Home Blog Page 372

Oposisi Thailand Meraih Kemenangan Pemilu, Melawan Dominasi Kekuasaan Militer

Oposisi Thailand berhasil meraih kemenangan dalam pemilihan umum pada  Minggu 14 Mei setelah mengalahkan partai-partai yang beraliansi dengan militer, dan menyiapkan panggung untuk membuat kesepakatan-kesepakatan untuk membentuk sebuah pemerintahan dalam usaha untuk mengakhiri hampir satu dekade pemerintahan konservatif yang didukung oleh militer.

Partai liberal Move Forward dan Partai Pheu Thai yang populis unggul jauh di depan dengan 99 persen suara yang telah dihitung, tetapi masih jauh dari pasti keduanya akan membentuk pemerintahan berikutnya, dengan aturan parlemen yang ditulis oleh militer setelah kudeta tahun 2014 yang condong menguntungkan mereka.

Untuk berkuasa, partai-partai oposisi harus membuat kesepakatan dan mengumpulkan dukungan dari berbagai kubu, termasuk anggota Senat yang ditunjuk oleh junta militer yang berpihak pada partai-partai militer dan berhak memilih siapa yang akan menjadi perdana menteri dan membentuk pemerintahan berikutnya.

Pemilihan Minggu adalah pertarungan terbaru dalam pertarungan perebutan kekuasaan yang telah berlangsung lama antara Pheu Thai, raksasa populis dari keluarga miliarder Shinawatra, dan sebuah persekutuan antara para hartawan, kaum konservatif, dan militer yang memiliki pengaruh terhadap institusi-institusi kunci di tengah-tengah kekacauan yang telah berlangsung selama dua dekade.

Namun, performa mengejutkan dari Move Forward, yang mendapatkan gelombang dukungan dari para pemilih muda, akan menguji tekad partai-partai mapan dan berkuasa di Thailand setelah hampir menyapu bersih ibukota Bangkok dengan platform reformasi kelembagaan dan membongkar monopoli.

Move Forward berada di urutan teratas, diikuti oleh Pheu Thai, demikian hasil awal menunjukkan. Menurut perhitungan Reuters, keduanya diperkirakan akan memenangkan lebih dari tiga kali lipat jumlah kursi Palang Pracharat, kendaraan politik junta, dan partai United Thai Nation yang didukung oleh tentara.

Pemimpin Move Forward Pita Limjaroenrat, mantan eksekutif sebuah aplikasi pemesanan kendaraan berusia 42 tahun, menggambarkan hasil tersebut sebagai “sensasional” dan bersumpah untuk tetap setia pada nilai-nilai partainya ketika membentuk pemerintahan.

“Ini akan menjadi partai yang anti diktator dan didukung oleh militer. Dapat dipastikan bahwa pemerintahan minoritas tidak mungkin lagi ada di Thailand.” katanya kepada para wartawan. 

Dia mengatakan bahwa dia tetap terbuka untuk beraliansi dengan Pheu Thai, tetapi dia telah menetapkan pandangannya untuk menjadi perdana menteri.

“Sekarang sudah jelas bahwa Partai Move Forward telah menerima dukungan yang luar biasa dari rakyat di seluruh negeri,” katanya di Twitter.

Pukulan Besar

Hasil awal ini akan menjadi pukulan telak bagi militer dan sekutunya. Namun dengan aturan parlemen yang berpihak pada mereka dan tokoh-tokoh berpengaruh di belakang mereka dan terlibat di balik layar, mereka masih bisa memiliki peran dalam pemerintahan.

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, seorang pensiunan jenderal yang memimpin kudeta terakhir, telah berkampanye untuk melanjutkan pemerintahan setelah sembilan tahun berkuasa, dan memperingatkan bahwa perubahan dalam pemerintahan dapat menyebabkan konflik.

Pada Minggu, dia menyelinap pergi dengan tenang dari markas besar partai United Thai Nation, di mana hanya ada sedikit pendukung yang terlihat.

Beberapa staf duduk di samping piring-piring makanan yang belum dimakan ketika layar televisi raksasa menayangkan pidato langsung dari pemimpin Move Forward.

“Saya berharap negara ini akan damai dan makmur. Saya menghormati demokrasi dan pemilu. Terima kasih.” kata Prayuth kepada para wartawan. 

Pheu Thai telah diperkirakan akan menang karena telah memenangkan suara terbanyak dalam setiap pemungutan suara sejak tahun 2001, termasuk dua kemenangan besar. Tiga dari empat pemerintahannya telah digulingkan dari jabatannya. 

Didirikan oleh taipan yang mengasingkan diri, Thaksin Shinawatra, Pheu Thai tetap populer di kalangan kelas pekerja dan berharap dapat kembali berkuasa dengan kemenangan besar karena nostalgia akan kebijakan populisnya seperti layanan kesehatan murah, pinjaman mikro, dan subsidi pertanian.

Putri Thaksin, Paetongtarn, 36 tahun, telah digadang-gadang akan mengikuti jejak ayahnya dan bibinya, Yingluck Shinawatra, untuk menjadi perdana menteri. Yingluck dan Thaksin digulingkan dalam kudeta.

Paetongtarn mengatakan bahwa dia senang dengan Move Forward, tetapi masih terlalu dini untuk membahas aliansi.

“Suara rakyat adalah yang terpenting,” katanya.

Move Forward mengalami peningkatan dalam jajak pendapat dan bertaruh pada 3,3 juta pemilih pemula untuk mendukung agenda liberalnya, termasuk rencana untuk melemahkan peran politik militer dan mengamandemen undang-undang yang ketat mengenai penghinaan terhadap kerajaan yang menurut para kritikus digunakan untuk membungkam perbedaan pendapat. (asr)

Sumber : Reuters

Empat Pesawat Militer Rusia Jatuh Tertembak dalam Serangan Balasan Ukraina

oleh Lan Caixiang

Pada 13 Mei, waktu setempat, empat pesawat militer Rusia jatuh tertembak di Rusia barat dekat perbatasan Ukraina. Jika berita itu benar, tidak diragukan lagi ini merupakan kejadian yang bakal membakar semangat juang tentara Ukraina dan merupakan pukulan bagi pasukan Rusia yang akan menghadapi serangan balik besar-besaran dari Ukraina.

Kabar tersebut dilansir dari situs resmi surat kabar Rusia “Kommersant”, keempat pesawat militer tersebut masing-masing adalah satu pesawat tempur-pembom Su-34, satu pesawat tempur Su-35, dan dua helikopter Mi-8.

Sumber itu mengatakan bahwa empat pesawat militer tersebut membentuk komando penyerbuan, dan jet tempur itu seharusnya mencoba melakukan serangan rudal dan bom ke sasaran di wilayah Chernihiv Ukraina, dengan helikopter sebagai dukungan cadangan. Tapi keempat pesawat militer itu disergap di wilayah Bryansk yang berbatasan dengan timur laut Ukraina dan jatuh hampir bersamaan.

Namun, kantor berita negara Rusia TASS hanya melaporkan bahwa jet tempur Su-34 Rusia telah jatuh di daerah tersebut tanpa menyebutkan alasannya. Sementara itu pejabat Ukraina seperti biasanya belum menanggapi ini secara langsung, dan Ukraina umumnya tidak mengomentari serangan di dalam wilayah Rusia.

“Kommersant” juga menyatakan bahwa dalam serangan itu, keempat awak militer Rusia tewas.

Sehari sebelumnya, setelah tentara Ukraina melancarkan serangan baru, tentara Rusia telah mundur ke utara kota Bakhmut, Ukraina timur. Kepala tentara bayaran Rusia Wagner Group menyebut “penarikan mundur pasukan sebagai akibat kekalahan”.

Selama berbulan-bulan Bakhmut telah menjadi target utama Rusia di front Ukraina, menurut laporan Reuters. Ukraina telah melancarkan serangan balik terkoordinasi dengan tujuan untuk mengepung tentara Rusia yang berada di Bakhmut.

“Selama tiga hari serangan balasan, angkatan bersenjata Ukraina di wilayah Bakhmut telah membebaskan wilayah seluas 17,3 kilometer persegi”, kata Serhiy Cherevatyi, juru bicara militer Ukraina, melalui akun di Telegram.

Jika berita jatuhnya pesawat militer Rusia akibat serangan Ukraina ini benar terjadi, itu pasti akan menjadi pukulan besar bagi moral Rusia. Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak dalam pesannya di Twitter menyebutkan bahwa insiden itu menunjukkan “Keadilan … dan pembalasan yang segera harus diterima (Rusia).” (sin)

Ledakan Kosmik Terbesar yang Pernah Terlihat Terus Berlanjut Setelah Muncul Tiba-tiba 3 Tahun Lalu

0

Caden Pearson

Para astronom dari University of Southampton mengatakan bahwa mereka telah menemukan ledakan kosmik paling masif yang pernah tercatat, yang terus memancarkan energi yang sangat dahsyat selama tiga tahun terakhir.

Ledakan yang dikenal sebagai AT2021lwx ini lebih terang sepuluh kali lipat dibanding supernova (bintang yang meledak) yang pernah diketahui dan tiga kali lebih terang dibanding peristiwa gangguan pasang surut yang paling terang (saat bintang jatuh ke dalam lubang hitam supermasif). Dilaporkan bahwa ukurannya 100 kali lebih besar dari ukuran tata surya kita.

Ledakan ini telah terlihat selama lebih dari tiga tahun, lebih lama dari supernova pada umumnya, dan terletak pada jarak hampir 8 milyar tahun cahaya. Sebagian besar supernova hanya bertahan beberapa bulan, tapi para astronom mengatakan supernova yang satu ini masih bisa dideteksi oleh jaringan teleskop.

Peneliti utama Dr Philip Wiseman mengatakan bahwa tim menemukan supernova ini secara kebetulan ketika algoritma pencarian mereka menandainya saat mencari jenis supernova.

“Sebagian besar supernova dan peristiwa gangguan pasang surut hanya berlangsung selama beberapa bulan sebelum memudar. Untuk sesuatu yang terang selama dua tahun lebih adalah hal yang sangat tidak biasa,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Ledakan tersebut pertama kali terdeteksi pada tahun 2020 oleh Fasilitas Transien Zwicky di California dan kemudian ditangkap oleh Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System di Hawaii. Fasilitas-fasilitas ini mensurvei langit malam untuk mendeteksi objek-objek transien yang dengan cepat berubah kecerlangannya, yang mengindikasikan peristiwa kosmik seperti supernova. Fasilitas ini juga mendeteksi asteroid dan komet.

Tim astronom yang penelitiannya dipublikasikan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society meyakini bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh awan gas masif yang mengalami gangguan dari lubang hitam supermasif.

Awan gas tersebut diperkirakan berukuran ribuan kali lebih besar dari matahari.

Gangguan ini mengirimkan gelombang kejut melalui sisa-sisa awan dan menjadi ‘donat’ berdebu yang mengelilingi lubang hitam. Peristiwa ini merupakan peristiwa langka, dan belum pernah disaksikan sebelumnya.

Para astronom juga menyaksikan ledakan sinar gamma yang lain tahun lalu, yang paling terang yang pernah tercatat, yang dikenal sebagai GRB 221009A. Ledakan ini lebih terang daripada AT2021lwx, tapi berlangsung lebih singkat. Ini berarti bahwa keseluruhan energi yang dilepaskan oleh ledakan AT2021lwx jauh lebih besar.

