Home Blog Page 1013

Ahli Menemukan Sejumlah Besar Pasien COVID-19 di Tiongkok Bergejala Paru-Paru Putih

0

 oleh Lin Cenxin, Luo Ya

Saat ini varian Omicron sedang menyebar di Tiongkok dan jumlah kasus infeksi serta kematian terus meningkat tajam. Sejumlah besar warga sipil telah mengungkapkan bahwa banyak orang yang terinfeksi memiliki gejala paru-paru putih seperti pasien parah yang terjadi di Wuhan 3 tahun lalu. Hal ini menimbulkan kekhawatiran banyak pihak.

Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah besar warganet melalui Weibo menyampaikan berita terkait banyaknya pasien terinfeksi telah didiagnosis dokter dengan terserang pneumonia berat bahkan menunjukkan gejala paru-paru menjadi putih yang cukup ekstrem. Para warganet yang mengungkapkan hal tersebut termasuk staf medis, anggota keluarga pasien yang meninggal dunia, anggota keluarga yang sedang mencari bantuan untuk pasien paru-paru putih, dan lainnya.

Pada 20 Desember, Mei Xinyu, ekonom Tiongkok memposting berita yang menyampaikan bahwa istri Hu An-gang, seorang sarjana kiri Tiongkok yang terkenal, baru saja mengumumkan bahwa ayahnya telah meninggal dunia di pagi hari, karena CT scan menunjukkan seperempat bagian dari paru-parunya memutih akibat terinfeksi COVID-19. 

Pada 22 Desember, seorang netizen menyampaikan berita di Twitter bahwa seorang pasien di Beijing yang sudah sepekan menjalani rawat inap di rumah sakit, gagal napas akibat seluruh paru-parunya telah memutih.

“Inilah hasil CT scan paru-paru dari seorang pria berusia 78 tahun. Silakan diperhatikan lebih seksama, bahwa dalam keadaan normal, paru-paru kita mengandung udara atau gas. di foro CT scan seharusnya kedua paru-paru berwarna hitam, tetapi lihatlah bahwa kedua paru-paru pria ini telah memutih. Ini yang umumnya dinamakan paru-paru putih,” kata Profesor Zeng, seorang blogger kesehatan daratan Tiongkok.

Pasien pria tersebut juga meninggal dunia sehari setelah timbulnya gejala.

Paru-paru putih adalah gejala khas dari para pasien parah yang terinfeksi virus corona jenis baru, atau kemudian bernama (COVID-19) ketika wabah itu merebak pertama kali di Kota Wuhan, Tiongkok 3 tahun lalu.

Ling Chumian, seorang dokter ahli anestesi di Rumah Sakit Universitas Medis Wuhan Union, juga mengungkapkan di Internet bahwa jumlah pasien yang membutuhkan intubasi telah meningkat tajam baru-baru ini.

“Tiga (intubasi) yang saya lakukan, masing-masing memiliki infeksi paru-paru yang sangat serius, dan kemudian saya pergi untuk melihat kasusnya, semuanya positif. Kita mungkin akan menghadapi gelombang-gelombang infeksi dan kematian yang satu lebih ganas dari gelombang sebelumnya,” kata Dokter Ling Chumian.

Namun, ketika PKT melonggarkan pencegahan dan pengendalian epidemi kali ini,  mereka dalam publikasinya hanya mengklaim bahwa strain virus Omicron hanya menginfeksi saluran pernapasan bagian atas dan tidak akan merusak paru-paru. Dihadapkan dengan sejumlah besar kasus pasien paru-paru putih, dunia luar jadi bertanya-tanya apakah PKT masih menyembunyikan jenis mutasi baru dari strain virus tersebut.

“Sekarang seluruh komunitas internasional dibuat ngeri karena ini adalah pemandangan yang belum pernah terlihat sejak kemunculan Omicron di dunia. Ini bukan hanya karena fenomena dari skup infeksi dan kematiannya yang besar bagaikan letusan sebuah gunung berapi, tetapi dunia sekarang sangat khawatir tentang apakah kondisi itu akan segera bermutasi dan menciptakan beberapa strain baru,” kata Tang Jingyuan, seorang komentator politik di Amerika Serikat.

Seorang peneliti bermarga Li dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Handan di Provinsi Hebei baru-baru ini mengatakan kepada media, bahwa dari sampel virus yang diperoleh dari pasien terinfeksi di Beijing, Hebei dan tempat lain baru-baru ini, terdeteksi selain terdiri dari strain mutan Omicron BF.7, terdapat juga strain virus Delta. Jadi, mungkin kombinasi ini yang menjadi salah satu penyebab terjadinya paru-paru putih. 

Tang Jingyuan mengatakan : “Karena pemberlakuan lockdown sebelumnya, sehingga virus yang merajalela di daratan Tiongkok itu tidak memiliki proses untuk bermutasi dari Delta ke Omicron, yang menyebabkan munculnya 2 koeksistensi dan koinfeksi dari strain virus. Dan hal ini terjadi secara luas, sehingga tingkat kematian di Tiongkok lebih tinggi daripada Hongkong, Singapura dan wilayah lainnya”. 

Heng He, seorang komentator politik di Amerika Serikat, berpendapat bahwa paru-paru putih orang yang terinfeksi mungkin terkait dengan vaksinasi.

Ia mengatakan : “Terinfeksi lagi setelah divaksinasi dapat menimbulkan ADE (Antibody-dependent Enhancement), yang berarti gejalanya sangat parah, tetapi tidak semuanya seperti ini, terutama dalam kasus kekebalan alami, tetapi mengapa fenomena paru-paru putih ini muncul begitu banyak di Tiongkok ? Kemungkinan besar itu adalah ADE, yang merupakan respons dari ketergantungan antibodi yang dipicu oleh infeksi kedua setelah vaksinasi.”

Meskipun ada banyak laporan dari masyarakat bahwa jumlah infeksi melonjak, rumah sakit penuh sesak, dan krematorium kewalahan mengatasi masalah kremasi jenazah, tetapi jumlah kematian resmi yang dilaporkan oleh PKT masih saja satu digit, dan masalah paru-paru putih ini juga sama sekali belum disebutkan.

Pada 24 Desember, Wall Street Journal melaporkan bahwa PKT yang tidak melaporkan jumlah kematian telah membuat semakin sulit dalam mengatasi epidemi yang akhirnya akan memperparah penyebarannya di daratan Tiongkok. (sin)

34 Orang Tewas dan Ribuan Penerbangan Dibatalkan Saat Badai Salju Ekstrem Menghantam Amerika Serikat

Li Qingyi dan Wang Yanqiao

Badai salju ekstrem melanda sebagian besar wilayah  terutama wilayah bagian Timur Amerika Serikat, mendatangkan cuaca dingin ekstrem yang memecahkan rekor pada Malam Natal. Diperkirakan dari negara bagian Pennsylvania hingga Georgia, suhu akan turun tajam hingga memecahkan rekor suhu minimum Malam Natal. Pada Sabtu 24 Desember, lebih dari 4.000 penerbangan  dibatalkan.

Pada  Jumat (23 Desember), Udara dingin bercampur dengan salju tebal dan angin menderu-deru bertiup melintasi wilayah Great Lakes dan memasuki hulu Sungai Mississippi dan Lembah Ohio, mendatangkan malapetaka pada sistem listrik, transportasi darat, dan penerbangan.

Operasional di bandara seluruh Amerika Serikat  terganggu, ribuan pelancong yang berencana untuk  berlibur menjadi frustasi. Ribuan penerbangan AS dibatalkan.

Menurut data dari situs pelacakan penerbangan FlightAware, jumlah pembatalan penerbangan AS melebihi 5.000 pada  Jumat 23 Desember; pada pukul 14.00 Waktu Bagian Timur pada hari Sabtu 24 Desember, jumlah total pembatalan penerbangan lebih dari 4.000, dan jumlah total penundaan penerbangan melebihi 5.000 penerbangan .

Layanan kereta Amtrak juga membatalkan puluhan kereta selama periode Natal, mengganggu rencana perjalanan liburan bagi ribuan orang.

Badai salju ekstrem ini juga menyebabkan sekitar 1,5 juta rumah dan bisnis tanpa listrik dan kecelakaan mobil. Sedikitnya 14 orang tewas dalam kecelakaan terkait cuaca buruk  seperti yang dilaporkan CNN.

Dikutip dari Associated Press, jutaan orang meringkuk di tengah cuaca dingin yang membeku pada Minggu untuk menghadapi badai musim dingin yang  menewaskan sedikitnya 34 orang di seluruh Amerika Serikat. Diperkirakan akan merenggut lebih banyak korban jiwa setelah menjebak beberapa penduduk di dalam rumah dengan tumpukan salju serta memadamkan listrik puluhan ribu rumah dan pusat bisnis.

Layanan Cuaca Nasional Amerika Serikat (NWS) mengatakan suhu di Pittsburgh diperkirakan turun hingga minus 13 derajat Celcius pada  Sabtu 24 Desember, melampaui rekor malam Natal terdingin minus 10 derajat Celcius pada tahun 1983. Washington, D.C juga diperkirakan akan mengalami Malam Natal terdingin sejak 1989.

