Home Blog Page 31

Amerika Serikat Memperkuat Pembatasan Ekspor Chip ke Tiongkok Termasuk untuk Laptop

 oleh Xia Yu

Sebagai upaya untuk meningkatkan keamanan nasional dan mencegah Tiongkok menggunakan teknologi AS untuk mengembangkan kekuatan militer Tiongkok dan kemampuan pengawasan terhadap rakyatnya. Pada Jumat (29 Maret) pemerintah AS merevisi peraturan yang akan menambah kesulitan bagi Tiongkok untuk mendapatkan chip kecerdasan buatan (AI) dari AS beserta mesin-mesin pembuatnya.

Peraturan yang melarang ekspor chip AI buatan Nvidia ke Tiongkok sudah dikeluarkan sejak  Oktober tahun lalu. Tak lama setelah itu, larangan juga diberlakukan bagi beberapa raksasa teknologi AS lainnya.

Reuters melaporkan, aturan baru sepanjang 166 halaman itu dirilis pada hari Jumat dan akan mulai diberlakukan pada  Kamis (4 April). Dalam aturan baru tersebut, pemerintah AS mengklarifikasi bahwa pembatasan ekspor chip ke Tiongkok kini juga berlaku untuk chip yang digunakan laptop. 

Kementerian Perdagangan AS yang mengawasi pengendalian ekspor mengatakan bahwa pihaknya akan terus memperbarui pembatasan ekspor teknologi ke Tiongkok untuk memperkuat dan menyesuaikan langkah-langkah pengamanan nasional.

Biro Industri dan Keamanan (Bureau of Industry and Security. BIS) yang berada di bawah Kementerian Perdagangan AS sebelumnya telah mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk membatasi akuisisi chip semikonduktor oleh perusahaan Tiongkok yang digunakan dalam “produksi sistem militer canggih termasuk senjata pemusnah massal”, juga “sarana yang digunakan untuk melanggar hak asasi manusia”. Hal ini sejalan dengan metode peninjauan ketat pemerintah AS terhadap ekspor chip terhadap Tiongkok.

Di sisi lain, Shanghai yang baru-baru ini mengumumkan rencana menyiapkan dana sebesar RMB.100 miliar (setara USD.13,8 miliar) yang difokuskan untuk pengembambangan teknologi penting guna mendorong pembangunan ekonomi, termasuk mendukung start-up di berbagai bidang seperti kecerdasan buatan. Namun, ketika raksasa kecerdasan buatan di Amerika Serikat seperti Nvidia dan AMD terkena larangan ekspor chip kecerdasan buatan kelas atas, maka besar kemungkinan upaya pengembangan yang dilakukan oleh Partai Komunis Tiongkok ini akan menghadapi hambatan.

Pemerintah AS telah melarang ekspor chip kecerdasan buatan tanpa izin yang sesuai, dan Nvidia serta saingannya AMD dengan cepat menghentikan ekspor, sehingga menciptakan hambatan bagi Partai Komunis Tiongkok. Namun, laporan menunjukkan bahwa meskipun ada larangan ini, militer Tiongkok masih bisa lolos membeli chip Nvidia, khususnya chip A100 dan chip H100 yang tenaganya lebih besar. Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius masyarakat mengenai tantangan yang dihadapi pemerintah Amerika Serikat dalam memutus sepenuhnya akses Tiongkok terhadap chip kecerdasan buatan yang canggih.

Pada saat yang sama, dalam konferensi GTC (GPU Technology Conference) baru-baru ini, Nvidia mengumumkan peluncuran “Blackwell”, chip kecerdasan buatan paling kuat hingga saat ini. Hal ini juga memicu kekhawatiran masyarakat mengenai kemungkinan militer Tiongkok dapat memperoleh chip kecerdasan buatan ini.

Reuters mengutip pembicaraan dari sumber yang mengetahui masalah melaporkan bahwa para pejabat AS telah menyusun daftar pabrik chip canggih Tiongkok yang dilarang menerima teknologi AS untuk memudahkan perusahaan mematuhi sanksi. Daftar tersebut kemungkinan akan dirilis dalam beberapa bulan mendatang.

Bulan lalu, Kementerian Perdagangan AS menangguhkan izin puluhan pemasok AS untuk menjual bahan dan komponen pembuat chip senilai jutaan dolar ke Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC) Tiongkok.

Amerika Serikat juga meminta perusahaan-perusahaan di negara sekutunya untuk berhenti menyediakan peralatan pembuatan chip tertentu kepada pelanggan Tiongkok. Alan Estevez, Wakil Menteri Industri, Keamanan dan Kepala Pengendalian Ekspor di Kementerian Perdagangan AS, mengatakan kepada media di Washington, DC, pada Rabu (27 Maret) bahwa ia bekerja dengan negara sekutu AS untuk “menentukan perbaikan mana yang penting dan perbaikan mana yang tidak ?”

“Kami sedang mendorong untuk tidak memberikan layanan komponen penting ini (kepada perusahaan Tiongkok), jadi kami sedang mendiskusikannya dengan sekutu kami”, katanya.

Kontrol ekspor yang diperluas baru-baru ini mempersulit perusahaan-perusahaan AS untuk terus melayani peralatan yang dibeli oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok sebelum sanksi diberlakukan. Namun peraturan tersebut tidak berlaku bagi perusahaan Belanda dan Jepang.

Amerika Serikat juga berusaha mendesak Belanda dan Jepang untuk memperketat pembatasan. (sin)

Para Arkeolog Menggunakan DNA Kuno untuk Membuat Wajah Kaisar Tiongkok Abad Keenam

EtIndonesia. Para arkeolog menemukan DNA kuno dari sisa-sisa kaisar Tiongkok abad keenam yang merupakan penguasa selama zaman kegelapan negara tersebut dan merekonstruksi wajah raja.

Kaisar Wu memerintah sebagian dari dinasti Zhou Utara di Tiongkok. Dia dianggap telah melakukan penyatuan bagian utara Tiongkok kuno selama periode kekacauan.

Pada tahun 1996, para arkeolog menemukan sebuah makam di barat laut Tiongkok. Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Current Biology pada Kamis (28 Maret), para peneliti mempelajari materi genetik yang diambil dari jenazahnya, termasuk tengkorak yang hampir lengkap.

Para arkeolog menyelidiki informasi tersebut untuk memahami penampilan, kesehatan, dan keturunan raja.

Menurut para arkeolog, kaisar adalah bagian dari kelompok nomaden yang jarang dipelajari yang dikenal sebagai Xianbei dan tinggal di daerah yang saat ini merupakan bagian dari Tiongkok utara dan timur laut serta Mongolia.

Para ahli menganalisis urutan genom dari DNA yang menunjukkan bahwa Wu memiliki rambut hitam, mata coklat, dan warna kulit gelap.

Dalam siaran persnya, rekan penulis studi dan profesor di Universitas Fudan di Shanghai Shaoqing Wen berkata: “Beberapa pakar mengatakan Xianbei memiliki penampilan yang ‘eksotis’, seperti janggut tebal, batang hidung mancung, dan rambut kuning.”

“Analisis kami menunjukkan Kaisar Wu memiliki ciri-ciri wajah khas Asia Timur atau Timur Laut,” tambahnya.

Para ahli berharap bahwa DNA kuno juga dapat mengungkap penyebab kematian Raja Wu. Sesuai penelitian, dia meninggal mendadak pada usia 36 tahun.

Jika kematiannya bisa dijelaskan, hal ini akan membantu para sejarawan menyusun ulang teks sejarah seputar penyakit atau keracunan yang disengaja.

Tim gagal menemukan bukti pasti tentang alasan kematiannya. Namun para peneliti mengatakan bahwa mereka menemukan kerentanan genetik terhadap stroke.

Teknik DNA kuno semakin banyak diterapkan oleh para arkeolog untuk mencari informasi mengenai tulang, gigi, artefak, dan kotoran gua.

Informasi genetik yang diperoleh dari sisa-sisa – termasuk tengkorak Wu – digunakan oleh tim untuk membayangkan bagaimana dia muncul dan menciptakan rekonstruksi wajah 3D raja.

Tobias Houlton, dosen identifikasi kraniofasial dan pencitraan forensik di Universitas Dundee mengatakan: “Studi ini… menawarkan wawasan menarik tentang sosok sejarah Kaisar Wu, dengan perkiraan wajah yang disajikan tampak realistis dan meyakinkan.”

“Detail warna (kulit, rambut, dan mata) tidak mungkin diprediksi hanya dari sisa kerangka, sehingga analisis genetik menjadi alat yang berguna,” tambahnya saat berbicara kepada CNN. (yn)

Sumber: wionews

Pembangunan Waduk di Hunan, Tiongkok Menyebabkan Pembongkaran Paksa Sejumlah Desa,  Mendapatkan Perlawanan Massal dari Penduduk

0

NTD

Baru-baru ini, pihak berwenang Hunan, Tiongkok  menghancurkan secara paksa beberapa desa di Kota Aizhai di barat Hunan untuk membangun Waduk Daxingzhai. Sejumlah  video yang beredar menunjukkan pihak berwenang menghancurkan bangunan secara paksa dan mengirimkan sejumlah besar petugas polisi khusus untuk memukul dan menangkap penduduk desa yang melawan penggusuran.

Pada  27 Maret, sejumlah video yang diunggah di Internet menunjukkan bahwa sejumlah besar rumah di Desa Deru, Kota Aizhai, Kota Jishou, Prefektur Otonomi Hunan Xiangxi dihancurkan dengan ekskavator. Bahkan, sebuah bangunan dengan gaya arsitektur kuno berubah menjadi puing-puing. Subjudul videonya berbunyi “Pembongkaran paksa ZF (pemerintah) akan terjadi lagi.”

Informasi masyarakat menunjukkan bahwa Desa Deru merupakan desa yang indah dan merupakan daya tarik wisata lokal yang dikenal sebagai “surga”. Namun dengan dibangunnya Waduk Daxingzhai, desa tersebut akan terendam seluruhnya.

Pemandangan desa Deru. (Tangkapan layar dari video online)

Belakangan, beredar banyak video yang menunjukkan pejabat setempat mengirimkan sejumlah besar polisi khusus untuk menindas warga desa yang menolak pembongkaran secara paksa. Hingga membuat terjadi saling dorong dan bentrokan antara kedua belah pihak. Banyak penduduk desa yang jatuh tersungkur atau dibawa pergi.

Dalam video tersebut terlihat seorang perempuan pingsan di lokasi konflik, dokter datang ke lokasi kejadian untuk menyelamatkannya, dan beberapa pria dibawa pergi oleh aparat.

Netizen menyesalkan pembongkaran paksa yang dilakukan PKT tanpa batasan apa pun yang mana terus menciptakan malapetaka bagi masyarakat.

Informasi publik menunjukkan bahwa proyek Waduk Daxingzhai, yang akan mulai dibangun pada  2022, adalah apa yang diklaim oleh Partai Komunis Tiongkok sebagai “salah satu proyek pemeliharaan air yang besar.” Waduk ini terletak di Kota Aizhai, Kota Jishou, di Sungai Dong, anak sungai tingkat pertama dari Lembah Sungai Yuanjiang, berdekatan dengan tempat pemandangan tingkat 5A Aizhai Shibadong Dehang Grand Canyon.

Pada Februari lalu, media resmi Partai Komunis Tiongkok mengumumkan bahwa proyek tersebut sedang dalam “konstruksi intensif” dan diharapkan selesai pada  2025.

Pihak berwenang mengklaim bahwa waduk tersebut dibangun untuk “pengendalian banjir dan pasokan air.”  Akan tetapi, banyak netizen  percaya bahwa  hanya untuk PDB. Masyarakat setempat beramai-ramai mengeluh, “Kami berumur tujuh puluh tahun dan belum pernah mengalami banjir. Selama pembangunan Waduk Daxing, selalu terjadi bencana setiap sepuluh tahun sekali. Berapa banyak penduduk desa yang terkena dampak.” (Hui)

Epidemi Tiongkok Meledak, Rumah Sakit Penuh Hingga Kematian Mendadak Terus Meningkat

Liu Haiying dan Mingyu – NTD

Epidemi Tiongkok terus meningkat, di mana rumah sakit di banyak tempat membludak dan tempat tidur penuh akibat infeksi paru-paru dan penyakit kardiovaskular di kalangan paruh baya dan lanjut usia. Pasien yang dirawat di rumah sakit berisiko terinfeksi, akan tetapi pihak berwenang merahasiakan berita ini. 

Selain itu, orang-orang di banyak tempat lainnya melaporkan peningkatan jumlah teman dan kerabat, banyak di antaranya berusia muda dan paruh baya, yang telah tertular infeksi atau mengalami kematian mendadak akibat infark otak atau jantung, meski demikian  pihak berwenang belum membuat laporan resmi tentang hal ini.

Baru-baru ini, Li Ying, seorang dokter yang merawat di departemen pernapasan sebuah rumah sakit perawatan tersier, mengunggah kabar utama “Setiap kali seorang pasien di bangsal mengalami demam, dia dites untuk penyakit arteri koroner baru, dan hasilnya positif. Dalam dua minggu terakhir, jumlah COVID-19 telah meningkat lagi, dan rawat inap berisiko terkena infeksi.”

Netizen lain memperingatkan, “COVID-19 kembali melanda, baru-baru ini banyak rumah sakit penuh, dengan banyak pasien yang menunjukkan hasil positif, yang menyebabkan kekurangan bangsal yang serius di seluruh tempat, terutama untuk orang tua.

Orang-orang di banyak tempat mengatakan kepada NTD pada Kamis (28/3) bahwa rumah sakit mereka penuh sesak, dan banyak orang paruh baya dan lanjut usia dirawat di rumah sakit karena infeksi paru-paru atau penyakit kardiovaskular.

Yu, seorang warga Shaoyang, provinsi Hunan, berkata, “Rumah sakit penuh, ibu saya sendiri dirawat di rumah sakit karena pilek, infeksi paru-paru, dan masalah jantung, dan dia dirawat di bagian kardiovaskular, di mana tidak ada tempat tidur, dan hanya ada tempat tidur di bangsal khusus.

Pada 29 Maret, seorang netizen di jejaring sosial Xiaohongshu,  mengatakan: “Virus ini terlalu mengerikan, sembilan dari sepuluh orang terinfeksi, pergi ke rumah sakit untuk melihat orang dewasa dan anak-anak batuk. Netizen lain berkata, “Gelombang COVID terlalu ganas. Ini jelas merupakan versi lanjutan dari COVID.”

Yue, warga Anyang, Provinsi Henan, Tiongkok mengatakan bahwa epidemi ini lazim di daerah setempat, ke rumah sakit untuk menemui dokter tidak lagi menyebutkan COVID, tidak melakukan test COVID, berdasarkan pilek dan demam yang harus diobati.

“Saya juga positif, saya mengalami demam, sakit tenggorokan, rumah sakit terlalu banyak orang, tapi juga tidak bisa tinggal di rumah sakit, sedang mencari kenalan untuk mendapatkan obat untuk di rumah, membeli  banyak obat, saya tidak tahu mana yang manjur dan tidak.  Saya punya teman yang menderita bintil paru dan kesulitan bernapas. Ada yang dirawat di rumah sakit dan beberapa dirawat di rumah,” ujarnya.

Zhang, warga Xingtai, Provinsi Hebei, mengatakan bahwa ada banyak pasien yang sakit parah di sana, dan dalam beberapa waktu terakhir dia telah menerima berita tentang teman-temannya yang dirawat di rumah sakit atau meninggal dunia satu demi satu.

