Home Blog Page 1961

Presiden Baru Kolombia Berjanji Satukan Perpecahan dan Perbedaan

0

EpochTimesId – Presiden terpilih Kolombia, Ivan Duque, dilantik untuk resmi menjabat pada 7 Agustus 2018, waktu setempat. Dia berjanji akan menyatukan negara yang terpecah, memperkuat kesepakatan damai dengan pemberontak Marxis dan menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi.

Duque yang beraliran sayap kanan, menggantikan pemenang Hadiah Nobel, Juan Manuel Santos. Dia kini menghadapi tantangan yang signifikan.

Ekonomi masih lemah, gelombang baru geng perdagangan narkoba telah pindah ke daerah yang pernah dikuasai oleh gerilyawan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC). Belum lagi masalah pengungsi, dimana hampir satu juta migran Venezuela menyeberang ke Kolombia untuk mencari makanan dan bekerja.

Pengacara berusia 42 tahun dan mantan senator untuk partai Pusat Demokrat itu memenangkan pemilihan yang menentukan melawan koalisi sayap kiri dalam pemilu Juni 2018 lalu. Dia juga berjanji akan melakukan penyesuaian terhadap perjanjian perdamaian domestik-kontroversial dengan FARC, memotong pajak perusahaan dan melipatgandakan upaya keamanan di daerah tertentu.

“Saya ingin memerintah Kolombia dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang tidak dapat dipisahkan, mengatasi perpecahan kiri dan kanan,” kata Duque dalam sebuah pidato di hadapan pejabat terkemuka, setelah menerima sabuk kepresidenan di Plaza Bolivar, Bogota.

“Saya ingin memerintah Kolombia dengan semangat membangun, tidak pernah menghancurkan.”

“Perundingan perdamaian yang sedang berlangsung dengan pemberontak Tentara Pembebasan Nasional (ELN), kelompok pemberontak terakhir negara itu, akan dievaluasi selama 30 hari ke depan,” kata Duque.

“roses apa pun harus kredibel dan berdasarkan pada berakhirnya aktivitas kriminal gerilya dalam jangka waktu yang ditentukan.”

Dia juga mengatakan akan mengirim RUU anti-korupsi ke Kongres dan meluncurkan langkah-langkah untuk mengaktifkan kembali ekonomi yang lesu.

Duque adalah anak didik mantan presiden garis keras, Alvaro Uribe. Dia adalah pengkritik keras perjanjian damai, yang ayahnya dibunuh oleh pemberontak.

Uribe sendiri, menghadapi tuduhan gangguan saksi dan penyuapan yang telah dibantahnya. Kondisi itu dinilai oleh banyak orang sebagai kondisi, dimana kekuatan di belakang Duque yang relatif tidak berpengalaman.

Tapi Duque, ayah tiga anak yang bekerja di Bank Pembangunan Inter-Amerika sebelum Uribe memintanya untuk mengambil kursi Senat pada tahun 2014, telah menunjukkan kemandirian dalam beberapa pemilihan kabinet dan dalam pelunakan retorika anti-kesepakatannya.

Kesepakatan damai 2016 mengakhiri perlawanan FARC selama lebih dari lima dekade perang. Konflik bersenjata yang menewaskan sekitar 260.000 orang. Ribuan pemberontak sudah dan sedang mendemobilisasi diri terkait imbalan amnesti.

Meskipun kepemimpinannya akan diadili karena kejahatan perang, Duque marah mereka tidak akan menjalani hukuman penjara sebelum mengambil 10 kursi kongres yang dijamin.

Presiden paling muda Kolombia di era modern itu belum menentukan perubahan yang akan dibuat pada perjanjian itu. Akan tetapi, apa pun yang diajukan nampaknya akan sulit untuk melewati Kongres yang secara luas mendukung kesepakatan tersebut.

Meski begitu, perubahan dapat membantu memuaskan beberapa pengkritik di negara yang terpolarisasi oleh kesepakatan itu.

“Duque dapat mengandalkan dukungan lanjutan dari Amerika Serikat,” kata Nikki Haley, duta besar AS untuk PBB, di Bogota.

“Dia sangat melihat fakta bahwa proses perdamaian, ketika itu terjadi dan bersejarah, tidak sempurna. Jadi sekarang perlu sedikit dirapikan,” katanya kepada wartawan.

Duque muda namun beruban, juga mengatakan rencana untuk memotong pajak dan meningkatkan pendapatan dari tindakan penghindaran pajak. Dia ingin mengendurkan apa yang disebut aturan fiskal, yang mewajibkan pemerintah untuk mengurangi defisit anggaran.

“Dalam masalah ekonomi, kesalahan telah dibuat yang tidak boleh kami ulangi lagi,” kata Duque. “Kebijakan pajak yang didorong oleh ekspansi pengeluaran telah membawa kita untuk menanggung beban yang mempengaruhi tabungan, investasi, formalisasi pekerjaan dan produktivitas.”

Dengan peringkat utang Kolombia adalah BBB- oleh S & P dan BBB oleh Fitch, Duque akan mengalami kesulitan memuaskan lembaga pemeringkat kredit. Kecuali dia mampu mengganti pendapatan yang hilang dari harga minyak internasional yang lebih lemah. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Jasad Bayi Ditemukan Setelah 11 Anak Diselamatkan dari Kompleks Kumuh Islam Garis Keras

0

EpochTimesId – Para petugas deputi Sheriff Taos County, negara bagian New Mexico, Amerika Serikat menggerebek sebuah bangunan kumuh. Mereka menyelamatkan 11 anak-anak penderita gisi buruk dari tempat tersebut.

Selain itu, jenasah seorang anak kecil ditemukan di kompleks tersebut. Kantor Sheriff County Taos mengatakan temuan tersebut pada 7 Agustus 2018.

Sheriff Taos County, Jerry Hogrefe mengatakan bahwa jenasah itu ditemukan setelah pencarian di Amalia. Pihak berwenang sedang menunggu hasil pasti identifikasi dari jasad yang ditemukan pada 6 Agustus 2018 itu.

Pihak berwenang mengatakan pencarian Abdul Ghani yang berusia 4 tahun, dari Georgia, membawa mereka ke kompleks kumuh dimana mereka menemukan ayahnya, Siraj Ibn Wahhaj, empat orang dewasa lainnya dan 11 anak-anak yang hidup dalam kondisi kumuh, akhir pekan lalu.

Lima orang dewasa, termasuk tiga ibu, didakwa dalam kasus ini. Jany Leveille, 35; Hujrah Wahhaj, 38; dan Subhannah Wahhaj, 35; ditangkap dalam kasus tersebut, polisi mengatakan pada 5 Agustus pekan lalu.

Dua pria, Siraj Wahhaj dan Lucan Morton, ditangkap sehubungan dengan insiden itu. Para pejabat mengatakan Siraj Wahhaj menguasai senapan AR-15 dan beberapa senjata lainnya.

“Selama penggerebekan, anak-anak antara usia 1 dan 15 ditemukan di kompleks itu. Mereka tampak seperti ‘pengungsi dari negara ketiga di dunia’. Mereka hanya memiliki kain kotor untuk pakaian,” kata sheriff.

Hogrefe, dalam pernyataan 4 Agustus, mengatakan bahwa para pejabat menemukan penghuni kemungkinan besar bersenjata berat. Mereka dianggap ekstremis dari muslim garis keras.

“Orang-orang yang ditemukan di kompleks yang digambarkan sebagai trailer atau kontainer yang dikubur. Mereka tidak memiliki sepatu, sarana kebersihan pribadi, dan hanya menggunakan pakaian kotor,” kata Hogrefe.

“Kami semua memberi anak-anak kami air dan makanan ringan, apa yang kami miliki. Itu adalah kondisi hidup paling menyedihkan dan kemiskinan yang saya lihat,” tambahnya.

Hogrefe mengatakan langkah untuk menggeledah fasilitas itu dilakukan setelah seorang penyelidik Georgia mengirim pesan kepadanya. Seseorang di kompleks itu mengatakan kepada orang lain bahwa orang-orang di sana kelaparan dan membutuhkan air.

Hogrefe mengatakan bahwa petugas dan pejabat sheriff menggeledah properti itu setelah mereka mendapat petunjuk dari seorang penyelidik di Georgia. Penyelidik menyampaikan pesan kesedihan dari seseorang yang tinggal di kompleks itu.

“Pesan yang dikirim ke pihak ketiga hanya sebagian mengatakan, ‘Kami kelaparan dan membutuhkan makanan dan air,'” kata Hogrefe. “Saya benar-benar tahu bahwa kami tidak dapat menunggu agen lain untuk mengkonfirmasi informasi tersebut dan kami harus segera memeriksanya secepat mungkin.” (Reuters/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Pasca Gempa 7 SR di Lombok, Ini Hasil Survei Lapangan Badan Geologi

0

Epochtimes.id- Badan Geologi, Kementerian ESDM mengirimkan Tim Tanggap Darurat Gempa Bumi dan Gerakan Tanah ke lokasi untuk melakukan pemetaan dampak gempa bumi khususnya terkait kerusakan geologi.

Kepala Badan Geologi, Rudi Suhendar merilis Tim Tanggap Darurat menemukan retakan tanah dan longsor di jalan yang menghubungkan Kecamatan Pemenang, Tanjung dan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Likuifaksi atau pelulukan juga ditemukan di daerah Gangga.

Menurut Rudi, retakan dan gerakan tanah juga terjadi di Kecamatan Sambelia dan Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur khususnya di lereng dan sekitar jalur pendakian Gunungapi Rinjani serta perbukitan terjal lainnya.

“Retakan dan gerakan tanah tersebut dipicu oleh gempa bumi 29 Juli 2018, yang kemudian diperparah oleh guncangan gempa bumi 5 Agustus 2018,” terangnya dalam rilis Badan Geologi.

Berdasarkan hasil survey lapangan dan analisis Tim Tanggap Darurat Badan Geologi, kedua gempa bumi yang telah terjadi mempunyai mekanisme sama yang berasosiasi dengan Patahan Naik Busur Belakang Flores yang terletak di utara Pulau Lombok.

Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gempa bumi yang diterbitkan oleh PVMBG-Badan Geologi, daerah Lombok Utara dan Lombok Timur termasuk KRB Gempa bumi Menengah, dengan potensi terjadi gempa bumi dengan intensitas VII-VIII MMI (Modified Mercalli Intensity), yang berpotensi menimbulkan kerusakan.

Hasil pemetaan dampak gempa bumi menunjukan bahwa intensitas guncangan gempa bumi di Lombok Utara dan Timur sebesar VII – VIII MMI.

Wilayah terdampak gempa bumi merupakan daerah sulit air, sehingga di beberapa tempat pengungsian kekurangan air. BPBD dan relawan mensuplai air dengan menggunakan mobil tangki, dan salah satunya dari hasil pemboran Badan Geologi. Salah satu sumur bor yang sudah selesai ada di Desa Rempek, Kec. Gangga, Kab. Lombok Utara.

Tim Badan Geologi sedang mencari lokasi lain yang memiliki potensi air untuk dilakukan pemboran untuk digunakan sebagai sumber air untuk mensuplai tempat pengungsian.

Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan dan analisis terkait potensi bahaya ke depan, Badan Geologi memberikan rekomendasi sebagai berikut:

  1. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta  informasi dari pemerintah daerah dan BPBD NTB. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
  2. Gempa bumi susulan biasanya mempunyai magnituda lebih kecil dari gempa bumi utama, namun masyarakat diharapkan agar tetap waspada. Bangunan yang sudah mengalami kerusakan sedang hingga berat, sebaiknya tidak dihuni mengingat gempa susulan masih kerap terjadi dan dapat memperburuk kerusakan.
  3. Bagi yang berada di wilayah perbukitan dan sekitar lereng terjal disarankan untuk  tetap waspada tidak melakukan aktivitas di sekitar lokasi retakan dan lereng-lereng terjal karena gempa-gempa susulan masih berpotensi memicu terjadinya gerakan tanah. Kewaspadaan perlu ditingkatkan apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi di wilayah perbukitan, karena airnya dapat mengisi retakan-retakan yang kemudian berpotensi memicu kejadian gerakan tanah. (asr)

Unipec Tiongkok Hentikan Impor Minyak Amerika Atas Meningkatnya Pertikaian Perdagangan

0

SINGAPURA / BEIJING – Unipec Tiongkok, senjata perdagangan dari perusahaan minyak negara yang dikelola Sinopec, telah menghentikan impor minyak mentah dari Amerika Serikat karena pertikaian perdagangan yang makin berkembang antara Washington dan Beijing, tiga orang yang mengetahui situasi tersebut mengatakan pada 3 Agustus.

Orang-orang tersebut menolak untuk diidentifikasi karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Meskipun tidak jelas berapa lama penghentian sementara itu akan berlangsung, salah satu orang tersebut mengatakan Unipec tidak memiliki pemesanan baru minyak mentah AS hingga setidaknya Oktober.

Unipec dan Sinopec, pengolah terbesar dan pembeli terbesar minyak AS di Asia, tidak menanggapi permintaan untuk komentar.

Para pembeli Tiongkok telah memperlambat pembelian minyak AS untuk menghindari kemungkinan tarif-taris impor yang terancam oleh Beijing, di tengah perselisihan perdagangan yang meningkat antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.

Beijing telah menempatkan produk-produk energi AS, termasuk minyak mentah dan produk olahan, pada daftar barang-barang yang akan dipukul dengan pajak impor 25 persen, sebagai pembalasan atas tindakan serupa oleh Washington. Pemerintah belum mengatakan kapan akan memberlakukan tarif-tarifnya.

Unipec mengatakan awal tahun ini mereka mengharapkan untuk memperdagangkan lebih tinggi hingga 300.000 barel per hari (bpd) minyak mentah AS pada akhir tahun, sekitar tiga kali lipat volume perdagangan minyak AS tahun lalu.

Impor minyak mentah Tiongkok dari Amerika Serikat mencapai rata-rata 334.880 bpd dalam delapan bulan pertama tahun ini, menurut data arus perdagangan pada Thomson Reuters Eikon.

Jumlah minyak mentah AS yang akan tiba pada bulan September diperkirakan akan turun menjadi 197.515 bpd, karena hanya tiga supertanker dalam perjalanan ke Tiongkok, data menunjukkan.

Mangkirnya Tiongkok tersebut, pembeli terbesar minyak mentah AS setelah Kanada, sebagian telah membebani harga spot minyak mentah AS, membuatnya lebih terjangkau bagi pembeli-pembeli lain di Asia.

Unipec akan melanjutkan perdagangan minyak mentah AS, menjual minyak tersebut ke Eropa, salah satu dari orang-orang mengatakan. Namun, tidak mungkin untuk mengirim minyak itu ke timur karena tidak lagi memiliki cadangan untuk minyak jika tidak dapat menemukan pembeli pada harga yang tepat selama pelayaran, kata tiga pedagang yang berpartisipasi di pasar.

Tarif impor Tiongkok yang mahal, yang mencapai sekitar $18 per barel ketika harga minyak mentahnya mencapai $70, juga telah menghalangi para pembeli Tiongkok lainnya, seperti perusahaan milik negara Petrochina, serta Zhenhua Oil yang dikontrol negara dan pengolah-pengolah minyak independen, dalam mengimpor minyak mentah AS, mereka berkata.

Sementara itu, selisih harga yang lebih sempit antara standar harga minyak mentah Brent dengan Dubai telah membuat pengadaan minyak dari Eropa dan Afrika, yang serupa kualitasnya dengan minyak mentah AS, lebih terjangkau untuk Tiongkok.

Impor minyak Tiongkok dari Afrika Barat akan mengalami lonjakan pada Agustus menjadi 1,6 juta bpd, tertinggi sejak Mei, menurut data pada Eikon.

Unipec juga telah membeli minyak dari Laut Utara Forties, di lepas pantai Kerajaan Inggris, dan Urals Rusia bulan lalu untuk pengiriman September ketika arbitrase dibuka, kata sumber-sumber perdagangan. (ran)

ErabaruNews

Penantian Ilahi di Kota Suci- Kisah 4.000 Tahun Yerusalem (6)

0

Cai Daya

Meneliti peradaban manusia kali ini, mungkin tidak ada satu kota pun yang bisa disamakan dengan Yerusalem, sepanjang tiga ribu tahun sejarah pembangunan kota ini, telah berkali-kali dihancurkan dan mengalami perang, namun tetap bisa berdiri lagi di lokasi semula. Yerusalem terletak di perbukitan dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut, bersebelahan dengan tiga lembah dan dikitari oleh gunung yang lebih tinggi, menjadikan Yerusalem sebagai lokasi strategis yang mudah dipertahankan namun sulit diserang. Namun bukan karena letak geografisnya yang strategis, melainkan kekuatan spiritual yang membuat kota ini abadi, karena kota ini merupakan kota suci bagi tiga agama besar.

  1. Yerusalem Menjadi Tanah Suci Agama Islam

Di masa kekuasaan Khalifah kedua, Kekaisaran Arab menyerang Yerusalem pada tahun 638 M, menjadikan kota suci bagi agama Yahudi dan agama Kristen ini dikuasai oleh Muslim selama lebih dari 500 tahun.

Bagi kaum Muslim, Yerusalem adalah salah satu tanah suci penting selain Mekah dan Medinah. Tahun 691 M, sebuah masjid berkubah bulat berwarna emas dibangun di atas Gunung Kuil Suci, dengan mencakup batu pijakan Nabi Muhammad saat Mikraj juga ada  di dalamnya.

Tahun 709 M, kaum Muslim kembali membangun Masjid Al-Aqsa di sisi lain dari Gunung Kuil Suci, berhadapan langsung dari kejauhan dengan Mesjid Kubah Emas, lokasi yang dipilih  adalah tempat Nabi Muhammad melakukan Mikraj (Perjalanan Spiritual dari Yerussalem ke Sidratul Muntaha).

Sedangkan satu-satunya reruntuhan Kuil Suci Yahudi yang tersisa “Tembok Barat” atau “Tembok Ratapan” juga mendapat sebutan di kalangan Islam, yakni Tembok Al  Buraq (tembok yang digunakan Nabi Muhammad untuk mengikat kuda bersayap saat Mikraj).

Penguasa Arab telah menghapus peraturan yang melarang orang Yahudi bermukim di Yerusalem yang telah diberlakukan sejak tahun 135 Masehi, bangsa Yahudi yang tidak memiliki tanah air selama 500 tahun itu akhirnya bisa kembali ke tanah asalnya.

“Batu Mikraj” di dalam Mesjid Kubah (public domain)

Saat itu kaum Muslim bersikap toleran terhadap agama kepercayaan lain, umat Kristen dan Yahudi yang berdiam di Yerusalem  cukup membayar pajak perorangan, dan sudah bisa memiliki hak otonomi.

Oleh karena itu umat dari masing-masing agama memilih untuk bermukim di sekitar tanah suci mereka, umat Kristen berpusat pada Gereja Makam Suci, kaum Yahudi bermukim di sekitar Tembok Barat, sedangkan kaum Muslim berdiam di Gunung Kuil Suci di sekitar masjid, terpisah secara jelas, saling tidak mengusik, Yerusalem pun melalui tiga abad penuh kedamaian.

  1. Masa Tentram Tak Bertahan Lama

Tahun 979 Masehi, Muslim dari kelompok Syiah asal Mesir menyerang Yerusalem dan mengakhiri masa damai saling toleran antar tiga agama.

Setelah penguasa baru masuk ke kota, pembantaian pun dilakukan, terutama sasarannya adalah kaum Muslim dari kelompok Sunni, serta kelompok yang dianggap sebagai “kaum kafir” bagi mereka yakni bangsa Yahudi dan umat Kristen. Tahun 1009 M, Khalifah memerintahkan semua gereja Kristen dan kuil Yahudi di dalam kota Yerusalem dihancurkan, termasuk juga Gereja Makam Suci.

Lewat intervensi Kekaisaran Bizantium dengan cara lunak maupun keras secara intens, Gereja Makam Suci akhirnya bisa dibangun kembali di tahun 1021 Masehi, imbalannya adalah Kaisar Bizantium harus memberikan sejumlah uang pada Khalifah, dan mengijinkan dibangunnya sebuah masjid di dalam kota Konstantinopel.

Pembangunan kembali Gereja Makam Suci selesai setelah memakan waktu 15 tahun, dan selama ribuan tahun kemudian beberapa kali rusak akibat bencana alam maupun ulah manusia, tapi untungnya tidak hancur total, bahkan masih bisa diperbaiki dan dipertahankan sampai sekarang.

Gereja lainnya tidak bernasib lebih baik, saat penguasa Mesir melawan serangan Bizantium, benteng pelindung kota yang dibangun adalah memakai batu yang dibongkar dari gereja-gereja.

Penguasa Mesir yang keliwat kejam namun bukan berarti tidak ada tandingannya. Sekelompok bangsa pengembara dari Asia Tengah yang disebut Seljuk Turki telah menerima ajaran Islam aliran Sunni, yang mulai menginvasi Asia Barat sejak tahun 1040 M, menggeser Kekaisaran Arab pada saat sedang lemah. Tahun 1071 M bangsa Seljuk berhasil mengalahkan Bizantium dan menduduki sebagian besar Asia Kecil (yakni Turki saat ini).

Bangsa Seljuk dengan cepat menginvasi wilayah selatan dan berhasil merebut wilayah Palestina dan Yerusalem dari tangan kaum Muslim aliran Syiah. Dalam ritual sang penakluk memasuki kota, pembantaian dan pengrusakan serupa juga dilakukan, hanya saja kali ini sasaran mereka adalah kaum Muslim kelompok Syiah.

Ketika darah membanjiri kota Yerusalem, umat Kristen yang terkena dampaknya juga tidak sedikit, sedangkan bangsa Yahudi karena sudah tidak banyak yang berdiam di kota, dampak bagi mereka tidak begitu diketahui.

Kekaisaran Seljuk yang kuat namun singkat itu tak lama kemudian terpecah menjadi beberapa negara kecil, dan saling menyerang satu sama lain; selain itu kaum Syiah dari Mesir ikut bergabung dalam peperangan tersebut untuk merebut kembali wilayah kekuasaannya, sehingga wilayah pesisir timur Laut Mati penuh dengan pertempuran dan tidak pernah ada kedamaian.

Tahun 1098 M, kaum Syiah kembali menduduki Yerusalem. Bagi sang pemenang, kaum Seljuk yang telah terpecah belah sudah bukan lagi ancaman. Yang akan segera dihadapi oleh kaum Muslim, adalah Pasukan Salib sebagai pasukan gabungan dari berbagai negara di Eropa yang akan segera datang. (SUD/ISW/WHS/asr)

Bersambung

Penantian Ilahi di Kota Suci — Kisah 4000 Tahun Yerusalem (1)

Penantian Ilahi di Kota Suci — Kisah 4000 Tahun Yerusalem (2)

Penantian Ilahi di Kota Suci – Kisah 4000 Tahun Yerusalem (3)

Penantian Ilahi di Kota Suci- Kisah 4.000 Tahun Yerussalem (4)

Penantian Ilahi di Kota Suci- Kisah 4.000 Tahun Yerusalem (5)

Alumni Universitas Tsinghua Menolak Penelitian Profesor yang Menyesatkan

0

Alumni dari salah satu universitas ternama di Tiongkok sangat kecewa dengan pernyataan-pernyataan dari seorang profesor bahwa mereka sedang menyerukan untuk pemecatannya.

Apa yang telah dilakukan profesor yang tersinggung itu? Membesar-besarkan tentang kehebatan Tiongkok.

Pada 1 Agustus, surat yang ditandatangani oleh 27 alumni Tsinghua University mulai beredar di internet, dimana mereka mendesak presiden universitas tersebut untuk memecat dekan Institut Studi Tiongkok Kontemporer Tsinghua, Hu Angang.

Para alumni tersebut telah mengklaim dalam surat bahwa Hu telah tidak bertanggung jawab dalam klaim-klaim penelitian akademisnya. Hal utama di antara keprihatinan mereka adalah laporan yang ditulis oleh Hu pada Juni 2017 yang menyimpulkan bahwa kekuatan komprehensif Tiongkok telah melampaui Amerika Serikat.

“Ini akan menyesatkan pembuatan kebijakan nasional dan membingungkan warga biasa. Ia menumbuhkan terlalu banyak kewaspadaan dari negara-negara lain dan memicu rasa takut dalam tetangga-tetangga kita,” tulis surat tersebut.

protes alumni universitas tsinghua cina tiongkok
Alumni dari salah satu universitas ternama di Tiongkok sangat kecewa dengan pernyataan-pernyataan dari seorang profesor bahwa mereka sedang menyerukan untuk pemecatannya.

Menjelang sore hari 2 Agustus, lebih banyak alumni Tsinghua telah menambahkan nama mereka pada surat itu, yang jumlahnya hampir mencapai 1.000.

Sentimen alumni tersebut mencerminkan kekhawatiran di kalangan masyarakat Tiongkok: kesombongan semacam itu membuka pikiran dan memperingatkan Amerika Serikat akan ambisi-ambisi Tiongkok.

Celah-celah di Dalam Penelitian

Menurut analisis Hu, kehebatan ekonomi Tiongkok telah melampaui kemampuan Amerika Serikat pada tahun 2013, sementara inovasi-inovasi Tiongkok dalam sains dan teknologi melampaui Amerika Serikat pada tahun 2015.

Dia juga beralasan bahwa mengingat kekuatan militer suatu negara bergantung pada ukuran pasukan militer dan anggaran militernya, Tiongkok memiliki keduanya tersebut dan dapat dianggap sebagai yang paling berkuasa di dunia.

Lembaga think tank independen di luar Tiongkok berpikir sebaliknya. Lowy Institute yang berbasis di Australia menerbitkan Indeks Kekuatan Asia tahun ini yang memeringkat pemain paling penting di kawasan itu. Amerika Serikat menduduki peringkat pertama dalam kekuatan keseluruhan, diikuti oleh Tiongkok.

Menurut analisis Lowy Institute, meskipun GDP Tiongkok (Produk Domestik Bruto) lebih besar dari Amerika Serikat, sekitar $21,8 triliun dibandingkan dengan $18,6 triliun, karena yang terakhir memiliki lebih banyak pengaruh internasional dan lebih maju dalam teknologi, sumber dari “sumber daya ekonominya” jauh lebih besar dari Tiongkok: 100 dibandingkan 64.

Sementara itu, dalam kemampuan militer, Lowy menempatkan Amerika Serikat lebih dulu karena pengeluaran pertahanan tahunannya yang lebih tinggi ($641 miliar dibandingkan dengan Tiongkok $215 miliar); stok senjata yang lebih tinggi; dan lebih banyak lagi “kemampuan-kemampuan khusus” seperti kecerdasan, cyber, dan kemampuan nuklir.

Dalam surat tersebut, para alumni mengkritik penelitian Hu yang salah sebagai pemborosan dolar para pembayar pajak yang “merusak reputasi almamater mereka.”

Netizen sepertinya setuju. “Jika Anda menempatkan pembohongan Global Times dan pembohongan Hu dari Tsinghua bersama-sama, siapa yang akan menang?” Seorang netizen berkomentar, mengacu pada koran yang dikelola negara militan yang dikenal dengan nada nasionalistiknya yang agresif tersebut.

Implikasi Perang Perdagangan?

Beberapa netizen mempertanyakan apakah pandangan-pandangan nasionalis yang terang-terangan seperti Hu itulah yang telah mendorong Amerika Serikat untuk waspada tentang strategi nasional Tiongkok di prioritas pertama, yang mengarah ke perang perdagangan akhir-akhir ini.

Dalam menerapkan tarif hukuman atas barang-barang Tiongkok, pemerintah AS telah menunjuk pada kebijakan ekonomi “Made in China 2025” milik Tiongkok, rencana besar bagi Tiongkok untuk menggantikan para pesaing global di 10 sektor teknologi utama, sebagai bukti investasi-investasi asing yang diarahkan oleh negara di dalam melayani kepentingan-kepentingan nasional Tiongkok.

Beijing sejak itu memerintahkan media negaranya untuk meredam penyebutan “Made in China 2025,” dengan beberapa sumber diplomat yang mengatakan kepada Reuters bahwa pejabat-pejabat senior percaya itu adalah kesalahan bagi pemerintah untuk mendorong rencana tersebut dengan paksa dan terbuka karena itu telah meningkatkan tekanan pada Tiongkok.

Beberapa pengamat percaya bahwa surat tersebut sebenarnya ditujukan pada kepemimpinan Partai.

Dalam sebuah laporan oleh surat kabar Hong Kong Apple Daily, jurnalis independen Beijing Gao Yu mengatakan, “setiap orang dalam surat ini mengalamatkan kepada otoritas-otoritas pusat, karena otoritas mereka yang mengatur segalanya.”

Takut Mengatakan Kebenaran

Kebodohan profesor Tsinghua ini mungkin juga merupakan gejala masalah yang lebih besar: lembaga penelitian dan lembaga think tank di Tiongkok tidak benar-benar independen dan utamanya melayani untuk menyenangkan kepemimpinan tersebut. Sebagian besar lembaga think tank berafiliasi atau diawasi langsung oleh otoritas pusat atau lokal.

Mereka yang berani menawarkan kritik terhadap kepemimpinan Tiongkok sering dihukum.

Pada pertengahan Juli, staf di lembaga think tank yang berpikiran liberal, Unirule Institute of Economics, disingkirkan dari kantor mereka dalam upaya nyata oleh pemerintah Tiongkok untuk membungkam mereka.

Unirule sebelumnya telah menerbitkan laporan tentang perusahaan milik negara, menyimpulkan bahwa meskipun mendapat dukungan keuangan dari pemerintah pusat, banyak yang terus beroperasi dalam kerugian.

Pada satu titik, think tank tersebut juga kehilangan izin operasinya setelah seorang anggota staf menerbitkan artikel yang mendorong privatisasi perusahaan-perusahaan milik negara. (ran)

ErabaruNews

Erdogan Minta Warga Turki Keluarkan Valuta Asing dari Bawah Bantal

0

EpochTimesId – Orang Turki dapat menemukan senjata untuk melawan sanksi ekonomi dari Amerika Serikat, “Di bawah bantal”. Setidaknya itulah yang dikatakan oleh presiden mereka.

“Di bawah bantal” adalah idiom lokal yang menggambarkan di mana para penabung Turki seharusnya menyimpan mata uang asing mereka.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mendesak publik Turki untuk mengerahkan semua uang itu untuk membela negara. Desakan itu disampaikan pada 3 Agustus 2018 lalu, dua hari setelah AS memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada sekutu NATO-nya.

“Bawa keluar dolar, euro, dan emasnya,” kata Erdogan. “Ubah mereka menjadi lira. Perlihatkan perlawanan lokal dan nasional Anda terhadap seluruh dunia.”

Erdogan paham bahwa ekonominya, sangat bergantung pada pembiayaan luar negeri, sehingga sangat rentan.

Ekonomi Berisiko Tinggi
Presiden AS, Donald Trump, marah dengan penahanan seorang pastor Amerika Serikat atas tuduhan terorisme dan spionase. Dia pun menjatuhkan sanksi pada 1 Agustus 2018, pada dua menteri kabinet Erdogan.

Bahkan langkah simbolis itu sudah cukup untuk mengirim investor melarikan diri ke pintu keluar. Ada harapan yang meluas bahwa tindakan yang lebih keras dari Amerika sedang dalam proses.

Itu semua terjadi pada ekonomi yang sudah dalam kategori berisiko tinggi, setelah berjalan ‘panas’ selama bertahun-tahun. Mata uang Lira telah jatuh lebih dari 20 persen bahkan sebelum adanya sanksi dari Trump. Perusahaan yang gencar meminjam uang sedang berjuang untuk membayar kembali utang mereka. Inflasi semakin tidak terkendali.

“Negara ini sekarang, terjebak dengan kuat dalam lingkaran setan,” ujar Ziad Daoud, kepala ekonom Timur Tengah, Bloomberg Economics.

Tanpa adanya terobosan diplomatik yang menghasilkan pembebasan pendeta Andrew Brunson, para analis mengharapkan tindakan lebih lanjut Amerika agar dapat membebani lebih banyak biaya ekonomi langsung.

“AS dapat mengikuti pola yang diterapkan terhadap Rusia, dan daftar hitam para industrialis besar yang mendukung Erdogan,” ujar Richard Nephew, pakar sanksi energi di Columbia University, New York.

‘Bisa Jadi Miliaran’
Kemungkinan target akan mencakup beberapa pengembang ‘proyek gila’ Erdogan, investasi lebih dari 200 miliar dolar AS untuk membangun bandara, jembatan, dan kanal pengiriman baru. Proyek yang diandalkan oleh presiden Erdogan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Mereka bisa mendapati diri mereka membeku dari pasar internasional.

Rencana Turki untuk membeli sistem pertahanan rudal dari Rusia diatur untuk menimbulkan rakit terpisah dari sanksi Amerika. Kemudian ada pemberi pinjaman milik negara Halkbank, yang menghadapi hukuman setelah salah satu eksekutifnya dipenjarakan di AS karena melanggar sanksi Iran.

“Denda yang sejalan dengan pelanggaran sebelumnya bisa mencapai miliaran dolar, cukup untuk memicu melorotnya lira,” kata Max Hoffman, seorang direktur asosiasi di Center for American Progress.

“Dalam situasi lain, pemerintah Turki kemungkinan akan menelan harga dirinya dan membayar denda, untuk mempertahankan akses ke pasar keuangan AS. Dalam konteks sanksi Brunson, kalkulus itu bisa berubah,” sambungnya.

‘Tendensi Pria Perkasa’
Erdogan dan para menterinya bersikeras bahwa mereka tidak akan pernah tunduk pada tekanan Trump. Mereka mengancam akan membalas dengan sanksi yang tidak ditentukan sendiri.

“Bahaya sebenarnya terletak pada mentalitas kedua pemimpin, yang memiliki kecenderungan kuat,” kata Brian O`Toole, seorang rekan senior lepas pada Dewan Atlantik di Washington. “Tindakan gemerlap oleh seseorang dapat dengan cepat meningkat dengan yang lain.”

Pihak yang menonton dengan gugup untuk tanda-tanda eskalasi adalah bank sentral Turki. Gubernurnya, Murat Cetinkaya telah mengirimkan 500 basis poin pengetatan tahun ini untuk menopang lira. Namun dia mengejutkan para investor bulan lalu dengan memutuskan bahwa tidak ada kenaikan lagi yang diperlukan.

Erdogan, yang bersumpah untuk mengambil kendali lebih langsung atas kebijakan moneter setelah terpilih kembali pada Juni, adalah lawan sengit tingkat tinggi.

“Tetapi dengan sanksi Amerika, lira kemungkinan akan jatuh lebih jauh, memperkuat kasus kenaikan suku bunga. Mengingat konteks defisit akun-arus besar Turki dan ketergantungan pada arus masuk modal asing, ada risiko nyata dari tekanan makro yang lebih parah,” ujar Jason Tuvey, ekonom di Capital Economics London.

‘Threshold Kritis’
Konsumen tidak akan menjadi satu-satunya korban penyusutan yang tidak tertata. Beberapa kelompok industri besar telah menerapkan untuk merestrukturisasi utang senilai puluhan miliar dolar, yang mendorong bank untuk membuat buku aturan untuk permintaan serupa di masa depan.

Bank Turki sendiri memiliki sekitar 100 miliar dolar AS utang luar negeri yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan ke depan, menurut Inan Demir, seorang ekonom di Nomura International, London.

“Mereka biasanya diharapkan untuk menggulirkan kewajiban itu. Tapi dalam skenario di mana Halkbank mendapat denda besar, dan pemerintah menolak membayarnya, rasio rollover akan jauh lebih rendah,” ucap Demir.

Kemampuan Amerika untuk menimbulkan lebih banyak rasa sakit ekonomi sangat jelas, dan posisi domestik Erdogan sangat aman, sehingga pemimpin Turki mungkin lebih suka mundur, menurut CAP’s Hoffman.

“Sangat mungkin dia akan mencoba membuat kesepakatan yang tenang, di mana dia berjanji untuk membebaskan Brunson pada sidang berikutnya dengan imbalan lega dari sanksi lebih lanjut,” kata Hoffman.

Demir mengatakan itu mungkin sudah terlambat. Sanksi yang dikenakan oleh AS minggu lalu berada di ujung spektrum yang ringan. Tetapi masih, dalam pandangan pasar, ambang kritis dilewatkan. Dan bahkan jika tidak ada kerusakan diplomatik lebih lanjut, tingkat lira saat ini dan keseimbangan, Masalah sheet yang diciptakannya dapat membuat investor menjauh.

“Ini bukan merupakan kesimpulan sebelumnya. Bahwa kesengsaraan pasar Turki akan berubah menjadi krisis ekonomi. Tapi itu risiko besar,” katanya. (Bloomberg/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Kasus Ebola Terbaru di Kongo Dikonfirmasi Menewaskan 33 Orang

0

Epochtimes.id- Jumlah kasus yang dikonfirmasi terkait wabah baru virus Ebola di Kongo telah meningkat menjadi 13 kasus, termasuk tiga kematian seperti diungkapkan kementerian kesehatan Kongo, Sabtu (04/08/2018).

Organisasi Kesehatan Dunia – WHO- telah memperingatkan bahwa wabah baru dari virus mematikan ini di provinsi Kivu Utara menimbulkan tantangan khusus karena wilayah tersebut adalah “zona perang” dengan beberapa kelompok bersenjata aktif dan ribuan orang yang terlantar.

Kota terdekat Beni dan perbatasan dengan Uganda dan Rwanda mengalami kesulitan untuk menahan penyebaran wabah ini. Pasalnya, menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh mereka yang terinfeksi, termasuk orang yang meninggal dunia.

Kongo mengumumkan wabah terbaru pada 1 Agustus dengan empat kasus yang dikonfirmasi, seminggu setelah menyatakan pengumuman berakhirnya wabah tersebut dengan 33 angka kematian.

Kementerian negara itu mencatat 30 kemungkinan kasus Ebola terkait wabah baru. Lembaga itu mengatakan 33 kasus lainnya kini sedang diselidiki dengan pengujian dari balai laboratorium. Saat ini secara keseluruhan 33 orang tewas akibat wabah ini.

Vaksinasi secara massif terhadap dari 3.300 orang membantu dalam menahan wabah sebelumnya. WHO telah mengatakan berharap untuk mengetahui sedini mungkin apakah kasus ini wabah baru.

Direktur darurat WHO mengatakan 3.000 dosis vaksin masih di ibukota Kongo setelah dikirmkan ke sana untuk mengatasi wabah sebelumnya. WHO dapat mengirim hingga 300.000 dosis lebih “pada pemberitahuan yang sangat singkat,” kata Dr. Peter.

Kementerian Kesehatan Kongo mengatakan vaksin akan dipindahkan dari Kinshasa ke Ben untuk menjaga tetap optimal dikarenakan suhu minus di kota itu mencapai 70 derajat Celcius.

Kongo telah berurusan dengan Ebola selama beberapa dekade. Wabah ini adalah kasus ke sepuluh dari virus tersebut.

Ebola, pertama kali diidentifikasi di negara itu pada tahun 1976, menular ke manusia dari hewan termasuk kelelawar dan monyet. Tidak ada perawatan khusus, dan virus dapat berakibat fatal hingga 90 persen kasus.

WHO telah mengatakan “sinyal kejadian” dalam wabah baru terkait kematian seorang wanita 65 tahun yang telah dirawat di rumah sakit desa Mangina.

“Dia dimakamkan, kami percaya, dalam penguburan yang tidak aman dalam hal standar Ebola dan tujuh kematian telah terjadi di keluarga dekatnya,” kata Salama.

Kementerian Kesehatan Kongo mengatakan otoritas kesehatan setempat sedang mencari kasus-kasus yang dicurigai di provinsi tetangga di wilayah utara. Wilayah ini perbatasan dengan Sudan Selatan.

Kementerian setempat mengatakan secara keseluruhan lebih dari 875 kontak telah terdaftar sebagai tim mencoba untuk melacak siapa saja yang mungkin telah berhubungan dengan mereka yang sudah terinfeksi.

Atas dasar mempertimbangkan kelompok-kelompok bersenjata di wilayah tersebut, kementerian mengatakan bahwa mereka bekerjasama dengan kementerian pertahanan Kongo dan misi penjaga perdamaian PBB tentang keamanan bagi para pekerja kesehatan dan masyarakat. (asr)

Oleh Saleh Mwanamilongo/AP via The Epochtimes

Isyarat Menunjukkan Para Pemimpin Tiongkok Sedang Mengadakan Rapat Tertutup Tahunan di Beidaihe

0

BEIJING – Media pemerintah Tiongkok telah memberikan isyarat pertama bahwa konklaf (rapat tertutup) tahunan para pemimpin senior akan berlangsung di resor Beidaihe, melalui laporan yang mengatakan kepala Departemen Organisasi rezim tersebut telah mengunjungi para pekerja pemerintah yang sedang berlibur di sana.

Secara tradisional, para pemimpin partai puncak mengunjungi kota pantai tersebut setiap musim panas dalam retret (periode pengasingan diri) tidak resmi untuk membahas pergantian personel dan ide-ide kebijakan di balik pintu-pintu tertutup.

Pemimpin Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang belum muncul di berita utama malam sejak awal bulan, ketika mereka biasanya hampir setiap hari muncul, menunjukkan bahwa mereka mungkin berada di Beidaihe.

Dalam pemberitaan singkat pada malam 4 Agustus, kantor berita Xinhua yang dikelola negara mengatakan bahwa Chen Xi, sebagai kepala Departemen Organisasi, mengawasi keputusan-keputusan personil Partai Komunis Tiongkok yang sedang berkuasa, telah dipercaya oleh Xi untuk mengunjungi “ahli-ahli liburan” di Beidaihe. Laporan tersebut mengatakan Wakil Perdana Menteri Hu Chunhua telah menemani Chen.

Retret Sering Dirahasiakan oleh Partai.

Pertemuan tahun ini akan menjadi yang pertama sejak Xi mengokohkan kekuatannya dengan menghapus batasan masa jabatan presiden pada awal periode lima tahun keduanya di bulan Maret.

Sejak itu, ia telah menghadapi perang dagang yang meningkat dengan Amerika Serikat, perkembangan yang menyakitkan dengan penandatanganan inisiatif infrastruktur One Belt One Road-nya, dan kegelisahan di antara seksi-seksi elit politik melebihi kepandaian berbicara nasionalistis dari Partai Komunis yang semakin meningkat.

Orang-orang tak disebut namanya yang memiliki hubungan dengan para pemimpin dan diplomat asing telah mengatakan kepada Reuters bahwa pertemuan Beidaihe kemungkinan akan terjadi pada awal Agustus.

Pertemuan Xi yang akan datang dengan seorang pemimpin asing yang berkunjung tidak terduga sampai pertengahan Agustus, ketika dia dijadwalkan melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.

Kantor Informasi Dewan Negara Tiongkok, yang berfungsi ganda sebagai kantor juru bicara partai, tidak segera menanggapi permintaan faks untuk komentar.

Beidaihe, sekitar dua jam di sebelah timur Beijing perjalanan dengan kereta api berkecepatan tinggi, penuh dengan sejarah Partai, meskipun sumber-sumber yang memiliki hubungan dengan para pemimpin mengatakan bahwa Xi tidak menyukai tempat tersebut.

Resor yang berawal sebagai tempat pelarian musim panas bagi para misionaris dan pedagang Barat di akhir abad ke-19, meskipun hanya sedikit bangunan yang masih berdiri.

Setelah pengambilalihan komunis pada tahun 1949, ia menjadi tempat bagi para pemimpin untuk bersantai dengan keluarga dan berbicara secara pribadi dengan teman sebaya.

Apa yang Ada di Agenda

Sumber orang dalam mengatakan kepada surat kabar Hong Kong Apple Daily pada 14 Juli bahwa “kesalahan-kesalahan besar” yang dilakukan oleh pejabat-pejabat Partai akan menjadi agenda utama di Beidaihe.

Setelah berminggu-minggu dampak negatif untuk ekonomi Tiongkok akibat perang perdagangan AS-Tiongkok, serta skandal besar publik seperti penyebaran vaksin yang salah untuk anak-anak, ada banyak hal yang harus dibahas oleh para pimpinan Partai.

Baru-baru ini, liputan media negara yang tidak biasa dan pertemuan politik yang diadakan dengan terburu-buru membuat para pengamat berspekulasi bahwa para elit Partai tidak senang dengan bagaimana Xi telah menangani perang dagang.

Mantan perwira militer senior Tiongkok dan pangeran muda Luo Yu mengatakan kepada Radio Free Asia dalam wawancara 20 Juli bahwa ia memprediksi perang perdagangan AS-Tiongkok akan menjadi topik utama dalam diskusi, mengingat serentetan kritik online terhadap Xi yang telah beredar di Internet.

Sesuatu yang Tidak Biasa

Sementara itu, pilihan Chen Xi untuk mengunjungi “ahli-ahli liburan” tidak biasa karena di tahun-tahun sebelumnya, biasanya sekretaris kantor Sekretariat pusat Partai yang memiliki tanggung jawab tersebut.

Posisi itu saat ini dipegang oleh Wang Huning, ahli strategi politik utama untuk Xi dan anggota badan pengambil keputusan paling kuat di Partai, Komite Tetap Politbiro.

Namun bulan lalu, beberapa media Tiongkok melaporkan bahwa Wang mungkin berada dalam kesulitan di tengah gejolak Partai pasca perang perdagangan, karena Wang adalah dalang utama di balik kampanye-kampanye propaganda besar Partai tersebut. (ran)

ErabaruNews

Gedung Putih Berlakukan Kembali Sanksi untuk Rezim Keras Kepala Iran

0

EpochTimesId – Amerika Serikat akan menerapkan kembali sanksi berat yang luas terhadap rezim Iran pada 7 Agustus 2018, waktu Amerika. Penerapan kembali sanksi berat itu adalah tindak lanjut sikap Presiden AS, Donald Trump yang menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran, tiga bulan lalu.

Sanksi akan berlaku karena protes meluas di Iran, dimana warga menyerukan perubahan rezim. Para pengunjuk rasa marah karena korupsi di tubuh rezim penguasa dan penggunaan kekayaan negara untuk mendanai kegiatan-kegiatan yang memfitnah di wilayah itu, dan bukan untuk membantu rakyat Iran.

Pejabat administrasi senior AS mengatakan kepada wartawan pada 6 Agustus 2918 bahwa Amerika Serikat mendukung rakyat Iran, tetapi tidak menyerukan perubahan rezim. Para pejabat AS menuduh penguasa Iran sebagai penyandang dana terorisme terbesar di dunia. Rezim Iran juga dituding mendukung para diktator, dan memainkan peran destabilisasi di Timur Tengah. Sanksi itu adalah bagian dari upaya untuk mengubah perilaku rezim.

Trump menangguhkan reimposisi dua set sanksi terhadap Iran, dalam 90 dan 180 hari sejak menarik diri dari kesepakatan nuklir pada bulan Mei lalu. Iran mulai menderita bahkan sebelum sanksi ekonomi itu mulai berlaku. Nilai mata uang negara itu runtuh, lebih dari 100 perusahaan internasional mengumumkan niat mereka untuk meninggalkan negara itu, dan pengangguran yang meningkat.

Demonstran Iran berkumpul dalam aksi demonstrasi di Teheran, Iran, pada 25 Juni 2018. (Atta Kenare/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

‘Sanksi Agustus’ ini akan diikuti oleh serangkaian tindakan kedua pada bulan November. Kebijakan Amerika ini akan mempengaruhi sektor minyak dan energi Iran, lembaga keuangan, operasi pelabuhan, pengiriman dan pembuatan kapal, serta industri asuransi.

Pada 30 Juli, Trump menawarkan untuk bertemu dengan Presiden Iran, Hassan Rouhani tanpa prasyarat. Iran menanggapi tawaran itu dengan menuntut agar Amerika Serikat bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir Iran, sebagai syarat untuk bertemu.

“Iran, dan ekonomi mereka, akan menjadi sangat buruk, dan segera!” Trump menulis di Twitter pada 4 Agustus 2018. “Saya akan bertemu, atau tidak bertemu, itu tidak masalah-terserah mereka!”

Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan bahwa sanksi akan tetap berlaku sampai Iran menghentikan pengayaan uranium dan menghentikan kegiatan ‘kampanye memfitnahnya’ di Timur Tengah.

“Kami bermaksud untuk memotong akses rezim terhadap sumber daya yang mereka gunakan secara sistematis untuk membiayai teror, mendanai proliferasi senjata, dan mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan itu,” kata pejabat itu.

“Tindakan kami akan terus membatasi kemampuan Iran, yang seperti yang Anda tahu adalah sponsor teror negara terbesar, untuk mendapatkan pendanaan untuk terus membiayai berbagai perilaku buruknya.”

Tiongkok, Rusia, Jerman, Prancis, Inggris, dan Uni Eropa masih menjadi para pihak dalam kesepakatan nuklir Iran.

Sementara di ketika kampanye dan setelah menjabat, Trump telah mencermati kesepakatan Iran. Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) itu, disebut sebagai sebuah bencana. Presiden menggandakan kritik dalam pernyataannya tentang sanksi pada 6 Agustus 2018.

“JCPOA, kesepakatan yang berat sebelah, gagal mencapai tujuan fundamental untuk memblokir semua jalan menuju bom nuklir Iran, dan melemparkan aliran uang tunai untuk kediktatoran pembunuh yang terus menyebarkan pertumpahan darah, kekerasan, dan kekacauan,” Kata Trump.

Latihan perang
Pengawal Revolusi Iran menegaskan pada 5 Agustus bahwa mereka telah mengadakan latihan perang di Teluk selama beberapa hari terakhir. Mereka mengatakan, latihan bertujuan untuk menghadapi potensi ancaman oleh musuh, kantor berita negara IRNA melaporkan.

Para pejabat AS mengatakan pada 2 Agustus bahwa Amerika Serikat percaya Iran telah mulai melakukan latihan angkatan laut di Teluk. Latihan yang lebih cepat dari jadwal waktu latihan tahunan di tengah ketegangan yang meningkat dengan Washington.

“Latihan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengendalikan dan menjaga keselamatan jalur air internasional dan dalam kerangka program latihan militer tahunan Garda,” kata juru bicara Garda, Ramezan Sharif, menurut IRNA.

Komando Sentral militer AS menegaskan pada 1 Agustus telah melihat peningkatan aktivitas angkatan laut Iran. Kegiatan diperluas ke Selat Hormuz, jalur air strategis untuk pengiriman minyak global yang Pengawal Revolusi telah mengancam akan menutup dan memblokir jalur itu.

Seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan lebih dari 100 kapal terlibat dalam latihan itu, termasuk perahu-perahu kecil. Para pejabat AS mengatakan, latihan itu tampaknya dirancang untuk mengirim pesan ke Washington.

Iran tampaknya tidak tertarik untuk menarik perhatian pada latihan. Otoritas Iran tidak mengomentari sebelumnya dan beberapa pejabat menolak berkomentar.

Bulan lalu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mendukung pendapat Rouhani bahwa Iran dapat memblokir ekspor minyak Teluk jika ekspor mereka sendiri dihentikan. (Reuters dan Ivan Pentchoukov/The EPoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA

Tiongkok Kehabisan Opsi Dalam Sengketa Perdagangan, Korbankan LNG

0

ANALISIS BERITA

Ketika Amerika Serikat dan Tiongkok menaikkan taruhan dalam perselisihan perdagangan yang sedang berlangsung, sejauh ini efek pada ekonomi Tiongkok dan pasar keuangan jauh lebih jelas daripada di Amerika Serikat.

Tiongkok mengatakan pada 3 Agustus bahwa akan memberlakukan tarif-tarif baru senilai $60 miliar impor AS setelah Presiden Donald Trump mengancam akan meningkatkan tarif-tarif impor Tiongkok pada awal pekan ini.

Tarif-tarif baru tersebut akan ditempatkan pada pesawat buatan AS dan gas alam cair (LNG), sebuah bahan bakar fosil penting yang Tiongkok telah mencoba untuk menjauhkan dari daftar sasaran selama mungkin, sebagai pembalasan atas usulan terbaru Trump untuk meningkatkan tingkat ancaman tarif hingga 25 persen dari 10 persen.

Menanggulangi tekanan di Tiongkok tidak sepenuhnya tidak diantipasi, karena Trump awal bulan ini mereda dalam pertempuran dagangnya dengan Eropa untuk menggandakan upaya-upaya Tiongkok-nya.

“Apa yang tidak disukai adalah perang tarif terhadap dunia. Pemerintah menyadari itu dan memindahkan gigi,” kata Dennis Wilder, penasihat Tiongkok untuk mantan Presiden George W. Bush, mengatakan kepada Financial Times pada 3 Agustus.

Mengubah tekanan di Beijing mungkin merupakan satu-satunya cara untuk memaksa ekonomi No. 2 di dunia tersebut untuk mengubah kebijakannya tentang subsidi yang tidak adil dan pencurian teknologi yang disponsori negara. Dan pelanggaran-pelanggaran Tiongkok yang sudah berjalan lama di bidang perdagangan lebih mendesak daripada praktik-praktik yang dianggap tidak adil yang berasal dari Kanada, Meksiko, atau Eropa.

Sebuah Pertaruhan Gas Alam

Di atas kertas, ancaman Tiongkok untuk mengurangi impor-impor LNG (gas alam cair) dari Amerika Serikat dapat merugikan industri energi AS, dan, kemungkinan, pendukung bisnis Trump di daerah-daerah utama.

Beberapa perusahaan memiliki rencana untuk meningkatkan investasi dalam produksi dan ekspor LNG, khususnya di negara-negara bagian selatan seperti Texas dan Louisiana. Cheniere Energy mengumumkan pada 22 Mei bahwa mereka akan membangun pabrik ketiga, di samping dua proyek yang sedang dibangun di Texas. Ini untuk mengantisipasi kesepakatan ekspor LNG 25-tahun yang ditandatangani pada bulan Februari dengan perusahaan milik negara China National Petroleum.

Tiongkok adalah importir LNG terbesar kedua dunia dan tujuan ketiga terbesar untuk ekspor LNG AS. Gangguan jangka panjang apa pun dalam ekspor LNG AS, secara teoritis, dapat memiliki konsekuensi negatif bagi Trump dan prospek-prospek pemilihan paruh waktu Partai Republik tersebut.

Tetapi juga berpengaruh pada konsumen-konsumen Tiongkok. LNG adalah bahan bakar alternatif pilihan Beijing untuk menggantikan kecanduan batubara negara tersebut.

“Gas Amerika tidak datang dengan label ‘Made in America’ pada molekul-molekulnya,” kata Charif Souki, co-founder Tellurian Inc., yang mengembangkan terminal LNG Driftwood di Louisiana, kepada S & P Platts. “Ini tidak akan mempengaruhi perdagangan tetapi hanya akan membuat gas lebih mahal bagi konsumen Tiongkok.”

Anehnya, sekitar waktu yang sama dengan pengumuman kemungkinan peningkatan tarif tersebut, Tiongkok mengatakan bahwa mereka sedang mengembangkan kapasitas lebih untuk melakukan impor LNG yang lebih tinggi. Kementerian Perhubungan berencana membangun 11 terminal LNG baru di Tiongkok utara untuk meningkatkan kapasitas dalam menangani impor LNG di masa depan, menurut Caixin Global, sebuah majalah bisnis yang berbasis di Beijing.

Trump sangat menyadari hal ini. Amerika Serikat menerapkan pertaruhan yang sudah diperhitungkan dengan harapan menyelesaikan sengketa perdagangan jauh sebelum pemilihan. Bahkan, keputusan Tiongkok untuk kemungkinan meningkatkan pajak impor LNG, sumber daya penting yang strategis bagi Tiongkok, adalah sinyal bahwa Beijing kehabisan pilihan dan bergerak perlahan mendekat untuk menyerah dalam pertarungan.

Tekanan meningkat di Tiongkok. Pasar sahamnya telah menjadi salah satu pasar utama dengan kinerja terburuk di dunia pada 2018. Indeks gabungan Shanghai turun 1 persen pada 3 Agustus, periode penurunan ketiga berturut-turut. Selama enam bulan terakhir, indeks telah turun 21,4 persen.

“Pasar saham Tiongkok telah membuat orang-orang kehilangan banyak uang selama beberapa tahun terakhir, dan investor telah kehilangan kepercayaan mereka,” Kingston Lin King-ham, broker sekuritas berbasis di Hong Kong AMTD, mengatakan pada 3 Agustus South China Morning Post melaporkan.

Satu hari sebelumnya, Tiongkok kehilangan peringkatnya sebagai pasar saham terbesar kedua di dunia. Menurut Bloomberg, nilai total ekuitas Tiongkok adalah gabungan $6,09 triliun, bergerak mundur dari nilai $6,17 triliun dari saham-saham Jepang.

Ini adalah pertama kalinya Tiongkok tergelincir di bawah No. 2 dunia sejak melampaui Jepang pada tahun 2014. “Kehilangan peringkat terhadap Jepang adalah kerusakan yang disebabkan oleh perang dagang tersebut,” kepala riset CEB International Banny Lam mengatakan kepada Bloomberg pada 2 Agustus.

Politbiro dan Bank Sentral Melangkah Masuk

Perekonomian Tiongkok yang sempat booming telah terguncang tahun ini karena pengaruh dari banyak faktor; Perang dagang yang sedang berlangsung hanya menambah bahan bakar ke api. Indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) Caixin Markit Tiongkok telah jatuh ke 50,8 pada bulan Juli, level terendah dalam delapan bulan. Pembacaan PMI resmi Tiongkok juga jatuh pada bulan Juli.

Pertumbuhan di sektor jasa Tiongkok juga melambat, karena PMI Caixin-Markit di sektor ini jatuh ke 52,8 pada bulan Juli, terendah dalam empat bulan.

Pada 31 Juli, Politburo Tiongkok, komite pemerintahan Partai Komunis, memberi isyarat bahwa perang tarif berdampak negatif pada prospek pertumbuhan ekonominya.

“Pertemuan ekonomi Politbiro triwulanan hari ini menyoroti tantangan eksternal yang meningkat dan berjanji untuk memenuhi target-target ekonomi 2018,” kata ekonom Morgan Stanley, Robin Xing dalam sebuah catatan kepada klien pada 31 Juli.

“Ia berencana untuk menerapkan kebijakan moneter yang hati-hati, sambil mempertahankan kebijakan fiskal proaktif untuk mendukung permintaan domestik (terutama belanja modal infrastruktur).”

Yuan telah jatuh bebas karena perang perdagangan telah meningkat. Minggu lalu menandai minggu kedelapan berturut-turut bahwa mata uang terdepresiasi terhadap dolar AS.

People’s Bank of China merilis sebuah pernyataan pada 3 Agustus bahwa ia akan meningkatkan persyaratan rasio cadangan cadangan bank dari nol menjadi 20 persen pada valuta asing (valas) ke depan yang mereka jalankan untuk klien. Aturan ini membuatnya menjadi taruhan yang lebih mahal terhadap yuan dan menukarkan yuan ke mata uang asing.

Bank sentral tersebut pertama kali memberlakukan cadangan risiko pada valas pada akhir 2015, juga dalam upaya untuk menghentikan depresiasi yuan, tetapi telah menghapus persyaratan tersebut pada bulan September 2017. (ran)

ErabaruNews

Diserang Terus Oleh Media Kiri Polling Trump Malah Naik

Tang Hao

Jika Reagan adalah “Presiden Teflon”, kalau Trump mungkin boleh disebut “Presiden Anti-peluru” (bullet-proof president).

Pada 16 Juli lalu, Presiden AS Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan konferensi tingkat tinggi, setelah pertemuan itu, media arus utama Amerika dengan spontan melancarkan serangan opini publik yang luar biasa sengit terhadap Trump, bahkan siang-malam menyatakan Trump sebagai “pengkhianat negara”. Namun, hasil dari putaran baru perang media itu telah mengecewakan kubu anti-Trump sendiri.

Jajak pendapat yang diselesaikan pada tanggal 15 hingga 18 Juli yang dilakukan oleh “Wall Street JournaI” yang bekerjasama dengan NBC News menunjukkan bahwa dukungan opini publik Trump merambat naik dengan stabil, meningkat 1% menjadi 45% dibandingkan dengan bulan Juni; dukungan pemilih dari Partai Republik mencapai 88%, mencapai rekor tertinggi baru sejak ‘insiden 11 September’ 2001.

Jajak pendapat lain yang diselesaikan oleh Pusat Studi Politik Amerika Harvard University dan Perusahaan Harris (Harvard CAPS / Harris) pada tanggal 24 hingga 25 Juli, juga menunjukkan hasil yang sama yakni dukungan opini publik Trump mencapai 45%; dan dukungan dari keseluruhan pemilih AS terhadap Partai Republik juga meningkat menjadi 40%, menciptakan titik tertinggi di tahun ini.

Kedua jajak pendapat ini diselesaikan setelah pertemuan Trump & Putin dan semua mendapatkan hasil yang sama. Ini mencerminkan bahwa penyerangan dahsyat dan komentar radikal dari media condong-kiri terhadap Trump, tidak hanya tidak berefek terhadap Trump namun bahkan meningkatkan reputasi Trump.

Mengapa hal ini bisa terjadi?

  1. Kinerja Trump unggul, publik sangat terkesan

Pertama-tama yang paling penting adalah kinerja Trump yang luar biasa, sangat nyata bagi publik.

Setelah Trump menjabat, ia berusaha keras merevitalisasi ekonomi, mengurangi pengontrolan oleh pemerintah, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan usaha dan menarik investasi dari dalam dan luar negeri, Akibatnya, tidak hanya tingkat pertumbuhan PDB di kuartal kedua dan ketiga tahun lalu melebihi 3%, tetapi juga tingkat pertumbuhan PDB pada kuartal kedua tahun ini mencapai 4,1%, menciptakan ketinggian baru sejak tahun 2014.

Trump menggunakan pandangan dan daya eksekusi seorang pengusaha, dengan tepat menerapkan berbagai kebijakan ekonomi, mereformasi penyakit ekonomi AS, meningkatkan pekerjaan dan pendapatan masyarakat, sehingga dukungan publik terhadap kebijakan ekonomi Trump melebihi 50%.

  1. Mencurahkan perhatian terhadap masalah penghidupan rakyat & mereformasi keamanan publik

Trump sebagai miliarder papan atas, namun dia telah lama memperhatikan masalah penghidupan dan sosial di tingkat akar rumput Amerika Serikat. Setelah dia menjabat segera  mengumumkan peningkatan upaya untuk memerangi masalah sosial seperti kecanduan opium dan obat-obatan serta penyalahgunaan narkoba dan lain-lain untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental warga: terutama untuk anak-anak muda.

Ketika masa remaja Trump pernah sekolah di kejuruan militer, setelah ia menjabat, sangat menaruh perhatian terhadap masalah perawatan medis veteran, dia berkali-kali mengeluarkan perintah administratif untuk mereformasi layanan perawatan veteran agar tentara yang pernah membela negara di medan perang setelah mereka kembali ke masyarakat, juga dapat menerima perlakuan yang bermartabat dan menikmati perawatan medis yang komprehensif.

Pada saat yang sama, Trump juga dengan keras menjaga perbatasan, menangkap dan memulangkan imigran gelap yang melakukan kejahatan di Amerika Serikat, serta bertindak cepat, tegas dan sukses dalam memberantas gangster transnasional terkenal MS-13, serta secara efektif meningkatkan keamanan publik AS yang diapresiasi oleh masyarakat dan para orang tua.

  1. Anti-terorisme cepat dan kuat, dengan keras melawan musuh dari luar.

Setelah Trump menjabat, ia dengan segera memerintahkan untuk memperkuat power militer, memperluas perekrutan pasukan dan sepenuhnya menyerahkan wewenang kepada militer untuk memimpin operasi terhadap ISIS.

Dalam waktu kurang dari setahun, ISIS hampir disapu habis oleh pasukan militer dan koalisi AS, hanya menyisakan sisa-sisa kekuatan sporadis yang kocar kacir kemana-mana.

Hasil anti-terorisme Trump yang luar biasa, bahkan seperti “Washington Post” yang selalu anti Trump, mau tak mau mendukungnya, “Di bawah pemerintahan Trump, perkembangan melawan ISIS telah mendapatkan kemajuan dramatis.”

Selain itu, Trump mengubah kebijakan politik penentraman pemerintahan Obama dan mengambil sikap keras terhadap “rezim brandal” seperti Iran, Korea Utara dan Kuba, serta negara-negara komunis atau sosialis seperti Partai Komunis Tiongkok dan Venezuela, tidak hanya mengecam secara terbuka di Majelis Umum PBB, tetapi juga menerapkan sanksi ekonomi yang keras untuk mengkonter. Perang Dagang AS-RRT saat ini adalah contoh gamblang.

Trump secara aktif memperkuat militer, tetapi pada prinsipnya “Perdamaian lebih diutamakan”, ia tidak sembarangan menggunakan kekerasan.

Tapi tahun lalu, pasca rezim Assad Suriah menyerang rakyat dengan senjata kimia berskala besar, tidak berprikemanusiaan dan melampaui garis terendah moralitas, maka keesokan harinya Trump juga tanpa ragu memerintahkan peluncuran 59 rudal Tomahawk yang membumi-ratakan sebuah pangkalan udara di Suriah, hal itu telah menciutkan nyali rezim Assad dan Rusia yang mendukung di belakang layar.

Gaya keras Trump melawan rezim jahat, keberaniannya untuk membela HAM (hak asasi manusia) dan keadilan, membuat rakyat AS merasakan kewibawaan pemerintah yang juga telah menghidupkan kembali pengaruh internasional Amerika Serikat.

Keterangan 1: Berkat karisma pribadi Presiden Reagan, hampir semua pidatonya dapat diterima oleh publik, itu sebabnya ia dijuluki: “Presiden Teflon”, yang berarti tidak menempel di kuali, tidak ada benda apapun yang bisa menempel padanya, yaitu kritikan tidak dapat melekat pada tubuhnya.

  1. Melakukan apa yang dikatakan, menepati janji

“Hanya bisa berbicara, tidak melakukan (All talks, no action).” Inilah kritikan konsisten Trump terhadap politisi Washington dan juga merupakan alasan utama kekecewaan berulang-ulang masyarakat terhadap kalangan politik Washington.

Trump yang telah malang melintang dalam industri konstruksi dan dunia bisnis selama beberapa dekade, tidak menyukai kemunafikan politisi, ia hanya melakukan pekerjaan yang konkrit dan berusaha memenuhi janji kampanyenya.

Bagi Trump, setiap suara yang memilihnya adalah satu lembar demi satu lembar kontrak transaksi, apa yang dia janjikan pada para pemilih pasti dia lakukan sesuai dengan apa yang dia katakan.

Oleh karena itu, termasuk pembangunan tembok perbatasan, pemotongan pajak, revitalisasi ekonomi, penguatan militer, pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, menindak imigran gelap, membenahi “kota suaka”, melawan perdagangan internasional yang tidak adil dll, sesuai dengan janjinya Trump telah mewujudkannya satu per satu., sangat berbeda dengan para politisi tua Washington.

  1. Komunikasi Langsung Dengan Warga, Jujur Terbuka Tidak Birokrat
  2. Menentang Pembenaran Politik, Temukan Kebebasan Berpendapat

Trump pernah secara lugas menyampaikan pandangannya tentang masalah “pembenaran politik (political correctness)”, ia sangat tidak suka kaum sayap kiri yang getol menciptakan berbagai ungkapan pembenaran politik, permukaannya mengatakan untuk melindungi kepentingan kaum minoritas, namun sesungguhnya memanfaatkan situasi tersebut untuk memperbesar kesenjangan antar kelompok, memprovokasi konflik dan bentrok, di saat yang sama menekan lebih lanjut dan membatasi kebebasan berpendapat kelompok lain.

  1. Bangkitkan Kembali Tradisi, Didukung Masyarakat Arus Utama

Trump yang berlatar belakang masyarakat golongan atas, sejak kecil telah dididik dengan tradisi keluarga, dan meyakini nilai-nilai tradisi Amerika yang diajarkan kedua orang tuanya padanya seperti “bekerja keras”, “hidup mandiri”, “mengutamakan keluarga” dan lain-lain.

Namun nilai tradisi tersebut perlahan mulai terlupakan dan dicampakkan sejak era tahun 60an ketika bangkitnya “gerakan anti kebudayaan” serta menyusupnya kekuatan sayap kiri ke dalam masyarakat, kekacauan masyarakat pun mulai menyebar luas.

Oleh karena itu setelah ia menjabat, Trump berupaya mengembalikan nilai-nilai tradisi, untuk membangkitkan kembali etika moralitas dan norma sosial.

  1. Rombak Sistem Pemerintahan, Bersihkan “Rawa Politik” Washington

Trump bisa mengatakan dan bisa mewujudkan. Tahun pertama menjabat, Trump telah membatalkan atau menunda lebih dari 1.500 aturan pengawasan pemerintah dan menanda-tangani instruksi administratif, meningkatkan kinerja administratif pemerintah secara signifikan, serta melonggarkan aturan pemecatan pada staf pemerintah federal, secara bertahap meningkatkan efektivitas operasional aparatur pemerintah.

  1. Media Massa Ulangi Lagu Lama, Masyarakat Sudah Muak

Sejak Trump menjabat, media massa sayap kiri secara menyeluruh memuat berita “Russian Gate”, berupaya membentuk sosok publik yang tidak baik terhadap Trump dengan berbagai berita intens dalam jumlah besar, bekerjasama dengan anggota kongres sayap kiri untuk mengobarkan dakwaan terhadap presiden dan untuk memaksa Trump turun dari jabatan.

Akan tetapi, setelah kasus “Russian Gate” diinvestigasi setahun lebih tidak membuahkan bukti apa pun. Walaupun media massa sayap kiri hampir setiap hari meneriakkan “Rusia”, atau “Russian Gate”, namun masyarakat AS sudah tidak tertarik lagi, bahkan memicu keraguan warga terhadap media massa tersebut.

Media Sayap Kiri dan Politisi Radikal Justru Bantu Trump

Jika disimpulkan, setidaknya sembilan faktor di atas telah membuat Trump didukung oleh rakyat, warga merasa jenuh terhadap media massa, juga menyebabkan berkali-kali perang opini oleh kaum sayap kiri terhadap Trump tidak efektif.

Trump, ibarat seorang presiden yang mengenakan rompi anti peluru. Bahkan serangan media yang membabi buta justru berbalik telah membantu Trump. Selain itu, serangan brutal media sayap kiri terhadap Trump justru membuat warga pemilih Partai Republik semakin bersatu mendukung Trump.

Media Sayap Kiri dan Akademisi Tinggalkan Aspirasi Warga Arus Utama

Satu setengah tahun serangan brutal, media massa tidak pernah berhasil mengguncang Trump, justru sebaliknya semakin membantu menaikkan tingkat dukungan terhadap Trump. Fenomena ini membuat banyak tokoh media juga akademisi sayap kiri mulai merenungkannya.

Namun yang disayangkan adalah, apa yang telah mereka pikirkan dan renungkan, mayoritas terpusat pada cara politik dan strategi operasional, yang mengarah pada konflik kekuasaan mikro, dan tidak benar-benar membawa sikapnya kembali ke posisi makro politik demokrasi “milik rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”.

Oleh sebab itu mereka tidak habis pikir, mengapa Trump tidak bisa dijatuhkan? Mengapa politisi sayap kiri dan politikus penguasa Washington, segala perkataan dan tindakannya telah dirancang sedemikian seksama, diperhitungkan dan dikemas, namun tetap tidak mendapat pengakuan dari warga pemilih, bahkan hanya dengan satu kalimat pernyataan Trump saja, sudah bisa menghancurkan mereka?

Sebenarnya media massa, politisi dan akademisi sayap kiri telah menjauh dari jalur aspirasi warga arus utama, tanpa sadar melangkah semakin menjauh.

Mereka terlalu sibuk dengan konflik politik, dan telah melupakan tradisi, tidak tahu betapa pentingnya nilai tradisi, juga tidak berniat mendengarkan dan memahami pemikiran, penderitaan, keinginan, dan harapan warga, maka dengan sendirinya tidak akan bisa memahami mengapa dukungan warga terhadap Trump bisa begitu besar dan kuat.

Pemilu periode pertengahan di akhir tahun akan segera digelar, walaupun saat ini hasil survey menunjukkan tingkat dukungan terhadap Partai Republik agak tertinggal, namun dalam beberapa bulan terakhir, perlahan telah menyusul secara bertahap, bahkan ada peluang akan menduduki posisi atas.

“Dukungan terhadapnya (Trump) setiap naik satu persen, berarti hilangnya kursi Dewan pada pemilu periode pertengahan nanti akan semakin sedikit.”

Redaktur dari majalah politik AS “National Review” yakni Rich Lowry menganalisa, Trump akan mendapat semakin banyak dukungan warga, yang lebih jauh akan membuat Partai Republik meraih lebih banyak dukungan pada pemilu akhir tahun.

Trump, seorang “presiden anti peluru” ini, tak hanya membuat serangan media massa sayap kiri gagal, ia juga akan mengubah serangan media massa menjadi dorongan yang akan membantunya meningkatkan kepercayaan aspirasi rakyat, juga membantu warga Amerika mendorong tingkat kesejahteraan di masa mendatang. (LIN/SUD/WHS/asr)

 

Ledakan di Jembatan Italia Tewaskan Tiga Orang Lukai Puluhan Orang

0

EpochTimesId – Sebuah ledakan mobil tanker menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai puluhan lainnya di dekat kota Bologna, Italia. Insiden itu juga membuat beberapa bagian jembatan runtuh.

Polisi Italia mengatakan kepada kantor berita ANSA pada 6 Agustus bahwa 14 orang terluka parah dalam ledakan itu. Ledakan disebabkan oleh kendaraan yang membawa bahan yang mudah terbakar.

Insiden itu, yang terjadi di dekat Bandara Bologna, menurut polisi melukai sedikitnya 50 orang. Tetapi beberapa media lainnya melaporkan bahwa sebanyak 60 atau 70 orang terluka.

Rekaman video dan foto yang dipasang di media sosial menunjukkan betapa dahsyatnya ledakan besar. Bola api, dan asap membubung ke angkasa.

Polisi Italia memposting sebuah video yang menunjukkan kerusakan yang terjadi di jembatan setelah ledakan. Video menunjukkan sebuah kawah di tengah jalan.

Ledakan itu juga menghancurkan dealer mobil Peugeot di sekitar jembatan. Selain show room, beberapa toko lain di dekatnya juga mengalami kerusakan, seperti dikaporkan oleh The Local.

Sementara ANSA melaporkan, bahwa jendela puluhan rumah di kawasan itu juga hancur akibat getaran ledakan. Beberapa orang juga dilaporkan terkena semburan pecahan kaca terbang, saat jendela-jendela hancur di gedung-gedung sekitarnya.

Pejabat berwenang belum bisa memastikan jenis material apa yang ada di dalam mobil tanker itu. Namun kantor berita ANSA mengatakan bahwa muatan mobil itu adalah gas alam cair.

Ledakan itu dilaporkan terjadi setelah kecelakaan lalu lintas. Video menunjukkan api yang menyala di udara setelah ledakan, kemudian diganti oleh awan hitam tebal asap. Foto udara menunjukkan lubang menganga di jalan raya yang ditinggikan di samping mobil tanker.

Pihak berwenang mengatakan, persimpangan jalan raya utama telah ditutup di utara kota akibat kecelakaan itu. Jalan ini adalah jalur utama yang menghubungkan Italia utara dengan pantai Adriatik, destinasi populer saat Italia menuju liburan musim panas utama pada minggu depan. (Jack Phillips dan AP/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Media AS : PKT akan Kalah dalam Perang Dagang Tapi Bermanfaat Bagi Rakyat Tiongkok

0

oleh Xu Zhenqi

AS – Tiongkok berperang dengan mengenakkan tarif impor dan ada kemungkinan untuk berperang jangka panjang. Media Amerika Serikat merilis sebuah artikel yang mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) akan kalah perang tetapi itu bermanfaat bagi rakyat Tiongkok.

Amerika Serikat telah memberlakukan kenaikan tarif 25% atas komoditas impor Tiongkok  senilai USD. 34 miliar, dan Tiongkok pun telah membalas dengan jumlah yang sama terhadap komoditas impor dari AS.

Pada 1 Agustus Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer menegaskan bahwa presiden Trump menginstruksikan dirinya mempertimbangkan untuk menaikkan tarif pajak dari 10 % menjadi 25 % atas komoditas impor senilai USD. 200 miliar.

Pada 3 Agustus, Departemen Perdagangan Tiongkok mengumumkan pemberlakuan pembalasan senilai USD. 60 miliar dengan tarif kenaikan dari 5% hingga 25%.

Tututan AS dalam perang perdagangan ini sangat jelas, yaitu ingin mengurangi defisit perdagangan dengan Tiongkok, mendesak Tiongkok membuka pasarnya, menghentikan praktik perdagangan yang tidak adil dan menghentikan pencurian teknologi.

Beijing tidak cukup siap untuk berperang dagang

Profesor Panos Mourdoukoutas, Direktur Institut Ekonomi Universitas Long Island New York pada 5 Agustus dalam artikelnya yang dipublikasikan Forbes dengan judul ‘Tiongkok (PKT) yang tidak cukup siap untuk berperang dagang dengan AS akan mengalami kekalahan, tetapi hal itu bermanfaat bagi rakyat Tiongkok’

Artikel menyebutkan bahwa tidak siapnya Tiongkok menghadapi perang, salah satu alasannya adalah karena pertumbuhan ekonomi negara itu sedang melambat, akibat terjebak ke dalam  ‘perangkap pendapatan menengah’ dan Lewis Turning Point.

Perangkap pendapatan menengah mengacu pada saat pendapatan per kapita suatu negara memasuki tingkat menengah di dunia, karena ketidakmampuannya dalam mewujudkan secara lancar transformasi dari modus pengembangan ekonomi, maka menyebabkan kurangnya momentum pertumbuhan baru yang akhirnya menimbulkan keadaan stagnasi ekonomi.

Lewis Turning Point mengacu pada penyusutan persediaan tenaga kerja cadangan yang mendorong kenaikan upah dan melemahkan keunggulan kompetitif negara dalam industri padat karya. Dibandingkan dengan India, Vietnam dan Indonesia, tenaga kerja Tiongkok menjadi mahal, memberikan tekanan tambahan pada pertumbuhan ekonomi negara itu.

Pada saat yang sama, Tiongkok belum membentuk pasar konsumen domestik yang kuat untuk beradaptasi dengan kapasitas produksi yang terus meningkat.

Artikel itu mengatakan bahwa inilah alasannya mengapa Tiongkok (PKT) harus tunduk pada tuntutan Amerika Serikat.

Pasar keuangan saat ini sudah merasakan akibat tersebut. Dalam tiga bulan terakhir, pasar saham Tiongkok turun 9,1%, sedangkan pasar saham AS naik 7,1%.

Presiden Trump menulis pesan di Twitter pada 4 Agustus : (Efek) tarif jauh lebih banyak dari yang diperkirakan orang. Pasar saham Tiongkok turun 27% dan mereka sedang berbicara dengan kami.

Data menunjukkan bahwa harga pasar saham Tiongkok sejak mencapai puncaknya pada bulan Januari tahun ini, hingga sekarang telah kehilangan 2,29 triliun dolar AS. Jatuh sebesar 27% dalam 8 bulan. Penurunan ini mencerminkan kecemasan investor tentang sengketa perdagangan Tiongkok – AS dan kekhawatiran tentang beban utang Tiongkok yang meningkat dan melambatnya pertumbuhan ekonomi.

John Rutledge, kepala dari perusahaan investasi terkemuka Safanad pada hari Jumat (3 Agustus) di situs keuangan CNBC mengatakan bahwa pasar Tiongkok sangat dipengaruhi oleh arus modal asing, dan modal mengalir keluar dari Tiongkok.

Jika AS memenangkan perang, maka rakyat Tiongkok akan memiliki pasar terbuka

Brett F. Ewing, pemilik, Penasihat Keuangan Senior dan Kepala Strategi Pasar First Franklin Financial Services mengatakan, bagi AS, pandangan kemenangan dalam perang dagang dengan Tiongkok adalah memaksa rezim komunis itu untuk menghentikan praktik perdagangan tidak adil, menghentikan pencurian kekayaan intelektual dan melakukan reformasi yang berarti terhadap kemampuan penegakan hukum WTO.

Artikel Forbes mengatakan bahwa meskipun kalah dalam perang dagang dapat menjadi hal yang buruk bagi pemerintah Tiongkok, tetapi hal ini mungkin justru bermanfaat bagi rakyat Tiongkok.

Salah satu alasannya adalah Tiongkok akan menjadi unit ekonomi yang terbuka, menawarkan pilihan produk lebih banya kepada konsumen dalam negeri dengan harga yang lebih kompetitif.

Artikel menyebutkan : Hal ini karena mereka (Tiongkok) akan memiliki perekonomian yang lebih terbuka, persaingan yang nyata dari seluruh masyarakat internasional, bagi konsumen di negara manapun, hambatan perdagangan yang lebih rendah dan kontrol pemerintah yang berkurang adalah sebuah hal yang baik, tak terkecuali konsumen Tiongkok.

Wall Street Journal mengutip ucapan para ahli memberitakan bahwa kebijakan pemerintah Tiongkok adalah untuk mendorong rakyatnya membeli lebih banyak barang produksi domestik. Dengan kata lain, karena harga barang-produksi Tiongkok mahal, maka tarif tambahan untuk barang-barang impor diperlukan dalam rangka untuk mengimbangi  harga barang-barang impor. Pada saat yang sama, kualitas barang-barang luar negeri yang lebih unggul juga merupakan alasan mengapa masyarakat Tiongkok suka membeli barang impor.

Profesor Frank Tian Xie, Guru besar University of South Carolina juga mengatakan bahwa tujuan dari Presiden Trump mengenakan kenaik pajak untuk barang-barang buatan Tiongkok adalah untuk mengurangi defisit perdagangannya dengan Tiongkok. Ia tidak bermaksud untuk  membatasi masuknya komoditas Tiongkok ke Amerika Serikat, tetapi berharap bahwa lebih banyak barang AS untuk masuk ke Tiongkok.

Frank menjelaskan bahwa Trump menggunakan kenaikan tarif untuk memaksa Beijing membuka pasar domestiknya. Ketika barang AS yang berkualitas dan harganya murah masuk ke Tiongkok, rakyat Tiongkok benar-benar dapat menikmati manfaatnya dan menyadiri perbedaananya yang ada.

Artikel Forbes menyebutkan bahwa alasan lain jika PKT kalah perang dagang tapi menguntungkan rakyatnya adalah bahwa, mencegah pecahnya gelembung real estat, dan  memperbesar peluang kaum generasi muda untuk membeli rumah sendiri, menyadari akan beban perumahan yang terjangkau merupakan faktor penting dalam komposisi rumah tangga dan belanja konsumen. (Sin/asr)

Lebih dari Satu Polisi Swedia Tembaki Remaja Down Syndrom

0

Denmark – Jaksa Swedia menemukan fakta bahwa ada lebih dari satu petugas melepaskan tembakan ke arah remaja dengan keterbelakangan mental atau Down Syndrom. Jaksa tersebut bertugas menyelidiki apakah polisi melakukan kesalahan prosedural ketika menembak mati seorang penderita Down Syndrom berusia 20 tahun itu.

Remaja itu melambaikan pistol mainan, ketika polisi melepas tembakan ke arahnya, baru-baru ini.

“Pria (korban) itu memegang objek seperti senjata dan petugas melepaskan tembakan setelah menilai bahwa situasi itu sebagai ancaman,” Jaksa Negara, Martin Tiden mengatakan, akhir pekan lalu.

Tiden menambahkan bahwa penyelidikan ini dilakukan karena polisi telah menggunakan senjata mereka. Belum ditemukan ada petugas polisi yang dicurigai melakukan pelanggaran, walau penyelidikan akan terus dilanjutkan.

Korban, Eric Torell ditembak pada Kamis (2/8/2018) dini hari lalu di Stockholm. Dia meninggal karena luka tembak, tidak lama setelah diberondong timah panas.

“Kemudian telah ditetapkan bahwa benda itu adalah semacam mainan. Ada lebih dari satu petugas polisi menggunakan senjata api,” kata Tiden.

Ibu Torell, Katarina Soderberg, mengatakan kepada surat kabar Expressen bahwa putranya adalah orang yang paling manis dan paling menyenangkan di dunia.

Soderberg mengatakan bahwa Torell, yang memiliki Down Syndrome dan autisme berjuang untuk berkomunikasi. Dia dilaporkan hilang setelah meninggalkan rumah beberapa jam sebelumnya.

“Dia hampir tidak bisa berbicara, dia hanya bisa mengatakan ibu, ibu,” Soderberg mengatakan kepada tabloid Expressen pada hari Kamis.

Dia menambahkan, mainan plastik itu menyerupai senapan mesin ringan. Mainan itu diberikan kepadanya sebagai hadiah untuk ulang tahunnya yang kelima.

Polisi Swedia mengakui penembakan itu dan mengatakan penyelidikan terkait kemungkinan kesalahan ada pada petugas polisi telah dimulai. Tetapi mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Kepala polisi Stockholm, Ulf Johansson pada hari Jumat (3/8/2018) lalu menyebut penembakan itu sebagai peristiwa yang mengerikan.

“Ini sangat tragis bagi semua yang terlibat, dan saya memiliki pemahaman dan rasa hormat yang besar bahwa apa yang terjadi telah membangunkan banyak perasaan bingung,” kata Johansson dalam sebuah pernyataan terpisah.

Tiden tidak bisa mengatakan berapa lama penyelidikan akan berlangsung. Radio publik Swedia mengatakan Torell adalah orang keenam yang ditembak mati oleh polisi, hingga pertengahan tahun ini. (AP/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA