Home Blog Page 1969

Gugatan AS Ungkap Rencana Huawei Tiongkok Mencuri Rahasia Dagang di KTT Teknologi Facebook

0

Gugatan perdata baru di California telah mengungkapkan rincian tentang bagaimana perusahaan telekomunikasi Tiongkok Huawei, ditandai oleh intelijen AS sebagai ancaman serius bagi warga negara Amerika, telah berencana untuk mencuri rahasia-rahasia dagang dari perusahaan AS.

Dalam kasus balas dendam seorang pelapor yang mengadukan informasi  rahasia telah diajukan di pengadilan negara bagian California Utara, mantan karyawan Huawei, Jesse Hong, mengklaim bahwa perusahaan telah memecatnya setelah dia menolak untuk menjadi pemeran sebagai seorang staf di sebuah perusahaan palsu untuk dapat masuk ke konferensi teknologi yang diselenggarakan oleh Facebook.

Menurut pengaduan pengadilan yang diajukan pada bulan Juni, Hong adalah seorang arsitek perangkat lunak senior yang dipekerjakan oleh anak perusahaan Huawei Amerika dari Mei 2014 hingga Maret 2018. Pada bulan November 2017, Facebook menjadi tuan rumah KTT Telekomunikasi Infra Project (TIP) di kantor pusatnya di Menlo Park, California , dihadiri oleh perusahaan-perusahaan pemula Amerika yang mengkhususkan diri dalam teknologi telekomunikasi, dengan kata lain, pesaing Huawei.

Facebook telah menolak Huawei dan permintaan anak-anak perusahaannya di AS untuk menghadiri rapat pribadi tertutup Facebook dengan perusahaan-perusahaan AS tersebut. Jadi Huawei meminta Hong dan beberapa karyawan lain untuk mendaftar KTT menggunakan nama perusahaan AS palsu, lalu menyusup masuk ke dalam pertemuan tersebut menggunakan identitas palsu mereka.

Hong menolak mematuhi dan melaporkan pelanggaran tersebut ke departemen SDM Huawei. Sementara itu, Huawei dapat menyusun laporan tentang KTT TIP yang memasukkan rencana-rencana penggabungan dari para pesaing Huawei yang menghadiri KTT tersebut, dan mentransfer informasi itu ke tim-tim produk Huawei di Tiongkok, menurut gugatan tersebut.

Karyawan Huawei lainnya menggunakan pekerjaan konsultasinya dengan beberapa perusahaan teknologi Amerika untuk mendapatkan informasi rahasia dari mereka dan memberikan informasi kepada Huawei.

Pada Maret 2018, Hong diberhentikan. Paket pesangonnya termasuk permintaan untuk mengesampingkan hak-hak klaimnya terhadap perusahaan tersebut.

Hong sekarang menuntut pembalasan, pelecehan di tempat kerja, dan persaingan tidak sehat, di antara tuduhan-tuduhan lain, dengan total kerugian $105 juta, ditambah biaya-biaya hukum.

TIP mengatakan pada East Bay Times, yang pertama kali melaporkan gugatan tersebut, bahwa ia sedang meninjau ulang klaim yang dibuat dalam kasus tersebut.

Latar Belakang

Kasus ini muncul ketika pemerintah-pemerintah seperti Amerika Serikat dan Australia telah menyatakan kekhawatiran bahwa Huawei dapat melakukan spionase untuk kepentingan rezim Tiongkok, mengingat hubungan dekat perusahaan tersebut dengan militer Tiongkok. Pada bulan Mei, anggota parlemen AS memperkenalkan undang-undang yang akan melarang pemerintah atau kontraktor AS membeli produk-produk Huawei.

Pada bulan Juni, Facebook mengungkapkan kepada Kongres dalam kesaksian tertulis bahwa mereka telah berbagi data pengguna dengan Huawei dan beberapa perusahaan Tiongkok lainnya untuk meningkatkan pengalaman pengguna pada perangkat yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok, hal ini memaksa anggota parlemen AS untuk mencari informasi lebih lanjut tentang sifat kemitraan tersebut.

Perilaku Huawei adalah bagian dari pola perusahaan Tiongkok yang berkembang menggunakan taktik-taktik agresif untuk mencuri teknologi asing. Ia adalah kunci strategi nasional rezim Tiongkok untuk mendominasi rantai pasokan global di industri-industri teknologi maju.

Media Korea Selatan baru-baru ini mengekspos upaya-upayaTiongkok dalam mencuri teknologi kunci untuk membuat layar OLED (dioda pemancar cahaya organik), yang dipelopori oleh konglomerat teknologi Korea Selatan.

Pada awal Juli, pengadilan Korea Selatan memutuskan mendukung Samsung Display dalam gugatan terhadap mantan karyawan yang berencana menjalani pekerjaan bergabung dengan Beijing Oriental Electronics, produsen layar OLED Tiongkok, menurut laporan oleh Korea Times.

Pengadilan melarang mantan insinyur OLED tersebut untuk mengambil pekerjaan barunya, setelah ia ditemukan melanggar perjanjian menjaga rahasia yang menyatakan ia tidak akan mendapatkan pekerjaan baru di bidang yang sama dalam waktu dua tahun. Samsung khawatir tentang kemungkinan teknologi kunci telah ditransfer melalui mantan karyawannya tersebut.

Dalam laporan 26 Juni oleh Maeil Business Daily yang menguraikan taktik-taktik Tiongkok dalam mencuri teknologi Korea Selatan, dengan mengutip informasi dari badan intelijen negara, salah satu contohnya adalah melalui “pameran luar negeri” di mana produk-produk teknologi tinggi terbaru ditampilkan. Pihak-pihak Tiongkok akan mencoba membangun hubungan dengan koordinator-koordinator pameran tersebut dalam upaya untuk akhirnya mendapatkan kemampuan dalam mendapatkan pemahaman intuitif yang akurat dan mendalam. (ran)

ErabaruNews

Perayaan Kemenangan Piala Dunia di Prancis Diwarnai Kekerasan

0

EpochTimesId – Polisi Prancis bentrok dengan warga yang merayakan juara Piala Dunia 2018 pada 15 Juli 2018 malam. Puluhan ribu orang turun ke jalan di Paris ketika itu, untuk merayakan kemenangan final pertama Piala Dunia negara itu dalam 20 tahun terakhir.

Ketika penggemar sepak bola menikmati kemenangan di Paris, sejumlah kecil orang melakukan kekerasan di ibukota sehingga merusak momen perayaan.

Polisi di Paris menembakkan gas air mata ketika beberapa orang bersuka ria memecahkan kaca jendela, menerobos masuk ke toko, dan menjarah barang-barang. Rekaman yang dipasang di media sosial menunjukkan orang-orang membolak-balikkan mobil. Lebih dari 100 orang ditangkap di pusat kota Paris, menurut media setempat.

Hari berikutnya, beberapa penjaga toko di Champs-Elysées naik ke toko-toko mereka sebagai persiapan untuk mengantisipasi potensi kekerasan dan penjarahan terulang kembali. Sebab, ratusan ribu penggemar kembali turun ke jalan.

Seorang wartawan Prancis untuk Le Figaro memposting foto di Twitter, yang menampilkan sebuah toko Nike di mana polisi harus membubarkan kerumunan pada 16 Juli 2018, waktu setempat. Beberapa penggemar menuntut kaos sepak bola Prancis baru berisikan dua bintang, melambangkan jumlah gelar juara Piala Dunia yang dimenangkan negara itu. Toko itu tetap ditutup pada 16 Juli 2018.

Pada kesempatan terpisah, dua orang kehilangan nyawa dalam kecelakaan tragis berbeda. Di kota Annecy, seorang pria berusia 50-an dilaporkan meninggal setelah melompat ke kanal dangkal, dan mendarat dengan lehernya.

Korban kedua, seorang pria lain berusia 30-an dilaporkan menabrakkan mobilnya ke sebuah pohon di kota kecil Saint-Félix. Dia kemudian meninggal dunia akibat perayaan kemenangan berlebihan itu.

Tapi bagi banyak orang, kemenangan Piala Dunia adalah kesempatan yang menggembirakan. Dengan para penggemar menikmati momen kebanggaan dan persatuan nasional, mengesampingkan ancaman serangan teror Islam dan pemilihan politik yang tegang.

Penggemar sepak bola bergadang semalam suntuk ketika pesta berlanjut hingga 16 Juli 2018. Mereka siap untuk memberi hormat kepada tim yang menang sebelum mereka berparade di Champs-Elysées di Paris.

Pelatih Prancis Didier Deschamps dilempar ke udara oleh pemain untuk merayakan kemenangan Piala Dunia. (Christian Hartmann/Reuters/The Epoch Times)

Pelatih Prancis, Didier Deschamps dilemparkan ke udara oleh para pemainnya pada 15 Juli 2018. Itu menyusul kemenangan yang membuatnya menjadi pelatih ketiga yang memenangkan Piala Dunia, sebagai pemain dan pelatih.

Pemerintah Prancis mengumumkan bahwa tim Piala Dunia akan menerima penghargaan tertinggi negara itu, Légion d’Honneur.

Untuk merayakan kemenangan, kereta bawah tanah Paris telah mengganti nama enam stasiun. Stasiun Notre-Dame des Champs telah berganti nama menjadi Notre Didier Deschamps, dan stasiun pusat lainnya telah menjadi Deschamps Elysées-Clémenceau. (Reuters/The Epoch Times)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Media Internasional Dihebohkan dengan Pembantaian Balas Dendam Hampir 300 Buaya di Papua

Epochtimes.id- Sejumlah media internasional digemparkan dengan pemberitaan pembantaian ratusan buaya di Sorong, Papua.

Pembantaian buaya ini terjadi di sebuah penangkaran buaya. Ini dikarenakan seekor buaya membunuh seorang pria ketika mencari pakan untuk ternak.

Sambil membawa senjata tajam dan tumpul warga membantai hampir 300 buaya dalam serangan balas dendam.

Laporan yang ditulis kantor berita Reuters menyebutkan 292 buaya dibantau setelah seorang pria dibunuh di sebuah peternakan. Berita ini turut dilaporkan oleh media Inggris Daily Mail.

Seorang pejabat di distrik Sorong mengatakan pria itu memasuki peternakan untuk mengambil rumput untuk ternaknya ketika dia diserang.

Kepolsek Aimas, Kompol Emy Fenetyruma mengatakan saat itulah warga desa memutuskan untuk membalas dendam.

“Ini adalah tindakan spontan dari penduduk di sekitar area yang masuk ke peternakan dan membunuh buaya di peternakan. Kami mencoba menghentikan mereka tetapi semua sudah dilakukan, ”kata Fenetyruma.

Para pejabat mengatakan peternakan memiliki izin untuk membiakkan buaya air asin yang dilindungi, tetapi satu syarat adalah bahwa reptil tidak mengganggu masyarakat.

Warga setempat membela tindakan tersebut, dengan alasan keamanan.

“Lebih baik hewan jenis ini ditempatkan yang jauh, di hutan terdekat misalnya, sehingga lebih aman bagi orang-orang dan mereka yang memiliki ternak dan peternakan,” kata penduduk lokal Enoas Barmala. (asr)

Tiongkok Tidak Diundang Ikut Latihan Militer Negara Seputar Pasifik

0

oleh Xu Zhenqi

Angkatan Laut Amerika Serikat mengatakan bahwa Tiongkok tidak diundang untuk berpartisipasi dalam latihan militer RIMPAC (the Rim of the Pacific Exercise) yang melibatkan negara-negara seputar lautan Pasifik. Namun, kapal mata-mata Tiongkok tetap muncul di perairan internasional dekat Hawaii untuk memantau.

RIMPAC 2018 diselenggarakan mulai akhir bulan Juni. ini merupakan latihan militer terbesar dunia. Akibat tindakan ekspansi militer Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan, AS tahun ini memutuskan untuk tidak mengundang Tiongkok ikut latihan.

Angkatan Laut AS membenarkan adanya sebuah kapal mata-mata milik Angkatan Laut Tiongkok berada di perairan dekat Hawaii.

Juru bicara Armada Pasifik AS, Kolonel Charles Brown, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Armada Pasifik AS terus memantau kapal mata-mata angkatan laut Tiongkok yang berada di luar perairan teritorial AS, dekat Hawaii.

“Kami menganggap bahwa kapal mata-mata itu akan berada di luar perairan teritorial AS dan tidak akan beroperasi dengan cara yang merusak latihan militer Pasifik Rim yang sedang berlangsung,” katanya.

Pejabat angkatan laut AS mengatakan kepada CNN bahwa kapal mata-mata Tiongkok tersebut tiba pada 11 Juli tetapi tidak memasuki perairan teritorial AS.

Tahun ini, komandan angkatan laut gabungan peserta RIMPAC Brigadir Jenderal Pablo Niemann mengatakan dia merasa kecewa.

“Tentara saya dan saya telah melakukan persiapan dan perencanaan untuk latihan RIMPAC 2018 ini selama lebih dari setahun, rencana telah mempertimbangkan seluruh 25 negara peserta dan tujuan pelatihan nasional mereka,” kata Niemann dalam sebuah pernyataan.

“Kapal yang tidak diijinkan untuk mengikuti latihan mungkin dapat merusak latihan tersebut, ini yang sangat mengecewakan saya. Saya mengimbau agar seluruh awak kapal peserta latihan bertindak profesional, sehingga kita dapat terus berfokus pada tugas di tangan, dan mari kita kobarkan semangat kerjasama untuk menunaikan tugas tersebut,” kata Niemann.

Carl Schuster, Mantan Direktur Operasi Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS mengatakan bahwa kedatangan PKT yang tidak diundang tidak hanya menjadi perhatian bagi Amerika Serikat.

“Ini sebenarnya adalah kegiatan untuk mengumpulkan intelijen,” kata Schuster menambahkan bahwa langkah itu mengandung tujuan politik.

Schuster mengatakan bahwa beberapa peralatan pengintai menunjukkan bahwa mereka sedang mempelajari bagaimana kita mengembangkan taktik, bagaimana mengoperasikan program, dan mereka memantau semua sinyal radar karena ada beberapa kesempatan untuk melihat radar dan sistem di setiap negara.

25 negara dengan 46 unit kapal permukaan, 5 unit kapal selam, batlayon tentara dari 18 negara, lebih dari 200 pesawat tempur dan 25.000 tentara berkumpul di perairan dekat Hawaii untuk berpartisipasi dalam latihan, para peserta juga akan berkumpul di perairan California Selatan.

Schuster menambahkan bahwa Amerika Serikat dapat melawan pengumpulan informasi Tiongkok sampai batas tertentu. “Kamu bisa mengambil beberapa langkah untuk memberi mereka gambar palsu”

Dia juga mengatakan bahwa tidak peduli metode apa yang dipakai, PKT masih akan mengumpulkan intelijen.

Tahun 2014, Tiongkok diundang untuk mengikuti latihan militer RIMPAC, waktu itu mereka juga mengirim sebuah kapal mata-mata. AL AS sebelumnya juga pernah mengungkapkan bahwa Tiongkok juga mengirim kapal untuk memata-matai latihan militer di Hawaii tahun 2012.

Selama RIMPAC 2016, kapal mata-mata Rusia kelas Balzam tiba di perairan internasional dekat Hawaii.

“Jelas, kami tahu keberadaan kapal itu dan kami mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi informasi penting kami” Armada Pasifik AS mengatakan pada saat itu. “Keberadaannya tidak mempengaruhi kelancaran latihan kita”.

Tahun 2012 adalah terakhir kali Rusia mengikuti latihan militer RIMPAC. (Sin/asr)

Pertemuan Resmi Trump Putin di Finlandia Awal yang Sangat Baik

0

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin bertemu di Helsinki, ibukota Finlandia pada Senin (16/7/2018) siang waktu setempat. Pembicaraan dimulai sekitar 50 menit lebih lambat dari waktu yang direncanakan semula.

Trump dan Putin datang ke Gothic Hall di istana kepresidenan Finlandia pada Senin sore. Mereka mengadakan pembicaraan ‘satu lawan satu’ dengan didampingi dua penerjemah.

Trump mengatakan bahwa pembicaraan itu melibatkan isu perdagangan, militer, senjata rudal, senjata nuklir, Tiongkok dan sejumlah isu internasional lainnya. Sebelum pertemuan, Trump mengucapkan selamat kepada Rusia atas keberhasilannya dalam menyelenggarakan final sepakbola Piala Dunia.

“Bapak Presiden, pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat kepada Anda, menggelar final sepakbola Piala Dunia yang benar-benar hebat. Anda merupakan salah satu penyelenggara pertandingan sepakbola Piala Dunia yang sukses. Tim kalian juga menunjukkan prestasi yang cukup baik,” kata Trump, yang mengaku menyaksikan semua pertandingan partai semi-final dan final.

Presiden Trump berbicara tentang AS dan Rusia yang adalah dua kekuatan nuklir terbesar di dunia. “Dunia ingin melihat kami rukun,” ujarnya.

“Amerika Serikat dan Rusia memiliki 90 persen dari jumlah rudal nuklir di dunia. Ini bukan hal yang baik, ini adalah hal yang buruk. Ini bukan kekuatan positif, tetapi kekuatan negatif,” sambungnya.

Trump dan Putin di Gothic Hall, istana kepresidenan Finlandia. (BRENDAN SMIALOWSKI/AFP/Getty Images)

Trump mengakhiri pertemuan satu lawan satu dengan Presiden Putin yang berlangsung selama 2 jam. Pertemuan molor setengah jam, karena semula hanya satu setengah jam yang dijadwalkan.

Setelah pembicaraan, Presiden Trump mengatakan kepada wartawan di lokasi pertemuan, “Saya pikir ini adalah sebuah awal yang baik dan awal yang sangat baik untuk semua orang.”

Usai pertemuan ’empat mata’, kedua delegasi mengadakan pembicaraan bilateral. Duta Besar AS untuk Rusia Jon Meade Huntsman, Jr., Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Kepala Staf Gedung Putih John Francis Kelly, Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, Penasihat senior urusan Rusia Gedung Putih Fiona Hill dan sejumlah pejabat lainnya menghadiri pembicaraan bilateral. (Yi Ping/ET/Sinatra/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

12 Anak-Anak yang Terjebak di Gua Thailand Akan Keluar dari Rumah Sakit

Epochtimes.id- Sebanyak dua belas anak laki-laki dan pelatih sepak bola mereka yang berhasil diselamatkan setelah terjebak dari gua di Thailand mulai pulih. Mereka akan keluar dari rumah sakit minggu depan seperti dituturkan Menteri Kesehatan Thailand, Piyasakol Sakolsatayadorn.

Anak yang terakhir dari 12 anggota tim sepak bola “Wild Boars” dan pelatih mereka dibawa keluar dari gua Tham Luang, dekat perbatasan dengan Myanmar, pada Selasa malam. Evakuasi ini mengakhiri penyelamatan paling berbahaya yang disorot dunia internasional.

Anak-anak dan pelatih mereka telah dirawat di rumah sakit sejak saat itu.

Sebuah video yang diputar di konferensi pers pada Sabtu (14/07/2018), anak-anak terlihat duduk di tempat tidur, dan berterima kasih kepada penyelamat mereka.

“Saya dalam keadaan sehat sekarang,” kata salah seorang anak laki-laki, Nick yang berusia 14 tahun.

“Terima kasih sudah menyelamatkan saya,” ujarnya.

Anak-anak lelaki, yang berusia 11 hingga 16 tahun, dan pelatih mereka yang berusia 25 tahun telah merencanakan untuk menjelajahi kompleks gua tersebut selama sekitar satu jam setelah latihan sepakbola pada 23 Juni lalu. Namun hujan membanjiri terowongan hingga menjebak mereka.

Dua penyelam Inggris menemukan mereka pada 2 Juli lalu.

Namun menjadi masalah bagaimana mengeluarkan anak-anak melalui terowongan, sebagian penuh dengan air banjir yang mengalir deras.

Sebanyak 13 anak-anak dibawa ke tempat yang aman selama tiga hari penyelamatan, yang dilakukan oleh SEAL angkatan laut Thailand dan tim penyelam di gua dari internasional.

Menkes Thailand mengatakan kepada wartawan bahwa kesehatan dari semua 13 telah membaik. Beberapa anak-anak mengalami pneumonia ketika mereka dibawa keluar dari gua tetapi sudah pulih kembali.

Semua anak-anak akan dipulangkan dari rumah sakit di kota utara Chiang Rai pada Kamis (19/07/2018).

Sejumlah anak-anak telah kehilangan sebanyak 5 kg berat badan mereka tetapi telah mendapatkan kembali sebagian berat badannya, dan selera mereka, di rumah sakit.

“Saya ingin nasi babi renyah dan daging babi panggang,” kata Pipat Photi, 15 tahun, dalam video tersebut.

“Saya ingin nasi kacang babi,” kata Duangpetch Promtep, 13 tahun.

“Terima kasih atas semua dukungan moral.”

Anak yang lain mengatakan mereka menginginkan sushi.

Meski mereka sudah pulih mereka, mereka masih menghadapi tantangan.

Salah satu perhatian adalah bagaimana mereka akan menghadapi kepopuleran mereka, mengingat kasus ini menjadi perhatian besar, baik dari di Thailand dan luar negeri.

Kisah ini sudah dirancang untuk diceritakan kembali oleh Hollywood, dengan dua perusahaan production house untuk mengumpulkan film tentang anak-anak dan penyelamatan mereka.

“Kami perlu mempersiapkan anak-anak dan keluarga mereka untuk perhatian yang akan mereka terima ketika mereka keluar,” kata Piyasakol.

Dia memperingatkan kerabat dari anak laki-laki untuk menolak memberikan wawancara kepada media karena khawatir mereka bisa memiliki dampak negatif pada kesehatan mental mereka.

“Semua orang bekerja sama dengan baik untuk membawa anak-anak keluar. Kami bekerja sama dengan baik saat itu dan sekarang kami harus bekerja sama dengan baik sehingga anak-anak dapat pulih secara fisik dan mental saat mereka tumbuh besar,” kata Piyasakol.

Oleh Panu Wongcha-um via The Epochtimes

Propaganda Tiongkok di Balik Film ‘Dying to Survive’ Menjadi Bumerang

0

EtIndonesia. Rezim Tiongkok mempertahankan kontrol ketat atas film-film apa, impor Hollywood maupun domestik, yang diizinkan untuk diputar di bioskop-bioskop Tiongkok. Studio-studio Barat telah diminta untuk memotong adegan-adegan yang menggambarkan Tiongkok “tidak baik.” Film-film domestik sering dicabut karena memiliki konten “sensitif.”

Jadi tidak biasa ketika sebuah film yang diproduksi di dalam negeri memaparkan masalah sosial yang sudah lama berjalan di Tiongkok yang dapat diputar secara nasional, dan bahkan menjadi hit box-office.

Film “Dying to Survive,” yang dibuka di bioskop pada 5 Juli, didasarkan pada kisah nyata Lu Yong, seorang pedagang tekstil yang didiagnosis menderita leukemia. Terbebani dengan biaya membeli Gleevec, obat kanker yang diproduksi oleh perusahaan obat Swiss Novartis yang tidak termasuk dalam daftar obat yang ditanggung oleh asuransi kesehatan nasional Tiongkok pada saat itu, Yong mulai mencari pengganti generik di India. Dia kemudian mulai menyelundupkan obat-obatan dan menjualnya dengan harga terjangkau untuk setidaknya 1.000 pasien leukemia lainnya.

Pada 15 Juli, film tersebut telah mengumpulkan 2,407 miliar yuan (sekitar $359,9 juta) dalam pendapatan box office, menjadikannya film terlaris ketiga tertinggi di Tiongkok pada 2018, melampaui hit Hollywood “Avengers: Infinity War,” menurut portal berita Tiongkok, Sohu.

Dalam salah satu adegan paling mengesankan dari film tersebut, seorang wanita lansia dengan leukemia mengatakan: “40.000 yuan (sekitar $5.980) per botol. Saya telah sakit selama tiga tahun dan meminum obat itu selama tiga tahun. Untuk membeli obat itu, saya telah menjual rumah saya. Saya juga telah menyeret keluarga saya dalam kejatuhan.

“Saya tidak ingin mati. Saya pikir saya ingin hidup.”

Pada tahun 2014, Lu ditahan dan didakwa dengan tuduhan “menjual obat palsu,” atau obat-obatan generik yang tidak disetujui oleh otoritas Tiongkok, dianggap palsu berdasarkan hukum Tiongkok. Sementara Lu ditahan, lebih dari 300 penderita leukemia mengajukan petisi untuk pembebasannya, menurut China.org.cn, layanan berita online yang dikelola negara yang berbasis di Beijing.

Pada April 2015, setelah menghabiskan 119 hari dalam tahanan, Lu dibebaskan setelah jaksa di Kota Yuanjiang di Provinsi Hunan Tiongkok selatan, menyimpulkan bahwa secara teknis dia adalah pembeli atas nama pasien lain dan bukan penjual obat-obatan, menurut harian Legal Daily yang dikelola negara. Jaksa mencabut semua tuduhan.

Propaganda di Tengah Perang Dagang

Li Yuan, mantan pejabat tinggi yang bekerja untuk sebuah organisasi yang berafiliasi dengan Yayasan Palang Merah Tiongkok, mengatakan di Radio Free Asia (RFA) bahwa rilis film tersebut adalah taktik oleh rezim Tiongkok untuk menghasut kebencian melawan negara-negara asing, menyalahkan perusahaan-perusahaan farmasi asing untuk label harga tinggi pada obat yang menyelamatkan jiwa. Sementara Tiongkok sedang berada di tengah-tengah perang dagang dengan Amerika Serikat, propaganda tersebut dapat mempengaruhi opini orang-orang Tiongkok untuk mendukung sikap perdagangan negara tersebut.

Pada tanggal 1 Mei, Tiongkok mengumumkan bahwa mereka akan membebaskan tarif impor untuk 28 obat impor asing, di tengah meningkatnya tekanan dari Amerika Serikat untuk Tiongkok membuka pasarnya. Li mengatakan, pengumuman itu juga berfungsi sebagai propaganda bahwa rezim Tiongkok akan mengurangi beban para warga.

Namun harga dari 28 obat yang diimpor tersebut tidak turun setelah tarif itu dibatalkan, menurut Beijing News yang dikelola pemerintah, dalam sebuah laporan pada 11 Juni. Beijing News menyimpulkan bahwa penurunan harga tersebut terhenti oleh lembaga pemerintah yang gagal bertindak dengan segera.

Sistem perawatan kesehatan milik Tiongkok sendiri menambahkan biaya-biaya tambahan pada obat impor yang sudah mahal tersebut. Pada September 2013, ketika berbicara di sebuah forum kesehatan, Guo Jianying, seorang wakil penyelidik di biro harga Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC), mengatakan bahwa label harga akhir pada obat impor biasanya membawa tambahan 17 persen pajak PPN, 15 persen dalam biaya rumah sakit, dan 20 persen dalam biaya transportasi, menurut People’s Net, situs berita yang dikelola negara.

Rumah sakit yang dikelola negara adalah saluran utama bagi orang-orang untuk membeli obat-obatan. Sekitar 75 persen penjualan eceran semua obat terjadi dalam sistem perawatan kesehatan nasional Tiongkok, kata Zhu Hengpeng, wakil kepala Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial Tiongkok Akademi, menurut laporan 15 Juli di portal berita Tencent. Dengan demikian, monopoli seputar rumah sakit mengenai penjualan obat telah memicu harga-harga obat. Rumah sakit kemudian di dalam posisinya untuk meningkatkan pendapatan dengan cara meresepkan obat-obatan asing dan buatan dalam negeri yang mahal untuk pasien, daripada mengganti obat generik yang lebih murah.

RFA, mengutip seorang pengusaha farmasi yang tidak disebutkan namanya, melaporkan pada 9 Juli bahwa korupsi, seperti rumah sakit mendapatkan suap dari perusahaan-perusahaan farmasi Tiongkok, juga menaikkan harga-harga obat.

Kini setelah ada perhatian tak terduga pada sistem kesehatan nasional Tiongkok setelah “Dying to Survive” menjadi pukulan besar, pihak berwenang Tiongkok ingin meredam desas-desus yang dihasilkan oleh film tersebut, kata Li.

Pada 8 Juli, departemen propaganda Tiongkok memberi media Tiongkok instruksi lisan yang melarang wawancara, laporan, komentar, atau pengeposan ulang artikel-artikel tentang film tersebut.

Masalah-masalah di Tiongkok

Tiongkok sendiri merupakan produsen utama obat generik. Menurut laporan 13 April oleh harian corong negara, People’s Daily, 95 persen dari sekitar 170.000 obat yang telah mendapatkan persetujuan negara untuk manufaktur adalah obat-obat generik.

Namun, obat generik domestik terkenal karena kualitasnya yang buruk. Meskipun mereka dilindungi oleh asuransi kesehatan nasional Tiongkok, kebanyakan warga berhati-hati untuk mengonsumsinya. Beberapa obat generik diproduksi oleh pabrik-pabrik bawah tanah yang tidak diawasi, menurut laporan 6 Juli oleh pemerintah Xinhua yang dikelola negara.

Pada Oktober 2015, media Tiongkok secara luas telah melaporkan kasus Sun Helin, seorang pekerja migran dari Provinsi Shandong, Tiongkok timur yang tinggal di Beijing dan menderita diabetes. Sun beralih dari tablet-tablet merek domestik metformin hydrochloride enteric, obat yang dirancang untuk menurunkan kadar gula darah, beralih ke merek domestik kedua. Sesudahnya, kadar gula darah Sun meningkat dan dia kesulitan bernapas.

Kasus Sun telah mengungkapkan masalah di Tiongkok, obat-obat generik yang diproduksi oleh perusahaan Tiongkok yang berbeda tetapi dengan nama medis yang sama memiliki tingkat efektivitas dan efek samping yang berbeda.

India

Rezim Tiongkok ingin warga membeli obat-obatan domestik, meskipun ada persaingan dari India, pemasok obat generik terbesar di dunia. Dari April 2017 hingga Maret 2018, India mengekspor obat generik senilai $17,3 milyar. Namun, hanya 1 persen yang masuk ke Tiongkok, menurut situs web farmasi FiercePharma. Ini karena pembatasan perdagangan Tiongkok yang mencegah impor-impor India memasuki pasar tersebut.

Tidak diketahui secara pasti berapa banyak pasien Tiongkok telah menghabiskan uangnya setiap tahun untuk obat generik dari India, tetapi permintaan yang kuat, seperti yang tercermin dalam film baru tersebut, telah menghasilkan ekonomi yang unik: agen-agen perjalanan Tiongkok secara teratur mengatur perjalanan ke India bagi warga Tiongkok untuk membeli obat-obatan di sana, menurut laporan Mei 2016 oleh Voice of America.

Baru-baru ini, rezim Tiongkok tampaknya telah menempatkan rintangan tambahan yang mencegah warga Tiongkok membeli obat-obatan buatan India, menurut laporan 12 Juli oleh RFA.

Ren Ruihong, mantan wakil direktur Yayasan Palang Merah Tiongkok, mengatakan bahwa pihak berwenang Tiongkok baru-baru ini telah memasukkan ke daftar terlarang (blacklist) rekening-rekening bank India milik beberapa perusahaan farmasi India, untuk mencegah para pasien Tiongkok mengirim (transfer) uang guna membeli obat-obat generik.

Selain itu, kiriman-kiriman obat dari India ke Tiongkok telah ditunda karena agen-agen pabean India menahan paket-paket yang tidak memiliki catatan pengiriman dan informasi pribadi dari para pembeli Tiongkok.

Menariknya, gangguan rezim Tiongkok tersebut bertepatan dengan berita bahwa Tiongkok berencana untuk mempercepat persetujuan pengaturan untuk lebih banyak perusahaan farmasi India mengekspor ke Tiongkok. Negara tersebut sedang mencari mitra komersial baru untuk mengimbangi kerugian dari perang dagang yang berlarut-larut dengan Amerika Serikat, menurut laporan 12 Juli oleh Reuters. (ran)

ErabaruNews

Kereta Api Tergelincir di Mesir, 55 Orang Terluka

Epochtimes.id- Setidaknya 55 orang terluka ketika kereta penumpang tergelincir di dekat ibukota Mesir, Kairo, Jumat (13/07/2018) seperti disampaikan seorang asisten kementerian kesehatan setempat.

“Sebagian besar cedera,” kata Ahmed Mohei kepada Reuters.

Tiga gerbong kereta itu tergelincir di sebuah stasiun dekat Giza, otoritas kereta api menyampaikannya kepada The Associated Press.

Tidak jelas apa yang menyebabkan kereta itu tergelincir. Tidak ada laporan tentang kematian.

Operator kereta api kini berada dalam tahanan saat penyelidikan resmi sedang dilakukan, sebagaimana diungkapkan pejabat setempat kepada Egypt Today.

Menteri Perhubungan Mesir, Hisyam Arafat, memerintahkan komite untuk menyelidiki kecelakaan itu.

“Kami merasakan guncangan tiba-tiba di kereta ketika kami mendekati stasiun, kemudian kami melihat kereta belakang terbalik,” kata Mohamed Hamdy Ezz, seorang penumpang kepada Egypt Today.

Dia menambahkan sejumlah penumpang memecahkan jendela dan berhasil keluar dari kereta. Bahkan sejumlah penumpang turut membantu penumpang lain untu keluar dari kereta.

Dia lebih lanjut menyebutkan bahwa kereta mengambil belokan yang salah dengan kecepatan penuh hingga menyebabkan kereta terbalik.

