Home Blog Page 1852

Komunis Tiongkok Hadapi Hari Sensitif Pertama Tahun 2019, Pembatasan Akses ke Tibet

0

oleh Ling Yun

Tahun 2019, hari-hari peringatan yang sensitif akan datang satu demi satu. Hari sensitif pertama yang segera akan tiba adalah hari peringatan 60 tahun insiden kekerasan di Tibet pada 10 Maret 1959.

Dalam pertemuan delegasi Tibet pada Dwi Kenperensi yang diadakan di Beijing pada 7 Maret, walikota Lhasa, Tibet mengklaim bahwa pemerintah Tibet akan memperkuat kontrol agama yang memungkinkan PKT lebih kuat dalam menggenggam hak pengelolaan kuil, dan mengurangi jumlah kegiatan keagamaan yang berskala besar, baik dalam jumlah hari maupun jumlah partisipannya.

Walikota Lhasa Guoguo menekankan bahwa tujuan politik utama Lhasa adalah pemeliharaan stabilitas.

Pada pertemuan yang sama pada hari itu, Wu Yingjie, sekretaris Komite Wilayah Otonomi Tibet yang mendukung diberlakukannya pembatasan perjalanan orang asing ke wilayah Tibet, mengklaim bahwa larangan tersebut dikeluarkan dengan alasan mempertimbangkan kesehatan wisatawan asing. Sehingga wisatawan yang mau pergi ke wilayah Tiber perlu meminta izin khusus dari pihak berwenang.

Wu Yingjie mengklaim bahwa dalam beberapa tahun terakhir, banyak turis asing menghadapi keadaan khusus ketika bepergian ke daerah dataran tinggi Tibet, seperti kematian karena kekurangan oksigen. Karena itu meminta wisatawan asing yang memasuki Tibet untuk mengurus izin terlebih dahulu.

Setelah ucapan Wu Yingjie itu disebarluaskan oleh media, warganet mengejek dengan tulisan ‘omong kosong’, ‘stop membual !’ dan lainnya.

Seperti yang kita semua tahu alasannya, 10 Maret 1959 di Tibet terjadi pemberontakan masyarakat Tiber terhadap kekuasaan Partai Komunis Tiongkok. Sehingga pada 17 Maret tahun itu, pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama memimpin puluhan ribu pengikutnya untuk mengasingkan diri ke India sampai sekarang.

Pada 10 Maret 2008, para biksu Tibet melancarkan protes besar-besaran untuk memperingati 49 tahun Hari Pemberontakan Tibet. Mereka mengalami penindasan secara brutal dari pihak berwenang, menyebabkan setidaknya 100 orang warga Tibet tewas dan lebih dari 1.000 orang terluka. Lebih dari 5.000 orang warga ditangkap.

Penindasan brutal dari militer Tiongkok tidak memadamkan ketidakpuasan orang Tibet terhadap pemerintahan komunis. Sejak tahun 2009, tak kurang dari 150 orang warga Tibet di Tibet, Qinghai, Gansu dan Sichuan melakukan protes dengan membakar diri. Fenomena  tragis ini mengejutkan komunitas internasional.

Dalam beberapa tahun terakhir, kendali pemerintahan komunis terhadap Tibet menjadi lebih ketat, warga Tibet setempat dilarang menggantung potret Dalai Lama di rumah. Sejak insiden 14 Maret 2008 itu, pemerintah komunis telah sepenuhnya memblokir Tibet dari wisatawan asing pada malam hari sensitif 10 Maret.

Tahun lalu, pemerintahan Trump telah memberlakukan ‘The Reciprocal Access to Tibet Act’ (Undang-undang Persamaan Perjalanan Tibet), menuntut pemerintah Tiongkok mengizinkan wartawan, diplomat, dan turis AS untuk bepergian ke Tibet tanpa batasan. Undang-undang tersebut berupaya memaksa pemerintah Tiongkok untuk membuka daerah Tibet dan menjatuhkan sanksi pada pejabat Tiongkok yang diyakini bertanggung jawab untuk membatasi orang Amerika memasuki wilayah Tibet.

Hari Peringatan Datang Berturut-Turut, Pemerintah yang Panik Acap Mengeluarkan Larangan Baru

Tahun 2019 adalah tahun yang istimewa dan menakutkan bagi PKT. Pertama, peringatan 60 tahun pemberontakan di Tibet, diikuti oleh peringatan 30 tahun pembantaian Lapangan Tiananmen 4 Juni, peringatan 10 tahun Kerusuhan Urumqi, Xianjiang pada 5 Juli dan peringatan 20 tahun penindasan kelompok spiritual Falun Gong. Perjalanan sejarah PKT diiringi oleh penindasan dan pembantaian, yang masing-masing adalah hari sensitif dan hari ketakutan bagi PKT.

Media ‘Ming Pao’ baru-baru ini mengutip sumber yang mengatakan bahwa karena hari-hari sensitif tahun ini cukup banyak, maka tahun ini akan memberlakukan kontrol yang lebih ketat terhadap media. Hal ini tidak saja diberlakukan terhadap media daratan, tetapi juga media asing dan luar negeri. Jika tidak esuai dengan irama PKT, berbagai cara akan digunakan untuk menghukum “media non-Daratan”.

Sumber itu juga mengatakan bahwa biro yang bertanggungjawab terhadap propaganda PKT telah mengeluarkan perintah yang intinya melarang keras media melaporkan berita yang dapat memperuncing keadaan.

Sebagai contoh, selama Dwi Konperensi Partai Komunis Tiongkok tahun ini, sistem propaganda telah memerintahkan media untuk melakukan “pencabutan fokus” bahkan melemahkan komentar-komentar mengenai perang dagang Tiongkok – AS, masalah nuklir Korea Utara, masalah Laut Tiongkok Selatan, dan sengketa pada proyek OBOR.

Pada saat yang sama, pihak berwenang telah meminta kepada peserta yang mengikuti Dwi Konperensi untuk berhati-hati dalam memberikan komentar mengenai masalah-masalah besar seperti konflik perdagangan Tiongkok – AS, bahkan dianjurkan untuk tidak berkomentar.

Sejak tahun ini, berbagai hari yang sensitif, ditambah lagi dengan adanya beberapa faktor seperti perang perdagangan, ekonomi Tiongkok dalam kesulitan. Termasuk naiknya tingkat pengangguran, maka ucapan-ucapan seperti ‘risiko Tiongkok makin besar’, ‘perlu mencegah revolusi warna’, ‘keamanan politik dan keamanan institusional PKT harus terus dilindungi.’ Jadi ucapan-ucapan ini kian sering keluar dari mulut tingkat tinggi PKT waktu berpidato.

Pada hari pertama pertemuan Kongres Rakyat Nasional (5/3/2019), ketika Xi Jinping berpartisipasi dalam pembahasan delegasi Mongolia Dalam, ia menekankan kembali soal tugas ‘menjamin perputaran roda ekonomi’ dan ‘menstabilkan situasi masyarakat secara keseluruhan’ adalah sangat sangat penting pada saat ini.

Duncan Innes-Ker, direktur Unit Intelejen Ekonomi Asia mengatakan bahwa PKT khawatir terhadap perlawanan dari tingkat bawah, takut terhadap tuntutan masalah yang timbul akibat perlambatan ekonomi, masalah kesenjangan kaya piskin dan tuntutan reformasi politik setelah  menyelesaikan terpenuhinya masalah sandang pangan.

Duncan mengatakan : “Hasrat mengontrol bukanlah fenomena khusus yang muncul pada waktu-waktu tertentu, tetapi itu sudah merupakan prinsip dasar rezim otoriter, karena mereka selalu dan terus berada dalam fantasi paranoid subversi.” (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

40 Tahun Investasi dan Curi Teknologi, Komunis Tiongkok Tetap Tak Mampu Hasilkan Chips Canggih

0

Zhang Ting

Wadah pemikir riset kebijakan diplomatik AS yakni Pusat Strategi dan Studi Internasional (CSIS) dalam laporan tahun 2019 menyebutkan, Parta Komunis Tiongkok (PKT) berusaha mewujudkan ambisinya mendominasi posisi industri semi konduktor secara global, supaya bisa meraih keunggulan intelijen, militer dan perdagangan, namun setelah menghabiskan investasi selama 40 tahun, serta telah mencuri berbagai teknologi, PKT tetap belum mampu menghasilkan chips yang canggih.

Laporan yang ditulis oleh Wakil Presiden CSIS sekaligus Direktur Program Kebijakan Sains dan Teknologi yakni James Lewis ini telah melakukan analisa dari berbagai aspek terhadap chips buatan PKT ini, serta mengungkap bahwa kebijakan industri PKT tidak hanya telah menghambat inovasi chips secara global tapi juga menghambat kemajuan inovasi di Tiongkok sendiri.

Investasi Besar Ditambah Pencurian Teknologi, RRT Tetap Tak Mampu Wujudkan Swasembada Chips

Laporan menyebutkan, semikonduktor dan mikro-elektronika adalah pilar penopang bagi ekonomi digital, dan juga terkait erat dengan keamanan nasional.

Selama puluhan tahun, PKT berusaha mengakhiri ketergantungan RRT terhadap chips dari luar negeri, dan memposisikan diri mendominasi produksi chips secara global, namun walaupun telah menghabiskan investasi selama 40 tahun ditambah dengan spionase, tetap saja belum mampu menghasilkan chips yang muktahir. Saat ini produk semikonduktor yang digunakan RRT hanya sebanyak 16% yang diproduksi di dalam negeri, dan yang diproduksi oleh perusahaan Tiongkok sendiri hanya 8%. Dalam hal chips terkini Beijing masih harus mengandalkan supplier dari luar negeri.

Sasaran PKT adalah menghasilkan chips buatan RRT sendiri hingga 40% di tahun 2020, dan mencapai 70% di tahun 2025. Tahun 2014 lalu, Kemenlu Beijing menetapkan hingga tahun 2030 RRT akan menjadi pemimpin pada berbagai sektor industri semikonduktor. Dalam program “Made in China 2025” juga ditegaskan akan hal ini.

Hanya dalam 5 tahun terakhir saja, pemerintah RRT telah menginvestasikan sebesar USD 118 milyar di bidang semikonduktor, termasuk USD 60 milyar di antaranya merupakan investasi pemerintah tingkat provinsi dan kota, semua investasi pemerintah ini mungkin digerogoti oleh korupsi dan politisasi.

Laporan CSIS menyebutkan, chips bukanlah suatu pasar yang mudah dimasuki, walaupun dengan kerja keras selama 40 tahun, investasi dan spionase, PKT bukan hanya tak mampu menciptakan chips yang mutakhir, bahkan justru muncul “kegagalan yang mahal dan peristiwa penipuan yang memalukan”.

Subsidi yang diberikan oleh PKT kepada perusahaan sangat mudah terjerumus ke dalam siklus mematikan. Di seluruh negeri sudah tidak asing lagi berbagai cara yang dilakukan untuk memperoleh subsidi tersebut.

Menurut laporan CSIS, seorang pengusaha Tiongkok menyatakan telah berhasil menciptakan sejenis chips yang muktahir, namun kedapatan ternyata produk tersebut adalah chips buatan AS yang nomor serinya dihapus, lalu diganti dengan nomor seri perusahaannya sendiri. Peristiwa pemalsuan chips “Hanxin #1” tersebut adalah aib terbesar PKT di bidang iptek.

Tahun 2003 lalu, Dekan Fakultas Mikro-elektronika dari Shanghai Jiaotong University yang bernama Chen Jin, mengumumkan telah berhasil menciptakan “Hanxin #1”. Peristiwa ini telah mendatangkan banyak penghargaan bagi Chen Jin yang dengan segera memiliki puluhan proyek riset ilmiah dan berhasil menipu dana riset ilmiah hingga mencapai ratusan juta Yuan.

Namun di tahun 2006, “Hanxin #1” ketahuan merupakan chips yang dibeli dari perusahaan Motorola AS, buruh migran dari desa ia pekerjakan untuk mengikis merek pada permukaan chips, lalu ditambahkan mereknya maka jadilah produk “aspal” made by “Hanxin” itu.

Laporan CSIS menjelaskan, selain aib pemalsuan seperti itu, investasi PKT selama puluhan tahun itu juga menyebabkan ‘kegagalan yang mahal’, seperti pada program pusat tahun 2000, PKT telah menghabiskan milyaran Yuan membangun fasilitas pembuatan semikonduktor (fabrikasi semikonduktor) yang tidak bisa untung.

Laporan menekankan, faktanya, struktur chips yang rumit dan proses produksinya yang presisi tidak mudah untuk dijiplak begitu saja dari perusahaan asing. Dalam membuat chips yang canggih dibutuhkan tidak hanya perlengkapan produksi dan desain yang canggih, juga menuntut “pengetahuan teknis” serta ketrampilan dan pengetahuan yang hanya bisa didapat dari pengalaman bertahun-tahun.

Walaupun PKT mendapatkan peralatan pembuatan yang canggih, pada proses pembuatan chips bermutu tinggi tetap dibutuhkan kiat-kiat teknisnya. Sebagian besar perusahaan RRT masih sangat minim akan teknik semacam ini. Ini adalah proses yang berkesinambungan.

Itulah mengapa beberapa tahun terakhir ini PKT berniat langsung membeli perusahaan Barat. Komisi Investasi Asing (CFIUS) AS telah menolak banyak rencana pembelian perusahaan AS oleh pemodal dari RRT.

Laporan menyebutkan, RRT getol sekali membesar-besarkan kemampuan teknisnya untuk mendistorsi pandangan kalangan luar. Ini merupakan bagian dari kisah ‘Triumphalisme” PKT untuk kembali ke tengah pentas dunia. Tapi faktanya, chips muktahir RRT masih tetap mengandalkan pemasok dari AS. Teknologi tinggi PKT masih sangat bergantung pada negara Barat.

Berdasarkan perilaku PKT sebelumnya, jika PKT berhasil menduduki posisi dominan di bidang semikonduktor, maka dapat melalui mengendalikan ekonomi Barat dan militer yang sangat bergantung pada rantai pasokan semikonduktor, membantu PKT mendapatkan keunggulan dalam bidang intelijen, militer, dagang dan politik.

AS Harus Waspadai Ancaman Dari PKT

Laporan menunjukkan, industri semikonduktor AS erat kaitannya dengan masalah keamanan nasional, yang apabila satu pihak melemah maka akan merusak yang lainnya. Semikonduktor adalah sebuah industri yang strategis, yang merupakan pondasi produk-produk elektronika modern, mulai dari ponsel sampai kesehatan dan satelit serta sistem persenjataan.

Karena investasi awal chips sangat besar, efeknya lama, siklusnya panjang, risikonya juga besar, sementara PKT berharap dapat langsung melihat hasil yang instan, maka beberapa tahun terakhir terus bermunculan perusahaan RRT berusaha membeli perusahaan asing, dengan harapan dapat dengan cepat mendapatkan teknologinya. Media Bloomberg mengatakan, ini adalah “tantangan jangka panjang terbesar” yang dihadapi PKT.

Laporan CSIS mengatakan, PKT khususnya berambisi menjiplak teknologi milik AS. Upaya PKT di chips ini bila berhasil, akan menciptakan aksi spionase dan peluang merusak bagi PKT.

Laporan investigasi 301 yang dilakukan AS terhadap pencurian kekayaan intelektual oleh PKT menunjukkan bahwa, PKT menginstruksikan perusahaan swasta untuk mendapatkan teknologi yang aplikatif dengan cara membeli perusahaan AS.

Teknologi ini mencakup sejumlah bidang terdepan, antara lain semikonduktor, penerbangan, mobil kemudi otomatis dan lain-lain. Laporan juga menyebutkan, dengan memaksa perusahaan asing untuk mendirikan perusahaan joint-venture, PKT sekaligus melakukan spionase dan memaksa pengalihan teknologi, berusaha menyerap teknologi dari Barat.

Walaupun mengubah perilaku PKT sangat sulit, tapi jika AS bersekutu dengan negara sahabatnya, maka hal ini tidak mustahil dilakukan. AS seharusnya berupaya mengubah perilaku merkantilisme PKT, mencegah PKT mendapatkan teknologi asing, meningkatkan mekanisme anti-spionase, dan meningkatkan investasi di bidang riset ilmiah fundamental, secara aktif melawan peraturan yang ditetapkan PKT untuk melakukan praktik dagang yang tidak adil, seperti memaksa perusahaan asing mengalihkan teknologi.

“Tidak ada orang yang menentang pertumbuhan dan modernisasi di Tiongkok. Tapi masalahnya adalah cara-cara (tidak halal) pemerintah PKT untuk mewujudkan sasaran ini, termasuk aksi spionase, pencurian kekayaan intelektual, memaksakan tuntutan pada perusahaan join-venture, perlindungan perdagangan dan kebijakan merkantilisme yang agresif,” demikian disebutkan di laporan.

Juga dinyatakan, walaupun mesin propaganda PKT menyebutkan, tren kebangkitan mereka tak terbendung, tapi mereka tetap saja menghadapi banyak hambatan. Amerika juga harus mengingat, bahwa yang paling memusuhi AS adalah PKT dan bukan rakyat Tiongkok. Pemimpin PKT khawatir akan kejadian seperti tercerai berainya Uni Soviet.

PKT menerapkan pengawasan yang luas, menyerukan penghidupan Mao-isme, dan memperkuat nasionalisme agar terhindar dari nasib naas serupa. Pertumbuhan ekonomi juga merupakan salah satu bagian dari upaya tersebut. (SUD/WHS/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=UGZsuwvrZu0

Cari Menantu untuk Putrinya, Bos Durian Tawarkan Hadiah Rp 4,4 Miliar

Epochtimes.id- Seorang jutawan durian Thailand mengatakan bersedia menawarkan sekitar $ 315.000 atau sekitar Rp 4,4 miliar kepada seseorang bersedia menikahi putrinya yang kini berusia 26 tahun.

Melansir dari Dailymail, Arnon Rodthong (58) mengatakan pelamar akan mendapatkan jumlah uang dan status di kebun durian keluarganya untuk menikahi putrinya yang bernama Karnsita.

Bos durian ini mengatakan putrinya membantunya menjalankan bisnis keluarga. Selain itu, Karnsita fasih berbahasa mandarin dan Inggris.

Karnsita

Di beberapa bagian Thailand, otoritas setempat mengatakan seorang pria harus membayar mahar untuk calon pengantin wanita.

Bos durian ini mengatakan tidak ada batasan pada kewarganegaraan. Dia mengatakan calon menantunya harus “pekerja keras dan membuat Karnsita bahagia.”

“Saya ingin seseorang mengurus bisnis saya dan menjadikannya yang terakhir. Saya tidak ingin seseorang dengan gelar sarjana, atau gelar master atau filsuf,” katanya.

Dia menambahkan: “Saya ingin pria yang rajin. Saya hanya ingin seseorang dengan sikap pekerja keras. Itu saja.”

Sejumlah outlet berita lokal mewawancarainya, tetapi terganggu dengan panggilan telepon.

“Baru saja datang ke Chanthaburi pada 1 April,” kata pengusaha itu kepada si penelepon, yang tampaknya ingin menikahi putrinya.

Karnsita Rodthong

Karnsita membantu perkebunan keluarganya yang menghasilkan sekitar 50 ton duiran setiap hari. Dia mengatakan telah menerima sejumlah lamaran sejak dia berbicara di media serta statusnya “masih lajang.”

“Saya pertama kali mengetahui tentang posting ayah saya ketika teman saya menunjukkan kepada saya. Saya terkejut tetapi saya juga bisa melihat sisi lucunya,” jelasnya.

“Memang benar aku masih sendiri. Jika saya harus menikah dengan seseorang, saya hanya ingin dia menjadi orang yang rajin dan baik yang mencintai keluarganya. ”

Sementara itu, outlet berita Thailand Khaosodenglish.com melaporkan bahwa Arnon Rodthong mengatakan ketertarikan dan pertanyaan publik membuat keluarganya terganggu. Namun, siapa pun yang menikahi putrinya akan tetap mendapatkan 10 juta Baht. ” (asr)

Banjir yang Melanda Jawa Timur Sebagian Besar Sudah Surut

Epochtimes.id- Sebelumnya dilaporkan banjir melanda 17 kabupaten di Jawa Timur pada Kamis (7/3/2019). Berdasarkan laporan terkini banjir di sejumlah daerah Jawa Timur sudah mulai surut.

“Saat ini sebagian besar sudah surut. Pusdalops BPBD Jawa Timur terus memantau perkembangan penanganan banjir yang dilakukan BPBD,” demikian siaran pers Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

BACA JUGA : 15 Kabupaten di Jawa Timur Dilanda Banjir, 12.495 Kepala Keluarga Terdampak

Berikut daerah terdampak banjir di Jawa Timur :

  1. Kab. Madiun

-Sebagian besar wilayah sudah surut, aktifitas warga sudah kembali normal.

-Genangan air tertinggi 50cm di titik terendah.

-BPBD melakukan pendampingan di wilayah terdampak.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by BPBD Kota Madiun (@bpbdkota) on

  1. Kab. Nganjuk

Genangan air sudah surut total.

  1. Kab. Ngawi

-Genangan air cenderung stabil dengan genangan tertinggi 1 – 1,5M.

-Genangan air meluas kearah Kota.

-BPBD melakukan pendampingan di area terdampak.

  1. Kab. Magetan

-Kec. Kartoharjo Ds. Jajar dengan genangan air tertinggi 42cm, tren turun.

-Kec. Kartoharjo, Ds. Ngelang dengan genangan air tertinggi 97cm, tren turun. Jumlah pengungsi: 84 Jiwa.

-TRC PB PBPD Magetan melakukan pendampingan di area terdampak.

  1. Kab. Sidoarjo

-Kec. Porong Ds Pesawahan dengan genangan air tertinggi 5-20cm.

-Kec. Porong Ds Candipari, Ds. Wunut dan jalan raya porong surut total.

-BPBD Kabupaten Sidoarjo mendistribusikan bantuan sembako sebanyak 250 paket di Balai Desa Pesawahan Kecamatan Porong dan melakukan pendampingan di area terdampak.

  1. Kab. Kediri

Genangan air sudah surut total.

  1. Kab. Bojonegoro

-Genangan air cendenrung stabil dengan genangan tertinggi 70cm.

-Genangan air meluas kearah Kota.

-BPBD melakukan pendampingan di area terdampak.

  1. Kab. Tuban

Genangan air sudah surut total, TIM BPBD Kab. Tuban melakukan pembersihan sisa lumpur.

  1. Kab. Gresik

-Kec. Driyorejo: Desa Kesamben Wetan genangan tertinggi 15cm.

-Kec. Dukun: Desa Bangeran, Desa Gedong, Desa Bulangan dengan genangan tertinggi 25-30cm.

-BPBD melakukan pendampingan di area terdampak.

10.Kab. Pacitan

Genangan air sudah surut total.

11.Kab. Trenggalek

Genangan air sudah surut total.

