Home Blog Page 414

Beijing Membentuk Komite Internal Model Uni Soviet dan Melemahkan Kekuasaan Perdana Menteri Li Qiang

0

 Jessica Mao dan Olivia Li

Baru-baru ini, media Hong Kong melaporkan bahwa Kementerian Keamanan Publik dan Kementerian Keamanan Negara Tiongkok akan dipisahkan dari sistem Dewan Negara dan ditempatkan di bawah Komite Urusan Dalam Negeri Pusat, sebuah lembaga baru yang berada langsung di bawah Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (PKT). 

Struktur baru ini meniru model yang digunakan oleh Uni Soviet. Para analis mengatakan bahwa perdana menteri Tiongkok yang baru saja ditunjuk, Li Qiang, akan mengambil alih Dewan Negara pada Dua Sesi PKT di Maret, namun dengan dihapusnya dua departemen yang berkuasa di Dewan Negara, Li akan menjadi perdana menteri terlemah dalam sejarah PKT.

Ming Pao dari Hong Kong melaporkan dalam sebuah artikel pada 23 Februari bahwa setiap kali ada pergantian jabatan, Dewan Negara PKT akan melakukan apa yang disebut “reformasi” institusional, dan reformasi tahun ini kemungkinan besar akan dilakukan secara drastis.

Kementerian Keamanan Publik dan Kementerian Keamanan Negara akan dipisahkan dari sistem Dewan Negara dan dipindahkan ke Komite Urusan Dalam Negeri yang baru dibentuk. Berdasarkan kerangka kerja fungsional Kementerian Dalam Negeri Rusia, komisi ini akan mengintegrasikan fungsi-fungsi keamanan publik, imigrasi, registrasi rumah tangga, transportasi, kontra-terorisme, kontra-spionase, dan bahkan manajemen organisasi sosial dari Kementerian Dalam Negeri, kata artikel tersebut.

Artikel tersebut juga menyatakan bahwa komite urusan dalam negeri akan dipimpin oleh Wang Xiaohong, Menteri Keamanan Publik PKT saat ini. Namun, tidak jelas bagaimana badan tersebut akan berhubungan dengan Komisi Urusan Politik dan Hukum Pusat, atau apakah fungsi intelijen luar negeri Kementerian Keamanan Negara juga diintegrasikan ke dalam badan tersebut.

Pakar dan komentator urusan Tiongkok yang berbasis di AS, Shi Shan, baru-baru ini mengatakan dalam sebuah program NTD TV bahwa jika berita reformasi itu benar, Komite Urusan Dalam Negeri, yang berada langsung di bawah Komite Sentral PKT, “agak mirip dengan Kementerian Dalam Negeri di bekas Uni Soviet.”

“KGB di bekas Uni Soviet berada di bawah kendali Kementerian Dalam Negeri, sehingga diperkirakan bahwa Kementerian Keamanan Publik dan Kementerian Keamanan Negara akan memperluas kekuasaan mereka dan menjadi mirip dengan KGB, yang merupakan KGB versi PKT,” kata Shi.

“Oleh karena itu, sistem urusan Partai PKT telah meningkatkan kekuasaan eksekutif dan tidak lagi terbatas pada pekerjaan ideologi dan pengambilan keputusan. Ini berarti PKT mengambil kendali langsung atas angkatan bersenjata, dan kewenangan untuk menggunakan senjata tidak lagi dikelola oleh Dewan Negara, sebuah sistem administratif.”

Kepala Badan Baru

Zhang Tianliang, seorang analis dan komentator politik yang berbasis di Amerika Serikat, menunjukkan dalam program YouTube-nya pada 23 Februari bahwa pembentukan Komite Urusan Dalam Negeri oleh PKT mungkin merupakan upaya kepala PKT, Xi Jinping, untuk mendapatkan cengkeraman yang kuat terhadap angkatan bersenjata, dan nasib masa depan Wang Xiaohong masih belum jelas.

Zhang mengatakan bahwa bekas Uni Soviet memiliki Kementerian Dalam Negeri, sebuah badan yang mencakup polisi, keamanan, dan badan intelijen, dengan KGB sebagai badan bawahan Kementerian Dalam Negeri. Komite Urusan Dalam Negeri PKT yang baru dibentuk tampaknya memiliki kekuatan yang lebih besar daripada Kementerian Dalam Negeri Uni Soviet, sehingga Komite Urusan Dalam Negeri ini hanya setengah dari pemerintah, dan Dewan Negara semakin lumpuh.

“Fungsi Komite Urusan Dalam Negeri sebenarnya telah mencakup fungsi Komisi Urusan Politik dan Hukum yang asli, tetapi dengan kekuatan yang lebih besar, karena Komisi Urusan Politik dan Hukum sebelumnya tidak mengelola lalu lintas, paspor, dan sebagainya, hanya mengelola hal-hal yang berkaitan dengan urusan politik,” katanya.

Meski demikian Ming Pao percaya bahwa Wang Xiaohong, Menteri Keamanan Publik saat ini, akan memimpin badan baru tersebut, Zhang menunjukkan bahwa peran Wang di masa depan masih belum jelas pada saat ini.

“Bagaimana hubungan antara dia dan Komisi Urusan Politik dan Hukum? Banyak orang akan memiliki pertanyaan ini,” ujarnya.

Zhang percaya bahwa meskipun pangkat resmi Wang tidak tinggi, ia memiliki hubungan yang dekat dengan Xi Jinping. Oleh karena itu, Xi dapat mempercayakan tugas-tugas penting kepadanya kapan saja.

Li Qiang: Perdana Menteri Terlemah

Komentator urusan saat ini yang berbasis di AS, Chen Pokong, percaya bahwa Li Qiang akan menjadi perdana menteri terlemah dalam 70 tahun sejarah PKT, pada saat ia mengambil alih Dewan Negara pada Maret mendatang.

Chen mengatakan dalam program channelnya pada 24 Februari bahwa reformasi struktural Xi Jinping akan dilakukan sebelum Li Qiang menjabat sebagai perdana menteri, dan reformasi ini sepenuhnya meniru model Stalinis, yaitu untuk mengendalikan posisi kunci, kemudian mengalahkan dan membersihkan lawan-lawan politik, dan akhirnya memonopoli kekuasaan. Xi Jinping juga harus menemukan seseorang untuk menjadi Beria, dan orang itu adalah Wang Xiaohong.

Lavrenty Beria adalah kepala polisi rahasia yang paling berpengaruh selama era Stalin. Dia memainkan peran utama dalam Pembersihan Besar-besaran Stalin pada 1930-an. Namun, setelah Khrushchev menggantikan Stalin berkuasa, Beria dieksekusi pada Desember 1953.

Chen mengatakan bahwa pembentukan Komite Urusan Dalam Negeri oleh PKT memiliki dua makna: pertama, untuk membangun model Soviet; dan kedua, untuk melemahkan kekuasaan Li Qiang sebagai perdana menteri.

“Reformasi ini sama seperti reorganisasi polisi bersenjata sebelumnya. Polisi bersenjata pada awalnya berada di bawah Dewan Negara dan Komisi Militer Pusat, tetapi kemudian, melalui perebutan kekuasaan, Xi Jinping memisahkan Pasukan Polisi Bersenjata dari Dewan Negara dan menempatkannya di bawah Komisi Militer Pusat, yang ia perintahkan secara langsung,” kata Chen. 

“Sekarang dia lebih lanjut memisahkan Kementerian Keamanan Negara dan Kementerian Keamanan Publik dari Dewan Negara, setelah itu apa yang disebut Komite Urusan Dalam Negeri akan dibentuk untuk mendirikan model Uni Soviet.”

Hal ini membuat Li Qiang memiliki kekuasaan yang sangat kecil, katanya, dan menambahkan bahwa ia hanya akan memiliki departemen sumber daya manusia, departemen sumber daya alam, atau beberapa departemen yang terkait dengan keuangan dan ekonomi.

“Semua departemen berpengaruh akan dipindahkan sebelum Li menjabat, jadi dia sudah dilemahkan sebelumnya. Dia memang akan menjadi perdana menteri terlemah dalam sejarah PKT,” kata Chen.

Namun Chen juga mengatakan bahwa reformasi ini menandakan perebutan kekuasaan baru di kalangan klan Xi.

“Karena sudah ada komite politik dan hukum yang dikepalai oleh Chen Wenqing, mantan menteri keamanan negara,” katanya. 

“Sekarang ada komite urusan dalam negeri, dan Wang Xiaohong kemungkinan besar akan menjadi ketuanya.”

“Bagaimana kedua sistem ini akan berkoordinasi dan siapa yang akan bertanggung jawab atas apa?

“Komite urusan politik dan hukum pada awalnya berada di bawah Kementerian Keamanan Publik dan Kementerian Keamanan Negara, dan kecil kemungkinan komite urusan politik dan hukum akan dihapuskan. Akibatnya, sistem Chen Wenqing dan sistem Wang Xiaohong mungkin terlibat dalam perebutan kekuasaan pada titik tertentu.”

Xi Jinping Berniat Mengontrol Langsung Keamanan Nasional Cerminan Krisis PKT Semakin Dalam

0

oleh Rui Li

Dwi Konferensi atau Dua Sesi Partai Komunis Tiongkok berlangsung pada akhir pekan ini. Dunia luar sedang memperhatikan mengenai adanya perombakan personel, restrukturisasi organisasi dan masa depan ekonomi Tiongkok. Jadi apa saja highlight dari Dua Sesi tahun ini yang patut mendapat perhatian

Dua Sesi Partai Komunis Tiongkok tahun ini  berlangsung di Beijing pada 4 dan 5 Maret. Meskipun Dua Sesi dianggap sebagai “konferensi stempel” PKT, tetapi para analis politik masih dapat menangkap beberapa sinyal politik sensitif darinya.

Setelah berakhirnya Kongres Nasional ke-20 pada bulan Oktober tahun lalu, penempatan personel senior PKT yang baru pada dasarnya telah ditentukan. Pemungutan suara hanyalah sekedar mengikuti tata cara. Dan Xi Jinping tanpa perlu diragukan lagi pasti 100% terpilih kembali sebagai sekretaris jenderal PKT yang merupakan kepala negara RRT.

Namun, Dua Sesi tahun ini masih menarik lebih banyak perhatian dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena setelah dampak epidemi, Partai Komunis Tiongkok menghadapi berbagai tantangan ekonomi, termasuk : konsumsi yang lemah, tingkat pengangguran yang meningkat, pasar perumahan yang lesu, anjloknya kepercayaan perusahaan, keuangan pemerintah daerah yang ketat, krisis populasi, dan sanksi Amerika Serikat.

Menghadapi sejumlah tantangan, “tim kepemimpinan ekonomi” Xi menjadi perhatian khusus.

Sejauh ini, menurut analisis ahli dan informasi yang diperoleh media, kandidat yang paling mungkin untuk empat posisi kunci yang bertanggung jawab atas ekonomi Tiongkok adalah Li Qiang sebagai Perdana Menteri, Ding Xuexiang sebagai Wakil Perdana Menteri Eksekutif, He Lifeng sebagai Wakil Perdana Menteri, dan Zhu Hexin sebagai Gubernur Bank Sentral.

Reformasi sistem keamanan nasional yang mendapat banyak perhatian, ada perkiraan bahwa 2 lembaga yakni Kementerian Keamanan Publik dan Keamanan Negara, yang awalnya berada di bawah naungan “Dewan Negara”, besar kemungkinannya akan dialihkan dan dimasukkan ke dalam “Komite Pusat Urusan Dalam Negeri” yang baru dibentuk, serta langsung berada di bawah pimpinan puncak PKT.

Analisis menjelaskan bahwa tindakan ini selain berupa pamer kekuatan di internal partai, tetapi juga menghilangkan orang yang ingin berbeda pendapat atau pembangkang sekaligus mengkonsolidasikan kekuasaan.

Song Guocheng, seorang peneliti Institut Hubungan Internasional Taiwan mengatakan : “Mengeluarkan Kementerian Keamanan Publik dan Keamanan Negara dari sistem urusan negara dan dimasukkan ke dalam sistem partai yang langsung di bawah komando Xi Jinping, mengartikan bahwa Xi telah memusatkan semua kekuasaan di tangannya sendiri. Dengan kata lain, hal itu mencerminkan bahwa PKT sudah tidak mampu lagi memberikan lingkungan untuk melindungi kekuasaan yang mengakibatkan munculnya kekhawatiran mendalam dari pemimpinnya.”

Pada 2 Maret, di sepanjang jalan Chang’an Timur, Beijing terlihat ada sejumlah pos yang dijaga ketat oleh petugas keamanan, ada juga polisi bersenjata yang berjaga-jaga di pintu masuk jalan.

Ini adalah fenomena peningkatan kontrol keamanan yang selalu terjadi menjelang Dua Sesi di Beijing.

Konferensi pers sebelum pembukaan Dua Sesi tahun ini diadakan pada 3 Maret, namun wawancara media masih tunduk pada batasan tertentu.

Selama tiga tahun epidemi, Dua Sesi telah diadakan secara tertutup. Karena PKT membatalkan sendiri kebijakan Nol Kasus yang tak mungkin tercapai, meniadakan lockdown, sehingga dunia luar memperkirakan bahwa Dua Sesi akan melanjutkan cara sebelum epidemi, dan menggunakan kesempatan ini sebagai salah satu sinyal kepada dunia luar mengenai keterbukaan Tiongkok.

Namun, media yang berpartisipasi dalam peliputan Dua Sesi tersebut masih tetap diwajibkan untuk melakukan tes PCR di hotel-hotel yang ditunjuk sehari sebelum mengikuti kegiatan peliputan dan menerima manajemen lingkungan tertutup. (sin)

UPDATE : 17 Tewas, 49 Luka Berat dan 1.085 Jiwa Mengungsi Akibat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

0

ETIndonesia- Seribu warga di wilayah Jakarta Utara, DKI Jakarta, mengungsi akibat kebakaran depo Pertamina Plumpang. Pengungsian berada di sejumlah titik hingga hari ini, Sabtu (4/3), pukul 12.20 WIB.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, merilis bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 1.085 warga mengungsi di beberapa tempat, yaitu RPTRA Rasella 356 warga, gedung Golkar Walang 258, kantor PMI Jakarta Utara 132, kantor Lurah Rawa Badak Selatan 79, kantor Subdinakertrans dan Energi Jakarta Utara 74, masjid Al-Kuromas 63, masjid As Sholihin 63 dan masjid Al-Muhajirin 60. 

Petugas gabungan yang dikoordinasikan oleh BPBD telah memberikan pelayanan kepada warga yang mengungsi. BPBD DKI Jakarta menyalurkan bantuan pangan dan non-pangan. Bantuan pangan antara lain air mineral dan makanan siap saji.

Sedangkan bantuan non-pangan berupa matras, selimut, paket balita, paket keluarga, sarung, mukena, terpal, paket sandang, kidsware dan family kits. .

BPBD mencatat kebutuhan mendesak untuk para penyintas antara lain matras, tenda keluarga, selimut, tikar, makanan siap saji, obat-obatan dan air bersih.

Hingga kini, BPBD setempat mencatat korban meninggal dunia 17 jiwa, luka berat 49 dan luka sedang 2.

Mereka yang mengalami luka berat dan sedang telah mendapatkan perawatan medis, seperti di Rumah Sakit (RS) Pelabuhan, RS Mulya Sari, RS Firdaus, RS Pekerja, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tugu Koja dan RSUD Koja. 

Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah mengunjungi para korban di RSUD Koja Jakarta Utara

Sejumlah fasilitas medis lainnya juga telah disiagakan untuk memberikan pelayanan kepada mereka yang terdampak bencana kebakaran depo Pertamina ini. 

Di samping itu, petugas masih mencari 18 orang yang masih dalam pencarian. Sebelumnya sebanyak 24 warga dinyatakan hilang, namun kemudian 6 orang sudah ditemukan dengan keluarganya.

Depo Pertamina Plumpang mengalami kebaran pada Jumat (3/3), pukul 20.11 WIB, berhasil dipadamkan oleh petugas gabungan.  Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran depo Pertamina Plumpang yang berada di wilayah Kecamatan Koja, Jakarta Utara. (BNPB/asr)

Perusahaan-perusahaan Kendaraan Listrik Mengalami Penurunan Permintaan

Bryan Jung

Perusahaan-perusahaan baru kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Amerika Serikat sedang menghadapi penurunan permintaan (demand), seiring dengan para buyer yang mencari tempat lain, atau menangguhkan pembelian sama sekali.

Ongkos yang tinggi, masalah kontrol kualitas, dan masalah rantai pasokan berdampak buruk pada sektor EV, menurut laporan kuartalan terbaru.

Sejumlah perusahaan mobil listrik melaporkan penurunan minat terhadap beberapa kendaraan terbaru mereka, sementara ongkos produksi untuk setiap produk justru meningkat.  Sebagai contoh, Rivian Automotive melaporkan hasil kuartalan yang beragam setelah penarikan kedua dalam waktu kurang dari enam bulan, demikian dilaporkan Fox Business.

Perusahaan sebelumnya mengalami kerugian bersih sebesar $ 1,72 miliar untuk kuartal keempat tahun 2022, dibandingkan dengan kerugian $ 2,46 miliar selama periode yang sama pada tahun 2021.

Lebih dari 12.000 truk dan SUV listrik di-recall, atau hampir 89 persen dari semua yang diproduksi hingga September, setelah ditemukannya sensor yang rusak di kursi penumpang depan, menurut The Wall Street Journal.

EV Start-Up Menghadapi Persaingan Ketat

Pada saat yang sama, Lucid, produsen sedan mewah, dan Nikola, yang membuat semi-truk listrik, menghadapi tekanan keuangan.

Hanya Fisker, yang baru saja memulai produksi mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau, yang mengalami peningkatan pesanan, tetapi sejauh ini baru 56 unit yang telah diproduksi, demikian dilaporkan Reuters.

Sementara itu, Tesla  secara agresif membanting harga kendaraan pada tahun ini untuk mengamankan dominasi industrinya secara finansial.

Pemangkasan harga oleh para pesaing yang sudah mapan seperti Tesla dan peluncuran model-model mobil listrik yang lebih murah baru-baru ini dari para produsen mobil lawas, mengurangi permintaan terhadap desain-desain mobil listrik dari perusahaan-perusahaan baru.

SUV Fisker dijual seharga $37.499, sementara Model Y Tesla dijual dengan harga setidaknya $54.990 setelah penurunan harga baru-baru ini.

Namun, SUV Rivian R1S, yang hampir dua kali lebih mahal dari model Fisker, dengan harga sekitar $78.000, sementara sedan Lucid Air Pure dijual dengan harga sekitar $87.400.

Keempat perusahaan tersebut jika dikombinasikan telah kehilangan nilai total $84 miliar sejak awal tahun 2022.

“Tentu saja, apa yang kita saksikan di kondisi [lingkungan] makro dan apa yang kita lihat dalam hal suku bunga adalah … di seluruh industri, memiliki permintaan keseluruhan yang memoderasi secara efektif,” kata CEO Rivian R.J. Scaringe dalam sebuah panggilan konferensi pada 28 Februari.

Kredit Pajak Tak Banyak Berpengaruh dalam Mendorong Pembelian Kendaraan Listrik

Target Rivian untuk memproduksi 50.000 kendaraan pada 2023 berada di bawah perkiraan sebelumnya, dikarenakan masalah rantai pasokan dan penutupan pabrik sementara untuk meningkatkan tingkat produksi di pabriknya di Illinois.

Perusahaan mobil listrik ini merugi $6,75 miliar dari pendapatan $1,66 miliar, sepanjang 2022, memaksa para eksekutif untuk memangkas pengeluaran setelah dua putaran pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penundaan sejumlah produk, menurut laporan Fox Business.

Rivian meleset dari ekspektasi sebagian besar investor terhadap pendapatan, dengan hanya memperoleh pendapatan sebesar $663 juta.

Perusahaan-perusahaan baru ini terpukul tahun lalu ketika pemerintahan Biden memberlakukan persyaratan manufaktur dalam negeri dan batasan harga untuk pembuat suku cadang mobil listrik sebagai imbalan untuk menerima kredit pajak federal untuk membangun kendaraan mereka.

Awalnya diharapkan bahwa insentif yang didanai pemerintah pusat hingga $7.500 per mobil listrik buatan Amerika akan membuat permintaan di sektor ini melambung, tetapi pembatasan suku cadang buatan luar negeri malah menghambat penjualan.

Celakanya, sebagian besar pelanggan Rivian tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pajak kendaraan listrik.

Pada saat yang sama, Lucid melaporkan penurunan pemesanan kendaraan menjadi sedikit lebih dari 28.000, pada 21 Februari, dari 34.000 pada 7 November.

Nikola juga melaporkan bahwa masalah yang menurunkan permintaan truk bertenaga listrik tidak akan berkurang dalam waktu dekat.

Reuters berkontribusi dalam laporan ini.

Kontainer Kosong Menumpuk di Pelabuhan Tiongkok, Tarif Angkutan Laut dari Tiongkok ke Los Angeles Turun Drastis

0

oleh Xia Yu

Kebijakan pencegahan epidemi ekstrem pemerintah Tiongkok dengan target nol kasus infeksi yang berlangsung selama 3 tahun, justru mengakibatkan penurunan tajam volume perdagangan dan melesunya ekspor. Setelah kebijakan yang tidak tercapai itu dicabut, ekspor belum bisa kembali ke tingkat normal karena lemahnya permintaan negara importir. Tercatat pada minggu lalu bahwa, tarif angkutan laut peti kemas standar dari Tiongkok menuju California telah anjlok menjadi di bawah USD.1.500,- dari tahun lalu yang USD.15.000,-.

The Wall Street Journal melaporkan pada 2 Maret, bahwa jumlah pengiriman komoditas dari pelabuhan Tiongkok telah mengalami pelambatan yang nyata, sehingga kontainer kosong menumpuk, dan truk trailer tanpa muatan diparkir di sepanjang jalan raya menuju terminal utama. Operator kapal peti kemas terbesar di dunia saat ini berencana untuk mengembalikan belasan kapal kontainer carteran kepada pemiliknya karena tidak ada muatan.

Eksekutif perkapalan di seluruh dunia sedang bergulat dengan ekspor yang anjlok, dan tarif pengiriman yang lebih rendah. Perang harga pada industri perkapalan tampaknya bisa semakin sengit terjadi di kemudian hari.

Ekspor Tiongkok turun, peti kemas kosong menumpuk di banyak pelabuhan utama

Ekspor Tiongkok turun hampir 10% year-on-year pada Desember tahun lalu, ini adalah penurunan selama 3 bulan berturut-turut, juga menjadi penurunan terbesar sejak Beijing memblokir kota pelabuhan dalam Wuhan pada awal tahun 2020. Penurunan volume kargo telah mendorong penurunan tarif angkutan kapal global. Menurut Frightos Baltic Index, bahwa biaya pengiriman 1 peti kemas standar dari Tiongkok ke Los Angeles minggu ini telah turun dari USD.15.600,- tahun lalu menjadi USD.1.238,-.

“Ada 16.000 orang supir truk terdaftar di sini, tapi hanya 3.000 orang di antaranya yang bekerja sekarang”, kata Gao Jiang, seorang supir truk trailer yang baru saja menurunkan peti kemas berisi lemari dapur di pelabuhan Shenzhen kepada Wall Street Journal. 

“Tahun ini mungkin adalah tahun paling parah karena orang Amerika Serikat berhenti membeli barang-barang Tiongkok,” tambahnya. 

Seorang operator terminal pelabuhan Shanghai baru-baru ini memberitahu Caixin.com : “Kontainer kosong menumpuk di terminal pelabuhan dan sekarang banyak di antaranya telah ditumpuk di Taicang, Jiangsu. Pemandangan seperti ini sudah bertahun-tahun tidak pernah terlihat”. Tidak hanya di Shanghai, fenomena peti kemas kosong yang menumpuk seperti gunung juga terjadi di pelabuhan-pelabuhan besar di seluruh negeri seperti Guangzhou.

Perdagangan global sedang mengalami pendinginan, dan peti kemas kosong menumpuk di sejumlah pelabuhan utama, pekarangan di luar pelabuhan, termasuk pabrik pembuatan peti kemas. 

Menurut data terbaru dari “Container xChange”, sebuah platform perdagangan dan penyewaan peti kemas, infrastruktur pembayaran, dan sistem operasi yang efisien untuk perusahaan logistik peti kemas di seluruh dunia yang berbasis di Kota Hamburg, Jerman, bahwa pada minggu keenam 2023 (5-11 Februari), CAx (Container Availability Index) peti kemas 40 kaki di Pelabuhan Shanghai malah mencatatkan indeks setinggi 0,64, melampaui 0,6 yang tidak kunjung menurun selama 11 minggu berturut-turut. Nilai CAx yang melebihi 0,5 berarti jumlah peti kemas yang tiba di pelabuhan melebihi jumlah yang berangkat.

“Kami sekarang sudah jarang kerja lembur. Dulu kalau kerja lembur biasanya 12 jam kerja dan 12 jam istirahat, tapi sekarang 12 jam kerja dan 24 jam istirahat”, kata seorang sopir truk trailer peti kemas di Pelabuhan Shanghai kepada jiemian.com pada 15 Februari. 

Xu Kai, chief information officer dari Shanghai International Shipping Research Institute, mengatakan kepada Caixin.com pada 15 Februari bahwa indeks CAx untuk peti kemas 40 kaki terus bertahan di kisaran 0,6 hingga 0,7 di pelabuhan pusat ekspor seperti Shanghai dan Qingdao dalam beberapa bulan terakhir, sementara Indeks untuk pusat impor utama seperti Antwerpen di Belgia dan Los Angeles di Amerika Serikat semuanya di atas 0,8.

Perusahaan kapal besar mengurangi kapasitas liner dari Asia ke Eropa dan Amerika Serikat

Wall Street Journal melaporkan pada 2 Maret bahwa perusahaan liner besar seperti A.P.Moller-Maersk A/S dan Mediterranean Shipping Co. yang mencetak rekor keuntungan besar pada hari-hari awal pandemi COVID-19, tetapi sekarang menghadapi kenyataan baru. 

Selama tiga bulan terakhir, perusahaan telah menghentikan sepertiga dari kapasitas dari Asia ke AS  yang terjadwal dan 20% kapasitasnya dari Asia ke Eropa, membatalkan belasan liner.