Pada tahun 2017, dua kereta bertabrakan di Alexandria, menewaskan lebih dari 40 dan melukai 170. Pejabat Mesir menyalahkan operator kereta api atas penyebab kecelakaan tersebut. (asr)

Sumber : The Epochtimes

Dapatkah Mengonsumsi Sayuran dan Buah-buahan Memperbaiki Kondisi Sembelit?

0

An Qi

“Setelah banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan, mengapa masih mengalami masalah sembelit yang serius?” Ini merupakan pertanyaan dalam benak masyarakat. Pengertian masyarakat modern terhadap sembelit dan hubungannya dengan diet/pola makan kebanyakan hanya setengah-setengah saja, berikut ini adalah hasil wawancara dengan dokter keluarga Lin Xuhua tentang 6 mitos yang sering dijumpai:

Mitos 1, tidak buang air besar setiap hari adalah sembelit

Ada yang mengatakan, tidak setiap hari buang air besar (BAB) adalah sembelit. Ada pula yang beranggapan, sekalipun terasa akan buang air besar, namun perlu mengerahkan tenaga dalam BAB, juga terhitung sembelit. Bagaimana kriteria sembelit?

Pada umumnya, BAB kurang dari 3 x dalam seminggu disebut sembelit. Meskipun dikatakan demikian, namun jika sehari beberapa kali mengbuang “tinja rembesan” (yakni BAB dengan ngedan/mengerahkan tenaga besar, namun setiap kali hanya keluar sedikit sekali dan terasa masih belum tuntas). Mungkin juga adalah sembelit.

Jika Anda ingin mengetahui apakah telah BAB dengan normal, lebih baik melihat bentuk dan warna tinja, bukan menghitung berapa kali seringnya.

Tinja yang normal adalah berwarna kuning tanah, jika mengkonsumsi banyak sayuran akan nampak kehijauan; bentuknya seperti “pisang”, memanjang namun tidak lunak juga tidak keras, berdiameter 2 – 3 cm, panjangnya 15 cm, ini adalah normal, sebaliknya adalah sembelit.

Mitos 2, banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan dapat memperbaiki kondisi sembelit

Terlalu sedikit mengonsumsi sayuran dan buah-buahan mudah menyebabkan sembelit, pernyataan ini secara prinsip memang benar. Namun ada juga beberapa orang yang sering mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan juga banyak minum air, namun masih mengalami sembelit serius.

Jika ingin BAB dengan lancar, hanya mengandalkan banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan tidaklah cukup, perlu juga mempertimbangkan empat aspek utama:

  1. Pemilihan konten diet yang tepat

Serat makanan, kadar air dan lemak semuanya harus lengkap. Meskipun asupan serat makanan memang penting, namun kadar air dan jumlah minyak yang tepat dapat melumasi saluran usus, sebab itu juga tidak boleh sampai kurang.

  1. Menguasai waktu emas dalam BAB

Dianjurkan untuk tidak melewatkan dua “waktu emas” buang air besar:

“Refleksi berdiri” pada saat bangun pagi: setelah bangun di pagi hari, seseorang bergeser posisinya dari berbaring menjadi berdiri tegak, pada usus besar terjadi refleksi berdiri tegak, mendorong tinja turun ke arah dubur, menyebabkan refleksi BAB.

Oleh karena itu, setelah bangun tidur sebaiknya dibiasakan pergi ke toilet berjongkok selama 5 menit.

“Refleksi lambung – usus besar” setelah sarapan pagi, juga merupakan waktu yang baik untuk BAB.

  1. Setiap hari cukup berolah raga

Setelah bangun di pagi hari, tidak ada salahnya berjalan-jalan, jogging, senam pagi dll, itu dapat membantu geliat saluran usus.

  1. Memperhatikan manajemen emosi

Rasa cemas dan tegang mudah menyebabkan gangguan pada syaraf otonomi yang dapat mengakibatkan gejala buang air besar menjadi abnormal, yang paling sering ditemukan adalah sindrom iritasi usus.

Studi telah menemukan bahwa hal mana terkait dengan stress, ketika stress, usus mulai ngambek, menyebabkan gangguan syaraf otonomi yang berakibat sindrom iritasi usus.

Dalam keadaan seperti ini, Anda dapat mulai dengan peredaan stress dalam rangka pembenahan syaraf otonomi untuk memperbaiki kondisi sembelit. (PUR/WHS/asr)

Perdana Menteri Haiti Mengundurkan Diri Akibat Demo Harga BBM

0

EpochTimsId – Perdana Menteri Haiti, Jack Guy Lafontant mengundurkan diri pada 14 Juli 2018. Guy Lafontant mundur ketika menghadapi pemungutan suara mosi tidak percaya di parlemen, setelah sebuah langkah untuk menurunkan subsidi bahan bakar mendorong unjuk rasa rusuh selama ber-hari-hari di negara Karibia yang miskin itu.

Dalam pidato di ‘Lower Chamber’ yang disiarkan langsung di televisi, Lafontant membela jabatannya. Namun, dia mengatakan bahwa Presiden Haiti Jovenel Moise telah menerima pengunduran dirinya.

“Seperti yang saya katakan, saya melayani Republik,” kata Lafontant.

Awal bulan ini, pemerintah Haiti mengumumkan pengurangan subsidi bahan bakar minyak sebagai bagian dari kesepakatan dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Langkah ini diterjemahkan menjadi kenaikan hingga 38 persen harga bensin dan kenaikan harga 47 persen untuk solar. Kenaikan harga memicu protes di mana para demonstran membarikade jalan, menjarah toko dan membakar mobil di ibukota, Port-au-Prince.

Kerusuhan menyebabkan kedutaan besar di negara tersebut ditutup. Maskapai penerbangan juga menangguhkan jadwal penerbangan ke Haiti selama berhari-hari.

Lafontant mengumumkan pembatalan kebijakan sementara sebagai upaya untuk memadamkan demonstrasi, tetapi protes terus berlanjut. Sebuah sidang mosi tidak percaya di parlemen dalam kepemimpinannya kemudian digelar pada 14 Juli 2018 waktu setempat, menurut Miami Herald.

IMF mengatakan pada 12 Juli bahwa mereka mengharapkan Haiti dapat membuat rencana reformasi yang direvisi. Sehingga akan termasuk pengurangan subsidi bahan bakar secara bertahap.

Lafontant adalah seorang dokter dan politisi pemula. Dia menjadi perdana menteri sejak Maret 2017, dengan rencana ambisius untuk meningkatkan produksi pertanian, meningkatkan infrastruktur dan memperluas akses pada air bersih. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Perbedaan Reaksi Pasar Tiongkok dengan Pasar Amerika Dalam Perang Dagang

0

ANALISIS BERITA

Sejak eskalasi perang perdagangan AS-Tiongkok, pasar saham AS dan Tiongkok sebagian besar bergerak ke arah yang berlawanan.

Dinamika yang tidak biasa ini menggarisbawahi opini investor di dalam pasar Amerika dan Tiongkok, serta kekuatan ekonomi dan keuangan milik mereka masing-masing.

Sementara volatilitas telah meningkat, saham AS sebagian besar meningkat tajam sejak perang dagang tersebut meningkat. Indeks S&P 500 naik sekitar 3,2 persen sejak akhir Februari, dan naik sekitar 3,6 persen sejak akhir Mei.

Ada beberapa faktor utama yang menggembirakan di AS. Alasan utama adalah fundamental yang mendasari tetap positif di kalangan para penerbit saham AS dan para analis mengharapkan musim laba yang kuat kuartal kedua.

“Dalam pandangan kami, bahkan tindakan-tindakan keras seharusnya tidak terlalu mengimbangi fundamental perusahaan AS yang telah kuat,” kata analis JPMorgan mengenai laba kuartal kedua, menurut laporan CNBC.

Faktor lain bisa jadi sebagian besar investor mengharapkan AS memenangkan perang dagang yang sedang berlangsung tersebut. AS mengimpor barang jauh lebih banyak daripada impor Tiongkok dari AS. Dan neraca yang lebih kuat dari para importir AS yang besar dapat memungkinkan perusahaan-perusahaan Amerika untuk menahan dampak-dampak dari pertempuran tarif berkepanjangan tanpa berkorban banyak dalam penjualan-penjualan.

Data ekonomi AS terus menunjukkan kekuatan. Perekonomian menambahkan 213.000 pekerjaan pada bulan Juni, yang lebih tinggi dari yang telah diperkirakan. Federal Reserve memberikan pembaruan positif pada keadaan ekonomi AS, dalam “Laporan Kebijakan Moneter” untuk Kongres yang dirilis 13 Juli. “Sistem keuangan AS tetap jauh lebih tangguh daripada selama dekade sebelum krisis keuangan,” laporan tersebut mencatat.

Pasar Tiongkok Dibawah Tekanan

Gambaran di Samudra Pasifik jauh lebih suram.

Perang dagang yang sedang berlangsung telah menorpedo saham Tiongkok. Hingga Jumat lalu, pasar saham Tiongkok di pasar saham, Indeks Saham Gabungan Shanghai, telah turun 20,5 persen mulai tahun ini sejak titik tertinggi yang dicapai pada 24 Januari.

Pekan lalu, Kantor Perwakilan Dagang AS mengusulkan tambahan tarif 10 persen untuk sekitar $200 miliar impor Tiongkok, yang memberikan pukulan lebih lanjut terhadap prospek-prospek para eksportir Tiongkok.

Sentimen negatif berlaku di kalangan investor. “Kami terus percaya bahwa ketegangan perdagangan AS-Tiongkok tidak mungkin segera diselesaikan dan ketidakpastian dapat menyebabkan tekanan penurunan lebih lanjut pada valuasi,” analis Morgan Stanley Hong Kong Laura Wang menulis 11 Juli dalam pembaruan untuk klien.

Hal ini juga tercermin di pasar-pasar mata uang, karena dolar AS terhadap nilai tukar yuan Tiongkok (CNY) saat ini ditutup pada 6,69 pada 13 Juli, diperdagangkan di atas suku bunga People’s Bank of China yang telah ditetapkan sebelumnya sebesar 6,67.

Menambahkan Bahan Bakar ke Dalam Api

Pada tingkat makro, pengaturan waktu perang perdagangan dapat menjadi lebih buruk. Ia telah berfungsi sebagai tambahan air yang memancar di laut yang sudah bergejolak bagi para investor Tiongkok.

Pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT) Xi Jinping telah meningkatkan kekuatannya dalam beberapa tahun terakhir. Dan dalam kekuatan ini adalah mandat untuk mereformasi ekonomi domestik Tiongkok, termasuk memberlakukan langkah-langkah tidak disukai yang dirancang untuk mengendalikan kelebihan kredit dan pengambilan risiko keuangan. Tindakan-tindakan ini termasuk mengawasi perbankan bayangan (shadow banking), mengurangi nafsu pengambilan risiko di antara sektor-sektor manajemen kekayaan dan asuransi, serta membatasi utang pemerintah daerah.

Namun tindakan deleveraging seperti itu telah memperlambat pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan meningkatkan gagal bayar utang.

Pertumbuhan investasi aset tetap Tiongkok, penggerak utama ekspansi ekonomi, meliputi real estat, konstruksi, dan investasi industri, telah melambat menjadi 6,1 persen ukuran kinerja dalam satu tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada Mei 2018, menurut Trading Economics. Metrik ini termasuk yang terendah dalam catatan, karena Tiongkok rata-rata tumbuh 20,3 persen sejak tahun 1996, dengan tertinggi 53 persen pada Februari 2004.

Kegagalan-kegagalan obligasi berada pada kecepatan untuk mencapai rekor tahun ini, yang merupakan sesuatu yang diharapkan oleh PKT dan dikelola dengan hati-hati. Namun perang dagang baru-baru ini dengan AS telah memberikan tekanan tambahan pada obligasi korporasi Tiongkok yang berdenominasi dolar. Bloomberg melaporkan pada 12 Juli bahwa hasil rata-rata junk bonds (obligasi berperingkat noninvestasi atau obligasi sampah) dolar Tiongkok telah mencapai tingkat tertinggi sejak 2015 (imbal hasil obligasi kebalikan dari harga).

“Tiongkok memiliki jumlah kredit macet terbesar di antara perusahaan-perusahaan ini yang telah dipertahankan oleh pemerintah secara mendasar,” JPMorgan Asset Management Fixed Income Strategist Oksana Aronov mengatakan pada Bloomberg TV pada 13 Juli. “Jadi Tiongkok memiliki masalah pinjaman dan kredit buruk yang signifikan. … Dan masalah tarif tidak membantu di sana.”

Di tengah latar belakang ini, perselisihan tarif dengan AS menjadi masalah serius bagi para investor Tiongkok. PKT secara historis bergantung pada pasar, dan dengan perluasan, kekayaan, merupakan penghargaan untuk memenuhi tuntutan warga negara Tiongkok.

Namun karena sentimen investor Tiongkok menurun dan lebih banyak kemerosotan yang menyakitkan termanifestasi, PKT akan menemukan keadaan yang sulit baik secara internal maupun di luar negeri. (ran)

ErabaruNews

Puluhan Remaja Bersepeda Ribuan Kilometer Serukan Kebebasan Lima Anak di Tiongkok

0

EpochTimesId – Puluhan remaja dari seluruh dunia berkumpul di Amerika Serikat. Mereka menggelar aksi ‘Ride to Freedom’ (bersepeda untuk kebebasan). Dalam aksi ini mereka akan bersepeda sejauh 3.000 mil atau sekitar 4.828 kilometer.

Kelompok remaja ini bersepeda maraton dari Los Angeles ke Washington DC. Mereka tiba di Palisades Park, pada 31 Mei 2015.

“Perjalanan sejauh 3,000 mil ini digelar untuk menyelamatkan lima anak yatim piatu di Tiongkok yang orang tua mereka dianiaya hingga meninggal karena kepercayaan mereka,” ujar Kristine Feng, remaja putri berusia 15 tahun dari Amerika Serikat.

Saat ini banyak anak-anak sedang menderita dan dipaksa menjadi yatim piatu di Tiongkok. Hal itu adalah akibat dari penganiayaan oleh Partai komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Gong, yang merupakan latihan kultivasi spiritual tradisional Tiongkok.

“Ratusan anak-anak Tiongkok diambil dari rumah mereka. Mereka ditangkap tanpa dasar alasan hukum, dihukum dengan perlakuan kasar, dan bahkan disiksa sampai meninggal,” sambung Kristine.

Banyak yang terpaksa meninggalkan rumah mereka, menjadi tunawisma dan yatim piatu. Terutama setelah orang tua mereka menghadapi nasib tragis, karena berlatih Falun Gong atau Falun Dafa yang berprinsip “Sejati, Baik, dan Sabar”.

Ride to Freedom memiliki misi untuk menyelamatkan anak-anak tersebut. Selain itu, mereka juga ingin menginformasikan tentang fakta adanya penganiayaan sejak 1999 hingga saat ini di Tiongkok.

Melalui kesadaran akan penindasan dan genocida komunis di dunia, mereka berharap penganiayaan yang telah berlangsung selama 19 tahun bisa dihentikan.

Laporan terkait Hak Asasi Manusia di Tiongkok (HRIC) sudah menyatakan, “Menganiaya anak-anak atas dasar keyakinan mereka atau orang tua mereka adalah pelanggaran mendasar terhadap hak anak di bawah hukum internasional.”

Aksi Ride to Freedom. (Foto : http://www.ride2freedom.org)

Sementara itu, Falun Dafa atau Falun Gong sendiri adalah sebuah latihan jiwa dan raga dengan empat perangkat gerakan (senam) yang lembut dan sebuah perangkat meditasi. Metode tersebut diperkenalkan oleh pendirinya, Li Hongzhi pada 1992.

Pada tahun 1999, peserta latihan itu diperkirakan mencapai 100 juta orang di dalam negeri Tiongkok. Walau data jumlah pasti tidak akurat, karena ketiadaan pendaftaran dan iuran keanggotaan.

Pemimpin Partai komunis Tiongkok (PKT) kemudian melancarkan penganiayaan atas inisiatif Jiang Zemin yang keras kepala. Penindasan kemudian mengakibatkan setidaknya ribuan orang meninggal. PKT juga melakukan sensor media dan menyebarkan berbagai berita bohong (hoax) untuk membenarkan tindakan kekerasan. (Lintas Tiongkok News/wid/waa)

Lebih jauh tentang apa yang terjadi bisa dibaca pada link berikut :
https://epochtimes.id/2018/04/22/mengenang-19-tahun-permohonan-damai-peristiwa-25-april-1999-praktisi-falun-gong-di-beijing/

Simak Juga :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Tiongkok Dipaksa ‘Injak Pedal Rem’ dalam Mengejar Ambisi Ekspansi Global

0

EpochTimesId – Tiongkok telah menginvestasikan ratusan miliar dolar AS dalam proyek OBOR (jalur sutra/one belt one road). Mereka mencoba untuk meningkatkan pengaruh globalnya dengan membiayai proyek-proyek besar di Asia, Eropa Timur dan Afrika.

Tapi sekarang, Tiongkok terpaksa ‘menginjak pedal rem’ memperlambat laju program OBOR.

Dalam lima tahun terakhir, pemerintah Tiongkok berusaha membagi negara-negara yang berpartisipasi ke dalam wilayah kekuasaannya. Tapi di satu sisi Tiongkok harus menghadapi perang dagang dengan AS, sekaligus berjuang untuk mengatasi utang dalam negeri.

Tiongkok di sisi lain, menemui semakin sadarnya negara-negara miskin bahwa pembangunan infrastruktur besar proyek OBOR hanya akan membuat mereka membayar dengan harga yang sangat mahal. Dengan demikian, pemerintah Tiongkok terpaksa ‘injak pedal rem’ dalam mengejar ambisinya.

Pemerintah Tiongkok memperlambat progres proyek OBOR
Menurut data terakhir yang terkumpul dan dilaporkan oleh New York Times, jumlah kontrak proyek OBOR yang ditandatangani oleh perusahaan Tiongkok bersama pihak ketiga telah menurun dari tahun lalu. Para pejabat Tiongkok juga mengingatkan kepada perbankan di Tiongkok agar berhati-hati dalam melepas pinjaman yang terkait proyek OBOR, perbankan harus bisa memastikan apakah debitur asing mampu membayar kembali.

“Situasi internasional saat ini sangat tidak pasti. Banyak risiko ekonomi yang muncul, suku bunga pasar negara berkembang bergerak labil,” kata Hu Xiaolian, Direktur The Export-Import Bank of China (CEXIM) pada bulan Juni dalam sebuah forum.

Xiaolian menambahkan, “Perusahaan dan negara kita yang terlibat dalam kegiatan proyek OBOR akan menghadapi kesulitan keuangan.”

‘South China Morning Post’ melaporkan bahwa dalam sebuah forum yang diadakan di Guangzhou pada 12 April lalu, mantan ketua dewan CEXIM Li Ruogu mengatakan bahwa kebanyakan negara sepanjang jalur OBOR tidak memiliki kemampuan untuk membayar proyek yang mereka ikuti.

“Rasio utang rata-rata dan rasio utang negara-negara ini masing-masing mencapai 35 persen hingga 126 persen. Itu telah melampaui garis peringatan yang diakui secara global yakni sebesar 20 persen dan 100 persen,” ujar Ruogu.

The New York Times mengutip ucapan sumber yang mengetahui masalah itu, memberitakan bahwa pemerintah Tiongkok sekarang mulai memeriksa berapa banyak transaksi yang telah dicapai oleh perusahaan Tiongkok peserta proyek OBOR? Apa saja persyaratan pembiayaannya ? Dan negara mana saja yang terlibat?

Para pejabat AS dan Eropa sudah lama khawatir bahwa OBOR mewakili Tiongkok untuk berebut kekuasaan dalam diplomasi dan ekonomi dengan negara-negara Barat. Untuk melayani tujuan jangka panjang Tiongkok.

Di bawah rencana OBOR, bank-bank yang dikendalikan pemerintah Tiongkok memberikan pinjaman dalam jumlah besar kepada negara-negara lain untuk proyek-proyek infrastruktur raksasa. Termasuk proyek kereta api berkecepatan tinggi, jalur kereta api dan pembangkit listrik.

Dana (pinjaman) ini sering disertai dengan syarat, “Perusahaan Tiongkok harus terlibat dalam perencanaan dan pengkonstruksian proyek. Oleh karena itu, perusahaan Tiongkok akan memperoleh banyak bisnis.”

Namun sekarang, ekonomi Tiongkok mulai menunjukkan tanda-tanda melambat, dan di bawah kesuraman perang dagang dengan AS, otoritas Beijing juga berjuang untuk mengatasi tumpukan hutang macet di dalam negeri. Pada saat seperti ini, memberikan pinjaman kepada negara lain adalah tidak tepat.

Banyaknya proyek luar negeri memiliki potensi untuk menciptakan aset ‘gajah putih besar’ (suatu aset berbeban mahal tetapi gagal dalam memenuhi harapan keuntungan) yang berdampak memperlemah kemampuan perusahaan Tiongkok beserta mitra lokal mereka.

Tahun ini, beberapa pejabat Tiongkok mulai muncul kekhawatiran terhadap pembayaran kembali pinjaman para debitur proyek OBOR. Yi Gang, Gubernur Bank Sentral Tiongkok mengingatkan pada bulan April, “Tidak kalah penting untuk memastikan keberlanjutan (sustainability) dari pinjaman yang diberikan.”

Menurut data resmi bahwa proyek baru OBOR mengalami penurunan. Dalam lima bulan pertama tahun 2018, kontrak yang ditandatangani perusahaan Tiongkok adalah sebesar 36,2 miliar dolar AS, menurun 6 persen dari periode yang sama tahun lalu.

“Saya merasakan bahwa antusias Tiongkok tahun ini pada proyek OBOR menurun dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Eswar Prasad, Ekonom Cornell University dan mantan kepala IMF devisi Tiongkok kepada New York Times.

Ketidakpastian dalam prospek ekonomi global, perang dagang AS-Tiongkok dapat menggoyahkan kepercayaan dan menghambat pertumbuhan ekonomi. AS telah menaikkan suku bunga jangka pendek yang membuat pinjaman lebih mahal.

Proyek OBOR kian menimbulkan kecurigaan dari lembaga-lembaga internasional. Mereka memperingatkan bahwa negara berkembang jangan sampai dibebani dengan utang yang berlebihan.

Ketua Dana Moneter Internasional, Christine Madeleine Odette Lagarde pada bulan April tahun ini mengatakan, “Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalur (OBOR) seharusnya diterapkan pada negara yang benar-benar membutuhkannya.”

Tiongkok sedang mencoba untuk membentuk kembali tatanan ekonomi global
Dokumen Strategi Keamanan Nasional yang dikeluarkan oleh pemerintahan Trump pada bulan Desember tahun lalu mengungkapkan bahwa Tiongkok komunis sedang berupaya menggunakan investasi infrastruktur dan strategi perdagangan untuk mencapai tujuan geopolitiknya.

Laporan ‘New York Times’ menyebutkan, Tiongkok telah memperoleh peningkatan pengaruh melalui proyek OBOR mereka dengan membangun rel kereta api dan pelabuhan di Afrika, Asia dan Eropa. Tiongkok menginvestasikan 1 triliun dolar AS dalam proyek infrastruktur di 60 negara, dengan maksud untuk membentuk kembali tatanan ekonomi global dan menempatkan negara-negara yang berpartisipasi ke dalam lingkup pengaruhnya.

Amerika Serikat dan sekutunya di Asia dan Eropa telah bersikap lebih berhati-hati terhadap inisiatif Tiongkok termaksud, mereka juga khawatir jatuh ke dalam perangkap Tiongkok. Australia adalah salah satu negara yang menolak bergabung dengan program ini.

Pada bulan Desember tahun lalu, hanya dalam beberapa minggu, Pakistan, Nepal, dan Myanmar mengkonfirmasikan bahwa mereka membatalan kontrak kerjasama proyek pembangkit listrik tenaga air utama dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok yang terkait proyek OBOR.

Ketiga negara tersebut memiliki alasan politik atau ekonomi yang berbeda di balik pembatalan proyek itu. Namun, faktor umumnya adalah bahwa negara-negara miskin semakin sadar bahwa pembangun proyek-proyek infrastruktur besar yang dilaksanakan Tiongkok hanya akan membuat mereka membayar harga yang sangat tinggi.

Ketika utang tidak dapat dibayar, negara debitur akan menghadapi dilema penyerahan aset kepada pemerintah Tiongkok. Pada bulan Desember tahun lalu, Sri Lanka secara resmi menyerahkan pelabuhan strategis Hambanthota kepada Tiongkok karena tidak mampu membayar utang yang berat kepada negara komunis tersebut.

Media asing berkomentar bahwa inilah target yang akan dicapai Tiongkok komunis melalui menabur uang ke luar negeri. Yakni mengimplimentasikan imperialisme. (Qin Yufei/EW/Sinatra/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Pemerintah Mendorong Industri Nasional Perlu Optimalkan Manfaat GSP dari Amerika Serikat

0

Epochtimes.id- Pemerintah mendorong industri nasional yang belum memanfaatkan skema generalized system of preferences (GSP) yang ditetapkan Amerika Serikat, agar dapat mengoptimalkannya.

GSP merupakan kebijakan untuk memberikan keringanan bea masuk terhadap impor barang-barang tertentu dari negara-negara berkembang.

