Sample Page Title

Morbi libero lectus, laoreet elementum viverra vitae, sodales sit amet nisi. Vivamus dolor ipsum, ultrices in accumsan nec, viverra in nulla.

Donec ligula sem, dignissim quis purus a, ultricies lacinia lectus. Aenean scelerisque, justo ac varius viverra, nisl arcu accumsan elit, quis laoreet metus ipsum vitae sem. Phasellus luctus imperdiet.

Donec tortor ipsum

Pharetra ac malesuada in, sagittis ac nibh. Praesent mattis ullamcorper metus, imperdiet convallis eros bibendum nec. Praesent justo quam, sodales eu dui vel, iaculis feugiat nunc.

Pellentesque faucibus orci at lorem viverra, id venenatis justo pretium. Nullam congue, arcu a molestie bibendum, sem orci lacinia dolor, ut congue dolor justo a odio.

Duis odio neque, congue ut iaculis nec, pretium vitae libero. Cras eros ipsum, eleifend rhoncus quam at, euismod sollicitudin erat.

Fusce imperdiet, neque ut sodales dignissim, nulla dui. Nam vel tortor orci.

FOKUS DUNIA

NEWS

Home Blog Page 1942

Hoax Terkait Informasi Viral IMEI dan Cyber Crime Polri, Ini Penjelasan Kominfo

0

Epochtimes.id- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menanggapi informasi beredar terkait nomor IMEI yang dikaitkan dengan penyadapan oleh Cyber Crime Polri, informasi yang viral tersebut adalah hoaks.

Berikut siaran pers yang dirilis oleh Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Noor Iza, Kamis (17/05/2018).

 Apa itu IMEI?

IMEI (singkatan dari International Mobile Equipment Identity) adalah kode unik yang terdiri dari 15 digit/angka yang dimiliki oleh tiap transceiver perangkat telepon seluler. Perangkat telepon seluler yang memiliki dua kartu SIM dengan 2 transceiver memiliki dua nomor IMEI yang berbeda pula.

Di jaringan GSM, IMEI mengidentifikasi perangkat telekomunikasi yang mencoba tersambung dengan jaringan tersebut. Oleh karenanya, nomor IMEI dapat digunakan untuk memblokir telepon seluler yang dicuri atau dilaporkan hilang agar tidak tersambung dengan jaringan GSM. IMEI dikodekan ke dalam perangkat keras, menjadikannya hampir tidak mungkin merubahnya tanpa merusak perangkat kerasnya.

 Ada apa saja dalam sebuah nomor IMEI?

Nomor IMEI diberikan oleh GSMA (Global System for Mobile Communications Association – sebuah lembaga internasional yang mewadahi operator telekomunikasi di seluruh dunia) diberikan kepada pabrikan-pabrikan perangkat seluler. Struktur IMEI yang ada saat ini adalah sebagai berikut:

Type Allocation Code Serial Number Check Digit
NN XXXXXX ZZZZZZ A
Dua digit pengidentifikasi Reporting Body, misalnya 01 untuk CTIA. Enam digit pengidentifikasi jenis perangkat seluler. Kisaran angka yang terdiri dari 6 digit yang dialokasikan oleh Reporting Body tapi diberikan ke setiap perangkat telekomunikasi seluler oleh pabrikan . Satu digit yang dihitung dari digit-digit IMEI menggunakan rumus tertentu (rumus Luhn) oleh pabrikan.

 

Type Allocation code (TAC) adalah kode alokasi tipe perangkat telepon seluler.

Reporting Body adalah organisasi yang ditunjuk oleh GSMA sebagai organisasi yang memiliki kewenangan dan kompetensi untuk mengalokasikan TAC kepada model-model perangkat seluler. Sampai tahun 2018 sudah ada 17 Reporting Body. Sebagai contoh, Cellular Telephone Industry Association (CTIA) diberi pengidentifikasi 01. Jadi, feature phone, smartphone, tablet, dongle, modem, WLAN router, perangkat IoT dan lain-lain masing-masing akan memiliki pengidentifikasi yang berbeda.

Check Digit dimaksudkan untuk membantu melindungi kemungkinan entri yang tidak benar ke dalam perangkat register milik operator seluler (untuk mendeteksi kesalahan pembacaan IMEI). Untuk teknologi seluler fase 1, nilai Check Digit adalah 0.

Seiring perkembangan teknologi, perangkat lunak yang ada pada suatu versi ke versi yang lebih tinggi. Pabrikan sering memperagakan nomor versi software pada ujung dari IMEI. Untuk itu, selain IMEI, dikenal juga:

IMEISV = 14 digits (tanpa check digit) + 2 digit nomor versi software.

Ponsel sedang disadap?

IMEI telepon seluler dapat diketahui oleh pengguna dengan cara menekan *#06# pada teleponnya.

Namun ada pabrikan tertentu seperti Samsung yang menampilkan nomor IMEI beserta SV dengan format yang lengkap, dan dipisahkan tanda garis miring.

Dua digit terakhir yang dilambangkan /01 atau /02 adalah nomor versi perangkat lunak, bukan tandanya sedang disadap. (asr)

Dunia Mengitari Trump, Trump Mengitari Apakah?

DR. Xie Tian

Media massa arus utama AS, seperti diketahui, selalu bersikap tidak bersahabat pada Presiden Trump, dan Trump sendiri bahkan selama dua tahun tidak pernah menghadiri jamuan makan malam “Asosiasi Pers Gedung Putih” yang terkenal itu.

Dulu, pesta tersebut selalu dihadiri oleh mayoritas presiden AS, pada jamuan malam itu mereka berkesempatan menertawakan diri sendiri, juga berpeluang menyindir para reporter Gedung Putih yang biasanya selalu memburu dan mencecar mereka habis-habisan.

Namun setelah ada terobosan baru masalah nuklir Korut yang sifatnya bersejarah, media arus utama AS pun mulai berubah pandangan terhadap Trump, bahkan mengubah kebiasaan lama dengan mulai menyoroti dan memberitakan Trump secara positif dan memberitakan pengaruh diplomatik Amerika yang dibentuk oleh Trump.

Surat kabar “Washington Post” dan lain-lain mengatakan, atas perkembangan pada masalah nuklir Korut yang berhasil diraih sejauh ini, Presiden Trump telah menempuh “cara diplomatik yang berani dan inovatif, yang mungkin akan membuka jalan damai baru bagi dunia. Sebelum Trump, pemimpin lain belum ada yang berhasil dalam menempuh jalan ini” dan “Trump telah membentuk kembali diplomatik Amerika, seluruh dunia mengitari Trump sebagai poros.” Tapi, dunia berputar mengitari Trump, lalu Trump sendiri mengitari apakah? Apa yang menjadi konsep inti dan strategi final Trump?

Masalah senjata nuklir Korea Utara telah mengganggu negara-negara dunia selama puluhan tahun, masyarakat dibuat tercengang akibat kebrutalan dan kekejaman anak ingusan bernama Kim Jong-Un itu. Amerika telah melewati beberapa presiden, tidak pernah ada yang bisa menyelesaikan masalah pelik ini

Bagaimana Trump melakukan hal ini? Trump hanya menempatkan Angkatan Lautnya di lepas pantai Korea Utara. Tapi presiden AS sebelumnya juga bisa melakukannya. Apakah karena militer AS menjadi jauh lebih kuat? Tidak juga. Militer AS masih sama seperti yang dulu. Walaupun Trump menambah anggaran belanja militer, namun penambahan kekuatan militer, pesawat tempur, kapal perang, baru akan terlaksana setelah beberapa tahun kemudian.

Bukan karena kepalan tinju AS menjadi lebih besar yang membuat Kim Jong-Un bersedia berunding, melainkan karena ketegasan dan keberanian Trump, serta tekad Trump dalam membasmi kekuatan paham komunis, yang telah membentuk situasi di Semenanjung Korea hari ini. Jadi, dunia mengitari Trump, hal ini juga tidak mengherankan.

Perang dagang RRT-AS kali ini telah mengikis perekonomian PKT sedemikian rupa, dan makin memburuk. Persis seperti perkiraan banyak tokoh keadilan, perang dagang RRT-AS mutlak tidak hanya bentrok dalam bidang perdagangan dan ekonomi saja, melainkan juga perlawanan dalam hal nilai sosial masyarakat dan sistem tatanan masyarakat.

Kekuasaan otoriter PKT telah secara ekonomi mengancam pondasi ekonomi di negara Barat dan masyarakat bebas, batu pondasi masyarakat mereka yang paling mendasar, yakni sistem kontrak perjanjian, sistem kapitalisme, dan sistem perusahaan bebas.

