Home Blog Page 1847

Kasus 39 Mayat dalam Truk di Inggris, Ditemukan Sidik Jari Berdarah di dalam Kontainer Pendingin

0

Kasus 39 mayat yang ditemukan di dalam kontainer pendingin di Inggris terus menarik perhatian dunia. Korban tewas yang awalnya dikira adalah warga negara Tiongkok, sekarang beredar kabar bahwa banyak dari korban tewas adalah orang Vietnam. Sejumlah orang mungkin menggunakan paspor Tiongkok palsu. Media Inggris mengungkapkan bahwa banyak sidik jari berdarah ditemukan di bagian dalam pintu kontainer tersebut. Korban semasa hidup mungkin berusaha melarikan diri di saat-saat putus asa dalam hidupnya, tetapi gagal.

Berikut berita selengkapnya. 

Menurut “Daily Mail” Inggris, narasumber mengatakan bahwa setidaknya enam korban tewas yang diduga orang Vietnam itu dalam keadaan nyaris telanjang atau mengenakan pakaian yang sangat minim saat ditemukan dalam kontainer pendingin.

Terbetik berita, bahwa semua migran Vietnam yang tewas itu berasal dari Can Loc, Vietnam utara. Polisi menduga para korban menggedor pintu kontainer untuk meminta bantuan sebelum akhirnya ditemukan telah menjadi mayat. 

Dilansir dari Mirror pada Jum’at malam 25 Oktober 2019, mengutip narasumber mengatakan: “Ketika pintu dibuka, saksi mata pertama terkejut melihat puluhan mayat bertumpuk di atas satu sama lain. Mayat yang paling dekat dengan pintu kondisinya memprihatinkan dan telah mengalami rigor mortis atau “kaku mayat”. Sidik jari berdarah ditemukan sepanjang bagian dalam pintu kontainer.”

Melansir laman “the Guardian” Inggris, beberapa keluarga korban asal Vietnam mengatakan bahwa keluarga mereka lebih dulu ke Tiongkok kemudian ke Eropa, dan tujuan akhirnya adalah Inggris. Para keluarga korban ini mengatakan mereka kehilangan kontak dengan orang-orang yang mereka cintai sejak Rabu pagi 23 Oktober 2019. 

Polisi sejauh ini telah menangkap empat orang tersangka, termasuk Mo Robinson yang berusia 25 tahun, sopir asal Irlandia Utara. Beberapa hari setelahnya, polisi di Cheshire, Inggris, menangkap seorang pria dan seorang wanita berusia sekitar 38 tahun. Mereka diduga terlibat dalam perdagangan manusia secara ilegal dan kasus pembunuhan atas 39 orang.

Sementara itu dari BBC dilaporkan, seorang pria ditangkap di Bandara Stansted karena diduga terlibat dalam pembunuhan dan berkonspirasi dalam perdagangan manusia. Pria berusia 48 tahun dari Irlandia Utara itu adalah orang keempat yang ditangkap sehubungan dengan penyelidikan kasus terkait.

Awalnya polisi Inggris meyakini korban tewas semuanya adalah warga negara Tiongkok, tetapi kemudian menemukan bahwa beberapa korban tewas diantaranya adalah orang Vietnam. The Guardian mengatakan bahwa beberapa orang Vietnam mungkin menggunakan paspor Tiongkok palsu.

Salah satu korban tewas asal Vietnam adalah Pham Tra My, usia 26 tahun. Pham diduga masih sempat mengirim pesan terakhir sekitar 3 jam sebelum mayatnya ditemukan. Hoa Nghiem dari Organisasi Hak Asasi Manusia di Vietnam mengatakan kepada Reuters bahwa Pham Tra My lebih dulu ke Tiongkok dan berencana menuju ke Inggris melalui Prancis. Organisasi tersebut menerima banyak informasi tentang orang-orang Vietnam yang tewas dalam kontainer pendingin 

Sementara itu, keluarga dari Nguyen Dinh Luong, berusia 20 tahun juga mencemaskan Nguyen Dinh Luong, salah satu dari 39 korban yang tewas.

Dari BBC dilaporkan bahwa dua orang Vietnam lainnya juga hilang, yakni seorang pria berusia 26 tahun dan seorang wanita berusia 19 tahun. Kerabatnya, terakhir ini mengatakan bahwa dia sempat menelepon ke rumah pada pukul 07.20 waktu setempat pada 22 Oktober  2019 dari Belgia. Dia mengatakan bahwa dirinya telah masuk ke dalam container dan kemudian mematikan teleponnya untuk menghindari deteksi, tetapi kemudian tidak ada kabar lagi darinya.  (jon)

Musim Hujan Mundur, Waspadai Bencana Seperti Angin kencang, Puting Beliung Pada Masa Transisi Musim

0

EtIndonesia- Awal musim penghujan tahun 2019-2020 di Indonesia diperkirakan mengalami kemunduran dan akan masuk pada bulan November-Desember dan puncaknya diprediksi pada bulan Januari hingga Februari tahun 2020.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Miming Saepudin, M.Si dalam Konferensi Pers bersama Pakar dan Tim Intelijen di Gedung Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB Jakarta yang dirilis BNPB, 31 Oktober 2019.

Dalam keterangannya, masyarakat diminta untuk mewaspadai adanya potensi ancaman bencana pada masa transisi musim atau pancaroba yang ditandai dengan ciri-ciri seperti angin kencang, angin puting beliung, perubahan suhu dan cuaca ekstrem, hujan es hingga gelombang tinggi di pesisir pantai dan ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan tanah bergerak pada saat musim penghujan nanti.

Menurut perkiraannya, wilayah Indonesia yang akan memasuki awal musim penghujan dimulai dari bagian utara seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat hingga Papua bagian utara.

“Aceh dan Sumatera Utara harus siaga banjir dan tanah longsor. Puncak musim hujan diprediksi pada bulan Januari-Februari 2020. Oleh karena itu waspadai juga potensi cuaca ekstrem pada masa transisi musim (pancaroba) seperti puting beliung, hujan es, suhu ekstrem,” kata Miming yang disampaikan oleh Agus Wibowo
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, BNPB dalam keterangan tertulisnya.

Dalam satu pekan ke depan, potensi hujan diprediksi akan terjadi di sejumlah wilayah seperti provinsi seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi Tengah dan Papua.

Sedangkan gelombang tinggi akan terjadi di wilayah selatan dan barat daya Sumatera Selatan hingga wilayah selatan Jawa dengan perkiraan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter. Kendati demikian BMKG masih memprediksi bahwa kondisi tersebut masih aman untuk penyeberangan laut.

Sebagai upaya dalam menghadapi bencana pada masa transisi musim dan bencana hidrometeorologi tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menganggarkan dana sisa tahunan dengan total nilai 850 miliar.

Dana tersebut merupakan Dana Siap Pakai (DSP) yang bisa digunakan untuk penanggulangan bencana di seluruh Indonesia hingga akhir tahun ini. Tidak hanya untuk bencana hidrometeorologi atau masa transisi musim saja, DSP ini juga berlaku untuk segala jenis bencana yang mungkin saja bisa terjadi hingga akhir tahun ini.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kelompok Perencanaan Deputi Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Badan Restorasi Gambut (BRG), Ir. Noviar memaparkan bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gambut hingga saat ini masih terdeteksi sebanyak 31.164 yang tersebar di tujuh provinsi seperti Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Papua.

Berdasarkan temuan di lapangan maupun pantauan satelit, hutan produksi masih mendominasi luasan karhutla. Hal itu menurut BRG dapat disimpulkan bahwa masyarakat maupun koorporasi masih melakukan pembukaan dan pengelolaan lahan dengan cara yang tidak baik, salah satunya dengan cara dibakar.

Adapun upaya BRG dalam mengatasi hal tersebut ialah dengan langkah yang dinamakan “3 R” yakni _Rewetting_, _Revegetation_, _Revitalization_. _Rewetting_ merupakan upaya untuk mengembalikan kodrat lahan gambut kembali basah dan membuat sekat-sekat kanal.

Revegetation_ sendiri merupakan penanaman pola maksimal dan pengkayaan tanaman. Sedangkan _Revitalization_ adalah pembangunan alternatif komoditas dan sumber mata pencaharian masyarakat.

Dalam konteks yang sama mengenai bencana karhutla, Peneliti Ekologi Manusia Pusat Penelitian dan Kependudukan LIPI, Deny Hidayati menyoroti bahwa kesiapsiagaan penduduk dalam menghadapi asap karhutla masih minim.

Menurutnya peran pemerintah daerah sebagai aktor dalam peningkatan kapasitas penduduk dalam menghadapi asap karhutla masih terbatas. Di samping itu kearifan lokal sudah bergeser.

Pihaknya mengharapkan agar sinergitas antara masyarakat dengan upaya yang telah dilakukan pemerintah seperti program Desa Tangguh Bencana (BNPB), Masyarakat Peduli Api (KLHK) hingga Kelompok Tani Peduli Api (Kementan) dapat terbina dan berjalan secara baik sehingga keduanya dapat menjadi aktor penting dalam peningkatan kesiapsiagaan terhadap karhutla untuk ke depannya.

Selanjutnya mengenai pergerakan tanah, Kepala Bidang Mitigasi dan Gerakan Tanah PVMBG, Ir. Agus B mengatakan bahwa Indonesia masih berpotensi terjadi peristiwa pergerakan tanah hingga November 2019.

Beberapa faktor seperti hujan, faktor perubahan lahan, respon bumi saat hujan jatuh menjadi pemicu terjadinya pergerakan tanah tersebut. Agus mengatakan bahwa hal itu merupakan pola yang berulang, khususnya di Pulau Jawa. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah yang pasti dalam menghadapi potensi ancaman bencana tersebut melalui peningkatan kapasitas dan pengetahuan masyarakat.

“Contohnya kita harus tahu lokasi rentan, tahu ancaman, tahu antisipasi, susun database. Jika ada retakan yang mengawali pergerakan tanah, maka harus membuat rambu. Jadi pahami, pantau dan lapor,” tutup Agus. (asr)

FOTO : Agus Wibowo Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, BNPB (Foto : Dokumen BNPB)

Pemerintah Hong Kong Melangkah untuk Menyensor Internet

0

FRANK FANG, EPOCH TIMES

Otoritas Hong Kong mengeluarkan keputusan pertamanya yang menyensor internet setelah perintah pengadilan memerintahkan melarang perpesanan percakapan online tertentu. Bagaimana jadinya jika penyensoran internet dilakukan di Hong Kong? 

Pada 31 Oktober, Pengadilan Tinggi Hong Kong mengeluarkan perintah interim yang melarang orang “menyebarluaskan, mengedarkan, menerbitkan, atau menerbitkan kembali pada platform atau media berbasis internet” informasi apa pun yang “mempromosikan, mendorong, atau menghasut penggunaan atau ancaman, kekerasan, ” menurut siaran pers pemerintah Hong Kong.

Melansir dari The Epochtimes, langkah itu dilakukan tepat ketika warga Hong Kong bersiap menggelar aksi protes saat akhir pekan tiba.

Dua platform yang ditenggarai disebutkan dalam siaran pers itu adalah LIHKG yang mirip seperi forum Reddit forum dan aplikasi perpesanan Telegram.

Pemerintah pemimpin pro-Komunis Tiongkok, Carrie Lam menyatakan bahwa platform dan medsos tersebut “telah disalahgunakan” untuk menghasut pemrotes untuk berpartisipasi dalam “kegiatan yang melanggar hukum,” seperti merusak properti yang ditargetkan.

Perintah itu dikeluarkan atas permintaan Sekretaris Kehakiman Hong Kong dan larangan itu akan berlaku sampai 15 November. Menurut media lokal Hong Kong Free Press, sidang resmi untuk larangan itu akan berlangsung pada tanggal yang secara efektif pada pekan ini. Larangan itu segera dibanjiri dengan kritikan. 

Dalam siaran pers yang dikeluarkan pada tanggal 31 Oktober, anggota parlemen pro-demokrasi Hong Kong, Charles Mok menyatakan: “Perintah pengadilan sementara menetapkan preseden yang sangat berbahaya untuk memperkenalkan sensor internet terhadap percakapan online yang mirip dengan Great Firewall Komunis Tiongkok.”

Mok menambahkan: larangan itu adalah pelanggaran serius terhadap kebebasan berekspresi warga dan seharusnya aliran informasi Hong Kong yang bebas.

Anggota parlemen mempertanyakan mengapa pemerintah  memangkas pengawasan Dewan Legislatif. Tapi justru meminta instruksi dari pengadilan. Tindakan semacam itu dinilai, sebenarnya “mempercepat Hong Kong berubah menjadi ‘satu negara, satu sistem.'”

“Satu negara, dua sistem” adalah dasar di mana Inggris setuju untuk mengembalikan  Hong Kong ke Tiongkok pada tahun 1997. Model seperti itu ditandatangani oleh Inggris karena menjanjikan otonomi politik dan ekonomi kepada Hong Kong.

Namun, sejak penyerahan itu, warga Hong Kong telah mengeluh bahwa pengaruh  Beijing telah memengaruhi politik, pendidikan, dan kebebasan pers di Hong Kong.

Aksi protes di Hong Kong dimulai pada awal Juni, ketika jutaan warga turun ke jalan, sebagian merupakan perlawanan terhadap pengaruh Beijing. Tuntutan melebar, ketika pengunjuk rasa juga menyerukan demokrasi yang lebih luas, seperti hak pilih universal, serta penyelidikan independen untuk menyelidiki contoh-contoh kekerasan polisi terhadap pengunjuk rasa.

Charles Mok mengatakan, secara selektif melarang percakapan online akan menempatkan ekonomi Hong Kong dan khususnya inovasi dan teknologinya dalam posisi berbahaya. Langkah pemerintah Hong Kong dinilai sangat tidak bertanggung jawab,.

Mok memperingatkan bahwa jika pemerintah kota akan mengambil langkah selanjutnya, yakni dengan menerapkan undang-undang darurat era kolonial untuk mewajibkan operator telekomunikasi dan penyedia layanan internet membatasi akses internet, maka akan “memberikan pukulan berat bagi industri jasa keuangan dan eksekutif profesional serta  industri internet Hong Kong. 

The Hong Kong Internet Service Providers Association -HKISPA- mengatakan pada Agustus lalu, bahwa mereka “sangat menentang pemblokiran  Layanan Internet selektif tanpa konsensus masyarakat.”

Seruan itu memperingatkan, “Mengingat kompleksitas Internet modern termasuk teknologi seperti VPN, cloud dan kriptografi, tidak mungkin untuk secara efektif dan bermakna memblokir layanan apa pun, kecuali  menempatkan seluruh Internet Hong Kong di belakang firewall pengawasan dalam skala besar.”

Pada 4 Oktober lalu, Lam meminta undang-undang darurat untuk menerapkan larangan masker di pertemuan umum — suatu langkah yang sejak saat itu ditentang di pengadilan setempat.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada 31 Oktober, LIHKG mengatakan belum menerima perintah pengadilan yang merinci larangan tersebut, sehingga tidak dapat mengomentarinya. Namun demikian, mendesak pemerintah untuk mendengarkan seruan rakyat Hong Kong. Selain itu, tidak menggunakan tindakan menindas warga  yang dapat merusak reputasi internasional Hong Kong.

Banyak pengguna LIHKG telah meninggalkan pesan menyuarakan dukungan mereka untuk platform itu. 

Seorang pengguna menulis, “Ia berharap forum LIHKG melakukan yang terbaik untuk melindungi kebebasan berbicara warga.”

Tidak diketahui bagaimana pihak berwenang Hong Kong berencana untuk melarang Telegram. Perusahaan di belakang aplikasi terdaftar di Amerika Serikat dan Inggris. Rusia mulai melarang Telegram pada 2018 meskipun gagal. Aplikasi tersebut masih sangat populer.

Bruce Lui, seorang dosen senior bidang jurnalisme di Hong Kong Baptist University, mengkritik larangan tersebut sebagai alat yang menciptakan “teror putih,” dalam sebuah wawancara dengan media Hong Kong, The Stand News.

Lui menyatakan kekhawatirannya bahwa warga Hongkong dapat menyensor diri mereka sendiri, karena takut dikenai dengan tuduhan palsu karena membuat komentar secara online — seperti yang terjadi di Tiongkok. (asr)

Foto tersebut menunjukkan Kepala Eksekutif Hong Kong Lin Zhengyue pada konferensi pers pada 3 September. (Guo Weili / Epoch Times)

Kompor Meledak Hingga Kebakaran Saat Masak di Kereta Api, 71 Orang Penumpang Tewas di Pakistan

0

Kebakaran besar-besaran yang disebabkan oleh kompor gas yang meledak, terjadi pada Kamis 31 Oktober lalu. Kebakaran itu melanda di gerbong kereta api yang melaju di Provinsi Punjab, Pakistan. 

Mengutip dari The Epochtimes yang melansir dari The Associated Press, insiden kebakaran itu menewaskan sedikitnya 71 orang penumpang. Perwakilan kepolisian setempat, Deputi Komisioner Jamil Ahmed mengatakan, kebakaran terjadi ketika kompor gas meledak saat sarapan sedang disiapkan di atas kereta. Dia menambahkan bahwa jumlah korban tewas telah meningkat sejak pagi hari.

Api berkobar dan merambet melalui gerbong kereta saat kereta mendekati kota Liaquatpur di Punjab. Insiden itu adalah tragedi  yang terbaru menimpa sistem kereta api Pakistan yang dinilai buruk, tidak terpelihara, dan tidak dikelola dengan baik.

Laporan The Associated Press menyebutkan, penumpang yang selamat menceritakan kembali pemandangan mengerikan pada saat itu. Ketika sesama penumpang berteriak histeris. Saat mereka melompati jendela dan turun dari kereta, sementara api masih berkobar dari gerbong kereta.

Chaudhry Shujaat bersama istri dan dua anaknya  yang menaiki kereta itu hanya beberapa jam sebelumnya mengatakan, mereka bisa mendengar orang-orang menangis dan berteriak minta tolong.  

Ia mengira dan keluarganya akan meninggal dunia. Padahal gerbong berikutnya sudah  terbakar dan mereka merasa sangat tidak berdaya. 

Kaleem Ullah, seorang pejabat dengan layanan darurat distrik setempat, mengatakan dari 43 orang  terluka dan 11 orang masih dalam kondisi kritis. Pejabat kereta api setempat, Shabir Ahmed mengatakan tubuh penumpang tersebar di area seluas 2 kilometer di sekitar lokasi kebakaran.

Beberapa penumpang yang terluka melompat dari kereta – banyak yang meninggal – setelah kebakaran terjadi, sebelum akhirnya kobaran api  padam. 

Korban yang selamat mengatakan, kereta api membutuhkan waktu hingga 20 menit untuk berhenti setelah kebakaran berkobar.  Penumpang pun mulai menjerit minta tolong. Sejumlah penumpang menarik tuas darurat untuk memberitahukan kepada konduktor.

Ghulam Abbas, seorang penumpang yang naik kereta itu di kota Nawabshah di provinsi Sindh dengan istri dan dua anaknya, menjadi saksi hidup. Ia menyaksikan penumpang yang panik melompat turun. Ia mengatakan, mengetahui setelah kejadian itu bahwa kebanyakan dari mereka yang melompat telah meninggal dunia.

Istrinya, Sulai Khan Bibi, mengungkapkan kengeriannya apa yang akan terjadi kepada dua anak mereka. Ia mengatakan, saat itu mereka sangat dekat dengan kematian. Akan tetapi yang maha Kuasa telah menyelamatkan mereka. 

Saat kebakaran melanda, Warga dari desa terdekat bergegas ke kereta dengan membawa ember berisi air dan sekop untuk membantu memadamkan api. Akan tetapi tak sepenuhnya berhasil memadamkan kobaran api. 

Di Pakistan, penumpang yang tak mampu sering membawa kompor gas kecil mereka sendiri di kereta untuk memasak makanan mereka sendiri. Meskipun ada peraturan yang melarangnya, menurut Menteri Perkeretaapian Pakistan, Sheikh Rashid Ahmed. 

Peraturan keselamatan sering diabaikan dikarenakan kondisi kereta yang penuh sesak dengan penumpang.

Sepanjang pagi hari, pekerja penyelamat dan inspektur menyusuri reruntuhan yang hangus, mencari  korban yang selamat dan membantu yang terluka. 

Rekaman TV Pakistan lokal dari tempat kejadian menunjukkan, terjadinya kobaran api yang hebat saat petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mengendalikannya.

Sejumlah pejabat mengatakan, mereka masih berusaha mengidentifikasi para korban dan daftar korban meninggal dunia.  Kereta lainnya dikirim untuk membawa para korban ke kota Rawalpindi,. 

Yasmin Rashid, seorang menteri provinsi di Punjab, mengatakan kepada wartawan bahwa staf medis memberikan perawatan terbaik untuk yang terluka di sebuah rumah sakit di wilayah Liaquatpur. Mereka yang terluka kritis dibawa dengan ambulans ke kota Multan, kota terbesar yang terdekat dengan lokasi kebakaran terjadi.

Saat kebakaran terjadi, Kereta api sedang dalam perjalanan dari kota pelabuhan selatan Karachi, ibukota provinsi Sindh selatan, ke kota Rawalpindi ketika api berkobar. Militer Pakistan mengatakan pasukan juga berpartisipasi dalam operasi penyelamatan kebakaran. 

Presiden Pakistan Arif Alvi dan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan kesedihan mendalam mereka atas tragedi itu.

Khan dalam cuitan di Twitter menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban  yang meninggal dunia. Ia berdoa semoga korban luka segera pulih. Dia juga memerintahkan segera digelar penyelidikan atas insiden kebakaran itu.

Kecelakaan kereta api di Pakistan, kerap merupakan akibat dari buruknya infrastruktur kereta api dan kelalaian. Laporan media pada hari Kamis lalu,  menunjukkan bahwa petugas kereta api tidak memperhatikan ketika ada penumpang menaiki kereta yang membawa kompor gas untuk memasak.

Pada bulan Juli lalu, sebuah kereta penumpang menabrak kereta barang di Stasiun Kereta Api Walhar di distrik Rahim Yar Khan. Insiden itu menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai 74 orang.

Sebulan sebelumnya, sebuah kereta penumpang yang bepergian ke kota Lahore dari kota pelabuhan Karachi bertabrakan dengan kereta barang di kota Hyderabad yang menewaskan tiga orang. (asr)

Persembunyian Abu Bakar Al-Baghdadi Terungkap Gara-Gara Istri dan Kurir

0

Berita tewasnya pemimpin ISIS atau Daesh, Abu Bakr al-Baghdadi menggemparkan dunia. Banyak hal menjadi pertanyaan. Bagaimana militer Amerika Serikat menemukan tempat persembunyian pemimpin organisasi teroris terbesar yang licik itu? Ternyata Central Intelligence Agency (CIA) mendapat “bocoran” dari salah seorang istri dan seorang kurirnya.

The New York Times mengutip ucapan 2 orang pejabat Amerika Serikat melaporkan bahwa pihak intelijen mengetahui perkiraan lokasi Baghdadi setelah menginterogasi seorang istri dan seorang utusan dari Baghdadi pada musim panas lalu.

Hal yang mengejutkan adalah, Baghdadi bersembunyi di sebuah desa pedalaman bernama Barisha yang berada di bagian barat laut Suriah, utara Suriah adalah Turki. Tempat tersebut merupakan wilayah yang dikendalikan oleh pasukan musuh al-Qaeda. 

Sebelumnya, dunia luar beranggapan bahwa Baghdadi bersembunyi di suatu tempat di sepanjang perbatasan Irak – Suriah. Tampaknya bagi Baghdadi, tempat paling berbahaya adalah tempat yang paling aman.

New York Times melaporkan bahwa setelah menerima petunjuk itu, CIA bekerja sama dengan personel intelijen Irak dan Kurdi untuk menemukan tempat tinggal Baghdadi yang lebih akurat. Mereka mengirim mata-mata untuk memantau tindakan regulernya sampai pasukan komando Amerika Serikat melancarkan serangan pada hari Sabtu 26 Oktober 2019 yang menyergap Baghdadi dan para pengikutnya.

Media Inggris ‘The Guardian’ melaporkan bahwa militer Amerika Serikat telah melakukan operasi intelijen selama sebulan sebelum serangan itu untuk melacak lokasi Baghdadi melalui calo perdagangan manusia yang ada di sana. Calo tersebut pernah memindahkan secara rahasia istri dari kedua orang saudara Baghdadi dari Irak menuju Idlib.

Setelah tewasnya Baghdadi, Trump menceritakan saat-saat terakhir Baghdadi pada hari Minggu 27 Oktober 2019. Berikut ceritanya. 

Baghdadi bergegas lari masuk ke dalam terowongan buntu, ia tersedak sepanjang jalan, menangis, dan menjerit. Terowongan itu sebelumnya ada orang tetapi sudah dikosongkan. Orang-orang tersebut ada yang menyerah, ada yang dibunuh, tetapi kesebelas orang anak berhasil dipindahkan  tanpa cedera. Di dalam, tinggal Baghdadi beserta ketiga orang anaknya.

Baghdadi memaksa ketiga orang anak untuk berlari bersamanya, dan di belakang mereka anjing militer Amerika Serikat mengejar. Setelah berlari masuk ke ujung terowongan, Baghdadi meledakkan bom di rompi dan tewas bersama ketiga orang anaknya. Terowongan pun runtuh akibat ledakan. Dunia mengira bahwa kedua orang istri Baghdadi juga tewas dalam ledakan itu.

Baghdadi berteriak-teriak sepanjang jalan menuju terowongan. 

“Terkaing-kaing seperti anjing, ia mati sebagai pengecut,” kata Trump.

Trump memuji keberhasilan pasukan khusus Amerika Serikat dalam operasi penumpasan pemimpin teroris yang berbahaya itu. Memuji karena berhasil membunuh Baghdadi dan beberapa rombongannya tanpa melukai personil Amerika Serikat. 

Pada tahun 2014, Baghdadi mengumumkan pembentukan negara dengan sistem Khilafah. Daerah yang diduduki pernah melintasi Suriah dan Irak. 

Dunia luar berkomentar bahwa kematian Baghdadi melambangkan runtuhnya organisasi ISIS, yang telah menghancurkan Timur Tengah dan mengekspor terorisme ke dunia selama beberapa tahun terakhir.

sin

Pengalamannya Membuktikan, Alien adalah Musuh Manusia

0

Yulin

Alien atau makhluk luar bumi, selalu menjadi perbincangan hangat. Ada yang percaya keberadaannya, ada juga yang kontra. Banyak kisah dari orang-orang yang mengaku bertemu alien. Percaya atau tidak, cerita-cerita tentang alien selalu ada, dan dipercayai sebagian orang.

Artikel ini dikutip dari “renminbao,” sebuah koran berbahasa mandarin. Artikel ini hanya mewakili pandangan dan pernyataan penulis bernama Yulin. 


Ada yang bilang alien bisa dijadikan sahabat manusia, bahkan beberapa pemerintah diam-diam bekerja sama dengan alien dalam penelitian teknologi tinggi, memanfaatkan kekuatan alien agar negara mereka lebih superior secara internasional dari sisi ekonomi dan militer. Namun, semua ide dan praktik itu salah besar. Justeru karena alien memiliki kecerdasan yang jauh melebihi manusia, mereka dapat mengendalikan manusia, sementara  manusia tidak bisa mengendalikan alien. Jadi manusia tidak akan pernah bisa memetik manfaat apa pun darinya. Manusia hanya akan dimanfaatkan olehnya. Itu merupakan satu hal yang sangat mengerikan bagi manusia.

Pernah ada yang mendengar suara pujian alien di telinga: “Sungguh indah anggota tubuh manusia!” Itu membuat  bergidik seram. Secara intuitif merasa bahwa ini bukan pujian tetapi keserakahan, alien yang tertarik dengan tubuh manusia. Tujuannya untuk menduduki tubuh manusia, atau dengan kata lain ingin menggantikan umat manusia. Dan memang itulah kenyataannya.

Seorang wanita dari Negara bagian Kentucky, Amerika Serikat bernama Debi Reynolds, mengaku mempunyai pengalaman terkait alien. Sejak usia 3 hingga 37 tahun, Debi pernah puluhan kali menjalin kontak dengan alien, dia terus dikendalikan oleh alien. 

Saat berusia 3 tahun, Debi dipilih oleh alien. Apa alasan yang membuatnya dipilih oleh alien? 

Itu selalu menjadi misteri. Termasuk Peng Jiamu, seorang ilmuwan terkenal dari Chinese Academy of Sciences atau lembaga penelitian Tiongkok, adalah target yang dipilih. Akan tetapi bedanya, Peng Jiamu diculik, sedangkan Debi pergi bersama mereka atas kehendaknya sendiri. 

Menurut cerita Debi, seorang temannya mengatakan kepadanya bahwa dia akan berbicara dalam bahasa yang aneh ketika dia sedang terburu-buru. Jadi dari mana sumber kehidupan Debi, apa hubungannya dengan alien? Itu menjadi tanda tanya lagi. 

◎ Dipilih oleh alien ketika berusia tiga tahun

Laporan reporter NewEpochWeekly, Yuan Hao, pada tahun 1964 menceritakan kisah Debi. Ketika Debi baru berusia tiga tahun, suatu hari, Debi sedang bermain di ruang tamu rumahnya. Sementara kucingnya ada di sebelahnya. Tiba-tiba kucing itu mengeong keras, dan ketika Debi mendongak, dua alien kecil pendek tampak berdiri di depannya.

Kedua alien itu tingginya hanya sekitar empat kaki. Salah satunya sedikit lebih tinggi, lainnya lebih pendek. Kulit mereka abu-abu dengan bola mata yang sangat besar. Saat melihat mereka, Debi tidak takut sama sekali.

Salah satu yang lebih tinggi berkata kepada Debi: “Nama saya Blastraun, siapa namamu?”

“Namaku Debi,” jawabnya

“Maukah kamu pergi bersamaku?”Tanya alien

“Aku bersedia,”jawab Debi spontan

 Sambil mengingatnya, Debi menuturkan, Blastraun dapat berkomunikasi melalui pemikiran, juga dapat berbicara seperti biasa. Adapun bahasa yang digunakan apakah Inggris atau bahasa lain, Debi tidak bisa menjawab secara pasti kepada wartawan.

Mengapa kucingnya mengeong ketakutan, sedangkan Debi yang baru berusia tiga tahun tidak takut pada alien? Itu memang misteri yang sulit ditebak.

◎ Alasan alien sering berkunjung ke bumi

Beragam sumber menyebutkan bahwa alien bukan ras yang sama dengan kita, manusia. Dahulu kala, mereka satu demi satu ras hidup di planet ini, tetapi bukan bumi. Setiap ras alien tidak sama. Belakangan, satu persatu ras alien pindah ke tempat lain, dan mereka kerap berperang satu sama lain untuk menguasai wilayah. Tentu saja, mereka kadang-kadang hidup di dasar laut, dan alien yang Debi kenal pernah membawanya ke laut dalam.

Ketika Tuhan menciptakan bumi dan manusia, mereka berpikir bahwa mereka adalah penduduk asli bumi. Jadi kerap pulang pergi dengan penuh percaya diri dan setelah melihat struktur tubuh manusia yang sempurna di mata para alien, mereka mulai berencana untuk menguasai bumi, menduduki tubuh manusia, dan menggantikan umat manusia. 

◎ Dunia alien

Pada usia tiga tahun kala itu, untuk pertama kalinya alien bernama Blastraun itu membawa Debi keluar, melayang di angkasa menuju ke perairan Danau Michigan, kemudian melayang di atas air. Mereka berjalan sangat jauh di atas permukaan air dan kemudian mulai turun ke bawah. Dalam proses menuju ke dasar laut itu, Debi melihat di sekelilingnya adalah air, dia merasa ngeri, tetapi badannya tidak basah. Dia bertanya kepada Blastraun kenapa bisa begitu.

“Karena tubuhmu dikelilingi oleh lapisan udara,” kata Blastraun

Masih hangat dalam benak Debi ketika mengenang pengalaman gaibnya berenang di lautan.

 “Itu adalah perasaan yang sangat menakutkan. Sampai sekarang, saya masih takut air. Saya tidak berani berenang lagi,” kata Debi 

◎ Nasib malang Debi

Setelah cukup lama melayang di atas air, Debi dan Blastraun memasuki kota. Debi mengatakan bahwa dia tidak tahu bagaimana mereka memasuki kota. Dalam proses ini, alien itu membuatnya tidak punya ingatan. Debi menuturkan, kota yang dimasukinya itu sangat besar dan sepertinya dibangun di atas pulau berbatu yang besar. Tidak ada air di kota, tetapi ketika dia melihat ke atas, tampak air di mana-mana, namun air itu tidak jatuh, juga tidak terlihat ada kaca penyangga air. Ada banyak ikan di dalam air yang terlihat begitu jelas.

Di gedung yang mirip “Bubble City” atau “Kota Gelembung”  itu, Debi melihat banyak alien dan manusia bumi. Manusia bumi yang dia lihat adalah anak-anak yang berusia hampir sebaya dengannya, ada sekitar 10 anak. Alien memberi anak-anak bumi itu makanan dan manisan. Mereka memiliki tujuan tercela. 

Mereka sering mengunjungi planet dengan lingkungan yang sangat menyeramkan yang pernah mereka tempati. Dan mereka  iri ketika menemukan lingkungan bumi yang sangat indah. Berawal dari itu, mereka mulai merencanakan serangkaian langkah-langkah untuk menggantikan manusia di planet bumi.

Anak-anak paling mudah untuk dikendalikan, mereka menyeleksi beberapa anak manusia dan membawa mereka ke tempat mereka untuk penelitian. Debi sendiri juga pernah menjalani pemeriksaan fisik. Anak-anak bumi itu secara bergilir melewati suatu tempat yang memancarkan cahaya khusus. 

“Saya pernah berbaring di sana, dan sesuatu bergerak kesana kemari di atasnya untuk menyelidiki struktur tubuh manusia,” cerita Debi. 

Demi meneliti manusia, alien Blastraun mengendalikan Debi, Blastraun menanamkan sekeping kaca hitam di depan kaki bagian bawah lutut Debi. Potongan kaca itu sangat kecil, seukuran kuku tangan tebalnya, dan lebarnya sekitar seperdelapan inci, berbentuk segitiga, tetapi ujungnya tumpul, dan ada pola berupa garis putus-putus di sekelilingnya, seperti ornamen.

Tak lama kemudian, Debi sudah berada ada di kamarnya, dan masih siang hari. Bagaimana caranya Debi pulang ke rumah, namun, Debi tidak ingat apa pun, dia hanya tahu seluruh proses berlangsung selama dua atau tiga jam.  

Sepulangnya dari “Kota Gelembung”, suatu malam, waktu tepatnya tidak ingat lagi, Debi tiba-tiba terbangun dan melihat seberkas cahaya biru turun dari langit dan langsung menembus ke tempat dimana potongan kaca ditanamkan. 

Sejak saat itu, setiap kali selalu ada cahaya turun dari langit ke tempat potongan kaca ditanam setiap beberapa tahun. Apa yang terjadi sebenarnya, memori Debi tentang pengalamannya itu semuanya lenyap dihapus oleh alien.

Dari pengalaman Debi dapat dilihat bahwa teknologi alien bukan dikembangkan oleh manusia, itu adalah jenis lain dari jalur pengembangan yang bahkan tidak bisa dibayangkan manusia. Sekarang departemen penelitian militer dari Rusia dan beberapa negara lainnya bekerja sama dengan alien. Namun sebenarnya, itu hanyalah budak ujicoba dari alien. 

◎ Pesan yang sangat menakutkan

Tiga tahun kemudian, atau di usianya yang ke-enam tahun, Debi kembali dibawa ke “Kota Gelembung” oleh Blastraun dan “istrinya.” Kali ini, ketika Blastraun membawanya pergi, dia menciptakan manusia ilusi yang mirip dengannya di rumahnya, menjadikannya sebagai “pengganti” diri Debi.  

“Dengan cara ini, ibuku tidak akan tahu bahwa putrinya telah hilang,”kata Debi.

Bagi Debi sendiri, itu adalah sesuatu yang sangat menarik, tetapi kemampuan alien membawa pergi manusia dan menciptakan “pengganti”nya benar-benar mengerikan bagi manusia.

Setelah potongan kaca kecil ditanam di kaki Debi, setiap beberapa tahun, alien Blastraun selalu datang menemui Debi, dan membawanya ke “Kota Gelembung” untuk bermain, kemudian mengantarnya pulang. Setiap kali membawanya pulang selalu memakan waktu beberapa jam. 

Apa yang dilakukan Blastraun selama proses perjalanan ini, Debi tidak tahu sama sekali. Debi menganggap alien Blastraun sebagai sahabat, namun,  Blastraun menjadikannnya sebagai objek percobaan. 

◎ Alien tidak mau Debi memiliki keturunan dari suaminya

Kaki Debi ditanami kepingan kaca saat dia berusia tiga tahun, setelah umur 28 tahun, dia melepas potongan keca itu. Sebelum menikah, Debi tidak menceritakan pada suaminya tentang hal itu. Namun, suatu malam di tahun 1992, pada hari itu dia dan suaminya pergi ke tanah pertanian temannya menikmati pemandangan bulan purnama. Mereka ke kolam kecil untuk memancing. Saat itu, suami Debi sedang memancing, dan Debi sendiri bermain-main dengan sepotong berlian.

Tiba-tiba suami memberitahu Debi, ia melihat seberkas cahaya turun dari langit. Ketika Debi mendongakkan kepalanya, dia melihat seberkas cahaya di langit dan meresap ke dalam betisnya, dan masuk ke tempat di mana potongan kaca itu ditanamkan. 

Segera setelah itu, Debi kehilangan kesadaran, dan dia melihat suaminya sedang menangis ketika siuman. Debi merasa heran dan bertanya kepadanya mengapa dia menangis, Suaminya mengatakan, barusan mereka dibawa oleh alien ke pesawat terbang, kemudian makhluk-makhluk luar angkasa itu memasukkan logam ke mata, hidung, alat kelaminnya, dan menyiksanya, dia merasa kesakitan dan panik.

Fakta membuktikan, alien itu sangat jahat dan kejam, ketika menembakkan cahaya ke tempat di mana potongan kaca ditanamkan. Debi kehilangan kesadaran, dan tidak tahu sama sekali apa yang terjadi. Hal ini menyebabkan Debi yang berusia 24 tahun, 30 tahun, dan 33 tahun mengandung anak alien di pesawat ruang angkasa, menyimpan benih untuk alien, dan dia tidak tahu sama sekali pernah ke tempat apa saja, dan apa yang dilakukan ?

Kali ini, Debi dan suaminya tinggal di atas pesawat ruang angkasa itu untuk waktu yang lama, dan ketika diantar kembali k rumah, hari sudah terang. 

Apa yang dilakukan alien pada Debi, dia tidak tahu sama sekali, dia hanya berkata pada suaminya, tidak ada apa yang terjadi, semuanya baik-baik saja, padahal semuanya sudah terjadi. 

Namun, tak lama setelah kejadian itu, perasaan Debi mengatakan bahwa potongan kaca itu bukan sesuatu yang baik, kemudian ia keluarkan dan dimasukkan ke dalam botol kecil. Sekitar setahun kemudian, ketika dia ingin mengambilnya untuk tes laboratorium, untuk melihat apakah itu potongan kaca buatan manusia, potongan kaca itu telah lenyap entah kemana. 

Sementara suaminya mengatakan bahwa dia sama sekali tidak pernah menyentuh botol itu. Dan sejak itu, Debi tidak pernah melihat lagi potongan kaca kecil itu.

Semasa kecilnya dulu, Debi melihat salah satu bintik di lengannya sangat unik, tidak sama dengan bintik lainnya, karena merasa ada sesuatu di dalamnya. Debi pun ingin menyingkirkannya, tetapi selalu gagal. Pada tahun 2002, bintik seperti “Tahi lalat” unik itu tiba-tiba lenyap, Debi curiga ada sesuatu yang ditanamkan di dalam bintik itu, seperti potongan kaca yang ditanamkan di kakinya. Tapi mengapa bintiki itu hilang? Mungkin alien bernama Blastraun itu sudah tidak ada lagi. 

◎ Alien menjadikan Debi sebagai alat penyimpan benih

Suatu malam di musim gugur 1998, langit malam saat itu menyelimuti segenap kota kecil Argillite di Kentucky timur, Amerika Serikat. Antara sekitar pukul 10:30 dan 11:00 malam itu, Debi yang sudah berusia 37 tahun pergi ke sebuah bukit tidak jauh dari rumahnya untuk melihat gerhana bulan. Sesampainya di bukit, dan baru saja keluar dari pintu mobil, tiba-tiba langit yang dipenuhi dengan cahaya bulan yang redup, seketika menjadi gelap gulita.

