“Ibu Sangar” dan “Anak Lemah” dari Elon Musk
The Epoch Times
Bicara soal siapa pengusaha yang paling jadi pusat perhatian di dunia saat ini, maka tidak diragukan lagi Elon Musk yang paling layak menyandang gelar ini.
Pada November 2021 lalu, CEO raksasa mobil listrik Tesla sekaligus pendiri SpaceX yakni Elon Musk berhasil melampaui pendiri Amazon Jeff Bezos dan pendiri Microsoft Bill Gates serta secara resmi menjadi “orang terkaya di dunia”. Dan sejak saat itu, Musk selalu menjadi tokoh yang selalu menjadi sorotan dan paling populer.
Terutama setelah dirinya memutuskan untuk membeli Twitter pada 2022 lalu, Musk semakin menjadi tokoh topik yang tak boleh kurang dalam pemberitaan berbagai media massa besar kelas dunia. Bahkan ibu Musk yang merupakan seorang model ternama yakni Maye Musk dan putra sulungnya yang baru saja beranjak dewasa dan berganti kelamin yakni Xavier Musk juga berturut-turut terbawa masuk ke dalam topik pembahasan panas opini publik.
Beberapa waktu lalu, Musk menantang CEO Meta Platform yakni Mark Zuckerberg untuk bertarung dalam kandang oktagon (segi delapan, red.) ala UFC, Maye yang pertama membela putranya, dan menghimbau lebih baik adu mulut daripada adu tinju.
Setelah peristiwa pergantian gender Xavier diungkap oleh media massa, Musk langsung melakukan serangan balik terhadap kaum sayap kiri yang telah memanfaatkan putra sulungnya itu untuk menyerangnya. Beberapa hari lalu, seorang penulis AS bernama Walter Isaacson baru saja menerbitkan buku biografinya yang berjudul “Elon Musk”, yang kembali menggoreng lebih lanjut topik terkait.
Musk pernah mengatakan, dirinya berasal dari planet asing. Pengaruh interaksi tiga generasi yakni dirinya bersama ibu dan putranya juga telah meninggalkan jejak nebula bagi konglomerat iptek yang satu ini.
Jenius Wirausaha Elon Musk
Elon Musk sejak kecil adalah seorang penggemar berat cerita fiksi ilmiah sekaligus seorang jenius komputer. Sejak unjuk kebolehan dengan mendirikan bank online X.com pada 1999, hingga kini Musk berhasil mendirikan banyak perusahaan iptek tinggi yang tiada duanya. Ia menamakan perusahaan roket miliknya dengan sebutan SpaceX, juga menamakan salah satu model mobil listrik besutan Tesla dengan nama Model X, seolah tak mau ketinggalan ia lalu menamakan seorang putranya dengan X Æ A-12 atau disingkat X. Sampai kemudian setelah ia mencaplok Twitter perusahaan tersebut diganti namanya menjadi X Corp, Musk sedang mendirikan sebuah imperium X yang sangat digandrunginya itu.
Pada Februari 2018, roket angkut kelas berat jenis Falcon Heavy (FH) milik SpaceX sukses melakukan terbang perdana, yang merupakan roket bertenaga terbesar yang pernah dirancang oleh manusia sejak roket super berat Saturn V dalam program Apollo.
Di dunia ini selain AS, Rusia, dan Tiongkok, Elon Musk merupakan orang keempat dengan status pengusaha swasta yang memiliki kemampuan peluncuran roket dan teknologi daur ulangnya.
Perusahaan SpaceX milik Elon Musk telah menjadi operator dalam industri dirgantara yang paling stabil, merek kendaraan energi barunya yakni Tesla juga telah menjadi mobil mewah bertenaga listrik paling laris di dunia, SolarCity Corporation yang dipimpinnya saat ini juga merupakan produsen pemasok instalasi panel surya terbesar bagi konsumen komersial.
Ia terus menginvestasikan modal raksasa di bidang inovasi iptek, selalu berusaha menantang batas imajinasi manusia, untuk menggabungkan satu demi satu asumsi gilanya mulai dari sumber energi baru, eksplorasi luar angkasa, konstelasi internet Starlink, mengaitkan kecerdasan buatan AI dengan manusia dan mesin, satu persatu menjadi “mungkin”.
Kiat “Ibu Sangar” Yang Berpindah Rumah 3 Kali Demi Suksesnya Pendidikan Anak
Keberhasilan Elon Musk sangat dipengaruhi oleh sang ibu, yang tak hanya sekali ia menyatakan, “Ibu sayalah pahlawan saya, keberhasilan saya ini semua berasal dari didikan dan pengaruhnya.”
Elon Musk memiliki seorang “ibu sangar (tiger mother)” Maye Musk yang sangat bertalenta. Maye lahir pada 1948 dari keluarga kaya yang tradisional di Kanada. Sejak kecil dia menyertai ayah dan ibunya ke Afrika Selatan, mengarungi bahaya terbang mengarungi seluruh wilayah selatan Afrika, untuk mencari kota yang hilang (Lost City of the Kalahari) dalam legenda itu, saat berkemah di gurun pasir pernah bertemu singa yang lapar, dan dari pengalaman itu telah terbentuk keuletannya yang berani menempuh risiko dan menerima tantangan.
Maye Musk yang tahun ini berusia 75 tahun selain seorang pengusaha sekaligus ahli nutrisi, juga seorang model fashion yang masih aktif di catwalk hingga kini. Pada saat berusia 31 tahun dia bercerai dan bangkrut, dan menjadi orang tua tunggal selama lebih dari 40 tahun, tetapi dia tidak tumbang dihajar oleh nasib yang memilukan, malahan sebaliknya tahun demi tahun kehidupannya semakin cemerlang. Dia tidak hanya berhasil mewujudkan profesinya di tengah kesulitan, bahkan seorang diri telah berhasil mendidik ketiga anaknya menjadi konglomerat.
Putra sulungnya Elon Musk adalah orang terkaya di dunia, putra keduanya Kimbal Musk adalah seorang pengusaha kuliner “farm-to-table”, putrinya Tosca Musk memiliki sebuah perusahaan hiburan sendiri di Hollywood. Semua ini tidak terlepas dari pendidikan Maye pada anak-anaknya untuk dapat mandiri. Filosofi May mendidik anaknya adalah: Jangan membuat anak-anak menjadi tidak bertanggung jawab hanya karena ingin melindungi mereka. Maye Musk boleh dibilang adalah seorang “tiger mother” yang tulen.
Mirip dengan kisah Ibu Meng (kisah Meng Mu San Qian, red.) yang pindah rumah sampai 3 kali, demi anak-anaknya Maye juga pindah kediaman sampai tiga kali.
Yang pertama adalah membawa tiga anaknya tanpa membawa harta benda apapun meninggalkan suaminya yang secara permanen melakukan KDRT, dan agar anak-anaknya tidak mengalami trauma psikologis akibat tumbuh dewasa di lingkungan keluarga yang buruk itu. Demi mendampingi Elon Musk menempuh studi di Kanada, dia rela meninggalkan bisnis keluarga yang telah eksis di Afrika Selatan dan pindah ke Kanada. Pada saat baru tiba di Kanada, agar bisa berhemat, bersama tiga orang anaknya dia tinggal berdesakan di sebuah apartemen kecil tanpa perabot, di saat paling sulit dia pernah harus bekerja 5 jenis pekerjaan dalam sehari. Dalam waktu yang cukup lama mereka harus hidup hanya dengan roti diolesi selai kacang dan membeli pakaian bekas untuk berlibur. Pada suatu kali, anaknya tanpa sengaja menumpahkan susu, Maye tidak kuasa menahan tangis, karena dia tidak punya uang lagi untuk membeli sebotol susu.
Ketiga kalinya Maye pindah meninggalkan pekerjaan yang sudah dimilikinya di Kanada, adalah saat mendampingi Elon Musk menempuh gelar doktor di Amerika, dan saat berada di Amerika dia kembali memulai usahanya sendiri dari nol.
Kemudian Elon Musk mendadak memutuskan untuk berhenti kuliah gelar doktornya di Stanford University, dan hendak mendirikan usaha dengan adik laki-lakinya. Tanpa ragu Maye mendukung penuh putranya, dan berkali-kali memotivasi mereka agar berani berusaha keras menempuh risiko saat kedua putranya hendak menyerah karena kesulitan modal. Sejak kecil Maye, sang Mother Tiger mendidik anak-anaknya harus gigih dan proaktif dalam mengejar Impian mereka.
Pada usia 15 tahun Maye untuk pertama kalinya naik panggung menjadi model, di saat berusia 21 tahun dia sukses memenangkan kontes kecantikan Afrika Selatan. Dunia model adalah profesi yang sangat mementingkan usia muda belia. Tetapi di usia lebih dari 60 tahun dia kembali naik ke catwalk, bahkan di usia 67 tahun dia menjadi super model pada ajang New York Fashion Week. Foto raksasa Maye sendiri saja menempati 4 billboard di New York Times Square. Ketika berusia 69 tahun, dia bahkan menjadi duta merek kosmetik CoverGirl, lalu di usia 71 tahun bahkan mencapai puncak karirnya dengan menjadi langganan yang tampil di cover majalah fashion VOGUE, dan pada tahun yang sama menerbitkan autobiografinya yang berjudul “A Woman Makes A Plan: Advice for a lifetime of adventure, beauty, and success” yang diterjemahkan ke dalam lebih dari 20 bahasa, dan menjadi salah satu buku terlaris di dunia.
Pendidikan dengan perkataan dan keteladanan dari Maye untuk terus berusaha keras tanpa kenal lelah, juga telah memotivasi ketiga anaknya agar mandiri lebih awal, dan melangkah menuju sukses. Elon Musk mengatakan, sasaran yang paling ingin dilampaui seumur hidupnya adalah ibunya.
“Anak Nyleneh” Ganti Kelamin dan Menganut Marxisme
Elon Musk telah berulang kali menekankan “peradaban akan punah bila tidak mempunyai anak”. Musk yang tahun ini telah berusia 52 tahun adalah seorang ayah produktif yang memiliki 10 orang anak.
Demi mendidik anak-anaknya dengan baik, pada 2014, Elon Musk menginvestasikan jutaan dolar AS untuk membangun sebuah sekolah di sudut misterius yang diberi nama Ad Astra di dalam wilayah taman SpaceX. Nama itu berasal dari kutipan bahasa Latin yakni “Per Aspera Ad Astra” (setelah melalui kesulitan, akhirnya meraih bintang, red.). Lalu ia mengeluarkan semua anaknya dari sekolah swasta top di AS, untuk dipindahkan ke dalam sekolah yang berskala sangat kecil tersebut.
Peribahasa mengatakan, ayah yang perkasa tidak memiliki putra yang lemah, tetapi kebiasaan orang Tiongkok justru dengan rendah hati menyebut anaknya “anak lemah”. Tanpa diragukan, Musk adalah seorang ayah yang mendominasi industri dan bisnis, tetapi putra sulungnya yang “lemah dan nyeleneh” itu beberapa tahun terakhir ini justru membuatnya pusing tujuh keliling.
Putra Elon Musk yang terlahir kembar yakni Xavier Alexander Musk di saat genap berusia 18 tahun pada 18 April 2022 lalu, telah mengajukan dokumen hukum kepada Pengadilan Los Angeles, sebagai permohonan berganti nama menjadi Vivian Jenna Wilson, menghapus marga Musk dan digantikan dengan marga ibunya “Wilson” sekaligus mengajukan permohonan berganti jenis kelamin (transgender, red.) menjadi perempuan. Dalam dokumen tersebut Xavier bahkan menjelaskan, “Saya tidak lagi hidup dengan ayah kandung saya, juga tidak berharap ada hubungan apapun dengan metode atau wujud apapun dengan ayah kandung saya itu.”
Dalam buku biografi Elon Musk terbitan terbaru yang berjudul “Elon Musk” itu disebutkan, menurut Musk, sebuah sekolah berhaluan ekstrem kiri Los Angeles telah mendidik putranya menjadi seorang transgender, dan “seorang penganut komunisme tulen”.
Sikap Elon Musk yang menentang “wokeisme**)” sebagian timbul akibat dipicu oleh keputusan putranya Xavier (saat berusia 16 tahun) yang berniat melakukan transgender. Awalnya Musk masih bisa menerimanya, tapi kemudian setelah didapatinya bahwa sang putra telah berubah menjadi seorang penganut Marxisme yang fanatik, yang menganggap semua orang kaya adalah jahat, dan memutus segala hubungannya dengan Elon Musk. Ini menyebabkan Elon Musk tidak hanya kehilangan seorang putra, bahkan seorang “putri” dari hasil berganti kelamin pun hilang sudah.
Elon Musk menyatakan, keretakan semacam ini adalah hal yang paling menyakitkan dalam hidupnya. “Saya telah memberikan berbagai usulan”, katanya, “Tetapi dia (Jenna) tidak ingin tinggal dengan saya.” Ia melimpahkan kesalahan terhadap sebuah sekolah progresivisme di Los Angeles tempat Jenna bersekolah dulu yakni Crossroads School yang telah menerapkan pendidikan ideologi “wokeisme”.
Dulu Elon Musk pernah menyatakan dukungannya bagi komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender, tapi sebulan setelah putranya mengajukan dokumen pergantian marga dan transgender itu, Musk kemudian mengumumkan dukungannya terhadap Partai Republik yang selama ini secara konsisten membatasi hak transgender. Dalam sebuah cuitannya sebelumnya ia menyatakan: “Saya mutlak mendukung transgender, tapi semua istilah tersebut adalah sebuah mimpi buruk dari ilmu estetika.”
Balas Dendam Demi Putranya, Obrak-abrik “Sarang Burung” Twitter
Buku biografi berjudul “Elon Musk” yang dipublikasikan pada 12 September 2023 mengungkapkan, pada penulis buku tersebut Musk mengatakan, motivasi utamanya membeli Twitter adalah mengincar “Woke Mind Virus”, karena virus ini sedang menyebar dan meracuni seluruh Amerika Serikat, termasuk terhadap putranya yang telah berganti kelamin. Ia merasakan, “cancel culture” dalam pembenaran politik di Twitter juga terdampak dari pemikiran “wokeisme” ini.
Elon Musk merasa sangat tidak senang melihat tulisan “Gender Diversity is Welcome Here” di toilet-toilet di markas Twitter dan juga tulisan “#stay woke” pada kaos Twitter. Elon Musk sangat membenci virus tersebut: “Kecuali virus wokeisme itu dihentikan, jika tidak maka peradaban selamanya tidak akan terwujud.”
Kepada eksekutif perusahaan, Musk pernah mengatakan, “Semua burung yang pantas mati ini harus pergi.” Musim panas tahun ini, Elon Musk akhirnya telah menanggalkan logo burung biru Twitter di bagian luar gedung markas Twitter di San Francisco, dan digantikan dengan logo X, ini adalah tujuan yang selalu diincarnya setelah membeli kembali X.com dari Paypal pada 2017 lalu. (sud/whs)
*) atau tiger mother, atau pengasuhan harimau adalah sebuah bentuk pengasuhan ketat, dimana orangtua mendambakan kesuksesan anak mereka, sehingga secara khusus mendorong anak mereka untuk meraih tingkat prestasi akademik yang tinggi atau sukses dalam kegiatan ekstrakurikuler berstatus tinggi seperti musik atau olahraga.
**) Woke (/ˈwoʊk/, literal: “terbangun” atau “terjaga”) adalah adjektif yang diambil dari Bahasa Inggris Afrika Amerika (AAVE) yang berarti “waspada terhadap rasisme dan diskriminasi”,
Misteri yang Belum Terpecahkan : Prediksi ‘Penjelajah Waktu Terkuat’
Fu Yao
Seorang Peramal Jepang yang terkenal Onisaburo Deguchi, dipandang sebagai “Penjelajah Waktu Terkuat” dari Jepang
Ramalan dari “Penjelajah Dunia Lain Terkuat”
Onisaburo Deguchi dilahirkan pada 1871, meninggal dunia pada 1948 pada usia 78 tahun, menurut statistik para penggemarnya, tingkat akurasi ramalannya melebihi 95%. Di antaranya yang paling terkenal adalah ramalannya tentang meletusnya dua kali perang dunia dan penerapan teknologi tinggi modern.
Misalnya, drama di Tokyo dapat dilihat di daerah pedesaan terpencil dengan hanya satu sentuhan tombol. Yang dikatakan ini tidak perlu diragukan lagi adalah tentang televisi, namun ia mengatakannya pada 1920, sedangkan stasiun televisi pertama di Jepang, penyiar nasional NHK (Nippon Hoso Kyokai – The Japan Broadcasting Corporation) baru mulai beroperasi sekitar 30 tahun kemudian yaitu pada 1953.
Sistem kereta berkecepatan tinggi yang sangat efisien juga ada dalam daftar ramalannya. Onisaburo Deguchi mengatakan bahwa pada saatnya kereta dengan kecepatan 700 km/jam akan bergerak dengan cepat bagaikan mengapung di atas tanah. Bukankah ini adalah Maglev Train (Magnetic levitation train) yang dibanggakan orang Jepang? Meskipun kecepatan tertinggi maglev train saat ini masih sekitar 600 km/jam, namun menurut kecepatan perkembangan teknologi saat ini , kecepatan 700 km/jam tidak lama lagi akan dapat dicapai.
Namun ini masih bukanlah yang tercepat. Dalam ramalannya masih ada alat transportasi yang lebih hebat, dikatakan: ”Perjalanan antara Tokyo ke New York akan membutuhkan waktu hanya 45 menit, dan hanya akan memerlukan waktu 3 jam untuk mencapai setiap sudut dunia.” Apakah ini bukan kereta Pneumatic Tubes super cepat yang diidam-idamkan oleh pria terkaya dunia Elon Reeve Musk? Kereta jenis ini bergerak dalam tabung vacum dan dapat mencapai kecepatan 1.000 km/jam yang saat ini sudah memasuki tahap uji penumpang.
Maraknya internet terlebih lagi sudah dalam dugaan Onisaburo Deguchi. Dia pernah berkata: ”Mata uang akan dijadikan suatu mekanisme dan akan diadopsi menjadi perdagangan digital”. Yang dimaksud mestinya adalah mata uang digital dalam era internet, bukankah merupakan kedatangan era tanpa uang tunai?
Jadi marilah kita tebak yang berikut ini:
“Dapat dibuat semacam proyektor kecil sebesar jam tangan.”
“Orang dapat membuat telepon kecil sebesar jam tangan.”
“Orang akan dapat saling berbicara dan saling memandang wajah orang lain di pelosok dunia mana saja.”
Apa yang diramalkan ini? Jawabannya tidak perlu dibahas lagi bukan?
Dari manakah kemampuan super dalam meramal ini? Kisah menarik apakah yang ada dalam 78 tahun pasang surut masa hidupnya?
Kisah Onisaburo Deguchi
Pada 1871, Onisaburo Deguchi dilahirkan di sebuah keluarga petani di kota Kameoka, Kyoto. Waktu lahir ia diberi nama Kisaburo Ueda. Dalam keluarga Ueda terdapat suatu tradisi, yaitu setiap tujuh generasi akan muncul sosok yang terkenal. Tujuh generasi sebelumnya telah muncul seorang pelukis terkenal dari keluarga mereka. Hitung punya hitung, pada generasi Kisaburo seharusnya akan muncul lagi. Sang kakek sangat optimis terhadap cucu yang baru lahir ini, dan merasa anak tersebut memiliki prospek yang besar di kemudian hari, maka harus dibina sebaik-baiknya.
Kisaburo kecil memang nyatanya cerdas dan berbakat, pada usia yang sangat muda semua orang sudah menyebutnya sebagai anak Ajaib. Namun kesehatannya sangat buruk, sejak kecil ia sudah sakit-sakitan dan lemah tubuhnya, bahkan untuk bersekolah saja sudah kesulitan, sebelum berusia 10 tahun neneknyalah yang mengajarnya di rumah. Sang nenek suka mendalami dunia Rohani dan dia juga mengajarinya rahasia untuk berkomunikasi dalam dunia roh, sehingga sejak saat itu ia telah mengembangkan minat yang kuat pada dunia spiritual.
Pada usia 13 tahun ia meninggalkan sekolah dan masuk ke dalam masyarakat, tetapi sekeras apapun ia berusaha tetap tidak dapat mencapai keberhasilan apapun sampai pada usia 27 tahun, mungkin dikarenakan depresi, ditambah pula ia agak bertemperamen tinggi. Pada suatu hari ia berkelahi dengan seseorang di jalanan karena berselisih pendapat, ternyata lawannya adalah seorang pegulat sumo. Akibatnya dapat dibayangkan, ia kembali ke rumah dengan muka berlumuran darah. Sang nenek tidak dapat menahan diri langsung menegurnya dan berkata, kamu sudah hampir berusia 30 tahun kenapa masih seperti pada usia yang belum mengerti apa-apa? Hal ini dapat terjadi sebenarnya adalah cambuk belas kasih dari Tuhan yang menimpa dirimu dan demi menyadarkan dirimu. Kamu tidak boleh menyimpan dendam terhadap orang lain. Orang yang telah menganiayamu harus kau perlakukan sebagai orang yang telah berbudi kepadamu bahkan juga harus berterima kasih kepada Tuhan.
Belas kasih dalam kata-kata sang nenek membuatnya menangis. Dia mulai bertobat dan memutuskan untuk menjadi orang yang sama sekali berbeda. Di dalam otobiografinya, ia mengatakan: ”Saya merasakan sakitnya tusukan pedang pertobatan, seolah-olah organ tubuh saya dicungkil.” Dan pada malam itu terjadilah suatu keajaiban.
Berkultivasi di Gunung Takakuma
Dalam tidur lelapnya, ia mengikuti seorang pria berpakaian model Barat keluar dari rumah. ketika ia terbangun pagi-pagi keesokan harinya, ia menemukan dirinya berada di dalam sebuah gua gunung Takakuma di kampung halamannya. Dalam 7 hari berikutnya ia memasuki mode kultivasi/pertapaan, dan hidup sesuai jadwal secara teratur, setiap hari 1 jam jiwanya keluar dari raganya untuk melakukan perjalanan di dunia roh, untuk kemudian kembali ke dalam tubuh dan bermeditasi selama 2 jam. Selama periode ini, ia tidak minum seteguk air maupun sesuap nasi, tetapi secara ajaib dapat bertahan hidup. Gua itu dipenuhi dengan segala jenis suara yang menakutkan dan bahkan pernah ada penampakan binatang buas jadi-jadian yang akan menerkamnya. Namun dirinya berhasil melewati semuanya.
Guru yang membawanya ke dunia roh bernama Pertapa Fuyo. Dalam perjalanan ke dunia roh, mereka harus menyeberangi sebuah sungai besar tanpa nama. Banyak sekali orang yang menyeberangi sungai bersama mereka. Sekalipun dikatakan sebagai sungai, tetapi pakaian mereka tidak ada yang basah. Yang lebih aneh lagi adalah ketika sampai di seberang, warna pakaian mereka sudah berbeda semua. Misalnya jubah biru laut Kisaburo berubah menjadi putih. Pada waktu itu ada seseorang yang datang untuk menjemput mereka dan memberi label yang berbeda kepada mereka serta membawa mereka ke tempat yang berbeda.
Mereka berdua pertama-tama melakukan kunjungan pada acara persidangan di alam baka. Peradilan tersebut jauh lebih sederhana daripada yang dibayangkan oleh Kisaburo, sang Raja di atas singgasana memanggil nama dan membacakan keputusan, usai membaca, para pengawal menarik keluar orang-orang yang telah dipanggil tadi dan membawa mereka keluar.
Kisaburo menjadi agak bingung. Efektivitas ini memang sangat tinggi, tetapi agak tidak adil, mengapa mereka tidak diberi kesempatan untuk membela diri?
Lihatlah pengadilan di bumi, Anda masih bisa menyewa pengacara untuk membela diri, bahkan Anda bisa mengajukan banding jika tidak puas.
Pertapa itu mengatakan bahwa di dunia selalu ada saja kasus-kasus yang tidak adil, hal itu dikarenakan manusia tidak dapat melihat apapun di luar dunia materi, sehingga mereka perlu menguji dan menilai berulang kali untuk membuktikannya, sekalipun demikian masih saja dapat membuat kekeliruan. Sedangkan penghakiman di alam baka adalah penghakiman Illahi, kelihatannya sederhana tetapi tidak membuat kesalahan. Para hakim dapat melihat fakta sesungguhnya dari ruang dan waktu lain. Pada saat mereka menyebrangi sungai tadi, bukankah warna pakaian orang -orang telah berubah? Perubahan warna telah dengan jelas mencerminkan keseriusan kejahatan yang telah dilakukan orang itu, maka tidak perlu banyak berdalih lagi.
Namun kunjungan ke alam baka tersebut hanyalah sebuah episode intermeso kecil. Tujuan utama mereka adalah surga. Pergi ke surga membutuhkan banyak upaya, perlu melewati banyak rintangan dan illusi. Kemudian muncullah sesosok jiwa yang terasa sangat kudus. Namun sang jiwa tersebut tidak berbicara ataupun menunjukkan citra dirinya, melainkan hanya secara sepintas menunjukkan masa lalu, sekarang dan masa depan alam semesta kepada Kisaburo. Sejak saat itulah, Kisaburo memiliki kemampuan meramal masa depan.
Setelah selesai bertapa, Kisaburo menemukan bahwa ia bukan saja mengetahui masa lalu dan masa depan, tetapi juga dapat menyembuhkan penyakit penduduk desa tanpa berguru dulu. Dia bahkan telah mengembangkan kemampuan clairvoyance (kewaskitaan). Jika penduduk desa kehilangan sesuatu, ditanyakan saja padanya pasti akan ditemukan. Lambat laun reputasinya telah menyebar.
Kemudian ia berjumpa dengan Deguchi Nao, seorang shaman (dalam Bahasa Jepang: Deguchi) wanita yang juga dapat menyembuhkan dengan kekuatan supranatural, dia pun dijadikan menantu serta tinggal dalam keluarganya, maka Kisaburo mengubah namanya, yang di kemudian hari dikenal oleh semua orang dengan nama lengkap Onisaburo Deguchi.
Perang dunia akan tiba
Pada 1912, Onisaburo yang sudah memiliki banyak pengikut memberitahu orang-orang di sekitarnya bahwa akan terjadi perang dunia. Konon ia juga menyebutkan siapa pemenangnya. Pada awalnya semua orang tidak menghiraukannya. Namun 2 tahun kemudian ramalan Onisaburo menjadi kenyataan. Meskipun peperangan terjadi jauh di Eropah namun hal itu menimbulkan kehebohan yang cukup seru di Jepang, pengikutnya pun menjadi berlipat ganda, sampai-sampai banyak tentara dan bangsawan menjadi penggemarnya.
Namun karena Onisaburo mulai memperingatkan masyarakat tentang datangnya hari kiamat, maka hal tersebut tidak lagi dapat ditolerir oleh Pemerintah Jepang. Ia dipanggil oleh pihak kepolisian, diperingatkan untuk tidak membingungkan masyarakat dengan berita tanpa dasar. Namun Onisaburo bersikeras bahwa malah akan ada Perang Dunia II dalam waktu dekat, dan pada waktunya nanti Jepang akan menyatakan perang terhadap Amerika Serikat. Pada Mei 1919, “Kyoto Daily” memublikasikan tanya jawab antara polisi Prefektur Kyoto dengan Onisaburo pada waktu itu. Di antaranya Onisaburo mengatakan bahwa Jepang akan diduduki negara lain pada Perang Dunia ke II. Hasil akhir insiden tersebut adalah Onisaburo dijatuhi hukuman 5 tahun penjara karena melanggar undang-undang pers dan penodaan. Namun kemudian ia dibebaskan dengan jaminan segera setelah itu.
“Kisah Dunia Roh”
Setelah memperoleh kembali kebebasannya, ia mulai menyusun pengalaman 7 hari yang dialami dalam dunia roh ke dalam sebuah buku. Buku ini adalah “Kisah Dunia Roh” yang paling disanjung oleh para penggemar berat Onisaburo Deguchi. Proses penyusunannya adalah sangat unik, yaitu pada saat dia dalam keadaan setengah sadar, bercerita sambil berbaring dan meminta seseorang mencatat disampingnya. Proses bercerita sambil mendikte ini tidak boleh diganggu. Onisaburo mengatakan prosesnya bagaikan menarik benang sutra, begitu terputus sudah tidak dapat disambung lagi.
Mulai dari 18 Oktober 1921, ia menulis buku dengan kecepatan rata-rata 300 halaman dalam 3 hari, dan ia terus menulis sampai 1935, akhirnya ia telah menulis 81 jilid buku yang kira-kira 100 ribu halaman tulisan tangan, isinya mengenai penciptaan alam semesta, zaman prasejarah, kritik terhadap masyarakat zaman ini, ramalan terhadap masa yang akan datang dan lain-lain, tokoh yang ditampilkan berjumlah sekitar 3.000 orang, kapasitasnya mengejutkan. Namun buku dengan jumlah yang sedemikian besar semuanya adalah pendiktean Onisaburo tanpa menggunakan draft. Reporter yang pernah meliput Onisaburo semuanya mengatakan bahwa apapun isi buku itu, proses penulisan buku itu sungguh Ajaib.
Ada orang yang menganggap buku itu sebagai dongeng anak-anak, ada yang menganggapnya sebagai novel, juga ada orang yang membacanya dapat mengungkapkan ramalan dari dalam konten buku itu. Namun Onisaburo Deguchi sendiri mengatakan bahwa Tuhan menulis buku itu melalui dia, dan apa yang ditulis adalah “Drama Besar 3000 Dunia”. “Ketika Bintang Raja muncul di langit para cendekia dan orang-orang bijak terkagum-kagum, karena dekat dengan Pemerintahan Ilahi yang penuh belas kasih, Pemerintahan Kerajaan Surga akan dialihkan ke bumi, inilah yang disebut pembaharuan dan awal rekonstruksi dari 3000 dunia”
Karena “Tuhan memiliki sebuah ekspektasi yang agung, yaitu menjadikan semua kehidupan biru dari 3000 dunia menjadi anak-anak kesayanganNya, serta menyelamatkan dunia”. Apa yang dimaksud dengan “kehidupan biru” yang dapat diselamatkan, tidak ada penjelasan darinya, hal itu telah menyisakan banyak ruang imajinasi bagi semua orang.
Hujan api di Tokyo
Juga berdasarkan konsep seperti inilah, Onisaburo dan para pengikutnya selalu menganjurkan perdamaian. Pada masa seperti itu hal tersebut tidaklah sejalan dengan nilai-nilai konsep pemerintah Jepang. Hal ini jualah yang menyebabkan ia dipenjarakan untuk kedua kalinya pada 1935. Kali ini, ia dipenjara selama 7 tahun. Dia yang berada di dalam penjara mengatakan pada keluarganya “Sejak saya meninggalkan rumah, Jepang sudah mulai kalah.”
Pada 7 Agustus 1942, ia dibebaskan bersyarat. Justru pada hari yang sama, pasukan Amerika Serikat mendarat di Pulau Guadalcanal dan pertempuran pulau Guadalcanal yang berlangsung selama 5 bulanpun telah dimulai. Pertempuran berakhir dengan kekalahan telak bagi tentara Jepang. Pertempuran Guadalcanal adalah kekalahan besar lain bagi tentara Jepang di medan Perang Pasifik setelah pertempuran Pulau Midway dan juga merupakan titik balik bagi tentara Jepang untuk beralih dari keuntungan strategis pertempuran menjadi kerugian strategis pertempuran, yang ternyata tepat seperti yang telah diramalkan oleh Onisaburo Deguchi.
Setelah dibebaskan Onisaburo terus bersikukuh pada sikap anti perang dengan mengatakan bahwa Jepang pasti akan kalah. Pada saatnya nanti Tokyo akan diserang melalui udara, Osaka akan dilalap api, Hiroshima dan Nagasaki akan mengalami keadaan yang sangat buruk, seluruh Jepang hanya Kyoto yang relatif aman. Ini semua satu persatu telah secara tepat dinubuatkan olehnya.
Namun diantaranya ada juga ramalan yan masih belum tergenapi, yaitu akan terjadi hujan api di Tokyo. Setelah Amerika menjatuhkan 2 bom atom, semua orang dalam keterkejutannya bertanya pada Onisaburo, apakah ini merupakan “hujan api” yang Anda katakan? Ia menggelengkan kepalanya dan berkata bukan. “Hujan api” itu bukan disebabkan oleh bom, melainkan merupakan hujan api sesungguhnya yang turun dari langit.
Bukankah Tokyo berada di sebelah gunung Fuji? Beberapa orang menduga, mungkinkah itu merupakan letusan gunung Fuji? Orang pertama sebagai peneliti gempa bumi dan gunung api, Emeritus Profesor di Universitas Kyoto, Kamata Hiroki mengatakan bahwa hal itu sangat mungkin terjadi.
Dalam sebuah wawancara pada 2021, Prof. Kamata Hiroki mengatakan bahwa berdasarkan hasil pengamatan gempa saat ini di Jepang, ia dapat 100% memastikan bahwa antara 2030 – 2040, Jepang akan mengalami gempa dahsyat dengan tingkatan yang hampir sama dengan Gempa Besar 311. Daerah gempa berkisar di sebelah timur mulai Shizuoka Izu Peninsula hingga ke wilayah Pantai Miyazaki di Kyushu Barat.
Bukan itu saja, hanya 3 menit setelah terjadinya gempa, kota-kota di sepanjang pantai Samudera Pasifik akan dilanda tsunami raksasa setinggi 34 m. Pada saat itu, kebanyakan orang di daerah tersebut kemungkinan bahkan tidak sempat untuk mencari perlindungan.
Prof. Hiroki Kamata mengatakan salah satu penyebab bencana tersebut adalah letusan gunung Fuji. Gunung Fuji yang indah dan tenang sebenarnya adalah gunung berapi yang sedang tidur. Sejak tahun 800, dia sudah meletus 15 kali. Yang terbaru adalah pada periode Edo (periode Tokugawa) 1707. Pada waktu itu debu vukanik yang dihasilkan oleh letusan gunung berapi tersebut langsung mengarah pada Tokyo yang mendatangkan kejutan besar bagi orang Jepang pada masa itu. (Pur/whs)
Infiltrasi PKT kepada Semua Lapisan Masyarakat di AS Menimbulkan Ancaman dan Kerugian, Para Ahli Mengimbau Waspada
Lin Nan melaporkan di New York
Pada sebuah seminar yang baru-baru ini diadakan di Poughkeepsie di Lembah Hudson, Negara Bagian New York, sejumlah pakar masalah Tiongkok berbicara tentang ancaman dan kerugian yang disebabkan oleh infiltrasi PKT ke semua lapisan masyarakat di Amerika Serikat, responnya sangat antusias.
Seminar bertajuk “Waspada Ancaman Partai Komunis Tiongkok” (Wake Up to the CCP Threat)ini diselenggarakan oleh Asosiasi Tionghoa Mount Hope di New York dan diselenggarakan bersama oleh Pusat Layanan Global Pengunduran Diri dari Partai dan organisasi non-politik Orange Strong NY.
Para ahli yang menghadiri pertemuan tersebut mengatakan, “Saat melakukan pertukaran politik, ekonomi dan budaya dengan Barat selama 40 tahun terakhir, PKT menyusup ke Barat dan mempromosikan komunisme dan subversi sayap kiri.”
Mela Wu, presiden Mount Hope Chinese Association, mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, asosiasi tersebut sering mengadakan kegiatan untuk melayani masyarakat di Orange County, New York, termasuk mengadakan berbagai seminar, dan memenangkan dukungan dari semakin banyak anggota komunitas. Kali ini diundang untuk mengadakan seminar di sebuah sekolah di Dutchess County, terutama acara yang diadakan pada malam hari ini juga dihadiri oleh ratusan pendengar, pada akhir carara mereka berlambat-lambat untuk pergi, yang semakin membuat dia merasa bahwa makna seminar ini sangat penting.
PKT Merusak Pejabat AS dan Meluncurkan Perang Narkoba
Joshua Phillip, seorang reporter investigasi senior di Epoch Times berbahasa Inggris dan host “Crossroads”, mengatakan pada seminar tersebut bahwa PKT merusak pejabat pemerintah AS di semua tingkatan, dari akar rumput hingga tingkat tinggi, bahkan istri dan anggota keluarga mereka juga tidak terlewatkan. Membiarkan pejabat AS membantu mempromosikan kebijakan Tiongkok di AS. Mereka juga membujuk para pemimpin bisnis dan universitas Amerika untuk mematuhi agenda PKT, ini merupakan salah satu metode perang PKT yang tidak konvensional.
“PKT juga melancarkan perang narkoba melawan Amerika Serikat, yang lebih buruk daripada perang budaya. Mereka menyediakan fentanil dan bahan kimia prekursor narkoba sintetis kepada kartel narkoba Kanada, raja narkoba Kanada hanyalah pion dari PKT.”
Dia juga mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok membunuh 100.000 orang Amerika dengan cara ini setiap tahunnya, “Bahkan perang terpanjang dalam sejarah umat manusia juga tidak menyebabkan kematian sebanyak itu.”
Dia juga mengatakan bahwa penyelidikan menunjukkan bahwa PKT berkolusi dengan geng kriminal luar negeri yang mirip dengan Mafia.
“PKT berkolusi dengan organisasi mafia terbesar di planet ini untuk terlibat dalam bisnis penyelundupan manusia yang paling serius di dunia,” ujarnya.
“Mereka adalah dalang dari beberapa operasi penyelundupan, yang melibatkan penyelundupan senjata dan narkoba. Kolusi dengan geng kriminal ini telah merusak jalur transportasi, merusak pejabat pemerintah (daerah), merusak petugas polisi dan hakim,” tambahnya.
Dia juga mengatakan bahwa setelah berita mengenai PKT mendirikan kantor polisi di luar negeri terungkap, “Saya merasa sangat mengerikan.” “Karena PKT memiliki jaringan polisi yang sangat besar di luar negeri, namun saya tidak dapat menemukan laporan yang relevan dari pemerintah AS tentang hal ini.”
Dia juga menunjukkan bahwa PKT memiliki database orang Amerika yang juga mencakup informasi tentang orang Amerika keturunan Tionghoa. PKT mencuri data kesehatan orang Amerika melalui serangan internet, mencuri data sekolah dan bahkan data biometrik pribadi dan DNA, yang dapat mereka gunakan untuk mengembangkan senjata (biologis). “
Infiltrasi PKT ke dalam sistem pendidikan AS telah menyebabkan kerugian yang serius
Satu-satunya tamu wanita malam itu adalah Kay Rubacek, penulis dan pembuat film. Dia selama ini mempelajari ideologi komunisme dan sosialis, mengatakan bahwa sangat penting untuk membahas infiltrasi dan pengaruh PKT terhadap sistem pendidikan dasar Amerika di sini.
“Lenin, pemimpin bekas Uni Soviet pernah berkata, berikan dia waktu empat tahun, dia dapat mempengaruhi seorang anak, selama dia melakukan kontak sehari-hari dengan anak tersebut sebagai pendidik atau orang tua.” Dia menunjukkan bahwa PKT menggunakan media sosial, berbagai bentuk media dan sistem pendidikan, menanamkan ideologi mereka ke dalam masyarakat Amerika, yang sebenarnya telah menimbulkan kerugian serius bagi Amerika Serikat.
Dia memperkenalkan bahwa Komite Pendidikan dan Tenaga Kerja Dewan Perwakilan Rakyat AS menemukan pada sidang bahwa lebih dari 500 sekolah di Amerika Serikat bekerja sama dengan Institut Konfusius, Ruang Kelas atau Pusat Konfusius Partai Komunis Tiongkok, dan Ruang Kelas Konfusius dan Konfusius Pusat Langsung menerima perintah dari PKT, PKT menggunakan pusat-pusat dan ruang kelas ini untuk menyusup ke sekolah-sekolah Amerika dan mengubah pikiran generasi Amerika berikutnya. Dia berkata : “Ini adalah masalah yang sangat serius…… Mereka tidak hanya mencoba untuk mempengaruhi Sekolah-sekolah Amerika, beberapa kebijakan mereka juga berdampak pada generasi berikutnya di Amerika, dan juga sedang mempengaruhi dunia ini.”
Dia mengatakan bahwa sejak tahun 2008, beberapa orang telah berupaya untuk meningkatkan kesadaran tentang Institut Konfusius karena mereka “berbahaya” dan menghambat kebebasan akademis, menghambat kemampuan anak-anak untuk belajar tanpa sensor, dan juga menghalangi refleksi akurat anak-anak tentang sejarah.
Dia menekankan bahwa permasalahan ini sangat serius, “pendidikan sangatlah penting karena dia dapat mengubah masa depan.”
Pengaruh PKT terhadap gereja Amerika
Chris Bob, seorang peneliti yang berspesialisasi dalam mempelajari pengaruh negara-negara komunis, termasuk PKT dan Rusia, terhadap denominasi agama, berbicara tentang tindakan PKT yang menginjak-injak agama seperti Kristen dan pengaruh PKT terhadap gereja Amerika.
Bob berkata, “Pada dasarnya, gereja adalah tempat di mana orang-orang mempelajari nilai-nilai mereka. Dari sanalah moral dan nilai-nilai masyarakat berasal, di mana orang-orang bertumbuh disana, mengetahui apa yang benar dan apa yang salah.”
Namun, katanya, situasinya berbeda di Tiongkok. Lima sekte besar di Tiongkok dikelola oleh Partai Komunis Tiongkok.
Bob menjelaskan, Partai Komunis Tiongkok mengetahui nilai agama. Mereka tahu bahwa orang-orang membentuk nilai-nilai dalam keyakinan mereka. Untuk menjauhkan manusia dari Tuhan, mereka menerapkan kebijakan “menyerang” untuk mempengaruhi kelompok agama. Kemudian, menarik keluar penganut agama tersebut dan mengajak mereka bergabung dengan Partai Komunis.
“Untuk mempengaruhi orang-orang ini, mereka menyusup ke kelompok agama. Mereka akan bergabung dengan seminari, kelompok gereja, mereka akan menjadi eselon atas dari kelompok tersebut, dan kemudian mereka akan melakukan perubahan agama.”
Bob mencontohkan: Di Tiongkok, Alkitab bukan lagi Alkitab Kristen. “Contoh yang baik tentang hal ini ada dalam Yohanes 8, Yesus sedang berjalan di jalan dan melihat seorang wanita yang telah melakukan perzinahan dan akan dilempari batu sampai mati. Yesus tidak melempari dia dengan batu, malahan campur tangan, apa yang dia katakan? Dalam Versi Partai Komunis Tiongkok, Yesus meminta semua orang untuk pergi, dan Dia sendiri yang memukuli perempuan itu sampai mati karena dia tidak setia terhadap hukum. Lalu Dia berkata dengan sangat dramatis, Saya adalah orang berdosa.”
“Bagaimana Yesus menjadi orang berdosa adalah pertanyaan yang sangat besar,” kata Bob dengan emosi.
Bob mengatakan, Partai Komunis Tiongkok mencanangkan rencana pada 2018, yaitu rencana “Chinaisasi”. Kelompok Protestan terbesar di Tiongkok sebenarnya adalah kekuatan pendorong, dan Partai Komunis Tiongkok berada di atas mereka dan dalang di balik semua ini. Oleh karena itu, mereka membuat versi Alkitab mereka sendiri yang telah diedit. Alkitab ini adalah Alkitab berbahasa Mandarin, namun bukan Alkitab Kristen. Dia sesuai dengan berbagai aspek sosialisme dan pemikiran Tiongkok, serta konten lain yang diyakini oleh pimpinan Partai Komunis Tiongkok harus diketahui orang-orang.
Dia juga menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok memperalat organisasi-organisasi Buddha untuk “mengekspor ajaran Buddha Tiongkok ke luar negeri, menceritakan kisah-kisah baik Tiongkok …..…untuk memengaruhi narasi tentang bagaimana agama berkembang di Tiongkok, untuk memengaruhi cara orang Amerika mempraktikkan keyakinan mereka, cara mereka memandang agama Tiongkok, serta bagaimana memandang lebih luas hal-hal yang sedang terjadi di dunia.”(lin)
Apakah Zhongnanhai Tidak Lagi Aman Bagi Xi Jinping Sehingga Perlu Terus Berpindah-Pindah ?
oleh Luo Tingting
Xi Jinping kembali meninggalkan Beijing setelah menemui Chuck Schumer, pemimpin mayoritas Senat AS di Beijing beberapa waktu lalu. Ia pergi ke Jiujiang, Provinsi Jiangxi dengan alasan melakukan inspeksi. Namun cukup ganjal jika kepala negara Tiongkok ini dalam 3 bulan terakhir begitu seringnya meninggalkan ibukota dan bepergian ke sana ke mari. Oleh karena itu pihak luar menduga bahwa apakah hal itu disebabkan Xi Jinping merasa tidak cukup aman untuk berada di Zhongnanhai, khawatir ramalan kuno tentang kudeta dan pembunuhan terhadap dirinya akan menjadi kenyataan ?
Media corong Partai Komunis Tiongkok melaporkan, bahwa pada 10 Oktober sore, Xi Jinping mendatangi Kota Jiujiang untuk melakukan inspeksi ke Taman Budaya Nasional Sungai Yangtze dan perusahaan perminyakan Tiongkok Sinopec Cabang Kota Jiujiang, Provinsi Jiangxi.
Sehari sebelumnya, yakni 9 Oktober sore, Xi Jinping baru saja menemui Chuck Schumer beserta delegasinya di Balai Agung Rakyat Beijing. Ini adalah pertama kalinya sejak tahun 2019 seorang anggota Kongres AS mengunjungi Beijing.
Namun, begitu usai menemui Chuck Schumer dan delegasinya, Xi Jinping langsung meninggalkan Beijing, sehingga sudah muncul di Jiangxi untuk “inspeksi” pada keesokan harinya. Keberadaan Xi yang membuat orang lain sulit menebaknya jelas akan menarik perhatian dunia luar.
Menurut informasi yang diungkapkan oleh media corong PKT, bahwa frekuensi Xi Jinping meninggalkan Beijing dengan naik kereta khusus telah meningkat secara signifikan dalam 3 bulan terakhir. Di bulan September saja ia telah 2 kali meninggalkan Beijing.
Pada 7 September, Xi Jinping menginspeksi Kota Shangzhi, Heilongjiang. Dan keesokannya menginspeksi Grup Tentara ke-78 Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok di Kota Harbin, Tiongkok.
Pada 20 hingga 21 September, Xi Jinping kembali meninggalkan Beijing untuk melakukan inspeksi di Kota Jinhua dan Shaoxing, Provinsi Zhejiang.
Pada 23 September, Xi Jinping menghadiri acara pembukaan Pesta Olahraga Asian Games di Kota Hangzhou, dengan ditemani oleh Cai Qi, Ding Xuexiang, Wang Yi, Wang Xiaohong dan lainnya.
Pada 24 September Xi Jinping mengunjungi Kota Zaozhuang, Provinsi Shandong dalam perjalanan kembalinya ke Beijing. Wang Xiaohong, Menteri Keamanan Publik Tiongkok yang melaksanakan “pengawalan ketat” dalam perjalanan tersebut.
Pada September, tersiar berita bahwa Li Shangfu, Menteri Pertahanan Tiongkok yang telah hilang selama beberapa hari, sedang menjalani pemeriksaan oleh pihak berwenang. Ada laporan yang menyebutkan, bahwa pemerintah pusat sepertinya menduga Li Shangfu saat masih menjabat sebagai Menteri Departemen Pengadaan Peralatan telah melakukan “hal yang merugikan negara”. Selain itu Xi Jinping juga khawatir terhadap militer Tiongkok tidak mematuhi perintahnya, sehingga kondusifitasnya patut diragukan.
Pada Agustus tahun ini, Xi Jinping juga 2 kali meninggalkan Beijing.
Pada 21 Agustus, Xi Jinping mengunjungi Afrika Selatan untuk menghadiri KTT BRICS. Ketika kembali dari Afrika Selatan pada 26 Agustus, Xi Jinping tidak langsung terbang ke Beijing, melainkan singgah ke Kota Urumqi, Xinjiang terlebih dulu. Wang Xiaohong kemudian bergegas berangkat ke Xinjiang untuk mengawal dan menjamin perjalanan yang aman. Beberapa hari kemudian, Xi Jinping baru tiba di Beijing, mungkin dengan naik kereta khusus.
Pada awal Agustus, ketika banjir melanda sekitar wilayah Beijing, Xi Jinping beserta anggota Komite Tetap Politbiro justru sedang berada di Beidaihe untuk berlibur musim panas.
Pada Agustus itu juga, para pemimpin teras Angkatan Roket Tiongkok diganti, dan banyak jenderal seniornya diperiksa.
Pada Juli tahun ini, mantan Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang dan pejabat senior Angkatan Roket Tiongkok, yang keduanya dipastikan telah terlibat masalah, namun Xi Jinping masih 2 kali meninggalkan Beijing dengan alasan inspeksi.
Dari 5 hingga 7 Juli, Xi Jinping mengunjungi Provinsi Jiangsu untuk inspeksi. Pada 6 Juli, Xi Jinping meninjau badan-badan Komando Teater Timur, di sana ia berpesan : “Agar para komandan dapat senantiasa memikirkan dan mengatasi masalah yang timbul dalam militer dengan sudut pandang politik yang tinggi”, dan “Teguh dalam menegakkan disiplin dan anti korupsi”. Padahal saat itu, berita tentang didepaknya para jenderal di Angkatan Roket telah tersiar luas.
Pada 25 Juli, tersiar berita bahwa Qin Gang telah dicopot dari jabatan Menteri Luar Negeri Tiongkok. Di hari yang sama, Xi Jinping mengunjungi Sichuan. Pada 26 Juli, Xi Jinping menginspeksi Angkatan Udara Teater Barat di Kota Chengdu.
Pada 28 Juli, Xi Jinping menghadiri upacara pembukaan pertandingan olahraga Universitas Chengdu. Cai Qi, Ding Xuexiang, Wang Yi, Li Ganjie, He Lifeng, Wang Xiaohong dan lainnya juga menghadiri acara tersebut.
Pada 29 Juli, dalam perjalanan pulang ke Beijing dengan naik kereta khusus, Xi Jinping tiba-tiba minta singgah ke Kota Hanzhong, Provinsi Shaanxi untuk “inspeksi”.
Ketika Xi Jinping melakukan perjalanan dalam negeri, ia lebih banyak menggunakan kereta api khusus dibandingkan pesawat. Selain itu sebagian besar berita yang dilaporkan media resmi tidak “on time” tetapi tertunda. The Epoch Times sebelumnya telah memperoleh informasi dari sumber resmi yang menyebutkan, bahwa Xi Jinping percaya pada ramalan kuno dan khawatir terhadap kudeta dan pembunuhan terhadap dirinya, sehingga ia terpaksa sering “menghilang” supaya keberadaannya sulit diprediksi oleh pihak yang berniat jahat. Selain itu, lantara dalam ramalan itu terdapat gambaran busur dan anak panah, Xi Jinping percaya bahwa itu jangan-jangan berhubungan dengan Angkatan Roket yang mungkin bisa mencelakakan dirinya, jadi Xi perlu melakukan pembersihan terhadap angkatan tersebut.
Zhong Yuan, seorang komentator politik dalam artikelnya yang dipublikasikan oleh Epoch Times, mengatakan bahwa secara logis, Xi Jinping sewajarnya mengurangi keberadaannya di luar Zhongnanhai. Namun kenyataannya justru sebaliknya. Dia malahan sering meninggalkan Beijing dalam 3 bulan terakhir. Jadi penjelasan yang paling masuk akal mungkin adalah karena Xi Jinping merasa Zhongnanhai sudah tidak lagi aman bagi dirinya.
Gambar pada “Tui Bei Tu” (buku ramalan kuno Tiongkok) berbunyi : “Ada pedang emas tersembunyi di pintu timur, dan prajurit pemberani memasuki istana kekaisaran melalui pintu belakang”. Tampaknya tulisan ini menunjukkan bahwa kudeta dan pembunuhan bisa terjadi di Zhongnanhai. Zhong Yuan menjelaskan bahwa ahli spiritual yang dipakai Xi Jinping mungkin saja telah “memberikan peringatan” kepada Xi tentang kemungkinan Zhongnanhai akan mengalami hal yang tidak diinginkan. Dan, Xi Jinping yang memang percaya terhadap ramalan kuno jadi merasa tidak sreg berada di Zhongnanhai untuk waktu yang lama.
“Xi Jinping pergi ke sana ke mari berusaha sebisa mungkin menghindari berlama-lama di Zhongnanhai, supaya orang berniat jahat yang mau merencanakan kudeta dan pembunuhan tidak tahu di mana dirinya berada”, kata Zhong Yuan, jika orang yang “membawa busur” atau “Orang tua berambut putih” yang ditampilkan dalam “Tui Bei Tu” belum sepenuhnya dimusnahkan. Xi Jinping mungkin saja tidak nyenyak tidur, dan ia masih diperkirakan akan terus meninggalkan Beijing atau mencoba untuk “menghilang” demi menghindari hal-hal yang tidak ia inginkan. (sin)
Korban Selamat Ceritakan Serangan Hamas di Festival Musik Israel
Ryan Morgan, Steve Lance dan Kevin Hogan
Ribuan orang berkumpul di festival musik Supernova di dekat desa Re’im di Israel selatan pada 7 Oktober, ketika para militan Palestina menerobos perbatasan Israel-Gaza dalam sebuah serangan terkoordinasi. Lebih dari 200 pengunjung festival tewas dalam serangan tersebut, dan banyak lagi yang terluka.
Zac Bernard termasuk di antara para pengunjung festival yang selamat dari serangan itu, berhasil menghindari orang-orang bersenjata Hamas yang menembaki warga sipil tak bersenjata.
“Mereka benar-benar datang ke festival sekitar pukul 6:30 pagi, semua orang menari, bersenang-senang. Dan tiba-tiba roket-roket mulai berjatuhan di mana-mana,” kata Bernard kepada NTD “Good Morning” pada Rabu, hanya empat hari setelah selamat dari serangan tersebut.
Kelompok teroris meluncurkan roket ke Israel pada saat yang sama ketika orang-orang bersenjata menerobos perbatasan Israel-Gaza, menambah kekacauan serangan tersebut. Ketika para pengunjung festival mulai menyadari bahaya, Bernard mengatakan bahwa banyak orang berlari ke mobil mereka dan berusaha melarikan diri, tetapi ditembaki saat mereka melarikan diri.
“Ada puluhan orang yang berjalan di samping mobil dan menembaki orang-orang yang ada di dalam mobil,” cerita Bernard.
“Dan kami hanya berlari menyelamatkan diri secepat mungkin. Banyak orang yang tidak berhasil melarikan diri, dan tertembak saat melarikan diri.”
Dengan terputusnya jalur pelarian mereka, Bernard dan beberapa peserta festival lainnya bergegas mencari tempat persembunyian. Mereka berhasil melindungi diri mereka di tumpukan dedaunan di dekat pohon. Peserta festival lainnya tidak seberuntung itu dalam menemukan tempat persembunyian, dan orang-orang bersenjata terus menembaki mereka saat mereka melarikan diri.
“Saya kira mereka hanya melihat orang lain dan fokus pada mereka,” kata Bernard.
Dia dan yang lainnya bersembunyi selama berjam-jam, menunggu serangan itu berakhir. Kadang-kadang, dia berpikir dia tidak akan selamat.
“Mereka telah melewati saya setidaknya sekitar tujuh sampai sepuluh kali, beberapa meter jauhnya,” katanya.
Serangan Teror Merupakan Bagian dari Kehidupan Warga Israel
Bernard tetap bersembunyi hingga serangan terhadap festival musik Supernova akhirnya berakhir, namun ia kehilangan salah satu teman terbaiknya dalam serangan tersebut. Dia berbicara dengan NTD News pada Rabu tak lama setelah menghadiri pemakaman.
Itu bukan pertama kalinya serangan teroris yang kejam menyentuh kehidupannya.
Ketika dia masih sekolah di usia 11 atau 12 tahun, seorang pembom bunuh diri meledakkan bom di sebuah toko roti di dekatnya, menewaskan tiga orang, katanya.
Bernard mengatakan bahwa ia kehilangan seorang teman lagi pada tahun 2014 dalam serangan bom bunuh diri lainnya.
“Tidak ada seorang pun di Israel yang tidak dapat atau tidak mau mengatakan bahwa dia mengenal seseorang atau bertemu dengan seseorang yang tidak ada bersama kita hari ini karena semua teroris ini hanya ingin membunuh kita,” jelasnya.
Seorang Teman yang Hilang
Serangan 7 Oktober telah mengingatkan Tal Hartuv pada pengalamannya sendiri ketika ia kehilangan seorang teman dan hampir mati dalam serangan penikaman yang dilakukan oleh kelompok teroris.
Sebagai warga negara ganda Inggris dan Israel, Hartuv sedang mendaki gunung bersama temannya Kristine Luken, seorang warga negara Amerika Serikat, di dekat Yerusalem pada 18 Desember 2010, ketika mereka diserang oleh dua orang pria.
Para penyerang mengikat dan menyumpal mulut Nona Hartuv dan Nona Luken, serta menodongkan pisau kepada mereka. Ibu Hartuv ingat bahwa setelah kedua pria tersebut menemukan kalung Bintang Daud miliknya, mereka berkata dalam bahasa Arab dan mengatakan “Cutal al yehud”, yang berarti Bantai orang-orang Yahudi”. Kedua orang itu kemudian menikam Nona Hartuv dan Nona Luken secara berulang-ulang, yang kemudian meninggal dunia karena luka-lukanya.
“Saya melihat teroris pada dasarnya mencincang teman Kristen Amerika saya karena mereka mengira dia adalah seorang Yahudi,” kata Hartuv kepada “Capitol Report” dari NTD News pada hari Rabu.
Hartuv mengalami paru-paru yang hancur, 30 patah tulang, dan 13 luka tebasan parang dalam serangan tersebut, dengan satu luka tebasan yang meleset dari jantungnya hanya beberapa milimeter.
Secara ajaib, Ms. Hartuv selamat dari serangan tersebut dan dapat berjalan terhuyung-huyung ke tempat parkir di mana ia menemukan orang-orang yang dapat memberitahu pihak berwenang dan memberikan bantuan.
Ms. Hartuv melakukan perlawanan selama serangan itu, berhasil menikam salah satu penyerangnya di antara kedua kakinya dengan pisau lipat. Setetes darah penyerang di lengan baju Nona Hartuv memungkinkan pihak berwenang untuk melacak salah satu penyerang. Ayad Fatafta dan Kifah Ghanimat didakwa dan dihukum di pengadilan Israel pada tahun 2012 karena membunuh Ms. Luken.
Menunggu Pertempuran Berhenti
Berbicara tentang serangan 7 Oktober, Ms. Hartuv mengatakan, “Israel tidak akan pernah bisa kalah dalam satu perang.”
“Kami berjuang lebih keras, karena ini adalah satu-satunya harapan untuk bertahan hidup yang kami miliki. Israel adalah satu-satunya negara yang akan memberikan perlindungan kepada kami,” katanya.
Hartuv mengatakan bahwa kekerasan yang terjadi di Israel menimbulkan “kegelisahan eksistensial”. Ia mengatakan bahwa orang-orang di komunitasnya telah mengurung diri di rumah sambil menunggu pertempuran antara kelompok-kelompok Palestina dan Pasukan Pertahanan Israel mereda.
“Di Israel, tidak ada orang yang benar-benar keluar kecuali terpaksa. Ini seperti kota hantu. Jadi kami seperti terkurung di dalam rumah, kecuali tentu saja jika Anda sedang bertugas,” katanya.
“Tubuh Anda lesu, dan pikiran Anda menggunakan steroid, bukan? Kami hanya menonton berita sepanjang waktu. Anda menunggu foto seseorang yang Anda kenal, Anda menunggu untuk mendengar kabar buruk,” katanya.
Sejak serangan di festival musik Supernova, Bernard mengatakan bahwa ia sibuk menerima telepon dari orang tua teman-temannya, menanyakan keberadaan mereka. Dia mengatakan bahwa dia belum memiliki banyak waktu untuk memproses pengalamannya sendiri.
“Setelah semuanya berakhir, saya akan mulai menghadapi apa yang telah saya alami. Namun saat ini, kami tidak punya banyak waktu untuk melakukannya,” katanya. “Kami hanya perlu membantu sebanyak yang kami bisa. Berada di sana untuk orang-orang yang belum beruntung.” (asr)