Home Blog Page 1917

Serangkaian laporan “Tempaan 18 Tahun Pasca 20 Juli 1999” Menang Banding Perkara Falun Gong 2002 (2)

0

Kasus menang banding perkara Falun Gong 2002 menjadi pembela garis pertahanan kebebasan di Hong Kong

Reporter Epoch Times Hong Kong, Lin Yi, melaporkan

Selama 20 tahun penyerahan kedaulatan Hong Kong ke PKT (Partai Komunis Tiongkok) ini, berkali-kali dikarenakan Beijing mendesak diberlakukannya Pasal 23 dan lain-lain peraturan hukum yang jahat, menyebabkan ratusan ribu warga turun ke jalan sebagai protes, masyarakat Hong Kong masih dapat menikmati hak untuk berekspresi damai, merupakan salah satu indikator dari “Yi Guo Liang Zhi (dua sistem dalam satu Negara)”.

Dalam “Regulasi Penuntutan” terbaru, Departemen Kehakiman telah mengacu pada tuduhan palsu “menyumbat jalanan” para praktisi Falun Gong, yang telah menang banding di Pengadilan Hong Kong Tingkat Kasasi pada tahun 2005 sebagai “Kasus Yang Meiyun”.

Banding ini dalam rangka untuk menekankan agar para jaksa penuntut mempertimbangkan “Hukum Dasar” dan “Undang-undang hak asasi manusia masyarakat Hongkong” yang melindungi kebebasan publik dalam berkumpul dan berdemonstrasi, dianggap sebagai pembela garis pertahanan penting semua lapisan masyarakat Hong Kong terhadap penuntutan yang tidak masuk akal.

Mulai dari tuduhan palsu pemerintah sampai dibebaskannya dari dakwaan, yang kemudian menjadi penjamin hak asasi manusia terkemuka untuk melindungi kebebasan masyarakat Hong Kong dalam berekspresi.

Perjalanan ini merupakan gambaran para praktisi Falun Gong Hong Kong yang dengan gigih mengklarifikasi fakta penganiayaan melalui tempaan selama 18 tahun dalam menghadapi penindasan PKT (Partai Komunis Tiongkok).

Baca : Serangkaian laporan “Tempaan 18 Tahun Pasca 20 Juli 1999” Menang Banding Perkara Falun Gong 2002 (1)

Ditangkap dengan tuduhan palsu

Pada waktu itu karena pihak kepolisian tidak berhasil mengusir para praktisi, sehingga para praktisi yang sedang duduk bermeditasi menjadi sasaran untuk ditekan keningnya, dijepit lehernya, ditekan dengan keras titik akupunktur di belakang telinga mereka, serta dipuntir lengannya dengan kuat dan sebagainya.

16 orang praktisi Falun Gong yang hari itu mengajukan petisi di luar Kantor Penghubung, masing-masing telah diperlakukan secara kasar oleh 4-5 orang polisi, kemudian mengangkat tinggi tangan dan kaki mereka yang mengajukan petisi, mengangkatnya ke dalam mobil polisi, serta dikirim ke kantor polisi. (gambar data dari The Epoch Times)

Hal mana menyebabkan setidaknya seorang praktisi Swiss dan delapan praktisi Hong Kong terluka, mereka merasa pusing, mual, nyeri sekujur tubuh dan sesak napas.

Zhou Sheng yang pada waktu merekam sebagian proses itu di tempat kejadian, juga merupakan salah satu praktisi Falun Gong yang ditangkap.

Dia melihat sendiri seorang praktisi wanita tua ditekan titik akupunktur di belakang telinganya sehingga pingsan, dan dinaikkan ke mobil polisi; seorang praktisi laki-laki juga ditekan titik akupunkturnya sehingga tidak mampu berdiri, dan dinaikkan ke mobil polisi. Dia sendiri diseret dengan paksa ke mobil oleh dua orang polisi.

Kemudian pihak kepolisian memberikan dakwaan fitnahan pada para praktisi sebagai penyumbat jalan, menghalangi pekerjaan petugas dan menyerang seorang petugas polisi.

Dalam awal pemeriksaan pengadilan, banyak polisi muncul di pengadilan dengan berbohong, membuat kesaksian palsu, membuatnya sangat tidak dapat mengerti.

“Jelas-jelas praktisi tidak menggigit polisi, mereka bersikeras mengatakan para praktisi menggigit, sekalipun pengadilan memutar video, di bawah sumpah mereka masih berani berbohong.”

Dia menggambarkan pada waktu itu tekanan internal dan eksternal sangatlah besar, selain khawatir kalah dalam peradilan, yang akan memengaruhi kegiatan pengajuan petisi dan aksi damai di masa depan, kemudian dalam pertukaran komunikasi para praktisi akhirnya dengan satu hati mereka dapat menyelesaikan kesulitan.

Di seluruh penjuru Hong Kong menceritakan fakta sebenarnya

Kasus menyumbat jalanan telah menimbulkan keprihatinan masyarakat internasional, pada 15 Agustus 2002, Pengadilan setempat di West Point memvonis bersalah terhadap 16 orang praktisi Falun Gong Swiss dan Hong Kong dalam kasus menyumbat jalanan, menyerang petugas polisi dan lain-lain tujuh dakwaan, serta dijatuhi hukuman denda mulai dari 1.300 Yuan sampai dengan 3.800 Yuan.

16 orang praktisi Falun Gong yang hari itu mengajukan petisi di luar Kantor Penghubung, masing-masing telah diperlakukan secara kasar oleh 4-5 orang polisi, kemudian mengangkat tinggi tangan dan kaki mereka yang mengajukan petisi, mengangkatnya ke dalam mobil polisi, serta dikirim ke kantor polisi. (gambar data dari The Epoch Times)

Ini adalah untuk kali pertama praktisi Falun Gong Hong Kong menerima hukuman tindak pidana yang membuat masyarakat Hong Kong dan internasional memrihatinkan kebebasan berbicara dan berkumpul di Hong Kong.

Zhou Sheng mengatakan bahwa ketika untuk kali pertama dalam pengadilan setempat divonis bersalah, kemudian diberitahu apakah mereka memutuskan untuk mengajukan banding atau tidak, harus diambil sidik jarinya dan membayar denda.

Pada saat itu ada sekitar 8 atau 9 praktisi pergi ke Kantor Polisi Western Point mengungkapkan fakta kepada para polisi, menekankan bahwa para praktisi Falun Gong tidak melanggar hukum dalam kasus mengajukan petisi di depan Kantor Penghubung.

Mereka juga kala itu menjelaskan aksi Falun Gong merupakan tindakan yang memenuhi hukum, dan menceritakan pada mereka tentang hukum surgawi bahwa baik dan jahat akan ada balasannya.  Selain itu mereka menolak memberikan sidik jari dan tidak membayar denda.

Setelah itu ada seorang polisi menyatakan akan meminta petunjuk pada pimpinan, dan setelah beberapa waktu, polisi itu mengatakan pimpinan mengijinkan praktisi pergi tanpa perlu meninggalkan sidik jari, juga mengatakan nanti akan dibicarakan lagi menunggu hasil dari banding.

“Pimpinan kami meminta saya untuk menyampaikan kepada kalian, agar kalian tidak menelepon lagi, telepon kami akan rusak berdering terus, e-mail juga meledak, dan faks juga meledak, kami sudah tidak tahan lagi!”

Ketika itu para praktisi Falun Gong di luar negeri ramai-ramai mengklarifikasi fakta kepada polisi Hong Kong, dan ke berbagai departemen pemerintahan.

Waktu itu setelah para praktisi yang diperkarakan bertukar pendapat, mereka memutuskan untuk mengklarifikasi fakta kebenaran kepada departemen pemerintah terkait, di antaranya termasuk konsulat berbagai negara di Hong Kong dan Departemen Kehakiman, pengadilan, legislator, Asosiasi Barrister dan kantor polisi, di samping secara pribadi datang untuk mengklarifikasi fakta, juga mengirimkan materi informasi fakta melalui pos. (PUR/whs/asr)

Sumber : Epochtimes.com

Pakar Menganalisa Berdasarkan Video/Foto Tunjukkan Rudal Korut Terbaru Lebih Besar dan Bertenaga

0

Oleh Reuters

Epochtimes.id- Video dan foto yang dirilis pada Kamis (30/11/2017) dari uji coba rudal terbaru Korea Utara menunjukkan mesin roket baru.

Desain rudal terlihat lebih besar yang memungkinkan mewujudkan lebih dekat  ambisi Kim Jong Un untuk dapat mengirimkan hulu ledak nuklir ke sasaran di manapun di dunia ini, meskipun tanpa dengan akurasi yang belum tepat.

Korea Utara merilis belasan foto dan video setelah peluncuran rudal Hwasong-15 Rabu (29/11/2017) bagi pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah mendeklarasikan “akhirnya menyadari penyebab historis dalam menyelesaikan kekuatan nuklir negara.”

Melansir dari KBS World, Surat kabar resmi Korea Utara Rodong Sinmun dan Kantor Berita Pemerintah Korea Utara KCNA pada Kamis (30/11/2017) merilis sekitar 42 lembar foto yang menunjukkan semua prosedur, mulai persiapan hingga peluncuran rudal.

Sejak peluncuran Himeong-14 pada Juli, rudal balistik antar benua pertama (ICBM) Korea Utara, para analis Korea Utara telah mencari tanda-tanda bahwa negara yang terisolasi telah mengembangkan sistem panduan tepat, mesin roket andal dan Kendaraan Realibere ICBM Korea Utara yang mampu melindungi hulu ledak nuklir saat kecepatannya mencapai sasaran.

“Korea Utara terus mengejar ICBM dengan cara yang metodis dan pragmatis, membuat kemajuan dalam langkah-langkah tambahan,” kata Joseph Bermudez dari 38 Utara, sebuah proyek pemantauan Korea Utara yang berbasis di Washington.

Penampakan tentang uji coba Hwasong-15. Media pemerintah mengatakan rudal diluncurkan dari kendaraan yang baru dikembangkan dan bahwa hulu ledak bisa menahan tekanan memasuki kembali atmosfer. (Reuters / KCNA)

Pejabat AS mencatat, bagaimanapun, bahwa Korea Utara belum membuktikan bahwa pihaknya memiliki sistem panduan yang akurat untuk sebuah ICBM.

Juru Bicara Kepala Staf Korea Selatan, Roh Jae-cheon memperingatkan bahwa diperlukan lebih banyak analisis untuk menentukan kinerja penuh Hwasong-15. Namun Korea Utara telah membuat perubahan signifikan sejak Hwasong-14.

“Analisis awal kami terhadap foto-foto tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan yang jelas antara Hwasong-15 dan Hwasong-14 dalam kaitannya dengan tampilan hulu ledak, gabungan tahap pertama dan kedua dari rudal, dan ukuran keseluruhan,” katanya dalam sebuah briefing pada kamis.

Korea Utara mengklaim rudal baru melesat ke ketinggian sekitar 4.475 km, lebih dari 10 kali ketinggian Stasiun Luar Angkasa Internasional. Rudal ini juga terbang 950 km selama 53 menit – lebih tinggi dan lebih lama dari rudal Korea Utara lainnya sebelum mendarat di laut dekat Jepang.

Rudal yang Lebih Besar dan Lebih Kuat

Ukuran besar rudal itu dapat terlihat dalam foto-foto tersebut, yang menurut para analis bisa menghasilkan sistem propulsi yang lebih kuat.

“Ini adalah rudal yang sangat besar,” kata Michael Duitsman, rekan peneliti di Pusat Studi Nonproliferasi, dalam sebuah analisis yang diposting ke Twitter.

“Dan saya tidak bermaksud ‘besar’ untuk Korea Utara. Hanya beberapa negara yang bisa menghasilkan rudal seukuran ini, dan Korea Utara baru saja bergabung dengan klub tersebut,” katanya.

Kim Jong Un terlihat saat Hwasong-15 berhasil diluncurkan pada 29 November. Menurut media pemerintah yang menyediakan foto handout ini. Kim secara pribadi memimpin uji coba misil. (Reuters / KCNA)

Seorang pejabat intelijen Amerika Serikat mengatakan kepada Reuters bahwa uji coba Hwasong-15 tampaknya menunjukkan sistem propulsi bahan bakar padat Korea Utara yang lebih kuat, terutama pada roket tahap kedua.

Sistem bahan bakar padat untuk ICBM akan menjadi perkembangan yang signifikan dan memungkinkan Korea Utara untuk mengangkut dan meluncurkan rudal lebih cepat, dibandingkan dengan sistem bahan bakar cair yang mana memerlukan persiapan lebih lama.

Foto-foto tersebut tampaknya menunjukkan rudal tersebut setidaknya dengan dua moncong lebih besar pada tahap pertama, bukan satu moncong besar dan beberapa moncong yang lebih kecil pada Hwasong-14.

Truk pengangkut Rudal Korut (KBS World)

“Tahap pertama tampaknya menggunakan kasus yang sama (seperti Hwasong-14) namun memiliki dua mesin,” kata David Wright, dari Union of Concerned Scientists, sebuah kelompok advokasi ilmu nirlaba yang berbasis di AS.

“Tahap kedua terlihat seperti membawa propelan lebih dari dua kali lebih banyak. Kombinasi kedua hal itu berarti benar-benar rudal baru yang lebih mumpuni. ”

“Ukuran dan desain rudal itu juga memungkinkan membawa hulu ledak yang lebih besar dan Kendaraan Realibere ICBM yang lebih tangguh,” kata para analis.

Bagian moncong rudal tampak lebih tumpul dari versi sebelumnya, yang mungkin menunjukkan kemajuan dalam mengembangkan Kendaraan Realibere ICBM,” kata Bermudez.

Peluncur Mobile?

Foto-foto tersebut tampaknya menunjukkan kendaraan erektor mobile yang memposisikan rudal di lokasi peluncuran, yang dirancang untuk memungkinkannya ditembakkan dari sejumlah daerah yang lebih luas agar tidak dicegat.

Sementara foto menunjukkan kendaraan yang digunakan untuk memposisikan sudut rudal tegak lurus, tidak terlihat pada foto peluncuran itu sendiri.

Analis intelijen A.S. telah menyimpulkan dari satelit dan data lainnya bahwa rudal uji coba tesebut ditembakkan dari posisi tetap, bukan melalui mobil peluncur.

Sebuah video dirilis pada Rabu lalu oleh media Korut menunjukkan rudal itu berdiri sendiri sebelum diluncurkan di sebuah platform kecil, yang mengonfirmasikan penilaian intelijen tersebut.

Rudal tersebut kemungkinan lebih panjang dan lebih berat dari pada pendahulunya yang dibuktikan dengan ukuran transporter. Ini dilihat pada transporter yang memiliki sembilan roda, bukan delapan yang sebelumnya terlihat di pengangkut Korea Utara,

Media pemerintah mengutip keterangan Kim Jong Un menyebutkan kendaraan besar itu “100 persen” merupakan produk domestik Korea Utara.

Rudal balistik Korut (KBS World)

Analis Barat mengatakan bahwa truk tersebut adalah sekitar setengah dari belasan kendaraan yang diperoleh tahun lalu dari Tiongkok. Truk tersebut kemudian dimodifikasi Korea Utara sejak saat itu.

“Saya perlu melihat sedikit perbedaan lagi untuk sepenuhnya percaya bahwa mereka membuat ini sendiri,” Dave Schmerler, rekan peneliti di Pusat Studi Nonproliferasi James Martin, mengatakan tentang kendaraan pengangkut.

“Mereka bisa merekayasa di balik itu, jadi selalu ada pilihan itu, tapi dari apa yang saya lihat, saya tidak cenderung percaya bahwa mereka telah membuat ini.” (asr)

Sumber : The epochtimes/Reuters/KBS

NASA Adu Pilot Drone Profesional dengan Kecerdasan Buatan

0

NASA, Badan Antariksa Amerika Serikat, menghasilkan sentuhan yang sangat modern terhadap kisah manusia versus mesin. Mereka mengadu Kecerdasan Buatan (AI) melawan manusia, dalam sebuah balap drone (pesawat tanpa awak).

Komputer, bahkan sudah sejak lama mampu mengalahkan juara dunia catur. Kemudian dalam beberapa tahun terakhir, mesin AI juga menang pada permainan tersulit yang pernah dibuat dalam sejarah, sebuah permainan asal Tiongkok, yang disebut Go.

Tapi bagaimana mungkin AI sanggup beraksi menghadapi manusia dalam permainan fisik di dunia nyata, dalam sebuah perlombaan yang melibatkan aksi-reaksi dan penyesuaian lingkungan dengan cepat, naluriah, dan konstan?

Laboratorium Propulsi Jet NASA (JPL) mengujicoba masalah ini pada sebuah tes, saat membuat uji simultan khusus untuk mengendalikan remote kontrol dua pesawat tak berawak dalam sebuah perlombaan.

Satu drone dikemudikan oleh pilot manusia dengan kemampuan terbaik. Sebuah drone lainnya diujicobakan untuk dikendalikan oleh komputer dengan instalasi AI.

Balapan drone menggunakan quadcopter yang sanggup terbang cepat telah menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Baik dengan trek yang lurus, maupun trek naik-turun, pada area yang lebih luas seperti lapangan sepak bola atau sebuah gudang.

Pilot Drone, Ken Loo saat mengerahkan ketrampilannya dalam menghadapi teknologi AI terbaru. (NASA/JPL-Caltech/The Epoch Times)

Uji simultan NASA menggunakan lintasan lebih kecil dari kejuaraan profesional. NASA telah sendiri merekrut pilot balap Drone terbaik dunia, Ken Loo, untuk menghadapi komputer uji-coba AI, dalam uji coba mereka.