Kemudian cahaya muncul lagi di permukaan tanah, tetapi jauh lebih terang dari sebelumnya. Begitu Debi melihat ke atas, tiba-tiba dia melihat sebuah benda besar di langit, sangat-sangat besar, dan saking besarnya bisa menutupi segenap angkasa, dan tidak bisa melihat ujungnya. Menurut gambaran Debi, jarak benda raksasa itu sekitar lima ratus hingga seribu kaki dari permukaan tanah tempat Debi berpijak. Cahaya dari benda raksasa itu menerangi permukaan tanah, dan bagian bawah benda itu bisa merefleksikan pemandangan di permukaan tanah.

Perubahan mendadak itu mengejutkan Debi, tetapi dia tidak merasa takut. Tepat pada saat ini, seorang pria dan wanita tiba-tiba muncul dan menghampirinya. Mereka mengenakan balutan atau pakaian yang sangat formal. Si pria mengenakan jas hitam, kemeja biru, dan dasi. Sedangkan si wanita mengenakan rok dan jas abu-abu gelap, mereka juga memakai sepatu warna gelap. 

Ternyata Blastraun dan “isterinya” yang tidak memiliki karakteristik perempuan manusia bumi berubah menjadi sosok manusia untuk menemuinya. Itu adalah terakhir kalinya Debi bertemu dengan Blastraun, dia yang selalu menganggap Blastraun sebagai sahabat itu menciptakan penderitaan seumur hidup baginya.

Debi menuturkan sambil mengingat masa lalunya, bahwa setelah percakapan singkat di sebuah gunung, Blastraun membawanya ke pesawat ruang angkasa. Setelah masuk ke dalam pesawat, Blastraun dan wanita itu berubah kembali ke wujud asli mereka, alien.

Beberapa saat kemudian, alien membawa Debi ke sebuah ruangan besar. Di ruangan besar itu terdapat banyak bayi, ada sekitar lima puluh bayi. Mereka sangat mirip dengan bayi manusia bumi, tetapi juga tidak sama. Bentuk wajah, mulut, hidung, dan telinga mereka seperti manusia bumi, tetapi kepala dan tubuh adalah struktur alien, bentuknya kurus tinggi sekitar dua kaki tingginya, kepalanya plontos, dan tingkat perkembangannya seperti seukuran bayi manusia usia enam hingga sembilan bulan besarnya.

Kelima sosok bayi itu satu ras, tetapi masing-masing bayi memiliki karakteristik yang berbeda. Namun, ada tiga bayi yang mirip. Alien menyerahkan salah satu dari tiga bayi itu ke Debi.

Debi ingat betul, ketika dia menyentuh bayi itu, dia langsung merasa bayi itu adalah anaknya, perasaan yang sangat kuat, dan Debi pun menangis. Dia memegang erat bayi itu dan tidak ingin melepaskannya. Alien menyerahkan ketiga anak itu secara bergantian kepada Debi, dan setiap kali Debi mengembalikan anak itu kepada mereka, Debi merasa sesuatu miliknya seakan dirampas.

Debi menuturkan bahwa saat itu dia ingin membawa pergi bayi-bayi itu, tetapi alien mengatakan kepadanya bahwa mereka tidak boleh pergi bersamanya karena Debi tidak bisa menghidupi mereka, dan dia juga tidak bisa tinggal di sini terlalu lama, jika tidak, dia akan jatuh sakit.

Debi menuturkan, beberapa anak itu menangis, ada yang mengeluarkan suara seperti bayi. Suara mereka sangat unik, seperti suara dengkuran. Menurut cerita Debi, temannya pernah mengatakan kepadanya bahwa dia juga akan mendengkur seperti itu saat tidur. Mengapa bisa begitu ? 

Apa yang telah dilakukan alien pada tubuhnya, ini adalah sebuah misteri. Ketika Debi bertanya siapa dan dari mana asal anak-anak itu? 

Alien itu hanya tersenyum atau lebih tepatnya menyeringai, tidak menjawab. Sebenarnya, anak-anak itu lahir dari rahim Debi yang ternoda oleh alien dalam keadaan tidak disadari Debi.

Debi mengatakan bahwa dia sendiri tidak punya anak, sebelum melihat ketiga anak itu, Debi tidak merasakan getaran cinta kasih apa pun layaknya kasih sayang seorang ibu pada anaknya. Tetapi ketika dia menyentuh anak itu pada saat itu, cinta kasih ibu yang bergetar dari lubuk hatinya membuatnya bergidik dan merasa aneh.

 Saat meninggalkan pesawat ruang angkasa, Debi tidak punya ingatan apa pun. Ketika dia sadar kembali, dia sudah berada di bawah gunung dan tiba-tiba mendapati dirinya berdiri di sana.

Pada tahun kedua setelah kembali dari pesawat ruang angkasa, tepatnya pada tahun 1999, Debi keguguran untuk keempat kalinya. Dia melihat anggota tubuh bagian bawahnya tiba-tiba mengalirkan darah segar, tetapi dia sendiri tidak menyadari bahwa dirinya keguguran. Setelah periksa di rumah sakit, dokter mengatakan kepadanya bahwa dia keguguran. Tetapi dokter tidak menemukan janin di rahimnya.

Menurut Debi, bahwa saat terakhir kali alien membawanya ke pesawat ruang angkasa itu untuk mempertemukannya dengan ketiga anaknya. Bahkan alien membuat Debi hamil lagi untuk melahirkan anak keempat untuknya.

Fenomena ini juga dapat dilihat dari deskripsi pihak lain yang bersangkutan, yaitu mereka yang dipaksa berhubungan seks dengan alien, dan nantinya akan merasakan siksaan batin ketika melihat keturunan mereka yang dikirim alien dalam wuiud yang aneh, membuat mereka tersiksa lahir batin dan menderita seumur hidup.

Sejak 1998, Debi tidak pernah lagi melihat alien bernama Blastraun itu, apalagi melihat pesawat ruang angkasa raksasa Blastraun. Sampai sekarang Debi masih menganggap bahwa Blastraun adalah “manusia” yang baik.

 ◎ Alien ingin menduduki bumi

Debi pernah bertanya untuk apa Blastarun datang ke bumi. Blastraun mengatakan bahwa mereka datang untuk mengawasi manusia bumi, memastikan manusia di Bumi tidak terkontaminasi.

Sekilas terdengar alien itu benar-benar makhluk yang baik, padahal justeru sebaliknya, karena mereka merasa tubuh manusia terlalu sempurna di mata mereka, jadi mereka ingin menduduki tubuh manusia. Oleh karena itulah mereka khawatir manusia tercemar oleh lingkungan. Mereka juga khawatir lingkungan yang tercemar akan berdampak pada kelangsungan hidup mereka di masa depan.

Debi menuturkan, bahwa dia percaya Blastraun sangat baik padanya dari awal hingga akhir. Dia merasa kedatangan Blastraun untuk melindungi bumi. Tetapi Debi tidak tahu tujuannya melindungi bumi. Debi percaya ada beberapa ras alien yang jahat, ingin menghancurkan bumi. Sedangkan alien Blastraun dan kawanannya datang untuk melindungi bumi. 

Jika memang demikian, mengapa Blastraun tidak membiarkan Debi dan suaminya punya anak mereka sendiri, tetapi membiarkannya melahirkan makhluk-makhluk aneh dengan alien yang bukan suaminya? Dan mengapa memasukkan sesuatu ke dalam alat kelamin suaminya?

Bagi banyak pemerintah yang sekarang menyangkal keberadaan alien dan bahkan pemerintah yang bekerja sama dengan alien, juga menyangkalnya. 

“Suatu hari nanti kami akan memberi tahu kepada dunia tentang siapa kami, asal tahu saja, kami itu nyata.Tidak ada pemerintah mana pun di dunia yang bisa menghentikan kami untuk mengkonfirmasi hal ini,” kata  Blastraun.

Sebenarnya, tidak perlu menunggu “suatu hari” alien memberitahu dunia. Sekarang banyak orang percaya pada keberadaan alien, dan memang tidak ada pemerintah yang mampu menghentikan alien untuk mengkonfirmasi keberadaan mereka yang sebenarnya. Namun, sebagian besar orang tidak tahu bahwa alien ingin menggantikan manusia, menempati tubuh manusia, dan menguasai bumi.

Alien adalah musuh manusia. Merosotnya masyarakat manusia dengan cepat secara langsung berkaitan dengan teknologi tinggi yang mereka berikan. Para pejalan kaki yang berpapasan dengan kita di jalanan sekarang, ada yang sekilas tampak seperti manusia, tapi pada kenyataannya mereka adalah alien yang telah berbaur di tengah-tengah manusia bumi.

Menurut Kantor Berita Xinhua, komunis Tiongkok sekarang telah berhasil mengkloning kucing. Beberapa waktu sebelumnya, sedang mendalami manusia kloning. Perwakilan komunis yang jahat di dunia – komunis Tiongkok sedang membantu alien untuk menghancurkan umat manusia.

Jon

FOTO : Sejak zaman kuno hingga modern, selalu ada catatan dan laporan tentang makhluk luar angkasa alias alien, dan banyak orang mengklaim pernah melihat UFO dan alien, atau bahkan ada laporan yang mengatakan alien menculik manusia untuk eksperimen dan sebagainya. Apakah alien itu eksis adalah topik yang terus didiskusikan orang-orang hingga kini. Ilustrasi (pixabay)

Polisi Hong Kong Dinilai Mempermalukan Dirinya Sendiri Ketika Nekat Menyemprot Masjid Kowloon dengan Meriam Air

0

Olivia Li

Polisi Hong Kong nekat menyemprotkan air berwarna biru dari sebuah truk  meriam air ke masjid Kowloon dan orang-orang di sekitarnya pada Minggu sore 20 Oktober lalu. 

Para pemimpin Hong Kong, termasuk Kepala Eksekutif Carrie Lam dan otoritas kepolisian, langsung menyampaikan permintaan maaf. Mereka menjelaskan, bahwa polisi tidak memiliki “niat jahat.” Alasannya, polisi menembakkan meriam air dikarenakan klaim adanya “kerumunan yang nakal” di kawasan itu.

Komentator urusan terkini Jiang Feng dikutip oleh The Epochtimes, menilai  serangan tersebut disengaja. Misi yang ditugaskan oleh para pejabat tinggi kepolisian dengan tujuan menciptakan perselisihan di antara warga Hongkong dan memecah belah masyarakat.

Jiang Feng menjalankan program Youtube yang disebut “What Happened Today in History?” yang berfokus pada peristiwa terkini dan peristiwa bersejarah.

Dalam sebuah video yang dia diposting di saluran Youtube-nya pada 22 Oktober, Jiang mengatakan polisi Hong Kong telah merencanakan untuk menyerang masjid. Akan tetapi ingin menutupi niat mereka yang sebenarnya dengan menyemprotkan kepada “kerumunan yang tidak bisa diatur” di pintu masuk. 

Namun demikian, justru mereka menghadapi situasi yang sangat memalukan. Yakni, para demonstran telah meninggalkan kawasan ini jauh sebelum polisi tiba. Jiang Feng kemudian menunjukkan rekaman yang diambil dari kamera drone untuk mendukung pernyataannya. 

Sangat jelas, rekaman itu menunjukkan bahwa ketika iring-iringan meriam air perlahan-lahan mendekati masjid, kedua sisi jalan hampir kosong. Kemudian meriam air pertama berhenti di pintu gerbang, membidik dan menyemprotkan air biru ke arah orang-orang di depan pintu masuk masjid.

“Para korban ini, sekitar selusin dari mereka, berdiri di depan masjid, dan mereka jelas-jelas bukan pengunjuk rasa,” kata Jiang.

“Lalu mengapa polisi membuat pergerakan yang konyol dan ceroboh? Karena itu adalah perintah yang harus mereka ikuti, dan tugas tepatnya tentang menyerang masjid,” demikian yang diungkapkan Jiang. 

Pernyataan Jiang konsisten dengan kesaksian Mohan Chugani, mantan kepala Asosiasi India Hong Kong dan salah satu korban yang disemprot oleh air biru. Chugani yang berusia 73 tahun, menunjukkan bahwa alasan yang digunakan polisi dalam permintaan maaf mereka tidak mungkin benar. Chugani mengatakan dirinya tidak akan berdiri di sana dan mengobrol dengan teman-teman jika jalanan dalam kekacauan. 

Jiang Feng percaya bahwa serangan yang disengaja itu, untuk memprovokasi warga Hongkong  keturunan Asia Selatan. Dia menyebutkan bahwa beberapa kelompok Asia Selatan telah tinggal di Hong Kong selama sekitar 200 tahun. Misalnya, dalam kasus orang India setempat, leluhur mereka adalah kelompok orang asing pertama yang menginjakkan kaki di Hong Kong. Dikarenakan, leluhur mereka adalah tentara India yang bertugas di pasukan Inggris ketika Inggris Raya menjajah Hong Kong.

Lebih lanjut Jiang menjelaskan bahwa warga Hongkong Asia Selatan memainkan beberapa peran kunci selama protes anti-pemerintah di kota tersebut.

Pertama, beberapa hari setelah sekelompok geng menyerang pengunjuk rasa, jurnalis dan commuter di stasiun kereta Yuen Long pada malam 21 Juli, salah satu pelaku secara terbuka mengakui bahwa ia dibayar untuk menyerang para pengunjuk rasa. Orang ini dari Selatan keturunan Asia. Jiang mengatakan polisi pasti sangat marah dengan pengakuannya.

