Korban Racun Saraf Novichok Inggris Mulai Bicara Pada Polisi

EpochTimesId – Charlie Rowley, korban serangan racun saraf masih menderita masalah kesehatan serius walau dalam kondisi stabil di rumah sakit Salisbury, Inggris. Korban diyakini telah menyentuh barang yang terkontaminasi dengan agen (racun pelumpuh) saraf Novichok.

Namun, pria 45 tahun itu sudah berbicara kepada polisi untuk pertama kalinya, sejak sadarkan diri usai pingsan selama 10 hari. Rowley, sadar pada 10 Juli 2018.

Dua hari sebelumnya, korban wanita yang juga rekan Rowley, Dawn Sturgess, 44 tahun, meninggal di rumah sakit akibat agen syaraf yang sama. Racun itu juga diduga kuat adalah model yang sama yang hampir membunuh mata-mata mantan Rusia, Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, pada Maret 2018 lalu.

“Petugas dari tim investigasi telah berbicara sebentar kepada Charlie dan akan mencari saat yang tepat untuk berbicara lebih lanjut dengan dia, dalam beberapa hari mendatang, karena mereka terus mencoba [untuk] menetapkan bagaimana dia dan Dawn bisa terkontaminasi dengan agen saraf,” Polisi Metropolitan London mengatakan dalam sebuah pernyataan.

“Setiap kontak dan komunikasi petugas dengan Charlie, akan selalu dilakukan konsultasi dengan rumah sakit dan dokternya.”

Lorna Wilkinson, direktur keperawatan di Salisbury District Hospital menjelaskan, “Saya senang bisa memberi tahu Anda bahwa Charlie Rowley telah membuat kemajuan lebih jauh dalam semalam. Dia tidak lagi dalam kondisi kritis. Kondisinya sekarang serius, tapi stabil.”

Wilkinson mengatakan bahwa korban masih memiliki beberapa masalah kesehatan yang berpotensi mengancam nyawanya. Namun, para petugas medis optimis bahwa korban akan bisa disembuhkan.

Petugas mengevakuasi mobil yang terkait dengan insiden serangan racun saraf di Amesbury, di Swindon, Inggris, 9 Juli 2018. (@Iamstreety/Twitter/via Reuters/The Epoch Times)

Polisi meyakini bahwa Sturgess dan Rowley jatuh sakit setelah menangani wadah yang terkontaminasi. Pejabat kini terus mencari dan memastikan wadah tersebut.

Paul Cosford, direktur perlindungan kesehatan dan direktur medis untuk Kesehatan Masyarakat Inggris, mengatakan pada 10 Juli 2018 bahwa agen saraf itu dalam bentuk cair. Dia telah memperingatkan orang-orang di daerah Salisbury dan Amesbury untuk tidak mengambil benda asing yang mengandung cairan atau gel.

“Ini dalam prakteknya berarti tidak mengambil kontainer, jarum suntik, jarum, atau benda serupa, terbuat dari bahan seperti logam, plastik atau kaca,” kata Cosford.

“Ini sangat penting karena kami mendekati liburan sekolah dan jadi saya meminta orang-orang ekstra waspada dan kami mendorong orang tua untuk menjelaskan pada anak-anak Anda untuk memastikan mereka mengerti. Untuk menjadi jelas: Jangan mengambil apa pun yang bukan milik diri sendiri.”

Petugas senior polisi anti-teror Inggris, Neil Basu, mengatakan Novichok akan tetap aktif selama 50 tahun jika disimpan dalam wadah tertutup.

Basu diminta untuk menjelaskan pada pertemuan publik di Amesbury pada 10 Juli, tentang apa yang akan terjadi jika agen saraf itu berada di lokasi pembuangan akhir (tempat sampah).

“Jika disegel dalam sebuah wadah di lokasi pembuangan akhir, itu akan secara efektif aman, karena tidak akan disentuh (dan dibuka) oleh siapa pun. Itu mungkin akan bertahan, saya telah diberitahu oleh para ilmuwan, selama 50 tahun.”

Peneliti forensik yang memakai pakaian pelindung muncul dari belakang Rumah John Baker di Amesbury, Inggris, 6 Juli 2018. (Henry Nicholls/Reuters/File Photo/The Epoch Times)

Para ilmuwan di laboratorium penelitian pertahanan Porton Down telah mengkonfirmasi bahwa pasangan itu terkena agen saraf yang hampir membunuh Skripal pada bulan Maret. Inggris menganggap Moskow bertanggung jawab atas keracunan itu; Kremlin membantah terlibat.

Para ilmuwan akan menjalankan tes untuk mencari tahu apakah agen saraf dari dua jilid keracunan berasal dari kelompok yang sama.

“Saya akan membutuhkan hubungan forensik untuk menjadi definitif, tetapi ini adalah substansi yang sangat langka yang dilarang oleh masyarakat internasional dan karena itu ada dua insiden terpisah yang berbeda dalam satu, wilayah Inggris yang kecil, sangat tidak masuk akal (tidak berhubungan),” ujar Basu.

Basu mengatakan bahwa petugas belum mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka juga tidak dapat menjamin bahwa tidak ada jejak Novichok di negara itu.

“Saya berharap Charlie pulih, dan ketika pulih ia akan dapat memberi tahu kami dan mungkin memberi penjelasan tentang itu, yang akan mempersempit pencarian kami secara dramatis,” katanya. “Ada kemungkinan mereka menemukannya pada 5 Maret dan baru membukanya dalam 10 hari terakhir.” (Jane Gray/The Epoch Times/waa)

Simak juga, Pengakuan Dokter yang Dipaksa Panen Organ Hidup :

https://youtu.be/0x2fRjqhmTA