oleh He Mu
Media Hong Kong mengutip sumber yang dapat dipercaya melaporkan bahwa Wang Qishan, mantan Sekretaris Komisi Inspeksi Disiplin Nasional masih menghadiri rapat Komite Tetap Politbiro Partai Komunis Tiongkok. Dia diperkirakan akan menduduki jabatan wakil ketua pada bulan Maret tahun depan.
Media Hongkong ‘South China Morning Post’ pada 1 Desember memberitakan, meskipun Wang Qishan telah mengundurkan diri dari Komite Tetap Politbiro, tetapi Xi Jinping masih akan mengatur peran politik untuknya dan berharap dia akan terus menggunakan pengaruh politik untuk bersama Xi membangun bangsa dan negara.
Saat ini, Wang Qishan masih menikmati hak istimewa untuk menghadiri rapat Komite Tetap Politbiro.
Laporan mengutip dari berbagai sumber menyebutkan bahwa Wang diharapkan menjadi wakil kepala negara melalui Dwi Konferensi yang diselenggarakan pada bulan Maret tahun depan.
Sebagaimana yang dikatakan oleh analis bahwa meskipun Wang Qishan harus lengser karena ‘Tujuh Naik Delapan Turun’ suatu peraturan lisan Partai Komunis Tiongkok untuk menentukan anggota Komite Tetap.
Tetapi Xi Jinping masih berharap melalui pengaruh politik Wang untuk memperkuat stabilitas politik Tiongkok dan kontinuitasnya. Wang Qishan mundur tetapi tidak kendur mencerminkan tekanan kampanye anti-korupsi belum berkurang.
Mengenai kehadiran Wang dalam rapat Komite Tetap, pakar politik Shanghai bernama Chen Daoyin mengatakan : “Wang Qishan yang sudah mundur dari Politbiro, mungkin sudah kehilangan hak suaranya, tetapi ia masih dapat mengutarakan pendapatnya, memberikan nasihat sebagai seorang tokoh veteran.”
Menurut laporan, kasus anggota non politbiro dapat ikut hadir dalam rapat Komite Tetap seperti Wang ini telah melanggar kebiasaan dalam beberapa puluh tahun terakhir, meskipun pernah juga terjadi kasus serupa pada tahun-tahun 80-an, di mana Yang Shangkun yang pada saat itu adalah seorang anggota Politbiro tetapi ikut menghadiri rapat Komite Tetap Politbiro.
Contoh anggota non politbiro duduk sebagai wakil kepala negara sudah ditunjukkan oleh Wang Zhen dan Rong Yiren di masa lalu.
Dalam sistem PKT, wakil kepala negara hanyalah peran seremonial untuk menghadiri acara-acara diplomatik.
Namun Hu Jintao, Zeng Qinghong dan Xi Jinping masing-masing juga pernah menjabat sebagai wakil ketua di masa lalu, dan bobot jabatan tersebut berubah dari waktu ke waktu. Namun, dengan terpilihnya kembali Li Yuanchao sebagai anggota Komite Tetap melalui Kongres Nasional ke-18, wakil ketua kembali hanya memerankan fungsi yang seremonial saja.
Bila Wang Qishan dinobatkan sebagai wakil kepala negara, niscaya peran kedudukan tersebut akan berubah lagi.
Media asing milik partai yang berkantor di Beijing ‘Do Wei’ pada 28 dan 29 November menerbitkan artikel bersambung dengan isi tentang rangkuman peran ekonomi dan diplomatik yang dimainkan Wang Qishan di waktu lalu.
Mengatakan bahwa Xi Jinping membutuhkan seorang kepercayaan yang menguasai ekonomi dan perdagangan, serta bertanggung jawab untuk menangani hubungan diplomatik Tiongkok – Amerika Serikat yang saat ini masih cukup pelik.
Sebelumnya juga banyak beredar berita mengatakan bahwa Wang mungkin akan menduduki jabatan kepala negara menggantikan Li Yuanchao di tahun depan.
Bahkan media Taiwan mengutip sumber ‘dalam’ menyebutkan bahwa Kongres Rakyat Nasional telah mengusulkan sebuah “pengaturan transisi” untuk tujuan ini.
Bulan Nopember lalu, Presiden AS Trump berkunjung ke Tiongkok, Wang Qishan menghadiri jamuan makan malam, tetapi Li Yuanchao yang belum secara resmi mengundurkan diri, justru tidak hadir. Tampaknya ‘pengaturan transisi’ itu memang benar ada. (Sinatra/asr)
Sumber : ntdtv