Home Blog Page 742

Selama Krisis Pangan, Korea Utara Sempat Memesan 20.000 Ton Beras Hingga Dihentikan oleh Beijing

0

Zheng Gusheng

Laporan media menyebutkan Korea Utara, yang terjebak dalam krisis  pangan, sempat memesan 20.000 ton beras dari sebuah perusahaan Tiongkok. Akan tetapi, pihak berwenang Beijing menolak untuk menyetujuinya dengan alasan “transaksi bukan dari pihak pemerintah.” Pedagang Korea Utara mengatakan bahwa Beijing mungkin mencoba untuk “menjinakkan Korea Utara.”

DailyNK, sebuah media online yang dijalankan oleh pembelot Korea Utara, mengutip sumber-sumber Tiongkok pada 23 September yang mengatakan bahwa, sebuah perusahaan perdagangan Korea Utara baru-baru ini memesan 20.000 ton beras dari mitra dagang Tiongkok sesuai dengan instruksi pemerintah. Setelah kesepakatan dinegosiasikan, pihak Korea Utara merapatkan kapal ke Pelabuhan Dalian di Provinsi Liaoning untuk pengiriman. Namun, otoritas Beijing menolak untuk menangani prosedur administrasi ekspor.

Menurut laporan tersebut, deposit sebesar 30 hingga 50% umumnya dibayarkan di muka untuk transaksi tersebut. Untuk transaksi beras ini diperkirakan Korea Utara telah membayar deposit. Jika pedagang Korea Utara menghabiskan dana Partai Buruh tetapi gagal mendapatkan beras atau transaksi tertunda, ia dapat dikenakan hukuman yang lebih berat.

Perusahaan perdagangan Tiongkok juga mengatakan bahwa selama beras dikirim ke pelabuhan, maka akan dibayar 100.000 yuan, tetapi karena pihak berwenang Beijing meningkatkan tindakan kerasnya, sehingga tidak ada yang mau mengangkutnya.

Seorang pakar Korea Utara yang bekerja di luar negeri mengatakan, Beijing baru-baru ini melarang transaksi informal dengan Korea Utara. Beijing hanya mengizinkan kesepakatan yang dicapai melalui saluran pemerintah. Tidak hanya beras, komoditas lain juga berulang kali dilarang. Pekerja perdagangan Korea Utara percaya bahwa Beijing tampaknya berusaha untuk “menjinakkan Korea Utara.”

Di bawah pukulan ganda sanksi internasional dan epidemi, Korea Utara terperosok ke krisis pangan. Menurut laporan sebelumnya oleh “Korea Today”, militer Korea Utara mulai memperluas tembok perbatasan di perbatasan antara Tiongkok dan Korea Utara untuk mencegah orang-orang melarikan diri.

Namun, karena takut para perwira akan mengambil kesempatan untuk melarikan diri, pihak berwenang mengerahkan perwira senior untuk membangun tembok, tetapi para perwira ini juga tampaknya kekurangan gizi. (hui)

Taliban Menggantung 4 Jenazah Penculik di Depan Umum Hingga Bakal Terapkan Hukuman Potong Tangan

0

 Pada 25 September, pejabat kota Herat, Afghanistan barat memberitakan, bahwa jenazah 4 orang pria yang diduga melakukan penculikan terhadap pasangan ayah dan anak pengusaha lokal yang mati dalam baku tembak dengan petugas patroli yang memergoki, sedang digantung di tempat keramaian untuk dipertontonkan kepada publik demi mencegah tindak kejahatan terjadi lagi.

Baru-baru ini pihak Taliban menyatakan bahwa hukuman seperti amputasi dan eksekusi akan dipulihkan kembali. Karena itu dunia luar khawatir, apakah aturan keras yang pernah mereka praktikkan pada akhir 1990-an itu akan berlaku lagi.

Sher Ahmad Ammar, Wakil Gubernur Herat mengatakan bahwa keempat pria yang digantung menculik sepasang ayah dan anak pedagang lokal untuk dibawa keluar dari kota. Namun, tindak kejahatan mereka tercium oleh patroli di pos-pos pemeriksaan kemudian terjadi baku tembak. 4 orang pria tersebut tewas, dan seorang tentara Taliban terluka.

Mohammad Nazir, seorang warga Herat mengatakan dia yang kebetulan berada di Lapangan Mostofiat mendengar lewat loudspeaker seruan yang menjadi perhatian publik. Ketika ia menghampiri, terlihat ada sesosok mayat di atas mobil pick-up, kemudian ada seseorang yang menggantung mayat itu di atas kendaraan derek.

Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, terlihat tubuh laki-laki itu berlumuran darah dan bergoyang-goyang di atas gantungan kendaraan derek. Di dadanya tergantung tulisan berbunyi “Ini hukuman untuk penculikan”. Meskipun jenazah ketiga penculik tidak terlihat dalam rekaman video, posting media sosial menunjukkan bahwa mereka juga mengalami hal yang sama di tempat lain di pusat kota Herat.

Setelah Taliban merebut kekuasaan dan menguasai Afghanistan pada 15 Agustus dan mencari pengakuan internasional, dunia luar khawatir apakah Taliban akan memberlakukan lagi aturan keras yang pernah mereka praktikkan pada akhir 1990-an.

Beberapa hari yang lalu, Taliban telah menyatakan bahwa mereka akan terus menjatuhkan hukuman seperti amputasi dan eksekusi terhadap pelanggar hukum untuk mencegah perampokan, pembunuhan, dan penculikan yang cukup merajalela di Afghanistan.

Mullah Nooruddin Turabi, seorang petinggi Taliban mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Associated Press minggu ini : “Semua orang mengkritik hukuman yang kami terapkan di stadion, tetapi kami tidak pernah membuat pernyataan yang mengkritik hukum yang mereka praktikkan. Karena itu, tidak perlu ikut campur dalam urusan hukum yang ada di negara kami. Kami akan memerintah negara sesuai dengan hukum Islam dan merumuskan hukum berdasarkan Al-Qur’an”.

Dari pernyataan yang disampaikan oleh Mullah Nooruddin Turabi, terungkap bahwa meskipun kepemimpinan Taliban bisa menerima perubahan, khususnya dalam hal teknologi, seperti menggunakan video dan telepon seluler, tetapi mereka masih memiliki pandangan dunia yang sangat konservatif dan keras.

Pada 20 September, Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi menominasikan Suhail Shaheen, juru bicara di Doha, sebagai Dubes Afghanistan untuk PBB.

Ghulam Isaczai, Duta Besar untuk PBB atas nama Afghanistan saat ini juga meminta PBB untuk menegaskan kembali posisinya.

Pada 22 September, lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mencapai kesepakatan tentang posisi Afghanistan. Para pejabat mengatakan bahwa lima kekuatan akan menuntut agar Taliban lebih inklusif. Selain itu, masalah siapa yang mewakili kursi di PBB akan dibahas oleh 9 negara anggota Komite pada akhir tahun ini.

Usai pertemuan, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan bahwa kelima negara itu semua berharap Afghanistan damai dan stabil, bantuan kemanusiaan dapat didistribusikan dengan lancar dan adil.

Guterres pernah menyatakan bahwa Taliban berharap dapat memperoleh pengakuan internasional dan merupakan satu-satunya alat tawar yang dimiliki negara lain, ini harus digunakan untuk meminta Taliban membentuk pemerintahan Afghanistan yang mencakup semua pihak dan menghormati hak asasi manusia, terutama hak-hak perempuan.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov juga menyatakan pada 25 September bahwa saat ini  masyarakat internasional belum mempertimbangkan soal pengakuan terhadap Taliban. (sin)

Ketua The Fed: Krisis utang Evergrande adalah Masalah Khusus untuk Tiongkok

0

NTD

Menanggapi krisis utang “Grup Evergrande” Tiongkok, media di luar negeri melaporkan bahwa Komunis Tiongkok dapat mengambil tindakan untuk mengubah Evergrande menjadi “BUMN.” Namun, Wall Street Journal melaporkan bahwa Komunis Tiongkok  meminta pemerintah daerah untuk bersiap menghadapi kejatuhan Evergrande. Hal demikian menunjukkan bahwa Beijing tidak mau membantu Evergrande.

Menurut laporan media asing, sumber yang mengutip menunjukkan bahwa Komunis Tiongkok bermaksud untuk mengatur ulang Evergrande Group menjadi tiga entitas terpisah dan mengubah pengembang real estat menjadi BUMN. 

Sebelumnya, Evergrande mengatakan pada Kamis 23 September, akan membayar bunga obligasi lokal sesuai jadwal, yang menyebabkan harga saham Evergrande melonjak 32% pada awal perdagangan saham Hong Kong.

Ketua  The FED atau Federal Reserve Jerome Powell mengatakan, insiden Evergrande tampaknya menjadi masalah khusus bagi Tiongkok. Utang dari ekonomi pasar berkembang sangat tinggi, dan memang yang tertinggi dari semua ekonomi pasar berkembang. 

Menurut dia, pasar masih akan khawatir (Krisis Hutang Besar Evergrande) mempengaruhi kondisi keuangan global melalui saluran kepercayaan global., Tapi ia tidak akan menarik paralel dengan perusahaan Amerika.”

Jim Chanos, pendiri Kynikos Associates, short hedge fund terbesar di dunia, menunjukkan bahwa jika China Evergrande Group, yang berada dalam krisis keuangan serta gagal berinvestasi di Tiongkok, mungkin lebih buruk daripada “skenario gaya Lehman.”

Media asing melaporkan bahwa pemegang saham terbesar kedua Evergrande Group, Huaren Property, menyatakan telah menjual saham Evergrande senilai USD 32 juta dan berencana untuk menjual seluruh kepemilikannya. 

Menurut informasi dari lembaga penelitian investasi, raksasa dana BlackRock, HSBC dan UBS adalah pembeli utama obligasi Evergrande Group. (hui)

Ahli Mengungkapkan ‘Kota Gubuk’ di Kolong Jembatan Del Rio, Texas Dapat Menyebabkan Wabah COVID-19 dan Penyakit Lainnya

0

Jack Phillips – The Epoch Times

Kota gubuk imigran ilegal yang jorok di bawah sebuah jembatan di Del Rio, Texas–”tempat ribuan orang Haiti berkumpul dalam beberapa hari terakhir-”cenderung akan menyebabkan sebuah wabah COVID-19 dan penyakit-penyakit menular lainnya, demikian dikatakan para ahli.

Gambar-gambar mencolok yang diambil dari tempat kejadian menunjukkan kerumunan orang-orang Haiti yang menjadi imigran ilegal di kam darurat yang terbuat dari kantong plastik, terpal, kayu-kayu bekas, dan tongkat-tongkat. Sampah, botol-botol kosong, dan barang-barang lainnya terlihat berserakan di sekitar perkemahan itu, sementara foto-foto yang diambil dari udara menunjukkan tumpukan besar sampah hanya beberapa meter dari tempat orang-orang tidur.

“Apa yang anda miliki di Del Rio adalah sebuah perkemahan besar orang-orang yang menjadi pengungsi dari Haiti. Dan satu hal yang kita ketahui mengenai penyakit menular adalah kapan saja anda memiliki sebuah area yang berpenduduk padat, maka hal itu akan mendorong penyebaran penyakit-penyakit,” kata Angela Clendenin, asisten profesor instruksional di Fakultas Kesehatan Masyarakat Texas A&M, dalam sebuah komentar ke Washington Examiner. Angela Clendenin mengacu pada COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus Komunis Tiongkok.

Ribuan imigran ilegal, sebagian besar warga Haiti, tinggal di kamp darurat primitif di bawah jembatan internasional yang membentang di Rio Grande antara Amerika Serikat dan Meksiko sambil menunggu untuk ditahan dan diproses oleh Patroli Perbatasan, di Del Rio, Texas, pada 9 September 2021. (Charlotte Cuthbertson/The Epoch Times)

Penyakit-penyakit lain seperti campak dan influenza juga dapat berkembang biak, kata Georges Benjamin, direktur eksekutif di Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika Serikat.

“Anda juga harus khawatir akan influenza, penyakit diare, atau sebuah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti campak,” kata Georges Benjamin kepada Washington Examiner.

 “Tidak ada alasan bagi saya untuk berpikir bahwa mereka akan mengalami sebuah wabah campak. Tetapi yang anda butuhkan hanyalah muncul satu orang menderita salah satu penyakit masa kanak-kanak yang ditularkan kepada orang-orang tidak menerima vaksinasi,” tambahnya. 

Sementara agen Customs and Border Protection (CBP) mengharuskan orang-orang asing ilegal untuk memakai masker, menegakkan mandat itu adalah cerita lain, kata Georges Benjamin.

Ribuan imigran ilegal, sebagian besar warga Haiti, tinggal di kamp darurat primitif di bawah jembatan internasional yang membentang di Rio Grande antara Amerika Serikat dan Meksiko sambil menunggu untuk ditahan dan diproses oleh Patroli Perbatasan, di Del Rio, Texas, pada 9 September 2021. (Charlotte Cuthbertson/The Epoch Times)

“Memakai masker telah terbukti sangat sulit untuk diterapkan dalam pengaturan besar seperti itu,” kata Angela Clendenin kepada Washington Examiner.

Menanggapi pertanyaan mengenai apakah perkemahan imigran ilegal itu dapat menyebabkan penyebaran virus  Komunis Tiongkok secara luas dan jika para imigran ilegal itu harus memberikan bukti vaksinasi, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pada hari Senin bahwa banyak imigran ilegal itu yang tidak berniat untuk tinggal di sini selama jangka waktu yang lama.

Seorang juru bicara Kementerian Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat mengatakan kepada The Epoch Times bahwa sekitar 1.000 orang Haiti telah dideportasi kembali ke negara asalnya, tetapi ia menolak untuk mengatakan berapa banyak yang dibiarkan masuk ke Amerika Serikat. 

Jen Psaki dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Alejandro Mayorkas, dalam komentar publik kepada para wartawan minggu ini, menolak untuk memberikan informasi mengenai berapa banyak orang Haiti yang dibiarkan masuk ke Amerika Serikat.

The Epoch Times telah menghubungi CBP mengenai pengujian COVID-19. (Vv)

Penelitian Menunjukkan Badai Matahari Skala Besar yang Langka Dapat Memicu ‘Kiamat Internet’ Berlangsung Beberapa Bulan

0

Katabella Roberts – The Epoch Times

Penelitian terbaru memperingatkan tentang peristiwa angsa hitam dari badai matahari skala besar yang diarahkan ke bumi dapat memicu sebuah kiamat internet di seluruh dunia yang dapat berlangsung selama beberapa bulan.

Asisten profesor Universitas California Irvine bernama Sangeetha Abdu Jyothi mempresentasikan penelitian baru, berjudul  “Solar Superstorms: Planning for an Internet Apocalypse,” pada bulan lalu selama acara tahunan Association for Computing Machinery’s annual conference for their Special Interest Group on Data Communication (SIGCOMM).

Salah satu bahaya terbesar yang dihadapi internet dengan potensi dampak global adalah sebuah badai matahari yang kuat, tulis Sangeetha Abdu Jyothi dalam makalah penelitian baru tersebut.

Meskipun manusia dilindungi dari badai ini oleh medan magnet bumi dan atmosfer, medan magnet bumi dan atmosfer dapat menyebabkan kerusakan yang bermakna pada infrastruktur buatan manusia. 

Komunitas ilmu pengetahuan umumnya menyadari ancaman ini dengan upaya pemodelan dan tindakan- pencegahan yang diambil, khususnya dalam konteks jaringan listrik. Namun, komunitas jaringan sangat mengabaikan risiko ini selama desain topologi jaringan dan sistem geo-terdistribusi seperti DNS dan pusat-pusat data, lanjutnya.

Sebuah badai matahari, juga dikenal sebagai Lontaran Massa Korona, terjadi ketika sebuah plasma bermassa besar dan partikel bermagnet tinggi dilontarkan dengan hebat dari matahari. Lontaran Massa Korona yang besar dapat berisi hingga satu miliar ton materi dan dapat dipercepat ke sebagian besar kecepatan cahaya.

Ketika bumi berada di jalur langsung sebuah Lontaran Massa Korona,  partikel matahari yang termagnetisasi dan bermuatan ini berinteraksi dengan medan magnet bumi, menghasilkan arus induksi secara geomagnetik yang berpotensi mengganggu satelit komunikasi dan kabel jarak-jauh yang menyediakan internet kepada dunia.

Menurut penelitian Sangeetha Abdu Jyothi, jaringan-jaringan listrik, pipa-pipa minyak dan gas, dan kabel-kabel jaringan adalah yang paling rentan terhadap dampak arus-arus induksi secara geomagnetik, sementara kabel-kabel bawah laut, yang membentang ratusan atau ribuan kilometer, bahkan lebih rentan daripada kabel-kabel darat, karena kabel-kabel bawah laut jauh lebih panjang.

Karena kurangnya data dunia nyata mengenai dampak arus induksi secara geomagnetik pada kabel bawah laut ini, para ilmuwan masih belum tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kabel-kabel bawah laut ini jika peristiwa semacam itu terjadi, dan–mirip bencana alam seperti gempa bumi–”Lontaran Massa Korona sangat sulit diprediksi oleh para ilmuwan.

Penelitian tersebut mencatat bahwa distribusi infrastruktur internet berubah posisi jika dibandingkan dengan distribusi para pengguna internet, dan iklim garis lintang tinggi lebih berisiko jika sebuah badai matahari terjadi.

Amerika Serikat adalah salah satu lokasi yang paling rentan dengan sebuah risiko tinggi terhadap pemutusan dari Eropa selama peristiwa matahari yang ekstrim. Koneksi intra-benua di Eropa adalah berisiko yang lebih rendah, karena  sejumlah besar kabel darat dan kabel bawah laut yang lebih pendek yang menghubungkan benua Eropa, catatan laporan itu.

Sementara itu, sebuah jika badai matahari yang hebat terjadi, Singapura akan menjaga konektivitas yang baik ke negara-negara tetangga, sementara kota-kota di Tiongkok lebih cenderung akan kehilangan konektivitas dibandingkan dengan India karena Tiongkok terhubung dengan kabel yang lebih panjang.

Australia, Selandia Baru, dan negara-negara pulau lainnya di kawasan ini akan berisiko tinggi kehilangan sebagian besar koneksi jarak-jauhnya.

Penelitian tersebut memperingatkan bahwa runtuhnya internet–”bahkan yang berlangsung beberapa lama menit”–dapat menyebabkan kerugian besar bagi penyedia layanan dan merusak sistem fisik-dunia maya. Dampak ekonomi dari sebuah gangguan internet selama sehari di Amerika Serikat diperkirakan lebih dari USD 7 miliar.

Meskipun kemungkinan sebuah badai matahari yang hebat menghantam bumi adalah jarang terjadi”–di mana para ahli astrofisika mencatat bahwa probabilitas peristiwa cuaca luar angkasa yang ekstrim yang berdampak langsung terhadap bumi adalah antara 1,6 persen hingga 12 persen per dekade”- masih dapat terjadi.

Pada 1921, badai matahari didorong oleh serangkaian Lontaran Massa Korona, yang dipicu pemadaman listrik yang ekstensif dan menyebabkan kerusakan pada sistem telepon dan telegraf  yang terkait dengan sistem kereta api di New York City dan di seluruh Amerika Serikat.

Bertahun-tahun kemudian, pada tahun 1989, sebuah badai matahari menyebabkan sebuah pemadaman listrik ke seluruh provinsi Quebec, Kanada.

Meskipun kita memiliki pesawat ruang angkasa sentinel yang dapat mengeluarkan peringatan dini Lontaran Massa Korona menyediakan setidaknya 13 jam waktu tunggu, pertahanan kita terhadap arus induksi secara geomagnetik adalah terbatas. Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan infrastruktur untuk sebuah bencana yang akhirnya terjadi untuk memfasilitasi tatalaksana bencana yang efisien, kata Sangeetha Abdu Jyothi.

Penelitian tersebut menunjuk pada peningkatan kapasitas di garis lintang yang lebih rendah untuk perbaikan ketahanan selama badai-badai matahari,” dan memiliki “mekanisme untuk  mengisolasi kabel secara listrik yang menghubungkan ke garis lintang  lebih tinggi dari yang lain di  titik-titik pendaratan kabel bawah laut untuk mencegah kegagalan berskala besar.

Makalah tersebut belum muncul dalam sebuah jurnal yang ditinjau oleh teman sejawat. (Vv)

Ribuan Netizen Menanggapi Pertanyaan Model Wanita tentang Efek Samping Vaksin Tiongkok

0

oleh Xiong Bin & Zhong Yuan

‘Lin YiranLLL’ pada 9 Agustus lalu memposting di Weibo yang mempertanyakan ikhwal efek samping dari suntikan vaksin COVID-19 — Apakah ada yang mengalami gejala seperti demam dan trombositopenia setelah disuntik vaksin COVID-19 ?

Tercatat hingga 22 September siang, ia telah menerima hampir 1.500 tanggapan tentang hal ini. Efek samping yang paling umum terjadi termasuk pusing dan muntah, demam, leukemia, infark serebral, penyakit mata, dan bahkan ada orang yang mengalami kebutaan permanen langsung pada mata kanannya.

Sopir taksi bermarga Yi mengatakan kepada reporter NTD pada 22 September bahwa, pemerintah memaksa semua pengemudi taxi untuk mendapatkan vaksin, dan dia sendiri juga mengalami efek samping setelah dua kali suntikan. Selain itu, dirinya juga mendengar penuturan dari rekannya baru saja mendapat seorang penumpang yang perlu segera dilarikan ke rumah sakit, karena kondisinya kritis setelah divaksin.

Seorang netizen daratan Tiongkok bermarga Yi menyebutkan : Bagaimana mata pencaharian jika saya menolak disuntik (vaksin). Saya tidak punya pilihan selain untung-untungan mengadu nasib. Lengan yang disuntik jadi tidak bertenaga, rasanya seperti hendak terkena stroke. Tidak bisa membawa kendaraan. Penumpang menyarankan untuk beristirahat dulu demi keselamatan semua pihak. Ya ! Saya katakan, tapi bagaimana lagi, untuk mencari sesuap nasi…. Efek samping ini kira-kira berlanjut selama 2 hingga 3 hari. Penumpang di mobil saya juga mengatakan bahwa mereka juga merasa sangat tidak nyaman setelah disuntik. Ada yang merasa lelah tak bertenaga, sakit, pusing, bahkan 2 orang mati setelah vaksinasi”.

Netizen daratan Tiongkok bermarga Wei menyampaikan : Dirinya kurang percaya terhadap vaksin buatan domestik dan bertekad untuk tidak menggunakan vaksin tersebut, tetapi 99% penduduk setempat telah divaksinasi. Dia menemukan bahwa jumlah kematian mendadak cukup meningkat akhir-akhir ini. Salah satu guru tari dengan kondisi kesehatan yang baik, lagi pula suka berolahraga juga tiba-tiba dikabarkan meninggal dunia karena penyakit kardiovaskular.

Kata Mr. Wei ini : Memang efek samping yang ringan pun ada, teman saya di An Zhuang mengalami bibir kesemutan selama 2 hari usai disuntik. Akhir-akhir ini warga yang meninggal dunia di lingkungan rumah saya tiba-tiba meningkat, bahkan ada yang masih muda berusia sekitar 30 tahun, tanpa pembuktian. Klinik di desa kami tinggal juga telah menghentikan kegiatan, tidak lagi ada pemeriksaan atau pembedahan, jenazah langsung dikremasi lalu dikubur.

Netizen wanita daratan Tiongkok bermarga Teng menyebutkan bahwa, pemerintah komunis Tiongkok memaksa orang divaksin dengan cara yang terselubung. Seperti tidak diizinkan pergi bekerja, bersekolah, mengendarai mobil, atau memasuki tempat umum kalau belum divaksin. Namun, sedihnya, begitu terjadi kesalahan atau kecelakaan, maka masyarakat sendiri yang harus menanggung akibatnya, warga sendiri yang harus membayar biaya pengobatan yang mahal. Dirinya berpendapat bahwa dana asuransi kesehatan pemerintah seharusnya mengambil alih beban itu.

Ia menambahkan : Pemerintah harus mengambil alih beberapa tanggung jawab. Karena Anda membuat saya rugi, tentunya saya tidak mau. (pemerintah) tidak peduli dengan kesehatan masyarakat. Apakah pemerintah terbebas dari memberikan kompensasi jika terjadi efek samping ? Lihat saja di Jepang, itu (kompensasinya) 1,65 juta Renminbi, lho ! (Sin)

Telah Bertahun-tahun Pria Ini Setiap Malam Melakukan Hal yang Sama, Tindakannya Membuat Kagum Semua Orang!

0

ETIndonesia-Biasanya di pinggir-pinggir jalan, di gang-gang atau taman umum, kita terkadang melihat beberapa anjing atau kucing tak bertuan yang mondar-mandir mencari makanan. Bahkan ada yang menunggu orang yang lewat untuk memberi makan mereka.

Ada seorang pria yang memberi makan hewan-hewan tak bertuan yang berkeliaran di jalanan itu, dan aksinya telah menarik perhatian polisi setempat untuk ikut turun tangan, apa yang terjadi sebenarnya ?

Dia adalah Glen Venezio, seorang pria di Puerto Rico, selama 10 tahun ini dia telah memberi makan kawanan kucing liar setempat.

Setiap hari, dia menghabiskan beberapa jam lamanya untuk menyiapkan makanan, sementara uang untuk membeli makanan, selain dari kantong pribadinya, juga sumbangan dari orang-orang yang peduli.

Setelah malam, banyak kucing liar mulai tampak berkeliaran di jalan-jalan setempat. Saat inilah, Venezio mendorong kereta belanjanya yang dipenuhi dengan makanan untuk kawanan kucing, kemudian dia meletakkan makanan-makanan itu di atas aspal agar kawanan kucing dapat memakannya.

Venezio menuturkan, bahwa hampir setiap malam dia akan keluar mengantarkan makanan dan minuman untuk kucing-kucing tak bertuan itu. Bahkan terkadang ada ayam yang ikut nimbrung dan makan malam bersama dengan kawanan kucing.

Hanya saja perbuatan baiknya itu tidak disambut positif oleh penduduk setempat karena mereka tidak suka melihat hewan-hewan liar itu berkeliaran di sekitar pemukiman mereka.

Mereka memprotes dengan tindakan Venezio yang memberi makan hewan-hewan tak bertuan itu, sehingga Venezio harus didampingi polisi setempat ketika dia memberi makan mereka.

Namun, meskipun tidak mendapatkan dukungan atas tindakannya, Venezio tetap akan melakukan hal itu, karena semua makhluk hidup itu sama, punya hak untuk hidup, dan dia tidak bisa menutup mata terhadap hewan-hewan tersebut, pungkasnya.

Sampai saat ini, Venezio tetap konsisten untuk menyediakan makanan bagi ratusan ekor kucing, dan akan terus melanjutkannya.

Benar-benar sosok pria yang penuh empati, tidak berharap pamrih, semua itu dilakukan murni atas niat yang tulus.

Semoga orang baik selalu diberkati, dan suatu hari nanti dapat mengubah pandangan masyarakat setempat !(jhn/yant)

Sumber: story543.com/Jhn

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Pria Melihat Foto Lama Dua Gadis di Facebook, Kemudian Dia Menemukan Bahwa Dua Gadis Itu Telah Dicari Istrinya Selama 40 Tahun

0

ETIndonesia-Lani adalah ibu yang bangga dengan dua gadis cantiknya, tetapi dia tidak dapat melihat 2 putrinya itu selama 40 tahun terakhir hingga saat ini.

Lani yang berasal dari Thailand bertemu dengan seorang perwira Angkatan Udara AS ketika pria itu ditempatkan di sana selama Perang Vietnam. Mereka segera saling jatuh cinta dan keduanya menikah dan pindah ke Ohio, AS.

Lani kemudian melahirkan anak pertama mereka, seorang gadis bernama Jeannie. Kemudian, pasangan itu pindah ke Oxford, Inggris dan memiliki bayi perempuan lain di sana bernama Starla.

Sayangnya, pasangan itu mengalami krisis dalam pernikahan mereka dan dua tahun kemudian, mereka pun bercerai.

Lani yang tidak bisa berbicara bahasa Inggris dengan baik tidak memahami ketentuan perceraian dan itu membuatnya kehilangan hak untuk melihat anak-anak perempuannya

Jeannie dan Starla baru berusia tiga dan dua tahun, ketika pasangan itu bercerai. Sulit bagi para gadis untuk tumbuh tanpa ibu mereka

Starla ingat bertanya pada ayahnya tentang Lani. “Kami bertanya kepada ayah kami banyak tentang ibu kami, dan dia tidak pernah berbicara buruk tentang ibu kami kepada kami. Dia hanya mengatakan bahwa dia tidak bisa berbicara bahasa Inggris karena dia berdarah Thai, dan dia mengatakan dia berpikir karena kami orang Amerika dan dia di militer, dia bisa lebih memperhatikan kami dan memberikan kami kehidupan yang lebih baik daripada yang dia bisa, “Kata Starla.

Gadis-gadis itu dan Lani telah menghabiskan empat puluh tahun saling mencari satu sama lain tetapi tidak berhasil.

Jeannie mengatakan kepada ABC News: “Ketika saya duduk dan memikirkan segalanya, saya pikir dia hanya mencoba membuatnya terlihat seperti dia membantu. Dia mencoba melindungi kita, atau dia takut dia akan kehilangan bayi perempuannya. Mereka selalu mengatakan ada tiga sisi cerita. Pihak ibunya, pihak ayanya dan kebenaran. “

Suatu hari, Starla menerima pesan tak terduga di lamanFacebooknya dari seorang pria bernama Mark Szarmach. Mark adalah suami kedua Lani dan dia berusaha membantu Lani menemukan putrinya.

Karena kesalahpahaman dari aksen Thailand Lani yang kental sehingga ‘Jeannie’ menjadi ‘Jenny’ dan ‘Starla’ menjadi ‘Stella’ dan bahwa nama suami pertamanya, John Thompson begitu umum, Mark mengalami kesulitan untuk menemukan gadis-gadis itu.

Akhirnya, dia menemukan obituari John dan menemukan nama asli gadis itu. Segera, dia mencari gadis-gadis dan dia menemukan akun Facebook untuk Jeannie Toomey.

Kemudian, dia tertegun melihat gambar lama di akun Facebook dan segera berlari untuk memberi tahu istrinya tentang penemuan itu

“Saya membuka album dan foto bayi mereka muncul. Saya terkejut. Saya berlari keluar dari kamar tidur dan berkata, “Sayang Anda harus datang melihat ini. ‘Saya menunjukkan kepadanya gambar itu dan dia baru saja mulai menangis,” kata Mark.

Akhirnya, setelah 40 tahun terpisah satu sama lain, Starla dan Jeannie sekali lagi bersatu kembali dengan ibu mereka yang telah lama hilang, Lani.

Reuni itu memilukan, tetapi mereka lebih dari bersyukur karena mereka memiliki kesempatan lagi untuk bertemu ibu mereka lagi.(yant)

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Seorang Pria Sengaja Menjatuhkan Dompetnya di Jalan untuk Menguji Seorang Wanita Tua Pemulung, Apa yang Wanita Itu Lakukan Melelehkan Hatinya

0

ETIndonesia-Seorang pria memutuskan untuk melakukan eksperimen sosial di mana dia menjatuhkan dompet penuh uang di jalan untuk melihat apakah ada orang lewat yang menemukan akan mengembalikan dompet yang hilang itu kepada pemilik yang berhak.

Pada hari eksperimen tersebut, dia menjumpai seorang wanita tua pemulung. Dia mengharapkan wanita tua itu mengambil keuntungan dari dompet yang ‘hilang’ penuh uang tunai tetapi kemudian sesuatu terjadi menggerakkan hatinya yang paling dalam.

Wanita tua itu mencari nafkah dengan mencari sampah untuk menemukan barang-barang yang dapat didaur ulang di pinggir jalan

Dia sering melewati jalan untuk mengorek-ngorek tempat sampah untuk menemukan botol plastik dan kaleng yang bisa dia ambil dan dijual. Namun, kecil kemungkinan bahwa dia akan memiliki kesempatan menemukan dompet yang hilang jatuh di tanah hari itu.

Penasaran dengan apa yang ada di dalam dompet, wanita tua malang itu mengambilnya

Video itu kemudian menunjukkan wanita tua itu mengaduk-aduk isi dompet dan menemukan setumpuk uang tunai bersama dengan beberapa kartu identitas di dalamnya.

Satu bidikan video kemudian menunjukkan wanita tua itu duduk di pinggir jalan, nampaknya menatap jauh seolah dia sedang memikirkan langkah selanjutnya.

Setelah beberapa saat, wanita tua itu berdiri dan meninggalkan jalan dengan dompet di tangannya. Pria yang telah merekamnya sejak saat dia melihat dompet di tanah mengikutinya dari belakang.

Tidak pasti ke mana wanita tua itu menuju. Ketika pria itu mengikutinya dari belakang, dia terkejut melihat wanita tua itu pergi ke kantor polisi

Sesaat kemudian, wanita tua itu berjalan keluar dari kantor polisi dan kembali ke rumah.

Semuanya menjadi jelas bahwa dia menyerahkan dompet yang hilang itu kepada polisi karena tangannya tampak kosong

Pria itu benar-benar terharu melihat reaksi wanita tua itu. Terlepas dari kesulitannya, dia melakukan apa yang benar bahkan ketika dia benar-benar dapat menggunakan uang tunai untuk dirinya sendiri karena tidak ada orang di sekitar ketika dia melihat dompet tergeletak di tanah.

Dengan demikian, jangan cepat menilai orang dan biarkan kita semua berusaha menjadi seperti wanita tua yang hatinya tidak mengandung apa pun kecuali kebajikan dan kejujuran.(yant)

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Seorang Pria Tahan Mendengar Tangisan Balita di dalam Bus, dan Marah pada Orangtuanya, Ketika Polisi Naik ke Bus Semua Penumpang Terkejut !

0

ETIndonesia-Orang-orang sering mengatakan “Jangan melihat segala sesuatu itu hanya dari permukaannya”, karena yang disaksikan di depan mata itu belum tentu benar”!

Ada orang yang langsung saja menentukan benar atau salahnya seseorang hanya berdasarkan pandangan mata yang disaksikannya saat itu, sementara dia tidak tahu menahu dengan seluk-beluk masalah bersangkutan, sehingga mudah menyebabkan kesalahpahaman yang tidak perlu. Seperti misalnya cerita pendek berikut ini layak kita renungkan !