Menganalisis dan Mengukur Jarak

Tim astronom menyelidiki ledakan kosmik dengan menggunakan beberapa teleskop yang berbeda, termasuk Neil Gehrels Swift Telescope, yang merupakan kolaborasi antara NASA, Inggris, dan Italia; New Technology Telescope, yang dioperasikan oleh European Southern Observatory di Chili; dan Gran Telescopio Canarias di La Palma, Spanyol.

Dengan menganalisis spektrum cahaya, tim dapat mengukur jarak ke objek dan menghitung kecerahan objek pada sumbernya. Mereka menemukan bahwa ledakan tersebut seterang quasar, yaitu lubang hitam supermasif dengan aliran gas yang terus menerus jatuh ke dalamnya dengan kecepatan tinggi.

Namun, tim peneliti mencatat bahwa kecerlangan quasar biasanya bervariasi dari waktu ke waktu, sedangkan ledakan ini terjadi secara tiba-tiba dan tidak ada pembanding kecerlangannya. Prof Mark Sullivan, juga dari University of Southampton dan salah satu penulis makalah ini, menjelaskan.

“Pada quasar, kita melihat kecerlangannya berkedip-kedip naik dan turun dari waktu ke waktu. Tapi, jika kita melihat ke belakang selama lebih dari satu dekade, tidak ada deteksi AT2021lwx, lalu tiba-tiba muncul dengan kecerlangan yang paling terang di alam semesta, dan ini belum pernah terjadi sebelumnya.”

Tim peneliti meyakini bahwa penjelasan yang paling memungkinkan untuk ledakan tersebut adalah awan gas atau debu yang sangat besar yang keluar dari orbitnya di sekeliling lubang hitam dan terlontar ke dalam lubang hitam.

Sekarang mereka akan mengumpulkan lebih banyak data tentang ledakan tersebut, termasuk mengukur panjang gelombang yang berbeda, untuk mengungkap permukaan dan temperatur objek dan untuk mempelajari lebih lanjut tentang proses yang mendasari terjadinya ledakan tersebut.

Tim dapat menentukan jarak objek dengan menganalisis spektrum cahaya yang membelah panjang gelombangnya dan mengukur fitur penyerapan dan pancaran yang berbeda.

 Prof Sebastian Hönig dari University of Southampton, yang ikut menulis penelitian ini berkata : “Setelah mengetahui jarak objek dan seberapa terang objek tersebut bagi kita, kita bisa menghitung kecerlangan objek pada sumbernya. Setelah kami melakukan perhitungan tersebut, kami menyadari bahwa objek tersebut sangat terang.”

Para astronom berharap bisa menemukan lebih banyak lagi peristiwa seperti ini dengan menggunakan fasilitas baru seperti Vera Rubin Observatory’s Legacy Survey of Space and Time, yang diharapkan bisa beroperasi di tahun-tahun mendatang.

“Bisa jadi peristiwa ini, meskipun sangat langka, sangat energik sehingga merupakan proses kunci bagaimana pusat galaksi berubah dari waktu ke waktu,” tambah Wiseman.

Kemenlu Tiongkok Menolak Pengelompokan Status RRT Sebagai Negara Maju, Memicu Ejekan

0

oleh Tang Zheng

Menanggapi RUU Amerika Serikat untuk mengubah status ekonomi Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dari negara berkembang menjadi negara maju, beberapa hari yang lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin secara terbuka menolak status baru tersebut sehingga memicu ejekan dan kritik dari publik.

Pada 12 Mei, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin dalam konferensi pers reguler ketika menjawab pertanyaan seorang reporter dari media resmi PKT perihal DPR-AS sedang mengusung RUU yang menetapkan kenaikan status RRT dari negara berkembang menjadi negara maju, Wang mengatakan bahwa “RRT belum pantas memakai topi negara maju”, “Tiongkok adalah negara berkembang.”

Adapun mengapa Tiongkok tidak ingin menjadi negara maju ?

Hu Ping, pemimpin redaksi kehormatan dari publikasi politik luar negeri “Beijing Spring”, mengatakan kepada Radio Free Asia : “Di satu sisi, Xi Jinping dengan penuh semangat membual betapa besar kemajuan pembangunan ekonomi Tiongkok, mengatakan bahwa Tiongkok telah menjadi lebih makmur dan lebih kuat, betapa luar biasanya model pembangunan Tiongkok. Tetapi begitu dunia mengalihkan status ekonomi Tiongkok dari negara berkembang menjadi negara maju, ia buru-buru menyangkalnya. Konyol bukan”.

Li Hengqing, seorang ekonom dari “Institut Informasi dan Strategi”, sebuah organisasi non-pemerintah di Amerika Serikat mengatakan, bahwa dengan memanfaatkan status sebagai negara berkembang, Tiongkok telah menikmati kesejahteraan internasional selama puluhan tahun, termasuk bantuan ekonomi dan kebijakan preferensial. Situasi ini telah memeras sumber daya yang seharusnya disediakan untuk negara-negara berkembang yang sebenarnya.

Li Hengqing menjelaskan bahwa berkat dukungan Amerika Serikat kepada Tiongkok pada awal abad ini, WTO membuka pintu untuk menyambut masuknya Tiongkok. Namun, PKT selain mengambil keuntungan dari organisasi internasional, tetapi juga mengambil keuntungan dari pemberian status permanen dari AS sebagai negara yang diistimewakan, untuk menikmati perlakuan khusus termasuk pengurangan dan pembebasan tarif. Namun, PKT mengingkari janji sebelumnya mau memperbaiki situasi hak asasi manusia di Tiongkok, yang jelas menimbulkan ketidakpuasan pemerintah Amerika Serikat.

Pada akhir  Maret tahun ini, DPR AS dengan suara bulat meloloskan RUU bipartisan yang mewajibkan Kementerian Luar Negeri AS mengambil tindakan untuk mengakhiri status atau perlakuan RRT sebagai “negara berkembang” di organisasi internasional. Perlakuan inilah yang di masa lalu memberi kemungkinan kepada Beijing untuk memperoleh pinjaman preferensial dan manfaat ekonomi lainnya.

RUU itu diusung bersama oleh Perwakilan Republik Young Kim dan Perwakilan Demokrat Gerry Connolly.

Young Kim mengkritik PKT karena menggunakan statusnya sebagai negara berkembang untuk mengajukan bantuan pembangunan dan pinjaman dari organisasi internasional. Pada saat yang sama, PKT menggunakan inisiatif One Belt One Road untuk memberikan pinjaman besar kepada negara berkembang yang berpartisipasi, sehingga negara-negara tersebut jatuh ke dalam perangkap utang.

“Untuk waktu yang lama, Tiongkok menggunakan statusnya sebagai negara berkembang untuk mempermainkan sistem”, kata Gerry Connolly.

Wang Wenbin menolak status RRT adalah negara maju, diejek oleh para warganet.

Dalam beberapa tahun terakhir, otoritas PKT dengan penuh semangat mengklaim “abad ke-21 adalah abad milik RRT”, “Timur naik Barat turun” dan dengan sombongnya menebarkan argumen seperti “Hebat ! Negaraku” dan “Made in Tiongkok 2025”. Tokoh kiri seperti Jin Canrong dan Zhang Weiwei dengan penuh semangat mengklaim bahwa perkembangan Tiongkok dalam bidang ekonomi, teknologi serta standar sosial telah melampaui Eropa, Amerika Serikat dan negara maju lainnya.

Saat ini, Wang Wenbin menolak jika RRT disebut sebagai negara maju yang jelas menimbulkan kritik dan cemoohan publik.

Seorang netizen Tiongkok menyebutkan : “Sejak menonton acara TV ‘Hebat ! Negaraku’, saya benar-benar berpikir bahwa negara kita (RRT) adalah negara maju, tetapi tahunya malahan dikabarkan (oleh PM Li Keqiang) bahwa 600 juta penduduk Tiongkok berpenghasilan kurang dari RMB. 1.000,- (setara IDR. 2.150.000,-) sebulan, jadi saya bingung”.

“Sudah pastilah (negara maju). Setiap hari memberikan pinjamkan dana kepada negara lain, bahkan ada negara yang dibebaskan utangnya”. “Pantas kita dikatakan negara maju, karena bisa membebaskan tagihan utang negara Afrika”.

“Bagaimana bukan negara maju ?!?  Lihat saja mahasiswa asing di universitas Tiongkok, mereka menikmati kuliah gratis, akomodasi gratis, masih dapat lagi uang saku untuk biaya hidup sebesar ribuan yuan setiap bulannya. Jika negara mampu mengeluarkan begitu banyak dana (untuk membiayai orang lain), apakah bukan negara maju ?”.

“Benar, punya uang yang dapat disumbangkan kepada orang lain, sedangkan rakyat sendiri hidupnya susah, bahkan dana simpanan di rekening bank tidak dapat ditarik”.

“Bukankah harga perumahan Tiongkok nomor satu di dunia ? Apakah ini bukan indikasi sebagai negara maju ? Setiap hari, selalu terdengar teriakan yang nyaring menyebutkan bahwa RRT berhasil menyalip Inggris, telah berada di depan Amerika Serikat. Jadi tidak perlu disangsikan lagi RRT adalah negara maju”.

“Harga real estat setara dengan level negara maju, harga komoditas pun berada di level negara maju”.

“Berapa banyak renminbi yang telah dikirim (dipinjamkan) kepada negara lain selama bertahun-tahun, Bagaimana boleh menyangkal sebagai negara maju ?”

“Dilihat dari subsidi tahunan yang diberikan kepada mahasiswa asing, jelas (RRT) adalah negara yang sangat maju”.

“Negara ini berkembang, tetapi rakyatnya terbelakang ! Pokoknya semua orang senang, ini kan juga kenyataan !”

“Dari sisi penerimaan pajak dan kontribusi jaminan sosial, (RRT) termasuk negara sangat maju, tetapi dari sisi perlindungan hari tua petani, (RRT) termasuk negara sangat miskin”.

“Betul memang berat menyandangnya (topi negara maju), apalagi penghasilan bulanan rakyat cuma antara RMB. 2.000 ~ 3.000 per bulan. –– kalaupun 40 tahun lagi gerakan reformasi ekonomi Tiongkok terulang lagi, rasanya masih terjadi gap yang cukup lebar antara Tiongkok dengan Eropa dan Amerika Serikat. Jelas, tidak sebagaimana yang diteriakkan oleh pakar sombong (RRT), bahwa RRT telah melampaui Inggris dan Amerika Serikat”.

“Kita ini benar-benar masih tergolong negara berkembang. Untuk menjadi negara maju, kita harus menyelesaikan masalah tekanan perumahan. Bahkan Beijing, Shanghai, dan Guangzhou pun tidak mendukung RRT menjadi negara maju karena alasan ini. Dan perawatan medis mahal (saya pergi ke klinik demam hari ini untuk membeli obat saja sudah menghabiskan RMB. 600,-), masalah pensiun, infrastruktur, dll., uang pensiun yang diterima petani sekarang cuma RMB. 100,- lebih per bulan … “.

“Pengentasan kemiskinan secara menyeluruh baru saja berakhir. Masih banyak rakyat yang tinggal di wilayah barat penghasilan mereka hanya mampu untuk membeli makanan dan pakaian, mereka kesulitan untuk membiayai pendidikan anak, perawatan medis, dan keperluan sanitasi. Kesenjangan antara si kaya dan si miskin antar kota sangat lebar, dan masih jauh jalan yang harus ditempuh sebelum tujuan kemakmuran bersama tercapai. Kita benar-benar tidak mampu menyandang predikat negara maju”.

“Mengapa tidak berani menyandangnya ? Apakah kita perlu meragukan berita yang disampaikan media resmi kita bahwa setiap hari negara asing berada dalam kesulitan sedangkan negara kita baik-baik saja ?”

“WTO memiliki kebijakan preferensial yang diperuntukkan kepada negara berkembang, oleh karena itu kita tidak bisa mengaku sebagai negara maju”. “Apakah menjadi negara maju akan kehilangan banyak hak dan kepentingan ?”  (sin)

Senat Negara Bagian New York Mengesahkan Resolusi 821 untuk Merayakan Hari Falun Dafa Sedunia

Ke Tingting – NTD

Tahun ini menandai peringatan 31 tahun pengenalan Falun Dafa ke publik. Untuk merayakan 13 Mei, “Hari Falun Dafa Sedunia” ke-24, dan ulang tahun pendiri Falun Gong Guru Li Hongzhi, Senat Negara Bagian New York mengeluarkan resolusi untuk merayakannya

Pada 25 April lalu, Senat Negara Bagian New York mengesahkan Resolusi No. 821 untuk merayakan “Hari Falun Dafa Sedunia” ke-24 dan peringatan 31 tahun pengenalan Falun Dafa.

Ini adalah tahun ke sebelas Senat Negara Bagian New York mengeluarkan resolusi untuk mengakui “Hari Falun Dafa Sedunia.”

Falun Dafa, juga dikenal sebagai Falun Gong, adalah latihan spiritual yang melibatkan latihan meditasi dan ajaran moral yang berakar pada kepercayaan tradisional Tiongkok tentang perbaikan tubuh dan pikiran dengan prinsip Sejati-Baik-Sabar. Falun Dafa diperkenalkan ke publik oleh pendirinya, Li Hongzhi, pada 13 Mei 1992, di timur laut Tiongkok dan sekarang dipraktikkan di lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

“Resolusi 821” diprakarsai oleh Senator Negara Bagian New York Dean Murray, ditandatangani oleh tujuh senator dan disahkan dengan suara bulat.

Resolusi tersebut menyebutkan: “Untuk merayakan Hari Falun Dafa Sedunia ke-24 yang akan datang pada  13 Mei, Senat Negara Bagian New York dengan bangga memperingati Hari Falun Dafa Sedunia. Guru Li Hongzhi mengajar Falun Dafa di Tiongkok pada Mei 1992, pada tahun 1998, di sana ratusan juta orang berlatih Falun Dafa di Tiongkok; Praktisi Falun Dafa mengikuti prinsip “Sejati, Baik, Sabar” untuk meningkatkan kualitas moral mereka sendiri, yang membawa manfaat kesehatan yang signifikan; Latihan Falun Dafa melampaui kesehatan Sebaliknya, mereka mencari yang lebih tinggi kebijaksanaan dan pencerahan spiritual Falun Dafa diperkenalkan ke Negara Bagian New York pada tahun 1996. Saat ini, orang-orang di lebih dari 114 negara dan wilayah di seluruh dunia berlatih Falun Dafa.” (Hui)

Dua Sejoli Asal Tiongkok Tewas Secara Tragis di Bali, Media Hong Kong Kong Laporkan Spekulasi Dugaan Penyiksaan karena Cryptocurrency

0

Dua turis asal Tiongkok, seorang pria dan seorang wanita, tewas secara tragis di Hotel Intercontinental di Bali.Kasusnya belum selesai, dan polisi belum mengungkap rincian kasus. Media Hong Kong mengungkapkan bahwa keduanya adalah sepasang kekasih. Alasan pembunuhan disebut terkait cryptocurrency senilai sekitar RMB. 200 juta. Mereka disiksa secara brutal sebelum kematiannya

NTD

Pada 1 Mei 2023, dua wisatawan asal Tiongkok , Li Chiming (25) dan Cheng Jianan (22) ditemukan tewas di Jimbaran Intercontinental Hotel, Bali. Kedua korban ditemukan dalam keadaan telanjang dan berlumuran darah. Laporan kepolisian menyatakan bahwa ditemukan wanita yang meninggal berusia 22 tahun dan berasal dari Jiujiang, Provinsi Jiangxi, Tiongkok. Ia memiliki hubungan dengan pria yang meninggal. Namun, polisi tidak merilis secara spesifik penyebab kematian dan rincian kasusnya.

Pada 11 Mei, laporan media Hong Kong Phoenix.com mengutip “informasi gossip” yang mengatakan bahwa pasangan yang terbunuh adalah “orang-orang di lingkaran mata uang” dan mendapat masalah karena pria tersebut memegang mata uang crypto senilai sekitar RMB.200 juta. Demi meminta kunci kode terenkripsi, si pembunuh secara brutal menyiksa pasangan itu dan akhirnya membunuh mereka.

Pernyataan di atas hanya memiliki satu sumber dari saluran informal, dan tidak ada bukti tidak langsung yang konklusif dan dapat diandalkan. Namun demikian, memang benar bahwa Bali adalah tempat terjadinya pembunuhan. Insiden tersebut telah menarik sejumlah besar profesional industri cryptocurrency untuk berkumpul di sana dalam beberapa tahun terakhir. Perampokan dan penipuan terkait cryptocurrency sering terjadi di Bali.

Pada  Maret lalu, terjadi insiden “perampokan bitcoin” di Bali. Seorang investor bernama Yuri Boytsov dirampok di Bali ketika empat penyerang masuk ke villanya dan memaksa transfer uang menggunakan dompet cryptocurrency miliknya.

Sebelumnya, pihak Polda Bali mengatakan kepada media pada 7 Mei lalu, sebanyak 15 saksi telah diperiksa terkait pembunuhan dua turis asal Tiongkok tesebut. Ke-15 saksi tersebut merupakan karyawan hotel dan beberapa orang asing yang mengetahui lokasi hotel tersebut.

Pihak kepolisian menyatakan bahwa otopsi dilakukan terhadap mendiang atas permintaan orang tua korban, dan hasil otopsi akan diumumkan oleh pihak kepolisian pada waktunya.

Laporan Media mengungkapkan, dokter forensik yang menangani otopsi kedua turis mengungkapkan bahwa ditemukan luka terbuka di sisi kiri dan kanan tubuh korban laki-laki sepanjang sekitar 11-12 cm, yang seharusnya disebabkan oleh kekerasan yang disebabkan oleh perangkat. Selain itu, ada beberapa luka di punggungnya dan luka sayat di tangan kiri dan kanannya. Korban perempuan mengalami luka memar di dahinya, luka lecet di tangan dan kaki kanannya, dan luka memar melingkar di lehernya, yang mana seperti bekas cekikan.

Dilaporkan juga luka lecet ditemukan di dada kiri dan di bawah lengan kiri korban. Seorang dokter forensik senior mengatakan bahwa ada dua kemungkinan: pertama, si wanita itu tersiram air panas sebelum meninggal, dan kedua, si wanita itu terpapar air panas untuk waktu yang lama di dalam bak mandi setelah kematiannya, yang dapat mengakibatkan luka bakar bersuhu rendah.

Selain itu, terkait kasus ini, banyak ahli investigasi kriminal dan dokter forensik senior mengatakan dalam wawancara dengan media bahwa yang terpenting adalah menemukan senjata pembunuhan terlebih dahulu. Namun saat ini, polisi  belum mengungkapkan detail terkait.

Beberapa hari lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengatakan dalam wawancara dengan media bahwa Polda Bali dan aparat penegak hukum membentuk tim khusus, dan penyelidikan kasus tersebut “telah membentuk laporan awal”. Namun demikian, ia tidak mengungkapkan secara spesifik isi laporan tersebut. (Hui)

Lionel Messi Minta Maaf ke PSG atas Perjalanannya ke Arab Saudi Hingga Melewatkan Sesi Latihan

REUTERS

Lionel Messi meminta maaf kepada Paris St. Germain dan rekan satu timnya pada Jumat (5/5) setelah diskors karena melakukan perjalanan ke Arab Saudi awal pekan ini dan akibatnya melewatkan sesi latihan.

Media Prancis melaporkan bahwa Messi diskors selama dua minggu setelah melakukan perjalanan tanpa izin ke Arab Saudi ketika dia seharusnya berlatih dengan skuad sehari setelah kekalahan 3-1 pemimpin klasemen Liga Prancis, Ligue 1, di kandang sendiri dari Lorient pada Minggu (30/4).

“Saya dengan tulus percaya bahwa saya akan mendapat hari libur setelah pertandingan seperti yang terjadi pada minggu-minggu sebelumnya. Saya sudah mengatur perjalanan ini dan saya tidak bisa membatalkannya, karena saya sudah pernah membatalkannya sebelumnya,” kata Messi dalam sebuah video di Instagram.

“Saya minta maaf kepada rekan satu tim saya dan saya menunggu apa yang klub ingin lakukan dengan saya,” tambah penyerang Argentina itu.

Manajer PSG, Christophe Galtier mengatakan sebelumnya pada Jumat (5/5) bahwa dia tidak ada hubungannya dengan keputusan klub untuk menskors Messi, yang akan melewatkan dua pertandingan berikutnya di Troyes dan kandang Ajaccio karena mereka ingin mempertahankan keunggulan Ligue 1 mereka tetap terjaga.

“Kita akan lihat ketika Leo kembali, kita akan lihat apa yang terjadi. Jelas akan ada diskusi dengan seluruh klub, juga dengan Leo,” kata Galtier dalam konferensi pers.

PSG unggul lima poin dari Olympique de Marseille dengan lima pertandingan tersisa di musim ini.

Messi telah menerima tawaran resmi untuk bergabung dengan klub Arab Saudi, Al-Hilal musim depan, sumber yang dekat dengan kapten Argentina itu mengatakan kepada Reuters, dengan perpanjangan kontrak di PSG tidak ada dalam daftar rencana sang pemenang Piala Dunia yang akan berusia 36 tahun di bulan depan itu.

Negara kaya minyak itu menunjuk Messi sebagai duta pariwisata tahun lalu dan dia mengunjungi Jeddah pada Mei 2022.

Messi kembali pada Januari untuk memainkan pertandingan persahabatan dengan PSG melawan tim bintang Liga Saudi, ketika ia menghadapi saingan beratnya, Cristiano Ronaldo.

Pelatih Al Hilal, Ramon Diaz, bagaimanapun, menolak untuk menanggapi klaim bahwa klub Saudi itu tengah berusaha untuk merekrut Messi, karena mereka sedang fokus pada pertandingan mereka melawan Urawa Red Diamonds di leg kedua final Liga Champions Asia pada Sabtu lalu (6/5). (nug)

Senjata Rahasia untuk Kesehatan Mental: Memaafkan

0

Menyelesaikan rasa sakit di masa lalu mengarah ke kesehatan di masa depan

GREGORY JANT

“Saya tidak akan pernah bisa memaafkannya setelah apa yang dia lakukan pada saya.” “Kamu ingin saya melakukan apa? Maafkan orang itu? Mustahil!”

“Saya harus membiarkan mereka memperlakukan saya seperti itu? Tidak akan terjadi.”

Sebagai seorang profesional kesehatan mental selama 35 tahun, saya telah mendengar orang mengatakan hal-hal seperti ini berkali-kali.

Tanggapan saya selalu sama: “Menahan rasa sakit adalah racun  bagi  hati  dan  jiwa  Anda.  Memaafkan seseorang yang menyakiti Anda tidak pernah mudah, tetapi melalui proses itu, akan menghilangkan hambatan besar menuju kesehatan yang optimal.

