Epochtimes.id- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 49/KEPMEN-KP/2018 telah menetapkan ikan capungan Banggai (Banggai cardinalfish) sebagai jenis dilindungi secara terbatas.
Perlindungan Banggai Cardinalfish (BCF) sebagaimana termuat dalam Kepmen KP tersebut adalah perlindungan terbatas berdasarkan tempat dan waktu tertentu, yakni hanya di wilayah Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah, dan hanya pada bulan Februari-Maret dan Oktober-November.
“Hal ini sesuai dengan hasil rekomendasi LIPI dan Badan Riset Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) yang menyebutkan bahwa pada bulan tersebut BCF mengalami puncak musim pemijahan,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Brahmantya Satyamurti Poerwadi di Jakarta, Senin (9/04/2018) dalam siaran pers KKP.
BCF merupakan jenis ikan hias air laut endemik Indonesia. Ikan tersebut pertama kali ditemukan di perairan laut Pulau Banggai pada tahun 1920.
Selanjutnya, diketahui bahwa penyebaran endemik sangat terbatas dan sebagian besar berada di Kabupaten Banggai Kepulauan dan Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah.
Meskipun endemik, akibat pelepasan pada jalur pedagangan sebagai ikan hias, populasi introduksi BCF telah dapat ditemukan di lokasi lainnya, antara lain di perairan Luwuk, Bitung, Ambon, Kendari, Teluk Palu, dan Gilimanuk. Namun, berdasarkan hasil penelitian, BCF di kepulauan Banggai memiliki struktur genetika tertinggi dan memiliki corak warna yang khas, dibanding jenis di luar kepulauan Banggai.
Perdagangan BCF sebagai ikan hias dan kerusakan mikrohabitat telah mengakibatkan penurunan kepadatan populasi BCF di habitat alaminya. Lembaga konservasi dunia (IUCN) telah memasukan BCF ke dalam daftar merah dengan kategori spesies yang terancam punah (EN).
Selanjutnya hasil COP CITES ke-17 telah membuat sebuah keputusan yang pada intinya mewajibkan Indonesia untuk mengimplementasikan upaya konservasi dan pengelolaan untuk memastikan perdagangan internasional dapat dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip yang berkelanjutan serta melaporkan kemajuan dari upaya yang telah dilakukan pada pertemuan ke-30 Animal Committee CITES, pada tahun 2018.
Brahmantya menegaskan, keluarnya Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 49/KEPMEN-KP/2018, sebagai bentuk komitmen KKP untuk mengelola ikan endemik Indonesia melalui kaidah-kaidah pengelolaan secara berkelanjutan.
“Selain untuk menjaga kepentingan keberlanjutan kegiatan perikanan nasional, juga sebagai bukti bahwa Indonesia berkomitmen dalam menjaga sumberdaya hayati dan lingkungannya agar BCF ini dapat dimanfaatkan secara lestari sampai ke generasi berikutnya”, tegasnya.
Melanjutkan pernyataan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut, Andi Rusandi menambahkan bahwa BCF hidup berasosiasi dengan bulu babi dan anemon, sehingga upaya pengelolaannya perlu dilakukan secara terintegrasi. (asr)
Epochtimes.id- Media Australia, 9news melaporkan seorang wanita yang jatuh dari kapal pesiar Pasifik Dawn telah terungkap. Wanita ini disebut berusia 47 tahun dari Brisbane, Australia.
Polisi Australia mengeluarkan notifikasi seperti dilaporkan 9news, Jumat (14/04/2018).
Laporan tersebut menyebutkan pihak kepolisian menegaskan akan menyelidiki insiden itu.
Wanita yang belum disebutkan namanya, jatuh sekitar 40 meter ke perairan dari dek atas kapal seperti dipahami media Australia ini.
Laporan operator P&O menyebutkan masih belum mengkonfirmasi secara mendetail insiden ini.
Wanita tersebut jatuh di tengah ombak yang ganas. Sebelumnya, dia mengalami mabuk laut.
Pejabat pemerintah mengkonfirmasi bahwa pencarian wanita yang hilang itu dibatalkan pada pukul 05.00 pagi waktu Australia – 13 jam setelah dia terlihat oleh ABK jatuh di sisi kapal 150 mil laut di sebelah barat Kaledonia Baru.
“Kondisi bertambah buruk dengan suhu air dingin berarti “tidak ada peluang untuk bertahan hidup,” kata para pejabat.
Kapten kapal pesiar Pacific Dawn membuat pengumuman dengan mengatakan “berat hati” mereka akan kembali ke Brisbane setelah gagal menemukan wanita yang hilang.
“Dengan hati yang berat saya harus memberi tahu Anda bahwa kami tidak dapat menemukan tamu kami,” kata kapten kepada penumpang.
“Kami masih berada di area insiden, dan kondisi cuaca dengan gelombang setinggi tiga hingga empat meter, seperti yang Anda lihat di luar.. angin yang kuat membuat pencarian kami sangat menantang.”
“Sebagai hasilnya, kami sekarang membuat keputusan yang sangat sulit untuk melanjutkan perjalanan kami menuju Brisbane.”
Kapal pesiar ini melakukan perjalanan selama seminggu di pulau-pulau Pasifik – menuju Brisbane.
Polisi Queensland, Australia akan tiba ke kapal dan memulai penyelidikan ketika kapal tersebut mulai bersandar.
Otoritas Keselamatan Maritim Australia dan otoritas Kaledonia Baru mengeluarkan panggilan untuk kapal terdekat untuk membantu pencarian.
Seorang penumpang, Jonathan Trevithick, memasang gambar di Twitter dengan pelampung yang mengambang di laut dan mengatakan situasinya “menghebohkan”.
Seorang pria Brisbane yang berlibur di kapal bersama keluarganya, meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kondisi di daerah pencarian sangat ganas dengan ketinggian gelombang hingga empat meter.
Dia mengatakan sedikit informasi yang diberikan kepada penumpang tentang situasi selain mencari wanita yang hilang. (asr)
Konflik perdagangan AS – Tiongkok yang sedang terjadi ini menjadi fokus sorotan perhatian dunia.
Pemerintah AS menaikkan tarif komoditas impor dari Tiongkok sebagai hukuman atas pencurian hak kekayaan intelektual langsung dibalas dengan tindakan serupa oleh pemerintah Tiongkok.
Otoritas Beijing bahkan mengklaim akan memberikan perlawanan sampai titik darah penghabisan.
Para ahli mengatakan bahwa konflik tersebut mencerminkan ketidakpedulian pemerintah Tiongkok komunis terhadap WTO dan menguak sendiri borok dalam dunia perdagangannya.
Data perdagangan menunjukkan Tiongkok tak akan bertahan sampai titik darah penghabisan
Setelah Robert Lighthizer pada 3 April 2018 mengumumkan kenaikan tarif 25 % terhadap 1.300 jenis komoditas impor dari Tiongkok yang jumlahnya mencapai 50 miliar Dolar AS. Beijing langsung membalas pada esok harinya dengan menaikkan tarif 106 jenis komoditas impor dari AS, termasuk kedelai, pesawat Boeing, mobil, daging sapi, sorgum dan lainnya.
Kenaikan tarif pada komoditas tersebut bakal berdampak buruk langsung pada negara-negara bagian AS yang selama ini mendukung Donald Trump. Jumlah total ekspor AS ke Tiongkok untuk jenis komoditas tersebut pada tahun lalu mencapai 23 miliar Dolar AS.
Presiden Trump pada 5 April mengatakan bahwa dia telah memerintahkan perwakilan perdagangan (Robert Lighthizer) untuk mempertimbangkan kelayakan penambahan tarif atas komoditas impor dari Tiongkok sebesar 100 miliar dolar AS.
Jika kajian nantinya dapat disetujui oleh pemerintahan Trump, maka Amerika Serikat akan memberlakukan tarif minimal 25% untuk barang-barang impor dari Tiongkok yang mempunyai nilai total sebesar 150 miliar Dolar AS.
Keesokan harinya (06/04/2018), Kementerian Perdagangan Tiongkok langsung mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa untuk tindakan sepihak AS, pihak Tiongkok tidak akan ragu untuk melakukan serang balik dengan segala cara.
Kedelai dan Uang Kertas Dolar AS VS RMB, diatur untuk fotografi. (Zhang Peng / LightRocket via Getty Images)
Menurut statistik pemerintah federal AS, jumlah total ekspor AS ke Tiongkok pada tahun 2017 adalah 130.4 miliar dolar AS sedangkan jumlah impor barang dari Tiongkok mencapai 505.6 miliar sehingga mengalami defisit sebesar 375.2 miliar dolar AS.
Jumlah impor Tiongkok dari Amerika Serikat adalah 130 miliar dolar AS. Jika Amerika Serikat meningkatkan pajak atas 150 miliar Dolar AS komoditas impor dari Tiongkok.
Jika Tiongkok kemudian ingin menyerang balik dengan mengenakan kenaikan tarif senilai apa yang diperlakukan oleh pemerintah AS, apakah tidak berarti pemerintahan Tiongkok sendiri yang ingin menjatuhkan diri ke dalam situasi yang sulit?
