Rusia Tembaki 8 Warga Sipil Hingga Tewas di Kherson, Pemimpin Tentara Bayaran Rusia : Pasukan Ukraina Memulai Serangan Balasan

NTD

Pasukan Rusia menembaki sebuah  pasar, stasiun kereta api, dan desa tetangga di wilayah Kherson, Ukraina selatan, pada  Rabu 3 Mei. Insiden tersebut menewaskan delapan warga sipil. Sementara itu, Wagner Group, sebuah kelompok tentara bayaran Rusia, mengatakan pihaknya percaya bahwa tentara Ukraina telah memulai serangan balasan dan pasukannya telah mengamati peningkatan aktivitas di daerah-daerah garis depan.

Wartawan Reuters yang berada di lokasi kejadian mengatakan bahwa pintu masuk ke toko yang rusak parah tersebut telah ditutup dan genangan darah serta puing-puing terlihat di luar toko. Tiga orang tewas akibat penembakan ketika sedang berbelanja di pagi hari.

Seorang tewas akibat penembakan di stasiun kereta api, tiga pekerja energi tewas saat melakukan perbaikan di desa tetangga dan seorang pria lainnya tewas di sebuah bangunan tempat tinggal, kata para pejabat setempat.

Jendela di stasiun kereta telah pecah dan tampaknya ada 3 ledakan di sini. Terlihat dua orang yang masih sadar dibawa dengan tandu, dan tiga perempuan di stasiun mengatakan mereka sedang makan dan berlindung di bawah meja.

Kherson akan memberlakukan jam malam pada 5 Mei, kata jaksa setempat.

Serhiy Cherevatyi, juru bicara militer Ukraina, menuduh: “Ketika musuh tidak mencapai apa-apa di medan perang, mereka menyerang kota-kota yang damai.”

“Kami tidak bisa bernegosiasi dengan pembunuh Rusia. Mereka harus diberi sanksi, atau dihilangkan,” kata Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko dalam sebuah pernyataan.

Rusia tidak segera mengomentari insiden itu. Rusia telah meningkatkan serangan udaranya dalam beberapa hari terakhir saat Ukraina bersiap untuk melancarkan serangan balasan. Kiev berharap serangan balasan akan mengubah jalannya perang 14 bulan di Ukraina.

Kepala Grup Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin, mengatakan hari ini dia yakin serangan balasan di Ukraina telah dimulai dan pasukannya telah mengamati peningkatan aktivitas di garis depan.

Dalam pernyataan yang diposting di Telegram, Prigozin mengatakan bahwa “fase aktif” serangan balasan akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.

Prigozin kemudian mengatakan pasukannya maju 230 meter dalam pertempuran untuk kota Bakhmut yang terkepung di Ukraina Timur. Kota yang dilanda perang, yang pernah menjadi rumah bagi 70.000 orang, telah dikepung selama hampir 10 bulan.

Prigozin mengatakan pasukan Ukraina kini terkurung di area seluas hanya 2,64 kilometer persegi di kota itu.

Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tentang pertempuran tersebut.

Prigozin kembali mengeluh bahwa Moskow terus mengabaikan permintaannya untuk bala bantuan artileri. “Kami hanya memiliki sumber daya yang tersisa beberapa hari.” (Hui)