Orang-orang yang mencari konseling di klinik I direct sering terkejut ketika kami bertanya apakah mereka telah memberikan maaf pada orang yang telah menyakiti mereka. Mereka tidak dapat melihat hubungan antara tekanan mental yang dialami dengan dan konflik yang belum terselesaikan dengan orang lain. Tetapi pengalaman saya telah menghapus semua keraguan bahwa bertahan pada pelanggaran dan luka emosional adalah cara yang efektif (dan tidak menguntungkan) untuk menghukum diri sendiri.

Saya menyadari bahwa memaafkan adalah kata yang sarat makna bagi banyak orang. Kata ini secara tidak sadar mengusung nuansa religius yang bertentangan atau petunjuk sentimentalisme budaya pop yang banyak dari kita telah belajar untuk tidak percaya.

Hal yang mencuat bagi kebanyakan orang adalah hasrat membara akan keadilan. Mereka tidak tahan membiarkan seseorang “lolos” dari pelanggaran yang menyakitkan. Tetapi mengabaikan atau memandang terlalu tinggi kesalahan seseorang bukanlah inti dari pengampunan sama sekali. Seba- liknya, ini tentang pengalaman Anda sendiri tentang konflik hidup yang tak terelakkan dan apakah Anda akan terus menghidupkan kembali rasa sakit yang ditimbulkannya atau melepaskannya dan melanjutkan hidup.

Singkatnya, pengampunan membawa kebebasan—untuk Anda.

Manfaat Pengampunan

Semakin  banyak   penelitian   ilmu   sosial   menunjukkan manfaat pengampunan bagi kesehatan fisik dan mental.

Sebuah artikel yang disajikan oleh American Psychological Association menuliskan: “Baik Anda menderita keluhan kecil atau besar, belajar memaafkan mereka yang menyakiti Anda dapat secara signifikan meningkatkan kesejahteraan psikologis dan kesehatan fisik.

“Penelitian telah menunjukkan bahwa memaafkan terkait dengan hasil kesehatan mental seperti berkurangnya kecemasan, depresi dan gangguan kejiwaan utama, serta lebih sedikit gejala kesehatan fisik dan tingkat kematian yang lebih rendah.”

Dalam metaanalisis penting yang diterbitkan dalam “Handbook of Forgiveness”, psikolog  Loren  Toussaint  dan Jon R. Webb menemukan bahwa sembilan penelitian terbaru semuanya menyimpulkan hal yang sama: Pengampunan memiliki peran penting dalam penyembuhan depresi.

Seperti yang saya jelaskan dalam buku saya “Triumph Over Trauma”, ketika kita menyimpan perasaan marah, pahit, dan tidak adil, kita menjaga kesalahannya tetap diingat dan lukanya tetap segar. Dalam prosesnya, kita tetap rentan terhadap semua efek fisik dan psikologis negatif dari kemarahan dan kebencian yang tak terkendali.

Namun saat kita memaafkan, kita mengatasi rasa sakit dan ketidakadilan yang menahan kita dari kebebasan. Meluaskan pengampunan adalah kunci kedamaian yang Anda cari saat mengejar kelegaan abadi dari luka masa lalu.

Seperti yang dikatakan teolog Lewis B. Smedes dengan sangat baik, “Mengampuni berarti membebaskan seorang tahanan dan menemukan bahwa tahanan itu adalah Anda.” Itu adalah wawasan bijak untuk kesehatan dan kesejahteraan seumur hidup.

Di luar manfaat spiritual dan emosional dari memaafkan orang lain, ada juga manfaat fisik. Melepaskan dendam dan kepahitan meningkatkan kesehatan. Dalam sebuah artikel berjudul “Pengampunan: Kesehatan Anda Tergantung Padanya,” para peneliti di Universitas Johns Hopkins menulis: Pemutar Video sedang memuat.

“Penelitian telah menemukan bahwa tindakan memaafkan dapat menuai manfaat besar bagi kesehatan Anda, menurunkan risiko serangan jantung; meningkatkan kadar kolesterol dan tidur; dan mengurangi rasa sakit, tekanan  darah, dan tingkat kecemasan, depresi dan stres. Dan penelitian menunjukkan peningkatan hubungan memaafkan dengan kesehatan seiring bertambahnya usia.”

Apa saja yang Bukan Termasuk Memaafkan

Karena ada begitu banyak kebingungan tentang pengampunan, mari kita periksa kesalahpahaman yang membuat orang terjebak dalam kemarahan dan kepahitan.

Memaafkan bukan berarti membiarkan seseorang “boleh melakukan”. Beberapa orang melihat tindakan memaafkan seperti memberi kebebasan pada pelaku dengan menggunakan kartu monopoli “bebas keluar dari penjara.” Ini tampaknya tidak adil, karena kita tidak mungkin menerima gagasan “Baiklah, tidak apa-apa” pada perilaku yang jelas “tidak baik- baik saja.”

Kesalahpahaman terletak pada keyakinan bahwa memaafkan seseorang sama dengan memaafkan pelanggaran. Tidak. Tujuan dari memberi pengampunan bukanlah untuk memberikan kebebasan apa pun pada orang lain untuk menyakiti kita, tetapi untuk memberi manfaat bagi diri kita sendiri dengan melepaskan keterikatan yang beracun pada masa lalu.

Memaafkan bukanlah tanda kelemahan atau undangan untuk melakukan  kesalahan  lebih  lanjut.  Kesalahpahaman ini berakar pada dorongan manusia purba yang menganggap “mata dibalas mata dan gigi dibalas gigi.” Itu adalah keyakinan bahwa jika kita tidak memberikan pembalasan, kita membuka pintu lebih banyak bagi orang lain untuk melewati batas pada kita.

Tanyakan pada diri Anda sendiri, mana tanda kelemahan yang lebih besar: membiarkan tindakan orang lain menentukan kesehatan dan kesejahteraan Anda di masa depan, atau mengambil kendali atas takdir Anda sendiri dengan memilih memaafkan daripada terikat pada kemarahan? Anda tidak akan menjadi lemah dengan memaafkan— justru sebaliknya.

Memaafkan tidak sama dengan rekonsiliasi. Sering kali, tujuan setelah konflik yang menyakitkan dengan seseorang yang kita sayangi adalah mengembalikan hubungan ke jalur yang benar dan melanjutkan hidup. Dengan kesalahan-kesalahan biasa, ini adalah usaha yang baik dan sehat. Kalau tidak, kita tidak akan memiliki hubungan sama sekali, karena tidak mungkin menjalani hidup tanpa sesekali menyinggung orang lain.

Meskipun pengampunan biasanya merupakan langkah yang diperlukan dalam rekonsiliasi, kebalikannya tidak benar. Terkadang seseorang yang melewati batas begitu berbahaya atau parah sehingga tidak mungkin dan tidak disarankan melanjutkan hubungan dengannya. 

Selalu mungkin untuk memaafkan dalam kasus seperti itu, tetapi rekonsiliasi harus melibatkan bukti penyesalan yang nyata, restitusi restoratif, dan jaminan keamanan masa depan. Saat  menyembuhkan dari luka serius, itu adalah standar tinggi yang membutuhkan partisipasi tulus dari kedua belah pihak untuk berhasil.

Apa itu Memaafkan

Dengan melihat hal apa saja yang tidak termasuk memaafkan, saya harap Anda mulai memiliki gagasan yang lebih baik tentang apa itu: pintu terbuka menuju kebebasan dari kepahitan. Mari kita lihat lebih dekat.

Memaafkan adalah detoks untuk hati dan pikiran. Ketika orang mencari pemulihan dari penyalahgunaan obat, langkah pertama selalu merupakan rejimen detoksifikasi untuk membersihkan tubuh dari bahan kimia berbahaya. Ini adalah titik awal, sehingga langkah selanjutnya menuju penyembuhan dapat diambil.

Hal yang sama berlaku untuk kesehatan emosional. Memaafkan adalah cara ampuh untuk membersihkan diri Anda dari emosi berbahaya, jika tidak dilakukan akan menghambat penyembuhan dan kesehatan Anda.

Memaafkan adalah pilihan, bukan perasaan. Emosi kita pada akhirnya bisa menyusul, tetapi memaafkan dimulai dengan pilihan yang disengaja. Ini adalah resolusi pribadi untuk mengambil kembali hidup Anda dengan tidak lagi membiarkan rasa sakit yang Anda derita mencekik Anda. Ini membebaskan diri Anda dari belenggu kehancuran.

Memaafkan adalah respons yang disengaja terhadap rasa sakit dan cedera — yang dapat dilakukan bahkan jika Anda tidak menginginkannya. Kemampuan memaafkan bisa dipelajari. Kekuatan ada di tangan Anda, dan Anda melatihnya saat Anda memilih untuk mencoba.

Memaafkan adalah jalan menuju kedamaian. Inilah gambaran mental yang saya bagikan pada orang-orang yang berjuang untuk memaafkan: Di Selatan, anak-anak menangkap udang karang dari sungai dengan memancing penjepit kertas pada seutas tali dengan sepotong daging asap. Makhluk malang itu mencengkeram dan tidak mau melepaskannya, bahkan saat ditarik keluar dari air menuju ajalnya. Memaafkan berarti memilih untuk melepaskan cengkeraman Anda dan membebaskan diri Anda.

Dengan klien yang berjuang bersama saya, saya telah melihat berkali-kali bahwa belajar untuk memaafkan membantu meringankan beban emosional mereka, mencerahkan pandangan hidup mereka, mempersingkat waktu pemulihan mereka, dan memulihkan ketahanan alami mereka terhadap kesulitan di masa depan.

Anda adalah sekutu dan aset terbesar Anda sendiri dalam pencarian menuju kesehatan emosional. Itu karena memaafkan adalah langkah besar menuju keutuhan—langkah yang dapat Anda pilih untuk dilakukan.

SENI ITU SUCI: Merasakan Kemegahan Seni Realistis yang Luhur

0

EPOCH INSPIRED STAF

Secara tradisional, karya seni yang paling dihormati berfokus pada penggambaran kebajikan seperti kebijakan, keberanian, pengorbanan, dan kebenaran, sehingga menangkap kecemerlangan kemanusiaan di atas kanvas untuk generasi penerus. Salah satu platform unik yang didedikasikan untuk menghidupkan kembali esensi umat manusia yang memudar ini dan menjunjung tinggi seni lukisan cat minyak realistik tradisional adalah Kompetisi Lukisan Figur Internasional (NIFPC) NTD Television. 

Sejak diluncurkan pada 2008 dengan misi untuk mempromosikan “keindahan murni, kebaikan murni, dan kebenaran murni”, kompetisi ini telah mendapatkan apresiasi dari para profesional seni rupa terkenal di seluruh dunia.

“Penderitaan di Taman” oleh Eric Armusik. Lukisan ini menunjukkan sosok Yesus Kristus yang disinari cahaya terang saat berdoa. (Kompetisi Lukisan Tokoh Internasional NTD)
“Maria’s Wish” oleh Joseph Daily. Seniman ini mengatakan kepada NTDTV dalam sebuah wawancara bahwa karya seninya “pada dasarnya mengekspresikan Tuhan dan memuji Sang Pencipta.” (Kompetisi Lukisan Tokoh Internasional NTD)

Berbasis di New York, NIFPC sekarang memiliki koleksi karya seni realistik murni yang eksklusif dan unik.

Ketua NIFPC, Kunlun Zhang, 82, yang telah bekerja di bidang seni selama 60 tahun, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa seni harus mengungkapkan “kebenaran, kebaikan, kemurnian, keindahan, dan kecerahan.” Dia mengatakan bahwa kompetisi internasional NTDTV memainkan peran penting dalam “menyelamatkan peradaban manusia” di era modern ini—ketika “moralitas manusia telah merosot dan seni telah rusak dan habis.”

Zhang mengatakan kompetisi tersebut membawa seni kembali ke jalur tradisi dan telah menjadi platform yang luar biasa bagi para pelukis yang masih memilih untuk mendasarkan karya mereka pada realisme tradisional.

“Keajaiban” oleh Cen Fang: Pemenang Penghargaan Pemuda di NIFPC 2019, karya seni ini menggambarkan seorang praktisi Falun Gong yang sedang duduk bersila dan bermeditasi. (Kompetisi Lukisan Tokoh Internasional NTD)

Xiaoping Chen, 51, peraih medali emas dua kali dan sekarang menjadi juri di NIFPC, adalah kepala Departemen Seni Rupa di Northern Academy of Arts di Middletown, New York. Xiaoping berkata bahwa seniman yang baik harus memiliki sikap tenang dan welas asih serta menjunjung tinggi moralitas sehingga mereka dapat membawa sesuatu yang benar- benar bermakna dan memperkaya dunia dengan setiap kreasi mereka yang sederhana.

“Seni itu sakral,” katanya. 

Pelukis  sejati akan merasakan keberadaan Tuhan. Kami hanya meniru hal-hal alam, apakah itu orang atau benda statis, atau bunga, atau hewan. Kami sebenarnya mencoba untuk belajar dan meniru hal-hal indah yang Tuhan berikan kepada kita.”

“Seorang Murid [Falun] Dafa pada Saat Pengambilan Organ Tubuh” oleh Hung Yu Chen: lukisan ini dianugerahi penghargaan Honorable Mention di NIFPC 2019 dan menggambarkan saat seorang pengikut Falun Dafa, yang dipenjara karena keyakinannya, secara paksa diambil organ tubuhnya oleh para dokter di Tiongkok untuk diambil organ tubuhnya, ketika dia masih hidup dan sehat. (Kompetisi Lukisan Tokoh Internasional NTD)

Xiaoping Chen berkata bahwa seniman harus memupuk “penghormatan kepada Sang Pencipta”. Mereka juga harus rendah hati dan rajin mengasah bakat mereka untuk mencapai keterampilan terbaik yang dapat membantu mereka menyampaikan “kesakralan dan keindahan seni”.

“Pelukis dan seniman pertama-tama harus menjadi orang baik sehingga mereka dapat membawa keindahan sejati kepada orang lain. Hanya ketika mereka memiliki kecantikan di hati mereka, maka mereka dapat membawa keindahan dan energi positif kepada orang lain, memberi mereka pengalaman pikiran, tubuh, dan jiwa yang indah,” katanya.

“Potret Diri Mempersiapkan Diri untuk Beribadah”: Potret diri pemenang penghargaan perunggu tahun 2019 oleh Joseph Daily. (Kompetisi Lukisan Tokoh Internasional NTD)

Kompetisi terakhir, yang diadakan pada tahun 2019, menerima lebih dari 400 kiriman dari 258 seniman, termasuk seniman representasional top dunia, dari 46 negara. Kompetisi 2023 sekarang mengundang entri dari semua pelukis minyak realisme profesional termasuk guru dan siswa seni rupa; batas waktu pengi- riman adalah 15 Juni.

Berbagai penghargaan—termasuk hadiah pemenang emas sebesar 10.000 USD—akan diberikan pada upacara akbar yang dijadwalkan untuk Oktober tahun ini.

“Unconditional Love” oleh Kim Myerson memenangkan Penghargaan Kemanusiaan & Budaya di NIFPC 2014. (Kompetisi Lukisan Tokoh Internasional NTD)
“Requiem for Dying on Time” oleh Ricardo Viloria. (Kompetisi Lukisan Tokoh Internasional NTD)

Dengan berpartisipasi dalam kompetisi ini, kata NIFPC, banyak seniman menyadari panggilan batin mereka dan tanggung jawab bersama mereka terhadap masyarakat: menciptakan karya seni yang mencerminkan tradisi dan kebaikan. “[Kami] percaya bahwa harus ada beberapa standar untuk seni, dan bahwa karya seni harus mengandung kasih sayang dan keanggunan sejati, sehingga mereka dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama, membantu orang naik ke dimensi yang lebih tinggi,” kata NIFPC pada laporan mereka. situs web.

“Kami benar-benar percaya bahwa mewarisi konsep moral tradisional yang lurus dan menciptakan karya seni yang murni jujur, penuh kasih, dan indah akan membangun landasan untuk memberi manfaat bagi masyarakat manusia. Juga akan mengatur masa depan yang cerah bagi dunia. Kami sangat berharap para seniman yang berpandangan jauh ke depan dapat menemukan misi mereka sebagai seniman dan menciptakan kembali kemegahan dalam sejarah dengan berpartisipasi dalam Kompetisi Lukisan Figur Cat Minyak Internasional.” (aus)

Pecinta seni yang tertarik untuk membeli reproduksi beberapa lukisan cat minyak pilihan ini dapat melakukan pembelian di toko seni Inspired Orginal: https://www.inspiredoriginal.org/oil-painting

Untuk lebih banyak karya seni dan untuk mengirimkan, silakan kunjungi oilpainting. ntdtv.com

Tabib Zaman Dulu Membuka Tengkorak dan Mengeluarkan “Makhluk Aneh” di Otak : Operasi Bedah Tempurung Kepala Zaman Kuno

0

Fu Yao

Pada 2019, seorang pria Inggris bernama Shane Antcliffe, karena mengalami sakit kepala berkepanjangan dan merosotnya daya ingat serta permasalahan lainnya, pergi memeriksakan dirinya ke rumah sakit. Setelah diperiksa, ia sangat terkejut, karena hasilnya adalah dirinya mengidap tumor otak. Maka, lewat pengaturan cermat dokter, Antcliffe menjalani operasi tempurung dalam kondisi sadar (Awake Craniotomy) pada 2020. 

Yang dimaksud dengan operasi kraniotomi dalam kondisi sadar adalah melakukan operasi dengan pembiusan pada bagian tertentu otak saja, agar pasien tetap dalam kondisi sadar di saat menjalani operasi. Ketika tumor tumbuh pada bagian otak yang mengendalikan kemampuan berbicara, bahasa, atau gerakan, maka biasanya dokter akan merekomendasikan metode operasi seperti ini.

Jika pasien dalam kondisi sadar saat dibedah, tim dokter dapat secara tepat mengevaluasi fungsi yang dikendalikan oleh setiap bagian otak pasien, agar tindakan bedah tidak merusak fungsi-fungsi tersebut.

Dalam operasi selama tiga jam itu, Antcliffe berbicara tentang sepakbola yakni olahraga yang paling disukainya, juga hal-hal lucu dalam keluarga. Ia juga menceritakan sejumlah lelucon kepada para dokter. Keseluruhan proses operasi tersebut dirasakannya sangat rileks, dan sangat alami. Walaupun bedah kali ini sangat berhasil, dan tumor otak berhasil diangkat, setelah dikondisikan dua minggu kemudian ia diperbolehkan pulang. 

Sayangnya, penyebab yang menimbulkan tumor otak itu, tidak bisa diobati hingga tuntas oleh team dokter, jadi Antcliffe tetap harus berjuang melawan kanker.

Masyarakat kagum akan teknik tinggi bedah tengkorak atau kraniotomi, tanpa berpikir bahwa lewat penelitian arkeologi telah ditemukan teknik bedah kraniotomi yang sudah eksis sejak zaman kuno.

Bedah Kraniotomi Israel Kuno 3000 Tahun Silam

Belum lama ini di sebuah situs terkenal di utara Israel yakni Megiddo berhasil menemukan dua set utuh tulang belulang manusia yang berumur lebih dari 3.500 tahun, setelah diperiksa secara genetik ditemukan bahwa kedua set tulang tersebut adalah kakak beradik. Namun yang mengejutkan adalah, pada bagian atas tempurung kepala si kakak terdapat sebuah lubang yang misterius.

Pakar menyimpulkan, pria ini berusia sekitar 21 sampai 46 tahun, di tulang tengkoraknya ada garis yang saling bersilangan membagi empat bagian, lalu ada sebuah lubang berbentuk persegi sekitar 3 cm, maka diasumsikan bahwa pria itu pernah menjalani “operasi melubangi tengkorak (trepanasi atau trefinasi, red.) berbentuk lubang bersudut” (angular notched trephination). Namun di sekitar luka tidak terlihat tanda-tanda penyembuhan, dari sini disimpulkan bahwa ia mungkin meninggal dunia tak lama setelah usai operasi. Sementara pecahan tengkorang yang dilubangi itu juga ditempatkan di dalam makam kuno tersebut.

Sementara tulang tengkorak si adik yang utuh dinyatakan meninggal di usia antara 10 hingga 20 tahun, setelah kakaknya juga telah meninggal, jasad keduanya dikuburkan bersama. Peneliti utama riset tersebut yang merupakan calon peraih gelar Ph.D dari Brown University AS yakni Rachel Kalisher menyatakan, lubang berbentuk persegi pada tengkorak si kakak seharusnya adalah bekas luka akibat operasi bedah kepala, ini adalah catatan operasi bedah kepala paling awal yang ditemukan hingga saat ini.

Lewat sebuah penelitian para arkeolog menyimpulkan, kedua kakak beradik tersebut hidup pada masa akhir zaman perunggu antara 1550 SM 1450 SM, tulang kerangka mereka dikuburkan di kawasan yang paling makmur di Megiddo, dan sangat berdekatan dengan istana raja, oleh sebab itu bisa ditengarai mereka seharusnya berasal dari keluarga terpandang, bahkan mungkin merupakan anggota keluarga kerajaan, karena rakyat biasa tidak mungkin bisa memperoleh perlakuan istimewa seperti itu.

Walaupun penderita tidak berhasil bertahan hidup setelah menjalani bedah tengkorak, tetapi penemuan ini telah membuktikan bahwa pada zaman perunggu, orang-orang kalangan atas telah memperoleh layanan medis yang rumit. 

Penelitian lebih lanjut menunjukkan, tengkorak kedua kakak beradik itu mengalami perubahan patologis yang signifikan, disimpulkan mereka mengalami berbagai penyakit di sekujur tubuh, seperti kusta, TBC, bahkan juga penyakit genetik lainnya.

Kalisher juga menyebutkan, dari sebagian tulang kakak beradik itu bisa dilihat gigi dan struktur wajah mereka berbeda dengan manusia normal pada umumnya, hal ini menunjukkan terjadinya kondisi pertumbuhan yang tidak sempurna, mungkin pertumbuhan tulang tengkorak tidak sempurna atau mengalami down syndrome, serta ada tanda-tanda anemia parah, semua ini dapat memengaruhi pertumbuhan mereka secara normal. Dia berkata, “Kedua kakak beradik itu seharusnya berasal dari kalangan masyarakat atas, mereka bukan rakyat jelata, inilah alasannya mengapa walaupun mereka mengalami penyakit serius, namun masih dapat bertahan hidup untuk waktu yang lebih lama.”

Para arkeolog menyatakan, penemuan kali ini adalah kasus operasi kraniotomi paling awal yang ditemukan di Timur Dekat kuno (sekarang kawasan Timur Tengah), dan menjadi bukti bahwa teknik bedah dengan melubangi tulang tengkorak telah tersebar luas di seluruh dunia ribuan tahun silam.

Menurut data sejarah Tiongkok klasik, juga tercatat ada orang-orang dari Wilayah Barat (termasuk India, Xinjiang dan negara-negara di Asia Tengah) yang bisa melakukan bedah kraniotomi. 

Sastrawan terkenal Dinasti Song yakni Ouyang Xiu dalam karyanya “New Book of Tang” mencatat sebuah negara, yang kemudian setelah diteliti lebih mendalam adalah Kekaisaran Romawi Timur, dan disebut juga Byzantium. Dalam buku tersebut tertulis: “Ada dokter ahli yang dapat membuka tulang tengkorak mengeluarkan cacing untuk mengobati kebutaan, atau mata rabun, atau sakit kepala dan sejenisnya.”

Antara lain tercatat di masa Dinasti Yuan ada seorang terpelajar yang bernama Tao Zongyi dalam bukunya “Nan Cun Chuo Geng Lu” pada bagian ke-22 mencatat adanya bedah tulang tengkorak: menurut seseorang yang bernama Ren Zizhao, pada saat ia berada di ibukota Kerajaan Yuan, ada seorang dokter dari Wilayah Barat melakukan operasi pada seorang anak, dengan pisau tulang tengkoraknya dibuka, lalu dari otaknya dikeluarkan sesuatu yang berbentuk seperti kepiting kecil, kerasnya seperti batu, dan masih bisa bergerak, setelah dikeluarkan kepiting kecil itu tidak ada lagi tempat untuk menumpang hidup, lalu mati tak lama kemudian. Sakit kepala yang dialami anak itu pun dapat disembuhkan. Semua catatan tersebut membuktikan, teknik kraniotomi di Timur Tengah kuno sudah ada sejak lama, catatan sejarah membuktikan, setidaknya pada masa Dinasti Tang, teknik bedah kraniotomi sudah menyebar hingga dataran Tiongkok.

Keajaiban Teknik Kraniotomi Zaman Tiongkok Kuno

Namun, dalam sejarah selalu ada saja cerita yang rumit dan sulit dijelaskan.

Pada situs budaya Fujia Dawen di Guangrao Provinsi Shandong yang digali pada 2001, diantaranya telah ditemukan sebuah tulang tengkorak pada lubang galian nomor 392. Pada sisi kanan tengkorak terdapat lubang berbentuk oval yang berukuran 31 x 25 mm. Pakar melakukan berbagai dugaan dan argumentasi berulang kali, tapi tidak bisa membuktikan lubang tersebut bukan kerusakan akibat pecah, juga bukan lubang non-patologis, bukan pula lubang akibat luka.

Kesimpulan ini meskipun memicu keraguan para arkeolog pada waktu itu, tetapi bukti yang nyata itu menunjukkan, segala kemungkinan itu ada. Maka, para pakar mau tidak mau harus menempuh teknik pembuktikan ketat: mereka membuat foto sinar X medis dan CT Scan, hasilnya menunjukkan, lubang pada tulang tengkorak itu adalah diakibatkan operasi kraniotomi. Pinggir tulang terpotong dengan rapi, berbentuk oval, oleh sebab itu disimpulkan pasca operasi tersebut jaringan tulang membaik, si empunya makam itu dapat bertahan hidup sangat lama. Dari bukti arkeologi itu, menandakan Tiongkok kuno sudah bisa melakukan kraniotomi sejak 5000 tahun silam.

Kali ini, juga telah membuktikan bahwa teknik kraniotomi Tiongkok kuno mungkin lebih awal daripada kawasan Timur Tengah kuno. Maka hal ini menjadi misteri tak terpecahkan, bagaimana sebenarnya ilmu bedah kraniotomi ini berawal? Mengapa manusia bisa menguasai teknik ini di zaman yang begitu dini? Selain itu, antara teknik kraniotomi di Timur Tengah dengan teknik kraniotomi di Tiongkok, apakah terdapat hubungan teknik pewarisan? Atau keduanya merupakan teknik medis yang muncul masing-masing secara independen, yang memiliki asal usulnya masing-masing?

Kaisar Yuan Xiao Yi dari Kerajaan Liang pada masa Dinasti Selatan menulis sebuah buku berjudul “Jin Lou Zi”, hanya menggunakan sebuah kalimat: “Chun Yu dari Dinasti Han mampu melakukan bedah membuka tengkorak mengobati otak, Yuan Hua (Hua Tuo, red.) dari Periode Tiga Negara dapat membedah perut mengobati lambung.” Catatan ini setidaknya telah menjelaskan, di awal Dinasti Han (202SM – 220) Tiongkok kuno, ada tabib yang sudah bisa melakukan kraniotomi, dan mungkin karena diwariskan sehingga terus beredar luas, malah di masa Dinasti Utara dan Selatan (420 – 589) diyakini teknik ini masih eksis. Sayangnya, hanya dari kalimat sederhana itu, memang sulit dikeluarkan bukti yang kuat, bagaimana sebenarnya teknik bedah kraniotomi pada masa Dinasti Han?

Ini kemungkinan juga ada hubungannya dengan metode pewarisan teknik medis Tiongkok kuno. Masyarakat kuno menyukai pewarisan dari seorang guru yang membimbing muridnya, bahkan diwariskan secara tunggal atau hanya kepada keluarga sendiri, dengan demikian, maka dapat menyebabkan teknologi ilmu medical itu tidak dapat diwarisi karena berbagai alasan sejarah.

Cerita Cao Cao dan Hua Tuo

Dalam Sejarah “Kisah Tiga Negara”, khusus terdapat sebuah kisah terkait Hua Tuo melakukan kraniotomi, yang secara serial memaparkan kasus medis terkenal yang dilakukan Hua Tuo. Hal ini menjelaskan bahwa pada Periode Tiga Negara (220 – 280), teknik medis Hua Tuo sudah beredar luas, sejumlah resep obat juga masih diwariskan hingga kini.

Ada sebuah kisah yang paling terkenal, yakni saat Hua Tuo memeriksa kesehatan Cao Cao. Catatan dalam buku sejarah “Kisah Tiga Negara” adalah, Cao Cao menderita “sakit kepala”, maka Hua Tuo dipanggil untuk memeriksanya, waktu itu Hua Tuo menggunakan metode akupunktur untuk mengobatinya. Kemudian, sepeninggal Hua Tuo, setelah tiba di kediamannya Hua Tuo tidak bersedia kembali mengobati Cao Cao. Maka Cao Cao pun berang, dan mengirim orang untuk memenjarakan Hua Tuo. Tak lama kemudian, Hua Tuo meninggal di penjara.

Dari catatan sejarah otentik ini, meskipun tercatat Hua Tuo menguasai teknik membedah perut, sepertinya tidak dijelaskan apakah Hua Tuo bisa melakukan bedah tengkorak. Yang bisa diasumsikan adalah, mungkin Hua Tuo merasa “sakit kepala” yang dialami Cao Cao sangat sulit diobati, atau ia merasa tidak mampu mengobatinya, sehingga menolak untuk kembali menemui Cao Cao, dan berencana untuk pulang ke kampung halamannya. Tentu hal ini memicu kemarahan Cao Cao yang sebaliknya justru mencelakakan Hua Tuo sendiri. Tentu saja dugaan ini hanya semacam asumsi kami saja.

Akan tetapi, dalam Novel “Kisah Tiga Negara” ada sedikit perbedaan cerita ini dibandingkan dengan sejarah otentik. Waktu itu, di saat Hua Tuo sedang memeriksa “sakit kepala” Cao Cao, Hua Tuo dengan lugas mengatakan: “Sakit kepala Baginda adalah karena menderita angin. Akar dari angin itu ada di dalam otak, aliran angin tidak bisa keluar. Hanya minum obat, tidak akan bisa mengobatinya. Ada satu cara lagi: minum obat bius terlebih dahulu, lalu membuka tengkorak kepala dengan kapak tajam, untuk mengeluarkan aliran angin itu, baru bisa diobati tuntas sampai ke akarnya.”

Penjelasan Hua Tuo itu adalah semacam operasi kraniotomi, sangat mirip dengan kraniotomi yang kita sebutkan di atas tadi. Dari sini dapat dilihat, walaupun tidak diketahui apakah Hua Tuo bisa melakukan operasi kraniotomi atau tidak, tapi penulis Novel “Kisah Tiga Negara” sepertinya cukup memahami adanya teknik bedah ini, jika tidak, bisakah ia menulis konten yang dijelaskan Hua Tuo tersebut? Selain itu, penulis Novel “Kisah Tiga Negara” juga sangat memuji Hua Tuo dengan puisi, antara lain dengan dua kalimat awal sebagai berikut:

“Ilmu Dewa Hua Tuo bisa menandingi Chang Sang, kemampuan supranaturalnya mampu melihat tembus dinding.” 

Dalam syair di atas terdapat kata/nama “Chang Sang”, yang dimaksud adalah guru dari seorang tabib sakti bernama Bian Que (dibaca: pièn chüé) pada Periode Negara Berperang (475SM – 221SM). Chang Sang mewariskan resep obat, serta ilmu supranatural seperti mampu melihat tembus semua organ dalam dan seluruh meridian di dalam tubuh, semuanya diwariskan kepada Bian Que. Sehingga Bian Que menjadi guru besar medis di zamannya.

Penulis Novel “Kisah Tiga Negara” secara jelas menilai, seharusnya Hua Tuo juga memiliki kemampuan supranatural mampu melihat tembus ke dalam tubuh manusia seperti Bian Que, sehingga bisa secara tepat mendiagnosa penyebab “sakit kepala” Cao Cao. Masyarakat kuno menggunakan kemampuan penglihatan tembus pandang untuk memeriksa penyakit, seharusnya cukup masuk akal, tentu saja ini juga merupakan sebuah misteri yang belum terpecahkan.

Akan tetapi, untuk menampilkan metode narasinya penulis “Kisah Tiga Negara” juga menyesuaikan hasil penulisan buku sejarah yang otentik, Hua Tuo dikisahkan memberikan saran dengan tegas, dan menganjurkan Cao Cao bersedia untuk dilakukan pembedahan tempurung kepala, bahkan untuk memotivasi Cao Cao, ia juga mengambil contoh Jenderal Guan Yu yang dia obati dari racun panah dengan dikerok tulangnya. Sedangkan Cao Cao yang penuh curiga mana mungkin semudah itu percaya orang lain melakukan bedah tengkorak untuk mengobatinya? Maka Cao Cao pun memerintahkan agar Hua Tuo ditangkap, sehingga Hua Tuo kemudian meninggal di dalam penjara. (Sud/whs)

Hubungan Kontroversial Antara Infeksi Kronis dan Penyakit Jantung

0

Penelitian yang bermasalah telah lama mengaitkan infeksi kronis dengan penyakit jantung, membuka jalan baru untuk memerangi pembunuh nomor satu di dunia ini

Conan Milner

Selama lebih dari 1 abad, penyakit kardiovaskular secara konsisten menjadi penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Saat ini, berbagai manifestasi penyakit ini merenggut sekitar 18 juta nyawa setiap tahunnya. Angka tersebut hampir dua kali lipat dari angka kematian akibat kanker, yang merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia.

Jelaslah bahwa masalah kardiovaskular berada pada proporsi epidemi. Namun sebelum abad ke-20, jauh lebih umum terjadi kematian akibat infeksi dan penyakit kardiovaskular tidak menjadi masalah seperti sekarang ini.

Munculnya kebiasaan merokok dan gaya hidup modernlah yang terbukti sangat membebani jantung. Pada tahun 1960-an, penyakit jantung telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Seiring dengan meningkatnya angka kematian, kalangan medis mulai mencari tahu sejumlah penyebab pasti melalui bantuan studi otopsi.

