Home Blog Page 650

Diusir Orangtuanya, Pria Tinggal di Sebuah Rumah Kayu Kecil Seluas 25 Meter Persegi, “Aku Bahagia Tinggal di Rumah Kecil”

0

ETIndonesia. Tim Davidson, seorang blogger di Amerika Serikat, yang berusia 31 tahun tahun, dia bukan anak orang kaya, tetapi dia telah membeli pulau pribadi sendiri dan menjalani hidup yang membuat iri banyak orang!

Ceritanya dimulai empat tahun lalu.

Pada 2017, Tim bekerja di sebuah perusahaan di Florida, dengan penghasilan yang lumayan, tinggal di rumah orangtuanya. Saat banyak anak muda ingin hidup nyaman, dia secara resmi “diusir” oleh orangtuanya.

“Saya beri kamu waktu dua bulan untuk pindah dari rumah ini,” kata bapaknya waktu itu.

Orangtuanya memberi tahu Tim bahwa dia berharap bisa memiliki tempat tinggal sendiri pada usia 27 tahun. Dengan cara ini, Tim terpaksa menempuh jalan hidup sendiri.

Setelah bekerja selama beberapa tahun, dia menghitung semua tabungannya, merasa tidak ada harapan untuk membeli rumah saat itu.

“Saya pria lajang, saya tidak punya banyak barang bawaan, dan saya sering berpikir saat bekerja untuk membeli apartemen … Apakah itu perlu?” ujarnya.

Setelah beberapa pertimbangan, Tim memutuskan untuk membeli rumah mini terlebih dahulu mengingat kebutuhan yang mendesak saat itu. Secara kebetulan, dia menemukan “rumah roda” seluas 25m².

Dinding eksterior biru Tiffany yang romantis segera menarik perhatiannya.

Meski kecil, di dalamnya ada dapur, kamar tidur, kamar mandi … Burung pipit itu kecil, tetapi memiliki semua organ dalam.

“Itu melebihi harapan saya, sangat puas!” ujarnya.

Tanpa ragu-ragu, Tim segera melakukan pembayaran dan menjadi pemilik baru rumah mini ini.

Terlepas dari ukuran kecil rumah ini, ada “ruangan yang berbeda” di dalamnya, dan fungsi ruang tamu sangat lengkap.

Begitu masuk ke dalam pintu terdapat area ruang tamu yang sekaligus menjadi tempat makan, meja kecil persegi lipat bisa menghemat tempat. (yn)

Sumber: funnews61

Ibu Tunggal Berusia 60 Tahun Ini Selama 13 Tahun Membantu Tetangganya Membesarkan 2 Anaknya

0

ETIndonesia. Membesar anak-anak yang tidak ada hubungannya, merawat mereka seolah-olah anaknya sendiri, cinta tanpa pamrih seperti itu telah menggerakkan banyak netizen …

Wang Suzhu, ibu tunggal berusia 60 tahun, selain membesarkan 2 putrinya seorang diri, di juga membantu tetangganya seorang pria yang kesulitan finansial. Dia membesarkan kedua putranya dan menawarkan diri menjadi “nenek” mereka.

Selama lebih dari 13 tahun, dia telah merawat anak-anak itu tanpa mengeluh dan tanpa meminta balasan, telah membuat anak-anak itu merasakan kehangatan cintanya, dan pengakuan yang tulus.

Menurut Qimo News, Wang Suzhu bercerai dengan suaminya pada usia 28 tahun.

Dia memikul tanggung jawab untuk membesarkan kedua putrinya. Dia awalnya bergerak di industri kecantikan dan tata rambut.

Dia juga mulai membantu tetangganya untuk mengasuh 2 anaknya.

Setelah 2 tahun mengasuh anak-anak mereka, tetangganya ini bercerai dengan istrinya.

Dia tidak ingin melepaskan anak-anaknya di usia yang begitu muda, tetapi dia merasa sangat tidak tertahankan menghadapi ketidakharmonisan keluarga itu.

Dia juga percaya bahwa anak-anak perlu tumbuh bersama seorang ibu.

Setelah perceraian, penghasilan pria itu tidak stabil. Wang Suzhu khawatir pria itu tidak dapat mendukung dan merawat kedua anaknya.

Wang Suzhu memutuskan untuk menutup usahanya dan menjaga 2 anak itu dengan sepenuh hati.

Meskipun mereka sama sekali tidak memiliki hubungan apa pun, tapi Wang Suzhu merawatnya seolah-olah itu adalah keluarganya sendiri.

Suatu malam, ketika anak- anak itu dan Wang Suzhu hendak pergi tidur, tiba-tiba anak itu menangis dan bertanya,: “Mengapa melahirkan saya tetapi tidak menginginkan saya …”

Wang Suzhu terkejut dan mejawab: “Kamu adalah malaikat nenek, kalau tidak nenek akan kesepian …,” memberi anak-anak banyak kehangatan dan rasa aman.

Tiga belas tahun telah berlalu dan kedua anak laki-laki itu telah dewasa. Pusat Dukungan Keluarga Yilan juga memuji Wang Suzhu dan berterima kasih atas dedikasinya yang tanpa pamrih.

Anak-anak juga datang ke tempat acara untuk memberikan pelukan hangat kepada Wang Suzhu dan berkata dengan rasa terima kasih yang besar:

“Nenek, aku mencintaimu, aku akan berbakti padamu!” Kata anak itu.

Wang Suzhu meneteskan air mata! Banyak orang yang penasaran, mengapa Wang Suzhu rela meninggalkan segalanya dan bersikeras membantu merawat mereka?

“Saya juga seorang ibu tunggal. Saya tahu betapa sulitnya bagi orangtua tunggal. Saya juga tahu bahwa anak-anak tanpa ibu kemungkinan besar akan menjadi buruk. Sekarang saya hanya berharap mereka tumbuh dengan sehat dan aman, dan mereka akan mampu kejar impian mereka dengan berani di masa depan! ” ujarnya.

Sungguh cinta ibu yang luar biasa! Sangat mengubah kehidupan 2 anak itu.

Cinta ibu adalah sejenis cinta yang terukir di tulang dan mengalir di darah.

Cinta seperti ini dipupuk dari rahim ibu.

Tidak ada yang bisa menyangkal kebesaran cinta keibuan.

Ketika ibu bekerja keras untuk menyiapkan makanan yang enak, mendorong keluarga untuk makan dulu. Tapi dia selalu menggunakan alasan untuk sibuk, dan yang terakhir datang ke meja.

Kita hampir selalu bisa makan makanan enak, dan yang bisa dia makan hanyalah sisa makanan kita.

Ibu adalah orang yang paling lelah di keluarga, tapi dia selalu berusaha untuk menyediakan makanan yang enak untuk kita.

Dengan perhatian seperti itu, apakah kita tidak bisa menghargai kasih sayangnya?

Hanya ketika aku tumbuh dewasa dan menjadi lebih bijaksana, melihat ibu yang sibuk, aku tidak bisa menahan air mataku yang jatuh. (yn)

Sumber: kknsays

Hendak Padamkan Pandemi, Beijing Kambing-Hitamkan Surat dari Luar Negeri

0

Zhou Xiaohui

Di tengah semakin parah dan semakin ketatnya pencegahan pandemi di Tianjin, Beijing yang letaknya tidak jauh  dari Tianjin juga telah membunyikan alarm tanda bahaya. Akan tetapi, hal yang dijadikan sebagai faktor penyebab permasalahannya dilemparkan kepada surat dari luar negeri.

Pada 15 Januari malam, Kota Beijing dilaporkan bertambah 1 kasus pasien baru lokal, pada 13 Januari orang tersebut mengalami tenggorokan tidak nyaman, pada 14 Januari sepulang kerja dilakukan pemeriksaan PCR dan badan mulai terasa panas, pada 15 Januari terdiagnosa dan dipastikan merupakan jenis varian Omicron. 

Setelah itu, pemerintah Beijing  mengumumkan jalur keluar masuk pasien tersebut yakni di Jalan Nongda Nanlu Distrik Boya Xiyuan tempat ke- diamannya ditutup, di tempat kerjanya Industrial and Commercial Bank of China yang terletak di Gedung Xinjishu, Distrik Haidian semua pekerja di sana berikut tempat-tempat yang  didatanginya dilakukan tes PCR.

Menjelang digelarnya Olimpiade Musim Dingin, munculnya korban terjangkit Omicron di Beijing dan Tianjin, mendadak membuat suasana di Beijing menjadi tegang. Tekanan yang dialami Cai Qi sebagai orang nomor satu kota Beijing dipastikan tidak kecil. 

Yang paling ingin diketahui masyarakat adalah pasien yang positif terjangkit itu ditularkan lewat cara seperti apa, apakah ada kaitannya dengan pandemi di Tianjin.