Kedua, beberapa anggota parlemen dan aktivis pro-demokrasi diserang di jalan-jalan baru-baru ini. Seringkali melibatkan antek dari komunitas Asia Selatan, seperti dalam serangan Jimmy Sham — seorang aktivis dan pencetus Front Hak Asasi Manusia Sipil (CHRF), yang mana mengorganisir di balik beberapa protes terbesar Hong Kong.

Jiang mengatakan, jika anggota geng lokal yang berasal dari Tiongkok dimobilisasi untuk menyerang para demonstran atau aktivis pro-demokrasi, akan mudah bagi penduduk untuk mengenali mereka dan membuat identitas mereka diketahui publik. Tetapi orang-orang Asia Selatan di Hong Kong adalah kelompok minoritas, yang hidup dalam komunitas mereka sendiri. Karena itu, mereka tidak memiliki masalah dengan itu.

Selain mempekerjakan kelompok dari orang-orang ini sebagai antek akan membuat konflik di Hong Kong semakin rumit. Pihak berwenang Komunis Tiongkok sering menghasut sekelompok orang untuk membenci dan menargetkan kelompok lain. Tujuannya, untuk memperuncing masalah dan mengalihkan perhatian publik dari masalah sebenarnya. Kali ini, tidak ada bedanya dengan keinginan Komunis Tiongkok.

Tidak lama setelah Jimmy Sham diserang, sekelompok perwakilan dari komunitas Asia Selatan mengunjunginya di rumah sakit. Mereka menekankan  dengan tegas menentang segala bentuk kekerasan.

Jiang Feng mengatakan, para pengunjuk rasa juga mengeluarkan pernyataan publik, berjanji bahwa mereka tidak akan merusak Islamic Center, bisnis dan toko-toko yang dimiliki oleh penduduk lokal Asia Selatan dan “tidak akan menyerang Asia Selatan tanpa pandang bulu. Dibuktikan dengan adanya rekaman pernyataan publik dari kedua belah pihak.

Selain itu, beberapa pengunjuk rasa, termasuk anggota parlemen pro-demokrasi Jeremy Tam Man-ho, pergi ke masjid di Kowloon pada 20 Oktober untuk menjaganya — hari parade massa setelah serangan terhadap Jimmy Sham. Mereka termasuk di antara mereka yang jadi sasaran semprot ketika polisi menembakkan meriam air.

Jiang Feng memuji, betapa warga Hong Kong sangat bijaksana dan berpikiran jernih. 

Polisi dinilai mencoba menabur perselisihan antara pengunjuk rasa dan penduduk Asia Selatan. Sebaliknya, kedua belah pihak telah melihat melalui motif jahatnya dan mereka menjadi lebih bersatu. Jiang Feng, menambahkan bahwa polisi pasti merasa frustrasi dan malu dengan gagalnya strategi mereka.

Jiang Feng percaya serangan di masjid itu disengaja karena dengan merusak tempat suci Muslim lokal, polisi berpikir mereka bisa membuat Muslim membenci para demonstran yang berdemonstrasi di depan masjid. Karena itu, diharapkan membuat kekacauan besar. Namun, karena para pemrotes sudah meninggalkan kawasan itu, seluruh dunia dapat melihat betapa cerobohnya kepolisian Hong Kong ketika mereka menembakkan meriam air. (asr)

Netizen Muda Tiongkok Dihukum Pihak Berwenang karena Mengakses Situs Web Terlarang

0

Nicole Hao – The Epochtimes

Aparat Komunis Tiongkok baru-baru ini menghukum belasan netizen Tiongkok karena menjelajahi situs web Esu yang dilarang. Situs itu adalah sebuah platform yang memperlihatkan perilaku buruk oleh tokoh-tokoh Tiongkok yang terkemuka atau terkenal.

Melansir dari The Epochtimes edisi Amerika Serikat, pada tanggal 30 Oktober, Esu.moe dan Esu.wiki tidak lagi dapat diakses. Pemilik situs web adalah orang Tiongkok, tetapi servernya berada di luar negeri.

Netizen yang dihukum, yang semuanya mengunjungi Esu dengan melewati “Tembok Besar” rezim Komunis Tiongkok, kebanyakan adalah anak muda di usia belasan dan 20-an, dari provinsi di seluruh Tiongkok. Polisi menyelidiki dan menegur mereka, tetapi tidak melakukan penangkapan resmi atau mengajukan tuntutan.

Penargetan netizen mewakili intensifikasi dalam upaya rezim Komunis Tiongkok untuk menindak percakapan di internet.

Beberapa hari sebelum kasus Esu, polisi di Mongolia Dalam menahan seorang petani lokal selama delapan hari karena ia meninggalkan komentar online yang mengatakan bahwa merek pupuk buatan Tiongkok tertentu tidak cukup baik. Dia telah membuat komentarnya di WeChat, platform media sosial paling populer di Tiongkok.

Polisi menuduh petani itu “mengganggu ketertiban umum.”Pemerintah Mongolia Dalam mengutip keterangan polisi dalam siaran pers 22 Oktober tentang kasus ini mengatakan : “Siapa pun yang secara sewenang-wenang menerbitkan komentar yang tidak pantas, menghina orang lain, atau melampiaskan kemarahan mereka dan dendam pribadi secara daring akan dihukum berat oleh hukum.”

Menjelajahi Situs Web

Polisi di Kota Liuzhou, wilayah Guangxi, Tiongkok mengumumkan pada 29 Oktober bahwa mereka menghukum seorang siswa 17 tahun yang bermarga Liu.  Ia telah mendaftarkan akun di Esu dan telah melihat situs web itu beberapa kali.

Sementara Liu tidak memposting apa pun tentang Esu, polisi mengkritiknya, mengatakan bahwa kasusnya harus digunakan sebagai model percontohan untuk mendidik masyarakat.

Pada hari yang sama, seorang bocah lelaki berusia 15 tahun bernama Li dari Kota Chengde di Provinsi Hebei juga dikecam keras oleh polisi setempat dan sekolahnya. Dugaan pelanggarannya sama dengan pelanggaran Liu. 

Pada 25 Oktober, polisi provinsi Fujian memposting bahwa tujuh pria diselidiki karena mendaftarkan akun di Esu dan memposting “komentar yang tidak pantas yang merusak citra nasional negara itu.” Netizen itu berasal dari berbagai daerah di Fujian, dengan usia berkisar antara 14 hingga 25.

Polisi dari Kabupaten Pingtan di Provinsi Fujian, menegur seorang warga berusia 21 tahun yang bermarga Shi pada 17 Oktober. Dalam pengumuman itu, polisi mengatakan bahwa Shi mendaftarkan akun Esu. Ia juga disebut memposting informasi di platform tanpa memeriksa apakah informasi itu benar.

Pada 24 Oktober, polisi dari Kota Tangshan di Provinsi Hebei juga mengeluarkan pemberitahuan bahwa mereka mengeluarkan peringatan kepada seorang Yao yang berusia 20 tahun dan Gu yang berusia 19 tahun. Dikarenakan mendaftar di Esu dan membagikan informasi pribadi orang lain di Platform itu.

Polisi membebaskan mereka setelah mereka “mengakui” kesalahan mereka dan menghapus akun terkait.

Apa itu Situs Web Esu?

Esu, yang dimulai pada Januari 2014 dengan server di Tiongkok, menjelaskan dirinya sebagai platform untuk “mengungkapkan kebenaran” kepada publik tentang perilaku buruk tokoh-tokoh terkenal. 

Sementara sebagian besar informasi yang diposting di Esu diverifikasi sebagai kebenaran, situs web tersebut telah menimbulkan kontroversi karena mendorong netizen untuk mengumpulkan dan mempublikasikan informasi pribadi selebritas dan kerabatnya.

Misalnya, dengan nama penulis fiksi ilmiah Tiongkok Liu Cixin, orang dapat menemukan hari ulang tahunnya, nomor ID, alamat rumah, latar belakang pendidikan, catatan perilaku buruknya, dan nama samaran yang ia gunakan secara online.

Pada Juli 2017, Esu ditutup oleh operatornya saat itu, seorang pria Tiongkok bernama Zhuang Haiyang. Media lokal melaporkan bahwa Zhuang menghapus semua data di servernya. Situs web itu dipulihkan kembali pada September 2018, setelah admin baru menemukan database cadangan.

Pengawasan Internet

Sensor internet oleh rezim Komunis Tiongkok meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Warga negara Tiongkok yang memposting konten yang dilarang saat bepergian ke luar Tiongkok, juga dihukum karena melanggar peraturan rezim Komunis Tiongkok.

Pada 28 Juli, polisi di Kota Dalian, Provinsi Liaoning, mengatakan bahwa mereka menangkap dan menahan seorang pria berusia 36 tahun bernama Lu. Ia dituduh berkolusi dengan seorang mitra wanita bernama Zhang untuk memposting foto dan kata-kata “anti-Tiongkok” situs web luar negeri, saat dia berada di luar negeri. Zhang, yang berusia 22 tahun, ditangkap di Provinsi Anhui pada Mei 2018.

Sementara polisi tidak mengatakan kejahatan apa yang dituduhkan kepada Lu. Polisi hanya mengindikasikan bahwa dia akan dituntut dan dihukum. Pengadilan Dalian belum merilis informasi  terkait dengan kasus ini.

Banyak warga Tiongkok telah ditahan oleh polisi setelah memposting tentang topik sensitif pada platform asing seperti Twitter, seperti informasi tentang skandal vaksin Tiongkok, polusi air dan udara, dan masalah sosial lainnya di Tiongkok. 

Warga Tiongkok yang menggunakan perangkat lunak jaringan pribadi virtual atau VPN untuk mem-bypass Great Firewall, telah ditahan atau didenda oleh polisi.

Netizen kecewa dengan berita tindakan polisi baru-baru ini.

Netizen menulisnya dengan menyebut : “Seorang anak berusia 15 tahun dihukum karena melewati Tembok Besar. Selanjutnya, polisi memposting kasusnya secara online, yang seperti mengarak seorang kriminal di jalanan. Sayang sekali! ”

Sima Nan menulis pada 29 Oktober di Weibo, platform media sosial China yang mirip Twitter. Sima menambahkan bahwa banyak orang menghindari firewall; hampir mustahil bagi polisi untuk menangkap semua orang yang melakukannya.

Netizen lain menjawab Sima, mengatakan bahwa taktik pihak berwenang mirip dengan era Revolusi Kebudayaan. Saat itu, ketika orang-orang dijatuhi hukuman penjara jika mereka mendengarkan stasiun radio asing. (asr)

Bagaimana dalam 15 Menit Militer Amerika Serikat dapat Mengidentifikasi Jenazah adalah Abu Bakar al-Baghdadi?

0

Zhang Ting – Epochtimes.com

Pemimpin Negara Islam (ISIS), Baghdadi menyalakan rompi bom bunuh diri dan tewas seketika bersama ketiga orang anaknya dalam terowongan buntu ketika pasukan khusus Amerika Serikat menyergap mereka pada 26 Oktober 2019 malam. Tubuh Baghdadi hancur namun pasukan operasi khusus pada akhirnya sangat yakin bahwa korban adalah Baghdadi, teroris nomor satu yang paling dicari Amerika Serikat. Jadi bagaimana mereka menggunakan teknologi baru dan pengujian DNA sehingga dalam waktu yang relatif singkat dapat mengidentifikasi jenazah adalah Baghdadi ?

Menurut Fox News, meskipun tim komando telah mengenali sosok Baghdadi dari luar sebelum yang bersangkutan melarikan diri ke terowongan buntu bersama 3 orang anaknya, itu tidak cukup untuk membuktikan bahwa orang yang meninggal di terowongan itu adalah Baghdadi. Ada banyak laporan sebelumnya bahwa Baghdadi terbunuh atau terluka, tetapi tidak secara resmi dikonfirmasikan.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dalam konferensi pers pada 27 Oktober 2019 mengatakan bahwa Baghdadi telah dimusnahkan dan  tes DNA itu membuktikan bahwa korban adalah pemimpin teroris terbesar dunia, Baghdadi. 

Menurut Trump, Baghdadi meledakkan rompi bom bunuh diri dan tewas dengan tubuh yang hancur. Potongan tubuh tidak banyak, tetapi militer Amerika Serikat mampu membawa keluar beberapa bagiannya.

Reporter Fox news Jennifer Griffin melaporkan bahwa setelah ledakan itu, kepala Baghdadi masih utuh. Itu juga yang memungkinkan pasukan operasi khusus Amerika Serikat untuk menggunakan teknik biometrik, terutama teknologi pengenalan wajah, untuk segera mengidentifikasi korban.

Biometrik adalah metode untuk mengautentikasi karakteristik seseorang, seperti sidik jari, pengenalan wajah, atau karakteristik fisik lainnya dari seseorang.

Menurut laporan media ‘Army Times’, militer Amerika Serikat dapat menggunakan gambar-gambar teroris atau tersangka untuk dicari dari basis data foto yang dimiliki militer untuk kemudian dicocokkan dengan identitas seseorang.

Militer Amerika Serikat tidak hanya mengandalkan analisis biometrik untuk menentukan identitas Baghdadi, tetapi juga menggunakan sampel DNA. Trump mengatakan bahwa militer Amerika Serikat membawa serta  sampel DNA Baghdadi.

Tidak jelas bagaimana mereka mendapatkan DNA Baghdadi, tetapi seorang pejabat Amerika Serikat yang namanya dirahasiakan mengatakan kepada Washington Post bahwa seorang putri Baghdadi secara sukarela telah menyediakan sebelumnya.

“Mereka melakukan tes lapangan karena kita membutuhkan kepastian,” kata Trump.

