Home Blog Page 414

Pengusaha Taiwan : Artikel Master Li Hongzhi Mampu Mengurai Kebingungan Manusia Zaman Sekarang

 oleh Gao Jianlun dan Zhang Dongxu 

Master Li Hongzhi, pendiri Falun Gong telah menerbitkan “Mengapa Ada Umat Manusia”, sebuah artikel yang menimbulkan reaksi positif di banyak negara. Liao Jinzhang, seorang pengusaha Taiwan yang telah melakukan bisnis di daratan Tiongkok selama 25 tahun, mengatakan bahwa setelah membaca artikel tersebut, dirinya baru mengerti tentang arti kehidupan sebenarnya yang terus dicari sejak masih kecil.

“Senang, tentu senang, Inilah yang saya cari ! Yang saya tidak mengerti sebelumnya, sekarang menjadi jelas setelah Guru Li membantu saya untuk mengerti”, kata Liao Jinzhang, 

Falun Gong, yang juga dikenal sebagai Falun Dafa, mendorong para pengikutnya untuk hidup dengan prinsip-prinsip universal tentang Sejati-Baik-Sabar, serta mengajarkan latihan meditasi.

Selama 23 tahun terakhir, jutaan pengikut Falun Gong telah ditahan di kamp kerja paksa, rumah sakit jiwa, pusat rehabilitasi narkoba, penjara hitam tidak resmi, atau fasilitas penahanan lainnya. 

Selain itu, fitnah, penyiksaan, dan pembunuhan terorganisir melalui pengambilan organ tubuh secara paksa yang timbul dari penganiayaan tersebut telah menyebabkan kematian yang tak terhitung jumlahnya.

Setelah membaca artikel “Mengapa Ada Umat Manusia”, Lio Jinzhang merasa senang karena keraguannya terjawab. 

“Ketika Anda merasa tidak puas dengan kehidupan, Anda akan mencari nilai kehidupan. Saya dahulu juga berpendapat bahwa hidup itu kan cuma untuk mendapatkan ketenaran dan kekayaan, itu saja ! Tetapi ketika sampai pada suatu tingkat tertentu, setelah target yang dikejar tercapai, saya menemukan bahwa itu (ketenaran dan kekayaan) tidak juga memberikan makna lebih kepada kehidupan. Selain itu keraguan saya yang terdalam belum juga terjawab. Artinya, kebingungan saya masih sama ketika memiliki dan tidak memiliki uang. Sehingga saya masih akan berusaha untuk menemukan apa sih nilai kehidupan ?” ujar Liao Jinzhang.

Setelah membaca artikel tersebut, Liao Jinzhang sadar tentang arti sesungguhnya dari manusia dilahirkan di dunia ini.

Liao Jinzhang : “Mengapa manusia diciptakan di dunia yang sudah begitu keruh ? Disebutkan oleh Guru Li Hongzhi bahwa untuk mencapai tingkat moralitas tinggi, memperoleh jiwa bersih, dan peningkatan spiritualitas, manusia perlu berkultivasi, sedangkan satu-satunya sarana untuk berkultivasi adalah menanggung penderitaan / kesulitan. Jadi hikmah yang diperoleh darinya adalah berupa peningkatan spiritualitas”.

Liao Jinzhang juga seorang Buddhis, mengatakan bahwa baru-baru ini dirinya mulai membaca buku utama Guru Li Hongzhi “Zhuan Falun”.

“Belakangan ini saya mulai membaca buku ‘Zhuan Falun’. Memang ada banyak hal (rahasia alam) yang jauh di luar imajinasi saya. Saya yakin bahwa hal-hal yang diturunkan dari langit oleh Guru Li itu juga menjadi kebutuhan mendesak dari banyak orang.”

Liao Jinzhang mengaku telah berkali-kali membaca artikel “Mengapa Ada Umat Manusia” dan merekomendasikan kepada sejumlah teman dekatnya. (sin)

Seorang Pria Tewas Akibat Amoeba Pemakan Otak, Pejabat Amerika Serikat Keluarkan Peringatan

0

Jack Phillips

Otoritas kesehatan di negara bagian Florida, Amerika Serikat mengeluarkan peringatan akhir pekan lalu kepada penduduk tentang air keran setelah dikonfirmasi bahwa seorang pria meninggal dunia akibat Amoeba pemakan otak.

Peringatan yang dikeluarkan di Charlotte County itu mengatakan bahwa warga harus menghindari mencuci muka dengan air keran. Para pejabat mengatakan bahwa pria yang tidak disebutkan identitasnya itu terinfeksi amoeba pemakan otak, Naegleria fowleri, setelah mencuci muka dan membilas sinus dengan air keran yang terinfeksi.

Namun, para pejabat menekankan bahwa infeksi dari amoeba bersel tunggal mikroskopis ini sangat jarang terjadi. Tidak ada perawatan khusus untuk kondisi ini, yang membunuh 97 persen pasien yang terjangkit, menurut data federal.

“Saat membuat larutan pembilas sinus, gunakan hanya air suling atau air steril. Air keran harus direbus setidaknya selama 1 menit dan didinginkan sebelum digunakan untuk membilas sinus,” kata para pejabat dalam sebuah rilis berita kepada penduduk Charlotte County. “JANGAN biarkan air masuk ke hidung atau mengendus air ke dalam hidung saat mandi, shower, mencuci muka, atau berenang di kolam kecil yang terbuat dari plastik keras,” tambahnya.

Para pejabat mencatat bahwa infeksi tidak dapat terjadi melalui air keran. Air harus masuk ke dalam hidung seseorang.

“JANGAN menceburkan diri atau memasukkan kepala Anda ke dalam air mandi (bak mandi, kolam plastik keras/kolam renang tiup) – pergilah atau turunkan diri Anda,” kata pernyataan itu, menambahkan: “JANGAN biarkan anak-anak bermain tanpa pengawasan dengan selang atau alat penyiram, karena mereka dapat secara tidak sengaja menyemprotkan air ke hidung mereka. Hindari perosotan atau aktivitas lain yang sulit untuk mencegah air masuk ke dalam hidung.”

Dinas kesehatan Florida mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan untuk memantau apakah ada infeksi tambahan.

Seorang perwakilan dari Departemen Kesehatan Florida mengatakan kepada WESH-TV bahwa para pejabat tidak sepenuhnya yakin dari mana pria yang tidak disebutkan identitasnya itu tertular. Bisa saja melalui air keran, tapi para penyelidik masih mencoba untuk mengonfirmasi rincian tersebut.

Amoeba Pemakan Otak?

Naegleria fowleri ditemukan di tanah dan air tawar hangat termasuk sungai, sumber air panas, danau, dan badan air lainnya di seluruh Amerika Serikat. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sekitar tiga orang setiap tahun terinfeksi.

Antara tahun 1962 dan 2021, hanya empat dari 154 orang di AS yang selamat dari infeksi Naegleria fowleri, menurut CDC. Seorang anak laki-laki meninggal dunia tahun lalu saat berenang di Danau Mead, yang terletak di Arizona dan Nevada.

Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun dari Florida tertular amoeba ketika ia mengunjungi Port Charlotte tahun lalu. Menurut halaman GoFundMe, anak laki-laki tersebut selamat dan masih dalam masa pemulihan setelah mengalami koma.

Gejala infeksi awalnya berupa sakit kepala parah, demam, mual, muntah, kejang, halusinasi, dan koma, menurut badan kesehatan Florida dan CDC. Infeksi ini dapat diatasi dengan obat antimikroba tertentu termasuk azitromisin, flukonazol, dan miltefosin, serta deksametason kortikosteroid. (asr)

AS Bersiap Melarang Perusahaannya Berinvestasi di Industri Tiongkok Tertentu 

0

oleh Wang Xiang

Wall Street Journal melaporkan pada Jumat (3/3) bahwa pemerintahan Biden sedang mempersiapkan RUU yang dapat melarang perusahaan AS berinvestasi pada industri Tiongkok tertentu, langkah baru ini dalam rangka untuk melindungi keunggulan teknologi Amerika Serikat.

Pejabat Kementerian Keuangan dan Perdagangan mempresentasikan laporan tersebut kepada anggota parlemen dalam pertemuannya di Kongres pada hari Jumat. Laporan tersebut menyebutkan bahwa kedua kementerian sedang mempertimbangkan untuk membentuk sistem peraturan baru guna mengatasi masalah yang dapat menimbulkan risiko keamanan nasional, terutama bagi perusahaan Amerika Serikat yang berinvestasi dalam teknologi canggih di luar negeri. Demikian menurut Wall Street Journal yang telah melihat salinan dari laporan termaksud.

Meskipun laporan itu tidak mengidentifikasi bidang teknologi tertentu yang dianggap berisiko, tetapi disebutkan bahwa bidang yang dapat meningkatkan kemampuan militer lawan adalah fokus dari aturan tersebut.

Orang-orang yang berkecimpung dalam perencanaan peraturan baru tersebut menduga bahwa bidang teknologi yang dianggap berisiko tersebut mencakup semikonduktor canggih, komputasi kuantum, dan beberapa bentuk kecerdasan buatan, yang berpotensi melarang ekuitas swasta dan modal ventura di area terkait.

Misalnya, pejabat AS ingin mencegah investor AS memberikan modal dan keahlian kepada perusahaan Tiongkok untuk membantu Beijing meningkatkan kecepatan dan ketepatan pengambilan keputusan militer.

Aturan baru Kementerian Keuangan akan berfokus terhadap mencegah modal dan keahlian Amerika digunakan dengan cara yang mengancam keamanan nasional, pada saat yang sama tidak memaksakan beban yang tidak semestinya ditanggung oleh investor dan bisnis AS.

Laporan itu juga tidak merinci negara mana yang akan tunduk pada aturan baru tersebut. Namun, orang-orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa mereka sudah dapat menduga bahwa aturan baru pemerintahan Biden ini terutama ditujukan kepada perusahaan AS yang  berinvestasi di Tiongkok.

Dalam laporan tersebut, Kementerian Keuangan dan Perdagangan mengatakan bahwa mereka berharap kebijakan tersebut dapat diberlakukan dalam waktu dekat. Kedua kementerian juga menyebutkan bahwa mereka berharap dapat memperoleh lebih banyak sumber daya dari anggaran yang akan dirilis Gedung Putih minggu depan. 

Menurut laporan, aturan baru akan meminta komentar publik, dan Kementerian Keuangan akan bernegosiasi dengan Kementerian Perdagangan untuk mengimplementasikan rencana tersebut.

Aturan yang mengatur investasi AS di luar negeri akan menjadi langkah baru, dan bagian dari upaya yang lebih luas dari pemerintahan Biden untuk mencegah Beijing mengembangkan kemampuan teknologi yang dapat menimbulkan risiko keamanan nasional bagi Amerika Serikat. 

Tahun lalu, Amerika Serikat memberlakukan pembatasan ekspor baru pada peralatan semikonduktor dan pembuat chip canggih yang bertujuan memperlambat perkembangan militer Tiongkok.

Menurut ungkapan sumber bahwa dalam bulan-bulan terakhir ini pemerintahan Biden telah menyusun perintah eksekutif yang menetapkan aturan investasi baru. Namun, menetapkan sebuah tindak pengendalian potensial yang baru adalah tantangan. Para pejabat sedang mempertimbangkan secara spesifik cara supaya para investor AS dapat mematuhi aturan baru tersebut.

Pejabat pemerintahan Biden juga bersekutu dengan negara-negara demokrasi maju di Kelompok Tujuh untuk menggalang dukungan bagi konsep pembatasan investasi di Tiongkok.

Kelompok 7 akan mengadakan serangkaian pertemuan tingkat tinggi pada bulan Mei mendatang, jadi mungkin negara-negara anggota akan mendukung proposal tersebut. 

Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan bahwa pembicaraan dengan Amerika Serikat tentang mengekang investasi AS di luar negeri sedang berlangsung, meskipun pejabat tersebut mengakui bahwa Uni Eropa jauh ketinggalan di belakang AS dalam hal merumuskan program investasi semacam ini. (sin)

PKT Mengklaim “Menang Lawan COVID-19” Tapi Membangun Rumah Sakit Penampungan Darurat yang Permanen

0

oleh Wang Yanqiao

Beberapa waktu lalu Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengklaim bahwa otoritas Tiongkok di bawah kepemimpinan Xi Jinping telah berhasil meraih kemenangan dalam perang melawan COVID-19. Tetapi aneh juga karena pakar PKT  juga menyinggung soal “Influenza tipe A” yang sedang menyebar di Tiongkok diharapkan mereda pada akhir Maret ini. Selain itu, beredar juga kabar bahwa proyek pembangunan rumah sakit penampungan darurat yang permanen di Kota Hohhot sedang ditenderkan. Hal mana menimbulkan keraguan publik mengenai apakah benar epidemi sudah berhasil diatasi oleh otoritas ?

Warga Beijing mengatakan : “Sekarang adalah jam 20:00 waktu Beijing di Rumah Sakit Anak. Lihat apakah orang ini sudah mendapat giliran.”

Baru-baru ini, sekolah-sekolah di banyak tempat di Tiongkok telah menangguhkan pelajaran kelas, murid diliburkan karena demam tinggi, klinik demam berjubel orang yang mau berobat, fenomena pembelian panik obat penurun demam kembali muncul. Tetapi pejabat mengklaim bahwa itu adalah akibat terserang “influenza tipe A”.

Menurut laporan media Tiongkok yang mengutip ucapan orang yang disebut ahli memberitakan bahwa putaran “influenza tipe A” ini mungkin bisa mereda pada akhir bulan Maret.

Banyak warga sipil yang mencurigai bahwa “Flu A” atau “Influenza tipe A” adalah nama baru dari COVID-19 yang diberikan oleh otoritas. Ada pula warga yang berpikir bahwa itu jelas adalah virus korona jenis baru (COVID-19) yang tidak mau diakui oleh pihak berwenang.

Baru-baru ini, beredar berita bahwa Kota Hohhot telah menginvestasikan RMB. 80 juta untuk membangun rumah sakit penampungan darurat yang permanen. Hal ini menimbulkan banyak komentar masyarakat.

Warga di Tiongkok : “Staf Komisi Kesehatan Kota Hohhot memberitahu wartawan bahwa ini adalah pengumuman penawaran untuk tender biasa. Saya juga mencari informasi itu. Ternyata bukan cuma Kota Hohhot, ada penawaran tender proyek serupa di banyak tempat di Tiongkok setelah otoritas membebaskan kebijakan pencegahan epidemi. Saya kurang paham apakah hal ini berkaitan dengan pengaturan lain, atau proyek yang sudah disetujui di waktu lalu tetapi belum selesai dilaksanakan, entahlah !”

Menurut pengumuman proyek yang dikeluarkan oleh pihak berwenang pada bulan Juli tahun lalu (“Pengumuman tentang Proyek Pembangunan Rumah Sakit Penampungan Darurat yang Permanen di Kota Hohhot”), unit konstruksi adalah Komisi Kesehatan Kota, dan masa konstruksi direncanakan mulai Juni 2022 hingga Desember 2023, rumah sakit akan menyediakan 868 fasilitas tempat tidur.

Warga di Tiongkok : “Sekarang semua sudah dipositifkan, jadi tidak lagi perlu karantina. Untuk apa rumah sakit penampungan darurat ini ?”

“Rumah sakit penampungan darurat di Provinsi Shandong senilai RMB. 23 miliar sekarang dibongkar. Jika dana sebesar itu digunakan untuk asuransi kesehatan. Coba pikirkan, ada berapa banyak orang lanjut usia yang bisa menemui dokter untuk berobat ? Siapa yang harus bertanggung jawab ? Meskipun banyak pihak telah berulang kali mendesak otoritas agar tidak terus membangun tempat penampungan darurat karena pandemi akan segera berakhir, tetapi beberapa orang sengaja tidak mau mendengar, menyebabkan banyak uang yang terbuang percuma dan sekarang malah butuh mengeluarkan biaya pembongkarannya,” katanya.

Sebelumnya, ketika Provinsi Shandong membongkar dan menerbitkan obligasi khusus senilai RMB. 23 miliar untuk membangun tempat penampungan darurat yang permanen, sudah muncul berbagai kritikan. Apalagi setelah PKT membebaskan pencegahan, pemerintah daerah masih menawarkan tender untuk membangun rumah sakit penampungan darurat yang permanen. Hal ini jelas menimbulkan ketidakpuasan masyarakat.

Warga di Tiongkok mengatakan : “Kasus mentenderkan pembangunan rumah sakit penampungan darurat permanen senilai RMB. 80 juta itu saya pikir akan membuat banyak orang tercengang ketika mendengarnya. Sekarang, epidemi COVID-19 pada dasarnya telah berakhir, dan tidak perlu ada isolasi terpusat bagi mereka yang positif. Kenapa harus menghabiskan banyak uang untuk membangun fasilitas itu ? Apalagi dibuat permanen. Ketika fasilitas tersebut serupa yang ada di berbagai daerah sedang dibongkar atau dialih-fungsikan, mengapa justru ada daerah yang membangunnya dan dipermanenkan ? Patutkah dana untuk itu dikeluarkan ? Apakah tidak melanggar aturan ? Lalu siapa yang menyetujui pembangunan itu ?” (sin)

Investor Miliarder Memperingatkan agar ‘Sangat Berhati-hati Berinvestasi di Tiongkok’ di Tengah Kekhawatiran Tindakan Keras terhadap Modal

0

Andrew Moran

Seorang investor miliarder mendesak agar berhati-hati dalam berinvestasi di Tiongkok, memperingatkan bahwa ia dilarang mengakses uangnya karena kontrol modal yang ketat di Beijing.

Menurut Mark Mobius, pendiri Mobius Capital Partners, Pemerintah Tiongkok mengambil tindakan “sangat signifikan” untuk mencegahnya menarik modal dari ekuitas Tiongkok karena rekening HSBC-nya terletak di Shanghai.

“Saya tidak bisa mendapatkan penjelasan mengapa mereka melakukan ini. Ini sungguh luar biasa. Mereka menempatkan semua jenis rintangan,” kata Mobius kepada Fox Business Network pada Kamis (2/3/2023).

“Mereka tidak mengatakan, ‘Tidak, Anda tidak bisa mengeluarkan uang Anda,’ tetapi mereka mengatakan, ‘Berikan kami semua catatan selama 20 tahun tentang bagaimana Anda menghasilkan uang ini,’ dan seterusnya. Ini gila.”

Investor AS ini berpikir bahwa lanskap ekonomi telah mengadopsi “arah yang sama sekali berbeda” dari pemimpin sebelumnya yang berorientasi pada pasar, Deng Xiaoping, dan menjelaskan bahwa ini bukan pertanda baik bagi masa depan negara ini jika pemerintah pusat menjadi “lebih berorientasi mengendalikan ekonomi.”

“Saya tidak bisa mengeluarkan uang saya. Pemerintah membatasi aliran uang keluar dari negara ini. Jadi, saya sangat berhati-hati berinvestasi di Tiongkok.”

Sebagai hasil dari apa yang terjadi di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini, Mobius percaya bahwa alternatif investasi terbaik dengan peluang ekonomi yang luar biasa adalah India dan Brasil.

Pemerintahan Biden baru-baru ini mengonfirmasi bahwa mereka berniat untuk memeriksa aliran modal AS ke Tiongkok secara cermat. Gedung Putih dan Kongres sedang menjajaki proposal untuk memantau dan melarang investasi AS di Tiongkok untuk mengatasi masalah keamanan nasional.

Komite Khusus DPR AS untuk Partai Komunis Tiongkok, yang diketuai oleh Mike Gallagher (R-Wis.), berencana untuk memeriksa kontrol ekspor dan masalah investasi keluar sebagai bagian dari tinjauan terhadap persaingan AS dengan Tiongkok.

Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo memperingatkan bahwa upaya-upaya ini harus menyeimbangkan antara investasi strategis dan investasi yang memudahkan karena banyak dana pensiun domestik menginvestasikan uang nasabahnya di AS.

“Anda tentu tidak ingin melakukan hal apa pun yang memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan, yang merugikan banyak orang. Anda tidak ingin menjadi terlalu luas. Kami ingin perdagangan, kami ingin perdagangan, kami ingin investasi global. Apa pun yang terlalu luas akan merugikan para pekerja dan ekonomi Amerika,” ujar Raimondo dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg.

Meskipun hal ini merupakan prioritas utama bagi pemerintahan, sangat penting untuk melakukannya secara perlahan dan “melakukannya dengan benar” daripada menolak aliran uang, katanya.

“Jadi, kami hanya berusaha berhati-hati untuk melakukannya dengan benar,” tambah Raimondo.

Pelarian Modal

Pada kuartal keempat 2022, Tiongkok membukukan arus keluar dana bersih pertama dalam lebih dari dua tahun, didorong oleh penurunan investasi asing dan ekspor.

Menurut data terbaru dari State Administration of Foreign Exchange (SAFE), Tiongkok mengalami aliran dana keluar bersih sebesar $11,2 miliar pada periode Oktober-Desember, yang merupakan arus keluar modal atau capital outflow terbesar sejak kuartal ketiga 2019.

Perhitungan Bloomberg terbaru menggunakan data China Central Depository & Clearing Co. dan Shanghai Clearing House menunjukkan bahwa dana dari luar negeri menyadarkan kembali perilaku penjualan obligasi Tiongkok di Januari. Untuk memulai tahun 2023, kepemilikan asing atas obligasi dalam negeri Tiongkok anjlok lebih dari 3% ke level terendah dalam tiga tahun terakhir sebesar $470 miliar.

Arus keluar atau outflow meningkat selama setahun terakhir karena bank sentral memperketat kebijakan moneter, menawarkan imbal hasil yang lebih menarik.

Sementara negara-negara lain di dunia telah menaikkan suku bunga dan mengurangi neraca keuangan, Tiongkok telah menerapkan langkah-langkah pelonggaran. Musim panas lalu, People’s Bank of China (PBoC) menurunkan loan prime rates (LPRs) satu dan lima tahun menjadi 3,65% dan 4,3%. Di November, bank sentral juga memangkas Giro Wajib Minimum (GWM) untuk sebagian besar institusi keuangan sebesar 25 basis poin menjadi di bawah 8%.

Sebagai hasil dari pelonggaran kebijakan para pejabat, imbal hasil obligasi 10 tahun Tiongkok sekitar 2,94%, dibandingkan dengan imbal hasil obligasi 10 tahun AS sekitar 4%.

Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kondisi ekonomi, Zhong Zhengsheng, kepala ekonom di Ping An Securities Co, mengatakan kepada Bloomberg pada bulan lalu bahwa bank sentral dapat memangkas suku bunga pada kuartal kedua untuk mempercepat pemulihan.

Sementara itu, untuk pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir, Kamar Dagang Amerika di Tiongkok dalam “Laporan Survei Iklim Bisnis Tiongkok 2023” mengungkapkan bahwa Tiongkok tidak lagi menjadi tujuan investasi utama bagi sebagian besar bisnis AS. Studi yang dilakukan pada musim gugur lalu ini menemukan bahwa jumlah perusahaan AS yang mulai atau berpikir untuk merelokasi sumber daya mereka di luar Tiongkok naik 10 persen dari tahun lalu.

“Setelah tiga tahun penuh didominasi oleh pandemi COVID-19, para anggota menyatakan keprihatinannya tentang kinerja keuangan perusahaan mereka dan ekspektasi terkait keterbukaan dan iklim bisnis Tiongkok, yang berkontribusi pada pandangan yang sedikit lebih pesimis dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” kata laporan tersebut.

Para ekonom menyatakan bahwa waktu dimulainya arus keluar juga bertepatan dengan invasi Rusia ke Ukraina.

Arus keluar dari Tiongkok dalam skala dan intensitas yang kami lihat belum pernah terjadi sebelumnya, terutama karena kami tidak melihat arus keluar serupa dari pasar negara berkembang lainnya,” tulis kepala ekonom Institute of International Finance (IIF) Robin Brooks dalam sebuah laporan pada Maret 2022.

“Waktu terjadinya arus keluar – yang terjadi setelah invasi Rusia ke Ukraina – menunjukkan bahwa investor asing mungkin melihat Tiongkok dengan cara pandang yang baru, meskipun masih prematur untuk membuat kesimpulan yang pasti dalam hal ini.”

Namun, para pembuat kebijakan Tiongkok bertaruh besar pada pembukaan kembali ekonomi negara pasca pandemi – dan begitu pula para investor asing. Pada Januari, investasi asing langsung ke Tiongkok terus meningkat, naik 10 persen dari tahun ke tahun. Wakil Administrator dan Juru Bicara Pers SAFE Wang Chunying menegaskan dalam sebuah pernyataan bahwa prospek pembangunan ekonomi dan pasar konsumen yang luas menarik bagi investor asing.

“Untuk tahun 2023, investor setuju bahwa pertumbuhan akan pulih setelah penghapusan kebijakan nol-Covid, meskipun ada ketidaksepakatan tentang kekuatan pemulihan, dengan kepercayaan konsumen, pasar properti, dan utang pemerintah daerah menjadi perhatian utama,” kata kepala ekonom Goldman Sachs di Tiongkok, Hui Shan, dalam sebuah catatan.

Seorang Profesor Top Amerika Di-PHK Setelah Mengaitkan Asetaminofen dengan Autisme

0

Penelitian kontroversial memaksa seorang ilmuwan berpengaruh mengambil jalan lain untuk menyelidiki toksisitas obat

JENNIFER MARGULIS & JOE WANG

Ahli imunologi dan biokimia William Parker adalah seorang pembicara dan akademisi yang terkenal tepat waktu dengan setiap tenggat waktu. Ia merupakan bagian dari tim peneliti yang menemukan fungsi usus buntu sebagai tempat berkembang biaknya bakteri menguntungkan.

Bekerja dengan ahli bedah yang berbeda selama bertahun-tahun, William bekerja memeriksa jaringan yang ditransplantasikan untuk mencari penanda kekebalan, melatih mahasiswa dan sekolah medis dalam metode ilmiah, dan mengajari siswa cara membuat eksperimen.

Terlepas dari rekornya yang luar biasa sebagai instruktur dan ilmuwan, William — yang baru berusia 57 tahun — terpaksa pensiun dari posisinya yang lama. Dia adalah seorang profesor dan peneliti ilmiah di sekolah kedokteran Universitas Duke selama hampir 28 tahun.

Merupakan hal yang tidak biasa bagi akademisi seumur hidup dengan warisan penelitian yang begitu mengesankan untuk pensiun sebelum usia 60 tahun.

Jejak email dari administrasi Departemen Bedah Universitas Duke yang diperoleh The Epoch Times, menunjukkan bagaimana William Parker dipaksa pergi.

Pada Januari 2021, dia diberi tahu bahwa administrasi tidak akan memperbarui kontraknya setelah hampir tiga dekade mengabdi di instansi tersebut.

‘Tidak untuk Kepentingan Terbaik Strategis Mereka’

Dengan ancaman kehilangan dana yang membayanginya, William menemukan donor anonim yang bersedia mendukung gajinya dan biaya eksperimennya. Donor swasta ini bersedia mendukung pekerjaan laboratoriumnya selama setidaknya satu tahun dan mungkin tanpa batas waktu.

Namun, ketika William memberi tahu administrasi bahwa dia telah mendapatkan dana untuk menjaga labnya tetap berjalan dan melanjutkan beberapa eksperimen penting, dia diberi tahu bahwa Duke tidak mau menerima uang tersebut.

“Ternyata, donasi dapat diterima untuk mendukung inisiatif penelitian yang selaras secara strategis dengan institusi, dan dapat digunakan atas kebijaksanaan penerima manfaat,” Kent J. Weinhold, kepala Divisi Ilmu Bedah, yang merupakan profesor imunologi dan pato- logi, tulis dalam email ke William Parker tertanggal 5 April 2021.

“Mereka tidak dapat dikaitkan langsung dengan garis gaji atau eksperimen tertentu, karena itu akan dianggap [sebagai] hibah, bukan hadiah. Jadi donor dapat menyumbang ke laboratorium Anda, tetapi tidak dapat menyumbangkan uang khusus untuk gaji Anda.

“Masalah sebenarnya di sini mungkin lebih langsung. Untuk  menerima   donasi   untuk Anda, Departemen secara strategis ingin agar lab Anda tetap buka.   Sayangnya,  Departemen

merasa bahwa bukan kepentingan strategis mereka untuk menjaga lab Anda  tetap  dibuka.   Dengan   demikian, penerimaan sumbangan tidak akan mungkin terjadi.”

William mengatakan kepada The Epoch Times bahwa menutup labnya dalam keadaan seperti ini tidak pernah terjadi dalam pengalamannya.

Warisan Ilmiah yang Mengesankan

William telah menerbitkan hampir 200 makalah, penuh dengan penemuan yang setara dengan ilmuwan lain di institusi bergengsi: Selain menemukan fungsi usus buntu manusia (rumah aman bagi bakteri menguntungkan), dia adalah salah satu pelopor dalam mengevaluasi sistem kekebalan tubuh hewan liar.

Baru-baru ini, William telah meneliti efek menguntungkan dari cacing usus. Hidup bersimbiosis dengan cacing—seperti hidup bersimbiosis dengan bakteri menguntungkan—dapat membantu sistem kekebalan tubuh manusia.

Penelitian William dengan kuat menunjukkan bahwa cacing usus memiliki efek menguntungkan pada depresi dan kecemasan. Dia juga orang pertama yang secara terbuka — dan dengan benar — memprediksi bahwa cacing usus akan membantu melindungi orang dari kasus COVID yang paling parah.

Diusir karena Penelitian Kontroversial?

Jadi, mengingat bahwa William adalah seorang akademisi yang bereputasi baik dan melakukan penelitian mutakhir, lalu mengapa Duke memutuskan bahwa “bukan demi kepentingan terbaik strategis mereka” untuk membuat laboratoriumnya tetap terbuka?

Tak seorang pun di Duke memberinya jawaban jelas untuk pertanyaan itu, kata William. Namun dia juga menyadari kurangnya dukungan institusional sejak 2017. Tahun itu, dia dan tim ilmuwan, termasuk peneliti otak terkenal di Departemen Neurologi di Harvard Medical School

menerbitkan artikel ulasan di Journal of International Medical Research. Tinjauan tersebut mengeksplorasi literatur ilmiah yang mengaitkan acetaminophen — bahan utama dalam Tylenol — dengan stres oksidatif, peradangan, dan autisme.

Di masa lalu, universitas mendukung penelitiannya. Namun dalam kasus ini, meskipun William memiliki dana penelitian yang dibutuhkan lab-nya di Duke, administrasi menolak membayar biaya publikasi jurnal.

Pinjaman Ekuitas Rumah untuk Membayar Biaya Publikasi Akademik Itu belum pernah terjadi sebelumnya.

Bingung tetapi tidak terpengaruh, William dan istrinya, Susanne Meza-Keuthen (yang bekerja sebagai konselor di sekolah umum setempat), menggunakan pinjaman ekuitas rumah untuk membayar sendiri biaya tersebut.

Setelah makalahnya diterbitkan, William tidak lagi diberi tugas mengajar yang membantu menopang gajinya. “Saya melihat pengurangan 90 persen dalam jumlah peserta pelatihan yang ditugaskan untuk saya bimbing,” katanya.

Meskipun dia mengatakan tidak dapat menetapkan sebab dan akibatnya, William berpikir bahwa perubahan itu mungkin bersifat menghukum.

“Pembenaran untuk posisi saya didasarkan pada pendanaan penelitian, pengajaran, dan pelatihan,” katanya. “Jadi mengambil sebagian dari itu berarti mereka kemudian dapat berargumen bahwa keberadaan saya di universitas tidak ‘dibenarkan’.” 

Kemudian, pada tahun 2020, Duke menolak mengizinkan William menggunakan dana penelitiannya untuk mempelajari hubungan antara acetaminophen dan autisme. Keputusan ini baru dibatalkan setelah pengacara yang bekerja untuk donor—yang menyediakan dana khusus  untuk penelitian tersebut—mengeluh bahwa penelitian tersebut tidak bergerak maju.

Tahun berikutnya, asisten administrasi yang ditugaskan ke labnya untuk membantu tugas administrasi yang sangat birokratis, Beth Weatherspoon, memberi  tahu dia bahwa dia dipindahkan dan seseorang baru akan ditugaskan untuk membantu. Tapi penugasan kembali itu tidak pernah terjadi. Jadi pada saat itu, William tidak lagi memiliki dukungan administratif yang dia perlukan untuk tugas-tugas seperti memesan perlengkapan laboratorium. Posisinya diberhentikan pada tahun yang sama.

Digulingkan karena Menantang Status Quo yang Didanai Farmasi?

Dr. Allan Kirk, yang mengawasi Departemen Bedah di Universitas Duke, tidak menanggapi permintaan komentar.

Namun, Sarah Avery, direktur Kantor Berita Kesehatan Duke, mengatakan kepada The Epoch Times melalui email: “Informasi yang dapat kami berikan tentang mantan anggota fakultas terbatas pada tanggal mereka bekerja di Duke.” Dia kemudian mengonfirmasi bahwa William di- pekerjakan oleh universitas dari 1 Agustus 1993 hingga 30 Juni 2021.

Namun, William mengatakan kemungkinan besar dia diberhentikan dari posisinya karena penelitiannya menantang status quo ilmiah yang didanai farmasi.

Ketika penyelidikan ilmiah mengungkap penyimpangan dan kesalahan informasi perusahaan, universitas sering kali berusaha menutupinya.

Faktanya, William bergabung dengan semakin banyak peneliti dan editor akademik mutakhir yang telah kehilangan posisi mereka.

Daftar ini termasuk salah satu pendiri Cochrane Collaboration dan pendiri Nordic Cochrane Center, Dr. Peter Gotzsche, yang dikeluarkan karena menunjukkan kekurangan dalam penelitian yang menemukan bahwa vaksin HPV aman, dan man- tan editor-in-chief Toksikologi Makanan dan Kimia, Dr. José Luis Domingo, yang dipaksa mengundurkan diri untuk mempertahankan kemandirian akademiknya setelah dia menerbitkan makalah ilmiah penting yang menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 mengganggu pensinyalan sistem kekebalan tubuh yang penting.

Termasuk juga salah satu pakar terkemuka dunia tentang toksisitas aluminium, Dr. Christopher Exley, yang karyanya tentang toksisitas aluminium mempertanyakan keamanan vaksin yang mengandung aluminium.

Semua ilmuwan ini dijauhi karena mengejar penelitian ilmiah yang menantang status quo.

William Parker tidak dapat memastikan bahwa karyanya tentang acetaminophen adalah penyebab labnya ditutup.

“Saya tidak punya penjelasan lain yang masuk akal,” katanya.

Tylenol Beracun untuk Anak

Salah satu proyek penelitian terpenting yang dia lakukan, kata William, mengungkap efek toksik asetaminofen, terutama pada bayi dan anak-anak.

William mengklaim, antara lain, bahwa bukti ilmiah sangat banyak menunjukkan bahwa paparan dini terhadap acetaminophen menyebabkan autisme.

Tylenol adalah nama merek acetaminophen yang paling umum di Amerika Serikat. Situs web perusahaan menampilkan 10 produk berbeda yang dipasarkan untuk anak-anak, termasuk dua untuk bayi.

Pada tahun 2021, pasar  global  untuk acetaminophen bernilai $9,44 miliar, menurut sebuah laporan.

Terlepas dari penelitian yang menunjukkan bahwa itu beracun bagi otak dan sistem kekebalan tubuh, dokter terus merekomendasikan   pemberian   Tylenol kepada anak-anak. Beberapa dokter tetap tidak mengetahui penelitian tahun 2009 yang menunjukkan bahwa pemberian acetaminophen sebelum atau sesudah vaksinasi masa kanak-kanak berdampak negatif pada respons kekebalan tubuh.

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah karena bayi sehat yang diberikan acetaminophen mengalami penurunan respon terhadap  antigen,  maka pemberian obat penurun demam pada saat vaksinasi sebaiknya tidak dianjurkan secara rutin.

Namun dokter di Amerika Serikat dan sebagian besar negara lain terus merekomendasikan Tylenol. Sebagai hasil dari pengesahan berkelanjutan oleh dokter anak, sebagian besar orang tua tidak menyadari bukti ilmiah yang luar biasa bahwa acetaminophen berbahaya bagi bayi dan anak kecil.

Ikatan dengan Industri

Dua anggota tim kepemimpinan di Johnson & Johnson, perusahaan yang membuat Tylenol, adalah administrator tingkat tinggi di Duke.

Mark McClellan adalah direktur Pusat Kebijakan Kesehatan Duke-Robert J. Margolis. Dr. A. Eugene Washington adalah kanselir Duke untuk urusan kesehatan.

Mereka menjabat sebagai dewan direksi Johnson & Johnson sejak 2013 dan 2012.

Johnson & Johnson tidak menanggapi permintaan komentar kami.

Tekanan Akademik untuk Mengabaikan Subjek Kontroversial

William mengatakan bahwa ada tekanan luas untuk mengabaikan atau menekan hubungan antara acetaminophen dan autisme.

Beberapa hari sebelum kami berbicara dengannya, sebuah firma publisitas nirlaba mundur dari kontrak dengannya, dan berjanji untuk mengembalikan hampir $10.000 yang telah dia bayarkan kepada mereka untuk melakukan penjangkauan publik yang menjelaskan karyanya yang diterbitkan.

“Saya telah melihat profesor mundur dengan cepat dari proyek ini meskipun ada data yang meyakinkan, dan saya telah melihat editor jurnal menolak makalah kami tanpa alasan yang sah,” lanjut William.

Dia ingat seorang pengulas anonim yang menyebut karyanya sebagai “aneh” dan yang lain yang menyatakan dengan tegas bahwa acetaminophen aman bila digunakan sesuai petunjuk, meskipun ada bukti formal bahwa obat tersebut tidak pernah terbukti aman dan banyak bukti bahwa itu tidak aman.

Editor jurnal  dengan  cepat menolak karya William, katanya, karena “kesalahan pemformatan” atau “subjek yang tidak sesuai” tanpa penjelasan atau kesempatan untuk merevisi.

Meski demikian, William  mengatakan   tidak semua editor jurnal mengabaikan kebenaran yang tidak  menyenangkan.  Misalnya, Peter de Winter, editor European Journal of Pediatrics, memberikan pertimbangan serius pada salah satu studi William, mengabaikan pernyataan pengulas yang emosional dan terbukti salah.

Dia juga terkesan dengan editor Minerva Pediatrics, di mana dia dan tim yang terdiri dari 11 ilmuwan lainnya menerbitkan tinjauan literatur terbaru pada Juli 2022.

“Mereka membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk memeriksa pekerjaan saya dan tidak terburu-buru mengambil keputusan, yang saya harapkan dari seseorang yang menangani masalah ini dengan serius. Pada akhirnya, mereka menerima pekerjaan yang solid apa adanya,” jelas William.

Jika Asetaminofen Menyebabkan Autisme, dan Kemungkinan Memperbaikinya

Tidak mengherankan bahwa beberapa orang ingin menyembunyikan bukti  yang   menunjukkan bahwa paparan acetaminophen menyebabkan gangguan perkembangan saraf.

Taruhannya tinggi: Para ilmuwan yang bekerja di bidang autisme dapat kehilangan kredibilitas mereka dan bahkan pekerjaan mereka, dan dokter anak dapat disalahkan karena menyebabkan autisme karena merekalah yang merekomendasikan agar orang tua memberi dosis Tylenol kepada anak-anak mereka. Tapi Parker yakin mungkin ada solusi sederhana.

“Meskipun acetaminophen tidak pernah terbukti menyelamatkan nyawa dan tentu saja digunakan secara berlebihan, ada kemungkinan hal itu dapat dibuat aman dengan menambahkan penangkal toksisitas obat,” katanya.

Salah satu penangkal tersebut, acetylcysteine, ditoleransi dengan baik oleh tubuh. Antioksidan kuat, asetilsistein adalah obat yang saat ini digunakan untuk mengobati overdosis acetaminophen dan mencegah kerusakan hati yang diakibatkannya. Ini dikenal lebih populer sebagai “acetyl cysteine”, sering disingkat menjadi “NAC” saat dijual sebagai suplemen makanan.

NAC adalah versi sintetis dari sistein, asam amino penting dan komponen glutathione, sering disebut sebagai “antioksidan utama”.

Orang-orang mulai membeli NAC dalam jumlah besar pada tahun 2020 sebagai pengobatan potensial atau pencegahan gejala COVID-19. NAC telah terbukti mengganggu replikasi virus dan menekan ekspresi sitokin pro-inflamasi dalam sel yang terinfeksi virus influenza atau virus pernapasan syncytial. Kelebihan produksi sitokin pro-inflamasi, yang dikenal sebagai badai sitokin, adalah penyebab utama banyak kematian akibat COVID-19.

Namun, FDA menanggapi upaya warga ini untuk melindungi kesehatan mereka sendiri dengan mengeluarkan surat peringatan kepada pemasok suplemen dan mencoba untuk menutup penjualan NAC yang dijual bebas, mengakibatkan banyak situs web suplemen untuk sementara menariknya dari rak virtual mereka.

Sementara itu, sebuah studi tahun 2021 memperkirakan bahwa autisme dapat merugikan Amerika Serikat $589 miliar per tahun pada tahun 2030. Banyak dari dolar itu masuk ke perusahaan farmasi dengan kecenderungan yang diketahui untuk mempekerjakan pegawai federal ketika mereka bosan dengan gaji pegawai negeri.

Adapun William, dia mengatakan bahwa timnya bergerak maju meskipun ada rintangan yang mereka hadapi di dunia akademik.

“Saya melakukan lebih banyak peker- jaan untuk penyebab autisme dengan nir- laba saya daripada yang bisa saya lakukan di Duke,” katanya.

Nirlaba itu, WPLaboratory.org, telah menerbitkan dua makalah peer-review dalam setahun terakhir, saat ini menjalankan beberapa eksperimen untuk mempelajari tentang efek toksik acetaminophen dalam pengembangan awal, dan telah memulai kampanye publisitas yang luas untuk mendapatkan kata tentang bahaya asetaminofen.

“Meninggalkan Duke benar-benar membebaskan saya untuk mengatasi masalah ini,” katanya. 

“Kami menghadapi begitu banyak masalah saat mencoba memajukan penelitian. Segala sesuatu mulai dari penjangkauan publik hingga bekerja dengan para ahli terperosok dalam begitu banyak omong kosong birokrasi. Kami bergerak jauh lebih cepat sekarang daripada yang pernah kami lakukan sebelumnya.” (aus)

Hector, Achilles, dan Maskulinitas Beracun

0

Dalam ‘The Iliad’ karya Homer, membandingkan dua pejuang hebat

WALKER LARSON

Dalam puisi Homer yang berjudul The Iliad, pahlawan Troya Hector dan pahlawan Yunani Achilles, telah ditakdirkan untuk bertarung sejak awal.

Puisi berbaris dengan langkah tak tergoyahkan menuju kesimpulan yang tak terelakkan ini, seperti barisan prajurit Trojan dan Yunani yang berbaris dengan semangat berkobar di depan Troy. Duel yang akan datang antara pejuang terhebat di setiap sisi tetap hadir sepanjang perjuangan tentara yang tampaknya tak berujung di pantai sebelum kota, terjebak di antara “ketinggian Troy yang suci” dan “laut yang dipenuhi ikan”, tergantung di antara manusia. peradaban dan alam liar yang tidak diketahui di akhirat.

Melalui kisah pertarungan dua pejuang ini, Homer menyajikan kepada kita dua versi maskulinitas. Keduanya memiliki kecenderungan kompetitif, agresif, bahkan kekerasan. Keduanya adalah teror di medan perang, misalnya. Tetapi mereka memiliki motif yang sangat berbeda, dan jenis maskulinitas yang berbeda pula.

“The Rage of Achilles,” 1757, oleh Giovanni Battista Tiepolo. Lukisan dinding di Villa Valmarana ai Nani, Vicenza. (Domain Publik)

Seringkali dewasa ini, perilaku yang kuat atau agresif dari seorang pria secara otomatis dilabeli sebagai “maskulinitas yang beracun”. Tapi julukan ini gagal membuat perbedaan tentang kontrol dan penggunaan perilaku seperti itu, yang didramatisasi The Iliad dengan sangat baik dalam perbandingannya dengan kedua pria ini.

Kemarahan Achilles

Puisi epik akhir abad ke-8 atau awal abad ke-7 yang berlatarkan Perang Troya, tetapi tidak menceritakan kisah perang tersebut. Kami tidak melihat awal maupun akhir dari pengepungan di dalam The Iliad. Ini lebih berkaitan dengan drama yang lebih kecil di dalam drama besar ini: kisah kemarahan Achilles.

Kalimat pembuka yang terkenal berbunyi: “Kemarahan—Dewi,     nyanyikan     kemarahan Peleus, putra Achilles, / pembunuh, malapetaka, yang menyebabkan kerugian  yang tak terhitung jumlahnya bagi orang-orang Akhaia” (terjemahan Fagles). Karena pertengkaran dengan komandan Yunani Agamemnon, Achilles menolak untuk berperang di sebagian besar isi puisi itu. Dan karena dia adalah jawara Yunani, mesin kematian yang sesungguhnya dalam pertempuran — mungkin pejuang terhebat dalam semua literatur dan mitos — ketidakhadirannya sangat merugikan pihaknya sendiri.

Achilles digambarkan sebagai sosok yang pendendam dan tidak dewasa oleh Homer. The Wrath of Achilles, sekitar tahun 1630 hingga 1635, karya Peter Paul Rubens. Museum Boijmans Van Beuningen, Rotterdam, Belanda. (Domain Publik)

Banyak orang Yunani mati akibat kemarahan Achilles terhadap Agamemnon yang membuatnya tidak bisa berperang.

Di sebagian besar isi puisi itu, Achilles tidak memiliki kendali atas dirinya sendiri. Dia merajuk di tendanya hari demi hari, diliputi oleh amarah yang membara, percaya dirinya dihina oleh Agamemnon. Penderitaan rekan- rekannya tidak dapat menyentuh hati Achilles, yang diremas karena amarah.

Hanya kematian seseorang yang secara pribadi dipedulikan oleh Achilles yang membawanya kembali ke peperangan. Tapi meski begitu, dia bertindak dengan sembrono, kemarahan buta, meski sekarang diarahkan ke musuh utamanya, Hector.

Perilaku agresif Achilles merusak — baik bagi Trojan maupun pihaknya sendiri, orang Yunani — karena egois dan tidak terkendali, serta didorong oleh hasrat irasional. Setelah kematian temannya, Achilles menceburkan dirinya dalam kekacauan perang melawan tentara Trojan, melepaskan energi kekerasannya dengan cara yang buta dan kebinatangan. Di akhir amukannya, Achilles, yang bertekad membalas dendam atas kematian teman- nya, berhadapan langsung dengan musuh bebuyutannya, Hector.

Hector mempunyai banyak kesamaan sifat Achilles tetapi dengan perbedaan penting. Hector juga merupakan kekuatan yang kuat dalam pertempuran, sendirian menyebarkan pasukan musuh. Homer membandingkannya dengan angin barat yang kuat dan singa yang kuat.

“Kematian Hector,” lukisan cat minyak yang belum selesai sekitar tahun 1630-1635, karya Peter Paul Rubens. Museum Boijmans Van Beuningen, Rotterdam, Belanda. (Domain Publik)

Orang-orang Yunani takut padanya, dan dengan alasan yang bagus: “Hector merangsek pasukan Argives (Yunani) yang berambut panjang, membunuh orang-orang yang tercecer terakhir, orang demi orang yang tertinggal dan, mereka melarikan diri dengan panik” (Buku VIII). Kekuatan Hector di medan pertempuran bersama dengan kepemimpinannya yang kuat menyatukan pertahanan kota. Dalam Buku VI, Homer mengatakan bahwa Hector adalah “satu-satunya pertahanan Troy”.

Maskulinitas Hector

Tapi Hector lebih dari sekedar petarung yang ganas. Dia memiliki sisi yang luar biasa lembut, dan di sinilah dia berbeda dari Achilles. Hector bersikap tenang dan sopan saat berada di dalam Troy. Dia bahkan berbicara dengan santun kepada Helen, yang merupakan salah satu penyebab utama kesedihannya, karena kawin lari dengan saudara laki-laki Hector, Paris, yang memicu perang.

Yang terpenting, dia adalah pria berkeluarga yang memperlakukan istri dan putranya dengan penuh perhatian. Dalam sebuah adegan terkenal di Buku VI, Hector, masih berdarah dan muram karena pertempuran, masih mengenakan baju zirahnya yang sudah usang dan dengan api pertempuran yang baru saja memudar di matanya mengunjungi istri dan putranya. Bagian ini layak dikutip panjang lebar:

“Dia [istrinya] bergabung dengannya sekarang, dan mengikuti jejaknya

Seorang pelayan menggendong bayi laki- laki itu di dadanya,

Dalam siraman pertama kehidupan, hanya seorang bayi,

Putra Hector, buah hati di matanya dan bersinar seperti bintang…

Pria perang yang hebat itu tersenyum lebar,

tatapannya tertuju pada putranya, dalam diam…

… Hector yang bersinar meraih pada putranya. … Dan … tertawa,

[Andromache] juga tertawa, dan Hector yang mulia,

dengan cepat mengangkat helm dari kepalanya,

meletakkannya di tanah, berapi-api di bawah sinar matahari,

dan mengangkat putranya, dia menciumnya, merangkulnya ke dalam pelukannya,

mengangkat doa kepada Zeus dan dewa- dewa tanpa kematian lainnya …

Jadi Hector berdoa dan menempatkan putranya di pelukan istri tercintanya.

Andromache mendekap anak itu padanya … tersenyum melalui air matanya. 

Suaminya memperhatikan, dan kini dipenuhi rasa kasih sayang, 

Hector mengelusnya dengan lembut,mencoba meyakinkannya.”

Andromache takut Hector akan mati, dan memang benar dia menghadapi risiko besar— tetapi itu adalah risiko yang dia ambil demi Hector, untuk melindunginya dan seluruh kota mereka. Di sini kita melihat bahwa keganasan Hector tidak buta atau dipicu oleh amarah, seperti Achilles.

“Perpisahan Hector dengan Andromache dan Astyanax,” sebelum tahun 1918, karya Karl Friedrich Deckler. (Domain Publik)

Itu rasional, diperhitungkan. Tujuannya hanya untuk mempertahankan apa yang dia cintai. Dia mengendalikan sisi berbahayanya dan menyalurkannya semata-mata untuk kepentingan orang lain; dia tidak akan pernah menyakiti orang atau keluarganya sendiri. Seperti inilah maskulinitas sejati.

Maskulinitas sejati mengontrol sisi kuat dan berbahaya dari sifat laki-laki untuk mengarahkannya ke tujuan yang baik dan rela berkorban. Sebaliknya, Achilles tidak menjinakkan sisi agresif dari sifat laki-lakinya, juga tidak mengarahkannya untuk kepentingan orang lain. Dia menggunakannya untuk diri- nya sendiri dan kepuasan emosinya yang tidak terkendali.

Jadi apa yang bisa kita pelajari dari konsep modern “maskulinitas beracun” ini? Salah satu definisi populer dari istilah ini adalah: “sebuah konsep budaya tentang kejantanan yang mengagungkan ketabahan, kekuatan, keperkasaan, serta dominasi, dan secara sosial maladaptif atau berbahaya bagi kesehatan mental.”

Definisi ini gagal menjelaskan perbedaan di atas, perbedaan antara orang seperti Hector dan orang seperti Achilles. Bukan kejantanan, kekuatan, atau dominasi itu sendiri yang “beracun”, hanya cara sifat-sifat itu digunakan. Jika laki-laki tidak jantan dan kuat, mereka bukanlah laki-laki sepenuhnya.

“Achilles Menampilkan Tubuh Hector di Kaki Patroclus,” 1769, oleh Jean Joseph Taillason. Minyak di atas kanvas. Museum Seni Krannert, Champaign, Ill. (Domain Publik)

Orang-orang yang menggunakan istilah “maskulinitas beracun” sering tampak menganjurkan agar laki-laki berhenti menjadi laki- laki — bahwa mereka menyerahkan kekuatan, kejantanan, dan dominasi, sifat-sifat yang merupakan bagian dari sifat mereka sendiri.

Tapi itu bukan solusi.

Pada kenyataannya, masyarakat kita membutuhkan sifat-sifat seperti ini untuk pelestariannya. Ambil contoh Hector. Jika dia tidak memiliki ciri-ciri ini, Troy akan jatuh jauh lebih cepat daripada sebelumnya, membawa penderitaan dan kesengsaraan ke dalam budayanya.

Orang pasti bertanya-tanya apakah penderitaan di masyarakat kita mungkin berkurang jika kita memiliki lebih banyak Hector di tengah-tengah kita. (aus)

Walker Larson mengajar sastra dan sejarah di akademi swasta di Wisconsin, tempat dia tinggal bersama istrinya. Dia memegang gelar Master dalam sastra dan bahasa Inggris, dan tulisannya telah muncul di The Hemingway Review, Intellectual Takeout, dan Substack-nya, “TheHazelnut”.

‘Carmen Fantasy’ dari Pablo Sarasate : Tampilan Keahlian yang Cemerlang

0

ARIANE TRIEBSWETTER

Segala sesuatu dalam “Carmen Fantasy” (1882) menyuarakan keahlian. Dari asal-usulnya yang memesona hingga musiknya yang memikat, semua elemen bergabung untuk membentuk karya biola pamungkas.

Pablo de Sarasate, sang Virtuoso

Keahlian adalah faktor kunci dalam dunia musik Barat abad ke-19. Kemudahan perjalanan, kelimpahan repertoar baru, instrumen berteknologi maju, dan cita-cita Romantis menciptakan iklim yang ideal untuk kebangkitan solois virtuoso, seorang musisi yang menarik diberkahi dengan teknik yang luar biasa.

Salah satu musisi tersebut adalah Pablo mantan seorang anak ajaib. Seperti banyak rekan musisi lainnya, dia membuat banyak karya untuk biola. Dia sering memainkannya selama tur musiknya, menunjukkan kehebatan teknis dalam bermain biola.

Violin virtuoso Pablo de Sarasate menggubah “Carmen Fantasy,” Op. 25, (Domain publik)

Komposisi “Carmen Fantasy”, Op. 25 untuk biola dan orkestra adalah salah satu karya Pablo yang paling terkenal. Digubah pada tahun 1882,  fantasi  ini  mengambil inspirasi dari tema opera Bizet tahun 1875 “Carmen”. Pada saat itu, musisi biasa membuat karya berdasarkan tema opera populer.

Kecemerlangan Teknik

“Carmen Fantasy” adalah serangkaian variasi dari lima arias opera Bizet yang paling terkenal, seperti “Habanera” yang memikat.

Fantasi ini dibagi menjadi lima bagian berbeda, pertunjukan berlangsung sekitar 12 menit. 

Setelah pengantar yang penuh semangat, karya tersebut berisi variasi “Aragonaise” dari Babak IV, “Habanera” dari Babak I, selingan singkat diikuti oleh “Seguidilla” tercinta dari Babak I, dan akhirnya “Tarian Gipsi” dari Babak II.

Carmen menyanyikan “Habanera” dari Babak I, Samuel Holland Rous, 1919. (Domain Publik)

Biola solo diiringi oleh dua klarinet, dua bassoon, dua seruling, dua obo, dua terompet, timpani, empat horn (sejenis terompet), dan alat musik senar (ada juga versi untuk biola dan piano).

Dalam variasi “Habanera”, komposer menggunakan ornamentasi yang luas bersama dengan teknik komposisi lainnya. Ketika biola solo masuk, register meluas ke rentang dua oktaf, menciptakan warna nada yang berbeda dari suara mezzo-sopran asli Carmen. Keterampilan variasi Sarasate semakin ditunjukkan melalui ricochet (teknik busur biola), pizzicato (memetik senar) dengan tangan kiri, double stop, dan perubahan ritme.

“Seguidilla” berfungsi sebagai transisi dan menciptakan tensi sambil terus memamerkan bakat pemain biola. Teknik virtuosik adalah yang terbaik di sini dengan getaran terus menerus, harmonik jari, perubahan register, oktaf berurutan, pizzicato, dan glissando kromatik.

Movement terakhir adalah yang paling menantang dari kelima movement tersebut. Bagian ini memiliki arpeggio yang cepat, birama tiga yang cepat, rentang empat oktaf, dan akselerasi tempo virtuosik terakhir menjelang akhir. Tantangan lainnya adalah nada-nada utama bersembunyi di dalam melodi yang rumit, yang menyulitkan pemain untuk memainkan baris-baris melodi.

Sarasate mengaransemen ulang nada-nada asli “Carmen” ke dalam bentuk baru yang kreatif dan menggunakan teknik virtuoso untuk menciptakan suara yang unik dengan tekstur berlapis-lapis, sekaligus menjaga intensitas emosional opera tetap utuh. Sang komposer sengaja memodifikasi tempi arias aslinya (allegro moderato, moderato, lento assai, allegro moderato, moderato) untuk memamerkan keahliannya sebagai komposer dan pemain biola, sambil tetap menjaga semangat opera yang berapi-api.

Litograf Babak I dalam penampilan perdana “Carmen” oleh Pierre-Auguste Lamy, 1875. (Domain Publik)

Contoh yang jelas adalah “lento assai,” di mana sang komposer memperbesar karakter Carmen yang berani di Babak I (ketika Carmen mengejek Zuniga) dengan menggunakan tempo yang lebih lambat dan perubahan dinamis yang tiba-tiba untuk menunjukkan temperamennya yang berubah-ubah. Keahlian biola masih sangat terasa dengan berbagai macam register yang digunakan, dari senar G yang rendah hingga senar E yang tinggi, menciptakan suasana yang lebih dramatis.

Pemain harus merangkul intensitas opera sambil menyeimbangkan teknik yang mengalir dan presisi untuk mempersembahkan pertunjukan yang brilian.

“Carmen Fantasy” dari Sarasate adalah sebuah pertunjukan yang brilian dalam hal komposisi dan kesenian. Tetapi hanya musisi ulung yang dapat membawakan karya ini, yang membutuhkan kecakapan teknik dan kemampuan interpretasi yang luar biasa.

Paru-paru Putih untuk Flu? Masyarakat Mempertanyakan Pihak Berwenang Menggunakan Istilah Ini untuk Menutupi Gelombang Kedua Pandemi

Wang Yanqiao dan Li Yun – NTD

Partai Komunis Tiongkok baru-baru ini mengumumkan bahwa “jumlah kasus influenza di Beijing telah melampaui jumlah kasus baru COVID, sementara beberapa dokter di daratan Tiongkok mengatakan bahwa “influenza A juga dapat menyebabkan paru-paru putih”, sehingga menimbulkan banyak kontroversi di kalangan netizen. Banyak orang mempertanyakan apakah pihak berwenang menggunakan “influenza A” untuk menutupi gelombang kedua pandemi. 

Seorang dokter di daratan Tiongkok mengatakan, “Tidak mudah untuk membedakan antara influenza A dan Corona, keduanya merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan.

Baru-baru ini, sejumlah topik yang berkaitan dengan ‘influenza A’ menjadi trending di mesin pencari, mulai dari ‘paru-paru putih yang disebabkan oleh influenza A’ hingga tes PCR juga dapat mendeteksi influenza A’, yang semuanya mencapai lebih dari 100 juta View.

Zhang, seorang warga  Tiongkok berkata : “Jika itu adalah paru-paru putih, maka tak diragukan lagi bahwa itu bukan influenza A. Ini Coronavirus. Berapa persenkah  paru-paru putih? Anda dapat melihat virus influenza dan influenza A ini sekarang, tetapi Anda tidak dapat melihat angka resmi yang sebenarnya.”

Wabah Influenza A yang dicurigai baru-baru ini.  Banyak tempat di  Tiongkok mengalami gejala yang  parah, dan banyak sekolah ditutup sebagai akibat dari pengawasan yang ketat oleh pihak berwenang. Sebagian netizen menulis bahwa “A juga merupakan istilah baru.” Orang-orang juga mempertanyakan bahwa pihak berwenang menggunakan “Influenza A” untuk menutupi gelombang kedua epidemi.

Liu, seorang warga Beijing berkata : “Saya tidak percaya lagi dengan apa yang dikatakan pemerintah. Karena sejak saya mengalami demam, saya mulai batuk-batuk dalam waktu dua hari. Dokter spesialis mengatakan saya akan sembuh dalam waktu tiga sampai tujuh minggu dan tidak perlu ke dokter. Ketika saya memeriksakan diri, mereka mengatakan bahwa saya sudah menderita TBC. Berapa banyak orang yang mengidap TBC dan mengapa tidak dilaporkan? Sekarang apa ketidaknyamanan yang Anda rasakan? Pemerintah memberitahukan kepada kami bahwa Anda sendiri adalah orang pertama yang harus bertanggung jawab. Tidak ada yang dapat Anda lakukan! Anda harus mulai membeli obat sendiri.”

Orang-orang tidak lagi mempercayai berita resmi, dan mulai berebut obat untuk menyelamatkan diri mereka sendiri, dengan banyak apotek yang kehabisan stok oseltamivir. 

Warga Tiongkok berkata : “Baru kemarin kami mengatakan bahwa oseltamivir sudah habis, dan hari ini saya melihat di Douyin bahwa wabah H1N1 pecah, dan ada peningkatan perburuan obat di mana-mana.”

Warga Tiongkok: “Semua orang takut dengan wabah yang sudah berlangsung selama tiga tahun ini, dan mereka takut ketika giliran mereka sakit, tak ada obat untuk diminum dan tidak ada rumah sakit untuk dikunjungi.”

Zhang juga seorang warga Jiangsu, berkata, “Memang benar bahwa sekarang ada influenza A. Kita semua tahu salah satu penyebab dari masalah ini adalah kredibilitas pemerintah, transparansi, yang sangat rendah. Itu karena dalam tiga tahun terakhir, tidak ada yang mempercayai data yang dikeluarkan oleh pemerintah lagi, sehingga rakyat jelata hanya bisa menyelamatkan diri mereka masing-masing.” (Hui)

Misteri yang Belum Terpecahkan : Tembus Ruang & Waktu? Rahasia Pedang Pusaka nan Unik

0

Fu Yao

Pedang nomor wahid di kolong langit?! Tidak berkarat setelah ribuan tahun, dengan mudah menyayat 20 lembar kertas, “Teknologi tinggi” zaman klasik apa saja yang terkandung dalam Pedang Goujian (Sword of Goujian, red.) milik Kaisar Goujian dari Kerajaan Yue itu? Mengapa Pedang Pusaka Kaisar Yue itu justru muncul di Makam Kerajaan Chu?

Menemukan Benda Pusaka

Pada akhir 1965, di Kabupaten Jiangling Provinsi Hubei telah berhasil digali sekumpulan makam kuno Kerajaan Chu. Di saat menggali kuburan Chu nomor 1 di Wangshanqiao, telah ditemukan sebilah pedang pusaka di dalam sebuah kotak pernis di samping sang empunya makam, waktu itu semua orang terkejut. Karena di masa Dinasti Zhou Timur (Periode Musim Semi & Gugur, dan Zaman Negara Berperang, 770 – 221 SM, red.), semua orang menggunakan pedang perunggu. Pedang yang tergali keluar pada dasarnya berwarna hitam legam, penuh dengan karatan, begitu terlihat langsung bisa diketahui bahwa itu adalah barang antik, seperti “Pedang Kaisar Fuchai” dari Kerajaan Wu. Tapi pedang kuno di makam Chu ini justru tampak berbeda seperti ini:


Tidak hanya seluruh pedang berwarna coklat keemasan yang terlihat begitu berharga, bahkan pada gagang pedang dan pelindung silang tidak ditemukan secuil pun karatan, cahaya dingin berpendar, hawa pedang seakan menusuk, seperti baru kemarin dikuburkan ke dalam tanah. Dikabarkan saat pekerja tidak sengaja memegang bilah pedang, tangannya langsung terluka berdarah cukup dalam. Betapa pedang klasik itu luar biasa tajam.

Waktu itu semua orang kegirangan, karena tahu telah menemukan benda pusaka. Mungkinkah ini adalah salah satu dari sepuluh pedang tersohor… ..yang telah menampakkan diri?!

Sepuluh Pedang Tersohor

Julukan Sepuluh Pedang Tersohor ada sejak Periode Musim Semi dan Gugur, empu/ahli pedangnya hanya dua orang, yakni: Gan Jiang dari Kerajaan Wu dan Ou Yezi dari Kerajaan Yue. Menurut kabar kedua ahli pedang tersebut adalah saudara seperguruan. Lima pedang di antaranya yakni Pedang Zhanlu, Pedang Juque, Pedang Shengxie, Pedang Yuchang, dan Pedang Chunjun, adalah karya tempaan Ou Yezi khusus bagi Kaisar Kerajaan Yue. Pembaca mungkin jarang mendengar Yunchang, tapi mungkin mengetahui perihal putranya, yakni: Gou Jian yang terkenal berkat ketabahannya menghadapi cobaan ketika menjadi tawanan di negara Wu hingga akhirnya berhasil bangkit dari keterpurukan. 

Menurut catatan dalam kitab “The Spring and Autumn Annals of Wu and Yue”, Kaisar Yunchang Kerajaan Yue pernah meminta Xue Zhu yang ahli pedang untuk menilai kelima bilah pedang tersebut. Komentar Xue Zhu terhadap empat bilah pedang pertama ada kelebihan ada pula kekurangan, ia tidak segan-segan mengkritiknya, satu-satunya yang dipujinya tiada henti adalah Pedang Chunjun. Dikatakan pedang ini memiliki aura tenang, ibarat tunas teratai di tengah danau, tekstur motif pada bilah pedang begitu menonjol ibarat bintang di langit, cahayanya yang berpendar terlihat memantulkan kilauan tak terhingga. Pedang ini sungguh berharga, karena saat Ou Yezi menempa pedang itu, ia telah menggunakan “intisari dari langit dan bumi”.

Dikabarkan saat Ou Yezi menempa pedang tersebut, Gunung Chijin di tenggara kota Shaoxing terbelah dan memperlihatkan sebuah tambang timah, Sungai Ruoye yang dalam di dekat sana mengering, dan muncul tambang perunggu berkualitas prima. Tembaga dan timah inilah bahan baku yang wajib digunakan dalam menempa pedang perunggu. Begitu girangnya setelah menemukan tambang berharga itu, Ou Yezi memilih hari baik, membangun tungku untuk mengecor pedang. Ajaibnya adalah, begitu kelima pedang tersebut selesai dibuat, belahan di Gunung Chijin menutup kembali dan Sungai Ruoye kembali dipenuhi air. Tidak ada lagi logam berkualitas baik, sehingga pedang yang ditempa Ou Yezi pun menjadi pedang pusaka satu-satunya di dunia. Menurut penjelasan Xue Zhu, ketika Ou Yezi menempa pedang Chunjun, Dewa Hujan di langit mengguyur air membersihkan jalan, Dewa Petir menabuh genderangnya memberi semangat, naga langit memegang tungku, Kaisar Langit menghembuskan angin, Dewa Taiyi turun ke dunia memberi perlindungan, sehingga berhasil menempa Pedang Chunjun ini. Bukankah pedang ini sangat berharga?

Setelah mendengar penjelasan itu, Kaisar Yunchang menyimpan pedang Juque dan pedang Chunjun, lalu tiga pedang lainnya diberikannya kepada Kaisar Helu dari Kerajaan Wu, untuk mempererat hubungan kedua negara. Kaisar Helu juga seorang pecinta pedang, dengan sendirinya sangat menyukai pedang pemberian tersebut. 

Lalu dipanggilah Gan Jiang, dan menanyakan apakah Gan Jiang dapat menempa beberapa bilah pedang baginya? Gan Jiang membawa serta istrinya Mo Ye berkeliling sekitar Gunung Mogan di dekat Kota Hangzhou untuk mencari lokasi yang terbaik, lalu mulai membangun tungku untuk menempa pedang. Pedang pusaka hasil tempaan mereka juga cukup ajaib, dalam kitab “The Spring and Autumn Annals of Wu and Yue” disebutkan “mengambil intisari dari lima gunung, menggabungkan enam unsur keharmonisan, menjaga keseimbangan langit dan bumi, Yin dan Yang berpadu, serta ratusan Dewa datang mengamati”, sepertinya pedang juga ditempa dalam kondisi manusia dan Dewa saling berdampingan.

Waktu itu ada pula sebuah hikayat yang mengatakan setelah tiga bulan melebur logam, bebatuan mineral itu tidak juga mencair, mereka tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Sang istri Mo Ye mengatakan, pedang pusaka adalah benda dewata, agar dapat digunakan oleh manusia, sepertinya harus dimasukkan unsur manusia ke dalamnya. Satu legenda yang diceritakan adalah, usai mengucapkan kata-kata itu Mo Ye melompat ke dalam tungku penempaan, lalu bebatuan mineral akhirnya mencair menjadi perunggu cair, dan pedang pusaka pun dapat ditempa. Ini bisa dibilang semacam hiperbola seni. 

Dalam buku sejarah disebutkan, sepasang suami istri itu memotong rambut dan kukunya sendiri lalu dilemparkan ke dalam tungku, kemudian batu mineral dalam tungku pun mencair. Sepertinya penjelasan ini lebih nyata. Mengapa demikian? Pada dasarnya para Dewa selalu berbelas kasih pada manusia, jika pedang pusaka adalah benda dewata, mungkinkah Dewa akan senang mengorbankan darah manusia hidup untuk mencairkan logam? Kemudian Gan Jiang dan istrinya berhasil menempa sepasang pedang jantan dan betina, inilah yang kemudian disebut Pedang Gan Jiang-Mo Ye. Tapi kemudian Gan Jiang menyimpan pedang jantan, dan hanya memberikan pedang betina.

Tiga pedang terakhir yakni Longyuan, Tai’e, dan Gongbu juga memiliki asal usul yang luar biasa. Menurut penjelasan pada kitab “Yue Jue Shu”, ketiga pedang tersebut adalah Kaisar Zhao dari Kerajaan Chu yang meminta Ou Yezi dan Gan Jiang bersama-sama menempanya. Keduanya datang ke sebuah tempat yang disebut Gunung Cishan, gunung itu dibelah, air sungai dikeringkan, baru ditemukan batu mineral sebagai bahan untuk menempa pedang di dasar sungai. Mengenai bagaimana kedua tokoh tersebut menemukan gunung itu, dan mengapa begitu yakin di dasar sungai itu terdapat logam mineral, tidak ada yang tahu. Di kalangan rakyat beredar legenda, Ou Yezi mendapat pencerahan dari Dewa lewat mimpi, bahkan diberikan dua ekor bangau putih kepadanya sebagai penunjuk jalan, sehingga ia bisa menemukannya.

Gunung Cishan ini menurut riset adalah Gunung Qinxi yang terletak di selatan Kota Kabupaten Longquan Provinsi Zhejiang. Warga desa setempat mewarisi cerita turun temurun sejak dulu kala bahwa di tempat itu dulu adalah tempat kedua tokoh itu menempa pedang. Kedua tokoh mengalihkan air dari Danau Jianchi itu ke dalam tujuh buah kolam yang berbentuk formasi Tujuh Bintang Utara, ketujuh kolam terletak di sekeliling tungku penempa. Jadi tiga pedang yang ditempa disitu disebut juga Pedang Tujuh Bintang, yang paling terkenal adalah Pedang Tujuh Bintang Longyuan. Dikabarkan di dalam pedang terdapat gambar tujuh bintang utara. Kemudian untuk menghindari tabu penamaan Kaisar Gaozu Li Yuan dari Dinasti Tang, nama Pedang Longyuan diganti menjadi Pedang Longquan. Masyarakat sekarang bicara soal pedang pusaka kerap membicarakan Pedang Tujuh Bintang, atau Pedang Longquan, dari tempat inilah asalnya.

Bisa disimpulkan, 10 bilah pedang pusaka ini masing-masing memiliki sisi ajaibnya, namun semuanya berasal dari Kerajaan Yue. Di antaranya dari Kerajaan Wu ada 4 bilah, dari Kerajaan Chu ada 3 bilah, dari Kerajaan Yue ada 2 bilah, Gan Jiang sendiri menyimpan satu bilah. Bila hari ini yang berhasil digali adalah salah satu dari 10 pedang ternama ini, pedang manakah itu?

Pedang Goujian Kaisar Yue

Mari kita simak apa keajaiban pada pedang yang satu ini.

Pedang kuno ini memiliki panjang 55,7 cm, lebar 4,6 cm; panjang gagang 8,4 cm; berat pedang kurang dari 1 kg, mungil namun serasi. Pada tubuh pedang terdapat ukiran bertekstur berbentuk belah ketupat, pelindung silang sisi depannya disemat dengan semacam batu lapis lazuli biru, di sisi belakang disemat dengan batu pirus turquoise, teknik pengerjaannya sangat halus. Tak hanya itu, pada 1977, dalam film dokumenter berjudul “Swords of Legend”, di hadapan kamera, peneliti menggoreskan pedang secara perlahan, dengan mudahnya lebih dari 20 lembar kertas tersayat. Ketajaman bilahnya, sepertinya sulit ditandingi pada masanya.

Namun, kelebihan pedang ini yang telah mempermalukan teknik modern karena tak mampu menandinginya tidak hanya pada ketajamannya saja. 5 kelebihan utama lainnya yang telah diakui adalah sebagai berikut:

1. Tidak berkarat setelah ribuan tahun

Bahan utama pedang ini adalah tembaga dan timah, yaitu yang sering ditemukan pada pedang perunggu dari Periode Musim Semi dan Gugur. Lalu mengapa pedang ini berwarna coklat keemasan, dan tidak seperti perunggu pada umumnya yang berwarna hitam kehijauan? Sebenarnya, peralatan perunggu saat baru dibuat selalu berwarna coklat keemasan seperti itu. Bejana perunggu besar yang tergali sekarang, dulunya berwarna mewah dan indah seperti itu, ditambah lagi dengan ukiran bertekstur yang indah, sangat mewah memukau, maka para raja suka menggunakan bejana seperti itu sebagai alat dalam bersembahyang. Tetapi tembaga sangat mudah timbul patina (yang berwarna hijau muda sebagai akibat proses penuaan, red.), sehingga saat digali keluar dari tanah yang kita lihat biasanya adalah seluruh permukaan tertutup lapisan bulu hijau, yang berwarna hitam kehijauan.

Dengan kata lain, pedang ini tidak berubah sama sekali selama 2.500 tahun. Lalu bagaimana pedang ini bisa dibuat tetap seperti sedia kala? Ada pakar yang berpendapat, timah tidak mudah teroksidasi, permukaan pedang mungkin mengandung lapisan timah yang sangat tipis dan rapat, sehingga terisolasi dari udara. Penjelasan yang lebih umum adalah, mungkin seperti pedang perunggu yang ditemukan pada patung pasukan terakota Kaisar Qinshihuang yang tetap berkilau seperti baru, karena menggunakan teknik anti karat dengan direndam larutan kromium oksida. Akan tetapi, teknik tersebut baru dikuasai manusia modern pada abad ke-20, apakah masyarakat kuno sudah bisa menguasainya sejak ribuan tahun silam?

2. Teknologi komposit logam tingkat tinggi

Pedang perunggu dibuat dengan cara dicor atau casting, dengan kata lain tembaga dan timah dicampur dan dilebur lalu dituangkan ke dalam sebuah cetakan dibentuk menjadi pedang. Dalam kondisi ini, komposisi kedua jenis logam di seluruh pedang seharusnya adalah sama. 

Faktanya, di bagian punggung bilah pedang kandungan tembaganya tinggi, sedangkan pada bagian mata pedang kandungan timahnya yang tinggi. Karena tembaga lebih lunak sedangkan timah lebih keras, perpaduan komposisi seperti ini, membuat bilah pedang lentur, tak mudah patah, namun mata pedang justru sangat tajam. Maka teknologi macam apakah yang harus digunakan dalam hal ini? Dibutuhkan teknologi komposit logam dua kali pengecoran. Dalam dunia metalurgi sekarang ini, metode ini termasuk teknologi dengan taraf kesulitan tingkat tinggi, bagaimana para ahli pedang zaman dulu bisa melakukannya hanya dengan tangan, betul-betul sungguh mengesankan.

3. Hiasan pola belah ketupat

Pada bilah pedang kuno itu dipenuhi dengan hiasan berpola belah ketupat, di persilangan garis pola terdapat hiasan berupa gambar awan petir, permukaan bilah sangat rata dan halus. Pertanyaannya bagaimanakah pola tersebut digambar atau diukir di atasnya? Para pakar menduga seharusnya dengan teknik etsa, yakni terbentuk setelah permukaan bilah pedang dietsa, padahal teknik etsa logam juga ketrampilan yang baru muncul di Barat di masa modern ini.

4. Sebelas lingkaran konsentris berderet

Ujung gagang pada pedang kuno itu berbentuk lingkaran bulat, pada bagian dasarnya terdapat 11 lingkaran konsentris, dan celahnya hanya 0,2 milimeter. Untuk bisa mencapai akurasi semacam ini, khususnya pada logam, dengan mesin bubut modern pun sulit mencapainya, masyarakat kuno telah membuatnya dengan ketrampilan luar biasa dari kedua tangannya. 

5. Ukiran tulisan pada bilah pedang 

Di punggung Pedang Gou Jian terdapat ukiran tulisan delapan karakter Mandarin “Pedang Khusus Milik Kaisar Jiu Jian (越王鳩淺自乍用鐱)”. Ukiran tulisan yang begitu jelas seperti baru, bagaimanakah sebenarnya teknik mengukirkannya pada tubuh pedang? Orang yang khusus membuat pedang kuno tiruan mengatakan teknik yang digunakan adalah salah satu teknik tempa perkakas perunggu zaman dulu yang disebut metode lost-wax casting. Yaitu terlebih dulu dibuatkan matras pedang, lalu benang emas disematkan dengan tangan, lantas dicat dengan cat putih. Akan tetapi, ini juga hanya asumsi saja. Bagaimanakah teknik pengerjaan yang sesungguhnya, masih menjadi misteri.

Lalu siapakah “Kaisar Jiu Jian” ini sebenarnya? Delapan aksara ukiran itu menggunakan skrip jenis “bird-worm seal script”. Ini adalah skrip yang digunakan pada era Kerajaan Wu dan Yue. Maka tidak salah jika sang empunya pedang adalah Kaisar Yue. Namun di dalam sejarah Kerajaan Yue tidak ada raja yang bernama “Jiu Jian”. 

Siapakah sebenarnya “Jiu Jian”? Riset para pakar paleografi menyimpulkan, “Jiu Jian” adalah nama universal dari “Gou Jian”, dalam bahasa Kerajaan Yue kuno pelafalan kedua aksara tersebut sangat mirip. Kemudian teori ini juga diterima di kalangan arkeolog. Jadi pedang pusaka ini, seharusnya adalah pedang milik Kaisar Gou Jian yang selalu dibawanya kemana-mana. Tadi telah disebutkan, di antara 10 pedang itu Kerajaan Yue memiliki 2 bilah yakni Juque dan Chunjun, Pedang Juque lebih lebar dan besar, Pedang Chunjun lebih kecil. Jika kedua pedang ini benar dimiliki Gou Jian, maka seharusnya adalah yang lebih kecil, yaitu Pedang Chunjun yang dipuji-puji oleh Xue Zhu.

Tetapi pusaka yang begitu berharga ini, mengapa bisa berada di dalam makam raja Kerajaan Chu? Andaikan dikubur di dalam tanah, seharusnya dikubur bersama Gou Jian barulah benar. Sesungguhnya antara Kerajaan Chu dan Yue sejak dulu sudah terjalin hubungan kekerabatan yang sangat tua, biasanya selalu ada perkawinan antar kerajaan. Putri Gou Jian yang bernama Yuè jī, dinikahkan kepada putra mahkota Kaisar Zhao dari Kerajaan Chu. Kemudian Kaisar Zhao sakit keras, Yuè jī, menantunya demi melenyapkan musibah itu, berupaya menukar nyawanya sebagai tumbal, maka putri Gou Jian pun bunuh diri. Namun nyawa Kaisar Zhao tetap tak tertolong. Setelah Kaisar Zhao wafat, untuk mengenang budi pekerti Yuè jī, maka putra mahkota dan para menteri mengangkat anak dari Yuè jī menjadi raja, inilah Kaisar Hui dari Kerajaan Chu, yang juga cucu dari Kaisar Gou Jian. Kemudian keduanya pun menjadi keluarga dekat. Dulu ketika Gou Jian menumpas Kerajaan Wu, Kerajaan Chu juga memberikan bantuan. Jadi teori yang sekarang diakui kalangan arkeolog adalah, Pedang Chunjun ini mungkin berpindah ke Kerajaan Chu menyertai sang putri raja yang dinikahkan ke Chu. Atau Yuè jī, atau mungkin putri lain yang dinikahkan kesana.

Benda Gaib, Pada Akhirnya Akan Sirna

Masyarakat kuno sering mengatakan, benda pusaka memiliki sisi gaib atau spiritualnya. Dalam kitab “Naskah Jin: Riwayat Zhang Hua” terdapat sebuah kisah seperti ini. Dikatakan pada masa Tiga Kerajaan (Sam Kok, red.), Pedang Gan Jiang dan Mo Ye pernah terlihat muncul lagi di tengah masyarakat. Setelah Kerajaan Wu ditumpas habis, secercah aura berwarna ungu yang merupakan simbol raja masih terlihat sangat kuat di wilayah Kerajaan Wu. Ahli astrologi bernama Lei Huan mengatakan bahwa itu adalah aura pedang pusaka, kemudian terbukti benar di bawah aura itu tergalilah sepasang pedang jantan dan betina Gan Jiang dan Mo Ye. Di hari munculnya pedang pusaka, aura ungu itu pun sirna.

Lei Huan mempersembahkan Pedang Gan Jiang kepada Perdana Menteri Zhang Hua, dan menyimpan sendiri pedang Mo Ye. Zhang Hua sangat senang, mengatakan dulu ada seorang peramal pernah memberitahunya bahwa ia akan memperoleh sebilah pedang pusaka di kemudian hari. Tetapi Lei Huan berkata pada Zhang Hua, “Benda yang gaib, pada akhirnya akan sirna, tak akan selamanya mengikuti manusia.”  Tak lama kemudian, Zhang Hua mengalami musibah dan meninggal dunia, Pedang Gan Jiang pun menghilang. Setelah Lei Huan meninggal dunia, putranya yang bernama Lei Hua membawa pedang ke tepi sungai, tahu-tahu pedang pusaka itu dengan sendirinya terlepas dari sarungnya dan kecemplung ke dalam sungai, lalu terlihat dua ekor naga yang mulanya terbang mepet di atas permukaan air untuk kemudian terbang pergi. Sejak saat itu tidak ada lagi orang yang pernah melihat keberadaan Pedang Gan Jiang dan Mo Ye.

Hari ini dengan munculnya kembali Pedang Chunjun, pertanda apakah yang perlu diketahui oleh kita? (sud/whs)

Moskow Tunda Sementara Perjanjian Nuklir, Kalkulasi Beijing Bakal Berantakan

Shen Zhou

Pada 21 Februari lalu, Presiden Putin telah mengumumkan bahwa Rusia menghentikan sementara perjanjian pelucutan senjata nuklir antara AS dengan Federasi Rusia atau yang dikenal dengan “New START” (Strategic Arms Reduction Treaty, dalam Bahasa Rusia adalah CHB-III). 

Sebelumnya, Istana Kremlin berkali-kali mengatakan mungkin akan menggunakan senjata nuklir di Ukraina, yang sempat menarik banyak sorotan, kini Moskow menghentikan sementara perjanjian nuklir dengan AS itu sehingga menimbulkan gejolak yang lebih besar. Ketika negara-negara Barat tengah ramai membahasnya, rencana Beijing sepertinya juga akan berantakan.

PKT Uber Program Negara Nuklir Super

Perjanjian pelucutan senjata nuklir New START antara AS dengan Rusia yang ditandatangani pada 2010 itu, mulai berlaku 2011, kedua belah pihak harus menaati kesepakatan sebagai berikut:

– Jumlah hulu ledak nuklir yang ditempatkan masing-masing pihak tidak boleh lebih dari 1.550 unit;

– Jumlah kendaraan peluncur untuk menembakkan hulu ledak nuklir tidak boleh lebih dari 800 unit;

– Jumlah rudal balistik antar benua yang ditempatkan tidak boleh lebih dari 700 unit;

– Jumlah rudal balistik berbasis kapal selam tidak boleh lebih dari 700 unit;

– Jumlah bomber berbobot berat yang bisa mengangkut senjata nuklir tidak boleh lebih dari 700 unit.

Perjanjian tersebut berlaku selama 10 tahun, setelah masa berlaku habis dapat diperpanjang 5 tahun. Pada 2021 lalu, ketika perjanjian tersebut hampir berakhir, AS dan Rusia sepakat memperpanjangnya hingga 2026. Ditandatangani dan dilanjutkannya perjanjian ini adalah hal baik bagi seluruh dunia. Bagi PKT, bisa dibilang hal yang sungguh menggembirakan. Negara adidaya nuklir AS dan Rusia membatasi jumlah senjata nuklir yang boleh ditempatkan, Beijing kebetulan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah senjata nuklirnya, agar dengan secepatnya mengejar ketertinggalan dari AS maupun Rusia.

Pihak luar berpendapat, dewasa ini PKT memiliki sedikitnya 350 unit hulu ledak nuklir, di antara negara pemilik senjata nuklir jika diurutkan berdasarkan jumlah hulu ledak nuklir maka RRT menduduki posisi ketiga. Kemenhan AS berpendapat, Beijing sedang mempercepat ekspansi senjata nuklirnya, mungkin hingga 2027 akan memiliki 700 buah hulu ledak nuklir, dan hingga 2030 mungkin dapat mencapai 1.000 unit hulu ledak nuklir.

Jika AS dan Rusia terus menjalankan perjanjian perlucutan senjata nuklir itu, maka skala senjata nuklir yang dimiliki PKT mungkin akan mendekati jumlah senjata nuklir yang ditempatkan oleh AS dan Rusia. Baik Rusia maupun AS telah menuntut agar Beijing bergabung dalam perundingan pelucutan senjata nuklir, tapi ajakan itu selalu ditolak oleh mereka. Ada apa?

Lantaran berencana hendak memanfaatkan kesempatan baik saat AS dan Rusia mengurangi senjata nuklirnya, diam-diam RRT demi mencapai ambisinya menjadi hegemoni dunia, dapat menjadi negara adidaya senjata nuklir. Akan tetapi, Putin mengumumkan penghentian sementara New START, perjanjian nuklir antara AS dengan Rusia dalam bahaya, dengan demikian rencana PKT sepertinya justru akan gagal.

Impian PKT Menjadi Negara Superpower Nuklir Pupus

Selama masa Perang Dingin, AS dan Uni Soviet sempat melakukan kompetisi persenjataan nuklir, untuk memastikan bisa saling memusnahkan, waktu itu RT sama sekali tidak mampu ikut andil. Setelah Perang Dingin berakhir, Rusia juga tidak lagi mampu melanjutkan persaingan senjata nuklir tersebut, maka dilakukanlah perundingan perlucutan senjata nuklir dengan AS, dan dibentuklah mekanisme untuk saling memverifikasi, dan risiko perang nuklir pun menurun drastis.

Setelah kedua negara mengurangi hulu ledak nuklirnya, pada saat ini jumlah hulu ledak nuklir yang dimiliki Rusia terdapat sekitar 6.000 unit, dan AS sekitar 5.500 buah. Berdasarkan perjanjian kedua pihak, hanya 1.550 unit yang diperbolehkan untuk ditempatkan pada posisi siap tempur, namun selebihnya boleh sewaktu-waktu dikerahkan untuk persiapan perang.

Beijing telah meraup semua kemudahan dari globalisasi, anggaran militernya meroket tinggi, ambisinya membesar dengan cepat. RRT tidak sabar untuk segera menjadi negara superpower nuklir terbesar, namun anggaran militernya pada dasarnya terbatas, di saat yang sama mereka juga harus meng-ekspansi pasukan Angkatan Roket, Angkatan Laut, dan Angkatan Udaranya, anggaran tersebut tidak cukup dibagi, Angkatan Darat yang bongsor, juga sudah bertahun-tahun terabaikan, tank dan perlengkapan tempur lainnya telah ketinggalan zaman serta tidak cukup lagi jumlahnya.

Pembuatan senjata nuklir membutuhkan biaya, setelah itu harus dilakukan perawatan, dan uji coba, serta fasilitas penunjangnya juga membutuhkan dana sangat besar, inilah salah satu faktor yang membuat Rusia bersedia melakukan pelucutan senjata nuklir. Jika PKT menginvestasikan uang pada rudal nuklir strategis, maka perkembangan rudal konvensional akan sangat terbatas; jika uangnya diinvestasikan pada Angkatan Roketnya, maka kemajuan AL untuk membangun armada kapal induk akan sangat terhambat, produksi jet tempur J-20 dan J-16 milik AU juga akan mengalami kendala. RRT mati-matian menambah senjata nuklirnya namun tetap membutuhkan proses.

Perjanjian pelucutan nuklir AS dan Rusia telah memberi celah bagi Beijing, ketika pihak AS dan Rusia sedang mengurangi hulu ledak nuklir dan jumlah perlengkapan perang secara drastis, RRT justru berkesempatan memperluas gudang senjata nuklirnya. Selama AS dan Rusia terus menjalankan perjanjian pelucutan nuklir tersebut, maka RRT berkesempatan untuk menjadi negara superpower nuklir.

Pada 1 September 2022 lalu, Kemenhan AS mengumumkan kondisi perlengkapan senjata nuklir AS dan Rusia pasca verifikasi nuklir kedua pihak, hulu ledak nuklir AS yang ditempatkan sebanyak 1.549 unit, dan Rusia menempatkan sebanyak 1.420 unit.

Jika perjanjian AS-Rusia ini dilaksanakan hingga 2026, setiap tahun RRT memproduksi 70 hulu ledak nuklir, 5 tahun akan bertambah 350 unit, ditambah yang ada sekarang sebanyak 350 unit, berarti pada 2027 Beijing akan memiliki 700 hulu ledak nuklir. Jika AS dan Rusia kembali menandatangani perjanjian baru, maka hingga 2030 RRT mungkin akan mengakumulasi 1.000  hulu ledak nuklir, atau mencapai 2/3 dari jumlah yang ditempatkan oleh AS dan Rusia. Pada saat itu, besar kemungkinan mereka akan berani menantang AS dengan persenjataan nuklir yang dimilikinya.

Kini, Rusia mengumumkan penghentian sementara penerapan perjanjian tersebut, mekanisme verifikasi kedua belah pihak sulit dilanjutkan, AS juga tidak perlu lagi menaati perjanjian tersebut secara sepihak. Kapal selam strategis bertenaga nuklir dan rudal balistik berbasis kapal selam adalah keunggulan terbesar AS, di saat ini pada 14 unit kapal selam strategis bertenaga nuklir kelas Ohio yang telah diposisikan, telah dilengkapi dengan 1.090 unit hulu ledak nuklir, atau sekitar 70,32% dari keseluruhan, setara dengan setiap kapal selam yang dilengkapi dengan kurang dari 78 unit, karena telah sangat dibatasi oleh perjanjian tersebut.

Kapal selam tenaga nuklir strategis kelas Ohio mampu membawa 24 unit rudal balistik berbasis kapal selam jenis Trident II, setiap buahnya mampu membawa 8 unit hulu ledak nuklir setara 455 kiloton TNT atau 14 unit hulu ledak nuklir setara 90~100 kiloton TNT, juga bisa membawa hulu ledak nuklir strategis ekuivalen rendah 5~7 kiloton. Setiap unit kapal selam mampu mengangkut setidaknya 192 unit hulu ledak nuklir, maka 14 unit kapal selam totalnya mampu mengangkut 2.688 hulu ledak nuklir.

AS memiliki sekitar 675 unit rudal balistik berbasis darat, yang ditempatkan dalam posisi perang riil sekitar 400 buah adalah rudal jenis Minuteman III, yang setiap buahnya dapat membawa satu hulu ledak nuklir berarti ada 400 buah hulu ledak nuklir, yang mencakup 25,81% dari keseluruhan. Selebihnya 60  hulu ledak nuklir dipasangkan pada bomber B-2 dan B-52, atau sekitar 3,87% dari keseluruhan.

Kendaraan pengangkut senjata nuklir yang dimiliki AS sekarang, setelah terlepas dari ikatan perjanjian tersebut, hulu ledak nuklir dapat dengan cepat dilipat gandakan hingga lebih dari 3.000 unit, PKT tidak akan mampu menandinginya. Tindakan tiba-tiba Rusia ini telah memupuskan impian Beijing.

Pertaruhan Besar Istana Kremlin

Setelah setahun perang Rusia-Ukraina berlangsung, Istana Kremlin tengah melakukan pertaruhannya.

Setahun lalu, Rusia mengirimkan 200.000 serdadunya untuk menginvasi Ukraina. Namun 1 bulan kemudian, pasukan Rusia dipaksa mundur dari ibukota Kiev yang belum sempat dikuasainya, dan beralih ke kawasan timur Ukraina. Enam bulan kemudian, Pasukan Ukraina menyerang balik dan berhasil merebut mayoritas wilayah yang hilang di timur laut; setelah itu Pasukan Rusia kembali berinisiatif meninggalkan Kherson di wilayah selatan.

Militer Rusia terus memobilisasi dan menambah pasukan, hingga kini jumlah serdadunya yang dikirim ke wilayah Ukraina telah melebihi 310.000 orang, tetapi di tengah serangan lokal di timur Ukraina, mereka selalu tidak berhasil meraih kemajuan yang berarti, justru terus mengalami kekalahan dengan korban cukup besar.

Pertaruhan oleh militer Rusia ini telah memaksa NATO meningkatkan bantuan militer bagi Ukraina, tank NATO yang sebelumnya tidak bersedia diperbantukan, kini tengah memasuki Ukraina dalam jumlah besar; sebelumnya NATO tidak bersedia mengerahkan jet tempur NATO, tapi sekarang mulai terlihat goyah. Pada 20 Februari lalu, di luar dugaan Presiden Biden berkunjung ke Kiev, melontarkan sinyal kuat bahwa NATO telah bersiap mendukung perlawanan Ukraina untuk jangka panjang.

Pada 21 Februari ketika Putin menyampaikan pidato kenegaraan tahunannya, diumumkan bahwa Rusia menghentikan sementara perjanjian pelucutan nuklir New START. Tindakan ini membuat berbagai pihak luar menilainya sebagai respon tergesa-gesa Moskow akibat kunjungan Biden ke Kiev. Dalam perang atrisi jangka panjang ini saja Rusia mulai berada di bawah angin, sehingga hanya bisa kembali mengeluarkan nuklir sebagai kartu terakhir untuk tawar menawar.

Akan tetapi panah yang telah diluncurkan tidak bisa ditarik kembali. Jika AS dan NATO tidak mau mengalah, maka akan sulit bagi Moskow untuk mencari alasan kembali ke perjanjian pelucutan nuklir itu lagi. Biden pun melanjutkan kunjungannya ke negara Eropa Timur, semua negara NATO mengutuk Rusia, yang untuk masalah Ukraina sementara ini tidak terlihat niat untuk mengalah. Seberapa besar kartu as terakhir Istana Kremlin ini dapat menimbulkan efeknya, masih harus diamati, tetapi perubahan yang datang mendadak ini membuat RRT tidak sempat mengantisipasinya.

PKT Tidak Tahu Apa Yang Harus Diperbuat

Pada 21 Februari, di hari saat Putin mengumumkan Rusia menghentikan sementara perjanjian pelucutan nuklir New START, Direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Pusat RRT yakni Wang Yi bertemu dengan Sekjen Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev. Dalam pernyataan singkat kantor berita Xinhua News, sedikit pun tidak menyinggung mengenai hal ini, bahkan disebutkan “menentang dimasukkannya pemikiran Perang Dingin dan konfrontasi berkelompok”. Tapi tindakan Moskow justru merupakan model Perang Dingin yang tipikal.

Di hari yang sama, kantor berita Xinhua News memberitakan pihak Rusia telah menghentikan sementara perjanjian pelucutan nuklir dengan AS, dengan meniru sepenuhnya pernyataan Moskow; tapi disebutkan “pihak Rusia tidak mengundurkan diri dari perjanjian tersebut, hanya menghentikan sementara.”

Seharusnya PKT sangat tidak rela melihat Rusia keluar dari perjanjian itu, karena dengan begitu rencana mereka tidak akan terlaksana; tapi pada masalah besar ini, sepertinya Beijing tidak mampu meyakinkan Rusia. 

Pada 22 Februari lalu, semua negara beramai-ramai merespon. Di hari yang sama, Wang Yi menemui Menlu Rusia Sergey Viktorovich Lavrov; Putin juga menemui Wang Yi. Pernyataan kedua belah pihak sama sekali tidak menyinggung topik sensitif ini, hubungan RRT dengan Rusia jauh dari kata dekat seperti yang diduga oleh pihak luar.

Dalam konferensi pers Kemenlu RRT pada 22 Februari lalu, juru bicara Wang Wenbin merespon, “menyoroti perselisihan antara Rusia dengan AS dalam hal perjanjian ini, semoga kedua belah pihak dapat menyelesaikan perselisihan dengan baik dengan cara dialog yang bersifat membangun, memastikan perjanjian ini terlaksana dengan lancar”.

Dari sini dapat dilihat bahwa PKT sangat takut perjanjian pelucutan nuklir AS dan Rusia akan dibatalkan, maka rencana senjata nuklir mereka akan sulit diwujudkan.

Pada 23 Februari lalu, Kemenhan RRT melangsungkan konferensi pers rutin, dan ia sama sekali tak menyinggung topik penting ini. Hanya ada wartawan bertanya: surat kabar Wall Street Journal belum lama ini mengutip laporan yang diserahkan oleh Komando Strategis Amerika Serikat (USSTRATCOM) kepada DPR AS yang menyebutkan, saat ini RRT memiliki lebih banyak peluncur rudal balistik antar benua berbasis darat daripada Amerika. Selain itu ada analisa oleh media massa Jepang menilai, pihak RRT berencana ekspansi jumlah hulu ledak nuklirnya secara besar-besaran sebelum 2027. Begitu RRT merealisasi target modernisasi militernya, maka akan dilupakannya janji untuk “tidak menggunakan senjata nuklir lebih dulu”. 

Juru bicara masih saja menjawab dengan lagu lama, yang menyebutkan “tidak akan melakukan persaingan senjata nuklir dengan negara lain”, dan kembali mengutuk Amerika, topik tentang Rusia menghentikan sementara perjanjian perlucutan senjata nuklir pun dihindari. Sepertinya pemimpin PKT belum sempat merespon, pihak militer pun terpaksa tidak mengungkitnya sama sekali.

Kesimpulan

Setelah Istana Kremlin beberapa kali melakukan pemerasan nuklir, negara-negara Barat sudah tidak begitu panik lagi, namun Moskow mengumumkan dihentikannya sementara perjanjian pelucutan nuklir, ini memang merupakan suatu peristiwa besar yang cukup berpengaruh pada dunia. Tindakan Moskow ini dapat dinilai sebagai sebuah kartu as politik, namun bukan sebuah opsi militer yang dapat langsung dikerahkan, kecuali Istana Kremlin merasa ekstra khawatir bahwa NATO akan menerjunkan pasukannya, dan langsung membidik Moskow.

Jika perjanjian pelucutan nuklir AS-Rusia batal begitu saja, maka rencana Beijing mengejar ketertinggalannya sebagai negara superpower nuklir pun akan gagal. Moskow sepertinya tidak ingin merundingkan hal ini dengan PKT, ini yang membuat pemimpin Beijing tidak sempat bertindak.

Mantan Presiden Trump memperingatkan akan ada risiko meletusnya Perang Dunia III, di saat ini jika benar terjadi perang dunia, PKT seharusnya masih jauh dari kata siap perang. Baik dalam bidang persenjataan nuklir maupun kekuatan militer konvensional mereka, kesenjangan antara militer RRT dengan AS masih sangat jauh, terlalu tinggi risikonya bagi RRT, serta mereka akan kalah perang dan runtuh.

Peristiwa balon udara mata-mata seharusnya membuat AS memahami, ambisi PKT tidak hanya sampai di barat Pasifik saja, wilayah AS selama ini selalu menjadi incaran mereka. Seandainya perang dunia sudah di depan mata, maka diperkirakan opsi bahwa AS akan menyerang lebih dulu untuk mencekal musuh akan ditempatkan di atas meja, kemungkinan pemimpin PKT akan dipenggal kepalanya lebih dulu terlihat sangat tinggi.

Kunjungan pemimpin PKT ke Moskow mungkin hendak membujuk Istana Kremlin agar menjalankan kembali perjanjian pelucutan nuklir, tapi Moskow belum tentu akan membiarkan Beijing memengaruhi keputusannya, apalagi kondisi Perang Rusia-Ukraina di garis depan juga tidak menggembirakan. Apakah kehancuran yang sebenarnya akan terjadi, seluruh dunia sedang menyorotinya, pemimpin PKT akan semakin cemas. (Sud/whs)

Beijing Membentuk Komite Internal Model Uni Soviet dan Melemahkan Kekuasaan Perdana Menteri Li Qiang

0

 Jessica Mao dan Olivia Li

Baru-baru ini, media Hong Kong melaporkan bahwa Kementerian Keamanan Publik dan Kementerian Keamanan Negara Tiongkok akan dipisahkan dari sistem Dewan Negara dan ditempatkan di bawah Komite Urusan Dalam Negeri Pusat, sebuah lembaga baru yang berada langsung di bawah Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (PKT). 

Struktur baru ini meniru model yang digunakan oleh Uni Soviet. Para analis mengatakan bahwa perdana menteri Tiongkok yang baru saja ditunjuk, Li Qiang, akan mengambil alih Dewan Negara pada Dua Sesi PKT di Maret, namun dengan dihapusnya dua departemen yang berkuasa di Dewan Negara, Li akan menjadi perdana menteri terlemah dalam sejarah PKT.

Ming Pao dari Hong Kong melaporkan dalam sebuah artikel pada 23 Februari bahwa setiap kali ada pergantian jabatan, Dewan Negara PKT akan melakukan apa yang disebut “reformasi” institusional, dan reformasi tahun ini kemungkinan besar akan dilakukan secara drastis.

Kementerian Keamanan Publik dan Kementerian Keamanan Negara akan dipisahkan dari sistem Dewan Negara dan dipindahkan ke Komite Urusan Dalam Negeri yang baru dibentuk. Berdasarkan kerangka kerja fungsional Kementerian Dalam Negeri Rusia, komisi ini akan mengintegrasikan fungsi-fungsi keamanan publik, imigrasi, registrasi rumah tangga, transportasi, kontra-terorisme, kontra-spionase, dan bahkan manajemen organisasi sosial dari Kementerian Dalam Negeri, kata artikel tersebut.

Artikel tersebut juga menyatakan bahwa komite urusan dalam negeri akan dipimpin oleh Wang Xiaohong, Menteri Keamanan Publik PKT saat ini. Namun, tidak jelas bagaimana badan tersebut akan berhubungan dengan Komisi Urusan Politik dan Hukum Pusat, atau apakah fungsi intelijen luar negeri Kementerian Keamanan Negara juga diintegrasikan ke dalam badan tersebut.

Pakar dan komentator urusan Tiongkok yang berbasis di AS, Shi Shan, baru-baru ini mengatakan dalam sebuah program NTD TV bahwa jika berita reformasi itu benar, Komite Urusan Dalam Negeri, yang berada langsung di bawah Komite Sentral PKT, “agak mirip dengan Kementerian Dalam Negeri di bekas Uni Soviet.”

“KGB di bekas Uni Soviet berada di bawah kendali Kementerian Dalam Negeri, sehingga diperkirakan bahwa Kementerian Keamanan Publik dan Kementerian Keamanan Negara akan memperluas kekuasaan mereka dan menjadi mirip dengan KGB, yang merupakan KGB versi PKT,” kata Shi.

“Oleh karena itu, sistem urusan Partai PKT telah meningkatkan kekuasaan eksekutif dan tidak lagi terbatas pada pekerjaan ideologi dan pengambilan keputusan. Ini berarti PKT mengambil kendali langsung atas angkatan bersenjata, dan kewenangan untuk menggunakan senjata tidak lagi dikelola oleh Dewan Negara, sebuah sistem administratif.”

Kepala Badan Baru

Zhang Tianliang, seorang analis dan komentator politik yang berbasis di Amerika Serikat, menunjukkan dalam program YouTube-nya pada 23 Februari bahwa pembentukan Komite Urusan Dalam Negeri oleh PKT mungkin merupakan upaya kepala PKT, Xi Jinping, untuk mendapatkan cengkeraman yang kuat terhadap angkatan bersenjata, dan nasib masa depan Wang Xiaohong masih belum jelas.

Zhang mengatakan bahwa bekas Uni Soviet memiliki Kementerian Dalam Negeri, sebuah badan yang mencakup polisi, keamanan, dan badan intelijen, dengan KGB sebagai badan bawahan Kementerian Dalam Negeri. Komite Urusan Dalam Negeri PKT yang baru dibentuk tampaknya memiliki kekuatan yang lebih besar daripada Kementerian Dalam Negeri Uni Soviet, sehingga Komite Urusan Dalam Negeri ini hanya setengah dari pemerintah, dan Dewan Negara semakin lumpuh.

“Fungsi Komite Urusan Dalam Negeri sebenarnya telah mencakup fungsi Komisi Urusan Politik dan Hukum yang asli, tetapi dengan kekuatan yang lebih besar, karena Komisi Urusan Politik dan Hukum sebelumnya tidak mengelola lalu lintas, paspor, dan sebagainya, hanya mengelola hal-hal yang berkaitan dengan urusan politik,” katanya.

Meski demikian Ming Pao percaya bahwa Wang Xiaohong, Menteri Keamanan Publik saat ini, akan memimpin badan baru tersebut, Zhang menunjukkan bahwa peran Wang di masa depan masih belum jelas pada saat ini.

“Bagaimana hubungan antara dia dan Komisi Urusan Politik dan Hukum? Banyak orang akan memiliki pertanyaan ini,” ujarnya.

Zhang percaya bahwa meskipun pangkat resmi Wang tidak tinggi, ia memiliki hubungan yang dekat dengan Xi Jinping. Oleh karena itu, Xi dapat mempercayakan tugas-tugas penting kepadanya kapan saja.

Li Qiang: Perdana Menteri Terlemah

Komentator urusan saat ini yang berbasis di AS, Chen Pokong, percaya bahwa Li Qiang akan menjadi perdana menteri terlemah dalam 70 tahun sejarah PKT, pada saat ia mengambil alih Dewan Negara pada Maret mendatang.

Chen mengatakan dalam program channelnya pada 24 Februari bahwa reformasi struktural Xi Jinping akan dilakukan sebelum Li Qiang menjabat sebagai perdana menteri, dan reformasi ini sepenuhnya meniru model Stalinis, yaitu untuk mengendalikan posisi kunci, kemudian mengalahkan dan membersihkan lawan-lawan politik, dan akhirnya memonopoli kekuasaan. Xi Jinping juga harus menemukan seseorang untuk menjadi Beria, dan orang itu adalah Wang Xiaohong.

Lavrenty Beria adalah kepala polisi rahasia yang paling berpengaruh selama era Stalin. Dia memainkan peran utama dalam Pembersihan Besar-besaran Stalin pada 1930-an. Namun, setelah Khrushchev menggantikan Stalin berkuasa, Beria dieksekusi pada Desember 1953.

Chen mengatakan bahwa pembentukan Komite Urusan Dalam Negeri oleh PKT memiliki dua makna: pertama, untuk membangun model Soviet; dan kedua, untuk melemahkan kekuasaan Li Qiang sebagai perdana menteri.

“Reformasi ini sama seperti reorganisasi polisi bersenjata sebelumnya. Polisi bersenjata pada awalnya berada di bawah Dewan Negara dan Komisi Militer Pusat, tetapi kemudian, melalui perebutan kekuasaan, Xi Jinping memisahkan Pasukan Polisi Bersenjata dari Dewan Negara dan menempatkannya di bawah Komisi Militer Pusat, yang ia perintahkan secara langsung,” kata Chen. 

“Sekarang dia lebih lanjut memisahkan Kementerian Keamanan Negara dan Kementerian Keamanan Publik dari Dewan Negara, setelah itu apa yang disebut Komite Urusan Dalam Negeri akan dibentuk untuk mendirikan model Uni Soviet.”

Hal ini membuat Li Qiang memiliki kekuasaan yang sangat kecil, katanya, dan menambahkan bahwa ia hanya akan memiliki departemen sumber daya manusia, departemen sumber daya alam, atau beberapa departemen yang terkait dengan keuangan dan ekonomi.

“Semua departemen berpengaruh akan dipindahkan sebelum Li menjabat, jadi dia sudah dilemahkan sebelumnya. Dia memang akan menjadi perdana menteri terlemah dalam sejarah PKT,” kata Chen.

Namun Chen juga mengatakan bahwa reformasi ini menandakan perebutan kekuasaan baru di kalangan klan Xi.

“Karena sudah ada komite politik dan hukum yang dikepalai oleh Chen Wenqing, mantan menteri keamanan negara,” katanya. 

“Sekarang ada komite urusan dalam negeri, dan Wang Xiaohong kemungkinan besar akan menjadi ketuanya.”

“Bagaimana kedua sistem ini akan berkoordinasi dan siapa yang akan bertanggung jawab atas apa?

“Komite urusan politik dan hukum pada awalnya berada di bawah Kementerian Keamanan Publik dan Kementerian Keamanan Negara, dan kecil kemungkinan komite urusan politik dan hukum akan dihapuskan. Akibatnya, sistem Chen Wenqing dan sistem Wang Xiaohong mungkin terlibat dalam perebutan kekuasaan pada titik tertentu.”

Xi Jinping Berniat Mengontrol Langsung Keamanan Nasional Cerminan Krisis PKT Semakin Dalam

0

oleh Rui Li

Dwi Konferensi atau Dua Sesi Partai Komunis Tiongkok berlangsung pada akhir pekan ini. Dunia luar sedang memperhatikan mengenai adanya perombakan personel, restrukturisasi organisasi dan masa depan ekonomi Tiongkok. Jadi apa saja highlight dari Dua Sesi tahun ini yang patut mendapat perhatian

Dua Sesi Partai Komunis Tiongkok tahun ini  berlangsung di Beijing pada 4 dan 5 Maret. Meskipun Dua Sesi dianggap sebagai “konferensi stempel” PKT, tetapi para analis politik masih dapat menangkap beberapa sinyal politik sensitif darinya.

Setelah berakhirnya Kongres Nasional ke-20 pada bulan Oktober tahun lalu, penempatan personel senior PKT yang baru pada dasarnya telah ditentukan. Pemungutan suara hanyalah sekedar mengikuti tata cara. Dan Xi Jinping tanpa perlu diragukan lagi pasti 100% terpilih kembali sebagai sekretaris jenderal PKT yang merupakan kepala negara RRT.

Namun, Dua Sesi tahun ini masih menarik lebih banyak perhatian dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena setelah dampak epidemi, Partai Komunis Tiongkok menghadapi berbagai tantangan ekonomi, termasuk : konsumsi yang lemah, tingkat pengangguran yang meningkat, pasar perumahan yang lesu, anjloknya kepercayaan perusahaan, keuangan pemerintah daerah yang ketat, krisis populasi, dan sanksi Amerika Serikat.

Menghadapi sejumlah tantangan, “tim kepemimpinan ekonomi” Xi menjadi perhatian khusus.

Sejauh ini, menurut analisis ahli dan informasi yang diperoleh media, kandidat yang paling mungkin untuk empat posisi kunci yang bertanggung jawab atas ekonomi Tiongkok adalah Li Qiang sebagai Perdana Menteri, Ding Xuexiang sebagai Wakil Perdana Menteri Eksekutif, He Lifeng sebagai Wakil Perdana Menteri, dan Zhu Hexin sebagai Gubernur Bank Sentral.

Reformasi sistem keamanan nasional yang mendapat banyak perhatian, ada perkiraan bahwa 2 lembaga yakni Kementerian Keamanan Publik dan Keamanan Negara, yang awalnya berada di bawah naungan “Dewan Negara”, besar kemungkinannya akan dialihkan dan dimasukkan ke dalam “Komite Pusat Urusan Dalam Negeri” yang baru dibentuk, serta langsung berada di bawah pimpinan puncak PKT.

Analisis menjelaskan bahwa tindakan ini selain berupa pamer kekuatan di internal partai, tetapi juga menghilangkan orang yang ingin berbeda pendapat atau pembangkang sekaligus mengkonsolidasikan kekuasaan.

Song Guocheng, seorang peneliti Institut Hubungan Internasional Taiwan mengatakan : “Mengeluarkan Kementerian Keamanan Publik dan Keamanan Negara dari sistem urusan negara dan dimasukkan ke dalam sistem partai yang langsung di bawah komando Xi Jinping, mengartikan bahwa Xi telah memusatkan semua kekuasaan di tangannya sendiri. Dengan kata lain, hal itu mencerminkan bahwa PKT sudah tidak mampu lagi memberikan lingkungan untuk melindungi kekuasaan yang mengakibatkan munculnya kekhawatiran mendalam dari pemimpinnya.”

Pada 2 Maret, di sepanjang jalan Chang’an Timur, Beijing terlihat ada sejumlah pos yang dijaga ketat oleh petugas keamanan, ada juga polisi bersenjata yang berjaga-jaga di pintu masuk jalan.

Ini adalah fenomena peningkatan kontrol keamanan yang selalu terjadi menjelang Dua Sesi di Beijing.

Konferensi pers sebelum pembukaan Dua Sesi tahun ini diadakan pada 3 Maret, namun wawancara media masih tunduk pada batasan tertentu.

Selama tiga tahun epidemi, Dua Sesi telah diadakan secara tertutup. Karena PKT membatalkan sendiri kebijakan Nol Kasus yang tak mungkin tercapai, meniadakan lockdown, sehingga dunia luar memperkirakan bahwa Dua Sesi akan melanjutkan cara sebelum epidemi, dan menggunakan kesempatan ini sebagai salah satu sinyal kepada dunia luar mengenai keterbukaan Tiongkok.

Namun, media yang berpartisipasi dalam peliputan Dua Sesi tersebut masih tetap diwajibkan untuk melakukan tes PCR di hotel-hotel yang ditunjuk sehari sebelum mengikuti kegiatan peliputan dan menerima manajemen lingkungan tertutup. (sin)