Home Blog Page 524

Putin Ungkap Kekhawatiran Xi Jinping Tentang Situasi Perang Rusia – Ukraina

NTD

Selama KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization. SCO), Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Pemimpin partai Komunis Tiongkok Xi Jinping pada 15 September. Putin mengungkapkan ada kekhawatiran dalam diri Xi Jinping tentang situasi perang Rusia – Ukraina. Dan, sikap Xi Jinping dalam mendukung Putin juga tampak kurang optimis.

Pertemuan antara Putin dan Xi adalah pertemuan pertama sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari tahun ini. Pertemuan puncak itu terjadi pada saat Rusia sedang mengalami kemunduran besar di medan perang Ukraina.

Sehari sebelum Putin dan Xi bertemu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan bahwa tentara Ukraina telah merebut kembali lebih dari 8.000 kilometer persegi wilayahnya yang diduduki tentara Rusia sejak serangan balasan dimulai pada September.

Putin ungkap kekhawatiran Tiongkok terhadap Perang Rusia – Ukraina

Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kremlin, dalam sambutan pembukaan pertemuan Putin – Xi Jinping, Putin memuji “sikap seimbang Xi dalam krisis Ukraina” dan mengklaim bahwa ia akan mengatasi kekhawatiran yang ada pada pihak Tiongkok tentang perang Rusia – Ukraina. Ia juga akan memperjelas sikapnya terhadap Ukraina.

Media AS menganggap tanggapan Putin tidak biasa. Wall Street Journal melaporkan bahwa juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price pada konferensi pers mengatakan : “Cukup mengejutkan bahwa Putin mengakui Xi Jinping prihatin dengan situasi perang Rusia – Ukraina. Dapat dimaklumi jika Beijing khawatir, tetapi jadi menarik jika Putin yang mengakuinya”.

Craig Singleton, mantan diplomat AS yang sekarang menjadi peneliti senior urusan Tiongkok di lembaga think tank Foundation for Defense of Democracies di Washington, juga berpendapat bahwa hal yang paling menonjol adalah bahwa Putin secara terbuka mengakui kekhawatiran Tiongkok, terutama teks pembicaraan yang dikirim oleh pihak Tiongkok bahkan sama sekali tidak menyinggung soal Ukraina. Tampaknya ia ingin menunjukkan keengganan Beijing untuk meningkatkan dukungan kepada Rusia tatkala situasi di medan perang sedang kurang menguntungkan Rusia.

Wall Street Journal percaya bahwa atmosfer Rusia mengalami kegagalan di medan perang saat ini meluas, dan Putin tentu saja sadar bahwa ia tidak dapat mengharapkan bantuan yang berarti dari Tiongkok atau negara-negara Asia Tengah. Sedangkan Beijing juga harus berjaga-jaga untuk menghindari sanksi Barat.

Sikap Xi Jinping mengejutkan orang

Sikap Xi Jinping terhadap Rusia juga tidak sebaik sebelumnya. Al Jazeera memberitakan bahwa tanggapan Xi selama pertemuan bilateral itu mengejutkan.

Xi Jinping hanya mengatakan secara umum bahwa Tiongkok bersedia bekerja sama dengan Rusia untuk “mencerminkan tanggung jawab negara besar, memainkan peran utama, dan menyuntikkan stabilitas ke dunia yang sedang bergejolak”, tetapi dia tidak merinci mengenai bagaimana Tiongkok dan Rusia menjalin kerja sama, langkah apa yang mau diambil ? Sehingga dunia luar tidak mengetahui.

Menurut data resmi pihak Tiongkok, Xi dan Putin telah bertemu 38 kali sejak tahun 2013. Terakhir kali mereka bertemu di Beijing saat Olimpiade Musim Dingin pada bulan Februari. Pada saat itu, kedua pemimpin negara itu mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan bahwa kedua negara “tidak memiliki batasan dalam hubungan persahabatan dan tidak ada area yang dibatasi dalam melakukan kerjasama”.

Setelah itu, Rusia menginvasi Ukraina yang mengakibatkan isolasi dan sanksi dari negara-negara Barat. Amerika Serikat juga telah berulang kali memperingatkan Beijing untuk tidak mendukung Rusia dalam perang Rusia – Ukraina agar terhindar dari sanksi.

Bloomberg mengutip ucapan analis memberitakan bahwa kecil kemungkinan Tiongkok akan mengubah sikapnya terhadap perang Rusia – Ukraina, bahkan jika Xi menahan diri dari memberikan bantuan militer kepada Rusia, agar tidak berisiko terkena sanksi dan kecaman internasional. Tetapi, PKT mungkin saja masih akan memberi Rusia lebih banyak dukungan politik dan moral, termasuk menggunakan pertemuan SCO untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Putin tidak sendirian, dan Tiongkok bakal lebih banyak lagi berpartisipasi dalam latihan militer dengan Rusia.

Dukungan dengan tindakan terkoordinasi yang disampaikan Li Zhanshu mencerminkan sikap Beijing

Perlu dicatat bahwa, tidak seperti sikap Xi Jinping, sebelum pertemuannya dengan Putin, Li Zhanshu, anggota Komite Tetap Politbiro PKT baru saja mengakhiri kunjungannya di Rusia. Li Zhanshu, tokoh PKT dan rekan dekat Xi Jinping mengatakan saat berada di Rusia, bahwa Tiongkok “dapat memahami secara penuh tentang invasi Rusia ke Ukraina, bahkan kami telah memberikan dukungan terkoordinasi di berbagai aspek”.

Li Zhanshu tidak merinci bagaimana Beijing memberikan “dukungan terkoordinasi”, tetapi pernyataannya telah menarik perhatian dari dunia luar. Ini dianggap sebagai pernyataan paling kuat dan paling jelas oleh otoritas Beijing kepada Rusia tentang mendukung Rusia menginvasi Ukraina.

BBC melaporkan bahwa pertemuan antara Xi Jinping dan Putin kali ini tidak diragukan lagi akan mengingatkan dunia luar bahwa hubungan kerjasama strategis antara Beijing dengan Moskow “tidak memiliki batas dan tidak ada daerah terlarang.” (sin)

Dikompromikan Secara Ilmiah : Ideologi, Industri, dan Ego Merusak Peer Review  dan Penerbitan Ilmiah

0

Jennifer Marguilis & Joe Wang 

Penerbitan ilmiah penelaahan sejawat (peer-review) memiliki proses kerja seperti ini: seorang ilmuwan atau tim sains memiliki pertanyaan ilmiah, dan mereka berkumpul untuk merancang dan melakukan eksperimen untuk mencoba menjawab pertanyaan itu. 

Eksperimen ini bisa memakan waktu berbulan-bulan, bertahun-tahun, atau bahkan puluhan tahun. Setelah para ilmuwan mengumpulkan dan menganalisis hasil percobaan, mereka menulis temuan mereka dan menarik kesimpulan berdasarkan pengetahuan yang sudah diterima di lapangan, penemuan baru mereka, dan spekulasi terdidik mereka tentang apa yang belum diketahui.

Kemudian, mereka mengirimkan artikel ke jurnal ilmiah sesuai bidang studinya.

Ketika editor jurnal menerima artikel, editor membacanya dengan hati-hati dan menolaknya atau mengirimkannya ke pakar lain yang dikenal di bidangnya, yang tidak terlibat dalam penelitian, untuk meninjau temuan dan penulisan

Setelah para ahli menimbang, editor kemudian membuat keputusan tentang apakah akan menolak atau menerima makalah, dalam banyak kasus, memberi catatan bagi penulis untuk merevisi karya mereka.

Penelaahan sejawat akan sering mengajukan pertanyaan mendalam kepada peneliti atau menanyakan bagian dari temuan di makalah. Pertanyaan ini membantu para peneliti menyaring ide-ide mereka, meninjau temuan mereka, dan memeriksa ulang apakah data mereka, dan analisis mereka, sudah benar.

Proses penelaahan sejawat yang terkadang cukup panjang ini adalah untuk memastikan bahwa jurnal menerbitkan artikel ilmiah yang memberikan kontribusi nyata bagi pemahaman kita tentang bidang tersebut, apakah itu kimia, biologi, fisika, ilmu sosial, atau mata pelajaran lainnya.

2,6 Juta Studi Setahun

Menurut Pusat Statistik Sains dan Teknik Nasional, terdapat 2,6 juta studi ilmiah diterbitkan setiap tahun. Ledakan dalam sains yang diterbitkan berarti mungkin ada sebanyak 30.000 jurnal penelaahan sejawat yang memberikan para ilmuwan outlet untuk temuan mereka. Hasilnya: Semakin sulit membedakan antara sains yang baik dan sains yang buruk. Sains yang baik adalah karya yang memiliki integritas dan transparansi tingkat tinggi, dilakukan dengan cara yang tidak memihak, dan mengarah pada temuan yang dapat direplikasi oleh ilmuwan lain.

Sains yang buruk seringkali didorong oleh ego atau disponsori oleh industri: diterbitkan bukan untuk kebaikan dalam memajukan pengetahuan atau membantu orang, tetapi untuk menyesatkan publik, seringkali demi meraih keuntungan finansial. Industri nirlaba telah dan terus menggunakan sains yang buruk untuk meya- kinkan konsumen agar membeli produk mereka.

Bahkan yang lebih merusak mungkin adalah peran ideologi—ketika posisi tertentu menjadi masalah posisi politik daripada prestasi ilmiah.

Tiga peneliti Amerika memanfaatkan kelemahan ini untuk menjebak beberapa jurnal dengan menerbitkan tujuh studi di jurnal sosiologi.

Satu   studi   berjudul,   “Taman   Anjing Adalah Cawan Petri untuk ‘Budaya Pemerkosaan’ Anjing’”, berhasil masuk ke jurnal Gender, Piace And Culture.

Dalam prosesnya, para peneliti mempelajari sesuatu yang mengganggu:

“Apa yang tampaknya tidak dapat disangkal adalah, bahwa membuat ide-ide absurd dan mengerikan yang cukup modis secara politis dapat membuat mereka divalidasi pada studi keluhan akademis tingkat tertinggi,” kata James Lindsay, salah satu peneliti, dalam sebuah video tentang proyek tersebut.

Sains Sampah

Sejarah baru-baru ini menunjukkan bagaimana “sains sampah” dapat memiliki dampak negatif yang membahayakan kesehatan manusia dan planet.

Misalnya, pada tahun 1948, tim suami istri di Universitas Harvard, Olive Watkins Smith dan George Van Siclen Smith, menerbitkan sebuah artikel yang menegaskan bahwa hormon sintetis, diethylstilbestrol (DES), tidak hanya dapat mencegah keguguran tetapi juga membuat kehamilan normal menjadi lebih normal.”

Produsen obat menyalin dan mendistribusikan studi Smiths ke ribuan dokter medis untuk mendorong mereka meresepkan DES.

Penelitian Harvard sangat buruk: Mereka menggunakan ukuran sampel wanita hamil yang terlalu kecil untuk menarik kesimpulan yang signifikan secara statistik dan tidak memiliki kelompok kontrol. Pasangan Smith juga tidak mengungkapkan bahwa penelitian mereka didanai oleh industri obat.

Sebagian besar berdasarkan sains sampah ini, diperkirakan 5 juta hingga 10 juta wanita hamil di Amerika menggunakan DES. Namun DES tidak membantu ataupun tidak berbahaya. Malah menyebabkan keguguran, serta kanker reproduksi yang diinduksi hormon agresif pada remaja yang ibunya telah meminumnya. DES dilarang untuk digunakan pada kehamilan pada tahun 1971.

Contoh yang lebih terkenal dimulai pada 1950-an ketika industri tembakau memulai kampanye hubungan masyarakat yang canggih untuk melawan sains penelaahan sejawat yang menunjukkan bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan manusia.

Meskipun diketahui pada 1953 bahwa merokok menyebabkan kanker paru-paru, sains yang disponsori industri begitu efektif mengaburkan perairan ilmiah sehingga hubungannya tidak diakui oleh otoritas kesehatan masyarakat sampai awal 1990-an.

Baru-baru ini, pada 1990-an, ketika ahli biologi Tyrone Hayes menemukan bahwa pestisida umum, atrazin, sangat mengganggu endokrin sehingga mengubah katak jantan menjadi betina, Syngenta, perusahaan yang membuat pestisida itu, melakukan segala cara untuk menyimpan informasi ini dari publik. Dua gugatan kelompok (class action) mengungkapkan bahwa Syngenta memiliki tujuan untuk mendiskreditkan reputasi Tyrone Hayes di depan umum untuk membuat para pecinta lingkungan mempertanyakan validitas penelitiannya.

Menerbitkan studi yang dirancang dengan buruk, yang tidak dapat direplikasi, adalah strategi yang efektif untuk mencegah Badan Perlindungan Lingkungan untuk mengawasi penjualan pestisida dan benih Syngenta senilai $14 miliar per tahun. Pada 2014, seperti dilansir The New Yorker, Syngenta memberikan dana penelitian kepada 400 institusi akademik di seluruh dunia.

‘Penelaahan Abal-abal’

Penelitian yang dipublikasikan para ilmuwan memengaruhi prospek pekerjaan, mata pencaharian, reputasi, dan bahkan persahabatan mereka. Mengingat ledakan publikasi ilmiah, mudah untuk melihat bagaimana proses penelaahan sejawat bisa menjadi serba salah.

The Epoch Times mewawancarai seorang profesor yang menghabiskan lebih dari 25 tahun di 10 sekolah kedokteran terbaik. Ilmuwan ini meminta untuk tidak disebutkan namanya, karena takut akan ancaman.

“Saya menyebutnya penelaahan abal- abal,” kata ilmuwan itu. “Ada bias yang luar biasa. Peninjau mengabaikan data yang tidak sesuai dengan apa yang sudah mereka yakini.”

Ilmuwan itu mengatakan bahwa bidang-bidang tertentu memiliki lebih sedikit masalah dengan minat khusus daripada yang lain, dan topik-topik tertentu—termasuk keamanan pengobatan modern dan, khususnya, keamanan vaksin—cenderung menekan tombol ideologis.

“Ide dalam sains seharusnya adalah, kita hanya mendorong untuk menemukan jawabannya. Kami memiliki hipotesis, kami mengajukan pertanyaan, kami menguji hipotesis, kami mengumpulkan lebih banyak data,” kata ilmuwan itu. “Begitulah cara kami maju. Tetapi ketika terpolarisasi, fenomena penelaahan abal-abal mulai terjadi. Kemudian menjadi konfrontasi yang lebih ideologis.

“Orang-orang akan mencoba mempublikasikan omong kosong total karena alasan ideologis.”

Ketika Ideologi Mendorong Keputusan

Ketika studi penelaahan sejawat memiliki potensi yang merugikan industri bernilai miliaran dolar, maka mereka sering kali ditarik kembali, kata beberapa ilmuwan kepada The Epoch Times.

“Mengikuti sains yang dibungkam,” kata James Lyons-Weiler, CEO dan direktur Institute for Pure and Applied Knowledge (IPAK). Dia telah menerbitkan lebih dari 50 studi penelaahan sejawat tentang berbagai topik dan baru-baru ini menarik kembali studi kontroversialnya.

Sangat sulit untuk memublikasikan penelitian yang mempertanyakan keamanan vaksin, kata James, dan penelitian ini sering ditarik kembali oleh editor yang menolak kontroversi.

“Mereka cenderung menarik kembali setelah dikritik oleh kritikus anonim,” katanya. “Ini adalah perkembangan baru yang bermasalah. Jurnal-jurnal tersebut ditarik kembali berdasarkan kritik dari pengulas anonim, alih-alih menerbitkan kritik dan memungkinkan penulis untuk membantah. Itu berarti komentar para kritikus tidak ditinjau oleh penelaahan sejawat.”

Pencabutan tersebut dapat terjadi seminggu setelah sains diterbitkan, atau lebih dari 10 tahun.

Membatalkan Kritik, Teknik Membungkam Sains

Seorang dokter medis Denmark yang bekerja untuk industri farmasi selama hampir satu dekade, Peter Gotzsche melihat secara langsung bagaimana para bosnya akan memanipulasi data yang tidak sesuai dengan agenda industri mereka. Sebagian besar sebagai akibat dari frustrasi itu, Peter Gotzsche ikut mendirikan Cochrane Collaboration, sebuah inisiatif nirlaba dengan tujuan eksplisit untuk menjauhkan bias dari sains.

Selama bertahun-tahun, Cochrane Collaboration dianggap sebagai standar emas informasi yang tidak memihak, dan Peter, yang menerbitkan lebih dari 50 artikel penelaahan sejawat dan delapan buku, dipuji sebagai pejuang integritas ilmiah.

Namun, pada September 2018, Peter Gotzsche dikeluarkan dari dewan Cochrane (enam mendukung, lima menentang, dan satu abstain). Langkah ini menyebabkan empat anggota dewan mengundurkan diri sebagai protes. Dia juga dipecat dari posisinya sebagai direktur Nordic Cochrane Center dan diskors dari rumah sakit tempat dia bekerja.

Peter mengatakan kepada wartawan dan pembuat film dokumenter, Bert Ehgartner, bahwa dia yakin pemecatannya adalah karena dia dan dua rekan penulis mengkritik ulasan Cochrane yang menemukan “bukti dengan kepastian tinggi” bahwa vaksin terhadap virus papiloma manusia (HPV) melindungi wanita dan anak perempuan dari prakanker serviks. Peter mengkritik ulasan tersebut, menunjukkan bahwa Cochrane telah mengecualikan hampir setengah dari uji coba dan mengabaikan sinyal keamanan yang mencolok tentang vaksin HPV.

Sebagai pahlawan integritas ilmiah bagi banyak orang, Peter Gotzsche sekarang dikucilkan oleh rekan-rekannya dan dikategorikan sebagai “penghina industri”.

“Sebuah kebenaran ilmiah baru tidak menang dengan meyakinkan lawan-lawannya dan membuat mereka melihat cahaya,” fisikawan Jerman Max Planck menulis dalam otobiografinya tahun 1950, “tetapi lebih karena lawan-lawannya akhirnya mati, dan generasi baru tumbuh yang akrab dengan dia.”

Menurut Lyons-Weiler, sains terus bergerak maju bahkan tanpa pemakaman. IPAK saat ini terlibat dalam studi tahap kedua untuk memeriksa hasil kesehatan anak-anak yang divaksinasi versus tidak divaksinasi. Kali ini, ada partisipasi dari dokter medis, Russell Blaylock, seorang ahli bedah saraf yang telah memperingatkan terhadap toksisitas aluminium dalam vaksin selama lebih dari dua dekade.

Sementara itu, apakah masalah penelaahan sejawat berarti kita harus menolak temuan ilmiah baru? Perhatikan tanda- tanda peringatan. Ajukan pertanyaan: Siapakah Daud dan siapakah Goliat?

Pembaca yang cerdas, baik ilmuwan, akademisi, ahli etika, jurnalis, atau orang awam, akan memahami bahwa setiap “fakta” atau “kesimpulan” ilmiah yang ditegaskan harus dikombinasikan dengan akal sehat, skeptisisme yang sehat, dan melihat lebih dekat pada mereka yang mencari keuntungan. (jen)

Hipotesis: Irama Sirkadian Menghubungkan Gangguan Mental

0

UC IRVINE

Kecemasan, autisme, skizofrenia, dan sindrom Tourette masing-masing memiliki karakteristik tersendiri, tetapi sebuah studi baru menanyakan apakah gangguan ritme sirkadian dapat menjembatani ini dan sebagian besar gangguan mental lainnya.

Dalam   sebuah   studi   baru   di   jurnal Translational  PsychIatry,   para   ilmuwan berhipotesis bahwa gangguan ritme sirkadian   (CRD)   adalah   faktor   psikopatologi yang dimiliki oleh berbagai penyakit mental.  Penelitian  tentang  fondasi  molekuler- nya  bisa  menjadi  kunci  untuk  membuka terapi dan perawatan yang lebih baik

“Ritme sirkadian memainkan peran mendasar dalam semua sistem biologis di semua skala, dari molekul hingga populasi,” kata penulis senior Pierre Baldi, profesor ilmu komputer di University of California, Irvine. “Analisis kami menemukan bahwa gangguan ritme sirkadian adalah faktor yang secara luas tumpang tindih dengan seluruh spektrum gangguan kesehatan mental.”

Penulis utama Amal Alachkar, seorang ahli saraf dan profesor pengajaran di departemen ilmu farmasi, mencatat tantangan pengujian hipotesis pada tingkat molekuler tetapi mengatakan secara menyeluruh memeriksa literatur penelaahan sejawat tentang gangguan kesehatan mental yang paling umum memberikan banyak bukti koneksi.

“Tanda-tanda gangguan ritme sirkadian—masalah dengan tidur—ada di setiap gangguan,” kata Alachkar. “Sementara fokus kami adalah pada kondisi yang diketahui secara luas termasuk autisme, ADHD, dan gangguan bipolar, kami berpendapat bahwa hipotesis faktor psikopatologi CRD dapat digeneralisasi untuk masalah kesehatan mental lainnya, seperti gangguan obsesif-kompulsif, anoreksia nervosa, bulimia nervosa, kecanduan makanan, dan penyakit Parkinson.”

Ritme sirkadian mengatur aktivitas fisiologis dan proses biologis tubuh kita setiap hari. Disinkronkan dengan siklus terang/ gelap 24 jam, ritme sirkadian memengaruhi kapan kita biasanya perlu tidur dan saat kita bangun.

Mereka juga mengatur fungsi lain seperti produksi dan pelepasan hormon, pemeliharaan suhu tubuh, dan konsolidasi ingatan. Pengoperasian sistem ketepatan waktu alami yang efektif dan tidak terganggu yang mana ini diperlukan untuk kelangsungan hidup semua organisme hidup, kata penulis makalah tersebut.

Ritme sirkadian secara intrinsik sensitif terhadap isyarat terang/gelap, sehingga dapat dengan mudah terganggu oleh paparan cahaya di malam hari, dan tingkat gangguan tampaknya bergantung pada jenis kelamin dan berubah seiring bertambahnya usia. Salah satu contohnya adalah respon hormonal terhadap CRD yang dirasakan ibu hamil; baik ibu maupun janin dapat mengalami efek klinis dari CRD dan stres kronis.

“Masalah menarik yang kami eksplorasi adalah interaksi ritme sirkadian dan gangguan mental dengan seks,” kata Pierre Baldi, direktur Institute for Genomics and Bioinformatics. “Misalnya, sindrom Tourette diderita terutama pada pria, dan penyakit Alzheimer lebih sering terjadi pada wanita dengan rasio sekitar dua pertiga hingga sepertiga.”

Usia juga merupakan faktor penting, menurut para ilmuwan, karena CRD dapat memengaruhi perkembangan saraf di awal kehidupan selain menyebabkan timbulnya gangguan mental terkait penuaan di antara orang tua.

Masalah penting yang belum terselesaikan berpusat pada hubungan kausal antara CRD dan gangguan kesehatan mental, kata Pierre Baldi. Apakah CRD merupakan pemain kunci dalam asal dan timbulnya penyakit ini atau gejala yang memperkuat diri dalam perkembangan penyakit?

Untuk menjawab pertanyaan ini dan pertanyaan lainnya, para peneliti menyarankan pemeriksaan CRD pada tingkat molekuler menggunakan teknologi transkriptomik (ekspresi gen) dan metabolomik pada model tikus.

“Ini akan menjadi high throughput process dengan peneliti memperoleh sampel dari subyek sehat dan sakit setiap beberapa jam sepanjang siklus sirkadian,” kata Pierre Baldi. 

“Pendekatan ini dapat diterapkan dengan keterbatasan pada manusia, karena hanya sampel serum yang benar-benar dapat digunakan, tetapi dapat diterapkan dalam skala besar pada model hewan, terutama tikus, dengan mengambil sampel jaringan dari berbagai area otak dan organ yang berbeda, selain serum. Ini adalah eksperimen yang ekstensif dan melelahkan yang dapat mengambil manfaat dari memiliki konsorsium laboratorium.”

Dia menambahkan bahwa jika percobaan terjadi secara sistematis sehubungan dengan usia, jenis kelamin, dan area otak untuk menyelidiki ritme molekul sirkadian sebelum dan selama perkembangan penyakit, itu akan membantu komunitas riset kesehatan mental mengidentifikasi biomarker potensial, hubungan sebab akibat, dan sasaran dan jalan terapi baru. (yud)

Aliansi Beijing-Moskow Diuji Setelah Invasi Rusia

Li Lan dan Paul Greaney – NTD

Pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT) Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan puncak di Samarkand, Uzbekistan pada (15/9). Kedua pihak saling mencari dukungan dalam masalah Taiwan dan Ukraina. 

Pertemuan Xi-Putin  adalah pertemuan tatap muka pertama antara keduanya sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari lalu. Ini terjadi pada saat Rusia menghadapi kemunduran besar di medan perang Ukraina dan semakin terisolasi dari Barat.

Putin memuji apa yang disebut sikap “seimbang” Tiongkok dalam perang invasi Rusia. Ia juga mengatakan dia memahami keraguan dan kekhawatiran Xi tentang situasi di Ukraina.

Terkait masalah Taiwan, Putin mengutuk tindakan Amerika Serikat di Selat Taiwan dan menyatakan dukungannya terhadap kebijakan “satu Tiongkok”.

Xi Jinping mengatakan “campur tangan tidak akan pernah ditoleransi” dalam masalah Taiwan.

Ken Buck, anggota Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat AS mengatakan mereka memiliki kepentingan yang sama. Mereka berdua ingin menguasai dunia, dan mereka berdua percaya pada hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan demokrasi serta kapitalisme.”

Dalam pertemuan ini, ambisi Xi Jinping sekali lagi terungkap.

Pemimpin Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping menuturkan, Tiongkok bersedia bekerja sama dengan Rusia untuk menunjukkan tanggung jawabnya sebagai negara besar dan memainkan peran utama.”

Pensiunan Jenderal AS Robert Spalding mengatakan bahwa untuk memastikan keamanan nasional, pemerintah AS harus membangun kemauan politik yang kuat untuk menyelesaikan PKT sebagai musuh,  dia percaya bahwa pemerintah harus berani memisahkan diri dari PKT.

Robert Spalding, rekan senior di Institut Hudson menilai,  Putin seharusnya tidak menginvasi Ukraina; Xi Jinping akan menyerang Taiwan, maka itu adalah kesalahan besar, tapi  dia akan tetap melakukannya, yang berasal dari arogansi Totalitarianisme dan ketidakmampuan pemerintah otoriter. Jika Amerika melepaskannya, maka Amerika akan menjadi seperti Tiongkok

Majalah Foreign Policy Amerika Serikat melaporkan pada  15 September bahwa Xi Jinping telah mendapatkan apa yang diinginkannya.

Li Zhanshu, anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral PKT mengatakan masalah Ukraina saat ini, Amerika Serikat dan NATO secara langsung menekan pintu Rusia. Ia menilai Rusia telah mengambil beberapa tindakan yang harus dilakukan. Karena itu, pihaknya memahami dan akan memberikannya untuk mengatasi dari aspek yang berbeda. 

Adapun bagaimana pemerintahan Xi Jinping akan “bekerja sama” dengan Putin di masa depan, kini disoroti oleh komunitas internasional. (hui)

Bantu Serangan Balik Ukraina, AS dan Kanada Kucurkan Bantuan USD 600 Juta, Jerman Sediakan Kendaraan Lapis Baja

NTD

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari lalu, tentara Ukraina memulai serangan balasan skala besar terhadap tentara Rusia dalam dua minggu. Pada 15 September, Amerika Serikat menyetujui rencana baru untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina hingga USD 600 juta.  Jerman juga akan memberikan Ukraina lebih banyak kendaraan lapis baja dan sistem peluncuran roket, tetapi bukan tank yang ingin digunakan Kyiv untuk melawan Rusia.

Cabang eksekutif AS dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa program bantuan yang dikirimkan adalah  persenjataan, layanan dan pelatihan, seperti dilaporkan Central News Agency mengutip kantor berita AFP. Namun pernyataan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut, termasuk jenis senjata yang dipasok.

Amerika Serikat telah memberikan Kyiv lebih dari US$15 miliar bantuan militer.

Tentara Ukraina mengendalikan sebuah tank di pinggiran Izyum, Oblast Kharkiv, Ukraina timur, selama invasi Rusia ke Ukraina pada 14 September 2022. (JUAN BARRETO/AFP via Getty Images)

Jerman menjanjikan lebih banyak senjata tetapi bukan tank

Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht  pada  15 September mengatakan bahwa pihaknya akan memberi Ukraina lebih banyak kendaraan lapis baja dan sistem peluncuran roket. Akan tetapi, bukan kendaraan tempur yang ingin digunakan Kyiv untuk melawan Rusia.

Lambrecht mengatakan Jerman akan menyediakan dua sistem peluncuran roket ganda Mars II, 200 rudal dan 50 pengangkut personel dingo. 

Lambrecht mengatakan kendaraan tempur infanteri BMP-1 Infantry Fighting Vehicles (IFVs)  era Soviet juga akan dikirim “segera” dari Yunani ke Ukraina di bawah kesepakatan antara Jerman dan Yunani untuk mengisi kembali persenjataan Athena dengan kendaraan lapis baja Marder yang lebih modern.

Ukraina telah berulang kali meminta kendaraan lapis baja Marders dan kendaraan tempur Leopard buatan Jerman, tetapi kali ini Jerman tidak memasukkannya daftar persenjataan.

Berlin mengatakan Jerman tidak akan menyerahkan sendiri senjata ke Ukraina .  Lambrecht  mencatat bahwa sejauh ini tidak ada sekutu lain yang mengirimkan kendaraan tempur buatan Barat ke Ukraina.

Selain janjinya untuk menyediakan generator, pakaian musim dingin, dan tenda pada konferensi internasional di Pangkalan Udara Ramstein pekan lalu, Lambrecht  juga berjanji akan mengirimkan bantuan tambahan untuk menjaga pasukan Ukraina tetap berjuang selama musim dingin.

Pada September ini, tentara Ukraina, yang dipimpin oleh pasukan khusus, maju pesat dengan pasukan lapis baja di wilayah timur Kharkiv, memaksa tentara Rusia untuk meninggalkan kendaraan besinya dan mundur. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa  tentara Ukraina telah memulihkan sekitar 8.000 kilometer persegi wilayahnya. (hui)

Dewan Urusan Daratan dari Republik Tiongkok Memperingatkan Beijing Agar Tidak Salah Menilai Situasi

0

 oleh Zeng Yihao, Huang Yanling 

Setelah Komite Urusan Luar Negeri Senat AS mengesahkan Rancangan Undang-Undang Kebijakan Taiwan 2022 (Taiwan Policy Act of 2022), Wakil Ketua Dewan Urusan Daratan Republik Tiongkok (Mainland Affairs Council Republic of China) memperingatkan Beijing agar tidak salah menilai situasi saat ini, dan terus memanfaatkan kesempatan untuk melakukan tindakan provokatif.

Chiu Chui-cheng, Wakil Ketua Dewan Urusan Daratan Republik Tiongkok mengatakan : “Kami senang melihat baik partai politik yang berkuasa maupun partai oposisi di Amerika Serikat telah mendukung Taiwan dalam menanggapi ancaman dan provokasi PKT dengan tindakan yang nyata. Sikap dari pihak kita masih tetap yakni, tidak akan menyerah pada tekanan otoritas Beijing, dan tidak gegabah meskipun telah memenangkan dukungan dari masyarakat internasional. Namun kita tetap menghimbau otoritas PKT agar tidak salah dalam menilai situasi, dan mengambil kesempatan untuk melakukan tindakan yang provokatif”.

Chiu Chui-cheng menegaskan bahwa Taiwan tidak akan menyerah pada ancaman Beijing, dan akan memperkuat pertahanan diri dan bekerja sama dengan negara-negara yang berpikiran sama. 

Selain itu, Chiu juga mengkritik pelecehan terhadap Taiwan yang terus dilakukan PKT belakangan ini dengan pesawat tak berawak PKT yang merupakan penyebab meningkatnya konfrontasi yang tidak masuk akal antara kedua sisi Selat Taiwan. Ia juga memperingatkan pihak berwenang Beijing untuk segera menghentikan perbuatan menyalahkan, berbohong, memprovokasi dan sabotase.

Sementara itu, ada kekhawatiran media bahwa setelah Yang Zhi-yuan, Wakil Ketua Partai Nasional Taiwan pergi ke daratan Tiongkok, ia ditangkap oleh otoritas Tiongkok dan keberadaannya hingga saat ini tidak diketahui, tetapi Kantor Urusan Taiwan dari Dewan Negara RRT menolak untuk mengungkapkan lokasi penahanan Yang Zhi-yuan. Untuk itu, MAC (Mainland Affairs Council) protes.

Chiu Chui-cheng mengatakan : “Melalui kesempatan ini MAC menyatakan protes dan tidak menerima bahwa warga negara Taiwan berhak menjalankan kebebasan berbicara, kebebasan berserikat, dan bebas partisipasi dalam partai politik yang dijamin secara konstitusional di tanah mereka sendiri. PKT dan apa yang mereka klaim sebagai konstitusi tidak memiliki hak untuk ikut campur, tidak memiliki hak untuk menangkap, tidak memiliki hak untuk menghukum”.

Qiu Chui-cheng mengungkapkan bahwa apa yang disebutkan PKT sebagai memberikan perlindungan hukum terhadap tersangka adalah omong kosong. Selain itu, Beijing sengaja mendefinisikan tanpa batas konsep gerakan kemerdekaan Taiwan. Dengan demikian rakyat Taiwan menjadi semakin jelas melihat esensi dari totalitarianisme otokratis PKT. (sin)

Imperial College London akan Menutup Usaha Patungan dengan Perusahaan Pertahanan Tiongkok

oleh Zhang Junmin, NTD Asia Pasifik

Media Inggris, The Guardian  secara eksklusif melaporkan bahwa Imperial College London menutup dua pusat penelitian yang disponsori oleh perusahaan kedirgantaraan Tiongkok. Dikarenakan ditemukan bahwa mereka memiliki kerja sama jangka panjang dengan militer Tiongkok. Selain itu, penelitian dikhawatirkan  dapat memicu ambisi ekspansi militer Tiongkok.

Laporan media asing mengungkapkan bahwa Pusat Desain dan Manufaktur Struktural AVIC memiliki kemitraan jangka panjang dengan pemasok kedirgantaraan sipil dan militer Tiongkok, yang telah menyediakan lebih dari  £ 6 juta untuk penelitian tentang bahan kedirgantaraan mutakhir, pusat penelitian lain adalah kemitraan dengan PKT. Dijalankan bersama oleh AVIC New Materials, anak perusahaan dari perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan milik negara, entitas milik negara Tiongkok, telah menginvestasikan £4,5 juta dalam penelitian baterai berkinerja tinggi, komponen mesin jet, dan kaca depan pesawat tahan benturan .

Kedua entitas  yang disebutkan di atas sama-sama berafiliasi dengan Aviation Industry Corporation of China. Kini Imperial College telah mengkonfirmasi bahwa kedua pusat tersebut akan ditutup pada akhir tahun ini, setelah dua aplikasi sekolah untuk lisensi ditolak oleh gabungan pemerintah Inggris dengan divisi kontrol ekspor. 

Selama tiga tahun terakhir, lima kerja sama Tiongkok-Inggris telah dihentikan secara diam-diam.  Menteri Negara untuk Bisnis Inggris, Kwasi Kwarteng mengumumkan pada 17 Agustus, mengutip “Undang-Undang Keamanan dan Investasi Nasional” untuk memblokir akuisisi Super Orange Holdings Limited Hong Kong atas perusahaan teknologi Inggris Pulsic. Ini adalah pertama kalinya pemerintah Inggris menggunakan UU tersebut terhadap perusahaan-perusahaan Hong Kong. (hui)

Tarik Pasukan dari Wilayah Kharkov, Media Rusia: Putin Batalkan Pertemuan dengan Jenderal Militer

NTD

Perang antara Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-200 pada 11 September,  Ukraina meluncurkan serangan balasan komprehensif di Ukraina timur. Tentara Ukraina pada 11 September mengumumkan bahwa mereka telah memulihkan lebih dari 3.000 kilometer persegi tanah yang hilang, setelah memukul mundur front Rusia di Kharkiv, timur laut Ukraina. Media Rusia mengungkapkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin membatalkan pertemuan dengan para jenderal militer setelah tentara Rusia menelan kekalahan terbesar sejak invasi ke Ukraina.

Serangan balasan tentara Ukraina baru-baru ini di timur laut, berhasil merebut kembali pusat administrasi dan markas korps di daerah yang diduduki Rusia termasuk Balakleya dan Izyum. Bahkan, bagian barat dari simpul kereta api lokal Kupyansk, kini kembali ke Ukraina .

Panglima militer Ukraina Valeriy Zaluzhny mengatakan dalam sebuah pernyataan di media sosial, bahwa sejak September, lebih dari 3.000 kilometer persegi wilayah mereka telah kembali ke kendali Ukraina. Di dekat kota Kharkov (Kharkiv), Tentara Ukraina membuat kemajuan.  Tak hanya di wilayah selatan dan timur, tetapi juga di utara. Tentara Ukraina kini hanya 50 kilometer dari perbatasan.”

Pihak berwenang Ukraina juga mengatakan tentara Ukraina berusaha merebut kendali kota-kota di sekitar Izyum, sebuah area penting untuk operasi tempur Rusia.  Pihak Ukraina menambahkan bahwa tentara mereka telah merebut kembali setidaknya 30 kota dan desa di wilayah timur Kharkiv.

Valeriy Zaluzhny, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, juga mengatakan pada 11 September bahwa tentara Ukraina telah memulihkan sekitar 3.000 kilometer persegi wilayah yang hilang dalam seminggu terakhir. Hanya dalam beberapa hari, mereka merebut kembali wilayah yang perjuangan tentara Rusia selama waktu tiga bulan dan mengorbankan ribuan orang.

Kendaraan militer Rusia terlihat di Balakleya, wilayah Kharkiv, selama invasi Rusia ke Ukraina pada 10 September 2022. (JUAN BARRETO/AFP via Getty Images)

Atas mundurnya tentara Rusia di garis depan di Kharkiv, Central News Agency mengutip Moscow Times bahwa pada  11 September, Putin menunda pertemuan yang dijadwalkan dengan pejabat tinggi pertahanan di resor Laut Hitam Sochi.

Sekretaris pers Putin, Dmitry Peskov, mengatakan Putin telah membatalkan pertemuan yang dijadwalkan dengan pejabat tinggi pertahanan dan perwakilan dari industri pertahanan.

Namun demikian, Peskov mengatakan bahwa pertemuan yang relevan masih diperlukan. Ia  mengatakan bahwa “dengan perkembangan operasi militer khusus, beberapa pengalaman yang akan dibahas dan ditinjau, tetapi dia tidak mengungkapkan jadwal baru pertemuan terkait. 

Situs berita independen Meduza, mengutip sumber Kremlin, mengungkapkan bahwa referendum aneksasi yang ingin dipromosikan Rusia di wilayah pendudukan juga tertunda karena kegagalan front Rusia.

Laporan mengatakan referendum di wilayah yang diduduki Rusia, yang semula dijadwalkan pada Mei, ditunda pertama hingga September dan kemudian hingga November, tetapi sekarang telah ditangguhkan.

Sumber lain menunjukkan bahwa administrator yang telah dikirim ke wilayah Kharkiv dan Zaporozhye yang diduduki Rusia untuk mempersiapkan referendum, telah diperintahkan untuk kembali ke Rusia. Meski demikian, tim teknis  mendorong referendum yang diduduki Rusia masih tetap bertahan.

Foto menunjukkan kendaraan lapis baja BTR-80 Rusia di Balakleya, wilayah Kharkiv, 10 September 2022. (JUAN BARRETO/AFP via Getty Images)

Kyrgyzstan dan Tajikistan, Anggota SCO Baku Tembak Jelang KTT Xi-Putin, Bentrokan Meletus di Halaman Belakang Rusia

Luo Tingting

Baku tembak meletus pada kesempatan KTT Shanghai Cooperation Organisation (SCO). Dua negara anggota, Kyrgyzstan dan Tajikistan saling serang di perbatasan pada 14 September. Sehari sebelumnya, pertumpahan darah juga pecah di Azerbaijan dan Armenia di halaman belakang Rusia, mitra dialog Organisasi Kerjasama. Beberapa berkomentar bahwa pertemuan SCO tampak hidup di permukaan. Akan tetapi, pada kenyataannya negara-negara anggota terpisah satu sama lain.

Kebakaran Perbatasan Kyrgyzstan dan Tajikistan 

Kantor berita Reuters melaporkan pada 14 September, bahwa bentrokan pecah di perbatasan antara Kyrgyzstan dan Tajikistan, dua negara bekas Uni Soviet. Penjaga perbatasan Kyrgyzstan menuduh orang Tajikistan menduduki posisi di bagian perbatasan yang tidak ditandai.

Pihak berwenang Kyrgyzstan  mengatakan tentara Tajikstan menyerang penjaga yang berpatroli di Bulak-Bashi dan Pasky-Aryk di negara bagian Bakten di barat daya.

Seorang tentara Kyrgyzstan   terkena pecahan peluru dan yang lainnya mengalami gegar otak selama bentrokan Bralak-Bashi.

Pihak berwenang Tajikistan menuduh pasukan  Kyrgyzstan menembakkan mortir dan senapan mesin ke sebuah pos perbatasan.

Menurut media Tajikistan “Asia-plus” , mengutip sumber anonim, insiden itu menewaskan satu penjaga perbatasan Tajikistan dan melukai lima lainnya.

Kantor berita Rusia RIA juga melaporkan bahwa seorang penjaga perbatasan Tajikistan tewas.

Pihak Kirgistan dan Tajikistan bersekutu dengan Rusia, yang memiliki pangkalan militer di kedua negara. Akan tetapi, kedua negara sering bentrok di perbatasan. Pada 2021, telah terjadi bentrokan berdarah antara kedua belah pihak yang menewaskan 50 orang, hampir memicu perang skala penuh antara kedua negara.

Rusia telah meminta Tajikistan dan Kirgistan agar mengambil tindakan segera untuk mengendalikan situasi perbatasan, demikian kantor berita Rusia melaporkan.

Baik pemimpin Kirgistan maupun Tajikistan akan menghadiri KTT Organisasi Kerjasama Shanghai di Uzbekistan. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping juga akan menghadiri KTT tersebut.

Bentrokan Berdarah Meletus di Halaman Belakang Rusia

Selain insiden saling serang dari dua negara anggota, bentrokan serius juga terjadi di Azerbaijan dan Armenia, dua mitra dialog Organisasi Kerjasama Shanghai pada 13 September.

Hampir 100 tentara di kedua belah pihak tewas dalam bentrokan berdarah antara kedua negara di wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.

Konflik terburuk antara kedua negara sejak mereka berperang pada  2020. Rusia mengumumkan pada 13 September bahwa mereka telah mengkoordinasikan gencatan senjata antara kedua pihak, akan tetapi pihak berwenang di Azerbaijan dan Armenia keduanya saling menuduh melanggar perjanjian gencatan senjata.

Analisis: Organisasi Kerjasama Shanghai Terpecah

SCO saat ini memiliki 8 anggota penuh, termasuk Tiongkok, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Uzbekistan, Pakistan, India, dan Iran sedang menunggu untuk bergabung.

Organisasi ini juga memiliki 3 negara pengamat: Mongolia, Belarusia, Afghanistan, dan 9 mitra dialog: Armenia, Azerbaijan, Kamboja, Nepal, Sri Lanka, Turki, Arab Saudi, Mesir, Qatar.

Dua pemain utama di SCO adalah PKT dan Rusia. Komentator urusan terkini Jiang Feng mengomentari program “Berita dan Semua Orang” NTD mengatakan, hal yang dibayar PKT dan Rusia adalah menyediakan senjata untuk mendirikan Organisasi Kerjasama Shanghai, sebuah organisasi yang berperang melawan Barat dan NATO di Asia.

Dia mengatakan bahwa pada KTT SCO ini, Xi Jinping dan Putin saling memenuhi kebutuhan. Namun demikian, pihak Rusia mengungkapkan informasi sebelumnya bahwa Xi Jinping akan datang untuk bertemu dengan Putin.  Meski demikian, pihak Tiongkok lambat mengakui bahwa Xi Jinping dan Putin masih sangat ragu dan malu dalam pembicaraan mereka. Dukungan Rusia menunjukkan bahwa SCO tidak memiliki integritas dan kohesi.

Jiang Feng mengutarakan, negara yang Anda datangi adalah kediktatoran, kekuatan terpusat, atau integrasi politik dan agama. Bahkan jika Anda datang ke India, Anda akan berada dalam suasana hati yang berbeda. Tak peduli seberapa semarak pertemuan SCO, maka itu sebenarnya adalah sebuah situasi, di mana penampilan dan semangatnya berbeda. Ketika PKT kembali ke sikap pro-Amerika, nilai seluruh SCO tidak layak disebutkan. (hui)

Perang Armenia vs Azerbaijan Meletus, Hampir Ratusan Tentara Tewas

NTD

Setelah malam perang antara Armenia dan Azerbaijan meletus, kedua pihak pada (13/9) melaporkan bahwa total hampir 100 tentara tewas. Khawatir dimulainya kembali perang skala penuh antara kedua negara yang bertikai, sekretaris jenderal PBB  mendesak kedua pihak segera mengurangi ketegangan.

Kantor berita AFP melaporkan bahwa Armenia dan Azerbaijan adalah Nagorno yang kontroversial. Gelombang konflik terbaru di wilayah Karabakh (Nagorno-Karabakh, disebut sebagai wilayah Naka) mencapai gencatan senjata yang goyah dan tidak stabil di bawah mediasi Rusia.

Kementerian Pertahanan Azerbaijan pada 13 September bahwa “provokasi secara besar-besaran Armenia mengakibatkan kematian 50 tentara Azerbaijan”, Armenia juga melaporkan sebelumnya bahwa setidaknya 49 tentara tewas.

Militer Azerbaijan menyatakan bahwa “meskipun pengumuman gencatan senjata mulai pukul 9:00 (waktu Moskow) (06:00 GMT), Armenia  secara serius melanggar perjanjian gencatan senjata dengan menggunakan senjata berat seperti artileri di perbatasan.

Armenia meminta para pemimpin dunia untuk membantu setelah konflik meletus, menuduh Azerbaijan mencoba menyerang wilayahnya.

Juru bicara PBB, Stephane Dujarric mengatakan di markas besar PBB di New York bahwa Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mendesak Armenia dan Azerbaijan “mengambil tindakan segera untuk mengurangi ketegangan, menunjukkan model untuk menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan.”

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyerukan kepada para pemimpin kedua negara pada 13 September. Seorang juru bicara Blinken mengatakan, Washington akan mendorong “gencatan senjata segera dan resolusi damai” antara kedua negara tetangga.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron juga menelepon Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev untuk mengungkapkan “keprihatinannya yang mendalam” dan meminta pihak lain untuk “kembali menghormati perjanjian gencatan senjata”.

Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan juga telah berbicara dengan Macron sebelumnya. Ia juga telah menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin dan Blinken, meminta mereka untuk merespon “perilaku agresif Azerbaijan”.

Pendukung oposisi Armenia dan kerabat tentara yang terluka dalam bentrokan semalam antara Armenia dan Azerbaijan berkumpul di depan parlemen menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Armenia Pashinyan, di Yerevan, 13 September 2022. (KAREN MINASYAN/AFP via Getty Images)

Misteri yang Belum Terpecahkan : Tuhan Ditemukan Dalam Gen

0

Fu Yao

Sebagaimana kita ketahui agama-agama besar menyebutkan bahwa Tuhan Menciptakan manusia dengan bentuk-NYA. Tuhan juga menciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna dan sebaik-baiknya bentuk. Sementara itu, ada ilmuwan yang menyatakan, mereka telah menemukan keberadaan Tuhan di dalam “dunia mikro”.

Menjelajahi Misteri Gen

Pria berambut putih dengan senyum yang ramah itu bernama Francis S. Collins, dia adalah direktur National Institute of Health (NIH) AS (Amerika Serikat), dan Collins juga pernah menjabat sebagai direktur National Human Genome Research Institute (NHGRI) AS, serta dikenal pula sebagai penanggung jawab dalam Human Genome Project.

Kata ‘gen’ sedikit banyak sudah pernah kita dengar, lalu apa itu “Human Genome Project”? Bahwasanya di dalam sel manusia terdapat 23 pasang kromosom yang membawa informasi genetik, yang mencakup 22 pasang autosom dan 1 pasang kromosom seks. Ke-23 pasang kromosom ini, setengahnya berasal dari ayah, dan setengahnya lagi berasal dari ibu. 

Di dalam kromosom-kromosom ini terdapat 6 milyar kode DNA. “Human Genome Project” itu bertujuan untuk mengukur bagaimana kode DNA tersebut diurutkan, dan menggambarkan kepada mereka sebuah potret keluarga bahagia, serta menemukan fragmen pada DNA yang memiliki fungsi genetik yakni Gen, dengan kata lain, tujuan akhir dari gen adalah hendak menguraikan informasi genetik pada manusia.

 Proyek ini, begitu dimulai telah didanai dan didorong oleh Kementerian Energi AS bersama dengan National Institute of Health (NIH), kemudian setelah ditemukan bahwa semakin didalami semakin rumit, dan AS merasa kurang mampu untuk menyelesaikanya sendirian, maka diperluaslah kerjasama internasional untuk menggalang bantuan, itu sebabnya Inggris, Jerman, Prancis, Jepang dan beberapa negara lain satu persatu mulai ikut ambil bagian, pada akhirnya “Human Genome Project” pun menjadi proyek raksasa eksplorasi ilmiah lintas negara dan lintas bidang ilmu. Hingga saat ini, manusia telah merampungkan 92% pengurutan keseluruhan genom saja, sedangkan 8% genom sisanya sementara masih ditangguhkan karena tingkat kemampuan teknologi yang belum memadai.

Memimpin proyek sebesar ini, bisa dibayangkan betapa hebatnya bidang ilmu yang didalami oleh Profesor Collins ini. Menurut pemikiran orang pada umumnya, ilmuwan top sekelas Profesor Collins yang meneliti ilmu kehidupan, cukup dengan mengubah dengan sedikit gunting gen, maka akan dapat mengubah kode kehidupan, bahkan mampu menciptakan spesies baru, dan seharusnya dia adalah seorang ateis sejati, yang notabene tidak akan percaya bahwa kehidupan adalah ciptaan Tuhan.

Akan tetapi faktanya justru bertolak belakang. Profesor Collins sendiri menjelaskan, dulunya dia adalah seorang ateis, setelah mulai meneliti DNA di Fakultas Kedokteran, menjadikannya semakin banyak berpikir tentang kehidupan, akhirnya pada usia 27 tahun, dia pun menjadi umat Kristen yang taat. Sejumlah kolega Profesor Collins yang setelah mengetahui bahwa dirinya mulai percaya Tuhan, mengatakan bahwa tindakannya itu adalah bunuh diri atas akal sehat, bahkan mereka meramalkan, otak Profesor Collins akan segera meledak akibat konflik antara riset ilmiah dengan agama kepercayaan.

Namun bertahun-tahun telah berlalu, otak Profesor Collins bukan saja tidak meledak, bahkan semakin lama semakin penuh kebijaksanaan, membuatnya justru meraih sukses besar di bidang biologi molekuler yang penuh persaingan sengit itu, dan menjadikannya sebagai tokoh yang berposisi sangat penting di bidang ini. Apalagi seiring dengan riset mendalam terhadap DNA manusia, tidak sedikit ilmuwan seperti Profesor Collins, yang semakin dapat merasakan keberadaan Tuhan. Apa sebenarnya yang terjadi?

 Kode DNA Yang Mengandung Segudang Informasi

Sebelum kita memasuki dunia DNA, ada dua pertanyaan untuk dijawab. Pertama, jika Anda hari ini keluar rumah, dan mendapati daun yang rontok di tanah menyusun kata-kata “selamat pagi” di atas tanah, apakah Anda akan merasa ada seseorang sengaja memberikan kejutan bagi Anda, atau ini adalah maha karya dari angin yang berhembus? Kedua, jika ada orang mengatakan, seekor monyet duduk di depan komputer, terus menerus menekan secara acak keyboard angka nol dan angka 1, sehingga akhirnya berhasil menulis “sistem operasional MacOS,” apakah Anda akan percaya?

Baik, sekarang ingat-ingatlah jawaban Anda, dan mari kita lihat seperti apa wujud DNA di dunia mikro.

Struktur heliks (spiral) ganda pada DNA, untuk pertama kalinya ditemukan oleh ahli biologi AS yakni James Watson dan ahli biologi Inggris bernama Francis Crick pada 1953, dunia ilmu pengetahuan waktu itu sempat geger: Manusia dengan demikian telah membuka pintu untuk menemukan rahasia genetik.

Penyebaran informasi genetik DNA, merupakan tanggung jawab dari empat buah basa nukleotida pada DNA, masing-masing adalah Adenine (A), Thymine (T), Guanine (G), dan Cytosine (C), selanjutnya akan kita wakili keempatnya dengan huruf besar.

Keempat basa nukleotida tersebut, dua menjadi satu pasang, AT adalah satu pasang, dan CG adalah satu pasang, kombinasi yang berbeda dari basa nukleotida akan menentukan karakteristik genetik materi, seperti tinggi – pendek – gemuk – kurus, serta karakteristik non-genetik materi, seperti kepribadian, kecerdasan, dan lain sebagainya.

Setiap kromosom pada makhluk hidup, terdapat sebuah molekul DNA berbentuk panjang yang melingkari di Histon. Molekul DNA ini membentuk rantai atau uliran ganda yang terpilin, jangan remehkan karena terpilin di dalam nucleus yang hanya seukuran 6 mikron dan terlihat sangat kecil, kalau ditarik panjangnya dapat mencapai 2 meter, jauh lebih tinggi daripada rata-rata tinggi pria dewasa di dunia. Kalau kita menjabarkan struktur rantai ganda DNA dengan empat huruf ATCG, bukankah akan terlihat seperti punched tape yang kita gunakan di masa awal penulisan program komputer dulu? Pada kertas punched tape yang berlubang melambangkan angka 1, sedangkan yang tidak berlubang melambangkan angka 0.

Sistem yang digunakan di dunia komputer adalah “pengkodean berbasis biner”, bahasa program apapun yang digunakan oleh seorang programmer, baik C++ maupun Java, pada akhirnya akan digantikan dengan bahasa komputer yang terdiri dari kombinasi angka 0 dan 1. Dan sekarang di era digital, berbagai teknologi yang diwujudkan oleh manusia, seperti 3D printing, kecerdasan buatan (AI), bahkan teknologi pada realitas berimbuh (AR), termasuk video yang sedang Anda saksikan ini (https://youtu.be/LP2z4yIQ-uo), pada dasarnya adalah rangkaian perintah komputer yang diwujudkan dengan kombinasi angka 0 dan angka 1.

Lalu, berdasarkan penuturan Profesor Collins, jika pemikiran program komputer ini dibawa masuk ke dunia DNA, bisa dikatakan bahwa yang digunakan DNA adalah “pengkodean berbasis kuarter”, yaitu empat kode ATCG. Dan kapasitas informasi yang dapat ditampung dengan sistem “pengkodean berbasis kuarter” ini akan jauh lebih besar daripada “pengkodean berbasis biner”.

Sebagai contoh, jika sama-sama dengan 20 kode, dengan menggunakan “sistem bilangan biner”, maka jumlah kombinasi berbeda yang dapat dibuat adalah 2 pangkat 20, yaitu 1.048.576. Sedangkan kalau menggunakan “sistem bilangan kuarter”, maka jumlah kombinasi yang bisa didapat adalah 4 pangkat 20, yaitu 1.099.511.627.776, keduanya terpaut selisih 1 juta kali lipat. Semakin banyak jumlah kode, selisihnya akan semakin besar.

Lalu berapa banyak informasi yang terdapat dalam DNA manusia? Disini kita akan berhitung sejenak. Sebelumnya telah dijelaskan, di dalam sel tubuh manusia terdapat 23 pasang kromosom, dengan total sebanyak 6 milyar kode DNA. Sedangkan satu kesimpulan penting yang ditemukan di “Human Genome Project” mengatakan: Autosom pada pria dan wanita tingginya sama, tidak ada perbedaan. Maka bisa dikatakan, informasi genetik DNA manusia setidaknya terbentuk dari 3 milyar kode sistem kuarter. Dengan kata lain, di dalam sebuah sel tubuh manusia yang super kecil itu, dapat menampung informasi sebanyak 4 pangkat 3 milyar. Di ruang sekecil ini, menampung informasi sebanyak itu, ini benar-benar impian akhir sistem penyimpanan data pada komputer.

Dan, salah satu dari 3 milyar kode DNA ini, atau beberapa kombinasi kode tertentu, mampu mengendalikan tubuh manusia melakukan berbagai jenis fungsi yang rumit. Entah bisa Anda rasakan atau tidak, kehidupan manusia mulai dari sebuah sel telur yang telah dibuahi, terus menerus bereplikasi dan membelah, replikasi dan membelah lagi, kemudian seluruh sel yang terdapat pada tubuh manusia, kromosom pada nukleusnya memiliki DNA yang sama. Lalu sel-sel tersebut setelah memasuki fase diferensiasi, sitoplasma masih dapat mengalami banyak sekali perubahan, membentuk berbagai macam sel dan kombinasi berbeda dalam tubuh manusia, contohnya sel darah merah, sel darah putih, sel saraf dan lain-lain, manusia juga menumbuhkan berbagai jenis organ tubuh. 

Selain itu para ahli biologi juga menemukan, embrio manusia dalam proses pertumbuhannya, pada periode yang berbeda seharusnya menumbuhkan struktur dan organ yang berbeda, semua titik waktu itu telah ditentukan sebelumnya. Jika terlalu awal atau terlambat, maka bayi yang lahir akan membawa kelainan bawaan lahir. Dan semua ini, dikendalikan secara akurat oleh kode DNA.

Penyuntingan Gen Manusia: Kotak Pandora

Walaupun manusia telah menemukan fungsi dan cara bekerja gen pada tubuh manusia, tapi dibandingkan informasi yang terkandung di dalam 3 milyar kode DNA, sungguh ibarat sebatang jarum di tengah samudera.

Masih ingatkah pembaca akan asisten profesor Fakultas Biologi dari Southern University of Science & Technology China yakni He Jiankui dan timnya, yang melakukan penyuntingan gen pada embrio bayi, yang bertujuan membuat bayi tersebut kebal terhadap penyakit AIDS, yang kemudian memicu kontroversi? Waktu itu, seluruh masyarakat dibuat gempar, dan banyak yang mengecamnya. 

Selain melibatkan masalah etika, masalah teknis dan potensi bahaya di masa mendatang juga menjadi alasan kalangan ilmiah menghujatnya. Dengan pemahaman manusia terhadap DNA saat ini, dengan sekehendak hati merekayasa gen manusia, siapa bisa memastikan guntingan gen itu telah berhasil menggunting kemungkinan mengidap AIDS, atau justru malah menggunting masa depan manusia? 

Dalam percobaan genetik, munculnya kejadian “off-target” (tidak tepat sasaran, red.) acap kali terjadi. Yang dimaksud “off-target” atau tidak tepat sasaran adalah, saat dilakukan penyuntingan genom, terjadi kesalahan yang merusak gen lain, sehingga menyebabkan terjadinya mutasi gen, atau rusaknya gen, atau translokasi kromosom atau dampak lainnya. Jika bayi hasil penyuntingan gen menyimpan cacat genetik tertentu, maka cacat tersebut akan diturunkan ke generasi berikutnya, lalu terus diwariskan turun temurun, bahkan mendatangkan bahaya tersembunyi bagi seluruh umat manusia. Jadi ada yang menyimpulkan, tindakan memodifikasi gen manusia seperti ini adalah ibarat membuka “kotak pandora” yang dapat menghancurkan seluruh umat manusia.

Disini kita ambil contoh peranti lunak sebagai perumpamaan, jika ada sebuah program dengan kode sumber yang teramat besar dan fungsi yang sangat super, manusia hanya tahu hasil apa yang akan keluar setelah program dijalankan, tapi tidak bisa melihat kode sumbernya, maksimal hanya memahami sepotong kecil saja, bahkan tidak akan berani mengubah kodenya, khawatir sedikit saja kesalahan pada kode yang saling bertautan satu sama lain, dapat menyebabkan rusaknya seluruh sistem, saya pikir seharusnya tidak ada orang yang akan merasa kemampuan menulis programnya lebih hebat dibandingkan dengan orang yang menciptakan program super ini bukan?

Dengan prinsip yang sama, “program” 3 miliar kode DNA yang ditulis dengan empat kode ATCG, proses yang telah menciptakan mekanisme yang sempurna, kecerdasan tingkat tinggi, serta kondisi kehidupan dari umat manusia yang stabil, benarkah ini hanyalah hasil dari serangkaian kebetulan dan tindakan acak saja?

Stabilitas DNA yang Sangat Kuat

Masih ada satu lagi fungsi replikasi yang sangat kuat pada DNA. Ketika satu sel membelah diri menjadi dua, DNA segera mereplika, membuat kedua sel tersebut memiliki DNA yang sama persis. Begitu cepat proses ini sampai tidak cukup diungkapkan dengan secepat kilat, dan pada setiap kejap tubuh kita terus mengalami replikasi yang tak terhitung banyaknya. 

Akan tetapi, misalkan ada seorang programmer, dalam satu detik dapat mengetuk satu kode DNA, setiap hari tidak berhenti mengetuk selama 8 jam, selama 365 hari tanpa istirahat, mengetuk habis kode DNA dalam sebuah sel membutuhkan waktu 57 tahun lamanya. 

Tentu saja, ada orang akan berkata, saya menyimpan seluruh kode DNA manusia di komputer, lalu mereplikasinya dengan komputer super, itu hanya butuh waktu sepersekian detik saja. Mungkin memang demikian, tapi pembaca perlu diingatkan disini, ini jauh lebih lambat daripada replikasi oleh DNA itu sendiri di dalam sel, dan komputer super adalah hasil ciptaan manusia sebagai makhluk yang berakal cerdas seperti ini.

Ada satu hal penting lagi yang tidak bisa diabaikan, DNA memiliki sistem reparasi atau penyembuhan diri yang sangat kuat. Penelitian ilmiah menemukan, DNA mampu melakukan reparasi atau penyembuhan diri setelah mengalami kerusakan atau saat terjadinya kesalahan saat replikasi, termasuk reparasi dislokasi, reparasi pemotongan, perbaikan restrukturisasi dan lain sebagainya, metode yang diketahui ada 140 macam, bila tidak dapat diperbaiki, sistem reparasi DNA akan menginisiasi mekanisme eksekusi sendiri: Tidak bisa diselamatkan lagi, agar informasi genetik yang salah ini tidak menyebar luas, maka sel tersebut akan mengorbankan dirinya dengan membawa serta DNA yang rusak itu. Sejujurnya, hingga saat ini seorang programmer yang paling handal sekalipun tidak mampu menulis program “secerdas” ini.

Replikasi yang super akurat dan sistem reparasi diri DNA sebenarnya telah secara kuat menjamin stabilitas informasi genetik, jadi untuk mengalami suatu mutasi gen yang revolusioner seperti yang disebutkan dalam teori evolusi, dan menimbulkan efek positif, serta dapat diwariskan turun menurun dengan stabil, sepertinya kemungkinan ini teramat sangat kecil. 

Human Genome Project” mendapati bahwa, sejak awal timbulnya manusia hingga berkembang seperti sekarang ini, setelah melalui proses turun temurun selama puluhan ribu generasi, manusia di seluruh dunia, terlepas dari kawasan dan ras apapun, perbedaan kode DNA-nya hanya sekitar satu per seribu. Dan perbedaan satu per seribu ini, hanya menciptakan karakter yang berbeda antara “kau, aku, dan dia”, dan tidak menimbulkan spesies yang baru.

 Benarkah Kera Dapat Berubah Menjadi Manusia?

Karena teori evolusi tak henti-hentinya memberitahu semua orang bahwa manusia adalah hasil evolusi dari kera, karena rasa penasaran, penulis sempat mencari data mengenai jumlah kromosom pada makhluk primata, walhasil cukup mengejutkan. Ternyata, jumlah kromosom antara sejumlah makhluk ini selisihnya adalah sebanyak sebagai berikut, misalnya:

Manusia 46 buah

Makaka 42 buah

Monyet bajing 44 buah

Monyet rhesus 42 buah

Monyet Capuchin 54 buah

Simpanse 48 buah

Mari kita berasumsi bahwa manusia adalah hasil evolusi dari kera yang memiliki kromosom sebanyak 21 pasang, maka agar kromosom ini dapat berubah menjadi 23 pasang, pasti telah terjadi perubahan gen yang luar biasa besar.

Diasumsikan dalam sel di tubuh seekor kera betina jumlah kromosomnya 21 pasang atau 42 buah, dalam sekejap semuanya berubah menjadi 23 pasang atau 46 buah seperti yang dimiliki manusia, untuk membuat jumlah kromosom ini dapat terus diwariskan turun temurun, maka harus ada seekor monyet jantan yang mengalami perubahan yang sama persis, berubah menjadi seperti kera betina dengan 23 pasang kromosom dan sepasang kera ini harus berpasangan, sehingga generasi penerus mereka dapat mempertahankan 23 pasang kromosom. Jika tidak, maka hanya akan ada 21 pasang kromosom ditambah dengan beberapa kromosom yang tidak dapat berpasangan.

Sebenarnya, dari sudut pandang ilmu genetik, dalam proses kromosom sel diwariskan pada generasi berikutnya, menambah atau mengurangi “satu batang” sekehendak hati, bahkan “setengah batang” sekali pun akan menimbulkan dampak yang sangat serius! Contoh yang tipikal adalah “down syndrome”, pasien penyakit ini mengalami kelebihan satu kromosom yakni kromosom 21, di dalam tubuhnya terdapat 47 kromosom. Penelitian medis mendapati, para penderita Down Syndrome memiliki risiko menderita penyakit bawaan lebih tinggi daripada orang pada umumnya.

Jadi menurut teori seleksi alam, kera yang kromosomnya mengalami pertambahan atau pengurangan akan semakin mudah tersingkirkan oleh alam. Kalau begitu, untuk membuat seekor kera berubah menjadi manusia sungguh sangat sulit. Hanya karena perubahan kromosom saja dapat membuat kera ambruk di jalan “evolusi”, bahkan kemungkinan akan mengalami kepunahan seluruh spesies akibat berbagai macam penyakit aneh.

Sampai disini, masihkan Anda ingat dua pertanyaan saya di atas? Yakin tidak ada orang akan menganggap daun-daun menyusun kata-kata “selamat pagi” adalah karena tiupan angin musim gugur secara kebetulan, juga tidak ada orang yang percaya bahwa kera secara serampangan dapat menulis “sistem operasi MacOS”. Di satu sisi, baik aksara maupun sistem, keduanya mengandung informasi kecerdasan, yang tidak bisa diciptakan secara sembarangan, di sisi lain, dari sudut pandang matematika murni, probabilitas terjadinya hal itu juga hampir mendekati nol.

Sekarang mari kita lihat lagi kode DNA makhluk hidup yang rumit dan besar itu, apakah Anda dapat memahami, mengapa para ilmuwan seperti Profesor Collins, semakin mendalami penelitian semakin menemukan jejak Tuhan berada dimana-mana? (SUD)

Alkohol dan Teh Memengaruhi Kesehatan Jangka Panjang

0

Jonathan Ferng, MD, MBA, MS

Menurut Survei Nasional Penggunaan dan Kesehatan Narkoba Amerika Serikat (NSDUH) 2019, sebanyak 54,9 persen orang berusia 18 tahun ke atas di AS melaporkan minum alkohol dalam sebulan terakhir, dan 25,8 persen melaporkan pesta minuman keras dalam sebulan terakhir. Hampir 15 juta orang berusia 12 tahun ke atas memiliki gangguan penggunaan alkohol pada saat survei.

Teh juga merupakan minuman yang banyak dikonsumsi, kedua setelah air. Pada 2021, orang Amerika menikmati hampir 85 miliar porsi teh, atau lebih dari 3,9 miliar galon. Pada hari tertentu, lebih dari 159 juta orang di AS minum teh.

Mengingat banyaknya konsumsi alkohol dan teh di AS, apakah ada efek jangka panjang yang terkait dengan kesehatan? Dua penelitian yang diterbitkan pada Agustus 2022 menemukan bahwa konsumsi alkohol dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih tinggi, sementara asupan teh dikaitkan dengan tingkat kematian yang lebih rendah.

Alkohol dan Risiko Kanker yang Lebih Tinggi

Dalam kohor lebih dari 4,5 juta orang dewasa Korea yang menjalani pemeriksaan kesehatan nasional pada 2009 dan 2011, peneliti mengategorikan subjek berdasarkan tingkat konsumsi alkohol yang dilaporkan sendiri menjadi “tidak ada (0 g/hari), ringan (<15 g/ hari), sedang (15-29,9 g/hari), dan berat (≥30 g/hari).

Berdasarkan perubahan kebiasaan minum dari 2009 ke 2011, mereka kemudian dikategorikan ke dalam kelompok “non-peminum, penopang, penambah, berhenti, dan pereduksi”.

Penelitian yang diterbitkan di JAMA Network Open pada 24 Agustus, terutama melihat kanker terkait alkohol yang baru didiagnosis termasuk kanker “kepala dan leher, kerongkongan, kolorektum, hati, laring, dan payudara wanita”, serta kanker lainnya.

Ada 215.676 kejadian kanker baru selama masa tindak lanjut rata-rata 6,4 tahun, dengan tingkat kejadian kanker secara keseluruhan sebesar 7,7 per 1.000 orang-tahun.

Subjek yang tidak minum pada 2009 tetapi minum alkohol ringan, sedang, atau berat pada 2011 memiliki tingkat kanker terkait alkohol yang lebih tinggi dengan interval kepercayaan 95 persen masing-masing 1,00 hingga 1,06; 1,02 hingga 1,18; dan 1,23 hingga 1,45.

Interval kepercayaan ini mencerminkan probabilitas 95 persen bahwa tingkat kanker sebenarnya dalam populasi terletak di antara batas atas dan bawah interval.

Demikian pula, orang yang menjadi peminum ringan pada 2009 tetapi menjadi peminum sedang atau berat pada 2011 memiliki peningkatan risiko kanker dengan interval kepercayaan masing-masing 1,05 hingga 1,15 dan 1,09 hingga 1,25. Oleh karena itu, hubungan dosis-respons diamati pada kelompok dengan peningkatan jumlah konsumsi alkohol, dengan peningkatan risiko kanker yang lebih besar terkait dengan peningkatan konsumsi alkohol yang lebih besar.

Secara khusus, kelompok penambah (dari yang asalnya tidak minum) ditemukan memiliki “insiden tinggi kanker perut, hati, kandung empedu, dan paru-paru; mieloma multipel; dan leukimia.” Mayoritas analisis yang melibatkan pengurangan minum di antara peserta dari 2009 hingga 2011 menunjukkan tingkat kanker terkait alkohol yang lebih rendah, dengan tren lanjutan yang terlihat dengan data skrining 2013.

Teh dan Menurunkan Risiko Kematian

Sebuah studi yang didanai National Institutes of Health (NIH) yang dilakukan oleh para peneliti di NIH dan Fakultas Kedokteran Universitas Feinberg Northwestern di Chicago, Illinois, mengevaluasi hubungan antara konsumsi teh dan kematian. Hampir 500.000 pria dan wanita berusia antara 40 dan 69 tahun yang menyelesaikan kuesioner awal antara 2006 hingga 2010 diikuti selama rata-rata 11,2 tahun.

Peserta berusia rata-rata 56,5 tahun, dan 94 persen melaporkan diri sebagai orang kulit putih. 85 persen melaporkan minum teh, dengan sebagian besar minum “2 hingga 3 (29%), 4 hingga 5 (26%), atau 6 hingga 7 (12%) cangkir per hari.” Beberapa pembaur yang mungkin ada selain persentase besar subjek kulit putih, termasuk bagaimana peminum teh moderat “lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi perokok saat ini daripada peminum non-teh atau peminum teh berat”.

Peminum teh berat “lebih cenderung laki-laki, gemuk, dan tinggal di Inggris. Mereka juga cenderung minum lebih sedikit kopi dan makan lebih banyak daging merah dan olahan dibandingkan dengan peminum yang lebih jarang dan bukan peminum teh”. Namun, riwayat kanker, penyakit kardiovaskular, dan diabetes tidak berbeda antara peminum teh berat dan kelompok lain.

Sebanyak 29.783 kematian terjadi selama masa tindak lanjut hingga 14 tahun, dan, “Asupan teh yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah.” Secara khusus, asupan teh yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, penyakit jantung iskemik, dan stroke yang lebih rendah. Ketika mengecualikan peminum kopi, risiko yang lebih rendah diamati ketika membandingkan peminum teh minimal 2 cangkir  per hari dibandingkan dengan peminum 1 cangkir atau kurang setiap hari.

Kafein tidak dapat menjelaskan manfaat penurunan kematian ini, karena “asosiasi serupa untuk minum teh terlihat di antara peserta yang memiliki kapasitas genetik yang lebih rendah dan lebih tinggi untuk metabolisme kafein”.

Meskipun 90 persen dari peminum teh dalam penelitian tersebut melaporkan mengonsumsi teh hitam, banyak penelitian sebelumnya pada populasi Asia melaporkan hasil yang serupa dengan sebagian besar peminum teh hijau.

Para penulis makalah menyoroti keberadaan polifenol, flavonoid, dan senyawa bioaktif lainnya dalam teh dengan potensi untuk mengurangi stres oksidatif dan peradangan, yang dapat meningkatkan karsino- genesis, dan meningkatkan fungsi endotel.

Selain itu, konsumsi teh yang lebih tinggi telah dikaitkan dengan tingkat biomarker kardiometabolik yang lebih rendah seperti kolesterol dan trigliserida. (osc)

Peneliti Hong Kong Temukan Cara Mendorong Regenerasi Jaringan Gigi

0

Ellen Wan

Para peneliti di Hong Kong telah menemukan cara untuk mendorong regenerasi jaringan pulpa gigi dalam upaya menemukan cara untuk membantu memulihkan gigi yang tidak sehat.

Penelitian ini dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh Dr. Waruna Dissanayaka, asisten profesor oral biosciences di University of Hong Kong (HKU).

Studi ini adalah yang pertama menunjukkan bahwa mekanisme adaptif dalam sel induk gigi yang diinduksi oleh prakondisi stres dapat meningkatkan regenerasi jaringan pulpa gigi.

Dr. Dissanayaka mengatakan bahwa dia yakin temuan ini akan membantu mengembangkan strategi baru untuk meningkatkan potensi terapeutik sel punca pulpa.

Studi ini telah dipublikasikan dalam Journal of Dental Research.

Pulpa Gigi

Pulpa gigi merupakan jaringan penting untuk menjaga kesehatan gigi. Karies gigi yang mengalami kalsifikasi atau kerusakan gigi dapat menyebabkan pulpa gigi terkena infeksi bakteri. Jika infeksinya serius, metode pengobatan saat ini adalah dengan membuang jaringan pulpa gigi yang nekrotik, yang berarti bahwa gigi yang rusak parah mungkin perlu dicabut.

Sel punca pulpa gigi (Dental pulpstem cells – DPSC) telah lama diang- gap sebagai sumber sel yang penting untuk regenerasi pulpa gigi. Namun, karena saluran akar dikelilingi oleh jaringan keras gigi, suplai darah tidak mencukupi, dan DPSC selalu dalam keadaan oksigen rendah dengan nu- trisi yang tidak mencukupi—sehingga telah lama menjadi tantangan bagi para peneliti untuk  menumbuhkan sel induk yang ditransplantasikan di kanal akar.

Keadaan Rendah Oksigen

Tim peneliti HKU menemukan bahwa pra-perawatan sel punca pulpa dengan menginduksinya ke keadaan rendah oksigen dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk melawan kerusakan dan infeksi, sehingga meningkatkan tingkat  kelangsungan hidup mereka setelah transplantasi.

Menggunakan lingkungan oksigen rendah untuk merangsang respons stres oksidatif (respons protektif) dari DPSC yang ditransplantasikan, tim peneliti berhasil meningkatkan adaptasi sel setelah ditransplantasikan ke saluran akar, membuat sel tumbuh kembali menjadi jaringan hidup.

Menurut Dr. Dissanayaka, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sel manusia, yang diatur oleh gen kunci dalam DNA, memiliki banyak mekanisme adaptasi stres, yang biasanya membuat gen tidak aktif. Jika gen ini dapat diaktifkan untuk mengaktifkan protein tertentu di hilir, mereka akan dapat membantu sel melawan kerusakan.

“Sel induk pulpa memiliki kemampuan bawaan untuk bertahan dari stres,” katanya. 

“Tujuan kami adalah menemukan cara untuk secara positif merangsang kemampuan ini untuk mendorong regenerasi jaringan gigi.”

Tanggapan positif lainnya adalah bahwa sel-selpra-perawatan secara signifikan meningkatkan pembentukan jaringan keras pelindung di dalam pulpa yang diregenerasi, menurut Dissanayaka.

Dr. Han Yuanyuan, salah satu rekan peneliti, mengatakan: “Kami menemukan bahwa sel-sel ini mengaktifkan mekanisme metabolisme di bawah oksigen rendah untuk menghasilkan energi dan menghilangkan metabolit berbahaya yang dihasilkan sebagai respons terhadap stres.”

Dissanayaka mengatakan bahwa dia berencana untuk memanfaatkan pengetahuan tentang gen dan protein spesifik yang bertanggung jawab untuk mendorong kelangsungan hidup sel guna mengidentifikasi obat yang dapat digunakan dalam regenerasi jaringan klinis.

Penelitian ini dianugerahi Colgate Oral Health Research Award di 2022 International Association for Dental Research Congress. (zzr)