Home Blog Page 783

Dua anak Anjing Jatuh ke Sumur yang Ada Ular Kobranya, Hal yang Paling Aneh Terjadi Selanjutnya

0

ETIndonesia-Hewan adalah makhluk yang tak dapat diduga, di mana mereka bisa mencintai untuk sesaat dan bertindak dengan kejam pada saat bersamaan. Dengan mengatakan bahwa, mereka tidak pernah berhenti untuk mengejutkan kita dengan reaksi dan cerita menakjubkan mereka.

Ada satu cerita istimewa yang terjadi di negara bagian Punjab, India, di mana seorang pria tercengang saat melihat sebuah adengan tersebut.

Suatu hari seorang pria melihat seekor anjing menggonggong keras dari sebuah sumur dan dia tahu ada sesuatu yang tidak normal. Dia melihat lebih dekat dan ada keganjilan dengan apa yang telah disaksikannya.

Dua anak anjing menggigil terlihat di dalam sumur

Dua anak anjing yang menggemaskan yang menggonggong telah jatuh ke dalam lubang ular paling berbisa di dunia, King Kobra!

Nah, bagian yang paling aneh adalah ular itu tidak menyerang kedua anak anjing itu. Melainkan menjaga mereka dengan menggiring kedua anak anjing itu ke pojok sisi lubang yang aman. Terkejut?

Sungguh menakjubkan bahwa ular tidak hanya menempatkannya di tempat yang aman tapi juga melindungi mereka dari bahaya.

Ular itu tidak menyerang anak-anak anjing yang menggigil dan sebaliknya, ternyata melindungi mereka dengan menggiring ke sudut yang aman dari lubang itu.

Pada akhirnya, anak-anak anjing menghabiskan total 48 jam di lubang itu. Ketika akhirnya bantuan tiba dari pihak berwenang, kobra itu merangkak ke sisi lain sumur. Anak-anak anjing itu tidak terluka sama sekali, sementara ular itu dibawa ke hutan dan dilepaskan.

Itulah sebabnya mereka mengatakan, jangan pernah menilai buku dari sampulnya.(yant)

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Putrinya Memasuki Usia Nikah, Tapi Selalu Menolak untuk Menikah, Setelah Mengetahui Alasannya, Mereka Tak Kuasa Menahan Tangisnya

ETIndonesia-Bu Linda melihat Reni, putrinya itu sudah menginjak usia 24 tahun, tapi belum pernah pacaran, Bu Linda pun menjadi cemas melihatnya. Reni, orang yang sangat teratur hidupnya, setiap pagi berangkat kerja dan pulang pada sore tepat waktu, kemudian jalan-jalan santai bersama anjingnya setelah makan malam. Setelah itu, membaca buku, atau menemani orangtuanya menonton TV, dan pasti akan tidur sebelum jam sepuluh malam.

Pada akhir pekan, Reni akan membantu ibunya, memasak atau pekerjaan rumah tangga lainnya. Waktu luangnya lebih banyak dihabiskan membaca buku atau nonton drama TV di kamar, atau kalau tidak diajak sahabatnya keluar jalan-jalan.

Seiring dengan bertambahnya usia, orangtua Reni selalu menyinggung tentang pacar dan pernikahan, baik pada saat makan maupun menonton TV. Kedua orangtuanya selalu mendesak Reni agar secepatnya mencari pacar, apalagi Reni sudah memasuki usia nikah, harus segera mencari pacar dan menikah, tidak bisa ditunda lagi.

Namun, Reni selalu beralasan belum ada yang cocok, dan pasti akan menikah kalau sudah bertemu dengan calon yang cocok.

Ilustrasi.

Awalnya, orangtua Reni berpikir putrinya sedang menanti sosok pria yang cocok, dan yang penting Reni sendiri punya niat untuk berumah tangga. Namun, mereka khawatir, Reni, putrinya tidak ada niat untuk menikah, sementara tanpa terasa Reni sudah berusia 27 tahun, tetapi tidak tampak bayangan pacarnya.

Reni adalah putri tunggal dalam keluarganya, putri yang paling disayangi orangtuanya. Orangtua Reni tidak mau putri semata wayangnya itu selalu sendirian, apalagi mereka sudah memasuki usia senja. Bagaimana pun, mereka harus mencari seseorang untuk menjaga Reni, putrinya.

Tak lama setelah itu, ada kenalan yang memperkenalkan seorang calon, bukan main senangnya kedua orangtua Reni, mereka pun segera mengatur pertemuan keduanya. Pria yang akan dikenalkannya itu lebih tua satu tahun dari Reni, punya pekerjaan tetap dan orangnya juga gagah.

Namun, setelah keduanya bertemu untuk pertama kalinya, Reni langsung menolaknya, ayahnya pun bertanya kepada Reni alasan penolakannya. Reni beralasan pria yang dicalonkannya tidak suka membaca buku, dan sama sekali tidak memiliki minat yang sama, akan tampak canggung nanti saat bersama.

Beberapa waktu kemudian, seorang teman ayah Reni memiliki anak laki-laki yang sebaya dengan usia Reni, dan kebetulan juga masih sendiri, hari itu ayah Reni mengundang temannya ke rumah, sekalian mengajak putranya. Dua keluarga ini makan bersama sambil ngobrol ringan sesekali. Sementara Reni masih belum tahu maksud jamuan makan ayahnya itu.

Pria itu tampak terkesan setelah pertemuan itu, dan tertarik pada Reni. Bukan main senangnya ayah Reni mendengar kesan baik pria itu pada putrinya. Ayah Reni kemudian menceritakan tentang kesukaan Reni sehari-hari, dan akhirnya berpesan pada si pria, kalau Reni suka dengan pria kutu buku.

Pemuda itu mengangguk sesekali mendengar cerita ayah Reni. Namun, setelah dua kali kencan, akhirnya berakhir dan bubar begitu saja. Ayah Reni hanya bisa menghela napas tak tahu lagi apa yang harus dilakukan.

Beberapa waktu kemudian, seorang kenalan mengenalkan calon pada ayah Reni, meski pria itu lebih muda 2 tahun dari Reni, tetapi karena kedua orangtua Reni ingin segera menikahkan putrinya, jadi mereka pun tidak mempermasalahkan usia lagi. Kemudian mereka segera mengatur pertemuan, meski kali ini ibu Reni berpesan untuk tidak langsung menolak, berikan lebih banyak kesempatan.

Setelah kencan buta itu, ibu Reni segera bertanya bagaimana kesannya, namun, jawaban Reni membuat mereka kembali kecewa. Reni tidak tertarik, dan langsung menghapus nomor kontaknya, sambil berkata mustahil jadian dengannya.

Ibu Reni terus mendesak Reni agar secepatnya mencari pendamping hidup, usiamu sudah 27 tahun, jangan lagi pilih-pilih, nanti keburu tua, tidak ada yang mau lagi, kata ibu Reni padanya.

Ilustrasi.

Ya sudah tidak usah menikah, aku sendiri juga tidak mau menikah, gumam Reni.

Untung saja, ibu Reni tidak mendengar gumamnya. Kalau tidak dia pasti pingsan saking emosinya. Karena kencan buta yang berulang-ulang selalu gagal, ibu Reni akhirnya meminta sahabat Reni untuk membantu membujuk Reni, biasanya komunikasi dengan teman sebaya akan lebih terbuka, gumam ibu Reni.

Namun, setelah dibujuk Melati, teman Reni, akhirnya Melati menceritakan kepada ibu Reni, bahwa Reni tidak mau menikah seumur hidupnya, sontak saja ibu Reni pun terkejut bukan main sambil menatap Melati. Kemudian bertanya padanya, mengapa Reni tidak mau menikah.

Melati menuturkan, karena saat Reni berusia 14 tahun, ayah Reni pernah jatuh sakit, saat itu Reni selalu menjaga dan merawat sang ayah dan berdoa untuk kesembuhan ayahnya.

Pada saat itu, Reni bersumpah tidak akan menikah bila ayahnya bisa sembuh seperti sedia kala.

Belakangan, sakit ayahnya membaik dan sembuh. Saat itu, Reni mengaggap do’anya didengar oleh-Nya, karena itulah dia ingin melaksanakan sumpahnya, yakni tidak menikah. Dia takut setelah menikah nanti, ayahnya akan tiada.

Kedua orangtua Reni tak kuasa meneteskan air matanya setelah mendengar cerita Melati. Dan setahun kemudian, Reni akhirnya menikah, orangtuanya tampak sangat bahagia pada hari pernikahan putrinya. Mereka sangat bahagia melihat putri mereka mendapatkan suami, dan mertua yang baik.

Ilustrasi.

Setelah mengetahui alasan Reni tidak mau menikah. Ayah Reni berkata kepada Reni, “Ayah berjanji, asalkan kamu menikah, ayah pasti akan panjang umur, nak.

Dan ternyata, sang ayah masih sehat walafiat hingga menyaksikan pernikahan Reni, putri semata wayangnya.(jhn/yant)

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Jokowi Perpanjang PPKM Level 4 Hingga 9 Agustus 2021

0

ETIndonesia- Presiden Jokowi mengumumkan secara langsung perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga tanggal 9 Agustus 2021 pada sejumlah kabupaten/kota.

“Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan perkembangan beberapa indikator kasus pada minggu ini pemerintah memutuskan untuk melanjutkan penerapan PPKM level 4 dari tanggal 3 sampai dengan 9 Agustus 2021 di beberapa kabupaten/kota tertentu dengan penyesuaian pengaturan aktivitas dan mobilitas masyarakat sesuai kondisi masing-masing daerah,” ujarnya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 2 Agustus 2021.

Pada kesempatan itu, Jokowi mengklaim PPKM level 4 yang diberlakukan 26 Juli sampai dengan 2 Agustus telah membawa perbaikan di skala nasional dibandingkan sebelumnya baik dalam hal konfirmasi kasus harian, tingkat kasus aktif, tingkat kesembuhan dan persentase BOR.

Ia juga menerangkan tentang kebijakan penanganan pandemi Covid-19 yang bertumpu kepada tiga pilar utama yakni :

1- Kecepatan vaksinasi terutama pada wilayah-wilayah yang menjadi pusat mobilitas dan kegiatan ekonomi.

2- Penerapan 3M yang masif di seluruh komponen masyarakat.

3- Kegiatan testing, tracing, isolasi dan treatment secara masif, termasuk menjaga BOR, penambahan fasilitas isolasi terpusat, serta menjamin ketersediaan obat-obatan dan pasokan oksigen.

Selanjutnya sebagai akibat pembatasan mobilitas dan aktivitas sosial ekonomi, pemerintah tetap mendorong percepatan dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat, yakni Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tunai (BST), dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa.

Tak hanya itu, pemerintah juga meluncurkan bantuan untuk usaha mikro kecil, PKL dan warung, serta bantuan subsidi upah yang juga sudah mulai berjalan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para tenaga kesehatan, dokter, dan perawat yang berada di garda terdepan dalam menyelamatkan jiwa manusia akibat Covid-19.

Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas pengertian dan dukungannya terhadap pelaksanaan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang pemerintah terapkan. (asr)

Anjing yang Berjalan-jalan di Hutan Bersama Pemiliknya Menemukan Anak-anak Kucing yang Ditinggalkan

0

ETIndonesia-Manusia memiliki jangkauan pendengaran yang jauh ketika menyangkut rentang frekuensi yang dapat didengar oleh telinga manusia. Rentang rata-rata yang dapat didengar manusia adalah 20 Hz sampai 20.000 Hz, namun ada beberapa spesies hewan yang dapat mendengar frekuensi jauh melampaui rentang ini dan salah satunya anjing.

Anjing tidak hanya bisa mendengar frekuensi yang lebih jauh, mereka juga memiliki indera penciuman yang luar biasa. Anjing bisa mencium aroma yang tidak bisa dideteksi oleh hidung manusia.

Suatu hari seorang pria membawa anjingnya berjalan-jalan di hutan dan menemukan sesuatu yang tidak terduga.

Anak anjing itu tertarik ke perahu terbalik dan tidak ingin meninggalkan daerah itu

Ini mulai menggali tanah agar bisa mencapai bawah kapal

Begitu masuk, pemiliknya akhirnya menemukan mengapa anjingnya begitu ribut

Ada beberapa anak kucing yang sepertinya telah ditinggalkan

Anjing itu tampak khawatir dan ingin melindungi anak-anak kucing itu

Dia begitu lembut di sekitar kucing kecil itu

Setelah menyadari bahwa ada anak kucing di bawah kapal, pemilik anjing memutuskan untuk menyelamatkan mereka dan merawat mereka

Pria ini membawa anak-anak kucing itu pulang ke rumahnya

Mereka sangat manis dan lembut, tak heran dia tidak bisa menahan diri!

Mudah-mudahan mereka menemukan rumah yang bagus untuk anak-anak kucing kecil ini. Dia harus memberi anjingnya hadiah karena jika bukan karena pendengaran dan indera penciumannya, mereka tidak akan menemukan anak-anak kucing itu pada awalnya.(hui/yant)

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.

Berbicara di Forum DPR Partai Republik AS, Ahli Kesehatan Singgung Virus yang ‘Cenderung Berasal’ dari Kebocoran Laboratorium di Wuhan

Mark Tapscott

Sebuah panel ahli-ahli kesehatan masyarakat mengatakan kepada sebuah forum kongres yang disponsori Partai Republik  bahwa virus Komunis Tiongkok, juga dikenal sebagai jenis Coronavirus baru, “cenderung berasal” dari kebocoran dari Institut Virologi Wuhan di Tiongkok

Sebuah memorandum yang ditulis oleh para staf Partai Republik di Komite DPR AS mengenai  Subkomite Pengawasan dan Reformasi Pemerintah mengenai Krisis Coronavirus dan dirilis pada 20 Juli mengatakan lima kesimpulan utama dari para ahli itu, yaitu:

1-Virus Komunis Tiongkok sangat cenderung berasal dari Institut Virologi Wuhan.

2-Virus tersebut cenderung dimodifikasi melalui penelitian manfaat-fungsi yang berbahaya.

3-The National Institutes of Health -NIH- dan National Institute of Allergy and Infectious Diseases -NIAID- cenderung terus-menerus terlibat dalam penelitian yang berbahaya di Tiongkok.

4- WHO tidak melakukan sebuah penyelidikan yang tidak memihak terhadap asal-usul virus tersebut.

5- Partai Komunis Tiongkok dan Tentara Pembebasan Rakyat milik Partai Komunis Tiongkok memiliki sebuah kemajuan program penelitian dan pengembangan senjata biologis yang canggih, mungkin berfungsi di dalam Institut Virologi Wuhan atau berkoordinasi dengan Institut Virologi Wuhan.

Saksi-saksi forum 29 Juni itu mencakup Laksamana Brett Giroir, yang sebagai asisten sekretaris di bidang kesehatan di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan selama pemerintahan Donald Trump, mengelola pengembangan uji-uji pertama yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan virus tersebut di dalam seorang individu.

Saksi ahli kedua yang bersaksi adalah Dr. David Asher, seorang rekan sejawat senior di Institut Hudson, yang, saat bekerja di bawah pimpinan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, yang memimpin penyelidikan Departemen Luar Negeri terhadap asal-usul virus tersebut.

Saksi ahli lainnya mencakup Dr. Richard Muller, profesor emeritus fisika di Universitas California–Berkeley, dan Dr. Steven Quay, pendiri Atossa Therapeutics, sebuah perusahaan riset biofarmasi tahap-klinis yang berbasis di Seattle.

Dr. Francis Collins, direktur Institut Kesehatan Nasional, dan Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular, diundang untuk bersaksi tetapi ditolak.

“Setiap uji ilmiah yang membedakan antara asal-usul zoonosis dengan asal-usul kebocoran laboratorium memberikan hasil yang sangat mendukung asal-usul kebocoran laboratorium. Kami telah menemukan tidak ada bukti yang kredibel yang mendukung asal-usul zoonosis,” kata Dr. Richard Muller kepada forum tersebut, sesuai dengan memorandum.

Laksamana Brett Giroir setuju, mengatakan, “Saya menilai bahwa asal-usul yang paling mungkin adalah sebuah  infeksi yang tidak disengaja  terjadi pada personel laboratorium dari [laboratorium Institut Virologi Wuhan], dengan penularan sekunder ke populasi setempat, dan penyebaran selanjutnya kepada ratusan juta orang di seluruh dunia.”

Di antara bukti yang mereka tunjukkan untuk mendukung kesimpulan mereka adalah, bahwa sementara lebih dari 80.000 sampel diambil dari lebih dari 200 spesies binatang, yang mana terkait dengan pasar di ruangan terbuka yang menjual daging di Wuhan di dekat Institut Virologi Wuhan dan di tempat lain di Tiongkok, tidak ada sampel yang dinyatakan positif terkena virus tersebut. Satu-satunya binatang yang tidak diuji adalah tikus yang telah dijinakkan untuk digunakan di Institut Virologi Wuhan saat eksperimen manfaat-fungsi. 

Selain itu, para saksi mencatat bahwa sebuah penelitian terhadap korban-korban virus yang paling awal diketahui  di Tiongkok, belum pernah mengunjungi pasar Wuhan tersebut, dan pada Mei 2020  Komunis Tiongkok mengakui bahwa pasar tersebut bukanlah sumber dari virus melompat dari kelelawar ke manusia, seperti klaim awal rezim Tiongkok maupun WHO. 

Para saksi juga mengatakan bahwa bukti tersebut adalah sangat banyak, di mana penelitian manfaat-fungsi sedang dilakukan di Institut Virologi Wuhan untuk beberapa waktu sebelum terjadi wabah asli virus tersebut di Tiongkok pada November 2019. Kasus pertama yang dipastikan muncul di Amerika Serikat pada Januari 2020.

Dr. Steven Quay mengatakan kepada forum bahwa virus tersebut “memiliki sebuah pemicu yang unik di permukaannya yang  disebut sebuah ‘situs pembelahan furin’ dan sebuah kode yang unik untuk situs itu, yang disebut sebuah ‘dimer CGG-CGG … dalam eksperimen-eksperimen manfaat-fungsi, Institut Virologi Wuhan … [telah] menyisipkan situs furin ke dalam virus-virus.

“Ini adalah satu-satunya metode yang pasti yang selalu berhasil dan membuat virus menjadi lebih menular. Dan kode CGG-CGG yang ditemukan di [virus tersebut] biasanyadigunakan di laboratorium; anda benar-benar dapat memesannya di internet.”

Virus tersebut, tambah Dr. Steven Quay, telah “diadaptasi sebelumnya untuk penularan manusia ke manusia dari penderita pertama. Secara khusus, bagian virus yang berinteraksi dengan sel manusia telah dioptimalkan 99,5 persen.”

Laksamana Brett Giror mengutip sebuah publikasi Nature Medicine pada tahun 2015, di mana para peneliti Institut Virologi Wuhan melaporkan “pembuatan sebuah Coronavirus kelelawar hibrida yang baru yang  dapat mengikat dan menginfeksi sel-sel saluran napas manusia.”

Semua saksi mencatat bahwa dana Institut Kesehatan Nasional dan Institut Alergi dan Penyakit Menular masuk ke Institut Virologi Wuhan  melalui sub-hibah dari EcoHealth Alliance  yang berbasis di New York, untuk penelitian manfaat-fungsi sebelum dan selama sebuah moratorium tiga-tahun untuk kegiatan-kegiatan semacam itu dari tahun 2014 hingga 2017.

“Setelah tahun 2017, jeda dicabut dan diganti dengan sebuah badan pengawas yang tidak memihak, P3. Menurut email yang baru-baru ini dirilis, Institut Kesehatan Nasional tanpa melalui P3 tetap melanjutkan pendanaan penelitian manfaat-fungsi diInstitut Virologi Wuhan,” kata memorandum itu.

“Tidak ada pekerjaan Coronavirus yang melalui proses pengawasan P3. Faktanya, sejak tahun 2017, tidak ada satu pun hibah, untuk penelitian apa pun, yang telah melalui proses pengawasan P3,” tulis memorandum itu.

“Sulit dipercaya bagi saya bahwa pekerjaan Coronavirus tidak akan berhasil melalui  proses [P3],” kata Laksamana Brett Giroir dalam forum tersebut. “Jika anda melihat abstrak dari hibah terbaru yang dilakukan untuk EcoHealth, ini berbicara mengenai penggunaan  data urutan protein, teknologi klon yang menular … ini semua adalah manfaat-fungsi.”

Dalam perkembangan terkait pada 20 Juli, DPR Partai Demokrat mengalahkan sebuah mosi Partai Republik untuk mengajukan sebuah proposal ke pemungutan suara minimum yang akan membutuhkan Direktur Intelijen Nasional untuk membuat bukti masyarakat yang dipegang oleh komunitas intelijen mengenai asal-usul virus tersebut. Gerakan Partai Republik Amerika Serikat, yang telah disahkan Senat dengan suara bulat, dikalahkan di DPR padasebuah pemungutan suara garis-partai 216-207. (Vv)

Orang-Orang Barat yang Berpengaruh Turut Membantu Rezim Tiongkok

0

oleh John Mac Ghlionn

COVID-19 mungkin saja adalah Chernobyl ala Tiongkok, tetapi coba katakan itu kepada master-master dengan sudut pandang yang berbeda di Beijing. Menurut sebuah tajuk rencana baru-baru ini di Global Times, sebuah corong untuk rezim Tiongkok: “Lebih dari setengah juta netizen Tiongkok telah menandatangani sebuah surat bersama kepada Organisasi Kesehatan Dunia.” Mereka menuntut bahwa “Organisasi Kesehatan Dunia melakukan sebuah penyelidikan ke dalam laboratorium Fort Detrick [Amerika Serikat], sebuah tempat yang ditutup secara tiba-tiba yang masih diselimuti kerahasiaan.”

Mengapa, para netizen Tiongkok bertanya-tanya, mengapa laboratorium Fort Detrick tidak “menjadi sasaran pengawasan dari komunitas internasional.” Sebuah “penyelidikan menyeluruh dapat mencegah sebuah epidemi masa depan,” saran mereka.

Belum selesai di situ, penulis karya yang tidak tahu malu juga membidik “politisi-politisi Barat tertentu” dan outlet-outlet media yang telah mengidentifikasi Tiongkok sebagai tempat lahirnya Coronavirus. 

Seperti yang pernah dikatakan Mark Twain, kebenaran seringkali lebih aneh daripada fiksi. Orang bertanya-tanya apa pria hebat itu harus mengatakan mengenai bagian khusus dari sampah bebas-fakta ini.

Sekarang, meskipun penulis John Mac Ghlionn mempunyai pertanyaan sendiri mengenai laboratorium Fort Detrick — yang berada di Maryland — niat rezim Tiongkok adalah jelas untuk secara terbuka. Ini adalah sebuah upaya yang berani untuk menangkis kesalahan dan malahan fokus menyoroti musuh bebuyutannya, Amerika Serikat. Siapa penulis yang benar-benar bodoh itu? Selain diri mereka sendiri, tentu saja, mereka sama sekali tidak menipu siapa pun.

Mengesampingkan surat itu, sebuah aspek yang lebih mengkhawatirkan dari menyalahkan pandemi ini melibatkan banyak pendukung Partai Komunis Tiongkok, banyak pendukung ini tinggal di negara-negara barat. Mereka menempati posisi status yang signifikan, dan beberapa dari mereka adalah ilmuwan terkemuka.

Dalam sebuah wawancara dengan The Defender, Richard Ebright, seorang ahli biologi molekuler yang sangat dihormati di Universitas Rutgers, membahas cara-cara di mana beberapa jurnal ilmiah yang paling bergengsi memainkan sebuah peran penting “dalam membantu meneriakkan setiap penyebutan sebuah kebocoran laboratorium.” 

Hal-hal seperti “Nature Science, dan Lancet,” menurut Richard Ebright, semuanya adalah bersalah dengan sengaja mengabaikan teori-teori alternatif. 

Jurnal-jurnal ini memainkan sebuah peran penting dalam membungkam sejumlah ahli teori kebocoran laboratorium yang kredibel. Outlet media lainnya, seperti NBC, juga telah berusaha keras untuk menutup diskusi kebocoran laboratorium, sehingga membantu Partai Komunis Tiongkok mempertahankan beberapa lapisan kredibilitas—–meskipun sedikit sulit dipercaya.

Dari tiga jurnal yang disebutkan atas, Lancet telah memainkan peran yang terbesar dalam memfasilitasi narasi yang ramah terhadap Tiongkok. Pada bulan Februari tahun lalu, jurnal Lancet menerbitkan pernyataan dari Dr. Peter Daszak, Presiden EcoHealth Alliance. 

Dalam pernyataannya, Dr. Peter Daszak, yang penelitiannya, menurut situs web EcoHealth, “telah berperan penting dalam mengidentifikasi dan memprediksi asal-usul dan dampak penyakit yang muncul di seluruh dunia,” adalah dengan cepat mengabaikan laporan-laporan kebocoran laboratorium. 

Dr. Peter Daszak mengutuk keras “teori-teori konspirasi yang menunjukkan bahwa COVID-19” adalah sebuah virus buatan manusia.

Menariknya, EcoHealth, hingga musim semi tahun lalu, menerima dana jutaan dolar dari pemerintah Amerika Serikat untuk melakukan penelitian mengenai kelelawar dan Coronavirus di Tiongkok. Dr. Peter Daszak, dengan agak nyaman, gagal menyebutkan hal  ini dalam pesannya yang merendahkan kepada massa.

Dari Laboratorium Ilmu Pengetahuan hingga Platform Media Sosial

Para ilmuwan bukanlah satu-satunya yang membantu Partai Komunis Tiongkok menyebarkan informasi sesat. Orang-orang yang berpengaruh di media sosial, juga sibuk menyebarkan ajaran yang disetujui negara tersebut. 

Menurut laporan BBC baru-baru ini, sejumlah ekspatriat Inggris yang berpengaruh menggunakan platform mereka untuk menyebarkan kebohongan yang didukung Beijing. Orang-orang ini termasuk “Barrie Jones, Jason Lightfoot, dan tim ayah-dan-anak Lee dan Oli Barrett.” 

Dari keempat orang ini, Barrie Jones tampaknya yang paling efektif. Kementerian Luar Negeri Tiongkok bahkan menggunakan salah satu video Barrie Jones “dalam sebuah konferensi pers harian pemerintah.”

Laporan BBC membahas cara-cara di mana sebuah “jaringan orang-orang asing yang berkembang” sedang “ditarik ke dalam kampanye media pemerintah Tiongkok.” CGTN, sebuah  layanan berita TV kabel internasional berbahasa Inggris yang berbasis di Beijing, mempekerjakan ratusan orang yang berpengaruh di seluruh dunia untuk berpromosi sangat spesifik, pesan yang ramah terhadap Tiongkok.

Menurut BBC, CGTN, yang memiliki hubungan dekat dengan rezim Tiongkok, “bertujuan untuk memperluas kumpulan orang-orang yang berpengaruh milik rezim Tiongkok, lebih jauh dengan menawarkan hadiah uang tunai hingga sebesar usd 10.000 kepada reporter, podcaster, presenter, dan para influencer” yang ingin bergabung dengan kampanye rezim Tiongkok yang ditulis dengan cermat. 

Lightfoot yang disebutkan di atas “muncul dalam  materi promosi” untuk kampanye khusus ini.

Seorang Amerika Serikat bernama Nathan Rich, seorang penjahat yang dihukum, juga senang menyebarkan kebohongan-kebohongan yang jahat. Seperti yang dilaporkan Taiwan Times, Nathan Rich memiliki sebuah  sejarah yang kotor yang “mengutuk para pengunjuk rasa pro-demokrasi Hong Kong,” sering menyebut para pengunjuk tersebut sebagai “teroris.”Nathan Rich juga membeo “mantra Partai Komunis Tiongkok bahwa Taiwan adalah bagian Tiongkok.” 

Nathan Rich  juga mengecam “Amerika Serikat karena kebodohannya terlibat dalam sebuah perang dagang dengan Tiongkok” dan berpendapat “bahwa Coronavirus dimulai di Amerika Serikat.”

Partai Komunis Tiongkok tampaknya tidak peduli bahwa “kutipan dan penangkapan” Nathan Rich, terutama mencakup merusak properti, mabuk di tempat umum, mengemudi saat berada di bawah pengaruh, konspirasi kriminal, pelanggaran lalu lintas, dan yang paling serius, kepemilikan heroin.” 

Dan, mengapa Partai Komunis Tiongkok demikian? Di Barat, tempat Partai Komunis Tiongkok memiliki sedikit teman, rezim Tiongkok akan menerima bantuan dari siapa pun yang mau membantu rezim Tiongkok menyebarkan kebohongannya, baik itu para ilmuwan, vlogger, atau penjahat yang dihukum.

Platform apa pun akan melakukannya. Memadukan penolong yang bersedia ini dengan  kegemaran Beijing untuk memata-matai dunia maya, mencuri, dan menyebarkan  informasi sesat yang membahayakan, dan anda sangat cenderung menjadi sebuah pembawa bencana yang sejati.

Dengan orang-orang Barat yang bersedia membantu rezim Tiongkok, seseorang bertanya-tanya mengapa orang-orang Barat  melakukan hal itu. Apakah demi uang? Apakah demi ketenaran, atau kekejian, sebagai hasil membantu seorang musuh yang sebenarnya? Apa pun jawabannya–—dan penulis yakin  banyak—–adalah mengerikan melihat begitu banyak orang yang bersedia membantu rezim Komunis Tiongkok menyebarkan propaganda. (Vv)

John Mac Ghlionn adalah seorang peneliti dan penulis esai. Karyanya telah diterbitkan oleh orang-orang seperti The New York Post, The Sydney Morning Herald, The American Conservative, National Review, Public Discourse, dan outlet terhormat lainnya. Dia juga seorang kolumnis di Cointelegraph

Kasus Infeksi Kembali Bangkit! Israel Berikan Suntikan Dosis Ketiga untuk Warganya Berusia di Atas 60 Tahun

Li Mei dan Lin Yi – NTD

Baru-baru ini, epidemi memiliki tren kebangkitan, dengan lebih dari 2.000 kasus baru didiagnosis dalam sehari.

Pada Jumat 30 Juli, Presiden Israel Isaac Herzog menerima dosis ketiga vaksin Pfizer.

Pemerintah Israel memprakarsai suntikan booster untuk warganya yang berusia di atas 60 tahun, tujuannya untuk memperlambat penyebaran varian Delta. Langkah Ini akan menjadikan Israel sebagai negara pertama di dunia yang memberikan booster ketiga kepada rakyatnya.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan : “Israel adalah yang pertama memberikan dosis vaksin ketiga untuk orang berusia 60 tahun ke atas.”

Perdana Menteri Israel itu juga menyatakan bahwa 2.000 orang telah disuntik dengan dosis ketiga, dan tidak ada reaksi merugikan yang serius.

Sekitar 57% dari 9,3 juta orang Israel telah divaksinasi.

Namun, tindakan kontroversial ini belum disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

Amerika Serikat menambahkan 78.170 kasus yang dikonfirmasi pada Jumat 30 Juli.

Tingkat cakupan vaksinasi di Amerika Serikat telah meningkat, tetapi epidemi telah meningkat lagi. CDC atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS merekomendasikan  kembali penggunaan masker. Sementera itu, California memperkenalkan pedoman masker yang lebih ketat daripada CDC, dan gubernur New Jersey memulai keharusan menggunakan masker dalam ruangan tertutup.

Di Florida, beberapa orangtua dan anggota dewan sekolah di Broward County, memperdebatkan perintah keharusan mengenakan masker.

Orangtua murid, Jenna Hague berbicara pada pertemuan Dewan Sekolah Kabupaten Broward: “Ini adalah pilihan kita! (Pakai atau tidak pakai masker)”

Rosalind Osgood, Ketua Dewan Pengawas Sekolah Broward mengatakan: “Ini tidak bertanggung jawab. Ini menyatukan orang-orang dan tidak peduli dengan kematian orang. Rakyat sedang kehilangan nyawa mereka.”

Orangtua yang tidak disebutkan namanya yang berbicara pada pertemuan Dewan Sekolah Kabupaten Broward menuturkan : “Anak-anak ini tidak terinfeksi. Tolong jangan menjadi gila. Anda telah menyebabkan anak-anak ini memakai masker dan  telah melukai mereka.”

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengumumkan rencana pembukaan blokir empat tahapan pada Jumat 30 Juli. Itu sebelum perbatasan dibuka kembali, 80% orang dewasa harus divaksin.

Perdana Menteri Australia Scot Morrison berkata : “Kami akan memasuki tahap berikutnya, ketika Australia mencapai 70% dari warga yang memenuhi syarat untuk menerima dua dosis vaksin. Ketika kami mencapai 80%, kami akan memasuki tahap C.”

Australia menambahkan 258 kasus yang dikonfirmasi pada Kamis 29 Juli, tertinggi dalam hampir satu tahun. New South Wales melaporkan 239 kasus yang dikonfirmasi, yang turun menjadi 170 pada Jumat 30 Juli.

Karena virus varian delta mengamuk, Sydney telah di-lockdown secara ketat selama lima minggu. (hui)

Biden Keluarkan Peringatan, Serangan Siber Skala Besar akan Melibatkan AS dalam Perang Nyata

Chen Ting

Baru-baru ini, peretas Tiongkok dan Rusia  berulang kali meluncurkan serangan siber skala besar terhadap perusahaan atau entitas Amerika. Target peretasan  meliputi perusahaan Microsoft, perusahaan manajemen jaringan SolarWinds, Colonial Pipeline sebuah perusahaan pipa bahan bakar terbesar di Amerika Serikat, raksasa pemrosesan daging JBS, dan perusahaan perangkat lunak, Kaseya.

Serangan-serangan ini semakin memengaruhi usaha kecil dan menengah. Bahkan mengganggu pasokan bahan bakar dan makanan di beberapa daerah, menyebabkan kerugian besar yang tak terhitung.

Pada Selasa (27/7), Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato setengah jam saat berkunjung ke Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI). Dia berkata: “Kami telah melihat, termasuk serangan ransomware, ancaman dunia maya dapat semakin menyebabkan kerusakan dan kehancuran di dunia nyata.”

Biden memperingatkan: “Saya pikir jika kita berakhir dalam perang, pertempuran nyata dengan kekuatan besar, itu akan disebabkan oleh serangan siber skala besar, dan kemampuannya berlipat ganda.”

Ketika Biden bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Juni tahun ini, dia menjelaskan kepada Putin bahwa jika serangan dunia maya terhadap infrastruktur penting AS, termasuk air dan energi, adalah tindakan “lintas batas”, Amerika Serikat pasti akan merespons.

Menurut laporan Reuters, Gedung Putih menyatakan bahwa sejak itu, pejabat tinggi keamanan nasional tim Biden telah melakukan kontak dengan anggota senior Kremlin mengenai serangan dunia maya terhadap Amerika Serikat.

Dalam pidatonya, Biden juga menekankan ancaman yang ditimbulkan oleh Komunis Tiongkok. Dia menyebutkan bahwa pemimpin Komunis Tiongkok Xi Jinping “sangat ingin menjadi kekuatan militer paling kuat di dunia dan ekonomi terbesar serta paling menonjol di dunia pada pertengahan tahun 2040-an.”

Ia mengatakan, dibandingkan 20 tahun lalu, ancaman kini lebih tersebar, Amerika Serikat harus selalu waspada dan harus memperhatikan penghancuran demokrasi dengan informasi palsu.

“Saya pikir kita masih perlu berurusan dengan informasi palsu yang semakin merajalela, yang membuat semakin sulit bagi orang untuk menilai fakta dan membuat keputusan.” 

Biden mengatakan bahwa negara-negara otoriter seperti Rusia sedang bersiap untuk mengganggu pemilihan 2022. Dia berkata: “Ini murni pelanggaran kedaulatan kami.”

Ia juga menekankan bahwa untuk mempertahankan keunggulan teknologinya, Amerika Serikat harus memperkuat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan bekerja sama dengan sekutu demokratisnya.

Biden berkata : “Ketika bersaing dengan Tiongkok dan negara-negara lain di masa depan abad ke-21, kita harus berdiri di garis depan sains dan teknologi. Kita harus bekerja sama dengan mitra dan sekutu kita untuk mempertahankan keunggulan teknologi kita; untuk mengkonsolidasikannya. .Rantai pasokan; memastikan bahwa aturan yang mengatur teknologi mendukung demokrasi, bukan negara otokratis.” (hui)

 

Komunis Tiongkok Dituding Mengirim Orang untuk Membobol Tanggul Sungai Pada Larut Malam! Berhasil Ditangkap oleh Warga di Weihui, Pemerintah Bereaksi

0

Chen Han

Media Henan pada (28/7),menyatakan bahwa ada 4 sungai dan 4 waduk di Kota Weihui, dan banyak waduk lainnya  banjir (25/7). Kedalaman air seluruh kota Weihui adalah dua hingga tiga meter. Pada (26/7), ketinggian air naik. Akibatnya 600.000 orang terkepung oleh banjir.

Banyak netizen di Wei Hui memposting video yang mengekspos bahwa pemerintah setempat mengirim seseorang untuk secara diam-diam meledakkan tanggul sungai untuk membuang air. Akan tetapi, si pelaku berhasil ditangkap oleh warga desa!

Warga dari Weihui berkata : “Mereka datang ke sini untuk meledakan tanggul sungai . Lihat apakah mereka sudah keluar, datang ke sini untuk meledakkan tanggul sungai.”

Dalam video lainnya, sejumlah besar penduduk desa mengepung sosok pria berbaju merah dan bertanya dengan marah. Beberapa penduduk desa lainnya merekamnya. Pria berbaju merah itu mengatakan bahwa pemimpinlah yang memberikan perintah kepadanya.

Netizen Wei Hui “fei” mempostingnya pada 26 Juli, untuk menanyakan kepada pemerintah jika ingin meledakkan waduk segera, maka harus mengeluarkan pemberitahuan.Ia meminta agar jangan menyelinap masuk secara diam-diam untuk meledakkan tanggul di tengah malam!

Mrs Wang dari tim penyelamat sipil mengungkapkan bahwa, banyak tepi sungai di Weihui digali oleh orang pada larut malam, tetapi ia tidak tahu mengapa dilakukan?