Berbeda dengan wilayah Tianjin dan sekitarnya yang hingga kini belum dapat dipastikan sumber asal penularan, pemerintah Beijing dengan sangat efektif, yakni pada 16 Januari, telah mengumumkan bahwa pasien yang terjangkit pada 15 Januari tersebut ditularkan dari surat yang berasal dari luar negeri. 

Dasar kesimpulan tersebut adalah karena si pasien  bekerja di divisi internasional, surat-surat di kantor dan lingkungannya menunjukkan gejala positif.

Pada konferensi pers 17 Januari lalu, Wakil Direktur Pusat Pengendalian & Pencegahan Penyakit (CDC) Kota  Beijing,  yakni Pang Xinghuo memberikan penjelasan yang lebih rinci. 

Dia mengatakan, surat luar negeri tersebut dikirimkan dari Kanada pada 7 Januari, melalui Amerika dan Hong Kong lalu tiba di Beijing, diterima oleh pasien  pada  11 Januari, ia menyentuh bagian luar amplop surat dan lembaran dokumen di dalamnya, belum menyentuh bagian dalam amplop dan lembaran kertas lain. 

Berdasarkan pemeriksaan terhadap sampel yang diambil dari amplop dan lembaran surat luar negeri tersebut, dinyatakan positif, dan merupakan jenis varian Omicron.

Hingga saat ini, dalam proses pengirimannya orang yang bersentuhan dengan surat ini sebanyak 8 orang, kecuali kasus terjangkit ini, orang lain yang bersentuhan menunjukkan hasil tes PCR negatif.

Pang Xinghuo juga menyebutkan, telah diambil spesimen lingkungan sebanyak 54 pucuk surat luar negeri dari sumber yang sama yang dikirim ke alamat berbeda, hasil pemeriksaan menunjukkan, 5 pucuk di antaranya positif, 1 pucuk positif pada amplop, dan 4 pucuk positif pada lembaran di dalamnya.

Tentu saja hanya dengan alasan ini, sepertinya belum cukup membuktikan bahwa  sumber penularan adalah dari surat luar negeri, maka Pang Xinghuo juga memberikan tiga alasan, sederhananya demikian: 

Pertama, pasien yang terjangkit tidak berinteraksi dengan orang-orang yang datang dari luar negeri atau dari wilayah berbahaya di luar Beijing, atau orang yang terjangkit lainnya dan tidak pada jalur yang sama dengan kelompok orang yang berbahaya.

Kedua, orang yang berinteraksi dekat dengan pasien sebanyak 69 orang berikut 16.547 orang yang berisiko lainnya, hasil tes PCR mereka semuanya negatif. Ketiga, hasil tes rantai dingin pada pasien juga menunjukkan hasil negatif. Atas dasar inilah, “tidak tertutup kemungkinan pasien ini terjangkit virus oleh benda dari luar negeri”.

“Tidak tertutup kemungkinan pasien  ini terjangkit virus oleh benda dari luar negeri”, berarti masih tidak dapat dipastikan 100%. Pada Februari tahun lalu, majalah medis luar negeri Journal of Hospital Infection memuat sebuah hasil riset yang menunjukkan, pada suhu kamar, COVID-19 (virus PKT) pada manusia rata-rata hanya bisa bertahan hidup pada bahan berbeda selama 4 hingga 9 hari. 

Pada permukaan bahan logam, kaca, atau plastik dapat bertahan hidup selama 9 hari. Namun hasil riset ini masih harus diverifikasi. Kalau berdasarkan penelitian ini, maka tudingan pemerintah Kota Beijing bahwa sumber penularan berasal dari surat luar negeri sepertinya cukup masuk akal.

Akan tetapi, pada 21 Maret tahun lalu situs china.com.cn memuat sebuah artikel opini khusus yang berjudul “Produk Ekspor Tiongkok terdapat Virus COVID-19? Pernyataan Ini Kurang Berwawasan Ilmiah”. 

Artikel itu membantah pernyataan negara asing yang mengatakan bahwa untuk memboikot produk Tiongkok pada produk asal Tiongkok kemungkinan terdapat virus, “Selain tidak ada dasar ilmiah, juga bertentangan dengan fakta”, “Baik  dari sudut  pandang mikrobiologi maupun dari ilmu  epidemiologi tidak bisa dibuktikan”. 

Karena virus COVID adalah virus RNA (Asam Ribonukleat) untaian positif, yang hanya dapat hidup dengan menumpang pada tubuh makhluk inang. Virus COVID-19 setelah terlepas dari tubuh manusia dapat hidup di udara, dan dapat menempel pada berbagai benda melalui droplet (air liur), dan interaksi manusia dengan benda. Tapi waktu bertahan dan daya penularan virus tersebut  pada suatu benda sangat singkat.

Artikel itu mengutip sebuah riset terbaru yang dipublikasikan di Amerika Serikat pada majalah The New England Journal of Medicine, yang menjelaskan bahwa waktu bertahan hidup virus berbeda-beda, tergantung pada benda tempatnya melekat. 

Pada bahan plastik dan besi, waktu hidupnya lebih panjang, mencapai 72 jam lamanya, tapi selama jangka waktu tersebut jumlah virus yang hidup akan menurun drastis. 

Sedangkan pada tembaga, virus hanya bertahan hidup 4 jam. Pada kardus, virus dapat hidup paling lama 24 jam. Dengan kata lain, walaupun produk Tiongkok terdapat virus, tapi dengan waktu bertahan hidup terpanjang selama 3 hari, pada saat produk tersebut mencapai negara tujuan, virus itu sudah lama mati. Jadi, memboikot produk dari Tiongkok dengan alasan ini adalah sangat tidak masuk akal.

Berdasarkan pernyataan dan kesimpulan dari riset ini, pemerintah Beijing melempar tanggung jawab sumber asal penularan pada surat yang berasal dari Kanada adalah tindakan yang terlalu dipaksakan, karena virus tersebut tiba di Beijing  sudah 4 hari lamanya, ia sudah mati sebelum tiba. 

Mengenai jalur pengirimannya melalui Amerika Serikat dan Hong Kong, juga tidak mungkin ada yang membuka kantung surat, menyalahkan orang lain begitu saja, itu bukan hal yang mudah.

Menghadapi waktu bertahan hidup virus yang bahkan para peneliti pun tidak sama kesimpulannya, alasan pemerintah Beijing menyalahkan surat luar negeri tidak bisa membuat masyarakat percaya begitu saja. Hal ini juga dapat dilihat dari pernyataannya yang dengan hati-hati mengatakan “tidak tertutup kemungkinan seperti itu, dan tidak bisa dipastikan 100%”, sepertinya sudah direncanakan agar dapat berkelit di kemudian hari bila terjadi hal-hal tak terduga. 

Pada dasarnya data besar menunjukkan, pasien positif walau tidak berinteraksi dengan orang-orang yang datang dari luar negeri atau dari wilayah berbahaya di luar Beijing, atau orang yang terjangkit lainnya serta tidak pada jalur yang  sama dengan kelompok orang yang berbahaya. Akan tetapi, siapa yang dapat menjamin, pada waktu tertentu di tempat tertentu, pasien tersebut tidak berinteraksi dengan orang tanpa gejala dalam waktu singkat?

Kesimpulannya, pemerintah Beijing sebenarnya tidak bisa memastikan sumber asal penularan tersebut secara pasti, sedangkan tindakannya melempar tanggung jawab dalam skala tinggi, menyangkal jalur penularan lain, serta memastikan orang yang mengalami kontak jarak dekat dan orang terkait lainnya terpantau negatif, informasi yang hendak disampaikannya kepada pihak lain adalah: Pasien yang terpapar di Beijing tidak ada kaitannya dengan pandemi di Tianjin, pandemi tidak menyebar, dan dapat dikendalikan, dan di sini tentunya karena politik jauh di atas segalanya, Olimpiade Musim Dingin  jauh di atas pandemi, pemerintah Beijing tidak dapat membiarkan pandemi merebak sebelum Olimpiade atau selama berlangsung- nya Olimpiade. 

Oleh karena itu, pemerintah Beijing harus segera memadamkan api ini, soal keadaan pandemi yang sesungguhnya, apakah telah menyebar di Beijing, penguasa PKT selamanya tidak akan memberitahu rakyatnya.

Yang membuat penulis terheran-heran adalah, melihat tingkat penularan yang luar biasa tinggi di luar negeri, sebanyak 69 orang yang kontak dalam jarak dekat dengan si pasien dan 16.547 orang lainnya yang berisiko, tidak ada seorang pun yang dinyatakan terpapar, ini sangat mengejutkan sekaligus sangat mencurigakan. 

Mempertimbangkan masa inkubasi  Omicron 3 hari, tidak bisa diketahui apakah dalam satu minggu ke depan masih bisa dipertahankan kondisi seperti sekarang ini, kalau sampai muncul, juga tidak mengherankan. 

