Home Blog Page 1913

Media Rusia : Tiongkok Sedang Mengganti Sebutan OBOR

0

oleh Gao Shan

Media Rusia mengutip komentar pakar menyebutkan bahwa Beijing sedang berusaha untuk mengubah panggilan/sebutan OBOR (One Belt One Road) sehingga menarik perhatian sejumlah kalangan.

Media Rusia ‘Regnum’ pada 14 Januari memuat sebuah artikel berjudul Beijing Sedang Mengganti Papan Nama untuk Melepaskan Sebutan OBOR.

Pakar Rusia berkomentar bahwa otoritas Beijing sedang berusaha untuk mengaburkan sebutan OBOR yang selama bertahun-tahun terakhir ini dijadikan sebutan bagi strategi pembangunan infrastruktur lintas batas oleh Komunis Tiongkok.

Menurut Dmitry Zhelobov, seorang dosen senior di Universitas Federal Ural (Ural Federal University) Rusia dan seorang ahli tentang masalah Timur, ia mengatakan : “Sekarang orang telah memperhatikan bahwa panggilan OBOR sudah mulai ditinggalkan atau jarang disebut-sebutkan lagi oleh pihak Beijing, atau hanya disebut Jalur Sutra dan Sabuk Ekonomi Jalur Sutra.”

Menurut analisanya : “Langkah perubahan yang diambil Beijing ini mungkin dikarenakan oleh hambatan yang kian sering mereka terima, serta banyaknya proyek yang mendapat perhatian serius dari negara lain dalam beberapa tahun terakhir”.

Namun, ahli tentang masalah Timur ini juga mengakui bahwa sampai saat ini tidak ada pernyataan resmi dari pihak Beijing yang mengumumkan hal ini.

Dunia luar hanya memperhatikan bahwa panggilan OBOR kini sudah jarang digunakan. Caranya yang paling mudah adalah menggunakan beberapa panggilan yang bisa menyamarkannya.

Dmitry Zhelobov mengatakan : “Jika dugaan ini benar, maka situasi ini sangat penting. OBOR merupakan ‘papan nama’ tentang kebijakan luar negeri penting Beijing. Tiongkok telah  menggambarkannya sebagai visi masa depan dalam dua arah, yakni Jalur Sutera Maritim Abad 21 dan Sabuk Ekonomi Jalur Sutra. Ia tiba-tiba menjadi istilah umum untuk proyek-proyek investasi Beijing yang ada dan yang akan datang di seluruh dunia, termasuk investasi di negara-negara berisiko tinggi.”

Dmitry Zhelobov juga mengatakan : “Di samping itu, OBOR adalah konsep yang pengertiannya agak kabur, sepertinya selain mencakup bidang investasi, pembangunan konstruksi, ekspor, serta tujuan lain termasuk membawa warisan sejarah, mengembangkan hubungan masa depan, dan mempromosikan nilai-nilai oriental (tidak lugas) seperti yang disukai orang Tiongkok di Timur.”

Dia menjelaskan : “Terminologi dan konten yang kabur akan lebih mudah dimanfaatkan untuk melepas hubungan antara proyek-proyek yang gagal dengan OBOR”

Menurut Dmitry Zhelobov : “Dengan mengubah nama OBOR menjadi Jalur Sutra juga dapat mengurangi tingkat kekhawatiran negara lain terhadap beberapa proyek ekonomi yang sedang dikembangkan melalui Xinjiang menuju Asia Tengah sampai Timur Tengah.” (Sin/asr)

Pria Tertua Dunia dari Jepang Meninggal Dunia Pada Usia 113 Tahun

0

Epochtimes.id- Pria tertua di dunia — Masazo Nonaka, Jepang — telah meninggal pada usia 113 tahun.

Nonaka meninggal pada dini hari 20 Januari 2019 di rumahnya — sebuah penginapan di pulau Hokkaido utara Jepang yang dijalankan oleh keluarganya selama empat generasi.

Anggota keluarga mengatakan kepada media Jepang bahwa Nonaka meninggal dengan damai dari penyebab alami dalam tidurnya.

“Kami merasa kaget dengan hilangnya sosok besar ini. Dia seperti biasa kemarin dan meninggal tanpa menimbulkan keributan sama sekali dengan keluarga kami, ”kata cucunya Yuko kepada Kyodo News.

Ketika Nonaka berusia 112 tahun, ia diakui sebagai pria tertua yang hidup oleh Guinness World Records dalam upacara 10 April yang dihadiri oleh keluarga dan pejabat setempat.

Nonaka lahir pada 25 Juli 1905, 42 hari sebelum Perang Rusia-Jepang berakhir dengan Perjanjian Portsmouth, yang dimediasi oleh Theodore Roosevelt.

Reuters melaporkan bahwa Nonaka adalah seorang petani dan penebang pohon di masa mudanya, kemudian menjalankan resor sumber air panas di kota asalnya, Ashoro.

Dia memiliki enam saudara lelaki dan satu saudara perempuan, menikah pada tahun 1931 dan menjadi ayah dari lima anak — dua putra dan tiga putri.

Sebuah dokumen yang disimpan oleh otoritas kesejahteraan setempat menjelaskan bagaimana Nonaka secara teratur merendam dirinya dalam mata air panas yang kaya belerang. Dia memiliki selera makan yang tak terpuaskan dengan menyantap permen, terutama kue stroberi.

Selama upacara Guinness World Records, dia ditawari kue tetapi hanya bisa makan krim kocok karena dia tidak bisa menyantap makanan padat.

Saat pensiun, ia menikmati menonton gulat sumo di TV dan makan manisan, menurut media setempat.

Jepang memiliki salah satu harapan hidup tertinggi di dunia dan merupakan rumah bagi beberapa orang yang diakui sebagai manusia tertua yang pernah hidup. Ini termasuk Jiroemon Kimura, pria paling lama yang pernah hidup, yang meninggal segera setelah ulang tahunnya yang ke-116 pada Juni 2013.

Orang tertua yang diverifikasi — wanita Prancis, Jeanne Louise Calment — meninggal pada 1997 pada usia 122 sebagaimana ditulis Guinness World Records. (asr)

Agence France-Presse dan The Associated Press berkontribusi pada laporan ini/The Epochtimes

Menakar Ekonomi Tiongkok dan Apa Saja Dampaknya Terhadap Ekonomi Dunia

0

oleh He Jian

Memasuki tahun baru, ekonomi utama dunia dan organisasi internasional mulai menantikan perkembangan ekonomi tahun ini. Ekonomi Tiongkok yang telah terpukul akibat perang dagang dengan AS telah menerima banyak perhatian masyarakat dunia : Apa saja dampak ekonomi Tiongkok terhadap ekonomi dunia pada tahun 2019 ?

Bank Dunia pada 8 Januari merilis laporan ‘Outlook Ekonomi Global’ edisi bulan Januari 2019 yang menyebutkan bahwa karena faktor-faktor seperti pengetatan lingkungan keuangan global dan ketegangan perdagangan yang berlanjut, prakiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2019 dan 2020 akan diturunkan menjadi 2,9 % dan 2,8 %. Dibandingkan dengan prakiraan Bank Dunia bulan Juni 2018, nilai penurunannya adalah 0,1 %.

Bank Dunia percaya bahwa perang dagang yang berdampak pada ekonomi Tiongkok akan juga mempengaruhi ekonomi dunia. Demikian pula Dana Moneter Internasional (IMF) juga pada bulan Oktober tahun lalu menurunkan prakiraan pertumbuhan ekonomi global karena alasan yang sama.

Sejumlah ekonom berharap perang dagang dapat secepatnya berakhir sehingga ekonomi Tiongkok dapat melanjutkan pertumbuhan dan berfungsi sebagai lokomotif ekonomi dunia.

Namun, pakar ekonomi dan sosial Tiongkok He Qinglian justru sangsi bahwa pemulihan ekonomi Tiongkok dapat mendorong pertumbuhan ekonomi global. Ia lebih percaya bahwa ekonomi Tiongkok sudah mengalami penurunan sejak tahun 2015, dan perang dagang AS – Tiongkok hanyalah faktor yang mempercepat proses penurunannya.

Apakah ekonomi Tiongkok dapat pulih dan melanjutkan pertumbuhannya masih merupakan tanda tanya. Namun, yang lebih menjadi masalah adalah bagaimana ekonomi Tiongkok di bawah sistem PKT yang sejauh mana mampu menggerakkan ekonomi dunia ? Tarik ke depan atau malahan seret ke belakang ?

Tiongkok yang menjadi pabrik dunia tetapi bukan pasar dunia

Menurut data yang dikeluarkan oleh Kantor Kepabeanan Tiongkok, Jumlah total Tiongkok mengimpor barang pada tahun 2018 adalah sekitar USD. 2,14 triliun. Jumlah ini merupakan peringkat importir terbesar kedua di dunia.

Pada Nopember 2018, Tiongkok secara khusus mengadakan pameran impor komoditas internasional, dan menyebut bahwa Tiongkok tidak hanya pabrik dunia tetapi juga pasar dunia.

Meskipun impor barang Tiongkok tetap menjadi yang terbesar kedua di dunia dalam 10 tahun terakhir, namun Tiongkok sendiri tidak pernah mengklaim sebagai pasar dunia. Ini karena karakteristik ‘pabrik’ dengan jumlah barang yang masuk dan keluar terlalu kentara.

Menurut statistik Kepabeanan Tiongkok, impor produk mekanik dan listrik Tiongkok menyumbang 45% dari total impor barang pada tahun 2018, impor produk teknologi tinggi menyumbang 28%, sisanya impor terutama produk berbasis sumber daya seperti minyak, gas alam, bijih dan kedelai. Di antara barang yang diekspor, ekspor produk mekanik dan listrik menyumbang 59%, ekspor produk teknologi tinggi menyumbang 30%, dan kedua jenis tersebut menyumbang 90 % dari total ekspor Tiongkok.

Ciri khas impor dan ekspor barang Tiongkok menunjukkan bahwa produk yang diimpor oleh Tiongkok terutama digunakan untuk produksi atau pemrosesan, produk yang dihasilkan, kecuali sebagian kecil untuk konsumsi domestik, sebagian besar diekspor ke dunia.

Sebagai contoh, dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok mengimpor chip senilai USD. 200 miliar  setiap tahun. Jumlah ini kira-kira menyita sepersepuluh dari total komoditas yang diimpor, tetapi chip ini digunakan untuk memproduksi berbagai jenis produk teknologi yang sebagian besarnya diekspor.

Impor barang Tiongkok menempati urutan kedua di dunia selama bertahun-tahun, oleh karena itu ia disebut pabrik dunia.

Semakin banyak barang yang diimpor, semakin banyak barang yang diekspor, semakin besar dampaknya terhadap pasar dan manufaktur negara-negara lain di dunia. Karena Tiongkok hanya membuka pintunya untuk impor barang setengah jadi, Tiongkok memberlakukan berbagai hambatan tarif dan non-tarif terhadap barang dan jasa asing lainnya. Pada saat yang sama, Tiongkok menggunakan WTO untuk mengekspor secara bebas dan menikmati hak untuk perdagangan bebas secara sepihak.

Oleh karena itu, meskipun produk teknologi tinggi seperti chip yang diimpor dari Tiongkok sebagian besar dari Amerika Serikat. Tetapi Amerika Serikat masih meluncurkan perang dagang untuk memperbaiki praktik perdagangan Tiongkok yang tidak adil ini.

Dengan kata lain, ekonomi Tiongkok yang tumbuh dari mengoperasikan pabrik dunia memang mengimpor sejumlah besar produk, namun, sistem perdagangan Tiongkok yang tidak adil menyalahgunakan perdagangan bebas untuk ekspor yang sifatnya predator. Hal mana telah memberikan pukulan besar pada manufaktur dan ekonomi nasional negara-negara lain.

Pabrik dunia Tiongkok di bawah sistem komunis Tiongkok selain tidak dapat berkembang menjadi pasar dunia, apalagi mendorong pertumbuhan ekonomi global. Sebaliknya, ia memiliki dampak negatif yang sangat besar pada perkembangan ekonomi negara-negara lain termasuk Amerika Serikat.

Investasi Tiongkok di negara berpenghasilan rendah menyejukkan atau memusingkan ?

Dalam tulisan mengenai tinjauan prospek ekonomi global tahun 2019, Bank Dunia menilai bahwa ekspor masih akan mendominasi, meskipun proporsinya menurun. Bank Dunia memperkirakan tingkat pertumbuhan troika (ekspor, investasi, dan konsumsi) yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini dan selanjutnya. Selain konsumsi mengalami sedikit pertumbuhan dibandingkan dengan prakiraan tahun lalu, investasi dan ekspor telah berkurang secara signifikan.

Tidak peduli bagaimana perang dagang AS – Tiongkok akan mempengaruhi ekspor Tiongkok tahun ini, perdagangan tidak adil Tiongkok hanya akan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi global. Di bidang investasi yang merangsang pertumbuhan ekonomi, perubahan kebijakan Tiongkok juga membuat situasi investasi pada tahun 2019 menjadi kurang optimis.

Walaupun investasi Tiongkok di luar negeri baru-baru ini masih terlihat kuat dengan skala saham investasi langsung masih menempati peringkat kedua di dunia pada tahun 2017, tetapi sejak tahun 2018, Tiongkok telah memperketat investasinya di luar negeri karena tertekan masalah utang. Sebagai contoh, dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan seperti HNA, Wanda, Anbang, Fosun dan perusahaan swasta lainnya yang membeli aset di luar negeri telah diperintahkan oleh rezim Beijing untuk menjual aset mereka agar dananya bisa dikirim balik ke Tiongkok.

Namun, investasinya pada proyek-proyek OBOR dan industri berteknologi tinggi di negara maju masih mendapat dukungan dari pemerintah Tiongkok, meskipun sejak tahun lalu telah banyak mendapat penolakan banyak negara.

Tidak hanya AS dan Eropa memperketat pemeriksaan mereka terhadap investasi Tiongkok di bidang teknologi tinggi, tetapi data Bank Dunia dan IMF juga menunjukkan bahwa risiko utang negara peserta proyek OBOR Tiongkok telah naik secara menyolok.

Dalam tinjauan prospek ekonomi global tahun 2019, Bank Dunia juga menyebutkan bahwa masalah utang akan semakin menambah beban bagi negara-negara berpenghasilan rendah. Dalam 4 tahun terakhir, proporsi utang pemerintah terhadap PDB di negara-negara berpenghasilan rendah telah meningkat dari 30% menjadi 50%. Jika kondisi pembiayaan tiba-tiba mengetat, negara-negara berpenghasilan rendah tersebut mungkin dapat mengalami arus modal keluar yang tiba-tiba, sehingga ekonomi akan terpukul keras.

Investasi komunis Tiongkok melalui OBOR telah terbukti secara signifikan meningkatkan beban dan risiko utang dari negara-negara berpenghasilan rendah. Karena itu  mendapatkan kewaspadaan yang tinggi dari semakin banyak negara-negara Barat.

Konsumsi yang lemah tidak mampu menarik pertumbuhan ekonomi Tiongkok

Terlepas dari ekonomi Tiongkok atau dunia, ketika menghadapi anjloknya ekspor dan investasi, maka konsumsi adalah kekuatan pendorong utama untuk pertumbuhan ekonomi. Namun, di bawah erosi harga rumah yang tinggi dan utang yang tinggi, kekuatan konsumsi domestik Tiongkok pun melemah. Bagaimana ia mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi dunia ?

Dalam konteks perang dagang yang menghantam ekspor dan investasi Tiongkok pada tahun 2018, pemerintah Tiongkok masih saja gembar-gembor dengan mengatakan bahwa tingkat kontribusi konsumsi telah mencapai 78,5% dari PDB, dan meningkatnya pasar konsumen menjadi kekuatan pendorong utama untuk pertumbuhan ekonomi.

Pernyataan otoritas berwenang Tiongkok ini jelas tidak sesuai dengan kondisi di mana gelembung perumahan dan utang rumah tangga Tiongkok yang membumbung tinggi. Karena pasar konsumen yang kuatlah yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, itu perlu berasal dari berlimpahnya atau tumbuhnya pendapatan rakyat yang dapat dibelanjakan. Namun, utang rumah tangga yang melonjak mengikis dompet rakyat Tiongkok, di antaranya tingginya harga perumahan telah menjadi pendorong utama.

Dari data keuangan yang tercatat sampai pada akhir kuartal ketiga tahun 2018 diketahui bahwa, saldo pinjaman perumahan pribadi (KPR) adalah RMB. 24,88 triliun, meningkat 18% YoY. Melonjaknya harga rumah telah menyebabkan meningkatnya proporsi KPR dan menjadi bertambahnya beban hutang rumah tangga.

Dari data keuangan resmi diketahui bahwa penghasilan per kapita yang dapat dibelanjakan untuk paruh pertama tahun 2018 adalah RMB. 14.000,-.  Dari sini dapat diperkirakan bahwa total penghasilan per kapita yang dapat dibelanjakan secara nasional tahun 2018 adalah RMB. 39 triliun. Penghasilan per kapital yang digunakan untuk membayar angsuran perumahan sudah mencapai 64 %, naik hampir 2 kali lipat dari 10 tahun lalu yang hanya 22.6%. Dengan demikian, kemampuan untuk membelanjakan barang lain jauh menurun.

Gelembung perumahan telah menekan kekuatan belanja rakyat Tiongkok. Konsekuensinya adalah tingkat pertumbuhan penjualan ritel barang-barang konsumsi pada tahun 2018  berkurang cukup drastis. Dari mobil, ponsel sampai obat-obatan, tembakau dan alkohol, menurunnya omzet penjualan menunjukkan bahwa permintaan domestik merosot karena kemampuan untuk belanja menurun.

Pada saat yang sama, data resmi dari Tiongkok menunjukkan bahwa kesenjangan distribusi pendapatan sedang melebar, sedangkan teori ekonomi menunjukkan bahwa dampak dari melebarnya kesenjangan pendapatan terhadap ekspansi konsumsi adalah negatif.

Dengan kata lain, sementara para elit Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang menempati kelas ekonomi istimewa telah membuat kesenjangan antara kaya dan miskin makin kentara, meskipun mereka dapat mendorong tumbuhnya kemampuan belanja beberapa barang mewah, tetapi untuk ekspansi pasar konsumen secara keseluruhan, selain tidak berguna malahan memainkan peran negatif.

Dalam konteks situasi seperti ini bagaimana Tiongkok tahun 2019 bisa mendorong pertumbuhan konsumsi global, sementara permintaan domestik Tiongkok sendiri (konsumsi domestik) sedang melemah ?

Karena itu, He Qinglian mengingatkan bahwa daripada rezim Tiongkok bermimpi untuk menyelamatkan ekonomi, lebih baik berkonsentrasi pada penyesuaian struktur ekonominya. Pakar Tiongkok terkenal Shi Hanbing mengusulkan solusi untuk mengatasi masalah ekonomi yang sedang dihadapi sekarang adalah membuat rakyat menjadi kaya. (Sin/asr)

Pengguna Twitter Tiongkok ‘Dipaksa’ Menghapus Posting Politik

0

Ada kekhawatiran-kekhawatiran baru rezim Tiongkok menyensor para pengguna media sosial yang mengunggah posting yang berisi pesan-pesan sensitif secara politik.

Beberapa aktivis di Tiongkok daratan mengeluh bahwa dalam beberapa bulan terakhir akun Twitter mereka telah diretas. Yang lain mengklaim pihak-pihak berwenang Tiongkok bahkan menghubungi para aktivis dan menekan mereka agar menghapus posting-postingannya di Twitter.

Seorang mantan editor dari media pemerintah Tiongkok sekarang memperingatkan bahwa keputusan Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk memperluas upaya sensor tersebut, dari mulai situs web media sosial domestik sampai internasional, akan menciptakan ketegangan lebih lanjut antara PKT dengan warganya.

DIPERINTAHKAN MENGHAPUS POSTING

Mantan jurnalis dan pengguna Twitter yang memiliki pengaruh, Ju (59 tahun), diundang ke pertemuan yang tidak biasa pada Oktober 2018. Profesional media yang tidak menyebutkan nama lengkapnya tersebut, mengatakan seorang perwakilan dari Kementerian Keamanan Negara Tiongkok dan agen lainnya telah menemuinya dan memberikan salinan tulisan dari semua posting Twitter-nya.

“[Mereka] mengatakan saya harus menghapus tulisan yang terkait dengan presiden Xi Jinping atau pemimpin tinggi lainnya, Wang Qishan,” kata Ju kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC).

Ju mengabaikan perintah tersebut sehingga agen keamanan nasional yang lebih senior meminta untuk bertemu dengannya pada bulan November.

“Agen ini meminta saya untuk menghapus semua posting saya di Twitter jadi saya melakukannya,” kata Ju. “Baru kemudian saya mengetahui bahwa banyak pengguna Twitter lainnya juga diminta oleh pihak-pihak berwenang untuk menghapus postingan mereka.”

