Home Blog Page 784

Ketahui 100 Titik Penyekatan Mobilitas Warga di Jakarta, Bekasi, Depok, Tangsel dan Kota Tangerang

ETIndonesia – Polda Metro Jaya memperluas penyekatan selama masa PPKM Darurat di wilayah Jakarta dengan 100 titik pada Rabu (14/7/2021). Polisi mengumumkan diberlakukannya 2 skema yakni pukul 06.00-10.00 WIB dan pukul 10.00-22.00 WIB.

Melansir dari NTMC Polri, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan sektor kritikal dan esensial dipersilakan bergerak dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB.

Kemudian pada pukul 10.00-22.00 WIB yang boleh melintas pada titik penyekatan hanya  kendaraan tenaga kesehatan dan keperluan darurat.

Berikut rincian penyekatan :

Penyekatan di Batas Kota Jakarta (10 Titik):

1. Pasar Jumat (perbatasan Tangerang Selatan-Jakarta Selatan)
2. Lenteng Agung (perbatasan Depok-Jakarta Selatan)
3. Budi Luhur (perbatasan Tangerang-Jakarta Selatan)
4. Kalideres (perbatasan Kota Tangerang-Jakarta Barat)
5. Panasonic, Jl Raya Bogor (perbatasan Depok-Jakarta Timur
6. Sumber Arta (perbatasan Kota Bekasi-Jakarta Timur)
7. Harapan Indah (perbatasan Kota Bekasi-Jakarta Timur)
8. Kalimalang (perbatasan Kota Bekasi-Jakarta Timur)
9. Bintaro (perbatasan Kota Tangerang-Jakarta Selatan)
10. Batu Ceper (perbatasan Kota Tangerang-Jakarta Barat)

Penyekatan di Dalam Kota (19 Titik):
1. TL Fatmawati
2. Jl Pangeran Antasari
3. Underpass Mampang
4. The Green Garden
5. TL Coca Cola Cempaka Putih
6. Jl DI Panjaitan arah Casablanca
7. J Underpass Basura
8. Flyover Pesing arah timur
9. Flyover Ladogi
10. Jembatan Merah
11. Megaria
12. Jl Cassa Kemayoran
13. Jl Benyamin Sueb Kemayoran
14. Jl Apron
15. Hasyim Ashari (TL Donat)
16. Medan Merdeka Timur (Gambir)
17. Jl Veteran 3
18. Joglo Raya
19. Pasar Rebo Cipayung

Penyekatan Tol Batas Kota:

1. GT Cikarang Pusat
2. GT Cibatu
3. GT Cikarang Barat
4. GT Tambun
5. GT Bekasi Timur
6. GT Bekasi Timur
7. Offramp Bukopin
8. Offramp Tegal Parang
9. Offramp Polda
10. Offramp DPR/MPR
11. Offramp Darmais
12. Offramp Farmasi
13. Offramp Semanggi
14. Offramp Pancoran
15. Offramp Desari

Penyekatan Ruas Sudirman-Thamrin (27 Tititk):
A. Arah Utara:
1. Bundaran Senayan
2. FX Sudirman
3. Semanggi
4. Bendungan Hilir
5. Karet
6. Setiabudi
7. Dukuh Bawah
8. Jl Tanjung Karang
9. Betung
10. Bundaran HI
11. TL Sarinah
12. TL Kebon Sirih
13. Budi Kemuliaan (TL Patung Kuda)
14. Museum
15. BRI
16. Oteva
17. TL Harmoni

B. Arah Selatan:
1. Kedutaan Prancis
2. Sumenep
3. TL HOS Cokroaminoto
4. Dukuh Bawah
5. Setiabudi
6. Jl Suryo
7. SCBD
8. Bapindo
9. Menpan
10. Bundaran Senayan

Penyekatan di Wilayah Penyangga (29 Tititk):

Bekasi Kabupaten:
– Sasak Jarang-Tambun
– Kalimalang
– Kedungwaringin
– Jababeka (Bundaran Patung Kuda)
– Cikarang Festival
– Simpang Pecenongan
– Stadion Wibawa Mukti
– Simpang Jalan
– Simpang Jl Movieland
– Simpang Jalan SGC
– Jl Yos Sudarso
– Terminal Kalijaya
– Distrik 1 Meikarta

Tangerang Selatan:
– Legok
– Gading Serpong
– Jl Camar Bintaro Sektor 3
– Pamulang Jl Raya Bogor
– Jl IR H Juanda
– Gading Boulevard

Depok:
– Bawah Flyover UI- Jl Komjen M Yasin
– Jl Margonda Raya
– Gerbang GDC
– Pertigaan Apotek Margonda
– Pertigaan Kartini
– Jl Raya Bogor 8
– Jl Raya Parung Ciputat
– Jl Raya Bogor Cilangkap

Kota Tangerang:
– Jatiuwung

(NTMCPolri/asr)

Tim LaporCovid-19 : Total 1.183 Tenaga Kesehatan Meninggal Dunia Per 9 Juli

ETIndonesia. LaporCovid-19 mencatat setidaknya 86 tenaga kesehatan yang berpulang akibat Covid-19. Total jumlah kematian tenaga kesehatan yang tercatat oleh LaporCovid-19 per 9 Juli (14.00 WIB) adalah 1.183 tenaga kesehatan.

Menurut LaporCovid-19, Konferensi pers bersama dengan organisasi profesi menyimpulkan bahwa perlindungan terhadap nakes diperlukan, karena sudah banyak yang terpapar Covid-19. Hal ini dapat diimplementasikan dengan zonasi fasilitas kesehatan, sistem shift, pasokan APD, suplemen dan vitamin kepada tenaga kesehatan.

Ketua Tim Mitigasi Persatuan Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI, dr. Adib Khumaidi, Sp.OT mengatakan bahwa per 8 Juli 2021 terdapat 458 dokter yang meninggal akibat Covid-19.

 “Di bulan Juni 2021 kenaikan kematian dokter meningkat 7 kali lipat di dibandingkan bulan Mei 2021, dengan di bulan Juli saja sudah tercatat 35 dokter meninggal,” katanya dalam keterangan tertulis LaporCovid-19.

Ia juga menjelaskan bahwa banyak dokter yang terpapar di tengah ledakan kasus.

“Banyak nakes yang terpapar dan ini harus menjadi perhatian bagi pemerintah, terutama di wilayah Jawa Timur. 124 dokter yang sakit di Surabaya, beberapa kritis dan bahkan meninggal. Di Yogyakarta, 167 dokter terpapar, dengan beberapa juga meninggal. Hal ini mempengaruhi layanan kesehatan yang dapat diberikan kepada warga di lapangan,” ujarnya.

Melihat kondisi ini, ia mengatakan bahwa kondisi ini adalah functional collapse. Kebutuhan masyarakat sangat tinggi, namun banyak dokter yang sudah sakit, sehingga jika tidak ada intervensi di hulu, maka akan terus memberikan risiko kepada nakes.

“Demi perlindungan dan keamanan di fasilitas kesehatan, diperlukan zonasi di fasilitas kesehatan dan triase pre-RS, Harus ada fasilitas khusus Covid-19 saja, selain itu harus ada upaya pemberdayaan nakes dengan sistem shifts dan memastikan bahwa mereka memiliki sertifikasi untuk menjaga mutu pelayanan kesehatan masyarakat,” imbuhnya.

Mengenai vaksinasi kepada dokter namun kematian masih tinggi, dr. Adib menjelaskan bahwa pada 86 dokter yang meninggal dari Februari hingga 24 Juni 2021, dengan mereka yang menerima vaksin lengkap 17 orang, vaksin 1 dosis 4 orang.

“Ada sekitar 41% yang belum divaksin, dengan alasan faktor komorbid atau sedang sakit, namun kami masih telusuri,” tuturnya.

Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dr. Emi Nurjasmi, M.Kes mengatakan bahwa total bidan meninggal sejumlah 208, dan 39 bidan meninggal per 8 Juli 2021. Ia mengatakan, permasalahan untuk bidan adalah ketika ibu hamil positif tidak dapat dirujuk RS, maka pasien harus ditangani oleh bidan, padahal risiko sudah tinggi terutama karena fasilitas untuk Covid-19 belum memadai khususnya untuk klinik mandiri. Bahkan karena banyaknya pasien, bidang yang sedang isolasi mandiri juga harus masuk.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah, mengatakan bahwa tekanan yang dipikul oleh perawat sangat besar “Dengan kasus yang meningkat, dan jumlah perawat yang berkurang, maka beban fisik dan mental juga bertambah. Dalam satu minggu, perawat bahkan mengalami mengalami kekerasan fisik saat pelayanannya.”

Harif juga menyoroti beban ganda yang dipikul oleh perawat di puskesmas. Dikarenakan, mereka harus melakukan vaksinasi, dengan target vaksinasi yang tinggi, belum lagi tugas-tugas lainnya.

Harif juga fokus pada perlindungan yang sangat rendah bagi perawat, seperti permasalahan pada insentif dan juga fasilitas kesehatan bagi perawat yang terpapar.

 “Perlindungan bagi perawat perlu dijamin sedemikian rupa. Vaccination booster mungkin juga perlu diusulkan, tentunya setelah mendapat persetujuan ilmiah dan kajian studi,” ujarnya. (asr)

373 Perawat Meninggal Dunia Saat Ledakan COVID-19, 140 di antaranya dari Jawa Timur

0

ETIndonesia- Tenaga Kesehatan yang berada di garis depan terutama perawat harus berhadapan dengan resiko tinggi saat lonjakan kasus COVID-19 di fasilitas Kesehatan. Sebanyak 373 perawat meninggal dunia.

Perwakilan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI Jawa Timur,  Sri Suhardiningsih,, memohon perlindungan bagi nakes.

 “Perawat 24 jam bersama pasien, sehingga diperlukan tenaga tambahan. Karena, kami bisa melihat antrian di IGD hingga 40-50 pasien,” ujarnya dalam keterangan tertulis Laporcovid-19, Jumat (9/7/2021).

Hal ini dikarenakan Jawa Timur menyumbang kematian perawat tertinggi. Dari 373 perawat gugur, 140 nya adalah dari perawat dari Jawa Timur, dengan 22 kematian pada Juli 2021.

Namun, ia juga menyoroti sulitnya mendapatkan tenaga tambahan “insentif yang sulit dicairkan membuat relawan enggan menjadi tenaga tambahan”.

Dr. A.V. juga mencatat bahwa penambahan relawan tidak cukup apabila penanganan pada hulu tidak berjalan, sehingga pelaksanaan PPKM darurat harus dilakukan ketat, termasuk pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat oleh warga.

Sementara itu, dr. Aldila S. Al Arfah, dari Muhammadiyah Covid-19 Command Centre, menyarankan pemerintah untuk memperbaiki manajemen komunikasi publik dan transparansi komunikasi.

“Komunikasi yang ditujukan bukan untuk menenangkan, namun untuk menstimuls sense of crisis agar fokus kita pada Covid-19. Kami berharap kehadiran pemimpin untuk bertanggung jawab dalam hal komunikasi sehingga transparansi keadaan pandemi Covid-19 tercapai,” ujarnya.

Ia juga menyoroti soal insentif agar segera dicairkan. “Jika ada masalah kesulitan finansial, perlu diadakan regulasi ulang,” tambahnya. (asr)

Tingkat Paparan COVID-19 di AS Naik 47% dalam Sepekan Terakhir, Ahli : Waspadai Tingkat Kematiannya

oleh Han Rui

Data epidemi dari Universitas Johns Hopkins, dalam sepekan terakhir (4 – 10 Juli) jumlah kasus paparan baru yang dikonfirmasi di AS mencapai 19.455, meningkat 47% dari minggu sebelumnya.

Para pejabat kesehatan percaya bahwa alasan naiknya jumlah paparan baru, berkaitan dengan penurunan tingkat vaksinasi dan penyebaran virus varian Delta yang kini telah menjadi jenis infeksi utama di Amerika Serikat.

Dr. Jonathan Reiner, seorang analis medis dari CNN mengatakan, tren ini dapat menyebabkan jumlah kematian yang meningkat tajam di Amerika Serikat.

Vaksinasi di AS melambat, dan tingkat vaksinasi turun 84% dari April.

Sementara virus varian Delta yang penyebarannya semakin meluas, tingkat vaksinasi di Amerika Serikat justru terus menurun.

Data CDC-AS menunjukkan bahwa selama pekan lalu, hanya sekitar 278.000 orang warga Amerika Serikat yang menerima dua dosis suntikan vaksin dalam sehari, angka tersebut menurun sebesar 84% jika dibandingkan dengan suntikan perhari pada pertengahan April tahun ini.

Jumlah penonton film di gedung bioskop AMC meningkat, merupakan akhir pekan tersibuk  sejak epidemi.

AMC, jaringan bioskop terbesar di negara itu mengumumkan bahwa dari Kamis hingga Minggu (8-11 Juli), 3,2 juta orang di AS datang ke gedung bioskop AMC untuk menonton film. Itu adalah akhir pekan tersibuk sejak epidemi Maret tahun lalu.

Menurut AMC, film  Black Widow yang diproduksi oleh Disney adalah film paling populer, dengan rekor box office setinggi USD. 80 juta selama akhir pekan di AS. (sin)

Taliban Menganggap Pemerintah Komunis Tiongkok Sebagai Teman, Netizen : Organisasi Teroris Memang Satu Keluarga

oleh Li Ming

Setelah pemerintah Amerika Serikat mulai menarik pasukannya dari Afghanistan, kelompok militan ekstremis Taliban melancarkan serangan besar-besaran terhadap pasukan pemerintah Afghanistan dan merebut beberapa daerah.

Beberapa hari yang lalu, juru bicara Taliban mengatakan kepada media bahwa Taliban menganggap pemerintah komunis Tiongkok sebagai teman, dan organisasi tersebut tidak akan membiarkan pihak manapun menggunakan Afghanistan untuk menyerang komunis Tiongkok.

Media Hongkong ‘This Week in Asia’ pada Jumat 9 Juli melaporkan bahwa juru bicara Taliban Suhail Shaheen menyampaikan sikap seperti yang dikutip di atas ketika berwawancara dengan media tersebut pada Rabu 7 Juli 2021.

Suhail Shaheen mengatakan bahwa pemerintah komunis Tiongkok adalah investor terpenting di Afghanistan. Setelah AS menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan, Taliban berharap dapat bernegosiasi mengenai masalah investasi dengan pemerintah komunis Tiongkok. 

Dia menekankan bahwa Taliban saat ini menguasai sebagian besar wilayah Afghanistan. Jika kelak para investor dan pekerja kembali ke Afghanistan, Taliban akan “melindungi” keselamatan mereka.

Meskipun Suhail Shaheen membuat pernyataan “positif” seperti itu, Andrew Small, seorang peneliti senior pada proyek Asia dari think tank Amerika Serikat ‘German Marshall Fund of the United States’ berpendapat bahwa perang dan ketegangan di Afghanistan masih akan berpengaruh terhadap investasi komunis Tiongkok di Afghanistan.

Menurut informasi publik, pada Rabu 7 Juli, Komando Pusat AS mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa lebih dari 90% pasukan AS telah ditarik dari Afghanistan. Namun, sejak Amerika Serikat menarik pasukannya dari Afghanistan, Taliban melancarkan serangan sengit terhadap pasukan pemerintah Afghanistan. Dalam 2 bulan terakhir, Taliban telah menguasai lebih dari 150 dari sekitar 400 wilayah di Afghanistan.

Mengenai pernyataan dari juru bicara Taliban di atas, media resmi komunis Tiongkok telah membuat laporan profil tinggi. Mengklaim bahwa Hu Xijin, pemimpin redaksi media corong PKT ‘Global Times’ secara bangga memposting pesan di platform jejaring sosial yang berbunyi : Sekarang (dunia) sudah tahu bukan, betapa stabil dan kuatnya diplomasi Tiongkok !

Mengenai kinerja Taliban dengan pemerintah komunis Tiongkok yang disebutkan di atas, beberapa netizen Tiongkok di luar negeri memposting komentar dan kritik mereka melalui akun Twitter, antara lain berbunyi :

“Jika Taliban saja dirangkul, kelihatannya sudah tak tertolong”.

“Ya, ampun, sampai serendah itu, benar-benar memalukan”.

“Umumnya orang dengan pemikiran sama akan berkumpul dalam kelompok, sedangkan orang dengan pemikiran yang berbeda tidak akan berada dalam kelompok itu”.

“Organisasi teroris memang satu keluarga”. (Sin)

Putra Sulung Presiden Jokowi, Walikota Solo Gibran Rakabuming Positif COVID-19

ETIndonesia- Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka positif COVID-19. Hal demikian disampaikannya secara langsung lewat penjelasannya melalui siaran online di Solo, Jawa Tengah, Rabu (14/07/2021).

“Saya positif (COVID-19), saya dalam keadaan sehat, tidak ada gejala apapun,” ujarnya.

Putra sulung Presiden Jokowi itu menuturkan, awalnya ia menjalani test antigen, akan tetapi hasilnya non-reaktif. Ia tak langsung percaya setelah mengetahui hasil testnya. Lalu ia menjalani test PCR yang diketahui hasilnya pada Senin (12/7/2021).

“Selama ini saya memang rutin test antigen, kebetulan kemaren saya antigen negatif, lalu saya tidak percaya, lalu saya suruh teman-teman dari RSBK (Rumah Sakit Bung Karno) untuk PCR lalu hasilnya positif,” terangnya.

Meski demikian, ia menjelaskan orang-orang yang memiliki kontak erat dengan dirinya dinyatakan negatif COVID-19. Mereka adalah istri Selvi Ananda, anak, ajudan, dan sopir pribadi.

“Anak, istri, ajudan semuanya negarif semuanya,” paparnya.

Orang nomor satu di Kota Solo itu menyebutkan, ia kini masih menjalankan tugas kesehariannya dengan meski dalam kondisi isolasi mandiri.

“Perlu saya garis bawahi, selama saya masa isolasi saya masih bekerja seperti biasa, jadi nota-nota dinas masih saya jalankan semua, jadi saya masih aktif memimpin rapat melakui Zoom,” terangnya. (asr)

https://www.youtube.com/watch?v=H4ziS_OIbEk

Tinggalkan Huawei, Malaysia Pilih Ericsson untuk Bangun Jaringan 5G

https://www.youmaker.com/video/c54a0d5c-fbbb-4923-83c4-2d092508c234

Pembela Hak Hewan Malaysia Marah pada Seseorang

https://www.youmaker.com/video/899e32c7-1ffd-484e-86af-f33cf56fd24c

Kisah Kura-Kura yang Membalas Budi

ETIndonesia-Meskipun mendapat pengaruh sesudah lahir dan berbagai macam kebiasaan buruk menjadi hal biasa, sifat baik hati harus tetap dijaga. Sebagian besar orang akan tergugah jika melihat kebaikan seseorang, dan akan merasa kasihan jika melihat pemandangan kejam menyiksa makhluk hidup, dan ini adalah penampakan sifat dasar yang baik.

Ada seorang pemuda tinggal bersama dengan ayahnya, mereka hidup dengan menggantungkan pada sebidang tanah garapan yang sempit. Walaupun hidup miskin, tetapi, sang ayah orang yang baik dan anaknya sangat berbakti, mereka hidup tenang dan tentram.

Tahun demi tahun waktu berlalu, usia sang ayah semakin senja, dan perlahan-lahan kekuatan tubuhnya juga semakin lemah. Meskipun ladang mereka tidak luas, namun, jika hanya bergantung pada seorang pemuda untuk menggarapnya, tetap saja harus menguras tenaga. Suatu ketika, sang ayah mengambil sejumlah uang yang ditabungnya selama bertahun-tahun, dan menyuruh anaknya membeli seekor sapi di kota.

Pemuda itu berjalan ke pasar hewan, sewaktu sampai di sebuah sungai, karena merasa lelah, lalu ia duduk di atas batu untuk istirahat sejenak. Sayup-sayup dari kejauhan terdengar suara canda sejumlah anak kecil, ia merasa penasaran, lalu mencari sumber suara itu, dan melihat beberapa bocah itu memegang bambu mengetuk-ngetuk batu. Anehnya, batu-batu itu seperti bernyawa, begitu dilihat dengan seksama, ternyata adalah 5 ekor kura-kura, yang satu agak besar, sedangkan 4 ekor lainnya lebih kecil sepertinya anak-anaknya. Para bocah itu membalikkan kura-kura itu seperti bermain gasing sehingga membuat kura-kura itu berputar-putar, bahkan mengetuk mereka dengan bambu, memaksa mereka menyundulkan kepalanya.

Pemuda itu merasa tidak tega melihat kelakuan bocah-cocah nakal itu terhadap kura-kura, lalu berkata pada mereka, “Mengapa kalian mempermainkan kura-kura? Mereka juga makhluk bernyawa, bisa merasakan sakit dan takut, kan!”

Dengan kesal anak-anak itu berkata “Susah payah kami baru berhasil menangkap induk kura-kura dan anak-anaknya, terserah mau kami apakan, tidak ada urusannya denganmu!”

Anak-anak itu lalu dengan sengaja menggunakan cara yang lebih kejam menyiksa kura-kura tersebut, memukulkan benda kearah mereka, pemuda itu lalu berkata “Jika anak-anak melihat orang tuanya disiksa orang lain, dalam hati pasti merasa sedih. Orang tua juga akan merasa sangat sedih bila melihat anak-anaknya mendapat musibah! Lebih baik lepaskanlah induk kura-kura dan anak-anaknya itu! Jangan disakiti!”

Anak-anak itu tetap saja acuh tak acuh, bahkan mengikat ke lima kura-kura itu dengan tali dan diayun kesana kemari. Si pemuda itu lalu bertanya pada mereka, hendak diapakan kura-kura itu?

Mereka bilang mau dijual, pemuda itu bertanya mau dijual berapa? Dan tanpa pikir lagi, mereka mengatakan sebuah jumlah yang cukup besar. Pemuda itu meraba-raba uang yang ditaruh di dalam tas pinggangnya. Jika uang ini diberikan kepada mereka, maka tidak bisa lagi membeli seekor sapi yang diminta ayahnya. Tapi, ia benar-benar tidak tega melihat kura-kura itu disiksa, lantas dengan belas kasih memberikan semua uangnya kepada anak-anak tersebut.

Setelah melihat anak-anak itu pergi jauh, si pemuda itu lalu berjongkok dan dengan hat-hati melepaskan tali yang mengikat tubuh kura-kura tersebut, dan satu demi satu mereka dibawa ke pinggir sungai supaya bisa kembali ke lingkungan tempat mereka hidup.

Pemuda itu berkata, “Pergilah! Bila anak-anak jahat itu kembali lagi, kalian nanti akan celaka! Cepat pergilah! Biar saya tenang!” Seperti mengerti dengan maksud si pemuda, para kura-kura itu lalu berenang ke sungai, namun, begitu tiba di pusat sungai kura-kura itu kembali lagi berkali-kali seolah-olah hendak mengucapkan terimakasih.

Dengan perasaan kuatir karena menggunakan uang ayahnya untuk kepentingan lain, pemuda itu pulang. Setiba di rumah, si pemuda menceritakan kejadian yang dialaminya, dan setelah mendengar cerita dari anaknya dengan perasaan gembira ayahnya berkata, “Bagus sekali, kamu telah melakukannya dengan baik! Dengan uang itu telah menyelamatkan 5 ekor nyawa, lebih berharga daripada membeli seekor sapi! Kita masih sehat, dengan bekerja keras akan bisa mendapatkan kembali uang itu.”

Tengah malam waktu itu, tiba-tiba ayah mendengar suara ketukan pintu depan rumahnya, begitu pintu dibuka di luar dugaan ternyata ada seekor sapi berdiri di depan pintu! Di leher sapi itu tergantung secarik kertas yang berbunyi, “Kura-kura telah mengumpulkan kepingan emas di pinggir sungai, dan menukarnya dengan seekor sapi untuk membalas kebaikan hati pemuda yang telah membantu menyelamatkannya.”

Meskipun cerita ini hanya sebuah legenda, namun dengan jelas telah menunjukkan adanya dua sikap yang berbeda dalam memperlakukan makhluk hidup. Sikap yang satu adalah secara kasar dan sewenang-wenang memperlakukan makhluk hidup lainnya, tidak menghiraukan pada ketakutan dan penderitaan mereka. Sebaliknya sikap yang satunya lagi adalah dengan perhatian yang besar mencintai dan menyayangi segala makhluk hidup meskipun mereka binatang, namun tetap harus dikasihi dan dihargai, mencurahkan perhatian atas hak dasar hidupnya. (Dajiyuan/rmat)