Home Blog Page 1919

Pakistan Membebaskan Wanita Kristen dari Hukuman Mati Atas Kasus Agama

0

Epochtimes.id- Pengadilan tertinggi Pakistan memutuskan pada (31/10
/2018) membebaskan seorang wanita Kristen yang dijatuhi hukuman mati atas tuduhan penodaan agama pada tahun 2010.

Kasus ini adalah sebuah putusan penting yang memicu protes dari kelompok garis keras dan menimbulkan kekhawatiran terjadinya kekerasan.

Hakim Agung Mian Saqib Nisar mengumumkan putusan ke ruang sidang yang penuh sesak dan memerintahkan Asia Bibi dibebaskan.

Dia ditahan di sebuah lokasi yang dirahasiakan karena alasan keamanan dan diperkirakan akan meninggalkan negara itu.

Tuduhan terhadap Bibi bermula pada tahun 2009 ketika dia berusaha mendapatkan air minuman untuk dirinya dan rekan-rekan buruh tani.

Namun demikian, dua wanita Muslim menolak minum dari wadah yang digunakan oleh seorang Kristen. Beberapa hari kemudian, massa menuduhnya melakukan penodaan. Dia diadili, dihukum dan dijatuhi hukuman mati.

Desas-desus tentang penodaan agama dapat memicu kekerasan massa di Pakistan. Kasus dugaan penistaan agama telah menjadi seruan utama bagi para Islamis garis keras.

Beberapa tahun silam, Salman Taseer selaku gubernur provinsi Punjab, ditembak dan dibunuh oleh salah satu pengawalnya pada tahun 2011 karena membela Bibi dan mengkritik penyalahgunaan hukum penodaan agama.

Pembunuh, Mumtaz Qadri, telah dirayakan sebagai martir oleh kelompok garis keras sejak dia digantung atas kasus pembunuhan.

Menjelang putusan, Khadim Hussain Rizvi, seorang ulama garis keras yang telah membawa puluhan ribu orang ke jalan-jalan meminta para pendukungnya untuk berkumpul di semua kota besar untuk mengekspresikan cinta mereka kepada nabi serta memprotes jika Bibi dilepaskan.

Pihak berwenang telah meningkatkan keamanan di gereja-gereja di seluruh negeri.

Tak lama setelah keputusan itu, ratusan Islamis memblokir jalan utama yang menghubungkan kota Rawalpindi dengan ibukota, Islamabad.

Para Islamis berkumpul di kota terbesar Pakistan, Karachi, di kota Peshawar di barat laut dan di tempat lain. Polisi mendesak para demonstran untuk membubarkan diri dengan damai.

Di kota timur Multan, polisi menangkap beberapa demonstran setelah bentrokan.

Pasukan paramiliter dikerahkan di Islamabad untuk mencegah para pemrotes mencapai Mahkamah Agung, di mana keamanan bagi para hakim sedang ditingkatkan.

Keluarga Bibi dan pengacaranya mengatakan dia tidak pernah menghina nabi.

Dalam sidang sebelumnya, pengacaranya, Saiful Malook, menunjukkan kontradiksi kesaksian dari para saksi. Dua wanita Muslim yang mengajukan tuntutan terhadap Bibi membantah mereka terlibat pertengkaran.

Chaudhry Ghulam Mustafa, seorang pengacara untuk salah satu penggugat, menolak putusan, mengatakan Bibi telah mengaku membuat pernyataan menghina terhadap nabi untuk mencari pengampunan.

Panel tiga hakim menegakkan hukum penodaan agama itu sendiri, mengatakan itu konsisten dengan ayat-ayat dari buku suci Islam, Al-Quran. Namun mereka mengatakan jaksa gagal membuktikan bahwa Bibi melanggar hukum.

Selain mengutip Alquran, para hakim juga merujuk pada Raja Lear Shakespeare, mengatakan Bibi “lebih banyak berbuat dosa daripada melakukan dosa.”

Kritik terhadap undang-undang penodaan agama mengatakan bahwa hanya digunakan menghadapi masalah pribadi atau untuk menyerang komunitas minoritas.

Kasus Bibi dipantau dunia internasional di tengah kekhawatiran bagi minoritas agama Pakistan, yang sering diserang oleh ekstremis dalam beberapa tahun terakhir.

Suami Bibi memuji putusan pada Rabu.

“Saya sangat senang. Anak-anak saya sangat bahagia. Kami bersyukur kepada Tuhan. Kami berterima kasih kepada para hakim karena telah memberi kami keadilan. Kami tahu dia tidak bersalah, ”kata Ashiq Masih.

“Istri saya menghabiskan bertahun-tahun di penjara dan kami berharap bahwa kami akan segera bersama di tempat yang damai,” katanya. (asr)

Tiongkok Membalikkan Larangan Perdagangan Produk Harimau dan Badak

0

BEIJING – Tiongkok mengatakan akan memungkinkan perdagangan produk-produk yang dibuat dari bagian-bagian tubuh harimau dan badak langka di bawah “keadaan khusus,” sedang membalikkan larangan sebelumnya dan membawa kecaman dari kelompok-kelompok konservasi.

Sebuah pemberitahuan dari Kabinet yang dikeluarkan pada 30 Oktober telah menghindari penyebutan perubahan di dalam hukum, dengan mengatakan bahwa ia akan “mengendalikan” perdagangan tersebut dan bahwa cula badak dan tulang harimau hanya dapat diperoleh dari hewan ternak untuk digunakan dalam “penelitian medis atau di penyembuhan.”

“Dalam keadaan-keadaan khusus, peraturan tentang penjualan dan penggunaan produk-produk ini akan diperketat, dan tindakan apa pun yang terkait akan diberikan persetujuan, dan volume perdagangan akan dikontrol secara ketat,” kata pernyataan itu.

Pernyataan tersebut juga tidak mengatakan apa pun tentang pengaturan peternakan harimau dan badak.

Tulang harimau dan cula badak digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok, meskipun kekurangan bukti tentang efektivitasnya dalam mengobati penyakit dan dampaknya terhadap populasi liar tersebut. Permintaan Tiongkok untuk gading juga disesalkan sebagai pendorong dibalik pembantaian gajah Afrika, meskipun Beijing melarang semua perdagangan gading mulai tahun ini.

Tidak ada alasan yang diberikan untuk pencabutan larangan tersebut, yang telah dilaksanakan pada tahun 1993 di tengah dorongan global untuk melindungi spesies yang hampir punah.

World Wildlife Fund mengatakan langkah untuk membatalkan larangan tersebut akan memiliki “konsekuensi yang merusak secara global” dengan memungkinkan para pemburu ilegal dan penyelundup bersembunyi di balik perdagangan yang disahkan.

“Dengan populasi badak dan harimau liar pada tingkat yang rendah dan menghadapi banyak ancaman, perdagangan yang telah melegalkan bagian-bagian dari tubuh hewan-hewan tersebut benar-benar sebuah perjudian terlalu besar yang dilakukan Tiongkok,” Margaret Kinnaird, ketua pelatihan satwa liar WWF, dikutip dalam sebuah pernyataan dari Organisasi yang berbasis di Washington.

“Keputusan ini tampaknya bertentangan dengan kepemimpinan Tiongkok yang baru saja telah menunjukkan penanggulangan perdagangan satwa liar ilegal,” kata Kinnaird.

Meskipun ada larangan sebelumnya, Tiongkok telah lama mengizinkan peternakan harimau, yang memanen tulang-tulang hewan mati tersebut, dan diam-diam memungkinkan penjualannya untuk tujuan obat seperti telah dinyatakan, menurut sebuah studi oleh Environmental Investigation Agency (EIA), sebuah lembaga nonprofit Inggris.

Para petugas juga diyakini sedang menyelidiki kemungkinan beternak badak di negara tersebut, meskipun, tidak seperti harimau, mereka bukan asli Tiongkok.

EIA menyebut pencabutan larangan tersebut sebagai “tindakan tidak tahu malu dan regresif yang secara drastis mengacaukan upaya-upaya internasional untuk konservasi harimau dan badak.”

“Dengan satu tindakan, Tiongkok telah menghancurkan reputasinya sebagai pemimpin yang mengembangkan konservasi menyusul larangan domestiknya tentang penjualan gading pada awal tahun ini,” kata kelompok tersebut.

Diperkirakan 3.890 harimau tersisa hidup di alam liar, menurut laporan yang disajikan selama Third Asia Ministerial Conference on Tiger Conservation pada tahun 2016. Ribuan harimau juga diyakini telah dibesarkan di peternakan Tiongkok di mana kondisi untuk hewan tersebut sering dikritik sebagai sesuatu yang mengerikan.

Studi-studi telah melaporkan populasi badak liar kurang dari 30.000, sementara perburuan sedang mengurangi angka tersebut secara drastis setiap tahun.