Trump  menyatakan bahwa sekitar 15 menit setelah kematian Baghdadi, ia  menerima telepon dari militer Amerika Serikat dan diberitahu bahwa hasil tes membuktikan bahwa yang tewas adalah Baghdadi. Menurut Trump  panggilan telepon tersebut datang dengan sangat cepat.

Laporan Washington Post pada tahun 2013 silam yang mengutip dokumen rahasia Amerika Serikat menyebutkan bahwa Angkatan Laut Amerika Serikat SEAL membunuh pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden di Pakistan pada tahun 2011. Amerika Serikat menghabiskan 8 jam untuk menganalisa DNA jenazah guna mendapat kepastian. Sampel tubuh teroris itu harus dibawa ke laboratorium DNA militer Amerika Serikat di Afghanistan untuk mendapatkan hasil akhir.

Kemajuan teknologi telah memungkinkan pengujian DNA bisa dilakukan di tempat, dan sejak itu sangat mengurangi waktu pemrosesan.

Menurut laporan media ‘Defense News’ tahun 2015, Komando Operasi Khusus Amerika Serikat pada tahun 2015 mengungkapkan bahwa mereka dapat menggunakan lab DNA portabel baru untuk mendapatkan hasil dalam 90 menit tanpa menunggu proses yang sebelumnya sampai berminggu-minggu. Pada saat itu, perangkat ini memiliki berat sekitar 120 hingga 200 pound, masing-masing unit berharga sekitar USD. 250.000.

Michael Fitz, manajer proyek untuk pengembangan situs sensitif di Komando Operasi Khusus AS pada saat itu mengatakan kepada media bahwa itu adalah teknologi yang inovatif. Ia berharap bahwa kemajuan teknologi akan memungkinkan peralatan dibuat lebih kecil, lebih ringan dan portable.

Tidak jelas peralatan apa yang digunakan militer Amerika Serikat pada 26 Oktober 2019 dalam penggerebekan Baghdadi dan berhasil mengidentifikasi jenazahnya dalam waktu singkat. 

Pakar Menilai Intervensi Militer di Hong Kong Akan Menyebabkan Bencana Keuangan untuk Daratan Tiongkok

0

Olivia Li – The Epochtimes

ETIndonesia- Ekonom Tiongkok terkemuka yang dikutip oleh The Epochtimes edisi Amerika Serikat baru-baru ini mengungkapkan, bahwa dari total cadangan devisa Tiongkok, hanya beberapa ratus miliar dolar saja yang dapat digunakan secara bebas. 

Pakar ini memperingatkan bahwa pengerahan militer Komunis Tiongkok ke Hong Kong akan membawa konsekuensi bencana bagi perekonomian Tiongkok. Penyebabnya,  Hong Kong adalah sumber utama cadangan devisa daratan Tiongkok.

Wei Jie, seorang ekonom dan profesor di Sekolah Ekonomi dan Manajemen di Universitas Tsinghua, memberikan pidato di forum pertemuan puncak tentang manajemen bisnis di Beijing, Tiongkok, pada 25 Oktober lalu untuk membahas kebijakan ekonomi masa depan. 

Sebagai mantan direktur di lembaga penelitian Komisi Pengawasan Aset dan Administrasi milik negara, ia dianggap sebagai salah satu lembaga think tank bagi para pemimpin Komunis Tiongkok.

Wei mengatakan bahwa Tiongkok akan menghadapi berbagai risiko ekonomi tahun depan. Terutama krisis utang, karena jatuh tempo utang akan mencapai puncaknya pada tahun depan.

Institut Keuangan Internasional memperkirakan bahwa total utang Tiongkok — perusahaan, rumah tangga, dan pemerintah — melebihi 300 persen dari Produk Domestik Bruto pada kuartal pertama tahun 2019.

Dalam pidatonya, Wei mengatakan dia ingin mengusulkan slogan untuk tahun yang akan datang yakni : “Berusaha untuk bertahan hidup, karena ada harapan dan masa depan selama kita bertahan hidup.” Slogan itu menyiratkan bahwa krisis mendalam telah terjadi dalam ekonomi Tiongkok. 

Wei menunjukkan bahwa sangat penting untuk memastikan pasokan dana. Sedangkan rezim Tiongkok harus menstabilkan pasar saham, nilai tukar mata uang, pasar valuta asing, dan pasar keuangan untuk menjamin pasokan dana.

Ketika berbicara tentang menstabilkan nilai tukar mata uang, Wei mengatakan salah satu prasyarat adalah menstabilkan cadangan devisa. 

Menurut perkiraannya, Tiongkok hanya memiliki beberapa ratus miliar dolar dalam cadangan devisa yang dapat digunakan.

“Setiap fluktuasi dalam pasokan cadangan asing pasti akan mempengaruhi mata uang domestik Tiongkok, dan mempengaruhi pasokan dana domestik,” demikian pernyataan Wei Jie.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa ada tiga sumber utama cadangan asing — satu adalah uang yang diperoleh, yang kedua adalah uang pinjaman, dan yang ketiga adalah investasi asing.

Menurut dia, Masalah Hong Kong melibatkan uang pinjaman dan investasi asing. Hal demikian dikarenakan Hong Kong adalah pusat penyelesaian luar negeri untuk Renminbi atau yuan yang berarti Tiongkok bergantung pada Hong Kong ketika meminjam uang dan melakukan berbagai transaksi keuangan. Terlebih lagi, 70 persen investasi asing mengalir ke Tiongkok melalui Hong Kong. 

Di antara para pemimpin utama rezim Komunis Tiongkok, beberapa bersikeras mengerahkan militer ke Hong Kong. 

Tetapi Wei mengatakan, intervensi militer harus dihindari dengan segala cara.  Justru karena itu akan berdampak besar pada pasar keuangan Hong Kong, sebagai akibatnya menimbulkan masalah besar bagi pasokan cadangan devisa Tiongkok. 

Dia juga mengatakan bahwa tidak mungkin bagi kota daratan manapun, seperti Shenzhen atau Shanghai, untuk menggantikan peran Hong Kong dalam waktu dekat.

Sementara itu, Reuters melaporkan Hong Kong telah jatuh ke dalam resesi. Itu setelah dilanda lima bulan protes pro-demokrasi yang terus meletus. Sekretaris Keuangan Hong Kong, Paul Chan yang dikutip Reuters mengatakan, tidak mungkin mencapai pertumbuhan apa pun pada tahun ini.

Dia mengatakan akan “sangat sulit” untuk mencapai perkiraan pra-protes kepada pemerintah tentang pertumbuhan ekonomi tahunan 0-1 persen.

Aksi protes pada 27 Oktober lalu di Hong Kong mengangkat isu melawan kebrutalan polisi, membela Muslim dan wartawan. Polisi akhir pekan lalu menembakkan meriam air ke sekelompok orang yang berdiri di luar masjid Kowloon dan para wartawan terluka dalam bentrokan.

Serikat staf program penyiar publik RTHK mengatakan pada 28 Oktober, bahwa pihaknya telah meminta polisi untuk mengidentifikasi petugas yang “menyerang dan merobek topeng” dari salah satu wartawannya pada 27 Oktober. Wartawan itu mengenakan rompi pengenal yang mengidentifikasi dirinya sebagai jurnalis.

Gambar-gambar yang beredar online menyarankan dia mengenakan masker gas untuk melindungi dari gas air mata dan semprotan merica. Masker wajah biasa dilarang pada bulan ini di bawah undang-undang darurat era kolonial yang kini diterapkan pemerintah Hong Kong.

Hong Kong Free Press, sebuah layanan berita online, menyerukan pembebasan seorang fotografer lepas yang ditangkap pada 27 Oktober, setelah dia meminta untuk melihat kartu surat perintah polisi.

Klub Koresponden Asing Hong Kong juga mengutuk terjadinya penangkapan. Mereka menyerukan penyelidikan independen terhadap “kekerasan polisi terhadap wartawan dan campur tangan dengan hak media untuk meliput protes di bawah hukum Hong Kong.” (asr)

Taiwan Deportasi Turis dari Daratan Tiongkok yang Kedua Kalinya Karena Merusak ‘Lennon Wall’ Pro-Demokrasi Hong Kong

0

Frank Fang/Nicole Hao

Seorang wisatawan dari daratan Tiongkok resmi dideportasi dari Taiwan. Itu setelah ia didakwa dengan sengaja merusak  “tembok Lennon” yang disatukan oleh penduduk setempat. Langkah warga Taiwan itu, untuk menunjukkan dukungan mereka kepada  demonstran pro Demokrasi Hong Kong.

Pria berusia 35 tahun itu, hanya diidentifikasi dengan nama belakangnya Hu. Ia ditangkap oleh polisi setempat setelah ketahuan memberikan catatan pada poster-poster yang diplester di dinding di sebuah underpass di kota Taichung, Taiwan, pada 27 Oktober lalu.

Ada beberapa Lennon Wall di Taiwan, sebagian besar terletak di kampus-kampus. Tembok Lennon itu adalah mosaik besar poster dan catatan tempel yang menyampaikan pesan solidaritas dengan pengunjuk rasa Hong Kong.

Si Pelaku tinggal di Wuhan, ibukota Provinsi Hubei di Tiongkok. Ia datang ke Taiwan dengan visa bisnis, menurut penyiar media lokal, ETToday. 

Dia awalnya berencana untuk tinggal di Taiwan selama satu minggu, sebelum sempat dideportasi.

Aksi protes massal di Hong Kong dimulai pada Juni lalu. Warga Hong Kong awalnya, melawan RUU ekstradisi  kontroversial yang kini sudah ditarik. Sedangkan aksi protes di Hong Kong terus berlanjut, ketika pemrotes menyerukan demokrasi yang lebih besar.

Perlawanan warga Hongkong terhadap pengaruh Komunis Tiongkok atas urusan Hong Kong telah beresonansi dengan banyak warga Taiwan. Warga semakin mengungkapkan ketidaksenangan mereka atas taktik Komunis Tiongkok. Dikarenakan tujuannya, untuk mengurangi kedaulatan Hong Kong dan manuver militernya untuk mengintimidasi rakyat Taiwan.

Warga Taiwan telah menunjukkan dukungan mereka kepada pengunjuk rasa Hong Kong dengan ikut serta dalam aksi solidaritas lokal. Sementara itu, warga lainnya telah menyumbangkan helm dan masker gas untuk para pengunjuk rasa.

Setelah pengrusakan tembok Lennon, polisi setempat merujuk Hu kepada kantor kejaksaan Taichung dengan satu dakwaan kerusakan properti. 

Menurut Central News Agency yang dikelola pemerintah, Hu didenda sebesar 30.000 dolar Taiwan. Ia harus menghadiri sesi pendidikan hukum sebelum meninggalkan Taiwan.

Pada 28 Oktober lalu, Badan Imigrasi Nasional Taiwan mendeportasi Hu berdasarkan peraturan lokal yang mengatur hubungan lintas selat, menurut CNA. Badan itu juga memberlakukan larangan lima tahun yang mencegah Hu memasuki Taiwan.

Denis Chen, salah satu penyelenggara  “Lennon Wall” di Taichung, menulis di halaman Facebook-nya pada 27 Oktober bahwa “kerusakan pada poster adalah masalah kecil, tetapi kerusakan pada demokrasi Taiwan adalah besar. “

Denis Chen mengatakan, menggunakan kekerasan berarti untuk melukai kebebasan berbicara Taiwan. Selain itu, mengabaikan bagaimana Taiwan sebagai negara dengan aturan hukum adalah sesuatu yang tidak bisa ditoleransi.  

Anggota dewan kota Taichung, Chiang Chao-kuo, dikutip oleh CNA mengatakan bahwa Taiwan tidak menyambut orang daratan Tiongkok yang “tidak beradaptasi” dengan kebebasan dan demokrasi. Dia mengatakan, orang-orang Tiongkok tidak boleh datang ke Taiwan untuk menghancurkan kebebasan berbicara di pulau itu.

Si pelaku, Hu adalah orang Tiongkok kedua yang dideportasi pada bulan ini karena merusak dinding Lennon. 

Pada Awal bulan ini, Li Shaodong berusia 30 tahun, juga ditangkap karena merusak dinding Lennon di kampus Universitas Nasional Taiwan. Dia juga didenda sekitar 30 ribu dolar AS. Ia juga dicegah dengan larangan perjalanan lima tahun masuk ke Taiwan.

Media juga melaporkan mahasiswa pertukaran Tiongkok juga merusak  Lennon Wall lainnya di Taiwan. Dalam satu insiden, seorang mahasiswa pertukaran Tiongkok di Universitas I-Shou menyerang teman sekolahnya dari Hong Kong. Itu setelah yang terakhir mencoba menghentikannya menghapus pesan catatan tempel untuk mendukung protes Hong Kong. (asr)

Akhirnya Pilihan Italia Pukulan Telak Bagi Beijing

0

Zhou Xiaohui

Selain perang dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok dan parahnya penurunan perekonomian dalam negeri serta unjuk rasa Hong Kong, masalah yang makin memusingkan kepala para penguasa di Beijing kian hari kian banyak. Lalu apalagi pukulan berat yang menimpa Tiongkok? 

Baru-baru ini, setelah Beijing berang karena Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat  meloloskan “Resolusi Hak Asasi Manusia – HAM dan Demokrasi Hong Kong” , serta menasihati Amerika Serikat d agar “bertobat”, Beijing kembali mendengar dua berita buruk.

Berita yang pertama adalah Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat  merilis aturan baru terhadap Tiongkok, yang isinya tuntutan kepada seluruh pejabat luar negerinya yang berada di Amerika Serikat. Tuntuttan bila mengadakan rapat apa pun dengan pejabat pemerintahan negara bagian, kota, atau daerah di Amerika Serikat, atau berkunjung ke pusat pendidikan dan penelitian, harus melaporkannya terlebih dahulu pada pemerintah negara Amerika Serikat. 