Sepasang suami istri yang terlihat biasa-biasa saja ini naik bis kota sambil menggendong seorang anak balita mereka. Namun, entah mengapa anak yang digendongnya menangis terus. Akibat tangisannya yang keras itu, penumpang pria di sampingnya pun merasa terusik dan terbangun dari tidurnya.

Penumpang pria itu tampak tidak senang dan berkata : “Seluruh penumpang terbangun gara-gara (anak) Anda ? ”cetusnya kesal pada orangtua si balita.

Pria itu tampak kesal, bahkan meminta mereka untuk turun saja, sementara itu, ayah balita yang mengendong anak itu tampak tidak berdaya mendengar gerutu penumpang pria itu, “Dia kan masih balita, wajarlah kalau nangis, lagipula kami juga tidak bisa mengendalikannya ?” katanya membela diri dan balik bertanya, apakah dia tidak menangis saat masih balita dulu ?.

Mendengar ucapan sang suaminya, istrinya buru-buru meminta maaf kepada penumpang pria itu, namun, pria itu tidak menggubrisnya, dia terus berbicara kasar.

Pada saat itu, seorang kakek tua yang menyaksikan pertengkaran mereka pun tidak tahan lagi dan mencoba meredakan suasana panas itu, kemudian berbalik meminta pasangan itu memberikan susu untuk balitanya.

Namun, sang suami menjelaskan, bahwa istrinya sendiri tidak punya ASI yang cukup, apalagi anak mereka juga tidak minum susu bubuk…

Melihat anaknya masih saja menangis, wanita itu kemudian berdiskusi dengan suaminya dan memutuskan untuk turun dari bus.

Ketika kedua pasangan itu hendak turun, tiba-tiba saja penumpang pria tersebut menghalangi jalan mereka dan berkata, “Enak saja mau pergi begitu saja setelah mengusik tidurku,” katanya.

Dia meminta pasangan itu membayar biaya ganti rugi immaterial, atau jangan harap bisa pergi. Wanita itu pun ingin mengakhiri masalah itu dengan memberikan kompensasi, tapi pria itu tidak terima karena terlalu sedikit …

Saat ketiganya sedang bertengkar, penumpang lain akhirnya membela pasangan itu, dan menghubungi polisi.

Ketika polisi tiba dan naik ke bus, meminta mereka menunjukkan kartu identitas, dan saat si suami meminta kartu identitas istrinya, dia meminta bantuan polisi untuk menggendong anaknya sebentar, sementara dia akan mengambil kartu tanda penduduknya. Tapi tak disangka, detik berikutnya dia menarik tangan suaminya dan melarikan diri…

Semua penumpang tiba-tiba baru sadar, ternyata pasangan yang terlihat seperti suami istri itu sebenarnya adalah pasangan perdagangan anak.

Sementara itu, penumpang pria yang bertengkar itu merasa ada yang tidak beres dengan pria dari pasangan wanita tersebut, karena dia memperhatikan suami si wanita diam-diam memasukkan sesuatu ke botol bayi, kemudian dia melihat pasangan tersebut tampak tidak familiar dengan bayi yang digendongnya, dia pun menduga kalau mereka bukan orangtua si bayi tersebut. Namun, karena khawatir, mereka akan melakukan sesuatu yang membahayakan si bayi, jadi, dia pun sengaja mencari masalah untuk menarik perhatian penumpang lain, kemudian menghubungi polisi terdekat.

Akhirnya, pasangan itu ditangkap di tempat kejadian. Sementara bayi itu selamat dan dibawa polisi. Hasil yang tak terduga akhirnya membuat netizen tercengang!

Tak disangka, pasangan yang terlihat seperti suami istri itu ternyata adalah anggota organisasi perdagangan anak. Jadi, jangan melihat segala sesuatu itu hanya dari permukaan !

Berkat penumpang pria yang curiga dengan sikap dan prilaku pasangan itu, akhirnya pasangan yang menyamar sebagai suami istri itu berhasil ditangkap polisi.(jhn/yant)

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Dia Terbukti Bersalah Atas Pembunuhan, Saat Ayah Korban Memberi Kesaksian, Seluruh Ruangan Tersentuh dengan Kata-katanya

0

ETIndonesia-Orang bilang hal tersulit yang dialami orang tua adalah kehilangan anak. Tapi juga sangat sulit untuk menghadapi orang yang bertanggung jawab atas kematian mereka.

Tapi itulah yang dilakukan Abdul Munim Sombat Jitmoud, dari St. Louis, di pengadilan, menghadapi seorang pria yang terlibat dalam pembunuhan anaknya dua tahun lalu. Tapi Jitmoud melakukan sesuatu yang membuat semua orang di pengadilan tertegun.

Saat itu tahun 2015.

Salahuddin Jitmoud tinggal di Lexington, Kentucky.

Salahuddin bermimpi untuk menjadi aktor, tapi untuk membayar tagihannya, dia bekerja sebagai petugas pengiriman Pizza Hut setempat.

Pada tanggal 19 April, Salahuddin mengatakan kepada orangtuanya bahwa dia memiliki satu pengiriman terakhir untuk dilakukan malam itu, dan kemudian dia akan kembali ke rumah. Salahuddin berangkat untuk mengantarkan pizza ke sebuah kompleks apartemen.

Tapi , dia tidak pernah sampai di rumah.

Saat dia tiba dengan makanan tersebut, Salahuddin dirampok dan ditikam sampai tewas. Dia Tewas karena luka-lukanya.

Salahuddin baru berusia 22 tahun.

Keluarga dan teman Salahuddin, dan seluruh komunitasnya, meratapi kematiannya yang mengejutkan itu. Kelas aktingnya membuat sebuah video penghormatan, dengan pemilik studio tersebut menggambarkan Salahuddin sebagai “Seorang pemuda baik hati, penyayang, pendiam dan sederhana yang memiliki semangat di dalam dirinya.”

Mereka awalnya tidak menemukan tersangka dalam pembunuhan tersebut. Tapi segera, keadilan ditegakkan saat tiga penangkapan dilakukan.

Penangkapan ketiga dilakukan pada bulan Juni: seorang pria bernama Trey Relford. Diketahui bahwa Relford lah yang merencanakan serangan tersebut. Seorang juri agung (grand jury) mendakwanya melakukan pembunuhan, merusak bukti, dan tuduhan perampokan.

Kasus ini berlanjut selama lebih dari dua tahun. Tapi akhirnya, Relford mengaku bersalah terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Pada hari saat sidang mendengarkan keputusan untuk Relford. Pria berusia 24 tahun itu menghadapi hukuman mati.

Tapi keluarga Salahuddin berada di pengadilan hari itu … dan kesaksian ayahnya menentukan nasib terdakwa.

Jitmoud memberi kesaksian dalam pengadilan. Pengadilan mendengarkan penuh antisipasi saat dia berbicara dengan pembunuh anaknya secara langsung.

“Saya tidak marah pada Anda,” katanya pada Relford.

“Saya marah pada iblis. Saya menyalahkan iblis, yang membuat Anda tersesat untuk melakukan sebuah kejahatan yang mengerikan.”

Lalu, dia mengatakan sesuatu yang membuat semua orang menangis:

“Saya memaafkan Anda atas nama Salahuddin dan ibunya.”

Orang-orang tercengang karena Jitmoud bisa memaafkan pria itu yang telah membunuh putranya. Tapi jauh di lubuk hatinya, Jitmoud tahu itu adalah hal yang benar untuk dilakukan, mendapat kekuatan dari keyakinannya.

Hakim begitu tersentuh oleh kesaksian tersebut hingga pengadilan harus mengambil waktu istirahat.

Ketika mereka kembali, ada pernyataan emosional lain … kali ini, dari Relford.

“Saya menyesalkan peristiwa yang terjadi hari itu,” kata Relford sambil menangis, menurut Lexington Herald Leader. “Saya memuji Anda karena dibutuhkan orang yang kuat untuk mengetahui bahwa seseorang telah menyakiti mereka dan naik ke sana dan mengatakan semua yang baru saja Anda katakan.”

“Saya tidak bisa membayangkan luka, rasa sakit. Tidak ada yang bisa saya lakukan … saya berterima kasih atas pengampunan Anda.”

Lalu, sudah waktunya untuk keputusan hukuman.

Hakim, dengan mempertimbangkan kesaksian Jitmoud, memberi hukuman 31 tahun penjara kepada Relford.

Saat pengadilan mengizinkan, Jitmoud melakukan satu tindakan pengampunan terakhir.

Dia mendekat dan memeluk Relford.

Setelah terhindar hukuman mati namun menghadapi hukuman tiga dasawarsa di penjara, Jitmoud meyakinkan orang yang dihukum bahwa itu adalah kesempatan untuk mengubah hidupnya, dan untuk menemukan Tuhan.

“Jangan khawatir, ini sudah berakhir, Anda memiliki babak baru dalam kehidupan,” katanya, menurut Washington Post. “Awal yang baru. Anda harus pergi dan melakukan perbuatan benar, dan Anda bisa memulai di kurungan.”

“Ketika Anda keluar di dunia nyata dalam 31 tahun, Anda akan mempersiapkan diri untuk menjadi orang yang produktif.”

Semua orang yang meninggalkan ruang sidang tergugah oleh tampilan tak terduga dari perasaan belas kasihan dan menemukan inspirasi dalam tindakan Jitmoud.

“Di luar dari sesuatu yang sangat tragis, ini benar-benar ada sesuatu yang indah di sini yang berada di luar dugaan kita semua,” kata pembela umum Shannon Brooks-English kepada Lexington Herald-Leader.

Ibu Relford, Gail Coote Bird, juga ada di sana untuk berbicara dalam pembelaan anak laki-lakinya. Setelah pembacaan keputusan, dia mengucapkan terima kasih pada keluarga Jitmoud.

“Saya sangat menyesal atas kehilangan Anda,” kata Bird, menurut WKYT. “Saya sangat berterima kasih untuk menghibur saya dan keluarga saya.”

Kesempatan kedua dalam hidup, berkat tindakan pengampunan yang luar biasa.(iin/yant)

Sumber: en.goodtimes.my

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Banjir yang Melanda Wilayah Kabupaten Jembrana, Bali Surut, Tidak Ada Warga yang Mengungsi

0

ETIndonesia- Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali memicu banjir yang terjadi pada Jumat (24/9) pukul 00.30 WITA. Wilayah yang terdampak banjir antara lain Desa Br Pebuahan dan Desa Banyubiru yang terletak di Kecamatan Negara.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana menginformasikan bahwa banjir yang terjadi dini hari itu berdampak pada 14 unit rumah warga. Tinggi muka air saat terjadi banjir sekitar 10 – 50 sentimeter. 

Sementara itu, BPBD Kabupaten Jembrana segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait guna melaksanakan kaji cepat dan pendataan di wilayah yang terdampak.

Hasil pendataan sementara, dilaporkan tidak ada warga yang mengungsi, serta kondisi cuaca dilapangan sudah kondusif. Hingga kini banjir sudah surut, para warga membersihkan material lumpur yang terbawa saat banjir.

Berdasarkan analisis Inarisk, Kabupaten Jembrana memiliki potensi risiko banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Terdapat 5 Kecamatan yang berpotensi terdampak termasuk Kecamatan Negara.

Selain itu, BMKG juga menginformasikan untuk waspada potensi hujan yang disertai kilat/petir di Wilayah Bali Bagian Timur, Utara dan Tengah terjadi Sabtu (25/9).

Menyikapi potensi hujan di beberapa wilayah Provinsi Bali, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap peralihan musim (pancaroba) yang berpotensi memicu bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, angin kencang dan tanah longsor.  (BNPB/asr)