Analis : Kritikan Wang Yi Terhadap Israel Membuat PKT Kian Terisolasi dari Komunitas Dunia

Pada Sabtu (14 Oktober), Wang Yi, anggota Biro Politik Partai Komunis Tiongkok dan Menteri Luar Negeri saat berbicara lewat sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi mengatakan, bahwa tindakan Israel telah melampaui ruang lingkup pembelaan diri, dan secara terang-terangan mendukung organisasi militan Hamas, “Ketidakadilan historis tidak dapat dibiarkan terus berlanjut”, katanya. Para ahli mengatakan bahwa ini adalah tindakan bodoh Partai Komunis Tiongkok yang akan membuatnya kian terisolasi dari komunitas internasional

oleh Luo Ya

Pada 14 Oktober, situs web Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengungkapkan, bahwa dalam pembicaraan lewat sambungan telepon antara Wang Yi dengan Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan Al Saud, Wang Yi menyatakan bahwa tindakan Israel telah melampaui ruang lingkup pembelaan diri mereka, Israel seharusnya mendengarkan seruan dari komunitas internasional dan Sekretaris Jenderal PBB secara saksama dan menghentikan hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza.

Wang Yi juga mengatakan : “Tiongkok percaya bahwa ketidakadilan historis terhadap Palestina yang telah berlangsung selama lebih dari setengah abad lamanya itu seharusnya segera diakhiri”. Selain itu, Tiongkok bersedia bekerja sama dengan Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya untuk mendorong isu Palestina kembali ke jalur yang benar, yakni “Solusi Dua Negara”.

Pada 13 Oktober, Wang Yi secara terbuka mendukung Hamas pada konferensi pers yang diadakan setelah Dialog Strategis Tingkat Tinggi Tiongkok – Uni Eropa. Ia mengatakan bahwa akar penyebab konflik Palestina – Israel adalah bahwa aspirasi Palestina untuk mendirikan negara terus tidak bisa terwujud. “Warga Israel dijamin bisa bertahan hidup, tapi siapa yang peduli dengan kelangsungan hidup warga Palestina ?” kata Wang Yi. Hanya dengan sepenuhnya merealisasikan “Solusi Dua Negara” konflik Timur Tengah bisa berakhir.

Pernyataan sikap PKT yang disampaikan Wang Yi memicu perhatian tinggi media sosial dalam dan luar negeri.

Feng Chongyi, seorang pakar masalah Tiongkok di Universitas Teknologi Sydney mengatakan kepada The Epoch Times : “Sikap PKT telah mengalami perubahan besar. Pada awalnya, PKT bersikap netral atau tidak menyakitkan kedua belah pihak, meskipun juga tidak menghendaki pembenaran dari mereka. Tapi sekarang PKT malahan mengesampingkan sikap terdahulu itu dan memilih memihak kepada Hamas. Hal mana sama saja dengan memilih pemutusan hubungan dengan Israel”.

Lewat akunnya di Weibo, Kedutaan Besar Israel di Tiongkok melaporkan pembicaraan lewat telepon dengan Utusan Khusus Timur Tengah di Tiongkok, menyatakan ketidakpuasan Israel terhadap pernyataan pihak Tiongkok dan laporan medianya. (foto Weibo)

Analisis : Rakyat Palestina tidak damai karena Hamas

Feng Chongyi berpendapat bahwa sikap PKT secara langsung telah menuduh Israel dan Amerika Serikat yang menyebabkan rakyat Palestina tidak dapat menjamin keselamatan diri mereka sendiri. Padahal hal ini terjadi karena munculnya Hamas, bukan karena Israel.

Dia menjelaskan : “Pada masa Yitzhak Rabin dan PBB, kalau pun kita kembali ke rencana tahun 1948, atau Perjanjian Oslo I (disetujui oleh Palestina dan Israel pada 13 September 1993), yang merupakan rekonsiliasi antara pihak Arab dan Israel untuk membentuk negara. Bahkan kemudian Organisasi Pembebasan Palestina dan Israel telah berdamai. Dengan begitu rakyat tentu dapat hidup tenteram”.

Feng Chongyi menilai bahwa kegagalan seluruh dunia Arab atau Palestina untuk mendirikan negara sekarang adalah karena Hamas telah melakukan intervensi. “Orang-orang ini tidak mengakui keabsahan berdirinya negara Israel. Mereka ingin menghapus Israel dari muka bumi dan tidak mengizinkan kelompok moderat atau pragmatis di Palestina untuk berdamai dengan Israel. Oleh karena itu, mereka tidak dapat mendirikan negara”. Di sinilah akar dari penyebab warga Palestina sendiri tidak bisa hidup damai”.

Feng Chongyi mengatakan bahwa PKT sengaja mengacaukan konsep Hamas dan Palestina. “Hamas bukanlah Palestina. Negara Palestina yang diakui secara internasional adalah pemerintahan Mahmoud Abbas”.

“Sesungguhnya rakyat Palestina tidak dapat hidup tenteram, negara terpecah belah dan mengalami perang saudara, akar penyebabnya terletak pada kelompok ekstremis atau organisasi teroris seperti Hamas, sehingga kesalahaan ini tidak boleh dilimpahkan kepada Israel”.

Sikap Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi yang medukung Palestina dalam konflik Palestina – Israel menimbulkan reaksi balik dari publik (foto Internet)

Analisis : PKT hanya akan kian terisolasi dari komunitas internasional

Feng Chongyi percaya bahwa Wang Yi telah mengambil langkah yang bodoh. “Jika saja Wang Yi mengatakan bahwa Israel kesulitan memerangi Gaza, kemudian banyak orang di dunia Arab yang memberikan dukungan terhadap Palestina (Hamas), mungkin saja sikapnya itu masih tidak terlalu memicu celahan dunia”.

“Tetapi sekarang di dunia Arab, selain dukungan verbal terhadap Palestina, tetapi tidak ada negara yang benar-benar berdiri untuk mendukung atau melakukan jihad. Sama sekali tidak ada pasukan, senjata maupun personel yang dikirim ke Palestina. Maka sikap Tiongkok ini hanya akan membuatnya semakin terisolasi dari komunitas internasional”.

Dewan Imam Global (Global Imam Councel. GIC) mengutuk serangan  Hamas terhadap Israel dan mendukung putusan terhadap organisasi teroris tersebut. GIC adalah organisasi non-pemerintah internasional terbesar di dunia yang terdiri dari para pemimpin agama Muslim dari berbagai sekte dan aliran pemikiran Islam, dan terdiri dari 1.470 orang imam Muslim dari seluruh dunia.

Pernyataan PKT juga menimbulkan ketidakpuasan dari Israel. Kedutaan Besar Israel di Tiongkok secara terbuka memposting tulisan di Weibo pada 14 Oktober yang isinya menyebutkan, bahwa Rafi Harpertz, Wakil Direktur Jenderal dan Duta Besar Urusan Asia-Pasifik pada Kementerian Luar Negeri Israel telah menyampaikan rasa ketidakpuasan Israel atas sikap PKT kepada Zhai Jun, Utusan Khusus Urusan Timur Tengah dari Tiongkok melalui sambungan telepon.

Rafi Harpertz mengatakan bahwa Israel sangat kecewa dengan pernyataan dan laporan media Tiongkok. “Dalam pesan-pesan itu, (PKT) sama sekali tidak mengecam organisasi teroris Hamas yang dengan jelas dan terang-terangan melakukan serangan dan pembantaian keji terhadap warga sipil tak berdosa, dan menculik puluhan orang di Jalur Gaza”.

Netizen Tiongkok meninggalkan komentar di akun resmi Weibo Israel yang isinya menentang Wang Yi dengan tulisan yang mendukung Israel. (foto Internet)

Akun Kedutaan Besar Israel di Tiongkok di akun Weibo Tiongkok menyatakan pada 14 Oktober, PKT tidak menyebutkan bahwa Israel juga mempunyai hak untuk membela diri dan melindungi warga negaranya. “Ini adalah hak dasar yang dimiliki oleh negara berdaulat mana pun di dunia ketika negaranya diserang secara brutal dan tidak dapat ditoleransi oleh masyarakat manusia.” (sin)