Presiden Timor Leste Ungkap Kebohongan Media Corong PKT : Kita Menolak Dana Pinjaman Tidak Menguntungkan dan Kerja Sama Militer

oleh Xu Jian

Setelah Perdana Menteri Timor-Leste Xanana Gusmao menandatangani “Kerangka Strategis Komprehensif” dengan Tiongkok baru-baru ini, media corong Partai Komunis Tiongkok membual dengan menyebutkan bahwa kedua negara telah menjalin kerja sama termasuk pertukaran militer. Presiden Timor-Leste Jose Ramos-Horta mengatakan kepada media Barat, bahwa berita tersebut tidak benar. Dan, Timor Leste tidak akan menerima dana pinjaman apa pun dari Partai Komunis Tiongkok yang “tidak dapat dikelola, tidak berkelanjutan, dan berbunga terlalu tinggi.”

Pada 30 September, Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta mengatakan kepada Reuters bahwa Timor Leste tidak membahas kerja sama militer dengan Tiongkok ketika meningkatkan hubungan diplomatik. Semoga saja Australia dan Indonesia dapat “tidur dengan nyenyak”.

Pada 23 September, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao bertemu dengan Xi Jinping di Hangzhou, kemudian sepakat mengumumkan untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara menjadi kemitraan strategis yang komprehensif dan menandatangani perjanjian kerja sama.

Setelah itu, media pemerintah Tiongkok mulai melaporkan bahwa perjanjian antara Beijing dengan Timor Leste, yang terletak sekitar 700 kilometer (450 mil) barat laut Australia itu juga mencakup pertukaran militer. Hal mana membuat khawatir para politisi Australia.

Pada 7 September tahun lalu, Australia dan Timor Leste menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (Defence Cooperation Agreement. DCA) untuk memperluas kerja sama militer antara kedua negara dan menolak ambisi ekspansi Partai Komunis Tiongkok di kawasan Pasifik.

“Selama ini (Kedua negara) belum pernah membahas masalah kerja sama militer, tidak pernah membahasnya, dan Tiongkok pun tidak pernah mengangkat masalah ini,” kata Jose Ramos-Horta.

Dia menambahkan : “Kami tidak akan pernah memasukkan unsur asing ke dalam Timor Leste karena hal ini akan dianggap oleh negara-negara ASEAN lainnya sebagai membahayakan netralitas atau kebijakan perdamaian dan keamanan ASEAN.”

“Indonesia dan Australia, juga termasuk Singapura dan Malaysia – adalah negara terdekat, kita bisa selalu tidur nyenyak – Timor Timur tidak akan menjadi negara yang mencemaskan keamanan di kawasan.”

Presiden Jose Ramos-Horta mengatakan bahwa meskipun perjanjian tersebut mencakup pemberian pinjaman dari pemerintah dan komersial Tiongkok kepada Timor Leste. 

Ia berkata : “Tetapi saat ini kami tidak memiliki pinjaman apa pun dari Tiongkok.”.

“Di masa mendatang, kami mungkin saja mengajukan pinjaman … tapi kami tidak akan menerima dana pinjaman apa pun yang tidak dapat dikelola, tidak berkelanjutan, dan berbunga terlalu tinggi.” (sin)