Masyarakat Xingtai, Provinsi Hebei,  Zhang: “sekarang cukup banyak yang mengalami demam dan pilek, banyak orang yang tenggorokannya tersayat silet seperti sakit yang luar biasa, anak-anak juga cukup banyak, anak-anak relatif masih sedikit ringan. 

Sekarang yang berusia lima puluh tahunan menyelenggarakan banyak pemakaman, entah di sini atau di sana, dan beberapa teman mereka telah pergi. Pemakaman berlangsung hampir terus menerus, saya mengenal sekitar dua puluh orang, yang berusia lima puluhan dalam satu rangkaian.

Masyarakat Shijiazhuang dan Handan, Provinsi Hebei, juga mengungkapkan bahwa banyak orang di daerah tersebut yang terserang flu dan demam, dan sering terjadi kematian mendadak.

Wang, warga Handan, Hebei berkata: “Pokoknya, ada banyak orang yang meninggal dunia, ada beberapa di sekitar mereka, sebagian besar yang meninggal dunia adalah orang tua, sebelum dan sesudah tahun ini berusia 60 tahun, 70 tahun, 80 tahun.

Penduduk desa Hebei Shijiazhuang, Wei berkata: “Tahun ini, pilek dan demam lebih banyak, satu demi satu tanpa henti, setiap desa ada beberapa orang yang meninggal dunia. Paman saya berusia lebih dari tujuh puluh tahun, dia terkena pneumonia, batuk, diinfus selama sepuluh hari.”

Epidemi di Hanzhong, Provinsi Shaanxi juga menyebar,  banyak orang yang meninggal dunia secara tiba-tiba.

Feng, seorang penduduk Hanzhong, Provinsi Shaanxi, mengatakan: “Beberapa orang telah meninggal dunia secara tiba-tiba, lebih dari 60 orang, lebih dari 50 orang, dan lebih dari 30 orang. Tidak ada yang salah dengan mereka, mereka semua tiba-tiba pingsan dan tidak bangun lagi. Ketika dokter tiba, ia mengatakan dikarenakan serangan jantung atau infark otak, kita semua tahu apa yang terjadi, tidak ada yang bisa berbuat apa-apa.

Chen, seorang warga Shenzhen, mengungkapkan bahwa epidemi ini cukup serius di mana-mana, tetapi pihak berwenang  menyembunyikan kebenaran epidemi tersebut.

Chen, seorang penduduk Shenzhen, berkata: “Periode waktu ini, ada sekitar orang-orang mengalami batuk-batuk dan relatif lama. Beberapa teman di utara entah bagaimana meninggal dunia, mungkin berusia sekitar 40 atau 50 tahun, tidak ada penyakit bawaan, seperti biasanya tidak ada masalah. Saat ini, dokter tidak mungkin mengatakan sesuatu.” Chen juga mendengar bahwa semua informasi di rumah sakit kini telah dihapus, dan manajemen internal rumah sakit menjadi ketat dan tidak dapat dibocorkan kepada pasien.

Baru-baru ini, terungkap bahwa Partai Komunis Tiongkok telah meminta rumah sakit untuk menghancurkan semua informasi tentang COVID-19. Tidak ada kertas atau informasi terkomputerisasi yang diizinkan untuk disimpan. Bahkan, catatan vaksinasi, tes PCR dan semua sarana pemerintah untuk menangkal wabah tersebut juga harus dimusnahkan. (Hui)

Militer Israel Umumkan Menyita Senjata Hamas di Bangsal Bersalin, AS Janjikan Lebih Banyak Bantuan Militer

Pasukan Pertahanan Israel  pada Minggu (31 Maret), menyatakan bahwa sejumlah senjata disita dari bangsal bersalin “Rumah Sakit Shifa” di Gaza. Selain itu, orang-orang yang mengetahui masalah tersebut mengungkapkan bahwa Amerika Serikat baru-baru ini mengizinkan pasokan bom dan jet tempur senilai miliaran dolar ke Israel

Yu Liang – NTD

Pada Minggu, unit pengintaian Brigade Nahar Pasukan Pertahanan Israel menemukan sejumlah besar senjata, termasuk mortir, alat peledak, senapan sniper, senapan serbu, pistol dan lainnya di bantal, tempat tidur, langit-langit dan dinding pasien di bangsal bersalin Shifa. Rumah Sakit Peralatan militer.

Yanai, seorang perwira di unit pengintai Brigade Nahar tentara Israel: “Kami sekarang berada di bangsal bersalin. Kami bertemu teroris dua kali di sini dan kami melenyapkan mereka.”

Perang Israel-Hamastelah berkecamuk selama hampir enam bulan, dengan pasukan Israel terus terlibat dalam pertempuran sengit dengan teroris Hamas di Gaza tengah dan selatan.

Saat ini, Israel berencana untuk melancarkan operasi militer di kota Rafah di Gaza selatan, benteng terakhir Hamas, untuk melenyapkan empat batalion terakhir angkatan bersenjatanya. Namun, Amerika Serikat dan banyak negara Barat menentang hal ini, karena khawatir hal itu akan menimbulkan kerugian besar  korban jiwa bagi warga sipil. 

Pekan lalu, PBB mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan Hamas segera membebaskan semua sandera tanpa syarat.

Pada Minggu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dia tidak akan menghentikan serangan terhadap Rafah karena tekanan dari komunitas internasional, namun dengan lebih dari satu juta warga Gaza mengungsi di kota tersebut, diperlukan lebih banyak persiapan untuk menghindari bencana kemanusiaan. 

Ketika kendaraan transportasi darat diblokir, militer AS mengirimkan lebih banyak bantuan ke Gaza pada hari Minggu, termasuk makanan dan obat-obatan.

Menurut sumber yang dikutip Washington Post, Amerika Serikat juga bersiap untuk mentransfer lebih banyak senjata ke Israel, termasuk lebih dari 1.800 bom MK84 dan 500 bom MK82, untuk membantu militer Israel melenyapkan Hamas.

Menurut pengakuan anggota Hamas yang ditangkap, organisasi tersebut runtuh karena serangan selama setengah tahun oleh Pasukan Pertahanan Israel. (Hui)

Polisi Peru Geledah Rumah Presiden untuk Mencari Bukti Korupsi

Qiu Yue dan Jiang Diya – NTD

Pada Jumat (29/3) malam, polisi Peru tiba-tiba menggerebek kediaman resmi presiden, sekali lagi memicu gejolak politik. Perdana Menteri Peru Gustavo Adrianzén mengutuk penggerebekan pada Sabtu.

Gustavo Adrianzen berkata: “Seperti yang saya katakan, saya ingin mengatakan bahwa kami menganggap perilaku ini benar-benar tidak pantas dan tidak adil, ilegal dan inkonstitusional.”

Sekitar 40 jaksa dan petugas polisi terlibat dalam penggerebekan yang bertujuan untuk mencari tiga jam tangan Rolex milik Presiden Peru Dina Boluarte yang tidak diumumkan. Ia menghadapi dakwaan korupsi dan kegagalan mengumumkan jam tangan mewah setelah apa yang disebut polisi sebagai “penggeledahan dan penyitaan”.

Polisi mengambil tindakan pada Jumat (29/3) malam. Hal demikian, setelah menunggu beberapa menit di luar kediaman presiden dan tidak ada yang membuka pintu, mereka menggunakan palu godam untuk mendobrak kunci pintu. Pada Sabtu (30 Maret) dini hari, polisi menggerebek Kantor Presiden yang berjarak beberapa kilometer dari kediaman presiden. Pada saat itu, Presiden Boluarte sedang berada di kantornya.

Boluarte kemudian memposting di platform media sosial X bahwa pencarian “berjalan normal dan tanpa insiden apa pun.”

Jaksa melancarkan penyelidikan terhadap Presiden Boluarte setelah foto-foto baru-baru ini muncul di media tentang dia mengenakan jam tangan Rolex di acara-acara publik. Pengadilan mengeluarkan panggilan pengadilan yang mengharuskannya memberikan tanda terima pembelian. Presiden meminta waktu lebih lama untuk memberikan tanggapan, namun jaksa menolak.

Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Peru polisi menggunakan kekerasan untuk masuk ke rumah presiden yang sedang menjabat. Peru telah mengalami banyak penggeledahan atau penahanan sistem peradilan terhadap mantan presiden atau mantan pejabat, termasuk penggerebekan di istana presiden pada masa jabatan presiden sebelumnya. (Hui)

Anak Anjing Ditinggalkan di Kantong Sampah Bertemu dengan Penyelamatnya

EtIndoneisa. Terkadang hewan datang ke dalam hidup kita dengan cara yang paling tidak terduga, dan kita tahu itu adalah takdir.

Baru-baru ini, anggota tim pembersihan menemukan seekor anjing yang ditinggalkan di tempat sampah… dan salah satu dari mereka memberikannya kehidupan baru yang menyenangkan.

Menurut postingan di Facebook, tim sedang mengumpulkan sampah di komunitas ketika mereka menemukan sesuatu yang tidak terduga di tempat sampah.

Seekor anak anjing kecil dibiarkan terikat dalam kantong sampah plastik hitam di tumpukan sampah. Sungguh menyedihkan bahwa seseorang meninggalkan seekor anjing seperti itu, tetapi secara ajaib dia ditemukan tepat pada waktunya.

Brian Waldrop, salah satu anggota tim secara khusus memperhatikan anak anjing yang ditinggalkan itu.

“Saya baru saja berlutut, mengambilnya dan langsung jatuh cinta,” kenang Brian kepada FOX 2 St. Louis.

Ini adalah pertama kalinya dia menemukan seekor anjing di tumpukan sampah. Meskipun pertemuan mereka tidak terduga dan tidak biasa, Brian tahu itu memang seharusnya terjadi dan setuju untuk membawa pulang anak anjing itu selamanya!

Dia melaporkan bahwa dia memandikan anjing itu ketika mereka sampai di rumah: warna kuning awal anjing itu memudar, memperlihatkan bulu putih yang indah.

“Dia memiliki kepribadian yang baik dan sangat lembut,” kata Brian.

Brian mengatakan kepada FOX 2 bahwa dia belum memutuskan nama untuk anjingnya.

Sungguh menyedihkan bahwa seseorang meninggalkan anak anjing di tempat sampah seperti itu.

Namun kami sangat senang karena dia sekarang memiliki rumah baru yang penuh kasih sayang! Terima kasih Brian. (yn)

Sumber: stimmung

Kemenlu Tiongkok Bantah Editorial Media Asing Tentang UU Dasar Pasal 23 Hong Kong,  Pakar: Berbohong Tanpa Berkedip

Luo Ya

Baru-baru ini “UU Dasar Pasal 23” Hong Kong resmi berlaku setelah disahkan oleh legislatif, memicu kecaman dari opini dunia. Kemenlu Tiongkok  mengatasnamakan juru bicara Kantor Komisaris Hong Kong melayangkan surat kepada media massa asing, yang mengkritik artikel editorialnya yang berjudul “Hong Kong’s Giant Leap Backward” yang mengatakan “Hong Kong menjadi lebih berbahaya” adalah ungkapan yang membesar-besarkan. Pakar menilai, PKT sedang berbohong tanpa berkedip, sudah terang-terangan berbohong, masih bersikeras tidak bersalah.

Pada 21 Maret lalu, Kemenlu Tiongkok  mengatasnamakan juru bicara dari Kantor Komisaris Hong Kong mengirim surat kepada surat kabar Wall Street Journal. Karena surat kabar tersebut menerbitkan editorial yang berjudul “Hong Kong’s Giant Leap Backward”, yang isinya mengkritik pemerintah Hong Kong setelah berupaya lebih dari 20 tahun akhirnya berhasil meloloskan UU Keamanan Nasional yang lebih ketat. 

“UU tersebut telah menghapus kebebasan Hong Kong yang berbeda dengan Tiongkok, membuat Hong Kong menjadi sebuah tempat yang lebih berbahaya bagi perusahaan asing, pengacara, wartawan, terutama bagi warga Hong Kong sendiri.”

Kemenlu Tiongkok  dalam suratnya mengatakan, “UU Keamanan Nasional” Hong Kong hanya mencakup 2 jenis kejahatan yakni kejahatan memecah-belah negara dan juga kejahatan subversi kekuasan negara dari 7 jenis kejahatan dalam Pasal 23 UU Dasar Hong Kong, serta belum mencakup 5 kejahatan lainnya seperti kejahatan pengkhianatan negara, pencurian rahasia negara dan lain-lain, “upaya Hong Kong menutupi celah legislatif berdasarkan ‘UU Dasar Pasal 23’ adalah tidak pantas dikecam”.

Pada 23 Maret 2024, berbagai organisasi berkumpul di depan Konsulat Tiongkok di Los Angeles untuk memprotes penggunaan undang-undang Pasal 23 oleh PKT untuk menghancurkan supremasi hukum di Hong Kong. Pembicaranya adalah Profesor Wu Renhua. (Ma Shangen/The Epoch Times)

Mantan pengacara, sekaligus Ketua Federation for a Democratic China Canada yakni Lai Jianping menyatakan kepada surat kabar The Epoch Times, PKT membuat Hong Kong untuk menetapkan UU yang melindungi keamanan nasional, jelas bertujuan merampas kebebasan warga Hong Kong, dan menjadikan Hong Kong sebagai salah satu kota dari Tiongkok.

Ia menekankan, yang dimaksud PKT keamanan nasional sepenuhnya adalah bertentangan dengan akal sehat, semua pembuatan undang-undang PKT adalah bertujuan melindungi kekuasaan partai tunggal komunis, dan melindungi kekuasaan seorang diktator seperti Xi Jinping. Pada dasarnya PKT berniat memperbudak warga Hong Kong, lalu memperbudak seluruh rakyat Tiongkok. PKT takut Tiongkok akan meniru kebebasan di Hong Kong, “Jadi PKT hendak mengendalikan Hong Kong secara ketat dengan mengatas-namakan undang-undang serta mengerahkan alat kekerasannya dengan memberikan berbagai tekanan terhadap warga Hong Kong.”

Pakar permasalahan Tiongkok dari University of Technology Sydney yakni Profesor Feng Chongyi menyatakan kepada surat kabar The Epoch Times, PKT mengubah UU Dasar Hong Kong, pada dasarnya karena berniat untuk membuat “UU Keamanan Nasional” menyatu dengan UU Dasar Hong Kong, membuatnya menjadi semacam legalitas, inilah maksud dan tujuannya yang sebenarnya. “Tapi amandemen ini, dari segi hukum adalah sangat absurd, karena PKT tidak bisa menggunakan hukum yang lebih tinggi, untuk menambal undang-undang yang lebih rendah posisinya.”

Lai Jianping juga menyatakan, yang lebih jahat lagi adalah, PKT telah menjadikan orang di luar negeri dan segala perilaku di luar negeri, termasuk perilaku orang asing yang terjadi di Tiongkok maupun di Hong Kong, agar dimasukkan dalam jangkauannya, dan mengatakannya tidak ada yang patut dikritik, ini jelas adalah omong kosong.

“UU Keamanan Nasional” Baru Adalah Kejahatan Abu-Abu

Editorial surat kabar Wall Street Journal itu mengkritik Pasal 23 itu “terlalu luas ruang lingkup legislatifnya, dan kosa kata kejahatan pengkhianatan dan kejahatan pemberontakan dan lain-lain juga tidak jelas, dan samar.”

Surat dari Kemenlu Tiongkok  itu membantah dengan mengatakan “sebutan ‘lingkup yang luas’ dan ‘definisi yang tak jelas’ itu adalah standar ganda.” Sekaligus membela diri dengan mengatakan aturan tersebut mereferensi hukum di AS dan juga negara lain, yang pada dasarnya sejalan dengan negara-negara lain.