Karena dilanda cuaca ekstrem, Buffalo, kota terbesar kedua di Negara Bagian New York, dan daerah serta kota sekitarnya memberlakukan larangan mengemudi, dan tiga jembatan penyeberangan di perbatasan AS-Kanada di daerah Buffalo ditutup untuk sementara waktu. (hui)

Pungli Saat COVID-19 Mengamuk di Tiongkok : Tarif Sewa Ranjang Rumah Sakit Tembus Rp 22 Juta per Malam, Kremasi Tanpa Antre Rp 78 Juta

0

oleh Zhu Ying

Pungutan liar ikut merajalela di saat epidemi sedang merebak dengan hebatnya di Tiongkok. Netizen Tiongkok mengungkapkan bahwa ada oknum rumah sakit di Beijing yang “bisa mengatur” agar pasien mendapatkan tempat pembaringan dalam bangsal dengan tarif lebih dari RMB. 10.000,- per malam atau setara Rp 22,3 juta (RMB 1 : 2,232.25) .

Ada juga orang yang mengklaim sebagai orang dalam perusahaan kremasi yang “bisa mengatur” agar jenazah yang mau dikremasi tidak perlu antri panjang, asal dapat menyediakan “uang pengaturan” sebesar RMB. 35.000 atau setara Rp 78,1 juta. 

Pada Jumat (23 Desember), netizen Tiongkok dengan nama “Wang Xiaoguai di Beijing” memberitakan pengalamannya ketika membawa anaknya yang sakit demam tinggi ke dokter di Beijing United Family Hospital. Begitu tiba di rumah sakit, ia diwajibkan untuk membayar hampir RMB. 2.000,- untuk biaya pendaftaran, setelah itu menunggu selama 3 jam. Lantaran suhu badan anaknya tidak turun sama sekali, maka perawat meminta anaknya dirawat inapkan di rumah sakit untuk observasi lebih lanjut. Tetapi tanpa diduga, perawat tersebut mengatakan : Biaya untuk tempat tidur adalah RMB. 15.000,- per malam, ini di luar perhitungan biaya perawatan lainnya.

Netizen ini tidak habis mengerti masalah pungutan yang tidak masuk akal tersebut, ia bertanya : Inikah cara Beijing yang begitu besar memperlakukan nyawa anak kecil ?

Menurut informasi publik, Beijing United Family Hospital adalah rumah sakit swasta, biasanya mereka memungut biaya pendaftaran untuk orang dewasa antara RMB. 1.200,- hingga 1.500,- dan untuk anak-anak RMB. 1.000,-.

Pungutan liar dengan memanfaatkan epidemi untuk mengisi dompet-dompet pribadi juga muncul di industri pemakaman dan kremasi.

Menurut postingan seorang netizen Beijing : Sejak wabah merajalela di Beijing yang membuat Beijing menjadi “kota positif” karena begitu banyak warga yang terinfeksi. Sekarang, orang-orang berbaris di depan rumah perabuan untuk menunggu kremasi jenazah. Seorang penduduk Distrik Chaoyang di Beijing memposting tulisan seperti ini : Kremasi jenazah sekarang membutuhkan antrean sampai satu bulan, tetapi jika anggota keluarga bersedia membayar uang ekstra sebesar RMB. 30.000,-, waktu tunggu dapat dipersingkat menjadi 3 hari.

Di lingkaran teman WeChat, seorang netizen lain dari Distrik Chaoyang mengungkapkan bahwa rumah perabuan tidak dapat menangani pengiriman jenazah yang membludak. Malam sebelumnya, ia telah melihat dengan mata kepala sendiri bahwa selama 2 hingga 3 jam ada 20 jenazah yang dimasukkan ke kamar jenazah rumah sakit. Netizen tersebut kemudian menyebutkan : Semua krematorium di Beijing rata-rata mengatakan bahwa kremasi akan memakan waktu tunggu sampai satu bulan. Bagi mereka yang ingin mempersingkat waktu tunggu hingga 3 sampai 5 hari, perlu mengeluarkan uang bawah meja sebesar RMB. 30.000,-. 

Selain itu, dalam video pendek ada seorang yang mengaku dirinya sebagai karyawan perusahaan kremasi yang menuliskan pesannya : “Butuh mobil jenazah ? Kremasi tidak perlu antre”. Harga kremasi jenazah adalah RMB. 26.000,-.

Menanggapi kekacauan yang disebutkan di atas, banyak netizen mengkritik rumah sakit yang aji mumpung, memanfaatkan krisis untuk menaikkan harga. Ini adalah perbuatan tidak bermoral yang melanggar sumpah rumah sakit bertujuan menyembuhkan dan menyelamatkan manusia. Beberapa netizen meminta badan pengatur untuk menghukum perilaku krematorium yang melakukan pungli. (sin)

Dampak Sanksi AS : Chip Canggih Huawei Habis Terpakai, Pangsa Pasar HiSilicon Nol

NTD

Amerika Serikat terus memperluas daftar hitam perdagangan terhadap perusahaan Tiongkok. Setelah Huawei dijatuhi sanksi perdagangan oleh Amerika Serikat, sekarang beredar berita bahwa chip canggih Huawei telah habis terpakai. Selain itu, pangsa pasar anak perusahaannya, yakni HiSilicon bahkan turun menjadi nol persen pada kuartal ketiga tahun ini.

Pada Agustus 2020, produsen peralatan telekomunikasi terbesar di Tiongkok tersebut dikenai sanksi perdagangan oleh Amerika Serikat dan pemutusan pasokan chip canggih untuk Huawei. Kini beredar berita bahwa Huawei sudah kehabisan stok chip canggih.

Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh Counterpoint Research, bahwa pangsa pasar HiSilicon, perusahaan desain chip milik Huawei mengalami penurunan terus menerus. Dari 16% sebelum sanksi diberlakukan hingga cuma tinggal 1% pada kuartal pertama tahun ini, lalu turun lagi menjadi 0,4% pada kuartal kedua. Dan 0% pada kuartal ketiga tahun ini. Akibat sanksi, jadi HiSilicon tidak dapat mempercayakan pengecoran seperti TSMC dan Samsung untuk memproduksi chip yang dibutuhkan. Kini persediaannya telah habis, sehingga hanya dapat menggunakan chip Qualcomm 4G untuk memproduksi ponsel baru.

Bai Yihong, seorang analis di Enlighten Investment Consulting mengatakan : “Kita dapat melihat dari fakta bahwa pangsa pasar semikonduktor HiSilicon Huawei telah jatuh ke nol persen, sehingga di masa mendatang, akan ada lebih banyak perusahaan Tiongkok yang berkecimpung pada desain IC, produsen semikonduktor mengalami kesulitan dalam pengembangannya di masa mendatang. Mereka dapat terpengaruh”.

Pemerintahan Biden terus melanjutkan strategi perang teknologinya, secara bertahap dari melarang ekspor peralatan manufaktur semikonduktor dan chip AI kelas atas ke daratan Tiongkok, sampai akhir-akhir ini merayu Belanda, Jepang, dan Korea Selatan untuk lebih membatasi pengembangan semikonduktor Tiongkok. Para ahli memperkirakan bahwa perusahaan Tiongkok bakal menghadapi risiko terputusnya pengembangan teknologi chip di bawah 40 nanometer, termasuk desain IC, dan indikator pembuatan wafer.

Bai Yihong mengatakan : “Lebih dari 20% dari produk terminal ini merupakan bagian dari teknologi atau paten yang diterapkan di Amerika Serikat. Dia (Amerika Serikat) berhak meminta penjual untuk memberikan daftar putih yang relevan. Jika Anda gagal memenuhi hal ini, dia berhak mengusulkan sanksi untuk menghukum. Bagian ini dapat menjadikan fungsi ponsel Anda tidak dapat ditingkatkan lebih lanjut, begitu pula yang digunakan untuk kepentingan militer, apakah itu rudal atau satelit buatan, semuanya akan mengalami kesulitan dalam pengembangannya”.

Media Inggris “Economist” menunjukkan bahwa dalam menghadapi kebijakan pembatasan ekspor chip yang dipimpin AS, Tiongkok tidak dapat menanggulanginya secara efektif. Bahkan mereka yang telah menghabiskan RMB. 300 miliar untuk mensubsidi pengembangan perusahaan semikonduktornya sendiri, tapi hasilnya hanya sia-sia kecuali mendorong korupsi. (sin)

Seluruh wilayah Indonesia Pada Tahun Baru 2023 Diproyeksi Dilanda Hujan Lebat

0

ETIndonesia- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan seluruh wilayah Indonesia berpotensi dilanda hujan lebat hingga sangat lebat selama periode Natal dan Tahun Baru 2023.