Ju juga menemukan bahwa dia tidak bisa lagi masuk ke akun Twitter-nya dan upaya-upayanya untuk mendaftarkan akun baru dengan nomor ponselnya telah gagal.

Seorang pengguna Twitter yang berbeda dengan 4.000 pengikut, yang ingin tetap anonim, memiliki pengalaman serupa dengan Kementerian Keamanan Negara. Para petugas juga memerintahkannya untuk tidak memposting ke Twitter tentang subyek-subyek tertentu.

“Yang bisa saya lakukan sekarang di Twitter adalah berinteraksi dengan pengguna lain atau mengirim sedikit tweet yang berhubungan dengan politik,” kata sumber anonim tersebut kepada ABC. “Jika saya tweet tentang sesuatu yang politis, atau sesuatu yang sinis tentang para pemimpin Tiongkok, saya mungkin akan mengalami beberapa masalah.”

SITUS WEB ASING, VPN DILARANG

Banyak situs web asing dilarang di Tiongkok termasuk Facebook, Google, YouTube, WhatsApp, dan Twitter. Firewall nasional memblokir akses ke situs-situs web ini serta aplikasinya namun beberapa orang menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN) untuk dapat menerobos firewall dan menghindari disensor.

PKT sebelumnya telah memperkenalkan undang-undang untuk melarang penggunaan VPN secara tidak sah, yang mengakibatkan beberapa penyedia layanan internet ditutup.

Meskipun PKT melarang warganya menggunakan apa yang disebutnya sebagai “internet internasional,” ia tidak memiliki masalah dengan media yang dikelola pemerintah yang menggunakan situs-situs web yang sama yang telah dilarang tersebut untuk menyebarkan propaganda di seluruh dunia.

Sebagian besar pengguna individu dapat menghindari firewall hingga saat ini. Namun, seorang pria Provinsi Guangdong telah didenda karena mengakses “internet internasional” melalui VPN yang tidak diberi izin pada bulan Januari.

MENINGKATNYA KRITIK UNTUK REZIM

Amnesty International percaya bahwa PKT menargetkan para pengguna individu karena ada kritik yang meningkat terhadap rezim Tiongkok.

“Otoritas Tiongkok risau dengan pengguna Twitter, meskipun mereka adalah sebagian kecil dari populasi penduduk, karena dengan Twitter Anda dapat memahami apa yang dikatakan seluruh dunia tentang Tiongkok tanpa kendala-kendala sensor dan juga opini politik di Twitter dalam bahasa Mandarin. Twitter yang sering kali sangat anti-pemerintah,” Penasihat Amnesty Bisnis dan Strategi Hak Asasi Manusia (Amnesty Business and Human Rights Strategy Adviser), William Nee, mengatakan pada ABC. (ran)

Video pilihan:

Indoktrinasi Komunis Tiongkok Menyasar Sekolah, Kegiatan Agama Dilarang

https://www.youtube.com/watch?v=jL3C7yWMRPw

Memperkuat Kemitraan Dagang dengan AS, Digelar Forum Bisnis dan Business Matching

0

Epochtimes.id- Kementerian    Perdagangan    melalui    Direktorat    Jenderal Pengembangan  Ekspor  Nasional  terus  membuka  kesempatan  dan  memfasilitasi  pelaku  usaha Indonesia melakukan penjajakan kesepakatan dagang dengan pelaku usaha di negara lain, dan kali ini  di  Amerika  Serikat  (AS).

Upaya  ini  dilakukan  dengan  menggelar  business  matching  di  Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York, AS, Kamis (17/1) waktu setempat.

“Penyelenggaraan   business   matching   ini   merupakan   salah   satu   upaya   Indonesia   dalam memperkuat    kemitraan    dan    berkolaborasi    dengan    AS,    serta    menyeimbangkan    neraca perdagangan  kedua  negara,”  kata  Dirjen  PEN,  Arlinda  saat  memberikan  sambutan  di  hadapan sekitar 100 peserta business matching.

Menurut Arlinda, AS menjadi salah satu tujuan ekspor terbesar Indonesia selama bertahun-tahun. Semakin   banyak   perusahaan   AS   berinvestasi   di   Indonesia   dalam   sepuluh   tahun   terakhir.

Perdagangan  antara  Indonesia  dan  AS  tercatat  meningkat  selama  lima  tahun  terakhir.  Untuk periode  Januari-Oktober  2018,  total  perdagangan  kedua  negara  tumbuh  12,6%,  dengan  nilai mencapai  USD  23,9  miliar.  AS  antara  lain  memasok  kedelai,  kapas,  gandum,  dan  helikopter  ke Indonesia,  sedangkan  Indonesia  memasok  bahan  untuk  industri  seperti  udang,  karet,  minyak sawit, ban, dan alas kaki ke AS.

Sebanyak 12 pelaku usaha Indonesia berpartisipasi dalam business matching tersebut, yang antara lain bergerak di sektor minyak kelapa sawit, baja, makanan laut, kedelai, gandum, kapas, tekstil, ban, dan kopi.

Dalam  business  matching  juga  dilakukan  dialog yang  dihadiri  Menteri  Perdagangan  Enggartiasto Lukita  sebagai  narasumber  dengan  para  pelaku  usaha  AS.  Terlihat  antusiasme  para  pengusaha yang  cukup  besar.

Pada  sesi  itu,  pengusaha  AS  diberi  kesempatan  untuk  berbicara  mengenai berbagai   hal   terkait   isu-isu   di   sektor   perdagangan   dan   investasi.   Para   pengusaha   juga mendapatkan informasi mengenai kemudahan berinvestasi dan pasar di Indonesia.

Pada business matching tersebut, Mendag turut menyaksikan penandatangan nota kesepahaman (MoU) pembelian baja batangan oleh AS dari Indonesia sebanyak 50.000 metrik tom dengan nilai mencapai  USD  40  juta.

Penandatanganan  dilakukan  antara  Hanwa  American  Corp  yang  diwakili Ryuichi Takaba dengan Gunung Steel Group yang diwakili Abdullah Taniwan.

Mendag  menyambut  baik  MoU  pembelian  tersebut.  “Jumlah  dari  MoU  yang  ditandatangani  ini merupakan awal dan masih akan diikuti lagi perkembangannya,” jelas Mendag.

Menurut  Mendag,  sebelumnya  Indonesia  berhasil  mendapatkan  pengecualian  atas  pengenaan tarif  impor  AS  sebesar  25%  untuk  sejumlah  produk  baja.  Namun,  saat  ini  masih  ada  beberapa permohonan pengecualian produk baja Indonesia yang belum mendapatkan putusan dari AS. “Kita akan upayakan terus untuk pengecualian tersebut,” tandasnya.

Forum Bisnis dan Business Matching di Washington DC

Sebelum pelaksanaan business matching di New York, Kemendag juga menggelar Forum Bisnis dan Business Matching di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC, AS pada Senin (14/1) waktu  setempat.  Acara  yang  dibuka  Mendag  tersebut  dihadiri  lebih  dari  100  pengusaha  AS  dan Indonesia.

Dalam paparannya Mendag menyampaikan, Indonesia ingin memiliki perdagangan dua arah dan investasi  yang  kuat  serta  hubungan  ekonomi  yang  berkelanjutan  dengan  AS  sebagai  salah  satu mitra  yang  paling  strategis.

Di  tengah-tengah  semua  ketegangan  perdagangan  dan  perdebatan yang  mengarah  pada  pemikiran  yang  terpolarisasi,  Indonesia  menegaskan  akan  terus  terlibat secara positif dan konstruktif dengan AS.

”Ada   banyak   manfaat   yang   dapat   diperoleh   dengan   memperkuat   hubungan   kedua   negara daripada melakukan tindakan balasan yang hanya akan merugikan hubungan baik kedua negara yang  telah  terbina  selama  ini.  Selain  itu,  tahun  ini  juga  menandai  hubungan  diplomatik  antara Indonesia dan AS yang ke-70 tahun,”  imbuh Mendag.

Mendag  juga  menyampaikan  harapannya  agar  Pemerintah  AS  dan  para  pelaku  usaha  AS  dapat terus melihat Indonesia sebagai mitra yang terpercaya.

Business  matching  dihadiri  14  pelaku  usaha  Indonesia  yang  bergerak  di  sektor  kelapa  sawit, alumunium dan baja, hasil laut, kedelai dan gandum, kapas dan tekstil, kopi, ban mobil, serta emas dan perhiasan.

Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara perusahaan Indonesia dan AS untuk pembelian kedelai berkualitas tinggi dan penyuling biji-bijian kering dan larut (DDGS) sebanyak 1,6 juta metrik ton. (asr)

Elit Tiongkok Menyukai Donald Trump

0

WASHINGTON – Elit Tiongkok menyukai Presiden Donald Trump dan berharap dia dapat memberikan tekanan yang bermanfaat pada Tiongkok untuk memajukan reformasi, kata seorang peneliti top Amerika baru-baru ini.

William Overholt, seorang peneliti senior di Asia Center Universitas Harvard, berkata, “Elit Tiongkok menyukai Trump. … Elit Amerika Serikat membenci Trump dan massa mencintainya. ”Dia mengatakan di Tiongkok, para elit menyukai Trump dan massa membencinya karena alasan-alasan nasionalistik.

“Mereka menyukainya karena dia sedang terus bergerak maju menekan [pemimpin Tiongkok] Xi Jinping.”

Overholt mengatakan kepada The Epoch Times, “[Elit Tiongkok] khawatir tentang beberapa hal sedang mengalami kemunduran. Mereka pikir tekanan asing bisa sangat membantu.”

Situasinya mirip dengan apa yang pernah terjadi di Jepang, Overholt menjelaskan. Jepang “menunggu orang Amerika mendorong mereka untuk melakukan hal-hal yang perlu mereka lakukan.”

“Saya pikir ada banyak orang di Tiongkok, terutama di kalangan elit akademis yang melihatnya seperti itu,” kata Overholt. “Mereka berharap untuk lebih banyak reformasi dan keterbukaan. Itu adalah apa yang Xi Jinping katakan ingin dilakukan. Namun bagi banyak orang di Tiongkok dan banyak orang di luar Tiongkok, sepertinya reformasi sangat lambat dan tindakan menutup diri yang kuat.”

Overholt mengomentari elit Tiongkok di Pusat Kajian Strategis dan Internasional (Center for Strategic and International Studies – CSIS) pada 15 Januari, ketika membahas buku barunya “Crisis of Success of Tiongkok”.

Dalam bukunya, Overholt berpendapat bahwa “Tiongkok telah mencapai ambang batas di mana kesuksesan telah menghilangkan kondisi-kondisi yang memungkinkan terjadinya pertumbuhan menakjubkan. Keberhasilan yang berkelanjutan membutuhkan tindakan politik dan ekonomi dengan versi yang sama sekali baru. Strategi ekonomi lama, berdasarkan ekspor dan infrastruktur, sekarang menumpuk utang tanpa menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan masyarakat Tiongkok sekarang menolak perubahan yang mengacau yang memungkinkan reformasi-reformasi lebih awal.”

Overholt membahas kelemahan ekonomi yang muncul yang kini dihadapi Tiongkok. Masalah-masalahnya termasuk pertumbuhan produktivitas yang ambruk, utang yang tinggi, kenaikan harga properti, kelaparan dan kanibalisasi sektor swasta, dan negara tidak lagi mendapatkan kontrol melalui kepemilikan industrinya.

Dia juga membahas kelemahan-kelemahan politik yang timbul, dimana mencakup tindakan mengasingkan segmen-segmen luas rakyat Tiongkok, ketika rezim Tiongkok berjuang untuk mempertahankan kekuasaan.

“Apa yang kita sedang lihat adalah sebuah partai yang sedang berusaha untuk mencengkeram setiap pemicu kecil untuk kontrol politik, segala sesuatunya,” kata Overholt. (ran)

Video pilihan:

Hati-hati..!!! Hotel di Tiongkok Penuh Kamera Tersembunyi

https://www.youtube.com/watch?v=aiasX6DBez4

Produser Film Rambo dan Total Recall Meninggal Dunia

0

EpochTimesId – Seorang produser film keturunan Hungaria-Amerika, Andy Vajna, meninggal dunia pada usia 74 tahun. Almarhum adalah produser film ‘Rambo’ yang dibintangi Sylvester Stallone. Dia juga menggarap Film ‘Total Recall’ bersama Arnold Schwarzenegger dan ‘Evita’ Madonna.

Vajna, yang memproduksi banyak film lain, meninggal pada Minggu (20/1/2019) di rumahnya di Budapest, Hungaria, setelah lama sakit, menurut Yayasan Film Nasional Hungaria.

Arnold mengenang Vajna sebagai sahabat dan kekuatan revolusioner di Hollywood.

“Dia membuktikan bahwa Anda tidak perlu studio untuk membuat film besar,” Schwarzenegger memposting di Twitter. “Dia memiliki hati yang besar, dan dia adalah salah satu orang paling dermawan di sekitar kami. Aku akan merindukannya.”

Stallone juga memberikan penghormatan kepada Vajna, di Instagram. Dia menyebutnya sebagai ‘pelopor’ dan ‘orang yang membuat Rambo’ terwujud. “Vajna yakin pada ‘First Blood’, film Rambo pertama. Ketika tidak ada orang lain yang melakukannya. Ini benar-benar ‘menghancurkan’ hati saya,” kata Stallone.

https://www.instagram.com/p/Bs3XXKFhpLz/

Vajna juga adalah pemilik TV2 Group, sebuah perusahaan Hungaria yang memiliki beberapa saluran televisi, termasuk TV2. Dia adalah salah satu dari dua penyiar utama Hongaria dan secara politik selaras dengan pemerintahan Perdana Menteri Viktor Orban.

“Kami mengucapkan selamat tinggal kepada produser film Hungaria terbesar,” Orban memposting di halaman Facebook-nya. “Hasta la vista, Andy! Terima kasih atas segalanya, teman saya!”

Sejak 2011, Vajna menjadi komisaris di pemerintahan Orban. Dia bertanggung jawab atas pengembangan industri film Hongaria.

Film Hungaria telah memenangkan beberapa hadiah utama di festival internasional baru-baru ini. Pada 2016, “Son of Saul,” sebagian besar dibiayai oleh Yayasan Film Nasional Hongaria, memenangkan Oscar untuk film berbahasa asing terbaik.

Vajna, yang menikmati konsesi monopolistik yang diberikan negara pada kasino Budapest, baru-baru ini dicatat oleh majalah Forbes edisi Hungaria sebagai orang Hongaria terkaya ke-18, dengan kekayaan bersih diperkirakan mencapai hampir $ 240 juta. Dia juga memiliki Radio 1, sebuah stasiun radio yang populer di seluruh negara itu.

Andras Gyorgy Vajna lahir di Budapest pada 1 Agustus 1944, dan lolos dari pembantaian rezim komunis Hongaria pada tahun 1956 berkat bantuan dari Palang Merah Internasional. Setelah mengungsi beberapa waktu di Kanada, Dia bertemu kembali dengan keluarganya di Los Angeles.

Setelah belajar di UCLA, Vajna mengelola bioskop di Hong Kong, di mana Dia juga mendirikan perusahaan pembuat wig yang sukses.

Pada pertengahan 1970-an, Vajna mendirikan Carolco, sebuah perusahaan produksi film, bersama Mario Kassar. Selain seri Rambo, kedua lelaki itu juga berada di belakang film “Victory” yang dibintangi Stallone, Michael Caine dan Pele; “Red Heat” dan “Total Recall,” yang dibintangi Schwarzenegger; dan “Angel Heart” dan “Johnny Handsome” dengan Mickey Rourke.

Setelah meninggalkan Carolco pada tahun 1989, film-film Vajna termasuk “Terminator 3: Rise of the Machines,” “Die Hard dengan Vengeance,” “The Scarlet Letter,” “Nixon” dan “I Spy.”

Dia juga memproduksi beberapa film Hungaria yang sukses dan merupakan salah satu pemilik Korda Studios, di desa Etyek, dekat Budapest, di mana “The Martian,” “Inferno” dan “Hellboy II: The Golden Army” difilmkan.

Akhir tahun lalu, Vajna berada di antara segelintir pebisnis yang dekat dengan Orban yang menyumbangkan sebagian besar kepemilikan media mereka kepada yayasan nirlaba yang diawasi oleh sekutu Orban. Sebuah langkah yang menempatkan lebih dari 470 publikasi di bawah kendali politik yang semakin kental. (THE ASSOCIATED PRESS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Merapi Masih Aman, Batas Radius Aman Sejauh 3 KM dari Kawah Gunung

0

Epochtimes.id- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan bahwa saat ini Gunung Merapi di Yogyakarta masih aman, namun demikian masyarakat tidak mendekati atau beraktivitas dalam radius 3 kilo meter (km) dari kawah, karena status Gunung Merapi berada di Tingkat aktivitas Level II (WASPADA). Gunungapi Merapi saat ini mengalami erupsi tidak menerus.

“Batas radius aman Gunung Merapi yakni sejauh 3 kilo meter dari kawah. Pemerintah, dalam hal ini Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak akan melebarkan radius aman selama guguran lava tidak melewati zona radius aman 3 km tadi,” kata Jonan saat meninjau guguran lava pijar Merapi di wilayah Cangkringan, Sleman, Jumat (19/1) malam dalam siaran pers Kementerian ESDM.

Jonan meminta masyarakat untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari petugas Pemerintah setempat dan masukan-masukan dari pihaknya.

Menurut Jonan, PVMBG akan selalu memonitor dan mengevaluasi aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat dan wisatawan masih aman beraktivitas diluar radius 3 km.

“Pemerintah belum berencana untuk menaikkan status Gunung Merapi yang saat ini masih di Level II (Waspada),” lanjut Jonan.

Kepala PVMBG Kasbani menambahkan, sebagai upaya mitigasi, PVMBG memonitor aktivitas Gunung Merapi secara ketat serta meningkatkan koordinasi dengan instansi-instansi terkait.

“Aktivitas Gunung Merapi relatif masih kecil, saat ini Gunung Merapi memasuki fase erupsi sudah enam bulan berjalan. Erupsi yang terjadi erupsi efusif dengan pertumbuhan lava yang sangat lambat yaitu sekitar 2.500 hingga 3.000 meter kubik per hari, jadi masih sangat lambat,” ujar Kasbani.

Menurut Kasbani, saat ini kubah lava Gunung Merapi masih belum penuh, guguran yang terjadi beberapa hari ini tidak melebihi radius aman yang sudah ditentukan.

“Dan karena di atas puncak masih ada produk-produk vulkanik yang sudah ada, tentunya ada potensi terjadi banjir lahar. Karena itu diperlukan kehati-hatian bagi yang bermukim di sekitar lembah-lembah yang berhulu di Gunung Merapi ini terutama di Sungai Gendol,” lanjut Kasbani.

Selain pemantauan aktivitas Gunung Merapi yang dilakukan secara intensif, seluruh alat pemantau aktivitas Gunung Merapi juga dipastikan beroperasi dengan baik.

Gunung Merapi memiliki etinggian puncak 2.930 mdpl. Gunung ini adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia.

Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara. (asr)

Puluhan Warga Meninggal Dunia Akibat Ledakan Pipa Minyak di Meksiko

0

EpochTimesId – Ledakan pipa minyak mentah di Meksiko menyebabkan sedikitnya 79 orang meregang nyawa. Banyaknya korban jiwa disebabkan oleh bagian pipa yang menyemburkan bahan bakar disertai kobaran api. Pipa yang terbakar tersebut diduga menjadi tempat berkumpulnya para pencuri. Mereka berulang kali melobangi dan menambal pipa untuk mendapatkan bocoran minyak secara ilegal.

“Itu semacam keran yang populer,” kata Enrique Cerron, 22 tahun, yang tinggal di dekat lapangan pipa yang meledak. “Anda bisa lewat pukul 11 ​​atau 12 pagi dan melihat orang-orang mengisi (wadah minyak) di sini.”

Warga negara itu tengah kekurangan bahan bakar di pompa bensin di seluruh negeri. Kelangkaan itu terjadi karena pemerintah federal berupaya membendung pencurian bahan bakar yang meluas.

Pemerintah pun berusaha mengaktifkan kembali bagian jalur pipa khusus, setelah ‘offline’ selama hampir empat minggu usai seseorang kembali melubangi saluran pipa. Tidak menunggu waktu lama, warga langsung berbondong-bondong mengambil minyak dengan membolongi saluran pipa.

Ratusan orang muncul di lubang pipa, dengan membawa kendi plastik dan menutupi wajah mereka dengan bandana. Beberapa melemparkan batu dan mengayunkan tongkat ke arah tentara yang mencoba mengusir mereka. Sebagian pengumpul bahan bakar membawa serta anak-anak mereka.

Tlahuelilpan adalah komunitas agraris yang terletak 90 menit dengan mobil dari ibukota. Kawasan itu hanya berjarak 8 mil dari kilang minyak Tula yang dikelola pemerintah. Kawasan itu dikelilingi oleh ladang alfalfa hijau dan tumpukan pembangkit listrik, dan cukup makmur dibanding standar pedesaan Meksiko. Sayangnya, data negara bagian Hidalgo menunjukkan sekitar setengah dari masyarakat hidup dalam kemiskinan, sejalan dengan data rata-rata nasional.

“Pada awalnya, kebocoran bensin dapat dikelola,” kata penduduk setempat, Irma Velasco, “Sambil mengeluarkan ‘air mancur’ minyak yang jinak, yang memungkinkan mengisi ember kecil sekaligus. Tetapi ketika kerumunan bertambah menjadi lebih dari 600, orang-orang menjadi tidak sabar.”

“Saat itulah seorang pria memukulkan sepotong besi baja ke tambalan, dan bensin menyembur setinggi 20 kaki ke udara, seperti air mancur panas,” sambung Velasco, yang tinggal di dekat ladang alfalfa tempat ledakan terjadi.

Jumlah warga yang datang kemudian menjadi semakin banyak. Mereka mengambil alih kawasan. Orang-orang menjarah bocoran minyak bersama keluarga dan teman-teman, dengan membentuk rantai manusia. Mereka mengisi penuh kontainer dengan bahan bakar.

Selama hampir dua jam, lebih dari selusin tentara berjaga-jaga di pinggiran lapangan, memperingatkan warga sipil untuk tidak mendekat. Para pejabat mengatakan jumlah prajurit kalah jumlah dengan warga dan penjarah. Instruksi untuk mereka adalah untuk tidak ikut campur. Sebab, hanya seminggu sebelumnya, warga di kota lain telah memukuli beberapa tentara yang mencoba menghentikan mereka untuk mencuri bahan bakar milik negara.

Aroma gas pun semakin kuat ketika ribuan barel dimuntahkan. Mereka yang ada di dekat semburan minyak tampaknya mulai mabuk oleh uap. Warga kota pun turut terkontaminasi. Udara malam itu dipenuhi kabut yang menakutkan, campuran udara pegunungan yang sejuk dan partikel-partikel bensin yang halus.

Velasco mengatakan dia bergegas membantu seorang pria yang terlihat terhuyung-huyung di sepanjang jalan dan menjauh dari semburan minyak. Dia melepas pakaiannya yang basah kuyup untuk membantu mengurangi bau busuk bahan bakar beracun. Kemudian dia membantu seorang pemuda lain, yang menjelaskan kepadanya bagaimana geyser itu meletus.

Warga lain, Cerron, menuturkan dia berada di jantung kekacauan ketika merasakan bahaya yang meningkat. Dia menarik seorang pria berusia 70 tahun dari sebuah parit di mana bensin terkumpul; pria itu pingsan akibat uap minyak mentah. Mahasiswa itu kemudian memutuskan sudah waktunya untuk pulang.

“Mereka tampak seperti zombie yang berusaha mengeluarkan semua bensin itu,” tutur Cerron.

Dia melewati tentara memperingatkan calon pemulung untuk menjauh. “Itu akan meledak,” kata mereka, seperti dituturkan sang mahasiswa.

Dan itu benar. Begitu tiba di rumah, Cerron berpaling untuk memandang ke arah semburan terakhir. Sebaliknya, dia melihat api berkobar membubung ke Angkasa.

Pada pagi hari, 20 Januari 2019 waktu setempat, jumlah korban jiwa dari kebakaran pada 18 Januari 2019 malam meningkat menjadi 79. Kemudian 81 lainnya dirawat di rumah sakit akibat luka bakar, menurut Menteri Kesehatan Federal, Jorge Alcocer. Puluhan orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Tentara membentuk perimeter di sekitar area seukuran lapangan sepak bola di mana penduduk kota dibakar oleh bola api, menjadi gumpalan abu dan tulang. Pejabat menyarankan pada 20 Januari bahwa ladang seperti ini, di mana orang-orang jelas terlibat dengan kejahatan pencurian bahan bakar, dapat disita oleh pemerintah.

Namun Jaksa Agung Alejandro Gertz memutuskan untuk tidak membawa dakwaan terhadap warga kota yang hanya mengumpulkan bahan bakar yang tumpah, dan khususnya mereka yang dirawat di rumah sakit karena luka bakar. “Dengar, kita tidak akan mengorbankan masyarakat,” katanya. “Kami akan mencari orang-orang yang bertanggung jawab atas tindakan yang menghasilkan tragedi ini.”

Bencana itu terjadi hanya tiga minggu setelah Presiden Andres Manuel Lopez Obrador melancarkan serangan terhadap gerombolan-gerombolan pencurian bahan bakar yang telah mengebor pipa-pipa berbahaya dan ilegal, dengan 12.581 kali kasus dalam 10 bulan pertama tahun 2018, rata-rata sekitar 42 per hari. Tindakan keras telah menyebabkan kelangkaan bahan bakar di pompa bensin di seluruh negeri karena pergeseran distribusi, baik yang legal maupun ilegal.

Para pejabat mengatakan pipa di dalam dan sekitar Tlahuelilpan telah dilubangi 10 kali selama tiga bulan terakhir.

Lopez Obrador bersumpah pada 20 Januari untuk melanjutkan perjuangan melawan praktik yang menghasilkan kerugian sekitar $ 3 miliar per tahun akibat bahan bakar curian. Secara hukum, bahan bakar itu milik rakyat Meksiko, dengan perusahaan minyak negara Petroleos Mexicanos, atau Pemex, bertindak sebagai penjaga.

Namun Pemex telah lama dikacaukan oleh skandal korupsi. Lopez Obrador mengatakan perusahaan harus melayani rakyat tanpa gangguan. Dia mengatakan Pemex telah dirampok oleh ‘sekelompok bajingan’, mengacu pada pejabat pemerintah dan eksekutif korup di dalam perusahaan.

Lopez Obrador menghadapi perjuangan berat melawan praktik yang telah menjadi ‘vitamin’ bagi ekonomi daerah pedesaan yang miskin di mana jaringan pipa lewat. Pipa hanya ditutupi oleh satu atau dua kaki tanah. Geng merekrut penduduk setempat yang kemudian menggalang dukungan dari masyarakat melalui hadiah dan bonus dan/atau ancaman kekerasan.

Gudang penyimpanan ilegal memenuhi wilayah tersebut, dengan pemilik tanah mendapatkan penghasilan tambahan dari sewa atau hadiah bahan bakar.

Presiden merencanakan tur minggu depan ke beberapa kota di luar Mexico City di mana pencurian bahan bakar telah mengakar dalam ekonomi lokal. Dia menjanjikan pekerjaan dan bantuan keuangan sebagai alternatif bagi masyarakat di sepanjang jalur pipa yang agak bergantung pada pendapatan dari lingkaran kartel pencurian bahan bakar.

“Meksiko perlu mengakhiri korupsi,” kata Lopez Obrador pada 20 Januari. “Ini tidak bisa dinegosiasikan.”

Lopez Obrador melancarkan serangan terhadap keran ilegal segera setelah mulai menjabat pada 1 Desember 2018. Dia mengerahkan 3.200 marinir untuk menjaga jaringan pipa dan kilang. Pemerintahannya juga menutup saluran pipa untuk mendeteksi dan mencegah keran ilegal. Dia kemudian lebih mengandalkan pengiriman bahan bakar dengan truk tangki.

Saluran pipa lainnya terbakar pada 18 Januari di negara bagian Queretaro yang berdekatan, sebagai akibat dari keran ilegal lainnya. Tetapi tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Pada Desember 2010, pihak berwenang menyalahkan pencuri atas ledakan pipa di negara bagian Meksiko tengah, Puebla, tidak jauh dari ibukota, yang menewaskan 28 orang, termasuk 13 anak-anak. (AP/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Universitas Oxford Menangguhkan Sumbangan Dana Penelitian dari Huawei Tiongkok

0

LONDON — Universitas Oxford mengatakan sedang menangguhkan sumbangan-sumbangan hibah dan dana penelitian dari Huawei di tengah meningkatnya kekhawatiran keamanan tentang raksasa telekomunikasi Tiongkok tersebut.

Ini merupakan kemunduran lain untuk citra Huawei di Eropa, pasar penting bagi perusahaan tersebut, yang telah secara efektif diblokir di AS karena kekhawatiran teknologinya menimbulkan risiko keamanan siber. Sekarang sedang menghadapi peningkatan pengawasan di Eropa, di mana ia telah berharap dapat memainkan peran utama dalam membangun jaringan seluler generasi kelima yang baru, 5G.

Universitas memutuskan pada 8 Januari bahwa “tidak akan berusaha memperolah peluang-peluang pendanaan baru” dengan Huawei atau perusahaan-perusahaan terkait, katanya dalam sebuah pernyataan pada 17 Januari.

Keputusan tersebut, dimana berlaku untuk pendanaan kontrak-kontrak penelitian maupun sumbangan-sumbangan hibah, dibuat “berdasarkan kekhawatiran-kekhawatiran publik yang timbul dalam beberapa bulan terakhir” sekitar kemitraan UK dengan perusahaan tersebut.

Dua proyek penelitian yang sekarang sedang berlangsung senilai 692.000 pound (US$895.000) akan berlanjut, katanya.

“Kami berharap masalah ini dapat diselesaikan segera dan mencermati kesediaan Huawei sendiri untuk meyakinkan pemerintah tentang peran dan kegiatan-kegiatannya,” kata universitas.

Huawei mengatakan “tidak diberitahu tentang keputusan ini” dan menunggu penjelasan penuh dari universitas.

Sekretaris pertahanan Inggris dan kepala intelijennya keduanya telah menyuarakan keprihatinan bulan lalu tentang keterlibatan Huawei dalam peluncuran jaringan 5G di negara tersebut.

Masalah-masalah Huawei sedang meluas di tempat lain di Eropa. Perusahaan itu telah memecat direktur penjualan di Polandia minggu lalu setelah pihak-pihak berwenang di sana menangkapnya atas tuduhan mata-mata untuk Tiongkok. Republik Ceko telah memperingatkan agar tidak menggunakan peralatan Huawei karena kekhawatiran akan keamanan dan Norwegia memikirkan kembali peran perusahaan tersebut di dalam jaringan-jaringan telekomunikasinya.

Pendiri Huawei Ren Zhengfei mengatakan dalam sebuah wawancara yang jarang terjadi bahwa perusahaannya tidak pernah menerima permintaan dari pemerintah untuk mengirimkan informasi yang melanggar peraturan-peraturan apa pun.

Ren, seorang mantan insinyur militer dan anggota Partai Komunis saat ini, mengatakan perusahaannya “tidak akan menanggapi” permintaan-permintaan dari rezim Tiongkok untuk menyerahkan informasi, Wall Street Journal melaporkan.

Ren tidak memberikan detail tentang bagaimana perusahaan tersebut akan menolak permintaan dari Partai Komunis Tiongkok (PKT). Akan tetapi di bawah undang-undang keamanan nasional Tiongkok, semua perusahaan yang beroperasi di negara tersebut diwajibkan untuk memberikan hak-hak kendali atas datanya jika diminta. Konsep keamanan nasional didefinisikan secara luas yang mencakup ancaman-ancaman terhadap kontrol otoriter PKT, termasuk opini-opini kritis tentang Partai tersebut.

Kepala keuangan Huawei, Meng Wanchou, yang merupakan putri Ren, sedang melawan permintaan AS agar dia diekstradisi dari Kanada dengan tuduhan terkait pelanggaran sanksi-sanksi Iran. (ran)

Video pilihan:

Huawei dan Ancaman Mata-mata Tiongkok

https://www.youtube.com/watch?v=8upq6ZW3sYQ

Bom Mobil Gagal Lukai Warga di Inggris Raya

0

London – Sebuah mobil meledak di Irlandia Utara, Inggris Raya akhir pekan kemarin. Ledakan itu diduga dipicu oleh bom berdaya ledak rendah pada sebuah mobil.

Polisi di Irlandia Utara melaporkan sebuah insiden diduga bom mobil itu meledak di Londonderry pada hari Sabtu, 19 Januari 2019, sekitar pukul 20:15 malam, waktu setempat. Tidak ada korban cedera dan korban jiwa dari insiden itu. Warga sudah terlebih dahulu dihalau untuk menjauh dari daerah tersebut.

Sebuah gambar yang dirilis oleh polisi di Twitter menunjukkan sesuatu yang tampak seperti kendaraan yang terbakar di Bishop Street di pusat kota. Ledakan itu terjadi di luar gedung pengadilan kota.

Seorang wartawan dari surat kabar Sunday Times edisi Irlandia melaporkan bahwa serangan itu dilakukan oleh ‘IRA Baru’. Mereka adalah sebuah kelompok teroris yang menentang perjanjian damai 1998, yang sebagian besar mengakhiri tiga dekade kekerasan di provinsi yang menjadi wilayah dan dikelola oleh kerajaan bersatu Inggris Raya (United Kingdom).

Sekitar 3.600 orang menjadi korban jiwa dalam konflik yang terjadi antara sebagian besar anggota serikat Protestan yang ingin Irlandia Utara tetap menjadi bagian dari Britania Raya dengan sebagian besar kalangan nasionalis Katolik (yang ingin merdeka). Beberapa kekerasan sporadis berlanjut di antara kelompok-kelompok kecil, sempalan IRA lama. Akan tetapi, selama masa konflik tersebut pemboman dengan mobil sangat jarang terjadi.

https://twitter.com/LeonaONeill1/status/1086753341777039361

Pemboman yang dilaporkan itu terjadi ketika polisi di kedua sisi perbatasan yang sekarang masih terbuka antara Irlandia Utara dan (negara) Irlandia di selatan merasa khawatir. Antara provinsi atau negara bagian Irlandia Utara dengan Negara (Merdeka) yang Irlandia merupakan anggota Uni Eropa.

Polisi bersama bea cukai dan pemeriksaan lainnya, khawatir mereka akan menjadi target kelompok teroris. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Serangan Bom Tewaskan Delapan Anggota Pasukan Keamanan di Afghanistan

0

Epochtimes.id- Sebuah serangan bom mobil yang menyasar konvoi gubernur Provinsi Logar, Afghanistan menewaskan sedikitnya delapan anggota pasukan keamanan Afghanistan pada 20 Januari 2019.

Meski demikian, serangan tersebut tak membuat kepala wilayah provinsi dan pejabat intelijen setempat terluka.

Shahpoor Ahmadzai selaku juru bicara kepolisian provinsi Logar, mengatakan pemboman tersebut meledakkan sebuah mobil berisi bahan peledak di dekat konvoi kegubernuran di jalan raya utama antara Logar dan ibukota Kabul.

“Sayangnya 10 orang lainnya terluka, dan jumlah korban mungkin meningkat,” kata Ahmadzai.

Zabihullah Mujahid selaku juru bicara Taliban, mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas ledakan itu.

Dia mengklaim “sejumlah besar” pasukan khusus Afghanistan telah terbunuh atau terluka.

Logar terletak sekitar 46 mil dari Kabul, dikenal sebagai pintu gerbang strategis ke ibukota dan rentan terhadap serangan karena kehadiran aktif Taliban di sebagian besar wilayah provinsi.

Kelompok teroris telah meningkatkan serangan di provinsi-provinsi strategis dalam beberapa bulan terakhir.

kelomok teror bertempur dengan tujuan mengusir pasukan asing, menggulingkan pemerintah yang didukung Barat, dan mengembalikan versi hukum Islam garis keras. Serangan terjadi saat pembicaraan damai dengan Amerika Serikat semakin intens.

Pada akhir tahun lalu, pihak berwenang Afghanistan pada 25 Desember 2018 mengumpulkan sebanyak 43 jenazah dari kompleks pemerintah di ibukota Kabul. Kantor ini menjadi sasaran pembom bunuh diri dan para ekstremis yang dipersenjatai dengan senapan serbu.

Serangan itu dimulai ketika pelaku bom bunuh diri meledakkan mobilnya yang sarat bahan peledak di depan sebuah gedung pemerintahan dari departemen kesejahteraan masyarakat di lingkungan timur Kabul.

Beberapa penyerang membabi-buta melalui di bangunan Kementerian Martir dan Penyandang Cacat dan menahan sandera. Penyerang lainnya terlibat baku tembak yang berkepanjangan dengan pasukan keamanan setempat.

Serangan terakhir terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden Donald Trump mengatakan dia mempertimbangkan untuk menarik setidaknya 5.000 dari 14.000 tentara AS yang saat ini dikerahkan di Afghanistan.

Kemungkinan penarikan ribuan tentara AS telah memicu kebingungan dan kepanikan di pemerintahan Kabul dan misi asing. Mereka khawatir bahwa penarikan mendadak akan menyebabkan kembalinya rezim Taliban. (asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=eLeX3HVPm5k

Tahun 2018, Mengapa Tiongkok Kehilangan AS? (3)

0

He Qinglian

Tahun 2018, Tiongkok kehilangan AS, jika dilihat dari latar belakang internasional karena ini adalah masa dimana situasi global sedang berbalik arah.

Globalisme mengutamakan keragaman nilai, toleransi terhadap paham komunis (sosialis) dan berbagai kekuatan radikal agama relatif tinggi, dan percaya bahwa globalisme memiliki pengaruh dominasi yang sangat kuat terhadap ideologi lain, arus utama kaum pemeluk panda pada dasarnya adalah penganut globalisme, percaya bahwa Tiongkok akan mewujudkan demokrasi berkat bimbingan dan bujukan mereka, inilah yang menyebabkan Tiongkok menjadi penerima manfaat global terbesar.

“Hoover Report”: Kaum Pemeluk Panda Keluar “Secara Terhormat”

Kita ulas singkat peristiwa simbolis berakhirnya masa indah kaum pemeluk panda menari bersama RRT.

Di tengah tekanan kalangan politik Washington yang sangat besar, tanggal 29 November 2018 lalu, Hoover Institute dari Stanford University, US-China Relations Center dari Asia Society dan Sunshine Trust dari Annenberg Foundation bersama-sama meluncurkan laporan berjudul “China’s Influence and US Interest: Promoting Constructive Vigilance”, atau disebut juga “Hoover Report”.

Puluhan akademisi AS yang meneliti permasalahan Tiongkok ikut menulis laporan tersebut, secara rinci menguraikan pengaruh akibat aksi penyusupan PKT terhadap perguruan tinggi, wadah pemikir, media massa, kalangan etnis Tionghoa, perusahaan, badan riset dan berbagai aspek lainnya di Amerika.

Laporan tersebut mengakui kalangan peneliti Tiongkok di AS telah salah menilai Tiongkok, dan menuding RRT telah memanfaatkan demokrasi keterbukaan AS untuk menyusupi dan mengendalikan pemerintah AS, universitas, wadah pemikir, media massa, perusahaan dan kalangan etnis Tionghoa, dengan harapan dapat memutus kritik AS terhadap RRT serta dukungannya terhadap Taiwan.

Laporan mengakui, diplomatik publik yang normal, seperti rencana kunjungan tamu, kebudayaan dan pertukaran pendidikan, lobi pemerintah, adalah cara yang banyak digunakan pemerintah berbagai negara, dan dapat diterima untuk menunjukkan soft power suatu negara.

Tapi laporan berpendapat, ambisi dari aksi PKT ini, jika dilihat dari besar dan luasnya investasi dana serta kekuatannya, patut untuk diperiksa lebih mendalam. Laporan itu memperingatkan, “Aktivitas yang dilakukan PKT lebih terorganisir, menancap dalam beragam struktur kehidupan AS, dan mendapatkan pengaruh yang lebih luas dan lebih jangka panjang”.

Laporan ini menjabarkan serangkaian contoh aktivitas PKT, mulai dari aksi lobi legal, sampai aksi “rahasia, memaksa atau menyuap”, seperti melakukan tekanan terhadap pelajar Tiongkok yang studi di perguruan tinggi AS, memanfaatkan mereka untuk mengawasi sesama teman pelajar RRT di kampus AS dan lain sebagainya.

Laporan menghabiskan sepanjang 22 halaman untuk menjelaskan kendali PKT terhadap media massa berbahasa Mandarin di wilayah AS, mengungkap bagaimana PKT mengarahkan media massa luar negeri untuk beroperasi agar dapat menopang paham sosialis yang “berkarakter RRT”, mendorong kebijakan “reformasi keterbukaan” dan menentang ‘paham hegemoni’ AS. Laporan itu menyimpulkan, “Dengan kata lain, PKT adalah ideologi yang menentang Barat”.

Laporan penulis mengenai propaganda besar RRT yang belum dipublikasikan banyak dikutip dalam bab ini di dalam Hoover Report. Peneliti yang menulisnya telah menyatakannya.

Yang patut diperhatikan adalah, di antara penulis cukup banyak yang dulunya merupakan pendukung komunikasi RRT-AS. Menghadapi berbagai laporan dari berbagai institusi di AS yang sebagian besar menyangkut tuduhan — PKT memanfaatkan kepentingan untuk menyuap para perwakilan, “Hoover Report” mengakui salah tafsir seluruh angkatan akademisi terhadap RRT berangkat dari masalah pemahaman, bukan karena telah disuap, ini membuat kaum pemeluk panda bisa mundur secara terhormat dari pentas diplomatik RRT-AS.

Namun kaum pemeluk panda cukup banyak, pendukung fanatik terutama terdiri dari para pelaku pembangun hubungan diplomatik RRT-AS di masa itu. Peristiwa besar ini adalah modal utama dalam karir politik mereka, karir seumur hidup ini, mereka tidak akan semudah itu menyangkalnya.

Tanggal 18 Desember 2018, Komnas Hubungan AS-RRT merayakan 40 tahun AS-RRT menjalin hubungan diplomatik resmi, pendukung fanatik pemeluk panda seperti Kissinger berikut beberapa dubes AS untuk RRT terdahulu turut hadir, juga direktur Starr Companies, yang juga mantan CEO AIG Morris Greenberg. Dengan status sebagai seorang “pengusaha yang mempromosikan dan mendorong kerjasama ekonomi dagang serta hubungan baik RRT-AS”, ia menjadi salah seorang dari 10 orang sahabat internasional yang menerima penghargaan persahabatan dari Tiongkok dalam perayaan 40 tahun reformasi keterbukaan.

Tokoh ini secara khusus menghubungkan dua peristiwa yang bersejarah bagi kedua organisasi RRT-AS ini, dengan mengatakan bersilangnya pembangunan hubungan diplomatik RRT-AS dan 40 tahun reformasi keterbukaan Tiongkok bukanlah suatu kebetulan.

Setelah Tiongkok menerapkan reformasi keterbukaan, modal uang, para talenta dan teknologi terus mengalir tanpa henti ke RRT, menimbulkan efek yang sangat krusial bagi mendorong reformasi keterbukaan di Tiongkok.

Mengapa Obama Tutup Mata Terhadap Penyusupan Merah PKT?

Selama delapan tahun Obama sebagai penganut globalisme itu berkuasa, RRT dari status sebagai rekan kerjasama ekonomi baru benar-benar memasuki status rekan kerjasama strategis.

Masa pemerintahan Obama adalah masa di mana ‘kaum pemeluk panda’ sepenuhnya mendominasi hubungan AS dengan RRT, dan telah sampai pada tahap merajalela. Setelah menang pilpres November 2008, ia meminta wadah pemikir di New York yakni East-West Research Center membuat draft kebijakan diplomatik terhadap RRT.

Pusat riset itu pun melakukan suatu hal yang tidak pernah muncul dalam sejarah diplomatik AS, yakni menyerahkan “harapan diplomatik AS terhadap RRT” tersebut kepada “China Institute of International Studies” yang berada di bawah naungan Kemenlu PKT, dengan dipimpin oleh Ma Zhengang sebagai direktur, peneliti bernama Liu Xuecheng menulis makalah, sebuah “daftar harapan” yang diserahkan pada Obama pun diajukan ke Gedung Putih yang dipimpin Obama pada Januari 2009.

Daftar Harapan Kebijakan Diplomatik Terhadap RRT” yang diserahkan pada Obama ini mengusulkan 5 hubungan yang harus dibangun antara RRT dengan AS, yakni: kemitraan ekonomi, kemitraan anti-terorisme, kemitraan anti-proliferasi, kemitraan penghijauan, kemitraan Trans-Pasifik.

Serta secara khusus menunjukkan “bahwa ‘daftar harapan’ ini tidak hanya mencerminkan suara Amerika, juga mengandung pandangan Tiongkok; isinya setengah ditulis oleh pihak AS, dan setengah lagi ditulis oleh RRT.”

Tidak hanya itu, Januari 2009 baru saja Obama dilantik, mantan penasihat keamanan Zbigniew Brzezinski dan mantan wakil Menlu eksekutif Robert Bruce Zoellick, mantan kepala ekonom World Bank Lin Yifu, sejarawan Inggris Niall Ferguson dan lain-lain mengemukakan pada Obama, agar menjadikan G2 (kelompok 2 negara) sebagai hubungan istimewa tidak resmi antara RRT dengan AS, dijadikan sebagai pusat hubungan RRT-AS.

Yang dimaksud G2 adalah membuat RRT dan AS bersama-sama mengemban tanggung jawab sebagai negara pemimpin dunia.

Bahkan usul yang mengabaikan PKT sebagai rezim totaliter seperti ini pun bisa dikemukakan, inilah yang membuat selama 8 tahun Obama di Gedung Putih, hubungan AS dengan RRT terus terombang-ambing di antara ‘mitra’, ‘mitra strategis’ dan ‘mitra strategis yang penting’, hingga periode kedua pemerintahan Obama hampir berakhir di tahun 2015, AS bahkan melepaskan hak vetonya di IMF, dan setuju mata uang RMB masuk keranjang mata uang, mewujudkan impian RRT mewujudkan globalisasi mata uang RMB.

Pada tahun terakhir pemerintahan Obama, saat diwawancarai oleh majalah “The Atlantic”, Obama merangkum warisan politiknya sebagai ‘Obama-isme’, pandangan yang paling penting terhadap RRT adalah ‘bagi dunia, Tiongkok yang terbelakang lebih berbahaya daripada Tiongkok yang besar dan kuat’.

Hanya dengan memahami kebijakan terhadap Tiongkok di masa Obama, baru bisa dipahami mengapa dalam beberapa tahun terakhir ini RRT menjadi begitu agresif, bahkan “Thousand Talents Program” yang terang-terangan mencuri kekayaan intelektual pun digelar secara blak-blakan, perusahaan AS yang berinvestasi di RRT saat menghadapi tuntutan tidak logis pemerintah RRT memaksa mereka menyerahkan kekayaan intelektualnya tidak berani menentang, hanya bisa mengeluh pada pemerintah dan Kongres.

BACA JUGA :  Tahun 2018, Mengapa Tiongkok Kehilangan AS?

Walaupun tahu AS kerap mengkritiknya telah melanggar hak kekayaan intelektual, PKT bahkan berani menjadikan program “Made in China 2025” sebagai blueprint pertumbuhan ekonomi negara walaupun oleh senator AS program itu disebut sebagai ‘daftar curi kekayaan intelektual’.

Globalisme Adalah Ranjang Empuk Pemeluk Panda Sebagai “Malaikat Yang Baik”

Para pemeluk panda melindungai paham globalisme, RRT adalah peraup keuntungan terbesar dari proses globalisasi, kedua pihak sangat jelas juga sangat paham hubungan saling ketergantungan antar keduanya, saat ini kedua pihak tengah saling menyemangati, saling berpelukan untuk menghangatkan.

Tanggal 24 November 2018, wadah pemikir CCG menggelar tayang perdana film dokumenter “Better Angel” sekaligus seminar hubungan AS-RRT di masa depan.

Lebih 400 orang elit dari kalangan politik, bisnis, budaya, akademis dan organisasi sosial serta ratusan media massa ikut menghadiri tayang perdana, banyak “teman lama rakyat Tiongkok” juga ikut hadir — para pemeluk panda fanatik memiliki sebutan resmi di Tiongkok, yakni ‘teman lama rakyat Tiongkok’, dan mereka yang disebut ‘teman lama’ jika datang ke Tiongkok diperlakukan bak tamu agung. Ada yang mendata, selama PKT berkuasa, sebanyak 601 orang dari 5 benua, 123 negara, telah disebut sebagai ‘teman lama rakyat Tiongkok’.

Sejak reformasi keterbukaan Tiongkok, yang disebut teman lama hanya ada dua kelompok orang, kelompok pertama adalah orang yang membantu RRT membangun kembali hubungan diplomatiknya, seperti mantan Menlu AS Kissinger dan mantan Presiden AS Nixon.

BACA JUGA : Tahun 2018, Mengapa Tiongkok Kehilangan AS? (2)

Sedangkan kelompok lainnya adalah orang yang meyakinkan agar RRT masuk ke dalam organisasi internasional setelah reformasi keterbukaan, seperti mantan ketua Komisi Olimpiade Internasional bernama Juan Antonio Samaranch yang telah membantu Tiongkok meraih hak penyelenggara Pesta Olimpiade 2008.

Menurut penjelasan, sutradara film “Better Angel” yang meraih dua kali Piala Oscar itu yakni Malcolm Clarke, ‘malaikat’ yang diwawancara termasuk 3 orang mantan Menlu AS yakni Kissinger, James Baker dan Madeleine Albright, lalu mantan PM Australia Kevin Rudd, mantan Gubernur Iowa Branstad, dan direktur Blackstone Group bernama Stephen A. Schwarzman yang telah menyumbangkan USD 100 juta untuk mendirikan “Schwarzman Scholars” di Tsinghua University.

Di dalam film mereka masing-masing menyampaikan harapan mereka pada hubungan RRT-AS, sikap optimis dan kekhawatiran mereka yang hati-hati, serta setuju untuk meningkatkan kesepahaman antara RRT dengan AS dan makna mendalam saling percaya kedua negara. Makna yang ingin disampaikan film tersebut tentunya adalah: RRT masih butuh lebih banyak ‘malaikat yang baik’ agar membantu RRT terus berkembang.

Para arus utama pemeluk panda mayoritas bersedia untuk terus menjadi ‘malaikat yang baik’. Seperti disebut pada artikel ini, para peneliti RRT di AS harus memikirkan kembali kesalahan pengamatan pada masalah RRT, karena rezim otoriter pemerintah PKT yang kian hari kian kuat membuat alasan dukungan mereka menjadi sia-sia, PKT tidak sedikit pun bergerak menuju demokratisasi.

Setelah Gedung Putih berganti majikan dan para pembunuh naga akhirnya unggul, kaum pemeluk panda mau tidak mau harus sedikit melonggarkan pelukan.

Apakah para pemeluk panda dapat kembali mendominasi hubungan RRT-AS, tergantung pada satu faktor yang sulit diprediksi: duel antara globalisasi dan lokalisme.

Di AS, duel ini menandakan konflik dan pertentangan antara paham globalisasi dengan paham Amerikanisme yang diwakili slogan ‘to make America great again’.

Paham globalisme menekankan nilai universal, namun menggunakan pluralisme untuk menutupi konflik ideologi antara RRT-AS, hasilnya adalah AS dengan penuh perasaan membuka diri menyambut RRT, berharap ia akan terhubungan dengan dunia internasional, menjadi anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab.

Demi mewujudkan hal ini berupaya keras membantu Tiongkok mengembangkan perekonomian; dan AS secara menyeluruh membuka diri namun yang didapat adalah pembatasan ketat oleh pemerintah RRT atas sebagian pasar. Akhirnya, menanam labu tapi yang didapat adalah kacang, bukan AS yang telah mengubah RRT, tetapi justru kekuatan PKT telah menyusupi AS, dalam artikel ini bagian pertama telah dijabarkan contoh namun hanya sebagian fenomena saja.