PKT sengaja mendorong ekspor demi menghasilkan devisa dan menimbun devisa, kekayaan yang dirampas oleh kelompok berkepentingan PKT dari rakyat (pasca PKT merebut kekuasaan pada 1949) dialihkan menjadi cadangan devisa, “tindakan inovatif” gerakan paham komunis internasional ini merampasnya secara langsung dari rakyat sendiri, di saat yang sama mencuri dari dunia kapitalis, sekali melempar batu dua burung yang kena. Hal ini bahkan tidak mampu dilakukan oleh rezim komunis Uni Soviet dulu.

Penggunaan cadangan devisa asing ini oleh rezim PKT dan Korut kurang lebih sama: pertama adalah untuk memuaskan kebutuhan konsumtif dan penghamburan bagi rezim komunis sendiri, dan kedua untuk memberi pengaruh terhadap negara lain dan memperluas ruang gerak internasional.

Eksistensi PKT sangat tergantung pada penimbunan kekayaan seperti ini, selain menjadi pundi-pundi uang bagi rezim komunis di saat menyelamatkan diri apabila rezimnya runtuh, juga wajib diadakan untuk kebutuhan propaganda mereka lewat perembesan ideologi mereka melalui pendirian Institut Konfusius secara global, juga membeli pemerintah negara-negara Afrika, atau menekan diplomatik Taiwan, mendukung rezim preman menentang Amerika dan lain sebagainya.

Perang dagang yang dikobarkan Trump terhadap PKT menuntut agar PKT mengurangi defisit perdagangan, memperbesar ekspor AS, dan pada akhirnya secara langsung menohok gudang uang milik PKT, membuat PKT terpaksa harus memperlonggar pengendalian terhadap pundi uang tersebut, yang harus digunakan untuk membeli produk AS dengan banyak cadangan devisa tersebut, sehingga mengurangi defisit dagang dengan AS.

Tindakan pemerintah AS ini terlihatnya seperti hanya dari segi ekonomi saja, tapi sesungguhnya juga dari segi politik, dan sebenarnya memaksa PKT runtuh dalam hal ekonomi dan menuju kebangkrutan, membuat PKT tidak bisa lagi menggunakan uang itu untuk membayar preman dan penjahat, yang selanjutnya mengakibatkan PKT tercerai berai dalam hal politik, organisasi dan ideologi.

Terompet perang dagang RRT-AS telah dibunyikan, kekuatan kebenaran dunia telah memaksa diakhirinya sistem otoriter partai tunggal RRT dan menciptakan masyarakat demokrasi yang bebas, jika tidak, maka RRT akan tersingkirkan dari masyarakat internasional.

Misi Trump bukan sesederhana hanya membangkitkan kembali AS dan menjadikan AS nomor satu, melainkan ada makna yang lebih mendalam yakni kembali ke tradisi dan mengembalikan konsep konvensional. Dalam hal Iran dan Suriah, Trump sama sekali tidak takut pada gertakan Rusia, tidak berandai-andai atas rencana nuklir Iran, dan langsung mengoreksi kesalahan Obama; terhadap rezim Suriah yang menyalahgunakan senjata kimia juga tidak lemah, semua itu secara massive sedang menyingkirkan kekuatan jahat yang ada di dunia ini.

Strategi diplomatik internasional Trump yang lebih luas, terletak pada upaya kerasnya memusnahkan paham komunis di seluruh dunia. Saat ini di dunia ini masih ada empat rezim komunis, yakni Kuba, Vietnam, Korut, dan RRT.

Terhadap rezim komunis Kuba, cara yang digunakan Trump adalah mengepungnya; terhadap rezim komunis Vietnam, cara yang digunakan Trump adalah ekonomi; terhadap rezim komunis Korut, cara yang digunakan Trump adalah militer; dan terhadap rezim komunis RRT, cara yang digunakan Trump adalah perdagangan. Mampu memainkan kartu secara bersamaan di dunia Timur maupun Barat dengan cara yang berbeda menghancurkan kekuatan sesat dan kekuatan komunis di seluruh dunia, dalam sejarah mungkin hanya Trump seorang.

Trump pernah berkata, “Pemerintah yang menindas rakyatnya sendiri tidak akan selalu eksis selamanya, akan tiba saatnya dimana rakyat akan memilih.” Melakukan kehendak Tuhan, sesuai petunjuk Tuhan, itulah sebabnya masyarakat dunia saat ini mengitari Trump sebagai pusatnya. Dunia pada hari ini memang mengitari Trump; dan Trump sendiri mengitari Tuhan, mengitari kehendak Ilahi, untuk membersihkan lumpur yang kotor di dunia ini. (SUD/WHS/asr)

Xie Tan adalah John M. Olin Palmetto Chair Professor at University of S. Carolina Aiken, Amerika Serikat

AS Batal Mengundang Tiongkok Latihan Militer Internasional Sebagai Tanggapan Atas Agresi Laut Tiongkok Selatan

0

Di tengah agresi militer Beijing yang terus meningkat, Amerika Serikat telah melarang Tiongkok berpartisipasi dalam latihan militer internasional yang dipimpin AS yang dijadwalkan akan berlangsung bulan depan di Samudra Pasifik. Langkah tersebut dikatakan sebagai tanggapan atas eskalasi (peningkatan ruang lingkup konflik yang disengaja) terbaru dari Beijing terhadap militerisasi pulau-pulau di Laut China Selatan, yang telah didokumentasikan dengan baik oleh laporan-laporan internasional.

Latihan Lingkar Pasifik “Rim of the Pacific Exercise,” yang dikenal sebagai RIMPAC, melibatkan 27 negara dan merupakan latihan perang maritim internasional terbesar di dunia. Latihan tahunan tersebut diselenggarakan oleh Amerika Serikat dan berlangsung di sekitar Pearl Harbor, Hawaii, di mana Armada Pasifik Angkatan Laut AS bermarkas.

Partisipasi Angkatan Laut Pembebasan Rakyat (PLAN) Tiongkok di RIMPAC sejak 2014 telah menjadi isu yang kontroversial karena para pengkritik Beijing berpendapat bahwa Washington tidak boleh mengakomodasi kekuatan saingan yang secara konsisten melakukan agresi dan secara aktif merongrong posisi AS di kawasan Pasifik.

“Militerisasi lanjutan oleh Tiongkok di fitur-fitur yang disengketakan di Laut China Selatan hanya berfungsi untuk meningkatkan ketegangan dan mengguncang kawasan itu,” kata juru bicara Departemen Pertahanan Letnan Kolonel Christopher Logan. “Sebagai tanggapan awal terhadap militerisasi Tiongkok yang berlanjut di Laut China Selatan, kita telah batalkan undangan untuk Angkatan Laut PLA dalam Latihan Lingkar Pasifik (RIMPAC) 2018. Perilaku Tiongkok tidak konsisten dengan prinsip dan tujuan latihan RIMPAC.”

Pentagon mengatakan memiliki bukti bahwa rezim komunis Tiongkok telah mengerahkan rudal anti kapal, sistem rudal permukaan ke udara (SAM), dan jammers elektronik (pemancar yang digunakan untuk menyiarkan gangguan elektronik) untuk memperebutkan fitur di wilayah Kepulauan Spratly di Laut China Selatan. Pendaratan pesawat pengebom PLA di Pulau Woody juga telah menimbulkan ketegangan.

Pernyataan Pentagon akan konsisten dengan sejumlah laporan baru-baru ini, seperti yang dilakukan oleh CNBC pada awal Mei yang mendokumentasikan rudal-rudal Tiongkok sedang disebar di terumbu-terumbu karang Fiery Cross Reef, Subi Reef, dan Mischief Reef, tiga fitur yang diperebutkan di Kepulauan Spratly.

Laporan lain diterbitkan oleh Fox News pada 23 Mei mengutip citra yang diambil oleh satelit komersial sebagai bukti bahwa Beijing meningkatkan operasi militer di Pulau Woody, pulau terbesar di Kepulauan Paracel di Laut China Selatan, yang lebih jauh ke utara Kepulauan Spratly dan lebih dekat ke daratan Tiongkok. Beberapa jam setelah laporan Fox diterbitkan, Pentagon mengeluarkan pernyataan yang membatalkan Tiongkok dari latihan RIMPAC tahun ini.

Mengutip ImageSat International, laporan Fox mengatakan bahwa Tiongkok kemungkinan sedang menyebar rudal-rudal permukaan ke udara HQ-9 di Pulau Woody, meskipun jaring kamuflase membuat sulit untuk mengkonfirmasi keberadaan mereka. HQ-9 memiliki jangkauan 125 mil, dan disebar secara cepat di pulau pada tahun 2016.

Ini bukan pertama kalinya Amerika Serikat menolak satu negara asing dari RIMPAC untuk mengekspresikan ketidaksetujuan atas perilakunya. Rusia dibatalkan undangannya pada 2014 setelah serangan Moskow ke Ukraina tahun itu.

“Kita telah meminta Tiongkok untuk segera menghapus sistem-sistem militer tersebut dan mengubah arah tujuan militerisasi dari fitur-fitur Laut China Selatan yang disengketakan tersebut,” kata pernyataan Pentagon, mengutip fakta bahwa pemimpin Tiongkok Xi Jinping telah menjanjikan Amerika Serikat dan dunia rezim tidak akan militerisasi Kepulauan Spratly.

latihan perang lingkar pasifik RIMPAC
Kapal pengerukan Tiongkok konon terlihat di perairan sekitar Fiery Cross Reef di Kepulauan Spratly yang disengketakan di Laut Tiongkok Selatan dalam gambar diam ini dari video yang diambil oleh pesawat pengintai P-8A Poseidon yang disediakan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat 21 Mei 2015. ( US Navy / Handout via Reuters / File Photo)

Keputusan Pentagon segera dipuji oleh banyak orang yang telah lama kritis terhadap ikut sertanya Tiongkok di RIMPAC tersebut. Di antara mereka yang memuji keputusan itu adalah Jim Fanell, seorang pensiunan Kapten Angkatan Laut AS dan mantan perwira intelijen militer yang bersaksi di Komite Pilihan Tetap DPR untuk Intelijen pekan lalu yang mengecam ekspansi agresif Tiongkok seraya menyerukan sikap AS yang lebih keras terhadap Beijing.

“Sejak 2012 RRT telah membuat ejekan norma-norma internasional, dengan secara ilegal merebut Beting Scarborough dari Republik Filipina, dengan secara ilegal membangun tujuh pulau buatan baru di Laut China Selatan,” kata Fanell, “Keputusan membatalkan undangan Angkatan Laut PLA untuk berpartisipasi dalam RIMPAC 2018 tersebut mengirimkan sinyal yang jelas bahwa AS tidak akan menghargai perilaku buruk oleh RRC di dalam wilayah maritim tersebut dengan hak istimewa berpartisipasi dalam latihan angkatan laut utama ini.”

Fanell juga memperingatkan panglima angkatan laut AS untuk tetap waspada karena sangat mungkin bahwa Beijing akan mengirimkan kapal kumpulan intelijen Angkatan Laut PLA lainnya ke area latihan RIMPAC seperti yang mereka lakukan pada tahun 2012 dan 2014.

Klaim-klaim maritim Tiongkok di Laut China Selatan, berdasarkan “Nine-Dash Line” (sembilan titik imaginer) yang digambar untuk mencerminkan interpretasi Tiongkok atas hak-hak historis, telah lama diperdebatkan oleh sebagian besar negara tetangga di wilayah tersebut.

Selama dekade terakhir rezim Tiongkok mengintensifkan pembangunan pulau-pulau buatan dan menempatkan pangkalan militer di sekitar Beting Scarborough dan fitur-fitur yang disengketakan lainnya di Laut China Selatan. Filipina membawa kasus tersebut ke Pengadilan Arbitrase Permanen (Permanent Court of Arbitration) di Den Haag pada 2013 untuk menantang klaim Tiongkok.

Dalam kasus yang terjadi, yang dikenal sebagai Arbitrase Laut China Selatan, pengadilan memutuskan pada bulan Juli 2016 secara meyakinkan di dalam pernaungan Filipina. Sebagai tanggapan, Tiongkok dengan keras mengkritik pengadilan tersebut dan menolak untuk menerima putusannya. (ran)

Rekomendasi video :

ErabaruNews

Trump Mengganti Denda, Perubahan Manajemen Penggganti Sanksi untuk ZTE Tiongkok

WASHINGTON — Presiden AS Donald Trump melayangkan sebuah rencana untuk mendenda perusahaan telekom Tiongkok, ZTE, dan menggoyang manajemennya pada 22 Mei, karena pemerintahannya mempertimbangkan untuk mengembalikan hukuman yang lebih berat yang telah melumpuhkan perusahaan tersebut.

Usulan Trump untuk meringankan hukuman terhadap ZTE menjadi pertentangan di Kongres, di mana Partai Republik dan Demokrat menuduh presiden tunduk pada tekanan dari Beijing untuk memberi ruang pada sebuah perusahaan yang mengaku telah melanggar sanksi-sanksi terhadap Iran.

Berbicara di Gedung Putih, Trump mengatakan perusahaan-perusahaan teknologi AS telah dirugikan oleh keputusan Departemen Perdagangan bulan April yang melarang mereka menjual komponen-komponen ke produsen peralatan telekomunikasi terbesar kedua di Tiongkok. ZTE menutup sebagian besar produksinya setelah putusan tersebut diumumkan.

“Mereka dapat membayar harga yang besar tanpa harus merusak semua perusahaan Amerika ini,” kata Trump.

Trump mengatakan ZTE mungkin malah menghadapi denda hingga $1,3 miliar, manajemen baru, dan dewan direksi baru, meskipun tidak jelas apakah ia memiliki otoritas hukum untuk menjatuhkan denda keuangan baru.

Itu menarik respon cepat dari Partai Republik dan Demokrat di Kongres.

Sekitar 26 senator, termasuk Demokrat papan atas, Chuck Schumer, dan Republik No. 2, John Cornyn, mendesak pemerintah dalam sebuah surat untuk mempertahankan hukuman di posisinya bagi “pelanggar hukum AS yang berturut-turut dan terencana, seperti ZTE.”

Senat Banking Committee juga memberikan suara 23-2 untuk membuat lebih sulit bagi presiden untuk mengubah hukuman pada perusahaan-perusahaan telekomunikasi Tiongkok.

hukuman denda bagi zte yang melanggar hukum
Smartphone ZTE digambarkan dalam ilustrasi ini diambil pada 17 April 2018. (Carlo Allegri / Ilustrasi / File Photo / Reuters)

Dewan Perwakilan yang dikuasai Partai Republik sedang mempertimbangkan usulan yang akan memblokir penjualan produk-produk ZTE dan produk perusahaan Tiongkok lainnya, Huawei, sampai pejabat keamanan nasional menyatakan bahwa mereka aman. Ini akan ditambahkan ke RUU kebijakan-pertahanan yang biasanya dikeluarkan Kongres setiap tahun.

Menurut sumber yang akrab dengan pembahasan-pembahasan tersebut, kesepakatan perdagangan yang diusulkan dengan Tiongkok akan mencabut larangan tujuh tahun yang mencegah produsen-produsen chip AS dan perusahaan lain menjual komponen-komponeb ke ZTE, dimana membuat  smartphone dan jaringan-jaringan telekomunikasi menjalankan fungsinya.

Sebagai imbalannya, Tiongkok akan menghapus tarif-tarif untuk pertanian AS atau setuju untuk membeli lebih banyak produk pertanian dari Amerika Serikat.

Departemen Perdagangan AS memberlakukan larangan tersebut pada bulan April setelah menetapkan bahwa ZTE telah melanggar perjanjian setelah mengaku bersalah atas pengiriman barang-barang dan teknologi AS ke Iran.

Larangan tersebut mengancam kelangsungan hidup ZTE dengan memutus akses ke perusahaan-perusahaan yang memasok banyak komponennya. Para pemasok termasuk beberapa perusahaan teknologi AS terbesar, termasuk Google, yang melisensikan sistem operasi Androidnya ke ZTE, dan produsen chip Qualcomm.

Departemen Pertahanan AS juga telah berhenti menjual ponsel dan modem ZTE di toko-toko di pangkalan militernya, dengan alasan potensi risiko keamanan.

Keamanan Nasional

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kepada anggota parlemen bahwa perlakuan terhadap ZTE bukanlah “quid pro quo” (sesuatu yang diberikan sebagai imbalan untuk sesuatu yang lain atau diterima sebagai bagian timbal balik dari pertukaran) yang terkait dengan perdagangan, dan mengatakan itu tidak akan merusak keamanan nasional.

“Saya dapat meyakinkan Anda bahwa perubahan atau keputusan apa pun yang dibuat dalam Perdagangan akan berurusan dengan masalah keamanan nasional,” ungkap Mnuchin mengatakan kepada subkomite alokasi Senat AS. (ran)

ErabaruNews

Jumlah Warga Inggris Mohon Paspor Jerman Melonjak Jelang Brexit

0

EpochTimesId – Keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit/British Exit) tahun depan, mendorong pemegang paspor Inggris melamar menjadi warga Jerman. Jumlah pemohon paspor Jerman asal Inggris pun melonjak 162 persen pada tahun 2017.

Kantor Statistik Federal Jerman mengatakan, Rabu (23/5/2018), bahwa hampir 7.500 warga Inggris memperoleh kewarganegaraan Jerman tahun lalu. Eksodus ini mengikuti kenaikan signifikan sebesar 361 persen pada tahun 2016.

Sehingga, dalam dua tahun setelah referendum Brexit, total ada sekitar 10.400 warga negara (WN) Inggris memperoleh kewarganegaraan Jerman. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat jumlah orang Inggris yang menjadi WN Jerman dalam 15 tahun, atau sejak tahun 2000 hingga 2015.

“Keterkaitan dengan Brexit sudah jelas,” kata Kantor Statistik.

Mereka menambahkan warga Inggris adalah kelompok terbesar kedua yang diberikan kewarganegaraan Jerman tahun lalu. Inggris masih kalah dengan WN Turki, yang mencapai 15.000 orang.

Belum ada kesepakatan Brexit yang terlihat, meskipun tanggal resmi Inggris meninggalkan Uni Eropa semakin dekat, yaitu Maret 2019. Banyak warga Inggris khawatir mereka akan kehilangan hak untuk hidup dan bekerja di kawasan ekonomi terbesar Eropa, yang menikmati periode pertumbuhan yang luar biasa panjang dan mencatat pengangguran yang sangat rendah.

Orang Inggris biasanya harus tinggal di Jerman selama delapan tahun untuk memenuhi syarat menjadi WN Jerman. Aplikasi atau permohonan kewarganegaraan dan paspor membutuhkan waktu lebih dari enam bulan. Warga Inggris dapat memiliki kewarganegaraan ganda ketika Inggris masih merupakan anggota Uni Eropa.

Secara keseluruhan, jumlah orang yang menjadi WN Jerman naik 1,7 persen tahun lalu menjadi 112.200. Ini adalah level tertinggi sejak 2013. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Venezuela Usir Diplomat Amerika Serikat

0

EpochTimesId – Presiden Venezuela, Nicolas Maduro memerintahkan pengusiran terhadap dua diplomat Amerika Serikat di Caracas, Selasa (22/5/2018). Pengusiran ini jadi pembalasan terhadap sanksi terbaru AS pasca pemilihan presiden Venezuela yang diboikot oposisi.

Amerika Serikat, Uni Eropa, dan sebagian besar negara Amerika Latin mengatakan Pilpres pada Minggu (20/5/2018) lalu tidak memenuhi standar demokratis.

Maduro, penerus Hugo Chavez berusia 55 tahun, kembali memenangkan pemilihan dengan mudah. Namun pengamat mengatakan pemungutan suara itu penuh dengan ketidakberesan. Kecurangan itu seperti pembatasan dua oposisi populer menjadi peserta pemilu. Ada pula penawaran ‘hadiah’ berupa bantuan dari pemerintah kepada para pemilih.

Presiden Donald Trump menanggapi pemilu itu dengan perintah eksekutif yang membatasi kemampuan Venezuela untuk menjual aset negara, Senin (21/5/2018).

Presiden Maduro, kini menuduh pejabat AS, Todd Robinson terlibat dalam ‘konspirasi militer’. Dia lalu memerintahkan Todd dan seorang diplomat senior lainnya, Brian Naranjo, untuk pergi dari Venezuela dalam waktu 48 jam.

“Departemen Luar Negeri AS membantah ‘tuduhan palsu’ Maduro terhadap kedua diplomat itu,” kata juru bicara Heather Nauert, pada sebuah jumpa pers di Washington.

Todd Robinson memberikan pidato singkat pada publik, Selasa sore di kota Merida, bagian barat Venezuela.

“Kami dengan penuh semangat membantah tuduhan terhadap saya dan Brian Naranjo,” kata Robinson, dalam komentar yang disiarkan langsung di Facebook oleh media lokal.

“Ini adalah kunjungan pertama saya ke Merida, tetapi ini bukan yang terakhir,” tambah Robinson, yang mengambil alih peran sebagai duta besar pada bulan Desember 2017.

Dalam sebuah wawancara pada hari Selasa, Menteri Perdagangan Venezuela Jose Vielma mengatakan putaran sanksi terbaru akan memiliki dampak lebih serius pada sistem keuangan negara. Sanksi sebelumnya terbatas pada aset yang dikaitkan dengan anggota pemerintahan Maduro secara individu.

Perintah eksekutif melarang warga AS terlibat dalam penjualan surat utang dan sejenisnya yang dikeluarkan oleh Venezuela, termasuk yang terkait dengan minyak dan aset Venezuela lainnya. Namun, Vielma mengatakan pengiriman bahan bakar dan minyak mentah ke Amerika Serikat akan terus berlanjut.

Tampaknya Sanksi menargetkan sebagian Citgo, pengilangan minyak yang dimiliki oleh perusahaan minyak negara Venezuela, PDVSA. Lebih banyak rintangan bagi kemampuan PDVSA untuk menjual minyak ke luar negeri dapat membatasi pemasukan devisa yang sudah berkurang, sehingga diperkirakan akan memperburuk krisis ekonomi dan menekan Maduro.

“Serangan terhadap Venezuela ini, yang berusaha untuk benar-benar mencekik negara itu, tidak pernah terdengar,” kata Vielma.

Dia menambahkan bahwa Venezuela akan terus mengumpulkan devisa dengan piutang.

Di antara kecaman internasional yang luas terhadap pemilu Venezuela, Uni Eropa mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa pemilihan tidak sesuai dengan ‘standar minimum internasional’ untuk sebuah proses yang kredibel. Uni Eropa mendesak Venezuela menggelar pemilu ulang yang benar-benar demokratis.

Koalisi oposisi utama sendiri memang memboikot pemungutan suara hari Minggu lalu. Sebab, mereka menuding pemilu itu adalah penipuan yang bertujuan melegitimasi pemerintahan Maduro yang otoriter.

Seorang wanita membawa anak berjalan melewati seorang polisi Kolombia setelah menyeberang dari Venezuela. Mereka datang melalui jembatan internasional Simon Bolivar di Cucuta, Kolombia, 13 Februari 2018. (Carlos Eduardo Ramirez/Reuters/The Epoch Times)

Maduro, yang masa jabatan keduanya akan dimulai Januari tahun depan, memenangkan 68 persen suara. Mantan gubernur negara bagian, Henri Falcon, yang melanggar boikot untuk menantang Maduro, mengatakan dia menerima laporan adanya ratusan penyimpangan dan kecurangan dalam pemungutan suara. Jumlah pemilih kurang dari 50 persen dari partisipasi 80 persen dari pemilik suara sah pada tahun 2013.

Ketua dewan pemilihan, Tibisay Lucena, yang berada dalam daftar sanksi AS dan Uni Eropa, mendukung kemenangan Maduro dalam presentasi yang digelar pada hari Selasa kemarin waktu setempat.

Pemerintahan Trump, kini juga berusaha meyakinkan China dan Rusia untuk menghentikan pemberian kredit baru ke Venezuela. Kedua negara itu telah menyediakan miliaran dolar utang dan pembiayaan untuk Venezuela dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, kementerian luar negeri Venezuela mengatakan, sanksi tersebut melanggar hukum internasional. Mereka juga menyalahkan blokade dan sanksi AS karena menghalangi akses penduduk terhadap barang-barang kebutuhan pokok.

Sebagian besar ekonom arus utama mengatakan kontrol mata uang negara yang ketat, intervensi negara yang berat dan pencetakan uang berlebih menjadi kebijakan yang bertanggung jawab atas krisis. Kini, krisis menyebabkan kekurangan pangan dan obat-obatan yang meluas dan menyebabkan emigrasi, atau kaburnya warga negara Venezuela ke negara tetangga, secara massal. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :
https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Suara Gemuruh dari Gunung Merapi, Lontarkan Hujan Abu dan Pasir di Magelang

Epochtimes.id- Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan terjadi letusan Merapi pada Kamis, (24/05/2018) pukul 02.56 WIB dari rekaman seismik tercacat amplitudo maksimum (amak) 60 mm, durasi 4 menit, tinggi kolom (asap letusan) 6000 m.

Laporan yang dirilis PVMBG, suara gemuruh terdengar dari semua pos pengamatan Gunung Merapi.

Berdasarkan pemantauan hingga pukul 08.00 BPPTKG menyatakan tingkat aktifitas Gunung Merapi masih pada Level II atau WASPADA.

Pada saat kejadian, visual CCTV pemantuan suhu kawah terhalang kabut tebal. Mengacu pada petugas Pemantau Gunung Merapi (PGM) dan BPBD Kabupaten Magelang, Jawa Tengah letusan menghasilkan hujan abu dan pasir yang menuju ke arah barat ke wilayah desa Tegalrandu, Sumber, Dukun, Ngadipiro, Banyubiru, Muntilan, Mungkid, Menayu, Kalibening, Salaman.

Data kegempaan per 24 Mei 2018 pukul 00.00 hingga pukul 06.00 sebagai berikut :

  1. Letusan : 1 kali, amplitudo : 60 mm, durasi : 3,5 menit.
  2. Guguran : 1, amplitudo : 2 mm, durasi : 9 detik.
  3. Hembusan : 1, amplitudo : 3 m, durasi: 16 detik.
  4. Multiphase : 1, amplitudo : 2mm, Durasi: 11 detik.

Kesimpulan;

  • Melihat kondisi Gunung Merapi terkini maka tingkat aktifitas masih dalam kondisi WASPADA (Level II).
  • Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi tidak diperkenankan untuk aktifitas penduduk.
  • Bertujuan untuk mengurangi dampak abu, masyarakat yang beraktifitas di luar ruangan diharapkan menggunakan masker.
  • Masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung Merapi diharapkan untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan mengantisipasi dampak bahaya abu vulkanik. (asr)

Staf AS di Tiongkok Menderita Cedera Otak Setelah Insiden ‘Suara’ Misterius

0

Seorang staff pemerintah AS di Tiongkok melaporkan pengalaman mendengar suara misterius dan “tidak normal” yang menyebabkan dia menderita cedera otak traumatis ringan (MTBI).

Hari Rabu, 23 Mei, peringatan bahaya kesehatan diemail ke warga Amerika dari konsulat AS di Guangzhou, mencatat bahwa sensasi-sensasi yang dirasakan karyawan tersebut “halus dan tidak kentara.”

Dalam peringatan bahaya tersebut, Pejabat AS mengatakan bahwa mereka saat ini tidak tahu apa yang menyebabkan gejala yang dilaporkan tersebut, menambahkan bahwa pemerintah sedang menangani kejadian itu dengan “sungguh-sungguh” dan telah memberi tahu pejabat Tiongkok tentang peristiwa tersebut.

Menurut peringatan bahaya tersebut, tidak ada insiden serupa lainnya di Tiongkok, di dalam atau di luar pemerintah.

“Ketika di Tiongkok, jika Anda mengalami fenomena pendengaran atau sensorik akut yang tidak biasa disertai dengan suara yang tidak biasa atau suara menusuk, jangan mencoba untuk mencari sumber mereka,” kata peringatan tersebut. “Sebaliknya, pindah ke lokasi di mana suara tidak ada.”

Karyawan yang tidak disebutkan namanya, yang ditugaskan untuk konsulat Guangzhou, melaporkan gejala tersebut dari akhir 2017 hingga April tahun ini. Seorang pejabat kedutaan AS mengatakan kepada Reuters bahwa karyawan tersebut menderita berbagai “gejala fisik” selama periode waktu itu.

“Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang gejala atau masalah medis yang berkembang selama atau setelah tinggal di Tiongkok, konsultasikan dengan profesional medis,” kata peringatan tersebut.

Anggota staf tersebut dikirim ke Amerika Serikat untuk evaluasi lebih lanjut, di mana temuan klinis menemukan bahwa gejala cocok dengan MTBI.

Koneksi Kuba

Para pejabat AS tidak secara eksplisit menghubungkan insiden tersebut dengan kasus lain, tetapi tampaknya mirip dengan serangan “sonik atau suara” yang tidak dapat dijelaskan di Kuba tahun lalu, yang menyebabkan sekitar 21 staf kedutaan sakit.

Para karyawan tersebut, yang bekerja untuk kedutaan AS di Havana, tampaknya menjadi sasaran. Gejala mereka termasuk gangguan pendengaran, pusing, kelelahan, dan masalah kognitif, menurut Reuters.

Pejabat Kuba pada saat itu membantah mengetahui bahwa insiden itu berasal dari serangan sonik.

Menanggapi insiden tersebut, pemerintah AS telah mengeluarkan peringatan perjalanan tingkat 3 ke Kuba.

“Karena keselamatan personel kita berisiko, dan kita tidak dapat mengidentifikasi sumbernya, kita yakin warga AS juga berisiko,” 2 Maret 2018, peringatan menyatakan. “Kedutaan Besar AS di Havana beroperasi dengan pengurangan staf dan, sebagai hasilnya, memiliki kemampuan terbatas untuk membantu warga AS, terutama di luar Havana.”

Insiden di Tiongkok datang ketika Menteri Luar Negeri, Mike Pompeo, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, di Washington untuk membahas perdagangan pada Rabu sore. (ran)

ErabaruNews

70% Mobil Buangan di Tiongkok Kembali ke Jalan, Dikhawatirkan Jadi ‘Pembunuh Jalanan’

0

Epochtimes.id- Mobil bekas yang dibuang di Tiongkok setiap tahunnya mencapai hampir 8 juta unit, di mana sekitar 70% kembali beroperasi di jalanan setelah dipermak oleh tangan-tangan montir kemudian dijual di pasar gelap. Kenderaan tersebut dikhawatirkan menjadi ‘pembunuh jalanan’.

Harian Referensi Ekonomi Tiongkok mengutip laporan sebuah survei pada 22 Mei melaporkan bahwa survei menemukan hanya kurang dari 30 % mobil buangan di Tiongkok yang dimasukkan ke mesin scrape mobil, dan lebih dari 70 % kembali ke jalan setelah dipermak oleh tangan-tangan montir kemudian dijual melalui pasar gelap. Mobil perakitan yang kembali ke jalan ini membawa bahaya besar bagi keselamatan transportasi umum.

Sebuah mobil Jetta tua milik seorang pria bernama Chen Yong yang tinggal di Anhai, Fujian, sudah berjalan hampir 600.000 km dalam waktu lebih dari 10 tahun. Mobil tersebut sudah hampir mencapai usia wajib ‘pensiun’, yang kalau dijual hanya dapat diperlakukan sebagai besi tua dengan harga 500 Renminbi.

Namun gara-gara konsultasi online yang dilakukan Chen Yong, maka sejumlah makelar datang menengok mobil dan memberikan penawaran yang berlipat ganda daripada angka 500.

Di pasar gelap harga power steering mobil kecil saja lebih dari 500 Renminbi, jika mesin mobil cukup terawat harganya masih bisa mencapai 50-60 ribu Renminbi. Harga jualnya masih jauh di atas nilai ganti rugi mobil bekas usia ‘pensiun’ yang ditetapkan pemerintah.

Apa yang dialami Chen Yong di Fujian, juga dialami di sejumlah besar daerah lain di Tiongkok, menurut Mr. Li, seorang manajer perusahaan yang menangani mobil buangan bahwa melalui jalur resmi, pemilik mobil wajib ‘pensiun’ hanya memperoleh penggantian sebesar 200 – 300 Renminbi untuk kendaraannya yang kelas sedan atau pick up kecil. Di Guangdong malahan dihargai 290 Renminbi per ton. Di Jiangsu, sebuah truk diesel seberat 16 ton hanya dihargai 9.000 Renminbi oleh perusahaan scrape mobil.

Data Departemen Perdagangan Tiongkok menunjukkan : populasi kendaraan tahun 2017 telah melampaui 300 juta unit dengan kendaraan yang dilarang berjalan di jalan raya per tahun berkisar di 7 – 8 juta unit, tetapi angka ini masih terus meningkat dari tahun ke tahun.

Menurut data yang terhimpun oleh Asosiasi Sumber Daya Daur Ulang diketahui bahwa kendaraan yang sesuai aturan pemerintah harus dibuang ke pabrik scrape mobil adalah kurang dari 30 %.

Sumber industri mengungkapkan bahwa sejumlah besar mobil bekas itu oleh para makelar itu dialihkan ‘daerah abu-abu’, dengan cara dijual ke daerah pedesaan atau daerah pegunungan setelah nomor plat mobilnya dicabut. Atau beberapa bagian dan komponen dibongkar kemudian dijual ke pasar perdagangan suku cadang mobil.

Menurut sumber industri, para makelar di seluruh negeri sudah memiliki jaringan yang memudahkan jual beli di antara mereka. Omzet transaksi di pasar gelap bisa mencapai lebih dari 10 miliar Renminbi setahun, berbeda dengan sebagian besar perusahaan scrape mobil resmi yang hasil operasinya ‘kempas-kempis’.

Seorang wartawan yang melakukan pengintaian di pasar gelap penjual onderdil di Desa Chen Tian, Guangzhou Baiyun kemudian melaporkan bahwa, di lokasi tersebut terdapat sekitar 1.500 kios penjual onderdil mobil dari segala merk.

Meskipun di dinding kios terpapar tulisan besar Dilarang Melakukan Jual-Beli ‘5 Onderdil Spesifik’ Kendaraan. Tetapi beberapa kios masih terang-terangan menggantungkan label bertuliskan Power Steering, menandakan kios tersebut punya stok onderdil termaksud. Kelima Onderdil Spesifik itu adalah power steering, mesin mobil, mesin transmisi, as roda depan dan belakang dan rangka sasis mobil.

Tidak jauh dari ‘kota onderdil’ tersebut terdapat lokasi bengkel pembongkaran mobil. “Satu mobil dibongkar oleh 3 montir hanya memakan waktu sekitar setengah jam, sama seperti potong daging saja” kata wartawan tersebut.

Ada toko 4S yang sering datang ke bengkel itu  untuk mencari onderdil. “Jika Anda membutuhkan onderdil bekas melalui jalur resmi di perusahaan scrape, maka waktu yang dibutuhkan jauh lebih lama, bisa berbulan-bulan”.

Mengapa perusahaan resmi pembokaran mobil usahanya tidak bisa berkembang ? Menurut sumber bahwa perusahaan yang memiliki kualifikasi formal sebagai perusahaan scrape mobil memang jumlahnya tidak banyak, butuh investasi, dan ‘bengkel pembongkaran’ malahan berada di mana-mana.

Selain itu, pajak dan biaya perusahaan melebihi 19% karena rata-rata pemilik mobil individu tidak memiliki faktur untuk dikurangi.

Menurut laporan media ‘Sohu’ bahwa di Amerika Serikat, mobil buangan diperlakukan sebagai sumber daya material yang memiliki nilai sisa yang tinggi dan didaur ulang sesuai dengan operasi pasar sepenuhnya. Dan perusahaan penerima mobil daur ulang cukup banyak beroperasi di AS. Jumlahnya sekarang sekitar 12.000 buah. 20.000 perusahaan remanufaktur suku cadang dan 200 buah perusahaan scrape sisa-sisa pembongkaran mobil yang tak terpakai. Sebagian besar mereka bekerja sama dengan produsen mobil. (Sinatra/asr)

Mega Skandal 1MDB Disebut Merugikan Malaysia Hingga 1 Triliun Ringgit

Epochtimes.id- Menteri Keuangan Malaysia yang baru ditunjuk, Lim Guan Eng mengkonfirmasi utang negara lebih dari RM1 triliun dengan faktor-faktor yang berkontribusi termasuk 1Malaysia Development Bhd (1MDB) setelah disetujui oleh pemerintah sebelumnya.

Dia mengatakan, angka utang RM1 triliun akan dinilai kembali setelah berbagai departemen mengkonsolidasikan laporan masing-masing karena ada laporan tidak dapat diakses.

“Ya, saya mengkonfirmasi pernyataan (Perdana Menteri) Tun Dr Mahathir Mohamad tentang utang negara lebih dari RM1 triliun,” katanya.

“Jumlahnya jauh lebih tinggi dari apa yang dikatakan oleh pemerintah sebelumnya … 1MDB adalah faktor utama, tetapi sekali lagi, saya pikir beberapa informasi ini tidak sepenuhnya diinformasikan.”

“Sekarang, kami ingin semuanya terbuka,” katanya saat konferensi pers di Departemen Keuangan di Putrajaya, Selasa (22/05/2018) dilansir dari Malaysia Kini.

Dia mengatakan instruksi diberikan untuk memastikan bahwa semua akun dapat diakses oleh pejabat Departemen Keuangan dan Departemen Audit Nasional.

Lim juga setuju dengan pernyataan oleh Menteri Urusan Ekonomi Datuk Seri Mohamed Azmin Ali bahwa mega proyek pemerintah sebelumnya telah berkontribusi pada utang negara dan oleh karena itu pemerintah akan meninjau kelayakan proyek tersebut.

Terkait Pajak Penjualan dan Jasa (SST), dia mengatakan pemerintah Malaysia yang baru akan mengganti Pajak Barang dan Jasa (GST) dengan SST sesegera mungkin.

“Tentu saja akan dilakukan tahun ini juga, tetapi mari kita lakukan dengan hati-hati sebelum memberikan tanggal yang tepat untuk Anda,” katanya.

Untuk tarif SST, ia mengatakan itu akan didasarkan pada manifesto Pakatan Harapan, yang menggunakan tingkat sebelumnya 10 persen. (asr)

Sumber : MalaysiaKini

Meskipun Pengecualian, Taiwan Ajukan Protes di Majelis Kesehatan Dunia PBB

0

Meskipun proses dikucilkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) karena tekanan politik Beijing, Taiwan belum tergoyahkan untuk menyatakan keinginannya untuk dimasukkan dalam World Health Assembly (WHA), Majelis Kesehatan Dunia. Taiwan telah memobilisasi sekutu diplomatiknya untuk mengajukan protes pada majelis tersebut, sementara para delegasi dan kelompok Taiwan berkampanye di Jenewa untuk memastikan bahwa pengucilan negara kepulauan tersebut menjadi sorotan pada pembukaan pertemuan kesehatan global tahunan.

Selama pembukaan pertemuan WHA pada 21 Mei di Jenewa, Swiss, 15 negara anggota WHO dengan cepat mengajukan usulan untuk mengundang Taiwan sebagai pengamat pada sidang tersebut. Usulan tersebut ditolak setelah perdebatan diadakan pada pertemuan Komite Umum dan juga selama rapat sidang pleno.

Ke-15 negara anggota adalah sekutu diplomatik Taiwan yang masih mempertahankan hubungan resmi dengan negara kepulauan yang demokratis tersebut. Kepulauan Marshall dan Saint Vincent dan Grenadines berbicara atas nama Taiwan dan berdebat dengan delegasi Republik Rakyat Tiongkok dan Pakistan yang menentang pencantuman Taiwan, sebelum mosi tersebut diakhiri oleh ketua WHA.

Karena selama beberapa dekade tekanan politik dari rezim Tiongkok, Taiwan bukan anggota PBB maupun WHO. Taiwan dapat berpartisipasi dalam WHA dengan status “pengamat” dari 2009 hingga 2016, ketika Ma Ying-jeou yang bersahabat dengan Beijing dari Partai Kuomintang adalah presiden dari negara kepulauan tersebut.

Sejak Partai Progresif Demokrat mengambil alih kekuasaan pada tahun 2016, rezim komunis Tiongkok telah meningkatkan tekanan dan mendorong WHO untuk mencabut perwakilan resmi Taiwan dalam pertemuan global tahunan, yang seharusnya mempromosikan kesehatan untuk semua orang tanpa memandang asal negara.

Taiwan juga mengirim delegasi resmi yang dipimpin oleh Menteri Kesehatan Chen Shih-chung ke Jenewa untuk mengadakan serangkaian acara di sela-sela pertemuan WHA tersebut, untuk menyatakan maksud bahwa Taiwan tidak menerima dikeluarkan dari komunitas internasional untuk kebijakan kesehatan. Chen mengirim surat protes resmi kepada WHO pada 21 Mei, dengan mengutip kemajuan medis Taiwan dan kontribusinya terhadap upaya kesehatan internasional.

Selain itu, sejumlah LSM dan aktivis Taiwan berada di Jenewa minggu ini untuk memprotes pengucilan negara mereka dari majelis kesehatan terbesar dunia, yang mencakup 194 negara anggota. Kelompok terbesar yang memprotes tersebut adalah Taiwan United Nations Alliance (TAIUNA), sebuah LSM Taiwan yang selama 15 tahun telah mengorganisir perjalanan tahunan ke Amerika Serikat dan Jenewa untuk mengadvokasi keterlibatan Taiwan di PBB dan WHO.

pertemuan majelis kesehatan dunia WHA pada 21 Mei di Jenewa, Swiss
Para aktivis Taiwan dari “Aliansi Perserikatan Bangsa-Bangsa Taiwan” berkumpul di depan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Swiss pada 21 Mei 2018 untuk memprotes pengucilan Taiwan dari pertemuan World Health Assembly (WHA) tahunan World Health Organization (WHO). (Foto oleh Aliansi Perserikatan Bangsa-Bangsa Taiwan)

Lima anggota parlemen dari Legislatif Yuan Taiwan juga terbang ke Jenewa dan bergabung dengan kelompok TAIUNA di sana, tetapi seperti halnya untuk delegasi resmi Taiwan, kelompok tersebut hanya dapat mengakses pertemuan sebagai anggota masyarakat daripada mewakili Taiwan.

“Status internasional Taiwan telah ditindas oleh Tiongkok untuk waktu yang lama,” kata Wang I Kai, anggota dari kelompok TAIUNA, “Saya datang ke Jenewa untuk menyuarakan keinginan saya agar Taiwan dimasukkan dalam WHA, di mana kami memiliki banyak hal untuk berkontribusi.”

Pada 21 Mei kelompok TAIUNA mengalami pelecehan dari seorang pria Tionghoa yang tidak dikenal, yang mempermasalahkan badge (lencana) “Taiwan dapat membantu” dan “Kesehatan untuk Semua” yang dikenakan oleh Lin Ching-yi, seorang legislator Taiwan. Pria tersebut meminta penjaga keamanan di tempat tersebut untuk tidak menerimanya serta orang Taiwan lainnya dalam kelompok tersebut memasuki area akses publik dari pertemuan WHA.

Sebelum pertemuan WHA dimulai, anggota kelompok TAIUNA juga dilarang mengenakan kaos atau lencana yang menunjukkan kata “Taiwan” selama “Walk the Talk,” acara jalan bebas publik yang diselenggarakan oleh WHA pada hari Minggu. Hal ini bertentangan dengan kenyataan bahwa para delegasi dan aktivis WHA dari negara lain seperti Malaysia dan Thailand yang juga berpartisipasi dalam lomba lari Minggu dapat dengan bebas menampilkan bendera-bendera nasional mereka masing-masing.

Menghalangi para delegasi Taiwan dan aktivis bukanlah hal baru, Sekretariat PBB mengambil langkah lebih lanjut tahun ini dan menolak akreditasi kepada wartawan dari Taiwan, sebuah langkah yang segera dikutuk oleh Federasi Jurnalis Internasional (IFT), yang mengecam PBB sebagai telah meletakkan agenda politik satu negara di depan kesejahteraan semua orang lain.

Sementara itu, Beijing mengatakan bahwa pengecualian Taiwan dari status pengamat WHA bahkan sejak tahun 2016 adalah untuk membuktikan bahwa “prinsip satu-Tiongkok adalah konsensus masyarakat internasional dan sesuai dengan tren waktu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lu Kang, di jumpa pers.

“Mengecualikan Taiwan, WHO pada dasarnya sedang membenarkan politisasi Beijing tentang layanan kesehatan global,” kata Russell Hsiao, direktur eksekutif Global Taiwan Institute, yang menunjukkan bahwa Direktur Jenderal WHO telah menyuarakan tentang “kesehatan untuk semua” namun menyangkal Taiwan bahkan status pengamatnya di majelis tersebut.

Selain sekutu diplomatik Taiwan yang mengajukan mosi resmi selama pertemuan tersebut, para delegasi WHA dari Jepang dan Australia juga mendukung dalam menyertakan Taiwan dalam pertemuan tersebut dan mengambil posisi bahwa tidak ada tempat yang harus ditinggalkan di dunia ini di mana penyakit tidak mengenal batas.

Amerika Serikat juga menawarkan dukungan, saat Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, Alex Azar, berbicara pada 22 Mei di depan sidang umum untuk mengungkapkan kekecewaan AS atas tidak ikutsertanya Taiwan. (ran)

ErabaruNews

Bagaimana Vaping Mempengaruhi Kesehatan Anda, Lihat Hasil Studi-studi Ini

0

Epochtimes.id- Banyak orang beranggapan bahwa vaping lebih aman daripada merokok, kebanyakan orang akan setuju.

Alasan ini muncul karena tidak ada tembakau yang dibakar dan karena tidak ada asap yang dihirup.

Orang-orang beranggan bahwa vaping tidak banyak merusak paru-paru daripada merokok tradisional.

Tetapi itu tidak berarti bahwa vaping aman, dengan imajinasi apa pun.

Beberapa studi yang baru-baru ini diterbitkan menunjukkan bahwa vaping tampaknya dikaitkan dengan risiko serangan jantung yang meningkat secara drastis.

Lebih lanjut, zat seperti arsenik, kromium, dan mangan — semuanya berpotensi berbahaya — ditemukan dalam uap.

Termasuk, uap e-cig dapat menyebabkan bakteri berbahaya menempel di sisi saluran udara, demikian hasil studi lain menunjukkan

Nikotin yang terhirup dalam uap e-cig juga dapat menyebabkan kerusakan DNA, berdasarkan sebuah studi dari New York University.

Sedangkan studi baru-baru ini dari Proceedings of National Academy of Sciences Amerika Serikat menunjukkan perangkat yang menggunakan baterai masih dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius.

“Kami mengusulkan agar ECS (asap rokok) bersifat karsinogenik dan perokok e-cig memiliki risiko lebih tinggi daripada non-perokok untuk mengembangkan kanker paru-paru dan kandung kemih dan penyakit jantung,” tulis para peneliti.

Menurut pengujian yang dijalankan pada tikus, mereka yang terpapar asap rokok dari e-cigarette memiliki tingkat kerusakan DNA yang lebih tinggi di kandung kemih, jantung dan paru-paru dibandingkan dengan pernapasan yang biasa dihirup.

Namun sistem perbaikan yang melindungi dari kanker pada tikus yang terpapar asap e-cigarette juga rusak.

“Penting untuk dicatat bahwa banyak perokok e-cig telah mengonsumsi kebiasaan merokok e-cig tidak harus melakukannya untuk tujuan berhenti merokok (merokok tembakau), melainkan karena mereka mengasumsikan bahwa rokok elektronik sangat aman,” tulis para ilmuwan. (asr)

Petugas Konsulat Jenderal AS Guangzhou Kena Serangan Suara Misterius

0

EpochTimesId – Seorang petugas dari Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Guangzhou, Tiongkok mengaku mengalami cedera otak ringan. Cedera itu diduga akibat terkena serangan suara misterius.

Kasus ini mengingatkan khalayak pada kasus diplomat AS yang diserang dengan gelombang suara misterius yang menyebabkan penyakit sonik di Kuba. Departemen Luar Negeri AS pun kemudian mengeluarkan peringatan kesehatan kepada warga AS di Tiongkok, Rabu (23/5/2018) waktu setempat.

Petugas AS tersebut menuturkan, serangan terhadap dirinya berupa gelombang suara halus dan samar-samar tetapi abnormal. Dia menemukan cedera otak setelah berbulan-bulan terkena serangan suara misterius.

Menteri Luar Negeri AS Pompeo dalam acara dengar pendapat di kongres pada hari Rabu mengatakan bahwa dari sudut pandang kedokteran, kejadian tersebut sangat mirip dengan insiden serangan terhadap personil diplomat AS di Kuba.

“Kami sedang mencoba untuk mencari tahu apa yang terjadi di Havana, dan yang kini terjadi di Tiongkok,” kata Pompeo.

Departemen Luar Negeri Amerika menaruh perhatian tinggi terhadap kejadian ini. Kedutaan Besar AS di Beijing memastikan bahwa petugas yang bekerja pada Konsulat AS di Guangzhou tersebut adalah seorang warga AS.

Juru bicara Kedutaan Besar AS mengatakan bahwa karyawan tersebut melaporkan bahwa ia mengalami berbagai gejala gangguan pada fisiknya sejak akhir tahun 2017 hingga bulan April tahun ini. Dia kemudian dikirim ke Amerika Serikat untuk evaluasi dan pemeriksaan menyeluruh.

“Hasil klinis dari penilaian ini cocok dengan cedera otak traumatis ringan,” katanya.