Berita kedua adalah Presiden Italia yang sedang berkunjung ke Amerika Serikat secara terbuka telah menyatakan sikap mendukung penuh Amerika Serikat, melindungi pasar terbuka yang adil, serta mengumumkan dininggalkannya sistem 5G Huawei.

Jika hal yang pertama akan semakin membatasi penyusupan atau pengaruh pejabat diplomatik Tiongkok terhadap instansi Amerika Serikat, maka hal yang kedua adalah pukulan telak bagi program “One Belt One Road” (OBOR) yang diterapkan Komunis Tiongkok di Eropa. Informasi berikut ini akan lebih menitikberatkan pada hal kedua.

Pada 16 Oktober 2019, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Italia Sergio Mattarella membahas masalah perdagangan, imigran gelap, keamanan negara dan lain-lain, keduanya menggelar konferensi pers bersama. 

Mattarella menyatakan, bersama Trump, dirinya telah membahas masalah hubungan dengan Tiongkok. Keduanya bertekad bersama-sama menjaga Perserikatan Bangsa Bangsa – PBB sebagai pusat ketertiban dunia yang memiliki aturan yang jelas yang wajib ditaati, melindungi pasar terbuka yang adil, dan pasar ini harus bisa mendukung prinsip organisasi WOrld Trade Organization – WTO. 

Mattarella juga menegaskan, bahwa Italia sepakat dalam hal dagang dan investasi harus ada lingkungan persaingan yang adil, harus melindungi kekayaan intelektual dalam perdagangan. Tidak diijinkan pencurian kekayaan intelektual, ia juga secara terbuka menyatakan Italia akan segera meninggalkan sistem 5G Huawei.

Pada Maret dan April 2019 silam, Italia masih menjadi salah satu pendukung proyek “OBOR” Komunis Tiongkok di Eropa. Saat Xi Jinping berkunjung ke tiga negara di Eropa pada 21 Maret 2019 lalu,  Italia adalah persinggahannya yang pertama. 

Seperti diketahui, di antara negara Uni Eropa, kondisi ekonomi beberapa negara Eropa Selatan seperti Yunani, Spanyol, Portugal dan Italia sangat kesulitan. Negara-negara itu  sangat membutuhkan dana dari Komunis Tiongkok. Italia sebagai salah satu negara anggota G7 dipandang sangat penting posisinya di mata Komunis Tiongkok.

Dengan serbuan dana Komunis Tiongkok bahkan sebelum kunjungan Xi Jinping,  telah beredar kabar bahwa Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte telah menandatangani MoU proyek “OBOR” dengan Xi Jinping sebagai anggota G7 yang pertama bergabung dalam proyek itu, tentunya memiliki semacam makna simbolis tertentu.

Begitu berita itu beredar, juru bicara penasihat keamanan Gedung Putih Garrett Marquis menulis di Twitter: “Italia adalah salah satu sasaran investasi dan ekonomi yang penting bagi seluruh dunia, pemerintah Italia tidak perlu memberikan dukungannya bagi legalitas proyek pembangunan infrastruktur Komunis Tiongkok yang semu itu.”

Waktu itu sebelum Xi Jinping bertolak, di Eropa juga tengah muncul nada keras yang tidak seperti biasanya dalam hal kebijakan terhadap  Tiongkok . Seperti pada 18 Maret 2019 lalu, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas saat membahas strategi terhadap Tiongkok pada Rapat Menteri Luar Negeri Uni Eropa di Brussels, menghimbau Uni Eropa agar bersikap sama dalam mengembangkan hubungan dengan Komunis Tiongkok . DI samping itu juga melindungi nilai dan kepentingan negaranya masing-masing, dan tidak sepantasnya masing-masing negara menentukan kebijakannya sendiri-sendiri. 

Heiko Maas juga memperingatkan bahwa dalam menghadapi Komunis Tiongkok tidak bisa terlalu naif, khususnya dalam hal pembangunan jaringan internet sistem 5G.

Pada 19 Maret 2019, Komisi Uni Eropa meloloskan laporan “Uni Eropa –  Tiongkok : Pandangan Strategis”. Laporan itu menyesuaikan kembali kebijakan terhadap Beijing, menempuh sikap keras, menempatkan Komunis Tiongkok sebagai “saingan ekonomi” dalam bidang pengembangan krusial 5G dan lain-lain. Kecuali itu sekaligus sebagai “saingan institusional” dalam hal politik, serta menyatakan akan makin memperketat aturan pengawasan terhadap iinvestasi Tiongkok di Eropa.

Berkat peringatan dari Amerika Serikat dan penyesuaian strategi Uni Eropa, pemerintah Italia yang tetap berupaya keras menjalin hubungan persahabatan dengan Uni Eropa dan Amerika. Walau telah menandatangani MoU yang tidak bersifat mengikat dengan Komunis Tiongkok, kemudian justru mencoret pasal-pasal terkait kerjasama teknologi dan telekomunikasi. 

MoU seperti ini jelas sudah tidak bisa lagi memuaskan ambisi Komunis Tiongkok.

Setengah tahun kemudian, di Amerika Presiden Italia Mattarella secara resmi mengumumkan Italia telah membatalkan jaringan 5G Huawei, dan secara terbuka mendukung Amerika dalam hal investasi dan perdagangan, serta perlindungan kekayaan intelektual.

Sebenarnya itu secara tidak langsung mengkritik Komunis Tiongkok, menandakan Italia sudah tidak lagi mempedulikan MoU yang ditandatanganinya dengan Tiongkok.Apakah investasi Komunis Tiongkok di Italia akan tepat sasaran, juga telah memiliki sangat banyak variabelnya.

Mengapa Italia membuat pilihan itu? 

Mattarella telah memberikan jawabannya, yakni “bagi Italia, Amerika Serikat tidak hanya negara sekutu yang solid, juga merupakan negara yang memiliki prinsip demokrasi yang sejalan, menikmati kebebasan yang sama, melindungi HAM, menghormati kaum minoritas, menjalankan pemerintahan berdasarkan hukum.

Makna terselubung di balik kata-kata itu adalah Tiongkok di bawah kekuasaan Komunis Tiongkok  tidak memiliki kebebasan.Tidak ada HAM, tidak menghormati kaum minoritas, tidak memerintah negara berdasarkan hukum. Italia tidak sudi bersanding dengan rezim seperti itu.

Pilihan Italia yang tepat itu, tak pelak akan kembali menghambat proyek “OBOR” yang diterapkan Komunis Tiongkok di Eropa, menunjukkan satu lagi negara Eropa memiliki pemahaman yang jelas terhadap kebijakan Komunis Tiongkok di Eropa. Pengaruhnya serta kebijakan pecahbelahnya dengan trik “diplomatik order”. 

Hal yang membentuk perbedaan dengan pilihan Italia adalah, pada 14 Oktober 2019 lalu, media massa Jerman mengungkap di bawah pengaruh Kantor Perdana Menteri Merkel, pemerintah Jerman telah memutuskan untuk tidak menolak pembangunan jaringan internet 5G Huawei. Akan tetapi berupaya mengendalikan ancaman risiko yang timbul akibat Huawei dengan undang-undang dan teknologi. Begitu berita tersebut terungkap, sontak memicu protes dari berbagai kalangan.

Juru bicara kebijakan diplomatik yakni Nils Schmid dari Partai Sosial Demokrat (SPD) yang merupakan salah satu partai berkuasa Jerman menyatakan, “Mengijinkan Huawei ikut ambil bagian dalam jaringan 5G di Jerman adalah kesalahan yang parah. Bagi Eropa, sangat penting untuk bisa meningkatkan kemampuan diri di bidang yang strategis adalah teramat penting.” 

Hal senada diungkapkan oleh mantan Ketua Komisi Hubungan Diplomatik dari Parlemen Eropa yakni Elmar Brok. Dia berpendapat bahwa membuka diri bagi Huawei adalah suatu kesalahan teramat besar. Itu akan menimbulkan ketergantungan yang baru lagi terhadap Komunis Tiongkok, dan kehilangan kesempatan, untuk menciptakan sendiri cara penyelesaian ala Eropa dalam bidang ini.

Peristiwa itu tengah berproses, apa pilihan terakhir pemerintah Jerman akan sangat menentukan. Mungkin pilihan Italia yang kondisi ekonominya jauh lebih sulit daripada Jerman dan pernyataan dari Presiden Italia Mattarella, dapat membuat pemerintah Jerman mempertimbangkan ulang keputusannya. Perlu diketahui, bekerjasama dengan suatu rezim otoriter, akan dibayar dengan harga yang mahal.

SUD/whs

FOTO : Pada 16 Oktober, Presiden Trump menemui Presiden Italia Sergio Mattarella (kiri) di Gedung Putih. (Yi Ping/The Epoch Times)

Sumber Orang Dalam Bocorkan Adanya Rencana Perubahan Posisi Personil Saat Rapat Pleno Tertutup Partai Komunis Tiongkok

0

Nicole Hao

Partai Komunis Tiongkok sedang menggelar sidang pleno ke-empat dari 28 hingga 31 Oktober. Mengikuti tradisi, pemimpin Komunis Tiongkok, Xi Jinping akan melakukan penataan ulang politik, termasuk mengubah posisi pejabat senior.

Seorang sumber orang dalam kepada Epoch Times berbahasa Tionghoa dalam sebuah wawancara baru-baru ini mengatakan, bahwa Xi Jinping akan mengganti pejabat tinggi Komunis Tiongkok yang bertanggung jawab mengelola urusan Hong Kong, termasuk Wang Zhimin, direktur saat ini dari Kantor Penghubung Hong Kong, dan Zhang Xiaoming, direktur Hong Kong dan Kantor Urusan Makau dalam Dewan Negara Tiongkok, sebuah agen seperti kabinet.

Sesi pleno keempat Partai Komunis Tiongkok adalah pertemuan tertutup, dengan sekitar 370 pejabat elit Partai Komunis Tiongkok yang hadir. Komunis Tiongkok biasanya merahasiakan secara detail sampai setelah pertemuan berakhir.

Hongkong

Hong Kong berada di tengah-tengah gejolak yang belum pernah terjadi sebelumnya, setelah pemerintah yang dipimpin oleh Carrie Lam mencoba untuk meluncurkan RUU ekstradisi yang kontroversial. Undang-Undang itu jika disahkan, memungkinkan Tiongkok daratan untuk memindahkan individu-individu dari Hong Kong untuk menghadapi persidangan di pengadilan yang dikendalikan oleh Komunis Tiongkok.

Sejak bulan Juni lalu, jutaan warga Hongkong turun ke jalan menentang undang-undang ekstradisi. Warga menilai  sebagai gangguan terhadap otonomi Hong Kong. Sebagaimana dijamin oleh Komunis Tiongkok setelah wilayah tersebut dikembalikan dari pemerintahan Inggris ke Tiongkok pada tahun 1997 silam.

Pada bulan Mei lalu, sumber orang dalam itu kepada Epoch Times berbahasa Tionghoa dan media lainnya, bahwa Kantor Penghubung Hong Kong, agen perwakilan Beijing yang berlokasi di Hong Kong, memprakarsai proposal untuk menyusun rancangan undang-undang ekstradisi.

Meskipun RUU itu baru-baru ini ditangguhkan di tengah tekanan publik, hubungan antara pemerintah Hong Kong, polisi, dan warga negara tetap tegang. Dikarenakan, pengunjuk rasa terus menyerukan penyelidikan independen terhadap penggunaan kekuatan polisi selama demonstrasi dan hak pilih universal dalam pemilihan Hong Kong. 

Pemerintah pusat telah mengirim pasukan ke Shenzhen, sebuah kota daratan Tiongkok yang berbatasan langsung dengan Hong Kong, dalam tindakan intimidasi.

Sumber orang dalam anonim yang akrab dengan pemikiran pejabat senior di markas besar Partai Komunis Tiongkok di Bejing, Zhongnanhai, mengatakan kepada Epoch Times berbahasa Tionghoa, bahwa Beijing berencana untuk menggantikan Carrie Lam pada tahun depan, dengan Wang dan Zhang diganti beberapa saat sebelumnya.

“Sangat mungkin bahwa Wang tidak akan kembali ke Hong Kong setelah ia berpartisipasi dalam sesi pleno keempat, Zhang akan diganti dalam waktu dekat,” demikian kata orang dalam itu. 

Dia menjelaskan, bahwa baik Wang maupun Zhang adalah anggota sebuah faksi yang loyal kepada mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok, Jiang Zemin, yang menentang kepemimpinan Xi.

Orang dalam itu, menambahkan bahwa Beijing sedang mempertimbangkan dua kandidat untuk menggantikan Wang: Chen Dong, wakil direktur saat ini dari Kantor Penghubung, berasal dari provinsi Fujian; dan Liang Jianyong, direktur propaganda provinsi Fujian.

Xi bekerja di Fujian dari tahun 1985 hingga 2002. Orang dalam itu mengatakan baik Chen maupun Liang berada di kubu pro-Xi Jinping.

Tetapi orang dalam itu tidak tahu siapa yang akan menggantikan Zhang.

‘Inovasi Ideologis’

Biasanya, setiap sesi pleno keempat, difokuskan pada reformasi politik.

Reuters mengutip dua pejabat Komunis Tiongkok anonim dan melaporkan pada 25 Oktober, bahwa komunike yang disiapkan Beijing akan fokus pada “inovasi ideologis.”

Salah satu orang dalam menambahkan, bahwa pleno akan membahas reformasi kebijakan untuk meningkatkan tata kelola.