Partai Demokrat mewakili kekuatan inti paham globalisme di AS. Mereka ingin melindungi PBB, WTO, NATO dan Uni Eropa, yang melambangkan ketertiban dunia setelah PD-II berakhir.

Dari Presiden Clinton yang menjadi pendorong utama globalisasi selama 20 tahun lebih, sistem pendidikan AS juga pada dasarnya menjadi pelayan bagi globalisme.

Trump kembali pada paham lokalisme “AS sebagai prioritas”, yang dipastikan bentrok dengan sengit dengan globalisme, dan konflik seperti ini akan ditentukan pemenangnya pada tahun pilpres dengan suara pemilih. Seiring dengan semakin banyak pemuda sayap kiri memasuki usia pilih, maka pilpres 2020 dipastikan akan menjadi duel sengit nilai universal.

Jika Partai Demokrat kembali menguasai Gedung Putih, dan kaum pemeluk panda kemungkinan akan datang kembali. (SUD/WHS/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=eLeX3HVPm5k

Aktivis Anti-Assad di Jerman Dibunuh dengan Kapak

0

Oleh John Smithies- Epoch Times

Epochtimes.id- Seorang aktivis Suriah yang mengkritik Presiden Bashar al-Assad telah dibunuh secara brutal di Hamburg, Jerman.

Mohamed Joune, 48, ditemukan terbaring di jalanan yang sibuk berlumuran darah pada malam 16 Januari 2019.

Dia mengalami beberapa luka di kepala dan tubuhnya, dan salah satu jarinya terputus.

Tabloid Jerman Bild melaporkan bahwa lukanya menunjukkan bahwa kapak sebagai alat pembunuhan.

Jejak darah ditemukan menuruni tangga gedung yang menunjukkan bahwa ia telah mencoba melarikan diri dari serangan.

Saksi mata melihat Joune tersandung keluar dari gedung sebelum pingsan, banyak berdarah akibat luka di kepalanya.

Seorang tersangka belum ditemukan. Meskipun polisi sedang menyelidiki pakaian yang ditemukan di tempat sampah di dekat lokasi pembunuhan.

Polisi Jerman telah meminta keterangan siapa pun yang memiliki informasi. Melansir dari Telegraph, kepolisian sedang menyelidiki “ke segala arah.”

Joune memimpin Union of Syria Abroad, sebuah organisasi nirlaba yang membantu para korban perang di Suriah dan para pengungsi Suriah lainnya. Dia adalah seorang apoteker yang memiliki beberapa properti di Harburg, sebuah distrik di Hamburg selatan.

Rumah tempat dia terbunuh memiliki beberapa orang tunawisma yang tinggal di dalamnya sebagaiman dikutip dari Times of London.

Satu teori adalah bahwa Joune bisa saja dibunuh karena perselisihan di rumah. Namun, salah satu teman Joune mengatakan kepada Bild bahwa dia dibunuh karena menentang rezim Assad.

Sore itu, kata temannya, dia telah bertemu Joune untuk berbicara tentang kemungkinan mengadakan demonstrasi yang menandai ulang tahun kedelapan dimulainya revolusi Suriah.

“Kemungkinan besar Mohamed terbunuh karena aktivitas politiknya,” kata pria itu kepada Bild.

Dia menambahkan bahwa Joune baru-baru ini dipaksa untuk mengusir salah satu penyewa Suriah-nya.

“Alasannya adalah bahwa dia telah menemukan dari sebuah video bahwa ayah dari penyewa, ternyata anggota tentara Assad,” kata pria yang tidak disebutkan namanya itu.

Joune sudah menikah dan memiliki dua anak perempuan. Times of London melaporkan bahwa tetangga dan mantan karyawan menggambarkannya sebagai pria yang baik dan murah hati.

Situs web nirlaba Joune mengatakan misinya adalah “untuk meringankan penderitaan rakyat Suriah, terutama perempuan dan anak-anak, baik di Suriah maupun di negara-negara tetangga.”

Politisi Hamburg Kazim Abaci, yang mengenal Joune, mengatakan kepada Guardian, “Dia tidak hanya terlibat dalam bantuan kemanusiaan untuk Suriah, tetapi juga mendukung integrasi para pengungsi di Hamburg.” (asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=NaG54rGUHkE

Promosi CPO di Amerika Serikat, Mendag Dorong Peningkatan Perdagangan Berkelanjutan

0

Epochtimes.id- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan, prinsip perdagangan Indonesia adalah melalui kolaborasi dan kemitraan. Hal itu penting guna mendorong peningkatan perdagangan dan investasi secara berkelanjutan.

Pernyataan ini disampaikan Mendag saat  membuka  ‘Indonesia  Palm  Oil  Forum’  yang  diselenggarakan  di  Kedutaan  Besar  Republik Indonesia  di  Washington  DC,  Amerika  Serikat  (AS),  Rabu  (16/1)  waktu  setempat.

Forum  ini merupakan rangkaian kegiatan memperkuat dan meningkatkan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan AS.

Forum ini terselenggara atas kerja sama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDB-KS) bersama   Asosiasi   Produsen   Biofuel   Indonesia   (Aprobi),   Gabungan   Pengusaha   Kelapa   Sawit Indonesia  (GAPKI),  Gabungan  Industri  Minyak  Nabati  Indonesia  (GIMNI),  dan  Kedutaan  Besar Republik Indonesia, serta didukung Kementerian Perdagangan.

Mendag mengatakan di  tengah  ketidakpastian  ekonomi  dan  perdagangan  global,  kolaborasi  dan  kemitraan  sangat penting  untuk  meningkatkan  investasi  dan  perdagangan  secara  berkelanjutan.

“Minyak  kelapa sawit  (CPO)  merupakan  salah  satu  fokus  khusus  dalam  rangkaian  kunjungan  kerja  kami  ke  AS. Melalui ‘Indonesia Palm Oil Forum’ diharapakan terjadi dialog dan keterbukaan antara para pelaku usaha  untuk  memperkuat  kemitraan,  khususnya  komoditas  CPO,”  ujar  Mendag  di  hadapan  lebih dari 75 peserta.

Dalam  sambutannya  Mendag  menyampaikan,  CPO  dan  produk  turunannya  memainkan  peranan penting  dalam  perekonomian  Indonesia.“CPO  berkontribusi  pada  pengentasan  kemiskinan  dan pengembangan   daerah   pedesaan,   serta   mendukung   pembangunan   ekonomi   nasional   secara umum,” tandasnya.

Jika   ditelusuri,   upaya   mengembangkan   sektor   CPO   untuk   mempromosikan   pembangunan pedesaan dan mengatasi kemiskinan di Indonesia dimulai sejak akhir 1990-an. Hal itu jauh sebelum adopsi  Tujuan  Pembangunan  Berkelanjutan  pada  2015.

Pada  tahun  2001―2010  sektor  CPO  di Indonesia telah membantu 10 juta orang keluar dari kemiskinan, dan setidaknya 1,3 juta penduduk desa di daerah pedesaan diangkat dari garis kemiskinan.

Selain itu, lanjut Mendag, budidaya kelapa sawit dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi dan stabil  untuk  petani  kecil.  Ini  menciptakan  kelas  menengah  pedesaan  yang  berlangsung  selama beberapa generasi.

Sektor tersebut juga menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 5,5 juta orang, dan mata pencaharian 21 juta orang.

Indonesia   bergantung   pada   industri   ini.   Perkebunan   kelapa   sawit   juga   berkontribusi   pada pengembangan  sekolah  dan  rumah  sakit,  serta  pusat  budaya,  agama,  dan  olahraga  di  wilayah perkebunan kelapa sawit.

Dengan produksi pada 2017 yang mencapai 35,36 juta metrik ton, CPO Indonesia menjadi industri raksasa  yang  menghasilkan  pendapatan  ekspor  sebesar  USD  22,8  miliar  pada  tahun  yang  sama. Tepat  dikatakan  jika  industri  CPO  adalah  salah  satu  sektor  yang  paling  penting  bagi  ekonomi Indonesia. Hal itu seperti Boeing bagi AS, atau Airbus bagi Uni Eropa.

Pengelolaan Berbasis Lingkungan

Menanggapi kritikan ekspansi minyak kelapa sawit sebagai ancaman bagi lingkungan, Pemerintah Indonesia  telah  meluncurkan  inisiatif  Indonesia  Sustainability  Palm  Oil  (ISPO)  pada  2011  dan sertifikasi ISPO pada 2015, yang sekarang sedang diperbarui agar lebih efektif.

Pemerintah  juga  mengadopsi  moratorium  eksploitasi  lahan  gambut  pada  2011  dan  kemudian memperluas  moratorium  tersebut  mencakup  semua  jenis  pembukaan  hutan  untuk  perkebunan kelapa sawit baru.

Pada 2015, diterapkan Instruksi Presiden tentang moratorium dan peningkatan pengelolaan  hutan  primer  dan  lahan  gambut,  dan  pada  2016  berdiri  Badan  Restorasi  Lahan Gambut.

Pada   19   September   2018,   Pemerintah   mengeluarkan   Instruksi   Presiden   Nomor   8   tentang Penundaan dan Evaluasi Izin Perkebunan Kelapa Sawit dan Peningkatan Produktivitas Perkebunan Kelapa   Sawit.

Instruksi   ini   dimaksudkan   untuk   menerapkan   langkah   lain   agar   moratorium pembukaan  lahan  untuk  perkebunan  baru  menjadi  lebih  efektif,  sambil  terus  meningkatkan produktivitas kelapa sawit.

“Produksi  CPO  yang  tinggi  dapat  melestarikan  cadangan  minyak  global.  Indonesia  berupaya meningkatkan  produktivitas  CPO  sekaligus  mengatasi  tantangan  sosial  dan  lingkungan  sehingga produksi CPO Indonesia tidak akan merusak alam,” jelas Mendag.

Sementara itu dari sektor kesehatan, banyak penelitian menunjukkan bahwa konsumsi asam lemak jenuh dari minyak kelapa sawit tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

“Untuk itu, saya ingin  menekankan  pentingnya  perdagangan  yang  adil  terhadap  minyak  kelapa  sawit  dan  untuk menghapus praktik perdagangan diskriminatif dan tidak adil yang merugikan sektor minyak kelapa sawit dikarenakan kepentingan komersial yang restriktif dan input kebijakan yang keliru,” pungkas Mendag. (asr)