Senjata cukup besar yang digenggam Tiongkok untuk melawan AS tak lain adalah kedelai. Dan menurut Peterson Institute for statistik Ekonomi Internasional, bahwa sekitar 62 % produksi kedelai AS diekspor ke Tiongkok.
Jumlah ekspor kedelai AS ke Tiongkok tahun lalu mencapai 14 miliar Dolar AS, Hampir sebanding dengan nilai ekspor pesawat Boeing (sekitar 14,3 miliar) dan mobil (sekitar 10 miliar) ke Tiongkok.
Wall Street Journal melaporkan bahwa sengketa dalam perdagangan AS – Tiongkok masih terus meluas.
Pemerintah Tiongkok sepertinya ingin ‘memukul’ AS lewat produk pertanian, tetapi akhirnya yang terkena getahnya adalah industri mereka sendiri.
China WH Group dan COFCO (China National Cereals, Oils and Foodstuffs Corporation) tiba-tiba dijadikan papan dart oleh pemerintah Tiongkok.
Pakar : Sikap pemerintah Tiongkok memusuhi WTO sepenuhnya terungkap
Douglas Bulloch, seorang pakar politik dan ekonomi Tiongkok pada 11 April dalam artiketnya yang dipublikasikan oleh Forbes menyebutkan bahwa, Trump terus memenuhi janji-janji yang ia ucapkan dalam kampanyenya menjadi presiden.
Salah satu di antaranya adalah menyelesaikan masalah ketidakadilan perdagangan antara AS dengan Tiongkok.
Sebagai seorang pemimpin yang paling berkuasa di dunia, Presiden Trump sedang mengerahkan kekuatan besar yang dimiliki Amerika Serikat untuk mencapai tujuan tersebut.
Douglas Bulloch menyebutkan, tindakan pembalasan yang dilakukan pemerintah Beijing terhadap menaikkan tarif impor barang Tiongkok oleh pemerintah Washington telah terprediksi sebelumnya.
Seorang wanita Tiongkok berjalan melewati sebuah papan iklan yang sesumbar tentang keanggotaan Organisasi Perdagangan Dunia Tiongkok (WTO). (Goh Chai Hin / AFP / Getty Images)
Tetapi hal ini justru mengungkapkan ketidakpedulian dan sikap permusuhan Tiongkok terhadap WTO.
Setelah Perang Dunia II, lebih dari dua puluh negara menandatangani perjanjian GATT (General Agreement on Tariffs and Trade), berharap dengan menetapkan norma-norma yang disepakati internasional untuk melaksanakan perdagangan dan pembangunan.
Melalui GATT semua negara di dunia akan mampu mempromosikan koeksistensi damai untuk menghindari terulangnya politik beggar-thy-neighbor yang diadopsi negara-negara yang terkena Depresi Besar pada tahun 1930-an sehingga menyulut Perang Dunia Kedua.
GATT mulai berlaku pada tahun 1948 dan baru pensiun setelah terbentuknya WTO pada tahun 1995.
WTO dengan semangat GATT terus memimpin negara-negara dunia untuk memelihara ketertiban perdagangan internasional melalui prinsip liberalisasi progresif dan non-diskriminasi, dan secara bertahap membuka pasar barang dan jasa.
Bagi Amerika Serikat dan mayoritas anggota WTO, lembaga ini adalah mempromosikan pengambilan keputusan yang berorientasikan perkembangan pasar.
Negara-negara melalui putaran dialog dan negosiasi untuk mengurangi hambatan masuk pasar dan memperkuat arus bebas investasi dan barang, sehingga operasi perusahaan swasta dapat bebas dari campur tangan politik.
Namun, menurut Douglas Bulloch bahwa bagi Tiongkok, perdagangan adalah kekuatan pendorong untuk kemakmurannya. Hanya aturan perdagangan yang sejalan dengan kepentingannya sendiri yang mereka ijinkan.
Oleh karena itu kecuali jika berada di bawah tekanan, otoritas Beijing tidak akan dengan mudah membuat komitmen untuk membuka pasarnya. Sekalipun janji-janji sudah dilontarkan, mereka juga tidak akan merealisasikan secara serius.
Menurut Douglas Bulloch bahwa karena mengabaikan WTO, selama ini pemerintah Tiongkok menggunakan psikologis keinginan besar perusahaan asing memasuki pasar Tiongkok. Tanpa malu-malu lagi mencuri teknologi, membatasi kepemilikan asing, memaksa transfer teknologi, atau memanipulasi pasar sewenang-wenang.
Presiden Donald J. Trump menandatangani sebuah memorandum untuk menyelidiki praktik perdagangan Tiongkok, di Gedung Putih di Washington pada 14 Agustus 2017. (Chris Kleponis-Pool / Getty Images)
Investor asing untuk memasuki pasar Tiongkok hanya dijinkan jika membentuk perusahaan patungan, mau bekerja sama dan menyesuaikan diri dengan apa saja yang diminta pemerintah komunis itu.
Dalam artikel itu, Douglas Bulloch menulis : Sampai ada negara anggota WTO yang mengeluh soal isu proteksionis atau pelanggaran hak asasi manusia, maka pemerintah Tiongkok akan segera mengincar perusahaan dari negara tersebut yang berinvestasi di Tiongkok, untuk menuntut perusahaan tersebut melanggar hukum (biasanya dengan menggunakan peraturan-peraturan yang belum pernah diketahui investor asing).
Amerika Serikat baru-baru ini menuntut Tiongkok ke WTO mengenai keharusan perusahaan asing di Tiongkok untuk transfer teknologi adalah perbuatan yang melanggar peraturan WTO.
Hal tersebut pada kenyataannya sudah cukup lama berjalan di Tiongkok. Namun, selama bertahun-tahun sebagian besar perusahaan asing tidak berani menuntut Tiongkok lantara takut mereka akan diusir dari pasar Tiongkok.
Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) baru-baru ini telah merampungkan laporan tentang pencurian hak kekayaan intelektual AS oleh pemerintah Tiongkok.
Laporan menyebutkan bahwa Amerika Serikat setiap tahunnya dirugikan sebesar antara 225 hingga 600 miliar Dolar AS karena pencurian hak kekayaan intelektual oleh pihak Tiongkok.
Pemerintahan Trump dengan hati-hati menimbang kerugian Amerika Serikat dan mengambil tindakan untuk mengatasi kerugian dengan tidak melanggar aturan WTO, termasuk menaikkam tarif atas komoditas impor dari Tiongkok. Menuntut Tiongkok lewat WTO, serta mengembangkan langkah-langkah untuk membatasi investasi Tiongkok.
Douglas Bulloch menyebutkan, menghadapi rencana kenaikan tarif impor oleh AS yang baru ramai di bicarakan media, sikap pertama yang ditampilkan otoritas Beijing adalah melakukan serangan balik semaksimum mungkin, tetapi bukan interopeksi apakah ia sudah membela prinsip-prinsip perdagangan bebas WTO dan mempertahankan hak-hak mereka di bawah kerangka WTO.
Aksi Pembalasan Tiongkok justru menguak sendiri borok dalam dunia perdagangannya
Yang lebih celaka adalah, sebagian besar barang-barang yang diimpor Tiongkok adalah untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri. Impor kedelai adalah contoh yang paling jelas.
Pemerintah Tiongkok melonggarkan batasan impor kedelai yang merupakan pakan utama ternak yang menghasilkan daging bagi pasar kebutuhan mereka sendiri.
Jika tarif impor kedelai dinaikkan otoritas Beijing, yang pasti AS tidak kesulitan untuk menjual kedelainya, tetapi harga daging di Tiongkok akan naik dan mendorong tingkat inflasi.
Tiongkok akan menerapkan tarif setinggi 25% pada 106 produk impor AS seperti pesawat terbang, kedelai dll. Pada 04 April 2018 di Beijing, Tiongkok. (TPG / Getty Images)
Setelah Beijing mengancam akan meningkatkan tarif impor kedelai AS, meskipun pembeli Tiongkok dapat beralih ke Brazil untuk membeli kedelai murah, tapi itu tidak mempengaruhi transaksi kedelai AS.
Pada Jumat (6/04/2018) Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menegaskan pedagang dari luar Tiongkok telah membeli 458.000 ton kedelai AS, tetapi tidak mengungkapkan informasi pembeli.
Sejumlah pedagang dan analis biji-bijian mengatakan bahwa pembeli dari transaksi ini berasal dari pengolah kedelai termasuk negara-negara Eropa seperti Belanda dan Jerman.
Jika berita itu benar, maka transaksi ini akan menjadi transaksi kedelai terbesar oleh pembeli Eropa dari Amerika Serikat selama lebih dari 15 tahun terakhir.
Konflik perdagangan AS – Tiongkok baru-baru ini telah menguak borok Tiongkok. Pemerintah komunis selama ini telah berbuat sewenang-wenang terhadap investor asing yang ingin memasuki pasar Tiongkok yang besar. Selain itu, Tiongkok juga bertindak jauh dari prinsip-prinsip perdagangan bebas WTO, Mengurangi negara lain menikmati manfaat dalam kerangka WTO.
Situasi ini telah mencapai ekstrem sekarang, dan semua negara mengharapkan pemerintah Tiongkok mau mematuhi komitmennya kepada WTO.
Namun, Partai Komunis Tiongkok yang mengendalikan pemerintahan justru terus bertindak yang bertentangan dengan internasional, melakukan tindak pembalasan terhadap negara yang menentang Tiongkok, termasuk menolak mereka untuk memasuki pasar Tiongkok, dan menerapkan embargo selektif.
Praktik pemerintah Tiongkok seperti ini, sudah tidak asing lagi bagi banyak negara anggota WTO seperti Norwegia dan Korea Selatan, negara-negara tersebut selama bertahun-tahun membuat jengkel Beijing sehingga terkena balas dendam dari pemerintah Tiongkok.
Yang membedakan mereka dengan Amerika Serikat adalah bahwa perdagangan antara Tiongkok dengan mereka tidak memiliki angka defisit besar, dan mereka juga tidak memiliki kekuatan untuk menentang RRT.
Presiden Trump berulang kali menegaskan bahwa perdagangan tidak adil dengan Tiongkok harus segera dihentikan, defisit perdagangan harus diperkecil. Trump mungkin sadar bahwa defisit perdagangan besar adalah dukungan kuat untuk konflik perdagangan AS – Tiongkok.
Douglas Bulloch di akhir artikelnya menyebutkan, melalui perkembangan situasi sengketa kian jelas terlihat bahwa meskipun otoritas Beijing berkoar menuju kerjasama yang saling menguntungkan, tetapi maksud sebenarnya mereka adalah untuk menunjukkan kekuatannya memiliki daya ancaman yang lebih besar.
Bagaimanapun, ketika administrasi Trump melipatgandakan ancamannya dan meningkatkan jumlah nilai tarif yang melebihi impor tahunan Tiongkok dari Amerika Serikat, borok-borok pemerintah Tiongkok komunis itu terkuak secara jelas. (Sinatra/asr)
Ketika Zhuge Liang berusia sekitar 17-18 tahun, ia pergi ke Wolong Gang di Kota Nanyang, Provinsi Henan, dan membangun sebuah pondok jerami. Di sana, dia membajak sawah dan belajar dengan giat.
Seorang bangsawan bernama Huang Chengyan tinggal di bawah Bukit Wolong Gang. Dia menyukai Zhuge Liang ketika dia melihat bahwa Zhuge adalah orang yang bijaksana dan lurus, dan dia sering mengunjungi Zhuge. Karena Huang sangat berpengetahuan, Zhuge mengaguminya. Dia sering meminta saran Huang dan memintanya untuk membaca tulisan-tulisannya.
Baru setelah beberapa waktu Huang memutuskan untuk menawarkan putrinya menikah dengan Zhuge. Zhuge tidak menerima tawaran itu, karena dia mendengar bahwa putri Huang jelek, tetapi dia juga tidak menolaknya di depan. Usulan pernikahan itu ditangguhkan.
Sejak saat itu, Huang dan Zhuge hanya berbagi pengetahuan mereka, dan tidak sepatah kata pun tentang lamaran pernikahan disebutkan ketika Huang mengunjungi Zhuge.
Suatu hari, Huang berkata kepada Zhuge, “Saya sering mengunjungi Anda, tetapi Anda tidak pernah mengunjungu saya.”
Zhuge menjawab, “Maafkan saya karena tidak sopan. Saya akan mengunjungi Anda lain kali.”
Beberapa hari kemudian, Zhuge memang mengunjungi Huang. Ketika dia memberi tahu penjaga di pintu tentang siapa dia, penjaga itu berkata, “Bangsawan telah memberikan instruksi bahwa jika Guru Zhuge ada di sini, dia harus segera dibawa ke dalam rumah. Silakan masuk!”
Zhuge melangkah masuk dan melihat pintu kedua ditutup. Dia mengetuk dengan lembut dua kali, dan segera terbuka. Setelah dia masuk, pintu tertutup secara otomatis. Zhuge tidak bisa menahan perasaan anehnya.
Tepat ketika dia akan melihat-lihat, tiba-tiba dia mendengar suara, dan dua anjing berlari ke arahnya. Anjing-anjing itu, satu hitam pekat dan satu putih seperti salju, menyalak dan menerjangnya. Zhuge ingin kembali, tapi pintunya tidak mau terbuka. Dia panik ketika dia mencoba menghindari anjing-anjing tersebut.
Pada saat itu, seorang pelayan berlari keluar dan menepuk kepala anjing-anjing itu. Mereka segera duduk diam. Dia kemudian memuntir telinga mereka, dan mereka berlari di belakang petak bunga. Dipenuhi dengan rasa ingin tahu, Zhuge mengikuti mereka untuk melihat lebih dekat. Dia menyadari mereka terbuat dari kayu dan dilapisi kulit anjing. Dia bertanya kepada pelayan yang telah menemukan anjing-anjing buatan tersebut, tetapi pelayan hanya tersenyum dan lari.
Ilustrasi Zhuge Liang oleh Sng Chen Chen / Epoch Times.
Zhuge masuk lebih jauh ke dalam rumah. Ketika dia sampai di pintu ketiga, dua harimau berlari keluar dan menerjangnya. Zhuge berpikir, “Mereka mungkin palsu juga.” Dia menepuk kepala harimau, tetapi yang mengejutkan, harimau itu menerkamnya dengan mulut terbuka.
Harimau-harimau itu menggigit Zhuge dengan kuat dan menolak membebaskannya. Saat itu, pelayan datang lagi dan berkata, “Anda mencoba untuk menjadi pintar. Bagaimana Anda bisa menggunakan cara Anda menangani anjing untuk menghadapi harimau?”
Saat dia berbicara, dia menepuk pantat mereka, dan mereka duduk diam.
Zhuge merasa malu dan menghela nafas. “Sangat sulit untuk memasuki halaman besar ini. Tolong tunjukkan saya jalan masuk!”
Pelayan itu berkata, “Saya sedang sibuk menggiling mie!”
Zhuge melihat sebuah pabrik dengan keledai kayu yang berputar-putar. Dia tercengang. Dia berseru: “Ah! Saya hanya tahu bahwa Guru Huang memiliki pengetahuan. Saya terkejut dia bisa membuat ini!”
Pelayan itu tertawa dan berkata, “Guru tidak peduli dengan hal ini!”
Zhuge bertanya dengan cemas, “Siapa itu jika bukan si bangsawan?”
“Silakan masuk. Anda akan tahu,” jawab pelayan itu.
Zhuge berpikir: “Setiap kali saya membuka pintu, saya disambut dengan perangkat baru yang menyebabkan banyak masalah bagi saya. Apa yang harus saya lakukan?”
Saat dia ragu-ragu, pintu terbuka, dan keluarlah seorang wanita. Wanita itu tinggi dengan sikap lembut dan bermartabat, kecuali bahwa wajahnya sedikit gelap dan memiliki beberapa bopeng.
Dia datang ke lorong dan bertanya kepada pelayan, “Siapa tamu ini?”
Sebelum pelayan dapat menjawab, Zhuge membungkuk dan menjawab: “Saya Zhuge Kongming* dari Wolong Gang. Saya di sini untuk berkunjung ke Guru Huang!”
“Silakan masuk!” kata wanita itu segera, dan kemudian dia berbalik masuk.
Pembantu itu melihat Zhuge masih tak bergerak, maka dia mendesaknya, “Ikuti dia! Pintu telah terbuka, dan wanita itu akan menghentikan semua hal yang keluar. Tidak ada yang akan keluar dan membuatmu takut lagi!”
Zhuge melanjutkan dengan hati-hati. Setelah dia berbelok beberapa tikungan dan memasuki beberapa pintu lagi, dia akhirnya sampai ke sebuah bangunan.
Huang membimbing Zhuge ke lantai atas, dan ketika mereka akhirnya duduk, Zhuge tidak sabar untuk mencari tahu penemu perangkat-perangkat tersebut. Dia berkata, “Tidak mudah untuk mengunjungi Guru!” Dia kemudian memberi tahu Huang apa yang baru saja terjadi.
Huang tertawa keras dan berkata: “Puteriku yang jelek selalu mengerjakan hal-hal semacam itu. Sangat tidak sopan untuk menakut-nakuti Anda!”
Setelah mendengar penjelasan Huang, Zhuge tersipu dan mulai menggerutu pada dirinya sendiri: “Zhuge Liang! Anda begitu berantakan. Si bangsawan menawarkan putrinya dalam pernikahan, tetapi Anda membenci kejelekannya. Di mana Anda dapat menemukan orang seperti itu yang sangat luar biasa berbakat? Di mana keburukannya?”
Pada saat itu, dia berseru, “Kebijaksanaan Nona Huang melebihi yang lain, dan saya sangat mengaguminya!”
