Orang-orang di Zhuozhou, Tiongkok Dilanda Banjir Berteriak Minta Tolong, Tim Penyelamat: Tidak Ada Cara untuk Menyelamatkan Mereka!

oleh Luo Tingting

Demi melindungi Beijing, otoritas partai terus mengeluarkan air banjir di bawah hujan lebat, menyebabkan banjir dengan cepat di Kabupaten Zhuozhou, Provinsi Hebei, Tiongkok. Terjangan banjir tertinggi mencapai 12 meter.  Banyak warga yang terjebak banjir berteriak minta tolong. Beberapa tim penyelamat berteriak, “Saya telah hidup selama 39 tahun dan belum pernah melihat banjir seperti ini.” Beberapa tim penyelamat terpaksa mengungsi, terus terang berkata, “Tidak mungkin diselamatkan!”

Pada 2 Agustus, seorang tim penyelamat memasuki daerah yang dilanda bencana di Zhuozhou dengan kayak untuk menyelamatkan, dia memotret Zhuozhou yang dilanda banjir.

Tim Penyelamat berkata: “Kedalaman air bisa mencapai 8 atau 9 meter, dan tempat terdalam adalah 12 meter. Sekarang saya pergi untuk menyelamatkan keluarga berikutnya.”

Penyelamat lain dari Baiyangdian mengirim video meminta bantuan. Dia berteriak dengan berkata : “Saya telah menyelamatkan beberapa kali. Sungguh, saya telah hidup selama 39 tahun. Saya tidak menyangka airnya akan seperti ini. Airnya dengan kedalaman di pusat kota adalah 3 atau 4 meter, dan banjir. Saya baru saja melihat seorang anak yang tenggelam, dan sangat menakutkan.”

Sambil terisak dan berkata, saudara dan saudari yang bisa datang, yang punya perahu atau mobil, yang bisa mendukung  datanglah membantu. Dia berkata, “Saya dari Baiyangdian, dan saya besar di air. Desa (Zhuozhou) kebanjiran air sangat deras. Malam ini, saya hanya bisa menyelamatkan orang-orang di pusat kota yang aliran airnya kecil.”

Penduduk desa berteriak minta tolong dalam video tersebut, dan dia dengan cepat menjawab: “Oke, oke, kami kesana, semuanya ada berapa orang?” Video penyelamat yang menangis minta tolong itu memilukan untuk ditonton.

Ada juga video yang menunjukkan seorang petugas penyelamat memperkenalkan situasi banjir di Desa Yongle, Zhuozhou, 5.000 orang di desa tersebut terjebak dan sangat membutuhkan penyelamatan.

Dia meminta pemerintah Zhuozhou atau tim penyelamat terdekat untuk mengirim dua forklift untuk menyelamatkan: “Sekarang air semakin besar dan deras, dan banjir akan mulai mengalir pada pukul 01.00.  Kami akan keluar sedikit demi sedikit untuk menyelamatkan orang dari area perairan dalam dengan perahu. Di perairan dangkal, Anda menggunakan forklift untuk mengangkutnya.”

“Sekarang kita tidak bisa menyelamatkannya!” kata penyelamat.

Sejak 31 Juli, Zhuozhou telah mengalami beberapa kali pelepasan air banjir dan permukaan air naik dengan cepat, beberapa tim penyelamat terpaksa mengungsi.

Seorang penyelamat mengunggah video selama proses evakuasi: “Kami telah dievakuasi sekarang, tidak mungkin, permukaan air terus naik, kami menyelamatkan lebih dari 100 orang yang terkena dampak bencana pada hari ini, karena permukaan air naik sangat cepat, kata otoritas yang lebih tinggi, kami akan mengungsi.”

“Kami tidak tega!” dia meraung tak berdaya. “Sejujurnya, aku melihat semua orang yang terkena dampak menangis minta tolong.”

Sebuah video pencarian bantuan yang beredar di internet menunjukkan bahwa pada 1 Agustus, wilayah desa di dekat Pasar Dashiqiao di Zhuozhou terendam sehingga hanya atapnya yang terlihat dan banyak orang berteriak minta tolong.

“Penyelamat tolong cepat datang,” ucap seorang wanita yang memposting video sambi memohon pertolongan. 

Orang-orang yang dilanda bencana di Zhuozhou sedang menunggu penyelamatan di ambang hidup dan mati, tetapi ada video yang menunjukkan bahwa sejumlah besar tim penyelamat sipil yang datang untuk menyelamatkan mereka dari tempat lain, diblokir oleh pihak berwenang di jalan raya.  Mereka diharuskan memiliki surat undangan dari pemerintah Zhuozhou untuk masuk dalam operasi penyelamatan. Perilaku birokrasi penguasa dan ketidakpedulian mereka terhadap hidup dan mati rakyat,  menimbulkan kemarahan publik. (Hui)