Mrs Wang menuturkan : “Kami tidak menghubungi pemerintah,  saya tidak tahu mengapa. Anda tunggu dan lihat saja, mereka akan mendapatkan karmanya. Bagaimanapun, hal ini  terjadi. Orang-orang ini pasti akan menerima balasannya. Dewa akan menghukum mereka. “

Pada 26 Juli, otoritas Wei Hui mengeluarkan pernyataan yang membantah rumor tersebut. Aparat mengatakan bahwa “seluruh area akan meledakkan tanggul, dengan mengorbankan Wei Hui dan Bao Xinxiang.” Ini murni rumor. Aparat itu juga menyatakan, bahwa Wei Hui tidak pernah memberikan perintah dari atasannya untuk meledakkan tanggul.

Sebagai tanggapan, netizen Wei Hui membantah keras tepisan tersebut: “Benarkah kita orang Wei Hui tahu bahwa 600.000 orang melarikan diri tanpa masalah? Tentara secara diam-diam meledakkan tanggul yang dibuat warga dengan susah payah. Apakah ini benar? Semua warga  mengetahuinya.”

Beberapa netizens mempertanyakan, “Ketinggian air di Wei Hui terus meningkat. Mengapa ini? Semua orang di Wei Hui tahu bahwa “meninggalkan Weihui dan melindungi Xinxiang” bukanlah rumor!”.Netizen juga berang dengan mengatakan : “Berhentilah berbicara tentang kami menyebarkan desas-desus, kami telah kehilangang semuanya dan sudah menjadi pengungsi. “

Zhao, seorang warga Weihui, mengatakan bahwa pemerintah belum menyampaikan kapan evakuasi waduk setempat karena banjir, bahkan secara salah mengklaim bahwa ketinggian air sedang turun. Tetapi, semua orang terpaksa mengungsi karena air terus meningkat.

Warga Weihui, Mr Zhao menuturkan : “Pada saat itu, pemerintah tidak mengatakan agar mengungsi terlebih dahulu. Setelah hujan lebat dalam dua hari terakhir, tidak akan hujan. Saya merasa  pemerintah dapat mengalirkan air dan seharusnya  air tidak naik. Saat itu, permukaan air belum banjir dan masih belum  serius. Jadi berpikir bisa tetap tinggal di rumah, tinggal di rumah 3 hari sudah tidak bermasalah, tidak perlu mengungsi. “

Zhao mengatakan bahwa dia tidak menyangka  permukaan air akan terus naik setelah cuaca cerah, dan para korban bergantung pada penyelamatan warga sipil.

Zhao berkata : “Ketika saya pergi untuk kegiatan penyelamatan kemarin (27/7), ada aliran listrik di dalam air,  kemudian penyelamatan tertunda. Kemarin penyelamatan baru dimulai pada sore hari. Tidak ada operasi penyelamatan di pagi hari.”

Sekelompok sukarelawan mengirim pesan di WeChat bahwa semua tim penyelamat di Weihui bergegas ke darat untuk mundur, dan pemerintah Weihui mulai menyalakan listrik. Beberapa orang mempertanyakan, air belum surut, menyalakan listrik bukankah pembunuhan ?

Seorang tim penyelamat memposting video yang mengatakan bahwa, Wei Hui telah diblokir dan semua penyelamat garis depan tidak diizinkan masuk.

Tim penyelamat garis depan berkata : “Polisi sudah berjaga di sini. Semua kendaraan penyelamat telah bergerak keluar, termasuk pengerahan perangkat penyelamatan. Semua tim penyelamat telah pindah, termasuk semua warga. Sekarang hanya diizinkan keluar, tidak diizinkan masuk. Maaf, kami ingin menyelamatkan Anda, tetapi kami tidak tahu bagaimana cara masuk.”

Meskipun orang-orang Weihui meninggalkan rumah mereka dengan panik, banyak orang masih belum terselamatkan.

Sekitar (28/7/2021) pukul 10.00, sejumlah netizen Wei Hui memposting di Weibo: “Tolong jangan melepaskan Wei Hui. Kemarin seluruh kota dievakuasi, tetapi masih banyak orang meminta bantuan. Pemerintah tidak bertindak dan hanya bisa mengandalkan relawan untuk membantu diri mereka sendiri. Sangat tidak berdaya.”

Beberapa relawan memposting di Weibo dengan mengatakan, “Saya telah melewati malam keenam, dan mata saya telah sakit karena menangis . Saya mencoba menemukan setiap orang yang selamat. Saya mencoba untuk memindahkan persediaan yang tersisa. Apa yang kamu lakukan? saya siang ini sepertinya telah mendengar ratapan 10 juta orang …”

Kini, Kota Weihui tampaknya telah ditinggalkan. Waduk hulu terus membuang air dengan aliran besar. Semua orang harus dievakuasi pada malam 28 Juli.

Video drone menunjukkan bahwa seluruh Weihui telah kebanjiran, dan kereta api berkecepatan tinggi kota menjadi jembatan lintas laut. Jalur ini menghubungkan Huaxian, Junxian, Weihui, dan Xinxiang melintasi puluhan kilometer perairan. Rumah-rumah dan lahan pertanian di kedua sisi terendam banjir. (Hui)

https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=5P-i72youVw

Epidemi Daratan Tiongkok Meluas di Beijing, 10 Komunitas di Distrik Changping Ditutup dalam Semalam

0

Baru-baru ini, epidemi di daratan Tiongkok terus menyebar. Kini telah meluas ke Ibu Kota Beijing. Dari malam 28 Juli hingga dini hari hingga 29 Juli, di Distrik Changping yang terletak di Beijing, banyak penduduk dari 10 komunitas ditutup, dengan jumlah total lebih dari 40.000 jiwa. 

Pejabat Beijing melaporkan pada 29 Juli, bahwa ada dua kasus baru yang dikonfirmasi di Beijing. Pasien itu memiliki riwayat kembali dari Zhangjiajie, Hunan. Ini adalah laporan pertama Beijing tentang epidemi lokal di Beijing dalam enam bulan terakhir. Namun demikian, dunia luar masih mempertanyakan data resmi epidemi tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan wartawan Epoch Times pada 29 Juli, seorang dokter di Distrik Changping Beijing menyatakan bahwa memang ada wabah di Beijing, tetapi situasi sebenarnya masih dipertanyakan. 

Dia berkata: “Laporan itu mengatakan bahwa ada satu atau dua kasus yang dikonfirmasi. Itu (pemerintah) pasti mengatakan demikian, tetapi saya tidak tahu berapa banyak situasi sebenarnya.”

Badan Pencegahan Epidemi Komunis Tiongkok baru-baru ini memberitahukan bahwa, virus epidemi yang menyebar ke seluruh Tiongkok adalah virus Delta yang sangat menular yakni virus varian Komunis Tiongkok. Asalnya penyebaran adalah Bandara Nanjing Lukou. Setelah staf kebersihan bandara terinfeksi, epidemi pertama kali terjadi di Nanjing hingga akhirnya menyebar dengan cepat.

Ketika beberapa orang yang terinfeksi epidemi di Nanjing melakukan perjalanan ke Zhangjiajie, Hunan, mereka membawa epidemi ke daerah wisata Zhangjiajie. Sehingga menjadikan tempat ini sebagai klaster penyebaran epidemi dan menyebar ke seluruh negeri.

Partai Komunis Tiongkok secara resmi memberitahu bahwa pada 29 Juli, epidemi telah mempengaruhi setidaknya 8 provinsi termasuk Liaoning, Jiangsu, Guangdong, Anhui, Sichuan, Hunan, dan Beijing.

Namun demikian, Peng Mei News dari Media  Daratan Tiongkok melaporkan pada hari yang sama, bahwa setelah menyisir informasi  yang dilaporkan oleh komisi kesehatan di berbagai tempat, epidemi lokal dan kasus terkait di Nanjing telah melewati 16 provinsi dan 32 kota dalam 10 hari terakhir. Rantai penyebaran masih terus meluas.

Dengan penyebaran epidemi yang cepat di Tiongkok, ada kekhawatiran dari masyarakat bahwa Nanjing dan Zhangjiajie dapat menjadi pusat wabah ganda epidemi di Tiongkok. Jika tidak dapat dikendalikan secara efektif, wabah epidemi di Tiongkok mungkin menghadapi ujian yang lebih berat daripada wabah asli di Wuhan.

Vaksin buatan Tiongkok tidak berperan besar dalam wabah ini. Menurut data resmi terbaru dari Komunis Tiongkok, lebih dari 1,6 miliar dosis vaksin disuntikkan di Tiongkok. Namun, menurut laporan orang-orang di daratan Tiongkok, sebagian besar pasien yang dikonfirmasi telah disuntik dengan vaksin domestik.

Seorang penduduk Nanjing baru-baru ini mengungkapkan kepada Radio Free Asia, bahwa “lebih dari 90% orang yang terinfeksi di Nanjing telah divaksinasi (Tiongkok)”. Secara terus terang ia mengatakan bahwa “vaksin ini benar-benar tidak berguna.”

Zhang Wenhong, direktur Departemen Penyakit Menular di Rumah Sakit Huashan yang berafiliasi dengan Universitas Fudan di Shanghai, memposting di Weibo pada 29 Juli bahwa epidemi Nanjing dan epidemi Guangzhou sebelumnya terinfeksi setelah disuntiki dengan vaksin buatan Tiongkok. 

Dia mengakui bahwa vaksin Tiongkok hanya dapat “memperlambat penyebaran” dan “mengurangi tingkat kematian” sampai batas tertentu, tetapi  tidak mungkin untuk “mencegah” terdiagnosis atau “membasmi epidemi.” (hui)

Sumber : NTDTV.com

Menerima Baik Silaturahmi Taliban, Pakar : Beijing Sedang Bermain Api dan Memutuskan untuk Menjadi Musuh Dunia

oleh Luo Ya, Li Yun

Hanya beberapa hari setelah Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat berkunjung ke Tiongkok, Menteri Luar Negeri Wang Yi bertemu dengan kepala organisasi teroris Afghanistan Taliban di Tianjin, yang membangkitkan komentar negatif dari masyarakat internasional. Pakar mengatakan bahwa kesediaan Beijing menyambung tali persaudaraan dengan Taliban merupakan tindakan bermain api, sekaligus menunjukkan bahwa pemerintah komunis Tiongkok telah memutuskan untuk menjadi musuh dunia

Wang Yi, yang baru saja menerima Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Ruth Sherman di Kota Tianjin, juga dengan profil tinggi menyambut baik silaturahmi dari delegasi Taliban yang dipimpin oleh orang nomor dua Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar di Kota Tianjin pada 28 Juli. 

Dalam kesempatan itu Wang Yi memuji Taliban mampu memainkan peranan balancing kekuatan militer dan politik di Afghanistan. Karena itu, Taliban juga diharapkan mampu memainkan peran penting dalam proses perdamaian, rekonsiliasi dan rekonstruksi di Afghanistan.

Kolusi antara Beijing dan Taliban adalah Bermain Api

Dalam hal ini, para pakar percaya bahwa kolusi Beijing dan Taliban adalah bermain api, dan Beijing telah bertekad untuk menjadi musuh dunia.

Li Hengqing, seorang pakar di Institut Informasi dan Strategi Washington, Amerika Serikat mengatakan bahwa, Taliban sendiri adalah organisasi teroris. Selama masa kekuasaannya, Taliban mengubah Afghanistan menjadi basis organisasi teroris al-Qaeda, menyembunyikan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden yang melancarkan serangan 11 September. Melarang anak perempuan bersekolah, menerapkan ajaran agama secara ekstrim, eksekusi rajam yang tingkat kekejamannya sangat mengerikan.

Setelah insiden September 11 pada tahun 2001, setelah Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Taliban demi mencegah serangan pembunuhan lainnya yang berbasis di Afghanistan, Taliban melarikan diri. Namun, dengan ditariknya pasukan NATO, terutama setelah pasukan AS meninggalkan Afghanistan pada 3 Juli, Taliban berusaha bangkit kembali dan menguasai lebih banyak wilayah di Afghanistan.

Li Hengqing mengatakan bahwa organisasi teroris seperti ini selama ini, menggunakan kegiatan teroris untuk mencapai tujuan politik mereka.

Mengapa rezim Beijing malahan dengan profil tinggi menyambut baik kedatangan Taliban di Tiongkok ? Li Hengqing menjelaskan bahwa karena Amerika Serikat telah menarik pasukannya dari Afghanistan, sehingga terjadi kekosongan yang memberi peluang kepada rezim Beijing memanfaatkannya sebagai kesempatan, untuk berpartisipasi dalam rekonstruksi Afghanistan. Harapannya agar dapat memainkan peran besar di sana di kemudian hari.

Dia mengatakan bahwa pasukan pemerintah Afghanistan dan pasukan Taliban, sekarang sedang berperang, dan Taliban telah menguasai lebih dari setengah wilayah Afghanistan. Pemerintah komunis Tiongkok berharap dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menyusupkan kekuatannya ke Afghanistan.

Di satu sisi, untuk mencegah Taliban bergabung dengan Gerakan kemerdekaan Turkestan Timur, yang kemudian mengubah Afghanistan menjadi basis pelatihan untuk Turkistan Timur. Di sisi lain, stabilitas Afghanistan merupakan peluang bagi rezim Beijing untuk mempromosikan Prakarsa Sabuk dan Jalan (OBOR).

Li Hengqing percaya bahwa biaya pemerintah komunis Tiongkok untuk mencapai kedua tujuan ini sangat tinggi. Di satu sisi, dana dan senjata harus disediakan. Di sisi lain, tindakan terhina dari rezim Beijing itu akan dicela oleh masyarakat dari seluruh negara demokrasi Barat. Ditinjau dari situasi sekarang, tampaknya pemerintah komunis Tiongkok telah mengambil sikap untuk bermusuhan dengan dunia.

“Pemerintah komunis Tiongkok berdiri di belakang Taliban dan menjadi sponsor dan pendukung kegiatan Taliban. Situasi itu tidak berbeda dengan Tiongkok beraliansi dengan Korea Utara di masa lalu. Partai Komunis Tiongkok (PKT) berada di belakang tiga generasi rezim keluarga Kim,” kata Li Hengqing.

“Kesimpulan saya adalah untuk mencapai tujuan politik, pemerintah komunis Tiongkok tidak segan-segan untuk memecahkan masalahnya sendiri dengan cara yang menyinggung perasaan masyarakat internasional,” tambahnya.

Pakar : Rezim Beijing dan Taliban memanfaatkan satu sama lain

Hua Po, pengamat politik Beijing saat ini menjelaskan bahwa pemerintah komunis Tiongkok telah diisolasi secara internasional, sehingga mereka memiliki firasat bahwa Taliban akan mendapatkan kembali kekuasaan. Oleh karena itu, tidak lagi peduli apakah rezim teroris atau bukan, Beijing merasa perlu secepatnya meningkatkan suhu persahabatan dengan Taliban.

Hua Po mengatakan bahwa setelah Amerika Serikat menarik pasukannya dari Afghanistan, Taliban melakukan serangan balik, melihat bahwa situasi di Afghanistan akan segera berubah lagi. Pihak Beijing langsung mengundang Taliban untuk datang berkunjung, membicarakan soal kepentingan ekonomi dan membuat janji bersama. Terutama terkait dengan bidang pertimbangan dimana pemerintah komunis Tiongkok memiliki banyak investasi di Afghanistan yang sangat kaya akan sumber daya mineral. Sekarang Taliban telah merebut sekitar 70% wilayah dan mengendalikan banyak pelabuhan lalu lintas asing di Afghanistan, sehingga pemerintah komunis Tiongkok harus berurusan dengan Taliban.

“Jalinan hubungan antara pemerintah komunis Tiongkok dengan Taliban telah memiliki sejarah panjang. Ketika Afghanistan memerangi invasi bekas Uni Soviet, rezim Beijing dan organisasi teroris Taliban sudah menjalin hubungan baik meskipun secara tidak langsung,” katanya.

Hua Po mengatakan bahwa jika Taliban berkuasa, mereka juga harus membangun hubungan yang baik dengan pemerintah komunis Tiongkok, agar pihak Beijing meningkatkan investasinya di Afghanistan. Jadi, hubungan kedua belah pihak didasarkan pada pertimbangan kepentingan.

Analisis : PKT Sedang Melaju Cepat Menuju Kepunahannya

Penyambutan “hangat” organisasi teroris Taliban oleh pemerintah komunis Tiongkok juga memicu kritikan keras dari netizen di media sosial.

Beberapa netizen menunjukkan bahwa, ini merupakan gelagat PKT sedang mempercepat jalan menuju kepunahannya. Dua negara adidaya Amerika Serikat dan Uni Soviet, telah membayar harga yang mahal untuk memusnahkan organisasi teroris Taliban selama bertahun-tahun.

Sedangkan pemerintah komunis Tiongkok justru dengan beraninya memperlihatkan kepada dunia bahwa ia pun berkonsep terorisme. Dengan demikian berarti ia telah sepenuhnya putus dengan dunia beradab. Semoga saja dunia Barat dan Rusia meningkatkan kewaspadaan, bahwa berkolusi dengan roh jahat harus membayar harga yang mahal.

Ada netizen yang berkomentar : Pemerintah komunis Tiongkok ingin meminjam sikap teroris untuk mendongkrak wibawa dirinya. Tampaknya ia telah menemui jalan buntu! (Sin)

Xi Jinping Kembali Menekankan Prinsip ‘Partai Mengendalikan Senjata’, Takut Pasukan Membalikkan Moncong Senjata

0

 oleh Luo Tingting

Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping dalam pidato menyambut hari ulang tahun berdirinya angkatan bersenjata Tiongkok yang jatuh pada 1 Agustus, kembali menekankan kepada jajaran militer Tiongkok untuk mentaati prinsip ‘Partai (Komunis Tiongkok) mengendalikan senjata’, mematuhi perintah Komisi Militer Pusat yang ia pimpin.

Mantan perwira komunis Tiongkok mengungkapkan bahwa perselisihan di internal partai sangat sengit saat ini, dan para perwira pun hanya bisa berdiam sambil memantau “arah angin”, mereka tidak rela menjadi korban karena membela Xi Jinping. Xi sendiri juga sudah merasakan kurang aman, takut tentara mengarahkan moncong senjata kepada dirinya

Kantor Berita corong pemerintah komunis Tiongkok ‘Xinhua’ melaporkan pada 31 Juli, bahwa majalah ‘Qiu Shi’ edisi 1 Agustus menerbitkan artikel penting dari Xi Jinping, yang isinya menuntut agar para perwira dan prajurit Tiongkok selalu mematuhi perintah partai dan mengikuti jalan partai.

Artikel tersebut menyebutkan bahwa, seluruh jajaran militer komunis Tiongkok perlu senantiasa mematuhi prinsip-prinsip dasar yang ditetapkan partai dan sistem komando senjata, untuk memastikan bahwa tentara benar-benar setia, benar-benar murni, dan benar-benar dapat diandalkan. Selain itu, untuk memastikan bahwa seluruh tentara setiap saat. Termasuk dalam keadaan apapun, selalu mematuhi perintah Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok dan Komisi Militer Pusat.

Pihak berwenang Beijing telah berulang kali menegaskan bahwa tentara harus mematuhi perintah partai, yang sebenarnya menyiratkan bahwa tentara harus mematuhi instruksi pemerintahan Xi Jinping.

Namun, Yao Cheng, mantan letnan kolonel Komando Angkatan Laut komunis Tiongkok mengungkapkan bahwa, perselisihan di internal partai sangat sengit saat ini dan semua orang di militer harus pandai-pandai membawa diri.

Para perwira juga sedang memantau “arah angin”, mereka tidak rela menjadi korban karena membela Xi Jinping. Sedangkan Xi Jinping juga tidak memiliki rasa aman di militer.

Dalam wawancara dengan ‘Epoch Times’ baru-baru ini, Yao Cheng mengutip informasi yang disampaikan oleh seorang perwira komunis Tiongkok mengungkapkan bahwa, banyak tentara komunis Tiongkok yang tidak mau dijadikan bekal kubur Partai Komunis Tiongkok. Saat ini semua faksi dalam tentara, sedang mengamati situasi dan mereka ini belum tentu mau diajak berkolusi, bekerja sama dengan Komite Sentral PKT.

Ia mengatakan : “Jika meletus perang, militer mungkin akan memberontak. Pada tahun 2017, Xi Jinping pernah merombak sistem militer, sehingga terbentuk situasi saling mengawasi seperti saat ini, tetapi gontok-gontokan di internal militer tidak pernah berhenti”.

Yao Cheng mengatakan bahwa, tentara masih dikendalikan oleh mantan pemimpin Partai Komunis tiongkok Jiang Zemin. Selama era Hu Jintao, Hu sama sekali tidak memegang kendali militer. Kekuatan Xi Jinping di militer juga lemah, kecuali pada Divisi 31 Angkatan Darat (sekarang disebut Angkatan Darat ke-73) memiliki beberapa koneksi langsung.

Setelah Xi Jinping melengserkan sejumlah pejabat Komisi Militer Pusat pada tahun 2019, lalu menempatkan perwira dari Angkatan Darat ke-31 di sana. Perwira senior baik dari angkatan laut, angkatan udara, dan pasukan roket semuanya sedang memantau “arah angin” untuk mencari aman, semua perwira seperti ini sekarang.

Setelah memangku jabatan pada tahun 2012, Xi Jinping mulai melakukan pembersihan besar-besaran di kalangan militer, kroni-kroni Jiang Zemin, Guo Boxiong, Xu Caihou dan pejabat tinggi militer lainnya dibabat habis. 

Yao Cheng mengatakan bahwa semua orang di ketentaraan komunis Tiongkok saat ini, terpaksa pandai-pandai membawa diri untuk mencari selamat. Dengan “prestasi” membabat begitu banyak jenderal di militer. Siapa yang benar-benar dapat diandalkan untuk membelanya ? Jika ia ingin berperang sekarang, siapa yang mau bertanggung jawab kepadanya ? Siapa yang akan membantunya berperang ? Mungkin saja Xi Jinping sendiri pun sadar dan menjadi ragu.

Yao Cheng juga mengatakan bahwa sekarang para perwira militer, sedang memantau sejauh mana perselisihan di dalam partai itu berkembang, dan mereka tidak ingin ikut-ikutan, juga tidak mau berkomentar. 

Sekarang situasinya belum ada kejelasan, tidak ada yang bisa menebak masih berapa lama Xi Jinping dapat menjabat. Tetapi, militer tidak ingin membela Xi Jinping, jadi Xi juga khawatir bahwa dirinya tidak akan bisa mengendalikan militer.

Yao Cheng mengatakan bahwa, sekarang ini laras senjata dan pelurunya dipisahkan. Tentara punya senjata tapi tidak ada peluru. Sekali perang terjadi, tentara bisa memberontak dan membalikkan moncong senjata.

“Pada saat itu, begitu seorang komandan divisi, atau seorang komandan tentara, bahkan mungkin seorang komandan resimen mengibarkan bendera dan berteriak “Ganyang Xi Jinping”, habislah dia”, kata Yao Cheng. Karena itu kekuatan militer sangat penting bagi Xi Jinping. (Sin)