap bertekad untuk melengserkannya.

Meskipun Guaido memimpin pemberontakan yang gagal untuk menggulingkan Maduro melalui pembelotan militer pada 30 April 2019, dan kekebalan politiknya ditelanjangi pada bulan April, menangkapnya mungkin mengundang provokasi yang terlalu jauh bagi Amerika Serikat. Sebagai gantinya, Maduro mengincar dan menargetkan sekutu terdekat Guaido.

Pada 9 Mei, anggota parlemen oposisi Richard Blanco mencari perlindungan di Kedutaan Besar Argentina setelah penangkapan rekannya. Blanco adalah satu dari 10 anggota parlemen oposisi yang dilucuti kekebalan parlemen mereka oleh Mahkamah Agung pro-Maduro pada 7 Mei, karena tuduhan kejahatan seperti konspirasi, pemberontakan, dan pengkhianatan, yang berpotensi membuka jalan bagi penangkapan terhadap mereka yang akan segera terjadi.

Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada ketua mahkamah agung Venezuela dan tujuh hakim agung pada tahun 2017 karena melanggar wewenang Majelis Nasional. Pada tanggal 7 Mei, Wakil Presiden Mike Pence memperingatkan bahwa anggota yang tersisa dapat dijatuhi sanksi juga, jika mereka tidak menarik dukungan untuk Maduro.

Americo de Grazia, wakil untuk Negara Bagian Bolivar, dan salah satu deputi menanggalkan kekebalan mereka minggu ini. Hakim agung itu mengatakan upaya rezim untuk secara diam-diam membungkam anggota oposisi hanya menyoroti kelemahannya yang semakin besar.

“Pemerintah secara efektif terjebak tanpa jalan keluar dan itu telah membuatnya menjadi hewan yang terluka. Kita bisa melihat ketakutan dan keretakan rezim,” kata anggota Majelis Nasional kepada The Epoch Times. “Apa yang terjadi semalam [8 Mei] dengan Edgar Zambrano adalah serangan terhadap institusi resmi yang diterima oleh seluruh dunia. Mereka tidak dapat mengatasi inisiatif politik yang dimiliki Juan Guaido sebagai presiden sementara.”

De Grazia mengatakan oposisi akan terus bekerja untuk menurunkan Maduro dari kekuasaan, meskipun ada risiko keamanan yang meningkat, mengambil tindakan pencegahan lebih lanjut karena rezim Maduro menjadi lebih terisolasi dan dengan demikian menjadi lebih berbahaya.

Saat ini ada lebih dari 900 tahanan politik yang ditahan di Venezuela, menurut LSM HAM Foro Penal.

Negara ini masih dilanda krisis ekonomi dan politik, bahkan dengan barang-barang kebutuhan paling mendasar yang tidak tersedia karena kekurangan, atau tidak terjangkau karena maraknya hiperinflasi yang lebih dari 2 juta persen. Hampir 4 juta orang telah meninggalkan negara itu dalam beberapa tahun terakhir, menurut Bank Dunia.

Krisis terakhir akibat pemadaman listrik bergilir yang terus-menerus dan kekurangan air telah menyalakan kembali protes massa anti-pemerintah, yang telah ditanggapi oleh Maduro dengan menyerukan gerombolan paramiliter yang setia kepada rezimnya untuk secara kasar meredam ketidakpuasan publik. (LUKE TAYLOR/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/M_mC5lLx2Ow

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M