Dikutip dari siaran pers BMKG , berdasarkan platform informasi Prakiraan Berbasis Dampak BMKG, beberapa wilayah dengan POTENSI SIAGA yang perlu diwaspadai pada periode t 21 – 23 Desember 2022 adalah sebagai berikut:

1) Sebagian wilayah Aceh
2) Sebagian wilayah Sumatera Utara
3) Sebagian wilayah Riau
4) Sebagian wilayah Jawa Barat
5) Sebagian wilayah Jawa Tengah
6) Sebagian wilayah Jawa Timur
7) Sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur
8) Sebagian wilayah Kalimantan Barat
9) Sebagian wilayah Kalimantan Timur
10) Sebagian wilayah Kalimantan Utara
11) Sebagian wilayah Maluku

Khusus tanggal 24 Desember 2022, berdasarkan prakiraan berbasis dampak BMKG menyebut terdapat wilayah dengan potensi siaga yang perlu diwaspadai yaitu sebagian wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Sedangkan potensi hujan dengan intensitas signifikan selama periode tanggal 25 Desember 2022 – 01 Januari 2023 perlu diwaspadai di beberapa wilayah sebagai berikut:
Potensi HUJAN LEBAT hingga SANGAT LEBAT di wilayah :

1) Banten
2) Jawa Barat
3) Jawa Tengah
4) Yogyakarta
5) Jawa Timur
6) Bali
7) NTB
8) NTT
9) Sulawesi Selatan
10) Sulawesi Tenggara
11) Maluku

Adapun wilayah yang berpotensi mengalami HUJAN SEDANG hingga LEBAT di wilayah :
1) Aceh
2) Lampung
3) Sumatera Selatan
4) DKI Jakarta
5) Kalimantan Tengah
6) Kalimantan Selatan
7) Maluku Utara
8) Papua Barat
9) Papua

Kepala BMKG, Dwikorita mengatakan peningkatan curah hujan selama periode Natal dan Tahun Baru 2023 diakibatkan sejumlah dinamika atmosfer. Diantaranya, peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan.

Selain itu, kata dia, meningkatnya intensitas seruakan dingin Asia yang dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan, serta meningkatkan potensi awan hujan di sekitar Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.

Dinamika atmosfer lainnya yaitu adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah perairan selatan Indonesia yang dapat memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang cukup masif dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di sekitarnya.

“Dan yang keempat, terpantaunya beberapa aktifitas gelombang atmosfer, yaitu fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial, kondisi tersebut berkontribusi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan timur,” papar Dwikorita saat Konferensi Pers di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta, Selasa malam (20/12/2022). (BMKG/asr)

Jumlah Penumpang Pesawat Masa Liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 Meningkat

0

ETIndonesia- Liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 akhirnya tiba. Orang-orang berbondong-bondong berpergian ke berbagai tempat tujuan. Jumlah penumpang pesawat kali ini mengalami tren peningkatan.

Hal demikian diungkapkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang menyebutkan lebih dari 1.000 penerbangan.

“Dari report yang saya terima, jumlah penerbangan (flight) pada hari kemarin sudah melampaui 1.000 flight, yaitu mencapai 1.040 flight per hari. Hari ini mungkin lebih. Ini suatu tanda kebangkitan penerbangan Indonesia,” kata Menhub saat meninjau Bandara Soekarno Hatta, Jumat (23/12/2022) dikutip dari situs Kemenhub.

Menhub meminta operator sarana dan prasarana penerbangan melakukan sejumlah persiapan untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan dan antrian di bandara.

“Beberapa titik yang saya inspeksi hari ini adalah ground handling. Saya minta kepada AP2 dan stakeholder terkait untuk meningkatkan jumlah peralatan dan pekerja yang di sana, karena keterlambatan pengambilan barang biasanya terjadi di lokasi tersebut,” ujar Menhub.

Selanjutnya terkait tarif tiket pesawat, Menhub telah berkomunikasi dengan maskapai untuk tidak menerapkan harga terlalu tinggi. Menhub mengimbau masyarakat untuk memilih jam penerbangan pada malam atau dini hari untuk mendapatkan tiket yang lebih kompetitif.

 “Saya juga meminta maskapai untuk mengupayakan dapat mengoperasionalkan maskapainya secara optimal, agar Saudara kita yang di Papua, Ambon, NTT dapat terlayani dengan baik,” ucap Menhub.

Menhub juga meminta sejumlah bandara untuk mengoptimalkan jam operasional, sehingga bisa memaksimalkan frekuensi take off landing pesawat. (Kemenhub/asr)

2 Hari Jelang Natal, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan wilayah Jabotebek

0

ETIndonesia- PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 965.760 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada H-7 s.d H-2 Hari Raya Natal 2022 yang jatuh pada periode Minggu-Jumat (18-23 Desember 2022).

Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Lisye Octaviana merilis, angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (arah Bandung).

Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 16,58% jika dibandingkan lalin normal periode Juni 2022 dengan total 828.432 kendaraan. Jika dibandingkan dengan periode Nataru 2021, total volume lalin ini naik 4,12%, dengan total 927.583 kendaraan.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan prediksi volume lalin Nataru 2022 pada periode yang sama, total volume lalin tersebut naik sebesar 2,88% dengan total 938.725 Kendaraan.

Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 448.806 kendaraan (46,47%) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 302.334 kendaraan (31,31%) menuju menuju arah Barat (Merak), dan 214.620 kendaraan (22,22%) menuju arah Selatan (Puncak). Adapun rincian distribusi lalin sebagai berikut:

ARAH TIMUR (TRANS JAWA & BANDUNG)

– Lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan jumlah 238.077 kendaraan, meningkat sebesar 38,69% dari lalin normal.

– Lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang, dengan jumlah 210.729  kendaraan, meningkat sebesar 17,34% dari lalin normal.

Total lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa dan Bandung melalui kedua GT tersebut adalah sebanyak 448.806 kendaraan, meningkat sebesar 27,78% dari lalin normal.

ARAH BARAT (MERAK)

Lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Merak melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak adalah sebesar 302.334 kendaraan, meningkat 6,08% dari lalin normal.

ARAH SELATAN (PUNCAK)

Sementara itu, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Puncak melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 214.620 kendaraan, meningkat sebesar 11,67% dari lalin normal.

(asr)

Tiongkok Memperkirakan 248 Juta Orang Terinfeksi COVID dalam 20 Hari

0

Eva Fu

Sebanyak 37 juta orang tertular COVID-19 dalam sehari di Tiongkok, menurut risalah yang bocor dari pertemuan badan kesehatan tertinggi negara itu yang dikonfirmasi oleh beberapa outlet berita.

Dalam 20 hari pertama Desember, 248 juta orang – terhitung sekitar 18 persen dari populasi – kemungkinan telah terinfeksi penyakit, kata para pejabat selama pertemuan internal Komisi Kesehatan Nasional pada 21 Desember. Angka tersebut secara eksponensial lebih tinggi daripada penghitungan virus resmi rezim.  Jika akurat, berarti wabah Tiongkok adalah yang terbesar di dunia.

Hampir tiga tahun di bawah kebijakan nol-COVID rezim yang ketat telah membuat masyarakat Tiongkok hanya memiliki sedikit kekebalan alami terhadap varian Omicron COVID-19 yang sangat menular, tampaknya berputar di luar kendali di Tiongkok.

Tangkapan layar dari catatan konferensi yang beredar di media sosial Tiongkok menunjukkan bahwa virus telah menyerang lebih dari separuh penduduk di ibu kota negara itu, Beijing dan Provinsi Sichuan di Tiongkok barat daya. Sichuan juga merupakan salah satu dari tiga provinsi dengan lebih dari 20 juta infeksi, sementara enam provinsi dan kota lainnya, termasuk Beijing, memiliki populasi yang terinfeksi antara 10 juta hingga 20 juta, kata perkiraan tersebut. Bloomberg dan media lainnya mengonfirmasi catatan tersebut dengan pejabat anonim yang terlibat dalam diskusi.

Risalah itu menyebutkan 12 subvarian Omicron. Tiga yang paling umum adalah BA.5.2, BF.7, dan BM.7. Sementara itu, para pejabat mengatakan bahwa mereka belum mengidentifikasi varian dengan “perubahan signifikan dalam penularan, patogenisitas, dan penghindaran kekebalan tubuh.”

Bagaimana agensi sampai pada angka-angka ini masih belum jelas mengingat negara itu meninggalkan tes COVID massal wajib pada awal bulan.

Meskipun demikian, angka-angka tersebut tampak konsisten dengan bukti anekdotal tentang lonjakan infeksi dan kematian secara nasional, termasuk di antara lingkaran elit rezim. Angka-angka tersebut juga sejalan dengan analisis oleh para peneliti Inggris yang memproyeksikan 167 dan 279 juta kasus secara nasional, yang dapat menyebabkan antara 1,3 dan 2,1 juta kematian.

Lonjakan virus telah membebani kamar mayat dan rumah sakit di seluruh Tiongkok. Biro Urusan Sipil Beijing Tongzhou mengatakan kepada Beijing Youth Daily, media milik pemerintah bahwa rumah duka di distriknya mengkremasi 140 hingga 150 jenazah setiap hari pada 22 Desember, sangat kontras dengan beban kerja 40 per hari di masa lalu. Lebih dari belasan  rumah duka telah mengkonfirmasi situasi serupa dengan The Epoch Times dalam beberapa hari terakhir.

Seorang warga Beijing mengatakan kepada The Epoch Times bahwa ia kehilangan lima anggota keluarga selama 10 hari, setidaknya dua di antaranya positif COVID. Semuanya telah divaksinasi dengan vaksin buatan dalam negeri dari Sinovac, yang telah menerima pengawasan ketat di masa lalu karena dugaan efek samping dari diabetes hingga leukemia.

“Vaksin palsu ini benar-benar tidak memberikan perlindungan apa pun,” katanya dalam sebuah wawancara pada  Rabu, meminta namanya dirahasiakan demi alasan keamanan. 

“Rakyat jelata yang tertular COVID tidak memiliki apa-apa selain kekebalan mereka sendiri sebagai pertahanan. Terlalu sulit bagi saya untuk menerimanya. Saya hampir mengalami gangguan total beberapa hari terakhir ini,” ujarnya. 

“Pemerintah tak memberitahukan angka kematian COVID meskipun begitu banyak orang yang meninggal dunia di Beijing,” tambah warga itu.

Song dari Xi’an, ibu kota Provinsi Shaanxi di Tiongkok tengah, juga menggambarkan gambaran suram di kotanya.

Kerabatnya yang tertular virus termasuk beberapa di antara mereka yang berusia 60-an dan pengantin baru muda,  mengalami rasa sakit yang mirip dengan pisau yang mengiris tubuh mereka, menurut Song. Mereka semua telah divaksinasi, dan tidak ada yang mencari bantuan dari rumah sakit, yang katanya  penuh sesak sehingga pasien terpaksa mengambil infus di jalanan.

“Tabung intravena tergantung di pohon-pohon jalanan meskipun cuacanya sangat dingin,” katanya kepada The Epoch Times, hanya memberikan nama belakangnya. Song, yang tidak divaksinasi, mengatakan dia sendiri pernah mengalami ketidaknyamanan tenggorokan ringan, tetapi sejak itu menghilang.

“Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika terus seperti ini,” katanya, menyebutnya sebagai “bencana kemanusiaan.”

The Epoch Times telah meminta komentar dari Komisi Kesehatan Nasional atas pertemuan tersebut. (asr)

Chang Chun dan Hong Ning berkontribusi pada laporan ini.

Pabrik Garmen, Percetakan Hingga Pencelupan Tekstil di Banyak Tempat di Tiongkok Kena Dampak Akibat Amukan COVID-19

0

Xia Dunhou dan Liu Fang

Kasus COVID-19 merebak luas di daratan Tiongkok sehingga menyebabkan dunia usaha, jasa pengiriman dan layanan lainnya hampir terhenti. 

Outlet media daratan Tiongkok, Qihuo Daily Newspaper melaporkan pada  Rabu 21 Desember bahwa 60 persen perusahaan percetakan dan pencelupan tekstil di Guangdong, Zhejiang, dan Shandong kemungkinan akan berhenti beroperasi untuk liburan akhir bulan.

Beberapa pabrik besar dan menengah telah mengumumkan jadwal liburan mereka, sebulan lebih awal dari tahun lalu, dengan liburan yang berlangsung hingga 60 hari. Beberapa pabrik juga sudah memulai liburan sejak akhir November.

Pada  Desember tahun ini, beban operasi rata-rata di Jiangsu dan Zhejiang masing-masing adalah 55% dan 48%, jauh lebih rendah daripada tingkat rata-rata pada tahun-tahun sebelumnya. Meskipun pengendalian COVID-19 telah dilonggarkan dan pesanan cukup meningkat, situasi COVID di berbagai tempat berada di puncaknya serta jumlah orang yang terinfeksi meningkat pesat. Pabrik-pabrik secara bertahap mengalami kekurangan pekerja dan beban kerja secara keseluruhan menurun secara bertahap.

Ketika reporter NTD menelepon sebuah pabrik tekstil di Foshan, Guangdong, dia diberitahukan bahwa bisnisnya kena dampak akibat COVID. Sebuah pabrik tekstil di Foshan, Guangdong: “Pasti berdampak, yaitu tidak bisa mulai bekerja, dan banyak orang yang positif COVID. Jika tidak positif semua orang bisa pergi bekerja, sehingga cukup banyak orang tanpa merekrut pekerja. Sekarang banyak yang positif, jadi tak bisa bekerja. Bahkan jika Anda merekrut, Anda tak dapat merekrut dan sekarang saya melihat di jalanan tak ada orang.”

Wartawan juga menghubungi beberapa perusahaan percetakan dan pencelupan tekstil di Zhejiang. Zhejiang Yunshan Textile and Dyeing Co, Ltd. menjawab bahwa mereka tak memiliki produk untuk dijual dan telah berhenti bekerja. Perusahaan-perusahaan lain sebagian besar tak menjawab.

“Ketika kebijakan Zero COVID, Anda dapat melihat bahwa kota-kota besar Tiongkok benar-benar ditutup. Anda berbicara tentang membuka diri, tetapi mengapa masih ada penutupan? tingkat ketidakhadiran pekerja pabrik di Dongguan telah mencapai 85 persen. Jadi, sepertinya akhir tahun dan musim puncak sebelum Tahun Baru Imlek pada  Januari tahun depan akan benar-benar hancur,” kata komentator Wen Zhao.

Untuk mengurangi dampak kekurangan tenaga kerja, Zhejiang, Chongqing, Anhui Wuhu, Guizhou Guiyang dan tempat lain menyatakan bahwa mereka yang tanpa gejala atau bahkan gejala ringan dapat bekerja secara normal. Beijing juga mengusulkan agar tes PCR dan antigen tidak diperlukan untuk kembali bekerja.

Komentator Wen Zhao menganalisis bahwa herd immunity atau kekebalan kelompok hanya akan terbentuk ketika populasi yang terinfeksi mencapai 60% hingga 70% dalam beberapa bulan. Saat itu, seluruh fungsi sosial, termasuk kapasitas produksi dan logistik pabrik, kira-kira bisa kembali normal. (hui)

Menemukan Harapan Dalam Jeratan Biaya Medis

0

Amy Denney

Diagnosis misterius bisa menakutkan diri sendiri. Selain itu, tuntutan uang dan waktu yang dibutuhkan untuk mencari jawaban—dan kemudian menjalani perawatan—dengan cepat menjadi salah satu kesengsaraan paling melelahkan yang dapat dihadapi seseorang.

Di situlah youtuber Justin Rhodes pada tahun 2015 menemukan dirinya mengalami nyeri pangkal paha yang misterius. Butuh waktu dua tahun untuk mengetahui penyebabnya—penyakit Lyme akibat gigitan kutu pada satu dekade sebelumnya—sementara itu tagihannya membengkak. Justin merasa dikhianati oleh tubuh yang tidak bisa lagi merawat pertanian, yang merupakan bagian besar dari pendapatan keluarganya.

“Tagihan kami melonjak, dan kemampuan saya untuk mendapatkan penghasilan menu- run,” katanya. “Itu saat yang menakutkan. Dalam hati saya, alam bawah sadar saya, saya tahu pasti ada cara yang lebih baik.”

Keluarga Justin Rhodes tahu bahwa mereka tidak dapat bertahan lama dengan pendapatan yang terbatas dan keluarga dengan empat (kini lima) anak. Peternakan keluarga diperkecil menjadi sapi perah dan ayam. Justin melakukan satu pekerjaan paruh waktu dan harus berhenti dari pelayanan paruh waktu juga olahraga lari, aktivitas yang dia sukai setiap hari. Selain rasa sakit fisik, dia diliputi kabut otak dan depresi.

“Ketika Anda jadi seorang petani pasar, itu sangat fisik. Saya bisa katakan bahwa (karir) itu tidak akan bisa kemana-mana,” ujarnya. “Itu masih menjadi keinginanku.”

Justin Rhodes di wisma seluas 75 hektar di Carolina Utara bagian barat (Foto oleh: Benjamin James)

Mereka harus mengais ke tempat sampah dan bertahan hidup dengan makanan kadaluarsa dari toko bahan makanan lokal, tetapi tahu bahwa mereka membutuhkan makanan berkualitas lebih baik untuk menyembuhkan dan mencegah lebih banyak gejala. Kini Justin memiliki saluran di YouTube dan berhasil meraih pendapatan dari non-pertanian, perjalanan keluarga untuk mengatasi hutang medis dan menemukan kembali harapan dimulai dengan meminjam buku di perpustakaan tentang kampanye Kickstarter (mereka tidak mampu membelinya). Mereka juga dipinjami buku The 4-Hour Work Week karya Tim Ferriss, yang menurut Justin hanya itu yang mampu dia dapatkan.

Dengan sumber daya yang sedikit dan ide untuk mengedukasi keluarga lain yang tertarik dalam beternak ayam, Justin mengabdikan 30 hari untuk mempelajari semua yang dia bisa tentang membuat kursus online dan memasarkannya. Ketika dia meluncurkan Permaculture Chickens, kursus online pertamanya, dia hanya memiliki tujuh daftar email tetapi berhasil menjual 1.200 eksemplar di seluruh dunia dan menghasilkan $35.000 dalam 30 hari, menandai kebangkitan keluarga dari kegelapan.

Untuk menginspirasi optimisme, Justin Rhodes berbagi dengan The Epoch Times pengalamannya dan beberapa kiat untuk hidup sehat bahkan di tengah diagnosis yang sulit.

Realitas Utang Medis

Kepanikan atas meningkatnya biaya perawatan kesehatan bukanlah cerita asing bagi banyak orang di Amerika Serikat. Pada Juni 2020, sebanyak 17,8 persen orang Amerika memiliki utang medis, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA pada 2021. Artikel tersebut mengakui bahwa ada pemahaman terbatas tentang mereka yang terkena dampak utang medis dan bagaimana kaitannya dengan kebijakan perawatan kesehatan.

Justin Rhodes dengan 2 dari 5 anaknya. (Foto oleh: Benjamin James)

Tes  diagnostik  adalah  alasan  utama  untuk tagihan medis yang terlambat sebesar 24 persen,   menurut   Debt.com—organisasi   pakar keuangan, konselor kredit, dan jurnalis yang bertujuan membantu orang keluar dari belitan utang. Penelitiannya juga menyoroti dilema baru: inflasi mempersulit pembayaran utang. Laporan lain oleh Kaiser Family Foundation menemukan 1/3 dari utang medis berasal dari tagihan yang timbul karena penyakit kronis.

Kisah Justin Rhodes menggambarkan besarnya dilema utang medis di Amerika Serikat, yang memengaruhi orang berusia 25-44 tahun lebih banyak daripada kelompok usia lainnya sebesar 63 persen, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Biro Perlindungan Keuangan Konsumen AS. Utang medis juga lebih umum di antara orang kulit berwarna yang lebih tua, orang dewasa yang lebih tua dengan pendapatan mendekati garis kemiskinan, orang dewasa yang tidak diasuransikan, orang dewasa yang belum menikah, dan mereka yang tidak memiliki rumah.

Penyakit kronis bisa jadi sangat bermasalah. Penyakit Lyme, infeksi bakteri yang ditularkan melalui gigitan kutu yang terinfeksi, menelan biaya sistem perawatan kesehatan sebesar $345 juta hingga $968 juta per tahun, berdasarkan statistik tahun 2016 yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S. Ini belum termasuk biaya lain seperti hilangnya produksi yang disebabkan oleh penyakit Lyme, yang didiagnosis pada sekitar 476.000 orang setiap tahun dan secara konsisten berada dalam 10 kondisi teratas yang dilaporkan.

Gejala Lyme awal dapat berupa ruam melingkar dan tumbuh di lokasi gigitan dan gejala mirip flu. Sebagian besar pasien sembuh dengan antibiotik, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi dapat menyebabkan komplikasi neurologis, muskuloskeletal, dan jantung.

Yang tidak dipahami dengan baik adalah variasi jangka panjang dari penyakit Lyme yang tampaknya berkobar sepanjang hidup, kemungkinan besar dipicu oleh stres, menyebabkan kelelahan, rasa sakit, dan masalah ingatan. Satu studi tinjauan- sejawat yang diterbitkan pada tahun 2021 di jurnal Cureus menyimpulkan bahwa infeksi tersebut dapat menyebabkan penyakit autoimun pasca-Lyme yang mempengaruhi persendian, sesuatu yang tidak sering diketahui oleh dokter.

Pada penyakit Lyme dan penyakit lainnya, dapat terjadi efek siklon di mana gejala yang tidak terselesaikan menyebabkan penderitaan mental. Badai dalam pikiran- tubuh mengakumulasi pengeluaran yang tidak terduga yang dapat menyebabkan hutang kartu kredit dan mungkin ketidakmampuan untuk kembali bekerja. Inilah tepatnya yang terurai bagi Justin, memicu semacam kecemasan tanpa harapan akan kerusakan dahsyat yang tak berkesudahan sejak diagnosis awal.

Pertumbuhan Bisnis Melimpah

Keluarga Justin Rhodes telah berkomitmen untuk menjalani hidup bersama anak-anak mereka, dan ide apa pun untuk mendapatkan uang untuk membayar hutang medis harus mempertimbangkan tidak hanya kemampuan fisiknya tetapi juga keinginannya untuk menjadi ayah saat ini. Dia  memutuskan   untuk   mengambil satu hal yang dia kuasai—rumah pertanian/ peternakan—dan membuat serta memonetisasi konten online. Bahkan itu datang dengan ide yang tidak terbatas, jadi mereka memilih kelas khusus dengan impian untuk meningkatkan penawaran saat mereka membangun audiens mereka.

“Kami mencapai akhir secara finansial dan benar-benar membutuhkan perubahan. Saya ingin tetap dalam hasrat saya. Saya masih ingin berada di sekitar kegiatan menanam makanan,” kata Justin Rhodes. “Ketika kami memberi tahu orang-orang tentang ide ini, mereka tahu kesulitan keuangan yang kami alami, Anda dapat mengatakan bahwa mereka mengira kami gila.” Permaculture Chicken  miliknya kini telah menghasilkan penjualan lebih dari

$1 juta, pertama dalam bentuk DVD dan e- book, dan sekarang dalam kursus streaming. Justin telah menciptakan lebih banyak produk, termasuk grup keanggotaan Abundance Plus dan buku “The Rooted Life”, keduanya merupakan lahan subur untuk keinginannya yang mendalam untuk mengajarkan tentang bagaimana makanan rumahan dapat menciptakan kesehatan dan keamanan yang lebih baik.

Mereka bahkan memonetisasi perjalanan mereka selama setahun ke seluruh negeri untuk mendokumentasikan pekarangan, pertanian, dan rumah pertanian yang berkelanjutan. Mereka merekam video harian untuk followers-nya saat mereka berangkat pada tahun 2017 dengan bus sekolah yang telah direnovasi. Film dokumenter lengkapnya, The Great American Farm Tour, dirilis pada 2018.

Rasa syukur telah menjadi tema yang terjalin sepanjang perjalanan mereka saat mengunjungi petani, petani kebun halaman belakang, dan pemilik rumah yang semuanya mencintai sebidang tanah mereka — tidak peduli seberapa kering, kecil, atau keras tanah itu.

Rhodes belajar dari Randy di Minnesota bahwa suhu pertaniannya terkadang turun hingga negatif 60 derajat F, di mana “wajah Anda membeku dalam tiga menit dan mobil Anda tidak mau hidup”. Dan dia juga berbicara dengan Darnell di Arizona, di mana pertaniannya hanya mendapat curah hujan 7,6 cm dalam setahun.

“Randy di Minnesota bisa saja pindah ke selatan. Ini negara bebas. Anda dapat melewati batas negara bagian. Darnell di Arizona bisa saja pindah ke timur tempat air secara ajaib jatuh dari langit. Tapi ternyata tidak. Mereka puas,” papar Rhodes. “Setiap tempat memiliki masalah, tetapi mereka memiliki kepuasan yang mendalam.”

Bagian dari niat di balik tur ini adalah menjelajahi negara untuk mencari rumah pertanian mereka sendiri. Ayah Rhodes siap menjual pertanian keluarga dan tidak ada saudara kandungnya yang tertarik. Namun dia perlu menjelajahi semua opsi sebelum menetapkan harga $500.000 untuk tanah pertanian keluarganya. Akhirnya, Justin membuat pilihan untuk berakar di rumah pertanian milik keluarganya seluas 75 acre di Carolina Utara bagian barat yang awalnya dibeli oleh kakeknya seharga $500 pada tahun 1932.

Justin dan istrinya memerah susu sapi mereka. (Foto oleh: Benjamin James)

Anak-anaknya sekarang adalah generasi keempat yang memerah susu sapi di rumah itu, dan apresiasinya terhadap warisan keluarga terus tumbuh seiring dengan pengetahuan dan nilai peternakannya.

Keluarga tersebut terus mempelajari platform dan aplikasi online untuk menjaga bisnis mereka tetap berkelanjutan seperti halnya pertanian mereka. Suatu kali, Justin sedang melakukan streaming langsung, dia menggendong putranya dan menyeka hidungnya saat dia berbicara, dan pada saat itulah, mereka menyadari bahwa pendidikan dan gaya hidup dapat digabungkan menjadi sesuatu yang lebih bermakna bagi audiens mereka.

“Bisa saya katakan hal itu paling cerdas yang pernah ada, ketika saya menggendong dan memeluknya, hati seakan mulai terbang,” kata Justin.

Jadi, keluarga membuat keputusan untuk membiarkan pemirsa masuk ke dalam hidup mereka, dan saat itulah semuanya benar-benar berkembang. Mereka mampu meningkatkan jumlah pemirsa dan monetisasi saluran YouTube mereka. Air mata menetes ketika mereka mengetahui Youtube menerimanya dalam program mitra untuk memperoleh pendapatan iklan.

“Mencapai stabilitas keuangan jelas menghilangkan stres. Itu adalah satu hal yang perlu dikhawatirkan yang merupakan hal besar. Itu menyembuhkan,” ujar Justin. “Kemudian saya memiliki sumber daya untuk digunakan penyembuhan itu.”

Kehidupan Terbaik Yang Pernah Ada

Justin Rhodes tidak sembuh, tapi dia lebih baik. Dia mengelola gejalanya dengan mengonsumsi suplemen, menggunakan sauna, mandi garam epsom, dan yang terpenting, makan dengan cara yang berbeda. Dia telah menemukan bahwa diet karnivora bekerja paling baik untuknya, dan dia mengonsumsi sedikit karbohidrat.

“Saat makanan menjadi obat saya, hewan-hewan itu menjadi jauh lebih istimewa,” katanya. “Makanan memberi energi pada kita. Mereka adalah penyembuhan saya. Sekarang lebih penting dari sebelumnya… untuk memperlakukan mereka dengan baik.”

Selain ayam, keluarga Rhodes memelihara babi, sapi, kalkun, dan angsa. Mereka semua diberi makan secara organik dan dibesarkan dengan hati-hati. Ini adalah hubungan timbal balik untuk meningkatkan nilai kehidupan.

“Orang-orang berhubungan dengan memberi hewan kehidupan terbaik mereka,” katanya. “Saat kami mengonsumsi lebih banyak daging, kami membuat keputusan. Kami mencurahkan lebih banyak waktu dan energi untuk hewan dibandingkan dengan sisi berkebun.”

(Photo by: Benjamin James)

Justin mengatakan lebih ekonomis dan praktis untuk membeli  produk  organik di toko bahan makanan. Untuk memiliki daging sapi organik dan terutama daging babi, satu-satunya pilihan adalah berternak sendiri.

Tapi akarnya adalah berkebun, karena istrinya, Rebekah, menganggap itu lebih sehat dan karena dia melihat alasan ekonomi. Misalnya, seikat kale seharga $3 dan begitu juga sebungkus berisi 100 biji.

Mereka berdua setuju bahwa menanam makanan harus memberi makan jiwamu.

“Tumbuhkan apa yang ada di luar pintu hatimu. Jadi tumbuhkan apa yang Anda sukai,” papar Justin. “Yesus mengatakan sesuatu seperti, ‘Di mana hartamu, di situ hatimu berada.’”

Menghadapi Diagnosis

Sepanjang perjalanannya, Justin telah memilih untuk menganggap kesulitannya sebagai berkah, yang membutuhkan kesabaran dan kesengajaan.

Ketika dia didiagnosis baru pada 2021, artritis reaktif akibat penyakit Lyme, Justin memutuskan untuk membaca “The Gift of Pain” oleh Dr. Paul Brand dan Philip Yancey. Dia membuat jurnal dan menulis tentang bagaimana dia dapat mengubah situasinya menjadi sesuatu yang baik.

Pengalaman itu mengingatkannya betapa dia sangat dicintai dan bagaimana hidup lebih dari sekadar kesehatan.

“Anda mulai melihat rasa sakit secara berbeda,” katanya. “Anda mulai memandang penderitaan secara berbeda, hampir sebagai berkah.”

Justin memiliki tiga saran untuk siapa pun yang menghadapi diagnosis atau per- jalanan medis yang sulit.

Pertama, tantang diri Anda untuk menemukan kebaikan apa yang dapat Anda temukan dalam situasi Anda, dan bersedia menunggu jawabannya.

Kedua, terus bergerak, meskipun Anda tidak menyukainya.

Peternakan dan anak-anaknya memaksanya untuk bangun di hari-hari tersulit.

“Terkadang, emosi mengikuti gerakan. Terkadang Anda harus pindah apakah Anda mau atau tidak, dan Anda mulai merasa sedikit lebih baik,” kata Justin. “Jika Anda tidak bisa bergerak, berjemurlah di bawah sinar matahari selama satu jam. Aku serius. Itu akan sangat bermanfaat bagi Anda, han- ya paparan sinar matahari.”

Ketiga, jadilah seorang petani, setidaknya di hatimu.

Anda tidak memerlukan rumah pertanian seluas lima hektar di luar jaringan untuk mendukung gaya hidup, ujar Justin. Dia dulu hanya membeli dada ayam tanpa tulang, tanpa kulit, dan permulaannya melibatkan kebiasaan baru yang penuh perhatian untuk mendukung keberlanjutan.

Dia menyarankan untuk membeli ayam mentah utuh dan mempelajari cara menyiapkannya tanpa limbah. Atau, katanya belilah waluh dan buatlah pai waluh lalu gunakan bijinya untuk menanam lebih banyak labu. Anda dapat melakukan hal yang sama dengan zucchini, mentimun, labu, dan tomat.

“Pertanian masuk akal bagi dunia kesehatan. Anda bangun pada waktu yang sama setiap hari. Anda lelah karena Anda bekerja keras. Anda terkena dingin dan paparan sinar matahari. Anda mengonsumsi makanan sehat. Anda sedang berolahraga,” jelas justin. “Saya pikir itu mencakup semua elemen kesehatan. Program kesehatan utama hanyalah memulai rumah pertanian.” (jen)

Amy Denney adalah jurnalis pemenang penghargaan, instruktur Yoga Suci bersertifikat, dan spesialis terapi cahaya. Dia bekerja dengan klien mencari solusi alami, bebas efek samping untuk rasa sakit dan stres.

Wanita Terjelek di Zaman Zhan Guo Menjadi Permaisuri

0

Huai Renren

Pada zaman Zhan Guo (Negara Berperang 403 SM – 221 SM) di Kerajaan Qi ada seorang wanita yang dikenal karena kejelekan parasnya, si penulis buku menyebutnya “jeleknya tiada duanya”, artinya dialah wanita paling jelek di seluruh negeri. Wanita itu memiliki kepala seperti lesung besar, hidung menengadah, jakun menonjol, sendi tulang yang besar, lengan panjang, berleher beton, rambut kepala sangat jarang, dan berkulit gelap, sedangkan postur tubuhnya, sama sekali tidak bisa dibilang indah, dadanya seperti dada ayam, pinggangnya seperti udang, julukan “wanita terjelek di Zaman Negara Berperang” menjadi trade mark baginya. 

Dia berasal dari Kota Wuyan (無鹽harfiah: tanpa garam) di Kerajaan Qi, jadi “wanita Wuyan” pun menjadi panggilan populernya. Generasi setelahnya juga menyebutnya “Zhong Wuyan (無豔 Wu Yan dengan tulisan berbeda, arti harfiah: tanpa keindahan)”, sementara nama aslinya Zhong Lichun (Zhong adalah nama marga) justru jarang diingat masyarakat.

Zhong Lichun terus berusaha merekomendasikan dirinya untuk dinikahi, tapi juga tidak sembarangan mau menikahi siapa pun, hingga mencapai usia 40 tahun dia masih belum menemukan pasangan hidup. Wanita pada zaman dulu dikategorikan pantas menikah antara usia 15 sampai 20 tahun, dengan demikian Lichun yang telah berusia 40 tahun itu, sudah dikategorikan sebagai kelas nenek. 

Namun ternyata “wanita terjelek Zaman Zhan Guo” ini memiliki “keahlian (terpendam)” yang sama sekali tidak diketahui orang, pada usia 40 tahun dengan penuh martabat dia pun menikahkan dirinya, sampai-sampai membuat semua orang terbelalak dan terkagum-kagum!

Pada hari itu, Lichun merapikan penampilan dan mengenakan pakaian biasa yang kasar, lalu pergi untuk melakukan hal penting. Dia pergi ke Linzi, Ibu Kota Kerajaan Qi. Setibanya di depan pintu istana, dia memberitahu pengawal raja, “Saya adalah wanita yang tidak diinginkan siapa pun di Kerajaan Qi, saya mendengar moral tinggi raja, demi baginda raja saya bersedia menyapu di istana harem. Saya akan menunggu sambil bersujud di gerbang luar istana, dengan harapan mendapat persetujuan dari baginda raja.”

Kata-kata “menyapu di istana harem” yang diucapkannya, adalah metafora kerendahan hati untuk dinikahi dan menjadi keluarga istana, bukannya menjadi pembantu wanita yang sehari-harinya bekerja membersihkan istana.

Raja Xuan dari Kerajaan Qi memanggil “wanita Wuyan”, Zhong Lichun untuk menghadap

Di sisi lain, di sebuah panggung kolam Kerajaan Qi yang mewah dan tinggi, sebuah pesta meriah sedang digelar, sekelompok pejabat tinggi dan tamu undangan sedang mengerubungi Raja Xuan. Di saat itu si pengawal berjalan mendekat dan menyampaikan pesan Lichun kepada Raja Xuan. Semua orang yang ada di sekeliling Raja Xuan pun menahan tawa, dan mereka berkata, “Sungguh wanita bermuka tebal, tidak tahu malu, permintaan aneh macam apa itu, wanita tua yang tidak laku berniat menikahi seorang raja!”

Wanita yang begitu aneh nan jelek itu pun membuat Raja Xuan menjadi penasaran, dan hendak melihat sendiri wajah aslinya, maka raja pun menyuruh wanita jelek itu menghadap.

Setelah raja menemui Zhong Lichun, ternyata memang seorang wanita jelek, karena sudah ada kesiapan mental, raja pun tidak begitu terkejut. Raja Xuan berkata padanya, “Beberapa tahun lalu, almarhum raja terda- hulu sudah menikahkan saya dengan banyak istri dan selir, istana selir saya sudah tidak ada tempat lagi. Sekarang Anda tidak dinikahi oleh warga, malah ingin menikah dengan raja, apakah Anda memiliki kemampuan khusus?” Lichun menjawab, “Saya tidak memiliki kemampuan khusus. Hanya dari hati ter- dalam mengagumi kebajikan, moralitas, dan perilaku baginda.” Dia lebih dulu memuji Raja Xuan. Lalu Raja Xuan bertanya lagi, “Meski demikian, cobalah ceritakan apa kemahiran Anda?”

Setelah diam beberapa saat, Lichun pun menjawab, “Saya bisa menghilang.”

Raja Xuan sangat tertarik dan berkata, “Aku selalu ingin bisa menghilang, coba Anda praktikkan.” Belum usai perkataannya, Zhong Lichun mendadak telah menghilang. Hal ini sungguh membuat Raja Xuan terkejut bukan main!

“Wanita terjelek dari zaman Zhan Guo”, Zhong Lichun ternyata betul-betul memiliki “kemampuan” luar biasa yang terpendam! Bisakah dikatakan dalam kehidupannya ini datang tanpa persiapan?

Pesta meriah di panggung kolam, aroma harum para dayang cantik yang memabukkan pun lenyap seiring dengan menghilangnya Lichun, waktu itu di dalam benak Raja Xuan hanya didominasi ilmu menghilang. Ia langsung memerintahkan punggawa mengambil buku tentang ilmu menghilang, lalu meniru petunjuk di buku itu dan mempraktikkannya, namun tetap saja tidak mampu menguasainya 

Keesokan harinya, Raja Xuan kembali memanggil Lichun untuk ditanyai. Hati Raja Xuan telah dikuasai oleh Lichun. Waktu itu, “wanita terjelek zaman Zhan Guo” itu kembali memperlihatkan “keahlian” lainnya yang terpendam. Terlihat Lichun membelalakkan mata, menggigit rahang, dan mengangkat kedua tangannya serta menepuk keras lututnya, lalu berulang kali berteriak, “Bahaya, sungguh bahaya!”

Raja Xuan berpikir: Aku adalah penguasa kerajaan besar yang kuat, rakyat di negeri ini hidup makmur, orang terpelajar dan terpandang berkumpul di Istana Akademi Jixia, ahli militer Sun Tzu yang begitu hebat juga mengabdi padaku, di mana adanya bahaya? Tapi dari suara hardikan “bahaya” yang diserukan Lichun, sepertinya juga membuat raja merasa sedikit tidak tenang, maka sang raja pun berkata, “Aku bersedia mendengar penjelasan dari Anda tentang bahaya ini.” Kata-katanya menunjukkan rasa hormat terhadap wanita unik di hadapannya ini.

Maka Lichun pun dengan tenang berkata, “Pada saat ini, di bagian barat ada ancaman Kerajaan Qin, di bagian selatan ada ancaman Kerajaan Chu. Di luar kerajaan ada marabahaya dari dua kerajaan itu, sementara di sekitar baginda hanya dikelilingi oleh para pejabat licik, dan tidak ada pejabat yang cakap. Baginda sudah berusia 40 tahun, tapi belum juga mengangkat putra mahkota, hati baginda tidak memikirkan para keturunan calon pangeran, melainkan hanya memikirkan para selir. Baginda setiap hari hanya mengutamakan mengejar kenikmatan duniawi, dan tidak memikirkan kekokohan perisai keamanan kerajaan. Begitu baginda wafat kelak, maka negara dan masyarakat akan kacau dan bergo- lak, inilah bahaya pertama!

“Apalagi panggung kolam setinggi lima tingkat itu, yang dihiasi dengan permata bernilai mahal, penuh dengan emas dan batu mulia, sementara rakyat harus banting tulang dan kehidupan mereka sangat sulit, inilah bahaya kedua!”

“Pejabat yang cakap dan bijak tersembunyi di pegunungan, sedangkan pejabat yang suka menjilat justru mengelilingi baginda, orang-orang yang licik dan munafik berada di pemerintahan, sementara para patriot justru tertahan di luar sana, ini adalah bahaya ketiga!”

“Baginda begitu menyukai pesta arak dan wanita, setiap hari begadang, malam pun menjadi siang, wanita penghibur dan seniman atraksi setiap hari menemani baginda bersenang-senang dan tertawa terbahak-bahak. Baginda menjadi tidak peduli dengan sapaan para negara vasal, tidak peduli dengan pemerintahan di dalam negeri, inilah bahaya keempat. Inilah alasan hamba menyerukan ‘bahaya, sungguh bahaya’!”

Setelah mendengar penjelasannya, Raja Xuan menghela napas, “Perkataanmu sungguh menyakitkan! Baru hari ini aku mendengarnya.”

Raja Xuan adalah seorang penguasa yang bercita-cita besar, hanya saja gampang merasa puas, lalu raja terhanyut dalam pesta pora, dan tenggelam dalam pemuasan hawa nafsu, apalagi suka mendengar hasutan dan sanjungan, sehingga kehilangan kejernihan nuraninya karena dikelilingi oleh orang-orang yang suka menjilat.

Perkataan wanita Wuyan itu ibarat guyuran pencerahan di ubun-ubun sang raja, membuat Raja Xuan tersadar seketika. Raja pun langsung memerintahkan agar panggung kolam itu dibongkar, seluruh emas permata yang menghiasi dikumpulkan lalu disetorkan ke dalam kas kerajaan; semua wanita penghibur, seniman, dan artis dipulangkan, lalu merekrut prajurit dan membeli kuda perang; semua pejabat yang suka menjilat dan menghasut diberhentikan, lalu membuka gerbang istana bagi para bijak dan pejabat yang berani bicara jujur, walaupun berasal dari kalangan rakyat jelata yang terlahir miskin. Di saat yang sama, raja juga memilih hari baik, untuk mengangkat putra mahkota, dan menikahi wanita Wuyan itu yang kemudian diangkat sebagai permaisuri.

Keahlian sang “wanita terjelek zaman Zhan Guo”, Zhong Lichun memang luar biasa! Mengapa dia saat menginjak usia 40 tahun baru pergi menghadap Raja Xuan dari Qi dan bukan pada saat dirinya masih muda? Kita semua mengetahui, bunga apa pun itu, selalu paling indah saat bunga tersebut mekar pada musimnya. 

Bisakah tidak dikatakan bahwa dia sedang menantikan waktu Ilahi? Bisakah tidak dikatakan paruh hidupnya memang datang dengan penuh persiapan? Dalam kitab The Biography of Exemplary Women (Lienu Zhuan, red.) dikatakan: “Yang berhasil mengamankan Kerajaan Qi, adalah si wanita jelek penuh berkat.” Bercermin dari sejarah, Zhong Lichun telah berhasil memenuhi takdirnya. (sud)

COVID-19 di Tiongkok Diperkirakan Menewaskan 5.000 Orang Setiap Hari

0

Amukan COVID-19 terus memburuk di Tiongkok, jumlah infeksi dan kematian melonjak di seluruh negeri.  Tindakan pejabat Partai Komunis Tiongkok yang hanya melaporkan satu  kasus kematian akibat COVID menimbulkan pertanyaan

Sebuah analisis dari Inggris menunjukkan bahwa Tiongkok berada di ambang wabah terbesar di dunia, dengan kemungkinan 1 juta infeksi dan 5.000 kematian per hari

Tang Zheng/ Zhu Xinrui

Pada 21 Desember, Airfinity, sebuah perusahaan riset yang berbasis di London yang memprediksi data kesehatan, menyimpulkan bahwa jumlah infeksi di Tiongkok sekarang melebihi satu juta kasus per hari, dengan menggunakan model berdasarkan data regional dari Tiongkok. Jumlah kasus tumbuh paling cepat di Beijing dan Guangdong.

Airfinity memprediksi pandemi bisa memiliki dua puncak, dengan puncak 3,7 juta infeksi baru per hari pada pertengahan Januari dan puncak 4,2 juta kasus baru per hari pada Maret.

Airfinity melaporkan bahwa perkiraannya sangat kontras dengan angka resmi, yang melaporkan 1.800 kasus dan hanya tujuh kematian dalam seminggu terakhir. Pemodelan mereka menunjukkan bahwa mungkin ada lebih dari satu juta kasus per hari di Tiongkok, dengan lebih dari 5.000 kematian per hari.

Louise Blair, kepala vaksin dan epidemiologi di Airfinity, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Tiongkok telah menghentikan tes PCR secara massal dan tidak lagi melaporkan kasus Orang Tanpa Gejala. Ini berarti “angka resmi tak mungkin menjadi cerminan sebenarnya dari keadaan pandemi yang dialami seluruh negeri.”

Blair juga mengatakan bahwa Tiongkok  juga telah mengubah cara pencatatan kematian akibat  COVID-19. Laporan hanya mengklasifikasi  mereka yang meninggal dunia karena gagal napas atau pneumonia setelah tes positif COVID-19. Perubahan ini “berbeda dari negara-negara yang mencatat kematian dalam jangka waktu tes positif COVID-19 dan mungkin meremehkan jumlah kematian di Tiongkok.

Saat COVID melanda banyak kota-kota besar di daratan Tiongkok, pemerintah Tiongkok hanya melaporkan beberapa kematian terbaru, yang memicu pertanyaan dari para pakar kesehatan masyarakat dan masyarakat umum.

Pada  21 Desember, menurut pertemuan internal Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, jumlah infeksi baru di Tiongkok diperkirakan telah mencapai 37 juta orang pada hari ke-20 bulan itu, dengan jumlah kasus yang terus melonjak dari hari ke hari. Dari 1 hingga 20 Desember, jumlah kumulatif infeksi mencapai 248 juta kasus, mewakili 17,56% dari total penduduk. 

Risalah rapat menunjukkan bahwa Komisi Kesehatan dan Kesejahteraan Negara mengadakan telekonferensi pada  21 Desember sore tentang penguatan perawatan medis pasien dengan pneumonia coronavirus. Pertemuan tersebut menganalisis bahwa pandemi terbaru berada dalam tahap perkembangan yang cepat, dengan tingkat infeksi baru yang meningkat dalam satu hari. Sejak Desember, tingkat infeksi kumulatif populasi telah melebihi 17%. Diperkirakan  akan mencapai puncaknya pada akhir Desember di banyak provinsi dan wilayah di seluruh Tiongkok.

Provinsi-provinsi di mana pandemi saat ini meningkat dengan cepat menunjukkan atau akan segera menunjukkan “penyebaran dari ibu kota provinsi ke kota-kota kecil dan menengah serta daerah pedesaan”. Seminggu atau lebih setelah puncak pandemi, akan ada lonjakan kasus serius dan tidak serius.

Pada  7 Desember, Partai Komunis Tiongkok secara tiba-tiba mengumumkan pencabutan langkah-langkah pencegahan pandemi.  Obat demam diborong di mana-mana, menyebabkan runtuhnya sistem medis dan pemakaman di banyak tempat. Bahkan Tiongkok mengalami peningkatan tajam jumlah infeksi dan kematian.

Pada 14 Desember, Mike Ryan, Direktur Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia, menyatakan pada konferensi pers bahwa jumlah infeksi COVID-19 di Tiongkok telah meningkat secara eksplosif.

Pada 22 Desember, Overseas Radio Free Asia mengutip seorang peneliti bermarga Li dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kota Handan di Hebei, yang mengatakan bahwa “pelonggaran” pencegahan epidemi yang tiba-tiba di Tiongkok telah menyebabkan infeksi silang yang cepat pada orang-orang. terinfeksi dengan strain Omicron Mutasi yang dipercepat, ditambah dengan fakta bahwa strain Delta masih menyebar dan terus bermutasi, membuat epidemi di Tiongkok menjadi serius.

Pada 22 Desember, Radio Free Asia  mengutip keterangan seorang peneliti bermarga Li dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kota Handa di Hebei yang mengatakan bahwa “pelonggaran” pencegahan pandemi secara tiba-tiba di seluruh Tiongkok telah menyebabkan infeksi silang yang cepat dan mutasi yang dipercepat dari strain Omicron. Apalagi, strain Delta masih menyebar dan terus bermutasi, sehingga wabah di Tiongkok menjadi serius.

Menurut peneliti, kedua strain tersebut masih hidup berdampingan di Tiongkok. Bahkan, belum sempat bermutasi dari Delta ke Omicron akibat blokade berkepanjangan yang diterapkan PKT. 

Apabila kedua strain yang bermutasi masuk ke dalam tubuh, keduanya dapat menginfeksi sel yang sama pada saat bersamaan, sehingga memperparah penyakitnya. Akibatnya, tingkat kematian di Tiongkok sekarang cenderung lebih tinggi daripada di Hong Kong dan Singapura serta negara-negara lainnya.  (hui)

Selandia Baru, Negara Pertama di Dunia yang Larang Tembakau Seumur Hidup pada Kaum Muda

0

Rebecca Zhu

Selandia Baru telah mengesahkan undang- undang pertama di dunia yang melarang kaum muda membeli tembakau seumur hidup karena undang-undang tersebut bertujuan untuk menjadikan negara itu “bebas rokok” pada 2025.

Undang-undang melarang semua anak muda yang lahir pada atau setelah 1 Januari 2009 untuk membeli tembakau seumur hidup, yang berarti usia minimum untuk membeli sebungkus rokok akan terus meningkat.

Menteri Riset, Teknologi, dan Inovasi, Ayesha Verrall mengatakan, undang-undang tersebut mempercepat kemajuan menuju masa depan yang bebas rokok dan lebih sehat untuk generasi berikutnya.

“Ribuan orang akan hidup lebih lama, hidup lebih sehat, dan anggaran sistem kesehatan akan menjadi $3,2 miliar lebih baik karena tidak perlu mengobati penyakit akibat merokok, seperti berbagai jenis kanker, serangan jantung, stroke, amputasi,” ujarnya.

Saat ini, delapan persen orang dewasa Selandia Baru adalah perokok harian, setengah dari tingkat jika dibandingkan dengan satu dekade lalu.

“Kami telah melakukannya dengan baik sebagai negara untuk sampai ke ti- tik ini, tetapi masih banyak yang harus dilakukan. Itu sebabnya undang-undang yang disahkan hari ini sangat penting, di mana dapat menempatkan kami dengan kuat di jalur Smokefree 2025,” kata Verrall.

RUU tersebut disahkan dengan dukungan dari Partai Buruh, Partai Hijau, dan Te Pati Maori (Partai Maori), sementara Partai Nasional dan ACT menentangnya. Brooke van Velden, wakil ketua Partai ACT, mengatakan, tujuan untuk mengurangi rokok adalah salah satu yang kedengarannya bagus secara teori tetapi sebaliknya akan membuat toko serba ada lokal gulung tikar dan menciptakan pasar gelap untuk tembakau.

“Tidak ada yang ingin melihat orang merokok … tetapi kita hidup dalam kenyataan, dan kita tahu itu terjadi, dan beberapa orang akan merokok,” katanya kepada Parlemen.

“RUU ini, bukannya membantu masyarakat kita, hanyalah larangan negara yang akan menimbulkan lebih banyak masalah di masyarakat kita karena pada kenyataannya, efeknya akan menciptakan pasar gelap yang besar, itu akan membunuh toko serba ada di masyarakat kita, dan itu akan meningkatkan aktivitas ilegal dan bahaya di masyarakat.”

Dia juga mencatat bahwa RUU tersebut, yang juga menetapkan batasan jumlah nikotin dalam setiap batang rokok, akan menyebabkan orang yang kecanduan menghabiskan lebih banyak uang untuk barang tersebut.

“Efeknya adalah jika mereka  merokok  lebih  banyak  untuk  mendapatkan hit yang sama, mereka akan meningkatkan asupan tar mereka, yang sebenarnya lebih buruk bagi kesehatan mereka. Ini akan meme-ngaruhi keluarga yang  paling tidak mampu membelinya,” kata van Velden.

Partai   Nasional   mendukung   pengurangan nikotin dan tujuan masa depan bebas asap rokok tetapi tidak setuju dengan garis waktu Partai Buruh yang terburu-buru untuk mencapainya, dengan mengatakan bahwa pengecer kecil akan terpukul paling keras di bawah undang- undang baru itu.

Nicola Willis, wakil ketua Partai Nasional mengatakan, dia ingin melihat pengurangan penggunaan tembakau secara bertahap dari waktu ke waktu untuk meminimalkan kerusakan tambahan.

“Kami pikir denikotisasi produk tembakau harus dilakukan terlebih dahulu, baru kemudian dihapus dari ritel,” katanya kepada Radio NZ.

“Saat ini, usulannya adalah mengurangi jumlah pengecer produk tembakau dari 6.000 menjadi 600 tahun depan. Itu adalah … pengurangan yang  dramatis, dan kami khawatir belum ada upaya per- tama untuk mengatasi permintaan nikotin dalam produk.”

Kaum Muda Lebih Tertarik dengan Vape

Namun undang-undang itu hanya memengaruhi rokok tembakau dan tidak mencakup vape, yang lebih menarik bagi kaum muda.

Sebuah survei terhadap  siswa  kelas 10 oleh Asthma and Respiratory Foundation NZ (ARFNZ) menemukan bahwa 1,1 persen siswa yang disurvei adalah perokok harian, sementara satu dari sepuluh orang menggunakan vape.

Yayasan itu turut menyambut baik berita bahwa pengguna vape reguler sedikit menurun — untuk pertama kalinya — dari 20 persen pada 2021 menjadi 18 persen pada 2022.

Letitia Harding, kepala eksekutif ARFNZ mengatakan, upaya berkelanjutan yang ditargetkan akan diperlukan untuk “mengubah arus” kegiatan vape kaum muda.

“Kita tidak bisa berhenti sekarang,” katanya pada 1 Desember. “Kita perlu memastikan bahwa inisiatif bebas vape juga memiliki sumber daya yang baik dan didukung untuk melindungi kesehatan generasi muda kita.”

Pada 2021, Harding mengatakan bahwa vape dapat menjadi alat yang berguna bagi orang dewasa untuk membantu berhenti merokok, tetapi akses yang mudah ke vape untuk kaum muda “sangat mengkhawatirkan”.

Kardiolog Prof. Scott Harding mengatakan, meskipun vape  mungkin kurang berbahaya daripada rokok yang mudah terbakar, vape masih membuat pengguna terpapar zat beracun yang telah menunjukkan efek kesehatan yang merugikan.

Bahan kimia adiktif seperti nikotin sangat berisiko bagi remaja. Karena otak mereka masih berkembang, khususnya bagian yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan dan logika. Nikotin dapat menghambat perkembangan saraf, menempatkan mereka pada risiko kecanduan yang lebih tinggi.

Di Amerika Serikat, wabah EVALI (e- cigarette atau vaping acute lung injury) muncul, memuncak pada 2019, dengan beberapa laporan anekdot remaja yang membutuhkan transplantasi paru-paru dipublikasikan.

Di Australia, sebuah survei oleh Biro Statistik Australia dari usia 18 hingga 24 tahun mengungkapkan bahwa lebih dari satu dari lima orang telah mencoba alat vape, sementara lebih dari 83 persen tidak pernah merokok.

Harding menyerukan pengetatan peraturan vape dan “segera” ingin melihat tingkat maksimum nikotin yang diperbolehkan dalam vape dikurangi  dari  50mg/ ml menjadi 20mg/ml, sejalan  dengan tingkat yang telah berlaku di Uni Eropa. (osc)