Home Blog Page 1941

Institut Konfusius Dibawah Peninjauan Ulang di NSW — Inilah Kekhawatirannya

0

Pemerintah NSW (New South Wales) telah memutuskan untuk meninjau kembali Institut Konfusius yang disponsori negara yang telah beroperasi di ruang-ruang kelas Australia. Keputusan tersebut muncul pada saat pemerintah federal tersebut tampak sedang memperkuat hukum interferensi (campur tangan) asingnya setelah laporan mengenai campur tangan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) di dalam politik Australia yang telah menempatkan seseorang ke posisi elektif secara meyakinkan di mata publik tahun lalu.

Pada 8 Mei, seorang juru bicara Rob Stokes, Menteri Pendidikan NSW, mengatakan kepada ABC bahwa departemen tersebut sekarang menyelidiki kekhawatiran yang timbul dari program ruang-ruang kelas Konfusius yang didanai PKT yang telah beroperasi di sekolah NSW, dengan satu perhatian utama adalah bahwa anak-anak menjadi terkena propaganda PKT.

Juru bicara tersebut mengatakan, “Hubungan Departemen Pendidikan dengan Institut Konfusius (IK) saat ini sedang ditinjau ulang untuk memastikan bahwa tidak ada pengaruh yang tidak pantas dari kekuatan-kekuatan asing.”

Pengaturan Sekarang di NSW

Dalam sebuah kesepakatan yang ditandatangani pada tahun 2011 dengan Departemen Pendidikan NSW, Institut Konfusius bertanggung jawab untuk mengelola ruang kelas Konfusius di 13 sekolah dasar dan menengah NSW.

Profesor etika publik di Charles Sturt University, Clive Hamilton, seorang kritikus vokal tentang PKT, telah menegaskan bahwa Ruang Kelas Konfusius digunakan untuk menyebarkan propaganda komunis.

“Tujuan dari Ruang Kelas Konfusius adalah untuk menyebarkan citra positif dari pemerintahan Partai Komunis di Tiongkok. Jadi apapun yang negatif yang mengurangi nilai sejarah Partai Komunis di Tiongkok diperbarui menjadi putih, murid-murid tidak mendengar tentang hal itu,”kata Profesor Hamilton kepada SBS News.

Pidato dan publikasi-publikasi PKT secara terbuka mendeskripsikan IK sebagai dirancang untuk mempengaruhi persepsi Tiongkok dan kebijakan Tiongkok di luar negeri. Menurut Geoff Wade, seorang anggota di Crawford School of Public Policy di ANU, “Li Changchun, seorang anggota Politbiro, berkata bahwa Institut-institut tersebut adalah ‘bagian penting dari pengaturan propaganda luar negeri Tiongkok’ dan Wakil Menteri Pendidikan Hao Ping telah mencatat bahwa ‘Pendirian Institut-institut Konfusius adalah rencana strategis untuk meningkatkan kekuatan lunak kita’ (kekuatan untuk mencapai tujuan tanpa paksaan, terutama melalui diplomasi, persuasi, dll).

Agenda Tersembunyi

The Epoch Times telah melaporkan secara ekstensif tentang agenda institut tersebut. Sama seperti menyebarkan propaganda komunis, IK menggunakan praktek perekrutan yang diskriminatif dan telah dilaporkan terlibat dalam spionase.

Para guru yang bekerja untuk IK tidak memiliki kebebasan akademis formal dan ditekan untuk menghindari topik-topik tertentu, seperti pembantaian Lapangan Tiananmen, Tibet, Taiwan, Falun Gong, dan kritik terhadap legitimasi Partai Komunis, seperti yang dirinci oleh National Association of Scholars (NAS) di Amerika Serikat.

Berdasarkan perjanjian yang ditandatangani dengan universitas di luar negeri, PKT memiliki kendali penuh atas kurikulum IK, perekrutan dan pelatihan staf, investasi anggaran, dan struktur organisasi dan kegiatannya, menurut Wade.

Semua institut IK berkewajiban untuk melaporkan proyek-proyek tahunan mereka dan menjelaskan kembali ke markas besar mereka di Beijing “untuk tujuan pemeriksaan dan persetujuan”. Menurut The Citizen, ini secara efektif memberikan badan asing, pemerintah Tiongkok tersebut, “hak veto potensial atas pekerjaan yang dilakukan dengan departemen pemerintah Australia.”

Daya Pemikat Keuangan untuk Sekolah-sekolah

Di New South Wales, Hanban membayar US$150.000 untuk membuat Institut Konfusius di Departemen Pendidikan NSW. Ia juga mendanai asisten-asisten pengajar untuk sekolah-sekolah dan menyediakan $10.000 untuk setiap Ruang Kelas Konfusius baru, yang dilaporkan Business Insider.

Mantan analis senior intelijen Australia, Ross Babbage, mengatakan bahwa pengaturan ini tidak dapat diterima.

“Inisiatif (prakarsa) Institut Konfusius ini tidak dapat dilihat sebagai terpisah, atau sebuah abstraksi (pemisahan) dari [Kementerian Pendidikan Tiongkok]. Menerima personil yang didanai pemerintah Tiongkok di dalam departemen pemerintah negara bagian Australia adalah masalah yang sangat serius yang patut ditinjau kembali,” kata Babbage kepada The Citizen.

Kanada Mengatakan “Tidak Ada Institusi Konfusius”

Pada bulan Oktober 2014, Dewan Sekolah Distrik Toronto, dewan sekolah terbesar di Kanada, telah mengakhiri perjanjian dengan Institut Konfusius.

Menjelang pemutusan hubungan kerja tersebut, Asosiasi Guru Universitas Kanada mengeluarkan pernyataan yang menyerukan pada semua universitas dan perguruan tinggi Kanada untuk memutuskan hubungan dengan IK. The American Association of University Profesor mengeluarkan pernyataan serupa, meminta universitas-universitas Amerika untuk tidak bermitra dengan IK.

Di Australia, Institut Konfusius berbasis di banyak sekolah dan universitas-universitas lokal.

Di NSW saja, 13 sekolah dasar dan menengah telah membuka Ruang Kelas Konfusius.

Anggota komunitas Taiwan, Carole Lu, yang menghindari mendaftarkan putrinya di sekolah yang memiliki Ruang Kelas Konfusius, mengatakan kepada ABC, “Saya khawatir tentang budaya seperti apa yang akan mereka ajarkan kepada anak-anak.” (ran)

ErabaruNews

‘Ledakan Dahsyat’ di Lokasi Uji Coba Nuklir Korea Utara

Ivan Pentchoukov – The Epochtimes

Epochtimes.id- Media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa rezim komunis itu mewujudkan janji untuk meledakkan terowongan di lokasi uji coba nuklir pada Kamis (24/05/2018).

Korea Utara telah mengklaim telah mengarahkannya kepada semua enam lokasi uji coba nuklirnya di Punggye-ri, yang terdiri dari terowongan yang digali di bawah Gunung Mantap di timur laut negara itu.

Sejumlah kecil media internasional yang dipilih oleh Korea Utara menyaksikan penghancuran lokasi uji coba nuklir. Langkah ini menurut Pyongyang adalah bukti komitmen untuk mengakhiri uji coba nuklir.

Penghancuran situs dimulai sekitar pukul 11 pagi dengan ledakan dan runtuhnya sebuah terowongan dan sebuah pos pengamatan.

Kantor berita Korea Utara, KCNA mengklaim tidak ada kebocoran bahan radioaktif atau dampak buruk pada lingkungan ekologis sekitarnya.

“Pembongkaran tempat uji coba nuklir dilakukan sedemikian rupa untuk membuat semua terowongan dari tanah uji coba runtuh oleh ledakan dan benar-benar menutup pintu masuk terowongan, dan pada saat yang sama, meledakkan beberapa fasilitas penjaga dan pos pengamatan,” KCNA melaporkan.

Pemerintah Korea Selatan menyambut baik penghancuran lokasi uji coba dengan menyebutnya “langkah pertama yang bermakna untuk mewujudkan denuklirisasi penuh yang telah diungkapkan Korea Utara melalui termasuk pertemuan antar-Korea.”

Media Korea Selatan menggambarkan bagaimana pihak berwenang Korea Utara meminta media untuk bertanya apakah mereka siap untuk mendokumnetasikan ledakan pertama. Mereka lalu menghitung mundur.

“Dengan ledakan keras yang mengguncang Gunung Mantap, tanah dan pecahan batu tumpah keluar dari pintu masuk,” demikian laporan media Korea Selatan.

Setelah beberapa waktu, terowongan lain dan fasilitas lainnya hancur, kemudian terowongan ketiga, dan pos pengamatan lainnya. Sekitar lima jam setelah operasi dimulai, dua barak militer dihancurkan seperti dilaporkan media Korea Selatan.

Tawaran Korea Utara untuk menutup lokasi uji coba nuklir dipandang sebagai konsesi besar dalam beberapa bulan mengurangi ketegangan selama puluhan tahun dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat. (asr)

Reuters berkontribusi pada laporan ini.

Blogger Swedia Berusia Seratusan Tahun yang Menginspirasi

EpochTimesId – Dagny Carlsson tidak pernah belajar menggunakan komputer sampai dia berusia 99 tahun. Sekarang, pada usia 106 tahun, dia adalah seorang blogger terkenal dengan basis pengikut yang besar.

Dia menawarkan bukti nyata bahwa Anda dapat menemukan kembali jati diri Anda pada usia berapa pun.

Ketika dia berusia 90-an, cinta dalam hidupnya sudah mati. Dia bisa saja menyerah untuk melanjutkan hidup.

Namun sebaliknya, Dia membeli komputer. Dia bahkan belajar sendiri untuk menggunakan dan mengoperasikannya, dan memulai sebuah blog.

Kredit Video : DW/The Epoch Times.

“Ketika saya masih muda, saya selalu ingin menjadi penulis. Tetapi ada begitu banyak buku bagus yang beredar, sehingga tidak masuk akal untuk menghasilkan (dan menjual) tulisan yang buruk,” kata Carlsson.

Sekarang, Carlsson menghidupkan mimpinya. Bahkan, Dia bisa menginspirasi orang lain dengan visi baru tentang usia lanjut.

“Saya tinggal di sini dan sekarang. Saya tidak memikirkan tentang besok, atau bahwa saya mungkin bisa mati besok,” ujarnya, mantap.

Dia mengumpulkan banyak pengikut dan bangga dengan komentar yang dia terima.

“Anak-anak berusia sembilan tahun menulis komentar dan memberi tahu saya, bahwa saya keren. Itu membuat saya sangat bangga,” katanya.

Di dunia dengan persentase orang tua yang berkembang pesat, orang-orang seperti Carlsson adalah inspirasi bagi banyak orang. Itu menunjukkan bahwa masa senja itu dapat menjadi yang terbaik dan paling memuaskan dalam hidup kita.

Menurut data AS, jumlah orang yang berusia di atas 60 tahun diperkirakan akan meningkat pesat dalam beberapa dekade mendatang. Pada tahun 1955, hanya 8 persen dari populasi dunia yang berusia lebih dari 60 tahun. Pada tahun 2015, jumlahnya meningkat menjadi 12,3 persen; dan pada tahun 2050, jumlahnya diperkirakan akan mencapai 21,3 persen. (DW/The Epoch Times/waa)

Obat Psikiatri Anak Sebuah Strategi Pemasaran Farmasi Besar dan Berbahaya

0

EpochTimesId – Bagaimana bisa, spesialisasi medis psikiatri anak yang dulu sederhana kini menjadi ‘psikofarmakologi pediatrik’ yang agresif. Seperti yang kita lihat hari ini?

Jutaan anak yang sebelumnya dianggap terlalu aktif sekarang didiagnosis menderita ADHD, gangguan perilaku, gangguan pemberontak oposisi, mania campuran, gangguan obsesif-kompulsif. Ada pula diagnosa gangguan perkembangan pervasif, lekas marah, agresi dan gangguan kepribadian. Kemudian, beragam obat-obatan diberikan untuk mereka.

Anak-anak yang pernah dianggap pemalu atau murung sekarang didiagnosis menderita depresi, gangguan bipolar, gangguan suasana hati, fobia sosial. Ada lagi gangguan kecemasan, gangguan batas, berbagai macam gangguan ‘spektrum’ dan bahkan skizofrenia.

Seberapa ekstrem diagnosis penyakit kejiwaan pada anak-anak?

Dalam bukunya Psychiatryland, psikiater Phillip Sinaikin menceritakan sebuah artikel ilmiah di mana diperdebatkan apakah seorang gadis berusia tiga tahun yang ke arah lalu lintas yang padat memiliki gangguan ‘oppositional-defiant’ atau gangguan bipolar.

“Alih-alih hanya bersikap menantang, ia mungkin mengalami gangguan bipolar yang ditandai dengan ‘delusi yang muluk-muluk’. Bahwa Ia spesial dan mobil-mobil tidak dapat membahayakannya,” kata artikel itu.

Semua orang, kecuali anak-anak, menang (diuntungkan) dalam ‘permainan psikofarmakologi pediatrik’ yang menempatkan anak-anak pada obat-obatan psikiatris yang mahal. Pharma, Wall Street, dokter, perusahaan asuransi, manajer tunjangan farmasi, dan perusahaan PR dan ghostwriting dari Pharma.

Peneliti, pusat medis, organisasi penelitian klinis dan jurnal medis juga mendapatkan keuntungan melalui pendanaan Pharma. Satu-satunya pecundang pada ‘permainan psikofarmakologi pediatrik’ adalah anak-anak itu sendiri.

Mereka diberikan hukuman seumur hidup berkat obat-obatan yang mahal dan berbahaya. Mereka kehilangan kesempatan untuk tumbuh normal dan mengatasi apa yang, mungkin hanya masalah kecil atau masalah sifat psikologis.

Seperti lansia di panti jompo, anak-anak tidak membuat keputusan konsumsi obat sendiri. Itu menjadikan mereka sebagai ‘target’ yang diinginkan bagi pemasar ‘obat-obatan’.

Hanya sedikit anak-anak yang mulai menggunakan obat-obatan psikiatris pada usia muda, yang lulus hingga suatu titik di mana dokter, orang tua dan guru mereka menyatakan bahwa mereka baik-baik saja dan mereka bebas untuk tidak meminum obat.

Sebaliknya mereka sering diberi obat psikiatri tambahan, yang menjadi koktail, ketika lebih banyak ‘gejala baru’ bermunculan. Gejala-gejala yang biasanya dikaitkan dengan dugaan penyakit psikiatris. Gejala itu tidak dianggap sebagai efek samping obat. Orang dewasa justru mempertimbangkan hal itu sebagai ‘bukti’ bahwa si anak menderita penyakit.

Seringkali tidak akan pernah muncul pilihan, bahwa anak itu tidak membutuhkan obat-obatan psikiatri. Dia hanya membutuhkan bimbingan orang dewasa untuk ‘menghilangkan’ gejala tersebut.

Orang dewasa secara tidak sengaja, ‘mendaftarkan’ anak-anak sebagai pelanggan obat seumur hidup, dimulai sejak anak-anak. Ini juga mendukung kampanye ‘meresepkan sejak awal’, sehingga orang tua menempatkan anak-anak mereka sebagai ‘budak obat’, bahkan lebih cepat dari yang mereka duga.

Sebuah iklan ‘resepkan sejak awal’ untuk Risperdal antipsikotik atipikal, diberikan kepada anak-anak. Iklan menggunakan dompet yang terbengkalai, boneka beruang dan kunci yang tergeletak di jalan tandus. Iklan itu menyiratkan bahwa seorang anak meninggal karena dia tidak diberi obat psikiatri dengan segera.

Ada pula sebuah iklan, dengan bahasa, “Memposisikan ulang obat yang digunakan terlalu lambat, untuk mencapai manfaat maksimalnya,” kata agen periklanannya, Torre Lazur McCann. Manfaat untuk siapa? Kita seharusnya bertanya-tanya.

Pemasar obat juga tidak segan-segan menggunakan ikon dan idola anak-anak. Manajer merek untuk Seroquel, anti-psikotik yang bersaing dengan Risperdal, dinilai menciptakan karakter Winnie-the-Pooh seperti Tigger (bipolar) dan Eeyore (depresi). Itu dilakukan untuk menjual Seroquel, menurut laporan yang dipublikasikan, pada pertemuan penjualan AstraZeneca.

Orang tua mengatakan mereka telah melihat mainan yang dihiasi logo Seroquel.

Ayah dari “psychopharmacology pediatrik” dianggap psikiater anak Harvard Joseph Biederman dimanfaatkan dengan membesar-besarkan diagnosis ‘gangguan bipolar’ pada anak-anak sebanyak 40 kali lipat. Pada tahun 2008, Biederman diselidiki oleh Kongres karena diduga menerima uang dari perusahaan produsen obat yang tidak dia ungkapkan. Dia setuju untuk menangguhkan kegiatannya yang terkait dengan industri.

Biederman memimpin Johnson & Johnson Center untuk Studi Psikopatologi Anak di Massachusetts General Hospital. Studi menyatakan tujuannya adalah untuk ‘Gerak maju tujuan komersial J. & J.’ Pusat penelitian mengumpulkan donasi hingga 700.000 dolar AS dalam satu tahun operasi, menurut laporan.

Biederman tetap di Harvard di mana dia adalah Kepala Program Klinis dan Penelitian di Pediatric Psychopharmacology dan ADHD Dewasa. (Martha Rosenberg/The Epoch Times/waa)

Artikel Opini ini ditulis oleh Martha Rosenberg.
Martha Rosenberg adalah penulis eksposur makanan yang diberi penghargaan, ‘Lahir dengan Kekurangan Makanan Sampah’ yang didistribusikan oleh Random House. Seorang wartawan investigasi di AS, dan juga mengajar di universitas dan sekolah kedokteran, serta sering menjadi narasumber di radio dan televisi.

Catatan : Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini adalah pendapat dari penulis dan tidak selalu mencerminkan pandangan The Epoch Times.

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Keji! Bocah 9 Tahun di Tiongkok Ini Alami Pelecehan dari Sopir Taksi Online

Epochtimes.id- Pecabulan merajalela bahkan gadis cilik pun menjadi korban sudah mengkhawatirkan. Baru-baru ini, seorang pengemudi taxi online di Jiangsu, Tiongkok melakukan pelecehan seksual terhadap seorang gadis berusia 9 tahun yang menumpang taxi seorang diri dan mengancamnya agar tidak membocorkan rahasia.

Menurut laporan The Paper pada 23 Mei, di Kunshan, Provinsi Jiangsu, seorang ayah karena sibuk dengan pekerjaan pada siang hari dan tak sempat melakukan penjemputan sehingga memesan taxi online untuk menghantar pulang putrinya yang berusia 9 tahun dari sebuah sekolahan.

Sebagaimana dilaporkan bahwa, gadis cilik tersebut sendirian duduk di bangku belakang taxi, sopir taxi bermarga Wu itu kemudian menjulurkan tangannya ke belakang untuk mengusap-usap pipi dan tangan gadis. Tetapi sesampainya di tempat tujuan, Wu menarik gadis mendekat kemudian meraba-raba dada dan mencium bibir gadis.

Sopir Wu itu bahkan mengancam agar kejadian tidak diceritakan kepada orang di rumah. Tetapi gadis langsung memberitahu orang tuanya setelah masuk rumah.

Orangtua gadis tersebut kemudian melapor polisi. Wu yang berhasil ditangkap dan dituntut hukuman mengakui perbuatannya.

Akhir-akhir ini, setelah insiden pembunuhan brutal seorang pramugari di Zhenhzhou yang menggunakan taxi online, banyak kasus pelecehan seks terhadap penumpang wanita oleh pengemudi taxi online terbongkar. Hal ini menunjukkan kelemahan manajemen taxi online dalam menyeleksi sopir. Di sisi lain mencerminkan terjadinya kemerosotan moral dan distorsi kepribadian manusia.

Pengguna internet menunjukkan bahwa pedofilia, gangguan kejiwaan yang menjijikkan. Beberapa anak tidak berani memberitahu orangtua mereka, hal ini dapat meninggalkan bayangan yang sulit dilupakan dalam sisa hidup korban tetapi tidak diketahui oleh orang tuanya.

Seorang netizen bernama ‘Qingdao Yitian’ menulis : Sebagai seorang warga Tiongkok, saya tetap ingin menyampaikan bahwa intisari moral tidak dapat digunakan untuk pengujian ! Dan lakukan hal yang benar guna memperoleh perlindungan yang maksimal !

Masyarakat asuhan Partai Komunis Tiongkok mengalami kemerosotan moral yang parah. Pelecehan seksual bisa terjadi di mana-mana, di tempat umum seperti dalam lift, hotel, dan  pusat perbelanjaan, dalam mobil taxi online.

Dalam sebuah video yang diunggah ke internet baru-baru ini terlihat, seorang lelaki tua di Suzhou dengan paksa memeluk seorang gadis kecil yang sama-sama berada dalam lift, menyebabkan gadis kecil itu mengalami demam tinggi karena trauma yang berat.

Pada 12 Mei di Guangdong Shenzhen, seorang ibu dengan putrinya berusia 12 tahun sedang berjalan di daerah pusat perbelanjaan. Tiba-tiba seorang pria tak dikenal menghampiri dan  langsung menyeret putrinya ke sebuah lorong tempat kran kebakaran untuk dicabuli. Beruntung ada pejalan kaki yang baik hati memberikan pertolongan.

Belakangan ini, seorang gadis cacat mental berusia 13 tahun di Hunan Anhua dibawa oleh seseorang tak dikenal ke hotel untuk diperkosa. Orangtua gadis yang melapor polisi, malahan dibuat stress karena tanggapan polisi berupa : Pelaku tidak dapat dituntut karena putri Anda mau. Setelah paparan dan ‘tekanan’ media, kasus tersebut baru diadakan peninjauan ulang. (Sinatra/asr)

Ribuan Jarum Dibuang Sembarangan di Taman Bronx oleh Pecandu Narkoba

0

EpochTimesId – Otoritas Kota New York City, Amerika Serikat mengatakan bahwa pecandu narkoba membuang hingga 5.000 jarum suntik setiap minggu di taman Bronx. Ini adalah masalah yang telah berkembang dengan meningkatnya penggunaan opioid di seluruh negara.

Otoritas kota mencoba mengatasi masalah jarum yang terburuk itu dengan menyiapkan tempat sampah khusus. Otoritas juga berencana memberi sosialisasi bagi pengguna narkoba resep, di mana mereka dapat membuang perlengkapan mereka dengan aman.

Kota itu berencana untuk menempatkan kotak penyimpanan jarum di 16 titik di taman Bronx. Itu adalah bagian dari inisiatif program 60 juta dolar AS inisiatif walikota, dalam mengatasi masalah opioid di kota tersebut.

Pendukung program mengatakan akan membuat taman lebih aman untuk anak-anak, hewan peliharaan, dan siapa pun yang berjalan melalui rumput yang dipenuhi jarum. Tetapi ada banyak kritikus yang mempertanyakan keefektifan dari ide itu, termasuk Anggota Dewan Kota, Councilman Ruben Diaz Sr.

“Taman-taman seharusnya menjadi tempat bagi warga senior untuk menikmati kebersamaan. Saat Anda melakukan hal ini (menyediakan tempat sampah khusus), Anda memberi tahu orang-orang, ‘Teruslah gunakan narkoba, dan sekarang Anda bisa melakukannya di taman,'” kata Diaz kepada CBS New York.

Otoritas kota belum bisa memastikan, kapan tepatnya tempat sampah khusus itu akan dipasang. (Holly Kellum/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Parlemen AS Setujui RUU Pengawasan Investasi Asing di Tengah Kekhawatiran Tentang Tiongkok

0

WASHINGTON — Komite Senat AS dan Dewan Perwakilan Rakyat memberikan suara pada 22 Mei untuk menyetujui RUU yang ditujukan untuk memperketat pengawasan investasi asing dalam melakukan akuisisi teknologi AS yang sensitif.

Komite Perbankan Senat dan Komite Layanan Keuangan DPR menyetujui undang-undang yang akan memperkuat Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS), yang meninjau potensi investasi asing untuk memastikannya tidak membahayakan keamanan nasional.

Kedua dewan tersebut memulai proses pada bulan November dengan RUU serupa untuk memperluas pengaruh badan antar lembaga.

Kongres sedang mempertimbangkan RUU untuk mengatasi kekhawatiran Departemen Pertahanan bahwa tentara AS suatu hari nanti dapat menghadapi medan perang teknologi AS seperti robotika atau drone yang diakuisisi oleh musuh-musuh asing.

Satu RUU menetapkan proses interagensi (melibatkan dua atau lebih lembaga) untuk mengidentifikasi teknologi-teknologi kunci dan kekayaan intelektual yang belum menjadi subjek pada kontrol ekspor, menurut laporan oleh The Hill. Undang-undang tersebut juga akan menciptakan proses yang dipimpin oleh Departemen Perdagangan untuk menentukan bahan sensitif apa yang dapat berakhir di tangan-tangan asing.

Komite Senat menyetujui penghapusan bagian dari RUU yang mengharuskan CFIUS untuk meninjau proposal-proposal usaha patungan yang dapat mengarah pada transfer teknologi, suatu proses yang akan menunda transaksi-transaksi. RUU yang disetujui tersebut juga mendefinisikan investasi pasif, yang biasanya dianggap CFIUS dapat disetujui.

Komite Layanan Keuangan DPR dengan suara bulat meloloskan versinya kemudian pada 22 Mei, menurut pernyataan dari sponsornya, Perwakilan Republik, Robert Pittenger.

Senator John Cornyn, Republik No.2 di Senat dan sponsor utama undang-undang tersebut, mengatakan kepada wartawan bahwa “ideal” untuk melampirkan CFIUS ke RUU otorisasi pertahanan atau undang-undang “harus lulus sesuai ketentuan” lainnya.

“Apa yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan pemahaman semua orang tentang apa tujuan-tujuan jangka panjang strategis Tiongkok, dan mereka akan mendominasi Amerika Serikat secara ekonomi dan militer,” kata Cornyn. “Mereka memiliki strategi yang sangat jelas untuk melakukan itu, dan kita harus bangun untuk itu dan memastikan kita membalas dengan cara yang setimpal.”

Komite Perbankan Senat memilih untuk menyelipkan ke dalam RUU tersebut sebuah ukuran yang akan membuat lebih sulit bagi presiden untuk mengubah hukuman pada perusahaan-perusahaan telekomunikasi Tiongkok seperti ZTE.

Para anggota parlemen AS telah menyatakan keprihatinan bahwa Presiden Donald Trump akan mengurangi hukuman berat untuk ZTE, mengatakan Amerika Serikat tidak harus tunduk pada tekanan dari Beijing untuk membantu pembuat smartphone tersebut. (ran)

ErabaruNews

Kereta Tabrak Truk Tewaskan Dua Orang di Italia

0

EpochTimesId – Sebuah kereta api tergelincir keluar rel setelah menabrak truk besar di dekat kota Turin, Italia utara, Rabu (23/5/2018) malam waktu setempat. Insiden itu menewaskan dua orang dan melukai 18 orang lainnya.

Salah satu penumpang kereta mengatakan bahwa semuanya terjadi begitu cepat. Dia mengaku merasa seolah-olah jatuh ke neraka dengan dikelilingi kegelapan.

Perusahaan Kereta Api Italia (RFI) dalam sebuah pernyataan menyebutkan, “KA jurusan Turin-Ivrea pada sekitar pukul 23:20, menabrak sebuah truk besar yang menerobos palang pintu KA dan berhenti di atas rel.”

Dalam rekaman video, tampak kecelakaan menyebabkan beberapa gerbong tergelincir keluar rel. Bahkan ada sebuah gerbong yang terbalik, dan sebuah gerbong lainnya naik ke atas gerbong yang ada di depannya. Sehingga bisa dibayangkan sebuah adegan cukup mengerikan, ketika tabrakan terjadi.

Paolo Malgioglio yang berusia 23 tahun mengatakan kepada media Italia ‘Corriere della Sera’, bahwa kejadian begitu tak terduga, “Saya merasa kereta tersentak secara tiba-tiba, kemudian menemukan diri saya seolah terperangkap di neraka, hanya kegelapan yang mengelilingi kami.”

Salah satu korban tewas diduga adalah masinis KA. Sementara beberapa penumpang yang terluka, dikabarkan berada dalam kondisi kritis.

Unit layanan darurat Italia mengatakan pada hari Kamis (24/5/2018) bahwa kecelakaan itu menyebabkan 2 orang meninggal dunia dan 18 orang lainnya luka-luka. Mereka yang terluka dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan.

Kantor berita Italia, AGI menyebutkan bahwa 2 orang korban tewas itu meninggal di rumah sakit di Turin. Mereka sempat dievakuasi dengan helikopter ambulance udara oleh pihak berwenang. (Li Hong/NTDTV/Sinatra/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Trump Batalkan Pertemuan dengan Kim Jong Un

0

EpochTimesId – Presiden Donald Trump membatalkan pertemuan yang sudah dijadwalkan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Pembatalan itu disampaikan dalam surat tertanggal 24 Mei 2018.

“Kami sangat menghargai waktu, kesabaran, dan upaya Anda sehubungan dengan negosiasi dan diskusi kami baru-baru ini terkait dengan pertemuan puncak yang lama dicari oleh kedua belah pihak, yang dijadwalkan akan berlangsung pada 12 Juni di Singapura,” tulis Trump.

“Saya sangat menantikan untuk berada di sana bersama Anda. Sayangnya, berdasarkan kemarahan yang luar biasa dan permusuhan terbuka yang ditampilkan dalam pernyataan terbaru Anda, saya merasa tidak pantas, pada saat ini, untuk memiliki pertemuan yang direncanakan selama ini.”

Setelah beberapa putaran konsesi besar, Korea Utara mengubah nadanya dalam beberapa pekan terakhir. Korut bahkan mundur dari pertemuan puncak kedua yang dijadwalkan dengan Korea Selatan. Rezim komunis juga sempat mengancam akan membatalkan pertemuan dengan Trump.

Pada hari Kamis (24/5/2018), seorang pejabat Korea Utara mengangkat prospek perang nuklir. Pejabat itu juga menghina Wakil Presiden Mike Pence.

“Komentar sinis Korea Utara tentang Pence yaitu, ‘jerami terakhir” yang menyebabkan Gedung Putih membatalkan KTT,” kata seorang pejabat Gedung Putih, Kamis.

Pejabat itu menambahkan bahwa masih ada harapan untuk perdamaian dengan Korea Utara. Akan tetapi, negara perlu mengubah retorikanya untuk sampai ke tahap perdamaian.

“Ada pintu belakang yang masih terbuka jika Korea Utara bersedia untuk melewatinya. Tapi itu melibatkan beberapa perubahan retorika mereka … setidaknya,” kata pejabat itu.

Trump mengeluarkan peringatan keras kepada pemimpin Korea Utara tentang ancaman menggunakan senjata nuklir.

“Anda berbicara tentang kemampuan nuklir Anda, tetapi kemampuan kami begitu besar dan kuat. Sehingga saya berdoa kepada Tuhan, mereka (nuklir) tidak akan pernah digunakan,” tulis Trump.

Gedung Putih merilis surat Trump kepada Kim beberapa jam setelah Korea Utara menyatakan bahwa mereka telah menghancurkan satu-satunya tempat uji coba nuklirnya. Dalam surat itu, Trump berterima kasih kepada Kim karena telah membebaskan tiga sandera Amerika dari penjara di Korea Utara.

“Itu adalah gerakan yang indah dan sangat dihargai,” tulis sang presiden.

Media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa rezim komunis itu menindaklanjuti janji untuk meledakkan terowongan di tempat uji coba nuklirnya pada Kamis waktu setempat.

Korea Utara telah melakukan semua enam uji coba nuklirnya di situs Punggye-ri, yang terdiri dari terowongan yang digali di bawah Gunung Mantap di timur laut negara itu.

Sekelompok kecil media internasional yang dipilih oleh Korea Utara menyaksikan pembongkaran itu. Menurut Pyongyang, kehadiran media internasional adalah bukti komitmennya untuk mengakhiri uji coba nuklir.

Penghancuran situs dimulai sekitar pukul 11 ​​pagi dengan ledakan serta runtuhnya sebuah terowongan dan sebuah pos pengamatan.

Kantor berita Korea Utara, KCNA melaporkan tidak ada kebocoran bahan radioaktif atau dampak buruk pada lingkungan ekologis sekitarnya.

Media asing tiba di Korea Utara. (News1/Pool via Reuters/The Epoch Times)

“Pembongkaran tempat uji coba nuklir dilakukan sedemikian rupa untuk membuat semua terowongan dari tanah uji runtuh oleh ledakan dan benar-benar menutup pintu masuk terowongan. Dan pada saat yang sama, meledakkan beberapa fasilitas penjaga dan pos pengamatan di situs,” KCNA melaporkan.

Pemerintah Korea Selatan menyambut baik penghancuran lokasi uji coba dengan menyebutnya sebagai, “Langkah pertama yang bermakna untuk mewujudkan denuklirisasi lengkap yang telah diungkapkan Korea Utara melalui, termasuk pertemuan antar-Korea.”

Media Korea Selatan menggambarkan bagaimana pihak berwenang Korea Utara meminta media untuk bertanya apakah mereka siap untuk memfilmkan ledakan pertama. Mereka lalu menghitung mundur.

“Dengan ledakan berat yang mengguncang Gunung Mantap, tanah dan pecahan batu tumpah keluar dari pintu masuk,” lapor media Korea Selatan.

Setelah beberapa waktu, terowongan lain dan fasilitas lainnya hancur, kemudian terowongan ketiga, dan pos pengamatan lainnya. Sekitar lima jam setelah operasi dimulai, dua barak militer dihancurkan, masih menurut media Korea Selatan.

Tawaran Korea Utara untuk membatalkan situs uji telah dilihat sebagai konsesi besar dalam beberapa bulan. Itu mengurangi ketegangan selama puluhan tahun dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat. (Ivan Pentchoukov/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Kanada Blokir Pengambilalihan Aecon oleh Perusahaan Negara Tiongkok Demi Keamanan Nasional

0

OTTAWA — Pemerintah federal telah memblokir pengambilalihan senilai 1,5 miliar dolar AS, Aecon Group Inc. oleh perusahaan milik negara Tiongkok karena alasan keamanan nasional.

Seorang juru bicara Menteri Pembangunan Ekonomi Navdeep Bains telah mengkonfirmasi keputusan pemerintah tersebut untuk mencegah CCCC International Holding Ltd. mengakuisisi perusahaan konstruksi Aecon.

Sebelum keputusan tersebut, pemerintah Trudeau telah diperingatkan oleh para ahli untuk melanjutkan dengan hati-hati ketika menimbang setiap tawaran investasi oleh perusahaan negara Tiongkok dan untuk menjadi setransparan mungkin dalam meninjau kesepakatan yang diusulkan.

Kaum Liberal juga mendapat tekanan kuat dari dalam negeri untuk menolak tawaran pengambilalihan tersebut.

Ottawa mengumumkan peninjauan keamanan nasional sepenuhnya tentang kesepakatan Aecon pada bulan Februari. Pada saat itu, kantor Bains mengatakan bahwa, berdasarkan saran dari badan keamanan, pemerintah percaya ada “potensi bahaya untuk keamanan nasional.”

Aecon memiliki sejarah panjang dalam proyek-proyek konstruksi dan teknis Kanada seperti CN Tower, SkyTrain Vancouver, St. Lawrence Seaway, dan galangan kapal Halifax. (ran)

ErabaruNews

Ibu Jahat Manfaatkan Putri yang Kanker Hingga Meninggal Gali Sumbangan Buat Biaya Operasi Sumbing Putranya

oleh A Zhu

Wang Fengya, seorang gadis di bawah usia 3 tahun di Henan, Tiongkok, menemui ajal setelah 1 tahun menderita penyakit kanker mata.

Ibu anak tersebut justru menggunakan kondisi putrinya yang sakit untuk mengumpulkan dana sumbangan lewat internet pada periode putrinya masih memiliki harapan hidup, menggunakan dana terkumpul yang besarnya 150.000 Renminbi tersebut untuk membiayai operasi sumbing putranya. ‘Mentelantarkan’ putrinya itu menimbulkan kemarahan netizen Tiongkok.

Baru-baru ini, sebuah artikel berjudul ‘Kematian Seorang Kawan Kecil Bernama Wang Fengya’ populer tersebar di media sosial Tiongkok. Artikel tersebut menimbulkan kemarahan warganet terhadap ibu jahat itu.

Artikel ini ditulis oleh seorang yang mengaku orang yang mengetahui masalah mengungkapkan bahwa, Wang Fengya pada bulan September tahun lalu telah didialogsis rumah sakit menderita penyakit retinoblastoma, dan kondisinya semakin parah. Pada saat itu, Yang Meiqin mengunggah melalui beberapa media sosial berita meminta sumbangan dana dari para donatur untuk biaya pengobatan putrinya yang sedang mengidap penyakit kanker di mata.

Yang Meiqin juga mengunggah sejumlah foto putrinya itu, termasuk foto yang menunjukkan bola mata kanan putrinya yang keluar dari kelopak. kondisi sudah kritis. Juga terpapar sebuah foto selfi Yang bersama putrinya.

Sebuah adegan video Wang Fengya yang mengucapkan “Tolonglah aku” dengan suara yang lirih, membuat netizen merasa iba melihatnya.

Banyak warganet simpati terhadap gadis kecil yang malang ini, dengan murah hati mereka mendonorkan uang untuk membantu biaya pengobatan, dan tidak sedikit warganet  meneruskan pesan meminta kawan-kawan yang berkehendak baik untuk bergerak, ikut  menyelamatkan hidup Wang Fengya.

Sejak itu, Yang Meiqin terus menerima donasi dari orang-orang baik hati. Menurut laporan sumber yang mengaku mengetahui masalah tersebut, dana sumbangan yang diterima secara kumulatif telah mencapai 150.000 Renminbi (setara Rp.330 juta).

Namun, tak lama kemudian orang-orang yang antusias menemukan bahwa setelah Yang Meiqin menerima uang sumbangan itu, bahkan uangnya digunakan membiayai operasi sumbing putranya di rumah sakit mewah yang didanai asing di Beijing. Tetapi membawa Wang Fengya yang penyakitnya makin kritis ke rumah sakit umum anak-anak setempat untuk perawatan.

Setelah informasi ini tersebar, sejumlah warganet merasa tidak puas. Ada warganet yang antusias lalu membentuk kelompok sukarela bergegas ke rumah Wang Fengya untuk mendesak Yang Meiqin membawa putrinya menerima pengobatan yang berkualitas tinggi.

Bulan April tahun ini, di bawah desakan para sukarelawan, Yang pernah membawa Wang Fengya ke Rumah Sakit Anak di Beijing untuk diperiksa. Dokter di Rumah Sakit Anak Beijing mengatakan bahwa selama Wang Fengya dirawat di rumah sakit, dia masih memiliki harapan untuk bertahan hidup.

Namun, apa yang membuat para netizen terkejut adalah Yang Meiqin menolok untuk mengijinkan putrinya menginap di rumah sakit untuk menerima pengobatan. Tidak peduli terhadap saran maupun protes sukarelawan yang ikut membantunya. Memaksa membawa pulang putrinya yang sudah kritis. Meskipun  sukarelawan tidak berdaya, mereka masih terus memperhatikan kondisi Wang Fengya.

Pada 13 April, beberapa orang sukarelawan kembali mengusulkan kepada Yang Meiqin untuk mengatur pengobatan Wang Fengya di sebuah rumah sakit besar di Zhengzhou, dan berjanji untuk menanggung semua biaya.

Tetapi hal yang tak terduga terjadi : Nenek dari Wang Fengya justru bertindak brutal, merampas ponsel relawan, menggerakan anggota keluarga lainnya untuk memukuli para relawan. Setelah kasusnya dilaporkan kepada polisi, para relawan menarik diri dari bantuan.

Akhir bulan April, Yang Meiqin kembali mengunggah foto, video dan berita tentang kondisi putrinya itu ke media sosial untuk mendapatkan sumbangan dana. Kasihan Wang Fengya yang masih diinapkan di sebuah klinik lokal terus dijadikan sapi perahan untuk menggalang dana sampai ia dijemput oleh Yang Maha Kuasa pada 4 Mei lalu. (Sinatra/asr)

Saat Jurnalis Internasional Memulai Perjalanan ke Lokasi Uji Coba Nuklir Korea Utara

Epochtimes.id- Jurnalis internasional telah memulai perjalanan maraton ke tempat uji coba nuklir Korea Utara pada Rabu (23/05/2018).

Rencana ini terwujud setelah Pyongyang menunda memberangkatkan sejumlah media Korea Selatan untuk menyaksikan pembongkaran fasilitas uji coba nuklir Korut.

Perjalanan ini menggunakan kereta api selama 11 jam, menaiki bus selama empat jam, dan kemudian mendaki satu jam seperti diungkap seorang wartawan dengan RT Rusia di Twitter.

Korea Utara telah menunda pembicaraan dengan Korea Selatan dan mengancam akan menarik keluar dari KTT yang akan datang antara diktator Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Donald Trump.

Akan tetapi undangan kepada media dinilai sebagai indikasi bahwa tawaran untuk mengakhiri uji coba nuklir Korut masih berlaku.

Sebelumnya Korut telah menolak untuk mengundang wartawan Korea Selatan sebagai protes terhadap latihan tempur udara “Max Thunder” AS-Korea Selatan.

Wartawan dari sejumlah kantor berita internasional mengatakan di Twitter mereka tiba di kota pelabuhan Korea Utara, Wonsan, Selasa lalu.

Laporan media Korsel menyebutkan, sebanyak 8 warga Korea Selatan tiba di Wonsan, mereka dipaksa untuk meninggalkan detektor radiasi, telepon satelit, dan Bluetooth sebelum mereka semua berangkat ke tempat lokasi uji coba nuklir.

Korea Utara mengumumkan akan menggunakan peledak untuk menutup terowongan uji coba nuklir.

Kementerian Unifikasi Seoul menyambut baik keputusan Pyongyang untuk menerima Korea Selatan.

“Kami berharap untuk realisasi awal denuklirisasi penuh dari semenanjung Korea melalui Korea Utara-AS. KTT dan dialog berbagai tingkat, dimulai dengan penghancuran lokasi uji coba nuklir,” kata Juru Bicara Kementerian Baik Tae-hyun dalam jumpa pers.

Diperkenankan pada menit-menit terakhir oleh Korea Utara terhadap wartawan Korea Selatan terjadi di tengah kekhawatiran bahwa Kim mulai mundur dari janjinya untuk membatalkan program nuklir.

Tiongkok menyatakan Amerika Serikat dan Korea Utara masih membuat persiapan untuk KTT itu dan Beijing berharap kedua pihak dapat “menyingkirkan gangguan”.

Seoul berusaha untuk menengahi antara Amerika Serikat dan Korea Utara, saat Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengunjungi Washington pada Selasa lalu untuk bertemu dengan Presiden Trump.

Pembicaraan intra-Korea tingkat tinggi kemungkinan akan dilanjutkan setelah Jumat (25/05/2018), setelah Max Thunder selesai. Kepastian diungkap oleh sekretaris media Moon Yoon Young-chan.

Seorang pejabat senior Korea Selatan mengatakan kepada wartawan dengan identias anonim : “Mengingat pemikiran dan pernyataan Korea Utara, kami akan dapat mengubah suasana setelah latihan Max Thunder dari kebuntuan saat ini dan memulai kembali dialog.”

Korea Utara sebelumnya telah menyetujui tujuan denuklirisasi penuh dan perdamaian.

Amerika Serikat kini menempatkan 28.500 pasukan di Korea Selatan. Ini sebagai warisan Perang Korea 1950-53 yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. (asr)

Oleh Hyonhee Shin/Reuters/The Epochtimes

Mengapa Harus Memiliki Undang-Undang tentang Perdagangan Organ Manusia

0

Para senator di komite tetap hak asasi manusia legislatif mendengarkan pada 23 Mei tentang mengapa Kanada harus memiliki undang-undang sendiri untuk memerangi perdagangan organ, terutama ketika melibatkan negara seperti Tiongkok di mana negara tersebut berada di belakang pengambilan paksa organ.

“Perdagangan organ manusia telah menjadi masalah global,” kata Senator Salma Ataullahjan dalam sidang komite tentang Bill S-240, rencana undang-undang yang dia sponsori.

RUU tersebut berusaha untuk mengubah KUHP untuk menciptakan pelanggaran-pelanggaran baru yang terkait dengan perdagangan organ dan jaringan manusia. Ia juga berusaha untuk mengamandemen Undang-Undang Perlindungan Imigrasi dan Pengungsi untuk melarang masuk ke Kanada bagi penduduk tetap atau warga negara asing yang terlibat dalam perdagangan organ atau jaringan manusia.

Menurut Ataullahjan, tidak ada undang-undang yang saat ini ada di Kanada yang melarang wisata transplantasi, praktik bepergian ke luar negeri untuk membeli organ untuk transplantasi dan kemudian kembali ke Kanada.

undang-undang transplantasi organ
(Kiri-kanan) Mantan Anggota Parlemen Kanada dan sekretaris negara untuk Asia-Pasifik David Kilgour, Senator Jane Cordy, Senator Nancy Hartling, Senator Thanh Hai Ngo, Senator Wanda Thomas Bernard, Senator Salma Ataullahjan, pengacara hak asasi manusia internasional David Matas, dan Senator Kim Pate berpose untuk foto setelah sidang untuk Bill S-240 di Komite Tetap Hak Asasi Manusia Senat pada 23 Mei 2018. (Limin Zhou / NTD Television)

“Perdagangan organ adalah praktik yang menargetkan orang-orang miskin dan rentan lainnya, dan merupakan pelanggaran terhadap prinsip adil, keadilan, dan penghormatan terhadap martabat manusia,” kata Ataullahjan.

Mantan anggota parlemen dan sekretaris negara untuk Asia-Pasifik, David Kilgour, yang juga muncul di hadapan komite tersebut, menyoroti kegawatan situasi di Tiongkok.

“Salah satu poin yang menyadarkan saya sepanjang waktu adalah tragedi seorang ibu yang menjual ginjalnya sehingga anaknya dapat kuliah. Tetapi hanya ada satu negara di dunia, penyebab saya percaya sekarang, di mana pemerintah menjalankan perdagangan ini, dan tidak ada yang selamat di Tiongkok,” kata Kilgour.

“Penting untuk membedakan antara apa yang terjadi di lorong-lorong belakang di beberapa kota dengan apa yang terjadi di Republik Rakyat Tiongkok,” katanya.

Menurut investigasi oleh Kilgour dan pengacara hak asasi manusia Winnipeg, David Matas, Tiongkok telah mengambil organ dari para tahanan nurani dalam skala massal, sebagian besar para praktisi Falun Dafa, mendorong bisnis multi miliar dolar yang menguntungkan pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT). Falun Dafa, atau Falun Gong, adalah latihan meditasi spiritual tradisional yang sangat dianiaya di Tiongkok.

Matas, yang juga berbicara di persidangan tersebut, mengatakan jumlah transplantasi di Tiongkok meningkat tak lama setelah PKT meluncurkan kampanye penganiayaan terhadap para praktisi Falun Dafa pada tahun 1999.

Investigasi terbaru oleh Kilgour, Matas, dan jurnalis investigasi Amerika dan penulis Ethan Gutmann pada tahun 2016 menunjukkan bahwa setidaknya 60.000 transplantasi terjadi di Tiongkok setiap tahun, sangat jauh dari angka resmi 10.000 yang telah disebutkan oleh rezim Tiongkok.

“Jika Anda melakukan aritmatika, itu artinya sekitar 150 orang setiap hari di Tiongkok dibunuh untuk diambil organnya. Dan tidak ada yang selamat dalam operasi ini,” kata Kilgour.

‘Sangat Menggelisahkan’

RUU Senat tersebut mirip dengan Bill C-350, RUU publik yang dikenalkan oleh anggota swasta yang diperkenalkan oleh anggota parlemen Garnett Genuis Konservatif yang sedang berjalan melalui Parlemen. RUU anggota swasta jarang menjadi undang-undang, tetapi Genuis dan Ataullahjan berharap bahwa keberadaan dari RUU Senat tersebut akan membantu memastikan menjadi undang-undang.

RUU serupa telah diperkenalkan oleh para anggota parlemen dari kedua kaukus (pertemuan para pendukung) Liberal dan Konservatif di masa lalu, termasuk dua kali oleh anggota parlemen Liberal, Borys Wrzesnewskyj, dan pernah oleh mantan anggota parlemen dan menteri keadilan Liberal, Irwin Cotler.

“Ketika saya melihat berapa kali itu dibawa ke House of Commons, oleh Liberal dan Konservatif, namun itu selalu sia-sia, Anda harus bertanya pada diri sendiri: ‘Kapan kita akan benar-benar mengambil sikap dan melakukan sesuatu’,” kata Senator Jane Cordy.

“Ini adalah masalah global dan isu global, dan saya pikir kadang-kadang kita santai sejenak di Kanada dan berpikir itu tidak mempengaruhi kita, tetapi ketika saya melihat 50 pasien dari satu orang dokter di Toronto yang telah pergi ke Tiongkok untuk transplantasi, itu bagi saya sangat menggelisahkan,” tambahnya.

Cordy mengacu pada contoh yang dikutip oleh Matas tentang seorang dokter di Rumah Sakit St. Michael Toronto yang melaporkan bahwa 50 pasiennya telah pergi ke Tiongkok untuk mendapatkan transplantasi organ.

Sejumlah negara, termasuk Taiwan, Israel, Spanyol, Italia, dan Norwegia telah mengeluarkan undang-undang yang membatasi kemampuan warga negara mereka untuk menerima transplantasi organ di luar negeri.

Pencegah

Senator Ataullahjan berpikir bahwa jika RUU-nya lolos, calon wisatawan transplantasi ke Tiongkok akan lebih sadar akan sumber-sumber organ tersebut.

“Mereka akan melihat apa yang mereka hadapi… ada banyak air keruh sekarang dan tidak ada hukum yang jelas dan tegas.”

Matas mengatakan pembuatan undang-undang tersebut juga akan bertindak sebagai pencegah bagi para profesional medis di Tiongkok yang berpartisipasi dalam pengambilan organ paksa.

“Partai Komunis pada dasarnya tidak peduli. Perhatian utama mereka adalah memiliki kendali, tidak menghormati hak asasi manusia. Tetapi profesi transplantasi tidak terfokus pada kontrol Partai Komunis seperti pemerintah tersebut,” katanya.

“Jadi untuk mengatakan bahwa Anda tidak dapat masuk [Kanada], atau lebih buruk lagi, Anda akan dituntut jika Anda diizinkan masuk, itu berarti sesuatu bagi mereka. Begini … bahkan jika jumlah orang yang akan dituntut adalah sedikit, itu mengirim sebuah pesan.”

Senator Thanh Hai Ngo memunculkan ide apakah orang-orang yang bertanggung jawab atas pengambilan organ paksa dapat dikenakan sanksi di bawah Undang-undang Magnitsky (Magnitsky Act) yang baru lolos dari Kanada, yang menargetkan individu asing yang bertanggung jawab atas pelanggaran HAM berat.

“Secara hukum, mereka dalam lingkup undang-undang itu, mereka dapat ditambahkan ke daftar tersebut,” jawab Matas.

Bill S-240, sebuah RUU untuk mengubah KUHP dan Undang-Undang Perlindungan Imigrasi dan Pengungsi, saat ini sedang dipelajari oleh Komite Tetap Hak Asasi Manusia Senat sebelum pertimbangan akhir tentang RUU tersebut di Senat. (ran)

https://www.youtube.com/watch?v=0x2fRjqhmTA&t=27s

ErabaruNews

Pengguna Narkoba Wanita di Beijing Lebih Separuh di Antara Mereka Berusia Sekitar 20 Tahun

Epochtimes.id- Menurut survei terbaru, wanita pengguna markoba di Beijing berusia makin muda dan lebih dari setengah dari mereka menggunakan narkoba untuk pertama kalinya pada berusia sekitar 20 tahun.

Para pemudi kecanduan narkoba sebagian besar karena kekosongan spiritual, mengejar kesenangan, dan keengganan untuk bekerja.

Media ‘Caixin’ pada 23 Mei mengutip laporkan hasil penyidikan yang dilakukan oleh Beijing Akademi Ilmu Sosial terhadap 84 orang wanita pecandu. Diketahui bahwa mereka untuk pertama kalinya menggunakan narkoba pada usia sekitar 20  tahun.

Statistik menunjukkan bahwa periode puncak penggunaan narkoba wanita Beijing untuk pertama kalinya adalah pada kelompok usia 19-25 tahun. Untuk pertama kalinya menggunakan narkoba pada usia 14 – 18 tahun ada 10 orang (11.9%), Usia 19 – 25 tahun ada 42 orang (50%).Usia 26 – 35 tahun ada 21 orang (25%), Usia 36 – 45 tahun ada 9 orang (10.7%), dan usia 46 – 59 tahun ada 2 orang (2.4%).

Menurut laporan itu, ketika seorang wanita mulai menginjak dewasa dan mulai memasuki komunitas, periode tersebut adalah periode penentu bagi wanita untuk terlibat dalam narkoba.

Laporan menunjukkan bahwa dari 84 orang wanita pengguna narkoba itu, 14 orang adalah petani, 10 orang pekerja buruh, 15 orang pekerja mandiri, 2 orang pekerja stylistic, 3 orang personel manajemen, 7 orang adalah karyawan dan 33 orang adalah pengangguran. Di antara mereka, proporsi pengangguran adalah yang tertinggi mencapai 39,3%.

Dari struktur keluarga, ada 56 orang dari keluarga utuh (66.7%), 16 orang berasal dari keluarga orang tua tunggal (19%); 12 orang dari keluarga menikah lagi (14,3%).

Alasan wanita menggunakan narkoba terutama tercermin dalam tiga aspek berikut : Terutama karena mengejar kesenangan, membuang kejenuhan dan rasa ingin tahu. Dalam banyak kasus, penyebab penyalahgunaan narkoba dipengaruhi oleh banyak faktor.

Ada 83,1% dari pecandu narkoba wanita memiliki berbagai tingkatan pengaruh psikologis pada pengejaran terhadap kesenangan. Ada 82.7% wanita pecandu narkoba karena masalah pernikahan, cinta, frustrasi, dan mengatasi depresi suasana hati adalah yang terbanyak, menyita 45.3% bagian dari keseluruhan.

Laporan menyebutkan bahwa pengguna narkoba yang disurvei ini sebelumnya sudah pernah mengikuti program rehabilitasi dengan tingkatan yang berbeda. Lebih dari separuh pecandu narkoba menerima rehabilitasi paksa. Hampir separuh pecandu narkoba melakukan secara sukarela, dan sekitar 30% pecandu narkoba menerima detoksifikasi.

Menurut informasi publik, tercatat hingga bulan Juni 2016, Beijing memiliki 33.000 orang pecandu narkoba terdaftar, tetapi perkiraan menyebutkan bahwa sebenarnya ada 160.000 orang pecandu dengan usia yang kian muda. Muda-mudi pecandu narkoba tumbuh pesat. Saat ini memberantas ketergantungan mental pada obat-obatan masih menjadi masalah yang belum sepenuhnya dipecahkan oleh komunitas medis dunia.

Dilaporkan bahwa pecandu narkoba sering terlibat dalam jual-beli obat-obatan terlarang. Seorang wanita pecandu di Beijing yang telah berulang kali keluar masuk pusat rehabilitasi mengungkapkan bahwa ia sudah bercerai dengan suami dan memiliki seorang putra. ia pernah berpikir untuk bekerja sebagaimana orang lain dari jam 9 sampai jam 5, sembilan sampai lima, tetapi saat kecanduan muncul tak tertahankan.

Penggunaan narkoba jangka panjang berbahaya bagi sistem saraf, sistem kardiovaskular, sistem pernapasan dan lain-lain. Kasus yang parah dapat menyebabkan kematian. Karena sering berbagi jarum suntik, infeksi silang sering terjadi, penggunaan narkoba umumnya juga mudah terinfeksi virus HIV, terserang penyakit hati dan menular lainnya.

Menurut laporan, obat-obatan terlarang menyebar dengan cepat ke kalangan mahasiswa dan artis. Menurut analisis, dalam kondisi penurunan moralitas yang cepat di daratan, kekosongan spiritual telah menjadi masalah sosial yang telah menyebabkan peningkatan jumlah pengguna narkoba. (Sinatra/asr)

Epochtimes.com

Kemendag Amankan Dua Juta Batang Baja Diduga Tak Sesuai SNI

Epochtimes.id- Kementerian Perdagangan berhasil mengamankan sekitar dua juta batang Baja Tulangan Beton yang tidak memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) di Balaraja, Banten, Kamis (24/5/2018).

Produk yang diamankan ini terdiri atas berbagai merek dan ukuran hasil produksi PT. SS di Kawasan Benua Permai Lestari Blok C-1 Cisereh, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Pengamanan produk ini merupakan hasil pengembangan dan pemeriksaan dari kegiatan pengawasan oleh Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan (Ditjen PKTN).

“Baja tulangan beton yang diamankan ini tidak memiliki Sertifikasi Produk Pengguna Tanda SNI (SPPT-SNI) serta tidak memiliki Nomor Registrasi Produk (NRP). Sehingga, patut diduga baja-baja ini tidak memenuhi persyaratan SNI, dan hasil uji temuan di lapangan tidak memenuhi persyaratan SNI. Imbasnya, dapat menimbulkan kerugian bagi konsumen,” kata Dirjen PKTN Veri Anggrijono saat meninjau lokasi gudang dan pabrik tempat baja tulangan beton tersebut disimpan dan diproduksi dalam rilis Kemendag.

Kementerian Perdagangan berhasil mengamankan sekitar dua juta batang Baja Tulangan Beton yang tidak memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) di Balaraja, Banten, hari ini, Kamis (24/5). Pada kesempatan ini, turut hadir Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Veri Anggrijono; Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa, Wahyu Widayat; dan Direktur Industri Logam Kemenperin, Doddy Rahadi. (Dokumentasi Kemendag)

Sebelumnya di Makassar, Sulawesi Selatan, Ditjen PKTN juga telah mengamankan 351 ribu batang baja tulangan beton berbagai merek dan ukuran di gudang CV. SMM.

Hasil pengujian menyimpulkan produk tersebut tidak memenuhi persyaratan SNI 07-2052-2002, tidak memiliki SPPT-SNI, serta tidak memiliki NRP. Nilai ekonomis dari produk yang telah diamankan tersebut mencapai kurang lebih Rp 70 miliar.

Veri menambahkan, para pelaku usaha ini patut diduga melanggar dua pasal. Kedua pasal tersebut adalah Pasal 8 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dan Pasal 57 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.

Veri juga menegaskan, Kemendag akan terus mengawasi perdagangan barang yang telah diberlakukan SNI secara wajib. Kemendag juga akan terus menegakkan peraturan perundangan lainnya untuk melindungi masyarakat dan industri dalam negeri yang telah mengikuti peraturan dan ikut serta dalam mewujudkan kepastian hukum dan usaha.

Kementerian Perdagangan berhasil mengamankan sekitar dua juta batang Baja Tulangan Beton yang tidak memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) di Balaraja, Banten, hari ini, Kamis (24/5). Pada kesempatan ini, turut hadir Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Veri Anggrijono; Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa, Wahyu Widayat; dan Direktur Industri Logam Kemenperin, Doddy Rahadi. (Dokumentasi Kemendag)

Baja tulangan beton banyak digunakan dalam proses pembangunan infrastruktur.

Apabila tidak memenuhi SNI, maka dapat berpotensi menimbulkan hal yang tidak diinginkan baik selama proses pembangunan maupun setelah infrastruktur berdiri.

Veri mengatakan temuan-temuan Kemendag ini akan diproses sesuai ketentuan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kemendag.

“Kemendag akan bertindak tegas dan tidak berkompromi dengan pelaku usaha yang tidak taat atau menyalahgunakan aturan yang ada. Kemendag terus meningkatkan pengawasan di lapangan sebagai salah satu bentuk usaha perlindungan konsumen, juga dalam rangka meningkatkan ketertiban pelaku usaha dalam kegiatan niaga,” tegas Veri. (asr)