EpochTimesId – Kebakaran hutan di Kalifornia semakin mengamuk akibat angin kencang terus berhembus. Kondisi ini Kondisi ini dikhawatirkan akan membawa sejarah kebakaran hutan terbesar ketiga bagi Kalifornia, Amerika Serikat.
Otoritas setempat sudah mulai melakukan evakuasi paksa sepanjang akhir pekan kemarin. Kondisi itu mengubah lingkungan pemukiman menjadi kota-kota hantu.
Suasana semakin mencekam ketika hujan abu mengguyur beberapa kota. Hujan abu seolah tampak layaknya hujan salju tebal atau hujan abu akibat letusan gunung berapi.
Angin kencang dan kondisi kering diperkirakan akan tetap berlanjut hingga pekan depan. Kondisi itu dikhawatirkan menjadi bahan bakar bagi bencana yang kini dijuluki Thomas Fire, di sepanjang selatan Kalifornia.
Thomas Fire sendiri sudah menghancurkan lebih dari 1.000 bangunan dan mengancam 18.000 lainnya sejak meletus pada 4 Desember, termasuk rumah di daerah kantong kaya Montecito di luar kota pesisir Santa Barbara.
“Ini adalah monster. Tapi kita akan membunuhnya,” ujar Kepala Divisi Pemadam Kebakaran Kabupaten Santa Barbara County, Martin Johnson dalam sebuah konferensi pers.
Hampir 8.500 personel pemadam kebakaran dikerahkan, dengan menggunakan hampir 1.000 mesin dan 32 helikopter. Mereka terus berjuang mengatasi kebakaran hutan. Bencana ini diklaim telah menjadi bencana paling merusak nomor tujuh dalam sejarah negara.
Perintah evakuasi baru dikeluarkan untuk kawasan Kabupaten Santa Barbara pada hari Sabtu (16/12/2017). Angin kencang menghantam api dan menyeretnya melalui daerah kering.
Di Montecito, asap mengepul dari ngarai terdekat dan ditiup angin kencang menuju angkasa. Kondisi itu menyulitkan pesawat dan helikopter dalam menjatuhkan air atau hujan buatan.
Bahaya Thomas Fire yang mengancam, membuat banyak sekolah ditutup selama berhari-hari. Sebagian besar jalan juga ditutup, sementara ratusan ribu warga mengungsi dan meninggalkan rumah mereka. Bencana ini juga membuat kualitas udara menjadi buruk di seluruh Kalifornia Seltan.
Perintah evakuasi untuk kota Ventura, yang paling terdampak sejak awal kebakaran, dikeluarkan pada Sabtu pagi.
“Halaman belakang kami, diguyur hujan abu. Saya bahkan tidak bisa berjalan ke sana,” kata Janet Harrington, 56, seorang seniman dan penulis yang lahir besar dan tinggal di Ventura.
“Saya bisa menghitung ada 10 orang yang kehilangan rumah mereka. Sahabatku dari SMA, rumah ibunya terbakar habis,” sambung Ryan, putra Janet.
Biaya total untuk melawan api mencapai lebih dari $US 110 juta pada Sabtu malam. Karena nyala api yang berkobar di atas bukit terjal bahkan sanggup menerangi langit malam.
Sepanjang 13 hari menghadapi ancaman api akibat angin kencang, serta proses evakuasi membuat warga kelelahan. Paul Pineda, yang tinggal di Fillmore, sekitar 55 mil barat laut Los Angeles dan di sisi timur api, mengatakan bahwa ia akan melarikan diri jika api itu semakin dekat.
“Ini sangat gila. Pergi tidur semalam, dan kemudian terbangun pada tengah malam. Kami gelisah karena deru api membayangi hingga pukul 3 pagi,” tutur Pineda.
Kawasan hutan yang paling luas terbakar dan dianggap sebagai pusat Thomas Fire berlokasi sekitar 100 mil di sebalah barat laut pusat kota Los Angeles. Kawasan yang terbakar diperkirakan mencapai 267.500 hektar pada Sabtu malam.
Sebelumnya, kebakaran terbesar dalam sejarah negara adalah kebakaran Cedar 2003 di Kabupaten San Diego yang membakar habis 273.246 hektar hutan dan lahan serta menewaskan 15 jiwa.
Angin kencang Santa Ana yang panas telah mendorong ekspansi api. Angin terkadang mengirim bara api hingga jauh dari kawasan utama kebakaran.
Mereka diperkirakan akan mencapai kecepatan hingga 50 mph pada hari Minggu waktu setempat. Kondisi api kritis diperkirakan akan terjadi hingga Senin, Waktu setempat.
Teknisi Pemadam Kebakaran Kalifornia (Cal Fire), Cory Iverson, 32, tewas ketika bertugas pada Kamis pekan lalu. Dia dikabarkan tewas ketika memadamkan api di dekat pemukiman Kabupaten Ventura di Fillmore. Petugas pemadam kebakaran mengatakan Iverson, korban tewas pertama kebakaran itu, meninggalkan seorang istri hamil dan anak perempuan yang berusia 2 tahun.
“Dia meninggal karena menghirup asap dan akibat luka bakar,” kata petugas Pemeriksa Medis Kabupaten Ventura. (Caroline Anderson/Reuters/The Epoch Times/waa)