Kim Jong-un Singgung KTT Korea Amerika dalam Rapat Partai

EpochTimesId – Media resmi Korea Utara melaporkan bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un memimpin pertemuan partai pada hari Senin (9/4/2018). Jong-un memberikan analisis kemungkinan yang akan terjadi terhadap Korea Utara setelah berdialog dengan Presiden Amerika Serikat.

Rezim diktator generasi ke-3 Korut itu juga memaparkan perkembangan hubungan diplomatik dengan Korea Selatan menjelang pertemuan tingkat tinggi dengan Moon Jae-in pada 27 April mendatang.

Ini merupakan berita terkini yang untuk pertama kalinya dipublikasikan oleh media corong pemerintah, KCNA, pada Selasa (10/4/2018), yang menyebutkan tentang dialog resmi dengan AS dan Korea Selatan.

Sebelum artikel tersebut dirilis KCNA, Presiden Trump pada hari Senin menegaskan rencananya untuk menghadiri pertemuan puncak dengan Kim pada bulan depan atau awal bulan Juni. Trump juga berharap agar pertemuan mencapai solusi demi denuklirisasi Korea Utara.

“Kami akan bertemu dengan mereka pada suatu hari di bulan Mei atau Juni …. Semoga kita bisa mencapai kesepakatan tentang denuklirisasi Korea Utara,” sebut Trump.

Seorang pejabat AS pada hari Minggu mengatakan bahwa Korea Utara telah memberitahu AS tentang kesediaan Kim Jong-un untuk membahas isu denuklirisasi saat bertemu Trump nanti.

Pejabat yang tak mau disebutkan namanya menambahkan, pejabat kedua negara (AS-DPRK) belakangan ini telah berkomunikasi secara rahasia. Pihak Pyongyang secara langsung menegaskan kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam KTT yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurut pejabat tersebut, komunikasi ini masih dalam tahap awal. Pejabat Departemen Luar Negeri AS sedang bernegosiasi dengan Korea Utara melalui misi PBB.

Media Korea Selatan ‘Joongang Ilbo’ mengutip seorang sumber asal pemerintah mengatakan bahwa Kim Jong-un telah menyatakan kesediannya untuk denuklirisasi Korea Utara. (Jung Yeon-je/AFP)

Sebelum itu, Washington terutama hanya mengandalkan berita dari Korea Selatan.
Para pejabat AS mengatakan bahwa begitu lokasi pertemuan sudah dapat disepakati bersama, kedua pihak akan mengatur tanggal pertemun dan kemudian membahas agenda KTT secara lebih rinci.

Joseph DeTrani, seorang pejabat utusan AS yang selama tahun 2003 hingga 2006 terlibat dalam pembicaraan enam pihak tentang program nuklir Korea Utara mengapresiasi perkembangan terbaru ini.

“Kim Jong-un bersedia untuk membahas denuklirisasi adalah suatu perkembangan situasi yang baik, karena di masa lalu, ia (Kim Jong-un) pernah mengucapkan bahwa denuklirisasi adalah hal yang nonsense (omong kosong),” ujarnya.

Joseph DeTrani menambahkan bahwa hal yang perlu dibahas kemudian adalah apakah definisi denuklirisasi antara Kim Jong-un dengan Trump itu sama persis, yaitu yang menyeluruh dan dapat diverivikasi. Apakah denuklirisasi bisa disepakati sebagai membongkar seluruh fasilitas dan senjata nuklir sebagai sebuah program ireversibel.

Video Pilihan Erabaru Chanel :

Trump juga menyinggung soal sanksi terhadap Korea Utara yang masih akan terus diberlakukan sampai selesainya pelaksanaan denuklirisasi.

Baru-baru ini, PBB telah menempatkan 49 nama ke dalam daftar hitam dengan pengenaan sanksi. Mulai 1 April, Amerika Serikat dan Korea Selatan kembali melanjutkan latihan militer bersama yang satu bulan tertunda karena Korea Selatan menyelenggarkan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang.

Di saat komunitas internasional aktif berpartisipasi dalam memberikan sanksi terhadap DPRK, PBB sekali lagi meningkatkan sanksi-sanksinya.

Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley menggambarkan perkembangan ini sebagai daftar sanksi bersejarah yang mencerminkan solidaritas komunitas internasional untuk memberikan tekanan semaksimal mungkin kepada Korea Utara. (Xia Yu/ET/Sinatra/waa)

Video Rekomendasi :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA