Oleh James Burke
Senator Australia dari Partai Buruh mengundurkan diri karena menguatnya tekanan dalam laporan media mengenai kaitannya persekongkolan dengan penyumbang dana politik dari Tiongkok.
Senator ini juga terjerat kasus menguntungkan bagi kebijakan Partai Komunis Tiongkok.
Setelah menguatnya tekanan, senator Partai Buruh Australia (ALP) Sam Dastyari mengumumkan secara resmi pengunduran dirinya dari parlemen federal Australia pada Selasa (12/12/2017).
“Saya tahu Australia membutuhkan pemerintahan Partai Buruh dan saya menolak membiarkan situasi pribadi saya membahayakan prospek tersebut. Saya selalu mengutamakan tujuan Partai Buruh,” kata Dastyari seperti dilaporkan Fairfax Media.
“Merenungkan peristiwa yang menyebabkan saya membuat keputusan, saya meninggalkan karena senantiasa menghormati sumpah senator saya,” katanya.
.@samdastyari has announced he is resigning from the Senate @SkyNewsAust #breaking #auspol pic.twitter.com/OEvrHd5SmP
— Caroline Marcus (@carolinemarcus) 11 Desember 2017
Kejatuhan Dastyari dimulai pada tahun lalu setelah dia mengundurkan diri dari posisi kepemimpinan Partai Buruh ketika dia meminta pengembang properti Grup Yuhu membayar tagihan hukum atas kantornya.
Dastyari juga mengakui bahwa dia meminta sebuah kelompok yang terkait dengan pemerintah Tiongkok untuk membayar hutang perjalanan pribadi berjumlah AUS $ 1.670 (US $ 1.280) seperti dilaporkan BBC.
Tagihan hukum bagi kantornya yang dibayar sebesar AUS $ 40.000 (US $ 30.000) seperti dilaporkan ABC.
Baru-baru ini, senator berusia 34 tahun itu juga memperingatkan pemilik Grup Yuhu, miliarder Huang Xiangmo, bahwa teleponnya kemungkinan besar disadap oleh Dinas Intelijen termasuk pemerintah Amerika Serikat.
Dastyari membantah klaim yang dilaporkan pertama kali di Fairfax.
Beberapa laporan menyusul adanya relasinya lebih jauh dengan Huang, donatur politik yang terkait dengan Partai Komunis Tiongkok. Laporan ini terkait sikapnya yang lebih memihak dengan kebijakan Beijing daripada Partai Buruh Australia.
Baca : Rekaman Rahasia Membongkar Skandal Senator Australia Pro-Beijing Tentang Laut China Selatan
Dastyari juga baru-baru ini terjerat mengenai pidato 2016 di mana dia secara terbuka mendukung langkah agresif Beijing di Laut Cina Selatan. Pada saat itu dia berkomentar di samping Huang, yang sebenarnya isi pernyataannya berseberangan dengan sikap partainya sendiri dan Australia.
Baru-baru ini, Dastyari dilaporkan menekan juru bicara urusan luar negerinya sendiri, Tanya Plibersek agar tidak bertemu dengan seorang aktivis demokrasi Hong Kong seperti dilaporkan Fairfax. Dastyari membantah klaim tersebut.
.@AlanJones: ‘Chinese businessmen are making financial donations to political parties and put it however you like, this is about buying influence.’ MORE: https://t.co/9Ze367eGk4 #JonesandCo pic.twitter.com/o31n6mmZjI
— Sky News Australia (@SkyNewsAust) 5 Desember 2017
Huang Xiangmo
Tapi keterlibatan Huang dalam intervensi politik Australia tak berakhir dengan Dastyari.
Sebuah laporan sebelumnya dibeberkan Fairfax Media mengatakan bahwa Australian Security Intelligence Organization (ASIO) pada Oktober 2015 memperingatkan kepada tiga partai politik utama negara-negara tersebut tentang campur tangan Beijing dalam urusan politik Australia.
Intervensi Beijing diperingatkan dengan bentuk memberikan sumbangan finansial dalam jumlah besar.
Pada pengarahan tersebut, kepala ASIO Duncan Lewis kepada pejabat partai mengatakan bahwa Dinas Keamanan Negara tersebut khawatir antara hubungan suram Huang dengan Partai Komunis Tiongkok.
Baca : Subversi Multi Gerigi Rezim Tiongkok Mencengkeram Australia Dalam Kekuasaan
Fairfax menyatakan bahwa sejak briefing ASIO 2015, Partai Buruh telah menerima dana sebesar AU $ 141.000 (US $ 107.000) untuk sumbangan dari perusahaan dan rekan terkait dengan Huang.
Partai koalisi – Partai Liberal dan Nationals yang saat ini menjalankan pemerintahan – juga dilaporkan telah menerima sumbangan. Partai Liberal mengambil AUS $ 122.960 (US $ 93.500) dan Nationals AUS $ 15.000 (US $ 11.400) dari sumber-sumber yang dicurigai.
Huang adalah orang yang berkepentingan kepada dinas intelijen Australia karena hubungannya dengan PKT. Hingga baru-baru ini, sebagai Ketua sebuah organisasi di Sydney, Dewan Australia untuk Promosi Reunifikasi Damai Tiongkok ternyata memiliki hubungan dengan Front Bersatu Departemen Pekerja – sebuah lembaga lobi dan propaganda politik Partai Komunis Tiongkok.
Huang juga tercatat pernah berbicara pada sebuah surat kabar Partai Komunis bahwa “tuntutan politik dan sumbangan politik” harus berkaitan.
Pada Selasa lalu, ABC melaporkan bahwa Huang membayar sebesar $ 55.000 untuk makan siang bersama pemimpin Partai Buruh, Bill Shorten pada 5 Oktober 2015.
Pemberian sumbangan tersebut dilakukan pada 20 Oktober. Pada hari berikutnya Shorten menolak penentangnya terhadap kesepakatan perdagangan Tiongkok – Australia seperti dilaporkan ABC.
Dalam laporan selanjutnya, ABC mengungkapkan jumlah uang yang dibayarkan selama 13 kali kesempatan terpisah oleh empat perusahaan yang dimiliki oleh Huang kepada dua partai politik utama Australia, ALP dan Partai Liberal konservatif yang berkuasa. Sumbangannya berkisar antara $ 10.000 hingga $ 55.000.
The Liberal Party-linked 500 Club in Western Australia has invited Chinese government officials to be the star turn at a private fundraiser. They are from the Communist party-run government whose influence Mr Turnbull is now so worried about.https://t.co/m5aj0bHCPg pic.twitter.com/jr7Y6s4kyk
— JohnPaul (@jpcenzato) 12 Desember 2017
Sumbangan Dana Politik
Mantan pemimpin Partai Buruh Kim Beazley mengatakan bahwa Dastyari “berada dalam spektrum” politisi yang tampaknya dipengaruhi oleh kekuatan asing seperti dilaporkan Fairfax.
Menurut sebuah analisis yang dilakukan oleh Database Hukum dan Statistik Demokrasi Melbourne yang diberikan kepada The New Daily menyebutkan sumbangan politik berkaitan Tiongkok mewakili 79,3 persen dari semua sumbangan asing.
Analisis tersebut melaporkan bahwa antara 2000-2016, warga Tiongkok dan entitas menyumbang dana sebesar AUS $ 12,6 juta (US $ 9,5 juta) ke proses politik Australia.
Periset juga menemukan selama periode ini, badan politik Partai Buruh lebih populer dengan donator Tiongkok, menerima AUS $ 7,3 juta (US $ 5,5 juta) sejak tahun 2000-2001, sementara Koalisi menerima sekitar AUS $ 5,4 juta (US $ 4,0 juta).
Baca : Khawatir Campur Tangan Tiongkok, Australia Bakal Melarang Dana Sumbangan Politik dari Asing
Kekhawatiran yang terus berlanjut mengenai campur tangan Beijing dalam politik domestik telah mengakibatkan pemerintah federal memperkenalkan Undang-Undang gangguan luar negeri yang lebih ketat. (asr)
Sumber : The Epochtimes