Klinik PTT Dr. Wen Pinrong : Bagaikan Gunung Runtuh

DR. WEN PINRONG

Umumnya pada saat sel darah putih atau leukosit meningkat, pertanda tubuh sedang diserang oleh penyakit, maka tubuh manusia akan segera mengaktifkan mekanisme penyelamatan diri, memposisikan diri dalam kondisi berperang, dan berdasarkan situasi bahaya tersebut, pasukan perlindungan akan mengirimkan pasukan sel darah putih dalam jumlah besar untuk berperang. 

Ketika situasi  sangat gawat dan bersiap akan menyerang, tapi  tidak  menemukan sama sekali pasukan musuh, apakah sebenarnya yang terjadi?

Seorang wanita (38) bekerja sebagai seorang staf pada  instansi  pemerintah, berbadan sehat, bekerja rajin, setiap hari adalah musim semi bagi dirinya, setiap hari selalu dia lalui dengan penuh kebahagiaan. Pada suatu hari, seperti biasanya, di saat matahari terbit, dia menggendong anak perempuannya untuk minum susu, tidak seperti biasanya dia tidak kuat mengangkat anaknya?

 Setiap hari dia menyalakan dupa berdoa pada sang Buddha, bahkan untuk gerakan sederhana menyalakan korek api pun kini tidak bisa.  Pada saat  menyeka wajah bersiap berangkat kerja, juga tidak mampu meremas handuk? Bahkan tidak bisa mengaitkan kancing pakaian dalamnya, adakah lainnya lagi?

Wanita ini pun mulai  merasa  takut, apa yang akan terjadi berikutnya? Jongkok di closet, setelah duduk tidak bisa berdiri lagi. Saat  berjongkok melakukan pekerjaan rumah, tidak bisa berdiri lagi. Begitu berjalan betis terasa sakit, dada juga sakit. Menaiki tangga, kaki tidak bisa diangkat, tidak mampu menaiki anak tangga. Sepeda motor perlu diisi bahan bakar, ternyata tidak kuat membuka tutup tangki. 

Di tempat kerjanya dokumen menumpuk, tangannya yang dulu lincah, kini tidak kuat mengangkatnya! Apakah yang sebenarnya terjadi? Mengapa bisa seperti ini? Hari itu sungguh kelabu baginya, rasa takut menyelimutinya seolah akan terjadi bencana!

Di hari kedua, kedua tangan staf wanita itu sama  sekali tak bertenaga. Hari  ketiga, kedua kakinya tak bertenaga, setelah duduk di lantai  tidak  mampu  bangkit  berdiri, selama beberapa hari itu dia merasakan ibaratnya pasukan yang kalah perang bak gunung runtuh. 

Wanita yang biasanya optimistis itu, sekarang sangat ketakutan! Bertepatan tibanya akhir pekan, mendadak wanita itu sungguh tenang, benar-benar masih bisa menahan, juga tidak berpikir untuk masuk UGD, dengan setengah linglung dia menunggu bukanya klinik pada hari Senin. 

Di hari kelima, sang  suami  membawanya ke rumah  sakit, dari hasil pemeriksaan mereka terkejut mendapati jumlah leukosit telah mencapai 20.000, nilai normal berkisar antara 4.000 – 10.000. Dokter    memvonis    dirinya  mengidap: sepsis. Dan memintanya agar segera dirawat inap di rumah sakit, karena kondisi penyakitnya sangat membahayakan, malah harus dirawat di ruang ICU. 

Mendengar kata sepsis itu ibarat nyawanya telah dipanggil, suaminya pun tertegun, panik bagaikan bumi dan langit yang sedang berputar kencang. Namun staf wanita itu ternyata tidak seperti biasanya, dia seolah berhasil melangkah keluar dari kabut gelap itu dan berkata pada dokter, dia akan mempertimbangkannya di rumah, mendengar itu sang dokter pun terbelalak heran, apakah otak orang ini bermasalah? Sudah bosan hidup, tidak menyadari  bahwa  kondisi penyakitnya sangat parah.

Penyebab penyakit Sepsis:

Pemahaman umat  manusia terhadap penyakit ini masih dalam tahap mempelajarinya. Asumsi saat  ini adalah:  akibat tubuh manusia  terinfeksi  bakteri, virus, jamur, atau parasit, yang memicu penyakit serius yang dapat menyebabkan sekujur tubuh mengalami respon inflamasi sistemik (SIRS).

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit Sepsis:

Leukosit meningkat hingga di atas 12.000, atau turun hingga di bawah 4.000; badan panas, dingin, suhu tubuh di atas 38°C, atau di bawahnya; denyut jantung setiap menit di atas 90, bernafas setiap menit lebih dari 20 kali, bahkan tidak mampu bernafas, gagal bernafas, syok, saat kondisi parah harus dibantu  dengan  respirator. Juga bisa mengalami tekanan darah menurun, trombosit berkurang, gula darah tinggi dan buang air kecil berkurang, gagal ginjal, bahkan harus di-dialisis  ginjal atau cuci darah. 

Perasaan cemas dan gelisah, merasa lesu. Dalam beberapa jam, atau beberapa hari, akan memburuk dengan cepat, memicu gagal fungsi banyak organ tubuh. Hingga kini umat  manusia belum menemukan obat yang efektif untuk menyembuhkannya, rasio kematian penyakit ini di atas 70%, merupakan penyakit yang sangat menakutkan.

Staf wanita itu awalnya berobat 2 hari di klinik terdekat, kondisi sakitnya ternyata benar-benar memburuk dengan cepat, dia menjadi lesu dan doyan tidur, serta tidak mau makan. Melihat kondisi gawat ini, suaminya langsung mengambil cuti, membawa sang istri ke selatan datang ke klinik untuk berobat. Wanita itu dari seorang yang enerjik, seketika menjadi lemah lesu, penyakit ini datang terlalu cepat, seketika dia tidak bisa menerima kenyataan, wajahnya penuh rasa ketakutan, pucat, matanya terus menatap saya lekat-lekat, sangat berharap saya dapat mengobatinya.

Biasanya kondisi sakit yang berkembang pesat sangat berkaitan dengan angin. Angin merupakan penyebab berkembang pesatnya berbagai jenis penyakit, angin bersifat agresif, angin sangat mudah bergerak dan sering berubah. Penyakit itu mungkin karena angin menyusup masuk ke otak, termasuk stroke yang tidak  mengalami pendarahan otak dan penyumbatan darah pada otak, juga terjadi aliran angin liver ke dalam yang menimbulkan  efek domino.

Memeriksa gejala staf wanita tersebut, tidak sesuai dengan gejala penyakit sepsis. 

Berhitung hari timbulnya penyakit sudah hari ke-8, untuk memanfaatkan momentum emas pengobatannya, tidak lagi peduli apakah wanita itu pernah menjalani terapi tusuk jarum atau tidak, dia takut jarum atau tidak, saya tak lagi memberinya pilihan, langsung saja melakukan terapi tusuk jarum. Staf wanita itu sebelumnya juga pernah mendampingi sang suami berobat, sangat percaya pada dokter, dan menurut pada perintah dokter.

Penanganan Akupunktur:

Posisi badan telungkup.  Racun  angin masuk ke otak, tusuk titik Baihui dengan tiga jarum sekaligus berjejer; kaki tidak bertenaga, tusuk titik Shenyu, dengan jarum 1,5 inci dan sudut kemiringan 15° hampir sejajar dengan kulit, ditambah dengan menusuk titik Fengshi, Weizhong, Chengshan, dan Kunlun; mengusir racun angin, tusuk titik Fengchi, Fengfu, dan Quchi; selera makan menurun, sekaligus mengatasi usus  dan  lambung,  tusuk titik Hegu, dan Gongsun, lalu memintanya melakukan sendiri pijatan di titik Zusanli.

Leukosit meningkat hingga 20.000, bukan karena infeksi, itu berarti informasi yang disampaikan salah, tidak ada musuh dari luar, justru menyerang tubuh sendiri, menyelaraskan imun tubuh  yang terlalu aktif,   tusuk  titik   Hegu,   Sanyinjiao, dan

Taichong,  serta  membuka  sendi  kaki dan tangan. Seusai  titik jarum, selain wajah berubah cerah, belum ada gejala perbaikan. Berikan resep ramuan herbal: Longdan Xiegan Tang dan Baihu Tang untuk menyelaraskan masalah Leukosit.

Suami  yang  pengertian  itu  walaupun harus mengantarkan istrinya jauh ke selatan untuk berobat, selama 4 hari berturut-turut sepulang kerja langsung membawa istrinya datang berobat, seusai berobat kembali lagi ke rumah sudah tengah malam, keesokan harinya  pergi bekerja lagi, sungguh mengharukan!   Di saat bencana perasaan sesungguhnya terlihat, suami  istri  senasib  sepenanggungan. 

Hari ke-2 berobat, tusukan diperkuat, pengobatan dengan prinsip mengobati stroke, menggunakan tusukan di kulit kepala, dengan  titik Baihui sebagai pusat, sepanjang  zona  gerakan,  zona perasa, kiri dan kanan masing-masing ditusuk dengan 6   jarum,   dan   membiarkan   jarum hingga sebelum tidur; menguatkan saripati ginjal pada sumsum otak: tusuk titik Yongquan, selebihnya seperti tusuk jarum sebelumnya. 

Resep yang diberikan diganti dengan ramuan Xiao Xu Ming Tang, obat yang paling krusial  adalah Ma Huang (ephedra, red.) sebanyak 1 tael, dan kalsium sulfat juga 1 tael  untuk menyeimbangkan Ma Huang. Seusai tusuk jarum, sepulangnya di rumah kaki harus diangkat agak tinggi.

Setelah tusuk jarum ke-3 kali, saat berjalan kaki sudah tidak sakit lagi. Bertepatan hari Sabtu, tusukan di kepala dibiarkan selama 3 hari. Sebelum tidur kepala ditutupi handuk atau syal, agar posisi jarum tidak bergeser, juga bisa tidur lebih lelap. Saat jarum dicabut  bila mengeluarkan darah, biarkan darah berhenti dengan sendirinya, tidak perlu dihentikan. 

Di bagian kepala yang mengeluarkan darah seperti melepaskan darah dari titik akupunktur, aliran darah akan menyesuaikan kembali, sangat membantu kelancaran peredaran  darah. Ke-4 kali tusuk jarum, kaki dan tangan sudah bertenaga, duduk di kursi pun sudah bisa berdiri.

Tahun baru segera tiba, pekerjaan cukup sibuk,  wanita itu memaksakan diri bekerja pada hari ke-2, kaki dan tangan tidak begitu lincah, gerakan menjadi lamban, mengangkat  barang  berat   harus dibantu koleganya, sangat tidak mudah bertahan hingga jam kerja usai. 

Seminggu kemudian, setelah tusuk jarum ke-5 kali, kondisi bekerja membaik, bisa melakukan banyak hal. Ke-6 kali berobat, bertepatan hari Sabtu, menambahkan tusuk jarum di titik Futu dan Zusanli.

Pada titik Zusanli, dengan jarum 1 inci pada posisinya ditusuk  hingga Tianbu menembus hingga ke bawah, lalu jarum direkatkan dengan perekat kertas, jarum dibiarkan selama 3 hari. Saat mandi tidak menggosok jarum dengan tangan, perekat kertas yang basah akan mengering dengan sendirinya, jika bagian yang ditusuk terasa sakit, berarti posisi jarum telah bergeser, maka sebaiknya dicabut. Di tempat yang terasa sakit disemprotkan cairan anti infeksi dan mengurangi gatal.

Kali ini perjalanan pulang dengan menumpang bus kota, dia sudah bisa naik bus dengan memegang handrail,  kemudian bisa naik kendaraan umum  datang berobat sendiri. Keesokan harinya di rumah, duduk di lantai, lalu ditahan dengan tangan dia sudah bisa berdiri tanpa dibantu.

Naik tangga sambil memegang handrail sudah bisa naik sampai ke atas. Ke-7 kali tusuk jarum, tidurnya tidak nyenyak, maka ditambahkan tusukan pada Shenmen dan Shenting; jantung berdegup agak kencang, tusuk titik Neiguan. Seusai tusuk jarum pulang ke rumah, dia sudah bisa mengancingkan sendiri kancing pakaian dalam.

Sepertinya kondisinya sudah jauh lebih baik, sebagai penutup diberikan resep obat- obatan PTT yang dikemas secara modern: dengan Duhuo Jisheng Tang menyelaraskan persendian dari pinggang ke bawah; Huangqi Wuwu Tang untuk menyelaraskan meridian pada lengan atas, terakhir sebagai penyempurnaan, ditambah dengan jahe untuk mengusir angin dan meng- hilangkan kelembaban di tubuh.

Ke-8 kali tusuk jarum, sudah hampir sembuh total, memantapkan efek penyembuhan ditusuk lagi 3 kali, sejak awal hingga selesai memakan waktu 1 bulan 5 hari, terapi tusuk jarum sebanyak 11 kali, tidak diobati berdasarkan prinsip  pengobatan Sepsis, tidak mengalami ketakutan dan batasan dari data hasil pemeriksaan. Ketika penyakit datang, ibaratnya suatu hujan badai menerpa bak gunung runtuh, di saat ia pergi ibarat terkelupas selapis demi selapis. (sud)

Keterangan Foto : Pengobatan Tiongkok adalah praktik luas yang mencakup akupunktur, terapi herbal Tiongkok, dan praktik lainnya (Marilyn barbone / shutterstock)