12.Kab. Ponorogo

Rata-rata genangan air tertinggi 30cm dengan tren turun.

-BPBD melakukan pendampingan di area terdampak.

13.Kab. Lamongan

-Kec. Maduran Ds. Jangkungsumo Dusun Sawo Desa genangan air tertinggi 50cm.

-BPBD Berkoordinasi dengan Dinas (OPD) terkait untuk penanganan lebih lanjut dan melakukan pendampingan di area terdampak.

14.Kab. Tulungagung

-Kecamatan Pucanglaban, Desa Demuk: Genangan air sudah surut total.

-Kecamatan Boyolangu, Desa Waung: Genangan air 30cm.

-Bapak Plt. Bupati Tulungagung, Muspida, Kalaksa BPBD beserta Tim BPBD mengunjungi korban terdampak banjir di Desa Demuk Kec. Tulungagung. BPBD melakukan pendampingan di area terdampak.

15.Kab. Jember

Genangan air sudah surut total.

16.Kab. Blitar

Genangan air sudah surut total.

17.Kab. Banyuwangi

Genangan air sudah surut total.

(asr)

Negosiasi Perdagangan AS-Tiongkok Masih akan Diteruskan di Beijing Usai Dwi Konferensi

oleh Wu Ying

Epochtimes.id- Hari Kamis (7/3/2019), Presiden Trump mengatakan bahwa negosiasi perdagangan dengan Tiongkok mencapai kemajuan yang cukup besar. Dikabarkan bahwa usai Dwi Konperensi, negosiator kedua negara besar harapan akan bertemu kembali dalam perundingan putaran baru di Beijing. Untuk negosiasi perdagangan ini, kedua belah pihak memiliki rencana sendiri.

Negosiasi perdagangan AS – Tiongkok telah berlangsung 4 putaran sejak bulan Desember tahun lalu. Baru-baru ini, kedua belah pihak masih mengadakan pembicaraan intensif melalui videocall.

Dua orang sumber yang akrab dengan masalah ini mengatakan kepada New York Times bahwa beberapa hari setelah berakhirnya Dwi Konperensi Partai Komunis Tiongkok pada 15 Maret, para perunding perdagangan AS – Tiongkok masih akan mengadakan pertemuan di Beijing.

Sumber tersebut mengatakan bahwa hambatan terbesar untuk menghasilkan kesepakatan antara kedua belah pihak masih terletak pada mekanisme penegakan hukum.

Washington : Mempertahankan hak untuk menaikkan tarif dan Tiongkok tidak boleh membalas

Dikabarkan bahwa AS bersikeras untuk mempertahankan hak menaikkan tarif jika Tiongkok melanggar komitmennya setelah perjanjian diberlakukan.

Beijing tidak dapat membalas atau mengajukan tuntutan melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Beberapa pejabat Beijing berpendapat bahwa pengaturan ini dapat dianggap sebagai pelanggar kedaulatan Tiongkok.

Selain itu, kedua belah pihak masih memiliki perbedaan pada masalah pengalihan teknologi wajib. Pihak AS meragukan apakah Tiongkok dapat benar-benar membatalkan praktik tersebut sepenuhnya?

Trump pada Rabu (6/3/2019) mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa negosiasi dengan Tiongkok apakah dapat menjadi sebuah kesepakatan yang baik atau sama sekali tidak mencapai kesepakatan. Tetapi saya pikir negosiasi berjalan sangat lancar.

Beijing : Dikhawatirkan akhirnya Tiongkok yang dirugikan, apakah KTT mampu mencapai kesepakatan ?

Dibandingkan dengan pandangan optimis Presiden Trump, Tiongkok tampaknya lebih tertutup.

The New York Times mengutip dua orang sumber yang akrab dengan cara Tiongkok menyikapi masalah melaporkan bahwa para pejabat Beijing khawatir bahwa klausul terakhir bisa jadi merugikan Tiongkok, seperti mekanisme penegakan hukum yang masih tidak pasti dan waktu Amerika Serikat untuk membatalkan sebagian atau semua tarif hukuman.

Selain itu, Presiden Trump pada hari terakhir pertemuannya dengan Kim Jong-un mengatakan bahwa jika transaksi tidak seperti yang diharapkan, ia siap untuk meninggalkan tempat pertemuan, dan ia akan melakukan hal yang sama dalam pertemuan negosiasi dengan Tiongkok. Dalam hal ini, para pejabat Beijing khawatir bahwa hal itu bisa membuat suasana KTT Trump – Xi di Florida kurang nyaman.

Menteri Perdagangan Tiongkok Zhong Shan pada Dwi Konferensi mengatakan  bahwa kedua tim masih melanjutkan negosiasi dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Banyak pejabat senior Tiongkok pada Dwi Konferensi mengatakan masih ada tantangan yang dihadapi.

Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping mungkin bertemu pada akhir bulan Maret atau awal bulan April di Mar-a-Lago Florida. Bagi pejabat Tiongkok, pertemuan itu berisiko politik jika tidak ada kesepakatan yang tercapai.

James Green, seorang peneliti di Universitas Georgetown di Washington yang pernah menjabat sebagai pejabat perdagangan tertinggi dari Kedutaan AS untuk Beijing mengatakan : “Sebelum pejabat Tiongkok mengirim Xi Jinping ke Florida, mereka harus dapat memastikan bahwa KTT Trump – Xi akan mencapai kesepakatan akhir.”

Pada 5 Maret 2019, ‘Federal Register’ mengumumkan bahwa Amerika Serikat saat ini masih tetap memberlakukan pengenaan pajak sebesar 10 % terhadap komoditas impor Tiongkok senilai  USD. 200 miliar sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

Mahathir Ingatkan Filipina Berhati-hati dengan Jebakan Pinjaman Utang Tiongkok

Epochtimes.id- Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad saat kunjungan ke Filipina, Kamis (7/3/2019) memperingatkan negara itu agar berhati-hati berurusan dengan pinjaman dari Tiongkok.

Hal demikian disampaikan Mahathir berdasarkan pengalaman negaranya setelah pemerintahnya membatalkan proyek infrastruktur yang didukung oleh Tiongkok dengan alasa “tidak adil”.

Melansir dari Philstar, bersamaan kekhawatiran kasus korupsi, Mahathir membatalkan sejumlah proyek yang didanai Tiongkok sebesar $ 22 miliar yang dirancanakan oleh pendahulunya Najib Razak. Kini Najib menghadapi skandal keuangan besar-besaran.

Saat wawancara dengan ANC Television, Mahathir, yang berada di Manila untuk kunjungan dua hari, mengatakan Filipina harus menghindari mengulangi kesalahan yang dibuat oleh negara-negara lain yang terjebak utang setelah menerima proyek investasi infrastruktur Tiongkok.

“Jika Anda meminjam uang dalam jumlah besar dari Tiongkok dan Anda tidak dapat membayar — Anda tahu ketika seseorang adalah peminjam, ia berada di bawah kendali pemberi pinjaman. Jadi kita harus sangat berhati-hati dengan itu,” kata Mahathir.

BACA JUGA : Menimbang Proyek OBOR Tiongkok di Indonesia, Mengundang Jebakan Petaka Utang atau Apa?

Presiden Filipina Rodrigo Duterte berencana untuk menghabiskan triliunan peso untuk menjembatani kesenjangan infrastruktur Filipina. Mahathir meminta bantuan Beijing dan negara-negara lain untuk pendanaan guna mengurangi tekanan terhadap anggaran belanjar negara.

Meskipun hubungan hangat Duterte dengan Tiongkok, Filipina memiliki sejarah panjang ketidakpercayaan terhadap hal itu karena kedua negara terus berdebat tentang Laut Cina Selatan yang kaya sumber daya alam.

Sejumlah kritikus telah memperingatkan bahwa Filipina bisa menjadi korban berikutnya dari apa yang mereka katakan adalah “diplomasi perangkap utang” Tiongkok, di mana Beijing memberikan pinjaman “ramah” untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur di negara-negara yang secara finansial lemah dengan imbalan kontrol atas aset strategis.

Namun para pembuat kebijakan Filipina telah berulang kali mengatakan negara itu tidak akan jatuh ke dalam “perangkap utang” dengan Tiongkok.

BACA JUGA : Negara-negara Asia Tenggara Perlu Waspada Terhadap Proyek OBOR Tiongkok

“Ini (diplomasi perangkap utang) adalah sesuatu yang tentu saja dituduh Tiongkok, tetapi juga kekhawatiran negara yang dapat mengatur atau membatasi semua pengaruh ini dari Tiongkok,” kata Mahathir.

Tahun lalu, lembaga think tank Capital Economics yang berbasis di London menilai “masalah korupsi” terkait dengan proyek-proyek infrastruktur Tiongkok dan kesenjangan neraca berjalan Filipina “sudah mendekati tingkat yang tidak berkelanjutan,” investasi Tiongkok “dapat membuat masalah lebih buruk” untuk negara Asia Tenggara.

“Hasilnya adalah bahwa sementara perbaikan infrastruktur negara sangat dibutuhkan, laju peningkatan perlu dikelola dengan benar untuk menghindari ketegangan neraca pembayaran lebih lanjut,” kata Capital Economics. (asr)

Sumber : Philstar

Video Rekomendasi :

Trump Sangat Kecewa Jika Korut Membangun Kembali Fasilitas Nuklirnya

oleh Li Mei

Badan Intelijen Korea Selatan dan dua lembaga think tank AS melaporkan pada Selasa (5/3/2019) bahwa fasilitas peluncuran rudal Korea Utara yang telah dibongkar beberapa waktu lalu diketahui sedang dibangun kembali.

Setelah mendengar berita itu, Presiden Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa ia akan sangat kecewa jika laporan itu benar.

Pada Kamis (7/3/2019) Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyebutkan bahwa militer AS dan Korea Selatan sedang bekerja sama untuk memperhatikan perkembangan terakhir dari hal ini.

Media Korea Selatan melaporkan bahwa Badan Intelijen Nasional Korea Selatan berhasil mendeteksi adanya tanda-tanda aktivitas di lokasi yang memiliki fasilitas penelitian rudal di gua gunung Korea Utara, dan bahwa kendaraan pengangkut bergerak di luar pabrik yang membuat rudal balistik antarbenua pertama di Korea Utara.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pada hari Kamis bahwa militer AS dan Korea Selatan bekerja sama untuk mengikuti perkembangan terakhir di Korea Utara.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Choi Hyun-soo mengatakan : “Kami sedang memantau dengan cermat fasilitas rudal nuklir Korea Utara, termasuk Pusat Penelitian di Tongch’ang-ri dan Shanyindong. Selain itu, militer AS dan Korea Selatan mempertahankan kerja sama yang erat di bidang  intelijen”.

Laporan itu mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya Korea Selatan secara resmi mengkonfirmasikan bahwa Korea Utara masih memproduksi pengayaan uranium.

Soyoung Kim, Direktur Kantor Reuters Korea Selatan : “Satu-satunya janji yang dibuat oleh Korea Utara sejauh ini adalah bahwa mereka tidak lagi melakukan uji coba senjata. Sampai saat ini, belum ada perjanjian yang mencegah Korea Utara mengembangkan proyek-proyek nuklir. Kita mungkin masih akan melihat lebih banyak laporan tentang kegiatan itu.”

Badan Intelijen Korea Selatan dan dua lembaga think tank AS melaporkan pada hari Selasa bahwa fasilitas peluncuran roket Korea Utara yang dibongkar demi pertemuan pertama Trump – Kim, kini sedang dibangun kembali.

Trump mengatakan pada  Rabu lalu bahwa ia akan sangat kecewa jika laporan itu benar.

Trump mengatakan : “Saya akan sangat, sangat kecewa dengan Ketua Kim. Saya harap tidak demikian. Mari kita tunggu, kita lihat akhirnya akan terselesaikan.” (Sin/asr)

Kerajaan Berita Hoax : Studi Kampanye Propaganda Komunis Tiongkok Menyerang Falun Gong

0

Peter Zhang

Di tengah perdebatan yang sedang berlangsung tentang apa yang disebut berita palsu di Amerika Serikat, sejumlah outlet media AS tidak memiliki konsensus apa pun tentang apa yang disebut “berita palsu.”

Debat ini memanas. Jurnalisme advokasi sedang meningkat, dan itu meresahkan. Namun, para kritikus berpendapat bahwa suara yang berbeda masih dapat didengar di masyarakat terbuka AS, terutama dengan platform media sosial.

Meskipun tingkat kepercayaan masih kurang, rata-rata masyarakat Amerika dapat membedakan apa berita yang benar dari yang salah dan jahat. Seperti yang diamati oleh Tokoh Prancis Alexis de Tocqueville (1805-1859) satu setengah abad yang lalu, “Saya tahu tidak ada negara di mana ada begitu sedikit kemandirian pikiran dan kebebasan diskusi yang nyata seperti di Amerika.”

Namun, kekhawatiran yang paling mendesak adalah propaganda asing yang memberikan pengaruh pada AS. Terlepas dari semua tajuk utama tentang campur tangan Rusia dalam pemilu. Adapun Tiongkok secara halus dan secara diam-diam justru memprakarsai jalur ini.

Berita hoax di Republik Rakyat Tiongkok bukanlah hal baru; itu adalah bagian dari kehidupan bagi 1,4 miliar orang Tiongkok. Mengikuti jejak bekas Uni Soviet, Partai Komunis Tiongkok (PKT) mendirikan Kementerian Propaganda sendiri pada Mei 1924, yang sempat ditangguhkan selama bertahun-tahun secara penuh pergolakan Revolusi Kebudayaan (1966-76) dan dilanjutkan pada Oktober 1977.

Saat ini, Kementerian tidak hanya memonopoli gelombang udara dan materi cetak, tetapi juga internet, semua untuk tujuan pengendalian pikiran, atau lebih tepatnya, mengubah massa menjadi korban Sindrom Stockholm.

Sebagai upaya PKT untuk membentuk opini yang masuk dan keluar dari Tiongkok tentang latihan spiritual Falun Gong, orang dapat melihat seluruh gudang manipulasi media yang dipajang — sebuah studi kasus praktis tentang berita palsu dalam bentuk yang paling ekstrem.

Awalnya, PKT Memuji Falun Gong

Dari semua kampanye media yang dilakukan oleh PKT, serangannya terhadap Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, telah menjadi yang paling intens diperangi, mengingatkan pada perang propaganda selama era Revolusi Kebudayaan.

Berakar dalam tradisi Buddha, Falun Gong, yang pertama kali diajarkan secara terbuka pada tahun 1992 oleh pendirinya Mr. Li Hongzhi, terdiri dari dua bagian inti: lima perangkat latihan meditasi dan prinsip-prinsip Sejati, Baik, dan Sabar.

Dalam file foto ini, praktisi Falun Gong terlihat melakukan latihan di Guangzhou, Tiongkok, sebelum penganiayaan dimulai. (©End Transplant Abuse in China)

Sejalan dengan sistem kepercayaan Buddha, melatih tubuh-pikiran ini berpendapat bahwa para praktisi yang mematuhi standar-standar moral ini, dengan patuh mengikuti latihan dapat mencapai pemenuhan dan pencerahan diri. Awalnya, PKT menggunakan media milik pemerintah memuji Falun Gong terkait manfaat kesehatannya dan mengangkat moralitas masyarakat.

Di antara media yang lebih dikenal digunakan dalam upaya ini adalah sebagai berikut: China Central TV (1993 & 1998), Surat Kabar Keamanan Publik Rakyat (1993), Qigong & Science Journal (1993), Harian Beijing (1996 & 1998), Surat Kabar Kedokteran & Kesehatan (1997), Hong Kong TV (1998).

Pada 24 November 1998, Shanghai TV (STV) menyiarkan rekaman dari penduduk setempat yang berlatih Falun Gong di sebuah taman dan melaporkan: “Pagi ini, hampir 10.000 praktisi Falun Gong muncul untuk melakukan latihan …”

“Sekarang Falun Gong memiliki sejumlah lokasi sukarela di seluruh negara kita, termasuk Hong Kong, Makau, Taiwan, serta Eropa, Amerika Utara, Australia, dan negara-negara Asia lainnya. Ada sekitar 100 juta orang berlatih Falun Dafa. ”

Kepemimpinan Beijing Memantik Bermusuhan

Pada awalnya, Falun Gong menarik PKT sebagai rezim kesehatan. Menurut sebuah artikel di US News & World Report edisi Februari 1999, seorang pejabat senior Komisi Olahraga Tiongkok mengatakan, “Falun Gong dan jenis qigong lainnya dapat menghemat setiap orang 1.000 yuan dalam biaya medis tahunan. Jika 100 juta orang mempraktikkannya, itu 100 miliar yuan [US $ 14,9 miliar] dihemat per tahun dalam biaya medis. Perdana Menteri Zhu Rongji sangat senang tentang hal itu. Negara bisa menggunakan uang itu sekarang. ”

Ahli Sinologi telah menunjukkan bahwa PKT menganggap sangat mengejutkan tentang perkembangan secara pesat Falun Gong, terjadi hampir di bawah hidungnya. Jiang Zemin, Ketua Partai pada waktu itu, menganggap perkembangan itu sebagai ancaman eksistensial.

Mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok, Jiang Zemin, yang sendirian menghasut penganiayaan brutal terhadap praktisi Falun Gong yang tidak bersalah pada tahun 1999 di Tiongkok (© Getty Images | Feng Li)

Bagaimanapun, Tiongkok, sebagai negara komunis, tidak mengizinkan adanya organisasi independen kecuali Partai mengendalikannya. Selain itu, ajaran Falun Gong yang seperti ajaran Buddha tentang Sejati, Baik, dan Sabar sangat bertentangan dengan doktrin ateisme PKT, perjuangan kelas, dan revolusi dengan kekerasan.

Mao Zedong, pendiri PKT, pernah menunjukkan bahwa kampanye politik harus terjadi “setiap tujuh atau delapan tahun.” Mengapa? alasan sebenarnya adalah bahwa Partai membutuhkan musuh baru secara berkala untuk memberikan energi kembali kepada masyarakat Orwellian yang dipelihara Partai.

Semua rezim komunis memiliki tiga sifat yang sama: 1) Memerintah dengan kekerasan dan teror. 2) Mengendalikan informasi. 3) Kontrol pikiran melalui ideologi komunis. Taktik media PKT meliputi: pencemaran nama baik, manipulasi informasi, penipuan, dan sensor.

Pada 20 Juli 1999, Jiang mengumumkan keputusannya untuk memberantas Falun Gong. Tiga bulan sebelumnya — pada 25 April — sekitar 10.000 praktisi mengadakan permohonan publik di depan Zhongnanhai, kursi markas besar PKT di Beijing, mengajukan legalitas dan perlindungan hukum.

Sayangnya, Jiang tidak tergerak; ia mendirikan departemen ekstra-yudisial mirip Gestapo yang disebut Kantor 6.10 untuk mengarahkan kampanye penganiayaan terhadap Falun Gong secara nasional.

Penangkapan secara besar-besaran terhadap praktisi Falun Gong terjadi ketika semua bentuk mesin propaganda yang dikelola pemerintah mulai melakukan “perang ruang keluarga” melawan Falun Gong dan pendirinya. Berita malam setengah jam yang biasa di CCTV diubah menjadi satu jam khusus untuk menjelekkan Falun Gong, membalikkan kata-kata positif sebelumnya untuk latihan meditasi ini.

Kantor 6.10 mengeluarkan serangkaian dekrit yang menginstruksikan semua sektor masyarakat, termasuk institusi pendidikan dari sekolah dasar hingga universitas, untuk berpartisipasi dalam kampanye yang disebut “anti-sekte”.

Untuk menjelek-jelekkan Falun Gong sebagai kultus, Kementerian Propaganda PKT menelurkan adanya 1400 “kasus bunuh diri,” menyalahkan Falun Gong karena bunuh diri yang sebenarnya dilakukan oleh bukan praktisi Falun Gong. Para pengamat Tiongkok sejak lama menemukan taktik tercela dan tidak bisa dipercaya ini.

Pertama, Falun Gong, seperti denominasi Buddhis lainnya, diketahui melarang segala bentuk pembunuhan, termasuk bunuh diri.

Kedua, Falun Gong sudah ada sejak tahun 1992, dan tidak ada satu pun kasus bunuh diri Falun Gong yang pernah dilaporkan di Tiongkok sampai Kementerian Propaganda secara tiba-tiba, menghasilkan kasus-kasus ini setelah penindasan terhadap latihan pada Juli 1999.

Ketiga, Falun Gong dipraktikkan di lebih dari 70 negara di seluruh dunia, namun belum ada kasus bunuh diri yang dilaporkan hingga hari ini di luar Tiongkok.

Pementasan Drama Bunuh Diri di Lapangan Tiananmen

Kisah yang paling terkenal mungkin adalah insiden bakar diri di Lapangan Tiananmen pada 23 Januari 2001, yang dipentaskan, menurut beberapa wartawan Barat, oleh pihak berwenang Tiongkok.

Sementara Kementerian Propaganda PKT mengklaim bahwa lima praktisi Falun Gong berusaha untuk “masuk surga” melalui bakar diri di Lapangan Tiananmen, masyarakat internasional menemukan pernyataan yang aneh dengan fakta-faktanya.

Hanya media yang dikelola pemerintah yang diizinkan mengakses “korban Falun Gong” sementara pers internasional, termasuk anggota keluarga korban, dilarang menghubungi mereka.

Pada 23 Januari 2001, corong TV pusat PKT, CCTV menerima perintah dari kelompok Jiang Zemin untuk merekayasa Insiden Pembakaran Diri di Lapangan Tiananmen guna mengibliskan Falun Gong. Keterangan gambar keganjilan : No. 1 Botol Sprite tidak rusak terbakar; 2. Batang tenggorokan dibuka masih tetap bisa menyanyi; 3. Gubuk studi perekaman dipasang di lapangan; 4. Pembakar diri Liu Chunling (agen PKT yang menyamar menjadi praktisi Falun Gong) dipukul mati untuk membungkam mulutnya. (EPOCHTIMES)

Kementerian Propaganda memerintahkan semua media untuk menampilkan kejadian ini sebagai berita utama sampai Washington Post menerbitkan laporan investigasi, “Api Manusia Menyulut Misteri Tiongkok” pada 4 Februari 2001, yang menggambarkan salah satu korban yang diduga, seorang wanita bernama Liu Chunling, sebagai “bekerja di klub malam, mengambil uang untuk menemani pria” – perilaku yang sangat jauh dari standar moral yang dianut oleh para praktisi Falun Gong. Tidak ada tetangganya yang pernah melihat dia berlatih Falun Gong.

Lebih memalukan lagi bagi pihak berwenang Beijing, seorang produser CNN di tempat kejadian kemudian menunjukkan bahwa dia tidak melihat anak-anak di antara lima penyelundup diri sementara setiap outlet media yang dikelola pemerintah RRT telah melaporkan bahwa Liu Siying yang berusia 12 tahun adalah salah satunya.