Dan, yang lebih konyol lagi adalah setelah pihak penguasa mempublikasikan sumber penularan yang tidak bisa dipastikan itu, berbagai instansi di Kota Beijing langsung mengeluarkan pemberitahuan, tidak hanya harus melaporkan semua kondisi penerimaan surat dari luar negeri, juga dituntut agar jika tidak dibutuhkan tidak perlu menerima kiriman dari luar negeri. Jika dibutuhkan dalam pekerjaan, paket harus disterilkan dengan alkohol sebelum diterima di kantor. 

Ada instansi yang bahkan mewajibkan tes PCR terhadap semua paket yang diterima setiap harinya. Ketakutan ekstrim seperti ini, dengan segala gonjang-ganjingnya, patut dipertanyakan seberapa tinggi kepercayaan diri penguasa PKT terhadap vaksinnya sendiri?  (Sud)

Perluasan Kekuatan Militer ? Kapal Keruk Tiongkok Beroperasi di Perairan Dekat Pangkalan Militer Kamboja

 oleh Li Yan

Sebuah think tank Amerika Serikat pada Jumat 21 Januari menyebutkan bahwa sebuah kapal keruk muncul di perairan dekat Pangkalan Angkatan Laut Ream di Kamboja. Tampaknya Tiongkok telah mendanai pekerjaan konstruksi di sana, untuk perluasan fasilitas pelabuhan demi berlabuhnya kapal perang berukuran besar.

Reuters melaporkan bahwa Amerika Serikat terus berusaha untuk mencegah pemerintah Tiongkok, mengklaim teritorial yang lebih luas dan ekspansi militernya di Laut Tiongkok Selatan. Karena itu, pembangunan instalasi militer di Pangkalan Angkatan Laut Ream menjadi keprihatinan besar bagi AS.

“Perkembangan ini dinilai sebagai ancam bagi kepentingan AS dan mitranya, rongrongan terhadap keamanan regional, dan kedaulatan Kamboja,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS.

Menurut laporan lembaga think tank AS ‘Center for Strategic and International Studies (CSIS)’, bahwa kapal keruk Tiongkok itu dapat dilihat dalam foto dan citra satelit komersial yang dirilis oleh pemerintah Kamboja pada bulan ini.

Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI) sebuah organisasi bagian CSIS melaporkan : Menggali lebih dalam fasilitas pelabuhan di Pangkalan AL Ream memang dibutuhkan demi tambatan kapal perang berukuran besar. Ini juga merupakan bagian dari perjanjian rahasia antara pemerintah Tiongkok dengan Kamboja. Pada tahun 2019, pejabat AS pernah diberitahu tentang perjanjian tersebut.

Mengutip laporan dari Wall Street Journal pada tahun 2019, AMTI menyebutkan bahwa, perjanjian itu mengizinkan militer Tiongkok menggunakan pangkalan Ream dengan imbalan Tiongkok yang mendanai peningkatkan fasilitas pangkalan.

Pada Juni 2021, media Kamboja mengutip ucapan Menteri Pertahanan Tea Banh memberitakan bahwa pemerintah Tiongkok akan membantu memodernisasi dan memperluas Pangkalan AL Ream, tetapi tidak akan menjadi satu-satunya negara yang diizinkan untuk menggunakan fasilitas tersebut.

AS menuntut keterbukaan informasi tentang Pangkalan AL Ream

AMTI dalam laporannya menyebutkan bahwa, ada dua buah kapal keruk dan sebuah kapal besar beralas datar yang sarat dengan sedimen muncul di citra satelit komersial pada 16 Januari 2022. 

Gambar lain menunjukkan kedua kapal keruk tiba di lokasi perairan pengerukan antara 13 Januari hingga 15 Januari.

Kapal keruk juga dapat dilihat di foto yang diposting di halaman Facebook Tea Banh pada 18 Januari, dan pekerjaan itu sangat mungkin menandakan adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan pangkalan Ream. Tulis AMTI dalam laporannya.

“Perairan dangkal di sekitar perairan ream berarti pangkalan itu hanya dapat menampung kapal patroli berukuran kecil saat ini. Jika ada pelabuhan air dalam, pangkalan itu akan lebih berguna bagi Angkatan Laut Kamboja maupun Tiongkok”.

Disebutkan juga dalam laporan AMTI bahwa pembangunan di darat sudah dimulai sejak musim gugur tahun 2021, dengan pembukaan lahan di beberapa daerah barat daya pangkalan. Tanda-tanda ini sejalan dengan rencana “peningkatan infrastruktur besar”.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, tujuan penggunaan fasilitas Pangkalan Angkatan Laut Ream telah menimbulkan kekhawatiran, dan mendesak pemerintah Kamboja untuk benar-benar transparan tentang maksud, sifat dan ruang lingkup proyek Ream ini dan peran yang dimainkan oleh militer Tiongkok dalam pembangunannya.

Pada tahun 2021, Washington menjatuhkan sanksi kepada dua orang pejabat Kamboja karena dugaan korupsi di proyek Ream dan memberlakukan kepada Kamboja embargo senjata dan pembatasan ekspor.

Pemerintah AS mengungkapkan bahwa, akhir-akhir ini pengaruh militer Tiongkok di Kamboja semakin membesar, serta melibatkan masalah tentang hak asasi manusia dan korupsi. (sin)

Imunolog Ungkap Makanan yang Paling Merusak Sistem Kekebalan Tubuh Selama Pandemi

0

oleh Xia Yu

Ketika gelombang pertama virus komunis Tiongkok (virus SAR-CoV-2 yang menyebar dari Kota Wuhan) menyerang Amerika Serikat, sebagian besar pasien yang menggunakan ventilator adalah mereka yang memang memiliki berbagai penyakit yang mendasari. Diantaranya termasuk orang yang menderita penyakit metabolik seperti obesitas dan diabetes. Jadi, mengapa diabetes membuat penderitanya semakin sulit dalam memerangi virus yang menyerang bagian pernapasan ?

Penelitian telah menunjukkan bahwa terinfeksi virus SARS-CoV-2, membuat kontrol glikemik dalam jangka pendek menjadi buruk, yang mana dapat menempatkan penderita diabetes ke dalam keadaan gula darah yang sangat membahayakan. 

Ini dilakukan dengan mengikat dirinya ke reseptor pada sel beta pankreas yang menghasilkan insulin.

Menderita diabetes berarti tubuh orang tersebut sudah berada dalam keadaan peradangan kronis tingkat rendah, yang tentunya membebani sistem kekebalan tubuh bawaan, selain juga membuatnya tubuhnya lebih lambat dalam melakukan perlawanan atau menyerang patogen yang masuk.

Heather Moday, seorang dokter spesialis penyakit alergi & imunologi dalam sebuah artikelnya yang dirilis oleh CNBC menyebutkan, bahwa makanan yang kita konsumsi sangat menentukan sistem kekebalan tubuh. Dan tidak ada bahan yang lebih merusak sistem kekebalan tubuh seseorang selain gula. Terutama dalam masa pandemi ini.

Heather Moday menulis : Hiperglikemia (kadar glukosa darah melebihi batas normal) disebabkan oleh sejumlah faktor. Dan yang terbesar adalah mengkonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung gula, karena ia dapat memicu lingkaran setan resistensi insulin dan obesitas yang mengarah pada peningkatan sitokin inflamasi, merusak pembuluh darah, dan mengaktifkan sistem kekebalan untuk memperbaiki area tersebut. Hal mana akan sangat mengganggu jalannya sistem kekebalan, membuka jalan bagi bakteri dan virus berbahaya untuk melewati pertahanan yang dibentuk oleh tubuh.

Moday menjelaskan bahwa menghilangkan kelebihan gula dari makanan selain dapat membantu mengakhiri lingkaran setan ini, tetapi juga dapat sepenuhnya membalikkan keadaan. Mengurangi konsumsi gula adalah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita.

Gula ada dimana-mana

Meskipun jika Anda tidak terlalu sering mengonsumsi makanan mengandung banyak gula seperti donat, permen, kue tart, atau kue kering, makan terlalu banyak karbohidrat sederhana seperti roti, pasta, nasi, sereal, dan bahkan buah-buahan tertentu setiap hari, akan mendorong kenaikan kadar gula darah Anda.

Hal yang tidak banyak diketahui orang adalah bahwa saus tomat, saus salad, dan kopi latte (espresso), serta jus, yogurt, sereal, dan protein bar, mengandung cukup banyak gula.

Jadi bagaimana kita bisa mengurangi asupan gula harian ? Heather Moday menyarankan 4 pendekatan berikut :

Keterangan Foto : Gula ada dimana-mana. (Stok Rana)

1. Kurangi mengkonsumsi makanan dan minuman manis

Ini berarti menghindari permen, soda, kue, dan latte sebanyak mungkin. Makanan dan minuman ini tidak memberikan nilai gizi tetapi membuat naiknya kadar gula darah.

Moday merekomendasikan untuk memilih makana seperti cokelat hitam, beri, atau makanan yang rendah gula lainnya. Tidak berarti terus menerus menghindari semua makanan manis. Sekali-kali tidak apalah ! Cuma diingatkan agar bisa menahan diri agar gula darah berada dalam posisi normal.

Keterangan Foto : Minuman ringan. (Pixabay)

2. Perhatikan label makanan

American Heart Association merekomendasikan kaum wanita agar tidak mengkonsumsi lebih dari 6 sendok teh (25 gram) gula tambahan (free sugars atau added sugars) per hari. Dan untuk kaum pria tidak melebihi 9 sendok teh (36 gram). Moday menyarankan kita agar  memeriksa kandungan gula tambahan dari setiap makanan di dapur rumah kita, termasuk makanan atau minuman yang berlabel Sehat atau Rendah Gula.

Moday mengingatkan, bahwa tubuh kita tidak akan kekurangan kadar gula alami, karena itu bisa didapat dari buah-buahan, sayuran dan biji-bijian yang kita makan !

3. Mengonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung serat

Heather Moday mengatakan bahwa jika gula diibaratkan sebagai racun, maka serat adalah penawarnya. Serat tidak hanya menjaga agar pencernaan tubuh berjalan normal, tetapi juga membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, sehingga melindungi tubuh dari naiknya kadar gula darah.

Kurangnya serat adalah alasan lain mengapa minuman bersoda, jus, dan minuman kopi yang dimaniskan dengan gula berbahaya bagi kesehatan manusia. Minuman ini mengandung banyak gula dan tidak memiliki serat pelindung gula darah yang dimiliki oleh makanan nabati segar.

Moday mengatakan beberapa makanan berserat tinggi favoritnya adalah kacang hitam (black bean) dan kacang kara, steel-cut oats, alpukat, soba, pir, raspberry, barley, dan biji rami.

Keterangan Foto : Biji-bijian gandum ditambahkan ke sereal sarapan untuk meningkatkan kandungan vitamin, mineral, dan serat. (Shutterstock)

4. Fokus pada nutrisi, bukan kalori

Alih-alih khawatir terhadap berkurangnya kalori, Moday lebih menyarankan kita untuk lebih berfokus pada penambahan makananan yang padat nutrisi ke dalam diet kita sehari-hari, seperti makanan yang mengandung banyak protein dan lemak sehat. (sin)

Tes COVID-19 Lewat Anus yang Cenderung Melecehkan Muncul Kembali di Beijing

0

NTDTV.com

Hanya dua minggu sebelum pembukaan Olimpiade Musim Dingin, jumlah kasus infeksi resmi di Beijing telah berlipat ganda. Dalam laporan media resmi, Anal Swab, yakni praktik pengambilan sampel lewat anus untuk mengetahui apakah seseorang terpapar COVID-19 yang oleh netizen daratan Tiongkok disebut cenderung sangat melecehkan ketimbang membahayakan, lagi-lagi muncul di Beijing.

Pada 21 Januari, pejabat Beijing mengumumkan bahwa Kota Beijing kembali menambah 12 kasus infeksi lokal, yakni 2 orang terkonfirmasi positif Omicron dan 10 orang lainnya adalah positif terinfeksi varian Delta. Sejauh ini, Beijing telah melaporkan total 23 kasus infeksi lokal dalam putaran epidemi ini.

Mengingat bahwa sudah menjadi kebiasaan pemerintah komunis Tiongkok selalu memperkecil angka kasus penularan, jadi situasi infeksi yang terjadi di Beijing bisa saja lebih buruk dari itu. Apalagi Beijing akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin, tentunya otoritas merasa perlu meningkatkan insentif resmi untuk menyembunyikan epidemi demi “kelancarannya”.

Di bawah tekanan besar untuk mencegah penularan epidemi, Anal Swab yang dulu pernah dipraktikkan lalu menghilang, kini muncul kembali dalam laporan media resmi.

Menurut laporan media ‘Beijing News’ pada 16 Januari, setelah pejabat Beijing melaporkan infeksi lokal pertama Omicron pada 15 Januari, personel pencegahan epidemi bergegas menuju gedung TKP untuk melakukan desinfeksi dan pengujian, dan pergi ke unit-unit di sana untuk mengambil sampel lingkungan di setiap lantai gedung, termasuk melakukan tes anus terhadap 27 orang.

Yang disebut pengambilan anal swab berarti orang yang dikumpulkan sampelnya, harus melepaskan pakaian bagian bawahnya, lalu petugas akan memasukkan cotton bud ke usus besar sedalam +/- 5 cm untuk pengambilan sampel. Menurut laporan sebelumnya, bahwa ada petugas pengumpul sampel pria yang melakukan tes anus terhadap kaum wanita.

Meskipun media resmi Tiongkok mengklaim bahwa anal swab “lebih akurat” daripada swab antigen nasofaring, tetapi para ahli di luar negeri mempertanyakan klaim itu. Bahkan sejumlah netizen daratan Tiongkok mengutuk praktik itu dengan mengatakan bahwa meskipun swab anus tidak membahayakan, tetapi cenderung sangat melecehkan.

Pemerintah Tiongkok juga menerapkan tes ini untuk para turis yang masuk. Hal ini jelas memicu gejolak diplomatik. Tahun lalu, banyak pemerintah negara lain memprotes tindakan pemerintah Tiongkok ini.

Selain itu, pejabat Beijing mengumumkan dalam konferensi pers 21 Januari tahun ini, bahwa putaran epidemi di Beijing saat ini, virus varian Omicron-nya berasal dari kiriman surat internasional, dan virus varian Delta berasal dari barang rantai dingin yang diimpor dari luar negeri. Pernyataan yang secara luas dianggap tidak masuk akal kecuali niat menyalahkan pihak lain untuk melepas tanggung jawab. (Sin)

Inggris Akhiri Semua Paspor COVID, Mandat Masker, dan Pembatasan Kerja

Lily Zhou

Pembatasan termasuk surat izin COVID-19, mandat masker, dan panduan bekerja dari rumah akan dihapus di Inggris, menurut pengumuman Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson pada Rabu (19/1).

Johnson juga menyarankan bahwa aturan isolasi diri juga dapat dibuang pada akhir Maret karena pandemi virus PKT (Partai Komunis Tiongkok) atau yang lebih umum dikenal sebagai virus corona Wuhan, akan menjadi endemi (suatu infeksi yang terus-terusan bertahan pada tingkat dasar di wilayah geografis tertentu tanpa masukan eksternal).

Selain itu, pemerintah Inggris juga tidak akan lagi meminta orang untuk bekerja dari rumah.

Mandat izin COVID untuk klub malam dan acara besar tidak akan diperpanjang ketika berakhir pada 26 Januari. Juga mulai 27 Januari, pemakaian masker di dalam ruangan tidak lagi wajib di mana pun di Inggris.

Persyaratan bagi siswa sekolah menengah untuk memakai masker selama kelas dan di tempat-tempat umum akan dicabut pada 27 Januari. Departemen Pendidikan diharapkan segera memperbarui pedoman nasionalnya.

Menteri Kesehatan Sajid Jajid juga akan mengumumkan rencana untuk melonggarkan pembatasan kunjungan rumah perawatan dalam beberapa hari mendatang.

Sorakan gembira dari anggota parlemen dapat terdengar di House of Commons setelah pengumuman Johnson tentang masker tersebut.

Orang-orang yang dites positif COVID-19 dan kontak mereka yang tidak divaksinasi masih diharuskan untuk mengasingkan diri, tetapi Johnson mengatakan bahwa dia “sangat berharap untuk tidak memperbarui” aturan itu ketika peraturan yang relevan tersebut berakhir pada 24 Maret.

“Ketika COVID menjadi endemi, kami perlu mengganti persyaratan hukum dengan saran dan panduan, mendesak orang-orang dengan virus untuk berhati-hati dan mempertimbangkan orang lain,” kata sang Perdana Menteri.

Diminta untuk menghapus aturan pengujian untuk pelancong tujuan Inggris yang divaksinasi, Johnson mengatakan bahwa pemerintah sedang meninjau pengaturan pengujian pada perjalanan dan bahwa pengumuman itu akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.

Tetapi dia menolak untuk mempertimbangkan kembali mandat vaksinasi untuk petugas kesehatan garis depan, bersikeras “terbukti jelas bahwa profesional perawatan kesehatan harus divaksinasi”. (eko)

AS Dirikan Stasiun Bahan Bakar Strategis di Australia yang Mampu Menyimpan 300 Juta Liter BBM Jet Tempur Sekutunya di Indo Pasifik

Jin Shi 

Militer AS terus meningkatkan kemampuan pencegahannya di kawasan Pasifik Barat. AS kini membangun stasiun pengisian bahan bakar jet tempur terbaru di Australia utara. Selain itu, kendaraan tempur amfibi baru Amerika Serikat yang muncul dalam “Latihan Militer Tekken” antara Amerika Serikat dan Jepang. 

East Arm, sebuah kota di Australia utara, akan membangun stasiun pengisian bahan bakar jet tempur AS yang baru. Para ahli mengatakan Australia utara akan menjadi pusat material strategis esensial bagi Sekutu, jika terjadi invasi Tiongkok ke Taiwan.

Fasilitas penyimpanan minyak militer besar, yang akan dibuka pada September tahun depan, diharapkan mencakup 11 tangki bahan bakar raksasa yang akan menyimpan 300 juta liter bahan bakar jet tempur untuk mendukung pasukan AS di seluruh kawasan Indo-Pasifik.

Untuk mengekang ancaman Partai Komunis Tiongkok, Amerika Serikat baru-baru ini juga memperkuat kerja sama militernya dengan Australia. Pada November tahun lalu, Amerika Serikat memutuskan untuk mengirim tambahan F-22, F-35, B2 dan jet tempur lainnya ke Australia.

Pada saat yang sama, menurut kesepakatan AUKUS yang disahkan pada September tahun lalu, Amerika Serikat dan Inggris akan membantu Australia dalam membangun armada kapal selam nuklir.

Pada saat yang sama, kerja sama militer AS-Jepang juga semakin mendalam. Pada 14 Januari, Korps Marinir AS dan Korps Marinir Jepang menggelar Iron Fist Exercise di California. Militer AS mengirimkan enam generasi baru “Amphibious Combat Vehicles” (ACV) performa tinggi untuk latihan tersebut. Isi dari latihan ini termasuk “keterampilan inti” dari pertempuran air – “menyeret dan menyelamatkan pantai”.

Kendaraan tempur amfibi generasi baru ACV memiliki kecepatan mengambang 11 kilometer per jam. Setelah mendarat, maka dapat menunjukkan keunggulan kemampuan manuvernya. Kecepatan maksimum melebihi 100 kilometer per jam dan kinerja pendakian sangat baik.

ACV juga memiliki teknologi terbaru, termasuk sistem tampilan surround 360 derajat, sensor status kendaraan, dan pintu darurat tambahan, pompa air cadangan, dan banyak lagi lainnya.

Korps Marinir AS telah menginvestasikan 1 miliar dolar AS untuk membeli 200 ACV. Unit kendaraan serbu amfibi Divisi Ketiga Korps Marinir yang ditempatkan di Okinawa, Jepang juga akan diganti dengan ACV satu demi satu.

Selain itu, Amerika Serikat terus memperkuat pengerahan armada militernya di Pasifik Barat.

Kelompok kapal induk Lincoln, yang berangkat dari Amerika Serikat awal bulan ini, telah tiba di Pasifik Barat dan diperkirakan akan beroperasi bersama dengan kelompok kapal induk Carl Vinson. Selain USS Ronald Reagan yang berlabuh di Yokosuka, Jepang, Amerika Serikat saat ini memiliki tiga kapal induk yang dirakit di perairan sekitar Tiongkok.

Tak hanya itu, militer AS saat ini mengerahkan dua kapal serbu amfibi F-35B di Pasifik Barat secara bersamaan. Bahkan media resmi  Tiongkok menyatakan bahwa Amerika Serikat sekarang memiliki 3+2 kelompok serangan pesawat yang dikerahkan di sekitar Tiongkok, dan kekuatannya dapat menentukan hasil dari perang kecil dan menengah. (hui)

AS Dilaporkan Sedang Meninjau Layanan Cloud Alibaba, Bakalan Ditetapkan Berisiko Bagi Keamanan Nasional?

Meng Xinqi/Chang Chun/Zhong Yuan 

Kantor berita Reuters melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang meninjau layanan “Alibaba Cloud” untuk menentukan apakah akan menimbulkan risiko bagi keamanan nasional Amerika Serikat.

Pada 18 Januari 2022, kantor berita Reuters mengutip tiga orang narasumber mengatakan bahwa pemerintahan Biden sedang meninjau bisnis cloud Alibaba, dengan fokus pada bagaimana Alibaba menyimpan data pada pelanggan Amerika, termasuk informasi pribadi dan hak kekayaan intelektual, dan apakah pemerintahan Tiongkok dapat mengambil data tersebut.

Tinjauan lainnya adalah Apakah pemerintah Tiongkok dapat mencegah pengguna AS mengakses data mereka yang disimpan di Alibaba Cloud, juga menjadi fokus pengawasan, kata salah satu sumber.

Regulator A.S. pada akhirnya mungkin harus mengambil langkah melawan Alibaba untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh bisnis cloud-nya, atau langsung melarang layanan cloud untuk warga Amerika di dalam dan luar negeri, kata laporan itu.

Zhang Xiaogang, seorang ahli Tionghoa-Australia mengatakan hal demikian adalah ancaman potensial bagi keamanan nasional AS. Sangatlah penting untuk menyelidiki dan meninjau aspek tersebut.”

Xu Zhuojun, seorang enginering perangkat lunak Amerika Serikat mengatakan, alasan utamanya adalah ketidakpercayaan. Pertama-tama, Alibaba adalah perusahaan yang berkantor pusat di Tiongkok. Hal demikian berarti bahwa ia akan dibatasi oleh beberapa peraturan atau undang-undang di Tiongkok, termasuk  Tiongkok. Misalnya , “Hukum Keamanan Data”, yang mengarah kepada departemen keamanan nasional  Tiongkok, jika dia perlu meminta data dari perusahaan, maka perusahaan itu harus bekerja sama.”

Menanggapi laporan Reuters, juru bicara Departemen Perdagangan AS mengatakan tidak mengomentari “peninjauan transaksi,” dan pihak Alibaba menolak berkomentar.

Zhang Xiaogang menjelaskan, “Alibaba diorganisir oleh Partai Komunis, dan ada komite partai di dalamnya. Oleh karena itu, dalam berbagai hal, kontrol internal secara keseluruhan, infiltrasi, dan tekanan resmi mengharuskan Alibaba untuk memberikan data tersebut. Maka dia harus melakukan sepenuhnya.”

Zhang Xiaogang, juga mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir,  pemerintah Tiongkok tidak hanya ikut campur dalam operasi perusahaan di dalam negeri, tetapi juga menggunakan teknologi berteknologi tinggi untuk memperluas dan menyusup ke seluruh dunia.

Apalagi, kendali partai Komunis Tiongkok di Tiongkok bersifat menyeluruh, sehingga semua perusahaan teknologi besar dan canggih  berada di bawah kendalinya, dan perusahaan ini diwajibkan untuk mematuhi kepemimpinan “partai”. Bertahun-tahun  lalu, polisi  Tiongkok meminta Yahoo untuk memberikan informasi pengguna, dan akhirnya menggunakan informasi ini untuk menangkap beberapa pembangkang, inilah yang terjadi.”

Saat ini memimpin tinjauan bisnis Alibaba Cloud adalah kantor Departemen Perdagangan AS yang disebut “Kantor Intelijen dan Keamanan”, yang didirikan selama pemerintahan Trump sebelumnya. Kantor tersebut selalu memberikan perhatian khusus pada layanan cloud Tiongkok.

Pada Agustus 2020, pemerintahan Trump mengeluarkan peringatan terhadap penyedia layanan cloud Tiongkok termasuk Alibaba, yang menekankan perlunya mencegah data pribadi warga AS yang paling sensitif dan kekayaan intelektual paling berharga dari komunitas bisnis AS agar tidak diakses oleh musuh asing atau diproses di sistem cloud.

Lantas, apa saja fungsi layanan cloud Alibaba?

Xu Zhuojun menjelaskan, penyedia layanan cloud semacam ini, pertama-tama, pada dasarnya adalah sebuah platform, yang memungkinkan berbagai perusahaan  untuk melakukan berbagai layanan pada platform ini, dan layanan ini tidak hanya mencakup komputasi awan, tetapi juga berbagai penyimpanan. Katakanlah, Anda pasti memiliki sejumlah data yang tersimpan di cloud layanan mereka.”

Saat ini, perusahaan Amerika terkenal seperti Ford Motor, IBM’s Red Hat dan Hewlett-Packard memiliki hubungan bisnis dengan Alibaba Cloud.

Xu Zhuojun menilai “Alibaba setara dengan perusahaan Tiongkok. Jika Alibaba sendiri memiliki akses ke data-data itui, maka  mungkin berarti  Tiongkok dapat mengakses data para pengguna ini melalui Alibaba. Di sisi lain, mungkin menggunakannya sebagai  batu loncatan untuk melakukan sesuatu yang lain, baik untuk melakukan serangan cyber lainnya, atau untuk mendapatkan lebih banyak izin.”

Alibaba telah mengakui dalam laporan tahunannya di masa lalu, bahwa pemerintah AS telah memberlakukan kontrol ekspor yang semakin ketat, sanksi ekonomi dan perdagangan terhadap perusahaan teknologi Tiongkok.

Zhang Xiaogang berlasan,  memang benar tentang penyusupan  Tiongkok ada di mana-mana, yang terbaik adalah memisahkannya, terutama dari pemerintah AS atau bisnis yang terkait erat dengan privasi pribadi, termasuk perusahaan  Tiongkok ini termasuk Alibaba Cloud.”

Alibaba adalah penyedia layanan cloud terbesar keempat di dunia, dengan 4 juta pelanggan, menurut Canalys. Pada tahun 2021, pendapatan Alibaba Cloud akan tumbuh 50% menjadi US$ 9,2 miliar. (sin)

Seorang Kakek Menyelamatkan Bayi dari Tempat Sampah, Kini Keduanya dalam Kondisi yang Menyedihkan

0

ETIndonesia. Sejak awal Lu Anbang mengadopsi seorang anak cacat yang dibuang, hingga anak tersebut tumbuh besar, kerabat dan tetangga di sekitarnya telah membujuknya untuk menyerah. Tetapi Lu Anbang mengatakan bahwa jika dia tidak peduli, dan tetap akan merawatnya. Lu Anbang sekarang berusia lebih dari 70 tahun.

Sudah 16 tahun sejak dia mengadopsi bayi cacat yang ditelantarkan, dan sekarang anak itu telah tumbuh menjadi gadis kecil yang cantik, tetapi kondisi kesehatannya semakin memburuk.

Suatu pagi di tahun 2004, Lu Anbang sedang berjalan menuju tempat kerja seperti biasa.

Tiba-tiba dia mendengar suara di tempat pembuangan sampah, awalnya dia mengira itu adalah anjing liar atau semacamnya.

Ketika dia mendekat, dia terkejut menemukan bahwa itu adalah bayi yang dibuang, terlihat sangat menyedihkan.

Dia segera mengambil bayi itu dan membawanya ke rumahnya. Setelah meneliti, Lu Anbang menemukan bahwa bayi itu sepertinya memiliki kelainan.

Dia dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Segera, dokter memverifikasi bahwa anak itu menderita sindrom tali pusat bawaan yang parah.

Lu Anbang menyadari bahwa anak ini mungkin tidak akan selamat jika dia tidak peduli, jadi dia memutuskan untuk mengadopsinya.

Dia menamai bayi perempuan itu Lu Jingyuan.

Lu Anbang sendiri tidak terlalu kaya, dia berusia 59 tahun pada saat itu, mengandalkan teknologi pembuatan bahan peledak yang dia pelajari di ketentaraan ketika dia menjadi tentara.

Bukan beban kecil untuk membesarkan seorang bayi. Belum lagi bayi itu dengan penyakit yang begitu serius.

Mungkin kerena selama delapan tahun pernah menjadi tentara, Anbang memiliki rasa tanggung jawab yang kuat.

“Saya bertemu anak ini, saya tidak peduli, dia akan mati jika saya tidak merawatnya,” katanya.

Lu Anbang menganggap anak yang itu sebagai “mutiara di telapak tangan” dan merawatnya di hari kerja.

Saat anak itu tumbuh besar, mereka juga pintar dan imut, yang menambah banyak kesenangan dalam hidup Lu Anbang.

Dalam sekejap mata, beberapa tahun telah berlalu. Tepat ketika Lu Anbang hendak menyelesaikan pekerjaannya dan membawa anak-anaknya kembali ke kampung halamannya,

Dia menemukan bahwa penyakit anaknya semakin parah dan pada dasarnya ia tidak bisa mengurus dirinya sendiri.

Keluarganya menasihatinya untuk menyerah, tetapi perasaanya sulit untuk melepaskannya.

Jadi, dia mulai mencari perawatan medis untuknya.Untuk melakukan operasi di Lu Jingyuan, Lu Anbang juga menggadaikan rumahnya.

Lu Anbang yang sudah tua hanya punya satu tujuan, yaitu ingin merawat penyakit anaknya dengan baik.

Jika tidak, dia akan menderita penyakit serius di usia muda, apa yang harus dia lakukan di masa depan.

Anak itu tumbuh dengan lambat dan mulai bersekolah seperti anak normal. Guru sekolah dasar yang mengajar Lu Jingyuan mengatakan, meskipun anak tersebut tidak dalam keadaan sehat, dia sangat cerdas, dia juga bekerja keras dan memiliki nilai yang sangat baik.

Kemudian, pihak sekolah mengetahui situasinya, dan setiap orang akan membantunya dari waktu ke waktu.

Sayangnya, setelah masuk sekolah menengah, dia jatuh sakit lagi dan situasinya kali ini sangat mengkhawatirkan.

Setelah dirawat di rumah sakit selama berhari-hari, masih belum membaik. Selama periode ini, Lu Anbang pergi ke mana-mana untuk meminjam uang,

Semua orang membujuknya untuk menyerah, tetapi hanya ada satu suara di hatinya, ‘saya harus melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan putri saya’.

Dan orang-orang baik akan mendapat balasan yang baik, dan kemudian beberapa relawan mendengar cerita mereka dan memutuskan untuk membantunya.

Sekolah juga turun tangan untuk membantunya. Dengan bantuan semua orang, kondisi Jingyuan juga membaik setelah dipindahkan ke rumah sakit besar dan menjalani dua operasi.

Lu Anbang, yang berusia 69 tahun dan telah berlari mondar-mandir karena kondisi Lu Jingyuan, suatau hari dia tidak dapat buang air besar dan itu terjadi selama lebih dari seminggu.

Hanya setelah rasa sakitnya tak tertahankan, dia pergi ke rumah sakit untuk memeriksaan, dan ditemukan dia mengalami penyumbatan saluran cerna, dan menjalani operasi darurat untuk menyelamatkan hidupnya.

Tetapi takdir tampaknya tidak pernah berpihak pada ayah dan anak ini.

Pada September 2019, Lu Anbang kembali mengalami ketidaknyamanan fisik yang parah, dan ditemukan menderita hernia setelah pemeriksaan rumah sakit. Dia membutuhkan operasi lain. Saat ini, Lu Anbang hanya mengandalkan obat penghilang rasa sakit untuk mengurangi rasa sakitnya.

Tidak ada tabungan di rumah, dan dia masih membutuhkan biaya untuk perawatan medis masa depan bagi putrinya.

Dia sambil menangis mengatakan, : “Jingyuan masih muda, dan dia akan membutuhkan banyak uang untuk perawatan medis di masa depan. Saya lebih tua dan tidak takut mati. Saya bersedia menggunakan rentang hidup 10 tahun saya untuk menggantikan 100 tahun anak ini. “

Saya berharap ayah dan anak ini bisa mendapatkan bantuan di masa depan dan menjadi lebih baik dan lebih baik lagi! (yn)

Sumber: clickrnews

Ibunya Kabur dengan Membawa Semua Uang Simpanan, Gadis 9 Tahun Ini Selama 3 Tahun Merawat Ayahnya yang Lumpuh Sendirian

0

ETIndonesia. Masa kanak-kanak adalah masa yang penuh kegembiraan, kebebasan, dan riang. Namun, hal-hal ini tidak ada pada Lu Chunxiao, Saat berusia 6 tahun, dia ditinggalkan ibunya dan dia harus hidup bersama ayahnya yang lumpuh.

Tidak lama setelah ibunya meninggalkan mereka, sebuah kecelakaan menimpa ayahnya, yang menyebabkan kehidupan mereka terjerumus ke dalam masalah.

Di Desa Yangjiagu, Provinsi Shandong, Tiongkok seorang gadis berusia 9 tahun, Lu Chunxiao, bangun jam 6 pagi setiap pagi, mulai membereskan pekerjaan rumahnya, memasak untuk ayahnya, membantunya ayah duduk di kursi roda, dan kemudian merapikan tas sekolah dan pergi ke sekolah, ini adalah “kursus wajib” hariannya.

Mencuci, memasak, dan membersihkan pekerjaan rumah setiap hari, bagi orang dewasa ini terkadang ini adalah pekerjaan yang berat, tetapi bagi Lu Chunxiao itu adalah hal yang biasa.

Di usianya yang begitu muda, dia harus tetap menjadi seorang anak yang bertingkah seperti bayi di hadapan orangtuanya, namun secara dini dia harus menanggung beban hidup.

Tiga tahun lalu, ibu meninggalkan rumah bersama kakak perempuannya karena perselisihan dengan ayahnya. Saat itu, usianya baru 6 tahun. Dia tidak tahu apa artinya ibunya menceraikan ayahnya.

Dia hanya tahu ibunya tidak pulang lagi dan dia tidak akan bisa bermain lagi dengan kakaknya. Hanya dirinya dan Ayah yang sedang dalam suasana hati yang buruk ditinggalkan di rumah.

Sejak itu, Lu Chunxiao tidak pernah makan makanan enak yang dibuat oleh ibunya lagi, dan bahkan ketika dia sedih dan menangis, tidak ada yang peduli padanya.

Ayah Lu Chunxiao, Lu Shoubo, berusia 43 tahun tahun ini. Empat tahun lalu, ia masih memiliki keluarga yang bahagia beranggotakan empat orang. Ia bekerja sepanjang tahun dan istrinya merawat kedua putrinya di rumah. Meski hidupnya biasa-biasa saja, mereka tampak sangat bahagia.

Namun, pada suatu hari tiba-tiba, istrinya mengatakan kepadanya bahwa dia tidak ingin hidup bersamanya lagi, dan istri membawa anak perempuan tertua dan meninggalkan rumah selamanya.

Suatu hari di awal Februari 2018, dia mengajak Chunxiao bermain di alun-alun kecil di depan rumahnya. Mungkin karena pikirannya sedang kacau. Saat dia bermain pada palang horizontal dia terjatuh dan tulang belakangnya terluka, menyebabkan paraplegia tinggi di bawah dada. Dia pingsan pada saat itu dan sudah terbaring di rumah sakit ketika dia bangun.

Menurut Lu Shoubo, setelah kecelakaan itu, dia telah menghabiskan 150.000 yuan (sekitar Rp 334 juta) untuk biaya pengobatannya, semuanya dipinjam dari kerabat dan teman.

Karena saat, ditinggalkan istrinya dia tidak memiliki uang sepeser pun, karena semua uang simpanan dibawa pergi oleh istrinya.

Lu Chunxiao adalah gadis kecil yang optimis, nakal, dan juga bijaksana. Di bawah arahan ayahnya, dia mulai belajar memasak, mencuci pakaian, menyapu lantai, dan membereskan pekerjaan rumah.

Lu Shoubo mengatakan bahwa setiap kali dia melihat putrinya sibuk dengan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, dia merasa sedih dan membenci dirinya sendiri karena tidak memberinya masa kecil yang bahagia.

Lu Chunxiao meskipun masih kecih adalah anak yang bijak, dan juga cerdik. Di bawah bimbingan ayahnya, dia perlahan-lahan mulai belajar mengocok telur, mengiris tomat, menggoreng kentang, memasak mie, dan memasak nasi, dll.

Di dapur, dengan usia yang masih muda dan wajah yang belum dewasa, ketika Anda melihat pemandangan seperti itu, Anda pasti akan merasa iba.

Sejak saat itu, entah itu musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin, atau cuaca dingin dan panas yang parah, Lu Chunxiao seperti orang dewasa, sibuk di rumah, mencuci dan memasak, membersihkan pekerjaan rumah, memijat ayahnya, pergi ke sekolah, dan pulang untuk mengerjakan pekerjaan rumah.

Selama lebih dari tiga tahun, Lu Chunxiao sejak usia dini sudah menanggung beban hidup yang seharusnya tidak dia tanggung pada usianya, tetapi dia tidak pernah mengeluh. Dia tetap merasa bahagia dan optimis setiap hari dengan merawat ayahnya yang lumpuh.

Perbuatan Lu Chunxiao dalam merawat ayahnya sendirian dan belajar dengan giat telah menyentuh perhatian orang-orang dari semua lapisan masyarakat di disekitarnya.

Tahun lalu, Zhang Chuanjun, Presiden Asosiasi Relawan Pengembangan Diri Juxian, mengunjungi rumahnya untuk pertama kalinya dengan anggota yang penuh kasih, dan mereka sangat terharu hingga meneteskan air mata.

Liu Hepeng, seorang anggota asosiasi, memutuskan untuk mendanai biaya hidupnya sampai dia lulus dari universitas. Dan sering mengunjungi rumahnya, menyumbangkan buku-buku bacaan.

Sebuah organisasi yang peduli juga mendanai pembangunan “Rumah Harapan” untuk Lu Chunxiao, yang dilengkapi dengan tempat tidur, buku belajar, rak buku, dan perlengkapan lainnya, yang sangat meningkatkan kondisi belajar dan kehidupannya.

Sebelumnya, dia selalu sekamar dengan ayahnya, dan menggunakan kursi itu sebagai meja saat mengerjakan pekerjaan rumah. Kini dia akhirnya memiliki ruang belajar sendiri.

“Sekarang saya sangat menyukai tempat ini, dengan tempat tidur dan selimut kecil yang indah, serta meja yang indah, dan begitu banyak buku yang saya suka. Teman-teman sekelas saya sangat iri,” Lu Chunxiao mengatakan tentang semua bantuan yang dia terima.

Lu Chunxiao pernah memiliki mimpi dan keinginan, impiannya adalah menjadi seorang dokter ketika dia besar nanti, dan keinginan lainya adalah membelikan kursi roda listrik untuk ayahnya.

Kini, keinginan membeli kursi roda elektrik untuk ayah saya sudah terwujud. Tahun lalu, sebuah media lokal bekerja sama dengan perusahaan yang peduli untuk memberi hadiah kepada keluarga yang membutuhkan dengan hadiah 20.000 yuan, dan dari uang itu, lebih dari 10.000 yuan dia digunakan untuk membantu menghubungi perusahaan teknologi untuk menyesuaikan kursi roda listrik.

Di atas kursi roda elektrik ini, Lu Shoubo bisa dengan bebas masuk dan keluar rumah, dan juga bisa berdiri dan “berjalan”.

“Terima kasih banyak, jika bukan karena bantuanmu, aku tidak akan melakukannya hari ini.” Lu Shoubo berkata dengan penuh semangat.

Jika bukan karena sejumlah besar orang yang bermaksud baik di masyarakat, keluarga miskin yang mengalami kesulitan hidup ini tidak akan tahu seperti apa jadinya.

Tahun lalu, sebelum organisasi cinta menunjukkan kepedulian mereka, Lu Shoubo mengalami depresi. Wajahnya tanpa ekspresi dan pucat. Dia terbaring di sebuah ruangan kecil yang gelap. Udara di ruangan itu lembab dan kotor. Tidak ada reaksi. Satu-satunya hal yang bisa membuatnya tetap bertahan hidup adalah senyum polos di wajah putrinya Lu Chunxiao hari itu.

Dari Agustus tahun lalu hingga April tahun ini, dalam waktu kurang dari setahun, lima atau enam organisasi kepedulian dari semua lapisan masyarakat mengunjungi rumahnya.

Pemerintah daerah juga telah memberikan bantuan terbesar, desa juga telah mengatur bantuan khusus, yang membuat rumah Lu Shoubo banyak berubah, rumahnya juga bersih dan higienis.

Hari ini, Lu Shoubo duduk di kursi roda listrik, bisa bepergian dengan bebas, dan bisa berdiri, wajahnya kemerahan, dan tangannya kuat. Dia penuh percaya diri akan kehidupan masa depannya.

Lu Chunxiao duduk di kelas dua sekolah dasar tahun ini. Dia memiliki prestasi akademis yang baik dan menduduki peringkat teratas.

Mimpinya adalah menjadi seorang dokter dan dapat menyembuhkan penyakit ayahnya.

Orang-orang yang peduli mengiriminya banyak bahan bacaan. Setiap hari dia akan membaca buku-buku ini dengan cermat ketika dia menyelesaikan pijat rehabilitasi untuk ayahnya, menyiapkan makanan, dan membereskan pekerjaan rumah.

“Paman sangat baik padaku, aku sangat suka membaca buku-buku ini,” kata Lu Chunxiao.

“Saya berharap ayah saya segera sembuh, dan saya akan segera tumbuh besar. Seperti paman, saya akan membantu banyak orang yang membutuhkan.”

Lu Chunxiao sangat bijaksana. Meskipun hidup sangat sulit dan penuh tekanan, dia tidak pernah mengeluh, yang ada adalah senyum cerah di wajahnya.

Semoga Lu Chunxiao dan ayahnya sehat di masa depan! (yn)

Sumber: starnews19

Mereka Terkejut Menemukan Makhluk Aneh Sepanjang 1,35 Meter di Sungai

0

ETIndonesia. Pejabat Sungai Jinghe di Kabupaten Jingyuan, Tiongkok, menemukan seekor makhluk aneh menggeliat di sepanjang sungai pada tanggal 19 April.

Dia mengira itu adalah ikan mas rumput, tetapi dia tidak berharap untuk melihat lebih dekat dan ternyata ikan itu tidak hanya berukuran besar tapi juga memiliki 4 kaki.

Dia takut dan memanggil polisi. Polisi setempat bergegas ke tempat kejadian segera setelah menerima laporan tersebut dan melakukan penjagaan.

Menurut laporan, setelah diidentifikasi oleh para ahli satwa liar, ditemukan bahwa itu adalah salamander raksasa liar, umumnya dikenal sebagai “ikan bayi “, termasuk hewan yang dilindungi.

Diperkirakan usianya di atas 50 tahun, panjang tubuh 135 cm dan berat lebih dari 20 kg, tubuh sebesar itu benar-benar langka.

Diketahui bahwa salamander raksasa Tiongkok adalah amfibi yang hidup di air tawar. Dia mengeluarkan suara seperti bayi menangis. Sehingga orang-orang menyebutnya sebagai “ikan bayi”.