Lai Jianping berpendapat, ini jelas pernyataan yang arogan pembenaran diri. Karena PKT memiliki perbedaan yang esensial dengan negara Barat, maka PKT tidak bisa disejajarkan dengan negara Barat dalam hal hukum pidana untuk melindungi keamanan nasional.

Lebih lanjut Lai menganalisa, masyarakat Barat memiliki kebebasan berpendapat, yang disebut menjatuhkan kekuasaan negara, adalah dengan memberikan suara memilih penguasa yang berbeda, ini adalah hak asasi seorang warga negara yang wajar. “Jadi di negara Barat, membahayakan keamanan negara adalah benar-benar telah mengancam keamanan negara, mengakibatkan kerugian, baru bisa ditindak sebagai kejahatan pidana. Mulai dari legislatif sampai yudikatif sepenuhnya adalah masalah hukum dan bukan masalah politik.”

“Namun ini sama sekali berbeda dengan di Tiongkok. Xi Jinping memonopoli kekuasaan, rakyat tidak ada hak pilih, tidak ada kebebasan berpendapat, kebebasan berkumpul dan berorganisasi, Lembaga yudikatif adalah gagang pisau bagi partai komunis. Jadi legislatif PKT, sepenuhnya adalah untuk membingkai suatu kejahatan yang tidak perlu bagi rakyat, itu hanyalah hukum politik dan bukan hukum yang sesungguhnya.”

Feng Chongyi juga menekankan, Pasal 23 tidak memberikan ruang lingkup yang jelas, ia merupakan kejahatan abu-abu yang sangat kabur, “Apa yang dimaksud dengan berniat membahayakan keamanan negara, di dalam Pasal 23 itu selalu menggunakan kata-kata ini, ini adalah kejahatan abu-abu yang tidak profesional, jadi PKT mengatakan negara lain juga begitu, itu adalah omong kosong, terang-terangan berbohong.”

“Ekonomi Hong Kong Sudah Tidak Mungkin Bisa Makmur Lagi”

Editorial Wall Street Journal itu berpandangan “UU Keamanan Nasional” lebih banyak alat bagi pemerintah agar bisa memenjarakan warga, dan menilai pemimpin Hong Kong John Lee yang mengatakan sekarang sudah bisa mengalihkan perhatian pada ekonomi, “Tapi ini kemungkinan sudah terlambat”. Dalam surat Kemenlu itu menuding “ini adalah suatu perbuatan sensasional yang sangat jahat”.

Lai Jianping berpendapat, editorial itu benar-benar telah tepat sasaran, dan menohok titik vital PKT, telah dapat melihat sifat permasalahan yang sebenarnya. Pemerintah RRT berang dan merasa dipermalukan serta balas menyindir. “Karena hukum jahat ini membuat masyarakat seluruh dunia telah sepenuhnya memahami sifat asli rezim PKT dan rezim Hong Kong, yang benar-benar merupakan suatu wilayah perbudakan diktator. Investor di seluruh dunia tidak ada yang berani lagi berinvestasi perdagangan di Hong Kong, dan yang sudah di dalam bakal keluar dari sana. Jadi Hong Kong sudah tidak bisa menjadi makmur lagi, juga tidak akan menjadi pelabuhan bebas lagi.”

Feng Chongyi juga berpendapat, setelah undang-undang ini diloloskan setiap orang merasa tidak tenang, setiap orang akan dapat dikenakan sanksi dan hukuman dari undang-undang seperti ini. Jadi ini sangat bertentangan dengan pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Setelah “UU Keamanan Nasional versi Hong Kong” dikeluarkan, maka Hong Kong sebagai kota yang bebas dan berasaskan hukum itu sudah dibunuh, hanya saja sekarang ditambah satu tusukan pamungkas.” (sud)

NATO akan Terjun ke dalam Perang Ukraina?  Prestasi Gemilang Perang Udara Ukraina

Time to Explore

Baru-baru ini terjadi perubahan situasi di medan perang Ukraina, setelah Rusia berhasil merebut Avdiivka, lalu pasukan dibagi menjadi lima jalur menyerbu Ukraina. Sementara itu di udara, Ukraina berhasil meraih prestasi perang yang cukup baik, selama sebulan terakhir, hingga medio Februari, Ukraina berhasil menembak jatuh belasan pesawat tempur Rusia tipe Su-34 dan Su-35, juga menjatuhkan sebuah pesawat peringatan dini A-50. Yang paling menarik perhatian yakni di pentas politik internasional, baru-baru ini Presiden Prancis Macron menyatakan bersedia mengirim pasukan ke Ukraina, dan Putin pun merespon pernyatan ini dengan menyatakan, jika Prancis berani mengirim pasukan, maka akan meletus perang nuklir.

Macron Hendak Mengirim Pasukan ke Ukraina?

Mari kita simak lebih dulu pemberitaan surat kabar Prancis Le Monde. Awalnya Presiden Prancis Macron pada 26 Februari lalu menyatakan, hari ini kami tidak mencapai kesepakatan untuk mengirimkan pasukan darat secara resmi ke Ukraina, tetapi mempertimbangkan kondisi perubahan saat ini, kami pun tidak mengabaikan kemungkinan ini. Kemudian pada 29 Februari Macron menyatakan, segala komentarnya terhadap Rusia dan Ukraina adalah penuh pertimbangan, ia menyatakan harus mengambil tindakan yang dianggap perlu, untuk memastikan kekalahan Rusia setelah melakukan invasi terhadap Ukraina.

Pernyataan Macron memicu kehebohan di dunia internasional, Presiden Rusia Putin memperingatkan Macron, segala pasukan yang dikirimnya ke Ukraina akan mengalami nasib serupa dengan pasukan Napoleon yang menginvasi Rusia pada 1812 silam. Sebenarnya, para sekutu NATO lainnya juga tidak sependapat dengan keputusan ini, seperti disampaikan oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby yang menyatakan, tidak akan ada pasukan AS menjalankan misi tempur di darat Ukraina, sedangkan Inggris juga menyatakan, Inggris tidak berencana melakukan penempatan pasukan dalam skala besar.

Sementara sikap Kanselir Jerman Olaf Scholz lebih jelas, ia menyatakan, negara Eropa tidak akan mengirim pasukannya ke wilayah kedaulatan Ukraina. Saat ini, satu-satunya negara NATO yang merespon positif adalah Kanada. Mari kita simak berita di surat kabar Kanada Toronto Star, Kanada menyatakan, bersedia mengirimkan pasukan dalam jumlah terbatas ke Ukraina untuk melatih pasukan Ukraina disana, selama kegiatan tersebut menjauh dari garis depan, dan jelas merupakan peran non-tempur. 

Masalah pengiriman pasukan NATO telah terjadi lebih dari sebulan, hingga kini kurang lebih kita dapat melihat arah pergerakannya. Setelah Macron mengemukakan usulan ini, langsung menimbulkan suara kontra yang amat besar di dalam negeri. 

Sementara di dunia internasional, semua negara sekutu pun tidak memberikan respon proaktif, penulis pun menilai, hal ini kemungkinan hanya sekedar omon-omon saja, hasil akhirnya adalah NATO kemungkinan akan mengirim staf non-tempur untuk membantu Ukraina, dan dipastikan tidak akan mengirim pasukan tempur untuk berperang ke garis depan. Tapi tindakan ini sama sekali tidak akan ada efek apapun, mengapa, karena saat ini pun NATO telah sedikit banyak mengirim sejumlah stafnya untuk membantu memberikan pelatihan pada Ukraina, ataupun melakukan sejumlah misi non-tempur, hanya saja tidak pernah disebutkan terang-terangan.