PKT Mendirikan Firewall Internet

Untuk mencegah massa memiliki akses ke berita yang benar, PKT telah meningkatkan sensornya terhadap internet sejak tahun 2000, menciptakan sistem firewall terbesar di dunia sebagai bagian dari  “Golden Shield Project” atau “Proyek Perisai Emas.” Tidak mengherankan, semua situs web yang berhubungan dengan Falun Gong diblokir, bahkan termasuk situs web The Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada satu titik, karena menampung klub Falun Gong MIT.

Sebuah studi di Harvard tahun 2016 menemukan: “Pemerintah Tiongkok telah lama dicurigai merekrut sebanyak dua juta orang untuk secara diam-diam memasukkan sejumlah besar nama samaran dan tipuan lainnya di unggahan media sosial yang nyata, seolah-olah mereka adalah pendapat asli dari orang awam … Kami memperkirakan bahwa pemerintah mengarang dan memposting sekitar 448 juta komentar media sosial per tahun.”

Komentator troll internet ini disebut wǔmáo dǎng atau “pihak 50 sen” karena mereka dilaporkan dibayar 50 sen untuk setiap unggahan. Menghasut kebencian, menyebarkan informasi yang salah, dan mempromosikan propaganda negara terhadap Falun Gong adalah tugas mereka.

Terlepas dari kenyataan bahwa kebijakan penganiayaan PKT tidak berubah, Beijing menghentikan kampanye media melawan Falun Gong dalam beberapa tahun terakhir.

Spesialis Tiongkok telah mengamati bahwa propaganda Beijing terhadap Falun Gong telah gagal baik di dalam negeri maupun di luar negeri, karena pelanggaran hak asasi manusia terhadap praktisi Falun Gong.

Pengambilan organ mengerikan dari praktisi Falun Gong yang dipenjara sejak 1999, yang mana mulai diungkapkan oleh media pada tahun 2006, sangat merusak kemampuan PKT untuk membuat propaganda melawan Falun Gong.

Selama bertahun-tahun, pengaruh operasi Beijing melalui penjangkauan media di luar negeri, bagaimanapun, telah mencapai tingkat yang baru. Selain outlet media utamanya seperti China Daily (People’s Daily edisi luar negeri) dan CCTV-4 (saluran CCTV di luar negeri), Tionglpl sedang dalam proses mendirikan 1.000 Institut Konfusius pada 2020 di seluruh dunia.

Universitas McMaster Kanada harus menutup Institut Konfusiusnya pada tahun 2013 karena kasus diskriminasi, di mana Sonia Zhao, seorang instruktur yang dipekerjakan pada tahun 2010, harus menandatangani kontrak bahwa ia tidak dapat berlatih Falun Gong.

Sebagai upaya untuk melawan operasi pengaruh asing, tahun lalu Departemen Kehakiman Amerika Serikat memerintahkan Kantor Berita Xinhua dan China Global Television Network (sebelumnya CCTV), dua outlet media terbesar di Amerika, untuk mendaftar sebagai agen atau pelobi asing.

Sementara media Beijing menikmati kebebasan untuk menyebarkan konten komunis di seluruh dunia, media Barat sangat disensor di Tiongkok. Google, Facebook, Twitter, YouTube, dan banyak situs web populer lainnya diblokir di Tiongkok. Namun media yang dikelola pemerintah Tiongkok diizinkan memiliki akun Facebook dan Twitter untuk mempromosikan agenda negara-partai mereka.

Lebih buruk lagi, beberapa perusahaan teknologi Barat telah secara sukarela menandatangani apa yang disebut janji disiplin diri untuk bekerja sama dengan otoritas sensor Beijing.

Mereka melakukan sensor diri untuk memfilter kata-kata yang sensitif secara politis, seperti pembantaian Falun Gong dan Tiananmen pada tahun 1999. Apple Inc., misalnya, sekarang menjadi tuan rumah akun iCloud pengguna Tiongkok di pusat data di  Tiongkok, yang mengklaim mematuhi hukum setempat . Ini memberi Big Brothers di Tiongkok untuk kemudaham akses ke informasi pengguna.

Seperti yang ditulis George Orwell pada tahun 1984, “Jika pikiran merusak bahasa, bahasa juga dapat merusak pikiran.” Media berfungsi sebagai alat propaganda untuk mengendalikan pikiran dalam masyarakat komunis. Ketika Beijing memiliki kendali bebas untuk menyebarkan pesan di seluruh dunia, dengan membenarkan penyensoran dan penindasan, merusak kemanusiaan kita, orang-orang yang tidak bersalah mungkin tertipu, dan kebohongan yang melayani diri sendiri ini dikonsumsi sebagai “kebenaran.”

Yang dibutuhkan dunia sekarang, lebih dari sebelumnya, adalah informasi yang benar dan hak untuk kebebasan hati nurani, berekspresi, dan berserikat.

Penyair dan cendekiawan John Milton mengatakan yang terbaik dalam pidato pada tahun 1644 di hadapan Parlemen Inggris, dan kemudian dicetak dalam pamflet “Areopagitica”: “Beri aku kebebasan untuk tahu, untuk mengucapkan, dan untuk berdebat secara bebas sesuai dengan hati nurani, di atas segalanya kebebasan. ” (asr)

Peter Zhang adalah seorang peneliti ekonomi politik di Tiongkok dan Asia Timur. Dia adalah lulusan dari Universitas Studi Internasional Beijing, Sekolah Hukum dan Diplomasi Fletcher, dan Sekolah Harvard Kennedy sebagai Mason Fellow.

Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini adalah pendapat penulis dan tidak mencerminkan pandangan The Epoch Times.

Video Rekomendasi :

Atau anda menyukai Ini :  

https://www.youtube.com/watch?v=TECtyN3rBAA

Pertemuan Kedua Trump – Kim Macet, Kim Sempat Menyesal

oleh Luo Tingting-NTD

KTT kedua Trump – Kim Jong-un yang bubar tanpa kesepakatan telah membuat hubungan kedua negara kembali “terselimuti awan gelap”.

Media Jepang baru-baru ini mengungkapkan bahwa setelah pembicaraan gagal, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tampak menyesal. Kim ingin memohon belas kasihan Trump dengan harapan dapat membebaskan beberapa sanksi. Namun, Trump tak tergerak karean sudah mengetahui trik permainan Kim.

KTT kedua yang putus di tengah jalan tanpa terduga cukup mengejutkan masyarakat internasional. Berita terbaru dari Sankei Shimbun Jepang pada 6 Maret mengungkapkan bahwa setelah pembicaraan AS-Korut yang gagal mencapai pertemuan, kedua belah pihak juga langsung membatalkan makan siang bersama yang dijadwalkan. Trump langsung memutuskan untuk meninggalkan hotel tempat ia menginap. Pada saat ini, Kim Jong-un telah “meminta maaf” kepada Trump.

Laporan itu mengungkapkan bahwa Kim Jong-un mengutus Choe Seon-hui, pejabat kedua di Departemen Luar Negeri Korea Utara untuk menemui delegasi negosiasi AS dengan maksud menyampaikan pesan bahwa Kim Jong-un telah menyesuaikan pikirannya. Sehingga, Kim memutuskan untuk membongkar sendiri fasilitas nuklir yang berada di daerah Yongbyon dengan imbalan berupa pembebasan beberapa sanksi yang diberikan Amerika Serikat kepada Korut.

Kim Jong-un yang berada dalam kendaraan tampak sangat frustasi dan terpukul. (JUI Press/AFP/Getty Images)

Namun, pihak AS menyatakan bahwa pembongkaran fasilitas nuklir Yongbyon tidak cukup untuk memenuhi tuntutan AS terhadap penghapusan nuklir secarah menyeluruh. Oleh karena itu usulan Korut itu ditolak.

Setelah pembicaraan berakhir, Presiden Trump mengadakan konferensi pers terpisah untuk menjelaskan alasan KTT “putus di tengah jalan.” Trump mengatakan bahwa Kim Jong-un hanya ingin membongkar fasilitas nuklir Yongbyon dan meminta Amerika Serikat untuk mencabut semua sanksi terhadap Korut. Hal ini sama sekali tidak konsisten dengan tiga prinsip denuklirisasi yang diminta AS, yakni secara menyeluruh, dapat diverifikasi, dan tidak dapat diubah.

Trump mengatakan : “Yang kami tuntut tidak sedikit”, “Tidak hanya fasilitas nuklir di Yongbyon, tetapi juga bagian-bagian lain, termasuk pabrik yang memproduksi pengayaan uranium.”

“Kami secara jelas mengetahui ada beberapa lokasi dan tempat spesifik untuk pengembangan senjata nuklir,” kata Trump kepada Kim Jong-un bahwa ia sangat akrab dengan status penelitian dan pengembangan senjata nuklir Korea Utara, yang ketepatannya mencapai ‘1 inci’ (sekitar 2,54 cm). Hal ini telah membuat Kim Jong-un terkejut karena sedemikian dalamnya. Pasalnya,Amerika Serikat menguasai situasi mereka.

Kim Jong-un terkejut bahwa pengembangan senjata nuklir yang selama ini sangat dirahasiakan, ternyata berada dalam genggaman Trump. Kim saat itu baru sadar bahwa triknya sudah diketahui lawan sebelum bermain. Sesungguhnya “angkat kaki” Trump dari tempat pertemuan adalah sebuah “tamparan” bagi Kim Jong-un.

Media Korea Selatan ‘JoongAng Ilbo’ mengutip ucapan sumber yang berkecimpung di bidang diplomatik memberitakan bahwa setelah KTT “putus di tengah jalan”, Kim Jong-un tampak sangat frustasi dan terpukul. Sampai asap cerutu terus mengepul dalam kendaraan yang membawanya kembali ke hotel tempat penginapannya.

Setelah pertemuan dengan Trump mengalami kemacetan, Korea Utara pada tengah malam keesokan harinya (1/3/2019), tiba-tiba mengadakan konferensi pers yang isinya mengemukan  alasan sampai pembicaraan dengan AS mengalami kemacatan hanya karena cuma meminta AS untuk mencabut sebagian, bukan seluruh sanksi terhadap Korut.

Menurut dugaan media Jepang bahwa tindakan tersebut tak lain adalah Korut ingin mengelak kesalahan yang mereka timbulkan dengan menyalahkan AS. Meskipun tak berani berlebihan karena takut menyulut kemarahan AS. Oleh karena itu, banyak pengamat percaya bahwa terputusnya pembicaraan tingkat tinggi AS – Korut telah menyampaikan sebuah pesan tidak langsung kepada pemerintahan Trump bahwa jangan heran kalau para pemimpin Partai Komunis melakukan trik premanisme dalam perundingan.

Sesungguhnya komitmen nuklir Korea Utara telah disangsikan oleh masyarakat dunia. Pidato Trump secara tidak langsung mengkonfirmasi berita yang disampaikan oleh badan intelijen AS bahwa mereka tetap bercuriga bahwa Korea Utara masih memiliki 2 tempat untuk memproduksi bahan senjata nuklir yakni pengayaan uranium.

Media Jepang ‘Tokyo Web’ melaporkan pada 6 Maret bahwa Yongbyon memang adalah basis R&D senjata nuklir terbesar Korea Utara, tetapi bukti pemantauan satelit bertahun-tahun menegaskan bahwa tempat penelitian dan pengembangan senjata nuklir Korea Utara tidak hanya di Yongbyon saja.

Yonhap News Agency mengutip sebuah agen intelijen Korea Selatan pada 5 Maret 2019 menyebutkan bahwa situs peluncuran rudal yang berada di Tongch’ang-ri, Korea Utara tampak sedang dipulihkan kembali fungsinya. Bahkan, tidak mengesampingkan kemungkinan akan digunakan kembali untuk meluncurkan rudal usai perbaikan.

Direktur Umum Organisasi Energi Nuklir Internasional (IAEA), Yukiya Amano baru-baru ini mengungkapkan bahwa Korea Utara masih melakukan kegiatan pengayaan uranium pada saat KTT kedua Trump – Kim berlangsung di Hanoi, Vietnam. (Sin/asr)

Wapres AS : Pilihan pada 2020 antara Kebebasan dan Sosialisme

0

oleh Ivan Pentchoukov-The Epoch Times

Wakil Presiden AS Mike Pence pada saat pertemuan terbesar kaum konservatif AS pada, (1/3/2019) mengatakan bahwa rakyat Amerika Serikat yang terlibat dalam pilpres 2020 mendatang akan memilih antara “kebebasan dan sosialisme.”

Saat berpidato di Conservative Political Action Conference (CPAC) di Maryland, AS, Pence menunjuk kepada seorang kandidat utama untuk pencalonan presiden dari Partai Demokrat, Senator Bernie Sanders yang mana adalah seorang sosialis. Sementara itu, Pence menambahkan, banyak kandidat Demokrat lainnya mendukung kebijakan sosialis seperti Green New Deal dan Medicare for All.

“Kebijakan sosialis serupa telah gagal di mana pun mereka diadili dan jutaan rakyat bertambah miskin,” kata Pence. Namun demikian, kata Pence, kandidat presiden dari Partai Demokrat termasuk Senator Kamala Harris dari California dan Senator Cory Booker dari New Jersey mendorong kebijakan yang sama dengan “slogan stiker” dan “kampanye media sosial yang licin.”

“Dengan kedok Medicare for All dan Green New Deal, Demokrat sedang merangkul teori ekonomi lelah yang sama telah memiskinkan negara-negara dan melumpuhkan kebebasan jutaan orang selama abad terakhir. Sistem itu adalah sosialisme,” kata Pence.

“Apa yang dimaksud dengan Medicare untuk Semua sesungguhnya adalah perawatan kesehatan yang berkualitas tanpa imbalan,” tambahnya.

“Satu-satunya hal yang hijau tentang apa yang disebut Green New Deal adalah berapa banyak hijau yang akan dikenakan biaya pembayar pajak jika orang-orang ini pernah mengesahkannya menjadi Undang-Undang.”

Pence menunjuk kepada Venezuela sebagai contoh kegagalan system sosialisme. Negara yang dulunya kaya minyak telah dilumpuhkan oleh kebijakan sosialis diktator Nicolás Maduro yang sekarang tidak ilegal. “Sembilan dari 10 rakyat Venezuela hidup di bawah garis kemiskinan dan lebih dari 3 juta telah meninggalkan negara itu,” kata Pence.

“Perjuangan di Venezuela adalah antara “sosialisme dan kebebasan,” kata Pence.

“Sebenarnya, Venezuela membutuhkan apa yang dimiliki Amerika. Venezuela membutuhkan kebebasan, ”kata Pence.

“Kebebasan adalah tentang membuat orang menjalani kehidupan mereka sesuai keinginan mereka — bukan kontrol pemerintah. Kebebasan menghasilkan lebih banyak barang dan lebih baik daripada sistem apa pun di tempat dan waktu mana pun dalam sejarah dunia. ”

“Kebebasan lebih murah hati, lebih membantu, dan lebih manusiawi daripada model sosial atau ekonomi lainnya yang pernah dicoba,” tambah wakil presiden.

“Karena itu adalah satu-satunya filosofi yang menghormati martabat dan nilai setiap kehidupan tunggal dan melihat setiap pria, wanita, dan anak-anak dibuat menurut rupa Allah. Itu kebebasan.”

Pence mengatakan pilihan antara sosialisme dan kebebasan akan menjadi sangat penting dalam 20 bulan mendatang menjelang pilpres AS. Hal demikian disampaikan Pence kepada ribuan orang-orang yang berkumpul di CPAC dan jutaan orang penonton di seluruh dunia.

Wakil presiden mengabadikan setengah dari pidatonya tentang keberhasilan kebijakan dalam dan luar negeri Presiden Donald Trump.

Agenda Trump tentang pemotongan pajak dan deregulasi, yang keduanya bertentangan dengan sosialisme, telah menyebabkan ledakan ekonomi. Sementara itu, sikap keras presiden Amerika pertama di panggung dunia, yang bertentangan dengan pelukan sosialisme terhadap globalisme, telah menghidupkan kembali industri AS serta menambah 480.000 pekerjaan manufaktur.

Tetapi Pence mengingatkan bahwa kemajuan yang dibuat di bawah Trump dapat dibalik jika seorang sosialis naik ke kursi kekuasaan.

“Apakah kita akan membiarkan Demokrat membawa Amerika pada belokan kiri yang keras dan kehilangan semua keuntungan yang telah kita perjuangkan dengan susah payah untuk dibuat?” Pence bertanya kepada hadirin.

“Jika kita menetapkan pilihan antara kebebasan dan sosialisme, rakyat Amerika akan memilih kebebasan setiap saat,” tegasnya.

Pernyataan Pence sejalan dengan tema yang berkembang selama hari pertama dan kedua di CPAC, dengan pembicara utama mengekspos dan mengecam gilirannya Partai Demokrat menuju sosialisme.

Sementara hanya segelintir anggota parlemen AS yang secara terbuka mengidentifikasi diri mereka sebagai sosialis, sekitar 40 persen Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat adalah bagian dari Kaukus Progresif Kongres, yang didirikan oleh Sanders. Kaukus sangat mendukung Green New Deal dan Medicare untuk Semua.

Sebuah laporan memperkirakan hanya untuk program Green New Deal menelan biaya $ 93 triliun selama 10 tahun. Angka tersebut melebihi semua perkiraan pengeluaran pemerintah selama jangka waktu yang sama sebesar $ 33 triliun.

Sementara itu, kebijakan akan melihat ekspansi besar-besaran pemerintah ke sektor swasta, dengan tujuan radikal seperti mengganti semua mobil mesin pembakaran dengan kendaraan listrik dan membangun kembali atau mengganti setiap bangunan di Amerika. Kaum konservatif melihat ekspansi semacam itu sebagai pergeseran ke arah paksaan dan kontrol pemerintah, tentunya jauh dari kebebasan.

“Itu adalah kebebasan, bukan sosialisme, yang memberi kami ekonomi paling makmur dalam sejarah dunia,” kata Pence.

“Itu adalah kebebasan, bukan sosialisme, yang mengakhiri perbudakan, memenangkan dua perang dunia, dan berdiri hari ini sebagai mercusuar harapan bagi seluruh dunia,” tegas Pence.

“Itu adalah kebebasan, bukan sosialisme, yang menggerakkan kita melampaui prasangka masa lalu untuk menciptakan persatuan yang lebih sempurna dan memperluas berkah kebebasan bagi setiap orang Amerika, tanpa memandang ras atau keyakinan atau warna kulit,” tambahnya.

“Dan kebebasan, bukan sosialisme, yang memberi kami kualitas hidup tertinggi, lingkungan terbersih di dunia, dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan jutaan orang di seluruh dunia.”

“Itu kebebasan,” kata Pence disambut tepuk tangan meriah oleh hadirin. (asr)

Jurnalis The Epoch Times, Charlotte Cuthbertson berkontribusi pada laporan ini.

Kronologi Kekalahan ISIS di Teritorial Terakhir Saat Pertempuran Suriah Timur

Oleh Reuters

Epochtimes.id- Kelompok teroris ISIS menghadapi kekalahan di teritorial terakhir ketika pasukan Suriah yang didukung AS melawan para jihadis mengatakan pada Sabtu (3/3/2019). Lokasi ini mendekati benteng terakhir jihadis di dekat perbatasan Irak, membatasi empat tahun masa perang.

Setelah jatuhnya Baghouz, sebuah desa Suriah timur di tepi Sungai Eufrat, akan menandai tonggak penting dalam kampanye global melawan ISIS. Walaupun demikian, mereka tetap menjadi ancaman, menggunakan taktik gerilya dan menguasai sejumlah tanah terpencil lebih jauh ke barat.

Sejumlah perlawanan dari pasukan lokal maupun internasional, berhadapan dengan ISIS setelah negara itu mendeklarasikan “kekhalifahan” modern pada 2014 silam. Ketika itu ISIS menguasai sebagian besar wilayah dalam serangan kilat di Suriah dan Irak.

ISIS telah kehilangan ibu kota kembarnya Mosul dan Raqqa pada 2017 silam. Ketika wilayah kekuasaannya terus menyusut, ribuan teroris, pengikut dan warga sipil mundur ke Baghouz. Selama beberapa minggu terakhir, warga telah keluar dari sekelompok kecil dusun dan lahan pertanian di provinsi Deir al-Zor dengan menahan serangan terakhir.

Pada Jumat (1/3/2019) malam, pasukan Pasukan Demokrat Suriah (SDF) mengatakan warga sipil yang tersisa telah dipindahkan. Pasukan SDF kembali melanjutkan serangannya hingga para jihadis berhasil dikalahkan.

Kolom asap hitam naik dari bagian kecil terakhir dari wilayah yang dipegang oleh teroris ISIS ketika para pejuang yang didukung AS menghantam daerah itu dengan tembakan artileri dan serangan udara sesekali, seperti terlihat dari luar Baghouz, Suriah, pada 3 Maret 2019. (Sarah El-Deeb / AP)

“Kami berharap ini akan segera berakhir,” kata Mustafa Bali selaku juru bicara SDF kepada Reuters tak lama setelah matahari terbit ketika SDF maju di dua front menggunakan persenjataan sedang dan berat.

Kantor berita SDF melaporkan, pertempuran berlanjut setelah matahari terbenam. Dilaporkan, terjadi pemboman besar-besaran dari pesawat tempur. Komandan SDF, Adnan Afrin mengatakan ISIS lalu membalasnya dengan drone dan roket hingga mengakibatkan tujuh pejuang SDF  terluka.

SDF sebelumnya memperkirakan ratusan teroris – yang sebagian besar diyakini orang asing – masih berada di Baghouz, dan koalisi internasional pimpinan AS menggambarkan mereka sebagai teroris “paling keras”.

Langkah maju pasukan SDF diperlambat selama berminggu-minggu oleh penggunaan terowongan dan tameng manusia dari para jihadis. Tidak mengesampingkan kemungkinan sejumlah teroris telah merangkak keluar dan bersembunyi di antara warga sipil.

Situasi yang Rumit

Seorang juru bicara koalisi, yang mendukung SDF yang dipimpin Kurdi, mengatakan masih terlalu dini untuk menilai kemajuan pertempuran “karena ini adalah situasi yang rumit dengan banyak variabel.”

Panglima SDF mengatakan pada Kamis (28/2/2019) bahwa pasukannya akan mengumumkan kemenangan dalam waktu seminggu.

Amerika Serikat memiliki sekitar 2.000 tentara di Suriah. Pasukan ini bertujuan mendukung SDF dalam memerangi ISIS. Trump mengumumkan pada Desember lalu bahwa ia akan menarik pasukan AS dengan jatuhnya kelompok ekstremis. Trump menuturkan bulan lalu bahwa sekitar 400 tentara akan tetap di wilayah itu untuk memastikan ISIS tidak akan dapat kembali berkumpul.

Para penyintas Yazidi disambut oleh penduduk Sinuni setelah pembebasan mereka dari kelompok teroris ISIS di Suriah, di Sinuni, Irak, pada 1 Maret 2019. (Fahed Khodor / Reuters)

Sekitar 40.000 orang yang memiliki berbagai kebangsaan telah meninggalkan wilayah jihadis yang semakin berkurang dalam tiga bulan terakhir. Ini setelah SDF berusaha untuk mengusir para teroris dari wilayah kantong yang tersisa.

Jumlah pengungsi yang keluar dari Baghouz melampaui perkiraan awal tentang berapa banyak warga yang bertahan. Afrin mengatakan kepada Reuters pada bahwa banyak orang yang meninggalkan daerah kantong itu telah berlindung di bawah tanah di dalam gua dan terowongan.

Di antara warga sipil ada banyak anak-anak. Beberapa telah direkrut atau diperbudak oleh para jihadis, sementara yang lain orang asing dibawa oleh orangtua mereka untuk dibesarkan di bawah kekuasaan ISIS.

Seorang janda Indonesia berusia 27 tahun yang keluar dari terowongan pada Jumat (1/3/2019) mengatakan dia ingin tinggal di wilayah ISIS tetapi mengakui bahwa kondisinya yang dialaminya membuat dirinya tak dapat bertahan.

“Saya tidak punya uang, saya tidak punya makanan untuk bayi saya, tidak ada obat, tidak ada apa-apa untuk bayi saya, jadi saya harus keluar,” katanya kepada Reuters. (asr)

Oleh Ellen Francis via The Epochtimes

KTT Trump-Kim Gagal, Beijing Tegang, Perundingan Dagang Makin Tak Menentu

Tang Hao

“Ingat strategi utama perundingan ini: pihak yang paling ingat tercapainya kesepakatan, adalah pihak yang terakhir yang meninggalkan meja perundingan.” Itulah kata-kata terkenal trump yang klasik, kembali terbukti pada KTT Trump-Kim di Vietnam.

“Terkadang anda harus meninggalkan tempat”, trump mengungkapkan, kedua belah pihak telah mempersiapkan penandatanganan kesepakatan, tapi syarat yang diajukan oleh korut tidak sesuai dengan keinginan AS, sehingga terpaksa harus meninggalkan meja perundingan.

“Saya berharap melakukan ini dengan benar, tapi saya lebih berharap melakukannya dengan benar, dan bukan dengan cepat,” kata trump.

Tekanan dalam dan luar negeri, trump tetap pertahankan ambang batas

Faktanya, sebelum pertemuan Trump-Kim ini, trump kerap menunjukkan sifat bersahabat pada kim jong-un dan sinyal positif berlangsung suksesnya perundingan dengan korut. Di saat yang sama, sebagian negara eropa mulai bertentangan dengan as dalam hal memboikot huawei. Di dalam negeri, kongres yang didominasi oleh partai oposisi kembali menghalangi berbagai kebijakan trump termasuk “tembok perbatasan”, dan menyerang trump dengan berbagai cara politik dan opini media. Ini membuat pihak luar kembali cemas, bahwa trump mungkin akan terburu-buru meraih kemenangan sehingga lebih banyak mengalah pada korut, agar dapat segera mencapai kesepakatan.

Ternyata tidak. Trump tidak kalut karena berbagai tekanan dari dalam maupun luar negeri.

Menurut pernyataan Trump, penyebab utama petaka perundingan pada detik-detik terakhir itu, karena korut meminta AS terlebih dahulu mencabut semua sanksi ekonomi, baru akan melakukan denuklirisasi. Dan, korut tidak bersedia melucuti seluruh senjata nuklirnya, sehingga mengakibatkan perselisihan utama kedua pihak.

Dengan kata lain, walaupun trump kembali melakukan “diplomatik bersahabat” pada kim jong-un, namun niatnya tetap berpegang teguh pada batasan ‘denuklirisasi korut’, tetap mempertahankan perdamaian internasional dan keamanan nasional amerika sebagai batasan. Jika secara sembrono mengiyakan tuntutan korut mencabut sanksi ekonomi, maka as akan kehilangan kartu as dan senjata untuk mengawasi penerapan denuklirisasi korut.

Oleh sebab itu, walaupun baru-baru ini trump mengalami tekanan politik dan serangan dari banyak pihak, dan sangat membutuhkan satu kali kemenangan untuk memutar-balikkan situasi. Tapi dengan akal sehatnya ia tetap mempertahankan batasan ini, tidak secara gegabah membuat kesepakatan dengan korut, ini menunjukkan durabilitas dan kualitas psikologis trump.

Tak berniat denuklirisasi, salah menilai trump, korut pulang dengan tangan hampa

Pertemuan trump dan kim kali ini, pihak korut jelas datang dengan penuh persiapan, tapi lantaran salah menilai maka pada akhirnya kalah dalam perundingan.

Kim jong-un tidak hanya mengirim banyak surat kepada trump untuk mengambil hatinya, dan berharap dapat membuat trump lengah, membangun hubungan pribadi kedua pihak untuk menghindari masalah kepentingan antar kedua negara.  Kim memilih waktu di mana Trump tengah didera berbagai situasi politik, bahkan sengaja menumpang kereta api jarak jauh melalui wilayah tiongkok menuju ke vietnam, mempersiapkan kartu as berupa ‘momentum langka, keunggulan geografis, dan faktor manusia’ dalam perundingan kali ini.

Akan tetapi, Kim jong-un salah menilai trump yang sedang terhimpit kesulitan dalam dan luar negeri akan buru-buru ingin mencapai kesepakatan, sehingga berani menuntut pihak as agar mencabut seluruh sanksi ekonomi, baru kemudian bersedia melakukan denuklirisasi yang terbatas dan bersyarat.

Tuntutan ini jelas telah melampaui garis batas perundingan trump yakni ‘denuklirisasi yang menyeluruh, bisa diverifikasi dan tidak bisa dikembalikan’ (cvid) yang diinginkan Trump, dan juga semakin mengungkap tidak adanya niat baik kim jong-un untuk melakukan denuklirisasi. Akhirnya, setelah 66 jam perjalanan panjang dengan kereta api, korut harus pulang dengan tangan hampa.

Walaupun dikatakan pulang dengan tangan hampa, namun faktanya, perundingan kali ini juga menjadi “uji kartu” lebih lanjut bagi kedua belah pihak.

Pasca perundingan tidak ada kata-kata kasar dari kedua pihak, trump tetap menunjukkan sikap bersahabat pada kim jong-un, dan berpendapat perundingan kali ini mengalami kemajuan lebih berarti dibandingkan tahun lalu, mungkin tak lama lagi akan melangsungkan kembali KTT Trump-Kim berikutnya.

Trump juga kembali meluruskan niatnya membantu mengembangkan perekonomian korut, “saya terus memberitahu setiap orang, mereka (korut) memiliki potensi yang sangat besar dan potensi yang luar biasa.”

KTT Trump-Kim cemaskan PKT, Tanda Bahaya bagi Perundingan Dagang AS-Tiongkok?

Akan tetapi, perundingan Trump dan kim kali ini juga membuat jantung  berdetak keras karenanya.

Baru-baru ini, seperti halnya dengan korut, beijing juga melakukan taktik mengambil hati terhadap Trump; Tiongkok bahkan berencana dalam 6 tahun mendatang akan membeli produk AS senilai USD 1,2 trilun, dengan harapan ‘menebar uang’ seperti itu akan memperkecil defisit perdagangan AS-Tiongkok dan mengambil hati trump, sehingga dapat membuat trump mengalah dalam masalah reformasi struktural pada perundingan dagang.

Akan tetapi, walaupun KTT Trump-Kim kali ini menjadi tontonan menarik bagi pihak luar, tapi mundurnya trump dari meja perundingan pada detik-detik terakhir, membuat PKT mau tidak mau menegang: apakah strategi ‘mengambil hati’ dan ‘menebar uang’ masih efektif?

Walaupun baru-baru ini trump terus menyatakan bahwa AS-Tiongkok akan segera mencapai kesepakatan, dan dirinya akan menandatangani kesepakatan bersama pada KTT Trump-Xi berikutnya. Sementara penasehat ekonomi senior gedung putih Larry Kudlow pada 28 Februari lalu menyatakan, perundingan dagang AS-Tiongkok telah mencapai kemajuan yang ‘fantastis’, namun apakah semua itu berarti kedua belah pihak pada akhirnya akan sukses mencapai kesepakatan?

Apalagi, pasca petaka perundingan as-korut juga berarti secara jelas kembali menyerukan pada beijing, “saya sewaktu-waktu bisa meninggalkan ruangan, saya sama sekali tidak takut pergi dari meja perundingan. Dan saya juga akan melakukan hal yang sama pada pihak Tiongkok, jika semuanya tidak tercapai.”

Hal semakin membuat PKT cemas adalah, perwakilan dagang AS Robert Lighthizer yang selama ini selalu bersikap anti PKT, pada 27 Februari lalu dalam forum dengar pendapat di hadapan kongres kembali menekankan, walaupun perundingan dagang mencapai kemajuan berarti, namun masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan, “ini adalah suatu tantangan yang akan berlangsung sangat sangat lama”.

Robert lighthizer menegaskan, masalah dalam perundingan dagang as-Tiongkok sangat serius, yang tidak akan bisa mencapai kesepakatan perdagangan hanya dengan mengandalkan beijing membeli produk as dalam jumlah besar, tetapi harus dengan melakukan ‘reformasi struktural’ pada pihak Tiongkok, dan harus dipastikan diterapkan secara konkrit.

Lighthizer berkata, PKT adalah ‘tantangan terberat’ sepanjang sejarah yang pernah dihadapi AS dalam menetapkan kebijakan perdagangan, dan anggota kongres kedua partai juga mendukung pernyataan lighthizer, serta menuntut pemerintahan Trump agar bersikap keras untuk mengatasi masalah perdagangan AS-Tiongkok.

Oleh sebab itu, jika Tiongkok berniat ‘menebar uang’ agar terhindar dari masalah reformasi struktural seperti menghentikan pencurian kekayaan intelektual, pemaksaan pengalihan teknologi, subsidi pemerintah, perlindungan perdagangan berupa bea masuk dan non bea masuk, maka kemungkinan akan sulit memenuhi keinginan pemerintahan trump dan dalam negeri amerika.

Apalagi, trump yang kerap menyatakan akan mendukung korut mengembangkan ekonominya, juga membuat beijing merasa was-was.

Sejak dimulainya perang dagang AS-Tiongkok, telah mengakibatkan banyak perusahaan asing dan juga taiwan di Tiongkok meninggalkan pasar tiongkok, dan pindah ke negara yang lebih rendah upah buruhnya seperti vietnam, thailand, indonesia, kamboja, meksiko dan lain-lain. Seandainya, AS berhasil membimbing Korut berubah menjadi “vietnam kedua’, maka korut mungkin akan menarik minat banyak perusahaan asing yang ada di Tiongkok.

Di satu sisi, upah buruh di sana akan lebih murah daripada di Tiongkok maupun vietnam; kedua, jika as, korsel dan jepang memberlakukan insentif bea masuk atau bebas bea masuk bagi korut, maka produk korut tidak hanya bisa dijual di pasar tiongkok, bahkan juga bisa dijual dengan harga rendah di pasar Amerika, Jepang maupun korea selatan. Pada saat itu, korut akan menjadi ‘daya tarik’ bagi perusahaan padat karya asing di tiongkok, ini berarti dengan lebih cepat akan menggerus perekonomian Tiongkok dan lapangan kerjanya.