“Jadi, produk-produk yang GSP-nya belum termanfaatkan, perlu kita sosialisasikan dan dorong supaya dimanfaatkan secara maksimal,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (12/7/2018).

Komoditas nasional yang memiliki keunggulan untuk masuk ke pasar AS, antara lain sayuran, bahan mentah agrikultur, perkayuan, stainless steel, karet, alas kaki, tekstil dan pakaian, serta barang konsumen.

Saat ini, Presiden AS Donald Trump tengah mengkaji kebijakan GSP tersebut karena dinilai membuat neraca perdagangan Negeri Paman Sam itu defisit. Program ini telah berlangsung sejak 1976, tetapi sempat dihentikan pada 2013 dan kembali diberlakukan pada Juni 2015.

Menurut Airlangga, pemerintah AS selalu meninjau ulang skema GSP secara periodik dalam kurun tiga tahun sekali. Tahun ini, Trump akan mengevaluasi sekitar 124 produk ekspor asal Indonesia, termasuk tekstil, plywood, kapas, serta beberapa hasil perikanan seperti udang dan kepiting.

Evaluasi itu dilakukan guna menentukan produk apa saja yang masih layak menerima GSP.

Apabila hasil dari evaluasi tersebut merekomendasikan Indonesia tidak lagi berhak atas fasilitas GSP, maka manfaat program tersebut yang sudah diterima Indonesia akan dihapuskan segera setelah rekomendasinya ditandatangani Trump sekitar November 2018 sampai awal tahun 2019.

Tahun 2011, Indonesia adalah satu dari lima negara yang menikmati manfaat terbesar dari GSP AS, selain India, Thailand, Brasil, dan Afrika Selatan. Namun, sejak April lalu, AS mempertimbangkan ulang pemberian fasilitas itu untuk Indonesia dan India, terutama dari sudut pandang akses produk mereka di dua negara tersebut.

Menperin pun meminta agar pelaku industri di dalam negeri tidak perlu khawatir dengan kondisi tersebut.

“Komunikasi kami terus berjalan dengan Pemerintah AS. Pemerintah Indonesia juga akan melakukan sosialisasi terhadap eksportir kita yang produknya masuk ke dalam lingkup GSP,” paparnya.

Lebih lanjut, Airlangga menegaskan, pemerintah fokus memperkuat perekonomian nasional dengan menjaga kestabilan politik, pendidikan dan keamanan. “Kami akan memberi ketentraman kepada pelaku industri nasional agar iklim investasi bisa terus terjaga. Selain itu, berupaya untuk meningkatkan ekspor dan mengembangkan substitusi impor supaya perekonomian kita semakin kuat,” tuturnya.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani menjelaskan, negara yang memiliki program GSP memiliki diskresi untuk menentukan negara mana dan produk apa yang akan memperoleh manfaat GSP dari negaranya.

“Saat ini, Indonesia memperoleh manfaat GSP dari beberapa negara seperti AS, Uni Eropa dan Australia,” terangnya.

Untuk GSP dari AS, pemotongan tarif bea masuk ini diberikan kepada 5.000 produk dari total 13.000 jenis produk yang dikenal oleh pemerintah AS. GSP AS ini memiliki tiga kategori manfaat, yakni kategori A, kategori A* dan kategori A+.

Adapun, Indonesia masih memperoleh manfaat GSP AS dalam kategori A yang memberikan pemotongan tarif bea masuk di AS untuk 3.500 produk, termasuk sebagian produk agrikultur, tekstil, garmen dan perkayuan. “Namun tidak semua produk ekspor Indonesia memperoleh manfaat GSP AS,” ungkapnya.

Shinta memaparkan, berdasarkan laporan GSP AS tahun 2017, Indonesia hanya memperoleh manfaat GSP sebanyak USD1,8 miliar dari total ekspor Indonesia ke AS pada tahun 2016 sebesar USD20 miliar. Itu artinya sebagian besar produk ekspor unggulan Indonesia tidak memperoleh manfaat GSP.

Lebih lanjut, tidak semua produk asal Indonesia yang mendapat manfaat GSP dari AS diekspor ke negara tersebut. Manfaat GSP AS untuk Indonesia akan diberikan hingga Indonesia tidak lagi menjadi penerima GSP AS, dengan kriteria sudah melampaui ambang batas Competitive Need Limitation (CNL) yang ditentukan atau hingga periode program GSP berakhir pada 31 Desember 2020.

Proses evaluasi ini dijadwalkan akan berlangsung hingga akhir tahun 2018. Apabila Indonesia tidak lagi menjadi penerima GSP, produk ekspor Indonesia ke AS yang saat ini menerima GSP akan dikenakan bea masuk normal (MFN) oleh AS seperti sebagian besar produk ekspor Indonesia ke AS.

Menurut Shinta, jika Indonesia tidak mendapatkan perpanjangan insentif tersebut dari AS, kinerja ekspor ke Negeri Paman Sam akan terpengaruh kendati selama ini surplus neraca perdagangan bilateral diraup oleh RI. Salah satu penyebab surplus neraca perdagangan Indonesia terhadap AS senilai USD130 miliar pada 2017 adalah berkat kebijakan GSP berupa pemotongan tarif bea masuk hingga 0 persen. (asr)

Kalah Penguasaan Bola Prancis Juara Piala Dunia 2018

0

EpochTimesId – Tim Nasional Prancis berhasil mengukuhkan diri sebagai tim nasional terbaik di dunia. Prancis keluar sebagai juara Piala Dunia 2018 setelah mengalahkan timnas Kroasia di babak Final, Minggu (15/7/2018) malam.

Hugo Lloris CS berhasil menang 4-2 atas skuad asal Eropa timur di Luzhniki Stadium, Moskow, Rusia. Prancis pun berhasil menjadi juara untuk yang kedua kalinya sepanjang keikutsertaannya di turnamen sepakbola paling bergengsi di dunia itu.

Prancis sendiri sesungguhnya bermain tertekan dan kalah dalam penguasaan bola sepanjang jalannya laga. Kroasia menguasai 66 persen penguasaan bola, sementara Prancis hanya 34 persen.

Bahkan, Mandzukic CS seringkali memberi tekanan maksimal, sehingga kerap kehilangan bola. Mereka memiliki catatan 83 persen passing akurat, sementara Prancis hanya 68 passing yang akurat.

Namun, negara Balkan itu kesulitan menembus rapatnya pertahanan negara Eropa barat itu. Mereka juga kalah dalam memanfaatkan momentum dan peluang mencetak gol yang diperoleh.

Gol pertama dalam laga ini tercipta berkat aksi bunuh diri Mario Mandzukic pada menit ke-18. Mandzukic salah menyundul bola tendangan bebas Antoine Griezmann, karena terlalu tipis. Alhasil, bola menghujam gawang sendiri.

Kroasia menyamakan kedudukan pada menit ke-29. Ivan Perisic mencetak gol indah dari luar kotak penalti dengan kaki kiri, setelah beberapa peluang membentur tiang gawang dan barisan pertahanan lawan.

Prancis mendapat hadiah penalti pada menit ke-37. Ivan Perisic dinilai menyentuh bola dengan tangan yang bergerak aktif, setelah wasit melihat video siaran ulang VAR (Video Assistant Referee). Griezmann berhasil menjalankan tugas dengan baik.

Memasuki babak ke-dua, Kroasia semakin kalap menggempur Prancis. Sayangnya mereka melupakan kemampuan Prancis melakukan serangan balik.

Melalui skema serangan balik, Paul Pogba menggandangan keunggulan pada menit ke-59. Dan kemudian Kylian Mbappe pada menit ke-65. Skor 4-1 untuk anak asuh Didier Deschamps.

Kroasia berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 2-4 pada menit ke-69. Mario Mandzukic memanfaatkan kecerobohan kiper Prancis, Hugo Lloris.

Susunan Pemain :
Prancis : 1-Hugo Lloris, 2-Benjamin Pavard, 4-Raphael Varane, 5-Samuel Umtiti, 21- Lucas Hernandez; 13-N’Golo Kante, 6-Paul Pogba; 10 Kylian Mbappe, 7-Antoine Griezmann, 14-Blaise Matuidi; 9-Olivier Giroud.
Pelatih: Didier Deschamps.

Kroasia : 23-Danijel Subasic; 2-Sime Vrsaljko, 6-Dejan Lovren, 21-Domagoj Vida, 3-Ivan Strinic; 11-Marcelo Brozovic, 7-Ivan Rakitic; 18-Ante Rebic, 10-Luka Modric, 4-Ivan Perisic; 17-Mario Mandzukic.
Pelatih: Zlatko Dalic.

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA