Home Blog Page 557

Elon Musk : Akuisisi Twitter Tinggal Menyelesaikan 3 Hal, Pemilu Unggulkan DeSantis

oleh Chen Haiyue

Orang terkaya di dunia Elon Musk mengatakan bahwa akuisisi Twitter tinggal menyelesaikan 3 hal untuk merealisasikan transaksi. Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya optimistis dengan Gubernur Florida Ronald Dion DeSantis yang muncul sebagai pemenang dalam pemilihan presiden AS berikutnya.

Soal pembelian Twitter CEO Tesla Elon Musk mengatakan : “Masih ada beberapa hal yang belum diselesaikan. Jadi hal-hal ini perlu diselesaikan sebelum merealisasikan transaksi”.

Berbicara di Forum Ekonomi Qatar pada Selasa 21 Juni, Musk mengatakan bahwa masih ada 3 hal yang perlu ditangani sebelum transaksi akuisisi Twitter direalisasikan, termasuk akun spam, jumlah akun palsu, konsolidasi utang dalam kesepakatan dan suara para pemegang saham.

Musk menegaskan bahwa sangat penting bahwa pengguna Twitter palsu dan spam berada di bawah 5%.

Musk sebelumnya mengatakan bahwa Twitter memiliki 20% akun palsu atau spam, 4 kali lipat dari klaim Twitter. Bulan lalu ia memperingatkan bahwa dirinya akan membatalkan akuisisi jika Twitter tidak dapat memberikan data nyata terhadap akun spam.

Ketika berbicara soal pemilihan presiden AS berikutnya, Musk mengatakan bahwa dirinya optimis dengan Gubernur Florida saat ini Ronald Dion DeSantis.

“Ada orang yang bertanya kepada saya apakah telah memutuskan siapa yang akan saya dukung dalam pemilihan presiden berikutnya. Saya berkata bahwa saya belum memutuskan siapa yang akan saya dukung. Kemudian seseorang bertanya kepada saya, kecenderungan saya ke siapa ? Saya katakan : Mungkin DeSantis”, kata Elon Musk.

Hari Rabu pekan silam 15 Juni, Musk mentweet bahwa dia condong untuk mendukung Gubernur Florida DeSantis. Namun demikian, hingga saat ini DeSantis belum secara resmi mengumumkan pencalonannya untuk ikut pemilu tahun 2024.

Selama bertahun-tahun yang lalu, Musk selalu memberikan suaranya untuk mendukung Partai Demokrat, namun sejak bulan lalu, ia mulai memberikan suaranya kepada Partai Republik. Ia memprediksikan bahwa tahun ini akan muncul gelombang gerakan kembali ke tradisi. (sin)

Mengapa Partai Komunis Tiongkok Khawatir dengan Keberhasilan Starlink Membantu Ukraina Melawan Rusia ?

oleh Zhang Ting

Bantuan satelit Starlink milik Elon Musk ke Ukraina telah menjadi bagian penting dari negara tersebut dalam pertempuran melawan invasi Rusia, sebuah langkah yang dipuji oleh negara-negara Barat, tetapi Bagi pemerintah komunis Tiongkok, ini jelas mendatangkan kekhawatiran.

Setelah Putin memerintahkan pasukan Rusia untuk menyerang Ukraina, pejabat Ukraina khawatir bahwa Rusia akan memutus akses Internet tradisional, dan Elon Musk memutuskan untuk mendukung Kyiv.

Kurang dari 48 jam setelah Musk mengumumkan dukungannya untuk Ukraina, perusahaan roket dan satelit komersialnya SpaceX langsung mengirim sejumlah setelan satelit Starlink ke udara Ukraina, tujuannya untuk membantu Kyiv memperkuat jaringan internet negara itu dalam melawan militer Rusia.

Financial Times mengutip ucapan Blaine Curcio, pendiri Orbital Gateway, sebuah kelompok penelitian teknologi ruang angkasa profesional melaporkan bahwa hal ini telah menyebabkan kekhawatiran besar bagi Tiongkok, karena SpaceX dan Starlink dianggap sebagai bagian dari “Kompleks industri militer ruang angkasa AS”. 

“Starlink” adalah rencana layanan broadband satelit SpaceX, yang menyebarkan susunan jaringan satelit raksasa yang terdiri dari 12.000 satelit di orbit yang telah ditentukan di atas bumi, termasuk satelit yang ditempatkan di orbit rendah Bumi (low-earth orbit) untuk membangun jaringan layanan Internet global. Pekerjaan ini dijadwalkan akan selesai antara 2019 hingga 2024, dengan layanan yang sudah mulai digunakan di beberapa daerah pada tahun 2020.

Starlink memiliki lebih dari 2.000 satelit di orbit rendah Bumi, dan Musk berencana untuk meluncurkan beberapa ribu lagi. Dengan meluasnya skala dan perlombaan di bidang kedirgantaraan antara AS dengan Tiongkok yang semakin cepat, para pakar memperingatkan bahwa Musk akan kesulitan dalam menghadapi masalah menyeimbangkan kepentingan berkompetisi dari pihak negara besar pesaing. 

Kekhawatiran komunis Tiongkok

The Financial Times melaporkan bahwa para perencana militer di Beijing khawatir ribuan satelit Musk dapat digunakan untuk memata-matai kegiatan di daratan Tiongkok dan, yang lebih sensitif adalah, bahkan untuk mendukung kepentingan Taiwan.

Dengan mengutip ucapan Dexter Roberts, seorang ahli masalah AS – Tiongkok dan seorang rekan senior di Dewan Atlantik, Financial Times melaporkan bahwa para peneliti militer yang terkait dengan pemerintah sangat menyadari bahwa proyek Starlink menjadi ancaman bagi komunis Tiongkok.

“Hampir dapat dipastikan bahwa pemerintah dan militer Tiongkok memiliki kekhawatiran yang sama”, katanya.

Drew Thompson, mantan pejabat pertahanan AS mengatakan, sumbangan Elon Musk atas satelit Starlink ke Ukraina setelah invasi Rusia jelas telah membuat komunis Tiongkok lebih sadar bahwa satelit orbit rendah Bumi dapat secara efektif digunakan selama masa perang. dan ia akan memainkan peran yang tidak sedikit dalam membantu memperkuat sistem komunikasi.

Invasi Rusia ke Ukraina telah meningkatkan kekhawatiran masyarakat internasional akan komunis Tiongkok juga mengambil tindakan serupa untuk menyerang Taiwan. Keberhasilan proyek Starlink di Ukraina juga menarik perhatian Taiwan. Menteri Sains dan Teknologi Taiwan Tsung-Tsong Wu pada bulan Maret tahun ini mengatakan bahwa dari perspektif perang Rusia-Ukraina, proyek Starlink telah banyak membantu, dan ini juga dapat direalisasikan di Taiwan. Taiwan akan bekerja sama dengan Sistem Satelit Internasional.

Tesla, SpaceX dan Elon Musk tidak menanggapi permintaan komentar dari Financial Times.

Li Linyi, komentator politik kepada Epoch Times mengatakan bahwa Starlink telah terbukti memainkan peran besar di Ukraina. Efek ini tercermin dalam dua aspek. Salah satunya adalah bahwa Starlink menyediakan akses Internet. Dapat dilihat bahwa Starlink menyediakan layanan komunikasi untuk kota-kota yang mengalami gangguan listrik dan Internet. Peran lain yang lebih mencolok adalah bahwa pasukan khusus Ukraina Aerorozvidka (Pengintaian Udara) juga menggunakan satelit Starlink untuk mengumpulkan intelijen dan meluncurkan serangan udara terhadap pasukan Rusia.

 Li Linyi mengatakan, jika ada perang di Selat Taiwan dan Musk ikut mendukung Taiwan, itu akan menjadi ancaman bagi PKT. Oleh karena itu, para cendekiawan Tiongkok juga menyuarakan perlunya mereka menembak jatuh satelit Starlink milik Musk. 

Menurut pandangan Li Linyi, sekarang PKT tidak akan bertindak, tetapi dalam waktu pendek mungkin akan memberikan kepada Musk berbagai tindakan preferensial, sampai saat Tesla menjadi semakin bergantung kepada Tiongkok, bisnisnya semakin berkembang besar, maka Tiongkok baru menggunakan  ini sebagai alat tawar menawar untuk memeras Musk. Memang sejak dulu inilah tindakan yang lazim dilakukan PKT, untuk menarik investasi, memberikan keuntungan kepada Anda, lalu memaksa Anda untuk melobi Kongres negara Anda. 

Program acara Militer PKT : Ancaman Starlink jangan dianggap enteng

Kekhawatiran Tiongkok terhadap Starlink juga tercermin dalam program militernya. Sebuah artikel dalam program militer online “Crazy Warfare-Show” yang diproduksi oleh Perusahaan Teknologi Senjata Militer Beijing (China’s Beijing Junwu Technology Co., Ltd.) menyebutkan bahwa, sistem Starlink telah memberikan sejumlah besar dukungan teknis kepada tentara Ukraina sejak awal perang. Dengan puluhan ribu peralatan terminal, tentara Ukraina menjadi lebih unggul dalam tingkat kesadaran situasional dan komando serangan di medan perang dibandingkan dengan pasukan Rusia.

Dapat dilihat bahwa Musk, kerja sama dalam teknologi luar angkasa antara CEO SpaceX dengan manajemen militer AS tingkat tinggi sudah terjadi sebelumnya, sehingga secara tidak langsung membuat tentara Rusia menderita kerugian besar. Artikel itu menyebutkan : Pertempuran paling kritis yang akan dihadapi Tiongkok di masa depan jauh lebih sulit daripada perang Rusia – Ukraina. Dengan demikian ancaman Starlink lebih-lebih tidak dapat dianggap enteng.

Selain efisiensi tinggi dan komunikasi yang komprehensif, Starlink akan menggunakan efek Doppler yang disebabkan oleh ketinggian tanah untuk mendapatkan kemampuan navigasi global, yang akan digunakan sebagai suplemen ketika sistem GPS dihancurkan. 

Starlink sendiri memiliki potensi peningkatan yang besar, dan dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan untuk mendapatkan kemampuan pengintaian dan navigasi presisi tinggi dari berbagai departemen militer AS. Serta membuatnya tahan terhadap segala cuaca.

Di era perang informasi, jika Starlink sudah matang, ia juga dapat membuat bingung musuh di medan perang, sehingga sulit bagi musuh untuk secara akurat mengontrol node informasi terminal. Jika Starlink ditingkatkan lebih lanjut, ia bahkan mungkin dilengkapi dengan peralatan tempur tak awak, yang selain dapat memberikan dukungan bagi militer AS di medan perang, tetapi juga menghancurkan pesawat ruang angkasa milik negara musuh.

SpaceX menjadi salah satu target komunis Tiongkok

Perlombaan di bidang teknologi luar angkasa antara Tiongkok dengan AS, telah menjadikan SpaceX milik Musk sebagai salah satu target keluhan / komplain Tiongkok.

Pada Desember tahun lalu, pemerintah Tiongkok mengajukan laporan ke PBB yang mengeluhkan bahwa satelit Starlink yang diluncurkan oleh SpaceX berada berdekatan dengan stasiun luar angkasa Tiongkok, menyebabkan stasiun luar angkasa Tiongkok melakukan penghindaran darurat. Keluhan tersebut mendorong para Little Pink memarahi Musk di media sosial.

Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times pada saat itu, Elon Musk menanggapinya dengan mengatakan : “Ruang angkasa sangat luas dan satelitnya sangat kecil … Kami tidak menghambat siapa pun untuk melakukan apa pun, dan kami tidak mengharapkannya”.

Setelah Rusia menginvasi Ukraina, kritikan Tiongkok terhadap Starlink SpaceX semakin intensif. Secara khusus, sebuah artikel yang dimuat di China Military Online, sebuah situs berita resmi militer Tiongkok pada bulan lalu telah mengkritik hubungan mendalam SpaceX dengan militer AS (termasuk kontrak komersial dengan militer AS) dan mengkritik Starlink karena meningkatkan kemampuan tempur militer AS.

Analis dari Institut Pelacakan dan Telekomunikasi Beijing (Beijing Institute of Tracking and Telecommunications), yang berafiliasi dengan militer Tiongkok, bahkan meminta para perencana pertahanan Tiongkok menggunakan “kombinasi metode soft kill dan hard kill” untuk melumpuhkan fungsi beberapa satelit, agar sistem operasi rangkaian Starlink tidak berfungsi.

Sementara itu, perusahaan rintisan swasta Tiongkok dan kelompok milik negara seperti GalaxySpace dan China Aerospace Science and Technology Corporation sedang meningkatkan penyebaran susunan satelit mereka sendiri di orbit rendah Bumi untuk bersaing dengan Starlink.

Musk : Tidak mudah bagi Tiongkok maupun Rusia untuk menghancurkan Starlink

Meskipun Rusia berusaha untuk memutus komunikasi, tentara Ukraina tetap dapat menggunakan layanan Starlink SpaceX untuk melakukan koordinasi operasi militer dengan komando pusat, dan tetap bisa berhubungan dengan keluarga mereka. Sistem satelit Starlink juga membantu pasukan drone elit Ukraina menghancurkan senjata Rusia. Sistem memastikan bahwa tim drone dapat berfungsi bahkan jika terjadi pemadaman listrik internet.

Selain itu, terlepas dari pemboman besar-besaran oleh pasukan Rusia terhadap infrastruktur Ukraina, Starlink dapat membantu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkomunikasi langsung dengan rekan senegaranya dan membuat pidato Zelensky terdengar di seluruh dunia.

Situs web Politico pada 10 Juni melaporkan, bahwa Brigadir Jenderal AS Steven Butow mengatakan : “Dampak strategis (Starlink) adalah bahwa ia (Starlink) benar-benar telah menghancurkan kegiatan propaganda Putin”.  “Bahkan sampai hari ini, dia tidak bisa membungkam mulut Zelensky”, kata Steven Butow.

Dalam wawancara dengan Mathias Döpfner, CEO Axel Springer Group, perusahaan induk Business Insider, Musk ditanya apakah ada potensi ancaman jika satelit Starlink menjadi target serangan Tiongkok dan Rusia ? Musk menjawab bahwa menghancurkan satelit Starlink akan menjadi tantangan. “Jika Anda mencoba menghancurkan Starlink, itu tidak mudah karena ada 2.000 satelit”, katanya.

Kemudian ia menambahkan : “Itu berarti membutuhkan banyak rudal anti-satelit. Saya harap kita tidak perlu menguji hal ini, tapi saya pikir kita meluncurkan satelit lebih cepat daripada yang mereka (Tiongkok dan Rusia) bisa luncurkan rudal anti-satelit”. (sin)

Market yang Tidak Siap untuk Menghadapi Terjangan Krisis

Daniel Lacalle, Ph.D

Pertanyaan paling umum di kalangan investor akhir-akhir ini adalah kapan harus buy the dip. Untuk diketahui, istilah buy the dip digunakan di dunia investasi atau trading yang bisa diartikan kapan seseorang memborong aset ketika harganya jatuh. 

Kini, sangat sedikit pelaku market yang tampaknya khawatir tentang krisis atau deep recession, apalagi ancaman nuklir. Namun, ketiga skenario tersebut bukannya tak terbayangkan.

 Global Data Watch 17 Juni, JP Morgan mengatakan bahwa model internalnya hanya menunjukkan kemungkinan 25 persen dari resesi di tahun depan. Lebih lanjut, mereka mengklarifikasi bahwa kemungkinannya akan meningkat menjadi 40 persen jika kondisi kredit diperbarui. Masih rendah, kan? Kita harus ingat bahwa pada Januari 2008 Reuters melaporkan bahwa “ekspektasi untuk kinerja belanja konsumen terlemah dalam 17 tahun selama 2008 menjaga kemungkinan resesi hampir 40 persen.”

Deutsche Bank menunjukkan bahwa pasar tahun ini anjlok sejalan dengan median resesi pascaperang. Namun demikian, koreksi median berkurang pada periode 1948–1980. Pada 2007–2009, pasar turun dua kali lipat dari yang terlihat pada 2022, dan kita harus mempertimbangkan bahwa 2020–2021 adalah periode luar biasa pencetakan uang secara besar-besaran, dengan pertumbuhan pasokan uang global meningkat lebih dari 20 persen, yang menciptakan ekspansi ganda yang sangat besar berikutnya dalam saham dan kenaikan harga obligasi.

Apa yang dapat kita katakan dengan aman adalah, bahwa pasar bahkan sama sekali tidak mempertimbangkan krisis 2008. Bahkan ancaman nuklir dari perang Ukraina yang berkepanjangan. Itu akan menjadi  bencana yang sebagian besar investor tidak ingin mempertimbangkannya, apalagi sebagai pilihan yang jauh karena akan terlalu menyakitkan.

Dari percakapan dengan rekan kerja, penulis merasa bahwa penentuan posisi pasar masih  bullish atau market yang masih mengalami tren penguatan. Investor meningkatkan eksposur terhadap uang tunai, tetapi tetap dengan pandangan positif tentang siklus ekonomi. 

Market multiple dan revisi pendapatan menunjukkan bahwa, rata-rata konsensus mengharapkan sedikit penurunan permintaan yang berasal dari inflasi dan tindakan bank sentral relatif bersifat dovish atau menunda kenaikan suku bunga hingga melonggarkan kebijakan moneter. 

Kadang-kadang  pelaku pasar tampak bertaruh, pada saat bank sentral akan mengubah kebijakan mereka kembali ke tingkat negatif dan pencetakan uang daripada akumulasi risiko dalam perekonomian.

Margin debt tentu memberitahukan kepada kita bahwa kita sangat jauh dari kapitulasi. Ini telah turun menjadi $753 miliar, menurut Finra, dari puncak Oktober 2021 sebesar $936 miliar. Dan, masih masif.

Perkiraan konsensus (data I/B/E/S oleh Refinitiv) masih menunjukkan tingkat pertumbuhan pendapatan yang sehat. Laba per saham S&P 500 untuk 2022 tetap di +10,8 persen, tetapi ekspektasi untuk 2023 terus mencerminkan pertumbuhan yang optimistis +8,1 persen, dengan pendapatan naik 4 persen. 

Dalam kasus Eropa, bayangan resesi pendapatan  mulai tertanam dalam ekspektasi pertumbuhan pendapatan. Fatamorgana 2022 dengan perkiraan pertumbuhan pendapatan +41 persen segera mengarah ke prediksi -5,5 persen untuk kuartal kedua tahun 2023.

Mengapa kita harus khawatir? Karena hampir semua prediksi yang disebutkan sebelumnya didasarkan pada inflasi yang turun dengan cepat dan peningkatan aktivitas ekonomi pada kuartal keempat tahun 2022. Kita telah melihat revisi negatif  sangat besar dalam pendapatan meskipun asumsi makro ekonomi  jelas menunjukkan  revenue dan profit tersebut. Bayangkan jika para analis itu, memasukkan deep recession dalam hitungan mereka.

Bertahun-tahun mentalitas “Buy the dip” yang didorong oleh tawaan moneter bank sentral telah membuat kita semua mengambil risiko yang jauh lebih besar, daripada yang mungkin kita bayangkan. 

Sekarang ada dua generasi manajer portofolio yang tidak melihat apa-apa, selain kebijakan moneter ekspansif, jadi sudah menjadi sifat alami kita untuk berharap bahwa bank sentral akan menyelamatkan kita dari keputusan investasi yang buruk di beberapa titik, semoga sebelum angka akhir tahun menentukan bonus. Itulah mengapa pertanyaan utama akhir-akhir ini adalah “Kapan bank sentral akan mengubah arah?” alih-alih bertanya “Apa yang akan terjadi pada portofolio saya jika pasar menyusut karena parahnya krisis?” Jawabannya akan terlalu menakutkan.

Tantangan utama yang penulis temukan adalah bahwa dampak perubahan bank sentral pada pasar tentu saja dapat diredam, karena kita juga lupa bahwa ekspansi ganda membutuhkan setidaknya pandangan makro dan pendapatan “tahun depan akan berbeda”. 

Tebak apa? Panggilan ekspansi berganda “tahun depan akan berbeda” persis seperti yang kita lihat pada tahun 2020 dan 2021. Sulit dipercaya bahwa ini akan bekerja dengan cara yang sama lagi ketika pertumbuhan dan revisi laba secara konsisten negatif.

Apakah ini berarti tidak ada peluang investasi? Tidak. Tetapi seorang teman investor yang hebat mengingatkan penulis akhir pekan ini bahwa “ETF masuk menjadi ETF keluar.” Bertahun-tahun membeli funds dan exchange-traded funds (ETFs)  untuk mendapatkan keuntungan dari pasar yang terus meningkat dapat menyebabkan penjualan produk yang sama dalam jangka waktu yang lama. Taruhan yang sangat terarah dan eksposur beta tinggi yang didasarkan pada “ketakutan akan kehilangan” dapat dengan cepat menyebabkan pelepasan besar-besaran dari perdagangan bullish terbesar dalam sejarah. Jangan bertarung dengan The Fed sampai The Fed melawan Anda. (asr)

Daniel Lacalle, Ph.D., seorang kepala ekonomi di hedge fund Tressis dan penulis “Freedom or Equality,” “Escape from the Central Bank Trap,” dan “Life in the Financial Markets.”

Inflasi AS Dimulai di Washington, Bukan Moskow

Star Parker

Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara di Pelabuhan Los Angeles beberapa waktu lalu dan membahas masalah yang paling utama di benak orang-orang Amerika saat ini yakni inflasi.

Dengan spirit seorang liberal sejati dan teruji, dia justru menyalahkan semua orang di dunia atas masalah yang menjadi tanggung jawabnya.

Nampaknya, Biden percaya bahwa Vladimir Putin yang menjejakkan kakinya di Amerika Serikat.

“Kami belum pernah melihat seperti pajak Putin untuk makanan dan gas. … Kenaikan harga Putin memukul Amerika dengan keras. … Saya melakukan segala daya saya untuk menumpulkan kenaikan harga Putin dan menurunkan harga BBM dan makanan.”

Berbicara di CNN, Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen menunjukkan bahwa dia memiliki  lebih banyak integritas daripada bosnya dengan mengakui  salah urus situasi  dan dia salah tentang apa yang terjadi.

“Saya pikir saya salah tentang  inflasi yang terjadi,” katanya, mengacu pada pengamatannya tahun lalu bahwa peningkatan inflasi adalah “risiko kecil” dan tidak akan “menjadi masalah.”

Presiden AS tentu saja memandang bahwa Putin memiliki beberapa kaki tangan dalam menghancurkan Amerika dengan lonjakan harga. 

Di antaranya, menurut Biden, adalah pelabuhan, rantai pasokan, pengirim asing, dan industri minyak.

“Satu hal yang ingin saya katakan tentang perusahaan minyak,” kata Biden: “mereka memiliki 9.000 izin untuk mengebor. Mereka tidak mengebor. …Mengapa mereka tidak mengebor? Karena mereka menghasilkan lebih banyak uang bukan menghasilkan lebih banyak minyak. Harganya naik.”

Apa yang dikatakan Biden  menunjukkan bahwa pemahamannya  tentang ekonomi masih kurang dari mahasiswa baru mana pun.

Pasar minyak bersifat global dan kompetitif. Tidak ada satupun perusahaan, bahkan perusahaan besar seperti ExxonMobil, yang menguasai pasar. Bahkan perusahaan terbesar hanyalah salah satu peserta dalam pasar yang kompetitif.

Kecuali jika presiden AS ingin berargumentasi bahwa produsen minyak Amerika adalah kartel besar, seperti OPEC, yang mengendalikan sekitar 40 persen dari total produksi minyak dunia, tidak ada satu perusahaan pun yang menyebabkan harga bergerak.

Setiap perusahaan adalah penerima harga, bukan pembuat harga.

Berapapun harganya, perusahaan akan memproduksi dan menjual sebanyak mungkin untuk memaksimalkan pendapatan mereka. Menyarankan sebaliknya adalah bentuk pure economic ignorance.

Sayangnya, mendiang, ekonom pemenang hadiah Nobel besar Milton Friedman, yang menjelaskan penyebab inflasi, telah hanyut dalam woke culture saat ini.

Pengamatan Friedman yang terkenal adalah bahwa “inflasi senantiasa dan di mana-mana merupakan fenomena moneter, dalam arti bahwa inflasi itu ada dan hanya dapat diproduksi oleh peningkatan kuantitas uang  daripada output.”

Friedman tidak populer dengan kaum liberal, dikarenakan setelah dipahami bahwa inflasi adalah hasil dari pemerintah mencetak uang dalam jumlah berlebihan, kita memahami bahwa inflasi hanya dapat disebabkan oleh pemerintah, karena hanya pemerintah yang dapat mencetak uang.

Setelah jelas bahwa hanya tindakan pemerintah, dengan cara menciptakan jumlah uang yang berlebihan, menyebabkan inflasi, maka orang-orang di pemerintahan tidak dapat menyalahkan orang lain, seperti yang dilakukan presiden AS sekarang.

Ekonom Steve Hanke dan John Greenwood, melihat tingkat di mana pemerintah Biden menciptakan uang, menulis di Wall Street Journal pada Juli 2021, “Pada akhir tahun, tingkat inflasi year-over-year setidaknya berada pada angka 6 persen dan mungkin setinggi 9 persen.”

Jelas, perkiraan ini tepat sasaran.

Menanggapi penjelasan Biden baru-baru ini tentang inflasi, Hanke dan Greenwood menunjukkan, “Tiongkok, Jepang, dan Swiss juga menghadapi kenaikan harga minyak, masalah rantai pasokan, dan dampak dari perang di Ukraina, tetapi tingkat inflasi tahunan mereka masing-masing adalah 2,1 persen, 2,5 persen dan 2,5 persen. Mereka terhindar dari kerusakan akibat inflasi karena bank sentral mereka tidak menghasilkan uang dalam jumlah berlebihan.”

Jika ada sesuatu yang harus kita syukuri hari ini, mengingat apa yang terjadi, Biden dan Demokrat di Kongres gagal dalam rencana Build Back Better mereka dengan menambahkan $5 triliun lagi untuk pengeluaran pemerintah baru dalam ekonomi AS.

Lebih sedikit pengeluaran pemerintah dan lebih banyak kejujuran, tanggung jawab, dan pemikiran yang jernih adalah satu-satunya jalan bagi AS untuk keluar dari kekacauan ekonomi saat ini. (asr)

Star Parker adalah pendiri dan presiden Center for Urban Renewal and Education (CURE) dan pembawa acara bincang-bincang berita mingguan baru “Cure America with Star Parker.”

Setelah 15 Tahun Bekerja Sama, Universitas Helsinki Finlandia Tutup Institut Konfusius

Universitas Helsinki, Finlandia, baru-baru ini menutup Institut Konfusius setelah 15 tahun bekerja sama. Institut Konfusius diakui secara luas oleh universitas-universitas Barat sebagai badan publisitas partai Komunis Tiongkok.

Li Lan – NTD

Media penyiaran publik nasional Finlandia (Yle) melaporkan pada 18 Juni bahwa Universitas Helsinki telah mengakhiri kontraknya dengan Institut Konfusius, dan kerja sama akan berakhir pada Januari tahun depan.

Institut Konfusius di Universitas Helsinki didirikan pada 2007, dengan seorang administrator dan tiga guru bahasa yang ditunjuk oleh pemerintah Tiongkok, tetapi gajinya dibayar oleh Universitas Helsinki. 

Tetapi pihak universitas menemukan bahwa administrator Institut Konfusius, memiliki hubungan “terlalu dekat” dengan kedutaan besar Tiongkok.

Hanna Snellman, Wakil Rektor University of Helsinki mengatakan, meski tidak lagi bekerjasama dengan Confucius Institute, pihak sekolah tetap berharap dapat memperkuat pengajaran bahasa Mandarin, karena banyak orang yang ingin belajar bahasa Mandarin.  Namun demikian, Universitas Helsinki akan memilih gurunya sendiri.

Hanna Snellman, Wakil Rektor University of Helsinki mengatakan, meski tidak lagi bekerjasama dengan Confucius Institute, pihak sekolah tetap berharap dapat memperkuat pengajaran bahasa Mandarin, karena banyak orang yang ingin belajar bahasa Mandarin.

Dalam beberapa tahun terakhir, puluhan universitas Barat telah menutup Institut Konfusius mereka, termasuk Swedia dan Denmark, yang dekat dengan Finlandia, karena pemerintah Tiongkok berada di belakang mereka. (hui)

Wabah PMK Menyebar di 19 Provinsi dengan 208 Kabupaten/Kota di Seluruh Indonesia

ETIndonesia- Berdasarkan data siagapmk.id per Selasa (21/6/2022), penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) mencapai 19 Provinsi dengan 208 kabupaten/kota. Dimana, 5 provinsi tertinggi ialah Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Aceh, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Wabah ini kembali merebak setelah Indonesia dinyatakan bebas PMK pada tahun 1990.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah merespon cepat PMK dengan memvaksinasi hewan ternak. Juga menjaga kesejahteran masyarakat dengan mengupayakan distribusi hewan ternak terkendali dengan baik. Hal ini seiring penanganan COVID-19 yang dinamis dan secara lintas sektor.

“Saat ini, Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang dipimpin langsung Kemenko Perekonomian, serta berbagai stakeholder lainnya berkolaborasi lintas sektor bersama-sama menyelesaikan wabah PMK di Indonesia,” Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 secara virtual, Selasa (21/6/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Juga, sesuai Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2019, BNPB dan Satgas COVID-19 berkomitmen membantu penanganan wabah PMK pada hewan ternak. Dengan melakukan penanganan darurat serta logistik, dan peralatan, melakukan kolaborasi lintas sektor, memaksimalkan sumber daya dan melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.

“Dengan pembelajaran atas keterlibatan lintas sektor khususnya masyarakat untuk penanganan bencana seperti COVID-19 ataupun wabah-wabah lainnya, maka perlu adanya penerapan nilai yang sama juga dalam penanganan PMK ini,” lanjut Wiku.

Oleh karena itu, masyarakat dihimbau selain penerapan protokol kesehatan, juga harus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dimanapun berada. Termasuk saat berada disekitar hewan ternak, apalagi menjelang hari raya Idul Adha mendatang. (Satgas COVID-19/asr)

Selama 6 Hari Berturut-turut Kasus COVID-19 di Atas 1.000, Satgas Ingatkan Sebagai Alarm untuk Diwaspadai

ETIndonesia- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan selama 6 hari berturut-turut, kasus positif COVID-19 terus berada di atas angka 1000. Sangat disayangkan, dalam 2 bulan terakhir kasus harian berhasil dipertahankan dibawah 1.000 kasus.

“Meskipun angka kenaikan ini terbilang tidak tinggi dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan, tetapi kenaikan ini merupakan alarm yang perlu kita waspadai,” ujarnya dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 secara virtual, Selasa (21/6/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Dari perkembangan penanganan terkini, kenaikan kasus mingguan sebesar 105 persen. Dari 3.688 pada minggu lalu, menjadi 7.587 di minggu ini.

Kenaikan ini turut mempengaruhi kenaikan kasus aktif, yang sebelumnya 4.734 menjadi 8.594 pada minggu ini.

Kenaikan ini terbanyak disumbangkan dari 3 provinsi. Yaitu, DKI Jakarta (naik 2.769 kasus), Jawa Barat (naik 686 kasus), dan Banten (naik 285 kasus).

Dengan meningkatnya kasus positif dan kasus aktif, maka seharusnya kasus kematian ditekan dan persentase kesembuhan ditingkatkan. Nyatanya, di minggu terakhir terjadi kenaikan kematian mingguan dari 28 menjadi 44 kasus. Seharusnya, dengan naiknya angka kematian, maka segera lakukan evaluasi dan mitigasi agar kematian tidak terus meningkat.

“Meskipun jumlahnya tidak besar dibandingkan jumlah kasus positif, seharusnya jumlah kematian dapat ditekan. Selalu saya tekankan bahwa 1 kematian saja terbilang nyawa,” Wiku menekankan.

Disamping itu, meskipun persentase kesembuhan terbilang masih tinggi yakni 97,28 persen, sayangnya angka ini sedikit menurun. Seharusnya, angka kembali didorong agar terus meningkat, beriringan dengan upaya penurunan tren kematian.

Hal lain yang menjadi perhatian, dalam masa terjadi kenaikan kasus, testing menjadi salah satu indikator penting. Sebab dengan angka yang tinggi akan meningkatkan keakuratan jumlah kasus positif di tengah masyarakat Sehingga, semakin cepat menjaring kasus untuk segera ditangani dengan baik sesuai gejalanya.

Untuk menyikapi perkembangan penanganan COVID-19 terkini, secara umum ada beberapa hal yang perlu untuk kembali digencarkan.

Yaitu, deteksi kasus sedini mungkin dengan meningkatkan kesadaran menuju ke tempat testing COVID-19 untuk diperiksa. Terutama kepada individu yang bergejala atau setelah itu berkontak erat dengan pasien positif COVID-19. Selain itu, kepada pemerintah daerah untuk kembali memastikan bahwa tempat testing ada dan mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Lalu, upaya treatment pasien COVID-19 harus kembali dikuatkan. Adanya peningkatan kematian pada minggu terakhir, maka perlindungan kepada kelompok rentan juga perlu ditingkatkan. Sehingga perlu terus mendorong vaksinasi terutama pada penderita komorbid, anak-anak dan lansia untuk melindungi dari penyakit parah dan kematian. Serta perlu pengawasan pada pasien lebih ketat di tempat isolasi terpusat atau rumah sakit rujukan.

Terakhir, masyarakat kembali diingatkan terus memperketat kedisiplinan protokol kesehatan. Karena di tengah naiknya kasus saat ini, sangat penting untuk bisa melindungi diri sendiri dan orang lain dengan terus memakai masker dan mencuci tangan dengan rutin.

“Ingat, masing-masing individu dapat berkontribusi dalam menekan kasus COVID-19 di Indonesia dimulai dari diri sendiri,” pungkas Wiku. (Satgas COVID-19/asr)

Kasus COVID-19 Kembali Melonjak, Kehadiran di Acara Skala Besar Diwajibkan Booster

ETIndonesia- Saat kasus COVID-19 kembali mengalami peningkatan, Satgas COVID-19 mengeluarkan Surat Edaran (SE) No.20 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Pada Pelaksanaan Kegiatan Berskala Besar. Aturan ini mewajibkan kehadiran untuk acara skala besar diwajibkan sudah mendapatkan booster.

“Kebijakan ini dikeluarkan atas kesepakatan lintas kementerian dan lembaga. Sebagai salah satu upaya antisipasi yang diambil yaitu melakukan penyesuaian pengaturan kegiatan berskala besar di masa pandemi COVID-19,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam Keterangan secara virtual, Selasa (21/6/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

SE terbaru ini mengatur acara yang dihadiri lebih dari 1000 orang secara fisik dalam waktu dan lokasi tertentu yang sama, baik dalam maupun luar ruang. Pengaturan mencakup kegiatan lokal dengan partisipan lintas provinsi/kabupaten seperti perhelatan sosial dan budaya masyarakat, maupun kegiatan internasional dengan partisipan antar negara (multilateral) seperti konferensi dan pertemuan wakil negara baik WNI maupun WNA.

Untuk itu, dimohon SE ini dipahami dengan baik oleh penyelenggara acara, baik yang sudah maupun akan mengajukan perizinan ke pihak terkait. Segera lakukan penyesuaian untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran acara.

Khususnya pemerintah daerah, dimohon segera menindaklanjuti SE ini dengan peraturan daerah masing-masing. Dukung implementasi yang baik di lapangan dengan penyediaan fasilitas vaksinasi booster serta fasilitas penunjang COVID-19 yang baik.

“Penyesuaian kebijakan ini akan terus dipantau implementasinya sesuai data dan kondisi riil yang ada di lapangan.

Adapun beberapa aturan yang tertuang dalam SE No.20 Tahun 2022

  1. Wajib adanya penyesuaian partisipan dengan kriteria umur dan riwayat penyakit yang berhubungan dengan akses vaksinasi, dimana:

a. Anak usia 6-17 tahun diperbolehkan masuk dengan wajib vaksinasi dosis kedua,

b. Usia 18 tahun ke atas diperbolehkan masuk dengan wajib vaksinasi dosis ketiga (booster)

c. Khusus anak usia dibawah 6 tahun dan penderita komorbid yang tidak dapat menerima vaksin, dihimbau tidak mengikuti kegiatan berskala besar demi keselamatan dan kesehatan masing-masing individu.

  1. Pemberlakukan skrining spesifik sesuai dengan keterlibatan jenis partisipan, dimana:

a. Pertama, kegiatan yang melibatkan pejabat setingkat menteri ke atas (VVIP) wajib mensyaratkan hasil negatif PCR 2×24 jam sebelum kegiatan berlangsung dan pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki venue acara.

b. Kedua, kegiatan yang bersifat forum multilateral dan tidak melibatkan VVIP wajib prosedur pemeriksaan gejala berkaitan COVID-19, dan dihimbau mensyaratkan pemeriksaan antigen bagi seluruh partisipan untuk meminimalisir potensi penularan.

c. Ketiga, kegiatan yang tidak bersifat forum multilateral dan tidak melibatkan VVIP wajib prosedur pemeriksaan gejala berkaitan COVID-19 dan dilakukan tes antigen bagi pelaku suspek COVID-19.

d. Sebagai tambahan, seseorang yang tidak lolos skrining wajib di tes COVID-19 lanjutan di tempat.

  1. Mekanisme perizinan kegiatan, dimana:

a. Penyelenggara kegiatan wajib memperoleh rekomendasi kelayakan penerapan protokol kesehatan dari Satgas COVID-19 Pusat, dan izin keramaian kegiatan masyarakat dari Polri. Sebagai tambahan, rekomendasi Satgas COVID-19 Pusat berdasarkan pemeriksaan secara langsung BPBD, Dinas Kesehatan, dan Polda setempat. Sebagai upaya awal, calon penyelenggara acara perlu mendatangi 3 instansi tersebut didaerahnya masing-masing untuk perizinan lebih lanjut.

b. Terpenuhi kriteria protokol kesehatan meliputi:

i. Memenuhi ketentuan kapasitas sesuai levelling kabupaten/kota sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri.

ii. Tersedianya tim pengawas protokol kesehatan dengan jenis personil dan jumlah yang memadai. Pengawas ini akan memastikan prosedur skrining dan protokol kesehatan berjalan baik mulai dari saat masuk, berlangsungnya acara, maupun saat menyelesaikan kegiatan.

iii. Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung diantaranya:

  1. Tersedianya fasilitas pemeriksaan suhu tubuh dan/atau mekanisme pemeriksaan gejala pada pintu masuk yang memadai termasuk sistem pembuangan limbah sesuai prosedur.
  2. Tersedianya QR Code Peduli Lindungi pada pintu masuk dan pintu keluar kawasan kegiatan, serta sistem data pengawasan kapasitas sesuai ketentuan yang diatur Kemenkes.
  3. Memiliki mekanisme testing atau pemeriksaan spesimen COVID-19 yang memadai.
  4. Memiliki mekanisme tindak lanjut baik tracing dan treatment kasus positif pelaku kegiatan berskala besar, yaitu dengan menyediakan fasilitas isolasi terpusat khusus maupun bekerjasama dengan rumah sakit rujukan terdekat.

(Satgas COVID-19/asr)

Kembalinya Tiongkok ke Era Maoisme

0

oleh James Gorrie

Ekonomi Tiongkok menurun secara serius dan berkepanjangan.

Apakah ini waktu yang lebih baik bagi Tiongkok untuk kembali ke akar Maoisnya?

Bagaimanapun, Tiongkok adalah teladan pertumbuhan ekonomi, inovasi teknologi, dan stabilitas di bawah mantan pemimpin Mao Zedong, bukankah begitu?

Meskipun demikian, kebijakan ekonomi dan politik “baru” ala Partai Komunis Tiongkok (PKT), mengubah ekonomi negara dari kombinasi kapitalisme negara dan swasta serta menjadi model  Maois masa lalu yang suram.

Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa PKT melakukannya dengan sengaja. Perubahan kebijakan besar sedang dilembagakan oleh kepemimpinan PKT, yang selanjutnya akan merusak ekonomi Tiongkok yang sudah menurun.

Membangkitkan Kebijakan Kemandirian Nasional Mao

Konon, alasan di balik kembalinya kepada kebijakan era Mao adalah untuk membuat Tiongkok mandiri. Partai Komunis Tiongkok ingin memisahkan ekonominya dari Barat, demi meminimalkan ketergantungannya terhadap kemitraan Barat dan melindungi Tiongkok dari sanksi AS di masa depan.

Ini adalah gagasan menarik, tetapi tidak berhasil dalam praktiknya. Faktor yang diperlukan untuk kemandirian—seperti efisiensi pasar dan pengadilan yang transparan—membutuhkan kebebasan informasi, kepemilikan pribadi, inovasi teknologi, permintaan konsumen yang kuat, dan kepercayaan di masa depan. Tak satu pun dari hal-hal ini ada di Tiongkok.

Di sisi lain, ekonomi melemah di bawah sistem saat ini yang diciptakan oleh PKT. Jadi, memang, mengapa tidak kembali ke Maoisme?

Kenyataannya, secara preemptive menguasai ekonomi sebanyak mungkin, merupakan satu-satunya cara bagi Partai untuk bertahan dari  gencarnya serangan kesengsaraan ekonomi yang akan terjadi.

Beberapa perkembangan memperjelas seberapa komprehensif PKT mengecewakan Tiongkok

Ledakan Manufaktur Berlanjut

Pertama, dosis realitas mengenai tingkat pertumbuhan yang “dilaporkan” sudah beres. 

Proyeksi pertumbuhan Tiongkok untuk Tahun 2022 adalah 5,5 persen. Penilaian pertumbuhan resmi PKT untuk kuartal pertama tahun ini sedikit lebih rendah pada 4,8 persen. 

Beberapa ekonom swasta mengatakan bahwa pertumbuhan Tiongkok untuk tahun 2022 akan berada sekitar 2 atau 3 persen.

Jika  perkiraan yang lebih rendah lebih akurat, maka akan mewakili penurunan terbesar dalam pertumbuhan ekonomi yang  dialami Tiongkok, sejak tahun setelah pembunuhan massal di Lapangan Tiananmen terhadap mahasiswa oleh PKT pada tahun 1989.

Tetapi, perkiraan terendah pun tidak logis.

Pada indeks Caixin, yang menunjukkan aktivitas manufaktur, Tiongkok saat ini berada di angka 48, tetapi berada di 46 pada April. Setiap level di bawah 50 pada indeks berarti pertumbuhan negatif atau kontraksi dalam aktivitas manufaktur. Sebagai pemimpin manufaktur dan ekspor dunia, tingkat negatif itu menimbulkan lebih banyak kesulitan bagi perekonomian Tiongkok.

Kolapsnya Sektor Pengembangan Properti

Ada lebih banyak berita buruk di sektor pengembangan properti Tiongkok. Industri yang menyumbang sekitar 29 persen dari produk domestik bruto (PDB) terus melemah. Dengan lebih sedikit pembeli, diskon secara besar-besaran sedang dimainkan. Pada bulan April, harga rumah turun di dua pertiga dari 70 kota terbesar di Tiongkok.

Runtuhnya industri yang didorong oleh utang, mengakibatkan kebangkrutan merajalela bahkan di antara perusahaan-perusahaan dan bank-bank pembangunan terbesar. Faktanya, triliunan kredit macet menjenuhkan sektor ekonomi swasta dan publik.

Mengingat PKT menciptakan distorsi di sektor pengembangan properti melalui suap, korupsi, dan sirkular lending, gagasan bahwa Partai diperlengkapi untuk memecahkan masalah ini adalah absurd. 

Sekali lagi, dari sudut pandang Partai,  bukan tentang efisiensi ekonomi, tetapi demi mempertahankan kontrol politik.

Menyerang Big Tech

Tentu saja, dorongan PKT untuk mengendalikan sektor swasta juga berada di balik tekanannya terhadap perusahaan Big Tech seperti Alibaba, Tencent, dan banyak lainnya. PKT menuding adanya penyalahgunaan kekuasaan dengan monopoli yang berlebihan oleh perusahaan teknologi, tetapi masalah sebenarnya adalah pada kekuasaan itu sendiri.

Perusahaan teknologi besar memiliki pengaruh keuangan dan sosial yang luar biasa di Tiongkok, serta di banyak negara lain. Teknologi mereka, termasuk media sosial, yang menggerakkan budaya, bukan Partai. Influencer besar ini tidak hanya bersaing dengan PKT, tetapi mereka juga mengancam legitimasinya.

Secara alami, PKT menanggapi ancaman dengan menghancurkannya. Itulah yang sebenarnya terjadi di balik pandangannya terhadap para maestro teknologi. PHK secara besar-besaran telah mengikuti pengambilalihan.

Mixing Model Ekonomi

Sebagian besar transisi PKT ke Maoisme—dan tidak diragukan lagi terkait dengan pengambilalihan teknologi—adalah rencananya untuk memadukan perusahaan swasta dengan badan usaha milik negara (BUMN) secara ekstensif. Maka itu adalah formula lain untuk penurunan ekonomi. Langkah itu tidak berhasil untuk Mao, dan sekarang juga tidak akan berhasil.

Perusahaan swasta biasanya beroperasi jauh lebih efisien daripada BUMN ,karena mereka biasanya harus menghasilkan keuntungan untuk bertahan hidup. Di sisi lain, BUMN dijalankan oleh pejabat politik, bukan pengusaha. 

Dalam kebanyakan kasus, BUMN adalah perusahaan swasta yang sukses yang diambil alih PKT untuk keuntungan pribadi anggota Partai, yang kemudian menguras kekayaan perusahaan dan membiayai kembali mereka dengan pinjaman dari bank sentral, People’s Bank of China (PBOC).

“Pencampuran” keduanya, seolah-olah, hanyalah eufemisme agar lebih banyak pengambilalihan bisnis swasta oleh Partai.

Ketakutan Rakyat Tiongkok akan Masa Depan

Tak mengherankan, pesimisme paling baik menentukan pandangan orang untuk masa depan pada tahun 2022. Kebijakan “nol-COVID” PKT membunuh aktivitas ekonomi di mana pun  diterapkan. Lockdown total yang tampaknya tidak pernah berakhir telah mengakibatkan penurunan dramatis dalam output, pendapatan konsumen, dan pengeluaran, serta lonjakan yang cukup besar dalam tingkat tabungan konsumen. Tentu saja, pengangguran juga meroket.

Menurut PBOC, tabungan swasta dari Januari hingga Mei naik 7,86 triliun yuan ($1,7 triliun), yang lebih dari 50 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu. Pada saat yang sama, konsumsi rumah tangga turun, yang berarti bahwa orang membeli lebih sedikit pada tahun 2022 daripada selama penguncian ketat tahun 2020.

Angka-angka itu adalah tambahan $1,7 triliun yang tidak dihabiskan dalam perekonomian pada kuartal pertama, dengan PDB sekitar $14,7 triliun atau kurang. Apalagi di tahun 2020, tabungan diinvestasikan di pasar saham atau properti. Namun, pada tahun 2022, konsumen melunasi utang, membayar hipotek di muka, dan tindakan defensif lainnya.

Akhirnya, lockdown yang diperpanjang di seluruh Tiongkok  telah mengakibatkan penurunan pesanan di bidang manufaktur dan industri besar lainnya, yang menyebabkan meluasnya PHK. 

Kelangsungan Hidup PKT Melawan Kelangsungan Ekonomi

Bahasa yang keluar dari Beijing memiliki nada putus asa yang kentara, dikarenakan PKT berusaha menstabilkan lapangan kerja dan ekonomi. Perlu dicatat bahwa di tengah kekacauan ekonomi dan sosial, Mao mencari dan menemukan stabilitas dan tetap berkuasa sampai akhir.

Kebangkitan Maoisme hanyalah penerapan metode yang terbukti demi memperluas kekuasaan dan kontrol atas negara, saat negara itu jatuh ke dalam ketidakstabilan ekonomi dan sosial. (asr)

9 Orang Calon Potensial dari Partai Republik untuk Pemilihan Presiden AS Tahun 2024

oleh Li Xin

Amerika Serikat saat ini sedang menyelenggarakan pemilihan paruh waktu. Pada saat yang sama, perhatian pada pemilihan presiden 2024, terutama mengenai kandidat dari Partai Republik juga terus menunjukkan peningkatan

Menurut perkiraan dari berbagai organisasi politik dan media di Amerika Serikat saat ini, Para calon potensial dari Partai Republik untuk mengikuti pemilihan presiden AS tahun 2024 adalah sebagai berikut :

Mantan Presiden Donald Trump

Trump adalah kandidat terkuat, meskipun ia masih menghadapi sejumlah faktor yang mengganggunya.

Banyak nominasi Partai Republik dipandang sebagai ujian kuat pengaruh Trump dalam pemilihan pendahuluan paruh waktu baru-baru ini. Meskipun ada kandidat yang kurang beruntung, namun kandidat yang didukung oleh Trump sebagian besar memenangkan nominasi partai dan akan menghadapi Demokrat untuk menguasai Kongres pada bulan November tahun ini.

Komite khusus DPR AS yang menyelidiki insiden di gedung kongres pada 6 Januari 2021 juga kembali menempatkan Trump dalam sorotan khusus. Belum jelas seberapa besar tekanan politik baru yang akan diberikan oleh komite yang akhir-akhir ini terus mengadakan serentetan dengar pendapat publik. Dan seberapa besar pengaruhnya terhadap diri Trump ?

Gubernur Florida Ronald Dion DeSantis

Selain Trump, Gubernur Florida Ron DeSantis saat ini adalah salah satu kandidat presiden paling populer di kalangan pemilih dari Partai Republik AS.

Dalam jajak pendapat di awal bulan ini yang diselenggarakan di Western Conservative Summit oleh Centennial Institute, sebuah think tank di Colorado Christian University, di antara para peserta yang diajukan dalam jajak pendapat tersebut, 71,01% orang responden mendukung DeSantis untuk kursi kepresidenan, sementara tingkat dukungan Trump yang 67,68% menempati urutan kedua.

Ini adalah ketiga kalinya Ron DeSantis memimpin Trump dalam jajak pendapat. DeSantis juga unggul atas Trump dengan suara 74,1% melawan 71,4% pada jajak pendapat di KTT Konservatif Barat tahun lalu.

Dalam jajak pendapat lain di konvensi Partai Republik Wisconsin awal tahun ini, DeSantis juga unggul dengan 38% suara sementara Trump hanya memperoleh 32% suara.

Meskipun Trump masih unggul dalam sebagian besar jajak pendapat lain, tetapi dari catatan jajak pendapat DeSantis yang cukup menyolok ini menunjukkan bahwa jika Trump memutuskan untuk tidak mencalonkan diri sebagai presiden, maka Ronald Dion DeSantis menjadi calon yang paling berpotensial dari Partai Republik untuk mengikuti pemilihan presiden tahun 2024.

DeSantis tidak hanya salah satu pemimpin ideologis konservatif, ia juga seorang penggalang dana besar. Pada musim semi tahun ini, dia berhasil mengumpulkan dana lebih dari USD. 100 juta untuk tawaran pemilihannya kembali.

Mantan Wapres AS Mike Pence

Mike Pence, adalah wakil presiden pemerintahan Trump dan calon wakil presiden Trump dalam pencalonannya pada pemilihan ulang tahun 2020. Tetapi masalah ia telah menyimpang dari harapan Trump sebelumnya ketika memimpin sertifikasi Kongres untuk pemilihan presiden 2020 sebagai presiden Senat telah memicu kemarahan dari banyak pendukung Trump. Sehingga terlepas Mike Pence memperoleh dukungan dari pendirian Republik, namun dia sulit bisa lepas dari antipati para basis pendukung Partai Republik.

Dalam pemilihan pendahuluan gubernur Georgia pada akhir bulan Mei tahun ini, Mike Pence hadir dalam rapat umum kampanye langsung untuk mendukung kandidat pemilihan ulang Brian Kemp, kandidat dari Partai Republik yang ditentang dan dikritik oleh Trump atas masalah integritasnya dalam pemilihan umum tahun 2020.

Dalam jajak pendapat di KTT Konservatif Barat pada 4 Juni, Pence hanya memperoleh 14,36% suara untuk calon presiden 2024. Ia berada di urutan kesepuluh di antara peserta pemungutan suara, jauh di bawah DeSantis dan Trump.

Senator Texas Rafael Edward “Ted” Cruz

Senator Texas Ted Cruz, seorang konservatif yang gigih, berada di urutan kedua di belakang Trump pada jajak pendapat 2016 Partai Republik dalam proses pencalonan presiden.

Cruz, yang telah menjadi sorotan nasional selama bertahun-tahun, akan menjadi pesaing kuat dalam pemilihan presiden 2024.

Namun, pencalonan diri Cruz masih menghadapi sebuah faktor hambatan, yakni ia menghadapi tawaran pemilihan ulang untuk Senat pada tahun 2024 yang jelas akan memperumit keputusannya.

Mantan Menlu AS Mike Pompeo

Sebelum menjabat sebagai direktur CIA dan menteri luar negeri, Mike Pompeo menjabat tiga periode di Kongres. Tapi dia tidak pernah mencalonkan diri untuk jabatan terpilih di seluruh negara bagian.

Pompeo, yang dulu menjalankan banyak agenda kebijakan luar negeri pemerintahan Trump, memahami keinginan Trump dan para pendukung Trump. Ia berpotensi untuk mendapatkan lebih banyak suara dari para pendukung Trump.

Senator dari Carolina Selatan Timothy Eugene “Tim” Scott

Tim Scott adalah satu-satunya senator Partai Republik kulit hitam. Dia nyaris tidak memiliki musuh dan kabarnya, sulit menemukan orang yang menjelek-jelekkan dirinya. Hal mana membuat dirinya lebih mudah untuk menyatukan para anggota dalam partai yang pro-Trump dengan yang anti-Trump.

Tetapi apakah Tim Scott memiliki cukup aspirasi untuk mencalonkan diri sebagai presiden masih menjadi pertanyaan, dan kabarnya dia lebih senang untuk kembali pada kehidupan pribadinya.

Mantan Dubes AS untuk PBB Nimrata Nikki Haley 

Nikki Haley telah lama dianggap sebagai bintang politik yang sedang naik daun di Partai Republik. Sebelum menjabat sebagai duta besar AS untuk PBB, putri imigran India ini telah dua kali terpilih sebagai gubernur Carolina Selatan dan menjadi gubernur wanita pertama negara bagian itu.

Tetapi Haley mengkritik Trump setelah insiden 6 Januari 2021, dengan mengatakan : “Dia (Trump) berada di jalan yang seharusnya tidak dia tempuh, dan kita seharusnya tidak mengikutinya”. Dengan demikian, ia kehilangan kepercayaan dari para pendukung Trump.

Mengingat reaksi keras dari pemilih Partai Republik, Nikky Haley mengatakan pada bulan April 2021 bahwa jika Trump mencalonkan diri dalam pemilihan 2024, dia tidak akan mencalonkan diri.

Gubernur Dakota Selatan Kristi Lynn Noem

Gubernur Dakota Selatan Kristi Noem adalah seorang konservatif gigih yang sangat menentang apa yang disebut kebijakan inklusif LGBTQ+ (lesbian, gay, biseksual, transgender, queer, dll.) yang diberlakukan pemerintahan Biden. Pada awal bulan ini, ia juga memperingatkan bahwa dirinya akan menuntut administrasi Biden atas Upaya USDA untuk mengaitkan promosi kebijakan LGBTQ+ dengan penyediaan makan siang sekolah umum.

Tahun lalu, dia juga dengan keras menentang pengajaran Proyek 1619 di sekolah umum. Tuduhan bahwa versi sejarah Amerika yang diajarkan di bawah program ini penuh dengan pernyataan palsu dan menyesatkan dan dirancang untuk menulis ulang sejarah Amerika melalui perspektif sayap kiri.

Noam, sekutu Trump, populer di kalangan pemilih Partai Republik. Jika Trump mencalonkan diri, dia kemungkinan akan menjadi calon wakil presiden Trump. Tapi dia bisa menghadapi kesulitan jika dia “masuk” Gedung Putih sendirian, karena Dakota Selatan jauh dari pusat media, pusat keuangan dan bukan negara bagian yang paling mudah untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Senator Arkansas Tom Bryant Cotton

Tom Cotton juga merupakan salah satu calon presiden 2024 yang potensial. Dia bertemu dengan beberapa donor dan penasihat top di sebuah hotel di Washington, D.C. Selasa lalu dan mengatakan dia tidak akan memutuskan apakah akan mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu tahun 2024 sampai pemilihan paruh waktu pada bulan November. Demikian Fox News melaporkan. (sin)

Lithuania Larang Transit Kereta Pasokan Rusia, Moskow Tebar Ancaman

Jin Shi

Mulai 18 Juni,  Lithuania resmi melarang Rusia mengirimkan beberapa pasokan ke daerah kantong luar negeri Rusia, Oblast Kaliningrad melewati wilayahnya.

Baja Rusia dan produk logam besi lainnya dilarang memasuki Lithuania di bawah sanksi putaran keempat yang disahkan oleh Uni Eropa.

Kaliningrad berbatasan dengan Laut Baltik, antara Lituania dan Polandia. Wilayah ini merupakan provinsi seberang laut Rusia. Untuk waktu yang lama,  Rusia mengirimkan pasokan ke Kaliningrad melalui kereta api Lithuania.

Mengenai langkah terbaru Lituania, Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil Kuasa Usaha Lithuania di Rusia pada 20 Juni, meminta Lithuania untuk mencabut larangan transit dan mengatakan akan mengambil tindakan balasan.

Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan “Keputusan Lithuania benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya. Kami menganggapnya ilegal dan dalam situasi saat ini, situasinya serius.”

Beberapa anggota parlemen garis keras Rusia mengatakan bahwa larangan Lithuania merupakan pelanggaran langsung terhadap Rusia dan akan memaksa Rusia untuk mengambil tindakan pembelaan diri yang tepat.

Dikarenakan Lithuania adalah anggota NATO, begitu Rusia melancarkan serangan ke Lithuania, maka itu akan dianggap sebagai deklarasi perang terhadap NATO. Oleh karena itu, meskipun hubungan kedua negara saat ini sedang tegang, kedua  pihak akan memperlakukannya dengan hati-hati.

Pekan lalu, dua jet tempur F-35 Angkatan Udara AS dan  kapal tanker udara KC-135 terbang rendah bersama-sama di atas tiga ibu kota Baltik untuk menunjukkan komitmen dan jaminan NATO.

Pasukan Rusia dan Ukraina masih bertempur di wilayah Donbas. Selain itu, di kota-kota besar seperti Kharkov dan Odessa, Rusia terus melakukan operasi pengeboman.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa lebih dari 50 perwira dan jenderal tewas setelah rudal kaliber Rusia menghantam pos komando Ukraina di wilayah Dnipropetrovsk. Akan tetapi, berita itu tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Di sisi lain, video media sosial menunjukkan bahwa tentara Ukraina menggunakan howitzer M777 yang dibantu Inggris, untuk menghancurkan tank dan kendaraan infanteri Rusia. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pekan lalu menegaskan bahwa ia berharap sekutu Barat akan terus mendukung senjata berat ke Ukraina.

Menurut para ahli AS, Ukraina telah kehabisan senjata buatan Soviet dan sekarang sepenuhnya bergantung pada senjata dan peralatan yang disediakan oleh sekutu Eropa dan Amerika. (hui)

Ambisi Tiongkok Ingin Mengontrol Dua Laut Terbesar di Dunia

John Mac Ghlionn

Dengan kekuatan maritim terbesar di planet ini, Tiongkok berada di posisi kuat untuk mengendalikan lautan dunia.

Kontrol datang  dalam berbagai bentuk. Partai Komunis Tiongkok (PKT) sibuk mengerahkan armada penangkap ikan untuk menjarah lautan dunia. PKT juga menulis ulang aturan keterlibatan maritim. Dalam banyak hal, PKT telah menunjuk dirinya sendiri sebagai penguasa dua lautan terpenting di dunia, Pasifik dan India, mendikte siapa yang boleh masuk—dan yang lebih penting, siapa yang tidak boleh masuk. Semua ini terjadi di atas permukaan.

Tapi bagaimana dengan di berikutnya? Sekali lagi, Tiongkok memimpin, secara aktif menambang dasar lautan untuk mineral berharga. Dengan operasi penambangan yang begitu luas, konsekuensi dari Tiongkok yang tak tertandingi, karena tidak ada kata yang lebih baik, tidak terbayangkan.

Tahun lalu, penulis Stephen Chen bertanya apakah laut dalam dunia bisa menjadi perbatasan pertambangan Tiongkok berikutnya. Dua belas bulan kemudian, jawabannya adalah ya.

Selama dekade terakhir, Tiongkok secara agresif memperluas keterlibatannya di Samudra Hindia. PKT juga telah memperluas kehadirannya di Pasifik. Ini bukan kebetulan. Ini adalah bagian dari strategi “dua samudra” Tiongkok; benih operasi ini ditanam dua dekade lalu. Meskipun rencana terbaik sering salah, rencana PKT untuk mendominasi kedua lautan berjalan dengan baik. Strategi “dua samudra” dirancang hanya untuk satu alasan: memberi PKT kendali yang lebih besar atas kedua perairan.

Untuk menempatkan strategi Indo-Pasifik ini dalam perspektif, ada baiknya untuk menghargai betapa pentingnya kedua lautan ini. Pasifik adalah lautan terbesar dan terdalam di dunia, menutupi sekitar sepertiga permukaan bumi. 

Sedangkan perairan Samudera Hindia mencapai 28 negara; negara-negara ini mencakup lebih dari sepertiga populasi dunia. Samudra Hindia, menurut para peneliti yang berbasis di Sri Lanka, “memegang 16,8% cadangan minyak  dunia dan 27,9% cadangan gas alam.” Samudra Pasifik juga memiliki potensi minyak dan gas secara signifikan.

Dalam artikelnya, Chen membahas fakta bahwa sejumlah peneliti Tiongkok terkemuka telah mengidentifikasi sejumlah besar “deposit mineral laut dalam secara strategis.” Banyak dari deposit mineral ini terletak di Samudra Pasifik dan Hindia. Faktanya, kedua lautan adalah rumah bagi banyak mineral yang sama  kita temukan di darat, fakta yang tidak hilang di Beijing.

Eksplor dan Ekstrak

Saya menghubungi Baban Ingole, seorang ahli kelautan yang cukup terkenal, untuk mengomentari masalah ini.

Dia memberi tahu penulis bahwa kedua lautan memiliki “deposit kaya mineral penting seperti kobalt, nikel, dan tembaga,” “konstituen utama” baterai kendaraan listrik. Pada tahun 2030, dunia akan menjadi rumah bagi setidaknya 145 juta kendaraan listrik. Orang Tiongkok—sekali lagi, sepenuhnya menyadari fakta ini—berniat menjadi pemimpin dunia dalam produksi dan distribusi kendaraan semacam itu.

Bramley J. Murton, kepala geosains kelautan dengan Pusat Oseanografi Nasional, Southampton, Inggris, memperkuat analis Ingole, yang menyatakan bahwa negara-negara tertarik pada penambangan laut untuk “memperoleh keamanan pasokan untuk sumber elemen yang saat ini penting bagi teknologi baru pembangkit energi terbarukan,  storage dan elektrifikasi transportasi.”

Kobalt, nikel, dan telurium adalah yang utama. Karena permintaan akan teknologi hijau meningkat secara eksponensial, Murton percaya bahwa “pasokan terestrial akan berjuang untuk memenuhi permintaan,” itulah keinginan Tiongkok untuk menambang lautan.

Murton, seorang ahli geologi dengan pelatihan, memberi tahu saya bahwa deep-sea mining  (DSM) jauh “kurang invasif bagi masyarakat manusia daripada penambangan terestrial—tidak ada infrastruktur yang perlu dibangun (jalan, pabrik produksi, kolam tailing, dan lain-lain.), karenanya tidak ada komunitas yang terdampak atau dipindahkan.”

Negatif macam apa yang terkait dengan deep-sea mining?

“Menambang di dasar laut dalam untuk logam baterai dapat menyebabkan dampak negatif yang tidak dapat diubah dan bertahan lama pada ekologi dan keanekaragaman hayati laut dalam,” kata Ingole kepada saya.

Seperti yang telah saya catat di tempat lain, PKT sudah unggul dalam menghancurkan keanekaragaman hayati. Selain menjadi isu lingkungan, pertambangan laut dalam juga merupakan isu geopolitik.

“DSM membutuhkan kepatuhan masyarakat internasional,” kata Murton. 

“Di bawah hukum laut PBB,” area “di luar yurisdiksi nasional” “terbuka untuk eksploitasi berkelanjutan,” katanya. Untuk memastikan keamanan dan keadilan, ini “mengharuskan semua negara untuk mematuhi perjanjian itu.”

Tidak mengherankan, Beijing menolak untuk mengikuti aturan. PKT terus-menerus dan secara sadar membengkokkan dan menyalahgunakan aturan.

“Juga, untuk beberapa negara bagian,” tambah Murton, “kontrol pasokan logam penting merupakan faktor utama dalam perhitungan strategis mereka—jika mereka kehilangan kendali atas pasokan, mereka kehilangan pengaruh geopolitik.”

Berita buruk tidak berakhir di situ. Seperti yang telah dicatat oleh para peneliti India, Indo-Pasifik, yang merupakan kawasan multipolar, menyumbang lebih dari 60 persen dari PDB global dan lebih dari setengah populasi dunia.

Selain itu, banyak dari “titik tersedak paling penting di dunia untuk perdagangan global terletak di kawasan ini, termasuk Selat Malaka, yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi global,” catat para peneliti.

Saat dunia tertidur, PKT mencuri dua lautan terpenting di dunia. (asr)

John Mac Ghlionn adalah seorang peneliti dan penulis esai. Karyanya telah diterbitkan oleh New York Post, The Sydney Morning Herald, Newsweek, National Review, dan The Spectator US, antara lain.

4 Alasan Mengapa Partai Komunis Tiongkok Begitu Terobsesi Terhadap “Penyatuan Taiwan”

oleh Tim “Fakta dalam Abad ini”

Setelah PKT mengubah Hongkong dari “Satu Negara Dua Sistem” menjadi “Negara Satu Partai”, ia terus menunjukkan kekuatannya di Selat Taiwan sedemikian rupa sehingga majalah “Economist” Inggris menerbitkan sebuah artikel bahwa Taiwan telah menjadi “tempat paling berbahaya di bumi”. 

Pertama-tama, hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa klaim PKT mengenai “penyatuan Taiwan” itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan mempertahankan kedaulatan, integritas teritorial apa lagi menyangkut keamanan nasional.

Pada 9 Desember 1999, diktator PKT Jiang Zemin dan Presiden Rusia Boris Yeltsin menandatangani “Protokol Narasi Batas Timur – Barat Tiongkok – Rusia”. Protokol narasi yang ditandatangani oleh Jiang Zemin ini berisikan pengakuan PKT terhadap “Traktat Aigun”, sebuah perjanjian tidak setara tahun 1858, yang dipaksakan oleh Kekaisaran Rusia kepada Dinasti Qing agar Dinasti Qing menyerahkan tanpa syarat wilayah di timur laut Tiongkok seluas lebih dari 1.000.000 km² kepada Kekaisaran Rusia. Wilayah seluas itu setara dengan puluhan Taiwan, yang mana pada kenyataannya PKT sama sekali tidak ambil pusing terhadap kehilangan wilayah sebesar itu ! Tetapi, mengapa PKT justru terobsesi untuk menguasai Taiwan ?

Terpaksa mengatakan bahwa ada 4 alasan yang mendasarinya :

Pertama, Partai Komunis Tiongkok tidak memiliki legalitas untuk memerintah Tiongkok

PKT didirikan di bawah kendali Partai Komunis Uni Soviet pada tahun 1921. Dengan istilah yang sering mereka gunakan, yaitu atas dukungan dari “kekuatan asing yang bermusuhan”. Tujuan langsung pendirian partai ini adalah untuk menumbangkan pemerintahan sah Tiongkok, yakni Republik Tiongkok, lalu mendirikan negara vasal atau negara boneka Uni Soviet.

Pada 7 November 1931, Jepang menginvasi tiga provinsi timur laut Tiongkok. Pada saat Republik Tiongkok mengalami bencana nasional itu, PKT justru mengikuti instruksi Partai Komunis Uni Soviet, dengan mendirikan negara di dalam negara di Provinsi Jiangxi yang bernama Republik Soviet Tiongkok. Selama 28 tahun sejak tahun 1921 hingga 1949, yang tidak henti-hentinya dilakukan oleh PKT tak lain adalah kegiatan subversi.

Setelah merebut kekuasaan pada tahun 1949, PKT beranggapan bahwa keberhasilannya itu berkat keyakinan bahwa “kekuasaan muncul dari laras senjata”. Oleh sebab itu, mereka kemudian menempatkan penguasaan terhadap kekuatan militer pada posisi yang paling tinggi. “Laras senjata” dilambangkan sebagai kekerasan, paksaan dan tekanan tinggi. Jadi wewenang untuk memerintah Tiongkok bukan mereka peroleh dari pemberian rakyat melainkan didapat melalui cara kekerasan, Oleh sebab itu tanpa legitimasi sama sekali.

Setelah mengambil alih kekuasaan, PKT mengubah Republik Tiongkok menjadi Republik Rakyat Tiongkok. Nama negara itu saja sudah mengandung sifat bohong. Bagaimana tidak ? Pertama, PKT tidak mewakili rakyat Tiongkok. Nenek moyang bangsa Tionghoa adalah Kaisar Yan dan Huangdi, dan orang Tionghoa disebut “keturunan Yan dan Huang”. Tetapi leluhur PKT adalah Karl Marx – Lenin dari Barat, dan PKT disebut keturunan Marx dan Lenin.

Kedua, PKT juga tidak mewakili kepentingan rakyat. Sejak berkuasa, yang dipertahankan oleh PKT adalah kediktatoran satu partai, kepentingan partai dan kekuasaan diletakkan diatas kepentingan konstitusi. Sampai hari ini, kebebasan berkeyakinan, kebebasan berbicara, kebebasan dari rasa takut, dan kebebasan dari keinginan rakyat Tiongkok semuanya telah habis dirampas oleh pemerintahan komunis Tiongkok.

Selain itu, rezim PKT bukanlah sebuah “republik”. Dalam ilmu politik, pemilihan umum yang adil dan bebas adalah kriteria dasar untuk menilai apakah suatu negara benar-benar republik atau bukan. Selama ini, PKT tidak pernah menyelenggarakan pemilihan umum yang adil dan bebas. Ia jelas adalah negara totaliter, tetapi bersikeras menggunakan label republik.

Meskipun di daratan Tiongkok, PKT berhasil mengambil alih kekuasaan dari tangan Republik Tiongkok, tetapi Republik Tiongkok tidak tumbang, ia tetap eksis hanya saja berpindah ke Pulau Formosa. Stempel nasional Republik Tiongkok yang melambangkan rezim sah Tiongkok – “Cap Republik Tiongkok” dan “Cap Kehormatan”, masih diwariskan di Taiwan. Oleh karena itu, bagi PKT yang ilegal, Taiwan atau Republik Tiongkok telah menjadi duri di mata dan duri di daging yang terasa mengganggu kalau tidak dicabut.

Kedua, gagalnya kebijakan terhadap Taiwan 

Alasan kedua mengapa PKT terobsesi untuk menguasai Taiwan adalah akibat kebijakannya terhadap Taiwan mengalami kegagalan.

Pada tahun 1980-an, pemimpin Partai Komunis Tiongkok Deng Xiaoping, mengajukan konsep pemikiran “Satu Negara Dua Sistem” untuk menyelesaikan masalah Taiwan. Setelah itu, Deng Xiaoping mengusulkan agar pemikiran tersebut diterapkan terlebih dahulu di Hongkong setelah 1 Juli 1997 dengan alasan sebagai gladi resik untuk kepentingan penyatuan Taiwan kelak. Tetapi pada kenyataannya, setelah pengembalian Hongkong dari tangan Inggris, kebebasan dan otonomi Hongkong terus terkikis dari waktu ke waktu oleh pemerintah komunis Tiongkok. Pada bulan Juni 2019, lebih dari 2 juta warga sipil Hongkong turun ke jalan untuk memprotes rancangan Undang-Undang Ekstradisi.

Ini adalah manifestasi nyata dari opini masyarakat, tetapi PKT tidak hanya gagal untuk memperbaiki dirinya, tetapi justru terus meningkatkan penindasan dengan kekerasan, yang dengan cepat membuat Hongkong berubah menjadi kota di mana “kekuatan polisi adalah yang tertinggi”, dan “Satu Negara Dua Sistem” hanya tinggal nama. Kekejaman di Hongkong sangat melukai hati rakyat Taiwan. Sampai hari ini, kebanyakan warga sipil Taiwan tidak percaya lagi dengan “Satu Negara Dua Sistem”. Karena itu, rencana PKT untuk menyatukan Taiwan dengan sistem itu sudah pasti gagal.

Pada 2020, Taiwan mengadakan 4 kali pemilihan demokratis : yang pertama adalah pemilihan presiden, yang kedua adalah pemilihan Dewan Legislatif, yang ketiga adalah penarikan kembali Walikota Kaohsiung Han Kuo-yu, dan yang keempat adalah pemilihan Chen Chi-mai sebagai Walikota Kaohsiung yang baru. Dalam keempat pemilihan demokratis ini, PKT menggunakan segala cara untuk bercampur tangan, tetapi hasil akhirnya adalah, justru sikap kandidat terhadap PKT itu yang menjadi dasar terpenting bagi pemilih Taiwan untuk memberikan suaranya.

Tsai Ing-wen, anggota Partai Progresif Demokratik yang menentang PKT, terpilih kembali sebagai presiden dengan suara tinggi. Partai Progresif Demokratik yang anti-PKT, sekali lagi menjadi partai mayoritas di Dewan Legislatif, Chen Chi-mai, berhasil memenangkan pemilihan Walikota Kaohsiung. Sedangkan Han Kuo-yu, anggota Kuomintang yang pro-PKT kalah dalam pemilihan presiden, kemudian disingkirkan oleh warga Kota Kaohsiung dengan suara tinggi. Berbagai serangan dan intimidasi yang dilakukan PKT telah gagal total dalam keempat kali pemilihan demokratis di Taiwan.

Sejak pecahnya pandemi pada tahun 2020, meskipun Taiwan telah dikeluarkan secara paksa dari Organisasi Kesehatan Dunia oleh PKT, tetapi sikap kerjasama yang baik dari pimpinan pemerintah sampai warga sipil Taiwan untuk mengatasi pandemi, kemudian menjadi model pencegahan epidemi di dunia. Pada tahun 2020 dan 2021, meskipun banyak faktor yang tidak menguntungkan di lingkungan eksternal, tetapi ekonomi Taiwan telah tumbuh dengan pesat, dan menempatkan dirinya sebagai peringkat teratas di antara negara Empat Macan Asia (Taiwan, Korea Selatan, Singapura dan Hongkong).

Dalam beberapa tahun terakhir, Taiwan berhasil mendobrak halangan besar yang dibuat oleh PKT, dan menciptakan keajaiban dalam demokrasi, ekonomi dan pencegahan epidemi, selain menjadi kekuatan kebaikan yang telah diakui sepenuhnya oleh komunitas internasional. Kebijakan atau strategi yang dibuat PKT untuk menjatuhkan Taiwan telah gagal selama bertahun-tahun. Mungkin saja karena perasaan kesal, sulit untuk diterima sehingga mendorongnya untuk hampir setiap hari memprovokasi Taiwan.

Ketiga, PKT terdorong oleh konsep ingin mengalahkan kapitalisme

Karl Marx, bapak moyangnya Partai Komunis Tiongkok adalah orang yang membenci kapitalisme. Pada tahun 1848, ia mengatakan bahwa kapitalisme harus dikalahkan dan akhirnya akan digantikan oleh komunisme.

Partai-partai komunis baik di Uni Soviet maupun Eropa Timur telah berperang selama beberapa dekade melawan kapitalisme, tetapi pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, semua rezim komunis ini runtuh dan menjadi negara kapitalis. Setelah perubahan drastis di Uni Soviet dan Eropa Timur, PKT menjadi satu-satunya keturunan partai komunis terbesar di dunia yang masih menganut tuntunan Marxisme, dan satu-satunya organisasi yang masih membawa misi untuk berjuang melawan kapitalisme.

Di waktu lalu, PKT memiliki slogan yang berbunyi “Membebaskan seluruh umat manusia”. Hari ini PKT memiliki slogan lain yang disebut “membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia”. Meskipun kedua slogan ini memiliki ekspresi yang berbeda, namun esensinya sama, yaitu membangun dunia yang didominasi oleh PKT.

Setelah menerapkan “Satu Negara Satu Partai” di Hongkong, target PKT berikutnya adalah Taiwan. Tetapi Taiwan tidak terisolasi, ia berbagi nilai-nilai universal dengan negara-negara kapitalis di seluruh dunia. Taiwan juga merupakan lokasi yang strategis di rantai pulau pertama dunia bebas yang dipimpin oleh Amerika Serikat untuk mempertahankan diri dari ancaman PKT. Ketika PKT menguasai Taiwan, yang dekat, secara langsung akan mengancam negara kapitalis Jepang, Korea Selatan, Filipina, dan lain-lain di kejauhan, secara langsung akan mengancam Amerika Serikat. Yang lebih jauh lagi, adalah ia akan mengancam seluruh negara di dunia yang menganut kapitalisme.

Dengan memasukkan Taiwan ke dalam genggaman PKT yang ingin “mengalahkan kapitalisme” dapat memberikan banyak manfaat secara bersamaan, oleh karenanya sepanjang belum tumbang, PKT tidak mungkin untuk tidak mengganggu Taiwan.

Keempat, PKT memiliki kebutuhan untuk mengalihkan konflik domestik yang sulit diatasi

Setelah PKT menumbangkan Republik Tiongkok, selalu khawatir dengan adanya pihak tertentu yang akan menumbangkan rezimnya, sehingga terus mengandalkan tekanan tinggi dan penipuan untuk mempertahankan sistem kediktatoran yang “Satu Negara Satu Partai”.

Selama era Mao Zedong, PKT meluncurkan puluhan gerakan politik berdarah dan berlangsung brutal. Seperti Revolusi Kebudayaan, itu telah disebut bencana sepuluh tahun bagi Tiongkok. Saat itu, terjadi berbagai konflik sosial yang sangat tajam, membawa ekonomi nasional ke ambang kehancuran, dan kekuasaan PKT dalam bahaya.

Setelah Deng Xiaoping berkuasa, ia terpaksa mengusung kebijakan “reformasi dan keterbukaan” untuk menyelamatkan partai.  Saat itu, Deng mengajukan slogan : “Biarkan sebagian orang menjadi kaya terlebih dahulu”. Siapa yang termasuk dalam “sebagian orang” itu ? Yang berlari maju ke garis paling depan pasti adalah anak-anak pejabat tinggi.

Setelah Jiang Zemin berkuasa, ia mengajukan slogan : “Raih kekayaan secara diam-diam”, yang dipimpin oleh putranya Jiang Mianheng, Ia memberi percontohan dengan memegang jabatan di pemerintahan sekaligus melakukan bisnis demi kekayaan pribadi. Hasilnya adalah : dari keluarga Jiang Zemin hingga pejabat desa tingkat terendah, semua berusaha untuk memanfaatkan jabatannya di pemerintahan untuk menghasilkan kekayaan pribadi dengan mencontoh keluarga Jiang Zemin.

Tiongkok hari ini, di satu sisi, hanya segelintir keluarga aristokrat PKT yang menggunakan kekuasaan mereka untuk menghasilkan kekayaan yang berlimpah dan menjalani kehidupan mewah dan korupsi. Tapi di sisi lain, sebagaimana yang dikatakan oleh PM. Li Keqiang bahwa 600 juta orang penduduk Tiongkok hanya berpenghasilan sebulan di kisaran RMB. 1.000,-. Sulit bagi banyak orang untuk bersekolah, memiliki perumahan, mendapatkan perawatan medis, jaminan di masa pensiun, bahkan biaya untuk pemakaman. Bagi orang-orang ini hidup dan mati sama sulitnya.

Daftar orang-orang yang sedang dianiaya di daratan Tiongkok sudah sangat panjang, termasuk warga sipil Hongkong, warga etnis di Xinjiang, kaum Kristen, pengacara hak asasi manusia, pengungsi keuangan, para pekerja yang sedang menganggur, petani yang tidak memiliki lahan, veteran, warga pembuat petisi, dan sebagainya. Mereka terus menentang penganiayaan dengan berbagai cara, dan insiden massal muncul silih berganti.

Bagaimana mengatasinya ? Selain terus memberikan tekanan kuat, PKT terpaksa mengalihkan perhatian dengan menciptakan pertentangan. Ia dari waktu ke waktu membesar-besarkan isu Taiwan dengan menciptakan opini publik seolah ada pihak yang terlibat dalam “kemerdekaan Taiwan”. Melalui cara ini PKT berusaha untuk menyamar sebagai “patriot” yang seakan-akan bertindak demi membela kedaulatan nasional, keutuhan wilayah dan keamanan nasional. Selain itu, ia juga mengobarkan sentimen “patriotisme”, “Nasionalisme” rakyat di daratan Tiongkok.

Penindasan menyeluruh hanya akan mendorong warga Taiwan lebih menjauhi PKT

Sebenarnya, kunci dari isu Taiwan bukanlah “unifikasi” atau “kemerdekaan”, tetapi apakah “memenangkan hati rakyat”. Penindasan menyeluruh PKT terhadap Taiwan hanya akan membuat hati 23 juta orang warga Taiwan semakin menjauhi PKT.(sin)