Home Blog Page 1859

Penelitian yang Bermanfaat Diperlukan Bagi Kalangan Milenial Untuk Mencegah Pengangguran di Masa Depan

0

Epochtimes.id- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyampaikan para peneliti, termasuk peneliti di Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) di Bali untuk menciptakan inovasi yang dapat bermanfaat bagi kalangan milenial. Pasalnya, diperkirakan saat ini sampai tiga puluh tahun ke depan, Indonesia akan didominiasi oleh kalangan milenial yang membutuhkan lapangan kerja sesuai inovasi di masa depan.

“50 persen penduduk dunia saat ini berada di bawah usia 30 tahun. Bagaimana persepsi kalangan milenial melihat dunia?” ungkap Menristekdikti saat membuka Forum Kelitbangan 2019 Kabupaten Badung bersama Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta pada Kamis (21/2/2019) di Kompleks Kantor Bupati di Mangupura, Kabupaten Badung, Bali.

Nasir menyatakan kalangan milenial nanti akan menghadapi persaingan pekerjaan yang lebih ketat dibandingkan saat ini. Apabila Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lemlitbang) dan Balitbangda di Bali dan di Indonesia tidak mampu menciptakan inovasi, akan ada pengangguran yang tinggi sekitar 10 tahun ke depan.

“Kalau tidak diantisipasi dengan seksama, ini problem betul bagi negara ini. Bonus demografi harus dimanfaatkan dengan baik, dimana pada 2031 sampai 2045, angkatan kerjanya Indonesia semakin lebih besar daripada usia anak dan tua,” ungkap Nasir.

Menristekdikti menyampaikan inovasi yang dapat dimanfaatkan kalangan milenial saat ini sudah mulai menggerakkan perekonomian Indonesia, seperti inovasi yang dilakukan para unicorn di Indonesia, seperti Gojek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka.

Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyatakan dirinya sudah mempersiapkan kalangan milenial untuk banyak belajar dari inovasi di luar negeri.

“Anak kami, kami berikan beasiswa hingga ke luar negeri. Ada yang kuliah di Belanda, di Inggris, di Australia. Harapan kami, setelah selesai pendidikan, mereka kembali ke Badung ini. Sumber daya manusia inilah yang akan meningkatkan peluang (bagi Badung),” ungkap

Bupati Nyoman Giri menyatakan dia berupaya untuk selalu menggunakan inovasi dalam pembangunan di Badung.

“Jujur kami tidak akan pernah keluar dari peran teknologi, sesuai pesan Bapak Menteri. Kami ingat betul, Bapak pernah menyatakan jangan sampai kita lawan teknologi. Jika kita melawan teknologi, kita akan tergilas,” ungkap Nyoman Giri.

Bupati Badung memberikan contoh perbaikan terowongan irigasi bagi pertanian di Badung.

Selain menerapkan inovasi dalam perbaikan infrastruktur, I Nyoman Giri juga sudah menerapkan teknologi informasi dalam mengelola Kabupaten Badung melalui Badung Command Center dan Badung Data Center.

Selain Menristekdikti Mohamad Nasir, Forum Kelitbangan Kabupaten Badung ini dihadiri oleh Bupati Kabupaten Badung I Nyoman Giri Prasta, Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im, Rektor Universitas Udayana Anak Agung Raka Sudewi, Direktur Politeknik Negeri Bali I Nyoman Abdi, para eselon di Pemerintah Kabupaten Badung serta perwakilan mahasiswa dari Kabupaten Badung. (asr)

Eropa Luncurkan Satelit Untuk Atasi Ancaman Sampah Antariksa

0

Berlin — Eropa membutuhkan sistem teknologinya sendiri untuk menjaga diri dari ancaman yang berkembang terhadap satelitnya dari sampah antariksa. Sampah antariksa dari satelit mati hingga partikel kecil mengancam satelit dan daratan Eropa, menurut penasihat utama Badan Antariksa Eropa (ESA).

Dunia menjadi semakin bergantung pada infrastruktur orbital untuk mempertahankan hubungan komunikasi dan memandu generasi baru kendaraan otonom. Para ilmuwan memperingatkan bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh puing-puing di orbit juga telah tumbuh secara eksponensial.

“Kami mendapat sekitar 100 alarm sehari tentang mendekatnya partikel (sampah antariksa). Setiap dua minggu, satelit harus menghindari sesuatu,” kata Thomas Reiter, salah seorang penasihat ESA.

Eropa telah menginvestasikan puluhan triliun rupiah untuk satelit pemetaan global Galileo. Upaya itu sekaligus untuk memastikan agar Eropa tidak bergantung pada sistem teknologi satelit Amerika Serikat. Walau mereka masih harus mengandalkan militer AS untuk melacak ancaman paling sulit dan mendesak di luar angkasa.

“Eropa harus mampu menganalisis apa yang terjadi di orbit itu sendiri. Miliaran (dolar AS) harus dihabiskan pada sistem radar untuk mencapai target ini. Kami tidak (saat ini) dalam posisi untuk mendapatkan gambaran tentang apa yang terjadi di sana,” kata Reiter, mantan astronot Jerman.

Untuk saat ini, ancaman dari ribuan satelit mati yang terus mengelilingi planet Bumi masih dapat dikelola. Karena mereka relatif besar dan mudah dilacak.

Namun, jauh lebih berbahaya adalah sekitar 900.000 partikel berukuran lebih dari satu sentimeter, dan 130 juta yang lebih dari satu milimeter, menurut ESA.

Hampir mustahil untuk mengenali partikel kecil yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Sampah kerikil itu dapat menyebabkan kerusakan parah pada satelit yang bisa saja menelan biaya ratusan juta euro. Bahkan, kerikil angkasa luar itu dapat menghancurkan satelit, sehingga mengganggu komunikasi jutaan pengguna teknologi komunikasi.

Reiter mengatakan masih banyak yang harus dilakukan untuk membersihkan puing-puing antariksa. Termasuk mengarahkan satelit yang mati ke orbit yang akan membuat mereka jatuh meninggalkan atmosfer Bumi dan terbakar. Sebuah proyek yang akan menelan biaya sekitar 200 juta euro ($ 228 juta) selama tiga tahun.

Upaya semacam itu akan membutuhkan kerjasama Eropa dengan mitra internasional. Dari 114 peluncuran satelit pada 2018, hanya delapan yang diluncurkan oleh Eropa, dibandingkan dengan 39 oleh Tiongkok, 34 AS, dan 20 Rusia, menurut ESA. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Aktivis Anti-Islam Tommy Robinson Diusir dari Facebook dan Instagram

0

EpochTimesId — Aktivis anti-Islam asal Inggris, Tommy Robinson secara permanen ‘dilarang’ dari Facebook dan Instagram. Dia ‘di-ban’ karena posting konten yang menurut platform itu melanggar kebijakan mereka tentang ‘ujaran kebencian’.

Facebook mengatakan bahwa Robinson telah berulang kali melanggar aturan standar mereka.

“Halaman Facebook Tommy Robinson telah berulang kali melanggar standar-standar ini, memposting materi yang menggunakan bahasa yang tidak manusiawi dan seruan untuk melakukan kekerasan yang ditujukan pada umat Muslim,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

“Dia juga berperilaku dengan cara yang melanggar kebijakan kita seputar kebencian yang terorganisir,” tambah mereka.

Larangan tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian tindakan yang dilakukan oleh platform media sosial untuk mencoba membendung ‘aliran’ yang mereka sebut ‘ujaran kebencian’.

Istilah ini didefinisikan oleh Facebook sebagai, “Segala sesuatu yang secara langsung menyerang orang lain berdasarkan apa yang dikenal sebagai ‘karakteristik yang dilindungi’ milik mereka, seperti ras, etnis, asal kebangsaan, afiliasi agama, orientasi seksual, jenis kelamin, gender, identitas gender, dan/atau kecacatan atau penyakit serius.”

Dalam sebuah pernyataan kepada pers, Facebook mengatakan Robinson diduga menyebut Muslim sebagai ‘kantong sampah kotor’ dan diduga meminta orang lain untuk ‘berperang’ melawan mereka.

Mereka menuduh Robinson telah mengambil bagian dalam acara-acara dengan individu yang mereka anggap sebagai ‘tokoh kebencian’, seperti Proud Boys dan Gavin McInnes.

Namun, mereka tidak memberikan secara spesifik posting-postingan yang melanggar persyaratan mereka. Dan email ke tim pers mereka untuk mengklarifikasi masalah tersebut tidak terjawab.

Facebook Tidak Konsisten
Media publikasi teknologi, Wired mempertanyakan mengapa Facebook baru mengambil tindakan sekarang. Mengingat Robinson sudah berada di platform itu selama bertahun-tahun dan telah mengumpulkan lebih dari satu juta pengikut.

Aktivis sayap kanan lainnya, seperti Milo Yiannopoulos, belum pernah dilarang. Meskipun Yiannopoulos dikeluarkan dari Patreon setelah Dia diduga terkait dengan Proud Boys.

Pakar ekstremisme online, Dr. Bharath Ganesh mengatakan kepada Wired bahwa pengelolaan halaman Robinson di Facebook tidak konsisten.

“Tampaknya perusahaan prihatin dengan klaim dari Kanan (aktivis sayap kanan) bahwa suara-suara konservatif, baik di AS dan Inggris, [meyakini] kebebasan berbicara mereka sedang diserang. Mungkin saja keinginan Facebook untuk tidak memihak berdampak pada pengambilan keputusan dalam menghapus akun,” kata Ganesh.

Facebook mengatakan mereka menulis surat kepada Robinson pada 24 Januari 2019 untuk memberinya peringatan terakhir. Namun, Facebook kemudian menemukan lebih banyak ‘ujaran kebencian’ di platformnya.

Robinson mengatakan kepada CNN Business bahwa raksasa teknologi kini sedang bekerjasama dengan perusahaan untuk membungkam kritik dan kebebasan berpendapat.

“Semakin Anda mencoba menyensor saya, semakin banyak orang ingin mendengar kami,” kata Robinson.

Tahun lalu, Robinson dipenjara selama 13 bulan atas tuduhan penghinaan terhadap pengadilan, karena melakukan siaran (streaming) langsung di luar sidang pengadilan yang sedang berlangsung. Pengadilan sedang menyidangkan kasus gerombolan pemerkosaan anak-anak Muslim. Dia kemudian dibebaskan dengan jaminan setelah hakim banding memutuskan bahwa putusan pengadilan tingkat pertama ‘cacat hukum’. (JOHN SMITHIES/The EPoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Pejabat AS Ungkap Rincian Mekanisme Penegakan Hukum Perjanjian AS – Tiongkok

oleh Wu Ying

Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer pada Rabu (27/2/2019) mengungkapkan rincian tentang mekanisme penegakan hukum perjanjian perdagangan Amerika Serikat – Tiongkok. Dia juga mengatakan bahwa kenaikan tarif terhadap komoditas impor Tiongkok mungkin tidak dilaksanakan sebelum selesainya negosiasi perdagangan.

Dalam kesaksian di House Ways and Means Committee pada hari Rabu pagi, Lighthizer mengatakan bahwa perjanjian perdagangan yang dicapai antara AS dan Tiongkok wajib didukung melalui mekanisme penegakan hukum yang kuat, bukan hanya mengharapkan Tiongkok membeli lebih banyak komoditas Amerika Serikat.

Lighthizer mengatakan bahwa mekanisme penegakan hukum perjanjian AS – Tiongkok di masa depan akan mencakup konsultasi secara rutin dengan pihak Beijing dan mempertahankan hak Amerika Serikat untuk mengadopsi menaikkan tarif jika Tiongkok dinilai gagal dalam memenuhi komitmennya. Inilah yang oleh pakar perdagangan disebut klausula snapback.

“Bagi saya, jika perjanjian AS – Tiongkok tidak memasukkan konten penting ini, berarti kita tidak mendapatkan konsesi yang nyata (dari pihak Tiongkok),” katanya.

Usai kesaksian Lighthizer mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan mengambil langkah menaikkan tarif komoditas impor Tiongkok senilai USD. 200 miliar dari 10% saat ini menjadi 25% selama negosiasi berlangsung antara kedua belah pihak. Demikian Wall Street Journal melaporkan.

Dalam dengar pendapat pada hari Rabu itu, sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat mengajukan beberapa pertanyaan tentang bagaimana upaya AS memperkuat mekanisme penegakan hukum untuk perjanjian perdagangan AS – Tiongkok. Robert Lighthizer membuat jawaban yang terperinci.

Ia mengatakan bahwa jika Amerika Serikat dan Tiongkok kelak mencapai kesepakatan dan mengimplementasikannya, setiap gugatan terhadap pelanggaran perjanjian, atau bentuk pelanggaran perjanjian tertentu yang dilakukan oleh pihak Tiongkok, maka kasusnya akan diselesaikan melalui mekanisme konsultasi (juga disebut negosiasi) yang dibentuk oleh kedua belah pihak. Selain itu, untuk melindungi pihak penggugat, mereka dapat melakukannya secara anonim.

Konsultasi akan diadakan berdasarkan waktu dan level, kelas pekerja akan diadakan sebulan sekali. Tingkat wakil menteri akan diadakan sekali dalam 1 kwartal, dan konsultasi tingkat menteri akan diadakan setiap 6 bulan. Masalah utama akan dibahas oleh ketua delegasi negosiasi kedua belah pihak (saat ini adalah Robert Lighthizer dan Liu He).

“Jika pada tingkat konsultasi tertinggi ini, saya juga tidak dapat menyelesaikan masalah, maka Amerika Serikat akan mematuhi penegakan hukum dan secara sepihak mengambil sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran Tiongkok,” kata Lighthizer.

Fred Bergsten, pendiri Institut Peterson untuk Ekonomi Internasional mengatakan bahwa dilihat secara jangka panjang, membangun mekanisme konsultasi antara kedua negara adalah sebuah hal baik. Selain itu, menggenggam hak untuk menjatuhkan sanksi akan membuat AS  dapat “unjuk gigi” dalam melaksanakan perjanjian dagang.

Ketika ditanya tentang kesepakatan dalam hal mata uang, Lighthizer mengatakan : “Kecuali semuanya disepakati, tidak akan ada kesepakatan.” Ia mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Tiongkok telah menghabiskan banyak waktu untuk bernegosiasi soal mata uang, jadi sudah memiliki “Protokol yang dapat dieksekusi.”

Ia mengatakan bahwa perjanjian mata uang AS – Tiongkok terdiri dari dua bagian, yang pertama adalah Tiongkok berjanji untuk tidak terlibat dalam devaluasi kompetitif, dan yang lain adalah bahwa intervensi Beijing di pasar uang harus transparan.

Presiden Trump mengeluarkan pesan tweet pada Minggu sore (24/2/2019) yang menyebutkan bahwa negosiasi memiliki kemajuan substansial dan dia memutuskan untuk menunda tarif impor barang dari Tiongkok. Jika ada kemajuan yang lebih baik, tulisnya, maka ia berencana untuk bertemu dengan Xi Jinping dalam KTT yang diadakan di Mar-a-Lago, Florida untuk menandatangani perjanjian.

Wall Street Journal memperkirakan bahwa KTT Trump – Xi mungkin dapat diselenggarakan sebelum Xi Jinping melakukan kunjungan kenegaraan ke Italia pada 22 Maret mendatang. (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=rmWULvlJNkA

Pesawat Tempur India Gunakan Rudal Buatan Israel untuk Mengebom Pakistan

oleh Chen Juncun

Angkatan Udara India mengirim 12 buah pesawat tempur untuk menyerang organisasi teroris di Pakistan pada Selasa (26/2/2019). Menurut media India, dalam serangan udara itu pesawat tempur India menggunakan bom berpemandu presisi yang diproduksi oleh Israel yang dapat secara akurat menemukan target dan tidak mudah terdeteksi oleh radar darat.

Menurut majalah India ‘The Week’ bahwa bom yang diberi nama SPICE itu dapat melakukan pemanduan, menghantam sasaran secara akurat dan hemat biaya (Smart, Precise Impact and Cost-Effective) yang diproduksi oleh Rafael Advanced Defense Systems, Israel.

Bom jenis ini menggunakan teknik panduan canggih, termasuk navigasi inersia, penentuan posisi satelit dan sensor fotolistrik, ada kontrol sayap untuk mengubah bom tradisional yang tidak dapat diradarai menjadi bom terpandu untuk meluncur dalam jarak jauh.

Tidak seperti bom umum yang dipandu laser yang hanya dapat digunakan dalam jarak sekitar 15 kilometer, dapat dideteksi oleh radar dan dicegat oleh rudal. SPICE dapat meluncur jarak lebih jauh, dan tidak terdeteksi oleh sebagian besar radar darat.

Ambil contoh SPICE 1000 yang berbobot 1.000 pound (453 kg), jarak kuncurnya bisa mendekati 100 km, sedangkan SPICE 2000 yang berbobot 2.000 pound (907 kg) dapat meluncur sejauh 60 km. Mereka dilengkapi dengan GPS dan kamera untuk memastikan ketepatan sasaran.

Selain itu, bom yang dipandu satelit seperti SPICE tidak terpengaruh oleh cuaca mendung atau cuaca lainnya, ini juga yang membedakannya dengan bom yang dipandu laser.

Perusahaan Rafael melalui situs webnya menjelaskan bahwa bom SPICE sudah memiliki pengalaman praktis dalam melayani Angkatan Udara Israel juga pelanggan internasional yang membeli.

Angkatan Udara Israel pernah menggunakan SPICE ketika diserang oleh Suriah, dan Angkatan Udara India menggunakan senjata ini pada tahun 2015.

Kementerian Pertahanan India memperkenalkan SPICE 2000 dalam suatu siaran pers di bulan Desember 2015, mengatakan bahwa Angkatan Udara India telah membeli bom terpandu ini yang meningkatkan akurasi dan penetrasi, dapat digunakan untuk mengebom pusat komando yang berada di bawah tanah. Kemampuan senjata ini telah diverifikasi di pusat pengujian Angkatan Udara Israel.

Angkatan Udara India juga menggunakan rudal buatan Israel bernama Crystal Maze yang sekarang diintegrasikan ke dalam pesawat tempur jenis Mirage 2000.  (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

Kenaifan Kanada Terhadap Tiongkok Dapat Menghancurkan Jaringan Five Eyes

0

OTTAWA — Keyakinan Kanada yang sangat romantis bahwa rezim komunis yang berkuasa di Tiongkok dapat direformasi belum berhasil dengan baik. Itu salah satu dari banyak asas yang dipelajari seseorang dari buku Jonathan Manthorpe “Claws of the Panda: Beijing’s Campaign of Influence and Intimidation in China.”

Pada peluncuran buku nasionalnya yang dipandu oleh think tank kebijakan publik Macdonald-Laurier Institute pada 26 Februari, jurnalis berusia 40 tahun itu menjelaskan bahwa orang Kanada; para politisi, pengusaha, dan warga biasa, perlu memahami bahwa aturan hukum tidak berlaku berlaku di Tiongkok; supremasi hukum merupakan ancaman bagi negara satu partai tersebut.

“Kanada tidak akan pernah mengubah Tiongkok,” tulis Manthorpe. Agenda progresif Perdana Menteri Justin Trudeau termasuk kesetaraan gender dan reformasi lingkungan berjalan seperti sebuah kegagalan total dalam kunjungannya pada November 2017.

Kanada akan terus melibatkan Tiongkok, tetapi ia bisa ditekan dengan kejam jika tidak memperbaiki pendekatannya, kata Manthorpe. Keyakinan yang dapat menimbulkan kesulitan bahwa Kanada dapat mengubah Tiongkok dengan nilai-nilai Kanada tersebut tetap tertanam kuat bahkan sampai hari ini.

HUBUNGAN KANADA-TIONGKOK

Kanada menjadi salah satu negara barat pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok komunis ketika mantan Perdana Menteri Pierre Trudeau mengunjungi pada tahun 1970. Putranya telah mempertahankan hubungan itu, menyebut salah satu pendukung paling vokal untuk rezim tersebut, Peter Harder, mantan presiden Dewan Bisnis Kanada Tiongkok (Canada China Business Council), sebagai perwakilan pemerintah di Senat.

Beberapa dekade kemudian, kekhawatiran pencurian kekayaan intelektual telah mengganggu hubungan-hubungan akademik dan bisnis Kanada dengan Tiongkok.

Revolusi teknologi Tiongkok sangat bergantung pada perolehan teknologi asing. Kematian Nortel secara kasar telah terjadi bertepatan dengan pendakian Huawei. Brian Shields, seorang mantan penasihat keamanan senior di Nortel, sebelumnya mengatakan kepada NTD Television bahwa peretasan yang canggih dan gigih dari para aktor negara Tiongkok adalah faktor utama dalam kejatuhan Nortel.

Nortel Networks Corporation (Nortel), yang sebelumnya dikenal sebagai Northern Electric dan Northern Telecom, adalah produsen peralatan telekomunikasi dan jaringan data multinasional yang berkantor pusat di Mississauga, Ontario, Kanada.

Manthorpe meragukan Kanada dapat memiliki lebih dari sekadar hubungan perdagangan WTO dengan Tiongkok. Ketika inisiatif-inisiatif baru diajukan, ia berharap pertanyaan pertama yang akan diajukan orang-orang Kanada adalah: “Apa manfaatnya bagi Kanada dan orang-orang Kanada dapatkah kita mengantisipasi kesepakatan itu secara terang-terangan dan realistis?”

Ada sangat sedikit titik temu, tentang diplomasi global, nilai-nilai sipil, perjanjian keamanan timbal balik, antara Kanada dengan Tiongkok dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya seperti Jepang dan Korea Selatan.

“Hubungan kita dengan RRT [Republik Rakyat Tiongkok] hanya didasarkan pada perdagangan semata-mata sehingga ketika ada masalah, kita tidak memiliki penyangga lain dalam hubungan-hubungan tersebut,” katanya.

Beijing telah menawarkan sebagai bujukan akses ke pasar Tiongkok besar-besaran pada perusahaan-perusahaan Kanada yang berhasrat besar selama beberapa dekade namun Manthorpe telah menunjukkan itu bukan pasar 1,3 miliar. Ia sebenarnya adalah pasar yang jauh lebih kecil kurang dari 50 juta, satu contoh tentang bagaimana pebisnis berjuang keras untuk memahami politik dan budaya Tiongkok.

TANTANGAN HUAWEI

Manthorpe mengatakan, penangkapan CFO Huawei baru-baru ini dan penahanan dua warga Kanada di Beijing berikutnya dan menjatuhkan hukuman satu dari tiga hingga mati “telah mengungkapkan ketidakcocokan mendasar dari nilai-nilai kita.” Ini adalah saat yang kritis bagi hubungan Tiongkok-Kanada.

Kanada memiliki keputusan untuk mempertimbangkan Huawei dan pembangunan infrastruktur 5G. Namun, terkait dengan sekutu Kanada di jaringan Five Eyes, “ini adalah momen yang cukup penting dalam sejarah intelijen bersama,” kata Manthorpe.

Five Eyes adalah aliansi kerja sama multilateral dalam bidang intelijen antara Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

Jika Kanada sependapat dengan Inggris bahwa risiko Huawei dapat dikendalikan, berbeda dengan Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru, maka itu bisa berarti akhir dari Five Eyes, kata Manthorpe. Amerika Serikat dapat berhenti berbagi informasi sensitif dengan Kanada.

“Akankah para politisi memutuskan bahwa menjaga Five Eyes lebih penting daripada mendapatkan sakelar murah dari Huawei?” tanyanya.

‘DEMONSTRASI KECEMASAN’

Beijing berusaha menciptakan legitimasi politik dengan tetap mempertahankan penampilan solid sebuah negara otoriter. Tetapi negara-negara seperti itu tidak sekokoh yang terlihat, kata Manthorpe.

“Mereka rapuh, Anda tidak pernah tahu kapan satu ketukan di tempat yang tepat akan membuat mereka roboh,” kata Manthorpe.

Dengan dorongan anti korupsi Presiden Tiongkok Xi Jinping, sejumlah besar modal telah mengalir keluar dari Tiongkok. Kanada adalah salah satu tempat yang dihuni. Manthorpe mengatakan Kanada harus memeriksa mengapa itu terjadi.

“Kita sedang mengimpor korupsi,” katanya. Kanada tidak memiliki daftar yang tersedia secara umum tentang para pemilik manfaat (pemilik sebenarnya) dari properti-properti dan perusahaan-perusahaan.

KAMPANYE INTIMIDASI

Buku tersebut mengidentifikasi lima “kelompok beracun” yang Partai Komunis Tiongkok (PKT) bertujuan untuk meneror dan membungkam: Tibet, Uighur dari daerah otonom Xinjiang, Taiwan, pemrotes demokrasi, dan praktisi Falun Gong, sebuah disiplin meditasi.

Teror datang dalam bentuk panggilan-panggilan telepon yang mengganggu, propaganda kebencian, pemantauan, intimidasi, dan gangguan terhadap orang-orang Kanada yang mengunjungi Tiongkok yang berkaitan dengan kelompok-kelompok ini.

Anastasia Lin, yang berbicara pada peluncuran buku Manthorpe, adalah korban pelecehan ini. Dia lahir di Tiongkok dan tinggal di sana selama 13 tahun sebelum datang ke Kanada. Setelah emigrasi, dia menyadari bahwa dia telah diindoktrinasi sepanjang hidupnya.

“Saya dibesarkan di negara kediktatoran, nilai-nilai kita, jiwa manusia yang sejati telah dihancurkan,” katanya.

Lin terpilih sebagai Miss World Canada pada tahun 2015 dan mengungkap pelanggaran HAM di negara asalnya. Akibatnya, ayahnya yang berada di Tiongkok terancam.

Karena Lin telah berkeliling dunia untuk mengangkat masalah HAM di Tiongkok, dia telah bertemu dengan banyak orang Tiongkok yang sesuai dengan kehendak PKT sehingga keluarga mereka di Tiongkok akan aman. Kisahnya memberikan contoh khas, kata Manthorpe, tentang bagaimana PKT mencoba membungkam suara-suara pembangkang di Kanada. (ran)

Ikuti Rahul di Twitter @RV_ETBiz

Video pilihan:

Huawei Ikut Perang 5G, Eropa Pilih Siapa?

Gedung Putih : KTT AS-Korut Gagal Menghasilkan Perjanjian

0

Epochtimes.id- Presiden AS Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengadakan pertemuan kedua pada Kamis (28/2/2019) di Hanoi, Vietnam, serta pertemuan dalam rangka perluasan pembicaraan yang dihadiri oleh para pejabat senior dari kedua negara.

Gedung Putih mengatakan bahwa KTT AS-Korut gagal mencapai kesepakatan, tetapi kedua pihak berharap untuk bertemu lagi di masa depan.

Trump dan Kim Jong-un mengadakan pembicaraan 4 mata di Hanoi pada Kamis, diikuti oleh pertemuan besar dengan para pejabat senior dari kedua belah pihak. Para pejabat AS yang menghadiri pembicaraan termasuk Asisten Keamanan Nasional Bolton dan Menlu AS Mike Pompeo.

Presiden Trump mengatakan bahwa kedua pihak memiliki diskusi yang sangat baik.

Pada Kamis pagi, Presiden Trump sebelum pertemuannya dengan Kim Jong-un mengatakan : “Kecepatan tidak begitu penting bagi saya. Saya menghargai (upaya Korut)menghentikan peluncuran roket nuklir, rudal, atau uji coba senjata lainnya. Saya tidak terburu-buru untuk menggapai hasil akhir.”

Korea Utara tidak lagi melakukan uji coba rudal balistik atau senjata nuklir antarbenua sejak akhir tahun 2017.

Kim Jong-un pada hari Kamis mengatakan bahwa jika dirinya tidak siap untuk melakukan denuklirisasi di Semenanjung Korea, ia tidak akan datang ke Vietnam untuk bertemu dengan Presiden Trump. Kim Jong-un juga mengatakan bahwa ia menyambut baik gagasan pendirian kantor AS di ibukota Korea Utara, Pyongyang.

Seorang wartawan bertanya apakah AS dan Korut akan mengumumkan deklarasi untuk secara resmi mengakhiri perang. Presiden Trump menjawab bahwa dalam hal apa pun, sebuah perjanjian yang akan sangat bermanfaat bagi ketua Kim dan Korea Utara, serta Amerika Serikat akan tercapai. Presiden Trump juga mengatakan bahwa ini tidak berarti bahwa perjanjian itu dapat terealisasi dalam satu pertemuan pada suatu hari.

Selain itu, reporter VOA Huang Yaoyi yang melakukan wawancarai di Hanoi melaporkan bahwa juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan bahwa, perundingan berjalan dengan baik, tetapi upacara penandatanganan bersama yang direncanakan sebelumnya gagal diadakan.

Presiden Trump dan Kim Jong-un mengadakan pertemuan singkat pada hari pertama KTT AS-Korut di Hanoi pada Rabu dan makan malam bersama. Presiden Trump menyatakan kepuasan dengan kecepatan negosiasi, meskipun beberapa orang mengkritik bahwa perkembangan dari negosiasi dengan Korea Utara berjalan lambat.

Menlu Tiongkok Wang Yi secara positif mengevaluasi pembicaraan antara Presiden Trump dan Kim Jong-un pada Rabu dan menyatakan harapannya bahwa pertemuan itu akan membantu mempromosikan denuklirisasi dan pembentukan mekanisme perdamaian di Semenanjung Korea. (Sin/asr)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=7pCBx47tmG0

Anda anda menyukai Video ini : 

https://www.youtube.com/watch?v=DC76w6cTgVc

Ilmuwan Jelaskan Geyser Yellowstone Semakin Aktif Bukan Karena Aktivitas Magma

0

EpochTimesId – Ahli geologi mengatakan bahwa geyser (mata air panas) di Taman Nasional Yellowstone menjadi lebih aktif dalam setahun terakhir. Peningkatan aktivitas itu diduga bukan karena gunung api purba itu akan meletus dahsyat, tapi karena penumpukan sampah.

“Ini adalah pelajaran yang baik tentang bagaimana geyser sebenarnya bekerja. Segera setelah Anda mulai mengenali suatu pola, ia berubah,” Michael Poland, ilmuwan yang bertugas di Yellowstone Volcano Observatory mengatakan kepada National Geographic pada 19 Februari 2019.

Peningkatan aktivitas geyser sedang berlangsung di Norris Geyser Basin.

Poland, dalam wawancara, membuat catatan tentang Geyser Steamboat yang kembali hidup pada tahun 2018. Observatorium mengatakan geyser memecahkan rekor sepanjang masa dengan meletus 32 kali sepanjang tahun lalu.

“Ketika geyser aktif, ‘Steamboat’ (uap air panas) adalah jenis khas dalam hal memiliki letusan sporadis, yang tidak terduga,” kata Poland kepada majalah itu. “Tetapi karena ini geyser yang sangat tinggi dan memiliki sebutan unik, itu membuatnya menjadi jauh lebih menarik.”

Geyser lain seperti Ear Spring, yang pada umumnya sudah tidak aktif, meletus dan ‘muntah’ sejak tahun 1930-an.

Juga ada, Giant Geyser, di bagian lain Yellowstone, juga telah meletus lebih sering dalam beberapa bulan terakhir.

“Tapi pada 2007 hingga 2008, Giant jadi pisang,” kata Polandia. “Meletus berkali-kali, lebih banyak daripada yang terjadi pada tahun lalu, dan Steamboat seharusnya tidak melakukan hal semacam itu.”

Poland menekankan tidak ada perubahan pada sumber panas yang mendasarinya, dan tidak ada perubahan geologis besar.

“Kita benar-benar tidak layak untuk berspekulasi tentang keadaan sistem vulkanik terkenal Yellowstone. Setiap secuil perubahan gejala dalam segala jenis kegiatan di Yellowstone, tampaknya memicu kekhawatiran tentang ancaman letusan bencana besar dari gunung, meskipun kekhawatiran seperti itu tidak berdasar,” kata National Geographic, mengutip Poland.

Dia juga mengatakan belum ada perubahan dalam reservoir magma yang terletak di bawah Yellowstone selama beberapa tahun terakhir. Meskipun ada berita utama yang mengkhawatirkan dari tabloid Inggris.

Geyser, katanya, juga tidak ada hubungannya dengan magma yang terletak bermil-mil di bawah permukaan bumi. Geyser terletak di bagian atas kerak bumi.

“Steamboat Geyser, tampaknya telah memasuki fase erupsi air yang lebih sering, seperti yang terjadi pada 1960-an dan awal 1980-an,” kata Observatory di situs webnya. “Meskipun letusan ini tidak memiliki implikasi untuk aktivitas gunung berapi di Yellowstone di masa depan (setelah semua, geyser seharusnya meletus, dan sebagian besar tidak menentu, seperti Steamboat), mereka tetap spektakuler, dan banyak orang memiliki kesempatan untuk melihat Steamboat yang sedang mengalami letusan selama musim panas 2018.”

Letusan terakhir terjadi pada 16 Februari 2019.

Buang Sampah Musim Semi
Letusan Ear Spring meluncurkan sejumlah sampah ke udara, termasuk dot buatan tahun 1930-an, puluhan koin, dan marka peringatan.

“Pada 15 September, 2018 Ear Spring meledak dan mengeluarkan banyak sampah berumur puluhan tahun,” kata pejabat Yellowstone di Facebook.

Letusan Ear Spring signifikan terakhir terjadi pada tahun 1957, menurut Badan Survei Geologi AS.

“Benda asing dapat merusak mata air panas dan air mancur panas. Pada letusan berikutnya dari Ear Spring, kami harap ini hanyalah batu dan air alami,” tulis pejabat taman itu di Facebook. “Anda dapat membantu dengan tidak pernah membuang apa pun ke fitur termal Yellowstone!”

Seorang penjaga taman pengawas anonim mengatakan kepada FourStatesHomePage.com, “Anda mungkin berpikir bahwa jika Anda melemparkan sesuatu di sumber air panas atau di geyser bahwa itu menghilang, tetapi itu tidak hilang.”

Barang-barang itu tetap berada di dalam geyser dan mungkin menyimpannya.

“Itu terjadi di banyak tempat di taman,” kata ranger. (JACK PHILLIPS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Tiongkok dan Perang Narkoba Baru

0

Oleh James Gorrie

Dalam putaran sejarah yang ironis, Tiongkok adalah garis depan terbaru dalam perang narkoba global. Perang itu jauh lebih besar dan lebih strategis daripada yang dibayangkan kebanyakan orang. Dan Barat kalah dalam perang baru ini, dengan beberapa implikasi jangka panjang.

Mengapa Tiongkok adalah pendorong narkoba terbaru di dunia? Dan bagaimana mereka sampai di sana?

Sedikit sejarah sangat membantu.

“ABAD PENGHINAAN”

Hubungan antara Tiongkok dengan Barat dimulai dengan cara yang tidak menguntungkan. Dari akhir abad ke-18 hingga akhir abad ke-19, Tiongkok berperang melawan narkoba. Kedua abad itu, sebenarnya. Meskipun opium dikriminalisasi oleh kaisar Tiongkok setidaknya sejak tahun 1729, selama 150 tahun ke depannya, Tiongkok telah memerangi epidemi narkoba nasional yang dipicu oleh impor ilegal opium oleh Inggris, dan pada tingkat yang lebih rendah Prancis, Portugis, dan Amerika.

Perang Candu di pertengahan abad ke-19 tersebut tampaknya kekaisaran Inggris telah memaksakan kehendaknya pada Tiongkok melalui serangkaian perjanjian menguntungkan yang memberi mereka akses ke Tiongkok. Mereka mengizinkan pendirian pelabuhan perdagangan di Hong Kong, Shanghai, dan kota-kota lain, serta akses ke tenaga kerja dan pasar Tiongkok. Kurangnya perkembangan dan teknologi Tiongkok membuatnya rentan terhadap dominasi oleh Inggris, Perancis, dan kekuatan barat lainnya. Orang Tiongkok menyebut periode waktu itu sebagai “abad penghinaan.”

TIONGKOK MEMANFAATKAN TEKNOLOGI ABAD 21

Sejak awal tahun 2000-an, setelah masuk ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Tiongkok telah membuat beberapa kemajuan luar biasa dalam industri-industri teknologi tinggi. Dalam waktu kurang dari dua dekade, ia telah menjadi pemimpin dunia dalam biosains canggih. Keahlian mereka melampaui bioteknologi, sampai biofarmasi dan khususnya bidang studi baru seperti genomik, pemetaan dan manipulasi genom manusia.

Semua kemajuan ini hanya dalam beberapa tahun, bagaimana Tiongkok mencapai prestasi teknologi seperti itu? Pandangan sekilas tentang beberapa hal penting menceritakan kisah tersebut…

BIOSAINS PRIORITAS NASIONAL

Dengan dibukanya investasi dan teknologi Barat pada tahun 1978, orang-orang Tiongkok diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat dan basis industri mereka. Bersamaan miliaran dolar investasi mengalir ke Tiongkok setiap tahun, Partai Komunis Tiongkok (PKT) menjadikan pengetahuan dan teknologi biosains sebagai prioritas nasional. Seperti produsen-produsen lainnya, mereka mengundang perusahaan obat asing dari Amerika Serikat, Eropa, dan di tempat lain untuk membuat produk mereka hingga 80 persen lebih murah, dan dengan demikian lebih menguntungkan, di Tiongkok.

Tiongkok dengan cepat dapat memanfaatkan investasi asing dan pengetahuan teknologi ke dalam industri sains kehidupannya yang sedang terkapar. Hal itu bukan hanya disebabkan oleh tenaga kerja berpendidikan tinggi di Tiongkok, tetapi juga karena mengembangkan sektor bioteknologi yang kuat merupakan keharusan seiring pertambahan populasinya.

Sepanjang awal tahun 2000-an, investasi asing telah mentransfer miliaran ke kas Tiongkok. PKT pada gilirannya menginvestasikan banyak dari modal tersebut ke dalam industri ilmu kehidupan (life sciences) yang baru lahir, dan meledak. Dari tahun 2001 hingga 2005, investasi tumbuh lebih dari 400 persen, dari US$100 juta menjadi US$1,2 miliar. Dan dari tahun 2004 hingga 2005, pasar biofarmasi Tiongkok tumbuh lebih dari 30 persen, naik menjadi 7 persen dari pasar global. Pada tahun 2006, biofarma adalah 60 persen dari sektor ilmu kehidupan Tiongkok; pada tahun 2010, pasar biofarmasi 900 persen lebih besar daripada tahun 2005. Sebagai produsen sekaligus pasar konsumen terbesar di dunia, ekspansi industri farmasi Tiongkok kemungkinan akan berlanjut, dan diperkirakan akan mencapai US$145 dan US$175 miliar pada tahun 2022.

RENCANA SERIBU TALENTA

Pertumbuhan yang cepat itu dibantu oleh kebijakan mengumpulkan pengetahuan secara agresif oleh Tiongkok yang dikenal sebagai “Rencana Seribu Talenta” (Thousand Talents Plan). Program ini tidak hanya mengundang para ilmuwan biosains Tiongkok dan akademisi yang tinggal di luar negeri untuk kembali ke rumah untuk melanjutkan penelitian dan pengembangan mereka, tetapi dimaksudkan juga untuk menarik para ahli biosains asing juga. Ilmuwan terkemuka dan pengembang perangkat medis di seluruh dunia ditawari jabatan profesor penuh atau yang setara di universitas dan laboratorium Tiongkok, kompensasi tinggi, pendanaan yang sangat baik, dan kebebasan untuk mengejar penelitian mereka. Rencana tersebut telah memperlihatkan beberapa keberhasilan dan terus menarik beberapa pebakat top dunia ke Tiongkok.

MADE IN CHINA 2025

Banyak yang telah dibuat dari Rencana Tiongkok untuk tahun 2025, dan demi alasan yang bagus. Itu tidak lain adalah cetak biru rencana rezim Tiongkok untuk mendominasi dunia dalam sektor teknologi utama. Biopharma dan biosains memainkan peran besar dalam perencanaan strategisnya untuk tahun 2025 dan Tiongkok berada dalam posisi yang baik untuk memenuhi tujuan tersebut. Pasar konsumennya yang sangat besar berarti bisa menjadikan obat-obatan terlaris bagi para produsen obat asing dengan harga murah dan berpartisipasi dalam teknologi-teknologi farmasi terbaru.

Semua ini menjadi pertanda baik bagi kepemimpinan Tiongkok yang berkelanjutan dalam ilmu kehidupan. Bagaimanapun mengembangkan obat-obatan baru untuk mengatasi tingginya permintaan populasi yang menua benar-benarl salah satu aspek dari keunggulan biofarmasi Tiongkok. Ada sisi lain yang lebih gelap dari kehebatan teknologi baru mereka.

INVESTASI ASING MENJADI BUMERANG DI BARAT

Obat-obatan baru yang menghasilkan nilai tertinggi terbaru merupakan ekspor utama bagi Tiongkok. Laboratorium kecil ataupun yang tidak terlalu kecil memproduksi dan menjual obat-obatan yang berasal dari atau terkait dengan fentanyl, salah satu narkotika yang paling mematikan dan paling menguntungkan di dunia, serta yang lain yang meniru kanabinoid dan banyak lagi. Obat-obatan baru yang canggih ini kemudian disalurkan ke Barat melalui pusat distribusi yang sudah mapan di seluruh Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara lain.

OBAT-OBATAN TERLARANG DAN ‘ANALOG’ TIONGKOK

Seperti dalam contoh lain di mana perkembangan teknologi lebih cepat dibanding struktur hukum, Tiongkok sedang meningkatkan pengetahuan teknologinya untuk membuat obat-obatan baru, sangat kuat, dan sangat membuat ketagihan dan memasarkannya ke Barat. Karena raja-raja obat bius Tiongkok tahu cara memainkan sistemnya. Di Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, perbedaan dibuat antara obat legal dan ilegal. Itu suatu kesalahan. Legalitas sebenarnya tidak ada kaitannya dengan kematian.

“Analog-analog” Tiongkok, senyawa obat-obatan baru yang kompleks yang seringkali merupakan versi sintetis dari zat yang sudah ilegal, tetapi sedikit berbeda pada tingkat molekuler, akan membunuh para pengguna, terutama kaum muda, pada tingkat yang mengkhawatirkan. Analog-analog tersebut belum dilarang karena sebagian besar hukum tidak mengetahui keberadaannya. Ada ratusan atau bahkan ribuan variasi, sehingga hampir tidak mungkin bagi penegakan hukum dan bea cukai untuk melacaknya.

Bahasa sehari-hari dikenal sebagai “obat rekreasional” (legal high), laboratorium-laboratorium Tiongkok membuatnya tersedia melalui web dan web gelap dengan efek yang menghancurkan terhadap para pengguna dan keluarganya. Faktanya, pada pertemuan baru-baru ini, Presiden AS Donald Trump mendesak pemimpin Tiongkok Xi Jinping untuk berbuat lebih banyak untuk menghentikan impor opioid buatan Tiongkok ke Amerika Serikat. Xi setuju untuk menambahkan opioid fentanyl ke dalam daftar obat-obatan terlarang di Tiongkok.

Tetapi apakah PKT benar-benar akan melakukan sesuatu? Tujuannya adalah untuk menggantikan Amerika dalam kepemimpinan global di semua bidang. Mengapa rezim Tiongkok tidak melakukan apa pun untuk merusak Amerika di setiap tingkatan dan memperkaya dirinya sendiri dalam prosesnya? Mengapa PKT tidak menginginkan melihat Amerika melakukan perjuangan melawan kecanduan narkoba lebih banyak, bukan lebih sedikit? Itulah yang terjadi dengan Perang Candu dan Tiongkok memiliki kenangan panjang.

Bagaimana pembalikan posisi telah berubah. (ran)

James Gorrie adalah seorang penulis yang tinggal di Texas. Dia adalah penulis “The China Crisis.”

Video pilihan:

FDA: Obat-obat Tiongkok Mengandung Unsur Kanker, Ditarik Dari Peredaran

https://www.youtube.com/watch?v=_k2pBwnP3x4

India-Pakistan Berseteru, Indonesia Dorong Kedua Pihak Ambil Langkah Damai

0

Epochtimes.id- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyatakan memperhatikan dengan seksama atas kondisi konflik di India-Pakistan. Pemerintah Indonesia menyatakan keprihatinan atas kondisi terkini.

“Indonesia mengikuti dengan prihatin perkembangan beberapa hari terakhir dalam hubungan India-Pakistan terkait isu Jammu-Kashmir,” demikian pernyataan resmi Kemenlu.

Atas perkembangan terkini, pemerintah Indonesia meminta kedua negara menempuh langkah damai untuk memecah kebuntuan dan ketegangan.

“Indonesia mendorong semua pihak terkait untuk menahan diri semaksimal mungkin, segera mengambil langkah guna mengurangi ketegangan dan mencegah terjadinya eskalasi dari konflik di Jammu-Kashmir,” keterangan Kemenlu.

Lebih jauh Indonesia mengharapkan kedua negara yang sangat penting di Asia Selatan itu agar bersama-sama mewujudkan stabilitas kedamaian di Kawasan Indo-Pasifik.

“Sebagai dua negara penting di Asia Selatan, Indonesia mengharapkan kiranya kedua negara dapat terus  menjadi bagian dari upaya  terwujudnya kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera,” demikian Kemenlu.

Kedua negara baru-baru terlibat saling serang. Pakistan menyerang dengan serangan udara dan menembak jatuh dua jet tempur India pada Rabu (27/2/2019). Sementara itu, India mengklaim berhasil menembak jatuh sebuah pesawat tempur Pakistan.

Serangan Pakistan ini sehari setelah pesawat tempur India menyerang di dalam wilayah Pakistan untuk pertama kalinya sejak perang pada1971 silam.

Kedua negara telah memerintahkan serangan udara selama dua hari terakhir. Serangan ini pertama kalinya dalam sejarah ketika dua kekuatan negara yang memiliki senjata nuklir saling serang. Tak hanya itu, pasukan darat dari kedua negara terlibat baku tembak dari belasan lokasi.

Ketegangan telah meningkat sejak bom mobil bunuh diri oleh militan yang disebut berbasis di Pakistan dari wilayah Kashmir yang dikuasai oleh India. Serangan militan ini menewaskan sedikitnya 40 polisi paramiliter India pada 14 Februari 2019. Tetapi konflik meningkat ketika India melancarkan serangan udara yang diklaim India hanya menyasar terhadap basis pelatihan teroris.

Serangan India diklaim menargetkan Jaish-e-Mohammed (JeM), kelompok yang mengaku bertanggungjawab serangan bunuh diri di Kashmir. India mengklaim sejumlah besar teroris JeM telah terbunuh, tetapi para pejabat Pakistan menyebut serangan tersebut gagal dan tidak menimbulkan korban jiwa.

Dalam sebuah pernyataan terpisah, kementerian luar negeri Pakistan mengatakan telah mencapai target “non-militer” di dalam Kashmir yang dikuasai India, tetapi menghindari kehilangan korban jiwa dan kerusakan bangunan

Menurut dia,  India menyerang apa yang disebut sebagai pendukung teroris tanpa sedikit pun bukti.

“Kami juga mempertahankan hak timbal balik untuk membalas terhadap elemen-elemen yang menikmati perlindungan India sambil melakukan aksi teror di Pakistan,” kata pernyataan itu. (asr)

Lapangan Tembak Inggris Gunakan Gambar Pengantin ISIS Sebagai Target Latihan

0

EpochTimesId – Sebuah lapangan tembak senapan angin di Inggris menggunakan gambar pengantin ISIS, Shemima Begum sebagai target dalam latihan menembak. Lapangan tembak airsoft gun di dekat Liverpool itu mengatakan mereka memutuskan untuk menggunakan target bergambar foto Begum setelah munculnya sejumlah permintaan sejumlah pelanggan.

Para pelanggan melihat mantan gadis SMA London itu tidak menyesali perbuatannya bergabung dengan ISIS. Sehingga pelanggan lapangan tembak tidak merasa simpati.

Begum meninggalkan Inggris ketika dia baru berusia 15 tahun untuk bergabung dengan apa yang disebut sebagai kekhalifahan (Wilayah Negara Islam ISIS) kelompok teroris di Suriah. Di wilayah ISIS, dia menikahi seorang pejuang teroris, sebelum berakhir di sebuah kamp pengungsi, ketika wilayah ISIS menyusut dan hampir tidak lagi tersisa dalam beberapa bulan terakhir.

Menteri dalam negeri Inggris mencabut kewarganegaraannya, setelah dia memberikan serangkaian wawancara yang meminta untuk diizinkan kembali ke negara itu. Sementara dalam wawancara dia mengungkapkan hanya ada sedikit penyesalan tentang bergabung dengan ISIS. Dia juga tidak merasa kasihan kepada para korban serangan teroris di Inggris, yang dilakukan berkat provokasinya via internet.

Menurut BBC, lapangan tembak swasta Wallasey’s Ultimate Airsoft Range mengatakan memproduksi papan target bergambar Begum dalam menanggapi permintaan pelanggan. Kicauan yang telah dihapus, bertuliskan ‘panas dari pers’ dengan gambar Begum yang dilapis dengan lingkaran target ala latihan menembak, seperti dikutip dari BBC. Posting itu berisi tanda pagar, #BuatPilihanAnda dan #TidakAdaPenyesalan.

Namun terlepas dari kritik oleh anggota parlemen lokal dan dari beberapa pengguna media sosial, gelombang tweet berikutnya terus bermunculan.

Target lapangan tembak dengan gambar pengantin ISIS. (Foto : BBC IPLAYER/The Epoch Times)

“Target tidak selalu mencerminkan pendapat pribadi dan kami tidak ingin memaafkan terorisme,” kata seorang juru bicara lapangan tembak kepada Daily Mail.

Dia mengatakan bahwa sejumlah tokoh publik telah digunakan sebagai gambar latar papan target, termasuk Margaret Thatcher, Osama Bin Laden, dan penyanyi pop Justin Bieber.

“Target memberikan beberapa reaksi dan percakapan fantastis serta memungkinkan orang untuk bersenang-senang dan semangat dalam berlatih, bagi kita semua,” kata pernyataan itu.

“Setelah menonton rekaman Shamima Begum yang diwawancarai dan kurangnya penyesalan dan empati yang ditunjukkannya, kami memilih untuk terus maju dan menjalankan target.”

Senjata airsoft gun yang digunakan pada lapangan tembak itu pada umumnya bukan senjata standar yang mematikan. Namun, banyak warganet di media sosial memuji tindakan dari pengelola lapangan tembak tersebut.

Akan tetapi, sebagian netizen lainnya merasa langkah itu tidak menyenangkan. Anggota Parlemen lokal, Angela Eagle menulis dalam tweet, “Jelas salah menggunakan foto orang sebagai target dalam permainan menembak. Mereka harus menghentikannya.”

Seorang warganet memposting di Twitter, “Kekanak-kanakan dan tidak menyenangkan, tetapi dalam masyarakat bebas saya kira mereka dapat menembak target apa pun yang mereka inginkan.”

“Saya tidak bisa melihat perbedaannya dengan gambar Thatcher yang saya miliki di papan tulis ketika saya masih kecil,” kata yang lain.

Yang lain menulis di Facebook, “Humor semacam ini membuat kami tetap waras di Inggris. Humor garing adalah bagian dari identitas nasional kami. Kami juga ‘memimpin dunia’ dalam menertawakan diri sendiri.”

Begum, yang kini berusia 19 tahun, baru-baru ini memberikan serangkaian wawancara kepada media terkenal yang menyatakan keinginannya untuk kembali. Akan tetapi kurangnya rasa penyesalan membangkitkan minat publik yang signifikan, mendorong menteri dalam negeri Inggris mengumumkan minggu lalu bahwa kewarganegaraannya telah dicabut.

Dengan wilayah ISIS terjepit ke sebuah kota kecil terakhir oleh pasukan pimpinan AS dalam beberapa bulan terakhir, minat pengantin ISIS untuk kembali ke negara asal terus meningkat. Mereka sebelumnya melakukan perjalanan dari negara Barat untuk membantu perjuangan pihak yang seharusnya menjadi musuh mereka secara konstitusi, para teroris ISIS. Sekarang mereka terakumulasi di kamp-kamp pengungsi di Suriah.

Begum melahirkan seorang putra dalam beberapa hari terakhir di sebuah kamp pengungsi Kurdi, setelah memicu kontroversi dengan wawancaranya.

Kamp pengungsian yang memiliki 40.000 orang diperkirakan memiliki 1.500 orang yang melakukan perjalanan dari negara-negara Barat, terutama Eropa, untuk bergabung dengan ISIS. (SIMON VEAZEY/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Longsor Tambang Ilegal di Emas, Inspektur Tambang Diterjunkan Bantu Inspeksi dan Evakuasi

0

Epochtimes.id- Kementerian ESDM bergerak cepat atas musibah longsor yang menimpa pertambangan emas di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara dengan mengutus para inspektur tambang untuk melakukan inspeksi longsor sekaligus membantu proses evakuasi korban.

“Kementerian ESDM sudah mengirimkan tiga orang inspektur tambang untuk inspeksi penyebab longsor dan membantu proses evakuasi,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi, di Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/2/2019) dalam siaran persnya.

Kementerian ESDM juga bergerak cepat dengan berkirim surat kepada Pemerintah Sulawesi Tengah untuk menertibkan pertambangan ilegal di wilayah tersebut. “Kami sudah berkirim surat atas nama Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara agar masalah ilegal tambang cepat selesai,” tambah Agung.

Agung menegaskan permasalahan tambang ilegal ini murni dalam ranah hukum. “Kementerian ESDM hanya membina dan melakukan pengawasan bagi pertambangan legal, kalau ilegal tambang itu ranah hukum,” tegas Agung.

Terkait tambang ilegal ini, lanjut Agung, Kementerian ESDM juga selalu melakukan koordinasi dengan para penegak hukum jauh-jauh hari sebelum kejadian longsor.

Atas kejadian tersebut, Agung menuturkan, Pemerintah khususnya Kementerian ESDM turut menyampaikan berbelasungkawa. “Kita turut berduka cita sedalam-dalamnya atas bencana longsor tersebut,” tutupnya.

Sebagai informasi, pertambangan emas ilegal tersebut mengalami longsor pada Selasa (26/2) malam. Dilaporkan, ada 60 warga yang tertimbun. Dari jumlah tersebut, 11 orang dapat diselamatkan dan 3 lainnya dilaporkan dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia. (asr)

Risiko Keamanan Ada di Dalam Aplikasi Seluler Tiongkok

0

Oleh Xiaoxu Sean Lin

Banyak penelitian terbaru yang terkait dengan keamanan siber telah membahas kerentanan dan ancaman-ancaman di dalam perangkat-perangkat seluler, seperti topik hangat saat ini tentang pelarangan penggunaan peralatan Huawei dan ZTE.

Namun, tidak banyak laporan yang berfokus pada risiko keamanan yang terkait dengan aplikasi-aplikasi seluler Tiongkok. Sebagian besar orang berpikir bahwa masalah keamanan aplikasi seluler seringkali terkait dengan praktik-praktik keamanan yang mendasarinya, seperti memilih kata sandi yang aman dan memperbarui pengaturan privasi. Namun, orang Amerika juga harus waspada tinggi tentang risiko yang terkait dengan aplikasi-aplikasi seluler Tiongkok yang populer dan risiko keamanan nasional sehubungan dengan ekspansi ponsel Beijing di seluruh dunia.

Pada topik infiltrasi Tiongkok di Amerika Serikat, ada satu kelalaian besar bagi para pembuat kebijakan: Aplikasi WeChat milik Tencent, aplikasi paling populer di Tiongkok, dimana telah mengklaim memiliki 1 miliar pengguna pada tahun 2018. Platform media sosial/aplikasi pengiriman pesan/saluran pembayaran/ pengecer dari Tiongkok ini adalah pemain digital yang dominan di daratan, dan ketergantungan pada WeChat ditekankan karena WhatsApp dan Facebook Messenger diblokir di Tiongkok.

aplikasi seluler cina tiongkok melanggar privasi dan keamanan
Seorang pria berjalan melewati sebuah iklan platform media sosial WeChat yang dimiliki oleh perusahaan Tencent Tiongkok di bandara internasional Hong Kong pada 21 Agustus 2017. (Richard A. Brooks / AFP / Getty Images)

Namun, WeChat memiliki kelemahan keamanan yang dalam dan terdokumentasi dengan baik. Dalam laporan Oktober 2016, Amnesty International telah mengamati efektivitas sistem enkripsi yang digunakan oleh 11 pemain teknologi global dan peringkat WeChat di tingkat terakhir. Sementara Facebook Messenger, WhatsApp, dan FaceTime mencetak lebih dari 60 poin dari 100, WeChat mencetak nol yang mengejutkan.

Kelemahan yang paling menonjol adalah bahwa WeChat tidak menyediakan enkripsi end-to-end (end-to-end encryption) yang sangat penting, standar emas untuk privasi. Kerentanan ini berarti bahwa sistem pengiriman pesannya dapat dengan mudah diakses melalui “pintu belakang.” Juga, WeChat tidak menerbitkan laporan transparansi tentang permintaan informasi oleh pemerintah.

End-to-end encryption (E2EE) adalah sistem komunikasi di mana hanya pengguna yang berkomunikasi yang dapat membaca pesan. Pada prinsipnya, ini mencegah penguping yang potensial, termasuk penyedia telekomunikasi, penyedia internet, dan bahkan penyedia layanan komunikasi, agar tidak dapat mengakses kunci kriptografi yang diperlukan untuk mendekripsi percakapan. Sistem dirancang untuk mengalahkan segala upaya pengawasan dan / atau perusakan karena tidak ada pihak ketiga yang dapat menguraikan data yang dikomunikasikan atau disimpan. Sebagai contoh, perusahaan yang menggunakan enkripsi end-to-end tidak dapat menyerahkan teks pesan pelanggan mereka kepada pihak berwenang.

Selain itu, WeChat dapat digunakan untuk pengawasan dan menjajakan pengaruh tidak hanya di dalam Tiongkok, tetapi juga di luar perbatasannya.

“Tiongkok telah secara efektif memperluas pengawasannya terhadap internet di luar perbatasannya,” kata Fergus Ryan, seorang analis cybersecurity di Australian Strategic Policy Institute (ASPI) di Canberra. “Tencent akan selalu mematuhi setiap permintaan informasi oleh otoritas Tiongkok.”

Itu berarti orang harus mengerti dengan jelas bahwa tidak ada yang mereka katakan di WeChat adalah rahasia dan aman, apakah mereka di dalam atau di luar Tiongkok. Ini membawa pada dilema Tiongkok yang umum: Apakah harga keterlibatan dengan Tiongkok setara dengan apa yang mungkin harus ditinggalkan? Dilema ini menjadi lebih sulit karena bisnis asing (termasuk media, akademik, dan delegasi pemerintah) sering diminta untuk mengunduh aplikasi WeChat ketika mereka pertama kali tiba di Tiongkok, dengan alasan untuk komunikasi yang lebih baik.

Sementara Tencent selalu menyangkal bahwa operasinya melanggar privasi para pengguna, satu kasus baru-baru ini akan memberi kesan sebaliknya. Pada September 2018, seorang pria di Beijing dijatuhi hukuman sembilan bulan penjara karena lelucon yang ia lakukan tentang kelompok teroris ISIS disebuah group WeChat. Meskipun di negara lain, orang juga dipenjara karena bercanda tentang terorisme secara online, masalah utama dalam kasus ini adalah bahwa komentar Zhang tidak dibuat di dalam group rahasia tetapi dalam forum publik. Pesan-pesannya dalam obrolan pribadi ini kemudian diajukan di pengadilan dan digunakan untuk menghukumnya.

“Ada cukup banyak kasus seperti ini dan bukti lain yang menunjukkan bahwa otoritas Tiongkok dapat masuk ke data WeChat dan menyelinap,” kata Ryan.

Kekhawatiran serius lainnya tentang WeChat adalah metadata pengguna mungkin dibagikan pada otoritas Tiongkok. Metadata mengungkapkan lebih banyak tentang pekerjaan, kehidupan, dan kebiasaan pengguna daripada pesan apa pun. Setelah diinstal, aplikasi WeChat dapat digunakan sebagai pintu belakang untuk mengakses ponsel pengguna. Situs web Minghui dari kelompok pembangkang terbesar Tiongkok, Falun Gong, baru-baru ini menginstruksikan semua anggota untuk mencopot pemasangan WeChat dan memformat ulang atau kembali ke status pabrik asli untuk semua telepon seluler yang pernah dipasang WeChat.

Hukum keamanan siber (Cybersecurity Law) Tiongkok, yang diperkenalkan pada Juni 2017, mewajibkan operator-operator jaringan untuk menyimpan data tertentu pada server-server di dalam negara, memantau dan mencatat operasi-operasi jaringan, dan memelihara log-log terkait selama tidak kurang dari enam bulan. Sebagai operator platform pengiriman pesan, Wechat milik Tencent dan Weibo milik Sina Corp. juga diharuskan memperingatkan para pengguna agar tidak melanggar undang-undang yang relevan, membatasi publikasi posting, dan menangguhkan atau menutup akun sambil menyimpan catatan terkait untuk pihak-pihak berwenang, menurut pernyataan kebijakan yang diposting di situs web regulator Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi.

Kurangnya privasi dan potensi aplikasi Tiongkok mengandung spyware atau malware juga menyebabkan keputusan penting yang dibuat oleh Biro Intelijen India pada Desember 2018 untuk melarang personil militer menggunakan WeChat dan layanan serupa lainnya di ponsel mereka: “Penggunaan aplikasi ini oleh personel pasukan kita dapat merusak keamanan data yang berimplikasi pada pasukan dan keamanan nasional.”

Menurut keputusan tersebut, semua personel militer India diinstruksikan untuk menghapus WeChat dan lebih dari 40 aplikasi lain yang terkait dengan Tiongkok.

Jadi, bagaimana pemerintah AS dapat meningkatkan perlindungan privasi data, metadata, dan kekayaan intelektual ketika menghadapi ancaman dari aplikasi seluler Tiongkok dan keinginannya untuk mendapatkan data besar milik Amerika? Berikut ini beberapa rekomendasi kebijakan:

• Pemerintahan AS harus mengidentifikasi WeChat atau aplikasi-aplikasi seluler berbahaya lainnya yang dikembangkan oleh perusahaan Tiongkok dan membuat pengumuman publik untuk melarang penggunaan aplikasi tersebut di ponsel pemerintah apa pun, bukan hanya personel militer.
• Pemerintahan AS harus meminta para karyawan untuk menyimpan ponsel-ponsel pribadi mereka di luar area kerja mereka selama jam kerja jika ponselnya diinstal dengan aplikasi Tiongkok, seperti WeChat.
• Kumpulkan, evaluasi, dan publikasikan daftar tentang aplikasi-aplikasi sosial, mesin-mesin pencari, dan situs-siitus web yang memiliki pintu belakang yang tidak aman atau ketidakamanan yang disengaja, untuk mengedukasi publik tentang keamanan seluler demi melindungi data rahasia pribadi.
• Pendekatan timbal balik: Jika sistem pembayaran seluler Tiongkok diizinkan untuk beroperasi di Amerika Serikat, Tiongkok harus membuka pasarnya untuk memungkinkan sistem pembayaran seluler AS juga berfungsi di Tiongkok. (ran)

Xiaoxu Sean Lin adalah mantan perwira Angkatan Darat A.S. dengan keahlian di bidang penyakit menular, pengawasan, dan kesehatan masyarakat global. Dia adalah pendiri dan mantan wakil presiden eksekutif Radio Sound of Hope, dan menjadi pembawa acara talkshow tentang keadaan Tiongkok saat ini di New Tang Dynasty TV. Saat ini, ia adalah pendiri dan manajer umum stasiun radio WQER-LP. Ia juga sering menjadi analis berita dan komentator untuk Radio Radio Sound of Hope, dengan fokus pada kesehatan publik global, keamanan nasional dan hubungan luar negeri yang terkait dengan peristwa Asia.

Video pilihan:

Ponsel Anda Bisa Mengkhianati Anda!!! Mengapa pemerintah AS memblokir Huawei?

Trump akan Menandatangani Perjanjian Bersama dengan Kim Jong-un

0

oleh Xia Yu

Gedung Putih pada Rabu (27/2/2019) mengumumkan bahwa Presiden Trump akan menandatangani Perjanjian Bersama dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dalam acara  joint agreement signing ceremony di Hanoi, Vietnam.

Upacara penandatanganan akan diadakan pada hari Kamis waktu setempat, hari kedua pertemuan kedua pemimpin. Gedung Putih tidak memberikan perincian tentang isi perjanjian bersama tersebut.

Menurut informasi yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, penandatanganan perjanjian bersama dimulai pukul 14:05 waktu setempat, di Sofitel Legend Metropole Hanoi. Pada pukul 14:40, Trump akan meninggalkan Hotel Metropolitan untuk kembali ke Hotel Marriott untuk konferensi pers.

Pada pukul 17:15, Trump akan meninggalkan hotel dan pergi ke Bandara Internasional Hanoi untuk terbang pada pukul 18:05 dengan pesawat Airforce One kembali ke Amerika Serikat. Diperkirakan pada hari Jumat sekitar pukul 01:10 pagi Trump akan tiba di AS.

Para analis internasional memperkirakan bahwa pertemuan kedua pemimpin kali ini akan mefokuskan pembahasan 3 masalah : 1 – Mempromosikan denuklirisasi Semenanjung Korea 2-Mungkin mencapai kesepakatan tentang deklarasi akhir Perang Korea, dan 3 – Meningkatkan hubungan antara Amerika Serikat dan Korut.

Hari Rabu sebelum pertemuan 4 mata dengan Kim Jong-un, Presiden Trump kepada wartawan mengatakan bahwa, AS tidak akan membuat konsesi sedikit pun terhadap denuklirisasi lengkap Korea Utara.

Kim Jong-un bersama saya akan berupaya keras untuk menemukan solusi dalam mewujudkan denuklirisasi dan membuat Korea Utara menjadi negara yang berkekuatan ekonomi. Saya percaya Tiongkok, Rusia, Jepang, dan Korea Selatan akan sangat membantu ! Demikian pesan Trump yang disampaikan lewat tweet pada Rabu.

Trump kemudian menambahkan bahwa meskipun beberapa orang mengeluh soal lambatnya perkembangan denuklirisasi, namun sejauh ini ia masih merasa puas dengan situasi yang terjadi. Sebelum berangkat ke Vietnam, Trump juga mengatakan bahwa ia tidak ingin terburu-buru.

Pada hari Rabu pagi, Trump menerbitkan tweet lain untuk menyampaikan informasi kepada Kim Jong-un. Trump percaya bahwa jika Korea Utara mencapai denuklirisasi, maka Korea Utara juga akan berkembang seperti Vietnam. Ia mengatakan : “Potensinya besar. Ini adalah sebuah kesempatan bagus. Bagi kawan saya kim Jong-un, hampir tidak ada peluang seperti ini lagi dalam sejarah.”

Menlu AS Mike Pompeo pada hari Minggu memberitahu CNN bahwa sanksi ekonomi utama mengenai mencegah negara-negara untuk berdagang dengan Korea Utara, menciptakan kekayaan bagi Korea Utara akan terus diberlakukan sampai Korea Utara benar-benar mewujudkan denuklirisasi.

Trump pada Minggu malam juga mengatakan : “Sanksi sedang berlangsung. Semuanya ada di sana.”

Ketua Komite Luar Negeri DPR-AS Eliot Engel mengatakan dalam sebuah think tank di Washington pada 25 Pebruari bahwa kecuali Korea Utara membuat kemajuan besar dalam proses denuklirisasi, Kongres AS tidak akan menyetujui pelonggaran sanksi.

Pada KTT tahun lalu, Trump dan Kim Jong-un menandatangani kesepakatan bersama yang berjanji untuk membangun hubungan AS-Korut baru untuk mencapai perdamaian dan kemakmuran bagi kedua bangsa. Perjanjian tersebut mencakup komitmen Korea Utara untuk merealisasikan denuklirisasi lengkap, meskipun tidak mencantumkan langkah spesifik yang diambil. (sin/asr)

Video Rekomendasi : 

Pakistan-India Bertempur : Dua Pesawat India Ditembak Pakistan

0

Epochtimes.id- Pakistan menyerang dengan serangan udara dan menembak jatuh dua jet tempur India pada Rabu (27/2/2019). Laporan ini disampaikan oleh pejabat Pakistan.

Serangan ini sehari setelah pesawat tempur India menyerang di dalam wilayah Pakistan untuk pertama kalinya sejak perang pada1971 silam.

Kedua negara telah memerintahkan serangan udara selama dua hari terakhir. Serangan ini pertama kalinya dalam sejarah ketika dua kekuatan negara yang memiliki senjata nuklir saling serang. Tak hanya itu, pasukan darat dari kedua negara terlibat baku tembak dari belasan lokasi.

Ketegangan telah meningkat sejak bom mobil bunuh diri oleh militan yang disebut berbasis di Pakistan dari wilayah Kashmir yang dikuasai oleh India. Serangan militan ini menewaskan sedikitnya 40 polisi paramiliter India pada 14 Februari 2019. Tetapi konflik meningkat ketika India melancarkan serangan udara yang diklaim India hanya menyasar terhadap basis pelatihan teroris.

Serangan India diklaim menargetkan Jaish-e-Mohammed (JeM), kelompok yang mengaku bertanggungjawab serangan bunuh diri di Kashmir. India mengklaim sejumlah besar teroris JeM telah terbunuh, tetapi para pejabat Pakistan menyebut serangan tersebut gagal dan tidak menimbulkan korban jiwa.

Jubir Angkatan Bersenjata Pakistan, Mayor Jenderal Asif Ghafoor mengatakan pesawat-pesawat angkatan udara India melanggar wilayah udara Pakistan setelah Pakistan melakukan enam serangan udara di Kashmir yang diduduki India.

“Ini bukan pembalasan dalam arti yang sebenarnya, tetapi untuk menyampaikan Pakistan memiliki kemampuan, kami bisa melakukannya, tetapi kami ingin bertanggung jawab, kami tidak ingin perang,” katanya dalam sebuah konferensi pers.

Salah satu pesawat India jatuh di wilayah Kashmir India, sedangkan yang kedua jatuh di wilayah yang dikuasai Pakistan dengan dua pilot yang berhasil ditangkap. Pada briefing media, Jubir Militer India menunjukkan dokumen dari identitas yang diduga dibawa oleh pilot India.

Dalam sebuah pernyataan terpisah, kementerian luar negeri Pakistan mengatakan telah mencapai target “non-militer” di dalam Kashmir yang dikuasai India, tetapi menghindari kehilangan korban jiwa dan kerusakan bangunan

“Jika India menyerang apa yang disebut sebagai pendukung teroris tanpa sedikit pun bukti, kami juga mempertahankan hak timbal balik untuk membalas terhadap elemen-elemen yang menikmati perlindungan India sambil melakukan aksi teror di Pakistan,” kata pernyataan itu.

Berkali-kali Reuters mengkonfirmasi kepada juru bicara kementerian pertahanan India. Tapi tidak dijawab.

Para pejabat India mengatakan tiga jet Pakistan memasuki wilayah udara India, sebelum dicegat dan dipaksa berputar balik.

Angkatan udara India telah memerintahkan bandara utama Kashmir di Srinagar termasuk tiga lainnya di negara-negara bagian tetangga untuk ditutup karena dua insiden tersebut. Dalam insiden terpisah, para pejabat polisi di Kashmir yang diduduki India mengatakan bahwa dua pilot India dan seorang warga sipil tewas setelah sebuah pesawat India jatuh di Kashmir.

Pesawat itu pada awalnya dilaporkan oleh para pejabat sebagai sebuah pesawat, tetapi bagian ekor sebagian dari pesawat yang dilihat oleh seorang saksi Reuters menunjukkan bahwa itu adalah helikopter militer Mi17. Penyebab kecelakaan tidak diketahui.

Serangan terbaru menghantam pasar saham di kedua negara. Saham-saham Pakistan turun tajam selama perdagangan pagi dengan indeks acuan KSE 100 turun 3,34 persen dan indeks KMI 30 yang lebih rendah turun 3,6 persen di Karachi. Pasar saham India turun sekitar 0,5 persen.

Ketakutan warga Sipil

Pada Selasa malam, Pakistan mulai menembaki menggunakan senjata kaliber berat di 12 hingga 15 lokasi di sepanjang perbatasan de facto di Kashmir, yang dikenal sebagai Line of Control (LoC).

“Tentara India membalas akibatnya dan tembakan kami yang terfokus mengakibatkan kerusakan parah pada lima pos dan jumlah korban,” kata juru bicara militer India.

Lima tentara India menderita luka ringan saat baku tembak yang berakhir pada Rabu pagi. “Sejauh ini tidak ada korban (warga sipil) tetapi ada kepanikan di antara orang-orang,” kata Rahul Yadav, wakil komisaris distrik Poonch di sisi India ketika terjadi sejumlah tembakan.

“Kami memiliki rencana evakuasi di tempat dan jika perlu kami akan mengevakuasi orang ke daerah yang lebih aman,” katanya.

Pejabat Pakistan mengatakan sedikitnya empat orang tewas dan tujuh lainnya cedera, termasuk warga sipil, dengan ribuan orang diungsikan dan sekolah ditutup di daerah perbatasan.

“Hanya keluarga-keluarga itu yang masih di sini yang memiliki bunker beton yang dibangun di dalam atau di sepanjang rumah mereka,” kata Muhammad Din, seorang penduduk Chakothi, sebuah desa di Kashmir yang diduduki Pakistan di dekat perbatasan de facto.

India juga melanjutkan tindakan keras terhadap militan yang beroperasi di Kashmir, wilayah pegunungan yang diklaim kedua negara. Pihak India menyebutkan, pada Rabu lalu pasukan keamanan membunuh dua militan Jaish dalam sebuah pertempuran. (asr)

Oleh James Mackenzie dan Alasdair Pal/Reuters/The Epochtimes