Kasus Ebola Terbaru di Kongo Dikonfirmasi Menewaskan 33 Orang

Epochtimes.id- Jumlah kasus yang dikonfirmasi terkait wabah baru virus Ebola di Kongo telah meningkat menjadi 13 kasus, termasuk tiga kematian seperti diungkapkan kementerian kesehatan Kongo, Sabtu (04/08/2018).

Organisasi Kesehatan Dunia – WHO- telah memperingatkan bahwa wabah baru dari virus mematikan ini di provinsi Kivu Utara menimbulkan tantangan khusus karena wilayah tersebut adalah “zona perang” dengan beberapa kelompok bersenjata aktif dan ribuan orang yang terlantar.

Kota terdekat Beni dan perbatasan dengan Uganda dan Rwanda mengalami kesulitan untuk menahan penyebaran wabah ini. Pasalnya, menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh mereka yang terinfeksi, termasuk orang yang meninggal dunia.

Kongo mengumumkan wabah terbaru pada 1 Agustus dengan empat kasus yang dikonfirmasi, seminggu setelah menyatakan pengumuman berakhirnya wabah tersebut dengan 33 angka kematian.

Kementerian negara itu mencatat 30 kemungkinan kasus Ebola terkait wabah baru. Lembaga itu mengatakan 33 kasus lainnya kini sedang diselidiki dengan pengujian dari balai laboratorium. Saat ini secara keseluruhan 33 orang tewas akibat wabah ini.

Vaksinasi secara massif terhadap dari 3.300 orang membantu dalam menahan wabah sebelumnya. WHO telah mengatakan berharap untuk mengetahui sedini mungkin apakah kasus ini wabah baru.

Direktur darurat WHO mengatakan 3.000 dosis vaksin masih di ibukota Kongo setelah dikirmkan ke sana untuk mengatasi wabah sebelumnya. WHO dapat mengirim hingga 300.000 dosis lebih “pada pemberitahuan yang sangat singkat,” kata Dr. Peter.

Kementerian Kesehatan Kongo mengatakan vaksin akan dipindahkan dari Kinshasa ke Ben untuk menjaga tetap optimal dikarenakan suhu minus di kota itu mencapai 70 derajat Celcius.

Kongo telah berurusan dengan Ebola selama beberapa dekade. Wabah ini adalah kasus ke sepuluh dari virus tersebut.

Ebola, pertama kali diidentifikasi di negara itu pada tahun 1976, menular ke manusia dari hewan termasuk kelelawar dan monyet. Tidak ada perawatan khusus, dan virus dapat berakibat fatal hingga 90 persen kasus.

WHO telah mengatakan “sinyal kejadian” dalam wabah baru terkait kematian seorang wanita 65 tahun yang telah dirawat di rumah sakit desa Mangina.

“Dia dimakamkan, kami percaya, dalam penguburan yang tidak aman dalam hal standar Ebola dan tujuh kematian telah terjadi di keluarga dekatnya,” kata Salama.

Kementerian Kesehatan Kongo mengatakan otoritas kesehatan setempat sedang mencari kasus-kasus yang dicurigai di provinsi tetangga di wilayah utara. Wilayah ini perbatasan dengan Sudan Selatan.

Kementerian setempat mengatakan secara keseluruhan lebih dari 875 kontak telah terdaftar sebagai tim mencoba untuk melacak siapa saja yang mungkin telah berhubungan dengan mereka yang sudah terinfeksi.

Atas dasar mempertimbangkan kelompok-kelompok bersenjata di wilayah tersebut, kementerian mengatakan bahwa mereka bekerjasama dengan kementerian pertahanan Kongo dan misi penjaga perdamaian PBB tentang keamanan bagi para pekerja kesehatan dan masyarakat. (asr)

Oleh Saleh Mwanamilongo/AP via The Epochtimes