Ini adalah hewan liar berharga yang merupakan hewan air tawar khas Tiongkok. Itu telah bertahan hidup di era yang sama dengan dinosaurus 300 juta tahun yang lalu dan berlanjut hingga hari ini. Ini disebut “fosil hidup”.

Karena salamander raksasa liar sudah berumur panjang, dagingnya dianggap memiliki efek penyembuhan yang ajaib, sehingga harganya mahal, dan sering ditangkap untuk dikonsumsi atau ditonton oleh peminat.

Lingkungan hidup mereka hancur dan hampir terancam punah. Mereka saat ini masuk dalam Daftar Merah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam IUCN) yang dinilai sebagai spesies yang terancam punah. (yn)

Sumber: chinatimes

Analis Mengungkapkan Angka Kematian Akibat COVID-19 yang Sebenarnya di Tiongkok Adalah 366 Kali Lebih Tinggi dari Angka Resmi

0

 Eva Fu dan David Zhang

Rezim Tiongkok cenderung mengecilkan angka kematian akibat COVID-19 di Tiongkok sebanyak 17.000 persen dalam sebuah kampanye penekanan-data yang sistematis untuk mempertahankan citra politiknya, menurut seorang analis Amerika Serikat.

Analis yang menempatkan jumlah kematian akibat COVID-19 di Tiongkok sekitar 1,7 juta, bukannya 4.636, angka kematian kumulatif selama dua tahun yang telah dipertahankan oleh pihak berwenang Tiongkok. Itu adalah 366 kali angka resmi.

Temuan tersebut, dibuat oleh George Calhoun, direktur program  keuangan kuantitatif di Stevens Institute of Technology, didasarkan pada data per Januari yang dihasilkan oleh sebuah model yang dikembangkan oleh The Economist.

Sebagian besar kematian yang tercatat secara resmi di Tiongkok berasal dari Wuhan selama tiga bulan pertama pandemi, di mana hanya ratusan lebih yang dilaporkan di seluruh Tiongkok sejak itu.

Rezim Tiongkok hanya melaporkan dua kematian tambahan sejak 1 April 2020, peringkat Tiongkok sebagai negara dengan angka kematian akibat COVID-19 terendah di dunia, di mana Zhong Nanshan, ahli epidemiologi Tiongkok yang mengawasi tanggapan wabah Tiongkok, membual mengenai hal itu minggu lalu.

Tetapi titik data yang mencengangkan itu–—ratusan kali lebih rendah daripada Amerika Serikat, memberi George Calhoun jeda.

“Itu adalah tidak mungkin. Secara medis tidak mungkin, secara statistik tidak mungkin,” ujar George Calhoun memberitahukan kepada NTD, outlet media saudara dari The Epoch Times.

George Calhoun mengatakan, Ingat, tahun 2020 belum ada vaksin, belum ada pengobatan. Jadi anda memiliki sebuah populasi yang tidak terlindungi yang menunjukkan nol kematian akibat COVID, meskipun mereka memiliki puluhan ribu kasus.

Mengkurasi catatan publik dan laporan penelitian sebelumnya, dan menganalisis pola rezim Tiongkok yang menyembunyikan skandal di masa lalu, George Calhoun tiba pada sebuah kesimpulan yang baginya tampak jelas: Tiongkok telah membuat kebijakan  “nol-COVID” sebagai sebuah tujuan politik, dan secara sistematis memalsukan data untuk menopang klaim tersebut.

“Seseorang mengirim sebuah pesan pada akhir kuartal pertama tahun 2020 dan berkata, ‘Oke, kami ingin melihat nol-COVID. Itu adalah kebijakan kami.’ Dan itu menjadi nol-COVID,” kata George Calhoun.

Penyimpangan

“Bukti” pertama adalah sebuah penurunan mendadak dalam kematian akibat COVID-19 sejak bulan April 2020 dari  Daratan Tiongkok setelah sebuah angka infeksi yang “membludak”, kata George Calhoun.

Dari 1 April 2020 hingga 8 Januari 2022, lebih dari 22.102 kasus telah dilaporkan di Tiongkok Daratan, menurut data dari Pusat Sumber Daya Virus Corona Johns Hopkins. Hanya dua  kasus kematian yang tercatat pada periode yang sama.

Sebagai perbandingan, Hong Kong, yang terhitung sekitar setengah infeksi jumlah COVID-19 selama periode tersebut, melaporkan 213 kematian.

Angka kematian kasus (proporsi mereka yang terinfeksi yang meninggal) di Wuhan selama tiga bulan pertama pandemi rata-rata sekitar 7,7 persen, lebih dari lima kali lipat Amerika Serikat dan empat kali rata-rata dunia.

Dua skenario mungkin terjadi: apakah virus itu “jauh lebih mematikan di awal tahun 2020 di Wuhan daripada di tempat lain, di waktu lain,” atau sebagai alternatif,  angka infeksi resmi dari Tiongkok adalah terlalu kecil dengan faktor tiga atau empat, kata George Calhoun.

Selama 20 bulan berikutnya, ada kekurangan data COVID-19 yang konsisten dari Tiongkok. Pada September 2021, Tiongkok telah menjadi satu-satunya negara di dunia yang belum memberikan data lengkap mengenai kematian berlebih—–kematian yang tidak dapat dijelaskan di luar tren normal yang dapat menawarkan sebuah perkiraan kasar yang tidak terhitung sebagai kematian akibat COVID, sebuah survei dari Universitas Washington menunjukkan.

Model The Economist berusaha menebus kesenjangan data itu. Berdasarkan model tersebut, George Calhoun mengatakan kelebihan kematian Tiongkok turun sekitar 17.000 persen. 

George Calhoun mengatakan perbedaan ini bahkan melampaui negara-negara yang terperosok dalam  kerusuhan sipil skala besar, seperti Libya, Irak, Afghanistan, dan Venezuela. Venezuela, yang tertinggi dari empat negara itu, memiliki perkiraan rasio kematian COVID-19 lebih 1.100 persen.

Meremehkan kematian akibat virus tersebar luas di berbagai negara. Berdasarkan model The Economist, penghitungan resmi Amerika Serikat adalah sekitar 30 persen. Tetapi kasus Tiongkok adalah sangat ekstrem.

“Meningkat sangat tinggi, Ada sesuatu yang mendorong itu,” kata George Calhoun mengenai perbedaan antara angka resmi Tiongkok dengan perkiraan jumlah kematian yang sebenarnya.

Sementara virus tersebut mungkin tidak semuanya harus disalahkan atas lonjakan itu, pihak berwenang Tiongkok yang bungkam telah menawarkan beberapa petunjuk mengenai apa lagi yang mungkin terjadi.

Perkiraan George Calhoun bertepatan dengan bukti anekdotal dari penduduk setempat, kumpulan dokumen internal yang bocor ke The Epoch Times, dan studi-studi  penelitian terhadap dampak virus tersebut di Tiongkok, yang semuanya menunjukkan bahwa angka resmi tersebut  terlalu diremehkan.

Selama bulan-bulan awal ketika pandemi pertama kali muncul di Wuhan, beberapa pekerja rumah duka di Wuhan memberitahukan kepada The Epoch Times bahwa mereka sedang bekerja tiada henti untuk mengkremasi jenazah. Pada Maret, ribuan guci abu dikirim ke salah satu krematorium, ketika angka kematian resmi lebih dari 2.000. Pihak-pihak berwenang menaikkan angka kematian sebesar 50 persen sebulan kemudian, menghubungkan kesenjangan tersebut dengan administrasi yang tidak efisiensi.

Sebuah studi yang diterbitkan di dalam The Lancet pada Maret lalu menyebutkan bahwa sebanyak 968.800 orang di Wuhan memiliki antibodi pada April 2020, yang berarti mereka telah terinfeksi virus tersebut dan mengembangkan kekebalan.

Tidak konsistensinya data tersebut adalah tidak terbatas pada Wuhan. Selama periode dua minggu pada Februari 2020, sebuah dokumen internal dari pihak-pihak berwenang di bidang kesehatan Shandong menunjukkan bahwa hampir 2.000 orang telah diuji positif terkena virus tersebut, tetapi hanya 755 kasus infeksi dicatat secara publik.

Dokumen yang bocor menunjukkan bahwa rezim Tiongkok terus-menerus menganggap kendali virus tersebut mengendalikan sebuah tugas politik.

Dalam berkas yang baru-baru ini diperoleh oleh The Epoch Times, seorang pejabat tinggi Tiongkok Provinsi Shaanxi, di mana Xi’an yang dilanda virus adalah ibukota Provinsi Shaanxi, memerintahkan “tindakan terberat” yang harus dilakukan untuk memblokir penyebaran virus tersebut lebih lanjut dari Xian. Menjelang Olimpiade Musim Dingin Beijing, sebuah penyebaran virus tersebut ke tempat lain akan menyebabkan “risiko sistemik” dan “mencoreng citra nasional,” demikian bunyi dokumen itu. (Vv)