Sumber itu mengatakan, pejabat Komunis Tiongkok perlu mengubah kapasitas tata kelola negara secara keseluruhan. Bahkan, beradaptasi dengan perubahan dalam aturan global dan tahan terhadap ujian tekanan dari risiko eksternal. Sumber itu menambahkan, bahwa perang dagang dengan Amerika Serikat telah menjadi sumber utama tekanan.

Rumor yang Beredar

Pada 21 dan 22 Oktober,  Komunis Tiongkok mengumumkan bahwa sebanyak 27 orang pejabat baru-baru ini dipecat dan diselidiki karena korupsi dan kesalahan lainnya. 

Mereka termasuk Li Biao, wakil walikota Kota Zhaotong di Provinsi Yunnan; Li Yong, wakil presiden pengadilan tinggi provinsi Shandong; dan Wu Junding, sekretaris Partai Komunis Tiongkok dari biro statistik Kota Tianjin.

Baru-baru ini, beberapa media Taiwan dan Hong Kong, mengutip orang dalam, juga melaporkan bahwa Hu Chunhua dan Chen Miner, keduanya anggota dari 25 anggota elit Politbiro Partai Komunis Tiongkok, akan dipromosikan menjadi Komite Tetap Politburo, badan pembuat keputusan tertinggi Partai Komunis Tiongkok.

Xi ingin mengubah tujuh anggota saat ini di Komite Tetap menjadi sembilan orang. Komite Tetap itu telah berfluktuasi dalam jumlah sepanjang sejarah Partai Komunis Tiongkok. Jumlahnya memiliki kurang dari tujuh anggota selama tahun-tahun awal Partai. 

Jumlahnya bervariasi di bawah pemerintahan Mao Zedong  setelah pengambilalihan Partai Komunis Tiongkok. Kemudian menjadi tujuh anggota pada 1980-an dan 1990-an. Kemudian meningkat menjadi sembilan anggota pada tahun 2002, kemudian diubah kembali menjadi tujuh anggota pada tahun 2012 ketika Xi Jinping berkuasa.

Beberapa media Hong Kong melaporkan bahwa anggota No. 6 Komite Tetap Zhao Leji, dapat dihukum karena ia diduga terlibat dalam skema korupsi yang melibatkan pembangunan villa mewah di cagar alam Pegunungan Qinling yang terkenal. Selain itu,  kasus pengadilan tambang batu bara yang merusak ketika dia menjadi bos Partai Komunis Tiongkok di Provinsi Shaanxi dari Tahun 2007 hingga 2012. Skandal korupsi terungkap pada Tahun 2018 dan 2019.

Komentator memiliki pendapat yang berbeda tentang hasil pleno ke-4 partai Komunis Tiongkok itu yang sudah lama tertunda.

Komentator urusan Tiongkok yang berbasis di AS, Shi Shi  kepada Epoch Times berbahasa Tionghoa pada 25 Oktober bahwa, sulit untuk mengatakan apakah Partai Komunis Tiongkok akan mengatur kembali personil. Dikarenakan, Xi baru saja mengubah Konstitusi Tiongkok pada Maret 2018. Yang mana, mencabut larangan masa jabatan para pemimpin Komunis Tiongkok.

Komentator yang berbasis di AS Wang He menerbitkan komentar di Epoch Times berbahasa Tionghoa pada 25 Oktober dan menganalisis: bahwa, “Tidak penting apakah rumor tersebut nyata atau tidak; titik kuncinya adalah dampak langsung dari rumor tersebut terhadapi Komunis Tiongkok. “

Wang percaya bahwa desas-desus ini dibocorkan ke media oleh faksi-faksi Partai yang berbeda dengan sengaja, dalam upaya untuk mempengaruhi hasil sidang pleno. (asr)

Foto : Ilustrasi (Getty Images)

Solomon Ingatkan Penyewaan Pulau untuk Tiongkok Melanggar Hukum dan Harus Diakhiri

0

Pemerintahan Kepulauan Solomon menegaskan kontrak yang ditandatangani oleh salah satu provinsi di negara itu, yang mana menyewakan seluruh pulau Tulagi ke perusahaan Tiongkok. 

Melansir dari Reuters, penegak hukum negara itu mengumumkan telah melanggar hukum dan harus diakhiri.

Duduk perkara dari sewa jangka panjang yang kontroversial antara Provinsi Tengah Solomon dan China Sam Enterprise Group telah diumumkan kepada publik. Itu tak lama setelah negara Pasifik itu mengalihkan hubungan diplomatiknya dari Taiwan ke Beijing pada September lalu.Tindakan itu memicu kecaman keras dari Amerika Serikat.

Berkantor pusat di Beijing, Sam Group adalah konglomerat dalam bidang teknologi, investasi, dan energi yang didirikan pada 1985 sebagai perusahaan BUMN.

Jaksa Agung Solomon, John Muria mengatakan pemerintahan provinsi dan perusahaan Tiongkok, tidak secara hukum dapat mencapai kesepakatan seperti itu tanpa keterlibatan pemerintah.

Muria dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Kamis 24 Oktober mengumumkan, perjanjian itu tidak diperiksa oleh Kejaksaan Agung sebelum penandatanganan.  

Perjanjian itu “melanggar hukum, tidak dapat dilaksanakan dan harus diakhiri dengan segera.”

Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir memperluas pengaruh keuangan dan politiknya di Pasifik. Hingga sekarang sudah menjadi benteng diplomatik bagi Amerika Serikat dan sekutu regionalnya sejak Perang Dunia Kedua.

Terkait kemunduran hubungan dengan Taiwan yang independen dan demokratis, Beijing telah memenangkan lebih dari dua sekutu Taiwan sebelumnya di Pasifik — Kepulauan Solomon dan Kiribati — pada September lalu.

Perjanjian Grup Sam, tertanggal 22 September, konon menawarkan kekuasaan luas kepada konglomerat Tiongkok untuk mengembangkan infrastruktur di Tulagi dan pulau-pulau di sekitarnya.

Tulagi adalah pulau utama yang menjadi tuan rumah pangkalan-pangkalan Amerika Serikat di Perang Dunia Kedua. Pulau itu adalah  bekas ibu kota Solomon sebelum dipindahkan ke pulau Guadalcanal.

Terkait penandatangan perjanjian, Perdana Menteri Provinsi Tengah negara itu, Stanley Manetiva, tidak segera menanggapi pertanyaan pada 25 Oktober. 

Dalam sebuah pernyataan di situs webnya, Sam Group mengatakan perwakilannya telah bertemu Perdana Menteri Solomon Manasseh Sogavare pada awal Oktober lalu. Pada saat itu, dalam kunjungan kenegaraan ke Tiongkok bersama delegasi dari negara-negara kepulauan Pasifik.

Perangkap Utang

Kepentingan Komunis Tiongkok terkait Solomon telah memicu kritik dari Taiwan dan Amerika Serikat. Peringatan itu menuduh bahwa Beijing akan membebani negara kepulauan itu dengan utang yang tidak berkelanjutan.

Yao Ming, wakil kepala misi di kedutaan besar Tiongkok di Papua Nugini, mengatakan pada sebuah pengarahan di ibukota Solomon Honiara pada Rabu lalu, bahwa pihaknya akan membangun beberapa infrastruktur, termasuk stadion olahraga, sebagai “hadiah negara.”

Yao mengatakan, Amerika Serikat dan Inggris secara historis bertanggung jawab untuk menempatkan negara-negara dalam kesulitan keuangan.

Menurut rekaman briefing yang diperoleh Reuters, Yao Ming mengajak agar dapat melihat negara mana yang telah terjebak dalam perangkap utang. Ia menegaskan, bukan Tiongkok tetapi Amerika Serikat dan Inggris.

Meskipun sebagai negara kecil, pulau-pulau Pasifik bangkit sebagai prioritas strategis bagi negara-negara terbesar di dunia. Negara-negara besar tertarik untuk mengunci aliansi dengan negara-negara yang mengendalikan petak luas lautan kaya sumber daya yang membentuk batas yang tangguh antara Benua Amerika dan Asia.

Komunis Tiongkok juga akan mendukung Huawei Technologies untuk membangun lebih banyak infrastruktur di Solomon. Sebelumnya, Australia, sekutu regional yang kuat untuk Amerika Serikat, sebelumnya telah membatasi ekspansi Huawei di kepulauan itu.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga berulang kali, mengkritik raksasa telekomunikasi Komunis Tiongkok itu karena masalah keamanan nasional.

Pada tahun 2018 silam, Australia setuju mendanai pembangunan kabel bawah laut untuk membawa akses internet berkecepatan tinggi ke negara kepulauan itu. Proyek itu memangkas kesepakatan komersial antara Solomon dan Huawei. Dikarenakan, khawatir kabel buatan Tiongkok akan membahayakan jaringan Australia. (asr)

Trade Expo Indonesia 2019 Sukses Capai Transaksi Rp 153,38 Triliun

0

ETIndonesia- Trade  Expo  Indonesia  (TEI)  ke-34  tahun  2019  sukses  mencapai transaksi sebesar USD 10,96 miliar atau senilai Rp153,38 triliun. Nilai ini meningkat 29,04 persen dibanding pencapaian  tahun  lalu  sebesar  USD 8,49  miliar  atau  senilai  Rp127,33  triliun.

Pameran ekspor terbesar di Indonesia tersebut diselenggarakan di International Convention Exhibition (ICE) di Tangerang, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten pada 16—20 Oktober lalu.

“TEI  tahun  ini  berhasil  mencapai  nilai  transaksi  USD  10,96  miliar  atau  senilai  Rp153,38  triliun. Capaian ini meningkat 29,04 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dalam siaran pers Kemendag, di Jakarta pada Jumat (25/10/2019).

Mendag menjelaskan, transaksi yang terjadi selama TEI 2019 meliputi transaksi perdagangan, jasa, dan  investasi.  Transaksi  perdagangan  terdiri  dari  transaksi  produk  (barang)  sebesar  USD  1,54 miliar.

Untuk     transaksi     produk     meliputi     transaksi     perdagangan     barang     yang     berasal     dari penandatanganan kontrak dagang/MoU (USD 698,34 juta), transaksi di stan pameran (USD 687,60 juta),  misi  dagang  lokal  (USD  50,63  juta),  penjajakan  kesepakatan  dagang  (business  matching) (USD 67,11 juta), Kementerian Kelautan dan Perikanan (USD 10,43 juta), forum bisnis hortikultura (USD   8,78   juta)   serta   kuliner   dan   pangan   nusa   (USD   457,14   ribu).   Sedangkan   transaksi perdagangan   jasa   sebesar   USD   120,08   juta.   Sementara   itu,   transaksi   investasi   berhasil membukukan nilai sebesar USD 9,29 miliar.

Pada gelaran TEI kali ini negara dengan transaksi terbanyak adalah Mesir sebesar USD 270,51 juta yaitu sebesar 18,13% dari total nilai transaksi; Jepang sebesar USD 260,01 juta (17,43%); Tiongkok sebesar USD 201,52 juta (13,51%); India sebesar USD 96,71 juta (6,48%); dan Inggris sebesar USD 94,44 juta (6,33%).

Sedangkan produk yang paling diminati adalah makanan olahan sebesar USD 390,26 juta (26,16%); kertas dan produk kertas sebesar USD 289,64 juta (19,41%); kelapa sawit/CPO sebesar USD 166,65 juta  (11,17%),  produk  pertanian  sebesar  USD  128,92  juta  (8,64%);  dan  kopi  kertas  sebesar  USD 111,85 juta (7,50%).

Untuk  misi  pembelian,  selama  penyelenggaraan  TEI  ke-34  tercapai  114  kesepakatan  dagang dengan total nilai kontrak sebesar USD  3,19 miliar. Kesepakatan  dagang  tersebut  berasal  dari   31  negara.   

Nilai tersebut terdiri atas transaksi investasi, produk   barang,   seperti   makanan   olahan,   kertas   dan   produk   kertas,   produk   pertanian   dan perkebunan, produk perikanan, bumbu masak, serta rempah-rempah dan lainnya.

Sementara  itu,  untuk  kegiatan  business  matching  telah  menghasilkan  247  transaksi  potensial dengan nilai mencapai USD 67,11 juta.

Selama lima hari pelaksanaan TEI 2019, kegiatan business matching  ini  diikuti  buyers  dari  36  negara di dunia.   Produk yang paling diminati adalah makanan dan minuman, produk pertanian, tekstil dan produk tekstil, produk kecantikan dan kesehatan, serta furnitur dan perabotan.

“Hal  tersebut  menunjukkan  eksportir  Indonesia  mampu  meyakinkan  para  buyers  mancanegara untuk  bertransaksi  di  tengah  persaingan  global  yang  semakin  ketat.  Artinya,  eksportir  mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan selera pasar, berdaya saing tinggi dengan harga yang kompetitif,   serta   sikap   profesional   yang   menumbuhkan   kepercayaan   dari   kalangan   buyers internasional,” kata Mendag.

Pada kesempatan ini, Mendag juga mengundang para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk kembali   berpartisipasi   pada   TEI   ke-35   yang   rencananya   akan   diselenggarakan   pada   30 September4  Oktober  2020  di  International  Convention  Exhibition  (ICE),  Bumi  Serpong  Damai (BSD), Tangerang, Banten.

“Kami    berharap    TEI    2020    mendatang    semakin    mendukung        pergeseran    perdagangan dari luring ke daring    sehingga    mendorong    lebih    banyak    partisipasi    berbagai    perusahaan perdagangan  elektronik  dan  pelaku  teknologi  digital  untuk  merespons  tren  global  tersebut,” pungkas Mendag. (asr)

FOTO : Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto memberikan keterangan kepada wartawan dalam acara Konferensi Pers Trade Expo Indonesia 2019 yang berlangsung di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat 25 Okt 2019. (Foto : dokumentasi Kemendag)