Home Blog Page 1973

Korban Meninggal Dunia Akibat Banjir di Jepang Mendekati 200 Orang

Epochtimes.id- Suhu panas dan kekurangan air menimbulkan kekhawatiran terjadinya wabah penyakit pasca Jepang barat dilanda banjir. Korban tewas dari bencana cuaca terburuk selama 36 tahun terakhir mendekati 200 jiwa.

Lebih dari 200.000 rumah tangga tidak memiliki pasokan air selama seminggu setelah hujan lebat menyebabkan banjir dan membuat tanah longsor di Jepang barat. Banjir menyebabkan korban jiwa dan kehancuran rumah-rumah yang telah dibangun selama puluhan tahun.

Jumlah korban tewas meningkat menjadi 195, dengan belasan orang lainnya masih hilang seperti dilaporkan otoritas Jepang pada Kamis (12/07/2018).

Tayangan televisi menunjukkan seorang wanita tua mencoba tidur berlutut dengan tubuh bagian atasnya di kursi kursi lipat, lengan diletakkan atas matanya untuk menghindari cahaya.

Sejumlah warga di pusat-pusat evakuasi, banyak yang selamat mencoba mendinginkan diri mereka sendiri dengan kipas kertas.

Pasokan air yang terbatas berarti menunjukkan banyak orang-orang tidak mendapatkan cukup cairan dan terancam bahaya menderita heatstroke. Orang-orang juga enggan menggunakan air yang mereka miliki untuk mencuci tangan mereka, menimbulkan kekhawatiran epidemi.

“Tanpa air, kita tidak bisa benar-benar membersihkan apa pun. Kami tidak bisa mencuci apa pun, ”kata seorang pria kepada televisi NHK.

Pemerintah telah mengirim truk air ke daerah bencana, tetapi persediaan masih terbatas.

Lebih dari 70.000 aparat militer, polisi, dan petugas pemadam kebakaran bekerja keras melalui puing-puing dalam pencarian bagi warga yang hilang.

Beberapa tim menyekop lumpur ke dalam karung dan menumpuk karung-karung ke dalam truk. Lainnya menggunakan penggali dan gergaji melalui tanah longsor dan bangunan yang rusak.

Banyak wilayah yang terkubur dalam lumpur berbau seperti limbah dan mulai mengeras, membuat pencarian menjadi lebih sulit.

Bencana yang disebabkan oleh hujan lebat telah menjadi lebih sering di Jepang, mungkin dikarenakan pemanasan global. Puluhan orang tewas setelah hujan yang sama menyebabkan banjir yang sama tahun lalu.

“Ini adalah fakta yang tidak dapat disangkal bahwa bencana semacam ini karena hujan deras, belum pernah terjadi sebelumnya menjadi lebih sering dalam beberapa tahun terakhir,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga pada konferensi pers di Tokyo.

“Melestarikan kehidupan dan eksistensi ketentraman warga negara kami adalah tugas terbesar pemerintah. Kami menyadari bahwa ada kebutuhan untuk melihat langkah-langkah yang dapat kami ambil untuk mengurangi kerusakan dari bencana seperti ini bahkan sedikit,” tambahnya. (asr)

Oleh Kiyoshi Takenaka dan Issei Kato-Reuters via The Epochtimes

Uni Eropa dan Jepang Dukung Perhitungan Akhir Dagang AS dengan Tiongkok di WTO

oleh Xu Jian

Ketika perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok semakin berkembang, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menggelar pertemu di Jenewa pada Rabu (11/07/2018) untuk meninjau kebijakan perdagangan Tiongkok dan menilai apakah dan bagaimana Tiongkok mempertahankan aturan perdagangan multilateral.

Pada hari Rabu, Presiden Trump menerima pernyataan dukungan dari negara sekutu Barat atas kebijakan perdagangan yang ia terapkan kepada Tiongkok. Dalam pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia di Jenewa, perwakilan Amerika Serikat mengusulkan untuk melakukan perhitungan terhadap praktik perdagangan tidak adil Tiongkok.

Usulan tersebut langsung didukung oleh Uni Eropa dan Jepang. Tiongkok sekarang berada di bawah tekanan internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Amerika Serikat: “Melakukan perhitungan akhir dengan PKT tidak dapat ditunda lagi”

Organisasi Perdagangan Dunia sedang melakukan peninjauan rutin setiap dua tahunan terhadap kebijakan perdagangan Tiongkok, Ini adalah peninjauan yang ketujuh kalinya sejak Tiongkok bergabung dengan WTO.

Dennis Shea, Wakil Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat dan Kepala Misi Jenewa menuduh Tiongkok gagal menerapkan prinsip perdagangan bebas dan menyebabkan “kerugian serius” bagi mitra dagang dunia.

“Mengingat perdagangan internasional sangat terpengaruh oleh kebijakan perdagangan Tiongkok dan itu terus berkembang, serta metode pendekatan perdagangan dan investasi  merkantilis yang dipimpin oleh negara dan PKT telah merugikan para mitra dagang, sehingga dipandang perlu untuk segera membersihkan perilaku tersebut,” kata Dennis.

Dennis Shea mengkritik pemerintah Tiongkok yang memanipulasi ekonomi Tiongkok dan menciptakan hambatan bagi pelaku bisnis di Tiongkok atau perusahaan asing yang bersaing. Beijing menggunakan berbagai cara untuk mendistorsi lingkungan yang kompetitif.

Dennis juga menunjukkan bahwa WTO memiliki keterbatasan, sistem penyelesaian sengketa WTO hanya berfokus pada kebijakan tertentu, dan tidak bisa berbuat banyak jika kebijakan dipimpin pemerintah. Jadi di bawah struktur WTO, butuh waktu lama untuk mengatasi masalah tersebut. “WTO hingga kini belum memberikan solusi untuk mengatasi situasi ini” kata Dennis Shea.

Uni Eropa, Jepang, Australia dan lainnya mengkritik PKT

Laporan Bloomberg menyebutkan bahwa ketika perwakilan AS menuduh PKT mencuri  kekayaan intelektual dan melakukan perdagangan yang tidak adil, UE, Jepang dan negara lainnya menyatakan dukungan.

Dennis Shea mengatakan : “Tiongkok memandfaatkan keanggotaan WTO untuk menjadi salah satu pedagang terbesar di dunia”, “Ini merugikan kepentingan AS dan anggota WTO lainnya”

Duta Besar Uni Eropa untuk WTO, Marc Vanheukelen mengatakan : “Bisnis Uni Eropa terus menghadapi berbagai tindakan tidak adil dari Tiongkok, termasuk menghadapi perampasan hak kekayaan intelektual”

Ia juga menambahkan bahwa masalah hak kekayaan intelektual ini perlu ditekankan, “Karena dengan meningkatnya perhatian Beijing terhadap inovasi dan produksi teknologi tinggi, maka kaitan masalahnya semakin erat”

“Uni Eropa khawatir kalau langkah-langkah ini luas cakupannya, yang mungkin memiliki dampak diskriminatif terhadap perusahaan asing di Tiongkok” kata Marc Vanheukelen.

Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa juga menyatakan bahwa peraturan keamanan cyber Tiongkok mengandung unsur diskriminasi terhadap perusahaan asing.

“Transmisi data lintas batas merupakan kondisi penting untuk melakukan bisnis global. Jepang sangat khawatir tentang tanggung jawab pelokalan data dan penilaian keamanan di bawah peraturan keamanan cyber dari pemerintah Tiongkok, karena dapat menyebabkan hambatan pada aliran data yang bebas,” kata pihak Jepang.

Perwakilan Australia menyatakan bahwa pelanggaran hak kekayaan intelektual, terutama menyangkut produk palsu di Tiongkok sampai sekarang masih terus terjadi. (Sin/asr)

Importir Berpeluang Membeli Kedelai AS dengan Harga Rendah Akibat Tiongkok Menolak

oleh Qing Yufei

Epochtimes.id- Tiongkok menaikkan tarif impor terhadap kedelai AS sebagai pembalasan, menekan harganya yang memberikan peluang kepada importir negara lain untuk membelinya dengan harga lebih murah.

Reuters melaporkan bahwa pembeli kedelai Tiongkok sejauh ini hanya menyita 17% dari total pembelian kedelai AS di musim gugur, dibandingkan dengan rata-rata 60% selama dekade terakhir.

Pembeli Tiongkok beralih ke kedelai Brasil, yang sekarang harganya adalah USD. 1,50 per bushel, sementara harga kedelai berjangka AS telah jatuh dalam enam minggu terakhir.

Menurut data Departemen Pertanian AS, kesenjangan harga ini memicu importir dari negara-negara seperti Meksiko, Pakistan, dan Thailand untuk berebut membeli.

Meskipun pembeli Tiongkok memilih mundur, tetapi hingga bulan Juni, jumlah importir asing yang membeli kedelai AS melonjak 27% dibandingkan tahun lalu pembelian mencapai 8 juta metrik ton.

Perubahan dalam pola pembelian kedelai terjadi sejak perang dagang antara AS dengan Tiongkok. Pekan lalu, pemerintah Tiongkok memberlakukan tarif baru yang naik terhadap komoditas AS senilai USD. 34 miliar, komiditasnya termasuk kedelai, kapas, mobil dan lainnya sebagai pembalasan atas kenaikan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat.

Menurut asosiasi eksportir Anec, eksportir kedelai nomor satu dunia Brazil juga sedang mempersiapkan untuk membeli kedelai dari AS untuk memasok perusahaan pengolah kedelai dalam negeri karena Brasil mengekspor kedelainya ke Tiongkok dengan harga murah. Brasil diperkirakan dapat mengimpor 1 juta ton kedelai dari Amerika Serikat.

Perusahaan pengolah kedelai Brazil mengolah kacang kedelai menjadi minyak nabati dan pakan ternak, biasanya tanpa perlu membeli kedelai AS. Tapi dengan segera, mereka mungkin menemukan bahwa harga kedelai impor dari Amerika Serikat Tengah Barat masih jauh lebih murah daripada membeli kedelai lokal.

“Tampaknya ini tidak masuk akal, tetapi jika harga kedelai berjangka Chicago mendekati level USD. 8,- maka (membeli kedelai dari AS) adalah mungkin,” kata Alessandro Reis, kepala bidang logistik perusahaan CJ Selecta, sebuah perusahaan pengolahan dan perdagangan kedelai Brasil.

Jim Sutter, kepala eksekutif Asosiasi Ekspor Kedelai AS mengatakan bahwa perwakilan dari asosiasi telah bertemu pembeli Asia dan Eropa untuk mendorong mereka membeli kedelai AS.

Sejak awal musim semi tahun ini, Asosiasi Ekspor telah melakukan upaya untuk meningkatkan permintaan kedelai AS di negara-negara seperti Indonesia. Di masa lalu, negara-negara ini biasanya membeli kedelai dari Brasil.

Tiongkok dulu membeli dua pertiga dari ekspor kedelai global dan membeli setengah dari ekspor kedelai AS.

Asosiasi Ekspor Kedelai AS mengundang lebih banyak pembeli dari Eropa, Timur Tengah dan Afrika Utara untuk berpartisipasi dalam konferensi impor dan ekspor tahunan bulan depan.

Harga kedelai Brazil yang melonjak telah mendorong importir Eropa untuk membeli lebih banyak kedelai AS.

Seorang pedagang kedelai Jerman mengatakan bahwa kedelai AS yang dikirim ke Eropa Utara pada bulan Juli dihargai sekitar 372-378 dolar AS per ton, jauh lebih rendah dari harga kedelai Brasil yang 405 dolar AS per ton.

“Cukup besar permintaan kedelai AS secara global. Saya pikir tren ini masih akan berlanjut pada sisa waktu tahun 2018 ini,” katanya. (Sin/asr)

Pemimpin Pasifik Sepakati Skema Kabel Internet Australia, Halangi Tiongkok Masuk

0

SYDNEY — negara-negara Pasifik Papua Nugini dan Kepulauan Solomon telah menandatangani kontrak proyek kabel internet bawah laut bersama, yang didanai sebagian besar oleh Australia, yang mencegah rencana-rencana raksasa telkom Tiongkok Huawei memasang jaringan-jaringannya sendiri.

Pakta yang ditandatangani pada 11 Juli tersebut terjadi ketika Tiongkok mendorong pengaruhnya di wilayah yang dilihat Australia sebagai halaman belakangnya, di tengah hubungan yang memburuk setelah Perdana Menteri Malcolm Turnbull menuduh Beijing ikut campur dalam urusan-urusan negara tersebut tahun lalu.

Australia akan membayar dua pertiga dari biaya proyek, sebesar AU$136,6 juta (US$100 juta), berdasarkan kesepakatan, telah ditandatangani selama kunjungan ke Brisbane oleh Perdana Menteri Solomon Rick Houenipwela dan Perdana Menteri Papua Nugini Peter O’Neill.

“Kami menghabiskan miliaran dolar per tahun untuk bantuan luar negeri dan ini adalah cara yang sangat praktis untuk berinvestasi dalam pertumbuhan ekonomi masa depan dengan para tetangga kami di Pasifik,” kata Turnbull kepada wartawan tentang kesepakatan tersebut.

Proyek, di mana perusahaan telekomunikasi Australia, Vocus Group akan membangun kabel, akan menghubungkan kedua negara tersebut ke daratan Australia, selain menghubungkan ibu kota Solomon Honiara dengan pulau-pulau terluar kepulauan itu.

Selama bertahun-tahun, badan-badan intelijen Barat mengkhawatirkan hubungan Huawei dengan rezim Tiongkok dan kemungkinan bahwa peralatannya dapat digunakan untuk spionase.

Huawei sebagian besar telah ditutup dari pasar raksasa AS atas masalah keamanan nasional. Bisnisnya melayani operator-operator telekomunikasi kecil di pedesaan sekarang beresiko setelah anggota parlemen AS mengangkat masalah tersebut selama sidang Kongres pada bulan Juni.

Australia, memiliki cara yang tenang dan percaya diri untuk melarang Huawei dari jaringan seluler 5G domestiknya atas saran layanan intelijennya, juga telah membatalkan tawaran Huawei untuk pemasangan kabel ke Kepulauan Solomon atas risiko keamanan nasional.

Layanan 5G negara tersebut akan membutuhkan jaringan menara padat yang kemudian akan disewakan ke para penyedia seluler lokal seperti perusahaan telekomunikasi Telstra.

Badan-badan intelijen Australia khawatir jika operator seluler bergantung pada peralatan Huawei, perusahaan Tiongkok dapat mengembangkan cara mengumpulkan data atau bahkan merusak stabilitas jaringan. Undang-undang Tiongkok mengharuskan organisasi-organisasi dan para warga negara untuk mendukung, membantu, dan bekerja sama dengan intelijen Beijing jika diminta. (ran)

ErabaruNews

Fragmen Pikiran Tentang Grand Canyon Barat

Wan Lin

Pada akhir bulan Maret sekembali dari Grand Canyon Barat, hati terasa terus bergolak dalam waktu lama. Orang-orang yang pernah mengunjungi Grand Canyon akan tergetar oleh kemegahan pemandangan Eagle Rock dan Bat Rock serta arung jeram yang mendebarkan di sungai Colorado, melayang-layang dengan bebas lepas menumpang heikopter, takjub akan karya Illahi alam semesta, merenungi riwayatnya yang bermiliaran tahun.

Sejak lama orang Indian telah tinggal di wilayah Grand Canyon Amerika Serikat, sampai sekarang yang masih tinggal di daerah ini ada 6 rumpun orang Indian, mereka adalah rumpun Hualapai, Havasupai, Navajo, Paiute, Hopi dan Zuni. Grand Canyon Colorado merupakan tanah suci orang Indian yang menempati disekitarnya. Mereka hidup di tanah yang dicadangkan untuk mereka, mempertahankan tradisi dan budaya mereka, terlebih melindungi kepercayaan mereka terhadap sang Pencipta.

Penjaga dan pelindung Grand Canyon Barat –orang Hualapai

Yang selalu menjaga dan melindungi Grand Canyon Barat adalah orang Hualapai.

Hualapai adalah sebuah suku Indian yang diakui oleh Pemerintah Federal Amerika Serikat, populasi yang terdaftar sejumlah 2300 personel dan yang tinggal di tanah yang dicadangkan ini sejumlah 1353 personel.

Kata “Hualapai” dalam Bahasa mereka sendiri artinya “pohon pinus yang tinggi”.

Arkeolog percaya bahwa orang Hualapai telah berkembang biak selama berabad-abad di Grand Canyon Barat. Namun dari sejarah kepercayaan mereka, sejarah hidup mereka di Grand Canyon Barat telah jauh melebihi sekedar ratusan tahun.

Dongeng penciptaan orang Hualapai

Orang Hualapai adalah suku yang percaya kepada Tuhan, legenda Tuhan menciptakan manusia telah diwariskan dari generasi ke generasi yang berlanjut hingga kini.

Masyarakat Hualapai percaya bahwa Tuhan menggunakan alang-alang, lumpur dan tanah liat di sungai Colorado untuk mencipta orang Indian. Ini mirip dengan legenda bangsa lain dalam hal Tuhan menciptakan manusia.

Bagi yang pernah berkunjung ke Grand Canyon Barat hatinya akan tergetar oleh kemegahan dan takjub akan karya Ilahi serta terpana akan riwayatnya yang konon berusia miliaran tahun. (INTERNET)

Masyarakat modern kebanyakan percaya bahwa manusia adalah hasil evolusi dari primata, teori evolusi tersebut sebenarnya penuh celah, celah terbesar adalah tidak ditemukannya bukti apapun dalam proses disaat primata menjadi manusia.

Namun teori evolusi yang kontroversial itu justru telah menguasai pemikiran manusia. Acap kali dalam berbicara tentang asal usul manusia, orang-orang yang percaya kepada Tuhan akan mengatakan, Anda ingin percaya bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan sehingga memiliki kehidupan rohani; ataukah bersedia percaya bahwa manusia adalah hasil perubahan dari primata yang sejenis dengan binatang, sedemikian merendahkan diri sendirikah?

Bukankah masyarakat modern selalu menekankan hak asasi manusia dan menekankan martabat manusia, namun bagaimana jadinya bahwa dalam hal asal usul manusia yang paling mendasar, manusia justru telah melecehkan dirinya sendiri?

Grand Canyon dalam mata orang Hualapai

Perihal terjadinya Grand Canyon menurut salah satu legenda orang Hualapai yang lebih umum adalah bahwa satu-satunya pahlawan bernama Packithaawi yang selamat setelah banjir besar telah menggunakan parang dan tongkat raksasa untuk menggali Grand Canyon sehingga air banjir yang menggenangi mengalir ke laut lepas melalui lembah Grand Canyon.

Ilmu pengetahuan empiris modern beranggapan bahwa Grand Canyon terbentuk setelah sungai Colorado mengikis dataran tinggi Colorado selama jutaan tahun.

Merupakan evolusi geologis selama 2 miliar tahun. Namun argumentasi ini adalah semacam hipotesis skeptis.

Ada orang yang menyatakan bahwa ketinggian pintu masuk sungai Colorado ke Grand Canyon dengan puncak Grand Canyon selisih ketinggiannya 1.219 meter, bagaimana mungkin air sungai mengalir melompat naik ke tempat yang lebih tinggi, kalaupun memang demikian, ini merupakan suatu mukjizat tersendiri! Jika memang terbentuk oleh erosi air sungai mengapa tidak terdapat jejak erosi di antara sedimen batuan, dan lain-lain?

Menurut yang dikatakan oleh seorang teman yang beriman, seorang suci memberitahukan bahwa bumi kali ini mempunyai sejarah 100 juta tahun.

Mungkin orang akan bertanya, mengapa para arkeolog menyatakan bahwa Grand Canyon memiliki sejarah 2 miliar tahun? Orang suci tersebut menyatakan bahwa ketika Tuhan menciptakan bumi ini telah menyatukan semua materi yang mengapung dalam alam semesta ke dalam bumi. Beberapa material yang sangat besar telah mempunyai sejarah puluhan atau bahkan ratusan miliar tahun. Tentu saja hal mana belum pernah dipikirkan ataupun tidak akan pernah berani dipikirkan oleh ilmu pengetahuan empiris.

Justru karena orang Hualapai percaya bahwa Grand Canyon adalah sebuah mukjizat, selama ribuan tahun mereka terus menjaga tempat yang dikeramatkan dalam hati mereka itu.

Legenda Eagle Rock

Adegan menaiki jalan setapak mengawang tidak akan terlupakan sepanjang hidup, meskipun saya tidak menjadi ketakutan karena dapat melihat bagian dasar jurang yang dalam sekali melalui jembatan kaca, saya berjalan dengan langkah lebar di atas jembatan, namun dinding ngarai terlihat dalam jangkauan, hal mana membuatku merasakan bahwa ruang waktu yang singkat dan kapasitas spiritual ini tidak mampu mengakomodasi perjalanan waktu yang sudah miliaran tahun lamanya. Batu raksasa yang menyerupai sayap burung elang dicelah dinding tampaknya memberitahukan tentang pesan-pesan Illahi.

Menurut legenda orang Hualapai, pada zaman dahulu orang-orang Indian semua tinggal di dasar lembah, dan tidak mengetahui akan datangnya banjir besar.

Sang Pencipta mengutus seekor burung Condor Dewata (sejenis burung elang besar) untuk mengabarkan tentang kedatangan banjir.

Condor Dewata tersebut tidak hanya memberi peringatan bahkan hinggap di atas tebing, menyaksikan orang-orang keluar meninggalkan bahaya banjir di dasar lembah, kemudian mengubah dirinya menjadi batu yang berbentuk seperti burung elang.

Bangsa yang dilindungi oleh Tuhan

Orang Hualapai percaya bahwa segala sesuatu di dunia memiliki sisi rohani, mereka semua diciptakan oleh Tuhan, dan diciptakan untuk manusia, serta bermanfaat bagi manusia, maka manusia hendaknya memperlakukan segala sesuatu dengan baik.

Merenungkan tentang masyarakat modern yang terdidik dengan teori evolusi, atheisme dan ilmu pengetahuan empiris, betapa sepak terjang mereka tidak lagi memiliki respek kepada Tuhan dan alam semesta serta mengeksploitasi alam secara tanpa batas sekedar untuk kenyamanan hidup. Tidak lagi terkendali secara moral, tanpa berpikir panjang meningkatkan napsu keinginan manusia, sehingga dunia menjadi sedemikian kacau dan penuh bencana.

Sebelum kedatangan bangsa Eropa, orang-orang Hualapai selalu hidup bercocok tanam, berburu, mencari dan mengumpulkan bahan keperluan mereka, tanah disekitar Grand Canyon yang luas memungkinkan gaya hidup semi-nomaden. Cara hidup semacam ini terintegrasi dengan alam dan tidak menimbulkan kerusakan pada alam.

Begitu pula dengan orang Tionghoa yang selama ribuan tahun telah hidup terutama dari pertanian, menjunjung cara hidup berintegrasi dengan alam dan hidup selaras dengan alam sebelum Partai Komunis berkuasa.

Bukankah cara hidup orang Hualapai dan orang Tionghoa tradisional lebih sesuai dengan kemanusiaan dan lebih dekat dengan Tuhan? Itulah sebabnya mengapa orang Tionghoa di zaman kuno merindukan untuk hidup menyepi di alam sunyi. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penghancuran lingkungan alam juga merupakan awal keterasingan umat manusia. Kehidupan yang sederhana, hati yang bersih dan sedikit keinginan kemungkinan merupakan alam kehidupan yang lebih tinggi.

Orang-orang Hualapai tradisional setiap hari bangun pagi sebelum matahari terbit dan mulai berdoa kepada Sang Pencipta dan semua makhluk, seorang pemandu memberitahukan para wisatawan: ”Di dalam doa, kami memohon pengampunan, memohon langit menurunkan hujan untuk mengairi semua makhluk. Juga memberitahu segala makhluk bahwa kami datang kemari dengan hati yang penuh takwa.”

Kata-kata dalam doa ini, memberitahukan cara hidup yang baik setiap harinya, bagaimana menjadi orang yang baik, berbagi makanan dan berbaik hati kepada orang lain. “Bagi kami, yang penting adalah menjadi orang baik, menempuh jalan yang benar, berpikir dengan bijaksana dan baik hati. Pada saat yang sama bersikap baik terhadap bumi, maka bumi akan membalas kebaikanmu.”

Suatu bangsa yang penuh dengan iman yang benar kepada Tuhan pasti diberkati oleh Tuhan.

Tidaklah sulit untuk dipahami mengapa orang Hualapai yang berjumlah hanya beberapa ribu orang telah dapat melewati peperangan, penyakit, penggusuran dengan selamat selama beberapa ratus tahun, dan bersyukur sampai sekarang mereka masih eksis. (PUR/WHS/asr)

Lembaga Think Tank Liberal di Tiongkok Bagai Duri Dalam Daging

0

Staf di sebuah lembaga think tank Tiongkok baru-baru ini dihalangi masuk kantor mereka dalam upaya yang jelas untuk membungkam mereka.

Unirule Institute of Economics langka di antara lembaga think tank di Tiongkok: Ia adalah independen dari Beijing dan telah kritis terhadap kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintah pusat. Mayoritas lembaga think tank dijalankan oleh negara atau berafiliasi dengan otoritas lokal.

Bulan lalu, Unirule menerbitkan laporan tentang perusahaan milik negara. Kesimpulannya adalah bahwa meskipun mendapat dukungan keuangan dari pemerintah pusat, banyak yang terus beroperasi pada kerugian, menurut Voice of America.

Didirikan pada tahun 1993 oleh ekonom liberal Mao Yushi, Unirule telah mengetahui dirinya di garis bidik dari pemerintah Tiongkok sebelumnya.

Pada tahun 2005, seorang anggota staf menerbitkan sebuah artikel yang mendukung privatisasi lebih lanjut dari perusahaan milik negara. Lembaga think tank tersebut kemudian kehilangan izin operasi yang telah disetujui pemerintah.

Pada Januari 2017, kantor sensor internet Beijing menutup situs web Unirule dengan alasan tidak pernah mendapatkan lisensi. Akun-akun media sosial para anggota staf utama di WeChat dan Weibo juga telah dihapus.

Pada bulan Mei, institut tersebut dilarang mengadakan seminar selama acara forum di Beijing tentang proyek investasi luar negeri One Belt,One Road dari Tiongkok menurut laporan oleh South China Morning Post (SCMP). Para anggota staf tiba di kantor mereka dan menemukan bahwa pintu depan terkunci dan tombol lift ke lantai mereka dinonaktifkan.

Pada bulan Oktober, Unirule akhirnya dipaksa untuk mengosongkan kantornya, yang menempatkan mereka di alamat mereka saat ini di lingkungan perumahan di Beijing.

Namun pada 10 Juli, pemilik properti kantor mereka saat ini mengelas dua gerbang keamanan di pintu masuk kantor Unirule, menjebak mereka yang bekerja di dalam, menurut direktur Unirule, Sheng Hong, yang menceritakan peristiwa tersebut di Weibo, sebuah platform yang mirip dengan Twitter, dan situs web think tank. Postingan Weibo-nya segera dihapus oleh sensor internet.

Unirule Institute of Economics lembaga think tank cina tiongkok
Staf unirule terjebak di dalam kantor mereka setelah pemilik properti mengunci gerbang keamanan di depan pintu masuk. (Screenshot via Radio Free Asia)

Staf tersebut terperangkap di dalam selama lebih dari satu jam. Agen-agen yang mewakili pemiliknya hanya membuka pintu setelah staf Unirule menelepon polisi, menurut SCMP.

“Pihak berwenang tidak ingin [untuk mentolerir] suara yang berbeda, tetapi mereka tidak ingin secara kasar menghentikan kami, karena itu akan membuatnya terlihat terlalu mengerikan,” kata Sheng kepada SCMP.

Keesokan harinya, para anggota staf pergi bekerja dan menemukan bahwa gerbang keamanan digembok dan mereka dicegah masuk kantor mereka.

Sengketa properti dimulai pada awal Maret ketika pemilik bangunan memberi pesan Unirule untuk mengosongkan, dengan alasan bahwa ia menggunakan properti perumahan untuk penggunaan komersial, menurut sebuah posting di situs web Unirule.

Namun Unirule mengatakan sewa mereka, yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan berakhir pada tahun 2020, jelas menyatakan bahwa flat tersebut dapat digunakan sebagai kantor. Postingan web mencakup gambar yang diambil dari leasing yang mengonfirmasi rincian tersebut.

Pemilik bangunan mengancam akan menghentikan aliran listrik dan air jika mereka tidak patuh.

Sheng menambahkan bahwa ia berencana untuk mengadukan sengketa properti tersebut ke pengadilan dan telah mengajukan gugatan di pengadilan Beijing.

“Pihak berwenang telah lama melihat Unirule sebagai duri dalam dagingnya,” kata Zhang Lifan, seorang sejarawan independen, dalam wawancara dengan Radio Free Asia. “Setelah menghilangkan ‘Yanhuang Chunqiu,’ target mereka berubah menjadi Unirule.”

“Yanhuang Chunqiu” adalah publikasi bulanan yang sering membahas pokok-pokok bahasan politik yang sensitif, dengan kecenderungan yang lebih reformis. Pada 2013, situs webnya ditutup oleh pihak berwenang setelah menerbitkan editorial yang mendesak rezim Tiongkok untuk lebih melindungi hak-hak konstitusional rakyat.

Pada bulan Juli 2016, majalah tersebut berhenti mencetak setelah staf editorialnya direshuffle (dirombak) setelah Akademi Kesenian Nasional Tiongkok, sebuah lembaga negara, mengambil alih operasi-operasi tersebut. (ran)

ErabaruNews

Pelanggar Hak Asasi Manusia Terkenal di Tiongkok Dihukum 15 Tahun Penjara

0

Seorang mantan tokoh politik yang berkuasa di Tiongkok utara yang menguasai seluruh aparat keamanan provinsi telah dijatuhi hukuman penjara sekitar dua tahun setelah ia ditempatkan dalam penyelidikan.

Zhang Yue, mantan sekretaris partai Komisi Urusan Politik dan Hukum (PLAC) di Provinsi Hebei Tiongkok utara, dijatuhi hukuman 15 tahun dengan denda 5 juta yuan ($749,940) oleh Pengadilan Menengah Kota Changzhou di Provinsi Jiangsu. , menurut situs web Komisi Pusat Inspeksi Disiplin (CCDI), pengawas anti korupsi internal Partai Komunis Tiongkok, pada 12 Juli.

Pengadilan menemukan bahwa dari tahun 2008 hingga 2016, ketika menjabat sebagai kepala kepolisian provinsi Hebei sebelum menjadi kepala PLAC provinsi, Zhang membantu individu-individu yang tidak disebutkan namanya untuk mendapatkan keuntungan dalam pengembangan real estat, proyek konstruksi, dan kasus-kasus hukum. Dia juga membantu orang lain mendapatkan promosi pekerjaan. Sebagai imbalan atas bantuannya, Zhang mengantongi uang suap sebesar 156.9 juta yuan (sekitar $25.5 juta).

Menurut laporan CCDI, Zhang mengakui tuduhan tersebut di pengadilan dan mengatakan dia tidak akan mengajukan banding.

Pada bulan April 2016, CCDI mengumumkan bahwa Zhang ditempatkan dalam penyelidikan karena “pelanggaran serius disiplin Partai.” Pada saat itu, pengawas anti korupsi tidak menyebutkan kesalahannya.

Zhang dikeluarkan dari Partai dan jabatan resminya pada Juli 2016, setelah penyelidikan internal CCDI menemukan bahwa Zhang menyalahgunakan posisinya, menerima suap dan hadiah, berdagang uang untuk seks, dan menghabiskan dana publik untuk pesta mewah.

Pengadilan Tiongkok telah gagal mengidentifikasi kejahatannya yang paling serius: melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Organisasi Dunia nirlaba yang berbasis di AS untuk Menyelidiki Penganiayaan terhadap Falun Gong, World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (WOIPFG), telah mengumpulkan bukti bahwa Zhang bertanggung jawab atas penganiayaan setidaknya 10 praktisi Falun Gong di Tiongkok.

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual kuno dengan latihan meditasi dan ajaran moral yang tinggi. Praktek ini sangat populer pada 1990-an, dengan perkiraan resmi 70 juta hingga 100 juta pengikut pada tahun 1999.

Pemimpin Partai Jiang Zemin, yang meyakini popularitas latihan tersebut akan mengancam kekuasaannya, telah memerintahkan penganiayaan skala nasional pada 20 Juli 1999. Sejak itu, kantor pers resmi untuk Falun Gong, Pusat Informasi Falun Dafa, memperkirakan bahwa jutaan penganut telah menjadi korban pemenjaraan, penyiksaan, pencucian otak, kerja paksa, dan pelanggaran lainnya.

Sebelum memulai masa jabatan politiknya di Hebei pada tahun 2008, Zhang adalah kepala biro “anti pemujaan” negara tersebut, yang juga dikenal sebagai “Kantor 610”, dari November 2003 hingga Desember 2007. Kantor 610 adalah pasukan polisi rahasia yang didirikan di luar hukum oleh Jiang untuk secara khusus melakukan penganiayaan terhadap Falun Gong, sering dengan melacak dan menculik praktisinya untuk ditahan.

Zhang, misalnya, mengerahkan penculikan Li Zhiqin, seorang warga dari Kota Xingtai di Hebei, yang meninggal dalam tahanan polisi pada September 2007, menurut WOIPFG. (ran)a

ErabaruNews

Tiongkok Gunakan Jalur Sutra Digital Sebagai Alat Pantau Negara OBOR

0

EpochTimesId – Bagian utama dari inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan (One Belt One Road/OBOR) Tiongkok tidak memiliki hubungan dengan jalan, pelabuhan, dan pembangkit listrik. Tujuan Jalur Sutra Digital (Digital Silk Road) adalah membangun jaringan komunikasi antar negara berkembang.

Banyak pihak khawatir bahwa Partai komunis Tiongkok dapat menggunakan fasilitas ini untuk melakukan pengawasan elektronik. CNBC melaporkan bahwa Tiongkok komunis berharap untuk membangun kabel serat optik, jalur kereta internasional, struktur seluler dan koneksi e-commerce di negara-negara peserta OBOR.

Teknologi ini dirancang untuk melengkapi infrastruktur fisik OBOR sambil memperkenalkan standar teknis umum ke negara-negara yang berpartisipasi. Sebagian besar negara peserta adalah negara berkembang yang tidak memiliki fasilitas Internet dasar.

Pemerintah Tiongkok mengklaim bahwa Jalur Sutra Digital dapat mempromosikan pertukaran informasi antar negara dan membawa keuntungan bersama. Namun, jika pemerintah asing mengizinkan perusahaan teknologi Tiongkok (yang terkait erat dengan pemerintah Tiongkok) untuk memasang sistem komunikasi data yang rumit, mereka akan memiliki dampak geopolitik.

Para peneliti di Asosiasi Hubungan Luar Negeri Amerika merilis laporan pekan lalu mengatakan bahwa kekhawatiran besar yang timbul sekarang adalah, perusahaan Tiongkok akan memasang ‘mekanisme pintu belakang’.

Ini mungkin dapat meningkatkan tindakan intelijen dan propaganda terhadap negara-negara mitra Tiongkok di proyek OBOR.

China Mobile yang merupakan BUMN Tiongkok saat ini sedang membangun kabel serat optik yang menghubungkan Beijing, Myanmar, Nepal dan Kazakhstan. Pada saat yang sama, perusahaan swasta Huawei sudah menandatangani perjanjian untuk membangun sistem kabel yang menghubungkan Pakistan, Djibouti, dan Kenya pada setahun yang lalu. China Telecom juga mempertimbangkan untuk membangun kabel serat optik di Lingkaran Arktik.

Serat optik mampu memuat data pribadi, pemerintah, dan keuangan dalam jumlah besar, tetapi dikendalikan oleh perusahaan telekomunikasi. Oleh karena itu, dalam masalah penegakan keamanan, di sana terdapat wilayah abu-abu untuk pemantauan.

Menurut American Association of Foreign Relations, kabel serat optik dapat digunakan untuk membantu Tiongkok memperoleh informasi. Misalnya, teknisi dapat membengkokkan atau menjepit serat yang memungkinkan data bocor atau memotong enkripsi.

Laporan itu mengatakan, “Tindakan yang diambil oleh pemerintah Tiongkok di masa lalu, seperti pemasangan pintu belakang dalam teknologi enkripsi, menyiratkan kepada kita bahwa Tiongkok bisa saja mengambil tindakan serupa ketika membantu negara lain memasang kabel serat optik.”

Unit Intelijen ‘Economist’ dalam laporan baru-baru ini mengatakan bahwa proyek Jalur Sutra Digital memang dapat memberikan keuntungan bagi negara berkembang yang jadi peserta. Namun, negara peserta juga khawatir jika Tiongkok dapat menggunakan jaringan ini untuk menekan negara mereka, atau melakukan pengawasan elektronik.

Laporan tersebut juga menyampaikan saran kepada negara-negara di sepanjang jalur OBOR agar meningkatkan standar peraturan untuk proyek, mengurangi risiko keuangan dan ketergantungan politik pada Tiongkok.

Di bawah bendera Jalur Sutra Digital, perusahaan Tiongkok seperti Huawei juga terlibat dalam penggelaran teknologi seluler 5G di seluruh dunia. Tetapi masyarakat khawatir bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok itu dapat menggunakan pengaruh mereka untuk mempromosikan standar yang ditentukan oleh Tiongkok.

“Mengenai masalah 5G, bisnis dan geopolitik Tiongkok sangat terintegrasi,” ungkap Elsa Karnia, Pakar Kebijakan Strategis Australia.

PKT memandang standar teknologi yang muncul untuk teknologi baru sebagai peluang emas yang dapat digunakan oleh perusahaan raksasa Tiongkok. Inti masalahnya adalah masyarakat sangat ragu terhadap pembagian data antara perusahaan Tiongkok dan pemerintah Tiongkok.

Elsa Kania mengatakan, perusahaan Tiongkok mungkin dipaksa secara hukum untuk berpartisipasi dan mendukung kinerja intelijen PKT. Ini yang membuat banyak orang khawatir bahwa proyek OBOR akan meningkatkan kemampuan spionase PKT di masa depan dan juga dapat membantu Tiongkok komunis mencapai tujuan tertentu dengan cara paksa.

Pada tahun 2012, para eksekutif intelijen AS menggolongkan produk Huawei dan ZTE sebagai produk yang berisiko mengancam keamanan nasional. Mereka mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut bekerja sama dengan pemerintah Tiongkok untuk melakukan spionase, mencuri rahasia dagang, dan melakukan serangan cyber. (Qin Yufei/ET/Sinatra/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Amerika Desak ‘Perhitungan’ Terhadap Pelanggaran Perdagangan Tiongkok di Pertemuan WTO

0

GENEVA — Amerika Serikat berjanji melakukan “perhitungan” atas kebijakan-kebijakan perdagangan Tiongkok yang tidak adil dan mendesak Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk memperbarui aturannya agar dapat menghukum Tiongkok secara tepat, duta besar AS Dennis Shea mengatakan pada pertemuan WTO pada 11 Juli.

Washington telah menaikkan taruhan dalam sengketa perdagangannya dengan Beijing, mengancam 10 persen tarif untuk $200 miliar barang-barang Tiongkok. Sebagai tanggapan, Beijing menuduh Amerika Serikat dalam pernyataan gertakan pada 11 Juli dan mengatakan akan mengadukan ke WTO.

“Mengingat peran Tiongkok yang sangat besar dan berkembang dalam perdagangan internasional, dan kerugian serius yang ditimbulkan oleh Tiongkok, pendekatan merkantilis pada perdagangan dan investasi menjadi dasar gugatan untuk mitra-mitra dagang Tiongkok, perhitungan ini tidak bisa lagi ditunda,” kata Shea pada Tinjauan WTO dua tahunan tentang kebijakan-kebijakan perdagangan Tiongkok.

Tetapi Shea juga mengatakan bahwa WTO mungkin tidak memiliki “alat yang diperlukan untuk memperbaiki situasi ini,” dan bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan metode “di luar WTO” untuk mengekang pelanggaran-pelanggaran perdagangan Tiongkok.

Di bawah Presiden Donald Trump, Amerika Serikat telah menuntut agar sistem perselisihan WTO diubah untuk menghentikan Amerika Serikat dari mendapatkan apa yang dia anggap sebagai “kesepakatan tidak adil.” Trump juga telah membuat ancaman terselubung untuk meninggalkan WTO.

Shea menyatakan keprihatinan bahwa peran rezim Tiongkok dalam ekonomi telah meningkat. Perusahaan-perusahaan asing yang melakukan bisnis di Tiongkok atau bersaing dengan pesaing-pesaing Tiongkok menghadapi kendala yang lebih dalam dan lebih luas, katanya, menambahkan bahwa Beijing memberikan “subsidi besar-besaran, mendistorsi menyesatkan pasar” dan “mengubah lapangan permainan menjadi bias … dengan berbagai cara.”

Dia menambahkan bahwa sistem perselisihan WTO terfokus pada kebijakan-kebijakan tertentu dengan cara terbatas, dan tidak dapat menangani situasi yang lebih luas di mana kebijakan-kebijakan yang diarahkan negara menang di atas kekuatan pasar.

“Solusi terbaik adalah agar Tiongkok akhirnya mengambil inisiatif untuk secara penuh dan efektif menganut kebijakan-kebijakan yang berorientasi pasar terbuka,” katanya.

Anggota WTO lainnya seperti Jepang, Kanada, Uni Eropa, dan Swiss menyiarkan kekhawatiran tentang keamanan siber (cybersecurity) Tiongkok, kapasitas berlebih, dan peran negara tersebut di dalam perekonomiannya. (ran)

ErabaruNews

Cuaca Ekstrim Sebabkan Kekeringan Parah di Eropa Tenggara

0

Stockholm – Kawasan Skandinavia di sebelah tenggara Eropa dilanda kekeringan ekstrim bersejarah. Gelombang panas menjadi pemecah rekor yang masih belum menunjukkan tanda-tanda akan menyerah.

Situasi ini sangat berat bagi petani, karena tanaman gagal panen dan makanan nabati sangat langka. Sehingga sebagian petani dipaksa untuk menyembelih hewan-hewan mereka untuk dimakan.

Skandinavia yang makmur selama puluhan tahun tidak pernah terancam bahaya kelaparan, seperti yang terjadi seabad yang lalu. Akan tetapi, kekeringan kini telah secara konsisten menjadi berita utama. Itu adalah pengingat serius tentang cuaca ekstrem yang dapat mengancam produksi pangan.

Setelah musim dingin yang panjang disertai banyak salju dan air, gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya datang pada bulan Mei. Cuaca yang sangat kering terjadi di musim panas yang membuat orang-orang menggaruk-garuk kepala.

Suhu rata-rata pada bulan Mei memecahkan rekor di seluruh Swedia. Terkadang kembali ke abad ke-18 atau 19 ketika pengukuran dimulai, menurut Lembaga Meteorologi dan Hidrologi Swedia.

Irigasi dan pembakaran terbuka dilarang di seluruh Skandinavia, dengan beberapa jaringan toko Swedia bahkan menyingkirkan panggangan barbekyu sekali pakai dari rak selama puncak musim.

Tetapi panas yang tidak biasa dan kurangnya hujan, akan membawa masalah yang jauh lebih buruk daripada rumput kering dan membatalkan barbekyu. Kekeringan saat ini telah dianggap yang terburuk dalam beberapa dekade.

Bahwa kekeringan datang begitu cepat juga membuat keadaan semakin buruk, terutama untuk panen gandum. Situs cuaca Norwegia, Yr.no melaporkan bahwa kekeringan terakhir sebesar ini melanda Norwegia pada tahun 1947, tetapi itu terjadi pada bulan Juli dan Agustus.

Masalah Jangka Panjang
Di Swedia, Federasi Petani Swedia (LRF) memperkirakan bahwa sekitar 40 persen panen gandum telah hilang. Para petani mulai panen sebulan lebih awal dari biasanya, Aftonbladet melaporkan. Bahkan jika Juli dan Agustus membawa hujan, kerusakan sudah terjadi.

Menyembelih hewan karena kekurangan makanan, masalah yang sekarang dihadapi petani di seluruh Skandinavia, juga membawa masalah dalam jangka panjang.

“Jika Anda memiliki beberapa ratus sapi, dan Anda harus membantai setengah dari mereka, itu membutuhkan waktu untuk pulih,” kata Lennart Nilsson dari LRF. “Sangat serius jika kita berakhir dalam situasi itu.”

Denmark, negara paling selatan Skandinavia, juga menghadapi cuaca kering yang luar biasa. The Danish Meteorological Institute (DMI) mengatakan bahwa kekeringan pada bulan Juni adalah yang terburuk untuk bulan itu dalam satu dekade. Martin Merrild di DMI mengatakan kepada Dr.dk bahwa ini adalah krisis terburuk bagi industri pertanian Denmark dalam satu abad.

“Ini situasi yang sangat ekstrim,” katanya.

Lahannya sangat kering sehingga mereka berisiko terbakar selama pengirikan, seperti yang terjadi di Denmark minggu ini, TV2.dk melaporkan.

Menteri Urusan Pedesaan Swedia, Sven-Erik Bucht mengatakan pada konferensi pers pada 9 Juli bahwa Swedia kini tengah terlibat dalam dialog dengan Komisi Eropa agar mendapatkan dukungan krisis dari Uni Eropa untuk petani Swedia.

Banyak orang, termasuk politisi, cepat menghubungkan kekeringan dengan perubahan iklim global, tetapi Markku Rummukainen, profesor klimatologi di Universitas Lund, mengatakan terlalu dini untuk mengatakannya.

“Butuh waktu untuk memastikan bahwa cuaca ekstrem yang langka, seperti kekeringan di Swedia, adalah perubahan abadi,” katanya kepada kantor berita TT. (Aron Lamm/Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Pabrik Bahan Kimia Meledak di Mesir, Belasan Orang Terluka

Epochtimes.id- Petugas pemadam kebakaran Mesir berjibaku memadamkan api setelah ledakan di sebuah pabrik bahan kimia di Bandara Luar Kota utama, Kairo, Mesir pada Kamis (12/07/2018) waktu setempat.

Akibat ledakan ini belasan orang dilaporkan terluka. Seorang juru bicara Militer Mesir menyebutkan ledakan disebabkan oleh suhu tinggi.

Kantor berita negara Mesir, MENA mengutip sumber keamanan mengatakan bahwa 12 orang dibawa ke rumah sakit setelah ledakan yang terjadi di fasilitas penyimpanan milik perusahaan petrokimia di luar bandara di bagian utara ibukota.

Menteri penerbangan sipil, Younis al-Masri, mengatakan lalu lintas udara di bandara itu tidak terpengaruh oleh ledakan. Meski ledakan bisa didengar di seluruh area.

“Karena suhu tinggi, ledakan terjadi pada penyimpanan petrokimia milik Heliopolis untuk Industri Kimia,” kata Kolonel Tamer al-Rifai, juru bicara militer, dalam sebuah posting di media sosial.

“Kenderaan pertahanan sipil dikerahkan untuk mengendalikan api,” tambahnya.

Rifai tidak mengatakan siapa yang memiliki pabrik itu, tetapi sumber-sumber keamanan dan beberapa unggahan di internet menyatakan pabrik tersebut milik angkatan bersenjata.

Para saksi mengatakan ambulans dan mobil pemadam kebakaran langsung ke tempat kejadian saat awan asap hitam mengepul di atas area tersebut.

Televisi pemerintah mengatakan petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikan api.

Mesir sedang memerangi kelompok teroris ISIS yang telah melakukan sejumlah serangan, terutama di Semenanjung Sinai. Pada arena ini di mana tentara telah melakukan operasi keamanan sejak Februari lalu.

Kekerasan tampaknya telah mereda dalam beberapa bulan terakhir, tanpa terjadi insiden yang dilaporkan dari luar Sinai. (asr)

ZTE Tiongkok Bersihkan Rintangan untuk Mencabut Larangan Amerika

0

Amerika Serikat mengatakan pada 11 Juli bahwa mereka telah menandatangani perjanjian dengan ZTE Corp yang membuka jalan bagi perusahaan teknologi Tiongkok tersebut untuk melanjutkan operasi-operasinya setelah hampir tiga bulan dilarang melakukan bisnis dengan para pemasok Amerika.

Larangan untuk pembuat peralatan telekomunikasi No. 2 Tiongkok tersebut akan dihapus setelah perusahaan mendepositokan $400 juta di rekening escrow, Departemen Perdagangan AS mengatakan dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan bahwa perjanjian escrow telah ditandatangani.

Larangan terhadap ZTE telah menjadi sumber perselisihan antara Washington dan Beijing, yang terlibat dalam perselisihan perdagangan yang meningkat.

ZTE tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar.

Perjanjian escrow adalah bagian dari penyelesaian $1,4 miliar yang dicapai ZTE dengan Departemen Perdagangan bulan lalu untuk mendapatkan kembali akses ke para pemasok AS, yang komponen-komponennya bergantung pada padanya untuk smartphone dan perlengkapan jaringannya.

Larangan tersebut diberlakukan pada April setelah para pejabat Departemen Perdagangan mengatakan ZTE telah membuat pernyataan palsu tentang mendisiplinkan 35 karyawan setelah mengaku bersalah tahun lalu karena telah melanggar sanksi-sanksi AS yang dengan secara ilegal telah mengirim barang-barang dan teknologi-teknologi AS ke Iran, kata Departemen Perdagangan.

Penyelesaian baru tersebut mencakup denda $1 miliar yang dibayarkan ZTE ke Departemen Keuangan AS bulan lalu, dan $400 juta dalam rekening jaminan yang dapat diambil Amerika Serikat jika ZTE melanggar penyelesaian terbaru tersebut. Hukuman $1 miliar adalah tambahan untuk hampir $900 juta yang telah dibayarkan tahun lalu.

Setelah larangan tersebut dicabut, ZTE, yang mempekerjakan sekitar 80.000 orang, diperkirakan akan memulai kembali operasi besar, yang akan menghapus situasi yang menyebabkan kebuntuan yang mencuat dalam perang perdagangan AS-Tiongkok yang lebih luas. Penangguhan hukuman untuk ZTE tersebut bertepatan dengan ancaman pemerintahan Trump yang baru sebesar 10 persen tarif pada $200 miliar barang-barang Tiongkok.

Dalam pernyataannya, Departemen Perdagangan mengatakan tindakan ZTE adalah masalah penegakan hukum yang tidak terkait dengan diskusi-diskusi yang lebih luas tentang kebijakan perdagangan.

“Penyelesaian ZTE merupakan hukuman paling berat dan penyesuaian pemerintahan paling ketat yang pernah dikenakan departemen dalam kasus seperti itu,” kata Perdagangan. “Ini akan menghalangi para pelaku masa depan yang buruk dan memastikan departemen ini mampu melindungi Amerika Serikat dari mereka yang akan merugikan kita.”

Presiden Donald Trump menulis dalam twitter pada bulan Mei bahwa ia telah menutup ZTE dan kemudian membiarkannya dibuka kembali, meskipun tidak ada kesepakatan untuk mencabut larangan yang belum tercapai tersebut. Dia mengatakan dia bekerja dengan Presiden Xi Jinping untuk memberi ZTE “cara untuk kembali berbisnis, secepatnya.”

ZTE mengatakan larangan itu mengancam kelangsungan hidupnya. Penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, mengatakan bulan lalu bahwa Trump memutuskan untuk mengizinkan ZTE membeli lagi komponen-komponen AS sebagai bantuan pribadi kepada Xi untuk menunjukkan niat baik untuk upaya-upaya yang lebih besar. Para pemasok AS sangat ingin melanjutkan bisnis sejak Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengumumkan penyelesaian tersebut pada 7 Juni.

ZTE membayar lebih dari 200 perusahaan AS senilai lebih dari $2,3 miliar pada tahun 2017, termasuk Qualcomm Inc., Intel Corp, Broadcom Inc., dan Texas Instruments Inc. Porsi-porsi untuk para pemasok AS yang lebih kecil, yang mungkin lebih bergantung pada ZTE, kerugian-kerugian telah terpangkas setelah berita tersebut, termasuk para pembuat komponen optik lensa, Acacia Communications Inc., Oclaro Inc., dan Lumentum Holdings Inc. Di bawah penyelesaian 7 Juni yang baru tersebut, ZTE juga diminta untuk mengubah dewan dan manajemennya dalam 30 hari.

Saham ZTE ditangguhkan selama hampir dua bulan setelah larangan tersebut diberlakukan dan telah kehilangan sekitar setengah dari nilainya.

ZTE minggu lalu menerima penangguhan hukuman terbatas satu bulan dari Departemen Perdagangan untuk mempertahankan jaringan dan peralatan yang ada. (ran)

ErabaruNews

Donald Trump Kunjungan Kenegaraan Pertama ke Inggris

0

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mendarat di Inggris pada 12 Juli 2018. Dia memulai kunjungan resmi pertama sejak menjabat sebagai Presiden AS.

Trump terbang dari Brussels, di mana dia baru saja menyelesaikan pembicaraan dua hari di KTT NATO. Setelah empat hari di Inggris, termasuk dua hari di properti pribadinya di Skotlandia, dia akan menuju ke Helsinki untuk bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Ketika di London, Trump akan minum teh dengan Ratu Elisabeth dan berbicara dengan Perdana Menteri, Theresa May.

May menekankan dalam sebuah pernyataan menjelang kunjungan “hubungan khusus dengan AS” di Inggris, “Tidak akan ada aliansi yang lebih penting di tahun-tahun mendatang.”

“Minggu ini, kami memiliki kesempatan untuk memperdalam hubungan perdagangan yang unik ini dan memulai diskusi tentang bagaimana kami akan menjalin kemitraan perdagangan yang diperkuat, ambisius, dan masa depan,” sambungnya.

Perdana Menteri Inggris baru-baru ini berjuang untuk menyatukan kabinetnya di belakang rencana Brexit-nya. Dua menteri senior mengundurkan diri pada awal pekan ini.

Perjalanan empat hari Trump akan mencakup pembicaraan dengan Perdana Menteri Theresa May, minum teh dengan Ratu Elizabeth II dan akhir pekan pribadi di Skotlandia. (Tolga Akmen/AFP/Getty Images)

Gejolak politik terkait rencana Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa, menjadi salah satu perhatian serius presiden AS.

“Saya akan pergi ke tempat yang sangat panas sekarang, kan? Dengan banyak pengunduran diri,” kata Trump dalam konferensi pers di KTT NATO di Brussels.

“Saya telah membaca banyak tentang Brexit selama beberapa hari terakhir. Sepertinya berubah sedikit berbeda, di mana mereka mendapatkan setidaknya sebagian berharap kembali (bergabung) dengan Uni Eropa.”

Namun Trump mengaku tidak akan memihak atau mengkritik kebijakan May. Dia mengatakan bahwa dia tidak memiliki pesan tentang, bagaimana Brexit harus ditangani.

“Bukan hak saya mengatakan, apa yang seharusnya mereka lakukan di Inggris,” katanya pada konferensi pers.

“Saya ingin mereka dapat menyelesaikannya sehingga dapat berjalan dengan cepat, apa pun yang mereka kerjakan.”

Ketika didesak oleh wartawan lain tentang apakah Inggris harus benar-benar meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan kerjasama, Trump mengatakan, “Saya akan mengatakan bahwa Brexit adalah Brexit. Saya kira ketika Anda menggunakan istilah ‘Brexit keras’, saya berasumsi itulah yang Anda maksud.”

“Orang-orang memilih untuk membaginya sehingga saya akan membayangkan itulah yang akan mereka lakukan. Tapi mungkin mereka akan mengambil sedikit rute yang berbeda. Jadi, saya tidak tahu apakah itu yang mereka pilih.”

Presiden mengatakan bahwa dia hanya ingin rakyat Kerajaan Inggris bahagia karena mereka adalah orang-orang hebat.

Protes yang Diorganisir Sayap Kiri
Sejumlah protes telah diselenggarakan di seluruh negeri bertepatan dengan kunjungan presiden Trump. Ditanya bagaimana perasaannya tentang protes, Trump mengatakan dia merasa baik-baik saja.

“Saya pikir orang-orang itu, mereka sangat menyukaiku dan mereka setuju dengan saya tentang imigrasi, dan saya pikir itulah mengapa mereka memiliki Brexit di tempat pertama, karena imigrasi,” kata Trump.

Protes-protes utama telah diselenggarakan oleh Koalisi Stop Trump, yang mengumpulkan berbagai macam isu. Dari Proyek Kefanatikan Sehari-hari, Aksi Iklim Muslim, dan Friends of the Earth, hingga Layanan Hak Wanita Amerika Latin dan Kelompok Sosialis Yahudi.

Koalisi dimulai oleh pengamat sayap kiri Owen Jones dan perusahaannya yang terdaftar untuk Michael Chessum, seorang pendiri utama Momentum organisasi keras-kiri.

Banyak politisi dan pengamat mengkritik protes itu sebagai tidak hormat kepada presiden, dari negara sekutu terbesar Inggris.

Juru bicara ‘Stop Trump Coalition’, Ash Sarkar, yang profil Twitternya menuntut “majukan komunisme sekarang!” Dipertanyakan oleh Piers Morgan di acara televisi pagi, tentang mengapa dia tidak memprotes Presiden Barack Obama untuk kebijakan serupa tentang imigrasi.

Sarkar mengatakan bahwa dia telah mengkritik Obama dan bahwa dia bukan penggemar Partai Demokrat. “Saya benar-benar seorang komunis, idiot!” Katanya.

Pelabuhan kunjungan pertama Trump di Inggris adalah kediaman duta besar AS di London, Winfield House.

Sarah Elliot, ketua Republikans Overseas UK, ada di sana untuk menyambutnya. Dia mengatakan bahwa Trump memiliki pendukung pemalu di Inggris.

“Saya mendapat pesan sepanjang waktu dari orang-orang yang mendukung Presiden Trump tetapi tidak merasa mereka dapat mengatakannya secara terbuka, terutama di lingkungan perkotaan atau kota besar,” kata Elliot.

“Saya bukan penggemar khusus Presiden Trump ketika dia mencalonkan diri jadi Presiden, tetapi saya terkesan dengan cara dia memimpin dan, jadi jika pemilihannya hari ini saya akan memilih dia.” (Simon Veazey dan Jane Gray/Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Amerika Desak PBB Sanksi Rusia dan Tiongkok Terkait Korea Utara

0

EpochTimesId – Amerika Serikat akan mengajukan permintaan kepada PBB untuk memberikan sanksi hukuman kepada Tiongkok dan Rusia, akhir pekan ini. Permintaan itu akan disampaikan karena dua negara melanggar sanksi internasional terhadap Pyongyang.
Kedua negara tersebut diyakini telah menjual produk minyak murni kepada Korea Utara.
‘Wall Street Journal’ pada 12 Juli 2018 memberitakan, sesuai dengan isi dari pengarahan intelijen yang disiapkan untuk Komite Sanksi Korea Utara, bahwa perusahaan-perusahaan dari Tiongkok dan Rusia terus membantu Korea Utara mengimpor produk minyak.

Bahkan, jumlahnya melebihi batas yang ditetapkan oleh PBB. Mereka juga menggunakan kapal tanker minyak yang terkena sanksi PBB.

Amerika Serikat dan PBB berharap melalui sanksi, dapat membujuk Pyongyang untuk menghentikan program senjata nuklirnya. Sanksi akan membantu Amerika Serikat dan Korea Utara bernegosiasi untuk mencapai denuklirisasi penuh Semenanjung Korea.

Namun, tindakan yang dilakukan oleh Tiongkok dan Rusia tersebut telah merusak upaya Amerika Serikat. Pejabat kedutaan Tiongkok dan Rusia di Washington DC belum menanggapi permintaan komentar dari The Wall Street Journal.

Tiongkok dan Rusia memprovokasi Korea Utara menentang Amerika Serikat
Sumber itu mengatakan bahwa Amerika Serikat mendesak Komite Sanksi PBB untuk mengeluarkan perintah khusus kepada semua negara anggota PBB. Terutama Tiongkok dan Rusia, untuk segera menghentikan pemasokan semua produk minyak yang dimurnikan ke Korea Utara. Akan tetapi ini mungkin tidak ditanggapi secara serius oleh Beijing dan Moskow.

Ketika Menlu AS Mike Pompeo mengunjungi Pyongyang, Korea Utara tiba-tiba menunjukkan sikap yang tidak bersahabat lagi kepada AS untuk melanjutkan pembicaraan isu program denuklirisasi. Selanjutnya, Trump menuduh Tiongkok merusak perundingan antara Amerika Serikat dengan Korea Utara.

Trump pada 9 Juli 2018 mengirim pesan melalui Twitter yang berbunyi, “Saya yakin bahwa Kim Jong-un akan menghormati kesepakatan yang telah kita tandatangani. Tetapi yang lebih penting, jabatan tangan kita (komitmen pendahuluan), kita sepakat untuk mencapai denuklirisasi Korea Utara; Di sisi lain, karena sikap kami terhadap perdagangan Tiongkok, Tiongkok (PKT) mungkin dapat memberikan tekanan negatif kepada kesepakatan (denuklirisasi), mudah-mudahan saja tidak (demikian)!”

Meskipun Amerika Serikat pernah memuji Tiongkok karena membantu memberi sanksi kepada Korea Utara, tetapi para pejabat AS mengatakan bahwa otoritas Beijing baru-baru ini telah melonggarkan pemberlakuan sanksi. Para pejabat AS mengatakan bahwa Partai komunis Tiongkok khawatir bila hubungan antara Washington dengan Pyongyang berubah hangat. Kondisi yang akan merugikan posisi Beijing dalam perundingan nuklir dan dapat melemahkan keuntungan strategis dari PKT di wilayah tersebut.

Pada saat yang sama, pejabat AS dan PBB juga menuduh perusahaan dan pribadi Rusia yang terus menghasut Korea Utara untuk menentang Amerika Serikat.

Deskripsi Intelijen AS menunjuk Tiongkok dan Rusia
Secara umum laporan intelijen yang disiapkan oleh Komite Sanksi PBB untuk mengawasi sanksi Korea Utara mencatat sejumlah besar informasi tentang kargo yang keluar masuk Korea Utara, termasuk rincian tanggal, jenis kargo, kapal tanker dan pengangkut.

Deskripsi tersebut secara khusus menunjuk Tiongkok (PKT) dan Rusia, termasuk memberikan bukti berupa foto-foto berresolusi tinggi dari tanker yang tertangkap kamera dalam beberapa kasus.

Badan-badan intelijen Barat sebelumnya telah menemukan bahwa kapal-kapal yang terkena sanksi tidak menghiraukan keputusan Dewan Keamanan PBB dan AS. Bahkan melibatkan kapal-kapal Tiongkok dalam kasus-kasus yang jelas melanggar sanksi.

Produk minyak bumi dari Tiongkok dan Rusia merupakan produk yang sangat dibutuhkan bagi Korea Utara untuk kelangsungan perputaran roda ekonomi dan kehidupan tentara nasionalnya.

Konten dalam deskripsi intelijen tersebut menyebutkan, “Hal itu harus segera dihentikan, karena Amerika Serikat percaya bahwa Korea Utara telah melanggar batas atas sanksi PBB.”

Pada akhir bulan lalu, Pompeo memperingatkan Beijing untuk lebih serius dalam melaksanakan sanksi PBB kepada Korea Utara. Karena sanksi berperan sebagai bagian penting dari mendesak negara tersebut menyingkirkan senjata pemusnah massal.

Pompeo saat mengikuti sidang dengar pendapat di senat AS mengatakan bahwa, dia melihat Beijing menyikapi sanksi terhadap Korea Utara dengan rasa santai. Tiongkok adalah negara tetangga dan mitra dagang utama Korea Utara.

“Kami telah mengamati bahwa otoritas Beijing tidak lagi bertindak seketat 6 hingga 12 bulan yang lalu dalam mengontrol daerah perbatasannya dengan Korea Utara,” kata Pompeo. (Xia Yu/ET/Sinatra/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Tembakan Segala Penjuru untuk Tiongkok dengan Berlakunya Tarif Lanjutan AS Senilai $200 Miliar

0

Dalam eskalasi terbaru perselisihan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat, pemerintahan Trump mengumumkan pada 10 Juli tentang daftar baru untuk barang-barang impor Tiongkok yang akan dikenakan tarif 10 persen. Nilai total barang yang dikenakan tarif adalah $200 miliar.

Sebelum penetapan tarif terbaru ini menjadi efektif, pemerintah AS mencari komentar publik hingga akhir Agustus. Namun, sengketa perdagangan yang sedang berlangsung sudah berdampak negatif pada Tiongkok.

Presiden Donald Trump sebelumnya telah memperingatkan bahwa ia akan memberlakukan tarif tambahan ini jika Tiongkok membalas terhadap tarif pertama yang dikenakan Amerika Serikat, yang diberlakukan minggu lalu pada 6 Juli. Tiongkok dengan cepat membalas dengan tarifnya sendiri atas barang-barang Amerika, sebagian besar pertanian produk.

Tarif terbaru tersebut mencakup ribuan barang, termasuk produk-produk makanan Tiongkok, tembakau, bahan kimia, batu bara, baja, dan aluminium.

Ini juga termasuk barang-barang konsumen seperti ban mobil, furnitur, produk kayu, tas, koper, makanan anjing dan kucing, sarung tangan baseball, karpet, pintu, sepeda, ski, tas golf, kertas toilet, dan produk-produk kecantikan.

“Selama lebih dari setahun, pemerintahan Trump dengan sabar mendesak Tiongkok untuk menghentikan praktik-praktiknya yang tidak adil, membuka pasar, dan terlibat dalam persaingan pasar yang sebenarnya,” Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer mengatakan dalam sebuah pernyataan.

“Daripada mengatasi kekhawatiran kita yang sah, Tiongkok telah mulai melakukan pembalasan terhadap produk AS. … Tidak ada pembenaran untuk tindakan seperti itu.”

Pada tanggal 11 Juli, Tiongkok dengan cepat mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka akan membalas, meskipun belum jelas bagaimana caranya. Nilai barang yang diimpor Tiongkok dari Amerika Serikat lebih dari setengahnya $200 miliar pada tahun 2016, menurut Kantor Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat.

Bisnis bisnis Melarikan Diri

Perusahaan-perusahaan asing di Tiongkok sudah cemas akan potensi dampak dari tarif perdagangan di bawah garis keuntungan mereka.

Dalam wawancara baru-baru ini dengan Kantor Berita Jepang Kyodo, CEO Mitsubishi Electric dan Presiden Takeshi Sugiyama mengatakan perusahaan akan membatalkan pembelian suku cadang mobil dari Tiongkok dan sebagai gantinya mengimpor dari Thailand dan negara lain.

Dia menambahkan bahwa dia khawatir tentang dampak dari tarif pada rantai pasokan global dan berharap bahwa kedua negara tersebut akan menyelesaikan perselisihan mereka secepatnya.

Sementara itu, Mats Harborn, presiden Kamar Dagang Uni Eropa di Tiongkok, mengatakan beberapa perusahaan Eropa yang mengekspor dari Tiongkok mengubah aliran global barang mereka untuk menghindari terkena pukulan dari tarif Amerika yang lebih tinggi.

Perusahaan-perusahaan “berebut untuk menyesuaikan kembali rantai pasokan” sehingga barang-barang yang terikat di AS tidak harus melewati Tiongkok, Harborn mengatakan pada konferensi pers, menurut laporan 9 Juli oleh The Associated Press. Dia mengatakan satu perusahaan telah memindahkan perakitan barang-barang terakhirnya ke unit Amerika yang baru dibuat sebagai gantinya.

Pasar keuangan Tiongkok telah pulih dari ketegangan perdagangan, di tengah ekonomi yang sudah menderita perlambatan. Saat tarif awal diusulkan oleh pemerintah AS pada bulan Januari, enam bulan perdebatan tentang negosiasi perdagangan telah menghapus sekitar seperlima dari nilai pasar saham Tiongkok.

“Periode yang sangat sulit ada di depan Tiongkok. Pertumbuhan berada di bawah tekanan; ekspor berada di bawah tekanan; saham berada di bawah tekanan; dan mata uang berada di bawah tekanan,” kata Michael Every, kepala riset pasar keuangan di Asia-Pasifik untuk bank Belanda, Rabobank, dalam wawancara dengan Reuters. “Tembakan peringatan segala penjuru, sebenarnya.”

Majalah Jepang Gendai Bijinesu juga menawarkan analisis yang menggarisbawahi kelemahan utama Tiongkok dalam perdagangan ini: GDP Tiongkok adalah sekitar 63,2 persen dari Amerika Serikat, sehingga tarif ini akan merugikan Tiongkok dalam jangka panjang. Pasar keuangan Tiongkok juga lebih tidak stabil, dan negara tersebut tidak mendapat dukungan dari masyarakat internasional.

Berusaha Memperoleh Dukungan

Menjelang pertemuan puncak Tiongkok-Uni Eropa yang akan diadakan di Beijing pada tanggal 16 dan 17 Juli, para pejabat tinggi Tiongkok telah bertemu dengan para pejabat Uni Eropa di Brussels, Berlin, dan Beijing, berusaha untuk menggalang dukungan.

Wakil Perdana Menteri Liu He dan diplomat tinggi Tiongkok, Penasihat Negara Wang Yi, termasuk di antara mereka yang mencoba meyakinkan Uni Eropa untuk bergabung dengan pihaknya dan meluncurkan tindakan bersama terhadap kebijakan perdagangan Amerika Serikat, lima pejabat Uni Eropa dan diplomat mengatakan kepada Reuters baru-baru ini.

Salah satu usulan tersebut adalah agar Tiongkok dan Uni Eropa secara bersama-sama mengambil tindakan terhadap Amerika Serikat di Organisasi Perdagangan Dunia. Namun, para pejabat Uni Eropa menolak gagasan itu, menurut sumber-sumber tersebut.

Sementara Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang mengunjungi Jerman minggu ini, dia telah berusaha mendapatkan dukungan Jerman, membuat komentar-komentar yang menusuk hati untuk mengatasi ketegangan-ketegangan perdagangan tersebut. “Kami menentang unilateralisme,” katanya pada 9 Juli.

Unilateralisme adalah doktrin bahwa negara-negara harus melakukan urusan luar negerinya secara individual tanpa saran atau keterlibatan negara lain. (ran)

ErabaruNews