“Kami mengadu algoritma kami melawan manusia, yang terbang dengan mengandalkan lebih banyak perasaan (feeling),” kata Rob Reid dari JPL, manajer tugas proyek tersebut, dalam sebuah pernyataan. “Anda benar-benar dapat melihat bahwa komputer AI menerbangkan pesawat tak berawak itu dengan lancar di sekitar lapangan, sementara pilot manusia cenderung melaju dengan agresif, jadi jalan mereka tersentak.”

Waktu putaran AI sangat mirip dari awal sampai akhir. Namun setelah beberapa lusin Laps, Loo telah memperbaiki waktunya lebih dari 2,5 detik.

Pilot manusia menggunakan kreativitasnya untuk belajar dan menyesuaikan. Sedangkan AI telah mengoptimalkan pendekatannya dari pengalaman, namun tidak dapat memperbaikinya.

“Ini jelas jalur terpadat yang pernah saya terbangi,” kata Loo. “Salah satu kesalahan saya sebagai pilot adalah saya mudah lelah. Ketika saya mengalami kelelahan mental, saya mulai tersesat (membuat kesalahan), apalagi jika saya telah menerbangkan ujicoba ini sebanyak 10 kali.”

Untuk lap resmi, Loo rata-rata menghasilkan catatan kecepatan 11,1 detik. Sementara drone otonom yang menggunakan komputer AI, catatan waktu rata-rata 13,9 detik.

“Pesawat tak berawak kita bisa terbang lebih cepat,” kata Manajer Proyek, Reid. “Suatu hari Anda mungkin melihat mereka berpacu secara profesional!”

Meski balapan mungkin terlihat asyik, teknologi kebelakang memiliki potensi yang sangat signifikan di semua jenis area. “Misalnya, teknologi yang memungkinkan drone menggabungkan informasi dunia nyata dengan peta 3-D yang dimuat pada kecerdasan buatan yang memiliki berbagai aplikasi,” sambung Reid.

Pesawat tak berawak milik NASA terbang dengan menggunakan mesin kecerdasan buatan atau AI. (NASA/JPL-Caltech/The Epoch Times)

Misalnya, ini bisa berarti pesawat tak berawak dapat memeriksa persediaan di gudang. Bisa juga membantu operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi bencana. (waa)

Gelombang Laut Mencapai 5 Meter, Layanan Penyeberangan Merak-Bakauheni Ditutup Sementara

0

Epochtimes.id- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memutuskan untuk melakukan penutupan sementara layanan penyeberangan di lintasan Merak – Bakauheni menyusul kondisi cuaca yang sangat ekstrem terhitung Kamis (30/11/2017) sore terhitung pukul 17.45 WIB hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Penutupan sementara layanan tersebut merupakan keputusan Rapat koordinasi antara PT ASDP, Gapasdap, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Banten, dan KSOP Merak yang berlangsung pada Kamis (30/11) sore.

“Kami memohon pengertian kepada seluruh pengguna jasa penyeberangan Merak-Bakauheni, karena  cuaca di Merak sangat ekstrem di mana tinggi sudah gelombang mencapai 5 meter dan kecepatan angin di atas 45 knot sehingga layanan ditutup sementara,” tutur PLT Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Intan Sugiharti.

GM PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak Fahmi Alweni mengatakan, PT ASDP sangat memprioritaskan keselamatan dan keamanan para pengguna jasa yang akan menyeberang.

Menurut Fahmi, cuaca sangat ekstrem hingga menyebakan layanan terpaksa ditutup sementara. Sedangkan kepada seluruh penumpang yang sudah berada di lingkungan pelabuhan maupun yang masih dalam perjalanan diimbau bersabar.

“Kami akan menunggu sampai kondisi cuaca benar-benar aman bagi pelayaran,” tuturnya.

PT ASDP juga terus berkoordinasi dengan stakeholder termasuk Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika terkait dengan kondisi cuaca yang cukup ekstrem ini.

“Kami memohon pengertian dari pengguna jasa. Hal ini menyangkut keselamatan pelayaran. Lebih baik tidak berangkat, daripada tidak pernah sampai sama sekali,” tuturnya. (asr)

Korban Meninggal Dunia Akibat Serangan Teroris di Masjid Sufi Mesir Menjadi 311 Jiwa

0

Epochtimes.id- Direktorat Kesehatan Sinai Utara, Mesir mengumumkan pada Rabu (29/11/2017) ditulis situs berita Al-Ahram mengatakan kematian seorang pria yang cedera dalam serangan teroris Sinai Utara meningkatkan jumlah korban yang tewas berjumlah 311 jiwa.

Abdel-Rahman Moussa, yang merupakan salah satu dari 128 orang yang terluka dalam serangan tersebut, meninggal dunia Rabu di Rumah Sakit Umum El-Arish karena luka-luka yang dideritanya dalam serangan tersebut.

Sebagian besar yang terluka masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit, terutama di Ismailia dan Kairo.

Pada Jumat lalu sekitar 25 -30 orang bersenjata yang dilaporkan membawa bendera kelompok teroris Daesh menembak mati ratusan jamaah saat sholat Jum’at di Masjid Al-Rawda.

Serangan ini menjadikan sebagai serangan teroris paling mematikan dalam sejarah Mesir akhir-akhir ini.

Jaksa Agung Mesir Nabil Sadek mengutip keterangan saksi mata mengatakan orang-orang bersenjata tersebut masuk ke masjid dengan menggunakan lima mobil SUV.

Gerombolan teror ini kemudian melepaskan tembakan tepat saat Imam tersebut memulai khotbah Jumat.

Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Sebagian besar serangan teroris yang terjadi di Sinai Utara dalam empat tahun terakhir terutama menargetkan pasukan keamanan.

Serangan-serangan tersebut diklaim oleh kelompok berafiliasi dengan Sinai yang bermarkas di Sinai, Ansar Beit Al-Maqdis. (asr)

Sumber : Al-Ahram

FDA Peringatkan Bahaya Makan Tulang Bagi Anjing Peliharaan

0

Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) meminta pemilik hewan peliharaan untuk mempertimbangkan kembali pemberian tulang pada seekor anjing peliharaan. Peringatan FDA disampaikan menjelang musim libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

Badan federal Amerika tersebut mengeluarkan peringatan kepada konsumen tentang bahaya perlakuan tulang komersial setelah 90 anjing jatuh sakit. Setidaknya 15 anjing peliharaan itu akhirnya mati setelah sakit usai makan tulang.

Menurut FDA, bone treats itu berbeda dari jenis daging mentah yang tidak dimasak karena diproses dan dikemas untuk dijual sebagai makanan anjing. Produk ini bisa dikeringkan dengan menggunakan proses pengasapan atau pemanggangan dan mungkin mengandung bahan lain seperti pengawet, bumbu, dan perasa asap.

Contoh dari pengolahan makanan ini termasuk Ham Bones, Pork Femur Bones, Rib Bones, dan Smokey Knuckle Bones.

“Memberikan makanan tulang pada anjing Anda bisa menyebabkan perjalanan tak terduga ke dokter hewan Anda, kemungkinan operasi darurat, atau bahkan kematian untuk hewan peliharaan Anda,” ujar Carmela Stamper, seorang dokter hewan di Center for Veterinary Medicine (CVM) FDA, dalam sebuah pernyataan tertulis.

Ilustrasi. (Pixabay/Cherylholt/The Epoch Times)

FDA melanjutkan, anjing mungkin mengalami sejumlah masalah kesehatan setelah mengkonsumsi produk ini, termasuk :

– Obstruksi gastrointestinal (penyumbatan saluran pencernaan)
– Tersedak
– Potongan dan luka di mulut atau pada amandel
– Muntah
– Diare
– Perdarahan dari rektum, dan/atau
– Kematian.

Ilustrasi. (Pezibear/Pixabay/The Epoch Times)

FDA juga menerima laporan masalah produk, seperti tulang berjamur, atau tulang yang pecah saat dikunyah oleh hewan peliharaan.

Beberapa tips yang diberikan FDA untuk menjaga agar anjing peliharaan tetap aman. Mereka menyarankan agar tulang ayam dan tulang lainnya dijauhkan dari meja dapur, dan berhati-hati dengan apa yang ditempatkan di tempat sampah terutama tulang.

Pemilik hewan peliharaan juga diharapkan meminta saran dari dokter hewan sebelum membeli dan memberikan mainan dan makanan yang paling cocok dan aman untuk anjing.

“Kami merekomendasikan untuk mengawasi anjing Anda dengan mainan atau makanan yang perlu dikunyah, terutama untuk yang tidak pernah dimakan atau diberikan sebelumnya,” saran Stamper. (adi)

Korea Utara Bisa Membuat “Dampak Besar” ke Olimpiade Musim Dingin 2018

0

Epochtimes.id- Menteri Korea Selatan mengatakan Korea Utara dapat memberikan “dampak besar” saat Olimpiade Musim Dingin 2018 jika meluncurkan rudal atau melakukan provokasi lain sebelum acara tersebut.

Menteri Unifikasi Cho Myoung-Gyon membuat pernyataan tersebut karena laporan mengatakan latihan militer Korea Selatan-AS tahunan mungkin ditunda untuk menghindari bertepatan dengan pertandingan musim dingin dan paralimpiade di Pyeongchang, Korea Selatan.

“Jika Korea Utara memprovokasi lagi pada saat Olimpiade akan segera terjadi, hal itu mungkin akan membawa dampak bagi Olimpiade,” katanya di sebuah forum di Seoul.

“Oleh karena itu penting untuk menggelar Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang dalam suasana yang stabil,” tambahnya.

Festival olahraga musim dingin terbesar di dunia berlangsung dari 9-25 Februari 2018. Paralimpiade dijadwalkan dimulai pada 9 Maret 2018.

Keduanya akan diadakan di kota resor pegunungan Pyeongchang, 80 kilometer (50 mil)  perbatasan dengan Korea Utara.

Latihan militer tahunan, dengan kode nama Key Resolve / Foal Eagle, biasanya dimulai akhir Februari atau awal Maret dan berlangsung sampai akhir April.

Ketegangan cenderung meningkat selama latihan, yang dikutuk oleh Korut sebagai latihan untuk invasi.

Korea Utara selalu bereaksi dengan amarah murka terhadap latihan tersebut. Namun Korut menggelar latihan militernya sendiri termasuk peluncuran rudal.

Kantor berita Yonhap, mengutip sumber-sumber pertahanan, mengatakan bahwa Seoul dapat meminta penundaan latihan bersama AS-Korea Selatan untuk menghindari tumpang tindih dengan Olimpiade.

Tapi Gedung Biru Kepresidenan mengatakan belum membicarakan hal ini atau membuat keputusan mengenai masalah ini.

Korea Utara beberapa hari ini meluncurkan rudal balistik antar benua baru yang diklaim akan menjangkau seluruh wilayah Amerika Serikat.

Amerika Serikat pada Rabu memperingatkan bahwa pimpinan Korut akan “benar-benar hancur” jika perang pecah. AS meminta negara-negara dunia untuk memutuskan semua hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Korea Utara termasuk pasokan minyak dari Tiongkok. (asr)

Sumber : AFP/KBSWorld/NewIndianExpress

Keluarga dan Teman Warga Kanada yang Ditahan di Tiongkok Meminta Trudeau Meminta Pembebasan Mereka

0

Sehubungan dengan Perdana Menteri Justin Trudeau akan berangkat ke Tiongkok pada tanggal 3 Desember, keluarga dan teman-teman orang-orang Kanada yang saat ini ditahan di Tiongkok memintanya untuk meminta pembebasan mereka selama kunjungannya.

Pada 27 November, Falun Dafa Association of Canada (FDAC), Himpunan Falun Dafa Kanada, mengeluarkan sebuah surat kepada perdana menteri yang meminta dia untuk mendesak pimpinan Tiongkok segera membebaskan warga negara Kanada Sun Qian, bersama dengan 12 anggota keluarga orang Kanada yang dipenjara di Tiongkok karena mereka berlatih Falun Dafa, juga disebut Falun Gong, sebuah disiplin meditasi kuno Tiongkok yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok.

Sun berbasis Vancouver adalah pendiri perusahaan multi-miliar dolar Beijing Leadman. Dia mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 2014 dan telah membantunya pulih dari kondisi kesehatan kronis. Pada 19 Februari, puluhan polisi masuk ke kediamannya di Beijing dan membawanya pergi, dan dia telah ditahan sejak saat itu.

Menurut FDAC, Sun ditahan di Pusat Penahanan Pertama Beijing dan telah mengalami penyiksaan selama penangkapannya. “Pada bulan Mei, dia dibelenggu, diborgol, secara kontinyu merica disemprotkan di wajahnya,” kata FDAC.

“Selama setiap genosida dalam sejarah, adalah pria-pria dan wanita-wanita hebat yang telah membantu menciptakan suara internasional untuk menghentikan kekejaman,” kata surat FDAC kepada Trudeau.

“Kami harap Anda bisa menjadi salah satu dari orang-orang hebat ini dan bergabung dengan dukungan suara untuk menunjukkan kepedulian mendalam Kanada terhadap hak asasi manusia melalui menyuarakan Falun Gong, kelompok terbesar dan secara paling kejam yang telah dianiaya dalam sejarah Tiongkok baru-baru ini.”

Miss World Canada 2015 Anastasia Lin sejauh ini telah mengumpulkan 15.000 tanda tangan yang mendesak Trudeau untuk meminta pembebasan Sun.

Pada 29 November, Pemimpin Partai Hijau Elizabeth May mengajukan petisi di Parlemen untuk mendukung membebaskan Sun Qian, mencatat waktu yang tepat untuk presentasinya mengingat kunjungan Trudeau ke Tiongkok.

“Para pemohon meminta DPR ini untuk mempertimbangkan situasi buruk praktisi Falun Dafa … di Tiongkok, dan terutama warga negara Kanada [Sun Qian], yang diculik secara ilegal, dan berharap perdana menteri benar-benar akan mengangkat isu hak asasi manusia di Tiongkok pada kunjungannya yang akan datang.”

‘Sebelum terlambat’

Amy Chang, putri pemilik kilang anggur Kanada John Chang dan Allison Lu yang ditahan di Tiongkok tahun lalu karena masalah pabean, juga menulis sebuah surat kepada Trudeau pada 27 November yang meminta dia untuk membantu membebaskan orang tuanya “yang masih ditahan secara ilegal di sana, di Tiongkok.”

John Chang masih dipenjara, sementara Lu paspornya telah disita dan dengan demikian tidak dapat meninggalkan Tiongkok.

“Saya baru berumur 24 tahun. Selama 20 bulan terakhir, saya telah bekerja sepanjang waktu untuk membantu orang tua saya, sementara pada saat yang sama mencoba untuk menjalankan perkebunan anggur keluarga kami yang mempekerjakan lebih dari 60 orang di British Columbia dan Ontario. Saya perlu agar orang tua saya pulang sekarang,” tulis Chang.

Chang mengatakan bahwa pemeriksaan ayahnya telah dilakukan pada bulan Mei, 14 bulan setelah penangkapannya, namun tetap tidak ada keputusan yang diturunkan.

“Sesuatu harus dilakukan sebelum terlambat,” tulisnya.

Di Parlemen pada 29 November, anggota Konservatif Dean Dean Allison meminta Trudeau untuk mengajukan kasus tersebut kepada pihak berwenang Tiongkok.

“Kita perlu membawa John dan Allison pulang,” katanya. (ran)

ErabaruNews

Antisipasi Musibah Transportasi di Laut, Semua Pihak Diminta Waspadai Cuaca Esktrem Seminggu ke Depan

0

Epochtimes.id- Mengantisipasi terjadinya kecelakaan atau musibah di laut akibat cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan mengimbau semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan akan cuaca ekstrem pada tujuh hari ke depan.

Untuk itu, Ditjen Perhubungan Laut melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) mengeluarkan Maklumat Pelayaran Nomor 110/XI/DN-17 tanggal 27 November 2017 tentang waspada bahaya cuaca ekstrem dalam tujuh hari ke depan.

Maklumat Pelayaran dimaksud berisikan instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut kepada seluruh jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terutama para Kepala Syahbandar Utama, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP), Kepala Kantor Pelabuhan Batam, para Kepala Pangkalan PLP dan Kepada Distrik Navigasi di seluruh Indonesia.

Isi instruksi agar tetap mewaspadai adanya cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang terjadi di sebagian wilayah perairan Indonesia, khususnya dalam waktu tujuh hari ke depan.

Berdasarkan hasil pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), diperkirakan pada tanggal 27 November – 3 Desember 2017 akan terjadi cuaca ekstrem dengan tinggi gelombang 6 -7 meter serta hujan lebat di Perairan Samudera Hindia Selatan Banten hingga selatan Jawa Tengah dan Selatan Jawa Timur.

Terkait dengan hal tersebut,  Direktur Jenderal Perhubungan Laut menginstruksikan agar seluruh Syahbandar untuk terus melakukan pemantauan ulang kondisi cuaca setiap hari melalui website www.bmkg.go.id.

Seluruh Syahbandar juga diminta menyebarluaskan hasil pemantauan dengan cara membagikan informasi mengenai cuaca kepada para pengguna jasa serta memasangnya di terminal-terminal atau tempat embarkasi dan debarkasi penumpang kapal.

“Apabila kondisi cuaca membahayakan keselamatan kapal, maka Syahbandar harus menunda pemberian Surat Persetujuan Berlayar (SPB) sampai kondisi cuaca di sepanjang perairan yang akan dilayari benar-benar aman,” ujar Direktur  Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo di Jakarta Kamis (30/11/2017).

Lebih lanjut, Dirjen Hubla juga meminta kepada seluruh operator kapal khususnya para Nakhoda agar melakukan pemantauan kondisi cuaca sekurang-kurangnya 6 jam sebelum kapal berlayar dan melaporkan hasilnya kepada Syahbandar saat mengajukan permohonan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). Dan selama pelayaran di laut tersebut, Nakhoda wajib melaporkan hasil pengamatan cuaca kepada Stasiun Radio Pantai (SROP) terdekat serta dicatatkan ke dalam log-book.

Jika kapal di dalam pelayaran menghadapi cuaca ekstrem, kapal tersebut harus segera berlindung di tempat yang aman dan segera melaporkannya kepada Syahbandar dan SROP terdekat dengan menginformasikan posisi kapal, kondisi cuaca, kondisi kapal serta hal penting lainnya.

Selanjutnya, Dirjen Hubla juga menginstruksikan kepada seluruh Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) dan Kepala Distrik Navigasi untuk tetap mensiap-siagakan kapal-kapal Negara (Kapal Patroli/Kapal Perambuan) dan segera memberikan pertolongan jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan kapal.

Kepala SROP dan Nakhoda Kapal Negara dihimbau untuk selalu melakukan pemantauan dan penyeberluasan kondisi cuaca dan berita marabahaya. Dan apabila terjadi kecelakaan di laut maka Kepala SROP dan Nakhoda kapal harus segera berkoordinasi dengan Pangkalan PLP untuk selanjutnya dapat melaporkan kejadian tersebut kepada Pos Komando Pengendalian dan Operasional (Poskodalops) serta Kantor Pusat Ditjen Hubla.

Atas dikeluarkannya Maklumat Pelayaran ini diharapkan seluruh jajaran Ditjen Hubla khususnya para petugas di lapangan dapat lebih meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan pelayaran serta mampu mengantisipasi kecelakaan akibat cuaca esktrem yang terjadi beberapa hari ke depan. (asr)

Pengejaran Perdagangan Bebas Kanada dengan Ekonomi yang Dikelola Negara: Telah Diperingatkan Tentang Perangkap Kesepakatan Bersamanya

0

ANALISIS BERITA

Perdana Menteri Justin Trudeau berangkat ke Tiongkok lagi pada 3 Desember, melakukan kunjungan resmi keduanya ke raksasa Asia tersebut sejak menjadi pimpinan PM. Yang menjadi agenda adalah perdagangan dan pariwisata, dan komitmen untuk mengangkat isu-isu seperti hak asasi manusia dan peraturan hukum.

Sementara pernyataan resmi oleh Kantor Perdana Menteri tidak secara eksplisit menyebutkan perundingan perdagangan bebas, seorang anggota parlemen Liberal mengatakan pada The Epoch Times pekan lalu bahwa perundingan tersebut masuk dalam agenda.

Segera setelah Partai Liberal memenangkan pemilihan federal 2015, telah ada pembicaraan mengenai kemungkinan kesepakatan perdagangan bebas antara kedua negara. Dan awal tahun ini duta besar Tiongkok untuk Kanada, Lu Shaye, memperjelas bahwa Beijing menginginkan badan usaha milik negara Tiongkok (BUMN) memiliki akses yang tidak terbatas ke ekonomi Kanada, termasuk kemampuan untuk membeli perusahaan Kanada tanpa ada alasan keamanan nasional Ottawa. Lu juga mengatakan Beijing ingin menjaga hak asasi manusia di luar negosiasi apapun.

Sementara itu, Tiongkok telah diizinkan mengambilalih dua profil Kanada kelas atas – yaitu, perusahaan komunikasi satelit Norsat International dan firma teknologi tinggi ITF Technologies – terlepas dari peringatan dari kalangan keamanan dan intelijen dan bahkan tetangga kami di selatan.

Menjelang perjalanan ini, bagaimanapun, Trudeau akan memiliki gambaran yang lebih jelas tentang di mana orang Kanada berdiri dalam perdagangan bebas dengan Tiongkok berkat rilis baru-baru ini dari hasil konsultasi publik pemerintah mengenai masalah ini.

Di antara kekhawatiran yang dikutip oleh para pemangku kepentingan adalah peraturan hukum yang tidak konsisten di Tiongkok, skeptis bahwa Beijing akan memenuhi berbagai perjanjian perdagangan, persaingan dari BUMN Tiongkok, dan dampaknya pada pekerjaan dan sumber daya Kanada; dan bisnis-bisnis tersebut tidak begitu yakin bahwa sebuah perjanjian perdagangan bebas akan menyelesaikan masalah mendasar ini.

Sementara beberapa di dalam sektor tertentu seperti pertanian dan kehutanan seperti gagasan untuk memiliki akses yang lebih baik ke pasar Tiongkok, banyak di berbagai sektor bisnis, kelompok masyarakat sipil, akademisi, dan warga negara swasta menyebut tantangan-tantangan tersebut sebagai hal yang tak dapat dipisahkan di dalam kesepakatan semacam itu.

“Banyak pemangku kepentingan menyoroti sifat kompleks pasar Tiongkok, dengan ekonomi yang dikelola negara dan keunggulan BUMN-nya,” demikian sebuah laporan yang diringkas mengenai konsultasi tersebut. Beberapa juga menyatakan bahwa “peningkatan keterlibatan dengan Tiongkok dapat menyebabkan Kanada berkompromi terhadap nilai-nilainya.”

Jajak pendapat telah menunjukkan bahwa mayoritas orang Kanada tidak yakin kesepakatan perdagangan bebas akan menjadi kepentingan terbaik Kanada. Jajak pendapat tahunan oleh Angus Reid sebenarnya menunjukkan bahwa minat orang-orang Kanada untuk mengembangkan hubungan perdagangan yang lebih erat dengan Tiongkok telah menurun sejak perusahaan riset tersebut pertama kali memulai pemungutan suara secara periodik mengenai masalah ini pada tahun 2014. Survei September jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa bahkan di kalangan basis pendukung Liberal sendiri, yaitu mereka yang memilih Liberal dalam pemilihan federal 2015, yang mendukung kesepakatan perdagangan bebas kurang dari dua dari lima.

Sebuah jajak pendapat yang lebih baru oleh UBC Institute for Asian Research (IAR) menyatakan untuk menunjukkan dukungan yang lebih tinggi untuk perdagangan bebas dengan Tiongkok, yang menunjukkan perbedaan dengan jajak pendapat sebelumnya. Namun, The Financial Post, Kevin Libin, menunjukkan bagaimana jajak pendapat IAR menggunakan “metode yang tidak konvensional” dan bagaimana akademisi di balik jajak pendapat ini sesuai dengan hubungan yang lebih erat antara Kanada dan Tiongkok.

Mengutip keraguan tersebut dalam pengumuman PMO tentang apakah perundingan perdagangan bebas akan menjadi bagian dari agenda Trudeau sementara di Tiongkok, NDP mengemukakan kekhawatiran tentang pertanyaan “belum terjawab” mengenai kesepakatan semacam itu.

“Tiongkok tidak memiliki kebebasan pers, penyiksaan tersebar luas, pekerja tidak memiliki hak untuk melakukan perundingan bersama, dan ratusan pembela hak asasi manusia dan pembangkang telah ditahan,” Tracey Ramsey, kritikus NDP untuk perdagangan internasional, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Catatan Tiongkok tentang manipulasi mata uang dan praktik perdagangan yang tidak adil; tidak memiliki ekonomi pasar, yang berarti lapangan bermain tanpa tingkatan untuk pemain lain; dan kurangnya perlindungan untuk kekayaan intelektual hanyalah beberapa dari kekhawatiran yang diajukan oleh Ramsey.

“Sebelum membuat keputusan tentang apakah akan memulai perundingan formal, pemerintah perlu secara jelas mengatasi semua masalah ini, dan berkonsultasi dengan orang-orang Kanada sebelum melakukan kesepakatan yang bertentangan dengan kepentingan mereka,” katanya.

Pemimpin konservatif Andrew Scheer juga telah jelas bahwa dia tidak mendukung sebuah perjanjian perdagangan bebas dengan Tiongkok.

“Tidak setiap negara berbagi komitmen Kanada terhadap ekonomi pasar bebas, perlindungan bagi pekerja dan lingkungan, perlindungan kekayaan intelektual, dan tata kelola yang transparan,” tulisnya dalam sebuah op-ed awal tahun ini. “Inilah sebabnya mengapa Konservatif menentang teriakan Justin Trudeau untuk menandatangani sebuah perjanjian perdagangan bebas bilateral dengan Republik Rakyat Tiongkok.”

‘Tidak ada sistem pengadilan yang sah’

Clive Ansley, seorang pengacara British Columbia yang mempraktikkan hukum di Tiongkok selama lebih dari belasan tahun, tahu betul bagaimana sistem hukumnya bekerja di negara komunis itu.

“Keseluruhan sistem sangat korup dan sangat dikendalikan secara politis sehingga tidak ada sistem pengadilan yang sah,” katanya dalam sebuah wawancara telepon.

Ini berpotensi meninggalkan operasi Kanada di Tiongkok tanpa sistem hukum yang adil untuk digunakan jika menghadapi praktik yang tidak adil. Dalam skenario terburuk, orang Kanada bahkan rentan terhadap penahanan dan penahanan sewenang-wenang.

Itulah situasi bagi Sun Qian, seorang warga negara Kanada dan pengusaha sukses yang saat ini ditahan, melawan hukum Tiongkok sendiri, atas kepercayaannya pada Falun Dafa, juga menyebut Falun Gong, sebuah praktik meditasi spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis.

“Pengadilan di Tiongkok hanyalah organ administratif tingkat rendah dari Partai Komunis Tiongkok, dan mereka menerima perintah mereka langsung dari negara partai Tiongkok,” kata Ansley.

Suami istri Canada pemilik kilang anggur, John Chang dan Allison Lu dari Pulau Lulu Winery di B.C. menghadapi masalah mereka sendiri dengan sistem hukum Tiongkok ketika mereka ditangkap tahun lalu karena masalah pabean. Meskipun tidak mengetahui rincian spesifik kasus tersebut, Ansley mengatakan bahwa dia memiliki “skeptisisme” mengenai tuduhan yang dibawa oleh sistem hukum Tiongkok terhadap siapa pun “karena semuanya dikendalikan secara politis.”

Untuk membuat bagian hak asasi manusia dalam perundingan perdagangan bebas, Ansley mengatakan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi dalam kesepakatan apapun dengan Tiongkok.

“Setiap saat ada benturan antara hak asasi manusia dan perdagangan, perdagangan mengalahkan setiap saat,” katanya.

“Pada saat kita melihat terus terjadinya kejahatan terbesar melawan kemanusiaan sejak Third Reich, sejak zaman Nazi di Jerman, dengan perampokan organ (dari tahanan nurani Falun Gong) di Tiongkok, dan ini terjadi benar-benar diabaikan oleh pemerintah Barat hanya karena mereka terlalu malu untuk berbicara tentang hal-hal kecil seperti pembunuhan massal untuk organ tubuh, genosida, atau kejahatan terhadap kemanusiaan.”

“Itu semua adalah masalah yang relatif kecil bagi pemerintah Kanada kami, dan pemerintah Barat, pada umumnya, bersikap adil, dan semua itu membutuhkan tempat duduk belakang. Sebenarnya, hampir luput dari perhatian. Tidak ada pertanyaan sehingga pemerintah-pemerintah tersebut tahu tentang hal itu.”

Mematuhi perjanjian

Permintaan jujur ​​Tiongkok tentang memiliki akses tak terbatas untuk membeli perusahaan-perusahaan kunci Kanada mengemukakan pertanyaan apakah Beijing akan membiarkan hal yang sebaliknya terjadi.

“Sama sekali tidak mungkin itu terjadi,” kata Ansley. “Pemerintah Tiongkok hampir tidak pernah mematuhi kesepakatan mereka. Mereka mendapatkan hak istimewa di Kanada. … Akan ada undang-undang diskriminatif khusus yang diperkenalkan untuk memastikan bahwa perusahaan asing [di Tiongkok] tidak diizinkan memasuki sektor tertentu. “

Ada puluhan ribu orang Taiwan yang melakukan bisnis di Tiongkok yang telah dimanfaatkan oleh pejabat Partai atau pebisnis lokal dengan koneksi tingkat tinggi – meskipun Tiongkok dan Taiwan memiliki perjanjian perlindungan investasi di tempat. Pengalaman-pengalaman menyakitkan mereka dicatat dalam buku 2013 “Taiwanese Businessmen Escape,” yang diperjuangkan oleh Gao Weibang, direktur dari Taiwanese Victims of Investment in China Association. Buku ini menceritakan kisah-kisah hanya sebagian kecil dari 28.000 kasus semacam itu yang tercatat sampai saat itu.

Gao, orang Taiwan yang melakukan studi pascasarjana di universitas Kanada dan Amerika dan mengajar selama dua tahun di Montreal’s Vanier College, kemudian menjadi seorang pengusaha sukses. Namun, setelah melakukan investasi besar di Tiongkok pada tahun 1997, dia kehilangan banyak uang saat perusahaannya diambil alih oleh pejabat dan pengusaha yang didukung oleh pengadilan.

“Cara mereka mengambil aset Anda sangat mengejutkan. Mereka bisa melakukan apapun, bahkan hal-hal yang melampaui imajinasi Anda,” kata Tong Wenxun, seorang pengacara hak asasi manusia Taiwan, dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times, saudara media NTD Television.

Menurut kantor Perdana Menteri, Trudeau akan melakukan perjalanan ke Tiongkok dari 3 Desember sampai 7 Desember, melakukan pemberhentian di Beijing untuk bertemu dengan Menteri Tiongkok Li Keqiang dan pemimpin Tiongkok Xi Jinping, dan kemudian mengunjungi Guangzhou untuk bertemu dengan Li Xi, sekretaris Partai Komite Provinsi Guangdong Partai Komunis Tiongkok. (ran)

Pelaporan tambahan oleh Becky Zhou

ErabaruNews

Perusahaan Roti Multinasional Kehilangan 800 Pegawai Setelah Digrebek Imigrasi

0

Sebuah perusahaan produsen roti di Chicago, Amerika Serikat, harus rela kehilangan 800 pekerjanya setelah sebuah razia imigrasi. Razia tersebut mengungkap bahwa para pekerja tersebut adalah para imigran gelap, seperti dikutip ErabaruNews dari NTD.tv, Kamis (30/11/2017).

Anehnya, perusahaan yang diantaranya menyediakan roti untuk McDonalds, justru tidak menyadari bahwa mereka mempekerjakan imigran gelap.

Cloverhill Bakery, perusahaan yang berkantor pusat di Swiss itu kehilangan sekitar 35 persen dari angkatan kerjanya. Para karyawan gagal menunjukkan identitas yang memadai, bahwa mereka tinggal di AS secara legal, menurut Bloomberg.

Toko roti yang terletak di kawasan Galewood Chicago dan dimiliki oleh Aryzta AG yang berbasis di Zurich, membuat produk makanan untuk rantai makanan cepat saji dan supermarket.

Perusahaan yang membuat roti hamburger untuk McDonald’s mengatakan bahwa karyawannya dipasok oleh agen tenaga kerja. Agen itu menjalani audit federal pada tahun ini.

Nama Agen tenaga kerja itu, tidak dipublikasikan.

Direktur Utama perusahaan itu, Kevin Toland, mengatakan pada sebuah panggilan dengan para analis bahwa mereka sedang berjuang untuk kembali beroperasi seperti sedia kala.

“Ini berjalan sangat, sangat lambat karena seperti memiliki pabrik baru dan angkatan kerja baru,” kata Toland. “Itu menyuguhkan banyak tantangan, seperti yang bisa Anda bayangkan.”

Lencana Petugas Imigrasi dan Bea Cukai Amerika di Santa Ana, California, 11 Mei 2017. (Lucy Nicholson/Reuters/The Epoch Times)

Menurut Bloomberg, penggerebekan di Cloverhill adalah salah satu insiden ketenagakerjaan AS terbesar yang dilaporkan oleh perusahaan Eropa di Amerika sejauh ini.

Toko roti tersebut telah kehilangan potensi pemasukan hingga $US 21 juta tahun ini karena insiden imigrasi, menurut WGN-TV.

Aryzta AG mengatakan bahwa pihaknya berusaha mengganti stafnya. Mereka juga menghadapi tekanan yang meningkat untuk menaikkan upah bagi para pegawainya.

Toland mengatakan bahwa situasi tersebut menyebabkan penurunan hingga tujuh persen dalam penjualan Aryzta dari Amerika Utara, hanya dalam tiga bulan terakhir sampai Oktober, Bloomberg melaporkan. Dirut juga mengatakan kenaikan biaya pekerjaan mempengaruhi pengecer dan restoran di seluruh Amerika Serikat. Hal itu akan segera mempengaruhi harga yang harus dibayar oleh konsumen juga.

Aryzta tidak memiliki kemampuan untuk memeriksa para pekerjanya apakah mereka memiliki dokumen yang diperlukan. Sebab, kewenangan itu ada pada agen kepegawaian.

Direktur Keuangan Aryzta, David Wilkinson mengatakan bahwa dewan perusahaan tidak tahu sejauh mana masalah imigrasi ada dalam bisnis ini.(waa)

Rekaman Rahasia Membongkar Skandal Senator Australia Pro-Beijing Tentang Laut China Selatan

0

Oleh James Burke

“Pukulan” untuk  politisi Australia, Sam Dastyari terus berlanjut dan dia sekarang berada di bawah tekanan agar mengundurkan diri setelah diperintahkan oleh pimpinan partainya melepaskan tanggungjawabnya di parlemen.

Tekanan tersebut terungkap setelah dibeberkannya rekaman pidato yang diminta oleh senator Partai Buruh Australia tahun lalu. Ketika itu dia mendukung langkah agresif Beijing di Laut China Selatan.

Rekaman tersebut bocor ke media massa pada Rabu lalu, membantah klaim dibuat sebelumnya sekaligus mengesampingkan apa yang dia katakan.

Berita tentang laporan tersebut terjadi beberapa jam setelah Dastyari membuat berita utama di halaman depan surat kabar. Tak lain karena diduga memperingatkan kepada seorang donatur terkait dengan Partai Komunis Tiongkok bahwa teleponnya mungkin diawasi oleh badan intelijen.

Sehubungan dengan apa yang dia katakan tentang Laut China Selatan, laporan awal dari tahun lalu menawarkan sedikit informasi.  Namun mengindikasikan bahwa Dastyari telah mendukung sikap Beijing selama konfrensi pers.

Meskipun Dastyari mengesampingkan apa yang dia katakan, harga yang harus dia bayar membuat posisi kursinya di parlemen berhadapan dengan partai oposisi Australian Labor Party (ALP) yang memiliki sikap kebijakan luar negeri menentang klaim “historis” Beijing terhadap keseluruhan 1,4 juta mil persegi di samudera terbuka.

Dastyari kemudian bersikeras dalam sebuah wawancara dengan ABC’s Australian Story bahwa apa yang dia katakan hanyalah jawaban tanpa catatan untuk “pertanyaan yang diajukan kepada saya dari media Tiongkok.”

Namun, Fairfax Media melaporkan pada konfrensi pers itu mengungkapkan bahwa Dastyari malah memberikan “pertahanan tertulis, disengaja dan rinci” tentang langkah antagonis Beijing di Laut China Selatan.

Dalam rekaman audio yang disiarkan oleh berbagai stasiun TV pada Rabu malam, Dastyari terdengar dengan jelas menyatakan bahwa “integritas Tiongkok dari perbatasannya adalah masalah bagi Tiongkok.”

Senator tersebut kemudian berbicara tentang pertahanan historis Tiongkok atas klaim tanahnya di wilayah yang disengketakan tersebut serta merujuk bagaimana Australia dan kebijakan partainya harus menangani masalah tersebut.

“Peran Australia harus dimainkan sebagai teman adalah mengetahui bahwa dengan sejarah beberapa ribu tahun, ribuan tahun sejarah, di mana tempatnya dan bukan tempat kita untuk dilibatkan,” katanya.

“Dan sebagai pendukung Tiongkok dan seorang teman Tiongkok, Partai Buruh Australia perlu memainkan peran penting dalam menjaga hubungan tersebut dan cara terbaik untuk mempertahankan hubungan tersebut adalah mengetahui kapan dan bukan tempat kami untuk dilibatkan. ”

Pada konferensi pers, Dastyari membuat sambutannya sambil berdiri di belakang sebuah podium yang diukir dengan mantel Australia di sebelah milyuner Tiongkok yang terkait dengan Partai Komunis, Huang Xiangmo.

Fairfax melaporkan bahwa pernyataan Dastyari pada konferensi pers tersebut terjadi sehari setelah juru bicara pertahanan Partai Buruh Stephen Conroy secara terbuka mengecam klaim teritorial Beijing di Laut China Selatan. Dia menyebut mereka tidak stabil dan “tidak masuk akal.”

Kritik Conroy membuat Huang mengabarkan kepada ALP bahwa dia menarik dana $ 400.000 yang dijanjikan untuk kampanye pemilihan 2016.

Menanggapi skandal yang berkembang, pemimpin ALP Bill Shorten pada Rabu malam mencopot Dastyari dari posisinya sebagai wakil senat dan jabatannya sebagai ketua komite senat.

Singkat kata,  Dastyari melakukan kesalahan terhadap komentar Laut China Selatan membuat posisinya tidak dapat dipertahankan. Tekanan menguat agar dia mengundurkan diri dari posisi senator.

Sebelum laporan tentang komentar Dastyari dipublikasikan pada Rabu malam, senator tersebut dibombardir pada siang hari oleh laporan media yang memberikan perincian pertemuan tatap muka yang dia lakukan dengan Huang tahun lalu. Saat itu Dastyari menyarankan agar pengembang properti Tiongkok tak berbicara di dekat telepon karena khawatir sedang dipantau.

Fairfax juga melaporkan bahwa seorang sumber resmi mengatakan politisi Australia tersebut, dalam pertemuan juga menyalahkan pemerintah Amerika Serikat atas skandal dirinya dan Huang hadapi sebelumnya.

Tahun lalu sejumlah hubungan Dastyari dengan Huang diungkapkan oleh pers, di antaranya bagaimana Huang membayar tagihan hukum senilai $ 5.000 untuk Dastyari dan bagaimana dia telah meminta Dastyari untuk bertindak atas namanya untuk mendapatkan status kewarganegaraan Australia, sebuah proses yang dilakukan oleh Australian Security Intelligence Organization (ASIO) karena masalah keamanan.

Huang adalah sosok yang menarik perhatian dinas intelijen Australia karena hubungannya dengan Partai Komunis Tiongkok, termasuk bagaimana posisinya sampai baru-baru ini, ketua sebuah organisasi di Sydney yang terkait dengan United Front Work Department, sebuah lobi politik PKT dan agen propaganda.

Huang juga terekam berbicara pada sebuah surat kabar PKT bahwa “tuntutan politik dan sumbangan politik” harus dikaitkan. (asr)

Sumber : The Epochtimes

Zhang Yang Berlutut Sambil Minta Ampun di Depan Xi Jinping

0

Zhang Yang, mantan direktur departemen urusan politik Komisi Militer Pusat Tiongkok, tiba-tiba dinyatakan mati bunuh diri. Kejadian ini menjadi fokus pembicaraan masyarakat Tiongkok, seperti dikutip dari NTDTV, Kamis (30/11/2017).

Media Hong Kong mengutip berita dari sumber yang mengetahui masalah itu memberitakan bahwa Zhang Yang pernah berlutut minta ampun di depan Xi Jinping. Kejadian itu tidak lama setelah Zhang mengetahui atasan-nya Xu Caihou, mantan wakil ketua Komisi Militer Pusat diperiksa oleh pihak berwenang.

Dalam artikel berjudul ‘Pembasmian korupsi dalam instansi militer masih terus berjalan’ yang dirilis media Hongkong ‘Mingpao’ pada 29 November 2017 menyebutkan bahwa Zhang Yang dan mantan kepala Staf Gabungan Departemen Komisi Militer Nasional, Fang Fenghui memiliki hubungan dekat dengan Xu Caihou dan Guo Boxiong. Setelah Xu dan Guo ditangkap, nasib Zhang dan Fang berubah suram.

Artikel mengutip berita yang beredar di internet menyebutkan, Zhang Yang pada kesempatan introspeksi diri tentang hubungan masa lalunya dengan Xu Caihou, sampai berlutut minta ampun di depan Ketua Komisi Militer Nasional Xi Jinping.

Sedangkan Fang ketika Guo Boxiong menghadapi pemeriksaan pihak berwenang pernah mengeluarkan ucapan ancaman berupa, “Siapa saja yang berani menyentuh boss (Guo Boxiong), akan saya tembak mati”.

Meskipun, dia dan Zhang kemudian dalam gerakan pembersihan sisa-sisa racun ditinggalkan oleh Xu dan Guo juga menyatakan sangat setuju. Namun demikian keduanya tidak bisa lepas dari nasib dilengserkan oleh Faksi Xi Jinping.

Yang pasti, kenaikan jabatan kedua orang tersebut tak lepas dari bantuan Xu dan Guo. Fang Fenghui dan Guo Boxiong adalah orang sekampung, sama-sama berasal dari Shaanxi. Mereka pernah menjadi atasan dan bawahan saat sama-sama bertugas pada Divisi 21 militer.

Sedangkan Zhang Yang dan Xu Caihou pernah sama-sama berdinas di urusan politik militer. Fang dan Zhang pernah bertugas di instansi militer di Guangzhou selama 3 tahun. Fang kemudian diangkat menjadi Kepala Staf Gabungan Departemen Komisi Militer Nasional dan Zhang sebagai Direktur Urusan Politik Militer.

Tahun 2007 Fang dipromosi menjadi komandan Daerah Militer Beijing dan Zhang dipromosikan menjadi komisaris politik Daerah Militer Guangzhou.

Menjelang Kongres Nasional PKT ke 18 tahun 2012, Fang Fenghui dan Zhang Yang masing-masing mengambil alih Staf Umum Komisi Militer Pusat dan Departemen Politik Umum Komisi Militer Pusat. Pada saat itu pengangkatan tersebut dianggap sebagai pengaturan pra-pensiun untuk Guo Boxiong dan Xu Caihou.

Fang dan Zhang malahan diisukan masuk nominasi wakil ketua komisi militer di Kongres Nasional ke-19.

Artikel itu juga menyebut bahwa berita bunuh diri Zhang Yang cukup mengejutkan. Meskipun banyak pejabat senior yang tertangkap dan diberhentikan dengan tidak hormat karena kasus korupsi, namun hanya sedikit yang mengambil jalan pintas untuk mengakhiri hidup.

Secara khusus dapat dikatakan bahwa ketatnya pengawasan petugas terhadap tersangka yang sedang diperiksa, akan sangat sulit untuk menemukan kesempatan untuk melakukan bunuh diri.

Kasus pejabat senior PKT bunuh diri jarang diekspos secara resmi oleh pemerintah. Oleh karena itu, kejadian bunuh diri Zhang Yang menarik perhatian banyak orang.

Sebagian analis mengatakan bawa Zhang bunuh diri untuk melindungi orang-orang lain di militer, tetapi sebagian mengatakan bahwa Zhang bisa jadi sengaja dihabisi demi tutup mulut.

Sebelumnya media Hongkong juga pernah melaporkan bahwa Fang dan Zhang pernah terlibat dalam rencana kudeta militer. Juga ada berita lain yang menyebutkan, kedua orang tersebut terlibat dalam mengatur kaum veteran militer untuk berdemo di depan gedung Komisi Militer Pusat dan Kantor Inspeksi Disiplin Nasional. (Huan Yu/Sinatra/waa)

Inggris Nyaris Deal dengan Uni Eropa dalam Negosiasi Perbatasan Irlandia

0

ErabaruNews – Inggris mendekati kesepakatan mengenai perbatasan Irlandia Utara dengan Uni Eropa setelah resmi meninggalkan zona perdagangan bebas tersebut. Pejabat Inggris membuat proposal untuk menghindari ‘perbatasan rumit’ di Irlandia minggu ini, Seperti dikutip The EPoch Times dari surat kabar The Times, Kamis (30/11/2017).

Uni Eropa telah memilih perbatasan tersebut sebagai satu dari tiga isu di mana ‘kemajuan yang cukup’ harus dilakukan. Kesepakatan perundingan itu untuk memungkinkan kemajuan dalam pembicaraan mengenai kesepakatan perdagangan masa depan yang penting bagi bisnis Inggris.

Para pemimpin Uni Eropa bersiap untuk menawarkan kesepakatan transisi Brexit dua tahun pada awal Januari setelah negosiator mendekati kesepakatan mengenai perbatasan, The Times mengatakan dengan mengutip sumber-sumber Uni Eropa.

Uni Eropa juga berjanji untuk mempercepat persetujuan untuk kesepakatan transisi yang mempertahankan hubungan Inggris saat ini dengan Uni Eropa pada pertemuan puncak di Brussels bulan depan.

Inggris dan Uni Eropa juga dikabarkan telah mencapai kesepakatan mengenai RUU perceraian atau Brexit. RUU yang kemungkinan besar akan memuat nilai nominal mencapai sekitar 50 miliar euro, surat kabar Inggris melaporkan pada hari Selasa (28/11/2017), yang berpotensi menghasilkan sebuah terobosan dalam perundingan. (Abinaya Vijayaraghavan/waa)

Mantan Astronot Ungkap Alien Halangi Uji Coba Nuklir Korea Utara

0

Uji coba nuklir dan peluncuran rudal non-stop oleh Korea Utara tidak hanya mengundang kritikan keras internasional namun juga dikatakan telah menarik perhatian Alien dan UFO. Seperti dikutip ErabaruNews dari NTDTV, Kamis (30/11/2017).

Sebuah video menunjukkan objek tidak dikenal terbang dalam jarak dekat dengan sebuah rudal yang sedang melejit di udara. Disebutkan oleh pengunggah video tersebut bahwa makluk ruang angkasa saat itu sedang memantau uji coba rudal balistik Korea Utara.

Ahli ruang angkasa Amerika Serikat, Edgar Mitchell pernah mengungkapkan bahwa alien sudah berulang kali menggagalkan peluncuran rudal yang dilakukan manusia demi menjaga kedamaian di bumi.

Sebuah video di YouTube menunjukkan bahwa selama uji coba rudal balistik Korea Utara, sebuah benda berbentuk persegi panjang hitam muncul di langit dan berputar dengan kecepatan tinggi dan bergerak di rute yang aneh. Pengunggah telah memastikan bahwa objek itu bukan burung, bukan juga pesawat terbang.

Ia mengaku telah mengundang para penggemar dan ahli UFO untuk menyampaikan pendapat mereka.

Pengunggah video percaya bahwa objek itu adalah UFO, dan mengatakan bahwa para alien sedang memantau uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistik Korea Utara.

Sejak resmi naik panggung politik pada tahun 2011 hingga sekarang, Kim Jong-un telah meluncurkan sedikitnya 120 buah rudal. Hanya dalam tahun 2017 saja, ia sudah meluncurkan belasan rudal berbagai jenis.

Pada 3 September 2017, Korea Utara kembali melakukan peluncuran rudal untuk yang keenam kalinya. Uji coba itu menyebabkan gempa berkekuatan 6,3 SR.

Selanjutnya, sebuah gempa berkekuatan 4,6 menimbulkan longsornya sejumlah tebing gunung dan gempa dengan kekuatan 3,4 SR di lokasi yang sama pada 23 September 2017.

Para ahli memperkirakan bahwa uji coba yang keenam kalinya itu berkekuatan cukup besar, karena mampu menyebabkan runtuhnya strata tanah di daerah Punggye-ri. Namun, pihak berwenang Pyongyang mengisyaratkan bahwa uji coba mendatang akan dilakukan di permukaan tanah.

Pada bulan Agustus 2015, mantan astronot Edgar Mitchell pernah mengatakan bahwa alien sudah berulang kali menggagalkan peluncuran rudal yang dilakukan manusia, mencegah terjadinya perang nuklir demi menjaga kedamaian di Bumi.

Menurut media Inggris ‘Daily Mail’ bahwa Edgar Mitchell pernah berpartisipasi dalam misi Apollo 14 pada tahun 1971. Dia adalah manusia keenam yang berhasil menapakkan kaki di permukaan bulan. Selain itu, dia juga seorang Ph.D. dalam ilmu antariksa.

Ia mengungkapkan, beberapa orang telah menyaksikan adanya benda terbang tak dikenal yang berulang kali terbang di atas udara pada lokasi uji coba pertama peluncuran rudal di White Sands Missile Range, New Mexico pada 16 Juli 1945. Bahkan banyak perwira militer senior bersedia untuk bersaksi.

Pejabat militer senior memberitahu Edgar Mitchell bahwa, dirinya juga pernah melihat UFO saat uji coba senjata pamungkas pada era 40-an. Mitchell juga mengatakan, seorang pejabat yang ditempatkan di pangkalan rudal Pantai Pasifik memberitahunya bahwa banyak uji coba yang digagalkan UFO dengan cara menembak jatuh rudal yang diluncurkan.

Dia percaya bahwa apa yang dilakukan alien itu semata-mata karena rasa penasaran terhadap kemampuan militer orang-orang Bumi serta keinginan untuk menjaga kedamaian di planet bumi. Dia juga menyebutkan bahwa alien, seperti yang dibayangkan orang Bumi yaitu berperawakan kecil dengan kepala yang besar, mata yang besar dan menguasai teknologi canggih.

Buku karangan Kapten David D.Schindele mengungkapkan bagaimana UFO melumpuhkan sistem peluncuran senjata nuklir AS. (video screenshot)

Pada 26 Juni 2016, seorang pensiunan militer AS menerbitkan buku yang mengungkapkan bagaimana UFO melumpuhkan sistem peluncuran senjata nuklir AS.

Menurut harian Minot, Kapten David D Schindele adalah komandan Pangkalan Angkatan Udara Minot di North Dakota, ia bertanggung jawab atas peluncuran rudal antar benua jenis Minuteman.

Buku berjudul ‘It Never Happened, Volume 1’ karangan David D. Schindele mengisahkan secara rinci pengalaman penulis bagaimana sistem peluncuran nuklir AS itu menjadi lumpuh karena UFO, dan perintah rahasia dari pihak militer untuk menutupi kebenaran UFO.

Mantan Kapten David D. Schindele bertugas di Pangkalan AU Minot selama 3 tahun dari bulan Juli 1965 s/d bulan Mei 1968. Pada bulan Desember 1966, ia melihat UFO datang ke Pangkalan Angkatan Udara dan setelah itu 10 buah rudalnya malfungsi.

Pada saat itu, katanya, banyak prajurit yang menyaksikan fenomena luar biasa dari sistem rudal Minuteman, namun ada perintah dari pihak militer untuk tidak membicarakan hal ini.

Schindele mengatakan bahwa ia kemudian terdorong untuk menuliskan pengalamannya itu dalam buku karena Kapten Robert Salas juga memiliki pengalaman serupa.

Schindele dan pensiunan perwira militer lainnya pernah mengalami insiden UFO melumpuhkan sistem peluncuran rudal di Pangkalan Militer Malmstrom, Montana pada tahun 1967. Saat itu, UFO oval berwarna merah muncul di atas angkasa pangkalan, dan secara bersamaan seluruh sistem peluncuran malfungsi.

Sepekan kemudian, hal yang sama juga terjadi di pangkalan militer lainnya. Robert Salas mengatakan, ia mendapat perintah dari pihak militer untuk tidak membicarakan masalah ini.

Schindele mengatakan bahwa melalui konfirmasi sejumlah anggota militer akhirnya ia percaya bahwa instruksi pihak militer itu memang demikian, kebenaran diminta untuk ditutupi. Setelah enam setengah tahun bekerja keras, ia akhirnya dapat menyelesaikan buku pertamanya dan berjanji akan menjelaskan semua yang ia tahu dalam buku jilid kedua. (Sinatra/waa)