Departemen Luar Negeri memberitahukan bahwa pemerintah AS tidak tahu apa yang menyebabkan gangguan yang terjadi pada fisik pegawai AS di Guangzhou. Dewan Negara hanya dapat merekomendasikan agar yang bersangkutan menjauhi bunyi yang menyerangnya.

Seorang juru bicara Kedutaan Besar AS di Tiongkok mengatakan bahwa Dewan Negara menaruh perhatian tinggi terhadap kejadian ini. Mereka bekerja keras untuk memastikan penyebab dan dampaknya.

Juru bicara itu juga mengatakan bahwa Beijing juga sedang menyelidiki masalah ini.
Kedutaan Besar AS di Beijing juga mengeluarkan pernyataan bahwa siapa pun yang memiliki gejala ini harus berkonsultasi dengan ahli medis.

“Di Tiongkok, jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa dari pendengaran atau perasaan, disertai dengan suara yang tidak biasa atau suara yang menusuk, jangan mencoba untuk menemukan (sendiri) sumbernya. Segera pergi menjauhi tempat di mana suara itu berada,” tulis pengumuman situs Kedutaan.

Pompeo mengatakan bahwa pihaknya telah meminta Tiongkok untuk mematuhi komitmen yang ditetapkan dalam Konvensi Wina. Tiongkok diminta untuk melindungi keamanan pejabat AS yang ditempatkan di negaranya.

Menlu Tiongkok tidak langsung menanggapi permintaan Wall Street Journal untuk memberikan komentar.

Sebelumnya dilaporkan, bahwa diplomat AS juga menderita serangan melalui gelombang suara misterius di Kuba. Dalam dua tahun terakhir, sejumlah diplomat AS di Kuba juga melaporkan bahwa mereka juga menderita gangguan penyakit yang sama.

Washington menyatakan bahwa itu adalah serangan melalui gelombang suara. Akan tetapi mereka tidak menuduh pihak berwenang Kuba sebagai pelaku atau penanggungjawab serangan.

Pada akhir tahun 2016, lebih dari 20 diplomat AS dan keluarga mereka menderita gejala pusing, gegar otak, dan gangguan pendengaran. Para pejabat AS mengatakan itu adalah ‘serangan yang ditargetkan’.

Pada bulan Januari tahun ini, seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan kepada Senat bahwa para penyelidik AS tidak dapat menentukan para pelaku atau sarana penyerangan yang digunakan.

Diplomat yang menjadi korban menggambarkan suara itu sebagai, “suara berdengung, gemerincing logam, dan jeritan keras dan melengking.”

Departemen Luar Negeri AS membentuk sebuah kelompok ahli pada tahun 2017 untuk menyelidiki kasus ini. Panel ahli tersebut mengatakan bahwa temuan awal kemungkinan terkait dengan neurotrauma dari sumber yang tidak alami. Saran dari panel adalah dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Pompeo menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada yang dapat mengkaitkan kejadian di Tiongkok dengan di Kuba.

Seorang pejabat Kedutaan AS di Beijing mengatakan, “Saat ini kami belum dapat mengkaitkan insiden di Havana, tetapi kami sedang menyelidiki semua kemungkinannya.”

Pada bulan Maret tahun ini, Dewan Negara memutuskan untuk menarik 60 persen anggota diplomat AS dari Kuba karena masalah kesehatan. Sebelumnya, 15 orang pegawai Kedutaan Kuba untuk AS diperintahkan untuk meninggalkan Amerika Serikat, tetapi Washington belum secara resmi menuduh Kuba melakukan serangan yang disengaja.

Pada bulan April tahun ini, beberapa diplomat Kanada di Havana mengeluh karena menderita gejala gangguan serupa yang dialami para diplomat AS. Pemerintah Kanada kemudian mengurangi jumlah personel diplomatik di Kuba.

Departemen Urusan Global Kanada menyatakan bahwa tes medis yang sedang berlangsung telah meningkatkan kecenderungan pada pendapat bahwa kerusakan otak tipe baru tersebut tidak, atau belum dapat didefinisikan oleh ahli medis.(Xia Yu/ET/Sinatra/waa)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Pesawat Pribadi Gagal Mendarat di Pemukiman Sebelah Bandara

0

Kredit Video : Facebook Jarrod Brown

EpochTimesId – Sebuah pesawat jet pribadi jenis Gulfstream gagal mendarat di Bandara Internasional Toncontín, Honduras, Selasa (22/5/2018) waktu setempat. Pesawat tersebut tercatat berangkat dari Austin, Texas, Amerika Serikat.

Dikutip The Epoch Times dari Express, pesawat pribadi itu tergelincir saat mendarat di ujung landasan yang pendek. Pesawat kemudian terlempar melompati selokan kecil menuju pemukiman di luar kawasan bandara.

Pesawat terhenti ketika menghantam gundukan tanah di seberang jalan raya di luar area bandara. Pesawat itu pun terbelah menjadi dua dan tersangkut di atas jalan raya.

Pesawat itu berisikan enam orang, baik pilot dan penumpang. Untungnya enam orang penumpang yang ada di atas pesawat selamat dan tidak mengalami luka serius. Warga setempat juga tidak ada yang menjadi korban.

https://www.facebook.com/jarrod.brown.1069/posts/10155833919958285

“Tidak ada korban jiwa,” kata Kepolisian Nasional Honduras dalam sebuah pernyataan.

“Lima penumpang dirawat di rumah sakit dalam kondisi stabil dan menerima perawatan,” Rumah Sakit Tegucigalpa Hospital Escuela Universitario menegaskan.

Petugas darurat kemudian segera bergegas mendatangi lokasi kejadian. Petugas pemadam kebakaran juga langsung menyemprotkan rongsokan pesawat dengan busa guna mencegah kebakaran.

Sejumlah petugas evakuasi juga langsung berusaha keras mengeluarkan penumpang yang terperangkap dalam reruntuhan pesawat.

Pesawat ini terdaftar sebagai milik TVPX Aircraft Solutions Inc. di North Salt Lake, menurut catatan Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat, seperti dikutip dari The Washington Post.

Jarrod W. Brown, yang tiba di bandara sekitar satu jam sebelum kecelakaan itu memotret dan merekam suasana rongsokan pesawat dengan kamera ponsel. (Henry Jom/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Uni Eropa dan G7 Kompak Menolak Mengakui Hasil Pemilu Venezuela

0

EpochTimesId – Kanada dan negara-negara G7 bersama dengan Uni Eropa mengeluarkan pernyataan bersama, Rabu (23/5/2018) waktu setempat. Mereka mengatakan kompak dan bersatu dalam menolak pemilihan presiden di Venezuela baru-baru ini.

Pemilihan 20 Mei 2018 yang diklaim dimenangi oleh petahana Nicolas Maduro telah memicu kecaman berskala luas. Menteri Luar Negeri Kanada, Chrystia Freeland sebelumnya menyebut pilpres tersebut ‘tidak sah dan anti-demokrasi’.

Pernyataan bersama mengatakan, “Pemilu gagal memenuhi standar internasional yang diterima dan tidak mengamankan jaminan dasar untuk proses yang inklusif, adil dan demokratis. Sehingga pemilihan dan hasilnya kurang legitimasi dan kredibilitas.”

G7 dan UE menambahkan bahwa rezim Maduro berusaha dan sedang memantapkan cengkeraman otoriternya. Sementara pada sisi lain, rakyat Venezuela terus mengalami pelanggaran hak asasi manusia dan perampasan kebebasan yang serius.”

Pernyataan itu menyerukan kepada Maduro untuk memulihkan demokrasi konstitusional di Venezuela. Maduro dituntut menjadwalkan pemilihan yang bebas dan adil, segera membebaskan semua tahanan politik, memulihkan otoritas Majelis Nasional, dan menyediakan akses penuh, aman dan tanpa hambatan terhadap para pelaku kemanusiaan.

Pada hari Senin (21/5/2018), pemerintah Kanada menerapkan beberapa tekanan tersendiri terhadap Venezuela. Kanada mengatakan tidak akan berusaha untuk menggantikan duta besarnya di Caracas dan akan ‘menurunkan’ tingkat hubungan diplomatiknya dengan negara Amerika Selatan itu.

Ottawa juga memberlakukan larangan kerja sama militer resmi dengan Venezuela dan memastikan kedutaan Kanada di Caracas hanya dipimpin oleh seorang ‘pengurus kepentingan’ alih-alih seorang duta besar. (The Cannadian Pers/The Epoch Times)

Video Pilihan :
https://youtu.be/fTKcu82AtsA