Menurut perusahaan kapal kontainer bahwa industri ini juga menganggurkan sekitar 7% dari kapasitas pengapalan dunia. Membiarkan kapal-kapal itu berada di dermaga apakah untuk perawatan jangka panjang atau dijangkar di perairan lepas pantai Malaysia dan negara lainnya di Asia Tenggara dengan meninggalkan sedikit awak kapal untuk menunggu perintah dari pimpinan mereka.

Industri perkapalan kini menghadapi ketidakpastian yang sama dengan pelanggan terbesarnya seperti Amazon, Target Inc. dan Home Depot Inc.

Sejak epidemi menyebar, orang Amerika telah mengalihkan lebih banyak pengeluaran mereka ke makanan, bahan bakar, dan layanan. Kenaikan inflasi telah melemahkan permintaan orang Amerika terhadap sejumlah barang, yang akhirnya membuat pengecer mengalami kelebihan stok barang.

Jika konsumen Amerika Serikat terus berbelanja, stok persediaan akan cepat habis dan permintaan impor akan pulih. Tetapi jika ekonomi berkontraksi, tarif angkutan bakal turun di bawah tingkat impas dan memicu serangkaian perang tarif baru di antara operator kapal. Situasi demikian di masa lalu telah menyebabkan industri merugi selama bertahun-tahun lamanya.

“Tingkat persediaan masih sangat tinggi”, kata Soren Toft, CEO dari Mediterranean Shipping Company (MSC) yang berbasis di Jenewa, dalam sebuah wawancara di Konferensi Maritim Trans-Pasifik di Long Beach, California. ia mengatakan : “Saya percaya (kelebihan stok) persediaan akan sedikit berkurang pada kuartal kedua, dan kita akan melihat beberapa pertumbuhan lagi pada paruh kedua tahun ini”. Koferensi maritim yang merupakan acara tahunan untuk industri perkapalan dan logistik telah diadakan pada bulan Februari tahun ini. 

Soren Toft mengatakan bahwa MSC, industri pengapalan terbesar dengan lebih dari 700 kapal, akan mengembalikan sebanyak 60 kapal sewaan kepada pemilik dan mempensiunkan beberapa kapal tua untuk menjaga kapasitas liner. Perseroan telah memesan sekitar 130 unit kapal baru yang akan bergabung dalam armada selama 3,5 tahun ke depan.

Federasi Ritel Nasional Amerika Serikat memperkirakan bahwa impor lintas laut AS turun 12% pada bulan Februari dibandingkan dengan Januari, dan turun sebesar 26% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. (sin)

Profesional Tionghoa di Inggris Setelah Membaca Artikel Master Li Hongzhi: Manusia Harus Melestarikan Keyakinannya

Shang Yan/Changchun/Zhou Tian

 Pada malam Tahun Baru, pendiri Falun Gong, Master Li Hongzhi, mengizinkan kepada NTDTV untuk mempublikasikan artikel dan  audio tentang “Mengapa Ada Umat Manusia.”  Guo Cheng, seorang profesional Tionghoa  yang tinggal di Inggris sudah menonton dan mendengarkannya berkali-kali. Ia diwawancarai oleh NTDTV pada 21 Februari.  Ia menceritakan tentang kesan dan perasaannya. 

Pada malam Tahun Baru, Master Li Hongzhi, pendiri Falun Gong, memberikan izin kepada NTDTV untuk mempublikasikan artikel “Mengapa Ada Umat Manusia”, bersama dengan klip audio. Guo Cheng adalah seorang asisten di Departemen Urusan Internal Bristol Royal Infirmary di Inggris, melihat artikel tersebut di akun media sosial NTDTV.

“Saya membacanya setidaknya tiga kali, dan kemudian  mendengarkannya beberapa kali. Saya pikir ada banyak hal tentang Tuhan yang disebutkan di sini. Saya pikir itu sangat berarti karena kita harus mengalihkan pandangan kita dari hal-hal materi. Saya pikir itu adalah hal yang paling berarti bagi saya secara pribadi,” kata Guo Cheng. 

Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual Tiongkok kuno yang terdiri dari latihan meditasi yang sederhana dan perangkat latihan yang lembut serta ajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip Sejati, Baik, Sabar. Latihan ini semakin populer selama tahun 1990-an, dengan 70 juta hingga 100 juta pengikut di Tiongkok pada akhir dekade tersebut, menurut perkiraan resmi pada saat itu.

Guo Cheng adalah seorang Kristiani. Ia mengatakan bahwa artikel tersebut beresonansi dengannya dan menginspirasinya.

“Pertama, saya pikir akhir zaman sudah sangat dekat. Setelah membacanya, saya merasakan betapa berdosanya masa kini, apakah itu perang, wabah penyakit, ketidakpedulian, atau kurangnya belas kasih. Hati manusia benar-benar telah memburuk, dan ini adalah manifestasi dari akhir zaman. Pada saat yang sama, manusia diciptakan oleh Tuhan. Master Li Hongzhi juga menyebutkan tentang Sang Pencipta, dan  manusia juga diciptakan oleh Tuhan. Ciptaan Tuhan memiliki satu kesamaan, yaitu nilai-nilai universal. Saya pikir ini adalah inspirasi bagi saya,” ujarnya. 

Setelah lulus dari universitas, ia menjadi Engineer Arsitektur dan bekerja sebagai chief engineer dan manajer proyek untuk salah satu dari 100 perusahaan kontraktor besar di dunia, melakukan perjalanan ke berbagai negara. Dia menemukan bahwa meskipun ada perbedaan bahasa, semua kata positif dan negatif dikategorikan dengan cara pandang yang sama.

Guo Cheng berkata : “Saya pikir ini poin bahwa Tuhan menciptakan manusia, jadi benar-benar ada pemisahan antara kategori, dan ada perbedaan bahasa yang sangat baik bagi kita. Pada saat yang sama, ini juga merupakan satu-satunya pembeda antara manusia dan hewan. Menurut saya, judul artikel ini, “Mengapa Ada Umat Manusia”, adalah sebuah pertanyaan yang harus dipikirkan oleh semua orang. Bagi saya pribadi, selain memikirkan tentang bahasa, perbedaan antara manusia dan hewan adalah bahwa manusia memiliki Keyakinan.

Guo Cheng percaya bahwa keyakinan manusia kepada Tuhan memisahkan manusia dari hewan. Namun, masyarakat saat ini penuh dengan godaan yang membuat orang-orang menjadi apatis terhadap keyakinan dan hanya mengejar keinginan materi.

“Lihatlah judul artikel ini, ‘Mengapa Ada Umat Manusia’, yaitu tentang umat  manusia yang melupakan hal paling fundamental, yaitu tentang misinya. Mengapa Ada Umat manusia? Atau Mengapa Harus Ada Umat Manusia? Atau apa yang kita manusia perbuat di dunia ini? Apakah kita hanya makan, minum dan bersenang-senang, dan kemudian tergesa-gesa menjalani kehidupan untuk hal-hal materi dan sia-sia? Misalnya, pada akhirnya kita harus mengorbankan hidup kita. Bahkan, jika anda mendapatkan seluruh manfaat di dunia ini? Saya pikir kita harus memikirkan sesuatu yang lebih mendalam,  bersifat spiritual dan abadi,” katanya. 

Guo Cheng mengetahui bahwa Master Li Hongzhi sudah lama tidak muncul di depan publik, dan dia percaya Master Li keluar dengan misi untuk menyelamatkan orang-orang saat dia menerbitkan artikel ketika wabah meledak di Tiongkok.

“Saya pikir ini menyelamatkan banyak Manusia. Ini adalah topik yang sangat besar dan  bagus, topik yang menggugah pikiran. Paragraf terakhir yang saya baca ditulis oleh Mr Li Hongzhi, yaitu tentang bersikap baik, menghormati Tuhan dan bersedia membantu sesama. Saya rasa hal ini sekarang sudah hilang, dan benar-benar hilang. Saya juga merasa sangat cemas membaca artikel ini. Orang-orang yang beriman sangat cemas dengan kondisi masyarakat sekarang,” ujar Guo Cheng. 

Guo Cheng percaya bahwa orang harus mengutamakan masalah spiritual, bukan semata hal-hal yang bersifat materi. Dia berharap lebih banyak orang  membaca artikel ini dan tidak hanya membacanya, tetapi juga merenungkannya.

“Terutama ketika blokade wabah telah dibuka pada tahun ini, dan ketika banyak hal yang tidak bermoral, tidak spiritual dan jahat yang muncul. Saya pikir semua orang harus mempelajari artikel ini. Mr Li Hongzhi telah menulis dengan sangat luas, dan saya pikir setiap orang dapat memahami poin tertentu dan mempertimbangkannya dengan serius dalam kerangka realitas mereka sendiri,  jika mereka memahami dan mempertimbangkannya, mereka akan mendapatkan petunjuk,” pungkasnya. (hui)

CSIS Menangkap Percakapan Rahasia Diplomat Tiongkok yang Dicurigai Berniat Merayu Trudeau

 oleh Gao Yunlin dan Shu Can 

Isu campur tangan Partai Komunis Tiongkok (PKT) dalam pemilu Kanada sedang menjadi perhatian masyarakat Kanada. Pengungkapan baru dari Badan Intelijen Kanada menunjukkan bahwa Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau adalah salah satu target yang akan coba dipengaruhi oleh PKT.

Media Kanada “The Globe and Mail” pada Selasa (28 Februari) mengutip informasi dari badan intelijen nasional Kanada memberitakan bahwa setelah Justin Trudeau menjadi pemimpin Partai Liberal, pemerintah komunis Tiongkok juga menjadikannya target rayuan.

Menurut laporan tersebut, percakapan yang disadap oleh Canadian Security Intelligence Service (CSIS) pada tahun 2014 menunjukkan bahwa seorang diplomat Tiongkok menginstruksikan seorang miliarder Tiongkok untuk menyumbangkan dana 1 juta dolar Kanada kepada Trudeau Foundation dan berjanji akan mengembalikan uang tersebut secara penuh. Itu adalah setahun sebelum Trudeau memimpin partai yang berkuasa — Liberal.

Sumbangan tersebut sebagian diberikan kepada Yayasan Pierre Elliott Trudeau dan sebagian untuk mendanai patung ayah Trudeau, mantan perdana menteri Trudeau Sr. Seorang juru bicara Universitas Montreal membenarkan bahwa donor juga menyarankan agar patung Mao Zedong didirikan di sebelah patung Trudeau Sr, tetapi ditolak.

Pada 1 Maret, Yayasan Pierre Elliott Trudeau mengeluarkan pernyataan yang berbunyi : Melalui berita dari media pihaknya mengetahui bahwa pemerintah Tiongkok memiliki potensi hubungan dengan yayasan lewat sumbangan yang diberikan. Oleh karena itu yayasan memutuskan untuk mengembalikan dana sumbangan tersebut.

Baru-baru ini, karena media terus mengungkap lebih banyak detail tentang campur tangan PKT dalam pemilu Kanada, semua lapisan masyarakat di Kanada sangat mendesak pemerintah Trudeau untuk melakukan penyelidikan yang terbuka.

Anggota Parlemen Kanada Michael Cooper mengatakan : “Seperti yang saya katakan, bertanggung jawab terhadap kesalahan yang dibuat pada pemilihan terakhir dan dalam pemilihan tahun 2019, juga berusaha keras untuk memastikan bahwa campur tangan serupa tidak terjadi dalam pemilihan mendatang”.

Mantan Anggota Parlemen Kanada Kenny Chiu mengatakan : “Ini bukan pertama kalinya Badan Intelijen mengeluarkan peringatan kepada warga Kanada dan media. Ini bukan hanya masalah Partai Liberal, ini bukan hanya masalah Partai Konservatif, ini adalah masalah seluruh Kanada.” (sin)

Kepala Biro Keamanan Publik Kota Hejian, Hebei, Tiongkok, Tewas Dibunuh, Pejabat Lainnya Terluka 

0

NTD

Berita terbunuhnya Li Xian, Wakil Walikota Hejian, dan Kepala Biro Keamanan Publik Kota Hejian, Provinsi Henan diblokir pihak berwenang karena terjadi pada periode pertemuan Dua Sesi Partai Komunis Tiongkok.

Menurut rumor yang beredar di Internet, bahwa pada 27 Februari, Kepala Biro Keamanan Umum Kota Hejian tewas terbunuh, dan komisaris politik mengalami beberapa penikaman saat berada dalam ruang rapat oleh “orang yang tidak puas karena sudah membayar tapi urusannya tidak juga diselesaikan”. Berita terkait dilarang beredar di media massa.

Media Epoch Times pada 3 Maret menyebutkan, bahwa menurut penuturan seorang sumber yang anggota keluarganya memiliki latar belakang pemerintahan Kota Hejian, Provinsi Hebei bahwa ketika sedang berlangsung pertemuan Komite Tetap Biro Keamanan Umum Kota Hejian, seseorang yang membawa pisau diam-diam mengikuti dan masuk ke dalam ruang pertemuan, lalu menikam semua orang yang mengikuti pertemuan itu. Tak luput Li Xian pun tertikam.