Huang berkata, “Putriku sangat jelek. Saya sudah mencoba menawarkan kesediaannya untuk menikah dengan seseorang, tapi….”
Sebelum Huang selesai, Zhuge berkata, “Saya di sini khusus untuk mengunjungi ayah mertuaku!”
Dengan itu, dia berlutut dan bersujud pada Huang.
Huang tertawa dan membantunya berdiri.
Zhuge dan Puteri Huang akhirnya menikah. Mereka membantu dan belajar dari satu sama lain. Dikisahkan bahwa banyak ide Zhuge berasal dari diskusinya dengan Puteri Huang.
Dalam buku-buku dan legenda kuno, ada kisah-kisah penemuan Zhuge, seekor lembu kayu yang bisa berjalan sendiri dengan mangerahkan roda gigi. Dalam Romansa Tiga Kerajaan (Romance of the Three Kingdoms), ada penjelasan tentang Zhuge menggunakan tujuh lampu bintang untuk memperpanjang hidupnya. Ada juga kisah Zhuge yang berdoa untuk Angin Timur.
Nona Huang membuat anjing dan harimau bergerak dengan kayu. Buku-buku kuno juga mencatat bahwa Lu Ban, seorang tukang kayu yang hebat, menciptakan seekor burung kayu yang terbang di langit selama tiga hari tiga malam.
Dahulu ilmu pengetahuan di Tiongkok kuno sangat maju dan melampaui ilmu pengetahuan modern. Karena budaya yang diturunkan secara ilahi diturunkan oleh dewa kepada manusia, ia membawa kekuatan supernatural yang berada di luar jangkauan sains modern. (ran)
Shen Baozhong, wakil presiden Akademi Ilmu Kedokteran Heilongjiang dan presiden Rumah Sakit Afiliasi Keempat dari Hospital of Harbin Medical University (HMU), telah ditempatkan di bawah penyelidikan oleh otoritas Komunis Tiongkok, karena dicurigai telah “secara serius melanggar disiplin Partai,” menurut Xinhua, kantor berita yang dikelola negara, yang melaporkan pada 7 April.
Sebuah eufemisme yang sering digunakan untuk mengganti istilah korupsi. Sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 2012, pemimpin Tiongkok Xi Jinping telah menggunakan kampanye anti korupsi untuk menghilangkan musuh-musuh politik dan membersihkan para pejabat yang nakal.
Otoritas Tiongkok tidak menjelaskan tuduhan kejahatan-kejahatan yang telah dilakukan Shen. Patut diperhatikan, bagaimanapun, bahwa rumah sakit yang ditanganinya memiliki sejarah keterlibatannya di pasar gelap organ tubuh Tiongkok.
Menurut liputan media masa lalu dan biografi resmi Partai Komunis Tiongkok, Shen memiliki “berbagai identitas, gelar, dan penghargaan.” Dia terkenal di kalangan medis dan akademis di Tiongkok.
Surat kabar Tiongkok, Science and Technology Daily, melaporkan pada 11 Maret bahwa tim medis Shen telah menerbitkan sebuah makalah tentang terapi kanker yang diterbitkan dalam jurnal medis asing.
Dalam foto ini diambil pada 14 Mei 2013, dua perawat berjalan di depan gedung A3 di sebuah rumah sakit isolasi di Shanghai barat daya. (Peter Parks / AFP / Getty Images)
Pada awal 2009, ada rumor keterlibatan Shen di dalam banyak korupsi. Sebuah posting di Tianya, sebuah forum internet Tiongkok yang populer, diterbitkan pada Maret 2009, menuduh bahwa Yang Yanming, perwakilan hukum untuk perusahaan teknologi medis di Provinsi Heilongjiang, meminta upeti dan menerima suap menggunakan nama Shen. Sejak 2004 hingga sekarang, jumlah uang yang telah diperoleh Yang tersebut cukup untuk menjatuhkan hukuman mati kepadanya.”
Desas-desus tentang korupsi Yang muncul sekitar waktu ketika Shen ditunjuk sebagai presiden dari Rumah Sakit Afiliasi Keempat HMU, pada September 2004.
Selama masa jabatan Shen di rumah sakit Harbin, fasilitas tersebut menjadi terlibat dalam kejahatan yang lebih gelap daripada korupsi.
Menurut laporan investigasi Oktober 2006 oleh Minghui.org, sebuah situs web yang berbasis di AS yang berfungsi sebagai pusat informasi tentang penganiayaan terhadap kelompok spiritual Falun Gong di Tiongkok, departemen penelitian anatomi di HMU telah menggunakan sebuah bangunan pabrik yang ditinggalkan di pinggiran Harbin untuk mengawetkan mayat dan menjualnya ke luar negeri. Penduduk setempat memperhatikan bahwa mobil misterius sering keluar masuk gedung pada malam hari, dan melaporkannya ke polisi.
HMU kemudian mengirimkan pemberitahuan internal kepada staf untuk mencegah insiden ini terungkap lebih lanjut, menurut Minghui.
Insiden tersebut adalah bagian dari kampanye di seluruh dunia mulai tahun 2006 untuk menyelidiki dugaan-dugaan tentang pengambilan organ paksa dari praktisi Falun Gong di Tiongkok.
Para pemeran mementaskan kembali pengambilan organ di Tiongkok terhadap praktisi Falun Gong, dalam rapat umum menyerukan diakhirinya penganiayaan Falun Gong, di Ottawa, Kanada, pada tahun 2008. (The Epoch Times)
Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan meditasi berdasarkan prinsip-prinsip sejati, baik, dan sabar. Pada tahun 1999, mantan pemimpin Partai Jiang Zemin meluncurkan penganiayaan skala nasional terhadap para praktisi Falun Gong, meyakini bahwa popularitas kelompok tersebut akan merusak otoritas Partai tersebut, mengingat pada tahun 1999, ada hingga 100 juta praktisi yang berlatih, jumlah yang oleh media Barat telah dikutip dari para pejabat Tiongkok.
Jiang telah memobilisasi aparat keamanan negara untuk menangkap dan menahan praktisi. Lebih dari 4.000 praktisi dikonfirmasi telah meninggal akibat penyiksaan dan pelecehan saat dalam tahanan, meskipun jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi, dikarenakan adanya kesulitan dalam mendapatkan informasi dari Tiongkok, menurut Pusat Informasi Falun Dafa, kantor pers kelompok.
Menurut para peneliti independen, sejumlah besar praktisi Falun Gong yang dipenjara di fasilitas penahanan Tiongkok juga telah dibunuh demi organ mereka, yang digunakan dalam industri transplantasi organ Tiongkok yang sangat menguntungkan.
Rumah sakit afiliasi pertama, kedua, ketiga, dan keempat dari HMU terdaftar di antara rumah sakit yang dicurigai terlibat dalam pengambilan organ secara paksa, menurut World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (WOIPFG), Organisasi Dunia untuk Investigasi Penganiayaan Falun Gong, sebuah lembaga nonprofit berbasis di AS.
Dalam rekaman telepon WOIPFG yang diperoleh pada tahun 2016, Dr. Chen Zhaoyan dari Rumah Sakit Afiliasi Kedua HMU mengatakan kepada para peneliti WOIPFG: “Kami mulai melakukan transplantasi ginjal hidup sejak tahun 1999.” (ran)
Gao Yi dari New Tang Dynasty Television berkontribusi pada laporan ini.
Epochtimes.id- Dinosaurus memiliki kisah mengasyikkan, kadang-kadang sampai-sampai kita ingin memilikinya.
Baru-baru ini, dua fosil dinosaurus dijual sebagai objek desain interior modern.
Salah satu fosil itu adalah diplodocus. Lainnya adalah fosil allosaurus yang diborong masing-masing seharga lebih dari 1,4 juta euro ($ 1,7 juta) saat lelang di rumah lelang Paris, Prancis.
“Pembeli asing yang sama memperoleh dua dinosaurus,” kata rumah lelang Drouot dilansir dari AFP, Jumat (13/04/2018).
Rumah lelang ini menyebut harga “luar biasa” untuk dinosaurus, meskipun tidak ada catatan.
The diplodocus – raksasa herbivora yang berukuran 12 meter panjangnya dari hidung ke ekor – diboyong seharga 1,44 juta euro, dibandingkan dengan 1,41 juta euro untuk allosaurus karnivora, ikan kecil dalam istilah dinosaurus hanya 3,8 meter.
Kedua dinosaurus menjelajahi Bumi selama periode Jurasik akhir, sekitar 150 juta tahun yang lalu, dilaporkan AFP.
Hanya sekitar lima kerangka dinosaurus yang disiapkan untuk dilelang di seluruh dunia setiap tahun, sebagian besar diambil oleh kolektor ultra kaya atau museum di Eropa atau AS. Tapi para pelelang telah mencatat lonjakan minat di Tiongkok.
“Dinosaurus telah menjadi keren, trendi – objek nyata dekorasi, seperti lukisan,” kata ahli penjualan fosil Iacopo Briano kepada AFP menjelang lelang.
Dia menuturkan aktor Hollywood Leonardo DiCaprio dan Nicolas Cage sebagai penggemar fosil prasejarah tersebut.
Kewarganegaraan pembeli dua fosil dinosaurus tersebut pada Rabu lalu tidak terungkap.
Pada 1997, McDonald’s dan Walt Disney berada di antara donator yang menggelontorkan hingga $ 8,36 juta untuk membeli Sue – fosil dinosaurus Tyrannosaurus rex yang paling lengkap dari fosil yang pernah ditemukan untuk Field Museum of Natural History di Chicago, Amerika Serikat. (asr)
EpochTimesId – Australia akan menghadirkan pengawasan negara untuk mata uang virtual atau cryptocurrency. Unit tersebut berada di bawah lingkup intelijen keuangan, AUSTRAC.
Ini adalah sebuah langkah yang diharapkan akan membantu meminimalkan risiko pencucian uang, pendanaan terorisme, dan kejahatan dunia maya.
“Efektif segera, semua yang disebut penyedia pertukaran mata uang digital dengan operasi di Australia harus mendaftar kepada AUSTRAC,” lembaga pemerintah mengatakan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Epoch Times dari Reuters.
Perubahan ini adalah bagian dari tahap pertama reformasi untuk memperkuat Undang-Undang Anti Pencucian Uang dan Penanggulangan Terorisme (AML/CTF).
Kebijakan ini datang berbulan-bulan setelah AUSTRAC memulai gugatan terhadap Commonwealth Bank of Australia untuk pelanggaran terhadap undang-undang pencucian uang.
Video Rekomendasi :
Undang-undang AML/CTF mewajibkan semua entitas yang diatur seperti bank dan operator transfer uang untuk mengumpulkan informasi dan menetapkan identitas pelanggan, memantau transaksi, dan melaporkan aktivitas yang mencurigakan atau melibatkan uang tunai lebih dari 10.000 dolar Australia.
“AUSTRAC sekarang telah meningkatkan peluang untuk memfasilitasi pembagian informasi dan intelijen keuangan yang berkaitan dengan penggunaan mata uang digital, seperti bitcoin dan cryptocurrency lainnya, dengan industri dan mitra pemerintahnya,” kata chief executive AUSTRAC, Nicole Rose.
“Informasi yang akan dikumpulkan dan dilaporkan oleh perusahaan-perusahaan ini kepada AUSTRAC akan segera bermanfaat dalam perang melawan kejahatan serius dan pendanaan terorisme.”
Perubahan tersebut terjadi lebih dari dua tahun setelah pengawas Global Financial Task Task Force (FATF) menemukan defisiensi signifikan dalam kerangka kerja anti-pencucian uang Australia.
Tahap berikutnya dan yang lebih menantang dari reformasi legislatif di Australia adalah memperluas peraturan kepada pengacara, akuntan, agen real estat, dan dealer dalam barang-barang bernilai tinggi. (Reuters/The Epoch Times/waa)
EpochTimesId – Anak dari mantan agen ganda Rusia, Yulia Skripal, mengatakan tidak ingin menerima bantuan yang ditawarkan kedutaan besar Rusia di London. Yulia diracun bersama ayahnya, Sergei Skripal di Inggris bulan lalu.
Sang ayah adalah mantan mata-mata Rusia. Sergei adalah desertir pejabat intelijen militer Rusia, GRU, dengan pangkat terakhir Kolonel.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan atas nama Yulia, oleh polisi Inggris pada Rabu (11/4/2018) malam waktu setempat, dia mengatakan ayahnya, Sergei, masih sakit parah. Sang Ayah masih menderita akibat efek dari serangan racun saraf Novichok kelas militer yang digunakan untuk meracuni mereka.
Serangan itu, menurut Inggris adalah kesalahan dan tanggungjawab Rusia. Sementara Rusia telah berulangkali membantah keterlibatannya. Kasus ini telah menyebabkan krisis dan perang diplomatik terbesar antara Rusia dan negara-negara Barat sejak Perang Dingin.
“Saya memiliki akses ke teman dan keluarga, dan saya telah diberitahu tentang kontak khusus saya di Kedutaan Rusia yang telah dengan senang hati menawarkan kepada saya bantuan mereka dengan cara apa pun yang mereka bisa,” kata Yulia Skripal, dalam pernyataannya.
“Saat ini saya tidak ingin memanfaatkan layanan (dan bantuan) mereka. Tetapi, jika saya berubah pikiran, saya tahu cara menghubungi mereka.”
Seorang petugas polisi berjaga-jaga di luar rumah mantan perwira intelijen militer Rusia, Sergei Skripal, di Salisbury, Inggris, 8 Maret 2018. (Peter Nicholls/Reuters/The Epoch Times)
Kedutaan besar Rusia di London, berulang kali meminta akses konsuler kepada Yulia Skripal. Rusia bahkan menuduh pemerintah Inggris menculik Yulia. Mereka juga mengaku sangat meragukan pernyataan itu benar-benar datang dari Yulia.
“Teks tersebut disusun dengan cara khusus sehingga dapat mendukung pernyataan resmi yang dibuat oleh otoritas Inggris dan pada saat yang sama untuk mengecualikan setiap kemungkinan kontak Yulia dengan dunia luar, (seperti) konsul, wartawan dan bahkan kerabat,” kata kedubes Rusia dalam sebuah pernyataan.
“Singkatnya, dokumen itu hanya memperkuat kecurigaan bahwa kita berurusan dengan isolasi paksa warga Rusia.”
Yulia Skripal keluar dari rumah sakit di kota Salisbury Inggris, Senin (9/4/2018) lalu, di mana, katanya, dia diperlakukan ‘dengan keahlian klinis yang jelas dan dengan kebaikan seperti itu’. Dia dibawa ke lokasi yang belum dipublikasikan.
Putri Skripal mengatakan dia belum cukup kuat untuk memberikan wawancara media dan dia mengatakan sepupu yang telah berbicara dengan media Rusia tidak berbicara untuknya ataupun untuk mewakili ayahnya.
“Saya ingin menekankan bahwa tidak ada yang berbicara untuk saya, atau untuk ayah saya, tetapi (kami akan berbicara melalui) diri kami sendiri.”
“Saya berterima kasih kepada sepupu saya Viktoria atas perhatiannya untuk kami, tetapi saya meminta dia untuk tidak mengunjungi kami atau mencoba menghubungi saya untuk sementara waktu,” kata pernyataan itu.
Kedutaan Rusia membedah pernyataan baris demi baris, mengkritik apa yang dikatakannya adalah kontradiksi antara deskripsi Yulia tentang keadaan kesehatannya dan panggilan telepon yang direkam dengan Viktoria, yang disiarkan di televisi negara Rusia pekan lalu, di mana Yulia mengatakan, “semuanya baik-baik saja.”
Kedutaan juga meragukan pernyataan bahwa Yulia memiliki akses kepada teman dan keluarganya. Rusia mengatakan bahwa tidak ada konfirmasi kontak dengan kerabat di Rusia.
“Sangat luar biasa adalah kalimat ‘tidak ada yang berbicara untuk saya’ yang muncul dalam sebuah pernyataan yang, bukannya dibaca di depan kamera oleh Yulia sendiri, (melainkan hanya) diterbitkan (tertulis) di situs web Scotland Yard,” kata kedutaan, mengacu ke markas polisi London.
Duo Skripal berada dalam kondisi kritis selama berminggu-minggu setelah serangan 4 Maret 2018 sebelum kesehatan mereka membaik.
Sergei Skripal, yang direkrut oleh MI6 Inggris, ditangkap karena berkhianat di Moskow pada 2004. Dia berakhir di Inggris setelah ditukar pada 2010 karena mata-mata Rusia ditangkap di Amerika Serikat.
Pemerintah negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat telah mengusir lebih dari 100 diplomat Rusia sebagai protes atas serangan terhadap duo Skripal. Rusia juga langsung membalas dengan mengusir diplomat dari puluhan negara barat. (Reuters/The Epoch Times/waa)
EpochTimesId – Ganja sintetis kembali merenggut satu nyawa di Kota Chicago, Ibukota Illinois, Amerika Serikat. Dengan demikian, korban tewas wabah overdosis akibat ganja sintetis bertambah menjadi tiga orang.
Sementara itu, sedikitnya 100 orang telah mengalami over dosis dan pendarahan parah akibat epidemi ganja palsu.
“Setiap hari kami telah melihat jumlah kasus meningkat,” kata direktur Departemen Kesehatan Masyarakat Negara Bagian Illinois (IDPH), Nirav D. Shah dalam sebuah pernyataan.
“Kanabinoid (ganja) sintetis tidak aman. Mereka tidak diregulasi dan orang-orang tidak tahu bahan kimia apa yang ada di dalamnya, seperti (diantaranya) racun tikus. Ketika upaya sedang dilakukan untuk mengeluarkan obat yang terkontaminasi dari peredaran, mungkin mereka dapat muncul kembali. Kami mendorong orang untuk tidak menggunakan cannabinoid sintetis sekarang (produk baru) atau sebelumnya (produk lama).”
