Home Blog Page 1911

Kualitas Udara Beijing Kembali Memburuk, Pegawai Terpaksa Pakai Masker dalam Kantor

0

oleh Wu Ying

Hari Senin (26/11/2018), kualitas udara kota Beijing turun ke tingkat terburuk selama 18 bulan terakhir.

Para ahli mengatakan bahwa ini mungkin akibat otoritas Tiongkok mengijinkan adanya pelonggaran batasan dalam pembuangan emisi untuk musim dingin ini demi mengejar pertumbuhan ekonomi yang sedang menurun.

Menurut data yang dirilis oleh Kedutaan Besar AS, konsentrasi PM2.5 di Beijing pada  Senin itu telah memencapai angka 328 µg/m³, meningkat dari rata-rata 149 µg/m³ yang terjadi dalam 5 hari terakhir.

PM2.5 mengacu pada partikel tersuspensi dengan ukuran partikel kurang dari 2,5 mikron yang berada di udara. Lebih mudah untuk menembus ke paru-paru manusia ketimbang partikel PM10. Karena itu berdampak serius terhadap kesehatan manusia. Jika partikel melekat pada kontaminan lain, maka itu akan lebih berbahaya bagi sistem pernapasan.

Bloomberg mengutip spekulasi dari beberapa ekonom melaporkan bahwa perlambatan ekonomi Tiongkok tahun ini mungkin menjadi penyebab dikendurkannya kontrol terhadap polusi udara oleh penguasa agar pabrik-pabrik dapat melanjutkan produksi.

Laporan itu menyebutkan, Kementerian Ekologi dan Lingkungan Hidup Tiongkok sebelumnya telah menyatakan akan mengadopsi langkah-langkah pengawasan yang fleksibel mulai musim dingin tahun ini untuk memfasilitasi rencana produksi berkelanjutan dari Pusat Industri Tiongkok Utara.

Yao Shaohua, Ekonom Hong Kong ABCI Securities kepada Bloomberg mengatakan : “Tekanan ekonomi Tiongkok sedang meningkat dibandingkan dengan tahun lalu, (pihak berwenang Tiongkok) tahun ini tidak akan menghambat produksi industri pencemar demi mengurangi tekanan.”

Seorang wanita bermasker yang ditemui di jalanan Beijing. (Nicolas Asfouri/AFP/Getty Images)

Akibat konflik perdagangan yang terus memburuk, pasar saham Tiongkok anjlok, sangat merusak kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Tiongkok, memaksa pihak berwenang untuk mengambil lebih banyak langkah-langkah stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Lu Ting, kepala ekonom Nomura International untuk Hongkong mengatakan dalam sebuah laporan penelitian, bahwa dengan mempertimbangkan dampak melemahnya permintaan, lebih banyak tantangan perdagangan, dan meningkatnya ketegangan perdagangan antara Tiongkok dengan Amerika Serikat. Dia menambahkan, upaya pihak berwenang untuk mengurangi polusi udara, baik dalam skala maupun ruang lingkup, tidak akan seketat tahun lalu.

“Dalam beberapa bulan terakhir, Beijing telah berubah sikap menjadi sepenuhnya menstimulasi polusi, yang berarti bahwa pengontrolan terhadap kualitas udara tidak akan dilaksanakan seketat waktu lalu,” kata Lu Ting.

Pada Senin, warga Beijing kembali memakai masker untuk menghindari menghirup udara beracun.

Manajer investasi bernama Cedric Wang mengatakan bahwa kualitas udara sedang  sangat buruk dan semua orang memakai masker.

“Saya terpaksa pakai masker dalam kantor, karena sistem ventilasi kami yang baru dipasang tampaknya tidak mampu menghadang polutan,” katanya.

Menurut Program Pengendalian Pencemaran Udara yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup pada akhir bulan September, tujuan pengendalian yang diset dari 1 Oktober 2018 sampai 31 Maret 2019 terhadap kota Beijing, Tianjin, Propinsi Hebei dan sekitarnya dengan fleksibilitas untuk penyesuaian adalah 3 % dari batas atas atau bawah.

Namun menurut laporan media Hongkong ‘South China Morning Post’ pada akhir bulan September, bahwa fleksibilitas untuk penyesuaian bukannya 3 tetapi 5 % dari batas atas atau bawah.

Laporan resmi tidak menjelaskan alasan untuk pengurangan target pengendalian pencemaran udara untuk tahun 2018-2019.

‘South China Morning Post’ mengutip laporan analis memberitakan bahwa sesungguhnya otoritas Beijing sedang mengevaluasi prioritas dalam rangka mengurangi tekanan dari konflik perdagangan, untuk menentukan pilihan antara merangsang pertumbuhan ekonomi dengan membatasi kualitas udara, tampaknya pengendalian polusi dan mengurangi utang diletakkan pada posisi sekunder.  (Sin/asr)

Duel Sengit AS-Komunis Tiongkok di APEC

0

Tang Hao

Kapan perang dagang AS-Komunis Tiongkok akan berakhir? Mungkin, hasil dari KTT APEC kali ini telah memperkirakan jawabannya. Tanggal 18 November, KTT APEC 2018 telah diakhiri dalam kondisi tidak dibacakan deklarasi para pemimpin, ini adalah untuk kali pertama “penutupan tanpa deklarasi” sejak tahun 1993.

Surat kabat “Wall Street Journal” lebih lanjut mengungkap, awalnya 20 negara anggota APEC telah setuju membacakan deklarasi para pemimpin. Namun Komunis Tiongkok tidak bersedia menerima salah satu pernyataan yakni “kami menentang proteksionisme perdagangan, termasuk segala perilaku perdagangan tidak adil”, dan akhirnya ditutup dengan suasana canggung.

Sebenarnya, perbedaan utama apakah yang terdapat di dalam perdagangan AS-Komunis Tiongkok?

Perselisihan Pertama: Perdagangan Tidak Adil, Pasar Tidak Terbuka

Cara berdagang yang tidak adil dan ekonomi pasar yang tidak terbuka, merupakan titik perselisihan utama dalam perdagangan AS dengan Komunis Tiongkok (KT).

Wakil Presiden AS Mike Pence dalam APEC CEO Summit telah menjelaskan, KT memiliki “penghalang perdagangan raksasa” antara lain: kuota impor, pemaksaan peralihan teknologi, pencurian kekayaan intelektual, subsidi industri dan lain sebagainya, “Besarnya skalanya belum pernah ada sebelumnya”.

Pence ketika itu juga menekankan, “Amerika tidak akan mengubah jalurnya, sampai Komunis Tiongkok benar-benar telah mengubah perilakunya.”

Namun demikian, pernyataan Komunis Tiongkok dalam KTT APEC kali ini justru lebih dulu menyebut Tiongkok adalah “negara sedang berkembang”, lalu disusul dengan pernyataan “di dalam WTO ‘perlakuan dan perbedaan khusus’ adalah pondasi penting. Prinsip ini tidak bisa disangkal”.

Seperti diketahui, Tiongkok telah menjadi badan ekonomi kedua terbesar dunia, sebelum perang dagang dimulai, media massa Komunis Tiongkok pernah terus mempropagandakan skala ekonomi RRT akan melampaui Amerika di tahun 2020.

Kini prinsip Beijing tidak berubah namun bersikap merendah, tak lain karena berharap agar bisa mendapatkan perlakuan istimewa sebagai negara lemah di dalam WTO, mempertahankan kondisi saat ini, dan terus memanfaatkan cara perdagangan tidak adil, mencari celah di dalam peraturan agar bisa mendapat keuntungan dari negara anggota WTO lainnya.

Perselisihan Kedua: Mencuri Kekayaan Intelektual, Paksa Peralihan Teknologi

Mencuri kekayaan intelektual dan memaksa perusahaan mengalihkan teknologi, adalah konflik inti lainnya antara AS dengan RRT. Dalam hal ini, pihak RRT juga membantah dengan setumpuk argumen yang dibuat-buat.

Komunis Tiongkok menyatakan, “Setiap negara berhak untuk mendapat manfaat dari inovasi teknologi yang diraih dengan upaya bekerjasama dengan dunia internasional. Hasil dari inovasi teknologi tidak seharusnya ditutupi, dan juga tidak seharusnya menjadi alat bagi hanya segelintir orang untuk mendapat keuntungan.”

Pernyataan yang sepertinya sangat kuat dan beralasan itu, telah dimanfaatkan oleh KT untuk menutupi kejahatan pencurian kekayaan intelektual milik negara lain lewat cara-cara ilegalnya seperti lewat mata-mata, hacker dan lain sebagainya.

Komunis Tiongkok sekaligus juga untuk melegalisasi semua teknologi krusial yang didapatnya dengan memaksa perusahaan asing mengalihkannya bagi RRT lewat peraturan dan pangsa pasar yang ditetapkan KT, yang kemudian “dimodifikasi” entah dengan cara dibajak atau disalah-gunakan.

Argumen yang sesat adalah trik yang paling dikuasai oleh KT selama ini untuk mengelabui rakyat, juga merupakan pedang opini KT dalam mempertahankan kekuasaannya.

Seandainya mengikuti logika seperti KT ini, siapa yang rela mengorbankan waktu, tenaga, sumber daya dan pikiran untuk menciptakan inovasi di dunia ini? Di masa depan apakah semua orang hanya akan menunggu mencuri atau merampas teknologi dan hasil riset orang lain saja?

Strategi Pertama Komunis Tiongkok: Pura-pura Lemah Ambil Untung, Berunding Mengulur Waktu

Lalu, apakah strategi KT dalam perang dagang ini? Di satu sisi Beijing ber-“pura-pura lemah” untuk mempertahankan kondisi dagang saat ini, terus memanfaatkan celah dalam WTO dan berbagai peraturan perdagangan multi-lateral lainnya untuk mendapat keuntungan.

Di sisi lain, Beijing berniat mengarahkan perang dagang ke dalam “perang negosiasi”, dengan lebih dulu “berunding damai” agar pihak AS mau menghentikan tarif bea masuk atau tidak menambah bea masuk baru, di saat yang sama memainkan strategi perundingan berlarut-larut dan juga negosiasi regulasi dan lain sebagainya untuk mengulur sasaran strategis pemerintahan Trump, sambil menanti terjadi perubahan.

Tujuan Beijing kemungkinan adalah ingin membekukan kondisi sekarang, menghentikan pendarahan untuk sementara, mengupayakan segala cara mengulur waktu hingga pilpres AS tahun 2020 mendatang, jika bisa membuat Trump yang keras dan cerdik tidak menjabat kembali, ditambah lagi dengan serangan media massa juga dari politikus sayap kiri AS terhadap Trump sebelum pilpres, Beijing mungkin masih bisa mengharapkan terjadi perubahan.

Strategi Kedua Komunis Tiongkok : Perdagangan Multilateral Kikis Kekuatan Amerika

Kedua, dalam pidatonya di KTT APEC, Beijing kembali menyerukan “globalisasi ekonomi”, “pemerintahan global” dan berbagai mantra politik lainnya, mengajak “perdagangan multilateral”.

Pada permukaan tampaknya PKT menyerukan ekonomi bebas, tujuan sesungguhnya adalah dengan sistem multilateral PKT menggeser Amerika, mengikis tekanan dan sanksi dari AS yang terus menuntut PKT kembali pada “perdagangan adil yang saling menguntungkan” dan “mentaati peraturan dagang”.

Pada saat bersamaan, dengan sistem perdagangan multilateral, PKT yang tidak pernah konsisten dan selalu melanggar aturan diam-diam akan menuntut, menekan negara-negara lain yang pernah “disuap diplomatik” atau “dijebak hutang” agar bersama-sama menentang AS dengan sistem dagang ini untuk membantu PKT, agar berhasil mencapai tujuan mengendalikan aturan main dari balik layar — persis seperti strategi mengepung yang diterapkan PKT di PBB dengan menyusup ke dalam negara-negara kecil untuk mengombang-ambingkan Amerika.

Jika dapat mengikat tangan dan kaki AS, maka PKT akan tetap menerapkan “proteksionisme” secara diam-diam untuk menciptakan ruang gerak, PKT akan menjadi pemain terbesar sekaligus yang memperoleh manfaat dari sistem perdagangan multilateral ini.

“Jalan apa pun yang ditempuh oleh sebuah negara, hanya bisa ditentukan oleh rakyat negara itu sendiri.”

Dalam pidatonya, Beijing mengungkap ambisi mempertahankan proteksionisme yang “berkarakter Tiongkok” di masa mendatang.

Selain itu sebelum berakhirnya KTT APEC, dikabarkan 4 orang pejabat PKT menerobos masuk dengan paksa ke kantor Menlu Papua New Guinea untuk mempengaruhi dan meralat pernyataannya pada deklarasi pemimpin, akhirnya setelah polisi turun tangan mencegah mereka baru pergi.

Intermezo ini juga telah mencerminkan sikap kasar dan tidak sopan serta arogan para pejabat PKT, juga merefleksikan sifat PKT terhadap masyarakat internasional dengan “mengendalikan dari balik layar” dan “campur tangan dari belakang”, juga kemunafikannya “perkataan berbeda dengan tindakan”.

Dari uraian di atas, prinsip inti kedua belah pihak AS maupun Komunis Tiongkok, terdapat perselisihan yang sangat besar, kapan perang dagang ini benar-benar akan berakhir, dikhawatirkan masih menjadi suatu tanda tanya besar. (SUD/WHS/asr)

Artikel Ini Terbit di Epochtimes versi Bahasa Indonesia Edisi 580

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=jWVPVi-ShYA

Percobaan Tidak Etis Peneliti Tiongkok, Telah Memodifikasi DNA Gadis Kembar Menjadi Kebal AIDS

0

Para peneliti Tiongkok di Tiongkok selatan mengklaim bahwa mereka telah menghasilkan anak-anak pertama yang telah dimodifikasi secara genetik di dunia, sepasang gadis kembar dengan kekebalan terhadap infeksi oleh virus HIV. Terlepas dari masalah etika yang melekat pada eksperimen tersebut, serta keraguan-keraguan tentang hasil yang diharapkan, pengembangan tersebut telah menekankan parahnya krisis AIDS di Tiongkok.

He Jiankui adalah peneliti di Universitas Sains dan Teknologi Selatan di Shenzhen, Provinsi Guangdong. Pada 26 November, sehari sebelum konferensi rekayasa genetika internasional di Hong Kong, He mengatakan gadis kembar tersebut telah lahir bulan ini dengan gen yang telah dimodifikasi, dan akan bebas AIDS seumur hidup.

Sebelum membuat klaimnya, bagaimanapun, He tidak pernah menerbitkan artikel apa pun tentang eksperimennya atau memberikan bukti apa pun untuk apa yang ia klaim telah tercapai. Sementara itu, para ilmuwan medis internasional telah mengkritik He karena mencoba melakukan eksperimen yang berisiko dan tidak etis.

Tanggal 1 Desember adalah Hari AIDS Sedunia. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CCDC) mengumumkan pada 23 November bahwa pada akhir 2018, akan ada 1,25 juta pasien AIDS di Tiongkok. Selain itu, angka tersebut bisa melonjak sekitar sepertiga, karena perkiraan jumlah orang yang tidak tahu bahwa mereka telah terinfeksi.

Pada Konferensi Akademik AIDS Tiongkok kelima diadakan di Kunming Provinsi Yunnan Tiongkok barat dari tanggal 26 September sampai 29 September, para ahli AIDS mengumumkan bahwa ada lebih dari 40.000 pasien baru yang terinfeksi pada kuartal kedua tahun ini, dan bahwa 93,1 persen dari mereka menjadi terjangkit penyakit tersebut karena aktivitas seksual.

Hal ini mengejutkan, karena sebelumnya, unsur utama penularan HIV dan AIDS adalah transfusi dari sumbangan darah tidak bersih, yang populer di kalangan orang Tiongkok pedesaan sebagai sarana untuk menambah penghasilan mereka yang sedikit.

Gao Yaojie, seorang aktivis AIDS yang memenangkan Penghargaan Jonathan Mann untuk Kesehatan dan Hak Asasi Manusia, mengatakan pada tahun 2014 bahwa setidaknya ada 10 juta pasien AIDS di Tiongkok, merupakan 10 kali lipat dari data resmi, dan bahwa sebagian besar dari mereka telah terinfeksi selama proses memberi atau menerima darah.

Namun pada 23 November, Wang Bin, wakil direktur CCDC, mengatakan sarana utama infeksi AIDS di Tiongkok saat ini adalah melalui hubungan seksual, pada kisaran 95,4 persen dari total kasus, sedikit lebih tinggi dari perkiraan lainnya. Sekitar 70 persen kasus AIDS terjadi melalui hubungan heteroseksual, dan 25,5 oleh aktivitas homoseksual.

CCDC menyatakan peningkatan kasus AIDS di kalangan mahasiswa sangat dramatis. Meskipun tidak menghasilkan statistik untuk mendukung pernyataan-pernyataannya, ia mencatat mahasiswa internasional dari negara-negara Afrika sebagai penyebab utama peningkatan tersebut. Menurut Departemen Pendidikan Tiongkok, 50.000 mahasiswa internasional datang ke Tiongkok dari Afrika setiap tahun, menjadi lebih dari 10 persen dari semua mahasiswa internasional di negara tersebut.

China Daily yang dikelola negara melaporkan bahwa banyak mahasiswa Afrika yang mengidap HIV-positif telah masuk ke Tiongkok sejak tahun 2010, ketika pihak berwenang melonggarkan kontrol-kontrol penyakit di departemen imigrasi. Laporan China Daily tersebut menyatakan bahwa mahasiswa internasional cenderung untuk memimpin gaya hidup bebas dengan wanita-wanita setempat, membantu menyebarkan AIDS lebih cepat. (ran)

Rekomendasi video:

Siswa siswa SMA di Tiongkok Mencoba Bunuh Diri, Gegara Wabah TBC yang Diabaikan

https://www.youtube.com/watch?v=U7bPlxSsiVI

Penyerangan Konsulat Tiongkok di Pakistan Menempatkan Proyek OBOR di Bawah Pemeriksaan

0

Di Pakistan, ketidaksepakatan penduduk lokal terhadap proyek-proyek besar Tiongkok baru-baru ini telah mencapai titik didih, dengan serangan di konsulat Tiongkok di Karachi yang menewaskan empat orang dan telah memicu perdebatan tentang harga yang sebenarnya untuk proyek-proyek infrastruktur Beijing bernilai miliaran dolar di negara-negara di seluruh dunia.

Pada 23 November, tiga penyerang yang tergabung dalam kelompok separatis Baloch Liberation Army (BLA) mengendarai sebuah mobil bermuatan bahan peledak menuju konsulat Tiongkok, mencoba masuk ke bagian visa, menurut Reuters. Ketiga penyerang tersebut terbunuh oleh polisi setelah terlibat dalam pertempuran senjata. Meskipun tidak jelas apakah mobil itu meledak, kekerasan tersebut telah menyebabkan dua petugas polisi dan dua orang saksi mata telah tewas.

Serangan tersebut telah didorong oleh perlawanan BLA terhadap pengaruh Tiongkok yang semakin meningkat di provinsi Balochistan, Pakistan. Dalam wawancara telepon dengan Reuters tentang serangan tersebut, Jiand Baloch, juru bicara BLA, menyatakan, “Tiongkok sedang mengeksploitasi sumber daya kami.”

Balochistan berada di bawah kekuasaan Inggris sebelum dimasukkan ke dalam wilayah Pakistan pada tahun 1947. Penduduk lokal di Balochistan tidak senang karena mereka tetap miskin meskipun sumber daya alam melimpah di wilayah tersebut. Mereka menuduh pemerintah Pakistan, dan sekarang Tiongkok, sedang mengeksploitasi kawasan tersebut secara tidak adil.

BLA yang militan menjadi aktif pada tahun 2000, dengan aksi-aksinya di Pakistan dan Afghanistan. Kelompok ini telah diidentifikasi oleh Pakistan dan Inggris sebagai kelompok teroris.

Tiongkok telah membiayai beberapa proyek infrastruktur di kawasan tersebut di bawah “One Belt, One Road” (OBOR) Beijing, sebuah prakarsa yang diluncurkan pada tahun 2013 untuk tujuan meningkatkan pengaruh geopolitik dengan membangun jalur perdagangan yang menghubungkan Tiongkok, Asia Tenggara, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin.

Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan (CPEC) adalah proyek OBOR Tiongkok yang paling penting di Pakistan, dengan investasi mencapai $57 miliar. Rejim komunis Tiongkok berusaha membangun jaringan transportasi, sebagian besar melalui jalur kereta api, untuk menghubungkan Kota Kashgar di wilayah Xinjiang yang dikuasai Tiongkok dengan pelabuhan Gwadar Pakistan, yang berada di Balochistan. Beijing berharap CPEC dapat berfungsi sebagai rute perdagangan alternatif untuk mengurangi risiko kerentanan: saat ini, sangat bergantung pada perjalanan Selat Malaka untuk impor-impor energi.

BLA dan kelompok-kelompok Baloch lainnya sering menjadi target para pekerja Tiongkok sejak CPEC diperkenalkan pada tahun 2015, menurut Al Jazeera, yang melabeli proyek Tiongkok tersebut sebagai sebuah “upaya imperialis.”

Pada bulan Agustus, tiga insinyur Tiongkok di sebuah proyek penambangan tembaga-emas di kota Saindak, Pakistan, yang terletak di Distrik Chaghi, Balochistan, terluka ketika seorang anggota BLA melancarkan serangan bom bunuh diri di sebuah bus, menurut surat kabar Pakistan berbahasa Inggris, Daily Times. Proyek tersebut dioperasikan oleh anak perusahaan China Metallurgical Group milik Tiongkok.

Balochistan kaya akan mineral seperti batu bara, bijih besi, marmer, dan batu gamping, menurut situs web pemerintah provinsi. Beijing dikenal bergantung pada impor-impor sumber daya alam untuk mendorong pertumbuhan sektor manufakturnya. Mineral adalah salah satu kategori ekspor terbesar dalam perdagangan Pakistan-Tiongkok, menurut pengumuman 12 Oktober oleh Kementerian Perdagangan Tiongkok. Perdagangan bilateral antara kedua negara tersebut telah mencapai $13,2 miliar pada tahun 2017.

Penduduk setempat Balochi juga khawatir tentang masuknya warga negara Tiongkok sebagai akibat dari CPEC, menurut artikel bulan Desember 2016 oleh surat kabar berbahasa Inggris Pakistan, The Nation, mengutip laporan oleh Kamar Dagang dan Industri Pakistan (FPCCI), yang memproyeksikan bahwa populasi Tiongkok akan mengambil alih populasi pribumi pada tahun 2048.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa para pemukim dan investor Tiongkok, yang telah membeli lahan-lahan di Balochistan, pada akhirnya akan menyebabkan penduduk asli yang tidak memiliki keahlian tidak memiliki tanah sendiri.

AGENDA BEIJING

Pengamat Tiongkok Chen Pokong, dalam sebuah video YouTube yang diunggah 25 November, menjelaskan apa yang mendorong Tiongkok untuk berinvestasi di Pakistan.

“[Rezim komunis Tiongkok] ingin mempertahankan kekuasaannya di Tiongkok,” kata Chen, menjelaskan bahwa meskipun Partai Komunis telah mencoba untuk melindungi kekuasaannya melalui berbagai taktik seperti mengetatkan sensor online, menganiaya para pembangkang, dan membatasi segala bentuk independensi peradilan, tidak merasa aman dalam kekuasaannya.

Melalui OBOR, Beijing berupaya meningkatkan citranya di luar negeri dan membangun dirinya sebagai kekuatan global utama yang mampu membawa bisnis besar ke berbagai negara. Dengan cara itu, Partai Komunis dapat lebih lanjut mengklaim “legitimasi kekuasaannya,” kata Chen.

Pernyataan-pernyataan Chen telah digemakan pada 3 Agustus 2018, editorial media Papua Nugini, Island Times. Artikel tersebut menunjukkan Tiongkok telah menikmati pertumbuhan domestik yang kuat; namun, jika suatu hari pertumbuhan seperti itu terbukti tidak berkelanjutan, Beijing mungkin menggunakan kekuatan pengaruhnya yang semakin besar di negara-negara kepulauan Pasifik untuk menuntut dukungan keuangan, atau konsesi-konsesi ekonomi, daripada para pemain besar regional, seperti Amerika Serikat. Konsesi-konsesi itu “mungkin terbukti menjadi tali kehidupan penyelamat bagi para pemimpin yang terlibat peperangan di Beijing yang nekat untuk menjaga penampilan legitimasi politiknya dari kehancuran,” kata artikel tersebut.

Papua Nugini juga sangat ditargetkan oleh OBOR Beijing. Menurut Sydney Morning Herald, Beijing telah menginvestasikan lebih dari $1,9 miliar di negara pulau tersebut per September 2017, dengan proyek-proyek infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan rumah sakit. (ran)

Ikuti Frank di Twitter: @HwaiDer

Rekomendasi video:

Krisis Mematikan di Balik Perjamuan Mewah Tiongkok

https://www.youtube.com/watch?v=XYskDBnCmf4&t=1s

Perundingan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Eropa Ditandatangani

0

Epochtimes.id- Menteri   Perdagangan   RI   Enggartiasto   Lukita   menandatangani Pernyataan  Bersama  (Joint  Statement)  diselesaikannya  perundingan  Perjanjian  Kerja  Sama  Ekonomi Komprehensif   Indonesia-European   Free   Trade   Association/EFTA   (IE-CEPA),   di   Sekretariat   EFTA,  Jenewa, Swiss,  Jumat (23/11/2018).

Penandatanganan tersebut dilakukan  Mendag Enggar bersama  empat menteri Negara EFTA, yang terdiri dari Swiss, Liechtenstein, Islandia, dan Norwegia.

Penandatanganan ini menandai diselesaikannya perundingan antara Indonesia dengan negara-negara EFTA   melalui   skema   IE-CEPA.

Para   pimpinan   setingkat   menteri   negara   EFTA   yang   melakukan penandatangan  yaitu  Menteri  Perdagangan  dan  Industri  Norwegia  Torbjørn  Røe  Isaksen;  Menteri Hubungan Luar Negeri, Hukum, dan Budaya Leichtenstein Aurelia Frick; Menteri Hubungan Luar Negeri dan Perdagangan Eksternal Islandia Guðlaugur Þór Þórðarson; Kepala Departemen Hubungan Ekonomi Swiss Johann N. Schneider-Ammann; serta dihadiri pula Sekretaris Jenderal EFTA Henri Gétaz.

“Hari  ini  kelima  negara  sangat  berbahagia  dan  bersyukur  akhirnya  perundingan  IE-CEPA  yang  telah memakan waktu  tujuh tahun ini  akhirnya  diselesaikan. Penyelesaian  ini  merupakan tonggak sejarah bagi hubungan RI dengan ke empat negara EFTA,” kata Mendag Enggar dalam rilisnya.

Mendag  Enggar  menyatakan  bahwa  langkah  selanjutnya  adalah  melakukan  “legal  scrubbing”  dan penerjemahan sehingga secara teknis dan legal, IE-CEPA siap ditandatangani. IE-CEPA djadwalkan akan ditandatangani di Jakarta pada Desember 2018.

“Indonesia dan EFTA  memang  berkomitmen menyelesaikan  perundingan pada tahun ini. Oleh sebab itu  para  perunding  bekerja  secara  intensif  menyelesaikan  isu-isu  yang  masih  tersisa  dan  akhirnya perundingan berhasil diselesaikan pada 1 November 2018 di Bali,” kata Mendag Enggar.

Dengan IE-CEPA maka akses pasar barang antara Indonesia dan EFTA akan semakin luas, termasuk jasa dan  investasi  serta  kerja  sama  ekonomi  dan  pengembangan  kapasitas.

Pada  perdagangan  barang, Indonesia akan memperoleh peningkatan akses pasar ke EFTA, antara lain produk-produk perikanan, industri  (tekstil,  furnitur,  sepeda,  elektronik,  dan  ban  mobil),  serta  pertanian  (termasuk  kopi  dan kelapa sawit).

Pada  perdagangan  jasa,  akses  pasar  bagi  para  pekerja  Indonesia  (Intra  Corporate  Trainee,  Trainee, Contract  Service  Supplier,  Independent  Professional,  serta  Young  Professional)  ke  EFTA  akan  lebih terbuka.

Contohnya,   sektor   jasa   yang   akan   memperoleh   keuntungan   antara   lain   jasa   profesi, telekomunikasi, keuangan, transportasi, dan pendidikan.

Indonesia juga akan memperoleh peningkatan investasi dari negara anggota EFTA pada sektor energi dan pertambangan, permesinan, pertanian, infrastruktur sektor perikanan, kehutanan, industri kimia, dan lain sebagainya. (asr)

Ribuan Imigran Gelap Gagal Terobos Perbatasan Amerika Serikat

0

EpochTimesId – Ratusan migran nyaris berhasil menerobos masuk pagar perbatasan Amerika Serikat di California pada 25 November 2018 waktu setempat. Mereka merangsek sambil melemparkan proyektil ke agen Patroli Perbatasan. Namun, mereka akhirnya berhasil dihalau kembali dengan gas air mata.

Sebagian dari imigran itu akan dideportasi oleh Meksiko ke negara asalnya. Mereka dinilai melanggar hukum karena membongkar sebagian pagar, dan mulai mengalir melalui celah pagar. Mereka mengurungkan niat untuk terus menerobos setelah petugas Amerika Serikat meluncurkan gas air mata, ketika para pengembara Amerika Tengah itu mencoba menyeberangi tembok kedua.

Menteri Dalam Negeri Meksiko, Alfonso Navarrete mengatakan bahwa para migran diprovokasi oleh beberapa koordinator pengembara migran untuk bergegas merangsek ke perbatasan.

Kelompok ini berhasil melewati sebuah penjagaan keamanan dan bergegas untuk mencoba dan membongkar pagar dan secara ilegal memasuki Amerika Serikat. Sekitar 2.000 migran berpartisipasi, seorang petugas polisi federal Meksiko di tempat kejadian mengatakan kepada The Epoch Times. Namun, hanya ratusan orang yang bersemangat merangsek ke sela-sela dua pagar perbatasan.

Kini, pihak berwenang Meksiko mengatakan mereka akan mendeportasi sebagian dari 500 migran yang mencoba memasuki Amerika.

“Migran yang berpartisipasi dalam peristiwa-peristiwa kekerasan yang sepenuhnya diidentifikasi akan segera dideportasi,” kata Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan. “Tindakan provokatif seperti itu, jauh dari membantu tujuan mereka, melanggar kerangka migrasi legal dan dapat mengakibatkan insiden serius di perbatasan.”

Meksiko mengatakan akan memperbaiki pagar yang rusak tetapi tidak akan mengerahkan pasukan militer ke perbatasan.

Perbatasan penuh sesak ketika rombongan ribuan migran mengalir ke Tijuana, Meksiko, dalam seminggu terakhir. Itu memicu krisis kemanusiaan, setelah beberapa analis salah mengklaim sebelumnya pada bulan November bahwa karavan tidak akan pernah mencapai Amerika Serikat.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan kafilah utama memiliki 8.247 orang, dengan 7.417 orang yang berada di Tijuana atau di sekitar Mexicali. Kafilah lainnya dengan diperkuat ribuan orang masing-masing masih dalam perjalanan menuju perbatasan.

Kementerian mengatakan bahwa para migran harus menerima suaka yang ditawarkan oleh Meksiko, mencatat bahwa itu termasuk pekerjaan, perawatan kesehatan, pendidikan, dan manfaat atau subsidi lainnya.

Para migran ditawarkan suaka sementara di bawah program ketika mereka berada di Meksiko selatan. Akan tetapi kebanyakan migran menolak tawaran itu.

Setelah bentrokan di Tijuana selama akhir pekan, reporter freelance David Agren mencatat, “Kesulitan-kesulitan di Tijuana ini dapat diprediksi beberapa minggu yang lalu, tetapi kafilah itu terus maju ke perbatasan, dan orang-orang yang menyertainya mendorong para migran untuk tidak menerima tawaran Meksiko untuk visa kerja sementara atau suaka.”

Pada hari Minggu, Kementerian Dalam Negeri Meksiko mengatakan bahwa negara itu telah mengirim 11.000 orang Amerika Tengah kembali ke negara asal mereka sejak 19 Oktober 2018. Dari jumlah itu, 1.906 adalah bagian dari karavan.

Migran berlari menghindari gas air mata, yang dilemparkan oleh agen patroli perbatasan AS, di dekat pagar perbatasan antara Meksiko dan Amerika Serikat di Tijuana, Meksiko, 25 November 2018. (Hannah McKay/Reuters)

Kekerasan
Para migran, yang kebanyakan laki-laki muda, menyerang agen Patroli Perbatasan dengan melemparkan batu ke arah mereka. Agen Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) menganggap batu sebagai senjata.

“Hari ini personil CBP diserang oleh proyektil yang dibuang oleh anggota karavan. Tindakan seperti itu berbahaya dan tidak konsisten dengan pencarian suaka secara damai,” kata Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kirstjen Nielsen.

“Para pelaku akan dituntut. Saya akan terus mendukung secara agresif personil DHS karena mereka bekerja untuk mengamankan perbatasan kami agar tetap aman,” katanya.

Dia mengatakan bahwa pemerintah terpaksa menutup pelabuhan masuk perbatasan San Ysidro karena banyaknya migran yang mencoba masuk secara ilegal ke Amerika Serikat.

“Mereka berusaha untuk melanggar infrastruktur pagar warisan di sepanjang perbatasan dan berusaha melukai personil CBP dengan melemparkan proyektil ke arah mereka,” katanya. “DHS tidak akan mentoleransi jenis pelanggaran hukum ini dan tidak akan ragu untuk menutup [Port of Entries] untuk alasan keamanan.”

Presiden Donald Trump mencatat bahwa beberapa migran terus melambai-lambaikan bendera negara asal mereka bahkan ketika mencoba memasuki Amerika Serikat. Dia mengatakan banyak dari migran itu adalah penjahat berbahaya.

Beberapa anggota kafilah mengibarkan bendera Honduras dan berteriak, “Kami bukan penjahat! Kami adalah pekerja internasional,” lapor 10 News.

Trump mengatakan bahwa Meksiko harus mendeportasi para migran.

“Lakukan dengan pesawat, lakukan dengan bus, lakukan saja yang Anda inginkan, tetapi mereka TIDAK akan datang ke AS. Kami akan menutup Perbatasan secara permanen jika perlu. Kongres, dana TEMBOK!” Kata Trump dalam sebuah pernyataan pada 26 November 2018.

Latar Belakang
Sejumlah besar migran telah mencoba melintasi perbatasan sebelumnya, dengan sekelompok lebih dari 100 orang bentrok dengan agen Patroli Perbatasan di bulan November 2013.

Los Angeles Times melaporkan pada saat itu bahwa agen dilempari batu dan botol, membuat beberapa orang yang terluka.

“Para agen mengatakan, insiden itu berkaitan dengan hari-hari di tahun 1990-an ketika para migran akan berlari melintasi perbatasan secara massal, yang disebut banzai berjalan yang akan membuat para agen kewalahan,” lapor Times.

“Ketika kerumunan Minggu menyeberangi Sungai Tijuana ke California, lebih dari satu lusin agen menanggapi pagar perbatasan di atas tanggul dan menyebarkan semprotan lada untuk menahan mereka, memicu huru-hara,” lanjut laporan itu.

Pada tahun 2007, Patroli Perbatasan mengatakan bahwa para agen diserang hampir 1.000 kali selama periode satu tahun, yang mendorong mereka untuk menggunakan gas air mata dan semprotan lada. Para pejabat mengatakan taktik itu bisa menyelamatkan nyawa. Sebagian migran akan melemparkan batu besar ke agen untuk mengalihkan perhatian mereka ketika kelompok-kelompok lainnya melintasi perbatasan. Sekitar dua pertiga dari serangan itu dengan batu dan sebagian besar sisanya adalah serangan fisik.

Agen Patroli Perbatasan Joseph Ralph mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia telah dihantam oleh batu 20 kali antara 1987 dan 2007. “Anda menemukan diri Anda mencoba untuk berlindung,” katanya.

Agen lain, Elley Taylor, sedang mengendarai kendaraan ketika sebuah batu besar menghantam kap mobil. “Satu-satunya hal yang dapat Anda pikirkan adalah, ‘Saya senang bahwa itu bukan kepala saya.’ Tidak ada cara untuk melihatnya,” kata Taylor.

Tidak ada kematian yang dikaitkan dengan agen yang terkena batu tetapi luka serius telah terjadi. Ralph mengatakan dia menderita patah tulang belikat sementara agen lain pada tahun 2017 dilarikan ke rumah sakit setelah terhantam batu besar di dada. (ZACHARY STIEBER/NTD News/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Jepang Jadi Tuan Rumah World Expo 2025 Setelah Kalahkan Rusia

0

Epochtimes.id- Kota Osaka di Jepang akan menjadi tuan rumah World Expo pada 2025, setelah mengalahkan kota-kota di Rusia dan Azerbaijan saat persaingan menjadi tuan rumah sebuah acara internasional.

Ajang ini diharapkan mampu menarik jutaan pengunjung serta memamerkan ekonomi dan budaya lokal.

Teriakan kegembiraan Jepang membahana di auditorium Paris ketika 170 negara anggota Biro Internasional des Expositions memilih mendukung tawaran Osaka.

Sejumlah pejabat Jepang berpelukan dan bersuka ria setelah terpilih. Menteri ekonomi dan perdagangan Jepang, Hiroshige Seko, mengatakan  “Luar biasa! Saya senang! Saya juga merasa tanggung jawab berat membuat Expo 2025 berhasil. ”

Kembali di Tokyo, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengatakan bahwa negara akan melakukan upaya maksimal untuk “mencapai pameran luar biasa di Osaka yang akan memberikan mimpi dan kejutan kepada semua orang di dunia.”

Menghadiahkan pameran dunia di Jepang akan menjadi “kesempatan emas untuk mempromosikan pesona menarik Jepang ke seluruh dunia,” kata Abe.

Pameran dunia sebelumnya memperkenalkan keajaiban seperti Menara Eiffel, Ferris Wheel, dan Space Needle Seattle. Versi kali ini bertujuan mencari solusi untuk tantangan yang dihadapi umat manusia.

Osaka mengusulkan sebuah expo di pulau buatan dengan tema “Society 5.0.” Osaka mengusung memanfaatkan robotika dan kecerdasan buatan untuk kepentingan publik.

World Expos digelar setiap lima tahun yang berlangsung hingga enam bulan. Ajang ini menghabiskan jutaan dolar untuk menjadi tuan rumah. Meski demikian dinilai mampu membantu menempatkan kota di peta global dengan mendatangkan pengunjung dan perhatian internasional.

Milan menjadi tuan rumah yang terakhir pada tahun 2015, dan Dubai di Uni Emirat Arab akan menjadi tuan rumah berikutnya pada 2020. Tidak ada kota AS yang telah menyelenggarakan pameran dunia ini sejak tahun 1980-an.

Kota Yekaterinburg di Rusia menjadi runner-up – kerugian kedua minggu ini bagi Rusia di sebuah organisasi internasional, setelah kandidat Rusia gagal bersaing menjadi presiden Interpol dengan Korea Selatan.

Ibu kota negara bekas Uni Soviet yang kaya minyak Azerbaijan, Baku, berada di posisi ketiga dalam pemungutan suara Jumat lalu.

Osaka menempatkan diri sebagai pilihan yang aman dan andal — terutama karena sudah menyelenggarakan Expo Tahun 1970. Sementara kota-kota lain kurang dikenal dan akan menjadi tuan rumah pertama kali.

Pejabat di Osaka, kota terbesar ketiga Jepang dan terbesar di Jepang barat, berharap expo ini akan merevitalisasi kota yang telah kehilangan banyak kemewahannya ke Tokyo, ibukota politik dan ekonomi negara.

Osaka memiliki rencana untuk mengubah situs tersebut menjadi sebuah resor kasino setelah expo, meskipun ada perlawanan dari warga.

Presiden Rusia Vladimir Putin mendukung tawaran Yekaterinburg melalui pesan video, dan seorang penyanyi Rusia mencoba untuk membangkitkan penonton dengan lagu dan tarian.

Kota Rusia, di perbatasan antara Eropa dan Asia di Pegunungan Ural Rusia, adalah salah satu dari beberapa wilayah Rusia yang menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia tahun ini.

Rusia tak merespon atas kekalahan persaingan dengan Jepang kali ini.

Alexander Chernov, yang memimpin tawaran Yekaterinburg, mengatakan kepada kantor berita Rusia pada Jumat lalu menunjukkan bahwa “di beberapa daerah kami tidak bekerja cukup keras.”

Ketika ditanya apakah Rusia mungkin telah ditolak karena iklim politik saat ini, Chernov mengatakan dia tidak akan melihat nada politik apa pun selama pembicaraannya dengan sejumlah delegasi.

Kota Baku kalah meskipun tawaran mewah termasuk tempat yang diusulkan dirancang untuk membangkitkan geometri karpet Azerbaijan.

Kota Laut Kaspia berpenduduk 2,2 juta jiwa ini belum lama ini menjadi tuan rumah serangkaian acara internasional, termasuk Kontes Lagu Eurovision dan Grand Prix F1. Kota ini bahkan menjadi tuan rumah beberapa pertandingan UEFA Euro 2020. (asr)

Sumber : Associated Press

Maladewa Ungkap Tiongkok Membangun Proyek-proyek dengan Harga Telah Digelembungkan

0

NEW DELHI — Menteri keuangan Maladewa yang baru mengatakan pada 26 November bahwa Tiongkok sedang melaksanakan proyek infrastruktur dengan harga jauh lebih tinggi dari yang telah diusulkan semula, namun negara kepulauan tersebut tidak dapat keluar dari perjanjian-perjanjiannya sekarang.

Pemerintahan Presiden Ibrahim Mohamed Solih, yang berkuasa bulan ini, sedang meninjau ulang kontrak-kontrak yang dibuat oleh pendahulunya, Abdulla Yameen. Sebagian besar telah diberikan pada perusahaan-perusahaan Tiongkok dan dikhawatirkan telah menjadikan negara tersebut terkubur dalam timbunan utang.

Selama lima tahun membangun kesenangan foya-foya tak terkendali, Tiongkok telah membangun jembatan laut yang menghubungkan ibu kota Male ke bandara utama di pulau lain dan mengembangkan bandara tersebut serta membangun perumahan massal di atas tanah yang direklamasi dari laut.

Namun Menteri Keuangan Ibrahim Ameer mengatakan kepada wartawan selama kunjungan ke New Delhi bahwa para pejabatnya telah menghabiskan minggu pertamanya di kantor sedang berusaha mencocokkan pinjaman-pinjaman yang pemerintah sebelumnya ambil untuk proyek-proyek tersebut dan jaminan-jaminan pemerintah yang diberikan pada mereka.

“Kita percaya bahwa sebagian besar proyek-proyek ini memakai harga-harga yang telah digelembungkan, dan kita sedang mengamatinya,” kata Ameer.

Namun dia mengatakan pemerintah tidak dapat membatalkan kontrak-kontrak tersebut karena banyak dari ini, termasuk jembatan, sudah selesai dibangun.

“Kita tidak bisa berbuat banyak dalam hal negosiasi ulang tetapi tujuan kita selanjutnya adalah mengurangi biaya-biaya proyek infrastruktur kita,” katanya.

Salah satu dari proyek-proyek tersebut adalah rumah sakit di Male yang diberikan kepada Tiongkok yang telah menghabiskan biaya $140 juta, jauh lebih besar dibandingkan penawaran tandingan $54 juta yang semula telah dibuat, kata Ameer.

Tanda-tanda ledakan infrastruktur ada di mana-mana di Male, dari mana para wisatawan dibawa dengan perahu berkecepatan tinggi sampai ke resor-resor mewah yang dibangun di atas pulau-pulau karang (atol).

Yameen juga telah menyewa para pengembang Tiongkok untuk sejumlah pulau yang tidak disebutkan guna membangun resor bagi para wisatawan, seperlima di antaranya adalah orang Tiongkok, dalam perluasan hubungan yang dramatis sejak Beijing membuka kedutaannya di Maladewa delapan tahun lalu.

Tiongkok telah membangun pelabuhan-pelabuhan, jembatan dan jalan-jalan raya di negara-negara yang membentang dari Bangladesh, Nepal, Sri Lanka, dan sekutunya Pakistan sebagai bagian dari inisitaif One Belt, One Road (OBOR, juga dikenal sebagai Belt and Road) untuk perdagangan dan koridor transit di seluruh Asia dan ke Eropa.

Tetapi akhir-akhir ini telah menghadapi kritik bahwa banyak proyek-proyek besarnya yang menelan biaya jutaan dolar tersebut adalah sedang mendorong negara-negara yang lebih kecil ke dalam timbunan utang.

India, yang telah menjadi mitra tradisional bagi sebagian besar negara-negara Asia Selatan, juga telah melihat diplomasi Tiongkok yang luas yang bertujuan untuk mendapatkan kepemilikan sebuah basis pemukiman di beberapa negara pulau seperti Sri Lanka dan Maladewa.

Menteri Luar Negeri Maladewa Abdulla Shahid mengatakan dia telah meyakinkan para pemimpin India bahwa negaranya menginginkan hubungan terbaik dengan tetangga-tetangga terdekatnya dan akan kembali ke kebijakan “India yang Pertama”.

Perdana Menteri Narendra Modi telah menghadiri pelantikan Solih dan mengatakan India siap membantu negara tersebut mengatasi kesulitan keuangannya.

Tiongkok telah memenuhi jutaan dolar dalam bentuk pinjaman untuk infrastruktur di Maladewa, yang terletak di sepanjang rute pelayarannya yang sibuk menuju Timur Tengah. (ran)

Rekomendasi video:

Nasib Kelam Maladewa, Dibawah Ancaman Pengaruh Komunis Tiongkok

https://www.youtube.com/watch?v=_xrx20G294M

Amerika Kecam Perampasan Kapal Ukraina oleh Rusia di Dekat Krimea

0

EpochTimesId – Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley mengkritik penyitaan kapal angkatan laut Ukraina yang dilakukan oleh Rusia. Haley menyebut tindakan Rusia sebagai pelanggaran yang keterlaluan terhadap wilayah Ukraina yang berdaulat.

Berbicara pada pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada 26 November 2018 waktu AS, Haley mengatakan langkah itu adalah ‘eskalasi Rusia sembrono lainnya’ dalam perang selama bertahun-tahun. Haley memberi catatan bahwa dia berbicara kepada Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo sebelum membuat pernyataan.

“Pelanggaran yang memalukan hari Minggu terhadap wilayah Ukraina yang berdaulat adalah bagian dari pola perilaku Rusia yang termasuk aneksasi yang diakui Krimea dan pelanggaran terhadap Ukraina yang tak terhitung jumlahnya di Krimea, serta memicu konflik yang telah mengambil nyawa lebih dari 10.000 orang di Ukraina timur. Dan itu tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan,” kata Haley.

Menurut Ukraina, kapal-kapal militer Rusia menembaki sepasang kapal angkatan laut Ukraina dan sebuah ‘kapal tugboat’ pada 25 November 2018. Rusia menabrak setidaknya satu kapal dan melukai beberapa anggota awak kapal Ukraina. Kiev mengklaim enam orang terluka; namun Rusia melaporkan hanya tiga yang cedera. Perahu Ukraina yang disita ditarik ke pelabuhan terdekat.

Konflik itu terjadi di Selat Kerch yang strategis, di mana jembatan yang dibangun Kremlin menghubungkan Rusia ke bagian tenggara Ukraina yang diduduki oleh pasukan pemberontak yang didukung oleh Rusia.

Rusia mengatakan kapal Ukraina secara ilegal menyeberang ke perairan Rusia. Ukraina menyatakan bahwa kapal-kapalnya mengikuti aturan maritim internasional.

Volodymyr Yelchenko, duta besar Ukraina untuk PBB, mengatakan kepada para pejabat pada pertemuan darurat bahwa Rusia mengatur insiden itu. Yelchenko mengklaim memiliki rekaman lalu lintas radio yang akan membuktikan tuduhannya.

“Semua kekacauan pecah,” kata Yelchenko, menambahkan bahwa, “Tindakan agresi Moskow melanggar beberapa perjanjian bilateral dan internasional.”

Wakil Duta Besar Rusia, Dmitry Polanski menepis klaim Ukraina dan menuding insiden itu sebagai agresi Kiev. Seorang juru bicara untuk Dinas Keamanan Federal Rusia, yang mengawasi penjaga pantai, mengatakan bahwa kapal Ukraina melanggar perairan teritorial Rusia.

Kapal Ukraina juga dituduh melakukan manuver berbahaya, dan gagal mematuhi peringatan. FSB berencana untuk segera berbagi bukti, menurut Dmitry Peskov, juru bicara presiden Rusia.

“Ini adalah provokasi yang sangat berbahaya, yang membutuhkan perhatian khusus dan penyelidikan khusus,” kata Peskov.

Pejabat Ukraina kini meyakini bahwa Rusia mungkin tengah bersiap untuk merebut lebih banyak wilayah Ukraina, menurut Yelchenko. Poroshenko mengatakan dia memiliki intelijen yang menunjukkan ancaman serius dari operasi darat terhadap Ukraina oleh Rusia.

“Saya memiliki dokumen intelijen di tangan saya. Di sini, di beberapa halaman adalah deskripsi mendetail tentang semua kekuatan musuh yang terletak pada jarak beberapa puluh kilometer dari perbatasan kita. Siap setiap saat untuk invasi langsung ke Ukraina,” kata Presiden Ukraina.

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko memerintahkan 30 hari darurat militer sebagai tanggapan atas insiden tersebut. Poroshenko membantah via Twitter, bahwa dia memberlakukan darurat militer selama 60 hari untuk mempengaruhi kampanye pemilihan umum di dalam negeri. Konstitusi Ukraina menyerukan pemilihan pada 31 Maret 2019.

Sebuah video yang difilmkan dari atas kapal Rusia menunjukkan orang-orang Rusia mengejar tugboat Ukraina dan menabrak kapal itu.

Kantor berita Interfax mengutip komisaris hak asasi manusia Rusia, Tatyana Moskalkova, mengatakan 26 November bahwa 24 pelaut Ukraina sedang ditahan. Tiga dari pelaut terluka tetapi tidak dalam kondisi serius dan sedang dalam pemulihan di rumah sakit.

Seorang saksi Reuters di Kerch, sebuah pelabuhan Krimea, mengatakan kapal Ukraina ditahan di sana pada 26 November 2018.

Politik domestik di Moskow dan Kiev menambah situasi yang mudah ‘membara’. Poroshenko menghadapi pertarungan pemilihan yang sulit awal tahun depan, dengan jajak pendapat menunjukkan dia tertinggal dari lawan-lawan politiknya.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah melihat peringkat persetujuannya yang tinggi, kini jatuh karena kebijakan domestik yang tidak populer. Di masa lalu, aksi militer yang berhasil di luar perbatasan Rusia telah meningkatkan popularitasnya.

Pemerintah dari beberapa negara Eropa, termasuk Inggris dan Jerman, juga mengutuk penangkapan kapal-kapal Ukraina oleh Rusia. Mereka menuntut Rusia membebaskan kapal-kapal dan menjamin perjalanan yang aman melalui selat Krimea. (@IvanPentchoukov dan Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Pesawat Antariksa Tanpa Awak NASA Berhasil Mendarat di Planet Merah

0

EpochTimesId – Sebuah pesawat antariksa NASA yang dirancang untuk menggali sampel bebatuan dan tanah serta material permukaan Mars lainnya berhasil mendarat di planet merah pada 26 November 2018 waktu Amerika Serikat Timur. Robot InSight itu berhasil mendarat setelah menempuh perjalanan selama enam bulan.

Selama perjalanan, drone antariksa itu menempuh jarak 482 juta kilometer yang berbahaya. InSight juga melalui perjalanan menegangkan selama enam menit, ketika mendarat melalui atmosfer berwarna merah mawar.

Pengontrol penerbangan di Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California, melompat dari kursi mereka dan berteriak kegirangan. Suara tepuk tangan, dan tawa pun pecah ketika InSight mengirim kabar dari Mars. Orang-orang kemudian berpelukan, berjabat tangan, bertukar kuncian, dan mengepalkan tinju mereka. Ada pula yang terharu dan menyeka air mata, serta menari di lorong.

“Sempurna,” kata chief engineer JPL, Rob Manning.

“Ini adalah apa yang benar-benar kami harapkan dan bayangkan di mata pikiran kami,” kata Manning. “Terkadang ada hal-hal yang menguntungkan Anda.”

Sepasang satelit mini yang membuntuti InSight sejak lepas landasnya pada bulan Mei memberikan pembaruan secara real-time dari pesawat ruang angkasa supersonik, yang melayang di langit yang kemerahan. Satelit juga mengambil foto terbaru dari permukaan Mars.

Namun, gambar itu masih ‘dirusak’ oleh sisa-sisa puing pada penutup kamera. Akan tetapi pandangan cepat pada vista menunjukkan permukaan yang datar dengan sedikit kawasan berbatu, seperti apa yang sudah di prediksi oleh para ilmuwan. Foto-foto yang jauh lebih baik akan tiba di bumi dalam beberapa jam dan beberapa hari ke depan.

“Sangat lega,” kata Manning. “Ini benar-benar fantastis.” Dia menambahkan: “Wow! (pengalaman) Ini tidak akan pernah terlupakan.”

Pesawat antariksa InSight dengan tiga kaki (roda) mencapai permukaan Mars setelah memperlambat laju dari 19.800 kilometer per jam menjadi nol kilometer per jam hanya dalam waktu enam menit. Drone menggunakan parasut dan mesin pengereman untuk memperlambat laju hingga berhenti dengan sempurna. Sementara sinyal radio yang mengkonfirmasi pendaratan itu, memakan waktu lebih dari delapan menit untuk melintasi jarak hampir 160 juta kilometer antara Mars dan Bumi.

Itu adalah upaya kesembilan NASA untuk mendarat di Mars sejak probe Viking tahun 1976. Hanya sedikit dari banyaknya percobaan sebelumnya yang berhasil mendarat. Pendaratan yang paling sukses adalah misi Mars NASA yang terakhir mendarat di Mars pada 2012, yaitu robot penjelajah Curiosity.

“Mendarat di Mars adalah salah satu pekerjaan tunggal yang paling sulit yang harus dilakukan orang-orang dalam eksplorasi planet,” kata ilmuwan utama InSight, Bruce Banerdt, sebelum pendaratan. “Ini hal yang sulit, itu adalah hal yang sangat berbahaya sehingga selalu ada peluang besar yang cukup tidak nyaman bahwa sesuatu dapat berjalan salah.”

Mars telah menjadi kuburan bagi banyak misi ruang angkasa. Hingga kini, tingkat keberhasilan di planet merah hanya 40 persen, menghitung setiap percobaan terbang, penerbangan orbital dan pendaratan oleh AS, Rusia dan negara-negara lain sejak tahun 1960.

AS, bagaimanapun, telah berhasil melakukan tujuh pendaratan di Mars yang sukses dalam empat dekade terakhir, tidak termasuk InSight. Tidak ada negara lain yang berhasil mengatur dan mengoperasikan pesawat ruang angkasa di permukaan merah yang berdebu.

InSight mendarat di Elysium Planitia, sebuah dataran di dekat khatulistiwa Mars yang diharapkan tim InSight sama datar dengan tempat parkir di Kansas dengan sedikit, jika ada, bebatuan.

Ini bukan ekspedisi pengumpul batu. Sebaliknya, pendarat stasioner seberat 360 kilogram akan menggunakan lengan robot 1,8 meter untuk menempatkan mol mekanik dan seismometer di tanah. Mol yang mampu memalu sendiri akan mengebor sedalam 5 meter ke bawah tanah untuk mengukur panas dalam planet, sementara seismometer mendengarkan kemungkinan gempa.

Dengan memeriksa bagian dalam Mars, para ilmuwan berharap untuk memahami bagaimana planet berbatu tata surya itu terbentuk 4,5 miliar tahun yang lalu dan mengapa mereka berubah menjadi sangat berbeda. Dimana Mars menjadi dingin dan kering, Venus dan Merkurius panas membara, sementara Bumi justru ramah terhadap kehidupan.

InSight tidak memiliki kemampuan mendeteksi kehidupan. Tugas itu akan diserahkan kepada penemu masa depan. Dimana Misi Mars 2020 NASA, misalnya, akan mengumpulkan batu yang pada akhirnya akan dibawa kembali ke Bumi dan dianalisis untuk mencari bukti kehidupan pada masa lampau. (AP/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

Video Pilihan :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ

Islamic State Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Afrika Barat Menyebabkan 118 Korban Jiwa

0

Epochtimes.id- Kelompok teroris ISIS mengklaim bertanggung jawab atas lima serangan di daerah yang disebut “Negara Afrika Barat” dikatakan mengakibatkan 118 korban dalam seminggu terakhir.

Klaim ini beradasarkan video yang diposting di akunnya di Telegram pada 22 November 2018 seperti dilaporkan Reuters.

Kelompok teroris, yang biasanya menggunakan “Negara Afrika Barat” merujuk ke Nigeria, membuat klaim dalam presentasi video serangan yang dikatakan dilakukan antara 16 November dan 22 November 2018.

Klaim kelompok teror ini tidak menyebutkan jumlah orang yang tewas dalam serangan. Klaim hanya menyebut pada 118 korban jiwa.

Lima sumber keamanan mengatakan kepada Reuters mengatakan lebih dari 100 tentara telah tewas dalam serangan di Nigeria dalam beberapa hari terakhir, salah satu korban tewas tertinggi sejak Presiden Muhammadu Buhari berkuasa pada 2015.

Serangan ini bisa meningkatkan tekanan kepada Presiden Nigeria menjelang pemilu pada Februari mendatang. Pasalnya, dia telah mengklaim kemenangan atas pemberontakan selama sembilan tahun.

Sumber-sumber mengatakan gerilyawan menyerang pangkalan militer di desa Metele di negara bagian Borno timur laut, pusat pemberontakan Boko Haram dan kelompok sempalan ISIS di Afrika Barat.

ISIS, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada 19 November, mengatakan mereka menyerang pangkalan militer pada 18 November di Metele dan menewaskan sedikitnya 40 tentara Nigeria.

Kelompok teror ini mengatakan mereka membakar wilayah setelah serangan selesai.

Seorang juru bicara kepresidenan Nigeria pada Kamis mengatakan militer akan mengeluarkan pernyataan resmi.

Juru bicara militer Nigeria tidak menanggapi permintaan komentar. Pemerintah dan militer sering menolak mengakui skala kerugian akibat serangan teroris. (asr)

Oleh Hesham Hajali/Reuters via The Epochtimes

Ratusan Orang Terluka Akibat Gempa di Perbatasan Irak-Iran

0

Epochtimes.id- Laporan Televisi Iran menyatakan pada 25 November 2018, tidak ada korban jiwa akibat gempa 6,3 magnitudo yang terjadi di Perbatasan Iran-Irak. Namun demikian, lebih dari 400 orang terluka.

Getaran gempa dirasakan hingga di ibukota Irak, Baghdad dan di Kuwait.

” 411 terluka, 80 persen di antaranya telah dirawat, Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan,” kata Houshang Bazvand, gubernur provinsi barat Kermanshah, kepada TV Iran.

Kekhawatiran gempa susulan membuat warga di beberapa kota di provinsi Kermanshah keluar ke jalan-jalan dan taman-taman dalam cuaca dingin seperti dilaporkan media Iran.

Tim penyelamat segera dikerahkan ke daerah yang terkena gempa.

“Belum ada laporan tentang korban jiwa dan sebagian besar korban terluka saat melarikan diri, bukan karena kerusakan akibat gempa,” kata Pirhossein Koulivand, kepala layanan darurat Iran.

TV Iran melaporkan kerusakan kecil di beberapa bangunan di daerah tersebut.

Gempa itu memicu tanah longsor tetapi para pejabat mengatakan semua jalan di daerah itu tetap terbuka untuk lalu lintas dan listrik telah dipulihkan di sebagian besar wilayah yang terkena gempa.

Survei Geologi AS (USGS) mengatakan gempa terjadi pada kedalaman 40 mil dan berpusat 71 mil barat laut kota Ilam, dekat perbatasan Iran dengan Irak.

Media Iran mengatakan guncangan dirasakan di setidaknya tujuh provinsi di Iran, paling kuat di provinsi Kermanshah, tempat tahun lalu lebih dari 600 orang tewas dan ribuan orang terluka dalam gempa paling mematikan di Iran dalam lebih dari satu dekade.

Sejumlah pejabat setempat mengatakan rekonstruksi yang dilakukan setelah gempa besar seharusnya tidak akan ada korban di daerah itu, di mana beberapa orang masih kehilangan tempat tinggal akibat gempa tahun lalu.

Gubernur Kermanshah Bazvand mengatakan lebih dari 200 orang terluka di kota Sarpol-e Zahab, sekitar 10 mil dari perbatasan, dekat episentrum gempa.

Survei Geologi Irak mengatakan gempa telah dirasakan di Baghdad. Kementerian dalam negeri Irak mengatakan tidak ada kerusakan atau korban dilaporkan di Erbil wilayah Kurdistan, dan provinsi Irak lainnya.

“Untungnya, gempa itu tidak di dekat kota-kota besar. Tapi itu mungkin telah menyebabkan kerusakan di desa-desa dan saya harap tidak banyak desa yang terletak di tempat itu terkena,” kata Ali Moradi, kepala pusat seismologi Iran.

Iran berada di garis patahan utama dan rentan terhadap gempa yang sering terjadi. November lalu, gempa berkekuatan 7,3 magnitudo mengguncang provinsi Kermanshah.

Pada tahun 2003, gempa berkekuatan 6,6 di provinsi Kerman menewaskan 31.000 orang dan meratakan kota bersejarah Bam. (asr)

Oleh Parisa Hafezi/Reuters via The Epochtimes

Polisi Pakistan Tangkap Pemimpin Ulama Radikal dan Pengikutnya

0

Epochtimes.id- Seorang pemimpin Islam radikal yang disebut mengganggu kehidupan sehari-hari dengan aksi unjuk rasa berminggu-minggu di seluruh Pakistan ditangkap oleh polisi di kota Lahore.

Aksi massal ini setelah pembebasan terhadap seorang wanita Kristen dalam kasus dugaan penistaan agama.

Sebuah pernyataan, partai Tehreek-e-Labbaik mengatakan pemimpin mereka, Khadim Hussain Rizvi, ditangkap pada 23 November 2018.

Asia Bibi sebelumnya telah dijatuhi hukuman mati sejak 2010 atas tuduhan menghina Nabi Muhammad.

Setelah vonis MA membebaskan Bibi, putusan ini membuat marah Rizvi dan para pendukungnya yang bersatu selama tiga hari.

Rizvi mengakhiri protes setelah pihak berwenang mengatakan Bibi tidak akan meninggalkan Pakistan hingga petisi menentang pembebasannya ditinjau ulang.

Melansir dari tribune.com.pk, Menteri Informasi Pakistan Fawad Chaudhry, di Twitter, mengatakan Rizvi dipindahkan ke rumah tamu setelah dibawa ke ‘penjagaan perlindungan’. Tindakan itu diambil setelah penolakan TLP untuk menarik imbauan aksi protes [di Liaquat Bagh di Rawalpindi] pada Minggu, 25 November 2018.

“Melindungi kehidupan publik dan properti adalah prioritas pertama pemerintah,” katanya dalam sebuah tweet dalam bahasa Urdu.

Awal bulan ini, Pengadilan Tinggi Lahore telah menolak petisi terhadap Rizvi dan Jamiat Ulema-e-Islam-Fazl (JUI-F) kepala Maulana Fazlur Rehman. Pemohon telah mencari proses pengkhianatan terhadap kedua pemimpin karena “mengeluarkan pernyataan anti-negara.

Kepala TLP yang dipimpin oleh Rizvi menyerukan aksi protesnya di seluruh negeri setelah mencapai kesepakatan dengan pemerintah federal dan Punjab.

Selam aksinya, TLP turun ke jalan setelah pembebasan Aasia Bibi oleh Mahkamah Agung pada 30 Oktober 2018 hingga menyebabkan melumpuhkan aktivitas kota-kota besar di negara itu.

Sebagai respon, Perdana Menteri Imran Khan telah memperingatkan para pengunjuk rasa untuk tidak menghasut orang-orang untuk melakukan kekerasan atau negara lain akan melakukan tugasnya melindungi kehidupan dan harta warganya.

Para pengunjuk rasa TLP tetap mengabaikan peringatan tersebut dan menggelar protes baru setelah sholat Jumat, membuat kehidupan warga terhenti.

Semua lembaga pendidikan swasta dan publik tetap tertutup di kota-kota besar, sementara tingkat kehadiran di kantor-kantor pemerintah dan perusahaan komersial menurun.

Rumah sakit mengalami kekurangan staf. Sejumlah wilayah di Karachi bahkan tanpa saluran air karena para pengunjuk rasa telah menghentikan tanker air di lokasi yang berbeda. (asr)

Sumber : Associated press/tribune.com.pk

Bagan Ekonomi Tiongkok yang Dihasilkan Wells Fargo Membuat Investor Makin Khawatir

0

oleh Wu Ying

Pertemuan Tinggi antara Presiden Trump dengan Presiden Xi Jinping kian dekat. Semua kalangan sedang memperhatikan apakah AS dan Tiongkok dapat menyelesaikan konflik perdagangan yang sedang berlangsung.

Namun, bagan yang dihasilkan oleh perusahaan jasa keuangan Wells Fargo baru-baru ini membuat kalangan politik dan bisnis merasa takut.

Majalah keuangan global ‘Forbes’ pada 25 Nopember melaporkan, meskipun ekonomi AS tahun ini berkembang cukup mengejutkan dengan menunjukkan data ekonomi yang menguat. Tetapi investor Wall Street semakin khawatir dengan perlambatan ekonomi asing.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell baru-baru ini juga menunjukkan bahwa kelemahan ekonomi di luar negeri merupakan risiko utama dari prospek ekonomi AS.

Risiko luar negeri yang mereka khawatirkan adalah mengacu pada ekonomi Tiongkok.

Bagaimanapun juga perlambatan ekonomi di negara berkembang lainnya tidak dapat menghasilkan limpahan aktivitas ekonomi (spillover effect) besar pada negara-negara lain seperti Tiongkok.

Sebuah bagan dari pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang dihasilkan oleh perusahaan jasa keuangan Wells Fargo baru-baru ini sempat mengejutkan para investor global dan bank-bank sentral. Kekhawatiran mereka bahkan lebih besar daripada konflik perdagangan Tiongkok – AS.

Peter Donisanu, seorang Analis Strategi Investasi dari Perusahaan jasa keuangan Wells Fargo pada 5 November mengumumkan bagan pertumbuhan ekonomi Tiongkok selama dekade terakhir dengan menyoroti tingkat pertumbuhan PDB Tiongkok telah melambat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Forbes melaporkan bahwa selain mengkhawatirkan mengenai tingkat perlambatan PDB Tiongkok.

Para investor juga sangat prihatin terhadap intervensi yang mendalam dan serius dari pemerintah Tiongkok dalam kegiatan ekonomi dan industri untuk mengurangi perlambatan pertumbuhan.

Investor mencoba untuk memperjelas dampak intervensi Tiongkok terhadap perkembangan ekonomi mereka, termasuk kemungkinan membiarkan perusahaan Tiongkok membayar lebih banyak utang dan bahkan mengurangi produktivitas atau daya saing mereka.

Peter Donisanu dalam sebuah laporannya menyebutkan : “Jika Amerika Serikat gagal untuk meredakan ketegangan perdagangan pada pertemuan G20, kami percaya bahwa data ekonomi Tiongkok pada kuartal terakhir tahun 2018, tingkat dampak dari tindakan tarif akan menjadi lebih kentara.”

“Jika kepercayaan bisnis dan konsumen Tiongkok, belanja rumah tangga, produksi industri dan perdagangan semuanya melambat di luar dugaan, kami percaya bahwa pasar investasi dapat dengan cepat memunculkan emosi yang terkait dengan risiko,” demikian tulisnya.

Banyak analis percaya bahwa jika hasil ini tidak tercapai, perang perdagangan Tiongkok – AS akan naik ke tingkat lebih lanjut.

Perekonomian Tiongkok akan menghadapi tekanan ke bawah pada tahun 2019, dengan demikian tingkat pertumbuhan PDB akan jatuh paling dalam selama 30 tahun terakhir ini.

Bank UBS menganalisis bahwa jika perang perdagangan meningkat lebih lanjut, tingkat pertumbuhan PDB Tiongkok tahun depan dapat jatuh ke angka 5,5%.

Goldman Sachs memperkirakan bahwa probabilitas meningkatnya konflik perdagangan Tiongkok – AS dalam tiga bulan ke depan adalah 50%. Analis mereka Kinger Lau dan Timothy Moe memperkirakan bahwa, pertumbuhan PDB Tiongkok tahun depan akan menurun ke 6,2%. Alasan utamanya adalah tekanan konflik perdagangan, perlambatan pasar real estat, termasuk tingkat utang yang tinggi dan lainnya. (Sin/asr)

Editor Koran Tiongkok Didenda Telah Menambahkan Tiga Karakter pada ‘Pemikiran Xi Jinping’

0

Dua editor koran yang dikelola negara Shaanxi Daily didenda 10.000 yuan (US$1.440) dan 5.000 yuan, masing-masing, karena “kesalahan besar terhadap politik” setelah mereka menambahkan tiga huruf Mandarin ke dalam garis ideologi baru Partai Komunis (PKT), “Pemikiran Xi Jinping,” dalam artikel 15 November.

Pada bulan Oktober 2017, sidang umum politik PKT yang diadakan lima tahun sekali, Kongres Nasional ke-19, menegaskan “Pemikiran Xi Jinping tentang Sosialisme dengan Karakteristik Tiongkok untuk Era Baru” (dikenal sebagai Pemikiran Xi Jinping) sebagai pemandu ideologi politik dan militer Partai.

Dalam beberapa dekade terakhir, para mantan pemimpin PKT telah memiliki ideologi yang dimasukkan dalam konstitusi Partai, namun tanpa tercantum nama mereka. Dimasukkannya nama Xi telah menempatkannya bersama pendiri Komunis Tiongkok Mao Zedong sebagai satu-satunya pemimpin lain yang namanya melekat pada pemikirannya. Nama Deng Xiaoping terkait hanya dengan sebuah “teori.”

Pada Maret 2018, Pemikiran Xi Jingping secara resmi ditulis ke dalam konstitusi negara Tiongkok, yang semakin memperkuat kekuasaannya.

Shaanxi Daily adalah surat kabar resmi yang dikendalikan oleh komite Partai tingkat provinsi Shaanxi, yang terletak di Tiongkok barat. Ibu kota Shaanxi adalah Xi’an, sebuah kota yang berfungsi sebagai ibukota kekaisaran dari banyak dinasti Tiongkok.

Menurut dokumen internal Shaanxi Daily yang diperoleh oleh media Hong Kong, South China Morning Post, pada 15 November, Liu Hui, editor halaman Sains dan Pendidikan&Kebudayaan di Shaanxi Daily, telah menambahkan tiga huruf Mandarin yang berarti “sekretaris jenderal” pada kata-kata “Pemikiran Xi Jinping ”dalam sebuah artikel. Wang Gehua, kepala editor, telah menandatangani naskah tersebut tanpa mengoreksi kesalahan.

“Sekretaris jenderal” adalah posisi peringkat tertinggi dalam PKT dan pemegangnya dianggap sebagai pemimpin terpenting untuk rezim Tiongkok. Secara historis, sekretaris jenderal secara bersamaan memegang posisi kepala negara dan kepala militer, kecuali untuk beberapa inkonsistensi selama transisi kekuasaan.

Pada pagi hari tanggal 16 November, tim copyediting koran menemukan kesalahan tersebut dan telah mengoreksinya sebelum koran dicetak, namun “kesalahan politik” tersebut menjadi sasaran penyelidikan. Shaanxi Daily menemukan bahwa dua editor harus bertanggung jawab, dan didenda.

Ini bukan pertama kali pekerja media dihukum karena “kesalahan politik” dalam sejarah Tiongkok baru-baru ini.

Pada 23 April 2016, corong PKT People’s Daily menerbitkan sebuah artikel yang mengatakan bahwa Xi adalah sekretaris jenderal Singapura. Karena semua media besar Tiongkok menerbitkan artikel tersebut, selama setengah jam, para pembaca di seluruh Tiongkok melihat kesalahan itu.

Dengan cepat, departemen propaganda PKT menghapus semua artikel, dan mengumumkan bahwa mereka telah menghukum para wartawan dan editor yang bertanggung jawab. Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan tentang orang-orang yang terlibat atau hukuman apa yang mereka terima.

Sekitar sebulan lalu, koran Xinhua yang dikelola negara menyebut Xi sebagai “pemimpin terakhir Tiongkok” dalam sebuah laporan. Meskipun Xinhua dengan cepat menghapus artikel tersebut, artikel itu masih dilihat oleh banyak pembaca, Radio Free Asia melaporkan.

Menanggapi kesalahan politik tersebut, Xinhua telah menahan editor senior Li Kai, yang telah bekerja di koran tersebut selama 14 tahun, untuk bertanggung jawab. Li dikeluarkan dari jabatannya, memiliki haknya untuk mempublikasikan artikel yang telah dicabut, dan dikeluarkan dari Partai Komunis. (ran)

Rekomendasi video:

Siaran TV dan Radio Dibatasi, Buku Sekolah Diperiksa Rezim Tiongkok

https://www.youtube.com/watch?v=DR7miuaHlPw