“Berita (Wakil Walikota terbunuh) ini benar. Itu telah terjadi 3 hari lalu, tapi keadaan spesifiknya tidak jelas”, kata seorang warga di lingkungan dekat Biro Keamanan Publik Kota Hejian.

Mengenai berita pembunuhan Li Xian, ada dua versi yang beredar di masyarakat.

Mrs. Liu dari sebuah lembaga publik di Kota Hejian mengatakan kepada reporter Epoch Times bahwa satu versi menyebutkan bahwa pembunuhnya adalah seorang pembuat petisi dari pedesaan yang petisinya ditolak dan orangnya ditahan secara ilegal. Setelah dibebaskan, orang tua tersebut membunuh kepala biro.

Versi lain menyebutkan bahwa pembunuhnya adalah orang dalam yang tidak puas karena tidak mendapat promosi jabatan, lalu membunuh pemimpinnya. Karena Biro Keamanan Publik Kota Hejian sedang mengadakan pertemuan tingkat tinggi pada saat kejadian. Jelas orang luar hanya bisa menunggu di lobi jika mereka ada urusan dengan pimpinan, dan ada satpam di bawah sehingga mereka tidak mungkin bisa masuk ke ruang rapat Biro Keamanan Publik.

“Berita yang beredar pada hari ini (2 Maret) adalah, ada 7 atau 8 orang yang ditikam oleh pembunuh. Yang pasti adalah Kepala Biro Keamanan Publik Kota Hejian, Li Xian meninggal seketika,” kata Mrs. Liu.

Setelah kejadian tersebut, kantor pemerintah Kota Hejian dan bawahannya ditutup untuk melakukan pertemuan darurat. Mrs. Liu mengatakan : “Seorang kerabat saya yang bekerja di pemerintahan kotapraja telah mengkonfirmasikan bahwa insiden ini benar-benar terjadi, tetapi atasannya meminta semua lembaga administrasi dan media untuk merahasiakannya, karena sekarang sedang berada dalam periode Dua Sesi.”

Mrs. Liu mengatakan bahwa pemerintah kota Hejian sedang melakukan diskusi soal keseragaman berita untuk menetapkan masalah, apakah kejadian itu terkait dengan urusan dinas atau merupakan serangan teror. Karena sekarang adalah periode Dua Sesi, jadi pemerintah setempat merasa perlu untuk menekan masalah ini agar tidak mencuat, jika tidak, para pemimpin Provinsi Hebei dan Kota Cangzhou (Kota Hejian dikelola oleh Kota Cangzhou) pasti akan kena getahnya, alias menerima hukuman.

Mrs. Liu juga menyebutkan bahwa kabar yang beredar di masyarakat menyebutkan bahwa jika pembunuhnya bukan anggota yang berada dalam sistem, orang yang sangat akrab dengan mereka, jelas mereka tidak dapat mendekati mereka, atau masuk ke dalam ruang rapat. Berita sudah menyebar ke banyak desa dan kota. Orang-orang bahkan menyayangkan bahwa kenapa (penikam) tidak membawa saja bahan peledak ke sana ? Tampaknya masyarakat sangat membenci mereka.

Pada 2 Maret, Zhao Lanjian, mantan orang media daratan Tiongkok yang melarikan diri ke Amerika Serikat, juga memposting di Twitter tulisannya yang berbunyi : “Saya tanyakan kepada penduduk setempat dan ia membenarkan kejadian tersebut. Li Xian, Wakil Walikota dan Kepala Biro Keamanan Publik Kota Hejian, Cangzhou, yang lahir pada tahun 1977 telah tewas di tempat akibat tikaman seseorang. Selain itu ada 6 orang wakil pimpinan mengalami luka, yang 2 di antaranya masih dirawat di ruang ICU. Karena menjadi kasus pertama insiden penikaman terhadap kepala biro keamanan, jadi heboh, semua orang tahu.”

Mengenai insiden terbunuhnya Li Xian, seorang reporter dari Epoch Times mencoba menghubungi kantor Pemerintah Kota Hejian lewat sambungan telepon, yang diterima oleh seorang anggota staf pria. Ia menjawab : “Saya tidak tahu tentang masalah ini, Anda dipersilakan untuk bertanya kepada Unit Propaganda”, dan memberikan nomor telepon. Setelah itu reporter menelepon ke sana tetapi tidak ada yang menjawab.

Kemudian reporter menelepon Divisi Polisi Kriminal dari Biro Keamanan Umum Kota Hejian, yang tidak menjawab telepon. Kemudian menelepon nomor ponsel Li Xian yang diberikan oleh “Organisasi Internasional untuk Menyelidiki Penganiayaan terhadap Falun Gong” (WOIPFG) di luar negeri, tetapi ponsel dalam keadaan dimatikan.

Menurut laporan yang dikeluarkan oleh WOIPFG, Li Xian, yang pernah menjabat sebagai sekretaris Komite Politik dan Hukum Kabupaten Shenze, Shijiazhuang, karena berpartisipasi aktif dalam menganiaya praktisi Falun Gong, ia bersama dengan Li Shuxin, Kepala Biro Keamanan Publik Kota Hejian, dan pejabat lainnya telah masuk ke dalam daftar penyelidikan.

Menurut informasi publik, Li Xian yang lahir pada Maret 1977 pernah cukup lama bertugas di Biro Keamanan Publik Kabupaten Shenze, Kota Shijiazhuang. Pada tahun 2021, Li Xian dipromosikan menjadi Wakil Walikota Hejian dan Kepala Biro Keamanan Publik Kota Hejian, saat ini ia juga bertanggung jawab atas cabang di Biro Keamanan Publik, Biro Yudisial, Biro Urusan Suku dan Agama, juga Biro Urusan Veteran. (sin)

5 Reruntuhan Kuno Misterius Ini Buktikan Peradaban Maju Ada di Zaman Prasejarah?

0

Tara MacIsaac

Artefak dan reruntuhan kuno di seluruh dunia telah membuat banyak ilmuwan mempertanyakan apakah pemahaman kita tentang prasejarah yang diterima saat ini benar.

Berikut adalah  beberapa  situs  yang  telah mengubah paradigma lama, tetap tidak dapat dijelaskan hingga hari ini. Mereka tampaknya menunjukkan bukti peradaban prasejarah yang jauh lebih maju daripada yang diperkirakan para ilmuwan. Struktur tertentu telah terendam saat permukaan laut naik dan daratan turun selama ribuan tahun.

1. Piramida Bosnia

Ketika Piramida Bosnia yang sangat besar, 40 km timur laut Sarajevo, pertama kali ditemukan pada 2005, para peneliti hanya dapat mengukur usia tanah lapisan atas yang menutupinya, yaitu sekitar 12.000 tahun.

Dalam dekade terakhir, dua  arkeolog  Italia, Dr. Ricarrdo Brett dan Dr. Niccolo Bisconti, mengekstraksi sampel organik dari struktur batu buatan manusia ini dan mampu menentukan usia piramida dengan karbon menjadi 25.000 tahun—sekitar 20.000 tahun lebih tua dari Peradaban Sumeria dan Babilonia, 2 peradaban manusia yang diyakini termasuk yang tertua di dunia.

(Aleksandar Todorovic/Shutterstock)

Semir Osmanagich, seorang peneliti yang bekerja di Piramida Bosnia mengatakan kepada NTD News: “Bahan organik yang ditemukan di Piramida Matahari dan analisis biologis memberitahu kita bahwa piramida itu lebih tua dari 12.500 tahun — yang tertua di planet ini.”

Karena piramida telah ditutupi dengan tanah dan tumbuh-tumbuhan, orang-orang sebelumnya menyebutnya Bukit Visoko, sampai batu yang diendapkan secara artifisial ditemukan di dalamnya.

Sementara banyak ilmuwan lokal mendukung teori Osmanagich, banyak pula yang skeptis. Ahli geologi Universitas Boston, Robert Schoch, yang menghabiskan 10 hari di lokasi, mengatakan ke- pada majalah Smithsonian pada 2009 bahwa pi- ramida itu adalah formasi alami. Paul Heinrich, seorang ahli geologi arkeologi di Louisiana State University, setuju. Heinrich mengatakan kepada publikasi: “Bentuk (Osmanagich) yang disebut piramida sebenarnya cukup umum. Mereka disebut ‘flatirons’ di Amerika Serikat dan Anda melihat banyak dari mereka di Amerika Barat.”

Enver Buza, seorang surveyor dari Institut Geodesi Sarajevo menyatakan dalam sebuah makalah bahwa piramida itu “berorientasi ke utara dengan presisi sempurna”. Ada pula pihak yang mengatakan klaim piramida itu telah digunakan untuk tujuan politik.

2. Gobekli Tepe, Turki

Gobekli Tepe terdiri dari megalit, batu besar yang berusia sekitar 6.000 tahun sebelum Stonehenge. Dipercayai oleh arkeolog Klaus Schmidt bahwa ini adalah tempat pemujaan manusia tertua — setidaknya berusia 11.000 tahun — dibangun pada saat para ilmuwan mengatakan bahwa manusia belum mengembangkan teknik pertanian.

Arkeolog Universitas Stanford, Ian Hodder mengatakan kepada Smithsonian bahwa struktur prasejarah di Gobekli Tepe, Turki, dapat mengubah cara sains memandang manusia prasejarah.

(Teomancimit/CC BY-SA 3.0)

“Tanggalnya jelas, tidak diragukan lagi,” kata Schmidt dalam wawancara radio Red Ice Creations. Dengan kombinasi penanggalan karbon dan usia bangunan di sekitarnya, Schmidt yakin Gobekli Tepe setidaknya berusia 11.000 tahun.

“Fakta yang mencengangkan adalah bahwa kami tidak menyangka masyarakat pemburu-pengumpul dapat mengelola operasi semacam itu, untuk mengangkut megalit,” katanya.

Dengan radar penembus tanah, Schmidt dan timnya menentukan bahwa setidaknya masih terdapat 16 cincin megalit yang tetap berada di bawah tanah seluas 22 hektar, menurut artikel Smithsonian pada 2008. Bahkan 50 tahun dari sekarang, masih banyak penggalian yang tersisa.

Pada megalit itu terukir gambar burung nasar, unggas air, laba-laba, dan berbagai makhluk lainnya.

3. Monumen Yonaguni, Atlantisnya Jepang

Dipercaya oleh beberapa orang dibangun lebih dari 8.000 tahun yang lalu, sebelum zaman es terakhir, sebuah struktur batu kolosal di lepas pantai Pulau Yonaguni, Jepang, telah dikutip sebagai bukti bahwa budaya maju telah berkem- bang ribuan tahun sebelum apa yang dikatakan oleh buku teks saat ini.

Setelah ditemukan oleh seorang penyelam pada 1987, jurnalis  Inggris  Graham  Hancock dan Profesor  Masaaki  Kimura dari Ryukyus di Okinawa memeriksa strukturnya. Mereka berdua sepakat bahwa manusia membangunnya dari awal atau memodifikasi formasi alami untuk membuat struktur tersebut.

(Melkov/CC0)

“Tampaknya seperti sebuah monumen,” kata Hancock kepada BBC. “Memiliki fitur yang sangat aneh. Ia memiliki serangkaian anak tangga dan teras yang dipotong di sisinya. Ini berorientasi ke arah mata angin, dan menghadap ke selatan. Ia memiliki fitur timur- barat yang dalam yang membentang di depannya. Struktur itu memiliki semua keunggulan dari monumen  yang  dirancang  untuk seremonial, ritual, atau keagamaan.”

Namun Robert Schoch,  skeptis yang sama yang mengomentari Piramida Bosnia, tidak setuju. Dia mengatakan kepada BBC bahwa “sebagian darinya terlihat seperti buatan manusia”, tetapi cara batu terbelah secara alami dapat menyebabkan pembentukan.

“Saya pikir itu harus  dianggap sebagai struktur alami sampai lebih banyak bukti ditemukan sebaliknya. Namun, saya sama sekali tidak merasa bahwa ini adalah kasus yang benar-benar tertutup,” tulisnya dalam sebuah makalah pada 1999.

Dia berkata, “Struktur yang penuh teka-teki ini membutuhkan pemeriksaan yang lebih rinci.”

4. Laut Galilea, Israel

Di dasar Danau Kinneret Israel, juga dikenal sebagai Laut Galilea, terdapat struktur besar dan misterius yang mungkin berusia lebih dari 9.500 tahun.

Dani Nadel, seorang arkeolog di Universitas Haifa, mempelajari penemuan tersebut. “Ini sangat membingungkan, sangat menarik, tetapi intinya adalah kami tidak tahu dari mana asalnya, kami tidak tahu terhubung dengan apa, dan kami tidak tahu fungsinya,” katanya kepada FOX News. “Kami hanya tahu itu ada di sana, sangat besar, dan tidak biasa.”

(Alisa_Ch/Shutterstock)

Dibutuhkan biaya ratusan ribu dolar untuk menggali situs tersebut, menurut laporan outlet media itu.

5. Jalan Bimini

Ada  dua  kubu  ilmuwan  yang bertentangan apakah struktur bawah air ini, yang dikenal sebagai Jalan Bimini, yang pertama kali ditemukan di lepas pantai Bahama pada 1968, alami atau buatan manusia.

Satu kubu mengabaikan kebijaksanaan konvensional bahwa peradaban maju muncul sekitar 5.000 tahun yang lalu dan mengklaim bahwa “jalan” bawah laut berusia 12.000-19.000 tahun itu adalah buatan manusia.

Kubu lain menyebutnya formasi alami.

Bimini Road. (FtLaud/Shutterstock)

Psikolog yang berubah menjadi penjelajah, Dr. Greg Little, bersama dengan arkeolog William Donato, telah melakukan beberapa penyelaman yang terdokumentasi di lokasi tersebut.

Donato menjelaskan melalui email kepada The Epoch Times bahwa deretan batu itu membentuk pemecah gelombang, dibangun untuk melindungi pemukiman prasejarah dari hantaman gelombang. Selama penyelaman mereka, Donato dan Little menemukan bahwa strukturnya bertingkat dan termasuk batu penyangga yang menurut mereka pasti ditempatkan di sana oleh manusia.

Mereka juga menemukan batu jangkar dengan lubang tali yang diukir di dalamnya dan setidaknya satu batu, yang kemudian dianalisis di University of Colorado, ditemukan memiliki bekas alat, bentuk yang disengaja, keausan fungsional, dan fitur erosi yang mirip dengan tangga.

Little menulis dalam makalah pada 2005 bahwa analisis aktivasi neutron membandingkan batu pantai terdekat dengan batu Tembok Bimini, mengungkapkan bahwa batu dinding memiliki elemen jejak yang lebih sedikit, menunjuk- kan bahwa batu tersebut terbentuk di tempat lain dan diangkut ke lokasi tersebut.

Dr. Eugene Shinn, seorang pensiunan ahli geologi, yang bekerja untuk Survei Geologi AS selama 30 tahun, mengatakan bahwa Jalan Bimini terdiri dari “beachrock”—di mana iklim lokal menyebabkan pasir dan material lain di pantai menjadi semen dan membatu dengan relatif cepat— yang ditutupi oleh air saat permukaan laut naik. (zzr)

Ulasan Film ‘The Shadow State’: Paparan yang Memprovokasi Pemikiran tentang Tujuan ESG

0

IAN KANE

Apakah itu hiruk-pikuk olahraga, histeria belanja, menonton film dan acara TV, kejahatan politik terbaru, atau sejumlah gangguan lainnya, kita mungkin melewatkan melihat gerakan konspirasi yang terdiri dari perusahaan, pemerintah, dan lembaga swasta yang diam-diam menyeduh di belakang layar.

Aliansi kekuatan yang relatif baru ini dikenal sebagai ESG (Environmental, Social, and Governance, atau Lingkungan, Sosial dan Pemerintahan), yang dimaksudkan untuk memperjuangkan isu-isu seperti perubahan iklim, kontrol senjata, ketidaksetaraan, dan rasisme. Jika ini semua terdengar mirip dengan beragam masalah yang memecah belah dan merusak (yaitu, agenda teori ras kritis anti-kulit putih, perawatan anak, desisan terus-menerus tentang bahan bakar fosil, dan sebagainya) itu karena ESG menyelubungi dirinya sendiri di belakang sayap kiri yang serupa. retorik. Dalam produksi Epoch Original yang menarik berjudul “The Shadow State” (Negara Bayangan), kita melihat ke dalam tentang bagaimana kekuatan jahat ini bersatu, apa sebenarnya tujuan mereka, dan yang paling penting, wawasan tentang bagaimana kita akhirnya bisa mengalahkan mereka. Film dokumenter yang dibawakan oleh Kevin Stocklin ini menampilkan wawanca- ra informatif dengan pakar top di bidangnya masing-masing. Pun menyajikan banyak informasi kompleks tentang materi pelajaran, dengan cara yang mudah dipahami.

Michael Rectenwald, penulis dan mantan profesor NYU (New York University), menggambarkan pertumbuhan pesat ESG sebagai “kampanye besar-besaran yang telah menyebar ke hampir semua dunia korporat.” Pelaku kekuatan agenda ESG termasuk komplotan rahasia bank terbesar, dana pensiun, perusahaan teknologi, perusahaan asuransi, firma manajemen investasi, dan lembaga globalis seperti World Economic Forum (WEF).

WEF dipimpin oleh pendiri dan ketuanya, Klaus Schwab, sosok bayangan yang sangat tidak menyenangkan sehingga dia dapat membuat Kaisar Palpatine dari film “Star Wars” lari terbirit-birit untuk mendapatkan uangnya.

Para pendukung ESG bersikap agak langsung tentang tujuan proyeksi kekuatan mereka. Seperti yang dikatakan Klaus: “Setiap negara, dari Amerika Serikat hingga Tiongkok, harus berpartisipasi, dan setiap industri, dari minyak dan gas hingga teknologi, harus diubah.” 

Larry Fink, CEO raksasa investasi global BlackRock, bahkan lebih halus: “Perilaku kita harus berubah. Dan ini adalah satu hal yang kami tanyakan kepada perusahaan. … Anda harus memak- sakan perilaku, … dan di BlackRock, kami memaksakan perilaku.”

Pada kenyataannya, tampaknya WEF dan BlackRock tidak perlu melakukan banyak “pemaksaan” sama sekali, setidaknya jika menyangkut perusahaan teratas di dunia; yang berbaris berbondong-bondong untuk mendapatkan potongan kue ESG besar mereka. Apa daya pikatnya? Seperti yang diungkapkan oleh pembawa acara Kevin, kampanye ESG telah memperoleh asset sebesar $55 triliun, angka yang diproyeksikan akan meningkat menjadi $100 triliun pada tahun 2025. Itu terlalu banyak tambang emas untuk dilewatkan oleh semua pihak terkait.

Jadi, mengapa masyarakat luas tidak tahu banyak tentang semua ini? Karena gerakan ESG juga dengan mudah mengontrol semua perusahaan media warisan dinosaurus. Ini mirip dengan bagaimana semua outlet media yang dibeli dan dibayar ini disponsori oleh perusahaan farmasi raksasa selama era COVID-19. Tidak pernah ada kritik arus utama terhadap vaksin yang telah diluncurkan.

Perjalanan Tenaga

Secara internasional, orang telah menyerahkan uang dan kedaulatan mereka kepada lembaga keuangan selama berabad-abad, dan penimbunan kekuasaan dan pengaruh yang luar biasa selama bertahun-tahun oleh segelintir orang telah menimbulkan kerugian yang sangat besar. Karena raksasa keuangan ini sekarang mengendalikan pasar keuangan global, mereka juga mengendalikan akses semua orang ke modal dan dapat mendikte ketentuan mereka baik untuk industri maupun individu secara atas-bawah.

Contoh sempurna dari proyeksi kekuatan ini terjadi ketika protes konvoi Kanada yang dibentuk pada awal tahun 2022 untuk bangkit melawan mandat vaksin kejam di negara mereka. Kanada menanggapi “ancaman” ini dengan meminta bantuan bank untuk menyita dan membekukan rekening bank para pengemudi truk — sebuah langkah yang menandai lonceng kematian gerakan Konvoi Kebebasan.

Seperti yang ditanyakan Kevin Stocklin dalam film tersebut, “Apakah perusahaan telah menjadi perpanjangan tangan pemerintah, … melakukan apa yang secara hukum tidak dapat dilakukan oleh pemerintah?”

Sama seperti agenda kiri lainnya, ESG menyelubungi dirinya di balik selubung moralitas, menyamar sebagai pejuang perubahan sosial dan agen perubahan bagi yang tertindas. Saat ini, saya pikir kita telah melihat bagaimana semua jenis kebijakan ini menghasilkan perpecahan, kematian, kehancuran, dan keputusasaan.

Film dokumenter “The Shadow State” diproduksi dengan baik dan harus ditonton oleh siapa pun yang tertarik untuk mempelajari apa yang sedang dilakukan oleh kekuatan globalis. Ini menyajikan poin-poinnya dengan jelas, tanpa terhambat oleh terlalu banyak statistik dan grafik. Ini bukan jenis produksi yang menampilkan malapetaka yang tanpa harapan, melainkan menghadirkan solusi potensial untuk menangani ESG. (jen)

Lihat “The Shadow State”di bit.ly/The-ShadowState

“The Shadow State”

Dokumenter

Sutradara: Eric Nugent Peringkat MPAA: Tidak Dinilai Durasi: 1 jam, 22 menit

Tanggal Rilis: 29 November 2022

Nilai: 4,5 bintang dari 5 

Saksikan “The Shadow State” di bit.ly/TheShadowState

Musik Pop atau Musik Klasik? Jawaban Anda Akan Memengaruhi Hidup Anda

0

WEBER LEE & TERESA ZHANG

Apakah anda tahu? Musik yang anda sukai bisa memengaruhi kesehatan dan panjang umur anda. Penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah dari seluruh pemain harpa melewati usia 90 tahun, tetapi harapan hidup musisi rock hanya 43 tahun. Macam-macam jenis musik mempunyai efek yang berbeda untuk setiap kesehatan fisik dan mental.

Dokter PTT percaya bahwa kunci atau modus dalam melodi juga berpengaruh pada berbagai macam organ dalam tubuh. Inilah mengapa memilih musik yang baik bisa meningkatkan kesehatan seseorang.

Musisi klasik terkenal dengan umur panjang, dan banyak seniman generasi 80an masih aktif bermain di pertunjukan. Arthur Rubinstein, seorang pianis Amerika terkenal di abad terakhir, meninggal di usia 95 tahun. Arthur masih tampil di atas panggung saat usianya hampir 90 tahun.

Pianis Jepang Muroi Mayako mengadakan konser pada tahun 2021 untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-100, memainkan karya terkenal Beethoven “To Alice” dan “Moonlight Sonata”. Muroi berkata  bahwa dia merasa seni tidak akan pernah berakhir. “Bahkan jika saya hidup selama 200 tahun, keinginan saya akan tetap tak ada habisnya,” katanya. Pada tahun 2022, Muroi, pada usia 101 tahun, menerbitkan sebuah buku untuk mem- bagikan rahasia umur panjangnya.

Perempuan Pemain Harpa Klasik Hidup Lebih Panjang

Cendekia Rusia telah meneliti harapan hidup lebih dari 40.000 profesional kreatif, menemukan bahwa musisi yang memainkan alat musik klasik hidup jauh lebih lama daripada orang dalam populasi umum. Sekitar 44% pemain harpa wanita hidup sampai usia 90 tahun, sementara 6% hidup sampai usia 100 tahun. Konduktor orkestra juga terkenal dengan umur panjang. Di antara mereka, 33% konduktor wanita dan 12% konduktor pria hidup hingga berusia di atas 90 tahun.

Namun, dibandingkan dengan ilmuwan dan profesional industri lainnya, usia rata-rata keseluruhan di industri musik bukanlah yang tertinggi. Menariknya, bintang rock di antara grup tersebut memiliki harapan hidup yang lebih pendek, rata-rata 43,6 tahun.

Musisi Pop Memiliki Rentang Hidup Paling Pendek

Dianna Theadora Kenny, Ph.D., dari University of Sydney, Australia, melakukan penelitian untuk menganalisis data 13.195 musisi pop yang meninggal antara tahun 1950 dan 2014. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa musisi pop memiliki rentang hidup lebih pendek dibanding “populasi umum”.

Selama tujuh dekade mempelajari, musisi populer memiliki rentang hidup 25 tahun lebih pendek dibandingkan populasi AS. Tingkat kematian akibat kecelakaan antara lima dan 10 kali lebih besar. Tingkat bunuh diri antara dua dan tujuh kali lebih besar; dan tingkat pembunuhan hingga delapan kali lebih besar dari populasi AS.

Dalam esai yang diterbitkan di The Conversation, Theadora menulis bahwa angka kematian musisi juga terkait dengan genre musik. Harapan hidup musisi dari genre musik populer jaman dulu seperti jazz dan blues mirip dengan penduduk Amerika.

Musisi dari gelombang baru musik pop, seperti metal, rap, hip-hop, dan genre lainnya, memiliki masa hidup terpendek, dengan rata- rata di bawah 40 tahun.

Theadora juga menemukan bahwa penyebab kematian para musisi banyak berkaitan dengan genre yang mereka mainkan. Dalam analisisnya, lebih dari separuh musisi rap dan hip-hop meninggal karena pembunuhan, yang diyakini terkait dengan kejahatan seperti keterlibatan geng dan narkoba. Di antara musisi metal, 36 persen meninggal karena kecelakaan, sedangkan 19 persen meninggal karena bunuh diri. Tiga puluh persen musisi jazz meninggal karena kanker, sedangkan 28 persen musisi blues meninggal karena penyakit jantung.

Musik Klasik Berdampak Positif pada Medan Energi

Musisi pop meninggal lebih muda dari orang biasa. Selain kebiasaan hidup yang tidak sehat dan tekanan karir di industri, hal itu mungkin juga berhubungan dengan energi musik.

Fisikawan Rusia Konstantin Korotkov mengembangkan gas-discharge visualization (GDV), sejenis pencitraan, untuk mengamati energi foton yang dipancarkan oleh tubuh manusia. 

Fisikawan tersebut pernah berkata dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times bahwa frekuensi musik memengaruhi otak manusia dan dengan demikian mengubah medan energi tubuh manusia. Musik klasik berdampak positif pada medan energi manusia dan hewan; itu menenangkan, menyejukkan, dan menstabilkan emosi. Genre yang intensif dan sangat merangsang seperti musik rock dapat secara singkat meningkatkan energi tubuh orang dan merangsang produksi adrenalin. Namun, energinya dengan cepat turun ke tingkat yang jauh lebih rendah daripada sebelum mendengarkan musik.

Musik Klasik Menenangkan Pikiran Orang

Eksperimen klinis telah mengonfirmasi bahwa musik klasik menenangkan pikiran orang dan mengurangi kecemasan. Banyak penelitian berfokus pada memainkan musik di rumah sakit atau klinik gigi untuk menghilangkan rasa sakit dan kecemasan pasien.

Kegugupan dan kecemasan umum terjadi saat mengunjungi dokter gigi. Tangan dan kaki pasien sering terasa dingin. Dalam kasus yang parah, pasien tidak dapat melanjutkan perawatan gigi. Tetapi mendengarkan musik dapat membantu mereka merasa lebih nyaman. Sebuah penelitian di  Turki  membagi  secara acak 80 pasien yang mengunjungi klinik gigi menjadi empat kelompok. 

Tiga kelompok mendengarkan musik: musik klasik oleh Vivaldi, musik tradisional Turki, atau musik soft rock. Kelompok keempat bertugas sebagai kontrol dan tidak mendengarkan musik apa- pun. Eksperimen menemukan bahwa tingkat kecemasan dari tiga kelompok pasien yang mendengarkan musik lebih rendah daripada mereka yang tidak mendengarkan musik. Efek musik Turki atau klasik dalam mengurangi kecemasan lebih nyata daripada mendengarkan soft rock.

Musik Klasik dan Ingatan

Selain memperpanjang umur, musisi instrumen klasik menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif dan memori setelah memasuki usia tua.

Pada tahun 2011, Neuropsychology menerbitkan sebuah penelitian di Amerika terhadap 70 orang lanjut usia dan partisipan sehat berusia antara 60 dan 83 tahun. Peserta eksperimen dibagi menjadi tiga kelompok: mereka yang tidak memainkan alat musik, mereka yang telah memainkan alat musik selama satu hingga sembilan tahun, dan mereka yang telah memainkan alat musik selama sepuluh tahun atau lebih. Dalam studi tersebut, instrumen yang paling umum adalah piano, genre yang paling umum adalah klasik.

Tidak ada perbedaan mencolok pada ketiga kelompok orang tersebut terkait usia, jenis kelamin, status kesehatan, atau tingkat pendidikan. Para peneliti meminta kelompok untuk melakukan serangkaian tes neuropsikologis. Memori nonverbal dan kata pemain instrumen senior secara terukur lebih baik daripada non-musisi.

Para peneliti menyimpulkan bahwa hasil menunjukkan “efek yang kuat dari aktivitas musik yang tinggi sepanjang masa hidup pada fungsi kognitif yang terjaga di usia lanjut.”

Apakah Terlambat Untuk Belajar?

Bisakah belajar memainkan alat musik memiliki efek positif? Sebuah penelitian di Inggris yang diterbitkan dalam Scientific Reports pada tahun 2022 meneliti hal ini.

Sebuah tim peneliti University of Bath di Inggris merekrut 31 orang dewasa yang tidak memiliki pengalaman musik sebelumnya dan secara acak membagi mereka menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama mengikuti pelajaran piano satu jam setiap minggu untuk belajar memainkan musik klasik. Kelompok kedua mendengarkan musik yang dipelajari dan dimainkan kelompok pertama selama satu jam. Kelompok ketiga membaca selama satu jam tanpa musik.

Setelah 11 kelas piano, kemampuan persepsi sensorik audiovisual pada kelompok pertama meningkat secara signifikan, dan tingkat depresi, stres, dan kecemasan juga berkurang.

Musik dan Organ

Yang Jingduan, pendiri Yang’s Integrated Medical Center di Amerika Serikat, ahli akupunktur, dan psikiater, mengatakan bahwa musik yang disukai seseorang tidak hanya mencerminkan karakteristik budaya orang tersebut, dan literasi musik, tetapi juga karakteristik fisiologis, keadaan psikologis, dan kondisi kesehatan.

Yang Jingduan menjelaskan bahwa musik yang hidup dan bersemangat berhubungan dengan jantung dan usus kecil, yang membantu menyehatkan pikiran. Ini meningkatkan pembelajaran dan efisiensi kerja. Pasien yang mudah lelah dan depresi juga merespons musik yang menyenangkan. Musik yang stabil dan ambien dalam C mayor sesuai dengan limpa dan lambung, meningkatkan stabilitas gerakan qi. Selain menguatkan sistem pencernaan, musik C-mayor bisa menenangkan berpikir berlebihan. Pada catatan lain, setiap bagian dalam D mayor berhubungan dengan paru-paru manusia dan usus besar. Ini memiliki efek terapeutik pada siapa saja yang sering menderita pilek, batuk, dan alergi musiman, dan juga dapat membantu orang yang cenderung sedih meredakan emosi dan meningkatkan suasana hati mereka.

Pengobatan tradisional Tiongkok mengenal meridian sebagai saluran energi manusia, yang menghubungkan organ dalam dengan titik akupunktur di permukaan tubuh. Karena musik terdiri dari gelombang suara dengan frekuensi berbeda, gelombang suara juga menjadi energi. Gelombang suara yang berbeda beresonansi dengan berbagai sistem meridian tubuh manusia.

Dalam wawancara sebelumnya dengan The Epoch Times, Yang Jingduan merekomendasikan musik Shen Yun Performing Arts. Dokter berkata bahwa pertunjukan Shen Yun memadukan musik klasik Tiongkok dan Barat dan memiliki khasiat pemulihan yang sangat baik, terutama selama pandemi. Ini dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh.

Yang Jingduan mengamati, “Energi musik ditunjukkan kepada penonton serta meningkat- kan gerakan dan keseimbangan energi tubuh.”

Dokter mengatakan bahkan pekerjaan klinisnya tidak akan pernah bisa menandingi musik dengan efek magis seperti yang ditawarkan Shen Yun kepada pasiennya.

Dokter dengan bercanda berkata, “Menikmati pertunjukan musik jauh lebih menyenangkan daripada memiliki akupunktur dan jarum perak di tubuh seseorang.” (nit)

Beijing Berpura-pura Mendamaikan Malah Kelihatan Belangnya 

0

Yang Wei

Setahun sudah perang Rusia-Ukraina berlangsung, Beijing yang sepertinya berniat memainkan peran netral untuk menengahi, apa daya dengan cepat sudah terungkap. Melihat banyak pihak tidak bisa menerima, maka ia menampakkan sosok aslinya. 

Setelah sejenak bersandiwara, PKT (Partai Komunis Tiongkok) tidak hanya tidak berhasil mendapatkan sedikit pun reputasi, sebaliknya justru semakin memperbesar wujud karakter jeleknya, dan langkahnya menuju podium kubu yang berkonfrontasi, kembali disoroti oleh masyarakat internasional.

PKT Perlihatkan Sosok Aslinya Berperan Sebagai Penengah

Pada 24 Februari lalu tepat satu tahun meletusnya Perang Rusia-Ukraina, PKT telah mengeluarkan dokumen berjudul “Sikap RRT Menyelesaikan Krisis Ukraina Secara Politis” yang memuat 12 poin. Akan tetapi, pada hari yang sama dalam konferensi pers Kemenlu RRT, juru bicara Wang Wenbin justru menyatakan telah melepaskan kesempatan menjadi penengah, yang sama dengan membubuhkan tanda titik atas drama palsu beberapa hari terakhir ini.

Pertanyaan dari banyak wartawan membuat Wang Wenbin kewalahan. Seorang wartawan media Rusia bertanya: pihak RRT telah mempublikasikan “Sikap RRT Menyelesaikan Krisis Ukraina Secara Politis”. 

Dalam dokumen itu disebutkan, masyarakat harus mengadakan kembali perundingan, menciptakan kondisi dan platform untuk berunding. Mohon tanya, apakah pihak Anda bersedia memberikan platform bagi perundingan damai Rusia dengan Ukraina? Wang Wenbin tidak berani menjawab langsung, hanya menyebutkan “RRT akan terus sejalan dengan masyarakat internasional, dan memainkan peran yang bersifat membangun dalam menyelesaikan krisis Ukraina secara politik.”

Jawaban yang tidak relevan itu menandakan Beijing tidak berniat menjadi penengah. PKT seharusnya malah berharap Perang Rusia-Ukraina terus berlanjut; selama perang itu masih dapat menahan AS dan Barat, Beijing tidak akan rela melihat perang itu berhenti. Begitu perang berhenti, AS dan Barat akan memfokuskan kekuatan mereka melawan PKT, jika Perang Rusia-Ukraina dapat terus mengacaukan situasi, maka tidak ada alasan bagi Beijing untuk mewujudkan perundingan damai.

Ada wartawan lain bertanya: Beijing telah mengeluarkan dokumen “Sikap RRT Menyelesaikan Krisis Ukraina Secara Politik”. Mengapa dalam dokumen itu pihak RRT tidak menghimbau pihak Rusia agar menarik pasukan mereka? 

Bagaimana jawab Wang?

Wang Wenbin menjawab, “Masalah Ukraina adalah sejarah yang rumit, pihak Tiongkok dalam menentukan sikap kami sendiri berdasarkan benar-salah dalam permasalahan ini”. Jawaban Wang Wenbin yang tidak jelas itu sebenarnya telah berpihak pada Rusia, pihak PKT tidak pernah mengutuk serangan militer Rusia terhadap Ukraina, tentu saja tidak akan menghimbau Rusia menarik pasukannya.

Ada pula wartawan bertanya: dalam dokumen “Sikap RRT Menyelesaikan Krisis Ukraina Secara Politik” itu tidak secara jelas disebutkan siapa “agresor” dalam konflik Rusia-Ukraina. Mempertimbangkan pihak RRT yang senantiasa menyatakan dirinya menjaga sikap dan posisi objektif, menurut RRT siapa yang mengobarkan dan mempertahankan perang ini? Lagi-lagi Wang Wenbin mengelak pertanyaan, hanya menyebut dengan tidak jelas, “Berpihak pada perdamaian, berpihak pada dialog, memberikan kontribusi diri untuk mendorong penyelesaian krisis Ukraina secara politik”.

Drama PKT berpura-pura memediasi telah terungkap. Dari hari pertama meletusnya Perang Rusia-Ukraina, RRT juga tidak pernah mengubah sikapnya dalam mendukung Rusia, mereka juga tidak pernah benar-benar mendukung kedaulatan Ukraina dan keutuhan wilayah kedaulatannya. Beijing diam-diam berharap perang itu terus berlanjut agar bisa menahan AS dan negara Barat, serta berpura-pura memediasi perundingan damai, hanyalah untuk mengacaukan perhatian, tetapi tidak bersungguh hati dalam keikutsertaan menjadi penengah.

Apakah Ukraina Menerima Mediasi PKT?

Bila ada negara bersiap menjadi penengah bagi Perang Rusia-Ukraina, seharusnya negara itu berdialog secara pribadi dengan masing-masing pihak terlebih dahulu, setelah mendapatkan pengakuan, baru bisa dimulai menjadi pihak ketiga untuk bertukar informasi, termasuk tawar menawar; ketika timing-nya sudah tepat, lalu diatur lagi perundingan untuk mempertemukan perwakilan kedua pihak, agar tercapai kesepakatan lebih lanjut. 

Akan tetapi, Beijing sangat intens berdialog dengan Rusia, namun tidak pernah berunding dengan Ukraina soal perdamaian. Pada 24 Februari 2023 lalu Presiden Ukraina Zelenskyy menyatakan, prasyarat untuk bekerjasama dengan Beijing adalah adanya keharusan yang menunjukkan bahwa mereka menghormati hukum internasional dan kedaulatan Ukraina.

PKT jelas tidak memenuhi persyaratan minimal ini, faktanya mereka sama sekali tidak kompeten menjadi penengah, sikap dan posisi Beijing saat ini, sulit diterima oleh Ukraina. Kuasa hukum Kedubes Ukraina bagi RRT yakni Zhanna Leshchynska langsung mengatakan, “RRT seharusnya melakukan segala upaya untuk menghentikan peperangan, memulihkan perdamaian Ukraina, dan mendesak Rusia menarik pasukan.”

Jelas ini hal yang tidak mampu dilakukan PKT, Ukraina seharusnya juga mengetahui Tiongkok tidak akan melakukannya, oleh sebab itu pernyataan ini sama saja dengan menolak Beijing menjadi penengah. Bersamaan itu Ukraina juga telah menolak Turki menjadi penengah, karena merasa Turki tidak mampu memaksa Rusia menarik pasukan. Di awal Perang Rusia-Ukraina, Turki pernah mengadakan pertemuan antara Rusia dengan Ukraina, tetapi perbedaan kedua pihak terlalu besar, maka mediasi pun tidak bisa berlanjut.

Kuasa hukum Kedubes Ukraina bagi RRT Zhanna Leshchynska selanjutnya mengatakan, “Dalam kondisi netral, RRT seharusnya berdialog dengan kedua belah pihak: Rusia dan Ukraina; dan sekarang yang kami saksikan ialah RRT tidak berdialog dengan Ukraina.” Dia menyatakan, sebelum mempublikasikan dokumen 12 poinnya, RRT tidak pernah berdiskusi dengan Ukraina. Ini sekali lagi membuktikan, Beijing sama sekali tidak berniat memediasi, bahkan aksi dasar memediasi secara rahasia saja sama sekali tidak ada. 

Pada konferensi pers 24 Februari itu ada wartawan yang bertanya: seorang pejabat diplomatik dari Kedubes Ukraina di RRT mengatakan, “Sangat disayangkan, hingga kini kami belum menerima tanda-tanda apapun yang menunjukkan pihak RRT mempersiapkan dialog langsung antara Presiden Zelenskyy dengan kepala negara Xi Jinping”. Apakah tahun ini RRT bersedia mengatur pertemuan atau berdialog antara kepala negara RRT dan Ukraina? Wang Wenbin hanya menimpali, “Komunikasi dengan berbagai pihak termasuk dengan Ukraina terjaga cukup lancar”.

Wartawan lain kembali mendesak: Anda baru saja menyatakan, harapan untuk bisa bekerjasama dengan masyarakat internasional, lalu tindakan apa yang akan dilakukan RRT selanjutnya? Selain itu, kami telah mewawancarai sejumlah pejabat diplomatik dan pakar terkait dokumen itu tapi mereka tidak antusias. Bagaimana Anda menanggapinya? Wang Wenbin tidak bisa menjawab, hanya memperlihatkan sikap serigala perangnya dan balik bertanya, “Apa pula yang telah mereka lakukan dalam menyelesaikan krisis Ukraina secara politik? Apakah orang-orang itu benar-benar mencari perdamaian? Siapa pula yang menciptakan situasi tegang?” Dalam tanya jawab selanjutnya, Wang Wenbin kembali mengutuk NATO yang “telah mengacaukan Eropa, juga berusaha mengacaukan Asia dan dunia”.

Beijing sama sekali tidak memediasi, melainkan dengan dalih memediasi, telah mengobarkan konfrontasi dengan NATO, tentu saja NATO juga dengan sendirinya sulit menerima PKT menjadi penengah.

PKT Berupaya Alihkan Perhatian Justru Kontra Produktif

Pada 18 Februari lalu, Direktur Kantor Urusan Luar Negeri RRT yakni Wang Yi menghadiri Konferensi Keamanan Munich, terpaksa harus merespon perihal balon udara mata-mata mereka yang melanggar wilayah AS, dan diperingatkan untuk tidak memberikan dukungan materi atau bantuan sistematik bagi Rusia.

Seharusnya sejak awal Beijing telah memprediksi kedua masalah ini akan sangat runyam, maka Wang Yu menyerang untuk bertahan, dan sengaja berbalik menyerang, sekaligus sebagai konsumsi propaganda di dalam negerinya. 

Di saat yang sama, Beijing mendadak memainkan peran menjadi penengah bagi Perang Rusia-Ukraina, berupaya untuk mengalihkan perhatian pada gencatan senjata Rusia-Ukraina. Tindakan PKT ini juga sebagai upaya untuk membingungkan negara Eropa, mengurangi sorotan berbagai negara terhadap Beijing yang diam-diam telah memberikan bantuan kepada Rusia. Akan tetapi, perjalanan Wang Yi berkunjung ke Rusia setelahnya, telah membuat upaya mereka itu menjadi sia-sia belaka, bahkan membuat keburukan mereka semakin diperbesar. Saat Beijing mengeluarkan dokumen 12 poin terhadap masalah Ukraina pada 24 Februari lalu, langsung menjadi sasaran tembak.

Sandiwara buruk yang dimainkan PKT itu, tadinya hendak mengalihkan perhatian, bahkan memecah belah Eropa dan Amerika, tapi semua negara tidak termakan tipu muslihatnya, “Munich Security Report 2023” juga mengungkap tuntas ulah Beijing. Upaya Wang Yi yang berpura-pura bersikap ramah terhadap Eropa, bahkan berpura-pura menjadi penengah bagi Perang Rusia-Ukraina, tapi di saat yang sama juga memperlihatkan sikap diplomatik ala serigala perang, setelah itu malahan berkunjung ke Rusia, serangkaian pertunjukan yang saling bertolak belakang ini dengan cepat telah terbongkar. 

Pada 23 Februari, Majelis Umum PBB telah meloloskan resolusi yang menuntut Rusia agar “segera, sepenuhnya dan tanpa syarat” menarik pasukannya dari Ukraina. Sebanyak 141 negara anggota memberikan suara setuju, 32 negara abstain, dan 7 negara menentang. RRT abstain. Jadi dokumen terhadap Ukraina yang dikeluarkan mereka per 24 Februari lalu, jelas telah mengungkap sikap Beijing yang sebenarnya, boleh dibilang, sama sekali tidak bisa ditutupi.

Sikap PKT Sesungguhnya Terhadap Perang Rusia-Ukraina Menjadi Sorotan

Poin kedua dalam dokumen pernyataan sikap PKT itu disebutkan: keamanan suatu negara tidak bisa dicapai dengan mengorbankan keamanan negara lain, keamanan regional tidak dapat dipaksakan bahkan dijamin dengan ekspansi kelompok militer. Kepentingan dan perhatian terhadap keamanan yang rasional bagi setiap negara harus diperhatikan dan diselesaikan dengan baik… menentang keamanan suatu negara dibangun di atas pondasi ketidak-amanan negara lain. Pernyataan PKT sepenuhnya berpihak pada Rusia, bukan hanya sama sekali tidak menghormati kedaulatan Ukraina, bahkan berseberangan dengan NATO.

Poin kesepuluh dalam dokumen pernyataan sikap RRT disebutkan: negara terkait harus menghentikan penyalahgunaan sanksi sepihak terhadap negara lain dan “yurisdiksi lengan panjang”. Sanksi dari AS dan negara Barat adalah mata rantai yang krusial untuk memaksa Rusia menghentikan agresinya, Beijing justru menentang sanksi tersebut. Kini, pemberlakuan sanksi telah menimbulkan fungsi relatif besar, dan membuat Rusia sulit menghadapi perang atrisi (perang yang berkepanjangan). Jika Rusia memperoleh sumber daya lebih banyak, tentu saja tidak akan berhenti berperang, PKT menentang sanksi, berarti mendukung Rusia agar terus berperang.

Poin kesebelas dalam dokumen sikap PKT menyebutkan: memastikan kestabilan rantai pasokan industri. Semua pihak seharusnya menjaga sistem ekonomi dunia sekarang, menentang politisasi, instrumentalisasi, dan militerisasi perekonomian dunia. Beijing memaksakan konflik AS-RRT ke dalam dokumen sikap masalah Ukraina ini, jelas sangat tidak relevan, menandakan sanksi dan berpindahnya rantai pasokan AS dan Barat telah menimbulkan dampak yang sangat besar bagi mereka, PKT terpaksa menggunakan segala kesempatan yang ada untuk menyerukan kepentingannya, walaupun mengetahui hal itu adalah upaya yang sia-sia.

Dokumen pernyataan sikap terhadap masalah Ukraina dari Beijing itu bukan menyampaikan sikap mendesak gencatan senjata, melainkan sikap RRT mendukung Rusia, bahkan merupakan sikap yang secara terang-terangan menantang AS dan NATO.

Wang Yi berkunjung ke Moskow, secara berurutan bertemu dengan Sekjend Keamanan Federal Rusia Nikolai Patrushev, Menlu Rusia Sergey Viktorovich Lavrov, lalu Presiden Rusia Vladimir Putin, tapi Beijing menyatakan pertemuan tersebut merupakan pertukaran pendapat yang mendalam terhadap masalah Ukraina, sama sekali tidak menyinggung soal mediasi. Kalangan luar juga tidak percaya PKT sungguh-sungguh memediasi, semua negara lebih menyoroti apakah mereka akan memberikan bantuan militer bagi Rusia.

Pada 18 Februari lalu, di saat High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy Uni Eropa yakni Josep Borrell bertemu dengan Wang Yi, telah dijelaskan secara tegas garis merah hubungan antara RRT dengan Eropa. Pada 20 Februari Borrell kembali memperingatkan, “Saya telah menyampaikan perhatian khusus terhadap pasokan senjata oleh pihak RRT kepada Rusia, ini akan menjadi garis merah dalam hubungan kita”.

Menlu AS Blinken berulang kali menegaskan, PKT terus memberikan bantuan non mematikan bagi Rusia lewat perusahaan RRT, “Sekarang Beijing sedang mempertimbangkan memberikan bantuan mematikan”. Ia menjelaskan, bantuan yang bersifat mematikan adalah bantuan berupa amunisi dan persenjataan militer. 

Sekjend NATO Jens Stoltenberg mengatakan tanpa tedeng aling-aling, “RRT tidak memiliki kredibilitas, karena mereka tidak mampu mengecam invasi ilegal terhadap Ukraina.” Tipu muslihat Beijing tidak berhasil, sikap PKT yang sesungguhnya terhadap Perang Rusia-Ukraina sudah tidak bisa ditutupi lagi, jika RRT memberikan bantuan militer bagi Rusia, maka konfrontasi antar kubu akan semakin menuju realisasi.

Kesimpulan

PKT bersandiwara busuk berpura-pura menjadi penengah di ajang diplomatik internasional, tapi dengan cepat telah terungkap, niat mereka memprovokasi konfrontasi antar kubu justru semakin menonjol. Mungkin ini yang hendak dilihat oleh Moskow, Istana Kremlin sedang menantikan kunjungan Presiden Xi Jinping, dan sekali lagi berniat memanfaatkan RRT sebaik-baiknya.

PKT gagal mengalihkan perhatian, apakah akan memasok bantuan militer bagi Rusia justru semakin disoroti. NATO memperbesar bantuan bagi Ukraina, Rusia sulit menghadapi perang atritis berkepanjangan. Jika Rusia kalah, maka yang berikutnya adalah RRT; Beijing sedang mempertimbangkan memberikan bantuan bagi Rusia, tetapi takut akan akibatnya, sekali lagi PKT ibarat menunggang macan, berbahaya tapi tidak bisa dihentikan.

Kasus balon udara mata-mata belum lagi selesai, berbagai kalangan di AS menyoroti hasil analisa terhadap balon udara mata-mata RRT, para sekutu AS juga menantikan AS akan berbagi intelijen ini. Upaya PKT untuk menutupi dua peristiwa pelik, mungkin akan menggabungkan keduanya dalam konfrontasi antar kubu, diplomatik serigala perang RRT dan propaganda anti AS anti Barat justru berakibat sebaliknya. Penampilan Beijing yang buruk semakin memperbesar kejelekannya, serta kemungkinan akan memicu konfrontasi lebih sengit. (Sud/whs)

Xi Tantang Sistem Dualisme Partai dan Administratif, Li Qiang Adalah Kuncinya

0

Pinnacle View

“Tiga kali jabatan berturut-turut” mungkin bukanlah sasaran akhir kepala negara RRT Xi Jinping, pakar masalah Tiongkok dari siaran Pinnacle View berpendapat, Xi sedang menantang sistem dualisme yakni sistem Partai dan Administratif yang telah bertahan beberapa dasawarsa, dan melangkah menuju era Mao Zedong serta menjadi orang terkuat politik, sedangkan orang kepercayaannya yakni: Li Qiang adalah kunci keberhasilannya. 

Hambatan dan krisis besar yang ditimbulkannya baik di dalam maupun luar partai, sedang dialihkan ke ajang perang Rusia dan Ukraina di Eropa oleh sang pejabat diplomatik “serigala perang”.

Sistem Dualisme Mungkin Akan Berakhir, Li Qiang Adalah Kuncinya

Pada 5 Maret PKT akan menggelar Kongres Rakyat Nasional dan Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok, pada saat itu semua pejabat sistem pemerintahan dalam lingkup luas akan menyelesaikan peralihan kekuasaan untuk lima tahun sekali, diperkirakan Li Qiang (beda satu nama dengan Li Ke Qiang yang pada 5 Maret akan menyerahkan jabatan perdana menterinya, red.) akan tampil menggantikan Li Keqiang sebagai perdana menteri. 

Pada saat ini kerangka keseluruhan tingkat kepemimpinan inti pemerintahan berikutnya telah mulai terlihat jelas, sebelumnya sejumlah besar kaum elite baru dari kubu Xi menduduki posisi penting dalam sistem partai pada Kongres Nasional ke-20 yang digelar pada Oktober tahun lalu, mereka hampir memenuhi Komisi Pusat PKT dan Politbiro PKT.

Karena hanya para elite di dalam kedua komite ini yang memenuhi syarat dan berpeluang memasuki tingkat inti kekuasaan. Selain itu, para pemimpin departemen pemerintahan yang penting termasuk Kementerian Keamanan Publik dan Kementerian Keamanan Nasional, telah usai dilakukan pergantian kekuasaan pada Kongres Nasional ke-20 PKT tahun lalu.

Berdasarkan daftar nama baru dari Komite Tetap Politbiro dan Komisi Pusat PKT hampir semua anggota kabinet lama Li Keqiang sebelumnya telah dibersihkan, orang-orang tersebut tak lagi menjabat di partai yang setara dengan jabatan pemerintahannya. Sedangkan pada 5 Maret nanti, elite baru dari kubu Xi ada harapan akan menggeser birokrat lama, dengan demikian sistem Dualisme Partai dan Administratif yang dimulai sejak era Deng Xiaoping itu mungkin akan segera berakhir. Apa itu “sistem Dualisme Partai dan Administratif”?

Yang dimaksud dengan “sistem Dualisme Partai dan Administratif” adalah: pemimpin tertinggi partai dan perdana menteri pemerintahan menjalankan pemerintahan yang terpusat (sentralisasi) di bidangnya masing-masing, contoh yang tipikal adalah “sistem Hu – Wen (Hu Jintao dan Wen Jiabao, 2002-2012)” dan “sistem Xi dan Li (Xi Jinping dan Li Keqiang)” sekarang dan yang segera akan berakhir.

Ketika Xi Jinping menjabat sebagai Sekretaris Komite Partai Provinsi Zhejiang, Li Qiang adalah sekretaris pribadinya. Selama pandemi Li Qiang yang menjabat sebagai Sekretaris Komite Partai Kota Shanghai menerapkan kebijakan “Nol COVID” dengan ketat, dengan memberlakukan lockdown bagi lebih dari dua puluh juta jiwa warga Shanghai selama beberapa minggu berturut-turut, hal ini menyebabkan bencana kemanusiaan dalam ruang lingkup luas, dan keluhan warga pun bergolak. Tetapi semua ini tidak menghalangi Li Qiang dipromosikan menjadi anggota Komite Tetap Politbiro pada Oktober tahun lalu, dan menjadi pemimpin nomor dua di partai.

Pakar masalah Tiongkok Shi Shan menjelaskan di Pinnacle View, dibandingkan dengan para perdana menteri pemerintahan sebelumnya pasca “Revolusi Kebudayaan (1966-1976)”, Li Qiang tidak pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri atau pengalaman menjabat di pemerintahan pusat, ini menandakan pondasi kekuasaannya sangat rapuh. 

Begitu masuk ke Dewan Negara dan menjabat sebagai perdana menteri pemerintahan, Li Qiang mungkin akan menjadi boneka di atas panggung bagi Xi, dan Xi Jinping melangkah menjadi orang politik kuat ala Mao Zedong, serta mendobrak sistem Dualisme Partai dan Administrasi, menguasai semuanya di tangannya sendiri.

“Sekarang, Xi Jinping sedang mengubah ‘sistem dua pemimpin’ menjadi ‘sistem diktator satu pemimpin’, perubahan dalam pola kekuasaan semacam ini akan sangat, sangat besar”, kata Shi Shan.

Satu dua tahun belakangan ini, media massa partai dan pemerintahan RRT semakin banyak menggunakan istilah “pemimpin rakyat” dalam menjuluki Xi Jinping. Pada konferensi pers Kongres Nasional ke-20 PKT, wakil direktur Central Policy Research Office yakni Tian Peiyan berkata, “Sekjend Xi Jinping adalah tokoh elite yang lahir di era yang agung ini, dan pemimpin rakyat yang menjadi tumpuan harapan rakyat”.

Sebelum ini, Mao Zedong dinobatkan oleh PKT sebagai “pemimpin agung”, dan sekarang julukan “pemimpin rakyat” disematkan pada diri Xi Jinping. Mao Zedong pernah berturut-turut menjatuhkan dua tokoh penting suksesornya sendiri yakni Presiden Liu Shaoqi dan Panglima Lin Biao, pada Oktober tahun lalu Xi Jinping telah mencopot Hu Chunhua yang telah ditunjuk oleh mantan pemimpin partai Hu Jintao untuk menjadi pengganti Xi dari jabatan Komisi Tetap Politbiro. Apa nasib yang akan dialami Hu Chunhua masih terus diamati, tapi ketika Hu Jintao dikeluarkan secara paksa di saat penutupan Kongres Nasional ke-20, Hu Chunhua hanya bisa menatap kosong, duduk diam menyilangkan tangan di dada, sementara Li Qiang dan orang di sekitarnya berbincang santai dengan penuh senyum.

Redaktur kehormatan majalah Beijing Spring yakni Hu Ping mengatakan di Pinnacle View, dalam persaingan di internal partai, Xi Jinping adalah pemenang yang rakus, segala unsur kekuatan kubu lawannya telah disingkirkan dari inti kekuasaan. “Menempatkan orang-orang yang mutlak setia kepadanya di posisi yang lebih penting, lalu menyingkirkan orang-orang yang tidak mutlak setia. Menuntut seluruh partai melindungi kekuasaan pusat.”

Konflik Internal Diselesaikan Di Luar? Xi Mungkin Tanamkan Bom Waktu

Shi Shan menilai, walaupun Li Keqiang berikut wakil PM, menteri, wakil menteri dan sejumlah anggota komite Dewan Negara dipaksa mundur dari kekuasaan inti, tapi hal ini sangat mungkin akan memicu reaksi keras dari internal partai, serta menanamkan potensi bahaya teramat besar bagi Xi Jinping.

Pada rapat 7 orang anggota Komite Tetap Politbiro pada 16 Februari baru-baru ini Xi Jinping dengan hati-hati mengumumkan “penanggulangan pandemi telah meraih kemenangan menentukan”, beberapa hari sebelumnya, militer tiba-tiba berseru melindunginya. Komisi Militer Pusat mengeluarkan perintah kepada seluruh jajaran militer untuk memperkuat “sistem tanggung jawab Ketua Komisi Militer”, meminta segala tindakan militer harus tunduk pada komando Ketua Komisi Militer Xi Jinping, “Harus mutlak setia, mutlak murni, dan mutlak bisa diandalkan”, harus “memahami secara mendalam ‘dua pendirian’ yang bersifat menentukan”. Maksud dari “dua pendirian” adalah, pendirian terhadap posisi inti Xi Jinping atas seluruh partai; dan pendirian atas posisi kepemimpinan pikiran Xi Jinping. Xi Jinping dengan mengempit “laras senapan (militer)” telah menakuti semua oposisi yang mencoba melawannya, tetapi di dalam partai dan dalam negeri tetap saja telah terakumulasi rasa antipati yang keras. 

Pejabat diplomatik “serigala perang” RRT yakni Wang Yi pada saat bertatap muka dengan politisi Barat di Munich, Jerman, memperlihatkan sikap keras pemerintahan Xi Jinping. Ini juga dapat dipandang sebagai “konflik internal, diselesaikan di luar”, PKT menggunakan konflik di luar negeri untuk mengalihkan konflik di dalam negeri sudah bukan hal baru, tapi kali ini mungkin sangat berbeda.

Pada 18 Februari lalu, dalam forum Konferensi Keamanan Munich ke-59 Wang Yi menyindir AS dan NATO telah merusak perdamaian internasional, memanfaatkan “politik kekuasaan dan hegemoni” untuk merusak ketenangan dunia. 

Di saat bertemu dengan Menlu AS Blinken ia menuduh tindakan pemerintah AS yang telah menembak jatuh balon udara adalah “100% penyalahgunaan kekuatan militer”, bahkan mengatakan AS telah melanggar konvensi internasional yang menangani wilayah udara. Blinken merespon, AS “tidak akan membiarkan tindakan apapun yang melanggar kedaulatan kami”.

Wang Yi sekarang menjabat sebagai anggota Komisi Tetap Politbiro merangkap Direktur Kantor Urusan Luar Negeri Pusat, ia merupakan pejabat diplomatik dari sistem partai, dan Menlu RRT yang baru yakni Qin Gang yang relatif lebih “moderat” daripada Wang Yi tidak tampak pada konferensi di Munich.

Rusia dan Ukraina telah berperang selama setahun, PKT masih terus meningkatkan perlawanan terhadap NATO, di Munich Blinken mengecam PKT yang telah memasok perlengkapan perang yang berbahaya bagi agresor Rusia, serta memperingatkan PKT agar tidak melakukannya lagi. Pejabat diplomatik RRT dan AS berpisah dengan tidak akur di Munich, serta Wang Yi buru-buru ke Moskow merangkul Putin. Ketegangan hubungan AS-RRT masih terus memanas.

Shi Shan menilai, pidato Wang Yi yang menghujat AS telah menonjolkan kebijakan pemerintahan Xi Jinping yang akan terus bersikap keras terhadap AS, diplomatik “serigala perang” masih akan terus berlanjut, dan sikap keras Xi Jinping ini ada kaitannya dengan situasi dalam negeri yang berbahaya (tentu hanya bagi rezim PKT saja).

Aksi unjuk rasa “Revolusi Uban” yang baru-baru ini meletus di Wuhan, Dalian dan beberapa tempat lainnya telah mengungkapkan bahwa pemerintah RRT sedang mengalami krisis keuangan, sampai-sampai uang jaminan hari tua para lansia pun diembatnya, sejumlah lansia yang berang pun meneriakkan “jatuhkan pemerintahan reaksioner”. Dua bulan sebelumnya, di banyak tempat di Tiongkok telah meletus pula “Revolusi Kertas Putih”, waktu itu muncul banyak slogan “runtuhkan partai komunis” dan “lengserkan Xi Jinping” di lokasi unjuk rasa.

Beberapa hari lalu pada siaran Pinnacle View, Shi Shan juga menyatakan, kebijakan pencegahan pandemi yang diprakarsai pemerintahan Xi Jinping mengakibatkan kematian banyak “elite” yang berkuasa dan para pendukung PKT, beserta tak terhitung banyaknya rakyat biasa yang meninggal karena pandemi, Xi Jinping mungkin harus menghadapi lawan politik internal partai yang akan menuntut pertanggungjawabannya atas pandemi. Dan dalam Dua Sesi Rapat PKT yang akan digelar pada 5 Maret adalah masa krisis semacam ini yang akan dihadapinya.

Mampukah Xi Jinping melalui masa krisis mengakhiri dualisme sistem partai dan administrasi, dan menjadi orang kuat politik ala Mao Zedong? Ini harus menunggu digelarnya Dua Sesi Rapat PKT untuk bisa didapatkan jawaban lebih lanjut. (sud/whs)

Rumah Sakit di Jakarta Disiagakan bagi Warga Terdampak Kebakaran Depo Pertamina Plumpang 

0

ETIndonesia- Pemprov DKI Jakarta bersinergi dengan berbagai pihak untuk menangani kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Jumat malam (3/3/2023). Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan Pemprov DKI sudah menyiapkan fasilitas kesehatan (faskes) bagi warga yang terdampak kebakaran dan menanggung biaya pengobatan bagi warga terdampak. 


“Kami sudah mempersiapkan semua rumah sakit. Ada 14 (korban) yang berada di RSUD Koja. RS Pelabuhan Jakarta ada 5 (lima), RS Mulyasari sementara masih 15, lalu ada RSUD  Tugu Koja menampung 10 pasien. Di RSUD Koja sudah diatasi, seluruh warga terdampak mudah-mudahan kita doakan bisa segera sembuh dan untuk yang kritis semoga bisa melewati masa kritis itu,” ujar Pj. Gubernur Heru, pada Sabtu (4/3) dalam siaran pers PPID DKI Jakarta.


Pj. Gubernur Heru juga menjelaskan, Pemprov DKI akan melihat kondisi kerugian material yang dialami korban kebakaran. Selain itu, Pemprov DKI juga mempersiapkan lokasi yang strategis untuk tempat penampungan sementara dan posko bersama, bersinergi dengan Kementerian Sosial hingga jajaran Forkopimda DKI Jakarta. Gerak cepat sinergi ini dilakukan untuk mengatasi dan meminimalisir dampak bagi korban kebakaran.  


“Kapolda dan seluruh jajaran turun membantu, Pangdam juga turun. Saya ucapkan terima kasih atas sinergi yang selalu ada dalam berbagai hal, termasuk dalam musibah kebakaran ini,” tambah Pj. Gubernur Heru.


Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan kondisi terkini dari warga yang terdampak kebakaran. Ada  warga yang sudah diperbolehkan pulang, sebagian dirawat inap di RSUD Koja, dan sebagian dirujuk ke fasilitas kesehatan milik pemerintah pusat.

“Tentu kita lakukan triase prinsip kedaruratan. Ada yang bisa pulang, maupun yang harus rawat inap, serta dilakukan rujukan  apabila luka bakar di atas 80 persen,” terangnya.

“Selain di RSUD Koja dan RSUD Tugu Koja, kita berkoordinasi dengan RS di sekitar lokasi kejadian, seperti RS Mulyasari, RS Pelabuhan, RS Firdaus serta RSCM dan RSPP yang siap menerima rujukan kasus berat. Sedangkan, korban meninggal sebagian besar dirujuk ke RS POLRI,” imbuh Widyastuti.

Berdasarkan informasi dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, jumlah armada yang diturunkan dalam proses pemadaman kebakaran tersebut sebanyak 52 unit gabungan dan 260 personel. Proses pemadaman berlangsung hampir selama 6 jam yakni, dari pukul 20.22 hingga pukul 02.19 WIB.

“Sejauh ini jumlah korban luka bakar sebanyak 49 orang, terdiri dari 46 orang dewasa dan 3 anak-anak. Sementara itu, jumlah korban yang meninggal dunia sebanyak 13 jiwa, yang terdiri dari 10 orang dewasa dan 3 anak-anak,” pungkas Kadis Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan. (asr)