Pasukan Israel Memasuki Gaza, Luncurkan Serangan Terbatas Menyasar 320 Target Militer Hamas Hingga Iran Dituding di Balik Serangan Hamas

Gedung Putih pada Senin (23 Oktober) secara terbuka menyatakan bahwa Iran adalah dalang perang Hamas-Israel, dan Amerika Serikat akan terus memperkuat kekuatan militernya di Timur Tengah di masa mendatang dan siap merespons ancaman serta tantangan kapan pun

Yu Liang – NTD

Militer Israel pada Senin (23/10) menyatakan bahwa pasukan darat telah melancarkan serangan terbatas di Gaza mulai pada Minggu (22 Oktober) malam dan mengenai lebih dari 320 sasaran militer Hamas, termasuk terowongan, pusat komando, benteng militer dan stasiun observasi. selanjutnya akan bergerak ke kunci lokasi di mana para sandera ditahan.

Di hari yang sama, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengunjungi Tel Aviv untuk bertemu dengan Perdana Menteri Israel Netanyahu.

Setelah itu, Rutte terbang ke kota Ramallah di Yordania untuk bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dengan harapan dapat mencegah penyebaran perang.

Netanyahu menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Belanda dan Yunani atas dukungan mereka terhadap kaum Yahudi, dengan mengatakan bahwa Israel terlibat dalam “perang kemanusiaan melawan barbarisme.”

Sebelumnya, Presiden Israel Isaac  Herzog mengatakan, dokumen yang dibawa elemen Hamas yang terbunuh menunjukkan bahwa Hamas berencana menggunakan senjata kimia sianida terhadap warga sipil Israel.

Gedung Putih mengkonfirmasi pada Senin bahwa Iran tidak hanya berada di balik serangan  Hamas pada 7 Oktober, tetapi juga menggunakan Hizbullah untuk mencoba membuka front kedua di Israel utara dan “secara aktif membantu” kelompok proksinya melawan pasukan militer AS di Irak dan Suriah. Amerika Serikat akan terus menambah pasukannya di Timur Tengah dan melakukan serangan militer jika diperlukan.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Jhon Kirby berkata: “Kami sekarang mengetahui bahwa kelompok-kelompok ini didukung oleh Garda Revolusi Iran dan rezim Iran. Mengetahui bahwa Iran terus mendukung Hamas dan Hizbullah, kami tidak akan membiarkan mereka melakukan ini. Kami tidak akan membiarkan ancaman apa pun dan tantangan terhadap kepentingan kami di kawasan ini.”

Para pejabat Israel juga menegaskan kembali bahwa jika Iran memperluas konflik, akan menyerang Iran dan para pemimpinnya dan memusnahkan mereka dari muka bumi.

Presiden AS Joe Biden mengadakan pembicaraan telepon Minggu lalu dengan para pemimpin Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Kanada mengenai pencegahan penyebaran perang.Para pemimpin pada pertemuan tersebut menegaskan kembali sikap tegas mereka dalam mendukung Israel dan menyerukan pembebasan semua sandera.

Setelah pembebasan dua sandera Amerika, dua sandera lainnya yang dibebaskan Hamas pada hari Senin kembali ke Israel dari Mesir, yaitu Nurit Cooper yang berusia 79 tahun dan Yocheved Lifshitz yang berusia 85 tahun. (Hui)