Yang paling konyol adalah minggu lalu, Kanselir Jerman Scholz secara terbuka menyatakan, Jerman tidak memberikan bantuan rudal jelajah tipe Taurus KEPD 350 kepada Ukraina, karena Jerman tidak bisa seperti Inggris dan Prancis, yang mengirimkan staf militer ke Ukraina untuk membantu pasukan Ukraina menggunakan senjata-senjata ini. Begitu pernyataan terlontar, sama saja telah ‘menjual’ sekutu Inggris dan Prancis-nya. Tentu saja, respon orang Inggris juga sangat menarik, mantan Menhan Inggris Robert Ben Lobban Wallace menyatakan, Scholz adalah sosok yang salah, pada waktu yang salah, telah melakukan pekerjaan yang salah. Sementara respon Prancis terhadap Scholz agak tenang, tetapi tidak menyangkal keberadaan staf militer mereka di Ukraina.

Dengan kata lain, walaupun tidak diakui secara resmi, tapi semua orang mengetahui para staf militer NATO sejak awal telah berada di Ukraina, yang sebisa mungkin memberikan berbagai bantuan dan dukungan bagi Ukraina. Hanya soal Kinmen Taiwan saja, awal tahun ini pasukan khusus AS telah mendarat di Taiwan, khususnya di Pulau Kinmen untuk memberikan panduan dan pelatihan. Berita semacam ini biasanya tidak diakui secara resmi, sebisa mungkin diatasi dengan diam-diam, tapi hal semacam ini Anda tahu saya tahu Langit tahu bumi tahu, semua orang tahu, hanya saja tidak mengakuinya.

Jadi, menilik kembali pernyataan Macron ini, tidak akan ada efek yang riil, NATO sudah mengirim staf militer non-tempur ke Ukraina, terlepas dari apapun pernyataan Macron, NATO pun akan tetap melakukannya, tapi untuk mengirim pasukan tempur untuk berperang di garis depan, NATO dipastikan tidak akan menginjak garis merah itu.

Tentu, maksud pernyataan Macron ini niatnya adalah baik, juga karena melihat sikon ajang pertempuran di Ukraina, dimana mereka telah kehilangan kota Avdiivka, bantuan militer AS bagi Ukraina pun terancam berhenti, bisa dikatakan Ukraina sekarang terjebak dalam dilema, sementara Rusia juga memanfaatkan kesulitan Ukraina saat ini, dan berupaya memperluas hasil peperangan mereka sendiri.

Rusia Lancarkan Serangan Lima Jalur

Setelah berhasil merebut Avdiivka, Rusia melakukan serangan pada banyak garis pertempuran dengan Ukraina, kita lihat pemberitaan surat kabar New York Times ini. Di peta diperlihatkan lima arah serangan utama Rusia saat ini, yang paling selatan adalah Krimea, ke utara adalah sekitar Bakhmut, lalu ke utara lagi ada Avdiivka dan Marinka, sementara di arah Zaporizhia ada Desa Robotyne.

Lalu apa sebenarnya yang sedang dilakukan Rusia? Melihat peta ini, antara Krimea dan Bakhmut, saat ini telah terbentuk suatu tonjolan raksasa di pihak Ukraina, para penggemar militer, saat Anda melihat tonjolan itu, yang pertama Anda inginkan tentu adalah serangan menjepit, segera mencaplok bagian tonjolan ini. Dengan Pertempuran Kursk pada masa PD-II sebagai contoh, sebelum perang berkobar, Uni Soviet telah membentuk sebuah tonjolan raksasa di kawasan Kursk, dan pemikiran Jerman juga sangat sederhana, yakni mendorong masuk dari kedua sisi/bagian iga dari tonjolan ke arah dalam, maka akan sekaligus mencaplok keseluruhan tonjolan tersebut.

Sementara dari Krimea dan Bakhmut, pihak Rusia mendorong terus ke depan, sasarannya adalah dua kota besar di Donetsk, yakni Sloviansk dan Kramatorsk. Bisa dilihat, tujuan strategi Rusia saat ini, masih saja terus menekan garis depan Ukraina, dan berupaya merebut kembali daerah Donbas.

Ditengah Kesulitan, Prestasi Perang Udara Ukraina Gemilang

Kita bisa menyaksikan, saat ini walaupun prajurit Ukraina di garis depan berperang dengan gagah berani, tapi mereka menghadapi tidak sedikit kendala. Bantuan NATO bagi Ukraina masih tak kunjung datang, saat ini Jerman masih menolak memberikan rudal penjelajah Taurus KEPD 350, bantuan militer AS juga stagnan, Macron menyatakan, NATO akan mengirim pasukan membantu Ukraina, tapi sepertinya hanya sekedar gertakan.

Sementara Rusia sedang memanfaatkan kesulitan Ukraina saat ini, dengan melakukan tekanan pada garis pertahanan Ukraina di banyak tempat, berupaya mencari titik tonjolan. Namun telah lebih setengah bulan sejak jatuhnya Avdiivka, tekanan Rusia di berbagai arah bisa dibilang sangat terbatas. Yang lebih penting adalah, sekarang telah memasuki  Maret, cuaca semakin berubah menghangat, tanah di Ukraina akan menjadi sangat berlumpur, serangan gencar Rusia sepertinya akan berakhir.

Setelah itu hingga Mei dan Juni, setelah musim panas tiba, di ajang perang Ukraina dikhawatirkan akan dilanda badai berdarah lagi. Akan tetapi, walaupun Ukraina dalam posisi bertahan di darat, tapi dapat meraih tidak sedikit prestasi di udara, dalam sebulan terakhir, Ukraina telah menjatuhkan belasan pesawat tempur Rusia. (sud)

Ramuan Tiongkok Kuno Melindungi Otak dari Penyakit Alzheimer

EtIndonesia. Dalam sebuah penemuan inovatif, para ilmuwan Tiongkok telah menyoroti potensi goji berry, yang secara tradisional dihargai karena manfaat kesehatannya dalam budaya Tiongkok, dalam memerangi penyakit Alzheimer.

Sering diberi nama ‘wolfberry’, warna oranye-merah cerah dan rasa asam manis goji berry bukan satu-satunya daya tariknya. Buah ini, yang berasal dari semak asli Tiongkok, dihormati baik dalam tradisi kuliner maupun praktik pengobatan kuno. Reputasinya telah berkembang melampaui Tiongkok, sebagian besar karena sifatnya yang kaya antioksidan dan segudang manfaat kesehatannya.

Penelitian yang dipimpin oleh tim di Institut Biofisika di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok yang bergengsi, menyelidiki mekanisme di mana ekstrak goji berry dapat berperan dalam perlindungan saraf.

Untuk mencapai hal ini, para peneliti beralih ke model tepercaya dalam studi biologi: C. elegans, seekor cacing yang terkenal karena genomnya yang sederhana dan terpetakan sepenuhnya.

Pengungkapan penelitian ini sungguh menarik. Para ilmuwan menemukan bahwa ekstrak goji berry memiliki potensi untuk memecah protein amiloid-beta yang terkenal buruk. Bagi orang awam, protein ini merupakan penyebab utama penyakit Alzheimer, dengan membentuk gumpalan atau ‘plak’ yang bermasalah di otak.

Selain itu, ekstrak tersebut menghentikan produksi spesies oksigen reaktif, yang kemudian mengurangi pembentukan protein amiloid-beta.

Para peneliti mengungkapkan bahwa ekstrak tersebut merangsang proses yang dikenal sebagai mtUPR (respons protein mitokondria yang tidak dilipat). Mekanisme ini berperan penting dalam memecah simpanan protein amiloid-beta yang terkenal buruk. Khususnya, mtUPR memainkan peran penting dalam mempertahankan fungsi mitokondria, pembangkit tenaga sel, dan kesehatan sel secara keseluruhan.

Dengan mengaktifkan mtUPR, ekstrak goji berry membuka pendekatan inovatif dalam pengobatan potensial Alzheimer. Sayangnya, penuaan menyebabkan penurunan fungsi mitokondria, membuat sel rentan mengalami malfungsi. Mengaktifkan proses ini dapat meremajakan kelangsungan hidup sel dan mengembalikan fungsi optimal jaringan mitokondria.

Potensi memanipulasi mtUPR untuk tujuan terapeutik tidak terbatas pada Alzheimer. Dipercaya memiliki potensi untuk memerangi berbagai penyakit yang berhubungan dengan disfungsi mitokondria.

Intinya, penelitian ini tidak hanya meningkatkan status goji berry sebagai agen pelindung terhadap Alzheimer tetapi juga memberikan wawasan tentang cara kerja ramuan kuno ini.

Meskipun temuan ini merupakan secercah harapan, penting untuk dipahami bahwa perjalanan untuk memanfaatkan kekuatan perlindungan penuh dari goji berry masih dalam tahap awal. Penelitian di masa depan sangat penting untuk membedah dampaknya. Hanya setelah penelitian menyeluruh dengan model eksperimental yang bervariasi, komunitas ilmiah dapat dengan percaya diri bergerak menuju uji klinis yang berpusat pada manusia.

Namun, penelitian ini merupakan bukti fakta bahwa alam, dalam hamparan luasnya, menyimpan solusi yang dapat memerangi penyakit yang paling mematikan sekalipun. Penelitian ini tidak diragukan lagi menempatkan goji berry di garis depan penelitian Alzheimer.

Sementara komunitas ilmiah menunggu temuan lebih lanjut, bagi mereka yang tertarik dengan penelitian ini, memasukkan goji berry ke dalam makanan sehari-hari mungkin merupakan upaya yang menarik dan berpotensi bermanfaat.

Seperti kata pepatah kuno: “Biarlah makanan menjadi obatmu,” dan mungkin, di dalam goji berry, kita menemukan suguhan lezat sekaligus harapan bagi kesehatan otak. (yn)

Sumber: thebrighterside

Desa Tempat Ratusan Orang Ditipu untuk Menjual Ginjal Mereka

EtIndonesia. Para petualang yang mencoba mendaki Gunung Everest dapat melihat tiga landmark yang memecahkan rekor setelah mereka berangkat dari ibu kota Nepal, Kathmandu.

Yang pertama adalah puncak gunung, terlihat pada hari yang cerah dari pesawat saat menuju Himalaya.

Yang kedua adalah Lukla, yang dikenal sebagai bandara paling berbahaya di dunia, tempat para pendaki mendarat sebelum menuju ke Base Camp Everest.

Begitu besarnya keagungan Himalaya sehingga mereka hampir pasti melewatkan yang ketiga: sebuah desa kecil di tengah-tengah antara Kathmandu dan Lukla.

Namun, Hokse dikenal bukan oleh para pelancong, melainkan oleh para ahli kesehatan yang bekerja untuk mengungkap praktik suram perdagangan organ internasional.

Para peneliti percaya bahwa setiap orang dewasa di desa berpenduduk beberapa ratus orang itu telah menjual salah satu ginjal mereka demi mendapatkan uang.

Agen-agen tersebut diketahui menyasar masyarakat miskin di daerah pedesaan di seluruh dunia, dan Nepal juga tidak kekurangan agen tersebut.

Di Nepal, broker yang mewakili klien asing yang kaya sering kali bertemu dengan calon korban dan mengelabui mereka agar memberikan ginjal mereka dengan janji pembayaran yang besar, kebohongan tentang risiko kesehatan, dan bahkan klaim palsu bahwa ginjal mereka akan tumbuh kembali.

Sebuah penelitian pada tahun 2015 menemukan bahwa lebih dari 300 penduduk desa Hokse telah menjual ginjal mereka hanya dengan harga £160 (sekitar Rp 3,1 juta).

Sebagian besar korban diperdagangkan ke India, yang berbatasan dengan Nepal dan merupakan tempat dimana banyak klien terdekat bermarkas.

Bahkan pembayaran terbesar sekitar £3.000 (sekitar Rp 59,9 juga) sangatlah kecil mengingat penderitaan yang dapat dialami oleh orang-orang jika mereka dapat bertahan.

Manusia memang mampu hidup normal dengan satu ginjal, namun nyawanya jauh lebih terancam jika mengalami masalah pada organ lainnya.

Banyak penduduk setempat di Hokse mengatakan masyarakat di sana telah berhenti menjual organ mereka berkat pendidikan yang lebih baik mengenai risiko dan skeptisisme terhadap kebohongan yang disebarkan oleh para calo.

Namun dampaknya kini menjadi sangat tragis bagi mereka yang menjadi korban perdagangan ini selama bertahun-tahun.

Kemiskinan telah mendorong lonjakan pemuda Nepal meninggalkan rumah untuk mencari pekerjaan di negara-negara Teluk, khususnya Arab Saudi, UEA, dan Qatar.

Laporan menunjukkan bahwa mereka yang menjual ginjal sangat rentan terhadap gagal ginjal di sana karena bekerja di panas terik dan kondisi yang sangat melelahkan.

Jit Bahadur Gurung, 29 tahun, yang menghabiskan tiga tahun bekerja di Arab Saudi, mengatakan kepada Sky News: “Saya harus bekerja di cuaca yang sangat panas – sekitar 50 derajat [Celcius]. Kami tidak punya waktu untuk makan siang, pergi ke toilet atau minum air.”

“Saya kepanasan. Tiba-tiba saya merasakan kaki saya bengkak dan saya tidak bisa berjalan. Kemudian saya diberitahu bahwa saya gagal ginjal.”

Dia selamat dari cobaan tersebut dan kembali ke Nepal namun kini harus menjalani cuci darah sebanyak tiga kali untuk bertahan hidup tanpa ginjal.

Ironisnya, ia kini membutuhkan donor ginjal – namun donor tersebut secara hukum harus memiliki hubungan keluarga dengannya dan tidak ada seorang pun di keluarga dekatnya yang cocok dengannya.

Seorang ahli bedah terkemuka di klinik transplantasi organ utama Nepal mengatakan dia dulu hanya melakukan transplantasi pada orang lanjut usia, namun kini menangani banyak orang muda.

Angka-angka menunjukkan sekitar sepertiga dari seluruh transplantasi di Nepal kini melibatkan pekerja luar negeri yang telah kembali dari luar negeri.

Pasien menunjukkan pola umum, yaitu pernah bekerja di suhu panas tinggi dengan sedikit air dan kembali mengalami ‘gagal ginjal total’, jelas dr. Pukar Shresth.

Bahkan di kalangan lansia yang rentan, kasus masalah ginjal seringkali hanya melibatkan kegagalan sebagian organ, yang dapat beradaptasi dan terus berfungsi dengan baik setelah pengobatan.

Tertarik dengan proyek-proyek berskala besar di kota-kota seperti Dubai dan Abu Dhabi, lebih dari 160.000 pekerja Nepal diperkirakan telah melakukan perjalanan ke UEA saja dalam 12 bulan hingga Juli 2023.

Diyakini ada sekitar 200.000 yang berbasis di Arab Saudi dan 400.000 di Qatar.

Pada periode yang sama, sekitar seribu pekerja Nepal diketahui meninggal di negara-negara Teluk dan beberapa ratus menderita luka dan penyakit yang mengubah hidup mereka.

Dikhawatirkan akan ada lebih banyak lagi kasus yang terjadi karena kesenjangan dalam pencatatan di negara-negara tersebut. (yn)

Sumber: metro

Kendaraan Melaju di Jalur Kendaraan Tak Bermotor di Pintu Masuk Wilayah Militer Sichuan, Tiongkok, Menyebabkan Sejumlah Korban Tewas dan Terluka

0

Sebuah insiden tabrakan maut terjadi di Chengdu, Provinsi Sichuan, pada 31 Maret lalu, mobil tersebut tiba-tiba menabrak sebuah jalur kendaraan tak bermotor, mengakibatkan sejumlah orang luka-luka dan meninggal dunia, netizen setempat mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi di pintu gerbang utama wilayah militer Sichuan, pengemudi diduga menggunakan narkoba

Li Li – NTD

Video yang beredar di jejaring menunjukkan bahwa sebuah sedan hitam merangsek masuk ke jalur tak bermotor, menabrak sejumlah pejalan kaki, pengendara sepeda dan mobil listrik, banyak orang tergeletak di jalan, terpental jauh, mengalami cacat parah, kendaraan dan pagar besi pinggir jalan mengeluarkan serangkaian percikan api yang cukup panjang, setelah menghantam orang-orang yang masih terlempar dari jarak seratus meter.

Netizen Tiongkok menggambarkan suasananya dengan mengatakan, “dari sana mendorong pria  ke sini”, “saya melihat seseorang terbang di udara beberapa putaran”, beberapa orang tewas di TKP.

Akun WeChat “keprihatinan masyarakat” melaporkan pada hari yang sama, menurut saksi mata, Wang menggambarkan kejadian tersebut ketika seorang warga mengendarai mobil listrik di jalur bebas hambatan, kendaraan tersebut adalah Mercedes Maybach hitam, kendaraan tidak terkendali dan merobohkan sejumlah orang, si pengemudi berhasil diamankan polisi di TKP.  Saat pengemudi dikendalikan  polisi, beberapa orang berang dan menendang si pelaku, namun berhasil dihentikan.

Video yang beredar menunjukkan pengemudi mengalami kejang-kejang dan menari-nari di kursi pengemudi, dan netizen berkomentar bahwa hal itu tidak terlihat seperti epilepsi atau mabuk saat mengemudi, tetapi seperti reaksi dari narkoba. 

Video tersebut juga menunjukkan bahwa ada orang-orang berseragam kamuflase berjalan di sekitar lokasi kejadian. 

Netizen berkata, “Ini benar-benar membuat khawatir orang-orang berseragam kamuflase.  Ini adalah pintu masuk ke zona militer.  Jika ingin ke Raffles berada di belakang Digital Plaza dari sini masih jauh sekali. Di mana Raffles City ? Ini pintu masuk ke kawasan militer. Boleh dibilang ini kota komputer, tapi agak jauh dari Raffles City. Ini kawasan militer. Tempat terjadi tabrakan adalah Gerbang utama kawasan militer.”

Mengenai jumlah korban jiwa, pihak resmi tidak melaporkannya, seorang netizen berkomentar, “gila semua, berantakan, meninggal di tempat beberapa orang”, “kabarnya 3 orang meninggal 7 orang luka-luka, diperkirakan lebih, ada juga netizen yang mengatakan, “saat ini yang meninggal dunia 8 orang, yang luka-luka belasan orang”. Netizen lain mengatakan, “Ada 8 orang tewas dan puluhan orang terluka.” Netizen lain mengatakan, “Sangat disayangkan ada dua mahasiswa pascasarjana dari Universitas Sichuan di antara orang-orang yang tertabrak.

Reporter NTD tidak dapat memverifikasi apakah klaim tersebut benar adanya.

Banyak video terkait dengan insiden tersebut telah diblokir di platform di Douyin daratan Tiongkok. Seorang netizen lokal dari Chengdu mengatakan, “Semua video lokal kami telah dihapus, dan hanya video asing yang ada di mesin pencari teratas”, sementara seorang netizen mengkritik pihak berwenang Partai Komunis Tiongkok, dengan mengatakan, “Kami tidak mempercayai mereka lagi, dan mereka telah mengatakan terlalu banyak kebohongan untuk dilihat dengan jelas oleh 1,3 miliar masyarakat.

Baru-baru ini, kerap terjadi rentetan insiden penabrakan yang disengaja di Tiongkok. Pada  19 Maret, terjadi tiga insiden penabrakan secara bersamaan di Taizhou, Provinsi Zhejiang, dan Shenyang, Provinsi Liaoning, yang mengakibatkan beberapa kematian dan cedera, serta kecelakaan kendaraan di Beijing, yang menyebabkan pejalan kaki dan pengendara sepeda motor dalam kondisi syok dan dengan jumlah korban yang tidak diketahui. Lokasi kecelakaan dikatakan hanya berjarak tiga kilometer dari Zhongnanhai. (Hui)

Perbatasan Negara Terkecil di Dunia Panjangnya Hanya 85 Meter

EtIndonesia. Peñón de Vélez de la Gomera, sebuah batu kecil di Afrika Utara yang ditaklukkan oleh Spanyol pada tahun 1564, menyandang gelar perbatasan negara terkecil di dunia, dengan panjang hanya 85 meter.

Spanyol memiliki hampir 2000 kilometer perbatasan darat dengan Portugal dan Prancis, namun juga memiliki perbatasan yang jauh lebih kecil dengan negara-negara seperti Andorra, Inggris (Gibraltar), dan Maroko.

Dengan Maroko, negara di Afrika, Spanyol berbagi perbatasan darat terkecil di dunia, hamparan tanah sepanjang 85 meter yang menghubungkan batu berukuran sekitar 19.000 meter persegi dengan pantai Maroko.

Peñón de Vélez de la Gomera telah menjadi wilayah Spanyol sejak tahun 1564 ketika ditaklukkan oleh Laksamana Pedro de Estopiñán, dan meskipun Maroko telah berulang kali mengklaim wilayah tersebut, Spanyol tidak pernah setuju untuk mengembalikan tanah tersebut dan sebenarnya menempatkan pasukan di sana untuk menegakkan kekuasaan Spanyol. .

Peñón de Vélez de la Gomera adalah salah satu “tempat kedaulatan” yang dimiliki Spanyol di Afrika Utara, bersama dengan Ceuta, Melilla, Peñón de Alhucemas, Kepulauan Chafarinas, dan Isla de Perejil. Status hukumnya adalah wilayah non-otonom di bawah pemerintahan Spanyol.

Menariknya, batu tandus ini merupakan sebuah pulau hingga tahun 1934 ketika gempa bumi menciptakan tanah genting kecil dan mengubah pulau tersebut menjadi semenanjung. Perbatasan darat ini secara resmi diakui sebagai perbatasan terkecil di dunia.

Peñón de Vélez de la Gomera saat ini hanya dihuni oleh pasukan Spanyol yang bertugas melakukan pengawasan dan pertahanan. Tentara dirotasi setiap bulan dan tinggal di fasilitas sederhana, tanpa air mengalir atau listrik. Mereka hanya mengandalkan kapal Angkatan Laut Spanyol yang mengirimkan pasokan secara rutin.

Fakta menariknya, Peñón de Vélez de la Gomera adalah wilayah Spanyol terakhir yang mengalami invasi oleh agen kekuatan asing. Pada tahun 2012, sekelompok tujuh orang yang tergabung dalam organisasi yang dikenal sebagai Komite Koordinasi Pembebasan Ceuta dan Melilla menyelinap ke atas batu dan mengganti bendera Spanyol dengan bendera Maroko. Invasi tersebut hanya berlangsung beberapa menit, ketika pasukan Spanyol dengan cepat menurunkan bendera negara asing dan menangkap pelakunya, namun secara teknis hal ini dianggap sebagai invasi yang sebenarnya.(yn)

Sumber: odditycentral

KEBAIKAN ITU KEREN “Malam Musim Gugur”

0

Di malam yang gelap, seorang wanita muda berjalan dengan gugup melewati jalan yang kosong. Dia sering menoleh ke belakang dan menemukan bahwa seorang pria aneh sedang mengejarnya, semakin dekat. Hatinya dipenuhi ketegangan dan ketakutan, memaksanya untuk mempercepat langkahnya, namun pria aneh itu juga mempercepat pengejarannya. Rasa menggigil muncul di punggungnya, dan dia tahu bahaya akan datang…