Tingkat Pengangguran Juli AS Dibawah Empat Persen

EpochTimesId – Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah menambah 157.000 pekerjaan baru pada bulan Juli. Akibatnya, tingkat pengangguran turun menjadi 3,9 persen, Jumat (3/8/2018) waktu Amerika.

Tingkat pengangguran tersebut merupakan yang paling rendah dalam hampir dua dekade. The Fed mungkin akan memperlambat laju kenaikan suku bunga karena pertumbuhan upah belum memenuhi harapan yang ditetapkan.

Analisa Market Watch menyebutkan bahwa, rekrutmen bulan Juli masih meningkat tajam. Ini mencerminkan perusahaan masih berminat untuk menampung pekerja demi memenuhi kebutuhan ekonomi AS yang tumbuh pesat.

Pertumbuhan lapangan kerja belum memenuhi target pasar
Jumlah pekerjaan baru pada bulan Juli kurang dari ekspektasi pasar. Dalam 12 bulan terakhir, jumlah pekerjaan non-pertanian di Amerika Serikat telah meningkat rata-rata 200.000 per bulan. Laporan situs web keuangan Market Watch atas hasil survei sebelumnya memperkirakan peningkatan pada bulan Juli hanya mencapai 194.000 pekerjaan.

Analisis pasar menunjukkan bahwa PHK yang dilakukan pemerintah pada bulan Juli adalah penyebab penurunan dalam pekerjaan.

“Alasan utama untuk mengurangi perekrutan adalah pengeluaran pemerintah akan meningkat, dan perusahaan-perusahaan menanggapi hal ini,” kata kepala ekonom Moody, Mark Zandi.

Dari perspektif industri, pada bulan Juli kebutuhan tenaga kerja untuk pekerjaan kantor bertambah sebanyak 51.000 orang. Diikuti oleh pekerjaan produksi sebanyak 37.000, industri perawatan kesehatan 34.000, dan pekerja untuk industri restoran 26.000 serta industri konstruksi 19.000 orang.

Tetapi industri keuangan dan lembaga pemerintah adalah satu-satunya industri yang memangkas jumlah pekerja. Bank dan perusahaan asuransi memotong 5.000 pekerja dan pemerintah melakukan PHK karyawan sebanyak 13.000 orang.

Selain itu, Departemen Tenaga Kerja juga telah mengangkat total 59.000 pekerjaan baru pada bulan Juni dan Mei. Pekerjaan AS pada bulan Juni direvisi dari 213.000 menjadi 248.000. Pekerjaan baru pada bulan Mei direvisi naik dari 244.000 menjadi 268.000.

Tingkat pengangguran turun ke level di bawah 4 persen, pengangguran etnis Asia terendah.
Di bawah kinerja ekonomi AS yang menguat, tingkat pengangguran AS turun ke level di bawah 4 persen dalam sebulan, sesuai dengan harapan.

Pengangguran bulan Juli berkurang sebanyak 284.000 orang. Prestasi itu juga diikuti tingkat pengangguran etnis Asia paling rendah sepanjang sejarah, yakni 3,1 persen. Sementara itu tingkat pengangguran di kalangan etnis Afrika masih paling tinggi, yaitu 6,6 persen.

Selain itu, tingkat partisipasi angkatan kerja AS pada bulan Juli adalah 62,9 persen. Jumlah orang yang masuk kembali ke pasar tenaga kerja juga meningkat, dan jumlah pekerjaan paruh waktu hampir tidak berubah.

Laporan Departemen Tenaga Kerja hari Jumat menyebutkan bahwa, yang paling mendapatkan perhatian pasar adalah kenaikan upah kerja per jam. Upah rata-rata per jam di bulan Juli naik menjadi 27,05 dolar AS per jam, tetapi tingkat pertumbuhan upah rata-rata selama 12 bulan terakhir tetap tidak berubah pada angka 2,7 persen.

Ekonom mengatakan bahwa ketika pasar tenaga kerja sedang ketat pada masa lalu, upah biasanya naik sekitar 3-4 persen per tahun.

Analis pasar percaya bahwa bertambahnya lapangan kerja dan kenaikan upah secara bertahap baru-baru ini menunjukkan bahwa ekonomi AS akan terus menguat dalam beberapa bulan mendatang. Tetapi karena kenaikan upah belum mencapai tingkat yang diharapkan, mungkin menjadi pertimbangan The Fed untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga.

Pasar sebelumnya secara luas memprediksikan bahwa the Fed akan kembali menaikkan suku bunga masing-masing pada bulan September dan Desember tahun ini.

Meskipun risiko meningkatnya perang dagang dengan Tiongkok juga dapat menyebabkan fluktuasi baru dalam ekonomi AS. Hari Jumat, pasar saham AS dibuka sedikit lebih tinggi. Indeks Dow Jones naik 5 persen selama bulan lalu, mencapai level tertinggi sejak Februari. Tetapi dalam beberapa hari terakhir, dalam situasi ketegangan perdagangan dengan Tiongkok, harga pasar saham AS jauh lebih berfluktuasi.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS periode 10-tahunan pada hari Jumat dibuka pada tingkat 2,98 persen pa (per anual), dan tingkat suku bunga mingguan pekan ini mencapai 3 persen pa, tertinggi sejak awal bulan Juni. (Lin Yan/ET/Sinatra/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA