34 Orang Tewas dan Ribuan Penerbangan Dibatalkan Saat Badai Salju Ekstrem Menghantam Amerika Serikat

Li Qingyi dan Wang Yanqiao

Badai salju ekstrem melanda sebagian besar wilayah  terutama wilayah bagian Timur Amerika Serikat, mendatangkan cuaca dingin ekstrem yang memecahkan rekor pada Malam Natal. Diperkirakan dari negara bagian Pennsylvania hingga Georgia, suhu akan turun tajam hingga memecahkan rekor suhu minimum Malam Natal. Pada Sabtu 24 Desember, lebih dari 4.000 penerbangan  dibatalkan.

Pada  Jumat (23 Desember), Udara dingin bercampur dengan salju tebal dan angin menderu-deru bertiup melintasi wilayah Great Lakes dan memasuki hulu Sungai Mississippi dan Lembah Ohio, mendatangkan malapetaka pada sistem listrik, transportasi darat, dan penerbangan.

Operasional di bandara seluruh Amerika Serikat  terganggu, ribuan pelancong yang berencana untuk  berlibur menjadi frustasi. Ribuan penerbangan AS dibatalkan.

Menurut data dari situs pelacakan penerbangan FlightAware, jumlah pembatalan penerbangan AS melebihi 5.000 pada  Jumat 23 Desember; pada pukul 14.00 Waktu Bagian Timur pada hari Sabtu 24 Desember, jumlah total pembatalan penerbangan lebih dari 4.000, dan jumlah total penundaan penerbangan melebihi 5.000 penerbangan .

Layanan kereta Amtrak juga membatalkan puluhan kereta selama periode Natal, mengganggu rencana perjalanan liburan bagi ribuan orang.

Badai salju ekstrem ini juga menyebabkan sekitar 1,5 juta rumah dan bisnis tanpa listrik dan kecelakaan mobil. Sedikitnya 14 orang tewas dalam kecelakaan terkait cuaca buruk  seperti yang dilaporkan CNN.

Dikutip dari Associated Press, jutaan orang meringkuk di tengah cuaca dingin yang membeku pada Minggu untuk menghadapi badai musim dingin yang  menewaskan sedikitnya 34 orang di seluruh Amerika Serikat. Diperkirakan akan merenggut lebih banyak korban jiwa setelah menjebak beberapa penduduk di dalam rumah dengan tumpukan salju serta memadamkan listrik puluhan ribu rumah dan pusat bisnis.

Layanan Cuaca Nasional Amerika Serikat (NWS) mengatakan suhu di Pittsburgh diperkirakan turun hingga minus 13 derajat Celcius pada  Sabtu 24 Desember, melampaui rekor malam Natal terdingin minus 10 derajat Celcius pada tahun 1983. Washington, D.C juga diperkirakan akan mengalami Malam Natal terdingin sejak 1989.

Karena dilanda cuaca ekstrem, Buffalo, kota terbesar kedua di Negara Bagian New York, dan daerah serta kota sekitarnya memberlakukan larangan mengemudi, dan tiga jembatan penyeberangan di perbatasan AS-Kanada di daerah Buffalo ditutup untuk sementara waktu. (hui)