Pikirkan tentang faktor risiko yang berkontribusi terhadap penyakit jantung dan Anda mungkin membayangkan apa yang diungkapkan oleh penelitian tersebut: bahwa hal-hal seperti stres, diabetes, dan merokok dapat menyebabkan kerusakan kardiovaskular. Inilah sebabnya mengapa tindakan pencegahan untuk mengurangi faktor-faktor ini secara teratur dipromosikan oleh para ahli.

Namun, kita jarang mendengar tentang faktor risiko potensial lainnya yang telah diamati dalam literatur selama lebih dari 40 tahun. Penelitian menunjukkan bahwa infeksi kronis juga dapat berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskular. Dan, dampaknya terhadap kesehatan masyarakat bisa sangat besar.

Teka-teki Infeksi

Sejak tahun 1970-an, bukti mulai terakumulasi bahwa berbagai infeksi bakteri dan virus dapat berperan dalam aterosklerosis, atau dikenal sebagai pengerasan arteri. Gagasan ini dikenal sebagai hipotesis infeksi.

Meskipun tidak ada gejala yang terkait dengan aterosklerosis itu sendiri, aterosklerosis dianggap sebagai penyebab utama semua bentuk penyakit jantung lainnya. Kondisi peradangan yang inheren ini diyakini sebagai penyebab utama sekitar 50 persen kematian di dunia industri modern.

Jika infeksi kronis memang merupakan penyebab aterosklerosis, maka hal ini akan membantu menjelaskan misteri medis – yang menemukan bahwa sebanyak 50 persen pasien aterosklerosis tidak memiliki semua faktor risiko yang sudah diketahui. Ilmu kedokteran telah mempelajari banyak hal tentang sistem kardiovaskular selama 100 tahun terakhir, tetapi dengan banyaknya kasus yang masih belum dapat dijelaskan, masih banyak hal yang belum diketahui.

Meskipun kerusakan kardiovaskular akibat infeksi kronis sering disebut hanya sebagai teori, banyak ilmuwan mengatakan bahwa ada cukup bukti untuk menanggapinya dengan serius. Dalam tinjauan literatur yang diterbitkan dalam jurnal ARYA Atherosclerosis edisi 2016, para peneliti mengatakan bahwa, “sangat jelas bahwa beberapa mikroba dan agen infeksi dapat terlibat dalam proses aterosklerosis.”

Tinjauan tersebut menyimpulkan bahwa mengendalikan infeksi, terutama di antara orang-orang yang menunjukkan faktor risiko aterosklerosis tradisional, harus dipertimbangkan untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

Masalah dalam Menemukan Pengobatan

Semua orang setuju bahwa peradangan merusak sistem kardiovaskular, dan semua faktor risiko yang sudah ada bersifat inflamasi. Infeksi juga bersifat inflamasi, karena inflamasi adalah cara sistem kekebalan tubuh memerangi infeksi. Para peneliti juga telah menemukan mikroorganisme dalam darah dan plak arteri yang terkait dengan infeksi.

Namun, para kritikus mengatakan bahwa hipotesis ini kurang jelas, karena tidak ada pemahaman yang kuat tentang bagaimana cara kerjanya. Banyak penelitian  menunjukkan bahwa patogen tertentu tampaknya memperburuk perkembangan aterosklerosis pada model hewan. Namun, belum ada penelitian yang dapat mengidentifikasi hubungan sebab akibat yang jelas antara infeksi dan kerusakan arteri.

Tinjauan penelitian lain dalam European Heart Journal edisi November 2017 menjabarkan tulang perdebatan yang spesifik: meskipun ada bukti selama bertahun-tahun untuk hipotesis infeksi, kurangnya pemahaman tentang mekanisme di baliknya membuat para dokter tidak memiliki strategi yang dapat diandalkan untuk melawannya. 

“Mengidentifikasi jalur target yang tepat telah menjadi kelemahan utama dalam upaya kami untuk mengurangi respons aterosklerosis. Apakah mikroorganisme itu sendiri atau segudang jalur pensinyalan yang diaktifkan pada infeksi kronis yang pro-aterogenik?” tulis para peneliti.

Dengan pemahaman yang tidak jelas ini, uji klinis yang mengevaluasi berbagai antibiotik dan rejimen pengobatan lain untuk mengatasi dampak koroner dari infeksi kronis telah berulang kali gagal, dan para peneliti mengakui bahwa antusiasme untuk merancang lebih banyak uji klinis semakin berkurang.

Infeksi yang Memprihatinkan

Meskipun para peneliti masih belum dapat menentukan mekanisme  tepat yang digunakan infeksi untuk merusak sistem peredaran darah, mereka setidaknya telah mengungkapkan jalur yang dapat dieksplorasi.

Sebagai contoh, bakteri dan virus yang menular telah terbukti memiliki efek langsung pada jaringan pembuluh darah, dan efek tidak langsung pada pelepasan sitokin (sel kekebalan) tubuh, yang keduanya berkontribusi terhadap penyakit jantung. Agen infeksi yang telah diidentifikasi dalam proses ini termasuk klamidia, herpes, Helicobacter pylori, influenza A, hepatitis C, sitomegalovirus, dan HIV.

Virus terbaru yang menjadi perhatian terkait dengan kejadian kardiovaskular adalah COVID-19. SARS-CoV-2 terkenal karena menyerang paru-paru, tetapi sebuah artikel di jurnal Nature edisi Agustus 2022 melihat beberapa bukti yang menunjukkan bahwa sistem kardiovaskular juga rentan terhadap virus ini. Dan, masalahnya diyakini akan tetap ada beberapa bulan setelah infeksi sembuh.

Dalam sebuah penelitian dari tahun 2022, para peneliti melihat catatan dari Departemen Urusan Veteran AS (VA) dan menemukan bahwa orang-orang menghadapi peningkatan risiko yang signifikan untuk 20 kondisi kardiovaskular yang berbeda pada tahun setelah infeksi COVID. Kondisi tersebut termasuk serangan jantung, stroke, pembengkakan jantung, dan peradangan jantung.

Tentu saja, cara kerjanya secara spesifik masih belum jelas. Beberapa peneliti berpendapat bahwa efek COVID-19 pada jantung mungkin terkait dengan protein ACE2 yang digunakan virus untuk memasuki sel. Ada pula yang menduga bahwa plak dapat terakumulasi di mana respons imun telah merusak lapisan pembuluh darah, membuat area ini rentan terhadap masalah. Apa pun masalahnya, risiko koroner pasca infeksi COVID adalah alasan lain mengapa para ahli merekomendasikan penggunaan vaksin yang dipromosikan untuk melindungi diri dari virus.

Sayangnya, vaksin COVID sendiri telah terlibat dalam berbagai kejadian kardiovaskular. Menurut angka terbaru dari Sistem Pelaporan Kejadian Ikutan Pasca Vaksin (VAERS), lebih dari 18.000 serangan jantung terkait dengan suntikan, dan 26.000 kasus miokarditis atau perikarditis (radang jantung atau selaput yang mengelilingi jantung).

Sebelum adanya vaksinasi COVID, kejadian radang jantung ini dianggap jarang terjadi, tetapi sekarang kejadian ini menjadi semakin umum – terutama di kalangan anak muda – dan para ahli kardiologi memperingatkan bahwa kejadian ini dapat memiliki konsekuensi jangka panjang.

Namun para ahli lain bersikeras bahwa, terlepas dari efek samping ini, vaksin masih lebih bermanfaat daripada membahayakan. Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan secara online di jurnal JAMA Pediatrics yang mengidentifikasi kasus miokarditis dan perikarditis pasca-vaksinasi menyimpulkan bahwa suntikan ini perlu “dipertimbangkan dalam konteks penurunan risiko infeksi COVID-19 dan hasil yang terkait sebagai hasil perlindungan dari vaksinasi.”

Rencana untuk Suntikan Baru

Karena penyakit kardiovaskular yang dipicu oleh aterosklerosis berdampak pada lebih dari 82 juta orang di Amerika serikat, misalnya, jelas bahwa ini adalah masalah kesehatan masyarakat yang perlu ditangani. Dan banyak peneliti yakin bahwa vaksin lain mungkin merupakan jawabannya.

Sementara para ilmuwan secara rutin bingung dalam merancang protokol obat untuk mencegah kerusakan kardiovaskular yang disebabkan oleh infeksi, ada minat yang meningkat pada vaksin aterosklerosis yang mungkin dapat melakukan pekerjaan itu. Dalam mengembangkan pengobatan semacam itu, para peneliti percaya bahwa mereka dapat menghindari beberapa jebakan dari proposal pencegahan lainnya, dan mungkin menawarkan strategi baru untuk menargetkan berbagai jalur sinyal yang terkait dengan infeksi.

Namun, bahkan para ahli yang sangat antusias dengan prospek tersebut mengatakan bahwa ide tersebut masih dalam tahap awal, menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal Circulation Research edisi 2018 yang berjudul, “In Pursuit of an Atherosclerosis Vaccine: Chasing the Holy Grail.”

“Banyak pertanyaan yang menantang, seperti formulasi vaksin, rute pengiriman, jadwal dan daya tahan vaksinasi, pemilihan pasien yang tepat untuk pengujian, dan pemantauan titik akhir kemanjuran atau masalah keamanan yang masih harus dijawab dalam pengujian praklinis dan klinis yang sedang berlangsung,” tulis para peneliti.

Terlepas dari tantangan yang masih harus diatasi, para peneliti menyimpulkan bahwa vaksin ini “memiliki potensi untuk mengubah pencegahan kardiovaskular.”

AS Dorong ASEAN-Tiongkok Kembangkan Aturan untuk Laut Tiongkok Selatan

 Andrew Thornebrooke – The Epoch Times

Pemerintahan Biden mendukung upaya ASEAN untuk meningkatkan kerja sama damai dengan rezim Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan.

ASEAN, sebuah blok politik dan ekonomi negara-negara di Asia Tenggara, mengadakan pertemuan puncak minggu ini, di mana mereka mengumumkan bahwa kelompok tersebut merasa senang dengan “upaya berkelanjutan untuk memperkuat kerja sama antara ASEAN dan Tiongkok,” serta upayanya untuk menyusun “Kode Etik” untuk Laut Tiongkok Selatan. Tiongkok dan sejumlah anggota ASEAN semuanya mengklaim wilayah yang tumpang tindih di Laut Tiongkok Selatan.

Pemerintahan Biden mendukung inisiatif-inisiatif tersebut dan percaya bahwa kerangka kerja semacam itu merupakan jalan yang sangat berharga untuk menjaga perdamaian di kawasan ini, kata Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, dalam sebuah konferensi pers pada 11 Mei.

“… karena ini berkaitan dengan Laut Tiongkok Selatan dan berkaitan dengan batas-batas maritim dan penggambaran internasional, kami percaya bahwa ada ruang yang penting untuk pembicaraan semacam itu untuk terus memiliki semacam kerangka kerja dan aturan main yang berkaitan dengan bagian dunia tersebut,” kata Patel kepada Epoch Times.

Patel mencatat, bagaimanapun, bahwa dia tidak mengetahui pengumuman khusus tersebut, tetapi tidak mengklarifikasi apakah orang lain dalam pemerintahan mengetahui upaya ASEAN sebelum pernyataan itu dibuat.

ASEAN di Garis Depan Ekspansi Tiongkok

Hal ini tidak berarti bahwa hubungan ASEAN dengan rezim  Tiongkok tanpa kesulitan yang kritis.

Anggota ASEAN, Brunei, Kamboja, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam, semuanya memiliki klaim atas beberapa bagian dari Laut Tiongkok Selatan, yang secara sistematis berusaha memperluas kontrolnya melalui pembuatan pulau-pulau buatan dan penggunaan armada penangkap ikan secara besar-besaran.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh perhimpunan tersebut setelah pertemuannya minggu ini merujuk pada masalah ini secara halus sebagai “situasi di Laut Tiongkok Selatan” tanpa secara spesifik menyebut nama Tiongkok.

“… keprihatinan diungkapkan oleh beberapa negara anggota ASEAN mengenai reklamasi lahan dan insiden-insiden serius di wilayah tersebut, termasuk kerusakan lingkungan laut, yang telah mengikis kepercayaan dan keyakinan, meningkatkan ketegangan, dan dapat mengganggu perdamaian, keamanan, dan stabilitas di wilayah tersebut,” bunyi pernyataan itu.

Upaya blok ini untuk mencapai perdamaian dengan Tiongkok dalam masalah ini tampaknya tidak terlalu berkaitan dengan membangun hubungan yang benar-benar hangat dengan negara itu dan lebih berkaitan dengan mencegah eskalasi permusuhan di kawasan itu, seperti ketika sebuah kapal milisi Tiongkok menembakkan laser kelas militer ke kapal Penjaga Pantai Filipina pada awal tahun ini.

Untuk itu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan bahwa ia berharap ASEAN dapat menghindari keterikatan dalam “persaingan kekuatan besar,” yang berarti persaingan antara Tiongkok dan Amerika Serikat, menurut media Malaysia Astro Awani.

Terlepas dari itu, pada dasarnya Tiongkok terus melanjutkan upayanya untuk memperluas aksesnya ke sumber daya strategis di kawasan ini, yang sebagian besar berhasil dengan menargetkan negara-negara kecil yang tidak selaras untuk diintimidasi.

Sementara itu, Amerika Serikat berpendapat bahwa klaim Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan tidak sah, dan para ahli umumnya percaya bahwa kegiatan ekspansif rezim tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional.

“Semua ini jelas-jelas ilegal, bertentangan dengan Konvensi Hukum Laut PBB, yang dibantu dirundingkan oleh Tiongkok,” kata Greg Poling, seorang peneliti senior di lembaga kajian Center for Strategic and International Studies tahun lalu.

“Kita semakin dekat dengan titik di mana kebebasan navigasi tidak lagi ada di Laut Tiongkok Selatan,’ imbuhnya. (asr)

Wanita Rentan Mengalami ‘Makan Berlebihan Secara Emosional’: Studi Ungkap Perbedaan Obesitas Antar Gender

0

Naveen Athrappully

Wanita dengan indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi cenderung lebih rentan terhadap “makan berlebihan secara emosional” dibandingkan dengan pria, demikian hasil penelitian  yang mengungkapkan perbedaan antara kedua jenis kelamin.

Penelitian dari para peneliti di University of California-Los Angeles (UCLA) ini dipublikasikan di jurnal Brain Communications pada 4 April lalu. Penelitian ini dikembangkan dari penelitian sebelumnya oleh para peneliti UCLA yang menemukan bahwa makan yang berhubungan dengan emosi dan kompulsif memainkan peran penting dalam obesitas pada wanita. Sementara itu, perilaku makan pria ditemukan dipengaruhi oleh kesadaran yang lebih besar akan sensasi usus dan respon visceral.

Penelitian yang dilakukan pada 4 April ini mendukung dan menguatkan penelitian sebelumnya. Perempuan dengan BMI tinggi diamati memiliki konektivitas yang lebih rendah antara amigdala dan jaringan sensorimotor, yang dikaitkan dengan ketahanan yang lebih rendah dan kecemasan yang lebih besar.

“Konektivitas yang lebih rendah antara amigdala dan jaringan sensorimotor yang sudah mapan ini pada wanita dengan BMI tinggi dibandingkan dengan pria menunjukkan bahwa wanita mungkin memiliki kapasitas yang lebih rendah untuk mengintegrasikan emosi dengan perencanaan tujuan yang diarahkan pada tindakan, yang mengakibatkan ‘makan berlebihan secara emosional’ yang lebih besar dibandingkan dengan pria,” menurut penelitian tersebut.

“Hal ini semakin didukung karena hasil penelitian kami menunjukkan perubahan konektivitas anatomis dan kondisi istirahat amigdala ke daerah-daerah di seluruh jaringan sensorimotor amigdala yang baru-baru ini ditemukan, termasuk operkulum dan korteks temporal, yang semuanya terkait dengan skor kesehatan mental yang lebih rendah pada perempuan dengan BMI tinggi dibandingkan dengan laki-laki dengan BMI tinggi.”

Amigdala adalah bagian dari jaringan saraf yang dikenal sebagai perantara aspek memori dan emosi. Jaringan sensorimotor merasakan input fisik, mengubahnya menjadi sinyal listrik yang berjalan melintasi jaringan otak, dan kemudian memicu respons fisik.

Ketertarikan pada Makanan Olahan

Studi ini mencatat bahwa perempuan dengan obesitas memiliki konektivitas jaringan arti-penting yang lebih besar. Peran jaringan arti-penting adalah untuk memilih rangsangan yang relevan dan bergantung pada konteks, di mana organisme dapat mengarahkan sumber daya atau perhatiannya.

Tanda tangan saraf di antara wanita obesitas ditemukan untuk mendukung “model arti-penting insentif,” yang menunjukkan bahwa mereka mungkin lebih bias terhadap penglihatan, penciuman, dan rasa “makanan ultra-proses.”

“Dalam merancang rencana perawatan untuk wanita dengan BMI tinggi, mungkin penting untuk fokus pada teknik pengaturan emosi dan faktor kerentanan,” kata Arpana Gupta, seorang peneliti otak, obesitas, dan mikrobioma di UCLA dan penulis senior studi tersebut, dalam sebuah pernyataan pada 6 April.

Penelitian ini mengamati 183 peserta berusia 18 hingga 55 tahun. Ini termasuk 42 laki-laki dengan BMI non-obesitas, 23 laki-laki dengan BMI tinggi, 63 perempuan dengan BMI non-obesitas, dan 55 perempuan dengan BMI tinggi.

Para peserta mengisi survei yang menilai faktor-faktor seperti trauma masa kecil, kecanduan makanan, dan ciri-ciri kepribadian, di antaranya. Mereka juga menjalani tiga pemindaian MRI untuk menilai struktur, fungsi, dan konektivitas otak.

Menurut survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional yang dilakukan di Amerika Serikat antara tahun 2017 dan Maret 2020, tingkat prevalensi obesitas di negara tersebut adalah 41,9 persen. Angka ini meningkat dari 30,5 persen antara tahun 1999 dan 2000. Selama periode tersebut, prevalensi obesitas berat meningkat hampir dua kali lipat dari 4,7 persen menjadi 9,2 persen.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memperkirakan prevalensi obesitas paling tinggi di antara orang dewasa berusia 40 hingga 59 tahun, dengan 44,3 persen dari demografi ini terkena dampaknya. Diikuti oleh orang dewasa berusia 60 tahun ke atas sebesar 41,5 persen, dan orang dewasa berusia 20 hingga 39 tahun sebesar 39,8 persen.

Selain itu, terdapat “bukti epidemiologis yang meyakinkan” yang menunjukkan “hubungan yang kuat” antara obesitas atau kelebihan berat badan dengan risiko terkena penyakit autoimun seperti diabetes tipe 1 dan multiple sclerosis.

Perbedaan Kenaikan Berat Badan

Pria dan wanita memiliki perbedaan dalam cara mereka menambah berat badan. Pertama adalah tingkat testosteron-hormon pria. Testosteron memperkuat massa otot serta memastikan pembakaran jaringan lemak berlebih di dalam tubuh secara optimal.

Dengan demikian, pria dewasa dengan tingkat testosteron normal hanya perlu memastikan bahwa ia mengonsumsi makanan yang seimbang dan berolahraga secara teratur. Hal ini akan meminimalkan penambahan berat badan di perut.

Sebaliknya, estrogen, hormon wanita, tidak membantu dalam mempertahankan BMI yang sehat. Kadar estrogen dapat berfluktuasi selama masa kehamilan atau menopause, yang menyebabkan kenaikan berat badan pada wanita.

Metabolisme lemak pada kedua jenis kelamin juga bervariasi. Pada pria, lebih banyak lemak yang dibakar saat berolahraga. Bahkan saat beristirahat pun, pria tetap membakar lemak. Namun, metabolisme lemak di kalangan wanita cukup lambat. Akibatnya, wanita cenderung mengalami kenaikan berat badan lebih cepat dibandingkan pria.

Sistem ATM & Mobile Banking BSI Sempat Error 4 Hari, Kini Kembali Normal

0

ETIndonesia- Layanan perbankan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pada  Kamis (11/5/2023), telah kembali normal, baik di kantor cabang, mesin anjungan tunai mandiri (ATM) maupun mobile banking sehingga dapat digunakan oleh nasabah untuk bertransaksi.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan proses normalisasi layanan BSI telah dilakukan oleh perseroan dengan baik, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman.

“Alhamdullilah pada hari ini, layanan cabang, ATM dan mobile banking sudah kembali normal dan dapat digunakan oleh para nasabah untuk melakukan transaksi,” ujar Hery dalam pernyataan resmi dikutip dari siaran pers BSI. 

Ia mengatakan  BSI melakukan peningkatan kapasitas agar core banking dan critical channel bisa kembali dipulihkan dengan cepat, stabil sehingga layanan kepada nasabah dapat sepenuhnya normal.

Dia menjelaskan bahwa pada Minggu (7/5/2023), BSI melakukan mitigasi risiko di sistem IT milik perseroan dengan melakukan maintenance atau pemeliharaan.

Keesokan harinya, yakni pada Senin (8/5/2023), nasabah mengalami kendala dalam mengakses layanan BSI menyusul proses maintenance sistem yang dilakukan. Dan pada hari tersebut, lanjutnya, BSI secara intens melakukan normalisasi layanan secara bertahap.

Hasilnya pada Selasa (9/5/2023), nasabah telah bisa melakukan transaksi di jaringan cabang dan ATM BSI yang tersebar di seluruh Indonesia. Malam harinya, secara bertahap layanan BSI Mobile sudah dapat diakses oleh nasabah dengan fitur-fitur basic.

“Hari ini tanggal 11 Mei, BSI Mobile sudah dapat digunakan untuk bertransaksi oleh nasabah dengan fitur yang lebih lengkap,” imbuhnya.

Terkait dugaan serangan siber, menurut Hery, pihaknya menemukan indikasi adanya serangan siber sehingga perseroan perlu melakukan temporary switch off beberapa channel untuk memastikan keamanan sistem.

“Pada dasarnya perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik.”

Dalam proses normalisasi layanan, tim IT BSI bekerja sama dengan Tim IT Bank Mandiri dan tentunya berkoordinasi secara intens dengan berbagai pihak terkait, baik regulator maupun lembaga pemerintah.

Hery melanjutkan bahwa dalam keseluruhan proses yang berlangsung, BSI terus memastikan kepada nasabah dan stakeholders bahwa data dan dana nasabah berada dalam kondisi baik dan aman.

“Atas nama Bank Syariah Indonesia, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI.”

Adapun bagi para nasabah dan stakeholder di Aceh, di mana BSI merupakan single bank syariah di sana, perseroan terus berkoordinasi dengan regulator, pemerintah daerah, pengusaha, dan nasabah setempat agar mendapat win – win solution dari adanya kejadian ini. (BSI/asr)