Berbagai faktor ini telah membuat KTT Trump-Kim kali ini semakin memperdalam kekhawatiran beijing, juga semakin menambah variabel baru bagi Beijing dalam perundingan dagang.

Bagaimana orientasi hubungan AS-Tiongkok-Korut, tergantung KTT Trump-Xi

Mengenai pertemuan Trump dan Kim yang tidak mencapai kesepakatan, akankah mendesak kim jong-un semakin merapat pada beijing dan terus bersandiwara bersama PKT?

Mungkin saja. Apalagi deputi menlu korut yakni Ri kil-song telah bertandang dengan sikap bersahabat ke beijing pasca petaka ktt trump-kim, diperkirakan kim jong-un juga akan menumpang kereta api menuju beijing menemui pemimpin PKT.

Akan tetapi, begitu Tiongkok dan korut semakin mesra, posisi beijing justru semakin berbahaya. As hanya perlu meningkatkan intensitas tekanan ekonominya terhadap beijing, atau menangguhkan proses perundingan perdagangan, akan cukup memojokkan pkt ke posisi yang semakin parah, konflik interna PKT juga akan semakin sengit, di saat yang sama juga akan mengancam korut, sekaligus juga akan memenuhi tuntutan kedua partai pada kongres as yang menuntut perlakukan keras terhadap PKT.

Itu sebabnya, ktt trump-kim yang gagal ini, apakah akan berdampak pada hubungan as-Tiongkok dan kesepakatan dagang AS-Tiongkok? Mungkin akan bisa diketahui pada KTT Trump-Xi berikutnya. (sud/whs/asr)

Menristekdikti Menjajaki Kerja Sama Cyber University dengan Korea Selatan

0

Epochtimes.id- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) Mohamad Nasir melakukan kunjungan kerja ke Seoul, Korea Selatan pada 25-26 Februari 2019.

Kunjungan di awali dengan visitasi ke Hankuk University for Foreign Studies (HUFS) dan Cyber Hankuk University for Foreign Studies (CUFS) yang telah bekerjasama dengan Universitas Nasional di Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu. Kunjungan di HUFS diterima oleh President HUFS, Kim In Chul.

Dalam diskusi yang dipimpin oleh Kim In Chul dan Menristekdikti, Mohamad Nasir, tersirat dukungan Kemenristekdikti atas kerjasama Korea Selatan dan Indonesia untuk pengembangan cyber university.

Keterangan dari Biro Kerjasama dan Kompublik Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menyebutkan, topik diskusi mencakup jumlah dan etika mahasiswa cyber university, akreditasi dari program-program cyber university, komposisi/prosentase students lecturer, mekanisme dan infrastruktur HUFS dan CUFS.

Pada malam pertama kunjungan di Seoul, juga dilaksanakan pertemuan dengan beberapa pengusaha Korea Selatan (investor) yang telah dan akan memberikan kontribusi dalam rencana pengembangan cyber university di Indonesia.

Hari kedua di Korea Selatan, Menristekdikti mengadakan pertemuan dengan Mun Mi-Ock, Wakil Menteri Pertama di Kementerian Iptek, Teknologi Informasi dan Komunikasi Korea Selatan.

Menristekdikti menyatakan bahwa Indonesia dan Korea Selatan telah menandatangangani MoU tentang kerjasama Iptek di tahun 2009 dan sekarang saatnya memperbaharui kerjasama bilateral Iptek.

Menteri Nasir juga menambahkan bahwa dirinya telah melakukan kunjungan kerja ke tiga kalinya ke Korea Selatan.

Selain itu Menteri Nasir meyakini bahwa kedepan Indonesia dan Korea Selatan dapat mengembangkan kerjasama bilateral dalam pengembangan Science and Technology Park (STP), riset bersama dengan tematik program yang akan disepakati kemudian.

Pertemuan Menristekdikti dengan YM Yoo Eun Hae Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pendidikan Korea Selatan, mendiskusikan mengenai rencana kerjasama pendidikan tinggi kedua negara pada umumnya (mobility program termasuk pertukaran mahasiswa/i, dosen, peneliti, profesor, beasiswa untuk Master dan Doktor, serta program capacity building lainnya.

Dari pihak Kementerian Iptek dan TIK Korea Selatan, YM Mun Mi-Ock menyambut baik ide untuk meningkatkan kerja sama bilateral Iptek antara dua negara dan berjanji akan menyelesaikan perjanjian kerja sama bilateral Iptek secepatnya.

Menristekdikti mengatakan ketertarikan untuk bekerjasama bersama Korea Selatan dalam rangka meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Indonesia.

Penerapan cyber university di Indonesia diharapkan APK ini dapat meningkat, karena pihak Korea Selatan mengatakan saat ini ada 21 cyber university di Korea Selatan dan telah terbukti dapat menaikkan jumlah APK di negaranya.

Terhadap perjanjian kerja sama bidang pendidikan tinggi antara kedua negara, YM Yoo Eun Hae mengatakan pihaknya menyampaikan apresiasi atas draft pertama dari pihak Indonesia, saat ini tengah dipelajari dan akan secepatnya di finalisasi sehingga kedua negara mempunyai payung kerjasama dibidang pendidikan tinggi. (asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=EIJ5s9yhPUA

15 Kabupaten di Jawa Timur Dilanda Banjir, 12.495 Kepala Keluarga Terdampak

0

Epochtimes.id- Berdasarkan laporan Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur,  sebanyak 15 kabupaten di Jawa Timur dilanda banjir yang mengalami banjir adalah Kabupaten Madiun, Nganjuk, Ngawi, Magetan, Sidoarjo, Kediri, Bojonegoro, Tuban, Probolinggo, Gresik, Pacitan, Tranggalek, Ponorogo, Lamongan dan Blitar. Daerah yang paling parah terlanda banjir adalah Kabupaten Madiun.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) di Samudera Hindia telah menyebabkan curah hujan tinggi di kawasan Indonesia.

Menurut Sutopo, MJO adalah fenomena gelombang atmosfer yang bergerak merambat dari barat (Samudera Hindia)  ke timur dengan membawa massa udara basah. Masuknya aliran massa udara basah dari Samudera Hindia ini meningkatkan potensi curah hujan bagi daerah-daerah yang dilalui.

“Fenomena ini dapat bertahan hingga satu minggu,” jelasnya dalam siaran pers, Kamis (7/3/2019).

Selain itu, adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia Barat Sumatera yang membentuk  daerah pertemuan angin cukup konsisten di wilayah Sumatera, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Jawa menyebabkan curah hujan meningkat.

Dampak banjir masing-masing kabupaten di Jawa Timur sebagai berikut:

  1. Kabupaten Madiun

Banjir akibat meluapnya sungai Jeroan yang merupakan anak sungai Madiun. Sebanyak 39 desa, 8 kecamatan di Kabupaten Madiun terendam banjir sehingga menyebabkan 4.317 KK atau 17.268 jiwa terdampak banjir. Rumah rusak berat  2 unit, sawah tergenang  253 Ha, tanggul rusak 3 titik, jembatan rusak 2 unit, gorong-gorong rusak 1 unit, dan ribuan ternak terdampak. Bupati Madiun telah menetapkan masa tanggap darurat banjir selama 14 hari yaitu tanggal 6 -19 Maret 2019.

  1. Kabupaten Nganjuk

Banjir disebabkan luapan air Sungai Kuncir di Desa Sonopatik Berbek sehingga banjir merendam jalan raya dan pemukiman warga di 8 dusun, 3 kelurahan, 12 desa, 6 kecamatan dengan ketinggian 10 – 100 cm. Sebanyak 456 KK terdampak banjir. Pendataan dan penanganan darurat masih msih dilakukan.

  1. Kabupaten Ngawi

Banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Madiun. Banjir merendam rumah warga sebanyak 4.490 KK di 18 desa, 6 kecamatan di Kabupaten Ngawi dengan ketinggian 50 – 100 cm.

  1. Kabupaten Magetan

Banjir akibat meluapnya air sungai ke jalan desa dari RT 13 sampai dengan RT 17 Desa Ngelang Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan. Ketinggian air mencapai 125 cm serta menggenangi rumah warga sejumlah 284 rumah.

  1. Kabupaten Sidoarjo

Banjir disebabka luapan Sungai Avoer Krembung II sehingga berdampak pada rumah tergenang sebanyak 498 KK di 3 desa dengan ketinggian 20 – 40 cm.

  1. Kabupaten Kediri

Banjir akibat air luapan di Desa Gempolan Kec. Gurah, Kab. Kediri, menyebabkan SDN Gembolan 1 terendam air setinggi 30-50 cm.

  1. Kabupaten Bojonegoro

Banjir akibat meluapnya air Sungai Pacal yang berdampak pada 23 desa, 8 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro dengan ketinggian air 30 – 40 cm. Sebanyak 1.382 rumah dan 121 hektar sawah terendam banjir.

  1. Kabupaten Tuban

Banjir merendam wilayah di Kecamatan Parengan akibat meluapnya Sungai (Kali Kening) sehingga 10 desa di Kecamatan Parengan terendam dan berdampak pada persawahan tergenang 140 Ha, rumah tergenang 620 KK, jalan poros tergenang dengan ketinggian 20 – 90 cm, kantor pemerintahan tergenang 3 unit, sekolah tergenang 4 unit dan tempat ibadah tergenang 7 unit.

  1. Kabupaten Probolinggo

Puting beliung dan banjir terjadi di Desa Tambak Rejo Kecamatan Tongas. Akibat kejadian tersebut berdampak pada 1 orang meninggal dunia dan 1 orang luka ringan akibat puting beliung. Dampak banjir masih dalam pendataan.

  1. Kabupaten Gresik

Banjir akibat luapan Kali Miru berdampak pada 3 kecamatan, Kedamaean, Driyorejo, Dukun dengan ketinggian 20 – 100 cm dan rumah tergenang 90 rumah.

  1. Kabupaten Pacitan

Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan meluapnya air Sungai Grindulu di Kecamatan Arjosari yang berdampak pada banjir merendam 10 desa di 2 kecamatan dengan ketinggian air 30 – 80 cm.

  1. Kabupaten  Trenggalek

Banjir akibat luapan Sungai Ngasinan di Kecamatan Trenggaleksehingga banjir terjadi di 14 desa, 5 kecamatan dengan ketinggian air 15 – 200 cm.

  1. Kabupaten Ponorogo

Banjir terjadi di wilayah Kecamatan Balong. Ruas jalan dan permukiman di terendam banjir.

  1. Kabupaten Lamongan

Banjir akibat luapan Bengawan Solo sehingga merendam 9 desa di 3 kecamatan yaitu di Kecamatan Laren, Maduran dan Babat. Tanggul Sungai Bengawan Solo jebol sepanjang 70 meter. Banjir juga menyebabkan  terputusnya akses masuk menuju Dusun Sawo Desa Jangkungsumo sehingga masyarakat harus melewati jalur memutar untuk kedaerah lain. Lebih dari 60 rumah terendam banjir.

  1. Kabupeten Blitar

Hujan deras yang turun pada 6/3/2019 pukul 11.00 WIB dan pukul 16.00 WIB menyebabkan terjadi banjir, longsor dan pohon tumbang di wilayah. Wilayah yang terdampak Banjir di Dsn. Gondanglegi, Desa Sutojayan dengan warga terdampak sebanyak 240 KK.

BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, relawan dan masyarakat masih melakukan penanganan darurat. Evakuasi, pemberian bantuan permakanan, pendirian tenda dan lainnya masih dilakukan. Pendataan dampak banjir masih dilakukan BPBD.

Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpelunag terjadi di beberapa wilayah di Jawa, Bali, NTB, NTT Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Papua Barat. (asr)