“Penjaga toko swalayan di Chicago sebelumnya dituntut karena menjual marijuana sintetis yang dicampur dengan racun tikus,” kata polisi.
IDPH menyatakan bahwa mereka yang melaporkan mengalami keluhan sakit setelah merokok mengatakan bahwa mereka mengalami pendarahan. Mereka mengalami hidung berdarah, menderita gusi berdarah, mengalami pendarahan dalam, atau melihat darah dalam air seni mereka.
Kanabinoid sintetik adalah bahan kimia buatan manusia yang disemprotkan pada bahan tanaman kering sebelum dijadikan rokok dan bumbu rokok linting. Beberapa cannabinoids sintetis dijual dalam bentuk cair untuk diuapkan.
Mereka dikenal di pasaran sebagai ‘rempah-rempah’ atau ‘K2’.
Marijuana sintetis, yang terlihat dalam dua paket ini, dilarang di New York City dan negara bagian oleh Departemen Kesehatan kota dan negara bagian. (Photo : DEA)
“Efek buruk bagi kesehatan dari menggunakan cannabinoids sintetis, bisa menjadi tidak dapat diprediksi, berbahaya, dan mematikan,” tambah IDPH.
Mereka sering dijual di toko-toko kelontong, toko serba ada, pompa bensin, dan toko-toko rokok. Ganja sintetis juga dijual secara online.
“Bahkan, mereka tidak aman dan dapat mempengaruhi otak jauh lebih kuat daripada ganja; efeknya yang sebenarnya dapat tidak dapat diprediksi dan, dalam beberapa kasus, lebih berbahaya atau bahkan mengancam nyawa,” tulis situs web pemerintah AS, Drugabuse.gov.
Ada kesalahpahaman tentang ganja sintetis, sambung situs web itu.
“Akses yang mudah dan keyakinan bahwa produk cannabinoid sintetis adalah ‘alami’ dan oleh karena itu tidak berbahaya, mungkin berkontribusi pada penggunaannya di kalangan anak muda. Alasan lain untuk terus digunakan adalah bahwa tes obat standar tidak dapat dengan mudah mendeteksi banyaknya bahan kimia yang digunakan dalam produk ini.”
Sementara itu, ada beberapa studi tentang bagaimana ‘ganja palsu’ memberikan pengaruh negatif terhadap otak. Departemen itu mendesak bahwa siapa pun yang mengalami reaksi buruk terhadap zat tersebut harus menghubungi 911 atau meminta seseorang membawa mereka ke ruang gawat darurat. (The Epoch Times/waa)
BEIJING – Seorang mantan pejabat senior yang pernah dianggap sebagai pesaing untuk posisi pemimpin atas telah mengaku menerima suap lebih dari 170 juta yuan ($27 juta), kata media pemerintah Tiongkok pada 12 April.
Sun Zhengcai, 54 tahun, secara tiba-tiba dicopot bulan Juli lalu dari jabatannya sebagai ketua Partai Komunis Chongqing barat daya, salah satu kota terpenting Tiongkok, untuk digantikan oleh Chen Min’er, yang dekat dengan pemimpin saat ini Xi Jinping.
Sun adalah korban terbaru dari perang tanpa henti Xi terhadap korupsi, yang juga berfungsi sebagai mekanisme bagi Xi untuk menghilangkan para pejabat di dalam faksi oposisi Partai yang menentang kekuasaannya.
Hingga tahun lalu, Sun, seorang anggota termuda dari 25 anggota Politbiro pengambil keputusan Partai tersebut, telah dipertimbangkan sebagai pengganti Xi.
Para jaksa pada bulan Februari telah menuduh Sun dengan menerima “uang dalam jumlah besar” dalam suap selama berbagai posisi jabatan 15 tahun di Chongqing, Beijing, provinsi timur laut Jilin, dan selama masa jabatannya sebagai menteri pertanian.
Mantan ketua partai Chongqing Sun Zhengcai (kanan) berjalan di belakang pemimpin Tiongkok Xi Jinping ketika mereka menghadiri sesi parlemen stempel karet, Kongres Rakyat Nasional, di Aula Besar Rakyat di Beijing pada 15 Maret 2013. (Feng Li / Getty Images)
Dalam sidang pada 12 April tersebut, Sun dituduh secara ilegal telah menerima uang tunai dan hadiah senilai total lebih dari 170 juta, kata pengadilan di akun media sosial resmi, menambahkan bahwa putusannya akan dirilis nanti.
“Saya sangat melanggar disiplin dan hukum,” kata Sun dalam video pernyataannya saat pengadilan di kota Tianjin yang dikeluarkan oleh CCTV, media siaran milik negara. “Saya sepenuhnya menerima (dakwaan). Saya dengan tulus mengakui kesalahan saya dan menyatakan penyesalan.”
Sejak berkuasa pada tahun 2012, Xi telah memimpin penumpasan korupsi, menargetkan para anggota yang setia kepada mantan pemimpin Jiang Zemin. Laporan media sebelumnya telah mengungkapkan Sun adalah pilihan Jiang untuk penerus yang setia untuk menjadi pemimpin Partai.
Dalam konperensi penting Partai tahun lalu, Kongres Nasional ke-19, Sun telah disebut namanya bersama dengan beberapa anggota faksi Jiang lainnya, seperti Zhou Yongkang, Bo Xilai, dan Ling Jihua, sebagai komplotan persekongkolan “dalam rencana untuk merebut kepemimpinan Partai dan merebut kekuasaan.”
Media pemerintah Chongqing kemudian mengkritik Sun sebagai “korupsi politik.”
Dalam beberapa bulan terakhir, media Tiongkok juga telah mengekspos hubungan-hubungan Sun dengan banyak gundik, yang menerima keuntungan finansial melalui koneksi-koneksi padanya. (ran)
Dari Reuters. Anggota staf Epoch Times, Annie Wu, berkontribusi dalam laporan ini.
Ketika berita muncul Juli lalu bahwa penduduk di Xinjiang, yang terletak di perbatasan barat laut Tiongkok, diminta untuk memasang aplikasi pengawasan ke ponsel mereka, hal itu menarik perhatian Open Technology Fund (OTF), sebuah program yang didanai pemerintah AS dalam meneliti dan mengembangkan teknologi kebebasan internet.
Pada tanggal 9 April, OTF menerbitkan analisis tentang kemampuan teknologi aplikasi, yang mengungkapkan perluasan dimana aplikasi tersebut dapat melacak dan memantau aktivitas-aktivitas para pengguna telepon.
Pada bulan Juli 2017, Radio Free Asia (RFA) pertama kali melaporkan bahwa pihak berwenang di distrik Tianshan Kota Urumqi, ibu kota Xinjiang, telah mengeluarkan pemberitahuan kepada penduduk, meminta agar semua pengguna ponsel Android di Urumqi mengunduh aplikasi bernama “Jingwang Weishi,” yang diterjemahkan menjadi “pembela internet yang bersih” dalam bahasa Mandarin.
Aplikasi tersebut dikembangkan bersama antara polisi Urumqi dengan perusahaan teknologi Tiongkok, menurut salinan pemberitahuan yang diperoleh oleh RFA.
Aplikasi tersebut akan dapat mendeteksi “audio, video, foto, ebook, dan file elektronik lainnya yang berbahaya” yang terkait dengan “kekerasan, teror, dan agama ilegal,” katanya. Aplikasi kemudian akan meminta pengguna untuk menghapus file-file tersebut. Jika pengguna tidak segera menghapusnya, “pengguna akan ditangkap untuk bertanggung jawab secara hukum.”
Wilayah Xinjiang telah lama menjadi sasaran penindasan tangan besi oleh rezim Tiongkok. Dalam beberapa tahun terakhir, kekerasan antara etnis minoritas Uighur dengan Han Tiongkok, yang merupakan etnis mayoritas di Tiongkok, telah berhadapan dengan cara-cara polisi yang keras.
Petugas polisi paramiliter Tiongkok berjaga di sepanjang jalan di Urumqi, Xinjiang, pada 23 Mei 2014 (Goh Chai Hin / AFP / Getty Images)
Penduduk Xinjiang tunduk pada pengawasan dalam kehidupan sehari-hari mereka, dari hadirnya keamanan yang kontinyu di area publik, hingga persyaratan untuk mendaftarkan informasi ID mereka untuk pembelanjaan toko. Dalam beberapa bulan terakhir, para warga telah ditahan di “pusat-pusat pendidikan politik,” di mana mereka dipaksa untuk melihat isi propaganda yang mempromosikan identitas Tiongkok, menurut Human Rights Watch.
Aplikasi baru tersebut adalah bentuk pengawasan terbaru yang menggunakan inovasi teknologi tinggi. Penyebutan “teror” dalam pemberitahuan tersebut dapat menjadi referensi untuk pelabelan rezim Tiongkok terhadap orang-orang Uighur, mayoritas di antaranya adalah Muslim, sebagai ancaman teror, yang merupakan pembenaran rezim untuk menganiaya orang-orang Uighur dan menekan keyakinan mereka.
Pada bulan Juli, RFA telah melaporkan bahwa 10 wanita dari etnis Kazakh ditangkap setelah mengunduh “Jing Wang.” Polisi mengatakan kejahatan mereka adalah memposting konten yang dianggap tidak pantas oleh pemerintah di WeChat, sebuah platform media sosial Tiongkok yang populer.
OTF telah melakukan audit keamanan terhadap aplikasi tersebut dan menemukan bahwa aplikasi itu dapat mengekstrak informasi tentang model ponsel, ID pelanggan, nama file, dan spesifikasi lainnya. Memungkinkan pihak ketiga untuk dengan mudah melacak perangkat mobile dan isi kontennya.
Dengan “Jing Wang” telah dipasang, setiap file yang disimpan di perangkat seluler dikirim ke server pemerintah untuk pemantauan.
Aplikasi tersebut memindai penyimpanan eksternal perangkat tersebut untuk file-file, mencatat nama-nama file, ukuran, jalur, dan spesifikasi-spesifikasi lainnya, kemudian membandingkannya dengan daftar pengenal dari server tersebut. Jika aplikasi mengidentifikasi file tersebut “mencurigakan”, ia akan meminta pengguna untuk menghapusnya.
OTF juga menemukan bahwa informasi yang dikirim ke server pemerintah adalah dalam bentuk plaintext, yang berarti “seseorang dengan tingkat pengetahuan teknis yang rendah” dapat dengan mudah mencegat dan memanipulasi data tersebut.
“Teknik seperti itu dapat dengan mudah diperluas ke seluruh populasi Tiongkok atau ke lingkungan represif lainnya,” kata OTF memperingatkan.
Organisasi tersebut telah menerbitkan daftar Jing Wang tentang para pengidentifikasi yang telah ditargetkan dengan harapan agar pakar teknologi dapat membantu menentukan jenis konten apa yang dianggap “berbahaya” oleh aplikasi tersebut. (ran)
Pencurian jari jempol prajurit Terakota Tiongkok kuno oleh warga negara AS telah menimbulkan perdebatan. Sementara Tiongkok telah meminta pelakunya dihukum berat, pelaku tersebut telah dibebaskan dengan jaminan oleh otoritas AS pada 13 Februari. Tiongkok marah dengan AS karena tidak memperlakukan situasi ini lebih serius dan membiarkannya pergi dengan mudah. Otoritas Tiongkok terus menuntut hukuman yang lebih berat. Haruskah orang Amerika yang merusak jempol prajurit terakota dihukum berat?
Kejadian
Seorang warga Delaware yang berusia 24 tahun, Michael Rohana, menghadiri pesta “Ugly Sweater Party” di Franklin Institute pada 21 Desember 2017. Ia memasuki pameran “Terracotta Warriors of the Emperor”, yang ditutup untuk umum pada waktu itu. Pameran Terracotta Warriors di Institut menyimpan 10 patung bersejarah yang dipinjamkan dari Provinsi Xi’an, Tiongkok, sejak September 2017.
Sekitar jam 9:15 malam itu, Rohana menyelinap ke pameran bersama teman-temannya. Setelah beberapa menit, kelompok itu pergi, meninggalkan Rohana sendirian dengan tentara terakota. Rekaman CCTV menunjukkan Rohana menggunakan senter teleponnya untuk melihat para prajurit dan bahkan merangkul salah satu tokoh saat mengambil foto selfie. Rohana terlihat memegang tangan kiri sosok tersebut. Diduga Rohana telah mematahkan ibu jari tokoh tersebut dan membawa pergi bagian potongannya di sakunya.
Pihak berwenang melihat perusakan tersebut pada 8 Januari 18 hari setelah peristiwa terjadi. Insiden itu segera dilaporkan ke polisi yang menangkap Rohana dalam waktu 5 hari. Dia dituduh menyembunyikan karya seni utama dari sebuah museum dan memindahkan antar negara bagian atas barang curian tersebut. Namun, Rohana kemudian dibebaskan dengan jaminan $15.000.
Insiden itu segera dilaporkan ke polisi yang menangkap Rohana dalam waktu 5 hari. Dia dituduh menyembunyikan karya seni utama dari sebuah museum dan memindahkan ke antar negara bagian barang curian tersebut. Namun, kemudian dibebaskan dengan jaminan $15.000. (Gambar: thebluediamondgallery / CC0 1.0)
Franklin Institute telah secara terbuka meminta maaf atas insiden tersebut dan telah menerima anggapan bahwa kontraktor keselamatan mereka tidak mengikuti prosedur penutupan yang benar, yang memungkinkan Rohana dan kawan-kawannya dapat memasuki pameran tersebut. Investigasi polisi lebih lanjut terhadap masalah ini mengungkapkan bahwa Rohana telah membual tentang mencuri jempol terakota dari pameran tersebut, dan bahkan memposting foto-foto itu di media sosial.
Apakah hukumannya sesuai dengan kejahatan?
Prajurit terakota dalam masalah tersebut adalah bagian dari koleksi peninggalan Tiongkok berusia 2.000 tahun. Jumlah koleksi memiliki 8.000 prajurit yang terbuat dari tanah liat dan dibangun selama Dinasti Qin. Penemuan situs arkeologi ini pada tahun 1974 adalah salah satu penemuan paling berharga Tiongkok dan dinyatakan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1987. Prajurit terakota yang rusak tersebut bernilai $4,5 juta, dan jempol saja dihargai $5.000.
Wu Haiyun, Direktur organisasi yang meminjamkan patung-patung itu ke Franklin Institute, mengeluarkan pernyataan dimana dia mengklaim bahwa Institut itu telah sembrono dengan patung-patung tersebut, menyiratkan bahwa insiden semacam itu dapat dihindari jika mereka telah mengambil tindakan pengamanan yang sesuai.
Para prajurit terakota yang dipermasalahkan adalah bagian dari koleksi peninggalan Tiongkok berusia 2.000 tahun. Jumlah yang memiliki 8.000 tentara yang terbuat dari tanah liat dan dibangun selama dinasti Qin. (Gambar: Jmhullot via flickr CC BY 3.0)
Tiongkok telah menuntut otoritas Amerika memperlakukan masalah ini dengan serius dan dengan keras menghukum pelakunya. Tidak ada keraguan bahwa pelaku harus dihukum, terutama sejak kejahatan tersebut terjadi dengan maksud untuk mencuri dan menyebabkan kerusakan. Jika tindakan itu merupakan kecelakaan selama jam kunjungan normal, diskusi tersebut akan berbeda.
Namun, tidak sampai pelaku tersebut ditangkap oleh polisi dia telah mengakui kesalahannya dan menawarkan untuk menebus kesalahannya. Tindakannya memposting foto-foto jempol yang dicuri sehari kemudian juga menunjukkan bahwa sampai dia tertangkap, dia percaya dia telah lolos dari pencurian tersebut dan bahkan membual tentang hal itu di media sosial.
Tingkat keparahan hukuman juga merupakan bagian penting dari diskusi tersebut. Negara yang dimaksud, Tiongkok, adalah salah satu pelanggar terbesar hak asasi manusia dan permintaan mereka untuk hukuman “berat” adalah pil keras untuk ditelan. Banyak pelanggaran hak asasi manusia yang mereka sendiri lakukan belum ditangani oleh pihak berwenang Tiongkok.
Di sisi lain, pihak berwenang AS perlu memahami pentingnya masalah ini bagi orang-orang Tiongkok. Figur-figur prajurit ini telah dipinjamkan lebih dari 260 kali ke 60 negara berbeda selama 40 tahun terakhir dan belum ada insiden seperti itu.
Sulit untuk menempatkan nilai uang pada figur tersebut karena mereka memiliki nilai sejarah yang tinggi bagi orang-orang Tiongkok. Masalahnya perlu dilihat secara serius dan tindakan tegas perlu diambil untuk memastikan bahwa warisan orang-orang Tionghoa tidak lagi dipermalukan seperti itu. (ran)
EpochTimesId – Presiden Trump meluncurkan sanksi terhadap perdagangan yang tidak adil dari rezim komunis Tiongkok. Amerika berulang kali menuduh Tiongkok telah mencuri teknologi dan hak kekayaan intelektual mereka.
Menurut laporan media AS, ada 3 metode utama yang ditempuh pemerintah Tiongkok untuk mencuri teknologi milik Amerika Serikat.
The Wall Street Journal melaporkan bahwa Trump baru-baru ini menaikkan tarif impor produk baja dan aluminium dari Tiongkok. Kemudian sebagai pembalasan, pemerintah Tiongkok juga menaikkan tarif impor atas daging, buah-buahan, dan produk lain dari Amerika Serikat.
Trump menuntut Beijing untuk segera menghentikan praktek perdagangan yang tidak adil. Ketidakadilan utama adalah memaksa perusahaan AS untuk mentransfer teknologi bila ingin memasuki pasar Tiongkok.
Banyak perusahaan AS terpaksa bersedia untuk mentransfet teknologi ke pihak Tiongkok karena ingin memasuki pasar Tiongkok yang besar. Bagaimanapun, pasar ini memiliki 1,4 miliar konsumen potensial.
Pemerintahan Trump mengatakan bahwa praktik ini tidak adil bagi Amerika Serikat. Terutama menyebabkan Amerika Serikat kehilangan 30 miliar dolar AS setiap tahunnya.
Laporan menyebutkan bahwa pemerintah Tiongkok memanfaatkan ketiga metode utama di bawah ini untuk mencapai transfer teknologi yang mereka kehendaki.
Pertama; Meminta perusahaan dibentuk secara patungan.
Pemerintah Tiongkok meminta perusahaan AS dari industri tertentu yang ingin akses ke pasar Tiongkok untuk membentuk usaha patungan di Tiongkok.
Ambil industri otomotif sebagai contoh, Jika produsen mobil Amerika ingin menjual mobil di Tiongkok. Mereka harus setuju untuk mendirikan pabrik patungan di Tiongkok dan memproduksi mobil di Tiongkok dengan imbalan tarif istimewa.
Beberapa perusahaan AS mengeluh bahwa mendirian usaha patungan dengan Tiongkok berarti mereka mau tidak mau harus memberikan beberapa teknologi rahasia dalam produksi kepada Tiongkok secara gratis. Perusahaan-perusahaan ini sangat tidak puas dengan cara ini mengingat biaya penelitian dan pengembangan dari teknologi tersebut sangat mahal.
Untuk mengurangi kerugian yang diderita perusahaan AS kemudian memilih mengalihkan teknologi dan produk lama ke pasar Tiongkok untuk diproduksi.
Ini adalah cara metode pertama pemerintah Tiongkok mencuri teknologi AS.
Video Rekomendasi :
Kedua; Sistem persetujuan yang kasar.
Jika sebuah produk perangkat lunak aplikasi AS diizinkan untuk memasuki pasar Tiongkok, maka data pengguna Tiongkok yang disimpan dalam perangkat lunak itu harus tetap disimpan di wilayah Tiongkok. Selain itu perusahaan AS harus mengijinkan pemerintah Tiongkok untuk mengakses informasi-informasi penggunanya seperti nama, alamat, informasi kontak, dan produk yang dibeli.
Dan, jika perusahaan AS perlu meneliti informasi pengguna, maka mereka harus meneliti informasi pengguna di dalam negeri Tiongkok bersama-sama dengan analis Tiongkok yang ditunjuk. Ini adalah cara lain bagi Tiongkok komunis untuk mencuri teknologi kunci dari Amerika Serikat.
Alasan yang mereka kemukakan adalah bahwa ini diberlakukan demi melindungi keamanan cyber.
Ketiga; Meminta perusahaan melakukan penelitian dan pengembangan di dalam wilayah Tiongkok.
Pemerintah Tiongkok mengharuskan sejumlah perusahaan besar AS yang telah memasuki pasar Tiongkok untuk mendirikan pusat research and development (penelitian dan pengembangan) di Tiongkok.
Misalnya, perusahaan semikonduktor AS yang menjual produk perusahaannya di Tiongkok. Jika mereka ingin mengembangkan teknologi lebih lanjut, pemerintah Tiongkok mengharuskan mereka untuk menyiapkan pusat R&D di dalam wilayah Tiongkok.
Matt Gold, seorang profesor hukum perdagangan internasional di Fordham University mengatakan bahwa pusat R&D biasanya memiliki teknologi inti dan kekayaan intelektual dari sebuah perusahaan.
Menetapkan pusat riset di Tiongkok akan mempermudah negara komunis itu untuk mengakses dan mencuri teknologi kunci tersebut.
Sudah banyak perusahaan AS yang akhirnya terbiasa dengan tuntutan dan praktik yang diberlakukan pemerintah Tiongkok. Tetapi Trump tetap menuntut praktik tidak adil ini diubah.
Pihak Tiongkok menyatakan bahwa praktik itu diberlakukan karena tuntutan kebutuhan akan keamanan nasional. Tetapi mereka juga menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perlindungan teknologi dan hak kekayaan intelektual.
Matt Gold mengatakan, bahkan jika otoritas Beijing menyampaikan keinginan untuk menyelesaikan masalah ini, tampaknya, realisasinya tidak akan terjadi dalam jangka pendek. (Liu Jing/ET/Sinatra/waa)
Epochtimes.id- Demolisi adalah cara tercepat untuk membongkar bangunan-bangunan tua. Namun, jika terjadi salah perhitungan, maka itu bisa berubah menjadi sebuah bencana.
Beberapa hari yang lalu, Denmark telah melaksanakan demolisi atau peledakan sebuah bangunan tua tak terpakai dengan sebelumnya telah diadakan perhitungan yang ketat oleh para ahlinya.
Namun, peledakan yang dapat dikatakan gagal itu malahan membuat bangunan yang tadinya tegak lurus menjadi miring hampir ambruk ke sisi seberang di mana terletak sebuah bangunan untuk perpustakaan dan pusat kebudayaan Denmark.
Untungnya, orang-orang yang berada dalam bangunan yang akan tertimpa ‘bencana’ ini segera dapat dievakuasi sehingga tidak ada korban.
Pekan lalu, sebuah silo yang tingginya mencapai lebih dari 50 meter di Vordingborg, Denmark harus dibongkar karena sudah berusia tua.
Pihak berwenang mengundang puluhan ahli pembongkaran dan bahan peledak dan menghabiskan waktu beberapa bulan guna perencanaan pembongkaran, termasuk pemasangan bahan peledak di bangunan silo tersebut.
Peledakan sudah diatur sedemikian rupa agar puing-puing jatuh ke lapangan terbuka di samping silo yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Sebelum peledakan pelaksana juga meminta warga datang untuk menonton ‘Demolisi Show’, namun tak terduga bahwa peledakan justru membuat bangunan menara bulat yang tingginya 51.9 meter tersebut miring ke posisi berlawanan dengan lahan yang sudah disiapkan untuk menampung puingnya.
Tampaknya menara lebih memilih ambruk ke sisi yang ada bangunan gedung perpustakaan dan pusat kebudayaan Denmark.
Selain membuat orang-orang yang menonton berteriak ketakutan, sebagian puing menara juga jatuh merusak gedung perpustakaan.
Beruntung semua orang yang berada dalam gedung perpustakaan juga keluar untuk menonton ‘show’ tersebut sehingga sempat menyelamatkan diri masing-masing.
Demi keselamatan gedung tersebut terpaksa untuk sementara waktu ditutup untuk umum sampai petugas pengontrol konstruksi bangunan memastikan bahwa gedung tidak membahayakan.
Dikabarkan bahwa pusat kebudayaan Denmark yang mengalami kerusakan itu adalah bangunan bersejarah lokal, dan akan membutuhkan banyak uang guna perbaikannya. Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab kecelakaan itu. (Sinatra/asr)
Epochtimes.id- Sebuah bangunan megah yang berdiri pada tepi dermaga istanbul di Selat Bosporus, Turki pada Sabtu (07/04/2018) rusak karena ditabrak oleh sebuah kapal barang besar yang sedang melintas. Dilaporkan insiden tersebut tidak menimbulkan korban.
Kapal besar bernama Vitaspirit dan berbendera Malta ini memiliki panjang 225 meter. Ia sedang dalam pelayaran dari Mesir menuju Ukraina, saat melintasi Selat Bosporus untuk berlabuh di dermaga Istanbul, tiba-tiba kapal tak terkendali dan langsung menabrak sebuah bangunan megah abad 18 yang berdiri di tepi dermaga.
Bangunan megah ini biasanya digunakan sebagai tempat pesta pernikahan atau konser musik.
Dari foto atau video dapat dilihat, sesaat kapal menghantram bangunan tersebut, orang-orang yang melihat berteriak jengkel, sampai debu-debu berterbangan kapal baru berhasil dihentikan. Kerusakan bangunan itu cukup serius, hampir hancur total.
Bangunan megah abad ke-18 ditabrak kapal barang. (video screenshot)
Setelah kejadian, lalu lintas kapal di Selat Bosporus untuk sementara ditutup. Sebagaimana kita ketahui bahwa selat tersebut termasuk salah satu pusat transportasi penting minyak lepas pantai dunia. Hampir 3% dari transportasi minyak global perlu melewati selat ini.
Dikabarkan bahwa tikungan berbentuk S di Selat Bosphorus ini sering menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu. Nakhoda perlu sangat berhati-hati untuk melewatinya.
Pada tahun 1979, sebuah tanker minyak milik Rumania bertabrakan dengan kapal kargo Yunani dan menyebabkan ledakan dan kobaran api, menewaskan 42 anggota awak.
Pada tahun 2003, sebuah kapal Georgia terdampar, menyebabkan 480 ton minyak tumpah ke laut. (Sinatra/asr)