Humane Society International juga mengkritik langkah Tiongkok tersebut, mengatakan bahwa “perdagangan yang dihasilkannya akan meningkatkan tekanan pada hewan di alam liar.”

“Dengan pengumuman ini, pemerintah Tiongkok telah menandatangani surat kematian bagi badak dan harimau yang terancam di alam liar yang sudah menghadapi banyak ancaman untuk kelangsungan hidup mereka,” Iris Ho, spesialis senior kelompok tersebut untuk program dan kebijakan satwa liar, dikutip mengatakan dalam sebuah pernyataan.

“Ia membangun apa yang pada dasarnya skema pelegalan untuk tulang harimau dan cula badak ilegal untuk memasuki pasar dan selanjutnya melanggengkan permintaan untuk bagian-bagian tubuh hewan ini,” kata Ho. (ran)

Rekomendasi video:

Permintaan Obat Tiongkok Melonjak, Populasi Gajah Asia Kritis

https://www.youtube.com/watch?v=rmn7MxDEKkU

Pentagon Mobilisasi Bertahap Ribuan Tentara Amerika Menuju Perbatasan Meksiko

0

EpochTimesId – Kantor Kementerian Pertahanan Amerika Serikat sudah menyiapkan sebanyak 7.000 tentara untuk dikerahkan ke perbatasan negara itu dengan Meksiko. Pentagon mengatakan ribuan pasukan itu dapat dikerahkan sewaktu-waktu untuk membantu agen penjaga perbatasan AS.

Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, yang berbicara kepada Reuters, mengatakan bahwa jumlah itu bisa berubah sewaktu-waktu.

“Jumlah pasukan yang dikerahkan akan (bisa) berubah setiap hari, ketika pasukan militer mengalir ke wilayah operasi, tetapi perkiraan awal menunjukkan Departemen Pertahanan telah mengidentifikasi sekitar 7.000 pasukan untuk mendukung, jika diperlukan, (sandi-nya) Operasi Setia Patriot,” ujar pejabat tersebut, seperti dilansir dari Reuters.

Sekitar 2.000 dari 7.000 tentara akan segera siaga setelah diperintahkan dan diperlukan, kata pejabat itu kepada kantor berita.

Sebuah rombongan ribuan migran dari Amerika Tengah, dalam perjalanan ke Amerika Serikat, menuju San Pedro Tapanatepec dari Arriaga, di Meksiko, pada 27 Oktober 2018. (Ueslei Marcelino/Reuters/The Epoch Times)

Sebelumnya, akhir pekan lalu, Pentagon mengumumkan pengerahan sekitar 5.200 tentara aktif ke perbatasan. Pengerahan militer itu sebagai tanggapan atas bergeraknya beberapa rombongan caravan migran dari Amerika Tengah yang melakukan perjalanan melintasi Meksiko.

Pada 31 Oktober 2018, Presiden Donald Trump menulis bahwa, “Militer sedang dimobilisasi menuju perbatasan selatan, dengan lebih banyak pasukan akan dikirim.”

“Kami TIDAK akan membiarkan Karavan ini, yang juga terdiri dari beberapa penjahat dan anggota geng yang sangat buruk, (masuk) ke AS. Perbatasan kami suci, harus datang secara sah. BERPUTAR!” Trump berkicau.

Trump juga mengatakan bahwa karavan pengembara itu memiliki militan tangguh di dalamnya. Mereka melawan otoritas Meksiko dengan keras dan kejam di perbatasan Guatemala-Meksiko sebelum mereka menerobos masuk ke negara tetangga AS itu.

“Tentara Meksiko ‘sakit’, tidak mampu, atau tidak mau menghentikan kafilah. Meksiko seharusnya menghentikan mereka sebelum mencapai perbatasan kami, tetapi itu nampaknya tidak akan terjadi!”. (JACK PHILLIPS/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Perawat Jerman Mengaku Membunuh Seratus Pasien

0

EpochTimesId – Seorang mantan perawat di Jerman, Niels Hoegel, mengaku sudah membunuh sekitar 100 pasien di bawah asuhannya. Jika terbukti, pengakuannya akan menjadikan dia sebagai aktor dari salah satu kasus pembunuhan berantai paling terkenal di Jerman, pasca-perang.

Pria berusia 41 tahun itu mengakui perbuatan jahatnya pada hari pertama persidangan. Sidang berlangsung pada 30 Oktober 2018 di kota Oldenburg, Jerman barat laut.

Hoegel diduga telah membunuh 36 pasien di sebuah rumah sakit di Oldenburg antara 1999 dan 2002. Kemudian 64 pasien lainnya pada rumah sakit di Delmenhorst antara 2003 dan 2005, menurut laporan media.

Hakim Ketua Sebastian Buhmann bertanya kepada Hoegel apakah tuduhan terhadapnya benar, dan dia menjawab “Ya,” seperti dilaporkan oleh DW.

Menurut laporan, persidangan dimulai dengan satu menit keheningan untuk mengenang para korban, yang usianya berkisar antara 34 hingga 96 tahun.

Penyidik mengatakan bahwa Hoegel menyebabkan serangan jantung pada pasiennya. Dia menyuntik mereka dengan dosis obat yang fatal. Dia kemudian mencoba untuk menghidupkan kembali orang-orang yang dibiusnya, tetapi sebagian besar upaya resusitasi gagal.

“Kantor kejaksaan mengasumsikan bahwa dia melakukan ini untuk menciptakan situasi yang mengancam nyawa, untuk menunjukkan kemampuan resusitasi kepada kolega dan atasan,” kata dakwaan, menurut DW.

Jaksa menuduh bahwa rasa bosan mungkin juga merupakan faktor yang berkontribusi dalam tindakan Hoegel.

Pengakuan Hoegel terjadi hampir satu tahun setelah jaksa mendakwa pada bulan November 2017, bahwa dia bertanggung jawab atas sedikitnya 106 kematian.

Menurut laporan, polisi mengatakan Hoegel mungkin telah membunuh lebih banyak tetapi jumlah korban sebenarnya mungkin tidak pernah diketahui karena banyak pasien yang meninggal di tangannya, langsung dikremasi.

Sekitar 126 keluarga korban adalah penggugat dalam persidangan, menurut DW. Christian Marbach, seorang juru bicara untuk kerabat, mengatakan itu adalah skandal. Banyak pasien yang telah dia bunuh selama bertahun-tahun, dengan kekebalan hukum.

“Kami berjuang selama empat tahun untuk persidangan ini dan berharap Hoegel juga dijatuhi hukuman untuk 100 pembunuhan lainnya,” kata Marbach, yang kakeknya dibunuh oleh Hoegel, BBC melaporkan.

Hakim Bührmann mengatakan bahwa tujuan dari persidangan adalah untuk menjelaskan secara penuh kejahatan Hoegel yang belum diakui secara resmi selama bertahun-tahun.

“Kami akan melakukan yang terbaik untuk mempelajari kebenaran,” katanya, DW melaporkan. “Ini seperti sebuah rumah dengan ruangan gelap, kami ingin membawa cahaya menuju kegelapan.”

Sidang ini diperkirakan akan berlanjut hingga Mei 2019.

Perawat Jerman itu sudah menghabiskan hampir satu dekade di penjara untuk kematian pasien lainnya.

Hoegel pertama kali tertangkap pada tahun 2005, ketika perawat lain melihat dia menyuntik pasien dengan obat tanpa resep di rumah sakit di Delmenhorst. Pasien itu selamat, dan pada 2008, Hoegel dijatuhi hukuman tujuh setengah tahun penjara karena percobaan pembunuhan untuk kasus itu, menurut BNO News.

Pada persidangan keduanya di 2014-2015, Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat atas enam hukuman, dua tuduhan pembunuhan, tiga percobaan pembunuhan, dan satu tuduhan serangan tubuh yang berbahaya.

Dalam sidang sebelumnya, Hoegel dilaporkan telah mencari rasa euforia setelah resusitasi seorang pasien dari situasi darurat yang dia ciptakan sendiri. Namun dia akan jatuh ke dalam kondisi putus asa jika dia gagal, menurut AFP.

Selama persidangan kedua Hoegel, seorang psikolog yang ditunjuk pengadilan mengatakan bahwa Hoegel telah mengatakan kepadanya bahwa dia telah menyuntik 90 pasien dengan obat jantung selama tugasnya di Rumah Sakit Delmenhorst. Dari jumlah tersebut, 30 pasien meninggal, dan dia hampir membunuh 60 pasien lainnya.

Setelah penerimaan laporan, polisi memperluas penyelidikan mereka. Penyidik ‘membongkar’ lebih dari 500 file pasien dan ratusan catatan rumah sakit. Mereka juga menggali sekitar 134 mayat dari 67 kuburan, dan menginterogasi Hoegel sebanyak enam kali, menurut laporan media.

Hoegel kemudian dikenakan dakwaan atas 97 pembunuhan pada Januari tahun ini, dengan 35 pasien di Oldenburg dan 62 pasien di rumah sakit Delmenhorst, menurut AFP. (MIMI NGUYEN LY/NTD.tv/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Lion Air JT-610 Jatuh, Dua Maskapai Diinstruksikan Memeriksa Kelaikudaraan Pesawat Boeing 737-8 Max

0

Epochtimes.id- Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Udara cq. Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (KUPPU) menginstruksikan dua maskapai penerbangan yakni PT Garuda Indonesia dan PT Lion Mentari Airlines untuk melakukan pemeriksaan khusus kelaikudaraan Pesawat Boeing 737-8 Max.

Pemeriksaan dilakukan untuk menindaklanjuti kejadian jatuhnya pesawat udara Boeing 737-8 Max registrasi PK-LQP yang dioperasikan Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 rute Jakarta – Pangkal Pinang, pada Senin (29/10/2018).

Kedua maskapai tersebut diketahui memiliki dan mengoperasikan pesawat Boeing 737-8 Max. Maskapai Lion Air memiliki 11 pesawat dan maskapai Garuda Indonesia memiliki 1 pesawat dengan jenis tersebut.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, usai mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau Posko Evakuasi Terpadu Korban Pesawat Lion Air JT 610 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (30/10) mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan tersebut, nantinya akan diberikan kepada KNKT untuk menjadi tambahan data mengenai insiden jatuhnya Lion Air JT 610.

“Klarifikasi ini akan kami simpulkan dan akan kami sampaikan kepada KNKT dan ini akan menjadi dasar bagi KNKT untuk menetapkan apa penyebab dari kejadian tersebut,” kata Menhub dalam keterangan Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub.

Pada surat tertanggal 29 Oktober 2018 tersebut Direktur KUPPU meminta kepada Dirut PT Lion Mentari Airlines dan PT Garuda Indonesia untuk melakukan pemeriksaan pesawat jenis tersebut.

Pemeriksaan mencakup indikasi repetitive problem; pelaksanaan troubleshooting; kesesuaian antara prosedur dan implementasi pelaksanaan aspek kelaikudaraan; dan kelengkapan peralatan (equipment) untuk melakukan troubleshooting pada pesawat udara Boeing 737-8 Max.

Hasil pemeriksaan tersebut harus segera dilaporkan kepada Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Ditjen Perhubungan Udara agar dapat dievaluasi. (asr)

Sumber : Kemenhub

Perusahaan Jerman Seharusnya Berhenti Bergantung pada Tiongkok

0

BERLIN – Perusahaan-perusahaan Jerman harus mengurangi ketergantungan mereka pada pasar Tiongkok, sebuah kelompok industri terkemuka mengatakan dalam sebuah makalah strategi yang menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran atas model ekonomi yang dikendalikan negara Beijing, menurut sebuah rancangan yang dilihat oleh Reuters.

Makalah 25 halaman tentang posisi Tiongkok dari Federasi Industri Jerman, Federation of German Industries (BDI), yang akan diterbitkan pada bulan Januari, berpendapat bahwa pembukaan pasar Tiongkok yang telah lama dijanjikan tidak mungkin terjadi dan suara-suara kekhawatiran tentang meningkatnya kontrol partai komunis terhadap masyarakat dan ekonomi.

Berjudul “Partner and Systemic Competitor—How to Cope with China’s State-Driven Economic Model” (Mitra dan Pesaing Sistemik – Cara Mengatasi Model Ekonomi yang Dikendalikan oleh Negara Tiongkok), makalah tersebut memperjelas bahwa perusahaan-perusahaan tidak mampu untuk berpaling dari Tiongkok.

Namun, dalam langkah yang tidak biasa, ia mendesak mereka untuk menilai kembali kehadiran mereka di sana, sambil menawarkan banyak rekomendasi untuk pemerintah Jerman dan Uni Eropa.

BDI adalah kelompok bisnis utama yang berpengaruh di Jerman dan ketika usulannya tidak selalu diterjemahkan secara langsung ke dalam kebijakan, mereka membawa pengaruh yang signifikan.

“Mengesampingkan daya tarik pasar Tiongkok, akan semakin penting bagi perusahaan untuk secara seksama memeriksa risiko keterlibatan mereka di Tiongkok dan untuk meminimalkan ketergantungan mereka dengan diversifikasi rantai pasokan, lokasi produksi dan pasar penjualan,” tulis draft tersebut. Saat ini sedang diperiksa oleh anggota BDI dan teks dapat berubah sebelum publikasi.

Perdagangan bilateral antara Jerman dan Tiongkok mencapai rekor 188 miliar euro ($212 miliar) tahun lalu. Dan perusahaan-perusahaan besar Jerman, terutama pembuat mobil seperti Volkswagen, Daimler, dan BMW, sangat bergantung pada pasar Tiongkok yang tumbuh cepat.

Ketika kehadiran mereka di sana pernah dilihat sebagai kekuatan, sekarang sedang mengganggu para politisi dan industri Jerman karena Beijing menegaskan kendali atas ekonomi di bawah pemimpin Tiongkok Xi Jinping.

Kekhawatiran lain adalah meningkatnya konflik perdagangan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok, yang berisiko menempatkan Jerman, dan Eropa, dalam posisi canggung karena harus memilih di antara dua mitra ekonominya.

RENTANG MASALAH

Makalah tersebut mengutip berbagai masalah yang terjadi pada perusahaan-perusahaan Jerman yang sedang beroperasi di Tiongkok, dari pemindahan teknologi secara paksa dan kegagalan untuk melindungi kekayaan intelektual terhadap keputusan-keputusan pabean yang sewenang-wenang dan akses yang tidak setara untuk pemberian lisensi dengan pembiayaan.

Ia menyerukan untuk koordinasi lebih erat mengenai strategi Tiongkok di dalam pemerintah Jerman dan antara Uni Eropa serta mitra yang berpikiran sama, yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

Ia juga mendukung instrumen Uni Eropa yang baru untuk mencegah pengambilalihan yang disubsidi negara, termasuk mengharuskan perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk menyajikan laporan-laporan berdasarkan standar yang disepakati secara internasional ketika mengakuisisi perusahaan-perusahaan Eropa sehingga struktur kepemilikan dan pembiayaan mereka dapat diperiksa.

“Kita menghadapi persaingan sistemik antara pendekatan pasar terbuka kita dengan model ekonomi yang dikendalikan oleh negara Tiongkok,” kata dalam makalah tersebut. “Kita membutuhkan diskusi yang luas di seluruh politik, masyarakat, dan industri tentang tantangan ini.”

Sementara BDI memperjelas bahwa ia tidak memiliki kepentingan di dalam “membatasi” Tiongkok, ia berpendapat bahwa Tiongkok bermaksud untuk merombak tatanan global liberal yang telah membawa kemakmuran bagi Jerman.

Ia menggambarkan inisiatif One Belt, One Road, rencana ambisius Xi untuk menghubungkan Tiongkok ke Eropa, Afrika, dan lebih jauh melalui jaringan transportasi dan transaksi perdagangan, sebagai upaya Beijing untuk membangun pengaruh geopolitik dan membentuk pasar ketiga sesuai dengan kepentingannya sendiri.

Untuk melawan pengaruh ini, BDI menyerukan “serangan diplomatik” dari Berlin dan Brussels sebagai kontribusi untuk negara-negara di Eropa Timur, Asia Tengah, Asia Tenggara, dan Afrika. (ran)

Rekomendasi video:

Meski Keluar dari Uni Eropa, Inggris Tetap Bersedia Pertahankan Kerjasama dengan Uni Eropa

https://www.youtube.com/watch?v=VNmzokusPII&t=53s

NASA Pensiunkan Pemburu Planet Teleskop Luar Angkasa Kepler

0

EpochTimesId – Teleskop ruang angkasa Kepler milik NASA telah kehabisan bahan bakar dan akan pensiun setelah misi selama 9,5 tahun. Sepanjang misinya, Kepler berhasil mendeteksi ribuan planet di luar tata surya kita. Penemuannya mendorong pencarian dunia asing, yang mungkin saja menjadi tempat kehidupan alien.

Saat ini Teleskop mengorbit matahari pada posisi sejauh 94 juta mil dari Bumi. “‘Pesawat ruang angkasa’ yang membawa teleskop itu akan melayang semakin jauh dari planet Bumi, ketika para insinyur misi mematikan pemancar radio,” kata badan antariksa Amerika Serikat itu, pada Selasa (30/10/2018).

Teleskop itu memetakan berbagai keragaman planet yang berada di galaksi Bima Sakti kita, dengan temuan yang menunjukkan bahwa sistem bintang yang jauh dihuni dengan miliaran planet. Kepler bahkan membantu menemukan bulan pertama yang berada di luar tata surya kita.

Teleskop Kepler menemukan lebih dari 2.600 dari sekitar 3.800 exoplanet. Itu adalah istilah untuk planet-planet di luar tata surya kita. Ribuan planet itu didokumentasikan dalam dua dekade terakhir.

Sistem pemosisiannya rusak pada tahun 2013 sekitar empat tahun setelah peluncurannya. Meskipun para ilmuwan akhirnya menemukan cara agar teleskop tetap beroperasi. Teleskop itu, sekarang kehabisan bahan bakar yang diperlukan untuk operasi lebih lanjut, yang mengarah ke masa masa pensiunnya.

“Meskipun ini mungkin peristiwa yang menyedihkan, kami sama sekali tidak merasa tidak senang dengan kinerja mesin yang luar biasa ini. Hasil penerbangan Kepler selama 9,5 tahun, bahkan lebih dari dua kali lipat dari target awal,” Charlie Sobeck, insinyur sistem proyek di NASA, Ames Research Center di California, mengatakan kepada wartawan melalui panggilan konferensi.

Kepler digantikan oleh teleskop baru NASA, Exitlanet Survey Satellite, atau TESS, yang diluncurkan pada bulan April. TESS adalah misi dua tahun, bernilai 337 juta dolar AS atau sekitar 5,1 triliun rupiah.

NASA meluncurkan teleskop Kepler pada 6 Maret 2009, untuk mempelajari apakah planet-planet mirip Bumi yang mungkin menyimpan kehidupan adalah umum atau langka di sistem bintang lain. Selama misinya, Kepler menemukan 2.681 planet yang telah dikonfirmasi dan 2.899 kandidat planet lainnya, sehingga mencapai angka 5.580. Angka itu termasuk sekitar 50 benda langit yang mungkin memiliki ukuran dan suhu yang sama dengan Bumi.

“Pada dasarnya, Kepler membuka gerbang untuk eksplorasi kosmos oleh manusia,” William Borucki, kepala penyelidik Kepler yang kini sudah pensiun, mengatakan pada wartawan.

Borucki menggambarkan exoplanet favoritnya, yang terletak lebih dari 600 tahun cahaya dari Bumi dan pertama kali ditemukan oleh teleskop pada tahun 2009, bernama Kepler 22B. Ini adalah kemungkinan ‘dunia berisi air’ dengan ukuran mirip Bumi yang mungkin tertutup oleh lautan dan dengan atmosfer berbasis air. Air dianggap sebagai bahan utama untuk kehidupan.

Data Kepler juga memberikan cara baru untuk menilai apakah planet memiliki permukaan yang padat, seperti Bumi dan Mars, atau gas, seperti Jupiter dan Saturnus. Perbedaan ini membantu para ilmuwan membidik planet-planet potensial seperti Bumi dan lebih baik peluang untuk menemukan kehidupan.

Kepler menggunakan metode deteksi yang disebut fotometri transit, yang mencari secara berkala, dips berulang dalam cahaya tampak bintang yang disebabkan oleh planet yang lewat, atau transit, di depan mereka. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Drummer David Bowie Konsumsi Narkoba Tiap Hari-Hidupnya Berubah Drastis Dalam Dua Minggu

0

EpochTimesId – Mantan drummer dari bintang rock Inggris David Bowie, Sterling Campbell mulai bermain drum sejak kecil. Campbell kemudian menjadi sangat terkenal pada usia muda.

Ketika mulai terkenal dan menapaki karir, Campbell menjalani gaya hidup urakan. Dia bahkan kecanduan narkoba dan alkohol, seperti kebanyakan bintang rock ‘n roll.

Kemudian, pada pertengahan tahun 90an, pria kelahiran New York, Amerika Serikat ini mengenal latihan olah jiwa dan raga (kultivasi) dari Timur. Metode itu kemudian mengubah gaya hidupnya, selamanya. Sebuah perubahan yang tidak pernah diduga olehnya.

Karir di Dunia Rock ‘n Roll

Sterling Campbell lahir pada tahun 1964. Sedari kecil, Dia terobsesi dengan drum dan musik.

“Saya telah bermain drum sepanjang hidup saya, sejak usia 12 tahun. Drum telah menjadi bagian dari diri saya,” kata Campbell.

Pada tahun 1986, belum genap berusia 20-an, Campbell mendapat lawatan besar pertamanya. Dia dipekerjakan untuk pergi tur bersama Cyndi Lauper.

Karirnya mulai menanjak, dan pada saat itu, Campbell bahkan belum pernah naik pesawat terbang sekalipun.

Dari situ, karirnya semakin melejit. Dia kemudian bekerja dengan banyak band papan atas, termasuk Duran Duran, Soul Asylum, dan The B-52’s.

Campbell selanjutnya semakin tenar setelah bermain drump untuk David Bowie, yang dimulai sejak tahun 1992 hingga 14 tahun berikutnya. Sayangnya, David Bowie meninggal pada Januari 2016.

Pembuat film dan aktor Kanada, Michael Mahonen menerbitkan sebuah foto yang diambil pada tahun 2002 di halaman Facebook-nya, sebagai pesan untuk mengenang masa-masa bersama David Bowie.

Foto tersebut menunjukkan Campbell bermain di atas panggung di belakang Bowie, dan pada drum kitnya ada huruf Tiongkok [真、善、忍] dibaca: Zhēn, shàn, rěn, artinya: “Sejati, Baik, Sabar.”

“Orang-orang selalu ingin menulis sesuatu pada barang-barang mereka. Saya ingin menulis hal positif pada drum saya dan ingin memberi tahu orang-orang seperti apa saya ini,” jelas Campbell.

Sejati, Baik, dan Sabar adalah prinsip latihan meditasi Tiongkok kuno, Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong).

Tanpa Sengaja Menemukan Falun Gong

Suatu hari di tahun 1998, Campbell sedang berjalan melewati Riverside Park di West Side New York City. Saat itulah, dia melewati sekelompok orang yang melakukan sebuah latihan semacam senam, namun mirip Taichi.

“Saya melihat beberapa orang berlatih Falun Gong, dan kemudian saya mendekat,” kenang Campbell.

“Saya berbicara dengan praktisi. Saya tidak tahu mengapa saya tertarik dengan hal ini, tapi itu mencuri perhatian saya.”

Zhuan Falun adalah buku utama Falun Gong dan telah diterjemahkan ke lebih dari 40 bahasa, termasuk bahasa Inggris.

Memang, ini adalah salah satu buku Tiongkok yang paling banyak diterjemahkan di dunia, bahkan melebihi buku Lao Tzu “Tao Te Ching”, buku dasar Taoisme.

Campbell membaca buku Zhuan Falun, buku utama Falun Gong.

Ketika Campbell membaca buku itu untuk pertama kalinya, dia mengatakan bahwa dia memiliki perasaan istimewa.

“Saya mengambil buku Zhuan Falun, dan buku itu sepertinya sedang berbicara dengan saya. Saya membaca buku itu dan saya memahaminya dan saya pikir, inilah yang saya cari.”

Campbell mengatakan bahwa sebelum berlatih Falun Gong, dia memiliki banyak kebiasaan buruk yang sangat menyulitkan kondisi fisik untuk waktu yang lama.

“Bagian dari pekerjaan sebagai seorang drummer adalah minum setiap malam, merokok setiap hari, mengisap ganja setiap hari. Ada juga obat lain. Saya tidak ingin menyebutkannya.”

Sama seperti banyak praktisi Falun Gong, setelah Campbell mulai berlatih, hidupnya berubah secara dramatis. Dan yang terutama, Dia bisa lepas dari kebiasaan buruknya.

“Saya telah mencoba menghentikan ini sebelumnya dan saya tidak mampu melakukannya. Dua minggu setelah saya mulai berlatih Falun Gong, saya menemukan bahwa saya tidak lagi ingin merokok, minum, atau mengonsumsi obat-obatan terlarang,” kenangnya.

Campbell mengatakan bahwa berlatih Falun Gong telah menjadi bagian dari hidupnya sejak saat itu. Dia terus berlatih sampai sekarang, sudah hampir 20 tahun lamanya.

“Banyak orang mendukung saya. Banyak orang tahu bahwa saya berlatih Falun Gong dan saya berpartisipasi dalam kegiatan terkait. Kita berada di era Wikipedia dan Google. Jika Anda meng-google nama saya, Anda bisa menemukan saya dan cerita saya tentang berlatih Falun Gong.” (NTD.tv/hui/wd/rp)

Catatan Editor:

Falun Dafa adalah latihan kultivasi jiwa dan raga yang mengajarkan Sejati, Baik, dan Sabar sebagai cara untuk meningkatkan kesehatan dan karakter moral. Untuk informasi lebih lanjut tentang latihan ini, kunjungi www.falundafa.org. Semua buku, musik dan materi latihan, beserta instruksinya tersedia secara gratis.

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Jepang Mengakhiri Bantuan ke Tiongkok, Menyoroti Posisi Beijing sebagai Penerima Utama

0

Jepang baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan berhenti memberikan bantuan ke Tiongkok, keputusan yang menyoroti fakta bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut masih saja menerima bantuan keuangan dari berbagai negara di seluruh dunia.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, ketika di Beijing untuk kunjungan kenegaraan pada 25 Oktober, mengatakan bahwa “misi historisnya” dalam menyediakan “bantuan pengembangan resmi”, official development assistance (ODA), telah berakhir, harian Jepang berbahasa Inggris The Japan News melaporkan pada Oktober 27. ODA mengacu pada bantuan pemerintah yang dirancang untuk memdukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan negara-negara berkembang.

Jepang mulai menawarkan bantuan kepada negara-negara berkembang Asia setelah bergabung dengan Rencana Kolombo pada tahun 1954, sebuah organisasi regional yang bertujuan memperkuat kawasan Asia-Pasifik.

Menurut Kementerian Luar Negeri Jepang, Jepang mulai mengarahkan bantuan ODA ke Tiongkok pada tahun 1979, yang merupakan tahun yang sama ketika Tiongkok membuka pasarnya untuk investasi asing untuk pertama kalinya di bawah mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT) Deng Xiaoping.

Selama hampir empat dekade, Jepang telah memberikan total 3,65 triliun yen (sekitar $32,3 miliar) di bawah ODA ke Tiongkok, untuk keperluan pembangunan infrastruktur, dukungan kemanusiaan, dan perlindungan lingkungan, menurut surat kabar harian Jepang Mainichi Shimbun. Pada tahun 2007, Jepang menghentikan pinjaman berbunga rendah, sebagian besar dari bantuan ODA ke Tiongkok, setelah menentukan bahwa Tiongkok telah melakukan perbaikan signifikan terhadap perekonomiannya.

Tetapi Jepang terus menawarkan bantuan hibah untuk proyek-proyek Tiongkok seperti memerangi polusi dan penyakit menular.

Bantuan ODA Jepang ke Tiongkok telah dikritik dalam sebuah artikel opini 26 Oktober oleh surat kabar harian Jepang Sankei Shimbun, yang menyebut bantuan tersebut sebagai “kegagalan terbaru” dalam kebijakan luar negeri Jepang setelah berakhirnya Perang Dunia II.

Warga Tiongkok tidak tahu bahwa banyak proyek konstruksi besar, seperti Bandara Internasional Beijing dan Jalur Subway Beijing 2, dibangun dengan bantuan ODA Jepang, menurut artikel tersebut. Namun, sentimen anti Jepang terus saja meluas di Tiongkok, dan tetap kuat selama puncak bantuan ODA Jepang pada tahun 1990-an.

Artikel tersebut mengatakan bahwa bantuan ODA tidak seharusnya diberikan kepada negara yang menindas demokrasi dan hak asasi manusia, seperti penindasan yang terjadi terus-menerus terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.

BANTUAN DARI NEGARA-NEGARA LAIN

Jepang bukan satu-satunya negara yang telah memberikan bantuan ke Tiongkok.

Menurut artikel baru-baru ini oleh portal berita Tiongkok, NetEase, Tiongkok telah menerima total sekitar $10,72 miliar bantuan dari negara-negara maju antara tahun 1973 hingga 2003. Beberapa kontributor terbesar adalah negara-negara Eropa, yang memberi bahkan setelah Tiongkok menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia dalam tahun 2010, menurut berita NetEase. Uni Eropa mulai memberikan bantuan moneter dan teknis mulai tahun 1984, dan pada akhir 2012, telah memberikan total 810 juta euro (sekitar $920 juta) ke Tiongkok.

Jerman mulai menawarkan bantuan setelah menandatangani perjanjian kerjasama teknis dengan Tiongkok pada tahun 1982; Pada tahun 2011, Jerman menyediakan total bantuan senilai $1,21 miliar.

Sementara itu, Inggris memberikan Tiongkok total 46,9 juta pound ($59,6 juta) tahun lalu, untuk inisiatif seperti program sekolah untuk mendorong anak-anak mengkonsumsi lebih sedikit garam, dan meningkatkan perawatan demensia di kota pelabuhan Qingdao, menurut Juli laporan oleh Daily Mail.

Dan menurut statistik resmi AS, Amerika Serikat telah memberikan $6.97 juta kepada Tiongkok sejauh ini dalam fiskal 2018, untuk inisiatif seperti upaya konservasi di Tibet, kesadaran akan AIDS/HIV, dan program-program “rule of law”.

Sementara itu, Tiongkok sendiri telah memberikan bantuan asing ke negara-negara berkembang, terutama di Asia Tenggara dan Afrika. Menurut AidData, laboratorium penelitian di College of William and Mary, Tiongkok telah memberikan miliaran dolar di seluruh dunia antara tahun 2000 dan 2014. (ran)

Rekomendasi video:

Agama Dipaksa Tunduk kepada Komunis Tiongkok, Apa Jadinya

Putri Ayako dari Jepang Menikah dengan Melepaskan Gelar Bangsawan

0

Epochtimes.id- Putri Ayako dari Jepang menikahi orang biasa dalam upacara ritual yang digelar Senin (29/10/2018) di Kuil Meiji Tokyo.

Ayako dan pengantin pria Kei Moriya dalam laporan media Jepang terlihat berjalan perlahan ke kuil. Pernikahan itu berlangsung di salah satu bangunan seperti pagoda di kompleks kuil. Sejumlah seremoni digelar termasuk pertukaran cincin dan berbagi secangkir sake.

Kedua ritual tersebut relatif rutin untuk pernikahan dalam tradisi agama Shinto, termasuk kebiasaan warga Jepang.

Ayako, 28, adalah putri sepupu kaisar, dan Moriya, 32, bekerja untuk perusahaan pelayaran Nippon Yusen.

Ayako mengenakan rambut gaya era Heian dan mengenakan baju tradisional. Sementara Moriya mengenakan coattails.

Wanita yang menikah dengan keluarga kekaisaran akan menjadi anggota keluarga. Akan tetapi wanita yang menikahi orang biasa, seperti Ayako, harus menanggalkan gelar bangsawan.

(Kyodo News via AP)

Moriya mengatakan dia berharap untuk membantu Ayako menyesuaikan diri dengan kehidupan orang biasa.

“Saya ingin kita bekerja bersama, bergandengan tangan, untuk menciptakan keluarga yang penuh dengan senyuman,” katanya.

Ayako mengucapkan selamat tinggal pada Kaisar Akihito minggu lalu.

Dia mengatakan berharap masih bisa terus membantu kaisar dan permaisuri sebagai mantan anggota keluarga kekaisaran.

Cucu tertua dari kaisar juga akan menikah dengan orang biasa pada tahun 2020.

Akihito mengatakan dia akan turun tahta tahun depan. Putra tertuanya, Putra Mahkota Naruhito, akan naik ke Singgasana Chrysanthemum pada 1 Mei.

Ayako dan Moriya mengatakan ketika mereka mengumumkan rencana pernikahan, bak pertemuan mereka yang pertama kali.

“Tidak terasa seperti kami bertemu untuk pertama kalinya,” kata Ayako kepada wartawan tentang pertunangan mereka.

Moriya mengatakan ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama Ayako.

Ayah Ayako, Pangeran Takamado, yang aktif mendukung sepak bola Jepang, meninggal pada tahun 2002 silam.

Oleh Yuri Kageyama/AP via The Epochtimes

Kematian Mendadak dan Misterius Presiden Vietnam Menimbulkan Praduga dan Ketidakpastian Atas Laut China Selatan

0

Di tengah hubungan yang memburuk antara Tiongkok dan Amerika Serikat atas masalah perdagangan dan pertahanan, Vietnam menjadi bagian dari konflik rumit atas Laut China Selatan. Ini diperparah oleh kematian mendadak dan misterius presiden Vietnam Tran Dai Quang pada bulan September. Banyak yang berspekulasi tentang penyebab kematian Quang, apakah itu karena penyakit atau penyebab tidak wajar yang ditimbulkan oleh perjuangan politik.

Kedekatan Vietnam dengan Laut China Selatan memberikannya posisi strategis yang penting dan menjadikannya pemain penting dalam perselisihan dengan Tiongkok atas klaim-klaim teritorial tersebut. Vietnam juga pernah melakukan perang perbatasan dengan Tiongkok pada tahun 1979.

Pertemuan antara Menteri Pertahanan AS Jim Mattis dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong di ibu kota Hanoi pada 16 Oktober bertujuan untuk memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan Vietnam, dan menentang kenekatan militer Tiongkok di Laut China Selatan.

Tran Dai Quang meninggal pada 21 September di usia 61 tahun. Partai Komunis Vietnam (PKV) secara resmi mengklaim bahwa dia meninggal dunia karena “penyakit virus berbahaya” di sebuah rumah sakit militer di Hanoi, dan penyakit itu “tidak dapat disembuhkan.”

Sebelum Quang meninggal, ia telah menghilang dari pandangan publik dan ketidakhadirannya pada peristiwa-peristiwa penting negara yang menyebabkan prasangka secara luas. Banyak yang bertanya-tanya apakah kepergiannya disebabkan oleh penyakit langka, atau digulingkan oleh saingan politik Partai Sekretaris Jenderal Trong, atau dari diracuni ketika ia melakukan kunjungan kenegaraan di Tiongkok tahun lalu, Asia Times melaporkan pada 21 September.

Sikap rezim Vietnam terhadap kematian pemimpin tertinggi sangat tidak biasa bagi negara komunis tersebut. Kurang dari dua jam setelah Quang meninggal, para pejabat PKV segera mengumumkan kematiannya dan memberikan informasi tentang pemakaman negara lewat media resmi, langkah ini belum pernah terjadi sebelumnya karena informasi terperinci dari para pemimpin puncak selalu dianggap sebagai rahasia utama dalam sejarah PKV.

Penyakit Quang diselimuti misteri. PKV tidak mengungkapkan jenis penyakitnya, hanya tentang penyakit itu “tidak dapat disembuhkan.” Media berita negara mengutip dokter pemerintah Nguyen Quoc Trieu yang mengatakan bahwa Quang didiagnosis dengan penyakit yang tidak diketahui pada Juli 2017 dan ia telah menjalani enam perawatan di Jepang.

Media Jepang telah menyinggung kemungkinan penyebab kematiannya.

Quang didiagnosis dengan penyakit misterius tepat setelah kunjungan puncak di Tiongkok dari 11 Mei hingga 15 Mei 2017.

Setelah kunjungan tersebut, Quang menjauh dari publik selama satu bulan sejak 25 Juli 2017, yang diduga banyak orang karena masalah kesehatan atau perjuangan politik, Nikkei Asian Review melaporkan pada 28 Agustus 2017.

PKV meninggalkan beberapa pertanyaan penting yang tidak terjawab. Quang dalam keadaan sehat sebelum didiagnosis dengan penyakit mematikan. Bagaimana mungkin Quang terserang penyakit mematikan setelah kunjungannya ke Tiongkok? Mengapa Quang pergi ke Jepang untuk perawatan medis daripada negara komunis Tiongkok? Para pemimpin PKV di masa lalu telah menetapkan preseden untuk mencari perawatan medis dari Tiongkok.

Setelah kematian Quang, Sekretaris Jenderal Partai Trong, 74 tahun, dinominasikan sebagai presiden dan diharapkan akan disetujui oleh Majelis Nasional.

Ahli Vietnam, Carl Thayer, menulis pada bulan Januari bahwa Quang kemungkinan akan dipilih sebagai sekretaris jenderal jika Trong pensiun sebelum masa lima tahun jabatannya berakhir, lapor New York Times pada 21 September.

Quang dianggap sebagai pro-Amerika dan Trong pro-Tiongkok. Jika Quang belum meninggal dan mengambil posisi sekretaris umum dari Trong, Vietnam kemungkinan akan bergabung dengan strategi Indo-Pasifik AS dan membantu mengekang ekspansi Partai Komunis Tiongkok di wilayah tersebut.

Strategi Indo-Pasifik adalah inisiatif senilai 113 juta dolar untuk teknologi, energi, dan infrastruktur baru di kawasan Indo-Pasifik dan pilar ekonomi untuk pemerintahan Trump. Wilayah Laut China Selatan adalah wilayah inti dari Strategi Indo-Pasifik, dan Vietnam berada pada posisi strategis.

PKT khawatir bahwa negara-negara Asia Tenggara, seperti India, Vietnam, dan Taiwan, akan bergabung dengan strategi Indo-Pasifik AS untuk menahan pengaruh Tiongkok yang semakin meningkat. Tujuan kunjungan Menteri Pertahanan AS ke Vietnam tahun ini adalah untuk memperkuat kerja sama militer antara Amerika Serikat dan Vietnam. Namun, kematian Quang membuat situasi Laut China Selatan tidak menentu. (ran)

Rekomendasi video:

Krisis Mematikan di Balik Perjamuan Mewah Tiongkok

https://www.youtube.com/watch?v=XYskDBnCmf4&t=1s

Gelombang Ketiga Karavan Migran Bergerak Menuju Amerika Serikat

0

EpochTimesId – Gelombang ketiga rombongan pengembara imigran gelap bergerak menuju utara dari Amerika Tengah. Mereka bergerak menuju Meksiko, dengan harapan tujuan akhir adalah Amerika Serikat.

Karavan ketiga berangkat ketika gelombang karavan kedua terlibat kekerasan dan sulit dikendalikan di perbatasan Guatemala dan Meksiko. Insiden itu melukai polisi ketika para migran merobohkan barikade penghalang dan mengabaikan peringatan.

Sebagian besar fokus para pihak saat ini adalah pada karavan migran utama yang saat ini berada di Meksiko selatan. Mereka terus bergerak ke utara, menuju AS wlau sudah ditawari untuk menjalani prosedur pengungsi.

Karavan ketiga diperkirakan beranggotakan 1.500 migran, yang kebanyakan warga El Salvador dan Honduras. Rombongan pengembara itu dikabarkan mendapat bantuan berupa peta resmi yang mencakup petunjuk untuk rute transit, layanan telepon gratis, depot makanan, dan kantor kesehatan, menurut pejabat Guatemala kepada reporter investigasi Sara Carter.

Peta tersebut berjudul ‘Mensajes Para Personas Migrantes’, atau ‘Pesan untuk Orang-Orang Migran’. Peta berisi daftar ratusan pemberhentian dari Honduras ke perbatasan selatan Amerika Serikat.

Kelompok itu berangkat dari ibukota El Salvador, San Salvador pada 28 Oktober 2018. Pada Minggu sore, mereka telah mencapai perbatasan dengan Guatemala, seperti dilaporkan oleh Reuters.

“Kelompok ini terutama dikoordinasikan melalui WhatsApp, Facebook, dan jejaring sosial lainnya. Terinspirasi oleh kelompok yang lebih besar di Meksiko,” menurut informasi agen kawat.

Beberapa migran yang menjadi bagian dari karavan ketiga mengatakan, mereka juga akan menuju ke Amerika Serikat.

Ketika karavan ketiga bergerak ke utara, gerombolan kafilah pertama mencoba menuntut otoritas Meksiko memberi mereka transportasi setelah menolak tawaran suaka. Sementara karavan kedua mencapai perbatasan selatan Meksiko setelah melakukan perjalanan melalui Guatemala.

Gelombang migran kedua memiliki anggota sekitar 3.000 orang, The Epoch Times melaporkan sebelumnya. Dua kafilah pertama sebagian besar terdiri dari para migran dari Honduras dan sekitar 75 persen dari mereka adalah laki-laki.

Kelompok itu berubah menjadi anarkis pada 28 Oktober, ketika memaksa masuk ke Meksiko. Polisi Federal Meksiko berusaha menghentikan mereka memasuki negara itu, jika tanpa melalui prosedur yang tepat.

Menteri Dalam Negeri Meksiko, Alfonso Navarrete Prida, mengatakan bahwa rekaman video dan foto-foto dari tempat kejadian jelas menunjukkan migran mengisi botol dengan bensin dan menyalakan api. Mereka kemudian melemparkan bom Molotov ke arah para petugas kepolisian Meksiko.

Alfonso mengatakan bahwa unsur-unsur kriminal telah diidentifikasi menyusup ke dalam kafilah migran, menggemakan temuan oleh pejabat AS. Dia mengatakan menerima data intelijen yang menunjukkan bahwa para penjahat memberikan uang kepada wanita dan anak-anak untuk pergi ke bagian depan karavan, ketika mereka mencoba menerobos masuk ke Meksiko.

Kafilah migran kedua melakukan kekerasan di perbatasan Guatemala-Meksiko pada 29 Oktober 2018, ketika kafilah migran ketiga mencapai Guatemala setelah mulai bergerak dari El Salvador. (Foto : Santiago Billy/AP/The Epoch Times)

Setelah menerobos hambatan perbatasan di sisi perbatasan Guatemala, kafilah itu melonjak ke jembatan yang memisahkan dua negara. Mereka melemparkan batu ke Polisi Federal yang membalas aksi migran dengan memukul menggunakan tongkat, lapor The Associated Press. Ketika gagal menyeberang melalui jembatan, ratusan berputar ke Sungai Suichiate untuk menyeberang ke Meksiko secara ilegal.

Sebagian besar migran akhirnya merangsek ke wilayah Meksiko pada Senin pagi, berdasarkan melaporkan EFE. Prida mengatakan bahwa petugas polisi tidak bersenjata dan berusaha membuat para migran memasuki Meksiko ‘dengan cara yang damai dan teratur’. Akan tetapi para migran mengabaikan instruksi para petugas, seperti halnya rombongan kafilah pertama.

Kementerian Dalam Negeri Guatemala mengatakan sejumlah polisi Guatemala terluka akibat serangan dari para migran. Pemerintah Meksiko mengatakan dua orang Honduras ditangkap setelah mencoba menembak petugas polisi di kota perbatasan Ignacio Zaragoza.

Sebagian migran tampaknya memperhatikan peringatan; Hampir 2.000 orang akhirnya meminta suaka di Meksiko, sementara 550 lainnya telah meminta untuk dideportasi kembali ke negara asal mereka, kata Prida. Perkiraan ukuran kafilah telah bervariasi, tetapi jumlah nya diperkirakan tidak kurang dari 14.000 orang yang tersebar pada tiga kelompok besar berbeda. Gerombolan pertama diperkirakan beranggotakan 8,500 orang.

Tiga kafilah yang bergerak ke utara telah mendorong para pejabat Amerika untuk mengambil tindakan. Langkah terbaru adalah penempatan 5.200 tentara aktif ke perbatasan selatan Amerika Serikat. Mereka dipersiapkan untuk menghalau kedatangan kafilah.

Presiden Donald Trump dan pejabat tinggi di pemerintahannya telah berulang kali mengatakan bahwa karavan tidak akan diijinkan masuk ke Amerika Serikat.

Jenderal Terrence John O’Shaughnessy dari Komando Utara AS mengatakan pada 29 Oktober, bahwa pasukan yang biasanya bersenjata akan terus dipersenjatai dan akan membantu petugas Patroli Perbatasan membentengi Texas selatan, Arizona, dan California. Mereka akan menjaga dan mengamankan pelabuhan masuk dan celah utama di sekitar mereka.

Komisaris Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, Kevin McAleenan mengatakan bahwa kafilah pertama telah masuk secara tidak sah melintasi dua perbatasan internasional. Rombongan kedua telah mengerahkan taktik keras dan berbahaya terhadap tim keamanan perbatasan Guatemala dan Meksiko, dari kedua negara.

McAleenan mencatat bahwa para migran telah ditawari suaka di Meksiko dan akan ditangkap jika mereka mencapai Amerika Serikat dan dituntut dengan cara yang sesuai.

“Jika Anda melarikan diri dari dugaan penganiayaan di rumah, Anda telah tiba di tempat yang aman untuk membuat klaim Anda,” katanya. “Jika Anda seorang migran ekonomi yang ingin bergabung dengan anggota keluarga di Amerika Serikat, Anda harus kembali ke rumah dan mengajukan permohonan visa yang sesuai.”

Pejabat Salvador menggemakan sentimen negatif. Wakil Menteri Luar Negeri Salvadvor, Liduvina Margarin memperingatkan para migran yang mencoba melakukan perjalanan, meskipun peta diberikan oleh pemerintahnya. “Rute ini tidak aman, Anda tidak akan bisa masuk ke Amerika Serikat seperti yang Anda pikirkan,” katanya. (ZACHARY STIEBER/NTD.tv/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Sebagian Besar Kota Wisata Venesia Italia Terendam Banjir

0

EpochTimesId – Kota Venesia di Italia dibanjiri oleh air pasang yang luar biasa pada 29 Oktober 2018. Banjir membuat tiga perempat dari kota laguna yang terkenal sebagai kota wisata tergenang air.

Bencana ini datang ketika sebagian besar wilayah Italia juga mengalami banjir dan angin kencang. Hujan dan angin menumbangkan pohon dan benda-benda lain, menewaskan enam orang. Sejauh ini, sebanyak enam warga meninggal dunia akibat insiden cuaca buruk itu.

Turis dan warga terlihat sama-sama mengenakan sepatu bot tinggi ketika melewati jalan-jalan di Venesia, setelah angin kencang menaikkan permukaan air lebih dari 5 kaki sebelum surut. Ketinggian banjir bahkan rata-rata melebihi trotoar yang posisinya lebih tinggi dari jalan raya.

Warga dan turis pada kawasan rawan di Venesia, bahkan terpaksa dievakuasi. Sementara petugas transportasi menutup sistem bus air, atau perahu umum, kecuali rute menuju pulau-pulau terpencil dan khusus untuk keadaan darurat.

Venesia memang sering banjir ketika angin kencang mendorong air dari laguna. Akan tetapi, tingkat banjir pada hari Senin diluar kebiasaan. Debit genangan air dan banjir ini adalah yang tertinggi sejak Desember 2008, menurut statistik otoritas Kota Venesia.

Walikota Venesia, Luigi Brugnaro mengatakan serangkaian rintangan bawah laut yang sedang dibangun di laguna akan mencegah banjir. Proyek itu, yang dijuluki Moses, sudah lama tertunda. Proyek itu dilanda krisis pembengkakan biaya dan skandal korupsi.

Brugnaro mengatakan dia telah meminta untuk berbicara dengan Perdana Menteri Giuseppe Conte untuk menekankan urgensi proyek, yang akan meningkatkan hambatan terhadap air laut ketika ombak mencapai 43 inci. Ketinggian gelombang itu terjadi, rata-rata, empat kali setahun di Venesia.

Warga berjalan kaki di jalan yang dilanda banjir di Venesia, Italia, pada 29 Oktober 2018. (Andrea Merola/ANSA via AP/The Epoch Times)

Warga dan pedagang biasanya memperkuat pintu rumah dan toko mereka dengan panel logam atau kayu untuk mencegah air memasuki lantai bawah. Namun, foto di media sosial menunjukkan bahwa para pemilik toko kali ini harus menggunakan pompa air untuk mencoba melindungi barang dagangan mereka.

Banyak dari wilayah di Italia berada di bawah status siaga banjir akibat hujan lebat. Masalah itu diperburuk oleh kurangnya pemeliharaan sungai di negara itu. Angin kencang menumbangkan pepohonan yang menewaskan orang yang lewat di empat insiden di Naples, Lazio, dan Liguria.

Para pejabat menutup tempat-tempat wisata utama di Roma, termasuk Colosseum dan Forum Romawi lebih awal, karena hujan lebat.

Gubernur daerah Veneto, Luca Zaia mengatakan banjir minggu ini bisa mencapai tingkat banjir pada tahun 1966 yang melanda Venesia dan Florence.
Kementerian Dalam Negeri mendesak para pejabat di daerah yang dilanda badai, sekitar setengah dari negara itu, untuk mempertimbangkan menutup sekolah dan kantor untuk hari kedua pada 30 Oktober 2018, waktu setempat. (AP/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Amerika Serikat Mundur dari Pakta Rudal Jarak Menengah

0

Tang Hao – Epochtimes.com

Presiden AS Donald Trump mengumumkan Amerika akan mundur dari “Pakta Kesepakatan Rudal Jarak Menengah” (disingkat Pakta Rudal Menengah, Red.) yang ditandatangani dengan pihak bekas Uni Soviet pada tahun 1987 silam, hal ini menarik perhatian seluruh dunia. “Mundurnya AS dari ‘Pakta Rudal Menengah’ tidak akan menyebabkan ancaman”, begitu ditegaskan Penasehat Keamanan Nasional AS, John Bolton, Rusia sejak awal telah melanggar kesepakatan tersebut, dengan diam-diam mengembangkan dan menempatkan rudal, “Ancaman yang sesungguhnya adalah Rusia telah menempatkan rudal di benua Eropa”.

Walaupun banyak tokoh khawatir mundurnya AS dari “Pakta Rudal Menengah” akan kembali memicu kompetisi militer antara AS dengan Rusia seperti pada masa Perang Dingin dulu.

Namun dengan kondisi ekonomi Rusia saat ini sangat berbeda dengan masa keemasan Uni Soviet dulu; apalagi, tujuan mundurnya AS dari pakta tidak hanya untuk menghardik Rusia yang telah melanggar kesepakatan, terlebih bertujuan untuk melawan PKT.

Faktanya, keputusan mundurnya AS dari “Pakta Rudal Menengah” ini setidaknya menyampaikan lima strategi penting terhadap PKT:

  1. Perang Dagang AS-RRT Perluas Transformasi, Risiko Militer Meningkat

Perang Dagang AS-RRT masih begitu marak, walaupun “peluru dagang” yang ditembakkan PKT pada AS sebesar USD 110 milyar telah habis. Namun tetap bersikeras tidak mau mengalah; dan baru-baru ini Beijing malah berniat beralih menantang secara militer, tak hanya mengatakan akan “menggelar latihan militer menyeluruh untuk siaga tempur, percepat peningkatan kemampuan memenangkan perang.” Beberapa hari lalu kapal penghancur Beijing memprovokasi armada kapal perang AS di Laut Tiongkok Selatan dan nyaris terjadi konflik militer.

Oleh sebab itu, pemerintahan Trump tengah mempersiapkan serangan balasan dan tekanan terhadap pihak Beijing serta memperluas garis ‘perang’ sampai ke militer.

Setelah melepaskan ikatan “Pakta Rudal Menengah” terhadap senjata rudal AS, maka AS akan dapat mengembangkan dan menempatkan lebih banyak rudal jarak menengah untuk mendapatkan lebih banyak keunggulan jangka panjang dalam menekan RRT, namun risiko akan terjadinya konflik militer antar kedua belah pihak juga terus meningkat.

  1. Tambal Kebocoran Ketertiban Internasional, Cegah PKT Susupi Celah

Trump mundur dari “Pakta Rudal Menengah” dan akan menambah senjata nuklir, bukan karena suka berperang, tetapi untuk mengimbangi kekuatan militer PKT, dan menambal berbagai kebocoran tata tertib internasional yang sudah usang.

Selama 40 tahun terakhir, dalam hal militer RRT sama sekali tidak perlu terikat oleh “Pakta Rudal Menengah” AS-Rusia, mereka dengan leluasa mengembangkan sendiri rudal jarak menengah dan senjata nuklir, menyebabkan kekuatan militer Beijing terus membesar, kekuatan militer AS dengan RRT pun menjadi tidak seimbang.

Maka pemerintah Trump memutuskan untuk meninggalkan ikatan usang yang sudah tidak relevan itu untuk menambal kebocoran aturan main internasional, agar tidak membiarkan PKT mengambil kesempatan menyusupi celah.

  1. Imbangi Kekuatan Militer AS-RRT, Tingkatkan Kemampuan Pertahanan India-Pasifik

PKT dan Rusia, dianggap sebagai dua ancaman besar yang paling utama bagi AS. Tapi melihat penyebaran kekuatan militer internasional saat ini, Rusia masih memiliki 7000 pucuk senjata nuklir (*), yang terbanyak di seluruh dunia. Namun Rusia tidak semudah itu mengerahkan senjata nuklir; ditambah lagi dengan adanya pasukan Amerika dan NATO di daratan Eropa dan Laut Mediterania, ancaman militer dari Rusia relatif masih terkendali.

Namun perluasan kekuatan militer PKT di Pasifik Barat relatif cukup besar. Terutama sistem rudal yang ditempatkan oleh RRT di Laut Kuning, Laut Timur dan sepanjang Selat Taiwan, adalah ancaman yang serius terhadap Jepang, Korsel, Taiwan, Filipina sampai ke Vietnam.

Bila terjadi konflik militer di wilayah tersebut, pasukan AL dan AU Amerika di Korsel, Jepang dan di Guam untuk datang kesana memberikan bantuan, tidak hanya akan memakan waktu untuk bereaksi tidak bisa secepat rudal, kerugian di pihak pasukan AS sendiri juga tidak kecil.

Terlebih lagi dengan adanya rudal jarak menengah milik RRT yakni “Dongfeng-26”, yang berjarak tempuh 5000 kilometer bahkan mampu menjangkau Kepulauan Guam, dan dapat secara langsung mengancam kemampuan tempur pasukan AS pada rantai pulau kedua.

Oleh sebab itu pemerintah Trump memanfaatkan kesempatan ini untuk membangun kembali kekuatan rudal AS, dengan harapan dapat mengimbangi Pasifik Barat dan kekuatan militer AS-RRT di wilayah India-Pasifik, menjamin keamanan sekutu strategisnya dan juga keamanan bagi Amerika sendiri.

  1. Kukuhkan Rantai Pulau Pertama, Cegah RRT Masuk Pasifik

“Rantai pulau pertama” yang meliputi Jepang, Ryukyu, Taiwan, Filipina, Borneo dan kepulauan lainnya, sejak PD-II telah menjadi garis pertahanan utama bagi AS dalam mencegah meluasnya Dinasti Merah komunis.

Dan rantai pulau pertama ini adalah tembok raksasa laut yang strategis bagi AS untuk mengepung RRT, selama ini militer Beijing juga meneliti bagaimana menerobos taktik blokir pada rantai pulau pertama ini.

Akan tetapi karena faktor topografi dasar laut, jika RRT tidak mampu menerobos wilayah perairan Kepulauan Ryukyu (pertahanan bersama AS-Jepang-Taiwan), atau tidak mampu melewati Selat Bashi di sebelah selatan Taiwan (pertahanan bersama AS-Filipina-Taiwan), maka kapal selam RRT tidak akan mampu memasuki perairan laut dalam di Samudera Pasifik, sehingga kekuatan AL RRT akan menjadi lemah.

  1. Peringatkan PKT Agar Tidak Serang Taiwan Secara Militer

Sejak Juni lalu, jet tempur dan kapal perang RRT menghentikan sementara pelayaran mengitari Selat Taiwan atau menerobos rantai pulau pertama, sebagian pakar militer berpendapat, PKT tengah mengumpulkan serta menganalisa intelijensi militer yang didapat sebelumnya, meneliti strategi berikutnya terhadap Taiwan dan juga rantai pulau pertama.

Faktanya pasukan RRT sementara berhenti memprovokasi, karena pemilu akhir tahun di Taiwan untuk menghindari tersulutnya perasaan anti-komunis warga Taiwan sehingga memberikan suara bagi partai yang tidak didukung oleh RRT.

Tapi belakangan ini PKT tetap memperkuat propaganda kekuatan militer, tidak hanya ikut dalam latihan perang Rusia, juga berkali-kali menantang jet tempur dan memprovokasi kapal perang AS.

Namun yang lebih patut dicermati adalah, belakangan ini Taiwan melakukan latihan militer dengan intens, jumlah latihan dan frekwensinya, bisa dikatakan belum pernah dilakukan sebelumnya.

Belakangan ini pasukan AS kerap berpatroli di Laut Tiongkok Selatan, Taiwan dan Laut Timur, pejabat pemerintahan Trump dan Kongres juga berkali-kali mendukung Taiwan atau mengkritik RRT yang menekan Taiwan, ditambah lagi AS telah memutuskan untuk mundur dari “Pakta Rudal Menengah”, meningkatkan kemampuan rudal untuk melawan Beijing, berbagai aksi tersebut tidak diragukan adalah sinyal bagi RRT: jangan sembarangan menyerang Taiwan dengan kekuatan militer.

(*) Menurut data terbaru dari “Nuclear Threat Initiative”.

(SUD/WHS/asr)

KPK Tetapkan Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan Tersangka Suap

0

Epochtimes.id- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI) resmi menetapkan Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan sebagai tersangka atas dugaan menerima suap. Kasus ini terkait dana Alokasi Khusus (DAK) fisik pada perubahan APBN 2016.

“KPK menetapkan TK sebagai tersangka, TK ini sebagai Wakil Ketua DPR RI 2014-2019,” ujar Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan di Jakarta, Selasa (30/10/2018).

Wakil Ketua Umum PAN ini diduga menerima suap dan dijerat melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Menurut Basaria, Muhamad Yahya Fuad selaku Bupati Kebumen Periode 2016-2021 melakukan pendekatan terhadap sejumlah anggota DPR RI, salah satunya adalah Taufik Kurniawan. Ini tak lain Taufik Kurniawan sebagai Wakil Ketua DPR RI yang memiliki ruang lingkup kerja pada Badan Anggaran DPR RI.

Sebelumnya, KPK telah mengirimkan surat pencegahan berpergian ke luar negeri kepada pihak imigrasi atas nama Taufik Kurniawan dalam enam bulan ke depan. Surat dari KPK ini  diterima oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Jumat 26 Oktober 2018.

Selain Taufik Kurniawan, KPK Juga Ketua DPRD Kabupaten Kebumen periode 2014 – 2019 Cipto Waluyo sebagai tersangka.

Atas kasus ini, Cipto diduga menerima hadiah atau janji terkait dengan pengesahan atau pembahasan APBD Kabupaten Kebumen periode 2015 – 2016, pengesahan atau pembahasan APBD Perubahan Kabupaten Kebumen periode 2015- 2016, dan pokok pikiran DPRD Kebumen tahun 2015-2016.

Basaria mengatakan dugaan penerimaan hadiah atau janji tersebut terkait dengan tiga hal, yakni:

  • Pengesahan atau pembahasan APBD Kab Kebumen periode 2015 2016
  • Pengesahan atau pembahasan APBD Perubahan Kab Kebumen periode 2015- 2016, dan
  • Pokok pikiran DPRD Kebumen tahun 2015-2016

Basaria mengatakan diduga jika uang ketok atau uang aspirasi tidak diberikan, maka DPRD Kebumen akan mempersulit pembahasan APBD murni TA 2015.

“Merespons hal tersebut, Pemkab Kebumen, menyetujui akan memberikan ‘uang aspirasi’,” kata Basaria Panjaitan.

CW disangkakan melanggar pasal 12 huruf a atau pasal 12 huruf b atau pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana. (asr)